laporan tahunan 2018ppid.pom.go.id/file/laporan_tahunan/balai/bbpom di banda...laporan tahunan 2018...
TRANSCRIPT
LAPORAN TAHUNAN
2018
BALAI BESAR POM DI BANDA ACEHJln. Tgk. H. Daud Beureueh No. 110 Telp : (0651-23926)
Banda Aceh 23126
BADAN POM
TIM PENYUSUN LAPORAN TAHUNAN
BALAI BESAR PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
DI BANDA ACEH TAHUN 2018
Pelindung : Kepala BBPOM di Banda Aceh
Ketua : Desi Ariyanti Ningsih, S.Si.,Apt.
Sekretaris : Naila, S.Si., Apt.
Anggota : Dra. Cut Safrina Indriawati, Apt., M.Kes
Dra. Effiyanti, Apt., M.Si
Hasnidar,ST,MT
Nurlinda Lubis, S.Si., Apt., M.Si.
Kiki Hendra Sitepu, S.Si.
Ufaizah Zain, S.Si., Apt., M.P.Kim.
Muhibuddin, STP
Martantri Dwi Nugrahani,STP.,M.Biotech
Hartatik,S.Farm.,Apt.
Reni Sepriyanti, S.Farm., Apt.
Ahri Maulida,S.Si.
Yanti, ST.
Yuna Ningsih, S.Si., Apt, M.FoodSt.
Eko Aprianto, S.Si., Apt.
Puji Arini, S.Si.,Apt.
Intan, A.Md.
Debby Citra Dewi, A.Md.Farm.
Bachtiar,SE
Yuyun Yunia
Agung Ritasih
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas seluruh
limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga Laporan Tahunan
BBPOM di Banda Aceh Tahun 2018 dapat diselesaikan. Laporan
Tahunan ini merupakan salah satu wujud pertanggungjawaban
yang diamanatkan kepada BBPOM di Banda Aceh dalam
pelaksanaan anggaran pemerintah dalam mewujudkan Visi dan
Misi Badan POM RI. Teriring shalawat serta salam kami
sampaikan kepangkuan Nabi Muhammad SAW beserta
keluarga dan para sahabat.
BBPOM di Banda Aceh sebagai Unit Pelaksana Teknis dari Badan POM RI melaksanakan
pengawasan dengan tiga strategi utama yaitu strategi pencegahan, strategi pengawasan dan strategi
penindakan. Srategi pencegahan dilakukan melalui kegiatan sosialisasi dan KIE, penyebaran
informasi lewat berbagai media sehingga masyarakat menjadi konsumen yang cerdas. Adapun strategi
pengawasan dilakukan dengan melakukan pemeriksaan terhadap sarana produksi dan distribusi,
sampling dan pengujian produk serta pengawasan terhadap iklan obat dan makanan yang dimuat di
media cetak dan elektronik. Strategi penindakan dilakukan dengan melakukan kegiatan intelijen untuk
menelusuri dan menemukan sumber pemasok produk illegal dan melakukan penyidikan sampai ke
pengadilan agar menimbulkan efek jera. Ketiga strategi tersebut dilakukan dengan tujuan agar
masyarakat di wilayah Provinsi Aceh mendapatkan produk obat dan makanan yang aman, bermanfaat
dan bermutu.
Peningkatan beban kerja serta kompleksnya permasalahan pengawasan Obat dan Makanan perlu
diimbangi dengan perkuatan institusi terkait pelaksanaan Reformasi Birokrasi yang konsisten,
pemantapan sumber daya manusia yang profesional, serta dukungan sarana dan prasarana yang
memadai. Ketersediaan sarana dan prasarana sangat mendukung keberhasilan pekerjaan dengan
perkuatan sistem IT.
Hasil capaian kinerja pengawasan tahun ini semakin meningkat baik secara kuantitatif maupun
kualitatif, namun hasilnya belum memuaskan sehingga perlu upaya lebih dalam melakukan
pengawasan dengan wilayah yang sangat luas dan permasalahan yang semakin kompleks. Salah satu
yang telah dilakukan adalah perkuatan jaringan kerja sama dengan lintas sektor di Kabupaten/Kota
agar pengawasan obat dan makanan lebih efektif sebagaimana diamanatkan dalam Inpres Nomor 3
tahun 2017 tentang Efektifitas Pengawasan Obat dan Makanan dan begitu juga dengan terbentuknya
Kantor BPOM di 2 (dua) Kabupaten yaitu Kantor BPOM di Kabupaten Aceh Tengah dan di
Kabupaten Aceh Selatan. Upaya lain yang tidak kalah pentingnya adalah peningkatan kompetensi
SDM melalui pelatihan teknis dan manajerial serta membuat perencanaan yang lebih baik agar output
dari kegiatan dapat menghasilkan outcome yang dapat dirasakan oleh masyarakat.
Buku Laporan Tahunan ini merupakan gambaran pertanggung jawaban seluruh pelaksanaan kegiatan
di BBPOM di Banda Aceh selama tahun 2018 berupa target dan capaian kinerja seluruh bidang untuk
dijadikan bahan kajian dan masukan dalam menyusun kebijakan di tahun berikutnya. Ucapan terima
kasih kepada semua pihak yang telah memberikan perhatiannya serta dukungan kepada BBPOM di
Banda Aceh baik seluruh karyawan yang bahu membahu melaksanakan tugasnya secara ikhlas
maupun lintas sektor yang ikut mendukung terlaksananya pengawasan terhadap peredaran Obat dan
Makanan di Provinsi Aceh. Penghargaan kepada tim penyusun laporan tahunan yang telah bekerja
keras menyusun dan menyelesaikan Laporan Tahunan 2018 dan dengan harapan semoga laporan ini
bermanfaat.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Banda Aceh, Januari 2019Kepala BBPOM di Banda Aceh,
Drs. Zulkifli, Apt.NIP. 196401011994011001
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. i
DAFTAR TABEL......................................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................................. vii
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................................ ix
BAB I. PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1. GAMBARAN UMUM INSTITUSI ...................................................................................1
1.1.1. Tugas dan Fungsi ....................................................................................................1
1.1.2. Visi Dan Misi ..........................................................................................................2
1.1.3. Budaya Organisasi...................................................................................................2
1.1.4. Kegiatan Utama.......................................................................................................3
1.1.5. Kegiatan Prioritas Tahun 2018................................................................................4
BAB II. KEADAAN UMUM DAN LINGKUNGAN ..............................................................6
2.1. LINGKUNGAN EKSTERNAL .........................................................................................6
2.1.1. Data Umum Wilayah Kerja.....................................................................................6
2.1.2. Data Kependudukan ................................................................................................8
2.1.3. Data Demografi .......................................................................................................9
2.1.4. Jumlah Sasaran Pengawasan Menurut Kabupaten Kota .........................................9
2.2. LINGKUNGAN INTERNAL ..........................................................................................10
2.2.1. Gedung ..................................................................................................................10
2.2.2. Sumber Daya Listrik .............................................................................................11
2.2.3. Sumber Air ............................................................................................................11
2.2.4. Sarana Komunikasi ...............................................................................................11
2.2.5. Sarana Transportasi ...............................................................................................12
2.2.6. Daftar Inventaris Kantor………………………………………………………....13
2.2.7. Peralatan Laboratorium .........................................................................................13
2.2.8. Sumber Daya Manusia ..........................................................................................14
2.2.9. Sumber Dana (Anggaran)......................................................................................14
2.2.10. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) ............................................................14
BAB III. HASIL KEGIATAN PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN ........................16
ii
3.1. Pengawasan Keamanan, Mutu, Dan Kemanfaatan Produk Terapetik (Obat, Napza) .....16
3.2. Pengawasan Keamanan, Mutu, Dan Kemanfaatan Produk Napza ..................................21
3.3. Pengawasan Keamanan, Mutu, Dan Kemanfaatan Produk Obat Tradisional ................26
3.4. Pengawasan Keamanan, Mutu, Dan Kemanfaatan Produk Kosmetik.............................29
3.5. Pengawasan Mutu Dan Keamanan Produk Pangan ..........................................................32
3.6. Pemantauan Iklan Dan Label …………………………………………………………..50
3.7. Penanganan Kasus Keracunan ..............................................................................................
3.8. Audit Asistensi dan Verifikasi Sarana dalam rangka Registrasi Produk Obat dan Makanan........................................................................................................................................54
3.9. Penerbitan Surat Keterangan Impor (SKI), Surat Keterangan Ekspor (SKE) ..................54
3.10. Pemberdayaan Masyarakat/Konsumen ..........................................................................55
3.10.1. Kegiatan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) Keamanan Pangan Melalui MediaMassa Elektronik dan Pameran Keamanan Pangan..........................................................63
3.10.2. Operasional Mobil Laboratorium Keliling dan Komunikasi, Informasi dan EdukasiKeamanan Pangan Jajanan Anak Sekolah ........................................................................64
3.10.3. Advokasi dan Koordinasi Serta Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) denganInstansi Pemerintah Lainnya ............................................................................................65
3.10.4. Pasar Aman Dari Bahan Berbahaya..........................................................................66
3.10.5. Program Gerakan Keamanan Pangan Desa (GKPD) ........................................................68
3.10.6. Pemberdayaan Fasilitator Keamanan Pangan Wanita Salimah ...................................69
3.11. Penyidikan dan Pelanggaran Tindak Pidana di Bidang Obat dan Makanan ..................70
3.11.1. Investigasi Awal ...................................................................................................71
3.11.2. Penindakan............................................................................................................72
3.11.3. Pemusnahan Barang Bukti dan Temuan Hasil Pengawasan.................................73
3.11.4. Pertemuan Koordinasi Lintas Sektor dalam Rangka Aksi NasionalPemberantasan Obat Ilegal dan Penyalahgunaan Obat .........................................74
BAB IV. SISTEM MANAJEMEN MUTU………………………………………………… .76
4.1. Sistem Manajemen Mutu Laboratorium ...........................................................................74
4.2. Sistem Manajemen Mutu QMS ISO 9001:2015...............................................................82
BAB V. PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN DI KANTOR BPOM.........................87
5.1. Kantor BBPOM di Aceh Tengah......................................................................................87
5.1.1. Intensifikasi Operasi dan Penegakan Hukum Jalur Ilegal dari Hilir ke Hulu……… ....88
iii
5.1.2. Pengawasan Mutu, Keamanan dan Kemanfaatan Produk Obat Tradisional (OT) danProduk Suplemen Kesehatan ……… ...............................................................................89
5.1.3. Pengawasan Mutu, Keamanan dan Kemanfaatan Produk Kosmetik ………................90
5.1.4. Pengawasan Mutu, Keamanan dan Kemanfaatan PKRT dan Alkes ……….................91
5.1.5. Pengawasan Mutu Dan Keamanan Produk Pangan ……… ..........................................91
5.1.6. Pangan Jajanan Anak Sekolah ……… ..........................................................................91
5.1.7. Sarana Industri Rumah Tangga Pangan ……… ............................................................91
5.1.8. Industri Air Minum dalam Kemasan ……… ................................................................92
5.1.9. Penyebaran Informasi ……… .......................................................................................92
5.1.10. Penertiban Pasar dari Kosmetik Ilegal dan Mengandung Bahan Berbahaya ………..92
5.1.11. Intensifikasi Pangan ……… ........................................................................................93
5.2. Kantor BBPOM di Aceh Selatan ......................................................................................94
5.2.1. Pengawasan Mutu Dan Keamanan Produk Pangan ……… ..........................................95
5.2.2. Pengawasan Sarana Pelayanan Kefarmasian ……… ....................................................95
5.2.3. Pengawasan Sarana Distribusi Kosmetik, Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan danPangan ………..................................................................................................................95
5.2.4. Pengawasan Produk Jajanan Sekolah dan Pangan Pasar ……… ..................................96
5.2.5. Penyebaran Informasi ……… .......................................................................................96
5.2.6. Koordinasi Lintas Sektor ……… ..................................................................................96
BAB VI. MASALAH ..............................................................................................................97
BAB VII. KESIMPULAN.......................................................................................................99
BAB VIII. SARAN................................................................................................................100
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Daftar Kendaraan Dinas Roda Empat........................................................................12
Tabel 2. Daftar Kendaraan Dinas Roda Dua ...........................................................................13
Tabel 3. Profil Sampel Obat yang Masuk dan Selesai Uji.......................................................20
Tabel 4. Profil Sampel Napza yang Masuk dan Selesai Uji ....................................................25
Tabel 5. Profil Hasil Uji Sampel Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan ........................27
Tabel 6. Profil Hasil Uji Sampel Kosmetika ..........................................................................31
Tabel 7. Profil Sampel Laboratorium Pengujian Pangan dan Bahan Berbahaya ....................34
Tabel 8. Jenis Pangan Reguler ................................................................................................35
Tabel 9. Profil Sampel Reguler Menurut Registrasi BPOM RI ............................................36
Tabel 10. Profil Sampel Fortifikasi ........................................................................................36
Tabel 11. Sampel PJAS tahun 2018 ........................................................................................37
Tabel 12. Sampel Penelusuran Kasus tahun 2018 ..................................................................38
Tabel 13. Sampel Pihak Ketiga Tahun 2018 ...........................................................................40
Tabel 14. Rekapitulasi Kegiatan Revitalisasi Laboratorium Keliling Tahun 2018.................41
Tabel 15. Kegiatan Revitalisasi Mobil Laboratorium Keliling
dalam Rangka Pengujian Pangan Buka Puasa .........................................................42
Tabel 16. Kegiatan Revitalisasi Mobling dalam Rangka Pengujian Makanan
Jajanan Anak Sekolah ..............................................................................................43
Tabel 17. Kegiatan Revitalisasi Mobil Laboratorium Keliling dalam Rangka Pengawasan
Keamanan Pangan dan KIE PJAS terhadap Desa yang telah diintervensi ..............................41
Tabel 18. Kegiatan Revitalisasi Mobil Laboratorium Keliling dalam Rangka Gerakan Keamanan
Pangan Desa (GKPD) ..............................................................................................................42
Tabel 19. Kegiatan Revitalisasi Mobil Laboratorium Keliling dalam Rangka Edukasi Massal ke
Pasar Tradisional......................................................................................................................45
Tabel 20. Kegiatan Revitalisasi Mobil Laboratorium Keliling dalam Rangka Mobling Arena
Massa di Banda Aceh...............................................................................................................46
Tabel 21. Kegiatan Revitalisasi Mobil Laboratorium Keliling
dalam Rangka Mengikuti Pameran.........................................................................46
Tabel 22. Data KLB di BBPOM Banda Aceh Tahun 2018.....................................................53
v
Tabel 23. Kegiatan KIE Melalui Media Elektronik dan Pameran...........................................63
Tabel 24. Hasil Pengujian Pasar Aman dari Bahan Berbahaya...............................................67
Tabel 25. Kegiatan Sistem Manajemen Mutu Laboratorium ..................................................75
Tabel 26. Kegiatan Terkait Penerapan Sistem Manajemen Mutu Laboratorium ISO /IEC
17025:2005 Dan OHSAS 18001 : 2007 .................................................................76
Tabel 27. Pelatihan Peningkatan Kompetensi Mutu Sesuai ISO/ IEC 17025:2005 Dan OHSAS
18001 : 2007 ...........................................................................................................77
Tabel 28. Kegiatan Rekalibrasi Peralatan Laboratorium ........................................................80
Tabel 29. Daftar Pengujian Pengembangan Teknis Sistem Mutu Tahun 2018 ……...……...80
Tabel 30. Kegiatan Sistem Manajemen Mutu QMS BBPOM di Banda Aceh ........................83
Tabel 31. Evaluasi Sasaran Mutu BBPOM di Banda Aceh ....................................................83
Tabel 32. Hasil Pemeriksaan Sarana Pelayanan dan Distribusi Obat tahun 2018...................88
Tabel 33. Hasil Pemeriksaan Sarana Distribusi Obat Tradisional tahun 2018........................89
Tabel 34. Hasil Pemeriksaan Sarana Distribusi Kosmetik tahun 2018 ...................................90
Tabel 35. Hasil Pemeriksaan Sarana Pangan tahun 2018........................................................91
Tabel 36. Rekapitulasi Hasil Pemeriksaan Kegiatan Aksi Penertiban Pasar .........................93
Tabel 37. Uraian Jenis Temuan Kegiatan Aksi Penertiban Pasar ..........................................93
Tabel 38. Rekapitulasi Hasil Pemeriksaan Kegiatan Intensifikasi Pangan Natal dan Tahun Baru
.................................................................................................................................94
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Peta Provinsi Aceh ..................................................................................................6
Gambar 2. Pola transportasi di wilayah kerja ...........................................................................7
Gambar 3. Kantor BBPOM di Banda Aceh............................................................................10
Gambar 4. Rumah Dinas Kepala BBPOM di Banda Aceh.....................................................11
Gambar 5. Kualifikasi Pendidikan..........................................................................................15
Gambar 6. Hasil Pemeriksaan PBF.........................................................................................17
Gambar 7. Hasil Pemeriksaan Apotek ....................................................................................18
Gambar 8. Pemeriksaan Toko Obat Berizin ...........................................................................18
Gambar 9. Pemeriksaan Saryanfar..........................................................................................19
Gambar 10. Jumlah sarana GFK yang diperiksa .....................................................................20
Gambar 11. Profil Sampel Terapetik .......................................................................................21
Gambar12. Pengawasan Napza pada Pedagang Besar Farmasi……………………………..22
Gambar 13. Pengawasan NAPZA di Apotek...........................................................................22
Gambar 14. Pengawasan Napza pada Rumah Sakit/Klinik .....................................................23
Gambar 15. Pengawasan Napza pada Puskesmas....................................................................23
Gambar 16. Pengawasan Napza pada Instalasi Farmasi Kabupaten / Kota.............................24
Gambar 17. Pengawasan Napza pada Toko Obat ...................................................................24
Gambar 18. Profil Sampel Napza ............................................................................................25
Gambar 19. Pemeriksaan Sarana Distribusi Obat Tradisional.................................................26
Gambar 20. Pemeriksaan Sarana Produksi Obat Tradisional ..................................................27
Gambar 21. Profil Sampel Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan ..................................27
Gambar 22. Hasil uji mikrobiologi sampel obat tradisional ....................................................28
Gambar 23. Uraian TMS mikrobiologi sampel obat tradisional..............................................29
Gambar 24. Pemeriksaan Sarana Distribusi Kosmetika ..........................................................30
Gambar 25. Pemeriksaan Sarana Produksi Kosmetika............................................................30
Gambar 26. Profil Sampel Kosmetika .....................................................................................31
Gambar 27. Hasil Uji Mikrobiologi Sampel Kosmetik ……………………… .............. ...…31
Gambar 28. Pemeriksaan Sarana Distribusi Pangan................................................................32
Gambar 29. Pemeriksaan Sarana Produksi Pangan MD..........................................................33
vii
Gambar 30. Pemeriksaan Sarana Produksi Pangan IRTP........................................................33
Gambar 31. Profil Hasil Uji Sampel Reguler Dengan Registrasi BPOM RI...........................36
Gambar 32. Hasil Pengujian Fortifikasi Tahun 2018 ..............................................................36
Gambar 33. Jenis Sampel Fortifikasi menurut Registrasi Tahun 2018. ..................................37
Gambar 34. Hasil Pengujian Sampel PJAS Tahun 2018 .........................................................38
Gambar 35. Grafik Jenis Pangan Sampel Penelusuran Kasus Tahun 2018 .............................39
Gambar 36. Grafik Jenis Sampel Kemasan Pangan 2018........................................................40
Gambar 37. Profil Parameter Uji Sampel Revitalisasi Mobling TMS Tahun 2018 ................47
Gambar 38. Profil Sampel TMS Kegiatan Revitalisasi MoblingTahun 2018 .........................48
Gambar 39. Hasil uji mikrobiologi sampel pangan .................................................................48
Gambar 40. Parameter uji pangan yang memberi hasil TMS mikrobiologi ............................49
Gambar 41. Hasil uji deteksi fragmen DNA babi sampel rujukan ..........................................49
Gambar 42. Pengawasan Periklanan Produk Obat dan Makanan............................................50
Gambar 43. Jumlah Penerima Piagam Bintang Satu Keamanan Pangan di Provinsi Aceh dari
tahun 2003 - 2018 ....................................................................................................................51
Gambar 44. Jumlah Penerima Piagam Bintang Satu Keamanan Pangan di Provinsi Aceh
berdasarkan Kabupaten/Kota …… .............................................................................….……52
Gambar 45. Penggolongan Pertanyaaan Konsumen Menurut Jenis Pertanyaan .....................56
Gambar 46. Penggolongan Pertanyaan Konsumen Menurut Jenis Produk…………………..57
Gambar 47. Penggolongan Pertanyaan Konsumen Menurut Profesi…….…………………..57
Gambar 48. Sarana yang digunakan konsumen dalam menyampaikan pengaduan ................58
Gambar 49. Tindak lanjut pro-justitia di Bidang Obat dan Makanan ……………………….71
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jumlah dan Persentase Penduduk Perempuan Menurut Kabupaten/Kota.........101
Lampiran 2. Rata-rata Laju Pertumbuhan Penduduk Per Tahun Menurut Kabupaten/Kota
Tahun 2015 - 2018 ................................................................................................................ ..105
Lampiran 3. Angka Melek Huruf Penduduk Usia di Atas 15 tahun Berdasarkan Jenis
Kelamin per Kabupaten/Kota Tahun 2015 s/d 2018............................................................. ..106
Lampiran 4. Laju Pertumbuhan Pendapatan Regional Kapita Atas Dasar Harga Berlaku
Tahun 2015 s/d 2018 ……………………………...…………............... …………………....107
Lampiran 5. Jumlah Sekolah serta Jumlah Murid Sekolah Dasar Menurut Kabupaten / Kota
Tahun 2018 ............................................................................................................................. 108
Lampiran 6. Jumlah dan Jenis Sarana Produksi Sediaan Farmasi dan Makanan Yang Diawasi
Menurut Kab/Kota Tahun 2018 .............................................................................................. 109
Lampiran 7. Jumlah dan Jenis Sarana Distribusi Obat Yang Diawasi Menurut Kab/Kota
Tahun 2018 ............................................................................................................................. 111
Lampiran 8. Jumlah dan Jenis Sarana Distribusi Sediaan Farmasi dan Makanan Yang
Diawasi Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2018 ..................................................................... 113
Lampiran 9. Profil Pegawai Menurut Umur dan Golongan Tahun 2018 ............................. 115
Lampiran 10. Profil Pegawai Menurut Pendidikan dan Unit Kerja....................................... 116
Lampiran 11. Profil Pegawai Menurut Pelatihan Teknis/Manajemen dan Unit Kerja .......... 117
Lampiran 12a. Profil Jenis Uji Profisiensi Yang Diikuti dan Hasilnya Tahun 2018………..129
Lampiran 12b. Kolaborasi yang Diikuti dan Hasilnya Tahun 2018………………… ........ ..131
Lampiran 13a. Daftar Inventaris Kantor Tahun 2018 (Jumlah dan Kondisi) ........................ 132
Lampiran 13b. Daftar Inventaris Kantor Tahun 2018 (Lokasi) ............................................. 141
Lampiran 14. Daftar Peralatan Laboratorium Tahun Anggaran 2018 ................................... 146
Lampiran 15. Hasil Pemeriksaan Sarana Produksi Sediaan Farmasi dan Makanan menurut
Kabupaten / Kota Tahun 2018 ................................................................................................ 162
Lampiran 16. Hasil Pemeriksaan Sarana Distribusi Sediaan Farmasi dan Makanan menurut
Kabupaten / Kota Tahun 2018 ................................................................................................ 168
Lampiran 17a. Hasil Sampling dan Pengujian Produk Sediaan Farmasi dan Makanan
(Parameter Kimia) Tahun 2018 ………………………………………………………..... ....190
ix
Lampiran 17b. Hasil Sampling dan Pengujian Produk Sediaan Farmasi dan Makanan
(Parameter Uji Mikrobiologi) Tahun 2018 ………………………………………..... ....... ....192
Lampiran 18. Hasil Pengujian Produk Terapeutik Menurut Parameter Uji Tahun 2018 ...... 196
Lampiran 19. Hasil Pengujian Obat Tradisional Menurut Parameter Uji ............................. 197
Lampiran 20. Jenis Bahan Kimia Obat (BKO) dalam Sampel Obat Tradisional .................. 200
Lampiran 21. Hasil Pengujian Kosmetik Menurut Parameter Uji…………………………201
Lampiran 22. Jenis Bahan Berbahaya dalam Sampel Kosmetika.......................................... 203
Lampiran 23. Hasil Pengujian Pangan Menurut Parameter Uji............................................ 204
Lampiran 24. Jenis Bahan Berbahaya dalam Sampel Pangan ……………………… .... …..207
Lampiran 25. Hasil Pengujian Mikrobiologi Menurut Parameter Uji .................................. 208
Lampiran 26. Evaluasi Umum Prioritas Sampling Produk Terapetik, PKRT, Produk Biologi
dan Rokok .............................................................................................................................. 212
Lampiran 27. Evaluasi Umum Prioritas Sampling Obat Tradisional ................................... 214
Lampiran 28. Evaluasi Umum Prioritas Sampling Kosmetik................................................ 216
Lampiran 29. Evaluasi Umum Prioritas Sampling Suplemen Makanan .............................. 218
Lampiran 30 Evaluasi Umum Prioritas Sampling Produk Pangan ........................................ 219
Lampiran 31. Evaluasi Umum Prioritas Sampling Produk dan Bahan Berbahaya................ 222
Lampiran 32. Hasil Pengujian Barang Bukti Kasus Di Bidang Narkotika dan Psikotropika 223
Lampiran 33a. Profil Kemampuan Kerja Tenaga Penguji (Kimia) ....................................... 224
Lampiran 33b. Profil Kemampuan Kerja Tenaga Penguji (Mikrobiologi)............................ 225
Lampiran 34. Hasil Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Tindak Pidana Di Bidang Obat dan
Makanan.................................................................................................................................. 226
Lampiran 35. Tindak Lanjut Kasus Pro-Justitia Di Bidang Obat dan Makanan ................... 227
Lampiran 36. Jumlah Pengaduan/Pertanyaan Menurut Jenis Produk.................................... 228
Lampiran 37. Penggolongan Konsumen Menurut Profesi .................................................... 230
Lampiran 38. Sarana Yang Dipergunakan Konsumen Dalam Menyampaikan Pengaduan
/Pertanyaan.............................................................................................................................. 231
Lampiran 39. Jumlah IRTP Yang Telah Mengikuti Penyuluhan Keamanan Pangan s/d Tahun
2018......................................................................................................................................... 232
Lampiran 40. Data Kasus Keracunan Di Provinsi Aceh........................................................ 233
Lampiran 41. Frekwensi Kasus Keracunan Menurut Kabupaten / Kota ............................... 234
x
Lampiran 42. Pengawasan Iklan Sediaan Farmasi Dan Makanan......................................... 235
Lampiran 43. Laporan Realisasi Anggaran ........................................................................... 237
Lampiran 44. Hasil Kegiatan Pemeriksaan Kantor BPOM di Kab. Aceh Tengah................................................................................................................................................. 238
1
BAB IPENDAHULUAN
1.1. GAMBARAN UMUM INSTITUSI
1.1.1. Tugas dan Fungsi
Berdasarkan Pasal 3 Peraturan Kepala BPOM Nomor 12 Tahun 2018, Unit Pelaksana
Teknis di lingkungan BPOM mempunyai tugas melaksanakan kebijakan teknis
operasional di bidang pengawasan Obat dan Makanan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Berdasarkan Pasal 4 Peraturan Kepala BPOM Nomor 12 Tahun 2018, Unit Pelaksana
Teknis di lingkungan BPOM mempunyai fungsi :
a. penyusunan rencana dan program di bidang pengawasan Obat dan Makanan;
b. pelaksanaan pemeriksaan sarana/fasilitas produksi Obat dan Makanan;
c. pelaksanaan pemeriksaan sarana/fasilitas distribusi Obat dan Makanan dan/atau
sarana/fasilitas pelayanan kefarmasian;
d. pelaksanaan sertifikasi produk dan sarana/fasilitas produksi dan/atau distribusi
Obat dan Makanan;
e. pelaksanaan pengambilan contoh (sampling) Obat dan Makanan;
f. pelaksanaan pengujian Obat dan Makanan;
g. pelaksanaan intelijen dan penyidikan terhadap pelanggaran ketentuan
peraturan perundang-undangan di bidang pengawasan Obat dan Makanan;
h. pengelolaan komunikasi, informasi, edukasi, dan pengaduan masyarakat di
bidang pengawasan Obat dan Makanan;
i. pelaksanaan koordinasi dan kerja sama di bidang pengawasan Obat dan
Makanan;
j. pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pengawasan Obat
dan Makanan;
k. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga; dan
l. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan.
2
1.1.2. Visi Dan Misi
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di BandaAceh berpedoman pada Visi dan Misi Badan POM RI.
1.1.3. Budaya Organisasi
Budaya organisasi merupakan nilai-nilai luhur yang diyakini dan harus dihayati dan
diamalkan oleh seluruh anggota organisasi dalam melaksanakan tugas. Nilai-nilai luhur yang
hidup dan tumbuh berkembang dalam organisasi menjadi semangat bagi seluruh anggota
organisasi dalam berkarsa dan berkarya.
Visi :
Obat dan Makanan aman meningkatkan kesehatan masyarakat dan daya saingbangsa
Misi :
1. Meningkatkan sistem pengawasan Obat dan Makanan berbasis resiko untukmelindungi masyarakat
2. Mendorong kemandirian pelaku usaha dalam memberikan jaminankeamanan Obat dan Makanan serta memperkuat kemitraan denganpemangku kepentingan
3. Meningkatkan kapasitas kelembagaan Badan Pengawas Obat dan Makanan
3
Dengan memperhatikan tantangan dan perubahan lingkungan strategis, berpedoman pada
Rencana Strategis dan Grand Strategi Badan POM RI, pelaksanaan Pengawasan Obat dan
Makanan dilaksanakan untuk mencapai Visi dan Misi, dengan menerapkan budaya organisasi
sebagai mesin pendorong peningkatan kinerja sumber daya manusia.
1.1.4. Kegiatan Utama
Indikator Kinerja Utama BPOM selama 5 (lima) tahun ke depan (2015-2019) adalah:
1. Persentase Obat yang memenuhi syarat;
2. Persentase Obat Tradisional yang memenuhi syarat
Budaya Organisasi :
1. Profesional
Menegakkan profesionalisme dengan integritas, objektifitas, ketekunandan komitmen yang tinggi.
2. Integritas
Konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjungtinggi nilai-nilai luhur.
3. Kredibilitas
Dapat dipercaya, dan diakui oleh masyarakat luas, nasional daninternasional
4. Kerjasama Tim
Mengutamakan keterbukaan, saling percaya dan komunikasi yangbaik.
5. Inovatif
Mampu melakukan pembaruan sesuai ilmu pengetahuan dan teknologiterkini.
6. Responsif/ Cepat Tanggap
Antisipatif dan responsif dalam mengatasi masalah.
4
3. Persentase Kosmetika yang memenuhi syarat
4. Persentase Suplemen Kesehatan yang memenuhi syarat
5. Persentase Makanan yang memenuhi syarat
6. Tingkat kepuasan masyarakat
1.1.5. Kegiatan Prioritas Tahun 2018
Berdasarkan Kegiatan Utama diatas, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Banda
Aceh menyusun Kegiatan Prioritasnya untuk Tahun 2018, sebagai berikut :
NO SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET
RENJA 2018 (OTK Lama)
1 Meningkatnya kualitas sampling danpengujian terhadap produk obat danmakanan yang beredar
Jumlah sampel yang diujimenggunakan parameter kritis
2700
2 Meningkatnya kualitas saranaproduksi yang memenuhi standar
Persentase cakupanpangawasan sarana produksiObat dan Makanan
8.68
3 Meningkatnya kualitas saranadistribusi yang memenuhi standar
Persentase cakupanpangawasan sarana distribusiObat dan Makanan
28.69
4 Meningkatnya tindaklanjutpenyidikan terhadap pelanggaranObat dan Makanan
Jumlah perkara di bidang Obatdan Makanan
10
5 Pengadaan Sarana dan Prasaranayang terkait Pengawasan Obat danMakanan
Persentase pemenuhan saranaprasarana sesuai standar
87.0
6 Penyusunan Perencanaan,Penganggaran, Keuangan danEvaluasi yang dilaporkan tepatwaktu
Jumlah dokumen perencanaan,penganggaran dan evaluasiyang dilaporkan tepat waktu
9
7 Meningkatnya kerjasama,komunikasi, informasi dan edukasi
Jumlah Layanan PublikBBPOM di Banda Aceh
580
Jumlah Komunitas yang diberdayakan
31
PETA STRATEGI OTK BARU1.
Terwujudnya Obat dan Makananyang aman dan bermutu di wilayahkerja BBPOM di Banda Aceh
Indeks Pengawasan Obat danMakanan di wilayah kerjaBBPOM di Banda Aceh
70.0
Persentase Obat yangMemenuhi Syarat di ProvinsiAceh
98.5
Persentase Obat Tradisionalyang Memenuhi Syarat di
83.0
5
Provinsi Aceh
Persentase Kosmetik yangMemenuhi Syarat di ProvinsiAeh
93.0
Persentase SuplemenKesehatan yang MemenuhiSyarat di Provinsi Aceh
83.0
Persentase Makanan yangMemenuhi Syarat di ProvinsiAceh
89.5
2 Meningkatnya kepatuhan pelakuusaha dan kesadaran masyarakatterhadap keamanan, manfaat danmutu Obat dan Makanan dii wilayahkerja BBPOM di Banda Aceh
Indeks kepatuhan (complianceindex) pelaku usaha di bidangObat dan Makanan di masing-masing wilayah kerja BBPOMdi Banda Aceh
60
3 Meningkatnya pengetahuanmasyarakat terhadap Obat danMakanan aman di wilayah kerjaBBPOM di Banda Aceh
Indeks pengetahuanmasyarakat terhadap Obat danMakanan aman di masing-masing wilayah kerja BBPOMdi Banda Aceh
65,09
6
BAB II
KEADAAN UMUM DAN LINGKUNGAN
2.1. LINGKUNGAN EKSTERNAL
2.1.1. Data Umum Wilayah Kerja
2.1.1.1. Luas Wilayah Kerja
Wilayah Kerja BBPOM di Banda Aceh adalah di Provinsi Aceh terletak antara 01O
58’ 37,2” –06O 04’ 33,6” Lintang Utara dan 94O 57’ 57,6” –98O 17’ 13,2” Bujur Timur
dengan ketinggian rata-rata 125 meter di atas permukaan laut. Pada tahun 2013 Provinsi Aceh
terdiri atas 18 Kabupaten dan 5 kota, 289 kecamatan, 779 mukim dan 6.474 gampong atau
desa. Batas-batas wilayah Provinsi Aceh, sebelah Utara dan Timur berbatasan dengan Selat
Malaka, sebelah Selatan dengan Provinsi Sumatera Utara dan sebelah Barat dengan
Samudera Indonesia. Satu-satunya hubungan darat hanyalah dengan Provinsi Sumatera Utara,
sehingga memiliki ketergantungan yang cukup tinggi dengan Provinsi Sumatera Utara.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) luas daerah Provinsi Aceh 5.677.081 ha,
dengan hutan sebagai lahan terluas yang mencapai 2.270.080 ha, diikuti lahan perkebunan
rakyat seluas 700.350 ha. Sedangkan lahan industri mempunyai luas terkecil yaitu 2.096 ha.
Luas Daerah : 56.770,810 Km2
Lautan : 15.264,06 Km2
Pulau : 119 buah
Sungai : 73 buah
Danau : 2 buah
Gunung : 35 buah
Gambar 1. Peta Provinsi Aceh
7
Zona Ekonomi Eksklusif sekitar : 238.807 Km2
Jumlah Penduduk : 5.109.466 jiwa
Kepadatan : 91 jiwa/Km2
2.1.1.2. Jumlah Kabupaten/Kota
Jumlah Kabupaten : 18
Jumlah Kota : 5
Jumlah Kecamatan : 289
Jumlah Mukim (Kelurahan) : 779
Jumlah Gampong (Desa) : 6474
2.1.1.3. Pola Transportasi Di Wilayah Kerja
Untuk mencapai lokasi sarana, petugas BBPOM di Banda Aceh umumnya dicapai dengan
menggunakan transportasi darat (94%), selebihnya menggunakan transportasi laut (5%) dan
udara (1%). Lokasi sarana yang menggunakan transportasi laut yaitu Kota Sabang(Pulau
Weh), Kabupaten Simeulue menggunakan transportasi laut dan udara.
Gambar 2. Pola Transportasi di wilayah kerja
2.1.1.4. Lama waktu perjalanan ke wilayah kerja Kabupaten/Kota
Rata – rata : 14 jam
Paling lama : 25 jam
Paling singkat : 2 jam
Darat
Laut
Udara
8
2.1.1.5. Waktu yang Diperlukan Di Satu Wilayah Kerja
Untuk melaksanakan pengawasan pada satu wilayah kerja diperlukan rata-rata waktu selama
7,5 jam. Panjang jalan Provinsi menurut jenis permukaan jalan adalah 1781,72 Km dengan
keadaan aspal 1313,12 Km, berkerikil 131,47 Km dan bertanah 1781,72 Km, sedangkan
panjang jalan Provinsi menurut kondisi jalan adalah 823,43 Km kondisi jalan baik, 306,08
Km kondisi sedang, 583,24 kondisi rusak dan 68,97 kondisi belum tembus.
2.1.2. Data Kependudukan
2.1.2.1. Jumlah Penduduk Per Kabupaten/Kota
Data jumlah penduduk Aceh menurut data BPS tahun 2017 yaitu sebesar 5.189.466 jiwa.
