laporan penelitian pengukuran kinerja … · 3 kata pengantar pudji syukur kami panjatkan kepada...

73
LAPORAN PENELITIAN PENGUKURAN KINERJA INSTITUSI PENDIDIKAN MELALUI BALANCED SCORECARD Oleh: Desak Nyoman Arista Retno Dewi, M.Psi James Waskito Sasongko, MAA Dibiayai oleh Fakultas Psikologi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya 2011

Upload: phamque

Post on 13-May-2018

224 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PENELITIAN PENGUKURAN KINERJA … · 3 KATA PENGANTAR Pudji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan berkat dan rahmatnya penelitian “Pengukuran kinerja institusi

1

LAPORAN PENELITIAN

PENGUKURAN KINERJA INSTITUSI PENDIDIKAN

MELALUI BALANCED SCORECARD

Oleh:

Desak Nyoman Arista Retno Dewi, M.Psi

James Waskito Sasongko, MAA

Dibiayai oleh Fakultas Psikologi

Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

2011

Page 2: LAPORAN PENELITIAN PENGUKURAN KINERJA … · 3 KATA PENGANTAR Pudji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan berkat dan rahmatnya penelitian “Pengukuran kinerja institusi

2

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Kegiatan Research Grant :

Pengukuran Kinerja Institusi Pendidikan Melalui Balanced Scorecard

Pelaksana Research Grant :

1. Ketua Research Grant

a. Nama Lengkap & Gelar : Desak Nyoman Arista Retno Dewi, M.Psi

b. Alamat : Fakultas Psikologi

Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Jl. Dinoyo 42-44 Surabaya

c. Nomer Telpon/HP : 031-5678478 ext. 154

d. Alamat email : [email protected]

2. Anggota Tim

a. Nama Lengkap & Gelar : James waskito Sasongko, MA

e. Alamat : Fakultas Psikologi

Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Jl. Dinoyo 42-44 Surabaya

b. Nomer Telpon/HP : 031-5678478 ext. 154

c. Alamat email : [email protected]

Surabaya, 13 Agustus 2011

Menyetujui, Ketua Peneliti/Pelaksana

Dekan Fakultas Psikologi

Y.Yettie Wandansari, M.Si Desak Nyoman Arista RD, M.Psi

NIK. 711.98.0337 NIK. 711.09.0636

Mengetahui,

Ketua LPPM

Prof. Dr. Veronica L. Diptoadi, M.Sc

NIK. 121.74.0027

Page 3: LAPORAN PENELITIAN PENGUKURAN KINERJA … · 3 KATA PENGANTAR Pudji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan berkat dan rahmatnya penelitian “Pengukuran kinerja institusi

3

KATA PENGANTAR

Pudji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan berkat

dan rahmatnya penelitian “Pengukuran kinerja institusi pendidikan melalui

balanced scorecard‟ dapat terlaksana dengan lancar. Penelitian ini diharapkan

dapat memberi manfaat bagi Fakultas Psikologi Unika Widya Mandala Surabaya

mengenai gambaran kinerja fakultas terkait dengan pengukuran pada aspek

finansial, pelanggan (customers), proses bisnis internal (internal business

process), serta pembelajaran dan pertumbuhan (learning and growth). Diharapkan

hasil penelitian ini dapat memberikan masukan pada fakultas sehingga dapat

melakukan perencanaan strategis berikutnya dalam rangka perbaikan dan

peningkatan kinerja Fakultas Psikologi Unika Widya Mandala Surabaya.

Pada kesempatan ini pula, kami tim research grant hendak menyampaikan

terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu

terlaksananya penelitian ini yaitu kepada :

1. Pimpinan Fakultas Psikologi Unika Widya Mandala Surabaya, Ibu Yettie

Wandansari, M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi UKWMS dan Ibu

Yuni Apsari, M.Si selaku Sekretaris Fakultas Psikologi UKWMS,

terimakasih atas kesempatan dan dukungan untuk melakukan research

grant.

2. Pimpinan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

(LPPM) Unika Widya Mandala Surabaya, Prof. Veronica L. Diptoadi,

M.Sc, yang mendorong terlaksananya research grant. Terimakasih atas

dukungannya.

3. Para informan penelitian yaitu karyawan dan stakeholders (mahasiswa,

alumni dan perusahaan pemakai) Fakultas Psikologi Unika Widya

Page 4: LAPORAN PENELITIAN PENGUKURAN KINERJA … · 3 KATA PENGANTAR Pudji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan berkat dan rahmatnya penelitian “Pengukuran kinerja institusi

4

Mandala Surabaya yang telah memberi ijin dan kesempatan kepada kami

untuk mendapatkan data mengenai kinerja Fakultas Psikologi Unika

Widya Mandala Surabaya. Terimakasih dan sukses selalu.

4. Para asisten research grant yaitu Andhika (2009), Yangkita (2007), dan

Ade (2009) terimakasih atas kerjasama dan kesediaannya dalam

membantu pelaksanaan penelitian ini. Semoga pengalaman sebagai asisten

penelitian memberikan banyak pembelajaran dan pengalaman baru yang

inspiratif.

5. Semua pihak yang telah mendukung, membantu dan memperlancar

pelaksanaan penelitian ini. Terimakasih.

Kami menyadari pelaksanaan penelitian ini tidak lepas dari kekurangan.

Kami masih perlu banyak belajar untuk melaksanakan penelitian dengan benar

sesuai dengan metode dan kaidah penelitian ilmiah. Untuk itu tim research grant

mohon maaf kepada semua pihak jika sekiranya ada kekurangan atau kesalahan

dalam pelaksanaan penelitian ini. Semoga laporan penelitian bisa diterima dan

memberikan inspirasi kepada siapa saja yang memiliki ketertarikan dengan

pengukuran kinerja intitusi atau organisasi melalui balanced scorecard.

Terimakasih.

Tim Research grant

Surabaya, Agustus 2011.

Page 5: LAPORAN PENELITIAN PENGUKURAN KINERJA … · 3 KATA PENGANTAR Pudji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan berkat dan rahmatnya penelitian “Pengukuran kinerja institusi

5

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Judul ........................................................................................... i

Lembar Pengesahan ................................................................................ ii

Kata Pengantar ........................................................................................ iii

Daftar Isi .................................................................................................. v

Daftar Tabel ............................................................................................ vii

Daftar Gambar ......................................................................................... viii

Daftar Lampiran ...................................................................................... ix

Abstraksi ................................................................................................. x

BAB I. PENDAHULUAN ....................................................................... 1

1.1. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

1.2. Fokus Penelitian .......................................................................... 3

1.3. Tujuan Penelitian ......................................................................... 4

1.4. Manfaat Penelitian ....................................................................... 4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 5

2.1. Kajian Literatur Seputar Kinerja Organisasi dan Balanced

Scorecard ..

5

2.2. Kajian Literatur Seputar Hasil Penelitian terdahulu ...................... 9

BAB III. METODE PENELITIAN .....………..…………………………… 11

3.1. KonsepPenelitian …………...................…………......................... 11

Page 6: LAPORAN PENELITIAN PENGUKURAN KINERJA … · 3 KATA PENGANTAR Pudji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan berkat dan rahmatnya penelitian “Pengukuran kinerja institusi

6

3.2. Teknik Pengambilan Sampel ..……………………........................ 11

3.3. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 12

3.4. Teknik Analisis Data ...................................................................... 13

3.5. Etika Penelitian ……..……............................................................ 14

3.6. Peran Mahasiswa …………............................................................ 15

BAB IV. PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN ............................ 16

4.1. Persiapan Pengambilan Data .......................................................... 16

4.2. Proses Pengambilan Data ............................................................... 16

4.3. Hasil Penelitian ……..……............................................................ 18

BAB V. PENUTUP ......................……........................................................ 41

5.1. Diskusi …........................................................................................ 41

5.2. Saran ............................................................................................... 44

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 48

LAMPIRAN ..................................................................................................... 50

Page 7: LAPORAN PENELITIAN PENGUKURAN KINERJA … · 3 KATA PENGANTAR Pudji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan berkat dan rahmatnya penelitian “Pengukuran kinerja institusi

7

DAFTAR TABEL

4.1. Daftar Informan ......................................................................... 16

4.2. Jadwal Pengambilan Data .......................................................... 17

4.3.1. Aspek Visi da Misi ..................................................................... 18

4.3.2. Aspek Finansial .......................................................................... 26

4.3.3. Aspek Pelanggan ....................................................................... 29

4.3.4. Aspek Proses Internal ................................................................ 32

4.3.5. Aspek Pembelajaran dan Pertumbuhan ..................................... 36

5.1. Perencanaan Strategis ............................................................... 46

Page 8: LAPORAN PENELITIAN PENGUKURAN KINERJA … · 3 KATA PENGANTAR Pudji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan berkat dan rahmatnya penelitian “Pengukuran kinerja institusi

8

DAFTAR GAMBAR

5.1. Gambar Analisa Pesaing.............................................................. 45

5.2. Gambar Proses Pelaksanaan Strategis Sistem Manajemen ........ 47

Page 9: LAPORAN PENELITIAN PENGUKURAN KINERJA … · 3 KATA PENGANTAR Pudji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan berkat dan rahmatnya penelitian “Pengukuran kinerja institusi

9

DAFTAR LAMPIRAN

Kata Pengantar Kuesioner ........................................................................... 50

Petunjuk Pengisian ...................................................................................... 51

Kuesioner .................................................................................................... 52

Page 10: LAPORAN PENELITIAN PENGUKURAN KINERJA … · 3 KATA PENGANTAR Pudji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan berkat dan rahmatnya penelitian “Pengukuran kinerja institusi

10

Desak Nyoman Arista Retno Dewi dan James Waskito Sasongko (2011).

Pengukuran Kinerja Institusi Pendidikan Melalui Balanced Scorecard.

ABSTRAKSI

Penelitian ini merupakan penelitian mengenai kinerja organisasi dengan

menggunakan balanced scorecard pada Fakultas Psikologi Unika Widya Mandala

Surabaya. Balanced Scorecard merupakan sistem manajemen strategis yang

menterjemahkan visi dan strategi suatu organisasi kedalam tujuan dan ukuran

operasional. Diharapkan hasil penelitian ini akan memberikan gambaran

mengenai kinerja fakultas, sehingga diharapkan mampu melakukan perencanaan

strategis berikutnya dalam rangka memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen

yaitu para stakeholders (mahasiswa, alumni dan perusahaan pemakai).

Pengambilan data dilakukan menggunakan wawancara dan kuesioner serta data

sekunder berupa laporan kinerja tahunan. Subyek penelitiannya adalah dekanat

dan karyawan (edukatif dan non edukatif) Fakultas Psikologi Unika Widya

Mandala Surabaya dan para stakeholders yaitu mahasiswa, alumni, dan

perusahaan pemakai. Hasil pengumpulan data akan diolah secara kualitatif

menggunakan thematic analysis dan statistic deskriptif. Berdasarkan hasil

pengolahan data diketahui bahwa kinerja fakultas masih belum optimal. Dilihat

dari pengukuran balanced scorecard pada perspektif finansial, pelanggan

(customers), proses bisnis internal (internal business process), serta pembelajaran

dan pertumbuhan (learning and growth) performa fakultas masih perlu

dioptimalkan lebih lanjut sebagai upaya pencapaian visi dan misi (strategi)

organisasi.

Kata kunci: pengukuran, kinerja, balanced scorecard, institusi pendidikan

Page 11: LAPORAN PENELITIAN PENGUKURAN KINERJA … · 3 KATA PENGANTAR Pudji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan berkat dan rahmatnya penelitian “Pengukuran kinerja institusi

11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pada era industri modern saat ini, masih banyak perusahaan atau organisasi

yang mengukur keberhasilannya tanpa melalui pengukuran kinerja (performance)

yang relevan dan spesifik. Baik pada organisasi bisnis maupun nirlaba, seringkali

indikator kinerjanya tidak mengukur secara utuh efektifitas organisasinya. Banyak

yang mengukur dari semata segi financial, dan ada juga yang mengukur hanya

semata dari popularitas, Padahal untuk keberlanjutan organisasi dalam

menghadapi persaingan ke depan, peningkatan income atau popularitas semata

tidaklah cukup. Keberhasilan perusahaan atau organisasi harus dilihat secara luas

melalui identifikasi terhadap proses dan hasil kinerja secara utuh.

Perusahaan atau organisasi publik yang berhubungan dengan penyediaan jasa

dan produk dalam memenuhi kebutuhan konsumen juga perlu memperhatikan

kepuasan konsumen. Persepsi konsumen mengenai jasa dan produk, baik itu

terkait dengan kualitas, pelayanan, dan berbagai aspek yang mengiringinya,

mempengaruhi kepuasan konsumen sehingga juga mempengaruhi keberhasilan

perusahaan dan organisasi. Dalam upaya mendapatkan dan mempertahankan

kepuasan konsumen, maka perusahaan atau organisasi perlu melakukan perbaikan

atau peningkatan yang berkelanjutan terhadap produk-produk/jasa yang

dimilikinya. Selain itu perusahaan harus mampu mengidentifikasi proses internal

organisasi dengan berfokus pada langkah strategis, dan perlu mengarahkan

kemampuan dan komitmen SDM untuk mewujudkan tujuan organisasi.

Page 12: LAPORAN PENELITIAN PENGUKURAN KINERJA … · 3 KATA PENGANTAR Pudji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan berkat dan rahmatnya penelitian “Pengukuran kinerja institusi

12

Identifikasi keberhasilan perusahaan dapat dilakukan dengan menggunakan

Balancedd Scorecard sebagai suatu alternatif dalam mengukur kinerja karena

selain mempertimbangkan faktor financial juga faktor non financial. Balancedd

scorecard secara singkat adalah suatu sistem manajemen untuk mengelola

implementasi strategi, mengukur kinerja secara utuh, mengkomunikasikan visi,

strategi dan sasaran kepada stakeholders. Kata balancedd dalam balancedd

scorecard merujuk pada konsep keseimbangan antara berbagai perspektif, jangka

waktu (pendek dan panjang), lingkup perhatian (intern dan ekstern). Kata

scorecard mengacu pada rencana kinerja organisasi dan bagian-bagiannya serta

ukurannya secara kuantitatif. Dengan empat perspektif, yaitu customer, internal

business process, learning and growth dan financial diharapkan dapat

memberikan penilaian yang komprehensif kepada manajemen. Sistem ini

dikembangkan Kaplan dan Norton (1990an) untuk menetapkan goals dan

sekaligus melakukan pengukuran atas pencapaiannya, sehingga secara tidak

langsung dalam aplikasinya, sistem ini dapat dipakai sebagai alat penetapan

strategi bagi perusahaan (Darwanto, 2009).

Balanced scorecard telah diaplikasikan pada banyak organisasi swasta,

pemerintah dan nirlaba, 60% dari 1000 organisasi dalam Fortune menggunakan

balancedd scorecard. Balancedd scorecard semakin banyak diadopsi di Eropa,

Australia dan Asia oleh organisasi besar, menengah dan kecil. Industri pengguna

balancedd scorecard sendiri terdiri dari berbagai macam perusahaan, seperti bank,

konstruksi, jasa konsultansi, IT, perminyakan, farmasi, penerbangan, asuransi,

manufacturing, perusahaan dagang dan distribusi (Darwanto, 2009). Di Indonesia,

Page 13: LAPORAN PENELITIAN PENGUKURAN KINERJA … · 3 KATA PENGANTAR Pudji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan berkat dan rahmatnya penelitian “Pengukuran kinerja institusi

13

balancedd scorecard juga cukup populer, walau lebih banyak di organisasi

bisnis/perusahaan. Di kalangan organisasi nirlaba, sepertinya hal ini belum

populer.

Berdasarkan hal tersebut peneliti merasa perlu melakukan penelitian

mengenai kinerja organisasi dengan menggunakan balanced scorecard pada

Fakultas Psikologi Unika Widya Mandala Surabaya. Ini didasarkan pada kondisi

bahwa di lingkup fakultas, belum ada mekanisme pengukuran kinerja organisasi

yang utuh. Ini berbeda dengan organisasi universitas yang sudah memiliki sistem

penjaminan mutu dan akreditasi sebagai sistem pengukuran kinerja organisasinya.

