laporan tengah tahun...
TRANSCRIPT
LAPORAN TENGAH TAHUN
KOMUNIKASI DAN PENJARINGAN INFORMASI
Oleh :
Umi Pudji Astuti Ruswendi
Siswani Dwi Daliani
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU
BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
2009
No Kode : 26.06.RDHP. 0470D
i
LAPORAN TENGAH TAHUN
KOMUNIKASI DAN PENJARINGAN INFORMASI
Oleh :
Umi Pudji Astuti Ruswendi
Siswani Dwi Daliani
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU 2009
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Bapa di Surga yang telah memberikan
kesehatan dan kemampuan kepada kami sehingga kami diperkenankan
menyelesaikan kegiatan Komunikasi dan Penjaringan Informasi dari bulan Januari
sampai bulan Juni 2009 yang tertuang dalam LAPORAN TENGAH TAHUN 2009.
Kegiatan Komunikasi dan Penjaringan Informasi ini merupakan kegiatan yang
harus dilaksanakan di BPTP sebagai wujud nyata dari Misi BPTP Bengkulu yaitu
senantiasa menyediakan teknologi spesifik lokasi, meningkatkan kemitraan
dengan steakholders, menjaring umpan balik teknologi pertanian. Tujuan dari
penyusunan laporan ini adalah untuk mempertanggung jawabkan kegiatan
selama 6 (enam) bulan dan sekaligus menghimpun masukan untuk perbaikan
kegiatan selanjutnya. Realisasi kegiatan yang telah dilaksanakan selama 6
(enam) bulan tidak sesuai dengan target yaitu target sampai bulan Juni 63,88%,
namun realisasi baru sebesar 7,83%. Kondisi ini harus segera dipacu agar
kegiatan bisa terselesaikan dengan baik dan output dapat tercapai.
Kami menyadari bahwa laporan ini sangat jauh dari sempurna, oleh karena itu
evaluasi dan saran sangat kami harapkan untuk penyempurnaan laporan ini dan
penyempurnaan kegiatan pada semester II ini.
Bengkulu, Juli 2009
Penanggung Jawab Kegiatan
Dr. Umi Pudji Astuti NIP. 19610531 199003 2 001
iii
DAFTAR ISI
No Halaman
I.
II.
III.
IV.
V.
VI.
Halaman Judul .................................................................
Kata Pengantar ...............................................................
Daftar Lampiran ...............................................................
PENDAHULUAN ...............................................................
1.1. Latar Belakang ............................................................
1.2. Tujuan ...............................................................
1.3. Luaran ...............................................................
TINJAUAN PUSTAKA ..........................................................
METODA PELAKSANAAN ....................................................
HASIL SEMENTARA ..........................................................
4.1 Hasil ............................................................
4.2. Pembahasan ............................................................
KESIMPULAN SEMENTARA ..................................................
DAFTAR PUSTAKA ............................................................
LAMPIRAN
i
ii
iv
1
1
3
3
4
6
8
8
11
13
14
15
iv
DAFTAR LAMPIRAN
Foto Kegiatan Pameran Inovasi Teknologi dan Studu Banding Peneliti/Penyuluh di
Jawa Timur
1
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu adalah salah satu
Unit Pelaksana Teknis Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian di daerah
yang dalam pelaksanaan tupoksinya berkoordinasi dengan instansi terkait jajaran
pemerintah daerah dan perguruan tinggi untuk menjadi penggerak
pembangunan pertanian dan pusat informasi untuk menyiapkan, menghasilkan
dan menyediakan paket teknologi pertanian spesifik lokasi. Disamping itu BPTP
harus mampu dalam memfasilitasi inovasi teknologi pertanian spesifik lokasi
sebagai salah satu pendorong pembangunan pertanian wilayah.
Pembangunan pertanian adalah suatu rangkaian berbagai upaya untuk
meningkatkan pendapatan petani, menciptakan lapangan kerja, mengentaskan
kemiskinan, memantapkan ketahanan pangan dan mendorong pertumbuhan
ekonomi wilayah (Badan Litbang Pertanian, 2004a). Inovasi teknologi pertanian
merupakan salah satu cara untuk mempercepat pembangunan pertanian,
sehingga peran penelitian dan pengembangan (Litbang) pertanian menjadi
penting artinya sebagai salah satu pendukung pembangunan pertanian.