Jumlah penduduk laki-laki sebanyak 2.592.140 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak
2.597.326 jiwa. Kabupaten Aceh Utara mempunyai jumlah penduduk yang paling besar,
yaitu 602,55 ribu jiwa, diikuti Kabupaten Bireuen 453,22 ribu jiwa dan Kabupaten Pidie
432,60 ribu jiwa. Kepadatan penduduk Aceh tahun 2017 adalah 91 jiwa per kilometer
perseginya. Kepadatan penduduk di kota, umumnya lebih tinggi dibanding dengan kepadatan
penduduk di kabupaten. Kota Banda Aceh mempunyai kepadatan penduduk tertinggi yaitu
4.641 jiwa/km2, Sedangkan kepadatan penduduk terendah adalah di Kabupaten Gayo Lues
dengan 16 jiwa/km. lebih lengkap dapat dilihat pada lampiran 2.
2.1.2.2. Laju Pertumbuhan Penduduk
Laju pertumbuhan penduduk Aceh per tahun selama dua tahun terakhir yakni dari 2016-2017
sebesar 2.04 persen. Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Aceh Singkil adalah yang
tertinggi dibandingkan dengan Kabupaten/Kota lainnya di Aceh yakni sebesar 2.38 persen,
sedangkan di Kota Sabang mengalami penurunan dari tahun 2016, dimana tahun 2017 hanya
sebesar 1.06 persen. lebih lengkap dapat dilihat pada lampiran 2.
2.1.2.3. Persentase Angka Melek Huruf Penduduk Usia Sekolah
Persentase penduduk yang melek huruf pada usia 15 tahun keatas pada Provinsi Aceh, yang
terbesar adalah di Kota Banda Aceh sebesar 99,42%, sedangkan yang terendah adalah di
Kabupaten Nagan Raya yaitu 95,58%. Persentase angka melek huruf pada usia 15 tahun ke
atas di Provinsi Aceh dapat dilihat di lampiran 3.
9
2.1.2.4. Jumlah SD/MI menurut Kabupaten/Kota
Total jumlah Sekolah Dasar/Madrasyah Ibtidaiyah di Provinsi Aceh berdasarkan data dari
BPS tahun 2018 sebesar 4.042 sekolah, dengan total siswa sebesar 532.993 jiwa. Untuk
rincian jumlah sekolah dan jumlah siswanya menurut Kabupaten/Kota dapat dilihat pada
lampiran 5.
2.1.3. Data Demografi
2.1.3.1. Laju Pertumbuhan Ekonomi per Kabupaten/Kota
Nilai PDRB ADHB Provinsi Aceh menurut lapangan usaha dari tahun ke tahun mengalami
kenaikan. Rata-rata selama periode tahun 2014-2017, kenaikan PDRB ADHB terjadi sebesar
Rp.5,81 triliun per tahunnya. Di Aceh, PDRB dihitung dengan dua jenis, yaitu PDRB
dengan migas dan PDRB tanpa migas. PDRB ADHB Aceh dengan migas tahun 2016
adalah sebesar Rp.146,48 triliun, atau meningkat Rp.9,18 triliun dibandingkan dengan nilai
tahun 2016. Peningkatan ini merupakan yang paling tinggi selama lima tahun terakhir.
Sementara itu PDRB ADHB Aceh tanpa migas tahun 2017 terhitung sebesar Rp.141,73
triliun rupiah atau meningkat Rp.8,66 triliun dari nilai tahun 2016. Peningkatan dari
tahun ke tahun pada PDRB tanpa migas memang lebih tinggi daripada PDRB dengan
migas selama tahun 2014-2017. PDRB tanpa migas naik rata-rata Rp.8,54 triliun per tahun.
Jika nilai PDRB ADHB masih terpengaruh oleh adanya perubahan harga karena
faktor inflasi dan waktu, maka digunakanlah PDRB ADHK sebagai patokan tolak ukur
pertumbuhan ekonomi. Nilai PDRB ADHK Aceh dengan migas tahun 2017 adalah sebesar
Rp. 121,26 triliun atau meningkat sebesar Rp.5.12 triliun dari tahun 2016. Sama halnya
dengan penghitungan tanpa migas, PDRB ADHK Aceh juga meningkat dari Rp.111,12 triliun
(tahun 2016) mejadi Rp.115,68 triliun (tahun 2017). Rata-rata kenaikan per tahun sejak
2014-2017, PDRB ADHK dengan migas naik sebesar Rp.2,30 triliun, sedangkan tanpa migas
naik sebesar Rp.4,25 triliun. PDRB atas dasar Harga Berlaku Kab/Kota se-Provinsi Aceh
2010-2017 dapat dilihat pada lampiran 4.
2.1.4. Jumlah Sasaran Pengawasan Menurut Kabupaten Kota
2.1.4.1. Jumlah Industri Obat dan Makanan
Di Provinsi Aceh pada tahun 2018 terdapat sarana industri kecil obat tradisional sebanyak
10 sarana, sarana industri pangan (MD) sebanyak 58 sarana dan IRTP sebanyak 961
10
sarana. Untuk lebih rinci dapat dilihat pada lampiran 6.
2.1.4.2. Jumlah Sarana Distribusi Obat dan Makanan
Sarana distribusi obat PBF sebanyak 27 sarana, apotek 348 sarana, toko obat 595 sarana,
rumah sakit 64 sarana, puskesmas 340 sarana, balai pengobatan 35 sarana, instalasi
farmasi kabupaten /kota 23 sarana dan instalasi farmasi provinsi 1 sarana. Sarana
distribusi kosmetik sebanyak 656 sarana, sarana distribusi obat tradisional 579 sarana,
sarana distribusi pangan sebanyak 1.120 sarana. Untuk lebih rinci lihat lampiran 7.
2.2.Lingkungan Internal
2.2.1. Gedung
Kantor Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Banda Aceh berdiri di atas tanah seluas
2.466m2 beralamat di Jl. Tgk. M. Daud Beureueh No. 110 Lampriet Banda Aceh yang terdiri
dari luas bangunan 3.169 m2. Kepemilikan tanah dengan seluas 2.466 m2 sudah atas nama
BBPOM di Banda Aceh sesuai Nomor Surat No.01.01.01.02.4.02012 Tahun 2016.
Gambar 3 : Kantor BBPOM di Banda Aceh
Di samping itu BBPOM di Banda Aceh juga memiliki sebidang tanah yang terletak di Jl. T.
Nyak Arief, Simpang Peurada dengan luas 577 m2 dengan status kepemilikan Hak Milik,
yang di atasnya telah dibangun Rumah Dinas Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan
Makanan di Banda Aceh.
11
Gambar 4. Rumah Dinas Kepala BBPOM di Banda Aceh
2.2.2. Sumber Daya Listrik
BBPOM di Banda Aceh menggunakan sumber daya listrik yang berasal dari PLN dengan
daya sebesar 53.000 KVh dan 41.500 KVh, serta Generator listrik dengan daya sebesar 200
KVA sebagai pengganti daya listrik BBPOM di Banda Aceh apabila terjadi pemadaman
listrik dari PLN. Rumah Dinas sumber daya listrik berasal dari PLN dengan daya listrik
sebesar 2.200 KVh.
2.2.3. Sumber Air
Sumber air yang digunakan sebagai penunjang sarana lingkungan, penyelenggaraan
laboratorium serta keperluan air bersih berasal dari PDAM Tirta Daroy Banda Aceh.
2.2.4. Sarana Komunikasi
BBPOM di Banda Aceh memiliki sarana Telepon 3 saluran, 2 saluran yang terhubung dengan
faksimili yaitu (0651) 22845, (0651) 22735 dan 1 saluran Wifi yaitu (0651-23926) serta
jaringan LAN yang terhubung dengan sistem VPN iP dan Wifi dari Telkom yang telah
disatukan dan diatur penggunaannya oleh tim IT di dalam server berbasis IP dan komunikasi
antar ruang dan gedung melalui PABX sebanyak 36 unit sambungan.
Selain itu BBPOM di Banda Aceh juga memiliki fasilitas layanan Video Conference yang
berfungsi sebagai alat/sarana telekomunikasi ke Pusat (Badan POM) dan antar Balai
12
Besar/Balai POM di seluruh Indonesia. Untuk pengiriman e-mail, BBPOM di Banda Aceh
memiliki 2 alamat yaitu :
[email protected] (Email Balai)
[email protected] (Email Balai)
www.aceh.pom.go.id (Website Balai)
[email protected] (khusus bagi Unit Layanan Pengaduan Konsumen).
2.2.5. Sarana Transportasi
Kendaraan Dinas Roda empat di BBPOM di Banda Aceh berjumlah 12 buah, dengan rincian
sebagai berikut :
Tabel 1. Daftar Kendaraan Dinas Roda Empat
No Merk / Type Nomor Polisi Jenis Thn.Pembelian Kondisi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Toyota Kijang Kapsul
Toyota Kijang Innova E
Manual
Daihatsu Xenia
Daihatsu Terios
Mitsubishi/FE 71 BC
Isuzu Elf NKR 55 CO E2-
1 LWB
Toyota Kijang Innova
Luxury V M/T
Toyota Avanza
Vellos
Toyota Kijang Innova Q
Mitsubishi Triton
Mitsubishi Triton
BL 138 AF
BL 115 AI
BL 284 AM
BL 283 AM
BL7073 AC
BL7026 AA
BL 241 AB
BL 120 AC
BL 215 AC
BL 8082 AD
BL 8091 AD
Mini Bus
Mini Bus
Mini Bus
Mini Bus
Mobil Lab
Keliling
Mobil Lab
Keliling
Mini Bus
Mini Bus
Mini Bus
Double
Cabin
Mobil Lab
Keliling
2003
2004
2007
2007
2010
2012
2015
2016
2016
2017
2017
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik / Untuk
operasional
Kantor BPOM
Aceh Selatan
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik / Untuk
operasional
Kantor BPOM
13
12 Isuzu Type NLR 71T L B 9069 PQW Mobil
Penyidikan
2018
Aceh Tengah
Baik / Hibah
dari Deputi IV
Badan POM
RI
Sedangkan Kendaraan Dinas Roda dua berjumlah 3 buah, dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 2. Daftar Kendaraan Dinas Roda Dua
No Merk / Type NomorPolisi Jenis Thn.
PembuatanKondisi
1.
2.
3.
Suzuki SMASH FK 110 SD K6
Suzuki SMASH FK 110 SD K6
Suzuki SMASH FK 110 SD K6
BL 2923 AU
BL 2924 AU
BL 2925 AU
Sepeda motor
Sepeda Motor
Sepeda Motor
2007
2007
2007
Baik
Baik
Baik
2.2.6. Daftar Inventaris Kantor
Daftar Inventaris Kantor BBPOM di Banda Aceh terdiri dari Peralatan, Mesin , Meubelair
dan Peralatan Laboratorium. Untuk mendukung kinerja BBPOM di Banda Aceh, maka pada
tahun 2018 telah dilakukan pengadaan Meubelair, peralatan elektronik. Untuk rinciannya
dapat dilihat pada Lampiran 13.
2.2.7. Peralatan Laboratorium
Secara umum Laboratorium BBPOM di Banda Aceh telah dilengkapi dengan peralatan
laboratorium pengujian modern seperti PCR (Polymerase Chain Reaction), ASS
(Spektrometri Serapan Atom), Kromatrografi Cair Kinerja Tinggi, Kromatrografi Gas, GC-
MS, Spectrofotometer dan ICP. Ketersediaan alat-alat laboratorium tersebut ternyata masih
belum memenuhi Standar Minimum Peralatan Laboratorium yang harus dimiliki. Tahun 2018
juga ditambah alat laboratorium berupa HPLC, Sampel Strage, Detector FID GC, Neraca
Mikro, Auto Sampler Complete With Automatic Injek, Auto Sampler, Auto Sampler HPLC.
Untuk rincian dapat di lihat pada Lampiran 14.
14
2.2.8. Sumber Daya Manusia
Jumlah pegawai Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Banda Aceh per 31 Desember
2018 adalah 66 orang dan tenaga Pramubakti 26 orang, sehingga total pegawai berjumlah 92
orang yang terdiri dari Kepala Balai 1 orang, Bagian Tata Usaha 13 orang, Bidang
Pemeriksaan 12 orang, Bidang Penindakan 7 orang, Bidang Pengujian 30 orang, Bidang
Infokom 3 orang. Pada Tahun 2018 terdapat 3 orang yang pensiun. Rincian lebih jelas profil
pegawai menurut Unit Kerja dan Pendidikan dapat dilihat pada lampiran 10. Dengan
kualifikasi pendidikan sebagai berikut :
Gambar 5. Kualifikasi Pendidikan
2.2.9.Sumber Dana (Anggaran)
Anggaran BBPOM di Banda Aceh bersumber dari APBN sesuai DIPA tahun 2018 No. SP
DIPA-063.01.2.432790/2018 yang diterbitkan pada tanggal 5 Desember 2017 dengan
anggaran awal sebesar Rp. 42.323.560.000,- (Empat Puluh Dua Milyar Tiga Ratus Dua Puluh
Tiga Juta Lima Ratus Enam Puluh Ribu Rupiah). Pada bulan April 2018, terjadi pengurangan
anggaran melalui revisi DIPA Pusat menjadi sebesar Rp 40.090.674.000,- (Empat Puluh
Miliar Sembilan Puluh Juta Enam Ratus Tujuh Puluh Empat Ribu Rupiah). Realisasi
Anggaran dapat dilihat pada lampiran 43.
2.2.10.Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
Target Penerimaan Negara Bukan Pajak tahun 2018 adalah Rp 215.000.000,- Realisasi
Rp.117.340.000 (54.58%) dibandingkan dengan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp. 80.485.000. Terlihat adanya kenaikan sebesar 17.15 %.
Tarif penerimaan PNBP sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2017. Seluruh
biaya Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tahun 2018 dilakukan dengan membuat
S2, 13
Apoteker ,26S1, 13
D3 , 11
SMA, 14
15
billing melalui aplikasi Simponi dari Kementrian Keuangan, dimana akan terbit kode/nomor
billing untuk dilakukan pembayaran. Transaksi pembayaran yang telah dilakukan akan
langsung masuk ke Kas Negara.
16
BAB IIIHASIL KEGIATAN PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN
Pengawasan sarana produksi dan distribusi Obat dan Makanan tahun 2018 sebanyak
1.569 sarana (119,58%) dari target 1.312 pemeriksaan sarana. Pengawasan terdiri dari
pemeriksaan sarana produksi obat dan makanan sebanyak 104 (118,18%) dari target 88
pemeriksaan sarana serta pemeriksaan sarana distribusi obat dan makanan sebanyak 1.465
(119,68 %) dari target 1.224 pemeriksaan sarana.
Dari hasil pengawasan 104 pemeriksaan sarana produksi obat dan makanan ditemukan 14
sarana (13,46%) yang memenuhi ketentuan dan 90 sarana (86,54%) tidak memenuhi
ketentuan yang berlaku.Sedangkan hasil pengawasan 1.465 sarana distribusi obat dan
makanan yang diperiksa ditemukan 879 sarana (60,0%) yang memenuhi ketentuan dan 546
sarana (40,0 %) yang tidak memenuhi ketentuan.
Pada tahun 2018 telah dilakukan 2 kali monitoring produk pangan, 2 kali monitoring produk
kosmetika. Monitoring produk pangan dilakukan menjelang bulan Ramadhan, saat bulan
Ramadhan, menjelang Idul Fitri, Idul Adha, Natal dan Tahun Baru, sedangkan monitoring
produk kosmetika dilakukan sesuai dengan surat edaran dari pusat.
3.1. Pengawasan Keamanan, Mutu, Dan Kemanfaatan Produk Terapetik (Obat, Napza)
Pengawasan sarana distribusi dan pelayanan produk terapetik selama tahun 2018
dilaksanakan sebanyak 949 sarana (122,61 %) dari target 774. Hasil pemeriksaan
menunjukkan sebanyak 467 sarana (49,2%) memenuhi ketentuan dan 442 sarana (50,8%)
masih ditemukan adanya penyimpangan terhadap ketentuan yang berlaku. Sarana
pengawasan produk terapetik ini dilakukan pada sarana-sarana seperti PBF, Apotek, Sarana
pelayanan kesehatan (puskesmas, klinik dan instalasi farmasi rumah sakit), Gudang Farmasi
Kesehatan dan Toko Obat Berizin.
Data tabel pengawasan produk terapetik dapat dilihat pada lampiran 16.
Jumlah pemeriksaan sarana PBF di Provinsi Aceh yang diperiksa sebanyak 17 sarana (65,38
%) dari target 26 pemeriksaan sarana yang direncanakan. Hasil pemeriksaan menunjukkan
bahwa 8 sarana (47,06 %) sesuai ketentuan, sedangkan 9 sarana (52,94 %) ditemukan
17
pelanggaran atau tidak memenuhi ketentuan. Penyimpangan yang ditemukan berkaitan
dengan Cara Distribusi Obat yang Baik, antara lain:
1. Penyimpanan faktur dan surat pesanan tidak tertib.
2. Penyimpanan obat kedaluarsa tidak sesuai/tidak dikarantina.
3. Penyaluran yang tidak sesuai ketentuan.
4. Pelaporan yang tidak tertib
Terhadap sarana yang melanggar telah ditindaklanjuti dengan 8 sarana diberikan sanksi
peringatan, 1 sarana diberikan sanksi peringatan keras. Terhadap 8 sarana yang memenuhi
ketentuan diberikan pembinaan.
Gambar 6 : Hasil Pemeriksaan PBF
Jumlah pemeriksaan sarana Apotik di Provinsi Aceh yang diperiksa sebanyak 174
pemeriksaan sarana (202,3 %) dari target 86 pemeriksaan sarana yang direncanakan. Hasil
pemeriksaan menunjukkan bahwa 59 sarana (33,9%) sesuai ketentuan, sedangkan 115 sarana
(66,1%) ditemukan pelanggaran atau tidak memenuhi ketentuan. Penyimpangan yang sering
ditemukan adalah :
1. Tidak memiliki kartu stok penyimpanan obat
2. Kartu stock tidak difungsikan dengan baik
3. Tidak ada arsip faktur pembelian dan surat pesanan
4. Ditemukan produk obat tradisional Tanpa Izin Edar
5. Izin Apotek habis masa berlaku
6. Adanya selisih jumlah Napza dan OOT
Terhadap sarana yang melanggar telah ditindaklanjuti dengan 75 sarana diberikan sanksi
peringatan, 13 sarana diberikan sanksi peringatan keras. Terhadap sarana yang memenuhi
Hasil
18
ketentuan dan tidak memenuhi ketentuan dengan temuan minor diberikan tindaklanjut berupa
pembinaan ditempat.
Terhadap sarana yang melakukan penyimpangan tersebut ditindaklanjuti dengan
memberikan rekomendasi kepada Dinas Kesehatan setempat dengan rincian : rekomendasi
hasil pengawasan sebanyak 88 sarana, dan yang ditindaklanjuti sebanyak 20 ( 22,7%)
Gambar 7 : Hasil Pemeriksaan Apotek
Pemeriksaan sarana Toko Obat Berizin sebanyak 49 sarana (68,06 %) yang diperiksa dari 72
sarana yang direncanakan. Hasil pemeriksaan menunjukan bahwa 34 sarana (69,39 %) sesuai
dengan ketentuan, sedangkan 15 sarana (30,61 %) tidak memenuhi ketentuan yang berlaku,
dalam hal :
1. Menyimpan dan menjual obat keras atau daftar G.
2. Tidak memiliki izin atau izin belum diperbaharui.
3. Ditemukan obat kedaluarsa yang masih dipajang.
4. Ditemukan obat tradisional tanpa ijin edar.
Terhadap sarana yang melanggar telah ditindaklanjuti dengan 2 sarana diberikan sanksi
peringatan, 13 sarana diberikan sanksi peringatan keras. Terhadap sarana yang memenuhi
ketentuan diberikan tindaklanjut berupa pembinaan.
Gambar 8 : Pemeriksaan Toko Obat Berizin
Hasil
Hasil
19
Sarana Pelayanan Kesehatan (Saryanfar) yang diperiksa sebanyak 84 sarana (152,7 %) dari
target 55 sarana rumah sakit pemerintah dan rumah sakit swasta yang ada di Provinsi Aceh.
Hasil pemeriksaan menunjukkan 37 sarana (44 %) sesuai dengan ketentuan dan 47 sarana
lainnya (56%) tidak memenuhi ketentuan di bidang distribusi obat dalam hal :
1. Kartu stock tidak difungsikan dengan baik
2. Ruang penyimpanan obat tidak memenuhi ketentuan
3. Mutasi obat tidak dapat ditelusur.
4. Tidak memiliki catatan pendistribusian obat
5. Tidak tersedia generator listrik.
Terhadap sarana yang melanggar telah ditindaklanjuti dengan 30 sarana diberikan sanksi
peringatan, 10 sarana diberikan sanksi peringatan keras. Terhadap sarana yang memenuhi
ketentuan diberikan tindaklanjut berupa pembinaan.
Gambar 9 : Pemeriksaan Saryanfar
Jumlah sarana GFK yang diperiksa sebanyak 25 sarana (156,3%) dari target 16 sarana. Dari
hasil pemeriksaan menunjukan bahwa 10 sarana (40%) memenuhi ketentuan dan 16 sarana
(60%) tidak memenuhi ketentuan. Penyimpangan yang terjadi antara lain :
1. Kartu stock tidak difungsikan dengan baik
2. Penyimpanan vaksin tidak memenuhi ketentuan.
3. Tidak ada monitoring suhu ruang penyimpanan obat
4. Tidak ada pencatatan monitoring suhu penyimpanan vaksin
5. Tidak tersedia generator listrik.
Hasil
153%
0%
Diperiksa Tidak Diperiksa
44%
56%
MK TMK
20
40%
60%
MK TMK
Terhadap sarana yang melanggar telah ditindaklanjuti dengan 11 sarana diberikan sanksi
peringatan, 4 sarana diberikan sanksi peringatan keras. Terhadap sarana yang memenuhi
ketentuan diberikan tindaklanjut berupa pembinaan.
Gambar 10. Jumlah sarana GFK yang diperiksa
Sampel rutin obat dan napza (DIPA) yang disampling selama tahun 2018 sebanyak 488
sampel (100 %) dari target 488 sampel. Penyebaran sampling obat yaitu 156 sampel (31,97
%) disampling di ibukota provinsi Aceh dan 332 sampel (68,03 %) disampling di luar ibukota
Provinsi Aceh.
Produk terapetik (obat) yang diuji tahun 2018 sebanyak 462 sampel. Sebanyak 459 sampel
yang berasal dari DIPA, 3 sampel berasal dari pihak III diuji di Laboratorium Kimia Obat, 2
sampel diuji di Laboratorium Bioteknologi, 3 sampel vaksin diuji di Laboratorium P3OMN.
Dengan hasil uji 462 sampel memenuhi syarat dan tidak ada sampel yang tidak memenuhi
syarat. Untuk rinciannya dapat dilihat pada Lampiran 17 dan 18.
Tabel 3 : Profil Sampel Obat yang Masuk dan Selesai Uji
AsalSampel
JumlahSampelMasuk
SelesaiUji
Hasil Pengujian
MSTMSLabel
TMSMutu
DIPA 459 459 459 0 0Kasus 0 0 0 0 0Pihak III 3 3 3 0 0Jumlah 462 462 462 0 0
Hasil
21
Gambar 11. Profil Sampel Terapetik
Sampel obat yang diuji parameter mikrobiologinya berjumlah 32 sampel. Parameter yang
diuji adalah fragmen DNA babi, potensi antibiotik, endotoksin, ALT, AKK dan E. coli.
Dengan hasil uji 32 sampel MS (Memenuhi Syarat).
3.2. Pengawasan Keamanan, Mutu, Dan Kemanfaatan Produk Napza
Pengawasan sarana Napza dan Prekursor tahun 2018 terlaksana sebanyak 179 (101,71%)
pemeriksaan sarana dari target 176 sarana. Hasil pemeriksaan menunjukkan sebanyak 83
sarana (46,37 %) memenuhi ketentuan dan 96 sarana (53,63 %) masih ditemukan adanya
penyimpangan terhadap ketentuan yang berlaku.
Pemeriksaan sarana terdiri dari PBF sebanyak 16 sarana, Apotek 86 sarana, Rumah
Sakit/Klinik 11 sarana, Puskesmas 39 sarana, dan Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota 9 sarana
dan Toko Obat 18 sarana. Dapat dilihat pada Lampiran 16.
Dari hasil pemeriksaan PBF sebanyak 16 sarana (114,29 %) dari target 14 sarana. Hasil
pemeriksaan menunjukan bahwa 7 sarana (43,75%) memenuhi ketentuan, sedangkan 9 sarana
(56,25%) tidak memenuhi ketentuan dalam hal Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB).
Terhadap sarana yang melanggar telah ditindaklanjuti dengan 8 sarana diberikan sanksi
peringatan, 1 sarana diberikan sanksi peringatan keras. Terhadap 7 sarana yang memenuhi
ketentuan diberikan pembinaan.
22
Gambar 12 : Pengawasan Napza pada Pedagang Besar Farmasi
Pemeriksaan sarana apotek sebanyak 86 sarana (122,86 %) dari 70 target sarana. Hasil
pemeriksaan menunjukkan bahwa 31 sarana (36.05 %) memenuhi ketentuan, sedangkan 55
sarana (63,95 %) tidak memenuhi ketentuan, dalam hal administrasi dan pengelolaan obat,
antara lain :
1. Pelaporan penyaluran narkotika dan psikotropika tidak tertib.
2. Lemari penyimpanan obat Napza yang tidak sesuai ketentuan.
3. Kartu stock tidak difungsikan dengan baik, sehingga mutasi obat tidak terdokumentasi
dengan baik.
4. Pengarsipan faktur pembelian, surat pesanan, dan resep tidak tertib.
5. Penyaluran OOT tidak sesuai dengan aturan.
Terhadap sarana yang tidak memenuhi ketentuan telah ditindaklanjuti dengan rekomendasi
ke Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota untuk diberi sanksi penghentian sementara kegiatan
sebanyak 3 sarana, peringatan sebanyak 23 sarana, peringatan keras sebanyak 32 sarana.
Terhadap 31 sarana yang memenuhi ketentuan diberikan pembinaan.
Gambar 13 : Pengawasan NAPZA di Apotek
Hasil
Hasil
23
Pemeriksaan Rumah Sakit/Klinik sebanyak 11 (220 % ) dari target 5 sarana rumah sakit
pemerintah dan swasta serta klinik. Hasil pemeriksaan menunjukkan 4 sarana (36,36 %)
memenuhi ketentuan dan 7 sarana (63,64 %) tidak memenuhi ketentuan seluruh temuan
berkaitan dengan pengelolaan obat, antara lain :
1. Pelaporan penyaluran narkotika dan psikotropika tidak tertib.
2. Mempunyai kartu stock tetapi tidak difungsikan dengan baik.
3. Pengarsipan faktur pembelian dan resep tidak tertib.
Tindakan yang telah dilaksanakan adalah memberikan peringatan kepada 2 sarana, peringatan
keras kepada 5 sarana. Terhadap 4 sarana yang memenuhi ketentuan diberikan pembinaan.
Gambar 14 : Pengawasan Napza pada Rumah Sakit/Klinik
Jumlah sarana puskesmas yang diperiksa sebanyak 39 sarana (105,41 %) dari target 37 sarana
yang direncanakan (lampiran 16). Hasil pemeriksaan menunjukkan 22 sarana (56,41 %)
memenuhi ketentuan dan 17 sarana (43,59 %) tidak memenuhi ketentuan, penyimpangan
tersebut antara lain :
1. Penyimpanan tidak di dalam lemari khusus.
2. Kartu stock tidak difungsikan dengan baik.
3. Pengarsipan resep tidak tertib.
Tindakan yang telah dilaksanakan adalah memberikan surat peringatan kepada 13 sarana dan
peringatan keras kepada 4 sarana serta mengirimkan tembusan kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota setempat. Terhadap 22 sarana yang memenuhi ketentuan diberikan
pembinaan.
Gambar 15 : Pengawasan Napza pada Puskesmas
Hasil
Hasil105%
0%
Diperiksa Tidak Diperiksa
44%
56%
MK TMK
24
Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota yang diperiksa sebanyak 9 sarana (45%) dari 20 sarana
yang direncanakan. Dari hasil pemeriksaan menunjukkan 2 sarana (22,22%) memenuhi
ketentuan sedangkan 7 sarana (77,78 %) tidak memenuhi ketentuan yang berkaitan dengan
CDOB antara lain :
1. Pelaporan penyaluran Narkotika dan Psikotropika tidak ditembuskan ke BBPOM di
Banda Aceh.
2. Penyimpanan Napza yang tidak sesuai ketentuan.
3. Kartu stock tidak difungsikan dengan baik.
Tindak lanjut yang telah dilaksanakan adalah berupa peringatan terhadap 7 sarana dan
terhadap sarana yang telah memenuhi ketentuan diberikan pembinaan.
Gambar 16 : Pengawasan Napza pada Instalasi Farmasi Kabupaten / Kota
Pemeriksaan obat mengandung prekursor juga dilakukan pada sarana Toko Obat. Jumlah
sarana yang diperiksa sebanyak 18 sarana (60 %) dari target 30 sarana yang direncanakan.
Dari hasil pemeriksaan menunjukkan 17 sarana (94,44% ) memenuhi ketentuan dan 1 sarana
(5,56 %) tidak memenuhi ketentuan, antara lain :
1. Tidak memiliki izin atau izin belum diperbaharui.
2. Menjual Obat Tradisional Tanpa Izin Edar.
Terhadap sarana yang tidak memenuhi ketentuan telah diberikan peringatan melalui Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota setempat.
Gambar 17 : Pengawasan Napza pada Toko Obat
Hasil
Hasil
25
Sampel narkotika, psikotropika, zat adiktif yang diterima di laboratorium selama tahun 2018
sebanyak 35 sampel. Dengan rincian parameter narkotika sebanyak 15 sampel (4 sampel
DIPA, 11 sampel pihak III), parameter psikotropika 17 sampel (17 sampel DIPA), dan rokok
sebanyak 3 sampel. Dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 4: Profil Sampel Napza yang Masuk dan Selesai Uji
Asal SampelJumlahSampelMasuk
SelesaiUji
Hasil Pengujian
MSTMSLabel
TMSMutu
Reguler/DIPANarkotika 4 4 4 0 0Psikotropika 17 17 17 0 0Rokok 3 3 3 0 0Penelusuran KasusNarkotika 0 0 0 0 0Psikotropika 0 0 0 0 0Pihak IIINarkotika 11 11 7 0 4Psikotropika 0 0 0 0 0Jumlah 35 35 31 0 4
Dari tabel tersebut dapat dilihat sampel yang telah selesai diuji sebanyak 35 sampel dengan
hasil uji 31 memenuhi syarat dan 4 sampel tidak memenuhi syarat. Hasil pengujian NAPZA
menurut parameter uji dapat dilihat pada Lampiran 17 dan 32.
Gambar 18. Profil Sampel Napza
26
3.3. Pengawasan Keamanan, Mutu, Dan Kemanfaatan Produk Obat Tradisional
Pengawasan sarana distribusi produk Obat Tradisional selama tahun 2018 sebanyak 127
sarana (122,12 %) dari target 104 sarana yang direncanakan. Hasil pemeriksaan menunjukkan
93 sarana (73,23 %) memenuhi ketentuan sedangkan 34 sarana (26,77 %) tidak memenuhi
ketentuan yang berlaku dalam hal :
1. Ditemukan Obat Tradisional yang Tanpa Izin Edar.
2. Ditemukan Obat Tradisional yang mengandung Bahan Kimia Obat.
3. Ditemukan Obat keras daftar G.
4. Izin Operasional sarana sudah habis masa berlaku
Terhadap sarana yang tidak memenuhi ketentuan telah diberikan tindak lanjut berupa
pemberian peringatan kepada 34 sarana dan terhadap sarana yang memenuhi ketentuan
dilakukan pembinaan. Surat tindak lanjut juga ditembuskan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota setempat.
Gambar 19 : Pemeriksaan Sarana Distribusi Obat Tradisional
Pengawasan juga dilakukan pada sarana produksi Obat Tradisional di Provinsi Aceh yaitu
Usaha Kecil Obat Tradisional. Selama tahun 2018 telah dilaksanakan pemeriksaan pada 6
(100%) sarana UKOT dari target 6 sarana yang direncanakan. Hasil pemeriksaan
menunjukkan 4 sarana (66,67 %) memenuhi ketentuan dan 2 sarana (33,33 %) tidak
memenuhi ketentuan. Dapat dilihat pada lampiran 15.
122%
0%
Diperiksa Tidak Diperiksa
Hasil
27
Gambar 20 : Pemeriksaan Sarana Produksi Obat Tradisional
Sampel rutin obat tradisional (DIPA) yang disampling selama tahun 2018 sebanyak 437
sampel (101,16 %) dari target 432 sampel sedangkan sampel rutin Suplemen Makanan yang
disampling sebanyak 144 sampel (100 %) dari target sampling 144 sampel. Penyebaran
sampling OT/SM yaitu 262 sampel (60 %) disampling di ibukota provinsi Aceh dan 175
sampel (40 %) disampling di luar ibukota Provinsi Aceh. Diantara sampel obat tradisional
yang disampling terdapat 5 sampel obat tradisional tanpa izin edar dan tidak dilakukan
pengujian di laboratorium.
Sampel obat tradisional yang diuji selama tahun 2018 sebanyak 587 sampel, terdiri dari 432
sampel DIPA, 6 sampel pihak III dan 5 sampel penelusuran kasus. Dengan hasil uji 419
sampel memenuhi syarat dan 24 sampel tidak memenuhi syarat, yaitu 2 sampel tidak
memenuhi syarat label (produk TIE), 19 sampel tidak memenuhi syarat mutu lainnya (2
sampel TMS kadar air, 3 sampel TMS bobot jenis, 14 sampel TMS penetapan kadar sineol), 3
sampel tidak memenuhi syarat BKO (mengandung: 1 sampel mengandung fenilbutazon, 1
sampel mengandung deksametason dan asam mefenamat, 1 sampel mengandung sildenafil
sitrat). Untuk rinciannya dapat dilihat pada lampiran 17 dan 19.
Sampel suplemen kesehatan yang diuji selama tahun 2018 sebanyak 144 sampel DIPA
dengan hasil uji 144 sampel memenuhi syarat. Untuk rinciannya dapat dilihat pada Lampiran
17 dan 19.
Tabel 5: Profil Hasil Uji Sampel Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan
Asal SampelJumlahSampelMasuk
SelesaiUji
Hasil Pengujian
MS TMSTMSMutu
Lainnya
TMSBKO
TMSLabel
Reguler/DIPA
Hasil
28
Obat Tradisional 432 432 411 21 19 0 2SuplemenKesehatan 144 144 142 0 0 0 2Pihak IIIObat Tradisional 6 6 6 0 0 0 0SuplemenKesehatan 0 0 0 0 0 0 0Penelusuran KasusObat Tradisional 5 5 2 3 0 3 0SuplemenKesehatan 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 587 587 561 24 19 3 4
Gambar 21. Profil Sampel Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan
Sampel obat tradisional yang diuji di laboratorium mikrobiologi berjumlah 244 sampel, dan
21 di antaranya TMS (Gambar 25). Total parameter yang TMS dari ke-21 sampel tersebut
berjumlah 26 item, terdiri dari TMS ALT dan AKK (Gambar 26).
Gambar 22. Hasil uji mikrobiologi sampel obat tradisional
29
Gambar 23. Uraian TMS mikrobiologi sampel obat tradisional
Untuk sampel suplemen, seluruh sampel yang diuji di laboratorium mikrobiologi (81 buah)
menunjukkan hasil MS.
3.4.Pengawasan Keamanan, Mutu, Dan Kemanfaatan Produk Kosmetik
Pengawasan sarana distribusi produk Kosmetik selama tahun 2018 sebanyak 294 sarana
(123,01 %) dari target 239 sarana yang direncanakan. Hasil pemeriksaan menunjukkan 143
sarana (48,64 %) memenuhi ketentuan sedangkan 151 sarana (51,36 %) tidak memenuhi
ketentuan, lihat pada lampiran 16. Penyimpangan tersebut dalam hal :
1. Ditemukan Kosmetika Tanpa Izin Edar.
2. Ditemukan Kosmetika yang telah Public Warning.
3. Ditemukan Kosmetik yang telah rusak dan atau kadaluarsa
Terhadap sarana yang tidak memenuhi ketentuan telah diberikan peringatan kepada 130
sarana dan peringatan keras kepada 21 sarana dan surat tembusan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota setempat. Terhadap sarana yang memenuhi ketentuan diberikan pembinaan.
30
Gambar 22 : Pemeriksaan Sarana Distribusi Kosmetika
Sarana produksi Kosmetik yang diperiksa sebanyak 1 sarana ( 33,33% ) dari 3 sarana yang
direncanakan, hal ini disebabkan karena sarana produksi kosmetik yang ada sudah tidak
produksi lagi dan belum memiliki izin edar. Namun tetap dilakukan asistensi dan
pendampingan terhadap sarana produksi kosmetik yang belum memiliki izin edar. Dari
sarana yang diperiksa diperoleh hasil tidak memenuhi ketentuan terkait dengan cara produksi
kosmetika yang baik dan belum memiliki izin edar.
Gambar 23 : Pemeriksaan Sarana Produksi Kosmetika
Sampel kosmetika regular (DIPA) yang disampling sebanyak 864 sampel (99,88%) dari
target 865 sampel. Penyebaran sampling kosmetik yaitu 440 sampel (50,93 %) di sampling di
ibukota provinsi Aceh dan 424 sampel (49,07 %) di sampling di luar ibukota provinsi Aceh.
Sampel kosmetika yang diuji selama tahun 2018 sebanyak 914 sampel, terdiri dari 864
sampel DIPA, 13 sampel pihak III dan 36 sampel penelusuran kasus. Dengan hasil uji 901
sampel memenuhi syarat, 14 sampel tidak memenuhi syarat yaitu, 13 sampel tidak
memenuhi syarat BKO (4 sampel mengandung merkuri, 4 sampel mengandung hidrokinon,
3 asam retinoat, 1 sampel mengandung hidrokinon dan asam retinoat). Hasil Pengujian
Kosmetika meliputi beberapa Parameter Uji yang dapat dilihat pada Lampiran 17 dan 21.