Fakultas sebagai organisasi publik juga berhubungan dengan penyediaan produk

dan pelayanan terhadap kebutuhan konsumen yaitu mahasiswa melalui kegiatan-

kegiatan kemahasiswaan. Keberhasilan fakultas dalam memenuhi kebutuhan

mahasiswa dan para stakeholders dapat diketahui melalui identifikasi terhadap

kinerja organisasi.

1.2. Fokus Penelitian

Penelitian ini fokus pada pengukuran kinerja Fakultas Psikologi Unika Widya

Mandala Surabaya melalui pengukuran balanced scorecard dengan mengacu

pada perspektif finansial, pelanggan (customers), proses bisnis internal

(internal business process), serta pembelajaran dan pertumbuhan (learning

and growth) .

Page 14: LAPORAN PENELITIAN PENGUKURAN KINERJA … · 3 KATA PENGANTAR Pudji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan berkat dan rahmatnya penelitian “Pengukuran kinerja institusi

14

1.3. Tujuan Penelitian

Mengetahui kinerja organisasi (Fakultas Psikologi Unika Widya Mandala

Surabaya) melalui balanced scorecard.

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Manfaat Teoritis

Diharapkan hasil penelitian ini akan memberi masukan bagi pengembangan

ilmu Psikologi, terutama Psikologi Industri dan Organisasi yang

berhubungan dengan pengukuran kinerja organisasi melalui balanced

scorecard.

1.4.2. Manfaat Praktis

Bagi Fakultas Psikologi Unika Widya Mandala diharapkan hasil penelitian

ini akan memberikan gambaran mengenai kinerja organisasi, sehingga

diharapkan mampu melakukan perencanaan strategis berikutnya dalam

rangka memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen.

Page 15: LAPORAN PENELITIAN PENGUKURAN KINERJA … · 3 KATA PENGANTAR Pudji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan berkat dan rahmatnya penelitian “Pengukuran kinerja institusi

15

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Kajian Seputar Kinerja Organisasi dan Balanced Scorecard

Balancedd Scorecard merupakan sistem manajemen strategis yang

menterjemahkan visi dan strategi suatu organisasi kedalam tujuan dan ukuran

operasional (Hansen dan Mowen 2003). Berdasar konsep yang dikembangkan

oleh Kaplan dan Norton ini, untuk mengukur kinerja organisasi, maka tujuan dan

ukuran operasional dari visi dan strategis organisasi harus dinyatakan dalam

empat perspektif yaitu perspektif finansial, pelanggan (customers), proses bisnis

internal (internal business process), serta pembelajaran dan pertumbuhan

(learning and growth) (Kaplan dan Norton ,1996). Masing-masing perspektif visi

dan strategi tersebut dinyatakan dalam bentuk tujuan yang ingin dicapai oleh

organisasi, ukuran (measures) dari tujuan, target yang diharapkan dimasa yang

akan datang serta inisiatif–inisiatif atau program yang harus dilaksanakan untuk

memenuhi tujuan-tujuan strategis (Imelda, 2004). Berikut merupakan gambar

empat perspektif dari visi dan strategi.

Page 16: LAPORAN PENELITIAN PENGUKURAN KINERJA … · 3 KATA PENGANTAR Pudji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan berkat dan rahmatnya penelitian “Pengukuran kinerja institusi

16

Dalam perkembangan terbarunya, balanced scorecard berkembang

menjadi bentuk enam perspektif, dengan ditambahkannya perspektif

lingkungan/komunitas (environment/community) dan perspektif kepuasan

karyawan (employee satisfaction). Pengembangan ini mengakomodasi

berkembangnya visi social enterprise di kalangan organisasi nirlaba, serta social

and environmental responsibility dalam organisasi bisnis (Kaplan & Norton,

2004, dalam Parmenter, 2007).

Berikut sekilas penjelasan tentang keempat perspektif tersebut, beserta dua

perspektif yang dikembangkan belakangan (Kaplan dan Norton, 1996; Parmenter,

2007):

1. Perspektif Finansial

Perspektif finansial organisasi merumuskan tujuan finansial yang ingin

dicapai organisasi dimasa yang akan datang. Selanjutnya tujuan financial

tersebut dijadikan dasar bagi perspektif lainnya dalam menetapkan tujuan

Page 17: LAPORAN PENELITIAN PENGUKURAN KINERJA … · 3 KATA PENGANTAR Pudji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan berkat dan rahmatnya penelitian “Pengukuran kinerja institusi

17

dan ukurannya. Tujuan finansial suatu organisasi bisnis biasanya

berhubungan dengan profitabilisas yang bisa diukur berdasarkan laba

operasi, return on asset (ROA), return on equity (ROE), dan lainnya.

Ukuran finansial menggambarkan apakah implementasi strategi

organisasi memberikan kontribusi atau tidak terhadap keberhasilan

finansial organisasi.

2. Perspektif Pelanggan

Melalui perspektif ini, organisasi mengidentifikasikan pelanggan dan

segmen pasar dimana organisasi akan bersaing. Tujuan yang bisa

ditetapkan dalam perspektif ini adalah pemuasan kebutuhan pelanggan.

Ukuran-ukuran yang digunakan dalam perspektif ini antara lain retensi

pelanggan, kepuasan pelanggan, profitabilitas pelanggan, akuisisi

pelanggan baru, market share, dan lainnya. Dalam perspektif ini

organisasi menyusun strategi yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan

pelanggan yang pada akhirnya memberikan keuntungan finansial bagi

organisasi.

3. Perspektif Proses Bisnis Internal

Perspektif proses bisnis internal mengidentifikasikan proses-proses

penting bagi organisasi untuk melayani pelanggan (perspektif pelanggan)

dan pemilik organisasi (perspektif finansial). Komponen utama dalam

proses bisnis internal adalah: 1) proses inovasi, yang diukur dengan

banyaknya produk baru yang dihasilkan organisasi, waktu penyerahan

produk ke pasar, dan lainnya 2) proses operasional, yang diukur dengan

Page 18: LAPORAN PENELITIAN PENGUKURAN KINERJA … · 3 KATA PENGANTAR Pudji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan berkat dan rahmatnya penelitian “Pengukuran kinerja institusi

18

peningkatan kualitas produk, waktu proses produksi yang lebih pendek,

dan lainnya 3) proses pelayanan, yang diukur dengan pelayanan purna

jual, waktu yang dibutuhkan untuk memberikan pelayanan kepada

pelanggan, dan lainnya.

4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Perspektif ini menggambarkan kemampuan organisasi untuk menciptakan

pertumbuhan jangka panjang. Tujuan dalam perspektif ini adalah

menyediakan infrastruktur bagi perspektif finansial, pelanggan, dan

proses bisnis internal, agar tujuan dari perspektif-persepektif tersebut

tercapai. Perspektif ini bertujuan meningkatkan kemampuan sumber daya

manusia, meningkatkan kapabilitas sistem informasi, dan peningkatan

keselarasan dan motivasi. Ukuran yang bisa digunakan antara lain

peningkatan kemampuan karyawan, pengembangan kepemimpinan

internal, keterbukaan informasi, dan penyediaan dukungan

pengembangan sumber daya manusia secara multi-dimensi.

5. Perspektif Lingkungan/Komunitas

Perspektif ini merumuskan peran strategis perusahaan/organisasi dalam

mempengaruhi lingkungan dan masyarakat/komunitas yang menjadi

stakeholder-nya. Ini meliputi operasionalisasi kerja yang bersifat ramah

lingkungan dan kerjasama dengan organisasi-organisasi sosial

kemasyarakatan dalam kerangka social responsibility. Ukuran yang bisa

digunakan adalah tingkat kerjasama dengan organisasi social

Page 19: LAPORAN PENELITIAN PENGUKURAN KINERJA … · 3 KATA PENGANTAR Pudji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan berkat dan rahmatnya penelitian “Pengukuran kinerja institusi

19

kemasyarakatan atau pendidikan, persepsi publik terhadap reputasi social

perusahaan, dan tingkat antisipasi dampak lingkungan.

6. Perspektif Kepuasan Karyawan

Perspektif ini menggambarkan aspek kepuasaan karyawan atau anggota

organisasi sebagai bagian dari organisasi tempat dia bekerja/menjadi

anggota. Ini meliputi sikap dan kepuasan individual, kebanggan dan

komitmen terhadap organisasi, serta budaya organisasi/perusahaan. Hal

ini juga meliputi keseimbangan pekerjaan dengan non-pekerjaan, serta

pengambilan keputusan partisipatif. Ukuran yang bisa digunakan antara

lain kepuasan karyawan, retensi karyawan, banyaknya saran yang

diberikan oleh karyawan, dan lainnya.

2.2. Hasil Penelitian Seputar Balanced Scorecard

Sistem balanced scorecard ini telah banyak digunakan oleh berbagai

sektor. Penelitian Kocakulah dan Austill (2007) menyatakan balanced scorecard

dapat diaplikasikan pada industri pelayanan kesehatan, meskipun lamban. Farneti

(2009) membahas mengenai pengaplikasian balanced scorecard pada pemerintah

lokal Italia. Penelitian Imelda (2004) menyebutkan bahwa balanced scorecard

bisa diaplikasikan pada organisasi publik dengan berbagai modifikasi.

Penerapan balanced scorecard pada hotel juga diteliti oleh Phillips (2007)

dan Chiung-Ju Liang & Lung-Chun Hou (2007). Pengaplikasian balanced

scorecard pada industri retail yang diteliti oleh Thomas, Gable, dan Dickinson

(1999) menunjukkan peningkatan kinerja perusahaan. Selain itu penelitian

Page 20: LAPORAN PENELITIAN PENGUKURAN KINERJA … · 3 KATA PENGANTAR Pudji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan berkat dan rahmatnya penelitian “Pengukuran kinerja institusi

20

Karathanos & Karathanos (2005) juga menunjukkan pengaplikasian balanced

scorecard pada sektor pendidikan.

Parmenter menunjukkan bahwa balanced scorecard berhasil menarik

perhatian praktisi manajemen untuk mengukur kinerja organisasi secara holistik

(2007). Balanced scorecard juga diakui sebagai salah satu kerangka kerja yang

bagus dalam mendorong perubahan organisasi (Antos, 2007). Hasil penelitian-

penelitian tersebut menunjukkan bahwa sistem balanced scorecard terbukti dapat

diaplikasikan pada berbagai sektor, dan secara keseluruhan hasil

pengaplikasiannya berpengaruh pada kinerja organisasi meskipun dalam

pengaplikasiannya perlu dilakukan berbagai penyesuaian dan modifikasi.

Page 21: LAPORAN PENELITIAN PENGUKURAN KINERJA … · 3 KATA PENGANTAR Pudji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan berkat dan rahmatnya penelitian “Pengukuran kinerja institusi

21

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Konsep Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dilakukan dengan

metode wawancara dan membagikan kuesioner untuk mengetahui kinerja

Fakultas Psikologi Unika Widya Mandala Surabaya melalui pengukuran

dengan menggunakan sistem balanced scorecard. Penelitian dilakukan

melalui beberapa tahapan, yaitu:

Tahap 1: melakukan identifikasi dan perumusan masalah kinerja organisasi

kemahasiswaan melalui wawancara dan data sekunder berupa laporan kinerja

tahunan.

Tahap 2: menyusun item pernyataan kuesioner berdasarkan perspektif

balanced scorecard dan menyusun panduan wawancara dalam upaya

penggalian data hasil kuesioner.

Tahap 3: melakukan wawancara dan membagikan kuesioner pada subyek

penelitian, yaitu karyawan Fakultas Psikologi Unika Widya Mandala

Surabaya dan para stakeholders.

Tahap 4: mengolah data kuesioner dan wawancara.

Tahap 5: menyusun laporan hasil penelitian.

3.2. Teknik Pengambilan Sampel

Subyek penelitian adalah dekanat dan karyawan (edukatif dan non

edukatif) Fakultas Psikologi Unika Widya Mandala Surabaya dan para

Page 22: LAPORAN PENELITIAN PENGUKURAN KINERJA … · 3 KATA PENGANTAR Pudji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan berkat dan rahmatnya penelitian “Pengukuran kinerja institusi

22

stakeholders yaitu mahasiswa, alumni, dan perusahaan pemakai. Teknik

pengambilan sampel menggunakan total population sampling dengan asumsi

random sampling. Pemilihan teknik sampling ini berdasarkan pertimbangan

bahwa semua anggota organisasi kemahasiswaan dan para stakehordels

memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi subyek penelitian

(Hadi, 2004).

3.3. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan menggunakan wawancara. Wawancara akan dilakukan dengan

menggunakan pedoman wawancara yang telah dipersiapkan sebelum proses

pengumpulan data. Penelitian ini menggunakan metode wawancara terbuka

dan semi terstruktur. Menurut Poerwandari (1998: 73) metode wawancara

dengan pedoman terstandar yang terbuka adalah wawancara dengan pedoman

yang ditulis secara rinci, lengkap dengan set pertanyaan dan penjabarannya

dalam kalimat dan tetap mengacu pada indikator-indikator wawancara.

Berikut ini adalah pedoman wawancara yang pertanyaan umum

penelitiannya :

1. Bagaimana penerapan visi misi dan nilai organisasi dalam perencanaan,

aktivitas dan prosedur kerja sehari-hari?

2. Bagaimana pelaksanaan pengelolaan dan pengembangan SDM dalam

kaitannya dengan visi misi dan nilai organisasi?

3. Bagaimana pelaksanaan pengelolaan keuangan dalam kaitannya dengan

visi misi dan nilai organisasi?

Page 23: LAPORAN PENELITIAN PENGUKURAN KINERJA … · 3 KATA PENGANTAR Pudji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan berkat dan rahmatnya penelitian “Pengukuran kinerja institusi

23

4. Bagaimana relasi dengan konsumen dan tingkat kepuasan mereka dalam

kaitannya dengan visi misi dan nilai organisasi?

5. Bagaimana pelaksanaan proses kerja internal dalam kaitannya dengan visi

misi dan nilai organisasi?

Pengumpulan data juga dilakukan dengan menggunakan kuesioner

berdasarkan perspektif dalam balanced scorecard (adaptasi dan

penyempurnaan dari http://www.scribd.com/doc/36656599/Balance-

Scorecard). Item pernyataan dalam kuesioner penelitian ini disusun

berdasarkan pada metode sematic differencial. Setiap item pernyataan disertai

dengan enam alternatif jawaban yang merupakan rentang dari sangat setuju

sampai sangat tidak setuju. Setiap alternatif jawaban akan disesuaikan dengan

item pernyataan. Kuesioner merupakan adaptasi yang disesuaikan dengan

topik penelitian.

3.4. Teknik Analisis Data

Hasil wawancara akan diolah menggunakan thematic analysis yaitu

proses analisis data yang melibatkan pemilahan informasi menjadi tema-tema

yang berupa konsep atau gagasan yang sering muncul dan dikenali sebagai

sumber data yang dianalisis. Analisis data ini melalui tahap pengkodingan

dari hasil verbatim dan pengkategorian.

Proses pelaksanaan model theory-led thematic analysis adalah sebagai

berikut;

a) Pada tahap koding

Page 24: LAPORAN PENELITIAN PENGUKURAN KINERJA … · 3 KATA PENGANTAR Pudji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan berkat dan rahmatnya penelitian “Pengukuran kinerja institusi

24

a. Peneliti melihat kembali pada teori yang dipaparkan dalam Bab II

yang menjadi dasar penyusunan poin-poin pedoman wawancara di

Bab III

b. Peneliti menggunakan poin-poin dalam pedoman wawancara

tersebut sebagai dasar untuk menandai data.

b) Pada tahap kategorisasi

a. Data-data yang telah ditandai dikelompokkan berdasar poin-poin

dalam pedoman wawancara

b. Hasil pengelompokkan inilah yang akan dilaporkan sebagai temuan

penelitian

c. Dalam pelaporan temuan penelitian, peneliti dapat menggunakan

tabel kategorisasi.

