laporan tahunan 2012 from innovation to transformation · pdf filept multipolar tbk laporan...
TRANSCRIPT
Laporan Tahunan 2012
From Innovation to Transformation
Strongly Positionedto Take On the Future
PT Multipolar Tbk
Daftar Isi
KILAS KINERJA 2012 4 Ikhtisar Keuangan5 Ikhtisar Saham
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI8 Laporan Dewan Komisaris12 Laporan Direksi
PROFIL PERUSAHAAN18 Identitas Multipolar19 Komposisi Pemegang Saham20 Sekilas Perusahaan22 Peristiwa Penting di Tahun 201223 Visi dan Misi24 Profil Dewan Komisaris26 Profil Direksi28 Sumber Daya Manusia30 Anak Perusahaan36 Lembaga Profesi Penunjang Perusahaan36 Penghargaan
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN 38 Tinjauan Umum38 Tinjauan Operasional39 Pengembangan Strategis dan Transformasi
Perusahaan40 Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha42 Uraian Atas Kinerja Keuangan Perusahaan45 Kemampuan Membayar Utang dan Tingkat
Kolektibilitas Piutang
Kilas Kinerja 2012
Profil Perusahaan
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
03
17
07
37
49
PT Multipolar Tbk
PT Multipolar Tbk
1Laporan Tahunan 2012
45 Struktur Modal, Kebijakan Manajemen Atas Struktur Modal dan Tingkat Solvabilitas
45 Informasi dan Fakta Material yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntan
46 Prospek Usaha Perusahaan46 Rencana Jangka Panjang46 Aspek Pemasaran47 Uraian Mengenai Kebijakan Dividen
dan Jumlah Dividen47 Informasi Material Mengenai
Investasi, Ekspansi, Divestasi, Akuisisi, atau Restrukturisasi Utang/Modal
47 Transaksi yang Mengandung Benturan Kepentingan dan Transaksi dengan Pihak yang Memiliki Hubungan Istimewa (Afiliasi)
48 Kebijakan Akuntansi
TATA KELOLA PERUSAHAAN50 Perkembangan GCG51 Kebijakan GCG51 Struktur Tata Kelola Perusahaan54 Dewan Komisaris54 Pelaksanaan Tugas dan Tanggung
Jawab Komisaris pada tahun 201255 Frekuensi Rapat dan Tingkat
Kehadiran Dewan Komisaris55 Direksi55 Frekuensi Rapat dan Tingkat
Kehadiran Direksi
55 Sekretaris Perusahaan56 Komite Audit59 Internal Audit59 Auditor Eksternal59 Permasalahan Hukum60 Etika Perusahaan60 Akses Informasi61 Manajemen Risiko62 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan64 Laporan Komite Audit
LEMBAR PERTANGGUNGJAWABAN LAPORAN TAHUNAN
LAPORAN KEUANGAN
PT Multipolar Tbk
2 Laporan Tahunan 2012
Penjualan Bersih
Laba Usaha
Laba Bersih
Laba Bruto
22,36%
25,06%
73,46%
1.128,02%
12,6 Triliun
223,1 Miliar
2,2 Triliun
166,6 Miliar
PT Multipolar Tbk
3Laporan Tahunan 2012
Kilas Kinerja 2012
Ikhtisar KeuanganIkhtisar Saham
3Laporan Tahunan 2012
PT Multipolar Tbk
4 Laporan Tahunan 2012
LAPORAN LABA RUGIDalam jutaan Rupiah
Uraian 2012 2011 2010
Penjualan Bersih 12.642.770 10.332.842 9.537.671
Laba Kotor 2.248.895 1.798.193 2.101.164
Laba Bersih Tahun Berjalan
Laba Bersih Tahun Berjalan yang dapat
diatribusikan kepada:
• PemilikEntitasInduk
• KepentinganNon-Pengendali
166.583
28.636
137.947
96.038
20.318
75.720
5.741.641
2.830.626
2.911.015
Jumlahrata-ratatertimbangsahamyang
ditempatkan dan disetor (Saham)
7.727.543.301 7.727.542.935 5.542.508.377
Laba (Rugi) Per Saham Dasar
(Dalam Rupiah Penuh)
4 3 511
POSISI KEUANGANDalam jutaan Rupiah
RASIO KEUANGAN
Uraian 2012 2011 2010
Kas dan Setara Kas 2.875.259 2.039.663 3.043.788
Piutang Usaha 231.454 193.499 225.004
Aset Keuangan Lancar Lainnya 1.187.714 1.883.695 2.249.839
Persediaan 2.064.262 1.413.534 1.057.447
Aset Lancar Lainnya 602.717 462.473 430.605
Jumlah Aset Lancar 6.961.406 5.992.864 7.006.683
InvestasipadaEntitasAsosiasidanInvestasi
Jangka Panjang Lainnya
1.534.056 1.526.659 1.376.492
Aset Tidak Lancar Lainnya 5.592.721 6.795.184 5.633.511
Jumlah Aset Tidak Lancar 7.126.777 8.321.843 7.010.003
Jumlah Aset 14.088.183 14.314.707 14.016.686
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 4.671.652 4.042.864 3.705.603
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 2.363.458 2.123.105 1.810.532
Jumlah Liabilitas 7.035.110 6.165.969 5.516.135
JumlahEkuitas 7.053.073 8.148.738 8.500.551
JumlahLiabilitasdanEkuitas 14.088.183 14.314.707 14.016.686
Modal Kerja Bersih 2.289.754 1.950.000 3.301.080
Uraian 2012 2011 2010
Laba bersih terhadap Aset (%) 0,20% 0,14% 20,19%
LababersihterhadapEkuitas-bersih(%) 0,41% 0,25% 33,30%
Laba bersih terhadap Penjualan bersih 0,23% 0,20% 29,68%
Rasio Lancar (x) 1,49 1,48 1,89
LiabilitasterhadapEkuitas-bersih(x) 1,00 0,76 0,65
Liabilitas terhadap Aset (x) 0,50 0,43 0,39
Ikhtisar Keuangan
PT Multipolar Tbk
5Laporan Tahunan 2012
KINERJA SAHAM
Uraian 2012 2011 2010
Laba Bersih per Saham (Rp) 4 3 511
Jumlah Saham yang Beredar (Saham) 7.727.543.468 7.727.542.968 7.727.542.830
Jumlah Saham Rata-rata Tertimbang (Saham) 7.727.543.301 7.727.542.935 5.542.508.377
Nilai Buku per Saham 913 1.055 1.534
5Laporan Tahunan 2012
Harga Saham Per Kuartal
Kuartal 1 Kuartal 2 Kuartal 3 Kuartal 4
2012
Tertinggi (Rp) 170 155 255 265
Terendah (Rp) 132 111 121 180
Akhir (Rp) 139 121 220 205
Volume (Saham) 164.588.500 411.698.000 1.360.182.500 1.177.368.500
2011
Tertinggi (Rp) 340 285 255 164
Terendah (Rp) 230 205 126 124
Akhir (Rp) 260 210 141 151
Volume (Saham) 1.921.415.000 1.154.831.500 1.225.994.000 291.125.000
Ikhtisar Saham
TanggalPembayaran
Periode Tanggal RUPST DividenJumlah Saham
BeredarJumlah Dividen
yang dibayarkan
16-Nov-92 Jul91-Jul92 11-Sep-92 240 11.428.000 2.742.720.000
16-Nov-93 Jul92-Jul93 11-Sep-93 35 34.284.000 1.199.940.000
16-Nov-94 Jul93-Jul94 11-Sep-94 45 34.284.000 1.542.780.000
16-Nov-95 Jul94-Jul95 11-Sep-95 55 34.284.000 1.885.620.000
16-Nov-96 Jul95-Jul96 11-Sep-96 16 137.136.000 2.194.176.000
4-Jul-07 Jul06-Jul07 23-Mei-07 1 6.785.159.000 6.785.159.000
5-Mei-08 Jul07-Jul08 19-Mar-08 1 6.785.159.000 6.785.159.000
28-Jun-10 Jul09-Jul10 14-Mei-10 2,15 7.742.542.830 16.614.217.085
24-Mar-11 Jul10-Jul11 14-Feb-11 10 7.742.542.830 77.275.428.300
7-Jun-12 Jul11-Jul12 27-Apr-12 1 7.742.542.968 7.742.542.968
RIWAYAT PEMBAYARAN DIVIDEN
PT Multipolar Tbk
6 Laporan Tahunan 2012
Asal SahamTanggal
Pencatatan
TambahanJumlah Saham
(Lembar)
Jumlah SahamBeredar Setelah
Transaksi
Nilai Nominal Per Lembar Saham (Rp)
Penawaran Umum Perdana 6-Nov-89 3.428.000 3.428.000 1.000
Company Listing 16-Jul-90 8.000.000 11.428.000 1.000
Saham Bonus (1:2) 9-Nov-92 22.856.000 34.284.000 1.000
Penawaran Umum dengan HMETD I (1:3 @ Rp 1000)
12-Jul-96 102.852.000 137.136.000 1.000
Stock Split 1-Apr-97 137.136.000 274.272.000 500
Penawaran Umum dengan HMETD II (10:55 @ Rp 500)
14-Jul-97 1.508.496.000 1.782.768.000 500
Penawaran Umum Terbatas 27-Jul-00 89.000.000 1.871.768.000 500
Penawaran Umum dengan HMETD III (4:5 @ Rp 125)
24-Jun-052.339.710.000saham kelas B
1.871.768.000Saham Kelas A
Kelas A @ Rp 500
2.339.710.000Saham Kelas B
Kelas B @ Rp 125
Penawaran Umum dengan HMETD IV (18:11 @ Rp 125)
8-Des-062.573.681.000saham kelas B
1.871.768.000Saham Kelas A
Kelas A @ Rp 500
4.913.391.000Saham Kelas B
Kelas B @ Rp 125
Penggabungan Saham (Reverse Stock) (4:1)
12-Apr-10
467.942.000Saham Kelas A
Kelas A @ Rp 2.000
1.228.347.890Saham Kelas B
Kelas B @ Rp 500
Penawaran Umum dengan HMETD V (9:32 @ Rp 125)
14-Apr-106.031.252.940saham kelas C
467.942.000Saham Kelas A
Kelas A @ Rp 2.000
1.228.347.890Saham Kelas B
Kelas B @ Rp 500
6.031.252.940Saham Kelas C
Kelas C @ Rp 100
Pelaksanaan Waran 19-Apr-12500 saham
kelas C
467.942.000Saham Kelas A
Kelas A @ Rp 2.000
1.228.347.890Saham Kelas B
Kelas B @ Rp 500
6.031.253.440Saham Kelas C
Kelas C @ Rp 100
RIWAYAT PENCATATAN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA
Ikhtisar Saham
PT Multipolar Tbk
8 Laporan Tahunan 2012
Laporan Dewan Komisaris
B erbagai prestasi berhasil diraih Perseroan selama kurun waktu 2012, hingga menempatkan Perseroan
menjadi perusahaan unggul dan kompetitif di tengah persaingan usaha yang kian ketat. Perseroan berhasil meneruskan tonggak kesuksesan dan memantapkan posisi Perseroan sebagai perusahaan terkemuka tidak hanya di Indonesia tetapi juga manca negara
Para Pemegang Saham dan Pelanggan yang kami hormati,
Tahun 2012 merupakan tahun yang penuh keberhasilan bagi PT Multipolar Tbk. (“Perseroan”)
dalam mengembangkan bisnis Perseroan. Dewan Komisaris telah bekerja secara aktif dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan amanat yang diberikan oleh Pemegang
Saham kepada kami untuk senantiasa memantau sistem pengelolaan Perseroan agar berjalan
sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan. Dewan Komisaris juga melakukan pengawasan secara
intensif terhadap Direksi baik dalam pelaksanaan target jangka panjang, hingga pelaksanaan good
corporate governance di lingkungan Perseroan. Dengan bangga kami sampaikan bahwa kinerja
Perseroan sepanjang tahun 2012 sangat memuaskan. Perseroan berhasil merealisasikan target
dengan pencapaian tinggi dan melakukan pengembangan bisnis, melanjutkan keberhasilan yang
diraih pada tahun-tahun sebelumnya.
Berbagai prestasi berhasil diraih Perseroan selama kurun waktu 2012, hingga menempatkan
Perseroan menjadi perusahaan unggul dan kompetitif di tengah persaingan usaha yang kian ketat.
Perseroan berhasil meneruskan tonggak kesuksesan dan memantapkan posisi sebagai perusahaan
terkemuka tidak hanya di Indonesia tetapi juga manca negara. Hal ini tidak lepas dari implementasi
strategi dan kebijakan yang didukung oleh kerja keras jajaran Direksi, manajemen, dan seluruh
karyawan yang senantiasa menjalankan arahan yang diberikan oleh Dewan Komisaris.
PT Multipolar Tbk
9Laporan Tahunan 2012
PENILAIAN KINERJA DIREKSI DAN ARAHAN DEWAN KOMISARISDewan Komisaris menilai bahwa kinerja Direksi
sepanjang tahun 2012 sangat baik. Hal ini dibuktikan
dengan pencapaian kinerja Perseroan yang meningkat
dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dewan
Komisaris memberikan penghargaan yang tinggi
kepada jajaran Direksi, manajemen, dan seluruh
karyawan atas kinerja yang dicapai di tahun ini.
Dengan bangga kami menyampaikan keberhasilan
yang diraih Perseroan di bawah arahan Direksi
sebagai berikut:
1. Pendapatan bersih per 31 Desember 2012
sebesar Rp 12,6 triliun, mengalami kenaikan
22,36% dibandingkan dengan pendapatan
bersih pada akhir tahun 2011 dengan jumlah
Rp 10,3 triliun.
2. Laba bersih per 31 Desember 2012 adalah
sebesar Rp 166,6 miliar, naik 73,46% dari laba
bersih tahun 2011 sebesar Rp 96 miliar.
Pencapaian tersebut tentunya membuat Dewan
Komisaris dapat berbangga hati walaupun ke depan,
tantangan yang dihadapi Perseroan akan bertambah
seiring ketatnya persaingan bisnis di tengah kondisi
THEO L. SAMBUAgAPresiden Komisaris
Laporan Dewan Komisaris
PT Multipolar Tbk
10 Laporan Tahunan 2012
perekonomian Indonesia yang membaik. Namun dengan pertumbuhan yang terus meningkat
dari tahun ke tahun, kami memastikan bahwa Perseroan akan tetap selalu menjadi market leader.