Hasil
123%
0%
Diperiksa Tidak Diperiksa
Hasil
31
Tabel 6 : Profil Hasil Uji Sampel Kosmetika
Asal SampelJumlahSampelMasuk
JumlahSampelSelesai
Uji
Hasil Uji Uraian TMS
MS TMSTMSBahan
Berbahaya
TMSTMSLabel
TMSMutu +
labelMutu
lainnya
DIPA 864 864 864 0 0 0 0 0Pihak III 13 13 12 1 1 0 0 0PenelusuranKasus 36 36 24 12 12 0 0 0Jumlah 913 913 900 13 13 0 0 0
Gambar 26. Profil Sampel Kosmetika
Sampel kosmetik yang diuji parameter mikrobiologinya berjumlah 430 buah. Dari jumlahtersebut, 3 di antaranya menunjukkan hasil TMS (Gambar 31). Parameter yang TMSberjumlah 3 item yaitu ALT (Gambar 31)
Gambar 27. Hasil Uji Mikrobiologi Sampel Kosmetik
32
106%
0%
Diperiksa Tidak Diperiksa
3.5. Pengawasan Mutu Dan Keamanan Produk Pangan
Sarana distribusi produk Makanan dan Minuman yang diperiksa sebanyak 477 sarana (106%)
dari 450 sarana yang direncanakan, dengan hasil 376 sarana (78,83 %) memenuhi ketentuan
sedangkan 101 sarana (21,17%) tidak memenuhi ketentuan, pada Lampiran16.
Penyimpangan tersebut dalam hal :
1. Ditemukan makanan dan minuman Tanpa Izin Edar.
2. Ditemukan makanan dan minuman kadaluarsa/rusak.
3. Ditemukan obat keras daftar G.
4. Ditemukan Kosmetika Tanpa Izin Edar.
5. Ditemukan Obat Tradisional Tanpa Izin Edar.
Terhadap sarana yang tidak memenuhi ketentuan diberikan peringatan sebanyak 32 sarana
dan peringatan keras sebanyak 69 sarana. Terhadap sarana yang memenuhi ketentuan
diberikan pembinaan.
Gambar 28 : Pemeriksaan Sarana Distribusi Pangan.
Sarana produksi pangan MD di Provinsi Aceh yang diperiksa sebanyak 34 sarana (106,25 %)
dari 32 sarana yang direncanakan, dengan hasil 6 sarana (17,65 %) memenuhi ketentuan dan
28 sarana (82,35 %) tidak memenuhi ketentuan, penyimpangan yang terjadi :
1. Tidak memenuhi kaedah Cara Produksi Pangan yang Baik.
2. Laboratorium pengujian produk di sarana AMDK tidak aktif.
3. Menyalurkan produk sebelum mempunyai nomor registrasi.
Hasil
33
106%
0.0%
Diperiksa Tidak Diperiksa
134%
0.0%
Diperiksa Tidak Diperiksa
Terhadap sarana produksi yang tidak memenuhi ketentuan ditindaklanjuti dengan pemberian
peringatan terhadap 28 sarana, dan terhadap sarana yang telah memenuhi ketentuan diberikan
pembinaan.
Gambar 29 : Pemeriksaan Sarana Produksi Pangan MD
Untuk sarana produksi pangan Industri Rumah Tangga yang diperiksa sebanyak 63 sarana
(134,04 %) di Provinsi Aceh dari 47 sarana yang direncanakan, dengan hasil 4 sarana
(6,35%) memenuhi ketentuan dan 59 sarana (93,65 %) tidak memenuhi ketentuan,
penyimpangan yang terjadi adalah tidak memenuhi cara ketentuan pengolahan pangan yang
baik, terutama higiene dan sanitasi.
Terhadap sarana produksi yang tidak memenuhi ketentuan diberikan surat rekomendasi
kepada Dinas Kesehatan Kab/Kota setempat untuk dapat menindaklanjuti hasil pemeriksaan
ini, dan terhadap sarana yang memenuhi ketentuan diberikan pembinaan.
Gambar 30 : Pemeriksaan Sarana Produksi Pangan IRTP
Hasil
Hasil
34
Sampel makanan dan bahan berbahaya reguler (DIPA) yang disampling sebanyak 771 sampel
(100 %) dari target 771 sampel. Penyebaran sampling makanan dan bahan berbahaya yaitu
215 sampel (27,89 %) di sampling di ibukota provinsi Aceh dan 556 sampel (72,11 %) di
sampling di luar ibukota provinsi Aceh. Diantara sampel makanan yang disampling terdapat
3 sampel tanpa izin edar dan 2 sampel kadaluarsa, terhadap sampel tersebut tidak dilakukan
pengujian di laboratorium.
Laboratorium Pengujian Pangan dan Bahan Berbahaya pada tahun 2018 melakukan
pengujian sebanyak 929 sampel dan jumlah parameter uji sebanyak 5335 dengan rincian
sebagai berikut :
Tabel 7 Profile Sampel Pengujian Pangan dan Bahan Berbahaya
No. Jenis SampelJumlah
Parameter Uji
Jumlah
Sampel
Hasil Uji No. RegistrasiMS
TMS
MD
ML
PIRT
TIE
1 Sampel Rutin 4623 648581 67 393 76 102 77
2 PJAS 36 16 15 1 0 0 0 163 Fortifikasi 360 104 55 49 72 0 0 324 Kemasan Pangan 4 3 3 0 0 0 0 3
5 Pihak Ke III 247 122101 21 5 0 0 117
6 Penelusuran Kasus 65 36 23 13 0 0 0 36
TOTAL 5335 929778 151 470 76 102 281
35
Tabel 31. Profil Sampel Pengujian Pangan dan Bahan Berbahaya Tahun 2018
Jumlah pangan regular yang masuk ke laboratorium pengujian pangan dan bahan berbahaya
sebanyak 929 sampel yang terdiri dari 648 sampel rutin, 16 sampel PJAS, 3 sampel kemasan
pangan dan 104 sampel fortifikasi. Dari 771 sampel pangan regular, 60 % merupakan sampel
pangan dengan registrasi MD, 10 % pangan impor (ML) 13 % pangan dengan registrasi PIRT
dan 15 % pangan tanpa izin edar/pangan siap saji.
Tabel 8 Jenis Pangan Reguler Tahun 2018
No. Jenis SampelJumlah
Parameter Uji
Jumlah
Sampel
Hasil Uji No. RegistrasiMS
TMS
MD
ML
PIRT
TIE
1 Sampel Rutin 4623 648581 67 393 76 102 68
2 PJAS 36 16 15 1 0 0 0 163 Fortifikasi 360 104 55 49 72 0 0 324 Kemasan Pangan 4 3 3 0 0 0 0 3
TOTAL 5023 771654 117 465 76 102 119
Tabel 32. Jenis Sampel Pangan Reguler Menurut Nomor Registrasi
36
Untuk Sampel rutin dengan kategori registrasi yang dikeluarkan BPOM RI (MD dan ML)
yang masuk ke laboratorium pengujian pangan dan bahan berbahaya sebanyak 546 sampel
yang terdiri dari 470 Sampel registrasi MD dan 76 sampel registrasi ML. Dari hasil pengujian
diperoleh hasil sampel yang memenuhi syarat 472 sampel (86%) dan tidak memenuhi syarat
74 sampel (14%) terlihat dari tabel berikut :
Tabel 9 Profil Sampel Reguler Menurut Registrasi BPOM RI
No. Jenis Sampel JumlahParameter Uji
Jumlah SampelHasil Uji
MS TMS1 MD 3252 470 400 702 ML 1523 76 72 4
Total 4775 546 472 74
Gambar 31. Profil Hasil Uji Sampel Reguler Dengan Registrasi BPOM RI
Pada monitoring fortifikasi jumlah sampel fortifikasi yang diuji berjumlah 104 sampel
dengan rincian pada tabel sebagai berikut :
Tabel 10 Profil Sampel Fortifikasi
No. Jenis PanganJumlah
ParameterUji
JumlahSampel
Hasil Uji No. Registrasi
MS TMS MD ML PIRT TIE
1 Fortifikasi 360 104 55 49 72 0 0 32
37
Gambar 32. Hasil Pengujian Fortifikasi Tahun 2018
Gambar 33. Jenis Sampel Fortifikasi menurut Registrasi Tahun 2018
Tahun 2018 sampel PJAS yang masuk ke laboratorium Pengujian Pangan dan Bahan
berbahaya berjumlah 16 sampel dengan rincian sampel sebagai berikut :
Tabel 11 Sampel PJAS tahun 2018
No. Jenis PanganJumlah
ParameterUji
JumlahSampel
Hasil Uji No. Registrasi
MS TMS MD ML PIRT TIE
1 Bakso/Siomay 16 8 8 0 0 0 0 8
2 Minumkan Berwarna 6 3 2 1 2 0 0 1
3 Es 2 1 1 0 0 0 0 1
38
4 Mie 6 2 2 0 0 0 0 2
5 Tahu 4 2 2 0 0 0 0 2
Total 34 16 15 1 2 0 0 14
Gambar 34. Hasil Pengujian Sampel PJAS Tahun 2018
Sampel Penelusuran Kasus merupakan jenis sampel berikutnya yang masuk ke laboratorium
pengujian pangan dan bahan berbahaya. Untuk tahun 2018 terdapat 39 sampel penelusuran
kasus yang diuji, yang terbagi dalam dua kategori yaitu sampel kasus KLB Keracunan
Pangan dan Sampel Penelusuran Kasus dari bidang pemeriksaan dan penyidikan. Rincian
lengkap sampel penelusuran kasus terlihat dari table dan grafik di bawah ini
Tabel 12 Sampel Penelusuran Kasus tahun 2018
No. Jenis PanganJumlahSampel
JumlahParameter
Uji
Hasil Uji No. Registrasi
MS TMS MD ML PIRT TIE1 Kopi 1 3 3 0 0 0 0 12 Mie Kuning 11 22 4 7 0 0 0 11
3 Mie Bakso 4 8 1 3 0 0 0 44 Mie Goreng 1 5 5 0 0 0 0 1
5 Es Batu 4 4 4 0 0 0 0 4
6 KerupukUdang
2 4 2 0 0 0 0 2
7 KerupukTempe
4 5 0 4 0 0 0 4
39
8 Kerupuk Opak 1 2 1 0 0 0 0 1
9 Kerupuk Mie 1 2 1 0 0 0 0 1
10 Anti Basi 2 2 2 0 0 0 0 2
11 Air Abu 3 3 3 0 0 0 0 3
12 Garam 3 6 1 2 0 0 0 313 Bakso 2 12 2 0 0 0 0 2
Total 39 78 29 16 0 0 0 39
Gambar 35. Grafik Jenis Pangan Sampel Penelusuran Kasus Tahun 2018
Selain Produk makanan, Laboratorium pengujian pangan dan bahan berbahaya juga
melakukan pengujian terhadap perlengkapan makanan, dengan parameter uji migrasi
formaldehid ,logam Pb, dan Cd. Pada tahun 2018 jumlah sampel yang diuji sebanyak 3
sampel, rician lengkap seperti berikut :
No. JenisKemasanPangan
JumlahParameter
Uji
JumlahSampel
Hasil Uji
MS TMS1 Keramik 2 1 1 02 Melamin
ware2 2 2 0
Total 4 3 3 0
40
Gambar 36. Grafik Jenis Sampel Kemasan Pangan 2018
Selain sampel yang bersumber dari DIPA, Laboratorium pangan dan Bahan berbahaya juga
melakukan pengujian sampel pihak ketiga. Jumlah sampel pihak ketiga pada tahun 2018
sebanyak 122 sampel , rinciannya pada tabel di bawah ini.
Tabel 13 Sampel Pihak Ketiga Tahun 2018
No. Jenis PanganJumlahSampel
JumlahParameter
UJI
Hasil Uji No. Registrasi
MS TMS MD ML PIRT TIE
1 Minuman Keras 36 72 36 0 5 0 0 31
2 Gula Merah 1 1 1 0 0 0 0 1
3 Mie Kuning 2 3 2 0 0 0 0 24 Air Bersih 14 40 5 9 0 0 0 14
5 Ikan 32 40 30 2 0 0 0 326 Tahu 1 2 1 0 0 0 0 1
7 Milk Green Tea 1 3 1 0 0 0 0 18 Air Nira 2 4 2 0 0 0 0 2
9 Beras 1 1 1 0 0 0 0 1
10 Minyak Kelapa 1 1 1 0 0 0 0 111 Madu 3 5 2 1 0 0 0 3
12 Daging Ayam 4 8 4 0 0 0 0 413 Kikil 1 2 1 0 0 0 0 1
14 Hati sapi 1 2 1 0 0 0 0 1
15 Garam 1 3 1 0 0 0 0 116 Kopi Mix 1 1 1 0 0 0 0 1
17Nugget Kode X15
1 1 0 1 0 0 0 1
41
18 Es Cream 3 3 3 0 0 0 0 3
19 Teh Hijau 1 1 1 0 0 0 0 120 Air Rendaman
Ikan Asin 30menit
3 3 0 3 0 0 0 3
21 Udang 1 1 1 0 0 0 0 122 Cumi 1 1 1 0 0 0 0 1
23 AMIU 2 8 2 0 0 0 0 2
24MinumanSerbuk 1 6 1 0 0 0 0 1
25 Bakso Ayam 1 6 1 0 0 0 0 126 Bakso Sapi 1 6 1 0 0 0 0 1
27 Sirup 5 23 0 5 0 0 0 5
Total 122 247 101 21 5 0 0 117
Dari tabel diatas terlihat bahwa sampel Minuman Keras dan Ikan mendominasi sampel Pihak
Ketiga yang masuk ke Balai Besar POM Banda Aceh.
Selain melakukan pengujian di laboratorium, BBPOM juga melakukan penggujian setempat
( lapangan /arena massa ) dengan menggunakan Mobil Laboratorium keliling, kegiatan ini
dinamakan dengan revitalisasi mobil laboratorium keliling dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 14 Rekapitulasi Kegiatan Revitalisasi Laboratorium Keliling Tahun 2018
No KegiatanJumlahSampel
Hasil Uji Keterangan TMS
MS TMS Formalin BoraksMethanyl
yellowRhodamin
B
1Mobling ArenaMassa
80 78 2 2 0 0 0
2 Revitalisasi Mobling 587 553 34 0 34 0 0
3GKPD ( Desa yangtelah dilakukan PreIntervensi )
50 47 3 0 3 0 0
4 Pameran 58 53 5 0 5 0 0
5Pengawasan panganBerbuka Puasa(Mobling Ramadhan)
608 541 67 3 64 0 2
6Intervensi KeamananPangan Jajanan
59 56 3 0 3 0 0
42
7Kampanye Pasaraman dari BahanBerbahaya
65 52 13 0 13 0 0
Total 1507 1380 127 5 122 0 2
Revitalisasi Mobling dalam rangka Pengujian Pangan Berbuka Puasa yang berkoordinasi
dengan Bidang Sertifikasi dan Layanan Informasi Konsumen, dilakukan di bulan Mei-Juni
dengan jumlah sampel sebanyak 608 sampel dengan rinciannya sebagai berikut :
Tabel 15 Kegiatan Revitalisasi Mobil Laboratorium Keliling
dalam Rangka Pengujian Pangan Buka Puasa
No Tanggal Lokasi JumlahSampel
Hasil Uji Keterangan TMS
MS TMS Formalin
BoraksMetha
nylyellow
Rhodamin B
1 15 Mei 2018Lambaro,
Banda Aceh20 15 5 0 5 0 0
2 18 Mei 2018Lamprit
,Lamyong danLingke
22 22 0 0 0 0 0
3 18 Mei 2018Lamlagang ,Bathoh danLhong raya
20 18 2 0 2 0 0
4 18 Mei 2018Lampaseh ,
Punge24 22 2 0 2 0 0
5 19 Mei 2018Lambuk danulee kareng
22 22 0 0 0 0 0
6 19 Mei 2018 Jambo tape 23 23 0 0 0 0 0
7 19 Mei 2018 Darussalam 25 23 2 0 2 0 0
8 21 Mei 2018Ulee lhee
Surien danPeuniti
22 21 1 0 1 0 0
9 22 Mei 2018 Lhokseumawe 37 35 2 0 0 0 2
10 22 Mei 2018 Kota Langsa 25 18 7 0 7 0 0
11 23 Mei 2018 Aceh Utara 25 25 0 0 0 0 0
12 23 Mei 2018Aceh
Tamieng35 28 7 0 7 0 0
13 25 Mei 2018 Garuda 23 23 0 0 0 0 0
43
14 28 Mei 2018Neusu, Seuteu
danLamtemen
20 20 0 0 0 0 0
15 30 Mei 2018 Aceh selatan 17 11 6 0 6 0 0
16 29 Mei 2018 Bener Meriah 68 55 13 0 13 0 0
17 30 Mei 2018 Aceh Tengah 33 31 2 0 2 0 0
18 31 Mei 2018 ABDYA 20 16 4 0 4 0 0
19 5 Juni 2018 Pijai 24 22 2 2 2 0 0
20 05 Juni 2018 Aceh barat 33 30 3 0 3 0 0
21 06 Juni 2018 Pidie 25 16 9 1 8 0 0
22 06 Juni 2018 Aceh Jaya 24 24 0 0 0 0 0
23 07 Juni 2018 Aceh Besar 21 21 0 0 0 0 0
Total 608 541 67 3 64 0 2
Revitalisasi Mobling dalam Rangka Pengujian Makanan Jajanan Anak Sekolah dilaksanakan
dalam rentang waktu bulan Februari s/d November 2018 seperti yang terlihat dalam tabel
berikut :
Tabel 16 Kegiatan Revitalisasi Mobling dalam Rangka Pengujian Makanan
Jajanan Anak Sekolah
No Tanggal LokasiJumlahSampel
Hasil Uji Keterangan TMS
MS TMS Formalin BoraksMethanyl
yellowRhodamin
B
1 19 Februari 2018 Aceh Utara 69 67 2 0 2 0 0
2 21 Februari 2018 Bireun 68 63 5 0 5 0 0
3 12 Maret 2018 Banda Aceh 39 38 1 0 1 0 0
4 19 Maret 2018 Langsa 91 85 6 0 6 0 0
5 29 Agustus 2018 Banda Aceh 10 10 0 0 0 0 0
6 6 September 2018 Banda aceh 28 25 3 0 3 0 0
44
7 8 September 2018 Aceh Tamiang 35 27 8 0 8 0 0
8 10 September 2018 Lhokseumawe 30 27 3 0 3 0 0
9 12 September 2018 Banda Aceh 12 12 0 0 0 0 0
10 17 September 2018 Banda Aceh 13 13 0 0 0 0 0
11 20 September 2018 Meulaboh 20 20 0 0 0 0 0
12 20 September 2018 Nagan Raya 21 21 0 0 0 0 0
13 04 Oktober 2018 Banda aceh 18 18 0 0 0 0 0
14 04 Oktober 2018 Banda aceh 16 15 1 0 1 0 0
15 15 Oktober 2018 ABDYA 20 20 0 0 0 0 0
16 31 Oktober 2018 Banda aceh 21 18 3 0 3 0 0
17 31 Oktober 2018 Banda aceh 29 27 2 0 2 0 0
18 1 November 2018 Banda aceh 22 22 0 0 0 0 0
19 1 November 2018 Banda aceh 25 25 0 0 0 0 0
Total 587 553 34 0 34 0 0
Kegiatan Revitalisasi Mobil Laboratorium Keliling dalam Pengawasan Keamanan Pangan
dan KIE PJAS terhadap Desa yang telah diintervensi pada bulan Juli 2018 dengan hasil uji
sebagai berikut :
Tabel 17 Kegiatan Revitalisasi Mobil Laboratorium Keliling dalam RangkaPengawasan Keamanan Pangan dan KIE PJAS terhadap Desa yang telah diintervensi
No Tanggal LokasiJumlahSampel
Hasil Uji Keterangan TMS
MS TMS Formalin BoraksMethanyl
yellowRhodamin
B
1 25 Juli 2016Lampeunurut /Lam cet
11 10 1 0 1 0 0
2 25 Juli 2016Geuceu / LhokNga
12 11 1 0 1 0 0
45
3 26 Juli 2016lingke/lampineung
12 11 1 0 1 0 0
4 26 Juli 2016Lampaku/lueng Bata/Kp Keuramat
12 12 0 0 0 0 0
5 27 Juli 2016 Lamlagang 12 12 0 0 0 0 0
Total 59 56 3 0 3 0 0
Kegiatan Revitalisasi Mobil Laboratorium Keliling dalam Rangka Gerakan Keamanan
Pangan Desa (GKPD) dilaksanakan dalam bulan April dan September 2018 dengan hasil uji
sebagai berikut :
Tabel 18 Kegiatan Revitalisasi Mobil Laboratorium Keliling dalam Rangka Gerakan
Keamanan Pangan Desa (GKPD)
No Tanggal LokasiJumlahSampel
Hasil Uji Keterangan TMS
MS TMS Formalin BoraksMethanyl
yellowRhodamin
B
1 4 April 2018 Langsa 28 28 0 0 0 0 0
2 9 September2018KotaLangsa
22 19 3 0 3 0 0
Total 50 47 3 0 3 0 0
Kegiatan Revitalisasi Mobil Laboratorium Keliling dalam Rangka Edukasi Massal ke Pasar
Tradisional dilaksanakan dalam bulan September 2018 dengan hasil uji sebagai berikut :
Tabel 19 Kegiatan Revitalisasi Mobil Laboratorium Keliling dalam Rangka Edukasi
Massal ke Pasar Tradisional
No Tanggal LokasiJumlahSampel
Hasil Uji Keterangan TMS
MS TMS Formalin BoraksMethanyl
yellowRhodamin
B
1 9 Septenber 18 Lhokseumawe 65 52 13 0 13 0 0
Total 65 52 13 0 13 0 0
46
Kegiatan Revitalisasi Mobil Laboratorium Keliling dalam Rangka Mobling Arena Massa di
Banda Aceh dilaksanakan dalam rentang waktu Januari s/d Desember 2018 dengan hasil uji
sebagai berikut :
Tabel 20 Kegiatan Revitalisasi Mobil Laboratorium Keliling dalam Rangka Mobling
Arena Massa di Banda Aceh
No Tanggal LokasiJumlahSampel
Hasil Uji Keterangan TMS
MS TMS Formalin BoraksMethanyl
yellowRhodamin
B
128 Januari
2018BandaAceh
22 20 2 2 0 0 0
225 Februari
2018BandaAceh
35 35 0 0 0 0 0
37 Oktober
2018BandaAceh
17 17 0 0 0 0 0
423
Desember18
BandaAceh
6 6 0 0 0 0 0
Total 80 23 0 0 0 0 0
Kegiatan Revitalisasi Mobil Laboratorium Keliling dalam Rangka Mengikuti Pameran yang
diselenggarakan di kota Banda Aceh dan Aceh Besar dengan hasi uji sebagai berikut :
Tabel 21 Kegiatan Revitalisasi Mobil Laboratorium Keliling
dalam Rangka Mengikuti Pameran
No Tanggal LokasiJumlahSampel
Hasil Uji Keterangan TMS
MS TMS Formalin BoraksMethanyl
yellowRhodamin
B
1 07 Mei 2018Jantho, Kab.Aceh Besar
19 15 4 0 4 0 0
2 08 Mei 2018Jantho, Kab.Aceh Besar
11 10 1 0 1 0 0
36 Agustus2018
Blang Padang 5 5 0 0 0 0 0
47 Agustus2018
Blang Padang 4 4 0 0 0 0 0
58 Agustus2018
Blang Padang 5 5 0 0 0 0 0
69 Agustus2018
Blang Padang 5 5 0 0 0 0 0
47
710 Agustus2018
Blang Padang 4 4 0 0 0 0 0
811 Agustus2018
Blang Padang 5 5 0 0 0 0 0
Total 58 53 5 0 5 0 0
Jumlah keseluruhan sampel kegiatan revitaliasi mobil laboratorium keliling adalah 1507
sampel, dengan jumlah sampel yang TMS sebanyak 127 sampel. Dari 127 sampel yang TMS
ini, 4 sampel positif formalin dan 96 sampel positif boraks. ini dapat terlihat dari grafik
berikut ini :
Gambar 37. Profil Parameter Uji Sampel Revitalisasi Mobling TMS Tahun 2018
Sampel TMS ini banyak ditemukan pada kegiatan Revitalisasi Pengujian Pangan Buka Puasa
(67 sampel) diikuti dengan sampel kegiatan Revitalisasi Mobling PJAS ( 34 sampel), dapat
terlihat dari grafik berikut ini :
48
Gambar 38. Profil Sampel TMS Kegiatan Revitalisasi MoblingTahun 2018
Dari 608 sampel pangan, 34 diantaranya TMS . Dengan total parameter TMS berjumlah 223item, parameter pengujian pangan yang memberikan persentase TMS terbesar adalah angkalempeng total (ALT), diikuti oleh angka koliform, APM E. coli, Angka kapang khamir(AKK), Angka P.aeruginosa, E.coli, Angka enterobacteriaceae, dan Salmonella spp.
Gambar 39. Hasil uji mikrobiologi sampel pangan
49
Gambar 40. Parameter uji pangan yang memberi hasil TMS mikrobiologi
Laboratorium mikrobiologi BBPOM di Banda Aceh menjadi laboratorium rujukan untuk
pengujian deteksi fragmen DNA babi. Sampel rujukan yang diterima dari balai-balai lain
adalah sebanyak 127 sampel rujukan, dengan hasil 6 di antaranya terdeteksi mengandung
fragmen DNA babi.
Gambar 41. Hasil uji deteksi fragmen DNA babi sampel rujukan
Sampel pihak III, kasus, dan keracunan, merupakan sampel non rutin. Sampel pihak III yang
diterima laboratorium mikrobiologi berjumlah 31 buah dan 16 di antaranya TMS. Total
parameter yang TMS dari ke-16 sampel yaitu 9 ALT, 1 Koliform 5 tabung, dan 10 TMS
Angka Koliform.
50
Sampel kasus berjumlah 39 buah, dengan parameter uji Angka Lempeng Total, Angka
Coliform, Angka Pseudomonas aeruginosa, Parasit (Cacing), Escherichia coli,
Staphylococcus aureus, Salmonella spp, Bacillus cereus. Hasil uji menunjukkan 16 sampel
TMS dengan parameter Parasit (Cacing). Sementara itu, untuk sampel keracunan yang
berjumlah 12 buah, 6 di antaranya TMS, untuk parameter identifikasi Staphylococcus aureus
dan Bacillus cereus.
3.6.Pemantauan Iklan Dan Label
Pemantauan/pengawasan periklanan obat bebas dan bebas terbatas, obat tradisional,
suplemen makanan, makanan, kosmetika, dan rokok dilaksanakan dengan mengevaluasi
tayangan iklan melalui media cetak, media elektronik, media luar ruang serta leaflet/brosur.
Jumlah iklan yang dipantau 924 iklan produk, terdiri dari :
1. Leaflet/brosur sebanyak 645 ( 69,81 %)
2. Media luar ruang sebanyak 284 ( 30,74 %)
3. Elektronik sebanyak 0 ( 0 % )
Hasil pengawasan periklanan produk Obat dan Makanan selengkapnya dapat dilihat padalampiran 42.
Gambar 42 : Pengawasan Periklanan Produk Obat dan Makanan
51
Sarana IRTP yang telah diikutsertakan dalam program penyuluhan Keamanan Pangan dalam
rangka memperoleh Sertifikat Penyuluhan Pangan – Industri Rumah Tangga (SPP-IRT) sejak
tahun 2005 hingga 2018 sebanyak 338 sarana, jumlah produk yang telah mendapatkan nomor
Produk Industri Rumah Tangga (P-IRT) sebanyak 259 jenis. Rinciannya dapat dilihat pada
lampiran 39. Kegiatan Penyuluhan Keamanan Pangan dalam Rangka mendapatkan Sertifikat
Penyuluhan Pangan – Industri Rumah Tangga dan nomor P-IRT di BBPOM di Banda Aceh
tidak dilakukan penyuluhan lagi, karena berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 28 tahun
2004 tentang Keamanan, Mutu, dan Gizi Pangan kewenangannya berada di Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
Sejak tahun 2013, BBPOM di Banda Aceh sudah tidak melakukan Bimtek dan Audit Bimtek
Piagam Bintang Satu Kemanan Pangan, akan tetapi BBPOM di Banda Aceh masih tetap
melakukan pengawalan terhadap IRTP agar tetap mengimplementasikan praktik higiene dan
sanitasi.
Jumlah penerima Piagam Bintang Satu Keamanan Pangan di Provinsi Aceh adalah sebanyak
38 sarana Industri Rumah Tangga Pangan tersebar di 17 Kabupaten/Kota dari 265 sarana
yang telah mengikuti bimtek. Setelah mendapatkan Piagam Bintang Satu Keamanan Pangan,
terhadap sarana tersebut dilakukan surveilan untuk menjamin penerapan praktik higiene dan
sanitasi yang baik. Piagam Bintang Satu Keamanan pangan dapat dicabut apabila praktik
higiene dan sanitasi tidak lagi diterapkan pada proses produksi di sarana.
Gambar 43. Jumlah Penerima Piagam Bintang Satu Keamanan Pangan di Provinsi Aceh daritahun 2003 - 2018
0
5
10
20032004 2005 2006 2007 20082009
20102011
20122013 -2018
2
9
4
21
4
0
6
4
6
0
52
Rincian jumlah sarana IRTP di Kabupaten/Kota yang telah mendapatkan Piagam Bintang
Satu Keamanan Pangan dapat dilihat pada gambar di bawah.
Gambar 44. Jumlah Penerima Piagam Bintang Satu Keamanan Pangan di Provinsi Acehberdasarkan Kabupaten/Kota.
3.7. PENANGANAN KASUS KERACUNAN
Pelaksanaan kegiatan operasionalisasi Sentra Informasi Keracunan (SIKer) pada tahun
2018 dilaksanakan menggunakan aplikasi Spimker dengan menginput insiden data
keracunan pangan dan kasus KLB Keracunan Pangan. Kegiatan toksikovigilans
dilaksanakan bekerjasama dengan Rumah Sakit – Rumah Sakit yang berada di Banda
Aceh, rumah sakit tersebut antara lain Rumah Sakit Umum Zainal Abidin, Rumah Sakit
Kesehatan Detasemen Militer Iskandar Muda, Rumah Sakit Jiwa Banda Aceh, Rumah
Sakit Fakinah, Rumah Sakit Umum Meuraxa, Rumah Sakit Ibu dan Anak, Rumah Sakit
Polri Bhayangkara, Rumah Sakit Al Islamic Aceh, Rumah Sakit Permata Hati, Rumah
Sakit Umum Cempaka Az Zahra, dan Rumah Sakit Pertamedika.
Data-data kasus keracunan tahun 2018 diperoleh dari laporan Instansi kesehatan dan dari
media cetak yang beredar di Provinsi Aceh.
Sesuai Permenkes No. 1 Tahun 2013 tentang penanganan kasus KLB Keracunan Pangan
bahwa BBPOM berkewajiban untuk melakukan pengujian terhadap sampel yang diduga
sebagai penyebab KLB dikirim oleh Dinas Kesehatan. Hasil uji nya disampaikan kepada
53
Dinas Kesehatan di Kabupaten /Kota tempat terjadinya KLB Keracunan Pangan. Selama
tahun 2018 KLB Keracunan Pangan yang dilaporkan ke BBPOM di Banda Aceh tercatat
sebanyak 6 Kasus dengan jumlah korban 290 orang menderita sakit dan dirawat serta
tidak ada yang meninggal dunia. Kasus keracunan semuanya ditangani oleh tenaga
kesehatan yang terdekat dengan lokasi kejadian kemudian data dan sampel pangan yang
diduga penyebab keracunan dikirim oleh Petugas Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota ke
BBPOM di Banda Aceh dengan menyertai Surat Keterangan KLB Keracunan Pangan
dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat dan analisis epidemiologi.
Tabel 22. Data KLB di BBPOM Banda Aceh Tahun 2018
NO KABUPATEN/ KOTA TEMPAT TGL KLB PENYEBAB GEJALA YANG DI
UJI KORBAN
1 ACEHTENGGARA(KUTACANE)
LAPANGANJENDERALAHMAD YANIKUTACANE,ACEHTENGGARA,SUKAMAKMUR,KECSEMADAM
5 FEB2018
SATE MUNTAH2,DIARE, SAKITKEPALA DANPERUT
- 9 ORANG
2 PIDIE DESATANJONG USIKEC.MUTIARATIMUR
12 Maret2018
BAKSOBAKAR DANSAOS
MUNTAH2,DIARE, SAKITPERUT,PUSING
BAKSOBAKAR
15 ORANG
3 ACEHSELATAN
DESA UJUNGTANAH, BUKITGADANG DANSEUNEUBOKKERANJI KEC.KOTABAHAGIA
22 APRIL2018
MIEGORENG
MUNTAH2,TURGORJELEK,PUSING,MUAL, PERUTKEMBUNG,NYERI ULUHATI,KEBIRUANSEKITAR BIBIR
MIE KUNINGMENTAH
46 ORANG
4 ACEH BESAR INSTANSIPENDIDIKANISLAMICCENTERSCHOOL(ISS)KOTAJANTHO-ACEH BESAR
1AGUSTUS2018
IKANTONGKOL
MUNTAH2,LEMAS,PUSING, SEBAGIANMENGALAMIKEJANGN
IKANGORENG
210 Orang
54
5 ACEH BESAR DESAMAHENGKOTAJATNHO-ACEHBESAR
6AGUSTUS2018
SELE DIARE,MUNTAH2,NYERIPERUT, SAKITKEPALA
SELE 5 ORANG
6 ACEHTAMIANG
DESA JAMURJELATANG,KEC.RANTAU-ACEHTAMIANG
7AGUSTUS2018
IKAN DENCIS DIARE, SAKITPERUT,PANAS,PUSING,SESAK,MUNTAH2, MUAL,GANGGUANPENGLIHATAN
IKANGORENGSAMBAL
5 Orang
3.8. Audit Asistensi dan Verifikasi Sarana dalam rangka Registrasi Produk Obat dan
Makanan
Verifikasi setempat dalam rangka registrasi produk obat dan makanan telah dilaksanakan
pada 26 sarana meliputi sarana produksi pangan yang akan mendapatkan registrasi MD
sebanyak 22 sarana, sarana Obat Tradisional sebanyak 3 sarana, dan sarana Kosmetik 1
sarana. Selain itu sudah diperiksa 20 sarana Pedagang Besar Farmasi (PBF) dalam
rangka pemberian rekomendasi Cara Distribusi Obat yang Baik. BBPOM di Banda Aceh
juga melakukan kegiatan Asistensi kepada pelaku usaha obat dan makanan untuk
mendorong para pelaku usaha untuk mengurus izin edar produk dari Badan POM RI.
Pada tahun 2018 telah dilakukan asistensi terhadap 12 sarana, terdiri dari 4 sarana
pangan, 4 sarana Obat Tradisional, dan 4 sarana Kosmetik agar dapat memenuhi Cara
Produksi Pangan, Obat Tradisional, dan Kosmetik yang Baik. Selama tahun 2018 ada 15
sarana yang telah mendapatkan rekomendasi untuk mendaftarkan izin edar dari Badan
POM.
3.9. Penerbitan Surat Keterangan Impor (SKI), Surat Keterangan Ekspor (SKE)
Surat Keterangan Impor (SKI) dan Surat Keterangan Ekspor (SKE) diterbitkan dengan tujuan
untuk mengendalikan produk-produk yang masuk maupun keluar wilayah Indonesia. Khusus
untuk produk Impor diberlakukan beberapa persyaratan untuk menjamin kualitas, keamanan
dan kemanfaatan produk tersebut. Penerbitan SKI maupun SKE dikenakan biaya sebesar Rp.
50.000 per item jenis barang sesuai ketentuan PP No. 32 tahun 2017 sebegai Penerimaan
Negara Bukan Pajak (PNBP). SKI Obat dan Makanan, SKI untuk penggunaan sendiri
55
(Special Acces Scheme/SAS) dan SKE di BBPOM di Banda Aceh masih dilakukan manual
belum melalui online dalam sistem Indonesia National Single Window (INSW). Selama tahun
2018, BBPOM di Banda Aceh menerbitkan 1 (satu) SKI Obat dan Makanan.
3.10. Pemberdayaan Masyarakat/Konsumen
Badan POM RI mengembangkan Sistem pengawasan terpadu yaitu Sistem Pengawasan Obat
dan Makanan, yang melibatkan tiga pilar/sub sistem, ketiga sub sistem tersebut yaitu
pemerintah, produsen, dan konsumen/masyarakat. Masing-masing sub sistem tersebut perlu
dilakukan peningkatan pengetahuan serta pemberdayaan. Kepada instansi Pemerintah
dilakukan melalui berbagai pelatihan, dan penyempurnaan sistem regulasi serta Peraturan
Per-undang-undangan tentang Obat dan Makanan, kepada konsumen diberikan pengetahuan
berbagai aspek tentang Obat dan Makanan termasuk peningkatan pengetahuan dalam
memilih produk Obat dan Makanan agar terhindar dari produk yang berisiko terhadap
kesehatan, sedangkan kepada produsen diberikan pemahaman Cara Produksi yang Baik dan
Cara Distribusi yang Baik . Oleh karena itu BBPOM di Banda Aceh telah melaksanakan
beberapa program pemberdayaan masyarakat/produsen seperti di bentuknya Unit Layanan
Pengaduan Konsumen (ULPK) serta dilakukan KIE, Penyebaran Informasi, Sosialisasi,
Pelatihan dan Bimbingan Teknis.