Hasil kuesioner akan diolah berdasarkan statistik deskriptif untuk

merangkum dan menggambarkan pola data secara keseluruhan.

3.5. Etika penelitian

Etika yang digunakan dalam penelitian adalah :

1. Peneliti meminta persetujuan / kesediaan subjek untuk diwawancarai, sekaligus

merekam semua hasil wawancara yang dilakukan dengan menggunakan alat

perekam.

2. Peneliti memberikan inform concent pada subjek sebagai bukti tertulis

mengenai pernyataan kesediaan subjek untuk terlibat pada penelitian ini tanpa

ada paksaan dari siapapun. Dengan menggunakan inform concent ini juga

peneliti menjamin kerahasiaan hasil wawancara.

Page 25: LAPORAN PENELITIAN PENGUKURAN KINERJA … · 3 KATA PENGANTAR Pudji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan berkat dan rahmatnya penelitian “Pengukuran kinerja institusi

25

3. Peneliti membuat hasil penelitian ini hanya untuk ruang lingkup orang-orang

yang terkait saja.

3.6. Peran Mahasiswa Dalam Penelitian

Mahasiswa yang dilibatkan dalam penelitian ini akan mengikuti dan

terlibat dalam hampir semua aktivitas penelitian. Mulai dari pelaksanaan

penelitian, pengambilan data dan analisis data berdasarkan hasil penelitian yang

dilakukan. Alasan melibatkan mahasiswa dalam hampir seluruh tahap adalah agar

mereka memiliki pengalaman praktis penelitian dan pengaplikasian ilmu yang

didapat. Selain itu diharapkan penelitian ini dapat menjadi penelitian payung bagi

mahasiswa yang terlibat.

Page 26: LAPORAN PENELITIAN PENGUKURAN KINERJA … · 3 KATA PENGANTAR Pudji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan berkat dan rahmatnya penelitian “Pengukuran kinerja institusi

26

BAB IV

PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

4.1. Persiapan pengambilan data

Sebelum pelaksanaan penelitian, peneliti melakukan beberapa persiapan

terlebih dahulu, yaitu:

1. Membaca referensi terkait topik penelitian dalam rangka menyusun panduan

wawancara.

2. Menyusun daftar pertanyaan yang akan digunakan sebagai pedoman

wawancara dan menyusun surat persetujuan informan.

3. Menyusun item pernyataan yang akan digunakan dalam kuesioner.

4. Mempersiapkan alat-alat pendukung proses pengambilan data.

5. Menghubungi subyek penelitian untuk meminta kesediaannya untuk menjadi

informan dan mengatur waktu dan tempat untuk bertemu.

4.2. Proses pengambilan data

Penelitian ini dilakukan dengan melakukan wawancara terhadap 21

karyawan dan stakeholders Fakultas Psikologi Unika Widya Mandala Suranaya

dengan rincian pada tabel 4.1. berikut ini:

No Posisi Jumlah

1. Dekanat 2 orang

2. Karyawan non edukatif (Tata Usaha) 3 orang

3. Karyawan edukatif (Dosen) 4 orang

4. Kepala koordinator 3 orang

5. Mahasiswa ormawa 3 orang

6. Mahasiswa non ormawa 3 orang

Page 27: LAPORAN PENELITIAN PENGUKURAN KINERJA … · 3 KATA PENGANTAR Pudji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan berkat dan rahmatnya penelitian “Pengukuran kinerja institusi

27

7. Pengguna (User) 1 orang

8. Mitra 2 orang

Secara umum pengambilan data dilakukan mulai dari tanggal 14 April – 2

Juli 2011. Pengambilan data dilakukan oleh peneliti dengan dibantu oleh asisten

penelitian. Pengambilan data diawali dengan menghubungi masing-masing

subyek penelitian untuk meminta kesediaan menjadi informan yang dilanjutkan

dengan membuat janji bertemu. Dalam pelaksanaannya pengambilan data

membutuhkan waktu yang panjang dikarenakan proses penyesuaian jadwal antara

peneliti dengan informan yang sulit. Berikut merupakan tabel 4.2. berupa jadwal

wawancara dan penyebaran kuesioner yang telah dilakukan:

Informan Hari Tempat

YT Kamis, 14 April 2011 Fakultas

YN Senin, 18 April 2011 Fakultas

MD Rabu, 20 April 2011 Fakultas

JK Selasa, 26 April 2011 Fakultas

JS Jumat, 29 April 2011 Fakultas

ED Selasa, 3 Mei 2011 Fakultas

RY Senin, 9 Mei 2011 Fakultas

HN Senin, 9 Mei 2011 Fakultas

SL Selasa, 24 Mei 2011 Fakultas

LS Rabu, 25 Mei 2011 Fakultas

PD Sabtu, 28 Mei 2011 Fakultas

ES Sabtu, 28 Mei 2011 Fakultas

ST Jumat, 10 Juni 2011 Fakultas

CH Jumat, 10 Juni 2011 Fakultas

EA Sabtu, 11 Juni 2011 Fakultas

Page 28: LAPORAN PENELITIAN PENGUKURAN KINERJA … · 3 KATA PENGANTAR Pudji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan berkat dan rahmatnya penelitian “Pengukuran kinerja institusi

28

HU Sabtu, 18 Juni 2011 Fakultas

WI Jumat 24 Juni 2011 Fakultas

KN Jumat, 24 Juni 2011 Fakultas

EL Rabu, 29 Juni 2011 Fakultas

SS Rabu, 29 Juni 2011 Fakultas

FL Sabtu, 2 Juli 2011 Fakultas

4.3. Hasil penelitian

Berdasarkan hasil pengolahan data wawancara pada informan, berikut

merupakan pengkodingan dan pengkategorian berdasarkan empat aspek balanced

scorecard dan visi misi (strategi organisasi) yaitu finansial, pelanggan

(customers), proses bisnis internal (internal business process), serta pembelajaran

dan pertumbuhan (learning and growth).

4.3.1. Aspek Visi Misi (strategis organisasi)

Subyek Descriptive Label Analytical Label

LS

Tahu visi misi dari baca di buku fakultas.

Aplikasi dalam perkuliahan, melalui

belajar mengajar.

Tahu visi misi dan aplikasinya pada

proses belajar mengajar.

Kaitan visi dan misi dg tugas TU yg

dilakukan lebih mendukung proses belajar

mengajar.

Tugas TU mendukung visi misi melalui

proses belajar mengajar.

EA

Sudah pernah diinfokan visi misi (baru)

fakultas hanya tidak memahami

maksudnya.

Belum paham akan visi dan misi fakultas

yang baru.

Visi misi lebih terkait dengan arah

fakultas dan berhubungan dengan

pendidikan dan proses belajar mengajar

yang mengarah pada bidang minat.

Kurang berhubungan dengan tugas admin.

Ada hubungan dg tugas TU hanya tidak

terlalu terlihat.

Ada hubungan dengan tugas TU hanya

tidak terlalu terlihat.

HN Lupa. Tapi secara umum menjadi agen

perubahan. Dari contoh kecil yaitu,

Hanya tahu sebagai agent of change.

Page 29: LAPORAN PENELITIAN PENGUKURAN KINERJA … · 3 KATA PENGANTAR Pudji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan berkat dan rahmatnya penelitian “Pengukuran kinerja institusi

29

membuang sampah pada tempatnya

dimana mahasiswa melakukan perubahan

lewat membiasakan membuang sampah

pada tempatnya sehingga orang lain

melihatnya dan diperhatikan.

JK

Visi: menciptakan sarjana-sarjana yang

kompeten untuk bidang-bidang sosio

klinis dan sosio industri dan kemudian

siap melakukan perubahan (agent of

change).

Tahu visi dan misi yang ada.

Misi: menerapkan metode pembelajaran

Experiential Learning dan menciptakan

sarjana sesuai nilai organisasi.

Pemahaman terhadap visi misi dan fokus

organisasinya juga belum disepakati

sampai ke tingkat definisi operasional.

Pemahaman hanya sebatas definisi

operasional.

Penerapan dalam keseharian tidak terlalu

jelas, dan tidak ada keterkaitan antara visi

misi dan aktualisasi proses kerja.

Aplikasinya umum dan tidak memiliki ciri

khas dengan fakultas psikologi yang lain.

Intepretasi terhadap visi misi berganti-

ganti tiap kali adanya pergantian

kepemimpinan.

Aplikasi tidak terlalu jelas karena

interpretasi berganti seiring dengan

pergantian kepemimpinan.

JS

Agen perubahan didukung oleh nilai

rasional, empatik, solutif dan bertanggung

jawab. Konteks dalam pekerjaan bergerak

di bidang sosio industri dan sosio klinis.

Sosio industri berkaitan dengan

bagaimana ketika membangun industri

disertai pula dengan pemberdayaan

masyarakat, sedangkan sosio klinis

dimana ketika membiarkan kesejahteraan

individual dilakukan pengembangan

terhadap seluruh masyarakat tersebut.

Paham mengenai konsep visi misi.

Penerapan visi dan misi pada masa

tertentu hanya tempelan dan berkaitan

dengan ketidakkonsistensian dalam

intepretasi definisi operasional konkrit,

tidak sepaham, masih abstrak, dan belum

disepakati secara bersama. Pada beberapa

hal tertentu ada yang berlawanan dengan

visi misi dan nilai itu.

Penerapkannya tidak konsisten dan pada

beberapa hal berlawanan.

Visi misi ditindaklanjuti secara serius jika

ada proses evaluasi.

Page 30: LAPORAN PENELITIAN PENGUKURAN KINERJA … · 3 KATA PENGANTAR Pudji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan berkat dan rahmatnya penelitian “Pengukuran kinerja institusi

30

Diseriuskan ketika ada yang akan

mengevaluasi seperti tim audit, akreditasi,

atau grants tertentu.

Belum ada tolak ukur dan indikator

konkrit dari visi dan misi serta nilai

organisasi.

Visi misi belum ada indikator atau ukuran

yang jelas.

RY

Agent of change yang merupakan pihak

yang mendorong adanya perubahan ketika

segala sesuatu tidak ada pergerakan dan

merugikan pihak lain.

Visi misi sebagai agent of change , tapi

penerapannya belum terlihat.

Di dalam penerapannya belum tampak

bahwa visi misi dan nilai tentang agent of

change diarahkan ke perwujudnyataannya

didalam dunia fakultas termasuk dunia

pendidikannya. Pendidik juga belum

terlihat mengarahkan anak didiknya ke

kesesuaian dengan agent of change.

SL

Visi misi socio industri dan socio klinis,

implementasinya belum jelas dan tidak

ada.

Visi misi belum jelas implementasinya.

Dibandingkan dekade sebelumnya, visi

misi yang sekarang belum jelas

implementasinya. Dekade pertama belum jelas sama sekali

termasuk di dalamnya proses kerja, dan

tanpa arah yang jelas. Selain itu pula, dari

segi pengalaman di suatu institusi, hanya

Pak Maramis yang memiliki pengalaman

di bidang mengajar dan berproses dalam

suatu institusi serta terkait juga dalam

pengimplementasian visi misi.

Dekade kedua sudah mulai tertata dan

mulai terarah. Dikatakan sebagai masa

keemasan psikologi UKWMS karena

adanya pengembangan dan pembebasan

sesuai dengan potensi dan minat yang

dimiliki oleh yang ada di dalamnya

khususnya dosen. Contohnya adanya

menang-menang lomba ataupun beasiswa.

Dekade sekarang malah mundur

dibandingkan dekade kemarin.

Seharusnya, sekarang adalah “masa

memetik hasil” tapi dari segi visi dan misi

saja masih selalu dalam tahap revisi.

Implementasinya pun belum jelas.

YT Saat ini masih fokus mempertajam Visi misi masih dipertajam hubungannya

Page 31: LAPORAN PENELITIAN PENGUKURAN KINERJA … · 3 KATA PENGANTAR Pudji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan berkat dan rahmatnya penelitian “Pengukuran kinerja institusi

31

alignment antara visi misi dengan proses

pembelajaran di fakultas. Karena

seharusnya proses pembelajaran di

fakultas, di kuliah, proses pengembangan

dan penelitian itu semua harus sejalan

dengan visi misi. Alignment itu masih

dirasa kabur dan perlu diperbaiki.

dengan proses pembelajaran,

pengambangan, penelitian di fakultas.

Terdapat interpretasi yang berbeda-beda

terhadap visi misi, bisa mungkin karena

adanya dosen yang masih baru, atau bisa

juga dosen lama yang baru pulang dari

studi. Walaupun sudah ada SADARI,

PPK, LKMM, namun masih terjadi

perbedaan interpretasi terhadap visi misi

yang ada di fakultas.

Kata-kata dalam visi misi memiliki makna

yang sangat luas sehingga interpretasi visi

misi jadi berbeda-beda.

Kata-kata yang ada di dalam visi misi

cenderung sangat luas dan memungkinkan

untuk terjadinya interpretasi yang

berbeda-beda.

PD

Visi misi experiential learning yang ada

itu rasanya belum mencerminkan

experiential learning. Karena kita dapat

tugas, itu sekedar tugas paper tentang

pemaparan solusi tapi tidak ada follow-

upnya.

Tugas yang diberikan belum

mencerminkan visi misi experiential

learning. Sifatnya masih sekedar tugas

paper tentang pemaparan solusi dan tidak

ada follow-up.

Visi misi yang ada rasanya tidak sesuai

dengan kenyataan yang ada di ormawa.

Karena contohnya BPM yang fungsinya

ada mewakili mahasiswa, nyatanya

cenderung mewakili mahasiswa yang

sebenarnya tidak perlu diwakili,

Contohnya saja saat sarasehan yang

diadakan untuk mengeluarkan uneg-uneg

yang ada pada mahasiswa. Tapi

kenyataannya hanya sebagian kecil saja

yang mau mengeluarkan uneg-uneg,

sedangkan yang lain merasa acuh tak

acuh.

Visi misi tidak sesuai dengan kenyataan

yang ada di ormawa. Kegiatan yang

dilakukan tidak sesuai dengan

aplikasinya.

ES

Fakta visi misi fakultas, banyak dosen-

dosen yang mengarahkan mahasiswa

untuk menerapkan visi misi itu. Yakni

mencoba mencari sendiri hal-hal yang

telah diajarkan, agar secara mandiri

Penerapan visi misi tentang experiential

learning sudah dilakukan namun terkait

dengan penerapan visi misi agent of

change belum ada.

Page 32: LAPORAN PENELITIAN PENGUKURAN KINERJA … · 3 KATA PENGANTAR Pudji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan berkat dan rahmatnya penelitian “Pengukuran kinerja institusi

32

mahasiswa mampu mengaplikasikan hal-

hal yang ada di kelas (experiential

learning). Tapi untuk agent of change ,

dirasa belum ada tindakan nyata.

ED

Scientific practioiner dengan pendekatan

socio klinis socio industri. Cuma menjadi

jargon serta belum menjadi milik

bersama. Sulit untuk diimplementasikan

dalam kerja sehari-hari.

Visi misi masih seperti jargon dan belum

menjadi milik bersama.

Basic needs relatif belum terpenuhi.

Sistem bukan sebagai fakultas mandiri,

ada ketergantungan dari fakultas ke

rektorat, rektorat ke yayasan. Basic needs

tingkat kesejahteraan seperti kesehatan,

perumahan, pendidikan.

Fakultas belum mandiri, masih ada

ketergantungan dengan universitas dan

yayasan.

HU

Tidak tahu visi dan misi fakultas.

Kegiatan yang dilakukan untuk mencapai

tujuan hanya tidak terlalu kentara.

Tidak tahu visi dan misi fakultas.

Tujuan fakultas diarahkan untuk

mensekolahkan warga fakultas yang

belum sekolah dan meningkatkan jumlah

mahasiswa.