Dalam rangka mewujudkan pembangunan pertanian yang maju, efisien
dan berkelanjutan, diperlukan dukungan teknologi pertanian yang telah teruji
sesuai dengan kebutuhan pengguna dan kemampuan wilayah. Badan Penelitian
dan Pengembangan Pertanian telah banyak melakukan kegiatan penelitian yang
hasilnya sebagian besar telah diterapkan oleh pengguna secara luas. Namun
disadari, masih banyak informasi teknologi hasil penelitian yang belum diketahui
oleh para pengguna dan pembuat kebijakan. Hal ini terlihat dari cukup tingginya
senjang hasil yang dicapai oleh pengguna dengan hasil yang dicapai oleh
lembaga penelitian, bahkan tingkat teknologi yang diterapkan oleh pengguna
masih relatif rendah. Hal tersebut dapat dijadikan indikator belum lancarnya arus
informasi teknologi dari dan ke pengguna.
Pelaksanaan perakitan paket teknologi pertanian spesifik lokasi di
Bengkulu telah dilaksanakan melalui berbagai kegiatan penelitian dan pengkajian
sesuai dengan kebutuhan pengguna, sosial ekonomi budaya petani kemudian
2
dirakit menjadi paket teknologi pertanian spesifik lokasi. Paket teknologi
pertanian spesifik lokasi tersebut perlu didiseminasikan kepada pengguna dengan
cara yang tepat melalui komunikasi tatap muka berupa Seminar / Lokakarya,
Ekspose, Temu Lapang, Temu Usaha, Temu Informasi dan Pameran (Badan
Litbang Pertanian, 2004b).
Komunikasi dan penjaringan informasi baik tercetak maupun elektronik
merupakan salah satu metode diseminasi yang memungkinkan terjadinya dialog
antara penyaji/pembicara guna menyampaikan informasi dengan peserta
(audience) yang menerima informasi inovasi teknologi pertanian, sehingga
kebutuhan teknologi yang diperlukannya dapat terpenuhi. Kegiatan komunikasi
dilaksanakan dengan pertimbangan bahwa :
1. Proses adopsi teknologi spesifik lokasi dipengaruhi oleh faktor internal dan
persepsi petani terhadap sifat inovasi teknologi. Faktor Internal berupa
pendidikan formal, pengalaman berusaha tani, luas lahan yang dimiliki,
penyediaan sarana produksi. Sedangkan sifat inovasi yang berpengaruh
adalah keuntungan relatif, kompatibilitas, kompleksitas, triabilitas dan
observabilitas.
2. Proses difusi inovasi teknologi pertanian dirasakan berjalan lambat dan
memerlukan waktu untuk meyakinkan petani agar mau mengadopsi
teknologi yang dianjurkan.
3. Metode diseminasi teknologi pertanian melalui kegiatan komunikasi tatap
muka dan pameran/ekspose teknologi merupakan salah satu upaya untuk
mempercepat tersebarluasnya informasi teknologi kepada petani.
4. Metode tatap muka merupakan metode yang cukup efektif dalam
penyebarluasan informasi, karena interaksi antara penyaji sebagai sumber
inovasi teknologi dan peserta sebagai pengguna berlangsung lebih intens
dibandingkan dengan metode lain seperti melalui media cetak dan
elektronik.
3
1.2. Tujuan
1. Menyebarluaskan informasi teknologi hasil penelitian dan pengkajian kepada
petani dan masyarakat pengguna lainnya .
2. Mendapatkan informasi dari pengguna tentang permasalahan dan teknologi
yang dibutuhkan di 8 Kabupaten dan Kota.
3. Tukar menukar informasi dan inovasi teknologi antar petani.
4. Menjalin hubungan antara petani dengan petugas terkait dan pihak swasta.
1.3. Luaran
1. Tersebarluasnya hasil penelitian dan pengkajian teknologi pertanian kepada
petani dan masyarakat pengguna lainnya.