Guna mendorong perkembangan setiap lini bisnis yang dikelola Perseroan dan anak perusahaan,
kami sampaikan beberapa hal kepada Direksi sebagai pedoman untuk meningkatkan pertumbuhan
Perseroan di tahun-tahun mendatang:
1. Meningkatkan pelayanan terhadap mitra kerja dan pelanggan
2. Memperluas jangkauan usaha di semua lini bisnis yang Perseroan kelola dan semua entitas
anak perusahaan
3. Mengoptimalkan peran dan fungsi manajemen risiko
4. Meningkatkan kemampuan dan keahlian staf dan karyawan melalui pendidikan dan pelatihan
baik formal maupun non formal.
5. Terus mengembangkan teknologi informasi (TI) sehingga dapat mendukung operasional
Perseroan lebih efisien.
6. Menjalankan bisnis yang bertanggung jawab secara sosial terhadap lingkungan maupun
kepada masyarakat luas.
KONDISI DAN PROSPEK USAHA KE DEPANKetidakpastian perekonomian global masih berlanjut akibat krisis yang terjadi di Eropa. Hal ini
berdampak kepada sebagian kawasan Asia seperti China dan India, sebagai mitra dagang utama
Indonesia. Berbeda dengan kondisi global, perekonomian Indonesia pada tahun 2012 justru
mengalami pertumbuhan positif. Seiring pertumbuhan perekonomian nasional, kinerja Perseroan
menunjukkan pencapaian yang memuaskan dan menjanjikan. Pada tahun 2012, Perseroan
berhasil mengakuisisi PT Tecnoves International sebagai bagian dari upaya mengembangkan
usaha Perseroan di bidang multimedia. PT Tecnoves International merupakan perusahaan yang
memiliki kerjasama dengan JSAT Jepang untuk penggunaan satelit JSAT dengan kepemilikan 12
transponder. Penggunaan satelit menjadi penting di Indonesia sebagai negara yang memiliki lebih
dari 17.000 pulau. Melalui akuisisi ini, Perseroan turut mendukung pembangunan nasional dengan
memberikan layanan telekomunikasi yang lebih baik kepada masyarakat Indonesia hingga daerah-
daerah pelosok.
Selanjutnya, Perseroan juga berhasil melakukan pengambil-alihan seluruh saham milik PT Matahari
Putra Prima Tbk (“Matahari”) dalam anak perusahaan PT Nadya Putra Investama (“NPI”) dan PT
Matahari Pacific (“MP”) kepada Perseroan. Pengalihan saham merupakan strategi Perseroan untuk
Matahari lebih fokus pada bisnis inti (streamline). Strategi ini juga sejalan dengan rekomendasi dari
Merrill Lynch tentang pengelolaan bisnis ritel. Dengan strategi ini, Perseroan semakin meningkatkan
nilai kompetitifnya dan memperkuat posisinya dalam pasar ritel modern di Indonesia di didukung
dengan perkembangan Matahari sebagai perusahaan ritel terbesar dan termodern di Indonesia.
Melalui strategi streamline, Perseroan mampu menyongsong transformasi bisnis ritel yang lebih
besar dan modern di tanah air.
Laporan Dewan Komisaris
PT Multipolar Tbk
11Laporan Tahunan 2012
Usaha ritel Perseroan di China melalui Robbinz Department Store dan Hipermart mengalami peningkatan yang
luar biasa. Pelebaran bisnis hingga ke manca negara ini merupakan tantangan yang kami sambut dengan
penuh percaya diri dan optimisme yang tinggi. Kami bangga menyampaikan bahwa Robbinz Department Store
dan Hipermart telah berkembang pesat dalam waktu yang singkat dengan menambah sebanyak 2 (dua) outlet
pada tahun 2012 masing-masing 1 Robbinz dan 1 Hipermart sehingga total outlet sebanyak 8 (delapan) buah.
Dengan tren pertumbuhan penjualan yang terus meningkat serta ditunjang pasar China yang enam kali lebih
besar dari Indonesia, kami menyongsong perusahaan ritel internasional yang lebih besar dan modern.
Perkembangan dan prestasi yang diraih Perseroan senantiasa kami selaraskan dengan pelayanan terbaik kepada
pelanggan sebagai bentuk komitmen atas customer excellent services. Pada tahun 2012, divisi teknologi informasi
(TI) juga semakin mantap dalam melebarkan langkahnya di bisnis ini. PT Multipolar Technology (“MLPT”),
anak perusahaan Perseroan yang sepenuhnya dimiliki Perseroan terus menunjukkan perkembangan yang
berarti dan menjadi kontributor yang penting bagi pertumbuhan Perseroan. Kami juga bangga menyampaikan
bahwa Perseroan melalui PT Visionet Internasional (“VisioNet”) kembali mendapatkan sertifikasi ISO 27001
sebagai bukti pelayanan optimal VisioNet kepada pelanggan. Sertifikasi ini merupakan standardisasi yang
mencakup pembangunan, implementasi, pengerjaan, pengawasan, pengkajian, pemeliharaan dan peningkatan
Information Security Management System (ISMS) dalam bidang usaha operasi TI yang dikelola melalui VisioNet.
Hal ini sekaligus menjadi bukti bahwa VisioNet merupakan perusahaan alih daya TI terpercaya di Indonesia.
PERUBAHAN SUSUNAN KOMISARISBerdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 27 April 2012, komposisi Dewan
Komisaris Perseroan mengalami perubahan dengan diangkatnya saya, Theo L. Sambuaga, sebagai Presiden
Komisaris. Adalah sebuah kehormatan mendapatkan kesempatan bergabung dengan Perseroan. Kerja sama
di antara Dewan Komisaris, jajaran Direksi, manajemen, dan seluruh jajaran Perseroan secara terarah akan
membawa Perseroan semakin maju dan berkembang di masa depan.
APRESIASIMewakili anggota Dewan Komisaris, kami mengucapkan terima kasih kepada Direksi, jajaran manajemen dan
segenap karyawan Perseroan atas kerja keras yang telah ditunjukkan sepanjang tahun 2012. Kepada segenap
mitra kerja dan pelanggan, kami juga menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas kepercayaan
yang diberikan.
Jakarta, 8 April 2013
Theo L. Sambuaga
Presiden Komisaris
Laporan Dewan Komisaris
PT Multipolar Tbk
12 Laporan Tahunan 2012
Laporan Direksi
Pemegang Saham yang terhormat,
Pada tahun 2012, perkembangan ekonomi
nasional tumbuh positif di tengah ketidakpastian
perekonomian global akibat krisis Eropa.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang
signifikan ikut mendorong pendapatan per
kapita penduduk Indonesia terus naik hingga
US$ 3.542 pada kuartal ketiga tahun 2012.
Daya beli masyarakat yang meningkat dengan
jumlah populasi terbesar nomor 4 (empat)
menjadikan Indonesia sebagai pasar strategis
bagi pebisnis lokal maupun asing sehingga
menjadikan daya saing usaha nasional
semakin ketat.
Sebagai perusahaan investasi terkemuka
dengan entitas anak perusahaan yang unggul
dalam semua lini bisnis yang dikelola, PT
Multipolar Tbk (“Perseroan”) menyambut iklim
perekonomian nasional yang kondusif tersebut
dengan mengembangkan langkah-langkah
strategis guna meneruskan kesuksesan yang
berhasil Perseroan raih dari tahun ke tahun. Sejalan
dengan arahan Dewan Komisaris, kami secara aktif
12 Laporan Tahunan 2012
EDDY H. HANDOKOPresiden Direktur
PT Multipolar Tbk
13Laporan Tahunan 2012
S ebagai perusahaan investasi terkemuka dengan entitas anak perusahaan yang unggul dalam semua
lini bisnis yang dikelola, PT Multipolar Tbk (“Perseroan”) menyambut iklim perekonomian nasional yang kondusif dengan mengembangkan langkah-langkah strategis guna meneruskan kesuksesan yang berhasil Perseroan raih dari tahun ke tahun.
memonitor perkembangan setiap lini bisnis entitas anak perusahaan, melakukan antisipasi terhadap
berbagai peluang usaha, investasi baru, divestasi aktiva yang tidak produktif, serta mencari peluang
untuk bekerja sama dengan investor strategis. Kami bersyukur dan bangga, kerja keras yang kami
tempuh membuahkan hasil mengesankan di tahun ini.
Dengan bangga kami sampaikan bahwa Perseroan tumbuh dengan sukses. Hal ini ditandai dengan
penambahan dan peningkatan sumber daya manusia, penguatan jaringan infrastruktur, inovasi
sistem teknologi informasi (TI), dan penerapan tata kelola yang baik di lingkungan Perseroan.
Pertumbuhan Perseroan juga terlihat dari perolehan yang lebih baik dibandingkan pencapaian
tahun 2011, di mana pada 31 Desember 2012, Perseroan membukukan pendapatan bersih sebesar
Rp 12,6 triliun, peningkatan sebesar 22,36% dari tahun 2011 dan laba bersih sebesar Rp166,6
miliar atau tumbuh 73,46%dibandingkan periode tahun lalu.
Bisnis ritel yang dikelola anak perusahaan Perseroan yaitu PT Matahari Putra Prima Tbk (“Matahari”)
juga menunjukkan pertumbuhan signifikan melalui bisnis utamanya, Hypermart dan Foodmart.
Matahari mencatat pendapatan bersih sebesar Rp 10,9 triliun pada tahun 2012 meningkat 22%
dari tahun 2011. Laba bersih Matahari meningkat tajam menjadi Rp239,5 miliar dibandingkan
dengan laba tahun 2011 sebesar Rp120,3 miliar atau peningkatan hampir 100%. Hasil memuaskan
yang berhasil dibukukan Matahari merupakan buah dari fokus dan disiplin yang ketat dalam
meningkatkan efisiensi biaya, pengelolaan persediaan, kebijakan pembelian dan program
pemasaran yang terpadu.
Usaha Perseroan melalui anak perusahaan PT Multipolar Technology (“MLPT”) untuk memperluas
pasar terus dilakukan sebagai strategi berkelanjutan yang kami terapkan dalam mengembangkan
bisnis TI. Kami yakin kegiatan bisnis yang dijalankan akan semakin menunjukan hasil yang
Laporan Direksi
PT Multipolar Tbk
14 Laporan Tahunan 2012
memuaskan. Demikian pula PT Visionet Internasional (“VisioNet”) sebagai perusahaan alih daya
TI (outsourcing TI), VisioNet telah meraih sertifikasi ISO yang membuktikan bahwa VisioNet telah
memiliki manajemen kualitas yang baik dalam pengoperasian Electronic Data Capture dan jasa
perawatan. Perseroan percaya bahwa jasa outsourcing TI akan semakin memainkan peranan yang
penting di tahun-tahun mendatang seiring dengan permintaan pelanggan untuk mendelegasikan
fungsi-fungsi TI mereka kepada VisioNet.
Unit Usaha Multimedia melalui PT First Media Tbk (“First Media”) juga berhasil mencatatkan
pendapatan sebesar Rp 1,3 triliun, dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp 1 triliun. First Media
membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp 10,5 miliar dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar
Rp 3,6 miliar. Peningkatan kinerja First Media menjadi bukti bahwa First Media sebagai perusahaan
TV kabel dan penyedia jaringan pita lebar mampu meningkatkan jumlah pelanggannya setiap tahun.
Ke depan kami yakin, dengan layanan Sitra WiMax, sebuah platform internet broadband yang
dikembangkan First Media, akan mendorong pertumbuhan Perseroan menjadi semakin signifikan.
Anak perusahaan Perseroan dalam bidang pengarsipan modern PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk
(“MMI”) juga menunjukkan perkembangan signifikan. Hal ini terlihat dari pendapatan usaha yang
berhasil dibukukan di tahun 2012 sebesar Rp 56,1 miliar atau meningkat dari tahun 2011 sebesar
Rp 50,7 miliar. Laba bersih tahun 2012 sebesar Rp 11 miliar atau menurun dari tahun 2011 sebesar
Rp 11,8 miliar seiring dengan meningkatnya beban biaya sehubungan dengan penambahan
cabang MMI serta adanya peningkatan beban biaya operasional lainnya. Kinerja keuangan MMI
menunjukkan bahwa MMI berhasil melakukan ekspansi dalam waktu yang sangat singkat setelah
mencatatkan saham perdana (Initial Public Offering) di tahun 2010.
Usaha ritel di China yang kami mulai dengan pembukaan jaringan Hypermart di Suzhou dan
Tianjin, pada tahun ini telah bekembang dari 6 gerai menjadi 8 Gerai yang tesebar di wilayah
Tianjin, Chengdu, Yangzhou, Suzhou and Changzhou. Respon positif dari penduduk China yang
dibuktikan dengan perkembangan Robbinz Department Store dan Hypermart hingga tahun 2012
membuat kami yakin ke depan bisnis ritel akan terus berhasil mencapai perkembangan memuaskan.
KEBIjAKAN TATA KElOlA PERUSAHAANSebagai respon dan antisipasi atas kondisi eksternal dan internal bisnis Perseroan, pada tahun
2012 Perseroan semakin memaksimalkan penerapan kebijakan yang merujuk pada prinsip-prinsip
keterbukaan, akuntabilitas, pertanggungjawaban, kewajaran serta kemandirian sebagai kelanjutan
dari kebijakan yang selalu Perseroan terapkan pada tahun-tahun sebelumnya. Implementasi good
corporate governance (GCG) mengacu kepada budaya Perseroan dengan tujuan pengorganisasian
seluruh kegiatan bisnis sehingga searah dengan visi dan misi Perseroan.
Penerapan GCG bagi Perseroan merupakan elemen fundamental yang mengacu pada international
best practices. Perseroan meyakini bahwa dengan menerapkan GCG berarti turut memfasilitasi
Laporan Direksi
PT Multipolar Tbk
15Laporan Tahunan 2012
sistem bekerja optimal, sehingga dapat meningkatkan nilai Perseroan. Serangkaian langkah
strategis kami terapkan secara intensif guna membangun, menerapkan, dan mengevaluasi proses
implementasi GCG. Langkah ini merupakan rangkaian road map yang terprogram, dengan sasaran
akhir yaitu terwujudnya Perseroan sebagai perusahaan terkemuka dengan praktik tata kelola
terbaik di Indonesia.