Tujuan lebih kearah mencapai target yaitu

peningkatan jumlah mahasiswa dan

kompetensi.

YN

Dari awal visi misi harusnya memayungi

seluruh aktivitas kinerja dan beberapa kali

telah diingatkan oleh pimpinan-pimpinan

yang ada.

Idealnya visi misi terintegrasi dalam

aktivitas kinerja.

Ada motivasi dari para pemimpin untuk

mengaplikasikan dalam seluruh aktivitas

fakultas.

Masih sebatas pada wacana. Aplikasinya

dalam tri dharma perguruan tinggi masih

jalan secara sendiri dan parsial.

Realisasinya pengaplikasian sifatnya

masih pribadi dan parsial.

Belum pernah ada forum diskusi yang

mempertemukan semua pihak dan

menyamakan persepsi tentang visi misi

dan pengaplikasiannya.

Kalau experiential learning dijalankan,

hanya terkait dengan sosio industri karena

belum ada pengarahan secara bersama,

maka dijalankan versi individual sehingga

tidak tahu sinergi apa tidak.

Ada usaha secara pribadi untuk

menerapkan visi misi. Namun pertemuan

secara bersama untuk membicarakan inti

atau rohnya tidak pernah ada.

Selama ini belum pernah ada sebuah

forum untuk mempertemukan semuanya

untuk mengintegrasikan semua pihak.

Untuk saat ini sudah dimulai untuk Sudah ada usaha untuk membicarakan

Page 33: LAPORAN PENELITIAN PENGUKURAN KINERJA … · 3 KATA PENGANTAR Pudji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan berkat dan rahmatnya penelitian “Pengukuran kinerja institusi

33

membicarakan secara bersama agar bisa

berjalan segerak mesti belum semua dan

masih berjalan sendiri-sendiri.

secara bersama namun belum efektif.

Selama ini hanya manajemen yang paham

penterjemahan visi misi kedalam aktivitas

kinerja fakultas. Dekanat sudah memikirkan dan

membicarakan dengan benar-benar

mengenai aplikasi visi misi dilakukan,

dari yang lain belum ada.

Kedepan harapannya semua paham, dan

dalam aplikasinya bisa sendiri-sendiri

hanya tetap dalam kerangka visi misi.

EL

Tahu ada visi misi dan berhubungan

dengan kegiatan perkuliahan yang

dilakukan.

Visi misi berhubungan dengan kegiatan

perkuliahan.

SS

Visi : Corenya di agent of change.

Lulusan bisa menjadi agent of change,

analisa situasi, melihat masalah dan

mencari solusi dengan

mempertimbangkan nilai moral dan

empatik.

Visi misi terkait dengan agent of change

dan experiential learning sudah

diaplikasikan dalam perkuliahan.

Misi : keywordnya EL (experiential

learning) bahwa kuliah tidak saja teori,

diskusi dalam kelas, studi kasus tidak riil

tapi mahasiswa turun langsung ke

lapangan lihat masalah yang sebenarnya

dan dibuat solusinya dan dipresentasikan

untuk mendapat feedback.

Pada aplikasi diperkuliahnya sudah

disesuaikan, hanya untuk saat ini tidak

tahu.

Apakah pengaplikasiannya masih

dilakukan sampai saat ini tidak tahu.

MD

Tim bidang I/O dianggap kompak dan

solid, tetapi dalam sehari-hari tema sosio-

industri/klinis jarang diangkat (lihat ke

pengelolaan SDM).

Pengaplikasian visi misi masih kurang.

Penelitian yang dilakukan kebanyakan di

luar sosio-klinis/sosio-industri.

Orang-orang yang jadi pencetus visi misi

sudah tidak bekerja lagi di fakultas,

sehingga inti atau „roh‟ dari visi misi yang

ingin dicapai „masih meraba-meraba‟.

Tidak semua warga fakultas tahu inti atau

roh dari visi misi fakultas.

ST

Membuat program-program dengan

mahasiswa non-LPM sebagai peserta,

mengangkat tema tertentu dalam majalah.

Pembuatan program dengan mengangkat

tema tertentu dalam majalah.

CH Agent of change jadi berinisiatif saat kerja Menjadi agent of change.

Page 34: LAPORAN PENELITIAN PENGUKURAN KINERJA … · 3 KATA PENGANTAR Pudji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan berkat dan rahmatnya penelitian “Pengukuran kinerja institusi

34

kelompok.

Experiential learning melalui tugas-tugas

di lapangan dan praktek langsung.

Experiential learning melalui tugas

lapangan dan praktek.

WI Visi misi tidak jelas. Visi misi tidak jelas.

KN

Tidak tahu apa yang menjadi visi dan misi

fakultas Psikologi.

Visi misi tidak diinformasikan atau

sosialisasikan pada pihak diluar fakultas.

Tidak ada informasi atau sosialisasi

mengenai visi misi.

Hasil pengukuran terhadap visi dan misi sebagai strategi organisasi dalam

mencapai tujuan, didapatkan hasil bahwa sosialisasi terhadap isi atau “roh” dari

visi misi masih kurang. Sebagaian besar informan menyatakan tahu apa yang

menjadi visi dan misi fakultas karena secara fisik terlihat dan terpasang, namun

maksud yang terkandung dalam visi dan misi itu belum dipahami. Hal ini

terutama dialami oleh informan yang memiliki posisi sebagai supporting system

sehingga mereka cenderung bekerja apa adanya sesuai dengan tugasnya. Berikut

merupakan beberapa pernyataan yang mendukung:

EA : “Sudah pernah diinfokan visi misi (baru) fakultas

hanya tidak memahami maksudnya.”

WI : “Visi misi tidak jelas.”

HU: “Tidak tahu visi dan misi fakultas. Kegiatan yang

dilakukan untuk mencapai tujuan hanya tidak terlalu

kentara.”

Visi dan misi masih dianggap sebagai slogan yang dalam aplikasinya

belum terlihat kesesuaiannya dengan proses kerja yang ada di fakultas, baik dalam

perkuliahan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Pada informan yang

memiliki posisi sebagai core system pemahaman akan visi dan misi ini juga masih

belum terlalu jelas. Interpretasi yang dilakukan terhadap isi visi dan misi masih

Page 35: LAPORAN PENELITIAN PENGUKURAN KINERJA … · 3 KATA PENGANTAR Pudji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan berkat dan rahmatnya penelitian “Pengukuran kinerja institusi

35

dilakukan secara individual sehingga aplikasinya juga didasarkan pada

pemahaman pribadi. Hal ini didukung dengan pernyataan berikut:

YT : “Kata-kata dalam visi misi memiliki makna yang

sangat luas sehingga interpretasi visi misi jadi

berbeda-beda.”

YN : “Masih sebatas pada wacana. Aplikasinya dalam tri

dharma perguruan tinggi masih jalan secara sendiri

dan parsial.”

SL : “Visi misi socio industri dan socio klinis,

implementasinya belum jelas dan tidak ada.”

RY : “Di dalam penerapannya belum tampak bahwa visi

misi dan nilai tentang agent of change diarahkan ke

perwujudnyataannya didalam dunia fakultas

termasuk dunia pendidikannya. Pendidik juga belum

terlihat mengarahkan anak didiknya ke kesesuaian

dengan agent of change.”

Secara internal dapat dikatakan belum ada keseragaman pemahamanan

mengenai isi dan aplikasi visi dan misi terhadap proses kerja keseharian, selain itu

juga belum ada indikator atau ukuran yang jelas untuk mengevaluasi efektifitas

proses kerja dalam dalam upaya pencapaian visi dan misi fakultas. Hal ini

didukung dengan pernyataan YN dan JS:

YN : “Selama ini belum pernah ada sebuah forum untuk

mempertemukan semuanya untuk mengintegrasikan

semua pihak.”

JS : “Belum ada tolak ukur dan indikator konkrit dari visi

dan misi serta nilai organisasi.”

Pemahaman dan penterjemahan visi dan misi kedalam aktivitas kinerja

fakultas masih pada tataran manajemen. Secara eksternal sosialisasi visi dan misi

juga belum dilakukan secara optimal. Pemahaman para stakeholder terhadap visi

dan misi fakultas hanya sebatas pengetahuan berdasarkan artefak yang terpasang

dan pengalaman sebelumnya. Hal ini sesuai dengan pernyataan berikut:

LS : ”Tahu visi misi dari baca di buku fakultas.”

Page 36: LAPORAN PENELITIAN PENGUKURAN KINERJA … · 3 KATA PENGANTAR Pudji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan berkat dan rahmatnya penelitian “Pengukuran kinerja institusi

36

SS : “Pada aplikasi diperkuliahnya sudah disesuaikan,

hanya untuk saat ini tidak tahu.”

4.3.2. Aspek Finansial

Subyek Descriptive Label Analytical Label

LS

Pengajuan anggaran keuangan sudah

disesuaikan dg rencana visi misi namun

yg didapat tdk sesuai dengan yg

diharapkan.

Pengajuan anggaran keuangan

disesuaikan dengan rencana pada visi misi

fakultas, namun yang diterima tidak

sesuai.

Pengelolaannya sejauh ini cukup baik,

mis. untuk pelatihan dan pengabdian

masyarakat. Hanya pada bbrp hal mis.

kesempatan pendidikan atau kursus keluar

harus nunggu dulu (mis pengajuan pada

dikti) atau diambil dari dana yg ada

(diotak-atik dari post anggaran yg ada)

atau melakukan kegiatan untuk

mendapatkan dana (mis mengadakan

workshop).

Pengalokasian dan pemenuhan dana per

bagian masih “gali lubang tutup lubang”

Dana untuk pengelolaan dan

pengembangan SDM cukup ada hanya

memang harus pandai-pandai

mengaturnya krn dana yang minim.

EA

Pengelolaan keuangan sudah

direncanakan jauh hari meski

pelaksanaannya kadang tidak sesuai

dengan yang direncanakan.

Sudah ada perencanaan tapi aplikasinya

berubah.

HN

Hanya mengetahui cara pembayaran uang

di kampus yang meliputi pembayaran per

semester, dan uang kuliah dasar.

Pembayaran uang untuk per semester dan

uang kuliah dasar.

Ada anggaran 25% - 35% dari uang

kuliah untuk pengembangan SDM. Tapi,

tidak mengerti apa tujuan nyata dari

penganggaran itu. Hal ini diketahui saat

pekan pengenalan kampus.

Tahu dari ppk kalau 25% - 35% dari uang

kuliah untuk pengembangan SDM.

JK

Tidak ada kaitan antara visi misi dengan

keuangan, tapi coba ditarik benang

merahnya ketika akan mengadakan suatu

program dimana program tersebut

dikaitkan dengan visi misi dan setelahnya

visi misi tersebut tercermin pada

pengelolaan keuangan.

Keuangan cukup memiliki kaitan dengan

visi misi.

JS Pengelolaan keuangan terbagi menjadi 2, Keuangan fakultas costing tidak sesuai

Page 37: LAPORAN PENELITIAN PENGUKURAN KINERJA … · 3 KATA PENGANTAR Pudji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan berkat dan rahmatnya penelitian “Pengukuran kinerja institusi

37

yaitu, sentral ke yayasan dan memiliki

batasan-batasan yang sangat terbatas, dan

fakultas yang kini lebih pada costing.

Costing disini lebih pada melakukan

pengeluaran tanpa adanya investasi.

Sebagai contoh adalah, pembelian alat lab

apakah disesuaikan dengan visi misi nilai

organisasi tidak ada.

dengan visi misi tanpa disertai investasi.

Diperlukan adanya politic financial serta

pencerminan dari visi dan misi itu sendiri.

Dan juga, evaluasi belum ada.

Perlu ada politic financial dan evaluasi.

Proses pengelolaan keuangan didasari

pada konsep socio dimana

mempertimbangkan pula kebutuhan

bersama.

Pengelolaan keuangan lebih didasari

pertimbangan kebutuhan bersama.

YT

Adanya multi interpretasi dan otonomi

pihak universitas yang kurang.

Pihak universitas kurang memiliki

otonomi dalam pengelolaan keuangan.

Ada pihak yang lebih memiliki otonomi

terkait dengan keuangan.

Maka didalam proses pengambilan

keputusan seperti program kerja dan

keuangan, cenderung melakukan prioritas

program yang memang harus dilakukan

(standar operasional minimum) dan belum

bisa melakukan bidang pengembangan.

Pengambilan keputusan terhadap program

kerja dan keuangan didasarkan pada

prioritas program, dan belum menyentuh

pada bidang pengembangan.

PD

Dana yang diajukan dalam tiap program

kebanyakan dipotong tanpa ada

alasan/klarifikasi dari pihak-pihak yang

terkait.

Tidak ada komunikasi yang jelas tentang

potongan yang ada pada setiap program

yang diajukan.

ES

Orang tua merasa cukup puas dengan

fakultas ini karena cara pembayaran yang

tidak ribet dan mudah.

Kepuasan orang tua mahasiswa cukup

baik terkait dengan pembayaran.

HU

Pengelolaan keuangan terlihat kacau

hanya tidak tahu dengan jelas.

Pengelolaan keuangan kurang terstruktur

dan terkesan kacau.

Kurang terstruktur.

EL Kegiatan dilakukan sesuai dengan alokasi

dana yang diberikan.

Kegiatan yang dilakukan disesuaikan

dengan dana yang diberikan.

SS

Pengelolaan dikelola dengan fleksibel

sesuai dengan justifikasinya.

Pengelolaan keuangan selama ini fleksibel

dan sesuai dengan tujuan.

Fleksibel bukan berarti tidak tertib tapi

disesuaikan dengan tujuan.

MD Tidak maksimal, misalnya anggaran

penelitian, lebih baik diarahkan dan

Belum maksimal dalam mendukung visi

misi.

Page 38: LAPORAN PENELITIAN PENGUKURAN KINERJA … · 3 KATA PENGANTAR Pudji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan berkat dan rahmatnya penelitian “Pengukuran kinerja institusi

38

diutamakan ke sosio klinis/sosio industri.

ST Dananya dari fakultas terbatas, untuk

tambahan harus cari sponsor.

Perlu mencari dana tambahan.

WI

Pengelolaan dan pengaturan keuangan

tidak jelas.

Pengelolaan keuangan tidak jelas.

Pembuatan anggaran dilakukan oleh

dekan. Selama ini yang membuat anggaran

dekanat, dan kepala TU hanya diajak

diskusi setelahnya.

KN

Pengelolaan keuangan diserahkan pada

fakultas. Disesuaikan dengan kebutuhan

fakultas.

Pengaturan finansial fakultas diserahkan

dan sesuaikan dengan kebutuhan dari

masing-masing fakultas.

Kontrol terhadap sisi finansial dilakukan

berdasarkan pelaporan dari pihak fakultas

mengenai pengaplikasiannya.

Kontrol didasarkan pada laporan

keuangan.

Pada aspek finansial didapatkan hasil pengukuran yang menyatakan

pengelolaan finansial fakultas masih kurang maksimal mendukung visi dan misi

fakultas. Pada dasarnya pengaturan keuangan fakultas telah disusun berdasarkan

perencanaan, namun dalam aplikasinya kadang tidak sesuai. Hal ini didukung

dengan pernyataan EA berikut ini:

“Pengelolaan keuangan sudah direncanakan jauh hari

meski pelaksanaannya kadang tidak sesuai dengan yang

direncanakan.”

Selain itu dalam perencanaan keuangan lebih dilakukan oleh manajemen,

belum melibatkan pihak lain yang berhubungan dalam pencapaian visi dan misi

fakultas. Hal ini didukung oleh penyataan WI:

“Pengelolaan dan pengaturan keuangan tidak jelas. Selama

ini yang membuat anggaran dekanat, dan kepala TU hanya

diajak diskusi setelahnya.”