Kegiatan Penyebaran Informasi dalam bentuk penyuluhan langsung, pameran, selebaran,
leaflet, serta melalui media elektronik seperti talkshow dan dialog interaktif di televisi lokal
dan radio. Penyebaran informasi dilaksanakan dengan instansi terkait melibatkan/kerja sama
dengan Dinas Kesehatan di Kabupaten/Kota atau Camat di Kecamatan. Kegiatannya diikuti
oleh petugas Dinas Kesehatan, PKK, dharma wanita, karang taruna, pemuka agama,
pengusaha obat dan makanan, Lembaga Swadaya Masyarakat, dan petugas di
Kabupaten/Kota. Dalam rangka memberdayakan masyarakat yang ada di Kecamatan dan
Pedesaan telah dilakukan pendekatan dengan unsur Muspika agar proses penyuluhan lebih
lancar dan tepat sasaran.
Selama tahun 2018 jumlah Pertanyaan/Pengaduan Konsumen yang telah dilayani di Unit
Layanan Pengaduan Konsumen (ULPK) BBPOM di Banda Aceh sebanyak 321 pertanyaan
dan atau pengaduan. Paling banyak diterima adalah berupa pertanyaan yang berkaitan dengan
proses pendaftaran sebanyak 177 pertanyaan, tentang pengujian sebanyak 31 pertanyaan,
serta yang berkaitan produk terdaftar dan Management Badan POM masing-masing
sebanyak 18 dan 9 pertanyaan.
56
Gambar 45. Penggolongan Pertanyaaan Konsumen Menurut Jenis Pertanyaan
Jika jumlah pengaduan/pertanyaan dikelompokkan menurut jenis produk, maka masyarakat
dominan bertanya mengenai produk Pangan yaitu sebanyak 171 pengaduan/pertanyaan.
Selanjutnya obat tradisional 42 pertanyaan, Kosmetik sebanyak 52 pertanyaan, dan info
umum 19 pertanyaan.
57
Gambar 46. Penggolongan Pertanyaaan Konsumen Menurut Jenis Produk
Berdasarkan profesi konsumen maka yang terbanyak mengajukan pertanyaan adalah Pelaku
Usaha.
Gambar 47. Penggolongan Pertanyaaan Konsumen Menurut Profesi
58
Semakin berkembangnya sistem informasi ternyata tidak mengubah keinginan masyarakat
untuk memperoleh informasi langsung. Dari Gambar 48 dapat diketahui bahwa sarana yang
banyak digunakan oleh konsumen dalam menyampaikan pengaduan atau menanyakan
informasi Obat dan Makanan adalah melalui komunikasi langsung sebanyak 248 dari total
321 konsumen yang dilayani, dimana konsumen datang langsung ke Bidang Sertifikasi dan
Layanan Informasi Konsumen BBPOM di Jl. Tgk H.M. Daud Beureueh No.110 Lamprit
Banda Aceh. Sementara konsumen yang menggunakan media sosial untuk bertanya
sebanyak 15 konsumen , 46 konsumen dilayani via telepon, 5 konsumen bertanya melalui
email, dan ada 1 konsumen yang menanyakan melalui sms.
Gambar 48. Sarana yang digunakan konsumen dalam menyampaikan
pengaduan/pertanyaan
Upaya pemberdayaan dan peningkatan kemampuan petugas di Kabupaten/Kota yang
dipersiapkan sebagai mitra kerja tenaga pengawas dan juga untuk menjalin kerjasama dengan
pemangku kepentingan di daerah, telah dilakukan beberapa kegiatan berupa penyuluhan dan
pelatihan berupa Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE), antara lain :
1. Bimtek Keamanan Pangan Sekolah sebanyak 2 kali di Banda Aceh
2. Bimtek Komunitas Desa dan Usaha Pangan Desa 1 kali di Kota Langsa
3. Penyebaran Informasi sebanyak 12 kali, di Banda Aceh (2 kali), Nagan Raya (1
kali), Aceh Barat (2 kali), Bener Meriah (1 kali), Aceh Tengah (1 kali), Aceh
Tenggara (1 kali), Gayo Lues (1 kali), Pidie (1 kali), Pidie Jaya (1 kali), dan
Simeulue (1 kali)
59
4. Bimtek Petugas Pengelola Pasar 1 kali di kota Lhokseumawe
5. Bimtek Pemenuhan CPPOB dalam rangka mendapatkan izin edar bagi semua sarana
produksi pangan 1 kali di Kota Banda Aceh
6. Pelayanan Prima dan Bimtek E-Registrasi Pendaftaran pangan olahan 1 kali di Banda
Aceh
7. Pelatihan Pendaftaran produk pangan bagi petugas daerah 1 kali di Banda Aceh
8. KIE dengan Tokoh Masyarakat sebanyak 6 kali, di Aceh Utara (2 kali),
Lhokseumawe (1 kali), Bireun (1 kali), Aceh Timur (1 kali), dan Langsa (1 kali)
9. KIE dengan Tokoh Masyarakat sebanyak 2 kali dengan Dana Pusat, di Aceh Tamiang
(1 kali) dan di Aceh Utara (1 kali)
10. KIE OMKA di Blang Padang 25 Februari 2018
11. KIE Pangan Fortifikasi Kabupaten Pidie tanggal 30 November 2018 dan KIE Pangan
Fortifikasi Kota Banda Aceh tanggal 6 Desember 2018
12. KIE Kampanye Cerdas Menggunakan Kosmetik Untuk Generasi Millenial di Kota
Banda Aceh, tanggal 11 Desember 2018
13. KIE Event Bulan Keamanan Pangan Nasional di Kota Banda Aceh tanggal 16
Desember 2018
14. Penyuluhan pada Pengelola Pasar 1 kali di Banda Aceh
15. Advokasi mengenai Program BPOM ke pemangku kepentingan di Kabupaten / Kota
di Provinsi Aceh sebanyak 15 kali dengan rincian di Aceh Selatan 1 kali, Aceh Barat
Daya 1 kali, Aceh Utara 1 kali, Pidie 1 kali, Aceh Barat 1 kali, Sabang 2 kali, Aceh
Tengah 2 kali, Lhokseumawe 1 kali, Tapaktuan 1 kali, Singkil 1 kali, Subulussalam 1
kali, Aceh timur 1 kali, dan Banda Aceh 1 kali
16. Survei dalam rangka Implementasi Pasar Aman dari Bahan Berbahaya di Kota
Lhokseumawe tanggal 25 Januari 2018
17. Survei desa ke kabupaten yang diintervensi di Kota Langsa tanggal 28 Maret 2018
dan survei desa ke kabupaten yang diintervensi di Kabupaten Aceh Tengah tanggal 26
April 2018
18. Mobling Arena Massal di Blang Padang 2 kali
60
19. Pengawalan kepada Pengelola Pasar sebanyak 6 kali yaitu Pasar Lambaro, Pasar
Keutapang, Pasar Peunayong, Pasar Kampung Baru, Pasar Seutui, Pasar Rukoh
20. Kampanye Pasar Aman dari Bahan Berbahaya 1 kali di Lhokseumawe
21. Survei Pasar Aman sebanyak 2 kali di Pasar Peuniti dan Ulee Kareng
22. Penyuluhan Kepada Komunitas Pasar 1 kali di Lhokseumawe
23. Bimbingan Teknis E Registration Pangan Olahan
Kegiatan proaktif pemberdayaan konsumen yang dilaksanakan BBPOM di Banda Aceh
diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat sehingga akan berdampak pada
perubahan perilaku dalam memilih dan mengkonsumsi produk Obat dan Makanan, dan
memiliki kewaspadaan yang tinggi terhadap produk yang sedang diminati masyarakat
(booming) dengan discount yang menarik perhatian serta ikut mengawasi produk Obat dan
Makanan yang beredar disekitarnya.
Upaya lain yang dilaksanakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat sebagai konsumen
adalah dengan melakukan komunikasi, informasi dan edukasi kepada masyarakat melalui
penyebaran produk informasi poster, brosur, leaflet, kalender, jam dinding, gantungan kunci,
komik, pin, mug, baliho, permainan edukatif dan kaos yang berisi pesan keamanan pangan,
serta talkshow interaktif di media elektronik.
Dalam upaya meningkatkan koordinasi dan kemitraan dengan instansi terkait telah dilakukan
beberapa kegiatan yaitu :
Tata Hubungan Kerja antara BBPOM di Banda Aceh dengan Pemerintah Provinsi
dan Pemda Kabupaten/Kota.
Permintaan nara sumber dalam bidang Obat dan Makanan :
1. Narasumber di Poltekkes
2. Narasumber di SD Negeri 30 Labui Banda Aceh (Tema : Makanan sehat
yang di makan baik di sekolah maupun di rumah)
3. Narasumber di Aula Dapur Pangan Dinas Pangan Aceh (Tema : Peran dan Fungsi
Lab)
4. Narasumber di Studio RRI (Tema : Pengawasan Obat, Makanan dan Minuman)
5. Narasumber di Ruang Multi Purpose Room (MPR) Falkultas Pertanian Unsyiah
(Tema : Sarden Kaleng Terdapat Cacing Mengandung Protein, Halalkah?)
61
6. Narasumber di Studio RRI (Tema : Pengawasan Obat, Makanan dan Minuman-
Tindak Lanjut Hasil Temuan Sesuai UU)
7. Narasumber di Grand Permata Hati Hotel & Convention Center (Tema : Keamanan
Pangan Jajanan Anak Sekolah yang terkait dengan Piagam Bintang Kantin Sekolah)
8. Narasumber di Grand Permata Hati Hotel & Convention Center (Tema : Keamanan
Pangan Jajanan Anak Sekolah yang terkait dengan Piagam Bintang Kantin Sekolah)
9. Narasumber di Aula Dinas Perindustrian Aceh Timur (Tema : Penyuluhan kepada
pelaku usaha industri rumah tangga)
10. Narasumber di Aula Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe (Tema : Penyuluhan
kepada pelaku usaha industri rumah tangga)
11. Narasumber di Aula Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe (Tema : Penyuluhan
kepada pelaku usaha industri rumah tangga)
12. Narasumber di Ruang Kuliah AKAFARMA (Tema : Peraturan perundang-undangan
Kesehatan dan prinsip dasar berlaboratorium)
13. Narasumber di Aula Auditorium Lt3 FKIP Unsyiah (Tema : Meningkatkan Kesadaran
Palaku usaha dan Masyarakat terhadap sistem keamanan Pangan)
14. Narasumber di Hotel Oasis Aceh-Dinas Pangan (Tema : Hambatan dan tantangan
dalam pengawasan keamanan pangan)
15. Narasumber di Grand Aceh Hotel (Tema : Garam Layak Konsumsi)
16. Narasumber di RRI Pro 4 (Tema : Memilih pangan yang Aman dan Kriteria
Kosmetik yang Aman)
17. Narasumber di Hotel Grand Nanggroe Hotel (Tema : Peningkatan Kapasitas SDM
Dinas Kesehatan Kab/Kota dalam pembinaan dan Pengawasan PIRT, UKOT DAN
UMOT)
18. Narasumber di Hotel Kyriad Muara Aceh (Tema : Delegasi perusahaan Malaysia di
sektor Farmasi dan Kosmetik, Makanan dan Minuman)
19. Narasumber di Aula Kantor Keuchik Gampong Doy di Banda Aceh (Tema :
Penguatan Kelompok Kerja di Gampong KB Kota Banda Aceh)
20. Narasumber di Grand Nanggroe Hotel di Banda Aceh (Tema : Penyuluhan Jajanan
Sehat Anak Sekolah)
21. Narasumber di SDN 70 Gampong Jawa Kec. Kuta Raja di Kota Banda Aceh (Tema :
Penyuluhan Jajanan Sehat Anak Sekolah)
62
22. Narasumber di Aula Poltekes di Kota Banda Aceh (Pemateri Kuliah Tamu di
Politeknis Kesehatan Jurusan Gizi)
23. Narasumber di Aula Dinas Kesehatan Pidie (Tema : Makanan Jajanan Anak Sehat
(MJAS)
24. Narasumber di Hotel Hanifi Aceh (Tema : Bahan Berbahaya/Pencemaran Terhadap
Pangan)
25. Narasumber di Aula BBPOM di Banda Aceh (Tema : CPPOB)
26. Narasumber di Gedung TK Negeri I Kota Banda Aceh (Tema : Keamanan Pangan)
27. Narasumber di Kabupaten Pidie (Tema : Keamanan Pangan)
28. Narasumber di Kabupaten Pidie Jaya (Tema : Keamanan Pangan)
29. Narasumber di Aceh Utara (Tema : 5 KP Anak Sekolah, Manajemen KP, dan Cara
Mendapatkan PBKP Kantin Sekolah)
30. Narasumber di desa Lampulo Kota Banda Aceh (Tema : 5 KP Anak Sekolah, 5 KP
Rumah Tangga, 5 KP ritel dan Demo Rapid Test Kit Formalin, Boraks, Rhodamin B,
Methanil Yellow)
31. Narasumber di Kabupaten Aceh Barat (pada kegiatan : Optimalisasi Penggunaan Obat
Tradisional DAK, Nonfisik-BOK Tahun 2018)
32. Narasumber di Kabupaten Aceh Besar (pada kegiatan : Penyuluhan Keamanan
Pangan (P-IRT) Kepada Pelaku Usaha)
33. Narasumber di Kabupaten Bireuen (pada kegiatan : Sosialisasi Keamanan Pangan
Segar Pada Pelaku dan Petugas)
34. Narasumber di Banda Aceh (pada kegiatan : Workshop Jejaring Keamanan Pangan
Daerah)
35. Narasumber di Banda Aceh (pada kegiatan : Sosialisasi Keamanan Pangan Bagi
UMKM)
36. Narasumber di Kota Langsa (pada kegiatan : Pertemuan MJAS)
37. Narasumber di Aceh Tamiang (pada kegiatan : Pertemuan MJA untuk petugas Dinkes
dan Guru)
38. Narasumber di Kota Sabang (pada kegiatan : Pertemuan SPPIRT)
39. Narasumber di Kota Banda Aceh (pada kegiatan : Dinas Koperasi,UKM dan
Perdagangan)
40. Narasumber di Kabupaten Aceh Barat (Tema : Cara Distribusi Obat Yang Baik)
63
41. Narasumber di Dinas Pangan Propinsi Aceh (Tema : Sistem Penanganan Temuan
Kasus Pangan Pada BBPOM)
42. Narasumber di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh (Tema : Konsumen
Cerdas Paham Perlindungan Konsumen)
43. Narasumber di Kantor Keuchik Peunayong Kota Banda Aceh (Tema : Keamanan
Pangan Desa)
3.10.1. Kegiatan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) Keamanan Pangan MelaluiMedia Massa Elektronik dan Pameran Keamanan Pangan
BBPOM di Banda Aceh menjalin kerjasama, koordinasi dan kemitraan dengan instansi
terkait dalam melaksanakan pengawasan keamanan, mutu, kemanfaatan produk Obat dan
Makanan. Permasalahan ini sangat membutuhkan perhatian semua pihak, baik pengawasan
langsung oleh BBPOM di Banda Aceh maupun Pemerintah Daerah setempat untuk
memperluas wilayah cakupan sampai ke kecamatan dan desa, sesuai dengan jangkauan siar
media elektronik tersebut.
Selama tahun 2018, BBPOM di Banda Aceh telah melakukan kegiatan KIE Keamanan
Pangan melalui media elektronik berupa dialog interaktif dan iklan layanan masyarakat serta
ikut berpartisipasi dalam pameran keamanan pangan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah
setempat. Stand BBPOM di Banda Aceh dengan keberadaan maskot Boneka Pompi serta
display produk tanpa izin edar dan mengandung bahan berbahaya mendapat respon yang
cukup baik dari masyarakat.
Tabel 23. Kegiatan KIE Melalui Media Elektronik dan Pameran
No tanggalpelaksanaan Jenis KIE
Media KIE/Lokasi
PameranNama
Kegiatan Keterangan
1 Januari 2018 (1x)Talkshow di Televisi
Metro TvTalkshow diMediaElektronik
-
2 Maret 2018 (1x)Talkshow di Televisi
Metro TvTalkshow diMediaElektronik
Awas PeredaranMakanan Ilegal
64
3 7-8 Mei 2018
Pameran dengan DisplayProduk Obat danMakanan yang tidakmemenuhi syarat /mengandung bahanberbahaya
JanthoKab.Aceh
Besar
Edukasi diPusatKeramaian
Dilakukanpengujianterhadapmakanan siapsaji yangdijajakan dilokasi.
4 5-9 Juli 2018
Pameran dengan DisplayProduk Obat danMakanan yang tidakmemenuhi syarat /mengandung bahanberbahaya
Banda Aceh
Edukasi diPusatKeramaian
Dilakukanpengujianterhadapmakanan siapsaji yangdijajakan dilokasi.
5 4-15 Agustus 2018
Pameran dengan DisplayProduk Obat danMakanan yang tidakmemenuhi syarat /mengandung bahanberbahaya
Banda Aceh
Edukasi diPusatKeramaian
Dilakukanpengujianterhadapmakanan siapsaji yangdijajakan dilokasi.
6 12 Agustus 2018
Pameran dengan DisplayProduk Obat danMakanan yang tidakmemenuhi syarat /mengandung bahanberbahaya
Banda Aceh
Edukasi diPusatKeramaian
Dilakukanpengujianterhadapmakanan siapsaji yangdijajakan dilokasi.
715 November
2018
Talkshow di Televisi
TVRI BandaAceh
Talkshow diMediaElektronik
IntervensiProgramKemanananPangan JajajanAnak Sekolah
8 11 Desember 2018
Talkshow di Televisi
TVRI BandaAceh
Talkshow diMediaElektronik
KampanyeCerdasMenggunakanKosmetik untukGenerasiMillenial
9 16 Desember 2018Talkshow di Televisi
TVRI BandaAceh
Talkshow diMediaElektronik
Event BulanKeamananPangan Nasional
Tanggapan masyarakat setelah mendengar atau menghadiri stand umumnya sangat baik.
Hal ini terlihat dari telepon interaktif saat sesi diskusi dan antusias masyarakat yang terlihat
dari selalu ramainya stand BBPOM di Banda Aceh di setiap pameran.
3.10.2. Operasional Mobil Laboratorium Keliling dan Komunikasi, Informasi danEdukasi Keamanan Pangan Jajanan Anak Sekolah
Pangan jajanan harus bermutu, aman dan bergizi sebagai sumber asupan gizi sekitar 36%
bagi siswa tetapi sebaliknya dapat menyebabkan munculnya penyakit karena makanan (food
borne diseases). Di sisi lain siswa dengan semua aktifitas fisiknya dan kegiatan utama
65
menerima pengetahuan di bangku sekolah tentunya memerlukan asupan gizi yang cukup
agar hasil yang diperoleh dapat membanggakan orang tua dan negara.
Program Mobil Laboratorium Keliling menggunakan kendaraan roda 4 yang dilengkapi
dengan fasilitas pengujian laboratorium terbatas. Kegiatannya berupa sampling produk
pangan, pengujian secara kimiawi dengan Tes Kit terhadap 4 bahan kimia berbahaya
(Formalin, Boraks, Methanyl Yellow dan Rhodamin B) yang sering disalahgunakan dalam
produk pangan, penyuluhan di ruangan kepada siswa, pembinaan kepada penjaga kantin,
pedagang di sekitar sekolah, pedagang pangan berbuka puasa, pedagang dan pembeli di pasar
tradisional. Petugas terdiri dari tenaga penguji, pengawas/penyampling, dan pemberi
informasi.
Sasaran utama kegiatan Laboratorium Keliling adalah pangan yang dijual di kantin sekolah
dan di lingkungan sekitar sekolah, pesantren, pedagang pangan buka puasa, pedagang di
pasar tradisional, tempat/area yang banyak dikunjungi masyarakat (tempat rekreasi, alun-alun
dan taman kota) dengan tujuan untuk melindungi siswa/masyarakat dari pangan yang berisiko
terhadap kesehatan dalam upaya penurunan dampak penyakit yang disebabkan oleh makanan
yang mengandung bahan berbahaya. Produk yang disampling untuk diuji adalah produk
pangan yang dicurigai mengandung bahan berbahaya yang dilarang terdapat pada pangan,
seperti mie, es, bakso, harum manis, tahu isi, tahu goreng, tempe goreng, kerupuk tempe,
lontong, bakwan, risol, siomay, sosis bakar dan lain-lain.
Mobil Laboratorium Keliling difungsikan untuk :
Menyebarkan informasi keamanan pangan kepada masyarakat dan komunitas sekolah
dalam bentuk penyuluhan, penyebaran brosur dan poster
Melakukan sampling Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) dan produk pangan lainnya
Melakukan Pengujian Cepat (Rapid Test Kit) terhadap bahan kimia yang dilarang untuk
pangan pada PJAS dan produk pangan lainnya.
3.10.3. Advokasi dan Koordinasi Serta Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU)dengan Instansi Pemerintah Lainnya
Dalam rangka melaksanakan pengawasan di bidang obat dan makanan, BBPOM di Banda
Aceh terus meningkatkan kerjasama dengan lintas sektor terkait. Hal ini sesuai dengan misi
66
Badan POM yaitu bermitra dengan pemangku kepentingan, dimaksudkan untuk terlaksananya
koordinasi fungsional, administratif operasional dan atau teknis operasional dengan instansi
yang memiliki tugas – tugas yang cenderung tumpang tindih sehingga memerlukan kerjasama
yang perlu diatur, sesuai dengan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
25 tahun 1990 tentang Pedoman Organisasi dan Tatalaksana.
BBPOM di Banda Aceh dalam melaksanakan tugas pengawasan secara intensif melakukan
koordinasi dengan instansi terkait, dengan harapan akan memberikan hasil
pengawasan yang optimal kepada pemerintah daerah sehingga diharapkan dapat
dilakukan tindak lanjut secara maksimal oleh pemerintah daerah atas hasil pengawasan
yang telah dilakukan oleh BBPOM di Banda Aceh.
Untuk lebih meningkatkan koordinasi ini pada tahun 2018, Balai Besar POM di Banda
Aceh telah melaksanakan audiensi/sosialisasi program-program pengawasan Obat dan
Makanan dengan pemerintah tingkat provinsi dan bupati/walikota di kabupaten/kota di Provinsi
Aceh. Pertemuan dengan bupati/walikota ini didampingi oleh pimpinan instansi terkait yang ada
di masing-masing kabupaten/kota seperti Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, serta Dinas
Perindustrian dan Perdagangan. BBPOM di Banda Aceh telah melakukan penguatan lintas
sektor melalui MoU (Memorandum Of Understanding) dengan 16 Kabupaten /Kota di
Wilayah Aceh. Seluruh Kabupaten/Kota tersebut telah mengalokasikan anggarannya untuk
pelaksanaan regulasi Obat dan Makanan. Advokasi, Koordinasi dan MoU ini bertujuan untuk
menghindari tumpang tindih antara instansi pemerintah dalam menyelenggarakan suatu
kegiatan dan sebaliknya ada kegiatan yang sama sekali belum tersentuh/diawasi oleh suatu
instansi. Diharapkan setiap kegiatan dilaksanakan secara terkoordinasi dan terintegrasi antar
instansi sehingga hasil kegiatannya lebih optimal dan kemanfaatannya bisa dirasakan oleh
masyarakat luas.
3.10.4 Pasar Aman Dari Bahan Berbahaya
Program Pasar Aman dari Bahan Berbahaya dicanangkan sejak tahun 2013 sebagai program
new initiative. Sasarannya adalah Pasar Tradisional yang telah direvitalisasi oleh
Kementerian Perdagangan dan telah diintervensi program Pasar Sehat oleh Kementerian
Kesehatan. Untuk Provinsi Aceh dipilih 6 pasar tradisional yaitu Pasar Peunayong, Pasar
Kampung Baru, Pasar Seutui, Pasar Rukoh di Kota Banda Aceh dan Pasar Keutapang serta
Pasar Lambaro di Kabupaten Aceh Besar. Untuk tahun 2017, ditambah 3 pasar baru yaitu
67
Pasar Peuniti dan Ulee Kareng di Banda Aceh, serta Pasar Tradisional Kota Langsa di
Langsa. Di tahun 2018 di tambah 1 pasar baru yaitu Pasar Batu Phat di Lhokseumawe.
Kesepuluh pasar yang telah diintervensi melalui program pasar aman dari bahan
berbahaya ini, dilakukan bimbingan teknis (bimtek) terhadap petugas pasar dan
pengawalan (monitoring dan evaluasi). Bimtek dilakukan terhadap petugas pasar dengan
diberi materi tentang pengetahuan Bahan Berbahaya, Cara Identifikasi Bahan Berbahaya,
Tata Cara Pengambilan Sampel, Penggunaan rapid test kit dan Cara Pelaporan Hasil
pengujian Sampel.
Monitoring evaluasi dilakukan 2 tahap selama 4 bulan mulai bulan Agustus sampai
November dengan total 2000 sampel yang diuji. Dari hasil monitoring evaluasi masih
ditemukan produk pangan yang tidak memenuhi syarat terutama pangan yang
menggunakan Boraks pada produk mie basah.
Tabel 24. Hasil Pengujian Pasar Aman dari Bahan Berbahaya
PASAR JUMLAHSAMPEL MS TMS
Pasar Keutapang 200 200 0
Pasar Lambaro 200 200 0
Pasar Peunayong 200 200 0
Pasar Kampung Baru 200 200 0
Pasar Rukoh 200 200 0
Pasar Setui 200 200 0
Pasar Peuniti 200 200 0
Pasar Ulee Kareng 200 199 1 TMS Boraks
Pasar TradisionalLangsa Kota
200 197 2 TMS Boraks; 1 TMSFormalin
Pasar Batu Phat 200 190 10 TMS BoraksTotal 2000 (1987) 99.35% (13) 0.65%
Pasar tradisional yang ada di Provinsi Aceh belum menerapkan Keputusan Menteri
Kesehatan tentang Pasar Sehat sehingga perlu dilakukan koordinasi dengan lintas sektor
secara terpadu terkait kegiatan Pasar Aman Bebas Bahan Berbahaya.
68
Diharapkan ada replikasi pasar aman yang diintervensi oleh pemerintah daerah setempat
sehingga jumlah pasar yang aman bebas dari bahan berbahaya semakin banyak terdapat di
Provinsi Aceh.
3.10.5. Program Gerakan Keamanan Pangan Desa (GKPD)
Gerakan Keamanan Pangan Desa (GKPD) adalah program new initiative Badan POM yang
dimulai serentak pada tahun 2014 di seluruh Balai/Balai Besar POM.
Latar belakang program GKPD adalah karena masalah keamanan pangan menimbulkan
masalah kesehatan masyarakat dan berdampak negatif. Selain terkait dengan kesehatan
masyarakat, keamanan pangan juga berperan penting dalam meningkatkan perdagangan
pangan yang akhirnya akan meningkatkan perekonomian. Pembangunan keamanan pangan
dimulai dari individu, keluarga, hingga masyarakat, termasuk pula kelompok usaha yang
terkait dengan bidang pangan.
Dengan alasan tersebut Badan POM RI perlu menyelenggarakan suatu program Gerakan
Keamanan Pangan Desa dengan melibatkan peran aparat pemerintah dari lintas sektor terkait
dan stakeholder lainnya.
Tujuan dari pelaksanaan program Gerakan Keamanan Pangan Desa ini adalah ketersediaan
pangan yang aman, bermutu dan bergizi serta pengembangan ekonomi desa. Dengan adanya
program ini diharapkan akan terwujud kemandirian komunitas desa akan keamanan pangan
yang pada akhirnya bisa mendukung perekonomian desa.
Target dan sasaran desa yang diintervensi pada tahun 2018 ini adalah sebanyak 3 desa yaitu
desa Karang Anyar, desa Simpang Lhee, dan desa Kuala Langsa.
Pelaksanaan kegiatan program Gerakan Keamanan Pangan Desa dilakukan dalam beberapa
tahapan sebagai berikut:
1. Survei Analisa Desa Terpilih dalam rangka Gerakan Keamanan Pangan Desa, survei
ini dilakukan untuk mendapat data awal profil desa yang akan diintervensi.
2. Re-orientasi Peran Pemerintah-Balai yang diselenggarakan untuk membangun
kesepahaman tentang konsep hingga implementasi pembentukan desa pangan aman
dan membangun sinergitas dengan stakeholder untuk mengimplementasikan program
pembentukan desa pangan aman.
3. Gap Assesment dilakukan untuk :
69
- Mengumpulkan baseline data tentang situasi dan kondisi keamanan pangan di desa
atau kelurahan
- Mengetahui gambaran situasi dan kondisi Keamanan Pangan desa/kelurahan dan
penerapan program keamanan pangan
- Mengetahui gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat desa seperti
PKK, ibu rumah tangga, Usaha Pangan di Desa (Ritel, PKK, dll) Guru/tokoh
masyarakat, karang taruna dan pramuka (anak sekolah) tentang keamanan pangan
sebelum di lakukan intervensi
- Melakukan intervensi tentang keamanan pangan di tingkat desa / kelurahan
- Melakukan evaluasi keberhasilan intervensi keamanan pangan di tingkat
desa/kelurahan
- Melakukan gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat desa seperti
PKK, ibu rumah tangga, pelaku usaha pangan di desa, guru/tokoh masyarakat,
karang taruna, dan pramuka tentang keamanan pangan setelah intervensi.
- Mengetahui gambaran praktek keamanan pangan di dapur rumah tangga, kantin,
IRTP, Ritel, dan PKL.
4. Bimtek Kader PKK, Karang Taruna, dan Guru. Bimtek ini diselenggarakan untuk
membentuk kader Keamanan Pangan Desa dari 3 komunitas yaitu PKK, Karang
Taruna dan Guru di 3 desa yang menjadi target.
5. Bimtek Komunitas Gampong/Desa yang diselenggarakan untuk membina dan
memfasilitasi komunitas di desa tentang praktek keamanan pangan dalam kehidupan
sehari-hari.
6. Monitoring dan Evaluasi Program Gerakan Keamanan Pangan Desa yang bertujuan
untuk melakukan monitoring dan evaluasi melalui penilaian pre dan post intervensi di
desa terpilih serta mengetahui gambaran pengetahuan masyarakat desa seperti PKK,
ibu rumah tangga, usaha pangan di desa (Ritel, IRTP, PKL), guru, karang taruna, dan
pramuka (anak sekolah) tentang keamanan pangan, sebelum dan sesudah dilakukan
intervensi.
3.10.6. Pemberdayaan Fasilitator Keamanan Pangan Wanita Salimah
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menjadi salah satu instansi pemerintah
yang berperan dalam pengawasan pangan yang aman bagi anak sekolah. Gerakan ini
70
merupakan aksi terencana untuk meningkatkan PJAS yang aman, bermutu, dan
bergizi. Melalui gerakan ini, akan dilakukan upaya untuk peningkatan awareness dari
komunitas kemandirian sekolah yaitu kepala sekolah, guru UKS, wali murid, murid,
dan pengelola kantin sekolah dan pedagang jajanan keliling.
Pengawasan jajanan di SD/MI di pilih dengan mempertimbangkan rentannya anak
usia sekolah dasar untuk mengkonsumsi makanan sesuka hatinya di sekolah tanpa
pertimbangan mengenai bahayanya dan karena pendampingan orang tua mulai
berkurang dan mereka mulai belajar menggunakan uang untuk membeli makanan
yang menarik bagi mereka sehingga anak SD menjadi lebih rentan dalam
mengkonsumsi pangan yang berbahaya.
BBPOM di Banda Aceh sepanjang tahun 2015-2018 baru bisa mengawasi 230 SD/MI
dari 3995 SD/MI di Provinsi Aceh. Hasil pengawasan terhadap produk pangan Jajanan
Anak Sekolah masih ditemukan banyak mengandung cemaran mikrobiologi, fisik serta
penggunaan bahan kimia yang dilarang, seperti Boraks, Formalin, pewarna tekstil
Rhodamin B dan Methanil Yellow.
Hasil pengawasan Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) atau pangan siap saji lainnya
oleh BBPOM di Banda Aceh selama tahun 2015-2018 masih memerlukan dukungan
dari lintas sektor agar mendapat hasil yang optimal.
Solusi yang diperlukan dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap obat
dan makanan aman khususnya Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) adalah dengan
memiliki agent of change yaitu Wanita Salimah sebagai Fasilitator Keamanan Pangan
yang diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam hal ini Komunitas
Sekolah (kepala sekolah, guru UKS, komite sekolah pengelola kantin, penjaja keliling
dan siswa) untuk peduli akan keamanan pangan jajanan yang dijual di lingkungan
sekolah serta menyiapkan kantin sekolah sehingga pangan yang dijual terjamin kualitas
dan keamanannya.
3.11. Penyidikan dan Pelanggaran Tindak Pidana di Bidang Obat dan Makanan
Kegiatan penyidikan tindak pidana di bidang Obat dan Makanan pada tahun 2018
dilaksanakan dengan melibatkan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) berjumlah 6 (enam)
orang namun di akhir tahun hanya tinggal 5 ( lima ) orang. Tahun 2018 telah ditemukan 31
( tiga puluh satu) kasus terdiri 10 (sepuluh) kasus pangan, 14 (empat belas) kasus kosmetika,
4 (empat) kasus Obat Tradisional dan 3 (tiga) kasus Obat. 31 kasus pelanggaran tersebut
71
adalah hasil dari investigasi awal dan penindakan baik operasi yang berskala provinsi,
nasional maupun internasional.
Dari 31 kasus pelanggaran di Bidang Obat dan Makanan yang ditemukan, 11 kasus
diputuskan untuk ditindaklanjuti ke tingkat pro-justisia (Perkara) , 1 perkara dilakukan
penyidikan bersama dengan penyidik Polri Polda Aceh. Penyidik PNS BBPOM di Banda
Aceh sudah mengirimkan Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) sebanyak 11
perkara dari target 10 perkara. Rincian 11 perkara tersebut terdiri dari 8 perkara Kosmetika,
1 perkara Obat Tradisional dan 2 Perkara Pangan (dapat dilihat pada lampiran 34).
Dari 11 perkara yang ditindaklanjuti ke Pro-Justicia tersebut hingga akhir 2018, 10 perkara
telah sampai pada tahap P-21 dan terdapat 1 perkara pada tahap SPDP, yaitu perkara yang
sedang dilakukan penyidikan bersama dengan Penyidik Polda Aceh. Dari 10 perkara pada
tahap P-21 telah diserahkan tersangka dan barang bukti ke Kejari sebanyak 9 perkara dan 2
perkara diantaranya telah mendapatkan putusan dari Pengadilan Negeri setempat (dapat
dilihat pada lampiran 35).
Gambar 49. Tindak lanjut pro-justitia di Bidang Obat dan Makanan
3.11.1. Investigasi Awal
Kegiatan investigasi awal dilaksanakan sebanyak 33 (tiga puluh tiga) kali di tahun 2018
yaitu di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar dilaksanakan sebanyak 9 (sembilan) kali, dan di
kabupaten/kota dilaksanakan sebanyak 24 (dua puluh empat) kali.
72
Kegiatan investigasi awal ini dilakukan untuk menindaklanjuti informasi dari petugas
maupun masyarakat tentang terjadinya pelanggaran di bidang obat dan makanan dan apabila
dari hasil investigasi telah ditemukan bukti awal yang cukup maka dapat dijadikan target saat
penindakan.
Kegiatan investigasi awal diawali dengan rapat pengumpulan bahan keterangan, verifikasi
informasi dan rencana investigasi awal, lalu dilanjutkan dengan kegiatan investigasi awal
dan selanjutnya dilakukan evaluasi terhadap kegiatan investigasi awal tersebut. Petugas yang
melakukan kegiatan investigasi awal dilengkapi dengan alat khusus untuk menunjang
kegiatan investigasi. Dari kegiatan investigasi awal tersebut berhasil diamankan produk TIE
dan TMK senilai Rp. 147.403.000,-.
3.11.2 Penindakan
Kegiatan penindakan telah dilaksanakan sebanyak 14 (empat belas) kali di tahun 2018 yaitu
6 (enam) kali di kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar dan 8 (delapan) kali di
kabupaten/kota. Dari 14 kali penindakan tersebut telah diamankan pangan Tanpa Izin Edar
(TIE), kosmetik TIE, Obat Tradisional TIE dan mengandung Bahan Kimia Obat (BKO), Obat
Keras daftar G dan obat TIE maupun palsu dengan nilai ekonomi temuan sebesar
Rp. 1.335.905.000,-.
Dari 14 kali penindakan, terdapat 2 kali penindakan yang merupakan kategori Operasi
Internasional (Operasi “OPSON” dan Operasi “PANGEA”) dan Operasi Gabungan Nasional.
Hasil Penindakan di tahun 2018 diperoleh 31 kasus dan 12 diantaranya ditindaklanjuti
menjadi Perkara. Hingga akhir 2018, telah dilakukan Penyidikan sebanyak 11 perkara
sedangkan 1 Perkara lainnya akan dilakukan penyidikan di tahun 2019.
3.11.3.Pemusnahan Barang Bukti dan Temuan Hasil Pengawasan
Penyidik PNS (PPNS) BBPOM di Banda Aceh melakukan 2 kali kegiatan pemusnahan
barang bukti, yaitu barang bukti obat tradisional setelah sebelumnya disisihkan untuk barang
bukti persidangan perkara dan barang temuan kasus non projusticia. Berita acara pemusnahan
ditandatangani oleh tersangka, PPNS, jaksa dan Korwas PPNS Polda Aceh. Pemusnahan
barang bukti perkara dilakukan dengan merusak dan menanam barang bukti tersebut ke
dalam tanah di Tempat Pembuangan Akhir Kampung Jawa Banda Aceh.
73
3.11.4. Pertemuan Koordinasi Lintas Sektor dalam Rangka Aksi NasionalPemberantasan Obat Ilegal dan Penyalahgunaan Obat
Kegiatan Pertemuan Koordinasi Lintas Sektor dalam Rangka Aksi Nasional Pemberantasan
Obat Ilegal dan Penyalahgunaan Obat dilaksanakan di Aula BBPOM di Banda Aceh pada
hari Jum’at tanggal 14 September 2018 yang diikuti oleh 50 orang peserta yang berasal dari
Pengadilan Tinggi Banda Aceh, Pengadilan Negeri Banda Aceh, Kejaksaan Tinggi Aceh,
Kejaksaan Negeri Banda Aceh, Polda Aceh, Kanwil Bea Cukai Banda Aceh, BNNP Aceh,
Kominda Aceh, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Banda Aceh, Satpol PP dan WH Aceh,
Dinas Kesehatan Provinsi Aceh, Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, Disperindag Aceh dan
Kodam Iskandar Muda Aceh serta peserta PPNS dan Petugas Bidang Pemeriksaan dan
Penyidikan BBPOM di Banda Aceh.