Pengelolaan sumber daya manusia (SDM) di tahun 2012 telah dijalankan secara efektif dengan
menyelaraskan kompetensi dan kemampuan melalui pelatihan SDM baik internal maupun
eksternal. Perseroan juga telah memaksimalkan fungsi dari sistem pengendalian internal dalam
rangka pemeriksaan keuangan Perseroan, sehingga menciptakan tata kelola keuangan yang
bersih. Hal ini dibuktikan dengan audit yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik Aryanto, Amir
Jusuf, Mawar & Saptoto mendapatkan hasil “wajar tanpa pengecualian”.
PROSPEK USAHA DAN TARGET DI MASA MENDATANGPertumbuhan yang berhasil dicapai Perseroan dari tahun ke tahun merupakan katalisator atas
perkembangan Perseroan ke depan. Dengan tren positif pertumbuhan yang berhasil diraih
Perseroan dan arahan Dewan Komisaris, pengembangan setiap lini bisnis dan entitas anak
perusahaan Perseroan dipastikan dapat tercapai. Secara garis besar, sikap optimis terhadap prospek
usaha ke depan dapat dilihat dari dua faktor yaitu kondisi perekonomian nasional dan kondisi
internal Perseroan.
Stabilitas perekonomian nasional sepanjang tahun 2012 dapat terjaga dengan baik dan kondusif.
Kondisi ini diperkirakan akan terus tumbuh hingga tahun-tahun mendatang. Hal ini ditopang oleh
stabilitas rupiah dan permintaan domestik yang meningkat. Bahkan, di tengah krisis utang kawasan
Eropa yang menyebabkan negara-negara di kawasan tersebut mengalami ketidakstabilan ekonomi,
Indonesia justru menunjukkan pertumbuhan yang sehat. Kondisi ini menjadikan Indonesia sebagai
target investasi yang prospektif baik bagi investor lokal maupun investor luar negeri.
Kondisi internal Perseroan juga menunjukkan perkembangan signifikan yang terus meningkat dari
tahun ke tahun. Pertumbuhan bisnis ritel melalui anak perusahaan Matahari dengan ditopang iklim
perekonomian nasional dan global yang membaik berdampak positif kepada perkembangan bisnis.
Hal serupa juga tampak pada bisnis ritel di China yang menunjukkan perkembangan positif. Pada
tahun 2013, kami menargetkan pengembangan outlet sebanyak 3 buah di wilayah Shenyang,
Xuzhou dan Beicheng.
Pengembangan bisnis TI melalui anak perusahaan MLPT ke depan akan berfokus kepada pelayanan
kepada pelanggan dengan dukungan teknologi terbaru. Pada tahun 2012, Perseroan mengakuisisi
PT Tecnoves International sehingga dapat meningkatkan pelayanan bidang TI dengan dukungan
satelit. Dengan strategi terpadu dan implementasi terhadap arahan Dewan Komisaris secara tepat,
bisnis MLPT dipastikan mampu melanjutkan kesuksesan.
Laporan Direksi
PT Multipolar Tbk
16 Laporan Tahunan 2012
Dalam bidang multimedia, investasi melalui anak perusahaan First Media juga menunjukkan kinerja
yang menggembirakan dari tahun ke tahun. First Media telah berkembang dengan membawahi
beberapa unit bisnis baru selain jaringan kabel internet pita lebar, layanan TV berbayar, Data
Comm, Rumah Produksi, penyiaran berita televisi melalui BeritaSatu dan layanan internet 4G. Hal
ini menjadi modal bagi pengembangan First Media ke depan.
Dalam bidang pengarsipan, anak perusahaan Perseroan yaitu MMI melakukan lompatan ekspansi
yang melampaui ekspektasi. Dimulai dari tahun 2010, MMI melakukan pencatatan di Bursa Efek
dan beruturut-turut melebarkan usaha melalui pembukaan beberapa cabang baru di Semarang,
Palembang, perluasan gudang Surabaya dan Makassar. Dengan modal ini, usaha pengarsipan ke
depan akan semakin meningkat.
Guna menunjang kesuksesan ke depan, Perseroan menetapkan langkah-langkah penunjang di
masa mendatang antara lain dengan:
• pengelolaan SDM yang handal dan kreatif;
• optimalisasi program transformasi, proses pembelajaran, pemahaman tugas dan jabatan SDM
perseroan dengan kewajiban dalam rotasi tugas, dan penyegaran tugas;
• mengembangkan produk dan jasa setiap lini bisnis sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar
dengan standar kualitas tinggi; dan
• mengembangkan infrastruktur untuk mendukung terselenggaranya berbagai lini bisnis dan
entitas anak perusahaan.
PERUBAHAN KOMPOSISI ANggOTA dIREKSISelama tahun 2012, Perseroan tidak melakukan perubahan terhadap struktur Direksi.
PENUTUPKami menyampaikan terimakasih kepada seluruh Pemegang Saham, Dewan Komisaris, mitra usaha
dan segenap pelanggan atas dukungan dan kerjasama yang diberikan. Kami juga menyampaikan
penghargaan kepada seluruh pihak yang telah memberikan dedikasi dan profesionalisme dalam
bekerja serta konsistensi dalam menjaga nilai-nilai Perseroan.
Jakarta, 8 April 2013
Eddy H. Handoko
Presiden Direktur
Profil Perusahaan
Identitas PerusahaanKomposisi Pemegang SahamSekilas MultipolarPeristiwa PentingVisi dan MisiProfil Dewan KomisarisProfil Direksi
Sumber Daya ManusiaAnak PerusahaanLembaga Profesi Penunjang PerusahaanPenghargaan
17Laporan Tahunan 2012
PT Multipolar Tbk
18 Laporan Tahunan 2012
Identitas Multipolar
Nama Perusahaan PT Multipolar Tbk.
Alamat Kantor Pusat
Gedung BeritaSatu Plaza (d/h Citra Graha) Lantai 7
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 35-36
Kel. Kuningan Timur, Kec. Setiabudi
Jakarta 12950
Kantor Operasional
Menara Matahari Lt. 16
Jl. Bulevar Palem Raya No. 7
Lippo Karawaci 1100, Tangerang 15811 - Banten
Telepon : +6221 546-0011, 557-77000
Faksimili : +6221 546-0020
Website : www.multipolar-group.com
Email : [email protected]
Kegiatan Usaha Bergerak dalam bidang jasa telekomunikasi,
industri informatika, perdagangan umum termasuk
perdagangan impor, ekspor, interinsulair, lokal dan ritel
(eceran), jasa pengembangan dan pengelolaan properti/
real estate, dan penyewaan ruang-ruang dalam toko.
Saat ini, Perseroan berkedudukan sebagai induk dari
entitas anak yang bergerak dalam bidang perdagangan,
ritel, teknologi, multimedia, dan kearsipan.
Tanggal Pendirian 4 Desember 1975
Dasar Hukum Akta No. 7, tanggal 4 Desember 1975, yang dibuat
dihadapan Adlan Yulizar, Sarjana Hukum, notaris di
Jakarta yang disahkan Menteri Kehakiman Republik
Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-1093.
HT.01.01.Th.82 tanggal 3 September 1982, dan telah
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia
No. 84 Tambahan No. 938 tanggal 20 Oktober 1987.
Modal Dasar & Modal Disetor Modal Dasar : 3.742.500.000.000,-
Modal Disetor : 2.153.183.302.800,-
Jumlah Karyawan Perseroan
dan Anak Perusahaan
1.303 orang
PT Multipolar Tbk
19Laporan Tahunan 2012
Tabel Komposisi Pemegang Saham per 31 Desember 2012
PEMEgANg SAHAM 2012 % 2011 % 2010 %
Cyport Limited 2.082.264.644 26,95 2.082.264.644 26,95 2.082.264.644 26,95
Grandhill Asia Limited 390.069.444 5,05 390.069.444 5,05 390.069.444 5,05
HSBC-Fund Services ASM
Asia Recovery (Master) Fund444.684.119 5,75 415.941.619 5,38 434.063.444 5,62
Lainnya/Publik 4.810.525.261 62,25 4.839.267.261 62,62 4.821.145.298 62,38
TOTAL 7.727.543.468 100,00 7.727.542.968 100,00 7.727.542.830 100,00
Komposisi Pemegang Saham
62,25%
26,95%
5,05%
5,75%
Cyport Limited
Grandhill Asia Limited
HSBC-Fund Services ASM Asia Recovery (Master) Fund
Lainnya/Publik
2012
PT Multipolar Tbk
20 Laporan Tahunan 2012
Berawal dari toko kelontong sederhana pada awal tahun pendirian, kini Matahari telah menjadi
pelopor konsep toko serba ada di nusantara.
PT Multipolar Tbk (“Perseroan”) merupakan perusahaan investasi
strategis dengan cakupan bisnis tidak hanya di Indonesia tetapi juga
manca negara seperti China. Perseroan merupakan induk dari
anak perusahaan pemimpin bisnis terkemuka di Indonesia dalam
berbagai bidang usaha meliputi usaha ritel, TI, multimedia,
pengarsipan dan usaha-usaha lain.
Dalam bidang usaha ritel, Perseroan melalui anak perusahaannya,
PT Matahari Putra Prima Tbk. (”Matahari”), dikenal sebagai
perusahaan ritel terbesar dan termodern di Indonesia. Berawal dari
toko kelontong sederhana pada awal tahun pendirian, Matahari
kini telah menjadi pelopor konsep toko serba ada di nusantara. Dari
tahun ke tahun, Perseroan dan entitas anak terus mengembangkan
berbagai langkah strategis untuk memantapkan posisinya sebagai
perusahaan terkemuka di Indonesia. Pada tahun 2012, Matahari melakukan
streamline bisnis non inti untuk mendorong pertumbuhan bisnis yang dikelola menjadi
lebih efisien melanjutkan tonggak kesuksesan yang telah dipancang dari tahun-tahun sebelumnya.
Kesuksesan Perseroan dalam menjalankan bisnis juga terlihat dari anak perusahaan lainnya yaitu
PT Multipolar Technology (“MLPT”) dan PT Visionet Internasional (“VisioNet”) sebagai perusahaan
yang unggul dalam bidang usaha Teknologi Informasi (“TI”). Perseroan pada mulanya merupakan
perusahaan peritel elektronik dan telah bertransformasi menjadi sebuah penyedia solusi TI terbesar
di Indonesia. Melalui usaha keras dan kejelian mencari peluang baru guna mengkapitalisasi investasi,
Perseroan berhasil mengembangkan setiap lini bisnis yang dikelola hingga menjadi perusahaan
penyedia TI terpercaya di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan berkembangnya MLPT sebagai
perusahaan penyedia TI yang handal dengan pengakuan dari berbagai kalangan.
Kesuksesan Perseroan semakin menguat dengan tumbuhnya VisioNet sebagai perusahaan alih
daya teknologi informasi yang kokoh di nusantara. Dimulai pada tahun 2006, dengan fokus pada
Layanan EDC operation, dalam waktu singkat VisioNet berhasil mengalami perkembangan yang
luar biasa pada area tersebut. Cakupan layanan nasionalnya menjangkau 79 titik layanan di seluruh
Indonesia dan didukung oleh lebih dari 1.000 personil.
Sekilas Multipolar
PT Multipolar Tbk
21Laporan Tahunan 2012
Pada tahun 1994 Perseroan melebarkan usaha dalam bidang multimedia
dan berhasil meraih sukses secara gemilang. Hal ini dibuktikan dengan
investasi strategis pada anak usaha Perseroan yaitu PT First Media
Tbk. (“First Media”) yang mengoperasikan jaringan pita lebar kabel
dua arah HFC (Hybrid Fiber Coaxial) terbesar di Indonesia. First Media
mengintegrasikan layanan jaringan internet pita lebar terpadu (Broadband
United) dengan teknologi kabel (serat optik) dan layanan jaringan internet
pita lebar nirkabel 4G.
Sekilas Multipolar
Bertahun-tahun menjalankan perusahaan dengan budaya yang ketat dan
sistem pengelolaan yang terpadu, kini Perseroan menjadi giant company
yang berhasil meraih sukses tidak hanya dalam satu bidang usaha tetapi juga
dalam seluruh lini bisnis yang dikelola. Kerja keras Perseroan juga terlihat dari
bidang usaha pengelolaan arsip yang dikelola oleh anak perusahaan yaitu
PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk (“MMI”) sebagai perusahaan manajemen
data dan pengarsipan modern terkemuka di Indonesia. Semangat inovatif
Perseroan turut membantu perkembangan MMI dalam melebarkan
bisnisnya. Hal ini terlihat dari ekspansi yang dilakukan MMI berturut-turut
sebagai perusahaan dalam bidang pengelolaan dan penyimpanan arsip pada
awal kegiatan usahanya, berkembang menjadi perusahaan penyimpanan
dan pengelolaan data komputer pada tahun 1994. Perkembangan MMI
kemudian berlanjut di tahun 1996 dengan melebarkan usaha dalam bidang
alih media microfilm dan dokumen elektronik. Dan sejak tahun 2011, MMI
kembali meningkatkan layanannya sebagai perusahaan manajemen arsip,
manajemen data komputer, penyimpanan surat berharga, alih media,
manajemen slip EDC, serta manajemen fasilitas dan penyediaan perangkat
lunak dan keras.
PT Multipolar Tbk
22 Laporan Tahunan 2012
Peristiwa Penting di Tahun 2012
Mei 2012
Akuisisi PT Tecnoves InternationalPerseroan melalui anak perusahaan PT Multipolar Technology melakukan investasi dalam bisnis direct broadcast satellite dengan
mengambil 85% kepemilikan saham PT Tecnoves International (”Tecnoves”). Tecnoves bekerjasama dengan perusahaan asal
Jepang SKY Perfect JSat Corporation, Satelit yang diberi nama Lippo Star telah diluncurkan pada pukul 07.13 malam tanggal
15 Mei 2012 di Guyana Perancis pukul 05.00 pagi atau 16 Mei 2012 waktu Indonesia. Satelit Lippo Star memiliki transponder
yang mampu menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Hal ini merupakan terobosan besar yang dilakukan Perseroan untuk
merealisasikan filosofi bisnis dalam menangkap setiap peluang yang menarik yang terkait dengan teknologi.
Desember 2012
Pengurangan Modal dan Pengalihan Aset/Bisnis
Non-Inti PT Matahari Putra Prima Tbk (“MPPA”)MPPA telah melakukan penurunan modal dengan cara
penurunan nilai nominal saham dari Rp 500,- per lembar
saham menjadi Rp50,- per lembar saham. Pembayaran
selisih nominal saham telah dilakukan oleh MPPA kepada
para pemegang saham termasuk kepada Perseroan.