Pada pengelolaan keuangan, fakultas juga masih banyak melakukan

pengeluaran tanpa melakukan investasi dan memiliki ketergantungan terhadap

pihak lain dalam hal income. Hal ini juga didukung dengan hasil survei bahwa 2

Page 39: LAPORAN PENELITIAN PENGUKURAN KINERJA … · 3 KATA PENGANTAR Pudji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan berkat dan rahmatnya penelitian “Pengukuran kinerja institusi

39

dari 3 orang menyatakan variasi pendapatan fakultas masih minim. Belum ada

indikator atau ukuran yang jelas dalam perencanaan keuangan fakultas dan

evaluasi terhadap efektifitas pencapaiannya berpengaruh terhadap pencapaian visi

dan misi fakultas. Hal ini didukung dengan pernyataan JS:

“Pengelolaan keuangan terbagi menjadi 2, yaitu, sentral ke

yayasan dan memiliki batasan-batasan yang sangat

terbatas, dan fakultas yang kini lebih pada costing. Costing

disini lebih pada melakukan pengeluaran tanpa adanya

investasi. Sebagai contoh adalah, pembelian alat lab

apakah disesuaikan dengan visi misi nilai organisasi tidak

ada.”

4.3.3. Aspek Pelanggan

Subyek Descriptive Label Analytical Label

EA

Pelayanan sudah cukup baik. Sesuai

standar masing-masing dan kadang

tergantung mood.

Belum ada standarisasi pelayanan

konsumen.

Pernah ada standar penerimaan telpon dan

tamu tapi lalu terabaikan.

Belum pernah ada pengukuran tentang

kepuasan pelayanan administrasi.

JS

Konsumen disini adalah masyarakat

pengguna lulusan, dimana lulusan itu

adalah mahasiswa dan mahasiswa itu

sendiri merupakan konsumen intermediet.

Mahasiswa adalah yang kemudian akan

membawa kompetensi dari hasil kerja

fakultas setelah lulus.

Mahasiswa merupakan cerminan dari

hasil kerja fakultas.

Terkait kepuasan, tidak ada data karena,

sejauh ini tidak mengetahui apakah ada

survey sejauh mana konsumen puas

terhadap lulusan dan membawa perubahan

kepada konsumen itu sendiri.

Tidak pernah ada survey tentang kepuasan

konsumen.

YT

Mahasiswa sering benar-benar terbuka

memberikan saran pada saat sarasehan

dan ketika mengisi form menjelang

kelulusan.

Ada forum untuk memberikan saran dan

masukan pada fakultas.

Masukan yang sering muncul adalah

mengenai kesempatan praktek magang

Masukan lebih banyak mengenai

kesempatan praktek magang yang kurang

Page 40: LAPORAN PENELITIAN PENGUKURAN KINERJA … · 3 KATA PENGANTAR Pudji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan berkat dan rahmatnya penelitian “Pengukuran kinerja institusi

40

yang dirasa perlu diperbanyak. dan kinerja dosen.

Untuk masalah intern, mahasiswa lebih

sering memberi masukan terkait kinerja

dosen-dosen tertentu.

ED

Konsumen disini dalam arti mahasiswa.

Belum terpenuhi. Tidak terlalu puas,

dibuktikan dengan sedikitnya jumlah

pendaftar baru dibandingkan dengan

fakultas baru.

Kepuasan konsumen masih kurang,

terlihat dari pendaftar baru yang sedikit.

Berhubungan dengan marketing,

seharusnya melibatkan semua masyarakat

psikologi. Proses keluarnya dosen juga

menjadi pertanyaan bagi mahasiswa.

Proses marketing harusnya menjadi

program bersama.

HU

Masyarakat kurang tahu karena tidak

pernah berhubungan dengan mereka.

Belum ada pengukuran kepuasan

konsumen. Namun dirasa kepuasan

mahasiswa cukup baik. Kepuasan mahasiswa secara umum cukup

baik.

EL

Dari alumni yang sharing (bidang

pendidikan) terkait dengan masa kerja

cukup lama dan dapat bertahan.

Selama ini para alumni dapat bekerja

dengan baik dan jangka waktu yang lama.

SS

Data dari alumni, beberapa memiliki

performa kinerja yang bagus,

dipromosikan jabatannya.

Kepuasan konsumen (user) baik terkait

dengan kinerja alumni.

Beberapa memiliki performa kerja yang

bagus dan mendapat promosi jabatan. Diasumsikan mereka (user) memiliki

kepuasan yang baik terhadap kinerja para

alumni.

MD

Karena tidak kenal banyak dengan

konsumen, merasa tidak tahu banyak.

Belum pernah ada pengukuran mengenai

kepuasan konsumen.

Tapi dari salah satu konsumen (RCTI

Jatim), mengatakan kalau dia puas dengan

kerja salah satu lulusan fak psikologi.

Salah satu user menyatakan puas dengan

kinerja alumni.

ST

Tidak ada proses feedback dari konsumen

secara resmi, hanya inisiatif anggota.

Interviewee mengatakan bahwa konsumen

(pembaca) cukup puas dengan hasil kerja

ormawa.

Konsumen cukup puas dengan hasil kerja.

WI

Pelayanan terhadap konsumen kurang

baik, misalnya terkait dengan janjian

bimbingan, pengambilan tugas.

Pelayanan terhadap konsumen masih

kurang dan banyak terkait dengan proses

belajar mengajar.

Ketidakpuasan lebih pada proses belajar

mengajar.

Mahasiswa banyak merasa tidak puas. Ada yang merasa puas, namun ada yang

tidak puas. Namun ada juga mahasiswa yang merasa

Page 41: LAPORAN PENELITIAN PENGUKURAN KINERJA … · 3 KATA PENGANTAR Pudji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan berkat dan rahmatnya penelitian “Pengukuran kinerja institusi

41

puas.

FL

Lulusan dirasa memiliki kompetensi yang

baik untuk melakukan apa yang menjadi

tugasnya.

Kompetensi dan inisiatif kerja yang

dimiliki lulusan mendukung proses

kerjanya.

Inisiatif yang dimilki cukup baik.

Target kerja yang diberikan dijalankan

dengan baik, bahkan melebihi permintaan.

Lulusan mampu mencapai target kerja

bahkan melebihinya.

Keingin tahuan yang tinggi membuatnya

melakukan banyak kerja sekaligus

sehingga membuat target kerjanya kurang

terpenuhi.

Kurang fokus pada satu tugas berakibat

pada target kerja yang kurang terpenuhi.

KN

Secara khusus bagaimana kepuasan

konsumen terhadap fakultas Psikologi

tidak tahu.

Belum pernah ada pengukuran kepuasan

konsumen.

Belum pernah ada pengukuran secara

khusus.

Berdasarkan hasil pengolahan data pada aspek pelanggan diketahui bahwa

selama ini belum pernah ada pengukuran secara formal dan terstandarisasi

mengenai kepuasan konsumen terhadap pelayanan yang diberikan oleh fakultas.

Selama ini pengukuran kepuasan konsumen masih dilakukan secara parsial dan

didasarkan pada persepsi masing-masing. Hal ini didukung dengan pernyataan

EA:

EA : “Pelayanan sudah cukup baik. Sesuai standar masing-

masing dan kadang tergantung mood.”

JS : “Terkait kepuasan, tidak ada data karena sejauh ini

tidak mengetahui apakah ada survey sejauh mana

konsumen puas terhadap lulusan dan membawa

perubahan kepada konsumen itu sendiri.”

KN : “Secara khusus bagaimana kepuasan konsumen

terhadap fakultas Psikologi tidak tahu.”

Secara internal, pelanggan fakultas memberikan kritik dan saran terhadap

kinerja fakultas melalui forum tertentu. Secara eksternal juga ada yang

menyatakan puas dengan pelayanan dan produk yang dihasilkan oleh fakultas

Page 42: LAPORAN PENELITIAN PENGUKURAN KINERJA … · 3 KATA PENGANTAR Pudji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan berkat dan rahmatnya penelitian “Pengukuran kinerja institusi

42

(lulusan). Hal ini sesuai dengan hasil survei terhadap 2 orang pengguna lulusan

yang menyatakan bahwa lulusan yang mereka pekerjakan memiliki inisiatif dan

partisipatif kerja yang tinggi. Meskipun demikian masih belum jelas ukuran dan

aspek kepuasannya, dan tidak ada umpan balik yang jelas dan formal terhadap

kinerja fakultas.

YT : “Mahasiswa sering benar-benar terbuka memberikan

saran pada saat sarasehan dan ketika mengisi form

menjelang kelulusan.”

SS : “Data dari alumni, beberapa memiliki performa

kinerja yang bagus, dipromosikan jabatannya.”

FL : “Lulusan dirasa memiliki kompetensi yang baik untuk

melakukan apa yang menjadi tugasnya.”

4.3.4. Aspek Proses Internal

Subyek Descriptive Label Analytical Label

LS

Program english day untuk peningkatan

kompetensi dalam rangka mendukung

proses belajar mengajar dalam bhs

inggris.

Adanya produk baru berupa program

english day.

EA

Pelayanan sudah cukup baik dan lebih

disesuai standar masing-masing (kadang

tergantung mood).

Belum ada standarisasi pelayanan

konsumen.

HN

Kinerja di fakultas sudah baik. Tapi,

secara teknis dalam pelayanan terutama di

TU kurang ramah. (“misalnya pada waktu

itu aku telat ujian. Wah, mukanya itu

langsung gimana gitu. Waktu aku juga

mau revisi KRS, ya juga kadang itu

gimana ya, aku juga yang mau tanya itu

gak ngerti soalnya mereka itu jawabnya

seperlu aja gitu. Trus ada salah satu yang

mau aku tanyain eee dititipin lembar KHS

gak? ehhh KRS gak? “Waduhhh aku gak

ngerti”...bayangin aja tuh...”coba kamu

cari sendiri disitu”)

Kinerja Fakultas sudah baik, hanya

pelayanan di TU kurang ramah.

JS

Sebagian sudah cocok tapi

pengimplementasian dan monitoringnya

kurang jelas. Berbagai usaha dilakukan

Secara rencana dan kerangka sudah jelas

hanya pelaksanaan dan monitoring yang

kurang jelas.

Page 43: LAPORAN PENELITIAN PENGUKURAN KINERJA … · 3 KATA PENGANTAR Pudji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan berkat dan rahmatnya penelitian “Pengukuran kinerja institusi

43

seperti Treasure Study, pembuatan SAP

tapi, untuk pelaksanaanya kurang jelas.

Secara rencana dan kerangka sudah ada

tapi tidak terawasi sehingga kemungkinan

terjadi berbagai implikasi yang tidak

terencana.

RY

Dari sisi organisasi kemahasiswaan BEM

bergerak di bidang pembuatan program,

pengembangan hardskill serta softskill

mahasiswa. Sebagai contoh adalah

kegiatan yang berkaitan dengan

penggunaan Bahasa Inggris. BEM dibagi

menjadi beberapa divisi seperti divisi

usaha bersama.

Proses internal di ormawa terkait dengan

pembuatan program hardskill dan

softskill.

SL

Menyangkut well-being, organisasi

menjadi tidak sehat, karena passion

menurun, dan juga apa yang dilakukan

sekarang hanyalah bersifat normatif saja.

Well-being hanya bersifat normatif.

Proses kerja internal belum berjalan.

Hal di atas mengakibatkan proses kerja

internalnya tidak berjalan. Hal ini

diakibatkan karena kehilangan passion

dari orang-orang yang berada di dalam

organisasi. Selain itu, karena wadah untuk

pengembangan diri juga tidak ada

membuat proses kerja internalnya tidak

berjalan.

YT

Tidak semua karyawan (akademik & non-

akademik) yang masuk ke fakultas ini

memiliki hati yang sama yakni untuk

memajukan fakultas.

Tidak semua karyawan punya hati untuk

memajukan fakultas.

ES

Teman-teman di fakultas lain dan

universitas lain merasa di fakultas

psikologi WM memiliki cara/sistem

kuliah yang rapi. Seperti jadwal UTS dan

UAS yang sudah dijadwalkan dan ujian-

ujian lain yang sudah ditetapkan.

Menurut eksternal proses perkuliahan di

F.Psikologi WM terbilang rapi dan

sistematis.

ED

SDM sangat kurang implementasinya. SDM dirasa kurang berani dalam

mengungkapkan pendapat, kurang

transparan terutama pada bagian interaksi

dan relasi.

Selain itu, tidak terlalu tranparansi. Sama

seperti pada bagian relasi dan interaksi.

Belum terlalu berani untuk

mengungkapkan pendapat seperti fakultas

lain.

HU Proses kerja secara umum cukup. Proses kerja dirasa cukup berjalan sesuai

Page 44: LAPORAN PENELITIAN PENGUKURAN KINERJA … · 3 KATA PENGANTAR Pudji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan berkat dan rahmatnya penelitian “Pengukuran kinerja institusi

44

aturan yang ada.

YN

Ada kerinduan untuk bertemu dalam

forum untuk membicarakan mengenai visi

misi dengan para stakeholder (dosen,

karyawan, mahasiswa).

Proses kerja secara internal dalam fakultas

belum mencerminkan visi misi.

Proses internal terkait dengan kejelasan

visi misi masih abstrak sehingga dalam

aplikasi teknisnya pada pengelolaan

SDM, finansial, pelayanan konsumen

masih kabur.

Prosesnya masih mengkira-kira apakah

aktivitas yang dilakukan akan mendukung

visi misi atau tidak masih belum jelas

karena indikatornya masih kabur,

ukurannya tidak jelas.

EL

Ada kegiatan yang tidak berhubungan

atau mendukung visi misi seperti kegiatan

entertaiment atau kegiatan penunjang

lainnya.

Kegiatan penunjang ada yang tidak sesuai

atau mendukung visi dan misi.

Skill dasar atau standar untuk

pengembangan kompetensi dosen terkait

dengan proses belajar, misalnya cara

kuliah tamu, cara cuti.

Perlu ada pengembangan kompetensi

terkait dengan kemampuan dasar dosen.

SS

Berdasar pengalaman dulu pengaplikasian

visi misi dilakukan dalam bentuk

melibatkan mahasiswa dalam pelatihan-

pelatihan yang diberikan oleh fakultas.

Pada aplikasi visi misi juga melibatkan

mahasiswa dalam bentuk pelatihan yang

dilakukan.

MD

Lab masih hanya sebatas psikodiagnostik. Lab masih sebatas pada psikodiagnostik

dan tugasnya masih sebatas urusan

administrasi.

Tugas kalab lebih pada urusan

administrasi, bukan mengembangkan lab

sesuai visi misi (dikembangkan dengan

tema sosio-klinis/sosio-industri).

Jadinya waktu terbuang untuk mengurusi

administrasi lab (yang dianggap bisa

diurus oleh staf non-psikologi), padahal

waktunya bisa dimanfaatkan untuk

pengembangan lab.

Proses kerja menjadi terhambat karena

mengurusi masalah administrasi.

ST

Sering ada yang melewati deadline,

sehingga jalur birokrasi terhambat dan

diundur lama.

Proses kerja sering terhambat dengan

birokasi.

WI

Untuk TU pembagian sudah jelas sesuai

prosedur dan jalan.

Pembagian kerja pada tata usaha sudah

sesuai dengan tugasnya.

Pembagian kerja dekanat masih belum Pembagian kerja dekanat masih belum

Page 45: LAPORAN PENELITIAN PENGUKURAN KINERJA … · 3 KATA PENGANTAR Pudji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan berkat dan rahmatnya penelitian “Pengukuran kinerja institusi

45

jelas, dan masih mengurusi hal-hal yang

kecil.

jelas.

Kinerja dosen ada yang rapi, ada yang

tidak.

Kinerja dosen masih tidak rapi dan tidak

teratur dan mempengaruhi kerja TU.

Kinerja dosen yang tidak rapi

berpengaruh pada kerja TU.