Kegiatan pertemuan ini bertujuan untuk menjalin koordinasi yang baik diantara Integrated
Criminal Justice System (ICJS) dalam penegakan hukum terkait tindak pidana di bidang obat
dan makanan, juga untuk mewujudkan persamaan persepsi dalam memberantas produk obat
ilegal dan penyalahgunaan obat.
Materi disampaikan dalam bentuk ceramah dan diskusi dengan narasumber Deputi Bidang
Penindakan Badan POM RI Hendri Siswadi, SH , Kepala BBPOM di Banda Aceh Drs.
Zulkifli, Apt., Kepala Bidang Pemberantasan BNNP Aceh Amanto,SH,MH.
74
BAB IVSISTEM MANAJEMEN MUTU
BBPOM di Banda Aceh telah menerapkan 3 (tiga ) sistem manajemen mutu yaitu ISO/IEC
17025 : 2005 untuk sistem manajemen mutu laboratorium pengujian, ISO 9001 : 2015 untuk
sistem manajemen mutu organisasi dan OHSAS 18001 : 2007 untuk sistem manajemen mutu
keselamatan dan kesehatan kerja (SMK 3) laboratorium.
Sistem manajemen tersebut mencakup struktur organisasi, kelembagaan, wewenang,
tanggung jawab, program, prosedur, akomodasi dan lingkungan, serta sumber daya yang
telah didokumentasikan sesuai dengan standar yang ditetapkan.
4.1. Sistem Manajemen Laboratorium
Laboratorium Pengujian BBPOM di Banda Aceh telah menerapkan 2 sistem manajmen mutu
yaitu :
- Sistem Manjemen Mutu Laboratorium Pengujian : ISO/IEC 17025 : 2005
- Sistem Manajemen Mutu Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK 3) :
OHSAS18001 : 2007
Untuk ISO/IEC 17025 : 2005 laboratorium pengujian BBPOM di Banda Aceh telah
terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional –Badan Standarisasi Nasional (KAN-BSN)
dengan nomor sertifikat : LP-483 IDN tertanggal 19 November 2010. Pada tahun 2014,
BBPOM di Banda Aceh telah diasesmen oleh KAN-BSN untuk mempertahankan status Re-
Akreditasi. Adapun kegiatan terkait manajemen mutu laboratorium yang telah dilaksanakan
oleh kelompok kerja jaminan mutu adalah sebagai berikut:
75
Tabel 25. Kegiatan Sistem Manajemen Mutu Laboratorium
No.NAMA
KEGIATANPELAKSANAAN KEGIATAN KETERANGAN
1 Penyelenggaraan
Sistem Manajemen
Laboratorium
1. Audit Internal Laboratorium 1. Pelaksanaan 27-28
Agustus 2018
2. Kaji Ulang Manajemen 2. Pelaksanaan 04 Januari
2019
3. Reakreditasi ISO/IEC 17025 :
2005 oleh KAN-BSN
3. Pelaksanaan 21-22 Mei
2018
4. Pengelolaan dokumentasi 4. Pelaksana Tim Kerja
2 Kegiatan Pelatihan
Peningkatan
Kompetensi
Penguji
1. Pelaksanaan Pelatihan
Internal di Balai (4
laboratorium/5 materi )
-
2. Pelatihan Eksternal (9 materi
pelatihan)
3. Pelatihan di Institusi Lain (2
materi pelatihan)
4. Magang di PPPOMN (6
materi pelatihan)
3 Pengembangan
Teknis Sistem
Mutu
1. Pelaksanaan kegiatan uji
profisiensi PPPOMN (13 buah)
-
2. Pelaksanaan uji profisiensi
KAN BSN (10 buah sampel)
3. Uji kolaborasi (3 judul)
76
4 Rekalibrasi
Peralatan
Laboratorium
Pelaksanaan rekalibrasi peralatan
laboratorium oleh PPPOMN dan
pihak ketiga.
Telah terkalibrasi sejumlah
peralatan laboratorium oleh
PPPOMN. Serta pelaksanaan
kalibrasi Leamari asam,
Laminar Air Flow, Biological
Safety cabinet, Elisa Reader
dan mikropipet oleh pihak
ketiga.
Tabel 26 : Kegiatan Terkait Penerapan Sistem Manajemen Mutu Laboratorium ISO /IEC
17025:2005 dan OHSAS 18001 : 2007
No Kegiatan Pelaksanaan Keterangan
1 Audit
SurveilansOHSAS
18001 : 2007
Dilaksanakan pada tanggal
30-31 Januari 2018 oleh
Asesor dari PT URS
Ada 1 (dua) temuan minor
yang telah diperbaiki
2 Kaji Ulang Dokumen Dilakukan setiap ada
perubahan dokumen
berdasarkan temuan dari
audit internal maupun audit
resertifikasi
3 Audit Internal Dilaksanakan pada tanggal
28-29 Agustus 2018
Semua temuan telah
diperbaiki
4 Kaji Ulang
Manajemen
dilaksanakan pada tanggal 04
Januari 2019 bersamaan
dengan kaji ulang manajemen
ISO/IEC 17025 : 2005
5 Reakreditasi ISO/IEC
17025 : 2005
Dilaksanakan pada tanggal
21-22 Mei 2018 oleh Asesor
Semua temuan telah
diperbaiki
77
KAN-BSN
6 Kaji Ulang Dokumen Dilakukan setiap ada
perubahan dokumen
berdasarkan temuan dari
audit internal maupun audit
Surveilans II
7 Audit Internal Dilaksanakan pada tanggal
28-29 Agustus 2018
Semua temuan telah
diperbaiki
Tabel 27. Pelatihan Peningkatan Kompetensi Mutu Sesuai ISO/ IEC 17025:2005 danOHSAS 18001 : 2007
1. Pelatihan Eksternal
NO
JENIS TEMPAT REALISASI
PELATIHAN PELAKSANA Judul Materi PesertaTanggalKegiatan
1 Pelatihan Analisisdengan InstrumenLaboratoriumTerapetik
PPPOMN Uji ImpurityLevofloxacin Kapsulsecara KCKT
Zefitrinal,S.Farm., Apt.
3-7September2018
2 Pelatihan Analisisdengan InstrumenLaboratoriumPangan
PPPOMN Penetapan kadarpatulin Dalam sariBuah Apel SecaraKromatografi Cairkinerja Tinggi danpenetpan kadarMerkuri (Hg) dalamminyak goreng secaraAAS
Yanti,S.T. 16-20 April2018
3 Pelatihan Analisisdengan InstrumenLaboratorium OTdan ProdukKomplemen
PPPOMN Penetapan KadarAflatoksin dalam obattradisional Sediaanpadat secara KCKTDetektor Fluoresen
Intan, Amd. 23 s/d 27 Juli2018
4 Pelatihan Analisisdengan InstrumenLaboratoriumKosmetika
PPPOMN PeningkatanKompetensi stafpengujian BB/BPOMdan Staf PPPOMN
Listra veraDuma Sirait,S.Si., Apt.
6-10 Agustus2018
78
dalam lingkuppengujian kosmetiksecara KCKT
5 Pelatihan Analisisdengan InstrumenLaboratoriumMikrobiologi
PPPOMN Uji Verfikasi ALT danSalmonella padaSuplemen Kesehatan
VivinPransiska,AmF.
9-13 Juli2018
6 Workshoppengujian sterilitasuntuk 20BB/BPOM diPadang
Padang/PPPOMN
Peningkatankompetensi stafmikrobiologi dalampengujian sterilitas
MartantriDwiNugrahani,S.T.P., M.BioTech.
23 s/d 27April 2018
7
Pelatihan TeknisAnalisis BerbasisKompetensi diInstitusi Lain
Yogjakarta - Laboratory SafetyK3
WidyaNingsih,S.Farm, Apt.Intan, Amd
14-15November2018
8 Yogjakarta - Pengelolaan Limbah YunaNingsih,S.Si., Apt.MarinaKaptriyani,S.T, M.T
22-23November2018
9Pelatihan RegionalBioteknologi tahapI
Makassar/PPPPOMN
Peningkatankompetensi pengujidalam rangkapengawasan produkpangan PRG
MartantriDwiNugrahani,S.T.P., M.BioTech.
23 -27 Maret2018
10Pelatihan RegionalBioteknologi tahapII
BandaAceh/PPPPOMN
Peningkatankompetensi pengujidalam rangkapengawasan produkpangan PRG
SemuapengujaiMikrobiologi
3-7September2018
11Pelatihan RegionalBioteknologi tahapIII
PPPPOMN Peningkatankompetensi pengujidalam rangkapengawasan produkpangan PRG
AhriMaulida,S.Si.
5-7Desember2018
12MagangPPPPOMN
PPPPOMN PK Brown HT dalamSusu Secara KCKT
AyuMiirandaAway, S.Si.,Apt.
23-27 Maret2018
13 MagangPPPPOMN
PPPPOMN Uji Angka LempengTotal, Angka Kliformdan Angka E. Colipada AMDK SNI ISO
AhriMaulida,S.Si.
16-20 April2018
79
3554 :2015
14 MagangPPPPOMN
PPPPOMN Identifikasi PewarnaSimultan SecaraKCKT PDA
Mely Husni,S.Farm., Apt.
23 s/d 27April 2018
15 MagangPPPPOMN
PPPPOMN Identifikasi Flouridesecara Elektroda IonSelektif(potensiometri)
Lussi Erlitha,A.Md.
23 s/d 27April 2018
16 MagangPPPPOMN
PPPPOMN PenetapanKadarGlukosamindalam ProdukSuplemen KesehatnSecara KLT danSpektrodensitometri
Intan, Amd. 23 Maret-27Maret 2018
17 MagangPPPPOMN
PPPPOMN Penetapan kadarDomperidon
DahlianaEffendi, S.Si
30 Juli s/d 3Agustus 2018
Pelatihan Internal
Narasumber : Non PPPOMN
NOJENIS TEMPAT REALISASI Tanggal
KegiatanPELATIHAN Narasumber Judul Materi Peserta1 Pelatihan
Pemakaian ICPPT. Genecraft Pelatihan
Penggunaan alatICP
LaboratoriumPangan6 OrangPersonilLaboratoriummikrobilogi 1orang
17-21 Desember2018
2 PelatihanPemakaian HPLC
PT. Genecraft PelatihanPenggunaan alatICP
PersonilLaboratoriumOT-KOS
17-21 Desember2018
3 Pelatihan InternalBalai
Avogadro KetidakpastianPengujian
20 OrangPersonilpengujian
29-30 Oktober2018
80
Nara sumber : PPPOMN
NOJENIS TEMPAT REALISASI Tanggal
KegiatanPELATIHAN Narasumber Judul Materi Peserta1 Pelatihan
InternalLaboratoriumTerapetik
PPPOMN PK Etanol-Metanoldalam sediaan Sirup flucampuran secara GCPK Na-K dalam InfusPK secara AAS
Personil PengujiLaboratoriumTerapetik danNapza, Pangan
15-19Oktober 2018
2 PelatihanInternalLaboratoriumObat Tradisional
PPPOMN dentifikasi BKOturunan Sildenafilsecara LCMSMS
Personil PengujiLaboratoriumOT dan PK,Kosmetik,Pangan
15-19Oktober 2018
3 PelatihanInternalLaboratoriumMikrobiologi
PPPOMN Pelatihan internal ujiendotoksin
Personil PengujiLaboratoriumMikrobiologi
30 juli s/d 3Agustus 2018
Tabel 28. Kegiatan Rekalibrasi Peralatan Laboratorium
NO NAMAKEGIATAN
MATERI PELAKSANA
Kegiatan Rekalibrasi Peralatan
1 RekalibrasiInstrumenLaboratorium
Rekalibrasi Alat Lab. Oleh TeknisiPPPOMN di BBPOM Banda Aceh
Teknisi PPPOMN
2 RekalibrasiMikropipet
Rekalibrasi mikropipet di PT.Abadi Nusa
PT. Abadi Nusa
3 ReakalibrasiLemari Asam,BSC, LAF
Rekalubrasi Lemari asam, BSC,LAF oleh PT. ESCO
PT. ESCO Indonesia
Tabel 29. Daftar Pengujian Pengembangan Teknis Sistem Mutu Tahun 2018
1. Uji Profisiensi
No. Laboratorium Keikutsertaan Dalam UjiProfisiensi Tahun 2018
Provider Hasil
1 LaboratoriumTerapetik danNapza
Penetapan KadarGlibenklamid dalam sediaantablet.
PPPOMN inlier
81
2 LaboratoriumTerapetik danNapza
Penetapan Kadar Clonazepamdalamsediaan tablet.
PPPOMN inlier
3 LaboratoriumObatTradisional
Identifikasi BKO dalam JamuPelangsing Sediaan Padat(memuaskan)
PPPOMN Memuaskan (100)
4 LaboratoriumObatTradisional
Penetapan Kadar Vitamin B1dan B2 dalam suplemenkesehatan sediaan cair SecaraKromatografi Cair KinerjaTinggi
Inlier
5 LaboratoriumKosmetika
Identifikasi DifenhidraminHCl dalam Produk Kosmetiksecara Kromatografi Gas.
PPPOMN inlier
6 LaboratoriumPangan danBahanBerbahaya
Penetapan Kadar Arsen dalamAMDK secara AAS
PPPOMN inlier
7 LaboratoriumMikrobiologidanBioteknologi
ALT, S. aureus, P. aeruginosapada kosmetik bentuk lotion
PPPOMN memuaskan
8 DNA Porcine pada Abon PPPOMN memuaskan
9 Angka S. aureus pada susububuk
PPPOMN memuaskan
10 S. aureus pada obat PPPOMN memuaskan
11 Endotoksin PPPOMN memuaskan
12 DNA porcine pada produkrendah DNA
PPPOMN memuaskan
13 E. coli pada suplemenkesehatan
PPPOMN memuaskan
14 Lab PengujianPangan dan BB
Penetapan Kadar Pb dalamKakao Bubu
KAN Memuaskan
15 Lab PengujianPangan dan BB
Penetapan Kadar Cd dalamKakao Bubuk
KAN Outlier
16 Identifikasi Boraks padaBakso
KAN Memuaskan
17 Identifikasi Formalin padaBakso
KAN Memuaskan
18 PK Lemak pada kakao Bubuk(memuaskan)
KAN Memuaskan
82
2. Uji Kolaborasi
NO. Ruangan Keikutsertaan Dalam UjiKolaborasi Tahun 2018
Provider Keterangan
1 LaboratoriumKosmetika
Penetapan Kadar Klimbazoledalam Produk KosmetikaSecara Kromatogram CairKinerja Tinggi
PPPPOMN Laporan telahterkirim kePPPOMN
2 LaboratoriumPengujianpangan danBahanBeaarbahaya
Penetapan Kadar Brown HTdalam produk Susu
PPPPOMN Laporan telahterkirim kePPPOMN
4.2. Sistem Manajemen Mutu QMS ISO 9001:2015
Sistem Manajemen Mutu BBPOM di Banda Aceh mengadopsi ISO 9001:2015, merupakan
sistem manajemen keterpaduan dengan Badan POM RI, merupakan satu sistem manajemen
yang meliputi sistem pengawasan obat dan makanan yang fungsinya berada dalam unit kerja
baik pusat maupun daerah. Sistem Manajemen Mutu BBPOM di Banda Aceh sudah
diresertifikasi oleh lembaga sertifikasi PT. TUVSUD Indonesia dengan sertifikat registrasi
No. 2015-1-0169/14, masa berlaku sertifikat tanggal 12 Desember 2018 sampai dengan 17
November 2021.
Dengan telah ditetapkannya Keputusan Kepala Badan POM RI Nomor
HK.04.01.1.22.06.18.3135 Tahun 2018 tentang Penerapan Sistem Manajemen Mutu (Quality
Management System) ISO 9001:2015 Badan Pengawas Obat dan Makanan, maka telah
dilakukan pencabutan dan penggantian terhadap dokumen QMS BPOM sesuai perubahan
Organisasi dan Tata Kerja BPOM.
19 PK Pb dalam Mie Instan KAN Memuaskan
20 LaboratoriumMikrobiologidanBioteknologi
ALT pada kakao bubuk KAN Memuaskan
21 AKK pada kakao bubuk KAN Memuaskan
22 Koliform pada mie instan KAN Memuaskan
23 S. aureus pada mie instan KAN Memuaskan
83
Adapun kegiatan Tim Penjaminan Mutu tahun 2018 adalah sebagai berikut :
Tabel 30. Kegiatan Sistem Manajemen Mutu QMS BBPOM di Banda Aceh
No. NAMA KEGIATAN PELAKSANAAN KEGIATAN KETERANGAN
1. Update Dokumen
QMS ISO 9001:2015
sesuai perubahan
Organisasi dan Tata
Kerja BPOM.
Tim Management
Representative (MR)
Penyempurnaan
Dokumen Mutu ISO
9001:2015 dengan
melakukan update SOP
Mikro sesuai perubahan
Organisasi dan Tata
Kerja BPOM
2. Audit Internal QMS Tim Auditor QMS BBPOM di
Banda Aceh
Pelaksanaan pada tanggal
27 – 28 Agustus 2018,
dengan 20 temuan terdiri
dari 19 NC dan 1 AFI
5. Audit Surveilan
(Renewal Assesment)
Dilaksanakan oleh Auditor
TUVSUD Indonesia.
Pelaksanaan pada tanggal22 - 23 Oktober 2018oleh auditor TUVSUDIndonesia dengan temuan6 Improvement dan 3Positif aspek, danBBPOM Banda Acehdapat mempertahankansertifikasi ISO9001:2015
SeSertifikat
6. Rapat Tinjauan
Manajemen
Tim Management
Representative
Pelaksanaan pada tanggal
10 Oktober 2018
Tabel 31. Evaluasi Sasaran Mutu BBPOM di Banda Aceh
IDSO Strategic Objective ID
KPI KPI Target2018
Realisasi Evaluasi2018
O3Menurunnya Obat& Makanan ygTidak Memenuhi
O31Persentase Obatyang MemenuhiSyarat
98,5 99,39 Sasaran mutu melebihitarget
84
Syarat
O32Persentase ObatTradisional yangmemenuhi Syarat
81,0 90,28 Sasaran mutu melebihitarget
O33PersentaseKosmetik yangmemenuhi syarat
93,0 99,65 Sasaran mutu melebihitarget
O34
PersentaseSuplemenKesehatan yangmemenuhi syarat
83,0 98,61 Sasaran mutu melebihitarget
O35Persentasemakanan yangmemenuhi syarat
89,5 84,82 Sasaran mutu belumtercapai
I2
Memperkuatsistempengawasan postmarket Obat danMakanan
I23
% sarana distribusiobat tradisionaldan suplemenmakanan yangmemenuhiketentuan
72 75 Sasaran mutu melebihitarget
I24
% sarana distribusikosmetik yangmemenuhiketentuan
70 48,64 Sasaran mutu belumtercapai
I25
% sarana penjualanmakanan yangmemenuhi standarGRP/GDP
65 78,83 Sasaran mutu melebihitarget
I28
% sarana produksimakanan MD yangmemenuhi standarGMP yang terkini
30 17,65 Sasaran mutu belumtercapai
I210
Jumlah saranaproduksi dandistribusi obat danmakanan yangdiperiksa
1342 1569 Sasaran mutu melebihitarget
I211Jumlah produk obatdan makanan yangdisampel dan diuji
2700 2700 Sasaran mutu telahtercapai
I3
MewujudkanLaboratorium BalaiPOM yang Moderndan Handal
I31
PersentaseLaboratorium Balaiyang terakreditasisecara konsistensesuai standar
100 100 Sasaran mutu telahtercapai
I32Persentasepemenuhan Timeline pengujian
80% 91% Sasaran mutu melebihitarget
I33Jumlah RuangLingkup PengujianYang Terakreditasi
10,5% 28% Sasaran mutu melebihitarget
85
LaboratoriumPengujianTeranokoko
I34
Jumlah RuangLingkup PengujianYang TerakreditasiBidang Pangan
34% 38% Sasaran mutu melebihitarget
I35
Jumlah RuangLingkup PengujianYang TerakreditasiBidangMikrobiologi
9% 9% Sasaran mutu telahtercapai
I36 Jumlah metodeanalisis terverifikasi 55 58 Sasaran mutu melebihi
target
I4
MeningkatkanPemberdayaanMasyarakat dalamPengawasan Obatdan Makanan
I41Jumlah Layananpublik di BBPOMBanda Aceh
580 642 Sasaran mutu melebihitarget
I42 Jumlah pameran 3 3 Sasaran mutu telahtercapai
I43Persentasepengaduan yangditindak lanjuti
100 100 Sasaran mutu telahtercapai
I5
Memantapkanjejaring dalamPengawasan Obatdan Makanan
I51
Jumlah PartisipasiBalai dalammembinahubungan dankerjasama lintassektor di daerah
75 80 Sasaran mutu melebihitarget
I6
Meningkatkanefektifitaspenyidikanterhadappelanggaranbidang Obat danMakanan
I61
Persentase temuanpenyidikan olehPPNS Balai BesarPOM Banda Acehyang ditindaklanjutisecara pro justisia
55% 38,71% Sasaran mutu belumtercapai
I62Jumlah Perkara diBidang PenyidikanObat dan Makanan
10 11 Sasaran mutu melebihitarget
L1
Mewujudkan SDMBalai Besar POMBanda Aceh yanghandal, adaptif,profesionalismedan kredibel
L11
Jumlah pegawaiBalai Besar POMBanda Aceh yangditingkatkanpendidikannya S1,S2 dan S3 (jumlahorang)
3 4 Sasaran mutu melebihitarget
L2
MeningkatkanKapasitasManajemenBBPOM di Banda
L21
Jumlah unit kerjayang menerapkansistem manajemenmutu
6 6 Sasaran mutu telahtercapai
86
Aceh
L22Persentasepenyerapananggaran
95% 89,02% Sasaran mutu belumtercapai
L23
Jumlah dokumenperencanaan,penganggaran, danevaluasi yangdihasilkan
12 12 Sasaran mutu telahtercapai
L3
MeningkatnyaSistem InformasiPengawasan Obatdan MakananBBPOM di BandaAceh
L31
Jumlah paketkegiatankomunikasi,informasi danedukasi yangdilakukan
50 51 Sasaran mutu telahtercapai
L34
Jumlah JenisLayanan yang dapatdiakses secaraonline (internet)
2 2 Sasaran mutu telahtercapai
L4
Menguatnyasistem, sarana danprasaranapenunjang kinerjaBBPOM di BandaAceh
L41
Persentasepemenuhan saranadan prasaranalaboratorium sesuaiGLP
100% 76,4% Sasaran mutu belumtercapai
F1
Meningkatnyaakuntabilitaspenggunaan danaBBPOM di BandaAceh
F11
Persentase laporankeuangan yangdisusun sesuaistandar dan tepatwaktu
100% 100% Sasaran mutu telahtercapai
F12 % efisiensi kegiatandi LAKIP 100% 100% Sasaran mutu telah
tercapai
F2Anggaran BBPOMdi Banda Acehyang memadai
F21
Persentasepeningkatan alokasianggaran yangdiperoleh BBPOMdi Banda Aceh
10% 57%
Sasaran mutu melebihitarget karena anggarantahun 2018 lebih besardari anggaran tahun2017 dengan adanyaKANTOR BPOM
87
BAB VPENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN DI KANTOR BPOM
DI KABUPATEN ACEH TENGAH DAN KABUPATEN ACEH SELATAN
4
Meulaboh
Calang
Blangpidie
Jantho
Tapak Tuan
Singkil
Karang Baru
Takengon
Kutacane
Idi RayeukLhoksukon
Simp TigaRedolong
Bireuen
Blang KejerenSuka Makmue
Sigli
Meureudu
Sinabang
Banda Aceh
Langsa
Lhokseumawe
Subulussalam
Sabang
Wilayah Kerja
1. Kab Aceh Tengah2. Kab Benar Meriah3. Kab Gayo Lues4. Kab A.Tenggara
1. Kab.A Selatan2. Kab. A Singkil3. Kota Subulussalam
Sejalan dengan perkembangan organisasi, untuk meningkatkan efektifitas pengawasan Obat
dan Makanan di Provinsi Aceh, maka dibentuklah 2 (dua) KANTOR BPOM berdasarkan
Peraturan Kepala Badan POM RI Nomor 12 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan dimana Unit
PelaksanaTeknis di lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan yang selanjutnya
disingkat UPT BPOM adalah satuan kerja yang bersifat mandiri yang melaksanakan tugas
teknis operasional tertentu dan/atau tugas teknis penunjang tertentu di bidang pengawasan
obat dan makanan.
Dengan terbentuknya 2 (dua) Kantor Badan POM di kabupaten, sehingga luas cakupan
wilayah kerja Balai Besar POM di Banda Aceh menjadi berkurang menjadi 34.843,91 km².
Luas cakupan pengawasan Balai Besar POM di Banda Aceh menjadi 11 Kabupaten dan 5
Kota ( 16 Kab/Kota).
5.1. KANTOR BPOM DI ACEH TENGAH
Dalam rangka pelaksanaan fungsi postmarket control, Kantor POM di Kabupaten Aceh
Tengah melakukan pengawasan terhadap produk obat dan NAPZA, obat tradisional, pangan
dan bahan berbahaya, serta kosmetik dan produk komplemen. Pengawasan dilakukan dengan
cara pemeriksaan sarana produksi dan distribusi OMKABA serta sampling dan pengujian
setempat terhadap pangan jajanan. Pemeriksaan dilaksanakan berkoordinasi dengan instansi
pemerintah daerah yang terkait seperti Dinas Kesehatan, Dinas Pangan, Dinas Perdagangan
dan UKM.
88
Selama operasional di tahun 2018 September sampai dengan Desember 2018, Kantor POM di
Kabupaten Aceh Tengah telah melakukan pemeriksaan sarana sebanyak 219 sarana dengan
hasil 67 sarana MK dan 152 sarana TMK.
5.1.1.Pengawasan Mutu, Keamanan dan Kemanfaatan Produk Obat dan Napza
Pengawasan terhadap produk obat dilakukan dengan cara pemeriksaan rutin terhadap sarana
pelayanan kesehatan dan sarana distribusi obat. Pemeriksaan sarana produksi obat tidak
dilakukan karena tidak terdapat sarana produksi obat di empat wilayah kerja Kantor POM di
Kabupaten Aceh Tengah. Berikut tabel hasil pemeriksaan per bulan terhadap sarana
pelayanan dan distribusi di wilayah kerja Kantor POM di Kabupaten Aceh Tengah.
NoKabupaten / Bener
MeriahAceh
TengahAceh
TenggaraGayoLues
Total MK TMKSarana
1 Apotek 3 5 3 4 15 1 142 Toko Obat 13 13 1 5 32 3 293 PBF 0 0 0 0 0 0 04 GFK 0 0 0 0 0 0 05 IFRS 0 1 0 0 1 0 16 Puskesmas 9 13 2 2 26 8 18
JUMLAH 25 32 6 11 74 12 62
Tabel 32. Hasil Pemeriksaan Sarana Pelayanan dan Distribusi Obat tahun 2018
Pemeriksaan selama Bulan September – Desember tahun 2018 pada 74 sarana
diperoleh hasil 12 MK (16%) dan 62 TMK (84%). Adapun rincian pemeriksaan yang
terdiri atas 15 sarana apotek dengan hasil temuan 14 apotek TMK dan satu apotek
MK. Temuan pada sarana apotek adalah temuan administratif, perizinan, obat
kadaluarsa, temuan berupa pelayanan obat dilakukan oleh tenaga non
farmasi/apoteker. Pada pemeriksaan sarana puskesmas pada 26 sarana ditemukan
sebanyak 18 sarana TMK dan delapan sarana MK. Temuan pada sarana puskesmas
adalah temuan administratif, produk kadaluwarsa, penyimpanan obat Narkotika
Psikotropika yang tidak sesuai. Pada pemeriksaan sarana toko obat pada 32 sarana
ditemukan sebanyak 29 sarana TMK dan tiga sarana MK. Temuan pada sarana toko
obat adalah temuan administratif, perizinan, produk kadaluwarsa, kosmetik TIE,
temuan berupa pelayanan obat dilakukan oleh tenaga non farmasi/apoteker serta
mengedarkan obat keras.
89
Temuan administratitif dapat dirincikan sebagai berikut: ketentuan berupa
administrasi tidak tertib (kartu stok tidak lengkap dan tidak rutin diisi, surat pesanan
tidak diarsipkan, faktur pembelian tidak ditandatangani dan distempel apotek); faktur
ditandatangani tenaga non kefarmasian; tidak ada tenaga farmasi pada jam buka
apotek; pelayanan resep oleh tenaga non kefarmasian; sarana tidak menyiapkan alat
pemadam; izin apoteker belum disesuaikan dengan peraturan terbaru; penempatan
obat kadaluarsa yang bercampur dengan obat yang masih layak, tidak ada lemari
khusus penyimpanan narkotik/psikotropik.
Tindak lanjut berupa rekomendasi hasil pemeriksaan ke Dinas Kesehatan Kabupaten
Aceh Tengah, Dinas Kesehatan Kabupaten Bener Meriah, Dinas Kesehatan Gayo
Lues, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tenggara.
5.1.2. Pengawasan Mutu, Keamanan dan Kemanfaatan Produk Obat Tradisional
(OT) dan Produk Suplemen Kesehatan
Pengawasan terhadap produk obat tradisional dan suplemen kesehatan dilakukan
dengan cara pemeriksaan rutin terhadap sarana distribusi obat tradisional dan
suplemen kesehatan. Pemeriksaan sarana produksi obat tradisional tidak dilakukan
karena tidak terdapat sarana produksi obat tradisional di empat wilayah kerja Kantor
POM di Kabupaten Aceh Tengah.
NoKabupaten/ Bener
MeriahAceh
TengahAceh
TenggaraGayoLues
Total MK TMKSarana
1 OT 9 0 0 0 9 0 9
Tabel 33. Hasil Pemeriksaan Sarana Distribusi Obat Tradisional tahun 2018
Pelaksanaan pengawasan terhadap peredaran obat tradisional dan suplemen kesehatan
dilakukan terhadap sembilan sarana yang terdiri atas sarana toko obat dan kios. Hasil
pemeriksaan terhadap sarana distribusi obat tradisional dan suplemen kesehatan
ditemukan sembilan sarana Tidak Memenuhi Ketentuan. Kategori TMK sarana yaitu
temuan administratif dan temuan menjual produk obat Tanpa Izin Edar (TIE). Tindak
lanjut berupa
90
surat peringatan dengan tembusan kepada instansi terkait seperti Dinas Kesehatan dan
Dinas Perdagangan UKM di Kabupaten. Temuan obat tradisional TIE dimusnahkan
oleh pemilik dengan disaksikan petugas sesuai ketentuan.
5.1.3. Pengawasan Mutu, Keamanan dan Kemanfaatan Produk Kosmetik
Pengawasan produk kosmetik dilakukan dengan pemeriksaan sarana produksi dan
distribusi kosmetik. Berikut di bawah tabel pemeriksaan sarana distribusi kosmetik
selama tahun 2018 yang telah dilakukan oleh Kantor POM di Kabupaten Aceh
Tengah.
NoKabupaten / Bener
MeriahAceh
TengahAceh
TenggaraGayoLues
Total MK TMKSarana
1 Kosmetik 0 3 0 3 6 3 3
2
AksiPenertibanKosmetikaIlegal TIE
19 8 7 9 43 10 33
Jumlah 19 11 7 12 49 13 36
Tabel 34. Hasil Pemeriksaan Sarana Distribusi Kosmetik tahun 2018
Pemeriksaan telah dilakukan terhadap 49 sarana distribusi kosmetik ditemukan 13
sarana MK dan 36 sarana TMK. Pemeriksaan sarana produksi kosmetik tidak
dilakukan karena tidak terdapat sarana produksi kosmetik di empat wilayah kerja.
Pada sarana TMK ditemukan Kosmetik TIE, Kosmetik Rusak dan Kosmetik
Kedaluwarsa di sarana. Hasil pemeriksaan termasuk kegiatan Aksi Penertiban
Kosmetik Ilegal dan TIE ditemukan produk TIE, kadaluarsa dan mengandung bahan
berbahaya senilai Rp. 128.603.000.
5.1.4. Pengawasan Mutu, Keamanan dan Kemanfaatan PKRT dan Alkes
Selama operasionalisasi tahun 2018, Kantor POM di Kabupaten Aceh Tengah tidak
melakukan pemeriksaan rutin terhadap perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT).
5.1.5. Pengawasan Mutu Dan Keamanan Produk Pangan
Kegiatan yang dilakukan oleh Kantor POM di Kabupaten Aceh Tengah dalam
melaksanakan fungsinya di bidang pengawasan mutu dan keamanan produk pangan
91
dan bahan berbahaya seperti sampling dan pengujian setempat terhadap pangan
jajanan, serta pemeriksaan terhadap sarana produksi pangan dan sarana distribusi
pangan. Berikut di bawah tabel rekap hasil pemeriksaan yang telah dilakukan Kantor
POM di Kabupaten Aceh Tengah selama tahun 2018:
NoKabupaten / Bener
MeriahAceh
TengahAceh
TenggaraGayoLues
Total MK TMKSarana
1AMDK &MD
0 0 2 0 2 0 2
2 IRTP 5 7 0 1 13 1 12
3DistribusiPangan
0 7 0 0 7 4 3
4 Pangan PK 0 2 0 0 2 1 1
5Aksipangan
27 25 11 0 63 36 27
JUMLAH 32 41 13 1 87 42 45
Tabel 35. Hasil Pemeriksaan Sarana Pangan tahun 2018
5.1.6. Pangan Jajanan Anak Sekolah
Selama periode kerja September sampai dengan Desember 2018, Kantor POM di
Kabupaten Aceh Tengah melakukan sampling pangan jajanan dan pengujian setempat
di kantin sekolah, pasar, produsen mie dan acara keramaian (Pameran Gayo Alas
Mountain International Festival). Jumlah sampel sebanyak 500 sampel, ditemukan
pangan jajanan mengandung boraks sebanyak 17 sampel. Tindak lanjut diberikan
berupa pemusnahan mie mengandung boraks serta pemberian peringatan dan
pembinaan bersama Dinas Kesehatan.
5.1.7. Sarana Industri Rumah Tangga Pangan
Sarana industri rumah tangga pangan yang periksa sebanyak 13 sarana yang tersebar
di seluruh kabupaten dan di wilayah kerja Kantor POM di Kabupaten Aceh Tengah
ditemukan satu sarana MK dan 12 sarana TMK. Kategori TMK sarana yaitu temuan
administratif, registrasi P-IRT produk, dan sanitasi higienitas sarana yang buruk, dan
kemasan produk yang tidak sesuai ketentuan.
92
5.1.8. Industri Air Minum dalam Kemasan
Terdapat tujuh sarana AMDk yang tersebar di seluruh kabupaten dan di wilayah kerja
Kantor POM di Kabupaten Aceh Tengah. Telah dilakukan pemeriksaan pada dua
sarana AMDK dengan hasil dua TMK. Temuan hasil pemeriksaan terkait sanitasi
higienitas yang buruk, kondisi bangunan dan prasarana pabrik yang tidak memenuhi
standar, tidak ada jaminan mutu produk, laboratorium tidak beroperasi secara aktif,
dan kemasan produk yang tidak sesuai ketentuan.
5.1.9. Penyebaran Informasi
Penyebaran infromasi telah dilakukan oleh Kantor POM di Kabupaten Aceh Tengah
sebanyak lima kali di tiga kabupaten yaitu Aceh Tengah, Bener Meriah dan Gayo
Lues. Materi yang disampaikan meliputi Keamanan Pangan, Cara Memilih Kosmetik
Yang Aman dan Bahaya Kosmetika Mengandung Bahan Berbahaya, Penggunaan
Obat Yang Benar dan Dampak Buruk Penyalahgunaan Obat. Peserta penyebaran
informasi terdiri dari komponen sekolah yang bertanggung jawab terhadap mutu
jajanan sekolah seperti Guru UKS, pengelola kantin dan para siswa, serta masyarakat
yang terdiri dari ibu rumah tangga, anggota PKK dan tokoh masyarakat. Pelaksanaan
penyebaran informasi diharapkan mampu meningkatkan kesadaran para pelaku usaha
dan masyarakat luas khususnya yang ada di wilayah kerja agar lebih peduli tentang
mutu, keamanan dan kemanfaatan produk pangan, obat serta kosmetik.