Perseroan melakukan pembelian/penerimaan/pengalihan
Aset/Bisnis Non-Inti MPPA melalui pengambil-alihan seluruh
saham milik MPPA dalam PT Nadya Putra Investama (“NPI”)
dan PT Matahari Pacific (‘MP”) beserta seluruh piutang MPPA
di kedua perseroan terbatas tersebut kepada Perseroan. Hal
ini merupakan bagian dari strategi pengembangan bisnis
yang dikelola Perseroan dan respon inovatif atas tantangan
pasar ritel di Indonesia.
Mei 2012
Penyertaan Saham
di PT Bank NationalnobuMelalui anak perusahaan Perseroan PT Prima Cakrawala
Sentosa (‘PCS’), Perseroan telah memperoleh saham PT
Bank Nationalnobu (“Bank Nobu”) sebanyak 21.075.000
saham yang merupakan 10,59% dari seluruh saham yang
dikeluarkan oleh Bank Nobu. Bank Nobu adalah Bank yang
sedang berkembang dan memiliki prospek yang menjanjikan.
Penyertaan saham ini adalah dalam rangka investasi serta
membuka peluang kerjasama dengan anak perusahaan
dalam bidang teknologi informasi yang sangat diperlukan
dalam kegiatan operasional perbankan.
PT Multipolar Tbk
23Laporan Tahunan 2012
Visi dan Misi
Visi
MisiMeraih portofolio bisnis yang strategis melalui ekspansi dan investasi yang berkesinambungan untuk pertumbuhan yang berkelanjutan dan memaksimalkan nilai korporasi.
Menjadi perusahaan investasi terkemuka yang memberikan nilai tambah yang tinggi bagi para stakeholders dan menyentuh kehidupan masyarakat luas.
PT Multipolar Tbk
24 Laporan Tahunan 2012
Profil Dewan Komisaris
Riwayat jabatan dan pengalaman kerja
Bapak Theo L. Sambuaga dikenal memiliki pemahaman mendalam
mengenai kebijakan sosial-ekonomi dari berbagai sektor di Indonesia.
Reputasi Bapak Theo L. membuat beliau dilantik sebagai Menteri tenaga
Kerja pada tahun 1998 dan Menteri Perumahan dari tahun 1998 hingga
tahu1999, serta anggota MPR RI di berbagai posisi diantaranya sebagai
anggota DPR/MPR RI mewakili Golongan Pemuda pada tahun 1982 dan
Wakil Ketua Fraksi Partai Golkar MPR sejak tahun 1999 hingga sekarang.
Bapak Theo diangkat sebagai Komisaris Perseroan pada tahun 2011 dan
menjabat hingga sekarang.
Riwayat pendidikan
Bapak Theo memperoleh gelar BA di bidang Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
dari Universitas Indonesia pada tahun 1978. Pada tahun 1989, beliau
melanjutkan studinya di School of Advanced International Studies (SAIS),
John Hopkins University, Washington DC, Amerika Serikat.
Riwayat jabatan dan pengalaman kerja
Pada tahun 2001 Bapak Jonathan L. Parapak diangkat sebagai Komisaris
Independen setelah pada tahun sebelumnya beliau menjabat sebagai
Komisaris Perseroan. Beliau juga menjabat Komisaris Independen
di PT Lippo Karawaci Tbk dan PT Matahari Putra Prima Tbk. Di luar
perusahaan, beliau tercatat menjabat sebagai Rektor Universitas Pelita
Harapan sejak tahun 2006 hingga sekarang.
Riwayat pendidikan
Gelar Sarjana dan Master beliau peroleh dari Universitas Tasmania,
Australia dengan jurusan Engineering Science. Beliau mendapatkan gelar
Honorary Doctor of Humanity dari Ouachita Baptist University, USA dan
Honorary Doctor of Engineering dari University of Tasmania, Australia.
Theo L. SambuagaPresiden Komisaris
Jonathan L. ParapakKomisaris Independen
PT Multipolar Tbk
25Laporan Tahunan 2012
Riwayat jabatan dan pengalaman kerja
Bapak Isnandar Rachmat Ali memegang berbagai jabatan penting di
beberapa perusahaan industrial diantaranya sebagai Vice President
Director Bank Bhumy Bahari pada tahun 1980 hingga tahun 1989, dan
sebagai Vice President Director Tokai Lippo Bank dari tahun 1989 hingga
tahun 2001. Bapak Isnandar diangkat sebagai Komisaris Independen
Perseroan pada tahun 2008. Bapak Isnandar juga aktif di luar perusahaan
sebagai dosen Universitas Krisnadwipayana sejak tahun 1998 hingga
sekarang.
Riwayat pendidikan
Bapak Insnandar memperolah gelar Doktor (PhD) di bidang Education
Management dari Universitas Negeri Jakarta.
Riwayat jabatan dan pengalaman kerja
Karir Bapak Jeffrey dimulai pada bank-bank Joint Venture Multinasional
seperti PT Bank Multicor dan PT Bank LTCB Central Asia sebelum akhirnya
bergabung dengan Group Lippo pada tahun 1994. Beliau diangkat
sebagai Komisaris Perseroan pada tahun 2011 setelah sebelumnya
menjabat sebagai Presiden direktur Perseroan sejak tahun 2002 hingga
tahun 2011.
Riwayat pendidikan
Bapak Jeffrey Koes Wonsono memperoleh gelar Sarjana dalam bidang
Pemasaran dari Centre for Business Studies, Inggris dan gelar MBA dari
Golden Gate University, USA.
Dr. Isnandar Rachmat Ali, SE, MMKomisaris Independen
Jeffrey Koes WonsonoKomisaris
Profil Dewan Komisaris
PT Multipolar Tbk
26 Laporan Tahunan 2012
Riwayat jabatan dan pengalaman kerja
Bapak Harijono Suwarno memulai karir sebagai Insinyur di PT Guna
Elektro. Pada tahun 1977 hingga 1981 beliau menjabat sebagai Workshop
Manager di PT Centronix. Kemudian bergabung dengan PT Panorama
Timur Jaya dan menjabat berbagai posisi dengan jabatan terakhir sebagai
Presiden Komisaris. Bapak Harijono diangkat sebagai Direktur Perseroan
pada tahun 2004. Saat ini beliau juga masih menjabat sebagai Presiden
Komisaris PT Telenet.
Riwayat pendidikan
Bapak Harijono Suwarno merupakan alumnus Fakultas Teknik jurusan
Telekomunikasi, Universitas Trisakti, Jakarta.
Harijono SuwarnoDirektur
Profil Direksi
Riwayat jabatan dan pengalaman kerja
Bapak Eddy Handoko berpengalaman lebih dari 20 tahun di bidang
keuangan dan perbankan diantaranya sebagai Direktur PT Bank Lippo
Tbk pada tahun 1989 hingga tahun 1998, Presiden Direktur PT Lippo
Securities Tbk. pada tahun 1998 hingga tahun 1999, dan Wakil Presiden
Direktur PT Bank Lippo Tbk pada tahun 2000 hingga tahun 2003. Sampai
sekarang, beliau telah memegang beberapa posisi manajemen pada
perusahaan ritel dan property diantarnya sebagai Direktur PT Matahari
Putra Prima Tbk., Wakil Presiden Direktur PT Multipolar Tbk. sejak tahun
2005 hingga tahun 2008 dan Presiden Direktur PT Lippo Karawaci Tbk.
pada tahun 2008 hingga tahun 2010. Beliau diangkat sebagai Presiden
Direktur pada tahun 2011.
Riwayat pendidikan: Bapak Eddy meraih gelar sarjana di bidang
Administrasi Bisnis dari University of Southern California, Amerika Serikat.
Eddy Harsono HandokoPresiden Direktur
PT Multipolar Tbk
27Laporan Tahunan 2012
Riwayat jabatan dan pengalaman kerja
Bapak Antonius Agus Susanto memulai karir profesional sebagai Sales
Representative di PT Komputa Agung. Beliau kemudian bargabung
dengan Perseroan dengan posisi yang sama pada tahun 1984. Beliau
diangkat sebagai Direktur pada tahun 1990.
Riwayat pendidikan
Bapak Antonius Agus Susanto memperoleh gelar Sarjana dari Fakultas
Teknik Elektro Universitas Trisakti dan gelar Master dalam Marketing
Management dari Universitas Pelita Harapan.
Riwayat jabatan dan pengalaman kerja
Bapak Reynold P. Ong berpengalaman lebih dari 25 tahun bekerja, antara
lain di PepsiCo Inc dan Analog Devices di Filipina. Pada tahun 1993,
beliau bergabung di PT Lippo Karawaci dan pada tahun 1998 bergabung
dengan Jardine Davies Inc., Filipina. Pada tahun 2001 hingga tahun
2005, beliau menjabat sebagai Chief Financial Officer di PT Natrindo
Telepon Seluler dan sebagai Direktur/CFO pada PT Bank Lippo Tbk. Bapak
Reynold P. Ong diangkat sebagai Direktur Perseroan pada tahun 2008.
Riwayat pendidikan
Bapak Reynold P. Ong memperolah gelar MBA dari University of the
Philippines, dan BSc dari De La Salle University, Filipina.
Antonius Agus SusantoDirektur
Reynold Pena OngDirektur
PT Multipolar Tbk
28 Laporan Tahunan 2012
Sumber Daya Manusia
P erseroan secara berkala melalui anak perusahaannya dalam bisnis TI melakukan pelatihan internal maupun
bekerja sama dengan lembaga-lembaga pelatihan eksternal, baik di dalam maupun luar negeri.
Era pertumbuhan tekonologi yang terus berkembang dengan
cepat menuntut peningkatan sumber daya masyarakat
(SDM) supaya senantiasa unggul dalam bidang-bidang
yang diduduki. Perseroan memandang bahwa SDM
yang unggul merupakan aset terpenting untuk
meningkatkan kualitas Perseroan supaya selaras
dengan visi yang akan diraih.
Oleh karena itu, Perseroan mengembangkan
kompetensi karyawan-karyawan dengan berbagai
pendidikan dan pelatihan. Melalui anak perusahaan
Perseroan dalam bisnis teknologi informasi (TI), usaha-usaha
pengembangan kualitas SDM diperbarui setiap waktu dengan
meningkatkan budaya lingkungan kerja sehingga dapat memberikan
kenyamanan bagi karyawan dan menumbuhkan kinerja yang lebih baik. Dengan
kondisi karyawan yang prima dan senantiasa termotivasi, maka akan tercipta
daya saing di dalam Perseroan.
Keberadaan SDM yang kompeten merupakan model utama bagi Perseroan untuk
terus eksis dalam mengemban misi dan mencapai visinya. Untuk itu, Perseroan
menempuh langkah-langkah dalam membangun sebuah sistem pengelolaan
SDM secara terpadu berbasis kompetensi. Hal ini diberlakukan dalam seluruh
aspek yang berkaitan dengan SDM dimulai dari perencanaan kebutuhan SDM,
sistem rekrutmen, program pelatihan dan pengembangan, penilaian kinerja,
jalur karir karyawan hingga sistem remunerasi, yang kesemuanya didasarkan
pada kompetensi.
PT Multipolar Tbk
29Laporan Tahunan 2012
Perseroan secara berkala melalui anak perusahaannya dalam bisnis TI
melakukan pelatihan internal maupun bekerja sama dengan lembaga-lembaga
pelatihan eksternal, di dalam maupun luar negeri. Berbagai program pelatihan
ini dimaksudkan untuk meningkatkan wawasan, keahlian, motivasi, sikap,
produktivitas dan kemajuan karir para karyawannya.
Selama tahun 2012, pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan oleh Perseroan
melalui anak perusahaan dalam bisnis TI meliputi:
1. Leadership Development Program for Managers and Potential Managers
2. Sales Development Training
3. Program Sertifikasi untuk CCIE (Cisco Certified Internetwork Expert) dan ITIL
(Information Technology Infrastructure Library); dan
4. Graduate Program, dalam program ini fresh graduate mendapatkan
kesempatan untuk menjalani training di Perseroan, dan kemudian dirotasi ke
beberapa unit usaha hingga ditemukan unit yang sesuai dengan minat dan
keterampilan mereka.
Keberadaan SDM yang kompeten merupakan model utama Perseroan untuk terus eksis dalam mengemban misi dan mencapai visinya.
Sumber Daya Manusia
PT Multipolar Tbk
30 Laporan Tahunan 2012
Anak Perusahaan
PT Matahari Putra Prima Tbk.PT Matahari Putra Prima Tbk. (“Matahari”) merupakan sebuah perusahaan
ritel modern yang bergerak di industri Fast Moving Consumer Goods
(FMCG) dan memiliki 80 hypermarket, 29 supermarket, 78 gerai farmasi,
dan 98 gerai sarana hiburan keluarga, 27 toko buku internasional yang aktif
beroperasi per 31 Desember 2012 di lebih dari 50 kota di seluruh Indonesia.
Matahari memulai usahanya sebagai toko kelontong sederhana di tahun 1958
dan kemudian menjadi pelopor konsep toko serba ada sejak tahun 1972.
Selama bertahun-tahun, berkat pemahaman Matahari terhadap kebutuhan
pasar, strategi usaha yang tepat, serta kemampuan memperkenalkan
layanan terbaik dan produk yang inovatif, Matahari berhasil menunjukkan
keunggulan yang kompetitif di tengah pasar bisnis ritel modern yang
semakin ketat di Indonesia.
Di pertengahan tahun 1995, Matahari memulai bisnis
supermarketnya, disamping terus fokus terhadap
bisnis utamanya yang bergerak di bidang department
store modern dengan merek Matahari Department
Store (MDS).
Di tahun 2002, Matahari kembali melakukan
restrukturisasi dan reorganisasi atas kedua bisnis
utamanya, MDS dan Matahari Food Division (MFD),
dengan melakukan pemilahan secara strategis menjadi
dua unit bisnis independen. Di periode 2002-2004,
MFD melakukan serangkaian pembenahan atas bisnis
Matahari Supermarketnya dan meluncurkan konsep
hypermarket terbaru dengan merek Hypermart di
pertengahan tahun 2004.
Pada tahun 2010-2011, Matahari berhasil melakukan divestasi atas MDS,
dengan melakukan penjualan 80% kepemilikan sahamnya kepada investor
strategis, CVC Capital Group. Di samping itu, Matahari juga terus melakukan
fokus yang intens terhadap ekspansi agresif bisnis intinya, Hypermart, untuk
merambah area-area baru berpotensial terutama wilayah Indonesia Timur.