Pada aspek proses internal diketahui bahwa masih banyak proses bisnis

internal fakulas yang kurang berjalan dengan efektif dan efisien dalam upaya

mendukung pencapaian visi dan misi. Dilihat dari proses kerja, masih ditemui

pembagian kerja yang belum jelas dan kinerja yang belum sesuai. Hal ini

didukung dengan hasil survei pada 9 dari 18 orang menyatakan kinerja dosen

sudah cukup baik hanya masih sering melakukan kesalahan dalam mengerjakan

tugasnya. Hal ini juga didukung pernyataan dari:

WI : “Pembagian kerja dekanat masih belum jelas, dan

masih mengurusi hal-hal yang kecil.” “Kinerja

dosen ada yang rapi, ada yang tida, ada juga yang

tidak rapi dan berpengaruh pada kerja TU ”

MD : “Tugas kalab lebih pada urusan administrasi, bukan

mengembangkan lab sesuai visi misi

(dikembangkan dengan tema sosio-klinis/sosio-

industri). Jadinya waktu terbuang untuk mengurusi

administrasi lab (yang dianggap bisa diurus oleh

staf non-psikologi), padahal waktunya bisa

dimanfaatkan untuk pengembangan lab.”

EL : “Ada kegiatan yang tidak berhubungan atau

mendukung visi misi seperti kegiatan entertaiment

atau kegiatan penunjang lainnya.”

Namun demikian ada usaha dan rencana yang dilakukan untuk membuat

proses internal menjadi lebih baik, hanya kurangnya monitoring membuat

aplikasinya menjadi tidak jelas. Hal ini didukung dengan pernyataan berikut:

LS : “Program english day untuk peningkatan kompetensi

dalam rangka mendukung proses belajar mengajar

dalam bhs inggris.”

Page 46: LAPORAN PENELITIAN PENGUKURAN KINERJA … · 3 KATA PENGANTAR Pudji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan berkat dan rahmatnya penelitian “Pengukuran kinerja institusi

46

YN : “Proses internal terkait dengan kejelasan visi misi

masih abstrak sehingga dalam aplikasi teknisnya

pada pengelolaan SDM, finansial, pelayanan

konsumen masih kabur.”

JS : “Sebagian sudah cocok tapi pengimplementasian dan

monitoringnya kurang jelas. Berbagai usaha

dilakukan seperti Treasure Study, pembuatan SAP

tapi, untuk pelaksanaanya kurang jelas. Secara

rencana dan kerangka sudah ada” tapi tidak

terawasi sehingga kemungkinan terjadi berbagai

implikasi yang tidak terencana.

4.3.5. Aspek Pembelajaran dan Pertumbuhan

Subyek Descriptive Label Analytical Label

LS

Pernah mengikuti pelatihan BAN PT. Ada pelatihan dan masih perlu ada

peningkatan kompetensi. Yang telah ada

program english day.

Perlunya peningkatan kompetensi. Yang

terbaru program english day sebagai

upaya peningkatan kompetensi dalam

rangka mendukung proses belajar

mengajar dalam bhs inggris.

Pengelolaan dan pembagian tugas di

administrasi sudah sesuai dengan

kompetensi yang dimiliki.

Pembagian tugas TU sudah sesuai dengan

kompetensi masing-masing.

Tugas dosen bukan hanya mengajar tapi

penelitian dan pengabdian.

Pengembangannya kadang terhambat krn

tugas admin, menjabat.

Tugas dosen meliputi tri dharma PT,

namun masih suka terhambat oleh tugas

dan jabatan.

EA

Pembagian job desc sudah sesuai tapi

pelaksanaan fleksibel, saling

menggantikan jika ada yang tidak masuk.

Job desc fleksibel dan bisa saling

menggantikan.

Pengembangan diri (SDM) di TU melalui

rolling tugas (job rotation),

pemberlakukan english day.

Ada job rotation dan english day sebagai

upaya pengembangn diri.

JK

Experiential learning. Disini proses

pengembangan SDM terbatas pada

pelatihan yang memang masih jarang,

presentasi penelitian, mengundang dosen

tamu untuk kuliah tamu bagi mahasiswa,

serta kurangnya mengundang pembicara

di ruang lingkup fakultas.

Pelatihan masih jarang diadakan, dan

kurang mengundang pembicara dari

lingkup fakultas.

Untuk non akademis tidak ada. Tidak ada pembelajaran bagi karyawan

non akademis.

Sumber masalah di SDM itu sendiri SDM sedikit tapi tugas banyak.

Page 47: LAPORAN PENELITIAN PENGUKURAN KINERJA … · 3 KATA PENGANTAR Pudji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan berkat dan rahmatnya penelitian “Pengukuran kinerja institusi

47

adalah tugas banyak sedangkan

ketersediaan SDM sedikit.

JS

Institusi pendidikan = core bisnis. Perlu

adanya pengembangan di bidang itu

seperti pengadaan pelatihan, pola

pendidikan, ketersediaan buku,

penyediaan instrumen belajar atau

penelitian tetapi harus merupakan

pencerminan dari visi misi nilai

organisasi. Senyatanya, yang terjadi

adalah tidak adanya kesesuaian visi misi

nilai dan proses pengembangan SDM itu

sendiri.

Pengambangan SDM tidak mencerminkan

atau tidak sesuai dengan visi misi.

Untuk wadah pengembangan secara

konsep ada, tapi secara pelaksanaan dan

dihubungkan dengan visi misi nilai belum

jelas.

Konsep pengembangan SDM tidak sesuai

dengan pelaksanaan dan visi misi.

SL

Permasalahan yang sama dari tahun

pertama hingga sekarang adalah booming-

nya mahasiswa namun dari segi

pengajaran sedikit.

Pengembangan SMD sangat terasa saat

dekade kedua.

Kondisi sekarang penurunan mhs.

Ruang pengembangan minat dan potensi

terbatas. Pengembangan SDM yang sangat terasa

adalah di dekade kedua dimana adanya

lomba-lomba, tersedianya fasilitas untuk

kembangkan diri seperti seminar taraf

internasional tapi sekarang menurun.

Ruang untuk mengembangkan minat dan

potensi juga terbatas.

YT

Sebenarnya bersama dengan pihak sekfak

sudah membuat sebuah lembaran tentang

hal-hal yang perlu dilakukan di fakultas.

Kemudian lembaran itu diberikan kepada

dosen baru.

Ada usaha untuk meningkatkan

kompetensi dosen.

Berkaitan dengan hal tersebut, dosen yang

bersangkutan diminta ikut obsevasi proses

perkuliahan dan ikut penelitian dan ikut

dekanat agar supaya tahu fakultas seperti

apa dan menjadi jelas.

Ada proses observasi pada aktivitas di

fakultas (pengajaran dan penelitian)

sebagai bentuk pengenalan dan

peningkatan kompetensi dosen baru

terhadap proses perkuliahan dan fakultas.

ES

Kalo training soft skill dan hard skill,

lebih bermakna yang punya ormawa

ketimbang punya dosen. Karena milik

dosen lebih fokus untuk perkuliahan2,

sedangkan ormawa lebih pada

Pelatihan yang diberikan ormawa bagi

mahasiswa lebih mengenai dibandingkan

pelatihan yang diberikan dosen.

Page 48: LAPORAN PENELITIAN PENGUKURAN KINERJA … · 3 KATA PENGANTAR Pudji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan berkat dan rahmatnya penelitian “Pengukuran kinerja institusi

48

pengembangan soft skill dan hard skill.

ED

Belum dalam arti semakin kedepan,

harapannya adalah pohon penelitian

sehingga jelas kompetensi individu (salah

satu contoh).

Belum ada pengembangan.

Terlalu terkotak-kotak pada sesuai tidak

dengan visi misi. Apabila tidak sesuai ya

tidak bisa dilakukan pengembangan

kompetensi SDM.

Terlalu terkotak-kotak dan tidak sesuai

dengan visi misi.

HU

Pengembangan karyawan masih sangat

kecil.

Kurang ada pengembangan karyawan.

Kurang diamati kurangnya apa, hanya

kerja saja.

EL

Terkait dengan pengembangan diri

pribadi didasari pada sikap proaktif dari

masing-masing dosen.

Dosen harus proaktif jika ingin

mengembangkan kemampuannya.

Terkait dengan pengetahuan yang sifatnya

umum dan pokok harusnya ada

persamaan persepsi, misalnya skripsi dan

penulisan skripsi.

Perlu ada persamaan persepsi tentang

kemampuan dasar dosen.

Pengetahuan yang pokok-pokok tersebut

belum tersentuh.

SS

Ada kesempatan yang luas bagi para

dosen untuk meningkatkan kemampuan.

Dosen memiliki kesempatan yang luas

untuk meingkatkan kemampuannya.

Ada beberapa dosen yang kurang

memiliki kemampuan yang baik,

misalnya dalam pembimbingan dimana

proses pembimbingan yang diberikan

kurang tajam, perlu ada pendampingan

dari dosen senior.

Ada beberapa dosen yang masih harus

meningkatkan kemampuannya, misalnya

terkait dengan proses bimbingan.

MD

Pengelolaan SDM masih belum optimal. Pengelolaan SDM masih belum optimal

dan belum disesuaikan dengan visi misi. Staff dosen hanya beberapa yang berasal

dari bidang sosio klinis industri.

Dosen yang melanjutkan studi tidak

diarahkan untuk mengambil bidang

sosioklinis/industri.

ST

Hanya kalau dibutuhkan – sebatas prajab

dan pelatihan internal. Sisanya belajar

sendiri atau belajar dari masalah yang

muncul.

Pada ormawa pengembangan kompetensi

hanya jika dibutuhkan.

CH

Proses pembelajaran tidak keliatan secara

langsung. Kecuali jadi anggota panitia

kegiatan, experiential learning tidak

Tidak terlihat dengan jelas bagaimana

proses pembelajaran.

Page 49: LAPORAN PENELITIAN PENGUKURAN KINERJA … · 3 KATA PENGANTAR Pudji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan berkat dan rahmatnya penelitian “Pengukuran kinerja institusi

49

terasa.

WI

Pengembangan SDM pada dosen jelas.

Terkait dengan sekolah lanjut.

Pengembangan kompetensi dosen jelas

(sekolah lanjut) tapi pada tata usaha tidak

ada. Untuk tata usaha tidak ada pengembanan

kompetensi.

Dulu pernah ada yang disekolahkan,

hanya 3 orang, sekarang tidak pernah lagi.

Pengembangan kompetensi SDM tidak

dikelola dengan baik dan merata.

Dalam administrasi tidak ada

pengembangan kompetensi lagi.

Pengolahan data pada aspek pertumbuhan dan pembelajaran didapatkan

hasil bahwa pengembangan sumberdaya manusia sebagai bentuk pertumbuhan

dan pembelajaran dalam upaya mendukung visi dan misi masih kurang optimal

dilakukan. Secara konsep tampak sudah dipersiapkan hanya dalam

implementasinya kadang tidak sesuai dengan yang direncanakan. Hal ini sesuai

dengan yang disampaikan JS :

“Untuk wadah pengembangan secara konsep ada, tapi

secara pelaksanaan dan dihubungkan dengan visi misi nilai

belum jelas. Institusi pendidikan = core bisnis. Perlu

adanya pengembangan di bidang itu seperti pengadaan

pelatihan, pola pendidikan, ketersediaan buku, penyediaan

instrumen belajar atau penelitian tetapi harus merupakan

pencerminan dari visi misi nilai organisasi. Senyatanya,

yang terjadi adalah tidak adanya kesesuaian visi misi nilai

dan proses pengembangan SDM itu sendiri.”

Dalam pelaksanaannya pengembangan sumberdaya manusia masih

didasarkan pada kebutuhan pribadi dan inisiatif masing-masing staf. Sedangkan

pengembangan kemampuan terkait dengan hal yang pokok dan dasar masih belum

dilakukan. Hal ini sesuai dengan pendapat EL:

“Terkait dengan pengembangan diri pribadi didasari pada

sikap proaktif dari masing-masing dosen. Terkait dengan

pengetahuan yang sifatnya umum dan harusnya ada

Page 50: LAPORAN PENELITIAN PENGUKURAN KINERJA … · 3 KATA PENGANTAR Pudji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan berkat dan rahmatnya penelitian “Pengukuran kinerja institusi

50

persamaan persepsi, misalnya skripsi dan penulisan skripsi.

Pengetahuan yang pokok tersebut belum tersentuh.”

Selain itu pengembangan kemampuan juga masih terbatas pada staf

edukatif melalui studi lanjut dengankan staf non edukatif pengembangan

kemampuan dilakukan melalui perputaran kerja.

WI : “Pengembangan SDM pada dosen jelas. Terkait

dengan sekolah lanjut. Untuk tata usaha tidak ada

pengembanan kompetensi.”

EA : “Pengembangan diri (SDM) di TU melalui rolling

tugas (job rotation), pemberlakukan english day.”

Page 51: LAPORAN PENELITIAN PENGUKURAN KINERJA … · 3 KATA PENGANTAR Pudji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan berkat dan rahmatnya penelitian “Pengukuran kinerja institusi

51

BAB V

PENUTUP

5.1. Diskusi

Berdasarkan hasil pengukuran terhadap kinerja Fakultas Psikologi Unika

Widya Mandala Surabaya melalui balanced scorecard berdasarkan empat

perspektif yaitu perspektif finansial, pelanggan (customers), proses bisnis internal

(internal business process), serta pembelajaran dan pertumbuhan (learning and

growth) diketahui bahwa secara keseluruhan dalam pelaksanaannya masih kurang

dapat dilakukan secara optimal.

Untuk dapat melihat kesesuaian antara kinerja organisasi dengan

pencapaian tujuan organisasi, maka perlu adanya kesetaraan persepsi akan visi

dan misi (strategi) organisasi yang tercermin dalam empat persepsi balanced

scorecard. Pada aspek visi dan misi (strategi) fakultas diketahui bahwa belum ada

kesamaan persepsi pada karyawan mengenai isi atau maksud yang terkandung

dalam visi dan misi fakultas. Hal ini menunjukkan adanya proses klarifikasi dan

penterjemaah visi dan misi yang kurang ke dalam istilah yang dapat dipahami dan

ditindaklanjuti oleh semua karyawan. Konsekuensi dari kurangnya kejelasan akan

visi dan misi fakultas berakibat pada masing-masing karyawan mengejar dan

berusaha mencapai tujuan yang berbeda berdasarkan interpretasi masing-masing.

Idealnya setiap orang dalam organisasi memahami visi dan misi (strategi)

organisasi. Untuk dapat memiliki pemahaman yang sama serta komitmen untuk

mencapai tujuan, dalam penyusunannya visi dan misi (strategi) juga perlu

melibatkan semua pihak dalam organisasi dengan menyelaraskan antara tujuan

Page 52: LAPORAN PENELITIAN PENGUKURAN KINERJA … · 3 KATA PENGANTAR Pudji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan berkat dan rahmatnya penelitian “Pengukuran kinerja institusi

52

pribadi dan tujuan organisasi. Selain itu untuk menjamin pemahaman bersama

mengenai visi dan misi organisasi dapat dilakukan melalui komunikasi dari

seluruh karyawan, mulai dari posisi manajemen sampai operasional termasuk para

stakeholders. Pada Fakultas Psikologi Unika Widya Mandala tampaknya proses

komunikasi dan penyesuaian antara tujuan pribadi dan tujuan bersama belum

berjalan secara optimal sehingga proses kerja yang dilakukan dalam upaya

mencapai tujuan organisasi masih dilakukan secara parsial berdasar pemahaman

pribadi.

Dalam pelaksanaannya pemahaman melalui komunikasi dan penyesuaian

antara tujuan pribadi dan tujuan organisasi perlu didukung dengan perencanaan

dan target pencapaian tujuan. Perencanaan strategis dan ukuran serta indikator

yang jelas pada pencapaian visi dan misi organisasi melalui scorecards dapat

mengidentifikasi dan mengevaluasi kesesuaian antara aplikasi dengan pencapaian

tujuan organisasi yang telah diraih. Belum adanya ukuran atau indikator yang

jelas untuk mengevaluasi pencapaian tujuan organisasi melalui scorecards

membuat ukuran kinerja fakultas menjadi tidak jelas. Hal ini membuat

perencanaan kerja yang telah dibuat menjadi tidak terukur dan anggota organisasi

pun bertindak sendiri-sendiri, terkesan tanpa arah, akibatnya tidak diketahui

positioning yang dimiliki oleh fakultas.