5.1.10. Penertiban Pasar dari Kosmetik Ilegal dan Mengandung Bahan Berbahaya
Sebagai upaya untuk menurunkan tingkat peredaran kosmetika ilegal dan
menunjukkan kinerja Badan POM dalam hal ini Kantor POM di Kabupaten Aceh
Tengah dalam melindungi kesehatan masyarakat dari risiko kesehatan akibat
penggunaan kosmetika yang mengandung bahan berbahaya dan illegal. Kantor POM
di Kabupaten Aceh Tengah telah melaksanakan kegiatan penertiban pasar dari
kosmestik yang mengandung bahan berbahaya pada tanggal 26 November sampai
dengan 07 Desember 2018. Dalam kegiatan tersebut, ditemukan kosmetik TIE,
mengandung bahan berbahaya serta kosmetik rusak dan kedaluwarsa. Adapun rincian
temuan hasil kegiatan sebagai berikut:
93
No KegiatanTotal
SaranaMK TMK
Uraian Temuan Kosmetik Ilegal danatau Mengandung Bahan Berbahaya
JumlahItem
JumlahPcs
JumlahHarga (Rp)
1Aksi
Kosmetika43 10 33 607 7,198 128.603.000
Tabel 36. Rekapitulasi Hasil Pemeriksaan Kegiatan Aksi Penertiban Pasar
Uraian Temuan Kosmetik Kegiatan Aksi Penertiban Pasar Dari KosmetikTIE dan Ilegal
1. Tanpa Izin EdarLokal Impor
Item Pcs Nilai Temuan Item Pcs Nilai Temuan187 2.112 Rp41.404.000 290 3.606 Rp67.883.000
2. Mengandung Bahan BerbahayaLokal Impor
Item Pcs Nilai Temuan Item Pcs Nilai Temuan52 1.038 Rp12.910.000 0 0 0
3. Kosmetik Rusak dan KadaluarsaLokal Impor
Item Pcs Rp (ribu) Item Pcs Nilai Temuan57 205 Rp3.988.000 1 6 Rp540.000
Tabel 37. Uraian Jenis Temuan Kegiatan Aksi Penertiban Pasar
Kegiatan dilaksanakan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan, Dinas Perindustrian
dan UKM, dan Petugas Polres setempat. Sebagai tindak lanjut dilakukan pemusnahan
temuan produk oleh pemilik sesuai ketentuan serta peringatan dan pembinaan yang
dilakukan oleh instansi terkait.
5.1.11. Intensifikasi Pangan
Menjelang hari raya Natal 2018 dan Tahun Baru 2019, Kantor POM di Kabupaten
Aceh Tengah juga melakukan pemeriksaan intens terhadap sarana distribusi pangan
guna mencegah beredarnya bahan pangan yang tidak terjamin mutu, manfaat/khasiat,
dan keamanannya.
Dalam kegiatan tersebut ditemukan pangan rusak dan kadaluarsa dengan nilai Rp.
5.027.000. Adapun rincian temuan hasil kegiatan sebagai berikut:
94
No
KegiatanTotalSaran
aMK
TMK
Uraian Temuan Intensifikasi PanganNatal dan Tahun Baru
RusakKadaluars
aTIE
TMKLabel
1 Aksi Pangan 63 36 27 20 13 1 0
Tabel 38. Rekapitulasi Hasil Pemeriksaan Kegiatan Intensifikasi Pangan Natal dan
Tahun Baru
5.2. KANTOR BPOM DI KABUPATEN ACEH SELATAN
Kantor Badan POM di Kabupaten Aceh Selatan berdiri berdasarkan Peraturan Badan POM
RI nomor 12 tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan
Badan POM . Cakupan wilayah pengawasannya mulai Kabupaten Aceh Selatan, Kota
Subulussalam hingga Kabupaten Aceh Singkil. Bila dilihat secara Topografi, total luas
wilayah ketiga Kabupaten/Kota tersebut adalah 8.035,16 Km2, dengan kondisi medan
berbukit-bukit. Secara umum waktu tempuh dari ibukota Kabupaten Aceh Selatan, Tapak
tuan, ke perbatasan Kabupaten terdekat mencapai dua hingga dua setengah jam. Kabupaten
Aceh Selatan terdiri dari 18 Kecamatan. Kota Subulussalam terdiri dari 5 kecamatan dan
Kabupaten Aceh Singkil terdiri 11 kecamatan, dimana 2 kecamatan berada di kepulauan,
yang jika akan menuju kesana harus menggunakan alat transportasi laut berupa Kapal boat
dan kapal Feri.
Secara demografi, jumlah penduduk ketiga Kabupaten/Kota tersebut sebanyak 421.221
orang. Mata pencaharian rata-rata penduduknya adalah petani, nelayan, dan pedagang.
Data yang diperoleh dari Balai Besar POM di Banda Aceh, total jumlah sarana produksi yang
terdapat di ketiga Kabupaten/Kota sebanyak 135 sarana, terdiri dari sarana produksi pangan
dengan registrasi MD dan sarana produksi industri rumah tangga dan sarana produksi obat
tradisional. Sedangkan sarana distribusi dan pelayanan terdapat 506 sarana, yang terdiri dari
sarana distribusi pangan, sarana Gudang Farmasi, sarana pelayanan kefarmasian seperti
Apotek, Toko Obat, Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik, sarana pelayanan produk kosmetik,
obat tradisional, suplemen kesehatan dan pangan seperti Supermarket, Mini market, toko dan
lain sebagainya.
95
5.2.1. Pengawasan Mutu Dan Keamanan Produk Pangan
Sejak berdirinya Kantor Badan POM di Kabupaten Aceh Selatan pada bulan September, telah
melakukan pengawasan secara optimal, meskipun target sarana yang diawasi belum
ditetapkan pada tahun ini. Sarana produksi yang diawasi sebanyak 18 sarana, dengan rincian
4 sarana produksi registrasi MD dan 14 sarana produksi industri rumah tangga (IRTP).
Hasilnya seluruh sarana produksi registrasi MD tidak memenuhi syarat. Umumnya temuan
yang ada terkait dengan pengujian produk, tidak ada program hygiene-sanitasi. Sedangkan
sarana produksi IRTP dari 14 sarana yang diawasi, hasilnya 2 sarana memenuhi syarat dan 12
sarana tidak memenuhi syarat. Umumnya temuan yang ada terkait dengan hygiene-sanitasi
dan dokumentasi .
5.2.2. Pengawasan Sarana Pelayanan Kefarmasian
Sarana pelayanan kefarmasian yang diawasi sebanyak 31 sarana, dengan rincian 10 sarana
Apotek, 1 sarana memenuhi syarat dan 9 sarana tidak memenuhi syarat. Temuan yang ada
umumnya terkait dengan dokumentasi dan penyaluran . Sedangkan sarana Toko Obat yang
diawasi sebanyak 8 sarana, 5 sarana memenuhi syarat dan 3 sarana tidak memenuhi syarat.
Temuan yang ada umumnya terkait dengan produk ilegal . Sarana Rumah sakit yang diawasi
sebanyak 1 sarana, seluruhnya memenuhi syarat. Sarana Puskesmas yang diawasi sebanyak
11 sarana , 5 sarana memenuhi syarat dan 6 sarana tidak memenuhi syarat. Temuan yang ada
umumnya terkait dengan dokumentasi. Sarana Gudang Farmasi yang diawasi sebanyak 1
sarana dan memenuhi syarat.
5.2.3. Pengawasan Sarana Distribusi Kosmetik, Obat Tradisional, Suplemen
Kesehatan dan Pangan
Sarana distribusi kosmetik, obat tradisional, suplemen kesehatan dan pangan yang diawasi
sebanyak 92 sarana, dengan rincian sarana supermarket yang diawasi sebanyak 54 sarana, 41
sarana memenuhi syarat dan 13 sarana tidak memenuhi syarat. Temuan yang ada umumnya
tekait dengan produk illegal dan mengandung bahan berbahaya. Sarana toko yang diawasi
sebanyak 26 sarana, dan 22 sarana tidak memenuhi syarat. Temuan yang ada umumnya
tekait dengan produk illegal dan atau mengandung bahan berbahaya.
96
5.2.4. Pengawasan Produk Jajanan Sekolah dan Pangan Pasar
Kantor Badan POM di Kabupaten Aceh Selatan juga melakukan pengawasan produk jajanan
sekolah dan pangan pasar. Pengawasan tersebut dilakukan 6 kali. Dari 220 sampel yang diuji
ditemukan 2 sampel positif boraks, yaitu produk kerupuk jangek dan kerupuk.
5.2.5. Penyebaran Informasi
Untuk kegiatan penyebaran informasi, Kantor Badan POM di Kabupaten Aceh Selatan telah
melakukan penyebaran informasi pada tahun 2018 sebanyak delapan kali. Peserta pada
masing-masing penyelenggaraan sebanyak lima puluh orang yang berasal dari tokoh-tokoh
masyarakat, tokoh wanita dan tokoh pemuda. Diharapkan informasi ini akan kembali
disebarkan kepada masyarakat yang ada di sekeliling mereka.
5.2.6. Koordinasi Lintas Sektor
Hubungan baik antara Badan POM melalui Balai Besar POM di Banda Aceh dengan
Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Selatan telah memudahkan Kantor Badan POM di
Kabupaten Aceh Selatan dalam melaksanakan aktivitasnya. Pemda Kabupaten Aceh Selatan
telah memberikan pinjaman bangunan asset daerah sebagai kantor sementara bagi kantor
Badan POM di Kabupaten Aceh Selatan. Saat ini juga sedang berproses hibah dari Pemda
Aceh Selatan kepada Badan POM berupa sebidang tanah yang akan dibangun kantor
permanen bagi Kantor Badan POM di Kabupaten Aceh Selatan.
97
BAB VIMASALAH
BBPOM di Banda Aceh dalam melaksanakan pengawasan Obat dan Makanan di wilayah
Provinsi Aceh telah melakukan berbagai program kegiatan dengan menerapkan sistem
pengawasan Obat dan Makanan sesuai petunjuk operasional kegiatan demi melindungi
masyarakat dari Obat dan Makanan yang tidak memenuhi syarat keamanan, manfaat/khasiat
dan mutu. Kegiatan pengawasan dan pengawalan obat dan makan ini melibatkan instansi
terkait dan peran masyarakat secara aktif. Beberapa permasalahan yang masih ditemukan
antara lain:
1. Peredaran obat, obat tradisional , kosmetika dan pangan yang tidak memiliki izinedar, palsu dan tidak memenuhi persyaratan mutu dan keamanan.
2. Produksi dan peredaran pangan yang mengandung bahan berbahaya dan dilarangseperti boraks dan formalin.
3. Personil yang melakukan pengawasan belum seluruhnya memiliki kompetensi yangsesuai.
4. Masih lemahnya komitmen Pemda dalam menindaklanjuti hasil pengawasan yangdisampaikan.
5. Kurangnya sosialisasi dan edukasi kepada pelaku usaha tentang tata cara pendaftaranproduk secara online.
6. Mahalnya biaya promosi tentang keamanan obat dan makanan di media cetak danelektronik.
7. Jumlah PPNS di Bidang Penindakan belum memadai.
8. Kurangnya kompetensi dalam melakukan pengawasan penjualan produk melaluimedia sosial dan sistem online terutama untuk produk kosmetika illegal.
9. Semakin berkembang modus pelaku usaha dalam mengedarkan produk obat danmakanan illegal, sebagai contoh masuknya produk ilegal dari luar negeri melalui“pelabuhan-pelabuhan tikus”.
10. Anggaran untuk pembelian reagen dan bahan penunjang pengujian tidak memadai.11. Target PNBP belum tercapai karena kurangnya sosialisasi dan mahalnya biaya uji
untuk sampel pihak ketiga.
12. Ruang layanan publik belum memenuhi ketentuan dari Menpan RB.
98
13. Serapan anggaran tidak optimal karena adanya pembentukan Kantor Badan POM di
2 kabupaten (Aceh Tengah dan Aceh Selatan) yang mulai beroperasional pada bulan
September 2018.
14. Kurangnya jumlah SDM di BBPOM Banda Aceh karena adanya mutasi pegawai ke
Kantor Badan POM di kabupaten Aceh Tengah dan Aceh Selatan.
99
BAB VIIKESIMPULAN
Kegiatan pengawasan produk obat dan makanan telah dilaksanakan secara
berkesinambungan oleh BBPOM di Banda Aceh melalui berbagai program kegiatan di tahun
2018. Beberapa rangkaian kegiatan sebagai bentuk tugas utama meliputi pengawasan atas
produk terapetik, narkotika, psikotropika, zat adiktif, obat tradisional, kosmetik, suplemen
kesehatan serta pangan dan bahan berbahaya, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pelaksanaan pengujian di laboratorium meliputi pengujian kimia dan mikrobiologi tahun
2018 telah melebihi target dan telah diuji sesuai prioritas sampling tahun 2018.
2. Pengawasan sarana produksi dan distribusi obat dan makanan tahun 2018 telah melebihi
target dan telah ditindaklanjuti sesuai Pedoman Tindak Lanjut Badan POM RI.
3. Hasil pengawasan terhadap sarana produksi dan distribusi obat dan makanan masih
banyak ditemukan ketidaksesuaian terhadap ketentuan.
4. Tindak lanjut hasil pengawasan sarana produksi dan distribusi obat dan makanan oleh
dinas terkait masih rendah.
5. Pelaksanaan penyidikan perkara di bidang obat dan makanan telah melebihi target.
6. Telah dilakukan kegiatan KIE dan Penyebaran Informasi melalui berbagai media dan
melibatkan stakeholder serta masyarakat.
7. Realisasi penyerapan anggaran BBPOM di Banda Aceh sampai dengan 31 Desember
2018 berjumlah Rp 35.748.380.670 - atau 89,02 %.
8. Realisasi PNBP di Banda Aceh sampai dengan 31 Desember 2018 sebesar Rp.
117.340.000,- atau 54,58 %.
100
BAB VIIISARAN
BBPOM di Banda Aceh telah melaksanaan kegiatan sepanjang tahun 2018 dengan
berbagai kondisi dan permasalahan, untuk peningkatan kinerja ke depan dapat disarankan
beberapa hal sebagai berikut:
1. Perlu ditingkatkannya pengawasan dan pembinaan kepada pelaku usaha di bidang
obat dan makanan untuk memproduksi dan mengedarkan obat dan makanan yang
aman dan bermutu.
2. Perlu ditingkatkannya sosialiasi dan penyebaran informasi kepada masyarakat untuk
menjadi konsumen yang cerdas.
3. Perlu ditingkatkan koordinasi dengan lintas sektor agar tindak lanjut hasil pengawasan
dapat ditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan.
4. Perlunya peningkatan kompetensi SDM terkait pengawasan obat dan makanan.
5. Perlunya peningkatan asistensi kepada pelaku usaha khususnya UMKM untuk
mendaftarkan produknya ke Badan POM RI.
6. Perlunya peningkatan anggaran untuk biaya promosi tentang keamanan obat dan
makanan di media cetak dan elektronik.
7. Perlunya peningkatan kompetensi SDM dalam melakukan pengawasan penjualan
produk melalui media sosial dan sistem online.
8. Perlunya peningkatan koordinasi dan kerja sama terkait informasi masuknya produk
obat dan makanan illegal dari luar negeri.
9. Perlunya peningkatan anggaran untuk pembelian reagen dan bahan penunjang
pengujian.
10. Perlunya peningkatan sosialisasi dan promosi laboratorium pengujian kepada
stakeholder untuk meningkatkan pemasukan PNBP.
11. Perlunya peningkatan sarana dan prasarana ruang layanan publik.
101
Tabel 1Keterjangkauan Pengawasan
UPT Balai Besar / Balai POM di Banda AcehTahun 2018
No Kabupaten/Kota Satuan Waktu Tempuh (jam)*(1) (2) (3) (4)
1 Kota Banda Aceh jam 0-45 menit
2 Kabupaten Aceh Besar jam 1-2
3 Kota Sabang jam 1-2
4 Kabupaten Pidie jam 2-3
5 Kabupaten Pidie Jaya jam 3-4
6 Kabupaten Bireuen jam 6
7 Kota Lhokseumawe jam 7
8 Kabupaten Aceh Utara jam 8
9 Kabupaten Aceh Timur jam 9
10 Kota Langsa jam 10
11 Kabupaten Aceh Tamiang jam 11
12 Kabupaten Bener Meriah jam 8
13 Kabupaten Aceh Tengah jam 9
14 Kabupaten Gayo Lues jam 14
15 Kabupaten Aceh Tenggara jam 17-18
16 Kabupaten Aceh Jaya jam 2-3
17 Kabupaten Aceh Barat jam 5
18 Kabupaten Nagan Raya jam 6
19 Kabupaten Aceh Barat Daya jam 8
20 Kabupaten Aceh Selatan jam 12
21 Kota Subulussalam jam 16
22 Kabupaten Aceh Singkil jam 18
23 Kabupaten Simeulue jam 22-24
TOTAL jam 45 menit – 24 Jam
102
Tabel 2Jumlah Penduduk
UPT Balai Besar POM di Banda AcehTahun 2018
No Kabupaten/Kota Satuan Jumlah
(1) (2) (3) (4)1 SIMEULUE Jiwa 90,2912 ACEH SINGKIL Jiwa 116,7123 ACEH SELATAN Jiwa 228,6034 ACEH TENGGARA Jiwa 204,4685 ACEH TIMUR Jiwa 411,2796 ACEH TENGAH Jiwa 200,4127 ACEH BARAT Jiwa 197,9218 ACEH BESAR Jiwa 400,9139 PIDIE Jiwa 425,97410 BIREUEN Jiwa 443,62711 ACEH UTARA Jiwa 593,49212 ACEH BARAT DAYA Jiwa 143,31213 GAYO LUES Jiwa 89,50014 ACEH TAMIANG Jiwa 282,92115 NAGAN RAYA Jiwa 158,22316 ACEH JAYA Jiwa 87,62217 BENER MERIAH Jiwa 139,89018 PIDIE JAYA Jiwa 151,47219 BANDA ACEH Jiwa 254,90420 SABANG Jiwa 33,62221 LANGSA Jiwa 168,82022 LHOKSEUMAWE Jiwa 195,18623 SUBULUSSALAM Jiwa 77,084
Total Jiwa 5,096,248
103
Tabel 3Angka Melek Huruf Penduduk Usia di Atas 15 tahun Berdasarkan Jenis Kelamin
per Kabupaten/KotaUPT Balai Besar / Balai POM di Banda Aceh
Tahun 2018
No Kab/Kota Perempuan Laki - Laki
(1) (2) (3) (4)
Kabupaten
1 Simeuleu 43,885 46,435
2 Aceh Singkil 56,809 58,069
3 Aceh Selatan 113,178 109,784
4 Aceh Tenggara 103,577 103,319
5 Aceh Timur 206,555 206,122
6 Aceh Tengah 100,690 102,170
7 Aceh Barat 97,957 100,436
8 Aceh Besar 193,953 203,742
9 Pidie 215,670 202,092
10 Bireuen 229,069 219,538
11 Aceh Utara 297,440 290,830
12 Aceh Barat Daya 71,335 70,198
13 Gayo Lues 44,385 43,650
14 Aceh Tamiang 139,878 142,684
15 Nagan Raya 76,292 77,907
16 Aceh Jaya 41,613 44,835
17 Bener Meriah 69,574 71,877
18 Pidie Jaya 77,403 73,542Kota
1 Banda Aceh 125,458 132,954
2 Sabang 16,376 17,1663 Langsa 83,794
104
85,203
4 Lhokseumawe 99,132 98,714
5 Subulussalam 38,251 38,967Total 2,543,683 2,538,825
Sumber : BPS Aceh
105
Tabel 4Laju Pertumbuhan Pendapatan Regional Kapita Atas Dasar Harga Berlaku
Menurut Kabupaten/KotaTahun 2014 s/d 2017
UPT Balai Besar / Balai POM di Banda AcehTahun 2018
Kab/KotaTahun Rata-rata
X +1 s/d X + 32014 2015 2016 2017
(1) 2 3 4 5 (6)
Kab. Simeulue 1,516,867.28 1,640,120.63 1,772,573.67 1,896,938.43 1,706,625.00Kab. AcehSingkil 1,686,106.67 1,816,415.36 1,980,642.32 2,149,204.85 1,908,092.30Kab. AcehSelatan 3,929,686.41 4,227,300.36 4,553,857.69 4,855,505.68 4,391,587.53Kab. AcehTenggara 3,313,778.27 3,567,141.81 3,885,184.62 4,265,263.07 3,757,841.94Kab. AcehTimur*) 8,694,868.21 8,195,726.28 8,509,752.58 9,087,954.85 8,622,075.48Kab. AcehTengah 5,462,534.54 5,875,116.69 6,306,835.39 6,722,133.77 6,091,655.10
Kab. Aceh Barat 5,468,952.96 5,828,350.37 6,184,227.83 6,943,063.79 6,106,148.74
Kab. Aceh Besar 9,649,744.25 10,327,333.03 10,964,893.83 11,633,280.32 10,643,812.86
Kab. Pidie 7,254,638.18 7,861,552.33 8,489,561.55 9,187,585.44 8,198,334.37
Kab. Bireun 9,392,310.29 10,069,345.27 10,725,724.92 11,408,491.68 10,398,968.04Kab. AcehUtara*) 19,940,745.33 16,339,921.86 16,694,901.08 17,659,441.88 17,658,752.54Kab. Aceh BaratDaya 2,780,124.00 2,968,353.76 3,174,813.01 3,394,668.45 3,079,489.80
Kab. Gayo Lues 1,934,145.22 2,075,749.53 2,250,040.08 2,438,949.40 2,174,721.06Kab. AcehTamiang*) 5,647,696.83 5,763,172.35 6,063,470.99 6,516,651.37 5,997,747.89Kab. NaganRaya 5,456,757.63 5,775,414.27 6,159,448.90 6,571,436.50 5,990,764.32
Kab. Aceh Jaya 1,838,874.31 1,980,786.49 2,117,416.47 2,277,848.95 2,053,731.55Kab. BenerMeriah 3,312,193.99 3,550,279.47 3,802,333.70 3,998,307.28 3,665,778.61
Kab. Pidie Jaya 2,388,521.46 2,598,425.06 2,770,495.07 3,013,084.37 2,692,631.49Kota BandaAceh 13,501,602.92 14,494,454.49 15,813,962.43 16,808,137.39 15,154,539.31
Kota Sabang 991,648.85 1,070,078.24 1,158,445.21 1,272,572.45 1,123,186.19
Kota Langsa 3,561,909.88 3,874,626.07 4,222,198.50 4,543,077.43 4,050,452.97KotaLhokseumawe*) 9,321,037.70 7,635,732.34 7,728,897.06 8,070,950.16 8,189,154.31KotaSubulussalam 1,200,969.91 1,295,111.24 1,404,014.98 1,540,182.23 1,360,069.59
*) Kab/kota dengan migas
106
Tabel5Jumlah Sekolah serta Jumlah Murid Sekolah Dasar Menurut Kabupaten/Kota
UPT Balai Besar / Balai POM di Banda AcehTahun 2018
No Kab/KotaJumlah
Sekolah DasarJumlah MuridSekolah Dasar
(1) (2) (3) (4)
Kabupaten
1 Simeuleu 114 10,095
2 Aceh Singkil 104 15,701
3 Aceh Selatan 201 19,698
4 Aceh Tenggara 144 20,639
5 Aceh Timur 284 45,043
6 Aceh Tengah 188 1,869
7 Aceh Barat 150 16,169
8 Aceh Besar 201 28,221
9 Pidie 272 3,445
10 Bireuen 228 3,173
11 Aceh Utara 357 58,804
12 Aceh Barat Daya 107 11,939
13 Gayo Lues 84 9,695
14 Aceh Tamiang 156 29,601
15 Nagan Raya 132 14,522
16 Aceh Jaya 98 9,309
17 Bener Meriah 126 1,553
18 Pidie Jaya 90 11,623Kota
1 Banda Aceh 72 19,967
107
2 Sabang 24 3,665
3 Langsa 57 13,956
4 Lhokseumawe 58 16,645
5 Subulussalam 78 11,211
Sumber : BPS Aceh
108
Tabel 6
SumberDayaManusia(SDM)UPT Balai Besar / Balai POM di Banda Aceh
Tahun 2018
No SDM Satuan Jumlah
(1) (2) (3) (4)1 SDM Teknis* pegawai 53
2 SDM Administrasi** pegawai 13
Total 66
109
Tabel 7Profil Pegawai Menurut Pendidikan dan Unit Kerja
UPT Balai Besar / Balai POM di Banda AcehTahun 2018
No Unit Kerja
Pendidikan
S3 S2 Apt S1Bio
S1Lain
D3Farm SMF SMAK SPK SLTA
UmumSLTAKejuruan
SLTPUmum
SLTPKejuruan
SD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
1 Kepala 1
2 Bagian TU2 4 2 3 2
3 Bidang Pengujian5 11 1 3 7 3
4 Bidang Pemeriksaan 2 5 2 1 2
5 Bidang Penindakan 4 2 1
6 Bidang Informasi danKomunikasi 1 1 1
TOTAL 0 10 22 1 12 10 6 2 0 3 0 0 0 0
110
Tabel8Profil Pegawai Menurut Pelatihan Teknis/Manajemen dan Unit Kerja
UPT Balai Besar / Balai POM di Banda AcehTahun 2018
No Nama Unit KerjaJenis Pelatihan (Sebutkan)
Ket
Pelatihan Teknis Pelatihan Manajemen
(1) (2) (3) (4) (5) 6)
1 HASNIDAR, ST., MT Tata UsahaBimtek SAKIP danMonev Online
2 MARINAKAPTRIYANI, ST.,MT Tata Usaha Bimtek SAKIP dan
Monev Online
3 NANI YUSRAINI, S.SI Tata Usaha Bimtek SAKIP danMonev Online
4 Sri Wardono, S.Si, Apt,M.Si Loka Aceh Tengah Pelatihan Revolusi
Mental Tahun 2018
5 Puji Arini, S.Si, Apt Infokom
Pelatihan AnalisisBerbasis Kompetensidi Institusi Lain "PharmaceuticalSeminar Workshop
6
Debby Citra Dewi,A.Md.
Farm
Pengujian
Pelatihan AnalisisBerbasis Kompetensidi Institusi Lain "PharmaceuticalSeminar Workshop
111
7 Annisah Dwi Khairani,S.Farm, Apt Pengujian
Pelatihan AnalisisBerbasis Kompetensidi Institusi Lain "PharmaceuticalSeminar Workshop
8 Destia Saera Daulay,S.Si Pengujian
Pelatihan AnalisisBerbasis Kompetensidi Institusi Lain "PharmaceuticalSeminar Workshop
9 Ayu Miranda Away,S.Si, Apt. Pemeriksaan Magang di PPPOMN
10 Maunizar, S.Farm, Apt. Pemeriksaan Bimtek CPOTB Dasar
11Martantri DwiNugrahani, S.TP,M.Biotech
Pengujian
Workshop HarmonisasiMetode DeteksiPorcine pada ProdukObat dan Makanandalam MembangunJejaring Lab AnalisisDNA
12 Ahri Maulida, S.Si Pengujian
Diklat WawasanKebangsaan dan BelaNegara BPOM Tahun2018
13 Yanti, ST Pengujian
Pelatihan Analisisdengan InstrumenBidang Kimia Pangandan Air Tahun 2018
14 Destia Saera Daulay,S.Si Pengujian
Diklat WawasanKebangsaan dan BelaNegara BPOM Tahun2018
112
15 Khartika Maisari, A,MF Pengujian
Diklat WawasanKebangsaan dan BelaNegara BPOM Tahun2019
16 Satria Ronika, SH Penindakan
Diklat WawasanKebangsaan dan BelaNegara BPOM Tahun2019
17Martantri DwiNugrahani, S.TP,M.Biotech
PengujianPelatihan Sterilitas diBBPOM di Padangtahun 2018
18 Lussi Erlitha, A. Md Pengujian Magang di PPPOMN
19 Mely Husni, S.Farm,Apt Pengujian Magang di PPPOMN
20 Intan, A.Md Pengujian Magang di PPPOMN21 Ahri Maulida, S.Si Pengujian Magang di PPPOMN
22Retno AyuKusumaningtyas,S.Farm, Apt.
PemeriksaanPelatihan NasionalFood Inspector TingkatDasar Tahun 2018
23 Wardani, SKM PemeriksaanPelatihan NasionalFood Inspector TingkatDasar Tahun 2018
24 Dra. Cut SafrinaIndriawati, Apt, M.Kes Infokom
TOT FasilitatorKeamanan PanganSekolah
25 Endang Yuliawati,SKM Infokom
TOT FasilitatorKeamanan PanganSekolah
26 Tsauri Aqsa, A.Md Tata Usaha
Monitoring danEvaluasi JabatanFungsional PranataKomputer
113
27 Sri Wardono, S.Si, Apt,M.Si
Loka POM AcehTengah
Sosialisasi PeraturanBadan POM No. 3Tahun 2018 tentangPengawasanPengelolaan Obat,Bahan Obat, Narkotika,Psikotropika danPrekursor Farmasi diFasilitas PelayananKefarmasian, danPeraturan Badan POMtentang PengelolaanObat Tertentu yangSering Disalahgunakan
28 Darwin Syah Putra,S.Si, Apt.
Loka POM AcehSelatan
Sosialisasi PeraturanBadan POM No. 3Tahun 2018 tentangPengawasanPengelolaan Obat,Bahan Obat, Narkotika,Psikotropika danPrekursor Farmasi diFasilitas PelayananKefarmasian, danPeraturan Badan POMtentang PengelolaanObat Tertentu yangSering Disalahgunakan
29 Drs. Zulkifli, Apt BBPOM Banda Aceh
Sosialisasi HasilPenataan/PembentukanUPT di LingkunganBPOM
114
30 Hasnidar, ST, MT Tata Usaha
Sosialisasi HasilPenataan/PembentukanUPT di LingkunganBPOM
31 Nurlinda Lubis, S.Si,Apt. M.Si Pemeriksaan Workshop LPSE dan
TIM TI Badan POM
32 Marina Kaptriyani, ST,MT Tata Usaha Workshop LPSE dan
TIM TI Badan POM
33 Vivin Pransiska, A.MF PengujianPelathan AnalisisMikrobiologi untukBB/BPOM
34 Intan, A.Md Pengujian
Bimbingan TeknisAnalisis InstrumenBidang Kimia ObatTradisional, SuplemenKesehatan danKosmetik
35 Drs. Zulkifli, Apt BBPOM Banda Aceh Pertemuan PerkuatanMekanisme Operasi
36 Desi Ariyanti Ningsih,S.Si, Apt. Penindakan Pertemuan Perkuatan
Mekanisme Operasi
37 Arief PrasetyoWibowo, S.Farm, Apt. Penindakan Pertemuan Perkuatan
Mekanisme Operasi
38 Agung Ritasih Tata Usaha DIKLAT BendaharaPenerimaan
39 Bachtiar, SE Tata Usaha
DIKLAT BendaharaPengeluaran danBendaharaPengeluaranPembantu
115
40 Dra. Cut SafrinaIndriawati, Apt, M.Kes Infokom
Workshop StrategiPenyusunan NaskahKesepakatan Bersamadan PerjanjianKerjasama di BadanPengawas Obat
41 Suryani Fauzi, SKM,M.Si Pemeriksaan
Workshop StrategiPenyusunan NaskahKesepakatan Bersamadan PerjanjianKerjasama di BadanPengawas Obat
42 Dahliana Effendi, S.Si Pengujian Magang di PPPOMN
43 Listra Vera DumaSirait, S.Si, Apt Pengujian
Bimbingan TeknisAnalisis InstrumenBidang Kimia ObatTradisional, SuplemenKesehatan danKosmetik
44 Reni Sepriyanti,S.Farm, Apt Pemeriksaan
Pelatihan NasionalFood Inspector TingkatMuda Tahun 2018
45 Indera Permana,S.Farm, Apt
Loka POM AcehSelatan
Pelatihan Dasar CPNSPeriode II (AngkatanVII dan VIII) Tahun2018
46 Hikmah, S.Farm, Apt Loka POM AcehTengah
Pelatihan Dasar CPNSPeriode II (AngkatanVII dan VIII) Tahun2018
47 Sri Wardono, S.Si, Apt,M.Si
Loka POM AcehTengah
Sosialisasi dan BimtekPenyusunan RKA-K/LPagu Anggaran TA2019
116
48 Endang Yuliawati,SKM Infokom
Sosialisasi dan BimtekPenyusunan RKA-K/LPagu Anggaran TA2019
49 Nani Yusraini, S.Si Tata Usaha
Sosialisasi dan BimtekPenyusunan RKA-K/LPagu Anggaran TA2019
50 Hasnidar, ST, MT Tata Usaha
Sosialisasi dan BimtekPenyusunan RKA-K/LPagu Anggaran TA2019
51 Marina Kaptriyani, ST,MT Tata Usaha Diklat Auditor Internal
ISO 9001:2015 Bets 3
52 Muhibuddin, S.TP Pemeriksaan Diklat Auditor InternalISO 9001:2015 Bets 3
53 Nurlinda Lubis, S.Si,Apt. M.Si Pemeriksaan
Sosialisasi , BimbinganTeknis dan Uji CobaPerluasan MandatorySistem INSW Tahap II
54 Drs. Zulkifli, Apt BBPOM Banda AcehBimbingan TeknisPerencanaan StrategisBPOM
55 Marina Kaptriyani, ST,MT Tata Usaha
Bimbingan TeknisPerencanaan StrategisBPOM
56 Maunizar, S.Farm, Apt. Pemeriksaan
DiseminasiPengelolaan Informasidan PengaduanMasyarakat Tahun2018.
117
57 Puji Arini, S.Si, Apt Infokom
DiseminasiPengelolaan Informasidan PengaduanMasyarakat Tahun2018.
58 Arief PrasetyoWibowo, S.Farm, Apt. Penindakan
Pendidikan danPelatihan IntelijenDasar
59 Hartatik, S.Farm, Apt. Pemeriksaan
Training InspekturCDOB TerstrukturTahun 2018 TingkatSenior
60 Reni Sepriyanti,S.Farm, Apt Pemeriksaan
Training InspekturCDOB TerstrukturTahun 2018 TingkatSenior
61 Puji Arini, S.Si, Apt InfokomPelatihan AplikasiSipaman dan WebPuspaman
62 Hasnidar, ST, MT Tata UsahaCoaching ClinicKepegawaian Tahun2018
63 Zefitrinal, S.Farm,Apt Pengujian
Bimbingan TeknisAnalisis Instrumen diBidang Kimia Obatdan NAPZA
64 Hasnidar, ST, MT Tata UsahaPelatihan CompetensyBased Interview (CBI)BPOM Tahun 2018
65 Deddy Firmansyah,A.Md Pengujian
Pelatihan DeteksiFragmen DNA Porcinepada Produk yangmengandung DNARendah
118
66 Khartika Maisari, A,MF Pengujian
Pelatihan DeteksiFragmen DNA Porcinepada Produk yangmengandung DNARendah
67 Widya Ningsih,S.Farm, Apt Pengujian
Pelatihan DeteksiFragmen DNA Porcinepada Produk yangmengandung DNARendah
68 Yeni Efrina, S.Farm,Apt Pengujian
Pelatihan DeteksiFragmen DNA Porcinepada Produk yangmengandung DNARendah
69 Rahmiana HMGadeng, S.Farm., Apt Pengujian
Pelatihan DeteksiFragmen DNA Porcinepada Produk yangmengandung DNARendah
70 M. Ikbal, S.Farm Pengujian
Pelatihan DeteksiFragmen DNA Porcinepada Produk yangmengandung DNARendah
71 Nani Yusraini, S.Si Tata Usaha
Bimtek PenyusunanRK-BMN dan DeskRK-BMN untuk RKAKLTA 2020
72 Bachtiar, SE Tata Usaha
Bimtek PenyusunanRK-BMN dan DeskRK-BMN untuk RKAKLTA 2020
119
73 Nurlinda Lubis, S.Si,Apt. M.Si Pemeriksaan
Bimtek PenyusunanRK-BMN dan DeskRK-BMN untuk RKAKLTA 2020
74 Suryani Fauzi, SKM,M.Si Pemeriksaan
PeningkatanKompetensiFarmakovigilans UntukBalai Besar/Balai POMdi Indonesia
75Retno AyuKusumaningtyas,S.Farm, Apt.
Pemeriksaan
PeningkatanKompetensiFarmakovigilans UntukBalai Besar/Balai POMdi Indonesia
76 Hartatik, S.Farm, Apt. PemeriksaanBimtek CPOB UTDdan PusatPlasmaferesis
77 Drs. Zulkifli, Apt BBPOM Banda Aceh
Bimbingan Teknisteknik wawancaraberbasis kompetensi(Competensy BasedInterview )
78 Naila, S.Si, Apt. Penindakan Pelatihan SurveilanKLB
79 Desi Ariyanti Ningsih,S.Si, Apt. Penindakan
Pelatihan ExecutiveDevelopmentProgramme (EDP)
80 Nurlinda Lubis, S.Si,Apt. M.Si Pemeriksaan
Soialisasi dan BimtekPenyusunan RKA-/KLAlokasi Anggaran
81 Marina Kaptriyani, ST,MT Tata Usaha
Soialisasi dan BimtekPenyusunan RKA-/KLAlokasi Anggaran
120
82 Kiki Hendra Sitepu,S.Si Tata Usaha
Soialisasi dan BimtekPenyusunan RKA-/KLAlokasi Anggaran
83 Drs. Zulkifli, Apt BBPOM Banda AcehSoialisasi dan BimtekPenyusunan RKA-/KLAlokasi Anggaran
84 Endang Yuliawati,SKM Infokom
Soialisasi dan BimtekPenyusunan RKA-/KLAlokasi Anggaran
85 Maunizar, S.Farm, Apt.Pemeriksaan
Pendidikan danPelatihan PPNS TA2018
86 Widya Ningsih,S.Farm, Apt Pengujian
Training Kesehatandan KeselamatanKerja Laboratorium
87 Intan, A.MdPengujian
Training Kesehatandan KeselamatanKerja Laboratorium
88 Muhibuddin, S.TPPemeriksaan
Pelatihan Tim PenilaiKeamanan PanganTingkat Medium I
89 Hasnidar, ST, MTTata Usaha
Workshop AgenPerubahan BPOMtahun 2018
90 Puji Arini, S.Si, Apt InfokomBimtek PenyuluhKeamanan Pangan
91 Nurlinda Lubis, S.Si,Apt. M.Si Pemeriksaan
Bimbingan Teknis diBidang PengawasanKosmetik
92 Yuna Ningsih, S.Si,Apt., M.FoodSt. Pengujian
Training Pengolahandan PenangananLimbah B3
121
93 Marina Kaptriyani, ST,MT Tata Usaha
Training Pengolahandan PenangananLimbah B3
94 Ayu Miranda Away,S.Si, Apt.
Pengujian
Workshop UnitLayanan Pengadaan(ULP) Badan POMTahun 2018
95 Ufaizah Zain, S.Si, Apt,M.PKim
Pengujian
Workshop UnitLayanan Pengadaan(ULP) Badan POMTahun 2018
96 Bima Sakti
Penindakan
Pelatihan PenangananTindak Pidana diBidang Obat danMakanan
97Retno AyuKusumaningtyas,S.Farm, Apt. Pemeriksaan
JICA and PMDA-ATCPharmacovigilanceWorkshop 2018
98 Ahri Maulida, S.Si
Pengujian
Pelatihan RegionalTerpadu AnalisisBioteknologi untuk 16BB/BPOM Tahun 2018di PPPPOMN
99 Hasnidar, ST, MT
Tata Usaha
Training of TrainersPelatihan OrientasiCPNS 2019 danPenyusunan RencanaPengembanganKompetensi BalaiBesar/Balai POMTahun 2019
122
100 Yuyun Yunia Tata Usaha
Training of TrainersPelatihan OrientasiCPNS 2019 danPenyusunan RencanaPengembanganKompetensi BalaiBesar/Balai POMTahun 2019
101 Seluruh Pegawai BBPOM Banda Aceh
PeningkatanKompetensi melaluiLearning Organizationdengan Lintas Sektor
123
Tabel9Profil Jenis Uji Profisiensi Yang Diikuti dan Hasilnya
UPT Balai Besar / Balai POM di Banda AcehTahun 2018
No Jenis Uji Provisiensi Pelaksana Bulan Pelaksanaan Hasil
1 Penetapan Kadar Glibenklamiddalam sediaan tablet. PPPOMN Juli 2018 inlier
2 Penetapan Kadar Clonazepamdalamsediaan tablet. PPPOMN Juli 2018 inlier
3Identifikasi BKO dalam JamuPelangsing Sediaan Padat(memuaskan)
PPPOMNJuli 2018
Memuaskan (100)
4
Penetapan Kadar Vitamin B1 danB2 dalam suplemen kesehatansediaan cair Secara KromatografiCair Kinerja Tinggi
PPPOMN
Juli 2018
Inlier
5Identifikasi Difenhidramin HCl dalamProduk Kosmetik secaraKromatografi Gas.