Perseroan memiliki daya saing tinggi yang tercipta oleh entitas anak perusahaan sebagai pilar usaha Perseroan.
Di antara profil entitas anak perusahaan Perseroan adalah sebagai berikut:
PT Multipolar Tbk
31Laporan Tahunan 2012
Anak Perusahaan
Pada tahun 2012 Matahari melakukan penurunan modal dengan cara penurunan nilai nominal saham dari
Rp 500,- per lembar saham menjadi Rp 50,- per lembar saham. Matahari juga mengambil langkah strategis
sebagai upaya pengembangan bisnis dengan melakukan perampingan (streamline) Aset/Bisnis Non Inti. Strategi
Streamline dilakukan guna lebih memfokuskan pada pengembangan dan pengoperasian Hypermart sebagai
kegiatan usaha Bisnis Inti Matahari.
Perseroan membeli dari Matahari, seluruh saham-saham milik Matahari dalam (“MP”) dan (“NPI”), anak-anak
perusahaan Matahari yang saat ini menjalankan dan memiliki segmen usaha kegiatan Aset/Bisnis Non-Inti,
beserta piutang Matahari. Langkah ini diambil Perseroan karena memandang bahwa perkembangan kegiatan
usaha Matahari di bidang ritel dan rencana strategis Matahari untuk lebih fokus pada Bisnis Inti berdasarkan
hasil kajian strategis Merrill Lynch telah sejalan dengan visi dan misi Perseroan.
PT Multipolar TechnologyPT Multipolar Technology (“MLPT”) merupakan anak perusahaan Perseroan yang bergerak dalam bidang
Teknologi Informasi (TI). MLPT merupakan penyedia layanan Konsultasi, Integrasi dan Pengelolaan Sistem
Teknologi Informasi terkemuka dengan rekam jejak sejak tahun 1975 di sektor perbankan, keuangan, dan
telekomunikasi. MLPT juga merupakan mitra terpercaya dari perusahaan teknologi global seperti Cisco, IBM,
Microsoft, Oracle dan NCR, dan telah memperoleh sertifikasi ISO 9001:2008 untuk perangkat keras, perangkat
lunak dan jasa profesional. MLPT membantu bisnis dalam berbagai aktivitas TI perusahaan-perusahaan antara
lain dengan mengimplementasikan core banking dan layanan elektronik di perbankan agar dapat memberikan
layanan 24 jam x 7 hari, mendukung solusi komunikasi selular bagi operator telekomunikasi, menerapkan
layanan informasi kesehatan bagi rumah sakit, solusi e-learning untuk institusi pendidikan, menyediakan jasa
konsultasi bagi instansi pemerintah terkait layanan e-government yang kolaboratif, mengimplementasikan solusi
business intelligence untuk manufaktur, peritel dan jasa, unified service provisioning bagi pengembang properti,
dan mengembangkan Enterprise Architecture-based IT Master Plan di berbagai sektor.
Pada tanggal 25 September 2012, MLPT menjalankan kemitraan strategisnya dengan Ramco Systems dan
Qumu untuk menyediakan bisnis Cloud di Indonesia dengan model Software-as-a-Service (SaaS) – atau layanan
penyewaan perangkat lunak. Ramco Systems merupakan perusahaan perangkat lunak yang berfokus pada
platform Cloud enterprise seperti ERP (Enterprise Resources Planning), HCM (Human Capital Management) dan
EAM (Enterprise Asset Management). Sedangkan Qumu merupakan perusahaan dengan fokus pada penyediaan
solusi lengkap Enterprise Webcasting dan Video Management.
PT Multipolar Tbk
32 Laporan Tahunan 2012
MLPT senantiasa melihat area baru yang dapat dikembangkan selain dari portofolio solusi yang
telah ada saat ini. Dari beberapa solusi utama di MLPT yang mendapat respon sangat baik dari
pelanggan selama tahun 2012 adalah solusi perbankan elektronik. Kebutuhan perbankan untuk
mengembangkan strategi perbankan elektronik yang terintegrasi antara berbagai channel – atau
dikenal sebagai Multichannel Electronic Banking, terbukti semakin dibutuhkan oleh perbankan
Indonesia yang menjadi pelanggan utamanya. MLPT telah sukses mengembangkan solusi ini
sehingga menjadi solusi pilihan dari perbankan di Indonesia.
Selain itu, MLPT juga memberikan solusi bisnis terkini, mulai dari perangkat keras, aplikasi bisnis,
hingga layanan konsultasi TI. Komitmen terhadap kepuasan konsumen menjadi prioritas utama
bagi MLPT, dan terus ditingkatkan dalam upaya menjadi partner pilihan bagi pelanggan.
MLPT juga memperkuat kompetensi dengan melengkapi sertifikasi teknis dari principal termasuk
menambah SDM dengan sertifikasi Cisco yang tertinggi yaitu CCIE serta Project Management. MLPT
juga terus memperkuat timnya untuk menguasai teknologi yang akan menjadi tren di kemudian
hari seperti Data Center Virtualization untuk menunjang kebutuhan pembangunan data center
yang mempertimbangkan aspek skalabilitas dan kemudahan operasional, serta siap mendukung
teknologi Virtual Desktop Infrastructure (VDI). Selain itu solusi Multichannel Electronic Banking,
Video Surveillance dan Next Generation Network juga telah memberikan hasil positif, dimana SDM
MLPT telah mengikuti pelatihan dan mendapatkan sertifikasi teknis. Kisah sukses dari implementasi
proyek tersebut membuktikan MLPT terus menjadi mitra terpercaya dan dapat diandalkan bagi
pelanggannya.
Pengembangan bidang-bidang baru juga akan terus dilakukan dengan dukungan dari unit Strategic
Competency Center (SCC), yang bertanggung jawab melakukan evaluasi terhadap tren solusi
teknologi informasi dan juga kebutuhan solusi pelanggan.
PT Visionet Internasional PT Visionet Internasional (“VisioNet”) merupakan penyedia
jasa alih daya TI yang menyeluruh. VisioNet didirikan sebagai
respon Perseroan terhadap peluang pasar alih daya TI di
Indonesia yang diperkirakan mencapai US$ 100 juta atau
sekitar Rp 900 miliar dalam kurun waktu lima tahun ke
depan. Perseroan mengejar peluang bisnis di bidang alih
daya TI ini secara total dengan mengkonsolidasikan sumber
daya yang dimilikinya. VisioNet menawarkan layanan alih
daya TI secara terpadu kepada pelanggan dengan jangkauan
nasional, melalui 79 titik layanan dan lebih dari 1.000 sumber
daya manusia di seluruh Indonesia dan telah memperoleh
sertifikasi ISO 9001:2008 untuk tiga bidang utamanya, yaitu Electronic
Anak Perusahaan
PT Multipolar Tbk
33Laporan Tahunan 2012
Draft Capture Operation and Maintenance Services, Desktop Server Network
Operation and Maintenance Services, dan Information Technology
Operation and Maintenance Services.
Untuk menambah kepercayaan pelanggan terhadap layanan
VisioNet, pada bulan Februari 2012, VisioNet kembali
mendapatkan sertifikasi ISO 27001. Sertifikasi ini merupakan
standardisasi yang mencakup pembangunan, implementasi,
eksekusi, pengawasan, pengkajian, maintenance dan
peningkatan Information Security Management System (ISMS) di
dalam cakupan risiko usaha di perusahaan. Fokus bisnis VisioNet
adalah untuk membantu dan mendukung pelanggan dalam
mengelola operasi TI mereka secara efisien, memastikan kinerja yang
optimal, andal dan efektif, yang memberikan pelanggan kenyamanan
sehingga dapat fokus pada bisnis inti mereka.
PT First Media Tbk.Berangkat dari fenomena era digital di pasar internet Indonesia yang
menuntut layanan internet berkecepatan tinggi dalam mengakses
kebutuhan mereka, PT First Media Tbk. (First Media) diluncurkan
sebagai jawaban.
First Media adalah perusahaan publik Indonesia yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia, dengan jasa layanan yang dikenal sebagai Triple Play dengan cakupan layanan
Jabodetabek, Surabaya, Bali dan segera menyusul ke beberapa daerah lainnya.
First Media merupakan penyedia jaringan layanan kabel internet pita lebar dan layanan penyiaran
TV berbayar dengan kabel yang terbesar di Indonesia. Hingga saat ini, First Media berhasil
perusahaan terdepan dalam memberikan mutu layanan bagi para pengguna internet karena mampu
menyediakan bandwidht hingga 30 Mbps, yang amat bermanfaat untuk mendapatkan informasi
berupa teks, audio, maupun audio visual, serta memudahkan aktivitas komunikasi dan transaksi,
yang berguna untuk bisnis, pendidikan, dan hiburan sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan
ekonomi dan membangun gaya hidup moderen yang produktif. Di sisi layanan jaringan siaran
televisi berbayar, First Media lebih unggul karena menjadi yang pertama dalam menyediakan
layanan bermutu tinggi seperti siaran High Definition (HD), Video On Demand (VOD), Personal
Video Recorder (PVR), Multimedia Home Platform (MHP) dan layanan tontonan web streaming
yang dapat dinikmati melalui desktop dan laptop.
Anak Perusahaan
PT Multipolar Tbk
34 Laporan Tahunan 2012
Semua layanan ini dimungkinkan karena First Media
mengoperasikan teknologi jaringan kabel Hybrid Fiber-
Coaxial (HFC) dua arah pada frekuensi 870 Mhz yang
memiliki ujung terminal di Jakarta, Bali, dan Surabaya.
Digitalisasi memungkinkan kompresi data yang lebih
besar untuk ditransmisikan melalui kabel, sehingga
meningkatkan kapasitas kabel untuk melakukan
transmisi internet berkecepatan tinggi, hingga mampu
mentransmisi 100 saluran televisi secara serempak,
serta volume data yang sangat besar yang diperlukan demi
kelancaran aplikasi beberapa industri.
First Media melayani jaringan internet pita lebar dan televisi berbayar bagi pelanggan retail maupun
korporasi. Pelanggan sangat mempercayai First Media dalam menghadirkan mutu layanan yang
baik, ini terpresentasikan dari kepercayaan Bursa Efek Indonesia (BEI), sejak 2001, mempercayai First
Media untuk menyediakan layanan jaringan komunikasi pihak BEI, institusi terkait serta anggota
bursa. Penetrasi layanan jaringan First Media mencapai 80% apartemen yang berada di Jakarta.
First Media terus melakukan pengembangan baik dalam Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK),
maupun perluasan jaringan layanan. Sepanjang tahun 2012, setiap bulan panjang kabel jaringan
milik First Media bertambah 65 kilometer.
Saat ini, First Media telah berkembang dengan membawahi beberapa unit bisnis yakni FastNet
(layanan jaringan kabel internet pita lebar), HomeCable (layanan jaringan siaran TV berbayar),
DataComm (layanan jaringan internet dan komunikasi korporasi), First Media Production (rumah
produksi), BeritaSatu (penyedia informasi, penyiaran berita melalui televisi, dan website), dan
layanan jaringan internet pita lebar nirkabel 4G.
Dalam beberapa tahun terakhir ini, First Media berhasil melipat gandakan pendapatan perusahaan
dan mampu memposisikan nama First Media sebagai top of mind brand untuk perusahaan penyedia
layanan jaringan internet dan televisi berbayar.
Anak Perusahaan
PT Multipolar Tbk
35Laporan Tahunan 2012
PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk.PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk. (“MMI”) merupakan perintis
di bidang layanan alih daya (outsourcing) untuk pengelolaan
dokumen dan fungsi Teknologi Informasitika (TI) lainnya. Pada
awal kegiatan usahanya, MMI bergerak dalam bidang pengelolaan
dan penyimpanan arsip. Sejalan dengan perkembangan dunia bisnis dan
kebutuhan dari para pelanggan, MMI senantiasa mengembangkan
bisnis yang dikelola hingga kini dikenal sebagai pelopor perusahaan
manajemen kearsipan paling kuat di Indonesia.
Pada tahun 1994, MMI menambah layanan dalam bidang
Penyimpanan dan Pengelolaan Data Komputer. Melihat besarnya
peluang usaha dalam bidang document imaging, MMI membuka
kegiatan usaha Alih Media Mikrofilm dan Dokumen Elektronik
pada tahun 1996.
Pengalaman MMI dalam mengoperasikan perusahaan yang
berpedoman pada kepuasan pelanggan, pemegang saham
dan karyawan dengan dukungan teknologi merupakan kunci
MMI dalam mempertahankan dan mengembangkan kegiatan
usahanya. Kini, MMI telah meningkatkan layanan-layanan yang
diberikannya kepada para pelanggan meliputi Manajemem Arsip,
Manajemen Data Komputer, Penyimpanan Surat Berharga, Alih Media,
Manajemen Slip EDC, Manajemen Fasilitas dan Penyediaan Perangkat Lunak/Keras.
Seiring dengan meningkatnya kesadaran banyak perusahaan untuk mendelegasikan fungsi-
fungsi pengarsipan dan manajemen data kepada perusahaan yang mempunyai spesialisasi dalam
bidangnya, MMI hadir menjawab kebutuhan tersebut dengan dukungan 12 gudang modern dan
sertifikasi ISO 9001:2008. Dengan mengacu pada nilai-nilai dasar yang dipegang kuat oleh MMI
meliputi trust, secure, kerahasiaan, dan on time/efisien, MMI senantiasa memberikan pelayanan
terbaik kepada para pelanggan sehingga dikenal sebagai perusahaan dengan best customer
services dalam bidang manajemen data dan pengarsipan modern.
Anak Perusahaan
PT Multipolar Tbk
36 Laporan Tahunan 2012
Penghargaan
• SWG Top Software Subscription and Support Award 2011
• SWG Top Performance Award 2011
• SWG Top IBM Websphere Seller Award 2011
• SWG Top IBM Information Management Seller Award 2011
• Cisco Best Strategic Win Partner 2011
• Cisco Significant Contribution to Capital Business 2011
• Top IBM Information Management Seller Award 2011
• Top IBM Websphere Seller Award 2011
• Top Performance Award IBM 2011
• Top Software Subscription & Support Award IBM 2011
AKUNTAN PUBLIK
Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto
Plaza ABDA Lt. 10 & 11
Jalan Jenderal Sudirman Kav. 59
Jakarta 12190
Telp : (62 21) 527-7966
Fax : (62 21) 5140 1350
BIRO ADMINISTRASI EFEK
PT Sharestar Indonesia
Gedung BeritaSatu Plaza (d/h Citra Graha) Lt. 7
Jalan Gatot Subroto Kav. 35-36
Jakarta 12950
Telp : (62 21) 527-7966
Fax : (62 21) 527-7967
Lembaga Profesi Penunjang Perusahaan
PT Multipolar Tbk
38 Laporan Tahunan 2012
P erseroan senantiasa meningkatkan kinerja seluruh lini bisnisnya dengan dukungan teknologi modern
dan terkini. Komitmen Perseroan dalam menghadirkan solusi yang bernilai tambah bagi pelanggan tidak henti dikembangkan guna memperkokoh posisinya dalam sektor teknologi informasi, ritel, dan multimedia.