Adanya proses evaluasi terhadap pencapaian tujuan dapat memberikan

data bagi organisasi sebagai bentuk umpan balik terhadap proses kerja yang telah

dilakukan. Data yang didapat kemudian akan membantu penyusunan strategi

berikutnya sebagai sebuah proses yang berkesinambungan. Selanjutnya strategi

Page 53: LAPORAN PENELITIAN PENGUKURAN KINERJA … · 3 KATA PENGANTAR Pudji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan berkat dan rahmatnya penelitian “Pengukuran kinerja institusi

53

pencapaian tujuan yang baru akan kembali melalui proses klarifikasi dan

penterjemahan, mengkomunikasikan dan mengaitkan antara tujuan pribadi dengan

organisasi. Selanjutnya kembali melalui proses perencanaan dan penentuan target

serta umpan balik. Tampaknya proses ini belum optimal dilakukan oleh fakultas

dalam upaya pencapaian tujuan. Hal ini dikarenakan belum adanya ukuran atau

indikatir pencapaian tujuan yang jelas dan terukur.

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tata kelola

organisasi yang baik (Good Corporate Governance) pada di Fakultas Psikologi

Unika Widya Mandala Surabaya masih lemah. Tata kelola organisasi yang kurang

baik dapat berdampak pada kegagalan pencapaian tujuan organisasi dikarenakan

tidak adanya pengaturan dan pengukuran organisasi yang jelas.

Dalam pelaksanaannya penelitian ini tidak lepas dari keterbatasan,

diantaranya:

1. Tidak semua informan yang direncanakan akan diminta datanya dapat

dilakukan. Hal ini disebabkan oleh kesibukan peneliti sehingga sampai batas

pelaporan penelitian tidak dapat dihubungi. Akibatnya tidak semua perwakilan

para stakeholders dapat terwakili sehingga pendapat yang disampaikan tidak

dapat dijadikan perwakilan pendapat yang lainnya.

2. Kendala yang lain adalah tim mengalami kesulitan menemukan waktu yang

sesuai untuk melakukan pengambilan data dengan informan, akibatnya

pengambilan data menjadi molor dari waktu yang telah direncanakan.

Page 54: LAPORAN PENELITIAN PENGUKURAN KINERJA … · 3 KATA PENGANTAR Pudji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan berkat dan rahmatnya penelitian “Pengukuran kinerja institusi

54

5.2. Saran

Bagi Fakultas Psikologi Unika Widya Mandala Surabaya diharapkan

melalui penelitian ini memperoleh gambaran mengenai kinerja fakultas dan mulai

merencanakan strategi atau sistem manajemen terpadu berdasar balanced

scorecard dengan penerapan keselarasan strategi dari atas ke bawah, disertai

dengan perencanaan dan penentuan target pencapaian yang terukur dan obyektif

serta monitoring dan evaluasi yang terjadwal yang dapat digunakan sebagai

umpan balik perencanaan strategi berikutnya sehingga menjadi sebuah proses

pertumbuhan dan pengembangan fakultas yang berkesinambungan.

Melalui balanced scorecard organisasi tidak saja dapat melakukan

pengukuran kinerjanya melalui ukuran finansial, namun juga ukuran pendorong

kinerja masa depan melalui menciptakan nilai bagi para pelanggan saat ini dan

yang akan datang, dan seberapa banyak peningkatan kapabilitas internal dan

investasi di dalam sumberdaya manusia, beserta sistem dan prosedur yang

dibutuhkan. Balanced scorecard mencakup berbagai aktivitas penciptaan nilai

yang dihasilkan para partisipan organisasi yang memiliki kemampuan dan

motivasi dengan mengungkapkan berbagai faktor yang menjadi pendorong

tercapainya tidak saja kinerja financial, namun juga kompetitif jangka panjang.

Perencanaan dapat diawali dengan melakukan analisa dan identifikasi

kekuatan, kelamahan, kesempatan dan tantangan yang dihadapi (SWOT) oleh

fakultas. Selanjutnya dapat dilakukan analisa pesaing dengan memposisikan diri

kedalam situasi kompetitif dalam industri, disertai juga analisa terhadap kondisi

lingkungan. Situasi kompetitif ini meliputi masuknya persaing baru, ancaman dari

Page 55: LAPORAN PENELITIAN PENGUKURAN KINERJA … · 3 KATA PENGANTAR Pudji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan berkat dan rahmatnya penelitian “Pengukuran kinerja institusi

55

produk pengganti, kekuatan tawar pembeli, kekuatan tawar pemasok, dan

persaingan diantara pesaing yang ada. Kondisi lingkungan dapat meliputi kondisi

lingkungan sosial, ekonomi makro, teknologi, politik dan hukum, serta demografi.

Hasil analisa ini dapat membantu penyusunan visi dan misi organisasi. Selain itu

dapat juga dijadikan data dalam menyusun tujuan strategis tiap perspektif. Berikut

merupakan gambar 5.1. mengenai analisa pesaing (adaptasi dari Yuwono, S.,

Sukarno, E., & Ichsan, M. 2003):

Persaingan

Industri

Pembeli

Siswa SMA dan

orang tua

Pemasok

Sekolah-Sekolah

SMA

Pendatang Baru

Universitas dan fakultas

Psikologi baru

Produk Pengganti

Program Diploma, Program

Studi/Fakultas Lain

Kekuatan tawar

pembeli

Kekuatan tawar

pemasok

Ancaman

produk/jasa

pengganti

Ancaman

pendatang baru

Politik dan

Hukum

Teknologi

Ekonomi

Makro

Sosial

Demografi

Selanjutnya melakukan klarifikasi dengan menyamakan persepsi dan

pemahaman mengenai maksud yang terkandung dalam visi dan misi melalui

komunikasi yang terbuka dengan semua pihak yang terkait dengan pencapaian

visi dan misi. Komunikasi ini dapat dilakukan dengan membentuk suatu forum

diskusi antara pihak fakultas dengan para stakeholder (mahasiswa, orangtua

Page 56: LAPORAN PENELITIAN PENGUKURAN KINERJA … · 3 KATA PENGANTAR Pudji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan berkat dan rahmatnya penelitian “Pengukuran kinerja institusi

56

mahasiswa, pengguna lulusan, alumni, dan mitra). Dapat juga dilakukan melalui

pertemuan formal yang juga melibatkan semua pihak. Tujuan pertemuan ini selain

mengkomunikasikan visi dan misi yang telah disusun, dapat juga sebagai forum

pemberian masukan dan kritik atas visi dan misi yang telah disusun, rencana

strategi yang akan disusun, serta kinerja fakultas secara keseluruhan. Diharapkan

masukan dan kritikan dapat digunakan sebagai data untuk menyempurnakan visi

dan misi (jika diperlukan), dan menyusun perencanaan berikutnya dalam upaya

mencapai tujuan fakultas.

Untuk dapat mencapai visi dan misi fakultas perlu ada perencanaan

strategis yang disertai dengan target dan indikator yang jelas. Visi dan misi

fakultas harus dapat diturunkan dalam bentuk aplikasi yang dapat diukur.

Perencanaan strategis dimulai dengan merumuskan dan merinci masing-masing

perspektif dan tolak ukur pencapaiannya. Tujuan strategis yang akan dicapai harus

selaras dengan ukuran strategis. Ukuran strategis terkait dengan hasil yang akan

dicapai (lagging indicator) tidak dapat terlaksana jika tidak didukung dengan

faktor pendorong pencapaian (leading indicator). Berikut merupakan tabel 5.1.

tentang perencanaan strategis yang dapat dilakukan.

Visi : menjadi agent of change dan center of excellence yang membantu individu dan

masyarakat untuk menyikapi perubahan.

Misi : menetapkan the scientist – practitioner model, melalui metode pembelajaran

experiential learning.

Perspektif Finansial Pelanggan

Proses

Internal

Pembelajaran

dan

Pertumbuhan

Tujuan Strategis

Ukuran

Strategis

Indikator

Keberhasilan

Faktor

Pendorong

Page 57: LAPORAN PENELITIAN PENGUKURAN KINERJA … · 3 KATA PENGANTAR Pudji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan berkat dan rahmatnya penelitian “Pengukuran kinerja institusi

57

Untuk dapat mengetahui sejauh mana pencapaian dari perencanaan

strategis yang telah disusun, maka perlu dibuat sistem monitoring dan evaluasi

terhadap pelaksanaannya. Melalui monitoring dan evaluasi ini akan dapat

memberikan umpan balik kepada fakultas sehingga dapat disusun pengembangan

strategi lebih lanjut sebagai suatu proses yang berkesinambungan. Untuk itu dapat

dibuat timeline berupa rancangan dan langkah-langkah pelaksanaan mengacu pada

rencana strategis yang telah dibuat. Monitoring dan evaluasi dapat dilakukan

dalam bentuk bulanan atau kuartalan. Hal yang penting untuk dapat melakukan

pengukuran kinerja melalui balanced scorecard perlu dibentuk tim yang memiliki

tanggung jawab dan komitmen untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja

fakultas.

Berikut merupakan gambar 5.2. mengenai proses pelaksanaan strategi

sistem manajemen melalui balanced scorecard (adaptasi dari Kalpan dan Norton,

1996):

Balanced Scorecard

Klarifikasi dan

penterjemahan visi dan

misi (strategi organisasi)

Perencanaan bisnis dan

penentuan target

Umpan balik strategik

dan pembelajaran

Komunikasi dan

keterhubungan

Page 58: LAPORAN PENELITIAN PENGUKURAN KINERJA … · 3 KATA PENGANTAR Pudji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan berkat dan rahmatnya penelitian “Pengukuran kinerja institusi

58

DAFTAR PUSTAKA

Antos, J. (2007). Balancedd Scorecard. Dalam Holman, P., Devane, T., & Cady,

S. (2007) The change handbook: The definitive resource on today‟s best methods

for engaging whole systems. San Fransisco: Berret Kohler.

Chiung-Ju Liang & Lung-Chun Hou. (2007). A Dynamic Connection of

Balancedd Scorecard Applied For The Hotel. Journal of Services Research,

Volume 6, Number 2.

Darwanto, H. (2009, 15 October ). Balanced Scorecard Untuk Organisasi

Pemerintah. Bappenas. Diambil tanggal 29 Nopember 2010, dari

http://www.bappenas.go.id/node/48/2294/balancedd-scorecard-untuk-organisasi-

pemerintah.

Diambil tanggal 24 Februari 2011, dari

http://www.scribd.com/doc/36656599/Balance-Scorecard.

Farneti, F. (2009). Balanced Scorecard Implementation in An Italian Local

Government Organization. Journal Compilation Public Money & Management.

Hadi, S. (2004). Statistik 2. Yogyakarta: Andi.

Hansen, DR and Mowen, MM. (2003). Management Accounting, sixth edition,

South-Western, America.

Imelda R. H. N. (2004). Implementasi Balancedd Scorecard pada Organisasi

Publik. Jurnal Akuntansi & Keuangan Vol. 6, No. 2: 106-122.

Kaplan, R. S. & Norton, D. P. (1996), Balancedd Scorecard, Jakarta: Erlangga.

Kaplan, R. S. & Norton, D. P. (1996), Balancedd Scorecard: Translating Strategy

into Action, Massachusetts: Harvard Business Review.

Kocakulah, M.A. & Austill, A.D. (2007). Balancedd Scorecard Application in the

Health Care Industry: A Case Study. Journal Of Health Care Finance; 34(1):72–

99.

Karathanos, D. & Karathanos, P. (2005). Applying The Balancedd Scorecard To

Education. Journal Of Education For Business.

Parmenter, D. (2007). Key Performance Indicators: Developing, implementing,

and using winning KPI‟s. New Jersey, John Wiley & Sons.

Page 59: LAPORAN PENELITIAN PENGUKURAN KINERJA … · 3 KATA PENGANTAR Pudji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan berkat dan rahmatnya penelitian “Pengukuran kinerja institusi

59

Phillips, P.A. (2007). The Balancedd Scorecard and Strategic Control: A Hotel

Case Study Analysis. The Service Industries Journal, Vol.27, no.6, pp.731–746.

Thomas, R. Gable, M. & Dickinson, R. (1999). An Application of The Balancedd

Scorecard in Retailing. The International Review of Retail, Distribution and

Consumer Research, 9 (1): 41–67.

Yuwono, S., Sukarno, E., & Ichsan, M. (2003). Petunjuk Praktis Penyusunan

Balanced Scorecard, Menuju Organisasi yang Berfokus pada Strategi, Jakarta:

PT.Gramedia

Page 60: LAPORAN PENELITIAN PENGUKURAN KINERJA … · 3 KATA PENGANTAR Pudji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan berkat dan rahmatnya penelitian “Pengukuran kinerja institusi

60

Dengan hormat,

Sehubungan dengan penelitian yang sedang kami lakukan di Fakultas Psikologi

Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya mengenai “PENGUKURAN KINERJA

INSTANSI PENDIDIKAN MELALUI BALANCE SCORECARD” untuk itu kami

mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu dan Saudara/I sekalian untuk mengisi

kuesioner ini sebagai data yang akan dipergunakan dalam penelitian.

Kuesioner penelitian ini merupakan pengukuran perspektif terkait dengan

pengukuran kinerja organisasi sebagai sistem manajemen strategis dalam

menterjemahkan visi dan strateginya kedalam tujuan dan ukuran operasional

dalam rangka memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen yaitu para

stakeholders (mahasiswa, alumni dan perusahaan pemakai). Pengukuran kinerja

organisasi ini meliputi pengukuran pada aspek financial, customer, internal

business process, dan learning and growth. Harapannya penelitian ini nantinya

bisa berguna untuk pengembangan organisasi dalam melakukan perencanaan

strategis berikutnya dalam rangka memenuhi kebutuhan dan kepuasan

konsumen.

Atas kesediaan dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih. Bila Bapak/Ibu

dan Saudara/I sekalian memiliki pertanyaan, saran maupun kritik bisa dikirimkan

langsung ke alamat email kami di [email protected] atau

[email protected]

Hormat kami,

Peneliti

Page 61: LAPORAN PENELITIAN PENGUKURAN KINERJA … · 3 KATA PENGANTAR Pudji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan berkat dan rahmatnya penelitian “Pengukuran kinerja institusi

61

Petunjuk Pengisian

1. Kuesioner ini semata-mata untuk keperluan penelitian dan tidak ada jawaban

benar atau salah, untuk itu mohon dijawab dengan jujur.

2. Bacalah dan jawablah semua pertanyaan atau pernyataan dengan teliti tanpa

ada yang terlewatkan.

3. Berilah tanda (X) pada kolom yang menurut anda sesuai dengan pengalaman

dan pengetahuan anda.

4. Jawaban atau data yang Bapak/Ibu dan Saudara/I berikan akan kami jamin

kerahasiaannya.

5. Bapak/Ibu dan Saudara/I hanya akan menerima kuesioner sesuai judul

kuesioner.

Page 62: LAPORAN PENELITIAN PENGUKURAN KINERJA … · 3 KATA PENGANTAR Pudji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan berkat dan rahmatnya penelitian “Pengukuran kinerja institusi

62

Kuesioner Perspektif Finansial Fakultas

Perspektif finansial organisasi merupakan rumusan tujuan finansial yang ingin dicapai

organisasi dimasa yang akan datang. Biasanya berhubungan dengan profitabilisas yang

bisa diukur berdasarkan laba operasi, return on asset (ROA), return on equity (ROE), dan

lainnya. Ukuran finansial menggambarkan apakah implementasi strategi organisasi

memberikan kontribusi atau tidak terhadap keberhasilan finansial organisasi.