2. Didapatkannya umpan balik berupa permasalahan yang dihadapi pengguna
dan kebutuhan teknologi pertanian di 8 Kabupaten dan Kota melalui Temu
Informasi.
3. Adanya tukar menukar informasi dan inovasi teknologi antar petani.
4. Terjalinnya hubungan antara petani dengan peneliti/penyuluh, petugas
pelayanan/ pengambil kebijakan dan pihak swasta dalam bentuk Temu
Lapang /Temu Usaha.
4
II. TINJAUAN PUSTAKA
Komunikasi merupakan suatu proses yang dilakukan individu dalam
hubungannya dengan individu lainnya atau individu dalam kelompok organisasi
maupun dalam masyarakat guna menciptakan, mengirimkan dan menggunakan
serta mempertukarkan informasi untuk mengkoordinasi lingkungannya dan orang
lain. Suatu proses komunikasi akan dapat berlangsung dengan baik apabila
terdapat unsur-unsur yang merupakan satu kesatuan yaitu sumber komunikasi,
pesan, penerima/komunikan, dan saluran. Proses komunikasi diharapkan dapat
memberikan dampak/ perubahan sebanyak banyaknya. Tujuan seseorang
melakukan komunikasi ada 3 yaitu :(1) menyampaikan informasi yang bersifat
obyektif dan nyata; (2) menggugah hati dan perasaan sasaran sehingga terjadi
perubahan sikap; (3) membuat sasaran senang dan tidak bersikap apatis/pesimis
(Deptan, 2009).
Proses komunikasi dapat digambarkan sebagai proses terjadinya
interaksi dua atau lebih komunikan yang memiliki kesamaan pemahaman, seperti
gambar. 1
Dalam gambar dapat dipahami bahwa adanya kesamaan frame of
reference (tingkat intelegentia/pengetahuan, tingkat pendidikan, tingkat
Gambar.1 Proses Komunikasi menurut Wilbur Schramm)
5
kepentingan, orientasi dan latar belakang) antara pelaku komunikasi maka akan
terwujud suatu penyampaian pesan/masage. Semakin besar tingkat persamaan
dalam kerangka referensi maka akan semakin besar overlaping of interest yang
berarti semakin mudah proses komunikasi berlangsung.
Informasi teknologi pertanian yang mudah dan tepat akan diadopsi oleh
petani secara cepat, sehingga petani menguasai teknologi tersebut dan menjadi
lebih tangguh dalam persaingan global. Petani menjadi tangguh karena memiliki
keterampilan dalam menerapkan inovasi teknologi dan mampu menghadapi
resiko usaha. Model adopsi menurut Kellogg menyebutkan bahwa pada proses
adopsi teknologi pertanian dapat dilakukan melalui beberapa proses sehingga
petani bersedia menerima/mengadopsi teknologi tersebut. Proses/tahapan
tersebut adalah penentuan wilayah sasaran/identifikasi potensi wilayah;
perencanaan/merekayasa teknologi adaptif; pengujian dan verifikasi di tingkat
usahatani; dan percobaan dilapangan dan diseminasi. Model adopsi Kellogg ini
yang dilaksanakan BPTP Bengkulu dalam pelaksanaan diseminasi hasil
pengkajian spesifik lokasi.
Sebagai salah satu faktor penentu diterima atau tidaknya teknologi
ataupun informasi yang akan dimasyarakatkan di kalangan petani, maka materi
penyuluhan harus berupa informasi yang merupakan jawaban ataupun
pemecahan permasalahan yang dihadapi oleh petani. Materi yang disampaikan
tersebut dapat diterapkan dengan baik oleh pengguna, apabila secara ekonomi
menguntungkan, mudah diterapkan dan bukan merupakan teknologi yang mahal
(dapat dilaksanakan dengan biaya petani) serta sesuai dengan sosial masyarakat
setempat.