TINjAUAN UMUMKetidakstabilan perekonomian global dan krisis utang di kawasan Eropa masih berlangsung hingga
akhir tahun 2012. Namun perekonomian nasional terus menunjukkan pertumbuhan positif dan iklim
investasi kian hari semakin signifikan. Bahkan dapat dikatakan bahwa Indonesia merupakan salah
satu dari sedikit negara di Asia yang dapat menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang cemerlang.
Hal ini disebabkan oleh stabilitas rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang kondusif.
Di tengah krisis utang kawasan Eropa yang menyebabkan negara-negara di kawasan tersebut
terjadi pemangkasan rating sovereign, Indonesia justru mendapatkan peringkat pertumbuhan
ekonomi terbaik nomor dua di Asia dan tertinggi nomor lima di dunia pada kuartal III tahun 2012.
Pertumbuhan perekonomian Indonesia juga tampak pada kinerja triwulan I dan II tahun 2012,
dimana ekonomi mengalami kenaikan dari 6,3 % menjadi 6,4 persen. Stabilitas pertumbuhan
ekonomi terlihat dari pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III yang mengalami kenaikan
sebesar 3,21 % dibandingkan dengan triwulan tahun sebelumnya. Dengan kondisi seperti ini,
ekonomi Indonesia di tahun 2012 tumbuh pada kisaran 6,2-6,3 %. Meski sedikit dibawah target
APBN 2012 sebesar 6,5 %, pertumbuhan ini merupakan kemajuan signifikan yang patut diapresiasi
ditengah perkenomian global yang terus mengalami penurunan.
TINjAUAN OPERASIONAlPerseroan senantiasa meningkatkan kinerja di seluruh lini bisnisnya dengan dukungan teknologi
modern dan terkini. Komitmen Perseroan dalam menghadirkan solusi yang bernilai tambah bagi
pelanggan tidak henti dikembangkan guna memperkokoh posisinya dalam setiap lini bisnis yang
dikelola baik dari sektor teknologi informasi, ritel, multimedia, maupun pengarsipan.
Pencapaian 2012 dari sisi pendapatan segmen eceran dan distribusi mencapai Rp 11,2 triliun dari
tahun 2011 sebesar Rp 9,2 triliun. Segmen teknologi informasi juga meningkat menjadi Rp 1,3
Analisis dan Pembahasan Manajemen
PT Multipolar Tbk
39Laporan Tahunan 2012
triliun dari Rp 1,1 triliun di tahun 2011. Demikian juga pendapatan dari segmen administrasi saham
dan jasa lainnya juga meningkat menjadi Rp 142,3 miliar dari Rp 66,5 miliar di tahun sebelumnya.
PENgEMBANgAN STRATEgIS dAN TRANSFORMASI PERUSAHAANPerkembangan positif ekonomi Indonesia yang semakin meningkat karena dorongan berbagai faktor
positif seperti perbaikan iklim ivestasi dan birokrasi, serta meningkatnya pendapatan masyarakat
telah dimanfaatkan dengan baik oleh Perseroan dan entitas anak perusahaannya. Berbagai usaha
untuk meningkatkan rencana pengembangan bisnis inti, kompetensi, dan perluasan target pasar
senantiasa dikembangkan.
Pada tahun 2012, Perseroan melalui anak perusahaan, PT Multipolar Technology (”MLPT”)
menggandeng dua perusahaan Ramco Systems dan Qumu untuk memudahkan pelanggan
mengotomatisasikan dan mengintegrasikan seluruh fungsi dan proses bisnisnya tanpa perlu
melakukan investasi pada perangkat keras, lisensi, pelatihan atau staf TI tambahan. Perseroan juga
mengakuisisi PT Tecnoves International dengan mengambil 85% kepemilikan saham dalam
bisnis direct broadcast satellite. Selain itu, Perseroan melakukan transaksi investasi saham
PT Bank Nationalnobu (Bank Nobu). Transaksi ini merupakan bagian dari strategi untuk diversifikasi
portofolio investasi Perseroan dan membuka peluang kerjasama dalam bidang Teknologi Informasi.
Perseroan meyakini bahwa dengan melakukan transaksi terhadap Bank Nobu sebagai bank yang
sedang berkembang dan memiliki prospek menjanjikan, dapat memberikan nilai tambah bagi
keseluruhan bisnis Multipolar.
Analisis dan Pembahasan Manajemen
PT Multipolar Tbk
40 Laporan Tahunan 2012
TINJAUAN PER SEgMEN USAHA1. KAPASITAS DAN PERKEMBANgAN
• SegmenEcerandanDistribusi
Usaha bisnis ritel yang dikelola oleh entitas anak Perseroan, yaitu PT Matahari Putra
Prima Tbk. (”Matahari”), telah memberikan kontribusi signifikan melalui bisnis utamanya,
Hypermart dan Foodmart. Matahari berhasil mempertahankan keunggulan kompetitifnya
dalam industri ritel melalui usaha-usaha memaksimalkan tingkat produktivitas gerai dan
strategi yang tepat sasaran. Setelah Perseroan pada akhir tahun 2012 berhasil melakukan
pengambil-alihan aset/bisnis non inti melalui pengambilalihan seluruh saham milik Matahari
pada entitas anak PT Nadya Putra Investama (“NPI”) dan PT Matahari Pacific (“MP”), maka
pengambil-alihan ini sejalan dengan strategi Matahari untuk lebih fokus pada bisnis inti-
nya. Dengan strategi ini, Matahari akan semakin meningkatkan nilai kompetitifnya dan
memperkuat posisinya dalam pasar ritel modern di Indonesia yang didukung dengan
perkembangan Matahari sebagai perusahaan ritel terbesar dan termodern di Indonesia.
Melalui strategi streamline, Matahari akan mampu menyongsong transformasi bisnis ritel
yang lebih besar dan modern di tanah air.
Usaha ritel entitas anak Perseroan di China melalui Robbinz Department Store dan Hypermart
juga mengalami peningkatan yang menggembirakan. Robbinz Depertment Store dan
Hypermart telah berkembang pesat dalam waktu yang singkat dengan menambah outlet
sebanyak 2 (dua) pada tahun 2012 sehingga total outlet sebanyak 8 (delapan). Perseroan
juga penuh percaya diri dan optimisme yang tinggi untuk terus mengembangkan 8 outlet
tersebut di wilayah Chengdu, Yangzhou, Tianjin, Suzhou dan Changzhou. Dengan tren
pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat serta ditunjang pasar China yang enam kali
lebih besar dari Indonesia, Perseroan menyongsong perkembangan sebagai perusahaan ritel
internasional yang lebih besar dan modern.
• SegmenTeknologiInformasi
Pada tahun 2012, divisi teknologi informasi (TI) juga semakin mantap dalam melebarkan
langkahnya di bisnis ini melalui PT Multipolar Technology (“MLPT”), yang terus menunjukkan
perkembangan yang berarti dan menjadi kontributor yang penting bagi pertumbuhan
Perseroan. Demikian juga dengan PT VisioNet Internasional (“VisioNet”) yang kembali
mendapatkan sertifikasi ISO 27001, yang menjadi bukti pelayanan optimal Perseroan
kepada pelanggan. Sertifikasi ini merupakan standardisasi yang mencakup pembangunan,
implementasi, pengerjaan, pengawasan, pengkajian, pengelolaan dan peningkatan
Information Security Management System (ISMS) dalam bidang usaha operasi teknologi
informasi (TI) yang dikelola melalui VisioNet. Hal ini sekaligus menjadi bukti bahwa VisioNet
merupakan perusahaan alih daya TI terpercaya di Indonesia.
Analisis dan Pembahasan Manajemen
PT Multipolar Tbk
41Laporan Tahunan 2012
• SegmenLainnya
Entitas Anak Perseroan terutama yang bergerak dalam bidang pengarsipan modern PT
Multifiling Mitra Indonesia Tbk (“MMI”) dan pusat hiburan keluarga PT Matahari Graha
Fantasi (PT MGF) juga menunjukkan perkembangan signifikan. Kinerja keuangan MMI
menunjukkan bahwa MMI berhasil melakukan ekspansi dalam waktu yang sangat singkat
setelah mencatatkan saham perdana (Initial Public Offering) di tahun 2010.
2. PENDAPATAN DAN PROFITABILITAS
• SegmenEcerandanDistribusi
Penjualan bersih
Penjualan bersih dari segmen eceran dan distribusi pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 11,2
triliun. Jumlah ini meningkat 22,52% dari penjualan bersih tahun 2011 yaitu sebesar Rp 9,2
triliun.
Beban Pokok Penjualan Barang
Beban Pokok Penjualan Barang dan Jasa dari segmen eceran dan distribusi pada tahun
2012 adalah sebesar Rp 9,1 triliun. Jumlah ini meningkat sebesar 22,51% dari Beban Pokok
Penjualan Barang dan Jasa tahun 2011 yaitu sebesar Rp 7,5 triliun.
Laba Kotor
Laba Kotor dari segmen eceran dan distribusi pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 2,1 triliun.
Jumlah ini meningkat sebesar 22,55% dari Laba Kotor tahun 2011 yaitu sebesar Rp 1,7
triliun.
3. SEgMEN TEKNOLOgI INFORMASI
Penjualan Bersih
Penjualan bersih dari segmen Teknologi Informasi pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 1,3
triliun. Jumlah ini meningkat 15,50% dari penjualan bersih tahun 2011 yaitu sebesar Rp 1,1
triliun.
Beban Pokok Penjualan Barang dan Jasa
Beban Pokok Penjualan Barang dan Jasa dari segmen Teknologi Informasi pada tahun 2012
adalah sebesar Rp 1,2 triliun. Jumlah ini meningkat sebesar 17,23% dari Beban Pokok Penjualan
Barang dan Jasa tahun 2011 yaitu sebesar Rp 1 triliun.
Laba Kotor
Laba Kotor dari segmen Teknologi Informasi pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 97 miliar.
Jumlah ini menurun sebesar 2,10% dari Laba Kotor tahun 2011 yaitu sebesar Rp 99,1 miliar.
Analisis dan Pembahasan Manajemen
PT Multipolar Tbk
42 Laporan Tahunan 2012
4. SEgMEN LAINNYA
Penjualan Bersih
Penjualan bersih dari segmen lainnya pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 142,3 miliar. Jumlah
ini meningkat 113,85% dari penjualan bersih tahun 2011 yaitu sebesar Rp 66,55 miliar.
Beban Pokok Penjualan Barang dan Jasa
Beban Pokok Penjualan Barang dan Jasa dari segmen lainnya pada tahun 2012 adalah sebesar
Rp 74,2 miliar. Jumlah ini meningkat sebesar 9,56% dari Beban Pokok Penjualan Barang dan
Jasa tahun 2011 yaitu sebesar Rp67,8 miliar.
Laba Kotor
Laba Kotor dari segmen lainnya pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 68,1 miliar. Jumlah ini
meningkat sebesar 5,41% dari Rugi Kotor tahun 2011 yaitu sebesar Rp 1,2 miliar.
URAIAN ATAS KINERJA KEUANgAN PERSEROANKinerja keuangan Perseroan pada 2012 sangat membanggakan. Pembahasan dan analisis kinerja
keuangan Perseroan merujuk pada Laporan Keuangan untuk tahun buku yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2012 dan telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Aryanto, Amir Jusuf,
Mawar & Saptoto.
Laporan Posisi Keuangan KonsolidasianAset
Pada tahun 2012, Perseroan mencatat jumlah aset sebesar Rp 14,1 triliun dengan komposisi aset
lancar sebesar Rp 7 triliun dan aset tidak lancar sebesar Rp 7,1 triliun. Jumlah aset tersebut turun
1,58% dibandingkan dengan jumlah aset tahun 2011 yaitu sebesar Rp 14,3 triliun, yang terdiri dari
asset lancar sebesar Rp 6 triliun dan aset tidak lancar sebesar Rp 8,3 triliun.
Liabilitas
Pada akhir tahun 2012, Perseroan mencatat jumlah liabilitas sebesar Rp 7,0 triliun, yang terdiri dari
liabilitas jangka pendek sebesar Rp 4,7 triliun dan liabilitas jangka panjang sebesar Rp 2,4 triliun.
Jumlah liabilitas pada tahun 2012 meningkat 14,10% dibandingkan dengan tahun 2011 yaitu
sebesar Rp 6,2 triliun, yang terdiri dari liabilitas jangka pendek sebesar Rp 4,0 triliun dan liabilitas
jangka panjang sebesar Rp 2,1 triliun.
Ekuitas
Ekuitas Perseroan pada tahun 2012 sebesar Rp 7,0 triliun. Jumlah ini turun 13,45% dibandingkan
dengan tahun 2011 yaitu sebesar Rp 8,1 triliun.
Analisis dan Pembahasan Manajemen
PT Multipolar Tbk
43Laporan Tahunan 2012
Tabel Ringkasan Posisi Keuangan Konsolidasian Perseroan
pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
Dalam jutaan Rupiah
Keterangan 2012 2011
Aset Lancar 6.961.406 5.992.864
Aset Tidak Lancar 7.126.777 8.321.843
Jumlah Aset 14.088.183 14.314.707
Liabilitas Jangka Pendek 4.671.652 4.042.864
Liabilitas Jangka Panjang 2.363.458 2.123.105
Total Liabilitas 7.035.110 6.165.969
Total Ekuitas 7.053.073 8.148.738
Total Liabilitas dan Ekuitas 14.088.183 14.314.707
Laporan Laba/Rugi Komprehensif Konsolidasian PerseroanPenjualan Bersih
Perseroan sukses membukukan penjualan bersih pada tahun 2012 sebesar Rp 12,6 triliun. Jumlah
ini meningkat 22,36% dari penjualan bersih tahun 2011 yaitu sebesar Rp 10,3 triliun.
Beban Pokok Penjualan Barang dan Jasa
Beban pokok penjualan barang dan jasa Perseroan pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 10,4 triliun.