No Deskripsi

1 Realisasi biaya operasional yang dianggarkan

Dilaksanakan Diabaikan

2 Mana yang lebih besar di fakultas?

Dana investasi

Dana operasional

3 Penggunaan dana operasional di Fakultas?

Efektif Mubazir

4 Variasi sumber pendapatan fakultas

Banyak Sedikit

5 Dana untuk pengelolaan Fakultas

Besar Kecil

6 Dana dari mahasiswa yang masuk cukup untuk pengelolaan fakultas

Ya Tidak

7 Besarnya SPP mahasiswa baru di Fakultas ini

Naik setiap tahun

Turun setiap tahun

8 Besarnya dana operasional fakultas setiap tahun

Naik Turun

9 Kelancaran sirkulasi dana operasional fakultas

Cepat Lambat

10 Tingkat return on asset (ROA) di Fakultas ini lebih dari 10% per tahun

Ya Tidak

Page 63: LAPORAN PENELITIAN PENGUKURAN KINERJA … · 3 KATA PENGANTAR Pudji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan berkat dan rahmatnya penelitian “Pengukuran kinerja institusi

63

Kuesioner Perspektif Proses Internal Fakultas

Perspektif proses bisnis internal mengidentifikasikan proses-proses penting bagi organisasi untuk melayani pelanggan (perspektif pelanggan) dan pemilik organisasi

(perspektif finansial). Komponen utama dalam proses bisnis internal adalah: 1) proses inovasi, yang diukur dengan banyaknya produk baru yang dihasilkan organisasi, waktu penyerahan produk ke pasar, dan lainnya 2) proses operasional, yang diukur dengan

peningkatan kualitas produk, waktu proses produksi yang lebih pendek, dan lainnya 3) proses pelayanan, yang diukur dengan pelayanan purna jual, waktu yang dibutuhkan

untuk memberikan pelayanan kepada pelanggan, dan lainnya.

No Deskripsi

1 Administrasi pelayanan akademik (KRS, penjadwalan, nilai, dll) di Fakultas ini telah didukung oleh sistem informasi akademik berkomputer

Tidak jelas/hampir tidak ada

Lengkap, jelas dan efektif

2 Fakultas ini telah menyediakan layanan informasi akademik melalui media on line (internet)

Hampir tidak ada

Tersedia lengkap

3 Proses rekrutmen pegawai di Fakultas ini sangat selektif

Tidak jelas Selektif

4 Pegawai yang diterima di Fakultas ini berkemampuan sesuai dengan kebutuhan

Rekrutmen tak sesuai kebutuhan

Kualifikasi relevan

5 Semua pegawai di Fakultas ini mempunyai ketrampilan yang kompeten pada bidang pekerjaannya

Tidak kapabel Kompeten

6 Tingkat kesalahan yang dilakukan pegawai dalam pekerjaannya relatif rendah

Sering ditemui keselahan

Kesalahn relatif rendah

7 Semua Dosen di Fakultas ini aktif melakukan penelitian

Tidak jelas Aktif, jelas dan merata

Page 64: LAPORAN PENELITIAN PENGUKURAN KINERJA … · 3 KATA PENGANTAR Pudji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan berkat dan rahmatnya penelitian “Pengukuran kinerja institusi

64

8 Semua Dosen di Fakultas ini aktif menulis karya ilmiah dan populer

Jarang menulis

Publikasi rutin

9 Semua dosen di Fakultas ini aktif mengikuti forum-forum ilmiah

Jarang berpartisipasi

Rutin berpartisipasi

10 Semua dosen di Fakultas ini aktif mengisi forum-forum ilmiah

Jarang presentasi

Rutin presentasi

11 Semua dosen melalukan tatap muka (mengajar) di kelas sesuai dengan jumlah waktu yang ditentukan (Untuk 3 SKS = 150 menit dan 2 SKS =100 menit)

Tidak ada disiplin waktu

Alokasi waktu efektif dan sesuai standar

12 Kurikulum dan silabus pada Fakultas ini selalu di-up date sesuai dengan tuntutan pasar

Update tidak dilakukan/tidak sesuai

Relevan dan mutakhir

13 Setiap mata kuliah dalam kurikulum telah dilengkapi dengan Satuan Acara Perkuliahan (SAP) yang jelas dan akuntable

Tidak jelas Lengkap, relevan dan akuntabel

14 Untuk meningkatkan kualitas pendidikan, Fakultas ini telah menerapkan quality assurance

Tidak jelas Rutin dan efektif

15 Fakultas ini selalu menggali informasi kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan oleh pasar

Jarang meng-update

Rutin meng-update

16 Fakultas ini mempunyai fasilitas pendukung penyelenggaraan pendidikan (perpustakaan, laboratorium komputer, laboratorium bahasa,

Tidak lengkap dan tidak efektif

Lengkap dan efektif

Page 65: LAPORAN PENELITIAN PENGUKURAN KINERJA … · 3 KATA PENGANTAR Pudji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan berkat dan rahmatnya penelitian “Pengukuran kinerja institusi

65

ruang kuliah, sarana kegiatan kemahasiswaan)

17 Perpustakaan Fakultas ini telah menyediakan buku teks dan referensi lain yang up to date

Jarang dan out-of-date

Lengkap dan up-to-date

18 Perpustakaan Fakultas ini menyediakan akses jurnal ilmiah dan publikasian ilmiah lainnya

Tidak jelas Aksesibel

19 Jumlah komputer yang disediakan untuk mahasiswa di lab mencukupi dan menyediakan software yang up to date

Kurang, tidak aksesibel, dan out-of-date

Lengkap, aksesibel, dan up-to-date

Page 66: LAPORAN PENELITIAN PENGUKURAN KINERJA … · 3 KATA PENGANTAR Pudji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan berkat dan rahmatnya penelitian “Pengukuran kinerja institusi

66

Kuesioner Perspektif Inovasi dan Pembelajaran Fakultas

Perspektif inovasi dan pembelajaran menggambarkan kemampuan organisasi untuk menciptakan pertumbuhan jangka panjang, dengan tujuan meningkatkan kemampuan

sumber daya manusia, meningkatkan kapabilitas sistem informasi, dan peningkatan keselarasan dan motivasi. Ukuran yang bisa digunakan antara lain peningkatan

kemampuan karyawan, pengembangan kepemimpinan internal, keterbukaan informasi, dan penyediaan dukungan pengembangan sumber daya manusia secara multi-dimensi.

No Deskripsi

1 Sistem kompensasi yang berlaku sebagai hasil kinerja

Sesuai kompetensi

Tidak jelas

2 Kepuasan kerja sebagai karyawan di Fakultas

Puas Kecewa

3 Kebanggaan sebagai karyawan di Fakultas

Bangga Malu

4 Turn over (keluar

masuknya) karyawan

Tinggi Rendah

5 Penolakan karyawan terhadap tugas

Tinggi Rendah

6 Pelatihan/pengembangan karyawan

Selalu Tidak pernah

7 Melibatkan karyawan dalam proses pengambilan keputusan

Selalu Tidak pernah

8 Pengiriman dosen ke studi lanjut

Wajib Tidak pernah

9 Penghargaan bagi karyawan yang berprestasi

Selalu Tidak pernah

10 Pemanfaatan IT (Information and Technology)

Tinggi Rendah

Page 67: LAPORAN PENELITIAN PENGUKURAN KINERJA … · 3 KATA PENGANTAR Pudji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan berkat dan rahmatnya penelitian “Pengukuran kinerja institusi

67

Kuesioner Perspektif Pelanggan Internal (Mahasiswa) Fakultas

Perspektif pelanggan merupakan rumusan strategi organisasi yang bertujuan untuk

memenuhi kebutuhan pelanggan yang pada akhirnya memberikan keuntungan finansial

bagi organisasi. Melalui perspektif ini, organisasi mengidentifikasikan pelanggan dan

segmen pasar dimana organisasi akan bersaing dengan tujuan pemuasan kebutuhan

pelanggan. Ukuran-ukuran yang digunakan antara lain retensi pelanggan, kepuasan

pelanggan, profitabilitas pelanggan, akuisisi pelanggan baru, market share, dan lainnya.

No Deskripsi

1 Sistem perkuliahan yang terdapat di Fakultas ini

Tidak jelas dan membingungkan

Jelas dan terarah

2 Metode perkuliahan yang terdapat di Fakultas ini

Tidak jelas dan membingungkan

Jelas dan terarah

3 Penggunaan buku referensi oleh rata-rata Dosen di Fakultas ini

Out-of-date Up-to-date

4 Manfaat yang saya rasakan dengan kuliah di Fakultas ini

Tidak ada Ada dan banyak

5 Ketepatan waktu Dosen di Fakultas ini dalam memulai dan mengakhiri kuliah

Tidak disiplin waktu

Sesuai alokasi waktu

6 Kesesuaian Dosen di Fakultas ini dalam melaksanakan kuliah dengan rencana kuliah/silabus/RPKP

Tidak sesuai Sesuai

7 Kesesuaian materi kuliah dengan tujuan pencapaian matakuliah yang tertera pada rencana kuliah/silabus/RPKP

Tidak sesuai/tidak tercapai

Sesuai dan tepat sasaran

8 Motivasi belajar yang diberikan Dosen di Fakultas ini kepada saya

Tidak pernah Selalu dan setiap saat

Page 68: LAPORAN PENELITIAN PENGUKURAN KINERJA … · 3 KATA PENGANTAR Pudji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan berkat dan rahmatnya penelitian “Pengukuran kinerja institusi

68

9 Proses perkuliahan di Fakultas ini memaksa saya

Tergantung pada dosen atau teman

Eksploratif, mandiri mencari materi kuliah

10 Sistem perkuliahan di Fakultas ini membiasakan saya

Tidak terarah Berpikir sistematis, ilmiah dan rasional

11 Proses diskusi pada perkuliahan di Fakultas ini melatih saya

Berbicara yang tidak jelas dan tidak terarah

Mengemukakan pendapat secara sistematis dan terarah

12 Sistem layanan administrasi akademik di Fakultas ini

Tidak jelas Jelas dan terjadwal

13 Sistem layanan administrasi umum dan keuangan di Fakultas ini

Tidak jelas Jelas dan lengkap

14 Sistem layanan administrasi perpustakaan di Fakultas ini

Tidak jelas, tidak sistematis dan out-of-date

Tertata rapi, lengkap dan up-to-date

15 Sistem layanan administrasi pendukung (lab.komputer,lab.eksperimen lab.psikodiagnostik, dll) di Fakultas ini

Tidak lengkap, tidak jelas dan rusak

Jelas, lengkap, terjaga dan efektif

16 Proses bimbingan dan konsultasi yang diberikan Dosen

Tidak pernah Rutin dan efektif

17 Penyelenggaraan seminar, studium general, dan simposium oleh Fakultas untuk mahasiswa

Tidak pernah Rutin dan sesuai kebutuhan

18 Penyelenggaraan kursus dan pelatihan ketrampilan oleh Fakultas untuk mahasiswa

Tidak pernah Rutin dan sesuai kebutuhan

19 Kegiatan intra maupun Tidak jelas Jelas, terarah,

Page 69: LAPORAN PENELITIAN PENGUKURAN KINERJA … · 3 KATA PENGANTAR Pudji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan berkat dan rahmatnya penelitian “Pengukuran kinerja institusi

69

ekstra kampus yang ada di Fakultas ini

dan tidak bermanfaat

dan bermanfaat

20 Keterbukaan Dosen di Fakultas ini dalam menerima kritikan

Kaku, sulit Fleksibel, terbuka

21 Keikutsertaan Dosen di Fakultas ini dalam mendukung kegiatan kemahasiswaan

Pasif Aktif dan rutin berpartisipasi

22 Dukungan Dosen di Fakultas ini terhadap kegiatan kemahasiswaan

Tidak jelas, hampir tidak ada

Jelas, aktif terlibat

Page 70: LAPORAN PENELITIAN PENGUKURAN KINERJA … · 3 KATA PENGANTAR Pudji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan berkat dan rahmatnya penelitian “Pengukuran kinerja institusi

70

Kuesioner Perspektif Pelanggan Eksternal (Alumni) Fakultas

Perspektif pelanggan merupakan rumusan strategi organisasi yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang pada akhirnya memberikan keuntungan finansial

bagi organisasi. Melalui perspektif ini, organisasi mengidentifikasikan pelanggan dan segmen pasar dimana organisasi akan bersaing dengan tujuan pemuasan kebutuhan pelanggan. Ukuran-ukuran yang digunakan antara lain retensi pelanggan, kepuasan

pelanggan, profitabilitas pelanggan, akuisisi pelanggan baru, market share, dan lainnya.

No Deskripsi

1 Perusahaan yang meminta saya untuk bekerja disana sebelum saya lulus

Tidak ada sama sekali

Lebih dari 3 perusahaan

2 Waktu yang saya butuhkan untuk memperoleh pekerjaan

Lebih dari 6 bulan

Kurang dari 3 bulan

3 Kesesuaian pekerjaan saya dengan bidang ilmu yang saya pelajari di Fakultas

Berbeda sama sekali

Sesuai sekali

4 Kebermanfaatan Ilmu yang saya peroleh dalam membantu pekerjaan saya saat ini

Tidak ada Tepat guna

5 Gaji pertama yang saya terima

Lebih kecil dari permintaan

Lebih besar dari permintaan

6 Besaran gaji pertama saya dibandingkan dengan gaji lulusan Universitas lain

Dibawah Diatas

7 Kemungkinan untuk berkarier pada level yang optimal berdasarkan kemampuan yang saya dapat dari pendidikan di Fakultas ini

Tertutup Terbuka lebar

8 Kemungkinan saya untuk menyarankan pada orang lain / anggota keluarga agar

Tidak akan Selalu

Page 71: LAPORAN PENELITIAN PENGUKURAN KINERJA … · 3 KATA PENGANTAR Pudji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan berkat dan rahmatnya penelitian “Pengukuran kinerja institusi

71

menempuh pendidikan di Fakultas ini

9 Pengaruh proses pembelajaran dalam mendukung ketahanan (endurance) saya menghadapi permasalahan pekerjaan

Tidak ada Tahan banting

10 Keunggulan bersaing (competitive advantage) yang saya miliki dibandingkan lulusan Universitas lain

Tidak ada Unik, khas

Page 72: LAPORAN PENELITIAN PENGUKURAN KINERJA … · 3 KATA PENGANTAR Pudji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan berkat dan rahmatnya penelitian “Pengukuran kinerja institusi

72

Kuesioner Perspektif Pelanggan Eksternal (organisasi/masyarakat pengguna lulusan) Fakultas

Perspektif pelanggan merupakan rumusan strategi organisasi yang bertujuan untuk

memenuhi kebutuhan pelanggan yang pada akhirnya memberikan keuntungan finansial

bagi organisasi. Melalui perspektif ini, organisasi mengidentifikasikan pelanggan dan

segmen pasar dimana organisasi akan bersaing dengan tujuan pemuasan kebutuhan

pelanggan. Ukuran-ukuran yang digunakan antara lain retensi pelanggan, kepuasan

pelanggan, profitabilitas pelanggan, akuisisi pelanggan baru, market share, dan lainnya.

No Deskripsi

1 Kemampuan lulusan Fakultas ini dalam beradaptasi dengan situasi dan tantangan pekerjaan

Kaku Luwes

2 Kemampuan lulusan Fakultas ini dalam team work di pekerjaan

Sulit Teamwork efektif

3 Kemampuan lulusan Fakultas ini dalam berkomunikasi baik lisan maupun tulisan

Tidak jelas Komunikatif

4 Kemampuan lulusan Fakultas ini dalam mengikuti perkembangan teknologi informasi

Awam IT Terampil

5 Kemampuan lulusan Fakultas ini untuk mengaplikasikan ilmunya dalam setting kerja nyata

Tidak jelas Hasil nyata

6 Kontribusi signifikan lulusan Fakultas ini terhadap pengembangan perusahaan

Pasif Aktif partisipatif

7 Kemampuan lulusan Fakultas ini dalam menyelesaikan permasalahan bisnis yang terjadi di perusahaan

Problematik Solutif

Page 73: LAPORAN PENELITIAN PENGUKURAN KINERJA … · 3 KATA PENGANTAR Pudji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan berkat dan rahmatnya penelitian “Pengukuran kinerja institusi

73