PPPOMNJuli 2018
inlier
6 Penetapan Kadar Arsen dalamAMDK secara AAS PPPOMN Agustus 2018 inlier
7 ALT, S. aureus, P. aeruginosa padakosmetik bentuk lotion PPPOMN Juli 2018 memuaskan
8 DNA Porcine pada Abon PPPOMN Oktober 2018 memuaskan
9 Angka S. aureus pada susu bubuk PPPOMN Juli 2018 memuaskan
10 S. aureus pada obat PPPOMN Juli 2018 memuaskan
11 Endotoksin PPPOMN Juli 2018 memuaskan
124
12 DNA porcine pada produk rendahDNA PPPOMN Oktober 2018 memuaskan
13 E. coli pada suplemen kesehatan PPPOMN Juli 2018 memuaskan
14 Penetapan Kadar Pb dalam KakaoBubuk KAN Mei -Juni 2018 Memuaskan
15 Penetapan Kadar Cd dalam KakaoBubuk KAN Mei -Juni 2018 Outlier
16 Identifikasi Boraks pada Bakso KAN Mei -Juni 2018 Memuaskan
17 Identifikasi Formalin pada Bakso KAN Mei -Juni 2018 Memuaskan
18 PK Lemak pada kakao Bubuk(memuaskan) KAN Mei -Juni 2018 Memuaskan
19 PK Pb dalam Mie Instan KAN Mei -Juni 2018 Memuaskan
20 ALT pada kakao bubuk KAN Mei -Juni 2018 Memuaskan
21 AKK pada kakao bubuk KAN Mei -Juni 2018 Memuaskan
22 Koliform pada mie instan KAN Mei -Juni 2018 Memuaskan
23 S. aureus pada mie instan KAN Mei -Juni 2018 Memuaskan
125
Tabel 10
SaranadanPrasaranaUPT Balai Besar / Balai POM di Banda Aceh
Tahun 2018
No Sarana dan Prasarana Satuan Jumlah
(1) (2) (3) (4)
1 Laboratorium pengujian Obat dan Makanan Unit 12 Mobil laboratorium keliling Unit 3
3 Mobil penyidikan Unit 14 Mobil incenerator Unit 05 Kendaraan operasional roda empat Unit 76 Kendaraan operasional roda dua Unit 37 Instalasi pengolahan air limbah (IPAL) Unit 1
8 Tempat penyimpanan barang bukti Unit 19 Luas tanah Kantor m2 2,466
10 Luas tanah Rumah Dinas m2 57711 Luas bangunan Kantor m2 3,035
12Luas bangunan Rumah Negara Type BPermanen m2 166
Sumber : Balai Besar/Balai POM
126
Tabel11
DaftarPeralatanLaboratoriumUPT Balai Besar / Balai POM di Banda Aceh
Tahun 2018
No Nama Alat/instrument Tahun PengadaanJumlah
Total
JumlahStandar
MinimumLaboratorium
KeteranganBaik Terkaliberasi Rusak
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)1 A A S 2006/2016 2 2 - 2 12 Anaerobic Jar 2009 1 1 - 1 43 Antibiotic Zone Reader 14 Autoclave 2005/2007 4 4 - 4 25 Aqua demineralisator 26 Automatic titrator/Karl-Fisher 2012 1 1 - 1 17 Bejana Kromatografi 148 Centrifuge 2009/2013/2014 4 4 - 4 59 Colony Counter 2005/2007 2 - - 2 110 Conductivitymeter 111 Dehumidifier 612 Desiccator (besar) 813 Desiccator (kecil) 1014 Destillation app. (aquadest) 415 Disintegration Tester 216 Dissolution Tester 217 Fluorometer * 118 F T I R 119 Freezer (-20°C) 2014/2016 2 2 - 2 120 Funnel Shaker 5
127
No Nama Alat/instrument Tahun PengadaanJumlah
Total
JumlahStandar
MinimumLaboratorium
KeteranganBaik Terkaliberasi Rusak
21 GC (det. ECD, FID, NPD) 222 GC MS 123 Glass Filter Holder 524 Gutzeit App. 225 Heating Mantle 2013 3 - - 3 7
26 HPLC2006/2007/2009/2010/2011/2012/2013
/2014/2017/2018
12 12 - 12
727 Inkubator 20-25°C 428 Inkubator 30°C 129 Inkubator 35-37°C 230 Inkubator 41-42°C 131 Inkubator 43°C 132 Inkubator 44-44.5°C 133 Laminar Air Flow (BSL*) 2005/2007 3 3 - 3 334 Lampu UV λ 254 & 366 nm 3
35 Lemari asam 2002/2007/2012/2016
6 6 - 67
36 Lemari Pendingin 937 Magnetic Stirrer + Hot Plate 638 Magnetic Stirrer Bar 1539 Microsyringe 5 μl for GC 240 Microsyringe 10 μl for GC 241 Microsyringe 25 μl for TLC 2542 Microsyringe 50 μl for TLC 2543 Microsyringe 100 μl for TLC 25
44Microsyringe 100 μl forHPLC 25
45 Microwave Digestor 146 Mikroskop Binokuler 2
128
No Nama Alat/instrument Tahun PengadaanJumlah
Total
JumlahStandar
MinimumLaboratorium
KeteranganBaik Terkaliberasi Rusak
47 Muffle Furnace 448 Nitrogen Analyzer (kjeldahl) 249 O v e n 950 Oven Vakum 351 Particle Counter * 152 pH. Meter 653 Piknometer 10 ml 454 Piknometer 25 ml 455 Pipette Washer (ultrasonic) 456 Polarimeter 157 Refraktometer 258 Rotary Evaporator 2014 1 - - 1 259 Shaker (mendatar) 760 Spektrofluorometer 161 Spekrodensitometer 1
62 Spektrofotometer UV-Vis2005/2006/200720
09/20136 6 - 6
463 Spektrofotometer Vis 164 Stomacher 2013 1 - - 1 165 Thermohygrometer 1166 Thermometer (-30) - 50°C 567 Thermometer 0 - 100°C 2009 1 - - 1 568 Thermometer 0 - 200°C 269 Timbangan Mikro + meja 270 Timbangan Semi-mikro 571 Timbangan Analitik 872 Timbangan Top loading 773 Turbidimeter 174 Ultrasonic Cleaner (vol > 6 l) 2006 1 - - 1 675 UPS (kapasitas > 10 KVA) 2016/2017 2 2 - 2 6
129
No Nama Alat/instrument Tahun PengadaanJumlah
Total
JumlahStandar
MinimumLaboratorium
KeteranganBaik Terkaliberasi Rusak
76 Vortex mixer 2005/2009/2013/2018
7 7 - 74
77 Waterbath 878 Waterbath Shaker 1
TOTALSumber : Balai Besar/Balai POM
130
Tabel12APemeriksaan Sarana/Fasilitas Produksi ObatUPT Balai Besar / Balai POM di Banda Aceh
Tahun 2018
No Kabupaten/Kota Satuan Industri Farmasi (IF) Fasilitas Bahan Baku Obat/ ProdukBiologi/Sarana Khusus (Unit TransfusiDarah, Radiofarmaka, Lab Sel Punca)
Jumlah IFyang ada
Jumlah IFyang
diperiksa
MK TMK Jumlahfasilitas
yang ada
Jumlahfasilitas
yangdiperiksa
MK TMK
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
1 Banda Aceh sarana 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Sabang sarana 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Aceh Besar sarana 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Pidie sarana 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Pidie Jaya sarana 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Bireuen sarana 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Bener Meriah sarana 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Aceh Tengah sarana 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Aceh Utara sarana 0 0 0 0 0 0 0 0
131
10 Lhokseumawe sarana 0 0 0 0 0 0 0 0
11 Aceh Timur sarana 0 0 0 0 0 0 0 0
12 Langsa sarana 0 0 0 0 0 0 0 0
13 Aceh Tamiang sarana 0 0 0 0 0 0 0 0
14 Aceh Jaya sarana 0 0 0 0 0 0 0 0
15 Aceh Barat sarana 0 0 0 0 0 0 0 0
16 Simelue sarana 0 0 0 0 0 0 0 0
17 Nagan Raya sarana 0 0 0 0 0 0 0 0
18 Abdya sarana 0 0 0 0 0 0 0 0
19 Aceh Selatan sarana 0 0 0 0 0 0 0 0
20 Aceh Singkil sarana 0 0 0 0 0 0 0 0
21 Gayo Lues sarana 0 0 0 0 0 0 0 0
22 Aceh Tenggara sarana 0 0 0 0 0 0 0 0
23 Subulussalam sarana 0 0 0 0 0 0 0 0TOTAL 0 0 0 0 0 0 0 0
132
Tabel12BPemeriksaan Fasilitas Produksi Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik
UPT Balai Besar / Balai POM di Banda AcehTahun 2018
No Kabupaten/Kota
Satuan Industri Obat Tradisional (IOT)
(A)
Industri Ekstrak Bahan Alam(IEBA)
(B)
Usaha Kecil Obat Tradisional(UKOT)
(C)
JumlahIOT
yangada
JumlahIOT yangdiperiksa
MK TMK JumlahIEBAyangada
JumlahIEBAyang
diperiksa
MK TMK JumlahUKOTyangada
JumlahUKOTyang
diperiksa
MK TMK
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
1Banda Aceh
sarana 0 0 0 0 0 0 0 00
0 00
2 Sabang sarana 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 03 Aceh Besar sarana 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 04 Pidie sarana 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 05 Pidie Jaya sarana 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 06 Bireuen sarana 0 0 0 0 0 0 0 0 1 3 3 07 Bener Meriah sarana 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 08 Aceh Tengah sarana 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 09 Aceh Utara sarana 0 0 0 0 0 0 0 0 3 1 1 010 Lhokseumawe sarana 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 011 Aceh Timur sarana 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 012 Langsa sarana 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
133
13 Aceh Tamiang sarana 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 014 Aceh Jaya sarana 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 215 Aceh Barat sarana 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 016 Simelue sarana 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 017 Nagan Raya sarana 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 018 Abdya sarana 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 019 Aceh Selatan sarana 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 020 Aceh Singkil sarana 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 021 Gayo Lues sarana 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 022 Aceh Tenggara sarana 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 023 Subulussalam sarana 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
TOTAL 0 0 0 0 0 0 0 0 10 6 4 2
134
Tabel12CPemeriksaan Fasilitas Produksi Pangan
UPT Balai Besar / Balai POM di Banda AcehTahun 2018
No Kabupaten/Kota Satuan Industri Pangan Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP)
JumlahIndustriPangan
yang ada
JumlahIndustriPangan
yangdiperiksa
MK TMK JumlahIRTP yang
ada
JumlahIRTP yangdiperiksa
MK TMK
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
1Banda Aceh
sarana7 7 1 6 220 24 1 23
2 Sabang sarana 1 1 0 1 45 2 0 23 Aceh Besar sarana 8 5 1 4 54 10 1 94 Pidie sarana 11 8 1 7 32 0 0 05 Pidie Jaya sarana 0 0 0 0 1 4 0 46 Bireuen sarana 2 0 0 0 20 2 0 27 Bener Meriah sarana 3 2 1 1 43 0 0 08 Aceh Tengah sarana 0 0 0 0 39 4 1 39 Aceh Utara sarana 2 1 0 1 17 4 1 310 Lhokseumawe sarana 3 3 1 2 134 0 0 011 Aceh Timur sarana 0 0 0 0 6 0 0 012 Langsa sarana 4 4 0 4 54 4 0 413 Aceh Tamiang sarana 0 0 0 0 21 0 0 0
135
14 Aceh Jaya sarana 0 0 0 0 0 0 0 015 Aceh Barat sarana 0 0 0 0 31 0 0 016 Simelue sarana 0 0 0 0 40 0 0 017 Nagan Raya sarana 1 0 0 0 2 3 0 318 Abdya sarana 5 2 1 1 17 1 0 119 Aceh Selatan sarana 2 1 0 1 89 3 0 320 Aceh Singkil sarana 2 0 0 0 15 0 0 021 Gayo Lues sarana 1 0 0 0 0 2 0 222 Aceh Tenggara sarana 3 0 0 0 0 0 0 023 Subulussalam sarana 1 0 0 0 81 0 0 0
TOTAL 56 34 6 28 961 63 4 59
136
Tabel 13 AHasil Pemeriksaan Sarana Distribusi Sediaan Farmasi dan Makanan menurut Kabupaten / Kota
UPT Balai Besar / Balai POM di Banda AcehTahun 2018
No Kabupaten/Kota Satuan Pedagang Besar Farmasi(PBF)
(A)
Apotek
(B)
Toko Obat
(C)
JumlahPBFyangada
JumlahPBFyang
diperiksa
MK TMK JumlahApotekyangada
JumlahApotekyang
diperiksa
MK TMK JumlahTokoObatyangada
JumlahTokoObatyang
diperiksa
MK TMK
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
1Banda Aceh
sarana18 11 5 6 84 54 30 24 74 10 8 2
2 Sabang sarana 0 0 0 0 7 4 1 3 5 2 1 13 Aceh Besar sarana 5 4 2 2 14 8 2 6 82 3 2 14 Pidie sarana 0 0 0 0 15 8 2 6 78 3 3 05 Pidie Jaya sarana 0 0 0 0 6 4 1 3 21 2 1 16 Bireuen sarana 0 0 0 0 26 12 4 8 33 1 0 17 Bener Meriah sarana 0 0 0 0 5 3 0 3 20 2 1 18 Aceh Tengah sarana 0 0 0 0 14 6 1 5 23 1 1 09 Aceh Utara sarana 0 0 0 0 7 2 0 2 33 1 1 010 Lhokseumawe sarana 1 1 1 0 28 13 4 9 24 3 1 211 Aceh Timur sarana 0 0 0 0 15 2 0 2 47 2 1 112 Langsa sarana 1 1 0 1 28 7 1 6 22 2 1 1
137
13 Aceh Tamiang sarana 0 0 0 0 20 12 2 10 28 2 1 114 Aceh Jaya sarana 0 0 0 0 2 2 1 1 3 1 1 015 Aceh Barat sarana 0 0 0 0 14 12 3 9 15 3 2 116 Simelue sarana 0 0 0 0 5 5 0 5 5 2 1 117 Nagan Raya sarana 0 0 0 0 5 5 4 1 11 4 3 118 Abdya sarana 0 0 0 0 9 7 1 6 13 4 4 019 Aceh Selatan sarana 0 0 0 0 7 2 0 2 16 1 1 020 Aceh Singkil sarana 0 0 0 0 8 1 0 1 7 0 0 021 Gayo Lues sarana 0 0 0 0 5 2 1 1 6 0 0 022 Aceh Tenggara sarana 0 0 0 0 20 2 1 1 21 0 0 023 Subulussalam sarana 0 0 0 0 4 1 0 1 8 0 0 0
TOTAL 25 17 8 9 348 174 59 115 595 49 34 15
138
Tabel 13 AHasil Pemeriksaan Sarana Distribusi Sediaan Farmasi dan Makanan menurut Kabupaten / Kota
UPT Balai Besar / Balai POM di Banda AcehTahun 2018
No Kabupaten/Kota Satuan Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota (IFK) dan/atau Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS)
(D)
Rumah Sakit (RS)
(E)
JumlahIFK dan/
atau IFRSyang ada
JumlahIFK dan/
atau IFRSyang
diperiksa
MK TMK JumlahRS yang
ada
JumlahRS yangdiperiksa
MK TMK
(1) (2) (3) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23)
1Banda Aceh
sarana2 3 1 2 15 9 4 5
2 Sabang sarana 1 1 0 1 2 1 1 03 Aceh Besar sarana 1 1 0 1 5 1 0 14 Pidie sarana 1 1 0 1 3 1 1 05 Pidie Jaya sarana 1 1 0 1 1 0 0 06 Bireuen sarana 1 1 1 0 4 0 0 07 Bener Meriah sarana 1 1 0 1 3 0 0 08 Aceh Tengah sarana 1 1 1 0 2 1 0 19 Aceh Utara sarana 1 1 0 1 3 0 0 0
10 Lhokseumawe sarana 1 1 1 0 5 0 0 011 Aceh Timur sarana 1 1 0 1 4 0 0 012 Langsa sarana 1 1 1 0 4 3 2 1
139
13 Aceh Tamiang sarana 1 1 1 0 1 0 0 014 Aceh Jaya sarana 1 1 0 1 1 1 0 115 Aceh Barat sarana 1 1 0 1 3 0 0 016 Simelue sarana 1 1 1 0 1 0 0 017 Nagan Raya sarana 1 1 0 1 1 0 0 018 Abdya sarana 1 1 1 0 1 0 0 019 Aceh Selatan sarana 1 1 1 0 1 1 1 020 Aceh Singkil sarana 1 1 0 1 1 1 0 121 Gayo Lues sarana 1 1 0 1 1 0 0 022 Aceh Tenggara sarana 1 1 1 0 1 0 0 023 Subulussalam sarana 1 1 0 1 1 1 0 1
TOTAL 24 25 10 15 64 20 9 11
140
Tabel 13 AHasil Pemeriksaan Sarana Distribusi Sediaan Farmasi dan Makanan menurut Kabupaten / Kota
UPT Balai Besar / Balai POM di Banda AcehTahun 2018
No Kabupaten/Kota Satuan Puskemas
(F)
Klinik
(G)
JumlahPuskemasyang ada
JumlahPuskemas
yangdiperiksa
MK TMK JumlahKlinik
yang ada
JumlahKlinikyang
diperiksa
MK TMK
(1) (2) (3) (24) (25) (26) (27) (28) (29) (30) (31)
1Banda Aceh
sarana11 6 5 1 10 4 1 3
2 Sabang sarana 6 1 1 0 1 1 1 03 Aceh Besar sarana 28 3 3 0 5 3 0 34 Pidie sarana 26 1 1 0 0 0 0 05 Pidie Jaya sarana 11 1 1 0 0 0 0 06 Bireuen sarana 18 1 1 0 1 0 0 07 Bener Meriah sarana 13 4 2 2 0 0 0 08 Aceh Tengah sarana 14 1 1 0 1 0 0 09 Aceh Utara sarana 31 1 1 0 0 0 0 0
10 Lhokseumawe sarana 6 2 2 0 1 0 0 011 Aceh Timur sarana 26 1 1 0 2 0 0 012 Langsa sarana 5 1 1 0 1 3 1 213 Aceh Tamiang sarana 14 10 5 5 3 3 2 114 Aceh Jaya sarana 10 2 1 1 3 1 1 0
141
15 Aceh Barat sarana 13 2 2 0 2 0 0 016 Simelue sarana 12 4 2 2 0 0 0 017 Nagan Raya sarana 14 1 1 0 0 0 0 018 Abdya sarana 13 2 2 0 1 1 1 019 Aceh Selatan sarana 23 1 1 0 2 0 0 020 Aceh Singkil sarana 11 1 1 0 0 0 0 021 Gayo Lues sarana 12 1 0 1 0 0 0 022 Aceh Tenggara sarana 18 1 0 1 0 0 0 023 Subulussalam sarana 5 1 0 1 2 0 0 0
TOTAL 340 49 35 14 35 16 7 9
142
Tabel 13 BPemeriksaan Fasilitas Distribusi Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, Kosmetik, dan Pangan Olahan
UPT Balai Besar / Balai POM di Banda AcehTahun 2018
No Kabupaten/Kota Satuan Fasilitas Distribusi Obat Tradisionaldan/ atau Suplemen Kesehatan
Fasilitas Distribusi Kosmetik Fasilitas Distribusi Pangan Olahan
JumlahFasilitas
DistribusiOT dan/atau SK
yang ada
JumlahFasilitas
DistribusiOT dan/atau SK
yangdiperiksa
MK TMK JumlahFasilitas
DistribusiKosmetikyang ada
JumlahFasilitas
DistribusiKosmetik
yangdiperiksa
MK TMK JumlahFasilitas
DistribusiPanganOlahan
yang ada
JumlahFasilitas
DistribusiPanganOlahanyang
diperiksa
MK TMK
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
1 Banda Aceh sarana 37 27 22 5 177 59 32 27 388 112 89 23
2 Sabang sarana 5 3 2 1 22 12 9 3 53 13 9 43 Aceh Besar sarana 21 4 3 1 77 9 5 4 162 32 28 44 Pidie sarana 36 7 6 1 28 7 3 4 108 19 15 45 Pidie Jaya sarana 20 5 4 1 15 2 1 1 47 18 16 26 Bireuen sarana 20 8 6 2 59 19 7 12 81 27 22 57 Bener Meriah sarana 23 8 6 2 18 12 4 8 28 9 6 38 Aceh Tengah sarana 16 3 1 2 18 13 6 7 59 10 8 29 Aceh Utara sarana 32 7 5 2 31 24 12 12 64 27 22 7
10 Lhokseumawe sarana 16 6 4 2 26 18 6 12 63 21 16 511 Aceh Timur sarana 16 4 2 2 34 15 7 8 54 27 19 8
143
12 Langsa sarana 16 5 4 1 25 21 8 13 57 24 15 913 Aceh Tamiang sarana 12 7 6 1 21 15 6 9 65 27 21 614 Aceh Jaya sarana 6 2 1 1 18 6 2 4 57 12 8 415 Aceh Barat sarana 12 7 6 1 19 18 7 11 51 25 21 416 Simelue sarana 6 2 1 1 7 7 3 4 11 11 9 217 Nagan Raya sarana 5 3 3 0 11 11 7 4 35 21 18 318 Abdya sarana 16 4 3 1 15 2 1 1 64 13 11 219 Aceh Selatan sarana 15 2 2 0 24 5 4 1 41 17 15 220 Aceh Singkil sarana 8 2 1 1 9 2 1 1 32 2 2 021 Gayo Lues sarana 5 4 2 2 11 7 5 2 19 5 4 122 Aceh Tenggara sarana 7 4 2 2 5 8 6 2 20 4 3 123 Subulussalam sarana 6 3 1 2 5 2 1 1 30 1 1 0
TOTAL 356 127 93 34 675 294 143 151 1589 477 378 101
144
Tabel 14Sertifikasi Produk dan Fasilitas Produksi dan/ atau Distribusi Obat dan Makanan
UPT Balai Besar / Balai POM di Banda AcehTahun 2018
No Rekomendasi/ sertifikasi Satuan Jumlah
(1) (2) (3) (4)
1 Surat Keterangan Impor (SKI) rekomendasi/sertifikat 1
2 Surat Keterangan Ekspor (SKE) rekomendasi/sertifikat nihil
3
Rekomendasi/ Sertifikasi CPOB,
CDOB, CPOTB, CPKB, dan
CPPOB
rekomendasi/sertifikat 22
Total 23
145
Tabel 15Sampling dan Pengujian Obat dan MakananUPT Balai Besar / Balai POM di Banda Aceh
Tahun 2018
No Jenis Produk Satuan JumlahSampel
TMS MSTIE/ Ilegal/ Palsu/
kedaluarsa/ rusakHasil Uji TMK
Label/Penandaan
(1) (2) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Sampel obat, Obat bahan alam,kosmetik, suplemen kesehatan yangdiperiksa sesuai standar
1 Obat sampel 591 0 4 0 587
2 Obat Tradisional/ Obat Bahan Alam sampel 443 0 22 2 4193 Suplemen Kesehatan sampel 144 0 2 2 1404 Kosmetik sampel 865 0 0 0 865
TOTALSampel Makanan yang diperiksa sesuaistandar
1 Pangan sampel 926 4 151 0 775TOTAL 2969 4 179 4 2786
146
Tabel 16 AHasil Pengujian Produk Terapeutik Menurut Parameter Uji
Tahun 2018
NO JENIS PARAMETER UJI JUMLAH HASIL PENGUJIANMS TMS
Obat1 Fisika :
▪ Pemerian 6 6 0▪ pH 36 36 0▪ Waktu Hancur 4 4 0▪ Disolusi 383 383 0▪ Keragaman Bobot 235 235 0▪ Bobot Jenis 8 8 0▪ Kadar Air 35 35 0▪ Isi Minimum 21 21 0▪ Volume Terpindahkan 15 15 0
2 Kimia :▪ Identifikasi 479 479 0▪ Penetapan Kadar Zat Aktif 474 474 0▪ Keseragaman Kandungan 174 174 0Total Obat 1855 1855 0
Napza1 Fisika :
▪ Ph 4 4 0▪ Disolusi 12 12 0
2 Kimia :▪ Identifikasi 21 17 3▪ Penetapan Kadar Zat Aktif 18 18 0▪ Keseragaman Kandungan 13 13 0
147
NO JENIS PARAMETER UJI JUMLAH HASIL PENGUJIANMS TMS
Total Napza 68 64 3JUMLAH 1923 1919 3
148
Tabel 16 BHasil Pengujian Obat Tradisional Menurut Parameter Uji
UPT Balai Besar / Balai POM di Banda AcehTahun 2018
NO JENIS PARAMETER UJI JUMLAH HASIL PENGUJIANMS TMS
Obat Tradisional1 Fisika :
▪ Kadar Air 57 55 2▪ Volume Terpindahkan 3 3 0▪ Keseragaman Bobot 1 1 0▪ Waktu Hancur 1 1 0▪ Bobot Jenis 13 10 3
2 Kimia :▪ Identifikasi Antalgin 99 99 0▪ Identifikasi Asam Mefenamat 64 63 1▪ Identifikasi Fenilbutazon 64 63 1▪ Identifikasi Parasetamol 105 105 0▪ Identifikasi Ibuprofen 55 55 0▪ Identifikasi Deksametason 104 103 1▪ Identifikasi Prednison 55 55 0▪ Identifikasi Piroksikam 55 55 0▪ Identifikasi Natrium diklofenak 55 55 0▪ Identifikasi Alopurinol 55 55 0▪ Identifikasi Indometasin 55 55 0▪ Identifikasi Asetosal 3 3 0▪ Identifikasi CTM 29 29 0▪ Identifikasi Diazepam 3 3 0
149
NO JENIS PARAMETER UJI JUMLAH HASIL PENGUJIANMS TMS
▪ Identifikasi Nitrazepam 1 1 0▪ Identifikasi Kloramfenikol 1 1 0▪ Identifikasi Siproheptadin 29 29 0▪ Identifikasi Sulfametoksazol 12 12 0▪ Identifikasi Trimetoprim 12 12 0▪ Identifikasi Papaverin 12 12 0▪ Identifikasi Ranitidin 11 11 0▪ Identifikasi Sildenafil 56 55 1▪ Identifikasi Tadalafil 55 55 0▪ Identifikasi Vardenafil 55 55 0▪ Identifikasi Yohimbin 55 55 0▪ Identifikasi Thiosildenafil 1 1 0▪ Identifikasi Norasetildenafil 1 1 0▪ Identifikasi Aminotadalafil 1 1 0▪ Identifikasi Metiltestosteron 1 1 0▪ Identifikasi Kofein 68 68 0▪ Identifikasi Progesteron 10 10 0▪ Identifikasi Sibutramin 55 55 0▪ Identifikasi Bisakodil 54 54 0▪ Identifikasi Hidroklortiazid 72 72 0▪ Identifikasi Furosemid 79 79 0▪ Identifikasi Kloramfenikol 3 3 0▪ Identifikasi Resorsinol 3 3 0▪ Identifikasi Mikonazol 2 2 0▪ Identifikasi Ketokonazol 2 2 0▪ Identifikasi Asam Salisilat 11 11 0▪ Identifikasi Metronidazol 33 33 0▪ Identifikasi Dekstrometorfan 10 10 0▪ Identifikasi Gliseril Guaiakolat 10 10 0▪ Identifikasi Difenhidramin 12 12 0▪ Penetapan Kadar Sineol 20 6 14
150
NO JENIS PARAMETER UJI JUMLAH HASIL PENGUJIANMS TMS
▪ Identifikasi Glibenklamid 28 28 0▪ Identifikasi Glikazid 7 7 0▪ Identifikasi Tolbutamid 7 7 0▪ Identifikasi Klorpropamid 0 0 0▪ Identifikasi Metformin 28 28 0▪ Identifikasi Vitamin C 9 9 0▪ Penetapan Kadar Etanol 16 16 0▪ Penetapan Kadar Metanol 16 16 0▪ Identifikasi Fenilpropanolamin 2 2 0▪ Penetapan Kadar CemaranLogam Pb 50 50 0
▪ Penetapan Kadar CemaranLogam Cd 50 50 0
▪ Penetapan Kadar CemaranLogam As 5 5 0
▪ Penetapan Kadar CemaranLogam Hg 6 6 0
▪ Identifikasi fenolftalein 20 20 0▪ Identifikasi Vitamin K 8 8 0▪ Penetapan Kadar Metil paraben 4 4 0▪ Penetapan Kadar propilParaben 4 4 0
▪ Penetapan kadar Butil paraben 4 4 0▪ Tanpa Izin Edar 2 0 2Jumlah 1889 1864 25
Suplemen Kesehatan1 Fisika :
Waktu Hancur 0 0 0Kadar Air 23 23 0
2 Kimia :
151
NO JENIS PARAMETER UJI JUMLAH HASIL PENGUJIANMS TMS
▪ Penetapan Kadar Vitamin B1 36 36 0▪ Penetapan Kadar Vitamin B2 24 24 0▪ Penetapan Kadar Vitamin B3 37 37 0▪ Penetapan Kadar Vitamin B6 49 49 0▪ Penetapan Kadar Kofein 17 17 0▪ Identifikasi Antalgin 18 18 0▪ Identifikasi Asam Mefenamat 18 18 0▪ Identifikasi Fenilbutazon 18 18 0▪ Identifikasi Parasetamol 18 18 0▪ Identifikasi Ibuprofen 18 18 0▪ Identifikasi Deksametason 29 29 0▪ Identifikasi Prednison 17 17 0▪ Identifikasi Piroksikam 18 18 0▪ Identifikasi Natrium Diklofenak 18 18 0▪ Identifikasi Alopurinol 18 18 0▪ Identifikasi Siproheptadin 10 10 0▪ Identifikasi Sildenafil 24 24 0▪ Identifikasi Tadalafil 24 24 0▪ Identifikasi Vardenafil 24 24 0▪ Identifikasi Yohimbin 24 24 0▪ Identifikasi Metiltestosteron 3 3 0▪ Identifikasi Progesteron 3 3 0▪ Identifikasi Sibutramin 20 20 0▪ Identifikasi Bisakodil 20 20 0▪ Identifikasi Hidroklortiazid 20 20 0▪ Identifikasi Furosemid 20 20 0▪ Identifikasi Vitamin B1 31 31 0
▪ Identifikasi Vitamin B2 22 22 0▪ Identifikasi Vitamin B3 34 34 0▪ Identifikasi Vitamin B6 45 45 0
152
NO JENIS PARAMETER UJI JUMLAH HASIL PENGUJIANMS TMS
▪ Penetapan Kadar Etanol 11 11 0▪ Penetapan Kadar Metanol 11 11 0▪ Tanpa Izin Edar 2 0 2Jumlah 724 722 2
JUMLAH TOTAL 2613 2586 27
153
Tabel 17Jenis Bahan Kimia Obat (BKO) dalam Sampel Obat Tradisional
UPT Balai Besar / Balai POM di Banda AcehTahun 2018
No Nama ObatTradisional
Nama BKO Jumlah
1 Gali-gali Asli,PT.Intigo AbadiIndonesia Sildenafil sitrat 1
2Pil Tupai jantanAsli
Deksametasondan Asam
Mefenamat 23 Pegal Linu
Husada TawonKlanceng Fenilbutazon 1
DstTOTAL
154
Tabel 18Hasil Pengujian Kosmetik Menurut Parameter Uji
UPT Balai Besar / Balai POM di Banda AcehTahun 2018
NO JENIS PARAMETER UJI JUMLAH HASIL PENGUJIANMS TMS
1 Fisika : 0 0 0
2 Kimia :▪ PK. Pengawet 2-Fenoksietanol 850 850 0▪ PK. Pengawet Metil Paraben 1138 1138 0▪ PK. Pengawet Propil Paraben 1138 1138 0▪ PK. Pengawet Butil Paraben 1138 1138 0▪ PK. Pengawet Etil Paraben 850 850 0▪ PK. Asam Benzoat 29 29 0▪ PK. Asam Sorbat 29 29 0▪ PK. Oktilmetoksisinamat 16 16 0▪ PK. Para-Fenilendiamin 9 9 0▪ PK. Asam Dehidroasetat 19 19 0▪ PK. Etanol 267 267 0▪ PK. Metanol 267 267 0▪ PK. Isopropanol 267 267 0▪ PK. Logam Hg 423 423 0▪ PK. Logam As 423 423 0▪ PK. Logam Pb 423 423 0▪ PK. Logam Cd 423 423 0▪ PK. H2O2 6 6 0▪ PK. Triklorokarbanilida 28 28 0▪ PK. Triklosan 28 28 0▪ PK. Resorsinol : KCKT 6 6 0
155
NO JENIS PARAMETER UJI JUMLAH HASIL PENGUJIANMS TMS
▪ Id. Resorsinol 16 16 0▪ Id. Hidrokinon 509 504 5▪ Id. Asam Retinoat 416 413 3▪ PK. Kamfer 12 12 0▪ PK. Mentol 12 12 0▪ Id. Fitonadion 53 53 0▪ Id. Teofilin 2 2 0▪ Id. Orto-Fenilendiamin 6 6 0▪ Id. Benzoil Peroksida 4 4 0▪ Id. Asam Salisilat 56 56 0▪ Id. Heksaklorofen 56 56 0▪ Id. Asam Borat 24 24 0▪ Id. Pewarna Merah K-10 834 834 0▪ Id. Pewarna Merah K-3 834 834 0▪ Id. Pewarna Metanil Yellow 834 834 0▪ Id. Pewarna Jingga K-1 834 834 0▪ Id. Pewarna Sudan II 823 823 0▪ Id. Pewarna Sudan III 823 823 0▪ Id. Pewarna Sudan IV 823 823 0▪ Id. Pewarna Acid Orange 834 834 0▪ Id. Pewarna Violamin R 790 790 0▪ Id. Pewarna Naphtol Yellow 60 60 0▪ Id. Pewarna Naphtol Green 10 10 0▪ Id. Fast green 10 10 0▪ Id. Bitionol 7 7 0▪ Id. Kloramfenikol 61 61 0▪ Id. Hidrokortison Asetat 218 218 0▪ Id. Deksametason 218 218 0▪ Id. Deksametason 17 Valerat 218 218 0▪ Id. Triamsinolon Asetat 218 218 0▪ Id. Betametason 218 218 0
156
NO JENIS PARAMETER UJI JUMLAH HASIL PENGUJIANMS TMS
▪ Id. Pirogalol 13 13 0▪ Id. Dietilenglikol 1 1 0▪ Id. Ketokonazol 86 86 0▪ Id. Raksa 366 361 5▪ Id. Difenhidramin 4 4 0▪ Id. Heksaklorofen 2 2 0▪ PK.Triklosan 7 7 0▪ PK Benzalkoniumklorida 6 6 0▪ Id.Para Amino Benzoic Acid 16 16 0▪ Id.Minoksidil 3 3 0▪ Id.Formaldehid 8 8 0▪ Id. Fluoride 6 6 0TOTAL 18128 18115 13
157
Tabel 19Jenis Bahan Berbahaya dalam Sampel Kosmetika
UPT Balai Besar / Balai POM di Banda AcehTahun 2018
No Nama Kosmetika Nama Bahan Berbahaya Jumlah1 Cairan Merkuri 12 CR Toner Hidrokinon 13 CR Night cream Merkuri 14 CR Day cream Merkuri 1
5MD Glowing NightCream Acne Luxury Asam retinoat 1
6 MD Glowing WhiteningGold Series PeelingNight
Asam retinoat 1
7 MD Glowing neck cream Hidrokinon 1
8MD Glowing NightJuvenile Asam retinoat 1
9MD Glowing NightJuvenille Glowing Hidrokinon 1
10MD Glowing NightRejuve Serum Luxury Hidrokinon 1
11 MD Glowing NightGlowing Basic
Hidrokinon dan asamretinoat
2
12 Cairan Merkuri 1TOTAL 13
158
Tabel 20Hasil Pengujian Pangan Menurut Parameter Uji
UPT Balai Besar / Balai POM di Banda AcehTahun 2018
No. Jenis Parameter Uji JumlahHasil PengujianMS TMS
1 Enzym Diastase
2FFA (Asam Lemak Bebas), dihitungsebagai asam palmitat 1 1
3 Formalin 14 14
4
Galon AMDK : Migrasi bisfenol Adengan simulan etanol 20% padawaktu kontak (10 hari) dan suhu(60°C). 7 7
5 Id. Pewarna Sintetik 1 16 Ident Carmoisin 1 17 Ident Formalin 16 168 Ident. Pewarna 3 39 Ident/PK. Formalin 0