Beban ini lebih besar 21,78% dibandingkan dengan beban pokok penjualan barang dan jasa pada
tahun 2011 yaitu sebesar Rp 8,5 triliun.
Laba Bruto
Total laba bruto Perseroan pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 2,2 triliun. Jumlah ini meningkat
sebesar 25,06% dibandingkan dengan laba bruto pada tahun 2011 sebesar Rp 1,8 triliun.
Laba Usaha
Laba Usaha Perseroan pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 223,1 miliar. Jumlah ini meningkat
1.128,02% dibandingkan dengan rugi usaha pada tahun 2011 yaitu sebesar Rp 21,7 miliar.
Laba Bersih
Laba Bersih Perseroan pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 166,6 miliar. Jumlah ini meningkat
73,46% dibandingkan dengan laba bersih pada tahun 2011 yaitu sebesar Rp 96 miliar.
Analisis dan Pembahasan Manajemen
PT Multipolar Tbk
44 Laporan Tahunan 2012
Total Laba Komprehensif
Total laba komprehensif Perseroan pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 255,9 miliar. Jumlah ini
meningkat 67,13% dibandingkan dengan total laba komprehensif pada tahun 2011 yaitu sebesar
Rp 153,1 miliar.
Tabel Ringkasan Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Perseroan
pada tahun 2012 dan 2011
Dalam jutaan Rupiah
Keterangan 2012 2011
Penjualan Bersih 12.642.770 10.332.842
Beban Pokok Penjualan Barang dan Jasa (10.393.875) (8.534.649)
Laba Bruto 2.248.895 1.798.193
Laba (Rugi) Usaha 223.101 (21.702)
Laba Bersih 166.583 96.038
Laba Komprehensif 255.939 153.135
Laporan Arus Kas Kas Bersih dari Aktivitas Operasi
Perseroan mencatat penerimaan kas neto dari aktivitas operasi selama tahun 2012 sebesar
Rp 620 miliar, naik 91,69% dibandingkan penerimaan kas neto tahun 2011 yaitu sebesar Rp 323,3
miliar.
Kas Bersih Untuk Aktivitas Investasi
Selama tahun 2012, penerimaan kas neto untuk aktivitas investasi adalah sebesar Rp 1,4 triliun,
naik 258,36% dari pengeluaran kas neto tahun 2011 yaitu sebesar Rp 866,5 miliar.
Arus Kas untuk Aktivitas Pendanaan
Pengeluaran kas neto untuk aktivitas pendanaan tercatat sebesar Rp 1,2 triliun, meningkat 152,92%
dari tahun 2011 yaitu sebesar Rp 472,9 miliar.
Kas dan Setara Kas Awal Tahun
Kas dan setara kas awal tahun Perseroan pada tahun 2012 sebesar Rp 2 triliun, turun 32,99% dari
tahun 2011 yaitu sebesar Rp 3 triliun.
Kas dan Setara Kas Akhir Tahun
Kas dan setara kas akhir tahun Perseroan pada tahun 2012 sebesar Rp 2,9 triliun, meningkat
40,97% dari tahun 2011 yaitu sebesar Rp 2 triliun.
Analisis dan Pembahasan Manajemen
PT Multipolar Tbk
45Laporan Tahunan 2012
Tabel Ringkasan Laporan Arus Kas Konsolidasian pada Tahun 2012 dan 2011
Dalam jutaan Rupiah
Keterangan 2012 2011
Arus Kas Neto dari Aktivitas Operasi 619.786 323.322
Arus Kas Neto dari (untuk) Aktivitas Investasi 1.372.126 (866.464)
Arus Kas Neto untuk Aktivitas Pendanaan (1.195.987) (462.879)
Kenaikan (Penurunan) Neto Kas dan Setara Kas 795.925 (1.016.021)
Kas dan Setara Kas awal Tahun 2.039.663 3.043.788)
Dampak Perubahan Selisih Kurs pada Kas dan Setara Kas 39.671 11.896
Kas dan Setara Kas Akhir Tahun 2.875.259 2.039.663
KEMAMPUAN MEMBAYAR UTANg DAN TINgKAT KOLEKTIBILITAS PIUTANgPerseroan memiliki modal kerja bersih yang sangat positif, sehingga tidak ada keraguan dalam
membayar seluruh kewajibannya. Hal ini dapat dilihat lebih detail pada Laporan Arus Kas
Konsolidasian Perseroan.
Untuk kolektibilitas piutang, segmen eceran dan distribusi tidak mengandung risiko karena seluruh
penjualan tersebut dilaksanakan secara tunai. Sedangkan di segmen teknologi informasi dan segmen
lainnya, risiko tersebut dapat diminimalisasi dengan cara menerapkan kebijakan perusahaan dan
pengendalian internal yang baik.
STRUKTUR MODAL, KEBIJAKAN MANAJEMEN ATAS STRUKTUR MODAL DAN TINgKAT SOLVABILITASPerseroan memiliki struktur modal yang sangat kuat. Bahkan pada tahun 2013 ini, modal Perseroan
bertambah sehubungan dengan waran seri II Perseroan yang sebagian telah dieksekusi oleh
pemegang saham Perseroan menjadi saham di dalam Perseroan.
INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL YANg TERJADI SETELAH TANggAL LAPORAN AKUNTANPada tanggal 8 Maret 2013, Perseroan memperoleh 726,5 juta lembar saham (atau setara dengan
24,9%) pada PT Matahari Department Store Tbk (“LPPF”) dari Asia Color Company Limited (“ACC”)
dengan nilai sebesar Rp 883 miliar setelah entitas anak Perseroan yaitu PT Matahari Pacific (”MP”)
melepas kepemilikan sahamnya sebanyak 20% ordinary shares dan 20,7% preference shares serta
8.875.638 waran yang dimiliki MP pada Meadow Asia Company Limited (“MAC”). MAC memiliki
100% kepemilikan saham pada ACC, dan ACC memiliki 98,15% saham pada LPPF.
Analisis dan Pembahasan Manajemen
PT Multipolar Tbk
46 Laporan Tahunan 2012
Kemudian, pada tanggal 25 Maret 2013, Perseroan menjual 129,03 juta lembar saham LPPF (atau
setara dengan 4,4%) dengan harga sebesar Rp 10.850 per saham. Oleh karena itu, kepemilikan
Perseroan pada LPPF berkurang menjadi 20,5%.
PROSPEK USAHA PERUSAHAANDalam rangka meningkatkan kinerja Perseroan dan entitas anak di tahun mendatang, Perseroan
terus mengupayakan pengembangan aspek pengelolaan maupun perencanaan operasional.
Penerapan sistem manajemen yang hati-hati diharapkan akan membantu Perseroan mengatasi
berbagai tantangan bisnis serta meraih peluang yang lebih besar untuk menopang profitabilitas
Perseroan dan entitas anak. Organisasi internal Perseroan dan entitas anak akan diperkuat agar
dapat mengantisipasi potensi risiko perubahan eksternal yang dapat mempengaruhi upaya
Perseroan dan entitas anak dalam meraih target dan tujuan yang hendak dicapai.
RENCANA JANgKA PANJANgPerseroan akan terus berupaya untuk mengelola seluruh unit bisnis usaha yang telah ada dan
yang akan ada agar dapat meraih peluang untuk tumbuh lebih besar lagi. Hal ini agar seluruh
stakeholders Perseroan dapat turut memperoleh keuntungan dengan keberhasilan-keberhasilan
yang diraih oleh Perseroan.
ASPEK PEMASARANPerseroan optimis terhadap prospek pemasaran usaha dari setiap lini bisnis yang didukung oleh
kondisi perekonomian nasional maupun pasar dari produk dan jasa serta kondisi internal Perseroan
sendiri.
Pertumbuhan bisnis ritel melalui anak perusahaan Matahari yang terus memberikan dampak
positif bagi perkembangan pemasaran usaha Matahari. Berbagai program pengembangan terus
dilaksanakan untuk mencapai target yang diharapkan. Hal serupa juga tampak pada bisnis ritel
di China yang menunjukkan perkembangan positif dengan semakin meningkatnya kepercayaan
masyarakat terhadap produk-produk yang ditawarkan oleh Robbinz Department Store dan
Hipermart sehingga Perseroan menargetkan pengembangan outlet sebanyak 3 buah di wilayah
Shenyang, Xuzhou, dan Beicheng.
Pengembangan bisnis TI melalui anak perusahaan MLPT ke depan akan tetap berfokus kepada
pelayanan kepada pelanggan dengan dukungan tekologi terbaru. Perseroan senantiasa melihat
area baru yang dapat dikembangkan selain dari portfolio solusi yang telah ada saat ini. Dalam
upaya memasarkan solusi-solusinya, MLPT juga aktif melakukan program pemasaran dan promosi
yang agresif, antara lain melalui seminar, workshop, open house, direct mail ke target pelanggan.
Analisis dan Pembahasan Manajemen
PT Multipolar Tbk
47Laporan Tahunan 2012
Ke depan, MLPT akan fokus untuk meningkatkan pendapatan dari software dan services dengan
tetap mempertahankan kontribusi pendapatan dari hardware infrastructure.
Dalam bidang pengarsipan, anak perusahaan Perseroan yaitu MMI melakukan pengembangan
pemasaran antara lain dengan:
• pengelolaan SDM yang handal, muda dan kreatif;
• optimalisasi program transformasi, proses pembelajaran, pemahaman tugas dan jabatan SDM
perseroan dengan kewajiban dalam rotasi tugas, dan penyegaran tugas;
• mengembangkan produk dan jasa setiap lini bisnis sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar
dengan standar kualitas tinggi; dan
• mengembangkan infrastruktur untuk mendukung terselenggaranya berbagai lini bisnis dan
entitas anak perusahaan
Komitmen Kepada KonsumenKepuasan konsumen merupakan prioritas utama bagi seluruh lini bisnis Perseroan, dan terus
ditingkatkan dalam upaya menjadi pilihan bagi pelanggan. Salah satunya adalah dengan
memberikan layanan terbaik bagi pelanggan. Hal ini yang mendorong Perseroan dan anak-anak
perusahaannya secara terus menerus melakukan peningkatan pelayanan guna mencapai kepuasan
pelanggan yang lebih baik lagi.
URAIAN MENgENAI KEBIJAKAN DIVIDEN DAN JUMLAH DIVIDENDalam melakukan perhitungan dividen atas laba yang belum ditentukan peruntukannya, maka
manajemen akan melakukan perhitungan terlebih dahulu atas kecukupan dana modal kerja,
investasi dan pengembangan usaha. Kemudian rencana alokasi dividen bagi pemegang saham
akan dimintakan persetujuannya pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan.
INFORMASI MATERIAL MENgENAI INVESTASI, EKSPANSI, DIVESTASI, AKUISISI, ATAU RESTRUKTURISASI UTANg/MODALInformasi ini dapat dilihat pada bagian “Informasi dan Fakta Material yang Terjadi Setelah Tanggal
Laporan Akuntan”.
TRANSAKSI YANg MENgANDUNg BENTURAN KEPENTINgAN DAN TRANSAKSI DENgAN PIHAK YANg MEMILIKI HUBUNgAN ISTIMEWA (AFILIASI)Pada tanggal 30 Nopember 2012 dan 10 Desember 2012, PT Matahari Putra Prima Tbk (Matahari)
melakukan restrukturisasi aset atas tanah dan bangunan Matahari di berbagai lokasi masing-masing
kepada entitas anak PT Matahari Pacific (“PT MP”) dan PT Nadya Putra Investama (“PT NPI”).
Analisis dan Pembahasan Manajemen
PT Multipolar Tbk
48 Laporan Tahunan 2012
Selanjutnya, pada tanggal-tanggal yang sama, Perseroan dan Matahari menandatangani akta Jual
Beli sebagai berikut:
• Akta jual beli saham atas saham dalam PT MP dengan harga sebesar Rp 945.000 juta dan
perjanjian pengalihan piutang dengan harga sebesar Rp 944.947 juta. Pembayaran atas kedua
transaksi tersebut sejumlah Rp 1.889.947 juta telah dibayar secara tunai kepada Matahari oleh
Perseroan pada tanggal 30 Nopember 2012.
• Akta jual beli saham atas saham dalam PT NPI dengan harga sebesar Rp 416.000 juta dan
perjanjian pengalihan piutang dengan harga sebesar Rp 922.327 juta. Pembayaran atas kedua
transaksi tersebut sejumlah Rp 47.327 juta telah dibayar secara tunai kepada Matahari oleh
Perseroan pada tanggal 10 dan 12 Desember 2012, sedangkan sisanya sebesar Rp 1.291.000
juta dibayarkan dalam bentuk Promissory Note yang diterbitkan oleh Perseroan dengan bunga
sebesar 10% per tahun. Jatuh tempo pembayaran bunga dan pokok adalah tanggal 30 Mei
2013. Perseroan berhak untuk melakukan pembayaran dipercepat dari tanggal jatuh tempo
berdasarkan kesempatan para pihak.
Memenuhi ketentuan Peraturan Bapepam LK Nomor IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan
Kepentingan Transaksi Tertentu (Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor Kep-412/
BL/2009 Tanggal 25 Nopember 2009), khususnya poin 2 (b), maka informasi mengenai Transaksi
Afiliasi antara Perseroan dan Matahari telah dilaporkan oleh Perseroan kepada Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI), melalui
surat Perseroan tertanggal 1 Agustus 2012, dengan nomor surat CSS.102-2012 dan CSS.103-
2012, perihal Informasi mengenai Transaksi Afiliasi.
Transaksi Perseroan dan entitas anak dengan pihak berelasi telah diungkapkan pada Catatan atas
Laporan Keuangan Konsolidasian yang terlampir pada Annual Report ini.
KEBIJAKAN AKUNTANSIPerseroan telah menerapkan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia dalam menerbitkan laporan
keuangan tahunannya. Perseroan telah menjelaskan kebijakan penting akuntansi yang diterapkan
pada catatan laporan keuangan konsolidasian per tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 yang
terdapat pada laporan ini.
Analisis dan Pembahasan Manajemen
PT Multipolar Tbk
50 Laporan Tahunan 2012
Perseroan senantiasa meningkatkan kinerja seluruh lini bisnisnya dengan dukungan teknologi modern
dan terkini. Komitmen Perseroan dalam menghadirkan solusi yang bernilai tambah bagi pelanggan tidak henti dikembangkan guna memperkokoh posisinya dalam sektor teknologi informasi, ritel, dan multimedia.