Banyak teknologi pertanian yang telah dihasilkan terbukti dapat
meningkatkan produktivitas usahatani, akan tetapi petani tidak dapat
menerapkannya karena memerlukan biaya yang tinggi. Oleh karena itu, teknologi
yang disebarluaskan, seyogyanya merupakan teknologi yang tepat guna,
biayanya murah dan mudah diterapkan (Tjitropranolo, 2000).
6
III. METODE PELAKSANAAN
Ruang Lingkup Kegiatan
Kegiatan Komunikasi dan pengembangan media informasi pada TA. 2009
ada 9 kegiatan, terdiri atas:
1. Temu informasi 1 kali
2. Pameran/ Ekspose 2 kali
3. Sosialisasi kegiatan BPTP 2 kali
4. Study banding bagi penyuluh/peneliti BPTP 1 kali
5. Workshop Penyuluh Pertanian 1 kali
6. Apresiasi petani 2 kali
Metode Pelaksanaan
Sampai bulan Juli 2009 kegiatan yang sudah dilaksanakan adalah
pameran Inovasi teknologi dalam rangka kunjungan Menteri Pertanian dan studi
banding peneliti dan penyuluh BPTP ke Jawa Timur. Pameran Inovasi teknologi
merupakan salah satu metode penyampaian hasil inovasi teknologi melalui
omunikasi langsung secara tatap muka. Metode komunikasi tatap muka ini
dilakukan untuk memperoleh feed back/ umpan balik secara langsung dari
stakeholders dan pengguna.
Kegiatan studi banding juga merupakan salah satu metode komunikasi
secara langsung melalui proses belajar secara langsung. Melalui proses ini
diharapkan para peneliti/penyuluh akan mampu melaksanakan inovasi teknologi
baru di wilayah kerjanya. Metode ini sangat efektif merubah perilaku
peneliti/penyuluh untuk mengadopsi suatu yang baru.
Selain kegiatan yang telah ditetapkan di atas, juga dilakukan kegiatan
kunjungan kepada petani/penyuluh di BPP. Metode kegiatan ini adalah tatap
muka dan diskusi, pada kesempatan itu penyuluh BPTP berperan menyiapkan
materi mengajar bagi penyuluh lapangan dan nara sumber tentang cara
penentuan dosisi pupuk bagi tanaman Padi dalam rangka kegiatan SL PTT di BPP
7
Kedurang, serta membina BPP dalam penerbitan warta BPP sebagai aktualisasi
profesi penyuluh. Di samping itu, juga dihimpun kebutuhan teknologi penyuluh
yang pada umumnya dibutuhkan teknologi benih unggul, pemupukan,
pembuatan kompos serta makanan ternak dari bahan lokal.
Kegiatan Yang Akan Dilaksanakan
Kegiatan yang harus segera dilaksanakan adalah : (1) kegiatan Apresiasi
bagi petani di BPTP yang direncanakan kegiatan apresiasi pengolahan makanan
berbahan lokal untuk mendukung program ketahanan pangan dan prosesing
beras ; (2) kegiatan Temu Informasi Teknologi yang direncanakan pertemuan
dengan seluruh kepala dinas pertanian Kabupaten/Kota tentang perkembangan
pelaksanaan SL-PTT Padi tahun 2008 – 2009 dan kebutuhan teknologi Sapi
mendukung program P2SDS; (3) pameran inovasi teknologi dalam rangka Pekan
Daerah /pekan Petani se Provinsi Bengkulu.
Pada bulan Nopember 2009 akan dilaksanakan penandatanganan
kerjasama Badan Litbang Pertanian dan Pemerintah Daerah serta peresmian
klinik teknologi Pertanian di BPTP. Untuk mendukung kegiatan tersebut akan
dilaksanakan : 1) Sosialisasi kepada seluruh stakeholders tentang Visi dan Misi
serta Peran dan Fungsi BPTP Bengkulu; 2) Temu penyuluh pertanian/Workshop
penyuluh pertanian; 3) Temu Informasi Teknologi tentang SL PTT Padi dan
dukungan PPSDS di Provinsi Bengkulu yang disampaikan oleh kepala dinas
Pertaniana dan Dinas Peternakan Kabupaten/Kota; 4) Apresiasi Petani tentang
prosesing beras dan pengolahan pangan non beras mendukung program
ketahanan pangan; 5) Pameran hasil inovasi teknologi oleh Gapoktan di Provinsi
Bengkulu.