10 Identifikasi / PK Boraks 24 2411 Identifikasi / PK Formalin 34 3412 Identifikasi / PK Pewarna 450 442 813 Identifikasi / PK Siklamat 385 368 1714 Identifikasi Auramin 58 5815 Identifikasi Boraks 135 128 716 Identifikasi formalin 150 142 817 Identifikasi Formalin. 3 0 3
159
18 Identifikasi Histamin 20 18 219 Identifikasi Kuning Metanil 146 14620 identifikasi pewarna 2 221 Identifikasi Pewarna dilarang 136 136
22Identifikasi Pewarna Tartrazin CI.No. 19140 (Tartrazine) 0 0
23Identifikasi Pewarna yang dilarang :Rhodamin B, Kuning Metanil, dst 0 0
24 Identifikasi Rhodamin B 30 3025 Identifikasi Sakarin 19 18 126 Identifikasi Salmonella sp 32 3227 Identifikasi Siklamat 0 0
28
Identifikasi simultan pewarnaTartrazin, Ponceau, Kuning FCF,Merah Alura, Karmoisin, BiruBerlian, dan eritrosin 4 4
29 Identifikasi Sudan 58 5830 Identifikasi Tartrazin 36 36
31
Kemasan PP : KandunganTerekstrak Fraksi ekstrak nheksana,pada suhu refluks terhadap berat 14 14
32
Kemasan PP : KandunganTerekstrak Fraksi terlarut ksilen,pada suhu 250 terhadap beratpolimer 14 14
33 KIO3 2 234 NaCl 166 16635 P Sulfit 2 236 Penetapan pH 109 108 137 pewarna metanil yellow 2 2
160
38 Ph 4 439 PK Abu 2 240 PK Acesulfam K 180 18041 PK Aflatoksin B1 12 1242 PK Aflatoksin M1 24 24
43PK Aflatoksin M1 (yangmengandung susu) 6 6
44 Pk Aflatoksin total ( B, G ) 0 045 PK Aflatoksin Total (B1, B2, G1, G2) 42 4246 PK air 299 280 1947 PK As 2 248 PK Asam Benzoat 0 049 PK Asam Sorbat 0 050 PK Aspartam 124 12451 PK Benzoat 201 188 1352 PK BHA 28 2853 PK BHT 28 2854 pk bil asam 2 255 PK Bilangan Peroksida 27 26 156 PK Carmoisin 1 0 157 PK Cd 8 858 Pk cemaran Arsen ( As) 6 659 PK Cemaran As 148 14860 PK Cemaran Cd 318 31861 PK Cemaran Hg 156 15662 PK Cemaran Logam Cd 8 863 PK cemaran logam Pb 2 264 PK Cemaran Pb 353 350 3
161
65 PK Cemaran Sn 46 46
66PK Cemaran Sn (jika kemasankaleng) 18 18
67 PK Etanol 28 2868 PK etanol methanol 8 869 PK Ethil Alkohol ( Ethanol ) 2 270 PK Fe 6 671 PK Formalin 48 4872 PK Gula 7 2 573 PK Gula Pereduksi 2 0 274 PK Gula reduksi (sbg. glukosa) 2 275 PK Hg 2 276 PK Histamin 10 1077 PK Kafein 12 1278 PK Kafein (sesuai label) 2 279 PK Karbohidrat 4 480 PK KIO3 129 94 3581 PK Lemak 20 2082 PK Logam Fe 2 283 Pk Logam Pb 2 284 PK Metanol 30 3085 PK Mineral Besi (Fe) 123 122 186 PK Mineral Mn 104 10487 PK Mineral Seng (Zn) 20 2088 PK Nitrat 2 289 PK Nitrit 30 3090 PK Okratoksin A 12 1291 PK Pb 8 8
162
92 PK Pengawet(Benzoat, Sorbat) 0 093 PK Pewarna 6 6
94PK Pewarna Kuning FCF CI. No.15985 (Sunset yellow FCF) 41 41
95 PK Propionat 27 26 196 PK Protein 34 3497 PK Residu Kloramfenikol 2 298 PK Sakarin 150 15099 PK Sorbat 90 90100 PK Sulfit 93 90 3101 PK TBHQ 84 84102 PK Vitamin A 15 12 3103 PK Vitamin B1 20 20104 PK Vitamin B2 20 20105 PK Vitamin B9 (asam folat) 17 14 3106 Pk; Nitrit 0 0107 Uji Protein 2 2
Total 5335 5198 137
163
Tabel 21Jenis Bahan Berbahaya dalam Sampel Pangan
UPT Balai Besar / Balai POM di Banda AcehTahun 2018
No Nama Produk Pangan Nama Bahan Berbahaya Jumlah1 Mie Kuning Formalin 62 Mie Kuning Boraks 43 Kerupuk Tempe Boraks 1
TOTAL 11
164
Tabel 22Hasil Pengujian Mikrobiologi Menurut Parameter Uji
UPT Balai Besar / Balai POM di Banda AcehTahun 2018
NO JENIS PARAMETER UJI JUMLAH HASIL PENGUJIANMS TMS
1 Pangan : 608 532 76▪ Angka Lempeng Total 171 142 29▪ Angka Kapang Khamir 112 102 10▪ Angka Paling Mungkin (APM) ▪Escherichia coli
169 154 15
▪ APM Enterobacteriaceae 1 1 0▪ Angka Enterobacteriaceae 283 281 2▪ Salmonella spp 428 426 2▪ Angka Staphylococcus aureus 223 223 0▪ Angka E.coli 19 19 0▪ Angka Clostridium perfringens 23 23 0▪ Listeria monocytogenes 16 16 0▪ Angka Listeria monocytogenes 10 10 0▪ Angka Bacillus cereus 43 43 0▪ Angka koliform 57 30 27 Angka Pseudomonas
aeruginosa52 44 8
▪ Enterobacter sakazakii 1 1 0▪ Ident coliform 6 0 6▪ Ident E.coli 6 6 0▪ Deteksi Fragmen DNA Babi 13 13 0Total Parameter 1633 1534 99
2 Obat Tradisional 244 223 21
165
NO JENIS PARAMETER UJI JUMLAH HASIL PENGUJIANMS TMS
▪ Angka Lempeng Total 242 222 20▪ Angka Kapang Khamir 222 217 5▪ Staphylococcus aureus 211 211 0▪ Escherichia coli 204 204 0▪ Salmonella spp 204 204 0▪ Pseudomonas aeruginosa 211 211 0▪ Shigella sp 205 205 0Total Parameter 1499 1474 25
3 Suplemen Kesehatan 83 81 2▪ Angka Lempeng Total 81 81 0▪ Angka Kapang Khamir 81 81 0▪ Escherichia coli 81 81 0▪ Salmonella spp 75 75 0▪ Deteksi Fragmen DNA Babi 1 1 0Total Parameter 319 319 0
4 Kosmetik 430 427 3▪ Angka Lempeng Total 430 427 3▪ Angka Kapang Khamir 430 430 0▪ Staphylococcus aureus 430 430 0▪ Pseudomonas aeruginosa 430 430 0▪ Candida albicans 430 430 0Total Parameter 2150 2147 3
5 Obat 32 32 0▪ Angka Lempeng Total 4 4 0▪ Angka Kapang Khamir 2 2 0▪ Escherichia coli 1 1 0▪ Staphylococcus aureus 3 3 0▪ Pseudomonas aeruginosa 3 3 0
166
NO JENIS PARAMETER UJI JUMLAH HASIL PENGUJIANMS TMS
▪ Candida albicans 1 1 0▪ Deteksi Fragmen DNA Babi 4 4 0▪ Potensi Antibiotik 9 9 0▪ Endotoksin 17 17 0Total Parameter 44 44 0
6 Rujukan 127 121 6▪ Deteksi Fragmen DNA Babi 127 121 6Total Parameter 127 121 6
7 Pihak III 31 15 16▪ Angka Lempeng Total 22 13 9▪ Angka Kapang Khamir 2 2 0▪ Escherichia coli 1 1 0▪ Salmonella spp 3 3 0▪ Staphylococcus aureus 2 2 0▪ Pseudomonas aeruginosa 3 3 0▪ Shigella sp 1 1 0▪ APM Koliform 5 tabung 2 1 1▪ Angka Koliform 12 2 10▪ Salmonella Penyaringan 1 1 0Total Parameter 49 29 20
8 Kasus 39 23 16▪ Angka Lempeng Total 2 2 0▪ Angka Coliform 2 2 0▪ Angka Pseudomonasaeruginosa 2 2 0▪ Parasit (Cacing) 36 20 16▪ Escherichia coli 1 1 0▪ Staphylococcus aureus 1 1 0
167
NO JENIS PARAMETER UJI JUMLAH HASIL PENGUJIANMS TMS
▪ Salmonella spp 1 1 0▪ Bacillus cereus 1 1 0Total Parameter 46 30 16
9 Keracunan 12 6 6▪ Staphylococcus aureus 11 9 2▪ Escherichia coli 9 9 0▪ Salmonella spp 8 8 0▪ Bacillus cereus 11 7 4▪ Pseudomonas aeruginosadengan penyaringan 1 1 0Total Parameter 40 34 6
Total Parameter Keseluruhan 5907 5732 175Total Sampel Keseluruhan 1604 1460 144
168
Tabel 23Evaluasi Umum Prioritas Sampling
Produk Terapetik, PKRT, Produk Biologi dan RokokUPT Balai Besar / Balai POM di Banda Aceh
Tahun 2018
NOJENIS SAMPEL(sesuai prioritas
sampling)RENCANA TAHUNAN Realisasi %
Pencapaian
1 E-Katalog (JKN)KT-1 (Antibiotik,Anti TBC, Antivirus)
63 62 98%
KT-2(Kardiovaskular)
59 60 102%
KT-3 (SaluranPernapasan)
14 13 93%
KT-4 (Analgetik,Antipiretik, Anti-inflamasi)
35 35 100%
KT-5 (Napza,Antipsikosis,Anestesi)
10 12 120%
KT-6 ( Antidiabetes) 7 8 114%KT-7 (SaluranPencernaan)
19 19 100%
KT-8 (Lain-lain) 7 7 100%KT-9 (Anti Malaria) 4 3 75%KT-10 (Anti Fungi) 9 9 100%KT-11 4 5 125%
169
NOJENIS SAMPEL(sesuai prioritas
sampling)RENCANA TAHUNAN Realisasi %
Pencapaian
(Dermatologis)KT-12 (HormonKontrasepsi)
2 2 100%
KT-13 (Vaksin danSerum)
2 2 100%
KT-1 (Antibiotik,Anti TBC, Antivirus)
63 62 98%
KT-2(Kardiovaskular)
59 60 102%
KT-3 (SaluranPernapasan)
14 13 93%
170
Tabel 24Evaluasi Umum Prioritas Sampling Obat Tradisional
UPT Balai Besar / Balai POM di Banda AcehTahun 2018
NOJENIS SAMPEL(sesuai prioritas
sampling)RENCANA TAHUNAN Realisasi %
Pencapaian
1SAMPLINGSURVEILANCEOT
1 OT Import /MLM 22 23 105%
2 Stamina Pria/SehatPria/Seks 42 42 100%
3Pelangsing/PenurunKadarLemak/Singset/Diet
35 34 97%
4 PegalLinu/Encok/Rematik/ 35 36 103%
5 Gemuk/NafsuMakan 22 23 105%
6 Kencing Manis 17 23 135%Total 173 181 105%
2 SAMPLINGCOMPLIANCE OT
6 Serbuk 43 43 100%7 Kapsul 35 34 97%8 Tablet 9 9 100%9 Pil 9 9 100%
171
NOJENIS SAMPEL(sesuai prioritas
sampling)RENCANA TAHUNAN Realisasi %
Pencapaian
10 COD 20 20 100%11 Sediaan lain 14 14 100%
Total 130 129 99%
3 SAMPLINGSPESIFIK BALAI
12 Lancar Air Seni 16 16 100%13 Darah Tinggi 6 6 100%14 Sakit Perut/Diare 11 11 100%15 Alergi/Gatal/Eksim 14 12 86%16 Keputihan 18 18 100%17 Wasir 10 11 110%
18 Terlambat DatangBulan/Nyeri Haid 16 12 75%
19 Minyak Kayu Putih 20 19 95%20 Penenang 3 3 100%21 Battra / TCM 3 0 0%
22 UKOT/UMOTRegistrasi 2 7 350%
23 OT Online 2 0 0%24 Obat Quasi 8 6 75%25 TIE/ED - 6
Total 129 127 98% TotalTOTAL 432 437 101% TOTAL
172
Tabel 25Evaluasi Umum Prioritas Sampling Kosmetik
UPT Balai Besar / Balai POM di Banda AcehTahun 2018
NO JENIS SAMPEL (sesuaiprioritas sampling)
RENCANATAHUNAN Realisasi %
Pencapaian
I.SURVAILANCEBERDASARKAN RESIKOTINGGI
1 Sediaan Bayi 7 7 100%2 Rias Wajah 8 8 100%3 Rias Mata 20 20 100%4 Perawatan Kulit 52 52 100%
II.SURVEILLANCE YGBERDASARKAN TRACKRECORD
1 Rias Mata 7 7 100%2 Rias Wajah 20 20 100%3 Perawatan Kulit 60 60 100%III. SURVAILANCE ONLINE1 Sediaan Mandi 4 4 100%2 Rias Wajah 17 17 100%3 Perawatan Kulit 20 20 100%4 Sediaan Kuku 2 2 100%
IV. SURVAILANCE MLM1 Rias Mata 3 3 100%2 Rias Wajah 17 17 100%3 Perawatan Kulit 18 18 100%4 Higien Mulut 5 5 100%
173
NO JENIS SAMPEL (sesuaiprioritas sampling)
RENCANATAHUNAN Realisasi %
Pencapaian
V. SURVAILANCESALON,KLINIK DAN SPA
1 Pewarna Rambut 6 6 100%2 Perawatan Kulit 29 29 100%3 Mandi/Tabir Surya 8 8 100%
VI. SURVAILANCE PRODUKCHINA DAN TAIWAN
1 Rias Mata 2 2 100%2 Rias Wajah 23 23 100%3 Perawatan Kulit 18 18 100%
VII.SURVAILANCE BEREDAR
KALANGAN MENENGAH KEBAWAH
1 Rias Mata 5 5 100%2 Rias Wajah 25 25 100%3 Perawatan Kulit 35 35 100%4 Sediaan Kuku 4 4 100%
VIII.COMPLIANCEBERDASARKAN PRODUSENYG BELUM KONSISTENCPKB
1 Sediaan Mandi 20 20 100%2 Kebersihan Badan 15 15 100%3 Hygiene Mulut 5 5 100%4 Perawatan Kulit 47 47 100%
IX.COMPLIANCEBERDASARKANPERUSAHAAN YANGBANYAK IKLAN
1 Rambut 15 15 100%
174
NO JENIS SAMPEL (sesuaiprioritas sampling)
RENCANATAHUNAN Realisasi %
Pencapaian
2 Sediaan Cukur/Pasca Cukur 3 3 100%3 Perawatan Kulit 35 35 100%4 Rias Wajah 21 21 100%5 Wangi-wangian 13 13 100%X. SPESIFIK BALAI1 Sediaan Bayi 15 15 100%2 Rias Mata 15 15 100%3 Rias Wajah 45 45 100%4 Perawatan Kulit 50 50 100%5 Sediaan Kuku 10 10 100%6 Sediaan Mandi 30 30 100%7 Hygiene Mulut 10 10 100%8 Perawatan Rambut 20 20 100%9 Mandi/Tabir Surya 15 15 100%10 Wangi-wangian 30 30 100%11 Sediaan Cukur/Pasca Cukur 5 4 80%12 Kebersihan Badan 14 14 100%
XI. COMPLIANCE/SURVEILANCEYANG MENGANDUNGBAHAN BERBAHAYA
1 Perawatan Kulit 17 17 100%JUMLAH 865 864 100%
175
Tabel 26Evaluasi Umum Prioritas Sampling Suplemen Makanan
UPT Balai Besar / Balai POM di Banda AcehTahun 2018
NOJENIS SAMPEL(sesuai prioritas
sampling)RENCANA TAHUNAN Realisasi %
Pencapaian
SAMPLINGSURVEILANCE SM
1 SM Impor/MLM 11 8 73%2 Stamina 14 14 100%3 Pelangsing 14 18 129%
4 Pegal Linu/NyeriSendi 14 12 86%
5 Gym 5 5 100%SAMPLINGCOMPLIANCE SM
6 Serbuk/ SerbukEffervescent 4 4 100%
7 Kapsul/ Kapsul lunak 9 9 100%
8 Tablet/ TabletEffervescent 13 13 100%
9 COD 11 11 100%
10 Tablet Kunyah NonGummy/Tablet Hisap 6 6 100%
SAMPLINGSPESIFIK BALAI
11 Pegal Linu/NyeriSendi 9 9 100%
12 Multivitamin 15 15 100%
176
NOJENIS SAMPEL(sesuai prioritas
sampling)RENCANA TAHUNAN Realisasi %
Pencapaian
13 Energi Drink 8 8 100%14 Gemuk 9 10 111%15 TIE/ED 116 SM Online 2 1 50%
TOTAL 144 144 100%
177
Tabel 27Evaluasi Umum Prioritas Sampling Produk Pangan
UPT Balai Besar / Balai POM di Banda AcehTahun 2018
NOJENIS SAMPEL(sesuai prioritas
sampling)RENCANA TAHUNAN Realisasi %
Pencapaian
1 PANGAN RUTIN1. Produk Susu
dan AnalognyaSusu UHT/SusuSteril 4 4 100%Susu Pasteurisasi 1 1 100%Es Krim 10 10 100%2. Lemak, minyakdan emulsi minyakMinyak Kelapa(Refined BleachedDeodorized CoconutOil)
6 6
100%3. Buah dan SayurBuah DalamKemasan 12 14 117%Jem Buah atau SelaiBuah 15 16 107%Manisan buah 8 10 125%Keripik (dari buahyang ada pada04.1.2.12)
34 133%
178
NOJENIS SAMPEL(sesuai prioritas
sampling)RENCANA TAHUNAN Realisasi %
Pencapaian
4. Kembang gula,permen, coklatKakao Bubuk 4 4 100%Kembang GulaKeras/Permen Keras 22 22 100%Kembang GulaLunak/PermenLunak; atau GulaKapas (cotton candy)/ Arumanis; ataugulali; ataumarsmallow
20 20
100%Kembang Gula Karet/ Permen Karet 4 4 100%5. Serealia dan
produk serealiaMi basah mentah 22 27 123%Mie kering 30 33 110%Dodol/ Jenang /Gelamai 8 8 100%Tahu 13 13 100%8. Produk BakeriRoti Tawar 18 22 122%Biskuit 45 44 98%Keik (Cake) 18 18 100%9. Daging dan
Produk DagingDendeng daging 3 3 100%Kornet daging 3 3 100%Sosis daging 3 3 100%
179
NOJENIS SAMPEL(sesuai prioritas
sampling)RENCANA TAHUNAN Realisasi %
Pencapaian
Bakso daging 5 5 100%Naget ayam 3 3 100%10. Ikan dan ProdukPerikananUdang dan HasilOlahnya (tempura,naget dll)
55 100%
Ikan dan hasilolahnya (Bakso Ikan,Otak-otak, siomay,empek-empek, dll)
8 8
100%Ikan kering/ asin 5 5 100%Kerupuk ikan/udang 5 5 100%Terasi 4 4 100%Ikan dalam kaleng 9 11 122%11. Pemanis
Gula kristal rafinasi 0 0 0%Gula kristalputih/gula pasir 2 3 150%Madu 1 1 100%Gula Merah/ Aren 2 2 100%12. Garam,
rempah, sup, saus,saladBumbu Siap Pakai 16 16 100%Saus tomat/cabe 12 12 100%Kecap manis/asin 10 10 100%13. Pangan Gizi
KhususFormula Bayi 1 1 100%
180
NOJENIS SAMPEL(sesuai prioritas
sampling)RENCANA TAHUNAN Realisasi %
Pencapaian
Formula Lanjutan 1 1 100%Minuman ibu hamildan atau ibumenyusui
11 100%
MP-ASI BubukInstan 1 1 100%MP-ASI Biskuit Bayi 1 1 100%14. Minuman, tidak
termasuk produksusuAir Minum Isi Ulang(AMIU)/Depo AirMinum
55 100%
Kopi instant 4 4 100%Minuman Beralkohol 2 2 100%Serbuk MinumanBerperisa 8 9 113%Minuman rasa buah 8 8 100%Minuman Sari buah 7 7 100%Minuman Teh dalamkemasan 7 7 100%Minuman Kopi dalamkemasan 7 7 100%Air Minum DalamKemasan (AMDKdemineral/ AMDKmineral)
50 50
100%Sirup berperisa 12 13 108%15. Makanan
ringan siap santap
181
NOJENIS SAMPEL(sesuai prioritas
sampling)RENCANA TAHUNAN Realisasi %
Pencapaian
Jagung Marning /Berondong 2 2 100%Makanan ekstrudat(Chiki/Taro dll) 25 25 100%Makanan Ringan(Keripik umbi, peyek,emping, dll)
24 24100%
Kacang Garing/Kacang BawangGoreng (KacangTojin)/ Kacang Bali/Kacang Panggang/Kacang Atom(Sukro)/ KacangTelur/ KacangGoyang/ JipangKacang Tanah
20 20 100%
BTP (BahanTambahan Pangan)BTP Pewarna Merah 6 7 117%BTP PewarnaKuning 6 8 133%BTP pengembang(Na bikarbonat :Soda kue, bakingsoda, bakingpowder)
4
5 125%BTP Perisa 11 21 191%
2 PANGANFORTIFIKASITepung Terigu 10 10 100%
182
NOJENIS SAMPEL(sesuai prioritas
sampling)RENCANA TAHUNAN Realisasi %
Pencapaian
Garam beriodium 80 83 104%Minyak GorengSawit 10 10 100%
3 PJAS 16 16 100%4 KEMASAN
PANGANMelamin 2 2 100%Keramik 1 1 100%
5 DNA 9 9 100%6 KASUS/UMKM/LAB
AIR/PEMENUHANRUANG LINGKUP
71 32 45%
JUMLAH 771 771 100%
183
Tabel 28Evaluasi Umum Prioritas Sampling Produk dan Bahan Berbahaya
UPT Balai Besar / Balai POM di Banda AcehTahun 2018
NOJENIS SAMPEL(sesuai prioritas
sampling)RENCANA TAHUNAN Realisasi %
Pencapaian
1 Bahan Pengemasdan BahanBerbahaya
3 3 100%
184
Tabel 29Hasil Pengujian Barang Bukti Kasus Di Bidang Narkotika dan Psikotropika
UPT Balai Besar / Balai POM di Banda AcehTahun 2018
Jum
lah
Sam
pel
Hasil PengujianNarkotika Psikotropika Negatif
Her
oin/
Puta
w
Gan
ja
Kod
ein
Mor
fin
Jum
lah
MD
MA
/Eks
tasi
Met
amfe
tam
in/S
habu
Am
feta
min
Dia
zepa
m
Bro
maz
epam
Nitr
azep
am
Phen
obar
bita
l
Lain
-2
Jum
lah
Trih
eksi
phen
idil
Lain
-lain
Jum
lah
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 16 17 18
N I H I L
185
Tabel 30Profil Kemampuan Kerja Tenaga Penguji
UPT Balai Besar / Balai POM di Banda AcehTahun 2018
No Laboratorium Jumlah Tenaga Jumlah SampelYang DiUji
JumlahParameter Uji
Kemampuan KerjaPerorang/Tahun
Sampel Parameter UjiPengujian Kimia
1 Obat 3 462 1855 154 6182 NAPZA 1 35 68 35 683 Obat Tradisional 4 443 1889 111 4724 Kosmetik 5 914 18128 183 36265 PKRT 1 144 724 144 7246 Produk Komplemen 0 0 0 0 07 Makanan Minuman 6 929 5335 154,83 889,17
TOTAL 29 2927 27999 781,83 6397,17Pengujian Mikrobiologi dan Bioteknologi
1 Pangan
9
608 1633 185.55 383.052 Obat Tradisional 224 1499 103.85 351.553 Suplemen 81 319 36.45 71.654 Kosmetik 430 2150 193.5 494.55 Pihak III 31 49 7 10.37 Kasus 39 46 8.60 9.558 Keracunan 12 40 3 109 Obat 32 44 8.4 10.80
10 Rujukan 127 127 31.75 31.75TOTAL 9 1604 5907 578.1 1373.15
186
Tabel 31Intelijen dan Penyidikan di bidang Pengawasan Obat dan Makanan
UPT Balai Besar / Balai POM di Banda AcehTahun 2018
No Kabupaten/Kota Penyidikan Tindak Pidana Obat dan Makanan
Satuan JumlahKasus
Satuan JumlahTotal
Perkara
JumlahPerkara
yangdiselesaikan
Jumlah nilaibarang buktiperkara (Rp)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)1 Kota Banda Aceh kasus 10 perkara 5 5 157.771.000
2 Kabupaten Aceh Besar kasus 3 perkara 1 1 2.990.000
3 Kabupaten Pidie kasus 9 perkara 4 4 97.048.000
4 Kabupaten Aceh Utara kasus 2 perkara 1 1 60.000.000
5 Kota Sabang kasus 2 perkara 0 0 0
6 Kabupaten Pidie Jaya kasus 2 perkara 0 0 0
7 Kabupaten Bireuen kasus 1 perkara 0 0 0
8 Kota Lhokseumawe kasus 2 perkara 0 0 0
TOTAL kasus 31 perkara 11 11 317.809.000
187
Tabel32Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE) dan Pengaduan Masyarakat
UPT Balai Besar / Balai POM di Banda AcehTahun 2018
No Kabupaten/Kota KIE Pengaduan Masyarakat
Satuan Jumlah KIE Satuan Jumlah PengaduanMasyarakat
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Kab. Aceh UtaraKIE denganTokohMasyarakat
3 Obat 12
2 Kota LhokseumaweKIE denganTokohMasyarakat
1 Pangan 171
3 Kab. BireunKIE denganTokohMasyarakat
1 ObatTradisional 42
4 Kab. Aceh TimurKIE denganTokohMasyarakat
1 Kosmetik 52
5 Kota LangsaKIE denganTokohMasyarakat
1 SuplMakanan 6
6 Kab. Aceh TamiangKIE denganTokohMasyarakat
1 Napza 5
188
7 Kota Banda Aceh PenyebaranInformasi 2 BB 6
8 Kab. Nagan Raya PenyebaranInformasi 1 Alkes 5
9 Kab. Aceh Barat PenyebaranInformasi 2 PKRT 3
10 Kab. Bener Meriah PenyebaranInformasi 1 Info Umum 19
11 Kab. Aceh Tengah PenyebaranInformasi 1
12 Kab. Aceh Tenggara PenyebaranInformasi 1
13 Kab. Gayo Lues PenyebaranInformasi 1
14 Kab. Piide PenyebaranInformasi 1
15 Kab.Pidie Jaya PenyebaranInformasi 1
16 Kab. Simeulu PenyebaranInformasi 1
17 Kota Banda Aceh KIE OMKA 1
18 Kab.Pidie KIE PanganFortifikasi 1
19 Kota Banda Aceh
KIEKampanyeCerdasMenggunakanKosmetikUntukGenerasiMillenial
1
20 Kota Banda Aceh KIE EventBulan 1
189
KeamananPanganNasional
21
Kota Banda Aceh KIE MelaluiMediaElektronik(Metro TV)
2
22
Kota Banda Aceh KIE MelaluiMediaElektronik(TVRI)
3
23 Kota Banda Aceh KIE MelaluiPameran 3
24 Kab. Aceh Besar KIE MelaluiPameran 1
TOTAL 33 321
190
Tabel 33Penggolongan Konsumen Menurut ProfesiUPT Balai Besar / Balai POM di Banda Aceh
Tahun 2018
NO PROFESI JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGST SEPT OKT NOV DES TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Apoteker 0 0 2 4 2 0 0 0 1 0 0 1 10
2 Asisten Apoteker 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Dokter 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Ibu Rumah Tangga 8 1 0 0 0 0 0 2 3 3 0 9 26
5 Karyawan 15 1 5 1 2 0 1 0 1 0 0 7 33
6 Pelajar/Mahasiswa 3 3 2 2 1 0 1 3 1 3 0 23 42
7 Nakes Lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2
8 Pelaku Usaha 21 17 11 17 14 1 6 6 15 5 0 48 161
9 Sarjana 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Wartawan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 LSM 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
12 Umum 2 0 2 5 1 0 4 1 0 1 0 30 46
13 PNS/TNI/POLRI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 Peneliti 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
T o t a l 48 22 22 24 19 1 12 12 21 12 0 120 321
191
Tabel 34Sarana Yang Dipergunakan Konsumen Dalam Menyampaikan Pengaduan/Pertanyaan
UPT Balai Besar / Balai POM di Banda AcehTahun 2018
NO SARANA YANGDIGUNAKAN JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGST SEPT OKT NOV DES
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 E-mail 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5
2 Langsung 40 22 20 25 0 1 12 12 21 9 0 68
3 Telepon 2 0 1 4 0 0 0 0 0 3 0 34
4 Fax 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Surat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 SMS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
7 Medsos 8 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 6T o t a l 50 22 22 29 0 1 12 12 21 12 0 114
192
Tabel 35Jumlah IRTP Yang Telah Mengikuti Penyuluhan Keamanan Pangan s/d Tahun 2018
UPT Balai Besar / Balai POM di Banda AcehTahun 2018
Tahun Jumlah IRT yangMengikuti PKP
Jumlah IRTP YangMendapatkan Sertifikat
Jumlah Produk YangMendapatkan Sertifikat
2005 120 120 662006 118 118 352007 100 100 1582008 - - -2009 - - -2010 - - -2011 - - -2012 - - -2013 - - -2014 - - -2015 - - -2016 - - -2017 - - -2018 - - -2005 120 120 662006 118 118 352007 100 100 158
JUMLAH 338 338 259
193
Tabel 36Data Kasus Keracunan di Propinsi Aceh
UPT Balai Besar / Balai POM di Banda AcehTahun 2018
No. Penyebab Frekwensi Jumlah PenderitaYang Sakit
Jumlah PenderitaYang Meninggal
1 Binatang - - -2 Tumbuhan - - -3 Obat Tradisional - - -4 Kosmetika - - -5 Pestisida - - -6 Kimia - - -7 Napza - - -8 Obat - - -9 Pencemar Lingkungan - - -10 Makanan 6 KLB 290 -11 Minuman - - -12 Produk Komplemen - - -13 Campuran - - -
TOTAL 6 KLB 290 -
194
Tabel 37Frekwensi Kasus Keracunan Menurut Kabupaten / Kota
UPT Balai Besar / Balai POM di Banda AcehTahun 2018
Frekwensi
Kab / Kota
Penyebab
Obat Napza ObatTradisional
Kosmetik SuplemenMakanan
Pangan Total
1 2 3 4 5 6 7 8Aceh Tenggara
(Kutacane)- - - - - 1 KLB 1 KLB
Pidie- - - - - 1 KLB 1 KLB
Aceh Selatan1 KLB 1 KLB
Aceh Besar2 KLB 2 KLB
Aceh Tamiang- - - - - 1 KLB 1 KLB
195
Tabel 38PENGAWASAN IKLAN SEDIAAN FARMASI DAN MAKANAN
UPT Balai Besar / Balai POM di Banda AcehTahun 2018
NO. PRODUK JENIS MEDIA JUMLAH YANG DIAWASI TANGGAPANBADAN POMJml MS TMS
1 Obat - Media Cetak - - - LAPORANIKLAN AGAR
MELALUI SIPT
- Media Elektronik - - -- Media Luar Ruang - - -- Leaflet / Brosur 51 30 21
2 ObatTradisional - Media Cetak - - -
BELUM ADATANGGAPAN- Media Elektronik - - -
- Media Luar Ruang - - -- Leaflet / Brosur 218 82 136
3 SuplemenMakanan - Media Cetak - - -
- Media Elektronik - - -- Media Luar Ruang - - -- Leaflet / Brosur - - -
4 Makanan /Minuman - Media Cetak - - -
BELUM ADATANGGAPAN- Media Elektronik - - -
- Media Luar Ruang - - -- Leaflet / Brosur 93 13 80
5 Kosmetika - Media Cetak - - - BELUM ADATANGGAPAN- Media Elektronik - - -
196
NO. PRODUK JENIS MEDIA JUMLAH YANG DIAWASI TANGGAPANBADAN POMJml MS TMS
- Media Luar Ruang - - -- Leaflet / Brosur 278 189 89
6 AlatKesehatan - Media Cetak - -
- Media Elektronik - -- Media Luar Ruang - -- Leaflet / Brosur - -
7 PKRT - Media Cetak - - -- Media Elektronik - - -- Media Luar Ruang - - -- Leaflet / Brosur - - -
8 Rokok - Media Cetak - - -
BELUM ADATANGGAPAN
- Media Elektronik - - -- Media Luar Ruang 284 172 112- Leaflet / Brosur - - -
TOTAL 924 486 438
197
Tabel 39MATRIKS TINDAK LANJUT HASIL PENGAWASAN YANG DILAKUKAN OLEH BALAI BESAR/ BALAI POM
UPT BALAI BESAR / BALAI POM DI Banda AcehTAHUN 2018
A. Matriks Tindak Lanjut Hasil Pengawasan yang Dilakukan oleh BPOM
No Bulan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan yang Dilakukan olehBPOM*
Jumlah Feedback**
Obat OT SK Kosmetik Pangan Total Obat OT SK Kosmetik Pangan Total(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
1 Januari 0 0 0 17 1 18 0 0 0 0 1 12 Februari 14 9 0 10 2 35 3 0 0 0 0 33 Maret 10 6 0 10 3 29 5 0 0 0 1 64 April 6 1 0 8 12 27 1 0 0 0 0 15 Mei 16 2 0 6 14 38 2 0 0 0 3 56 Juni 34 5 0 13 34 86 0 0 0 0 0 07 Juli 5 3 0 30 5 43 2 0 0 0 0 28 Agustus 8 2 0 12 2 24 0 0 0 0 0 09 September 8 0 0 8 10 26 0 0 0 0 0 010 Oktober 17 8 9 6 40 1 0 0 0 0 111 November 15 2 0 12 21 50 0 0 0 0 0 012 Desember 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
TOTAL 133 38 0 135 110 416 15 0 0 0 5 20
198
B. Matriks Rekomendasi yang Dilakukan oleh BPOM yang Diberikan Kepada Instansi Terkait
No Bulan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan yang Dilakukan oleh BPOM* Jumlah Feedback**Obat OT SK Kosmetik Pangan Total Obat OT SK Kosmetik Pangan Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)1 Januari 1 Januari 3 0 0 0 2 5 1 0 0 02 Februari 2 Februari 16 0 0 0 0 16 1 0 0 03 Maret 3 Maret 9 0 0 0 2 11 7 0 0 04 April 4 April 6 0 0 0 1 7 4 0 0 05 Mei 5 Mei 13 0 0 0 6 19 1 0 0 16 Juni 6 Juni 10 0 0 0 3 13 0 0 0 47 Juli 7 Juli 6 0 0 0 6 12 6 0 0 28 Agustus 8 Agustus 5 0 0 0 2 7 0 0 0 19 September 9 September 6 0 0 0 11 17 0 0 0 010 Oktober 10 Oktober 9 0 0 0 5 14 0 0 0 011 November 11 November 0 0 0 0 17 17 0 0 0 012 Desember 12 Desember 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
TOTAL TOTAL 83 0 0 0 55 138 20 0 0 8
199
Tabel 40SERTIFIKASI/AKREDITASI/PENGHARGAANUPT Balai Besar / Balai POM di Banda Aceh
Tahun 2018
No SERTIFIKASI/AKREDITASI/PENGHARGAAN SATUAN JUMLAH
(1) (2) (3) (4)1 ISO 9001:2015 sertifikat 1
2 SNI ISO/IEC 17025:2008 sertifikat 1
3Penghargaan pelayanan publik/ PiagamWilayah Bebas Korupsi dari KemenPANRB
sertifikat -
4 OHSAS 18001 : 2007 sertifikat 1
200
Tabel 41LAPORAN REALISASI ANGGARAN
UPT Balai Besar / Balai POM di Banda AcehTahun 2018
NO SUMBERANGGARAN BELANJA PEGAWAI (RP) BELANJA BARANG (RP) BELANJA MODAL TOTAL
PAGU REALISASI PAGU REALISASI PAGU REALISASI PAGU REALISASI1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 RupiahMurni (RM)
Rp 9,925,433,000 Rp 9,472,341,560 Rp 18,302,809,000 Rp 14,516,806,076 Rp 11,862,432,000 Rp 11,698,204,631 Rp 40,090,674,000 Rp 35,687,352,267
2 PNBP Rp 215,000,000 Rp 61,028,403
Jumlah Rp 9,925,433,000 Rp 9,472,341,560 Rp 18,302,809,000 Rp 14,516,806,076 Rp 11,862,432,000 Rp 11,698,204,631 Rp 40,305,674,000 Rp 35,748,380,670
Sumber : Aplikasi Homspan Kemenkeu KPPN Banda Aceh
BALAI BESAR POM DI BANDA ACEHJln. Tgk. H. Daud Beureueh No. 110 Telp : (0651-23926)
Banda Aceh 23126