Penyerapan Anggaran
Sampai bulan Juli 2009 anggaran yang terserap untuk kegiatan
Komunikasi dari anggaran Rp.175.000.000 (seratus tujuh puluh lima juta rupiah)
baru mencapai 7,83%, hal ini terjadi karena dari 9 kegiatan baru dilaksanakan 2
8
kegiatan karena 5 kegiatan akan difokuskan untuk mendukung kegiatan pada
bulan Nopember yang akan datang serta 2 (dua) kegiatan akan dilaksanakan di
Kabupaten Seluma dalam rangka mendukung pelaksanaan IP Padi 400 pada
bulan Oktober 2009.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN SEMENTARA
4.1. Hasil Sementara
A. Waktu dan Lokasi Pelaksanaan
Kegiatan Komunikasi dan pengembangan media informasi yang
diselenggarakan oleh BPTP Bengkulu pada tahun 2009 direncanakan
sebanyak 9 kali dan difokuskan pada pelaksanaan bulan Nopember 2009.
Sampai dengan pertengahan tahun 2009 kegiatan yang sudah direalisasikan
sebanyak 2 kali yaitu Pameran Inovasi Teknologi Pertanian di Kabupaten
Seluma dalam rangka kunjungan Menteri Pertanian di Bengkulu dan
Kegiatan Studi banding bagi peneliti dan penyuluh BPTP ke Jawa Timur.
9
Tabel 1. Waktu dan Lokasi Realisasi Pelaksanaan Kegiatan Komunikasi dan
Pengembangan Media Informasi Tahun 2009.
Kegiatan Topik dan Kegiatan
Komunikasi Tatap Muka
Realisasi
Pelaksanaan
Pameran Inovasi Teknologi
Hasil Inovasi Teknologi Gapoktan Prima Tani Desa Talang Benuang dan Gapoktan PUAP Kecamatan Air Periukan
21 Februari 2009
Studi Banding Peneliti/
penyuluh BPTP
Peningkatan kapasitas Peneliti/Penyuluh BPTP ke BPTP Jawa Timur, BBIB Singosari, Lolit Sapi Potong Grati, dan Puslit Koka Jember
26 s/d 31 Juli 2009
Pameran Inovasi Teknologi Pertanian dalam rangka Kunjungan Menteri
Pertanian di Provinsi Bengkulu diselenggarakan bersamaan dengan acara Temu
Masa Menteri Pertanian RI dengan Petani PRIMA TANI, PTT, LM3, PUAP dan
Gapoktan se Kabupaten Seluma di Desa Talang Benuang pada Tanggal, 21
Februari 2009. Sedangkan kegiatan Studi banding dilaksanakan mulai tanggal 27
s/ 29 Juli di BPTP Jawa Timur (Karang Ploso), Balitjestro Tlekung, BBIB Singo
Sari, Lolit Sapi Potomg Grati, dan Puslit Koka Jember.
Pelaksanaan kegiatan pameran inovasi teknologi di Desa Talang Benuang
Kabupaten Seluma didahului dengan Kunjungan dan Temu masa Menteri
Pertanian RI dengan petani Kabupaten Seluma yang dipusatkan di Desa Talang
Benuang, kemudian dilanjutkan dengan kunjunga Menteri Pertanian pada stand
pameran inovasi Taknologi BPTP Bengkulu dengan hasil sbb:
Dari kunjungan Menteri Pertanian RI di Provinsi Bengkulu, salah satu
rangkaian kegiatannya adalah melakukan kunjungan dan temu masa dengan
petani Kabupaten Seluma yang dipusatkan dilapangan Sekolah Dasar (SD)
10
nomorr 63 Kabupaten Seluma di Desa Talang Benuang Kecamatan Air Periukan.
Kedatangan Menteri Pertanian yang didamping Wakil Gubernur Bengkulu H. M.
Syamlan, Lc di Kabupaten Seluma didahului acara penyambutan oleh masyarakat
dan Wakil Bupati Kabupaten Seluma Drs H. Bustami TH diikuti pengalungan
bunga secara adat dengan menampilkan tarian persembahan sekapur sirih yang
diberikan dan diterima serta dicicipi lansung oleh Menteri beserta rombongan,
kemudian diikuti dengan menari bersama Mentan, Wakil Gubernur Bengkulu,
Wakil Bupati Seluma dan beberapa pejabat.
Setelah acara penyambutan langsung dilanjutkan dengan acara Temu
Masa Mentan dengan patani, pertemuan diawali dengan sepatah kata sambutan
dari Bupati disampaikan Wakili Bupati Seluma yang sebelumnya menyampaikan
permohonan maaf Bupati karena tidak dapat langsung menyambut dan hadir
pada pertemuan ini. Pada kesempatan ini Bupati menyampaikan rasa bangga
dan terimakasihnya atas kesempatan kunjungan pejabat negara setaraf menteri,
yaitu Menteri Pertanian Anton Priyantono yang sekaligus juga menyempatkan
diri bertatap muka langsung dengan masyarakat tani Kabupaten Seluma.
Selanjutnya Bupati juga menyampaikan berbagai program pembangunan
prertanian yang sudah dikembangkan dan harapan masyarakat Kabupaten
Seluma agar Menteri lebih meningkatkan perhatiannya terhadap perkembangan
dan kebutuhan pembangunan pertanian yang pada akhirnya akan dapat
mensejahterakan masyarakat di Kabupaten Seluma dari hasil usahataninya.
Usai acara temu masa dan temu wicara dengan petani, Menteri pertanian
melakukan kunjungan pada pameran inovasi teknologi yang dimulai dengan
kunjungan pada peragaan ternak sapi hasil perkembangan PRIMA TANI dan
PUAP oleh gapoktan. Disini Mentan menyaksikan secara langsung bagaimana
kondisi ternak sapi yang diberi pakan limbah solid dari hasil pengolahan pabrik
sawit memperlihatkan pertumbuhan yang baik, melihat ini Mentan menyarankan
agar terus meningkatkan integrasi sapi-kelapa sawit dan memanfaatkan limbah
tanaman kelapa sawit yang berpotensi diolah untuk pakan ternak sapi. Mentan
juga menyarankan agar peternak dapat memanfaatkan kotoran sapi diolah jadi
(1) Kompos untuk mengatasi kendala pupuk dan (2) Biogas yang dapat
mengatasi kendala energi pengganti kelangkaan minyak tanah, seperti yang
sudah dikembangkan sebanyak 3 unit di Desa Talang Benunag ini.
11
Kemudian dilanjutkan dengan kunjungan pada stand pameran inonasi
teknologi BPTP Bengkulu, Mentan sangat terkesan dengan penyampaian inovasi
teknologi yang sudah dihasilkan Badan Litbang secara lugas dan jelas oleh BPTP
Bengkulu. Pada kesempatan ini Mentan minta foto bersama dengan
rombongannya dan berpesan agar inovasi teknologi yang sudah banyak
dihasilkan, agar dapat didesiminasikan secara lebih optimal lagi melalui berbagai
even pameran pembangunan pertanian lainnya.
Output dari kegiatan studi banding adalah : (1) menjalin kerja sama
teknologi dengan Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari khususnya Sexing
pada sapi untuk mendukung kegiatan pengkajian mendukung Vilage Breding
Center (VBC) di Bengkulu serta bantuan bibit sapi unggul dari Loka Penelitian
Sapi Potong Grati; (2) melihat teknologi Twining dalam rangka mendukung
kegiatan penelitian SINTA tahun 2009; (3) mempelajari teknologi Bio gas dan
teknologi K3 di Puslit Koka Jember.
Pembahasan
Kegiatan pameran Inovasi merupakan kegiatan komunikasi tatap muka
yang bertujuan untuk mendesiminasikan inovasi teknologi yang sudah
diimpelmentasikan petani dan gapoktan PRIMA TANI Desa Talang Benuang
Kabupaten Seluma, terutama untuk komoditas Karet, Kelapa sawit, sapi dan padi
serta pengolahan hasil (VCO). Di samping itu juga telah diinformasikan
pelaksanaan program PUAP di Provinsi Bengkulu dan Kabupaten Seluma
khususnya. Baik itu perkembangan, penggunaan dan pengelolaan dana oleh
gapoktan penerima bantuan. Serta telah disampaikannya aspirasi petani dalam
rangka meningkatkan pembangunan pertanian Kabupaten Seluma dan umpan
balik yang lansung ditanggapi secara positif oleh Manteri Pertanian.
Adapun manfaat dari kegiatan komunikasi melalui pameran adalah :
secara tidak langsung dapat memotivasi petani dalam meningkatkan produksi
dan pengembangan pebangunan pertanian di Kabupaten Seluma, petani dapat
berkomunikasi langsung dengan Menteri Pertanian RI dan menyampaikan
aspirasi keberhasilan maupun kendala yang dihadapi dalam pengembangan dan
12
penerapan inovasi teknologi serta upaya pencapaian peningkatan produktivitas
komoditas pangan, serta memberi dampak langsung bagi petani, bagaimana
keberhasilan memberikan solusi pemecahan masalah dalam meningkatkan
produksi pertanian.
13
KESIMPULAN SEMENTARA
1. Kegiatan Pameran Inovasi merupakan media Komunikasi dan Informasi
sehingga dapat memberikan hubungan timbal balik yang komunikatif antara
petani dengan peneliti/penyuluh, petugas pelayanan/pengambil kebijakan.
Dengan fasilitasi BPTP Bengkulu terdiseminasikan hasil-hasil penelitian dan
pengkajian teknologi pertanian tepat guna.
2. Peranan BPTP Bengkulu dalam menghasilkan dan fasilitasi inovasi teknologi
pertanian spesifik lokasi di Provinsi Bengkulu semakin dikenal oleh Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota, Pihak swasta maupun Kelompok tani dan
diketahuinya manfaat kegiatan pameran
3. Tersebarluasnya informasi teknologi hasil penelitian dan pengkajian teknologi
pertanian kepada petani dan masyarakat pengguna lainnya secara massal.
14
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pertanian, 2009. Modul Diklat Dasar Khusus Penyuluh Pertanian :
Komunikasi dalam Penyuluhan Pertanian. Departemen Pertanian, Badan
Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian, Sekolah Tinggi
Penyuluhan Pertanian. Bogor.
Badan Litbang Pertanian, 2004a. Konsep Akhir Rencana Strategis Badan
Penelitian dan Pengembangan Pertanian 2005 – 2009. Badan Litbang
Pertanian. Jakarta.
Badan Litbang Pertanian, 2004b. Prosiding Lokakarya Sinkronisasi Program Hasil
Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian. Badan Litbang Pertanian.
Jakarta.
15
LAMPIRAN
Gambar 1. Stand Pameran BPTP Bengkulu bersama Gapoktan PRIMA TANI Desa Talang Benuang dan Gapoktan penerima dana PUAP Kabupaten Seluma
16
Gambar 2. Menteri Pertanian RI (Dr Anton Apriantono), Ka Badan Litbang Pertanian (Dr Gatot Irianto), Wagub Bengkulu (H Syamlan, LC) meninjau Stand Pameran BPTP Bengkulu bersama ketua Gapoktan PRIMA TANI Desa Talang Benuang (M Said) dan Ka BPTP Bengkulu (Dr Tri Sudaryono)
17
Gambar 3. Menteri Pertanian RI (Dr Anton Apriantono), memperhatikan perkembangan kegiatan PUAP di Bengkulu yang dipandu Ka BPTP Bengkulu (Dr Tri Sudaryono) selaku sekretaris Tim Pembina PUAP Provinsi Bengkulu
18
Gambar 4. Menteri Pertanian RI (Dr Anton Apriantono), bersama Tokoh Masyarakat Desa Talang Benuang menuju arena Temu Wicara dengan Petani Peserta Program LM3, PUAP, SL PTT, PRIMA TANI.