PERKEMBANgAN gOOd CORPORATE gOVERNANCE (gCg)Tata Kelola Perusahaan yang Baik atau good corporate Governance (GCG) merupakan rangkaian
mekanisme atau sistem yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan agar sesuai dengan
harapan stakeholders. Mekanisme GCG sangat berpengaruh terhadap penetapan dan pencapaian
tujuan, pembentukan serta pengembangan budaya kerja di lingkungan Perseroan.
Sejak awal, Perseroan meyakini bahwa penerapan GCG di lingkungan perusahaan dapat
mengantarkan Perseroan kepada kesuksesan. Bagi Perseroan, implementasi GCG dalam proses
bisnis merupakan pijakan kokoh untuk mewujudkan visi dan misi. Prinsip-prinsip GCG menjadi
perangkat standar yang bertujuan memperbaiki citra, efisiensi, efektifitas dan tanggung-jawab
sosial perusahaan. Prinsip-prinsip GCG yang diterapkan Perseroan meliputi berbagai aspek sebagai
berikut:
• Transparancy : Keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan dalam
pemberian informasi material secara relevan mengenai perusahaan kepada pemegang saham.
• Accountability: Pelaksanaan, kejelasan fungsi dan pertanggungjawaban organ sehingga
pengelolaan Perseroan terlaksana secara efektif.
• Responsibility: Kepatuhan Perseroan terhadap kebijakan korporasi dan peraturan perundang-
undangan pemerintah yang dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan
tekanan dari pihak lain.
• Independency : Pengelolaan Perseroan secara profesional tanpa benturan kepentingan dan
tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan undang-undang yang
berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat.
• Fairness: Keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak stakeholders berdasarkan
perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta kebijakan Perseroan.
Tata Kelola Perusahaan
PT Multipolar Tbk
51Laporan Tahunan 2012
KEBIjAKAN gCgPerseroan selalu berupaya memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan. melalui
penerapan prinsip GCG secara konsisten dan konsekuen serta menjadikannya sebagai budaya
kerja yang berlaku di dalam perusahaan. Pemahaman ini mendasari kebijakan Perseroan
untuk melaksanakan prinsip GCG dalam rangka mencapai tujuan bisnis jangka panjang yang
berkesinambungan. Perseroan menerapkan prinsip-prinsip GCG pada setiap aspek bisnis dan
pada semua jajaran organisasi, yang diwujudkan dalam aspek-aspek sebagai berikut:
• Melaksanakan tugas dan tanggung jawab anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
• Menerapkan fungsi kepatuhan.
• Pengelolaan manajemen risiko.
• Melaksanakan transparansi keuangan dan non-keuangan
• Melengkapi serta melaksanakan tugas-tugas komite-komite dan satuan kerja yang
melaksanakan fungsi pengendalian internal.
STRUKTUR TATA KElOlA PERUSAHAANPerseroan senantiasa memperlihatkan tanggung jawabnya dalam menerapkan Good Corporate
Governance karena memandang implementasi GCG bukan sekedar kewajiban namun
keniscayaan dalam menjaga transparansi dan akuntabilitas kepada publik. Struktur tata kelola
perusahaan Perseroan terdiri dari dua organ sebagai berikut:
• Organ Utama : terdiri dari Pemegang Saham, Komisaris dan Direksi
• Organ Pendukung : terdiri dari Sekretaris Perusahaan, Internal Audit, Komite Audit,
dan Auditor Eksternal
Tata Kelola Perusahaan
PT Multipolar Tbk
52 Laporan Tahunan 2012
PEMEgANg SAHAMPemegang Saham merupakan organ Perseroan yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan
kepada Direksi atau Dewan Komisaris berdasar aturan yang ditentukan.
Hak-hak Pemegang Saham
• Menghadiri Rapat Pemegang Saham dan menggunakan hak suaranya
• Memperoleh penjelasan lengkap mengenai segala informasi yang menyangkut Perseroan baik
yang dimuat dalam Laporan Tahunan maupun Laporan Kinerja dalam Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS).
• Memperoleh informasi mengenai Perseroan secara tepat waktu dan teratur
Wewenang Pemegang Saham
• Mengangkat dan memberhentikan Direksi
• Mengangkat dan memberhentikan Komisaris
• Menilai kinerja Komisaris dan Direksi melalui mekanisme yang ada
• Menetapkan auditor eksternal berdasarkan usulan yang diterima dari Komisaris
• Mengesahkan Perencanaan Strategis (Corporate Plan) dan Rencana Kerja
• Menetapkan remunerasi Direksi
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan bagian dari struktur Perseroan sebagai media
tertinggi yang dimiliki oleh Pemegang Saham dalam merumuskan kebijakannya terhadap Perseroan.
Perseroan memiliki dua macam RUPS yaitu Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)
Tata Kelola Perusahaan
Bagan struktur tata kelola perusahaan Perseroan
Dewan Komisaris Komite Audit
Sekretaris Perusahaan
Direksi
Rapat Umum Pemegang Saham
PT Multipolar Tbk
53Laporan Tahunan 2012
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST)
RUPST diselenggarakan pada tanggal 27 April 2012 bertempat di Hotel Aryaduta Jalan Prapatan
44-48 Jakarta Pusat dengan pokok bahasan sebagai berikut:
• Laporan Tahunan Perseroan mengenai laporan tugas pengurusan Direksi dan laporan tugas
pengawasan Dewan Komisaris Perseroan mengenai keadaan dan jalannya Perseroan serta Tata
Usaha Keuangan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011; Pengesahan
Neraca dan Perhitungan Laba/Rugi untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2011; serta pembebasan dan pelunasan (acquit et de charge) sepenuhnya kepada seluruh
anggota Direksi dan Komisaris atas pelaksanaan tugas pengawasan yang telah dilakukan
dalam Tahun Buku tersebut.
• Penggunaan Laba/Rugi bersih Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2011.
• Penunjukan Akuntan Publik Independen Perseroan yang akan mengaudit buku-buku Perseroan
untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan pemberian wewenang
kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan jumlah honorarium Akuntan Publik tersebut.
• Penetapan dan pengangkatan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan termasuk
menentukan Komisaris Independen untuk masa jabatan terhitung sejak ditutupnya rapat
hingga ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan pada Tahun 2013.
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)
RUPSLB diselenggarakan pada tanggal 19 September 2012 di Hotel Aryaduta Jalan Prapatan 44-
48 Jakarta Pusat dengan dua pokok bahasan. Adapun hasil pokok bahasan agenda satu adalah
tentang penerimaan, persetujuan, dan ratifikasi atas:
• segala tindakan dan perbuatan hukum Perseroan maupun Direksi Perseroan untuk membuat dan
menandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham dan Piutang yang telah diandatangani
oleh Perseroan dan PT. Matahari Putra Prima Tbk. (“ MPPA”) pada tanggal 30 Juli 2012;
• tindakan dan perbuatan hukum dan/atau rencana Perseroan maupun Direksi Perseroan untuk
membeli seluruh saham milk MPPA dalam PT. Matahari Pacific:
• tindakan dan perbuatan hukum dan/atau rencana Perseroan maupun Drreksi Perseroan untuk
membeli seluruh saham milik MPPA dalam P T. Nadya Putra lnvestama;
• tindakan dan perbuatan hukum dan/atau rencana Perseroan maupun Dlreksi Perseroan untuk
membeli dan/atau menerima pengalihan seluruh piutang MPPA terhadap PT Matahari Pacific;
• tindakan dan perbuatan hukum dan/atau rencana Perseroan maupun Direksi Perseroan untuk
membeli dan/atau menerima pengalihan seluruh plutang MPPA terhadap PT. Nadya Putra
Investama;
• keputusan atas Rencana Transaksi tersebut dilaksanakan mengikuti tata cara dan prosedur
pengambian keputusan Transaksi Benturan Kepentingan sebagaimana diatur dalam Peraturan
Bapepam dan LK No. IX.E.1 serta ketenuan Pasal 23 ayat (8) Anggaran Dasar Perseroan;
• penerimaan dan persetujuan atas laporan-laporan dan/atau perdapat-pendapat yang diberikan
dan/atau dibuat oleh para profesi penunjang, penilai independen maupun manajemen
Perseroan;
Tata Kelola Perusahaan
PT Multipolar Tbk
54 Laporan Tahunan 2012
• memberikan persetujuan, wewenang dan/atau kuasa kepada Direksi Perseroan dengan hak
substitusi untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan dan/disyaratkan dalam rangka
pelaksanaan, sahnya dan/atau efektifnya setiap dan segala hal-hal dan/atau transaksi-transaksi
sebagaimana disampaikan dalam Rapat serta dalam Keterbukaan Informasi Perseroan, serta
melaksanakan seluruh keputusan yang disetujui dalam Rapat seluruhnya tanpa ada pengecualian,
dengan tetap memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undargan yang berlaku.
Sementara pokok bahasan RUPSLB agenda kedua adalah tentang penerimaan, persetujuan, dan
ratifikasi atas:
• rencana Perseroan maupun Direksi Perseroan untuk memperoleh pinjaman dari satu atau lebih
bank dari dalam maupun luar Indonesia;
• rencana Perseroan maupun Direksi Perseroan untuk menjaminkan seluruh atau sebagian besar
aset-aset Perseroan dan/atau anak perusahaan;
• kuasa kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi untuk melakukan setiap tindakan yang
diperlukan.
dEWAN KOMISARISDewan Komisaris merupakan organ penting Perseroan yang berperan sebagai pengawas atas
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi dalam menjalankan kepengurusan Perseroan
dan bertanggungjawab kepada RUPS. Dalam melakukan aktivitas fungsi pengawasannya, Dewan
Komisaris dibantu oleh Komite Audit yang secara berkala melakukan pengawasan dalam bentuk
pembahasan temuan audit dan pemantauan atas tindak lanjut hasil temuan audit tersebut.
Dalam menjalankan fungsinya, Dewan Komisaris senantiasa menjaga prinsip-prinsip independensi
dengan tidak melibatkan diri dalam kegiatan maupun proses pengambilan keputusan menajerial
sehari-hari dari Direksi.
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Komisaris Pada Tahun 2012
Pada tahun 2012, Komisaris Perseroan telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya antara lain
sebagai berikut:
• Membahas dan memberi pengesahan Corporate plan dan Rencana Kerja
• Memberi saran-saran kepada Direksi dalam melaksanakan RKAP 2012.
• Membahas dan memberi persetujuan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP).
• Melaksanakan pembahasan atas laporan Komite Audit.
Dalam kaitan dengan pelaksanaan praktik GCG di dalam perusahaan, Dewan Komisaris Perseroan
memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
• Memantau efektivitas implementasi GCG yang diterapkan perusahaan dan bila perlu melakukan
penyesuaian.
• Memberikan pendapat dan saran atas pelaksanaan GCG di dalam perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
PT Multipolar Tbk
55Laporan Tahunan 2012
Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran dewan KomisarisDewan Komisaris telah menjalankan tugasnya dengan baik melalui serangkaian rapat yang
dijadikan sarana pengawasan kepada Direksi Perusahaan. Selama tahun 2012 , telah dilakukan
Rapat-Rapat Internal Dewan Komisaris sebanyak 4 kali, di samping pertemuan-pertemuan lainnya
atau memberikan persetujuan tertulis secara sirkular.
dIREKSIDireksi merupakan organ tata kelola perusahaan yang bertanggung jawab penuh atas pengurusan
Perseroan untuk kepentingan dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan, baik di dalam maupun
di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar.
Pengambilan keputusan terhadap masalah-masalah yang dihadapi perusahaan dilakukan secara
cepat dan dengan analisis yang seksama. Direksi telah memberikan laporan hasil pelaksanaan
Internal Audit kepada Dewan Komisaris dan telah melaksanakan tindak lanjut dari temuan-temuan
audit.
Peran Direksi dalam proses pengembangan strategis korporasi dituangkan dalam Rencana Jangka
Panjang Perusahaan (RJPP) berikut rencana aksinya sebagai penjabaran operasional strategi yang
telah ditetapkan.
Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran direksiRapat-rapat Direksi dilaksanakan secara periodik. Rapat-rapat Direksi juga telah efektif menjadi
sarana pengambilan keputusan. Selama tahun 2012, telah dilakukan rapat-rapat internal Direksi
sebanyak 8 (delapan) kali, di samping pertemuan-pertemuan lainnya atau memberikan persetujuan
tertulis secara sirkular.
SEKRETARIS PERUSAHAANSekretaris Perusahaan menjalankan peran sebagai pintu informasi bagi pemangku kepentingan.
Sekretaris Perusahaan memfasilitasi rapat-rapat Pemegang Saham, Dewan Komisaris, dan Direksi
sesuai ketentuan anggaran dasar perusahaan serta menyiapkan laporan dan bahan-bahan yang
digunakan dalam rapat-rapat.
Sekretaris Perusahaan juga mengorganisir pelaksanaan RUPS dan administrasi notulen RUPS.
Kepatuhan kepada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dilaksanakan oleh Sekretaris
Perusahaan melalui monitoring kepada seluruh aspek perizinan dan kewajiban-kewajiban yang
harus dipenuhi perusahaan.
Tata Kelola Perusahaan
PT Multipolar Tbk
56 Laporan Tahunan 2012
Profil Sekretaris PerusahaanChrysologus R.N. Sinulingga,
Riwayat jabatan dan pengalaman kerja
Bapak Chrysologus R.N. Sinulingga mengawali karir sebagai management trainee dan Credit
Auditor di PT Bank Danamon Indonesia pada tahun 1990. Beliau kemudian bekerja sebagai Research
Analyst dan Manager Corporate Finance di PT Dharmala Securities pada tahun 1994-1998. Pada
tahun 1998 beliau menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan PT Sepatu Bata Tbk hingga tahun 2005.
Beliau kemudian bergabung dengan PT Multipolar Tbk dan diangkat sebagai Sekretaris Perusahaan
Perseroan sejak tahun 2005 hingga sekarang.
Riwayat pendidikan
Bapak Chrysologus R.N. Sinulingga memperolah gelar Sarjana
Ekonomi dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta pada tahun
1990. Pada tahun 1994 beliau memperoleh gelar Master Business
Administration dari The University of Dallas, Irving, Texas, USA.
Beliau kemudian melanjutkan pendidikannya di Universitas Pelita
Harapan, Jakarta dan memperoleh gelar Magister Hukum pada
tahun 2003. Bapak Chrysologus R.N. Sinulingga terus melanjutkan
pendidikan hingga di tahun 2007 beliau kembali memperoleh gelar
Sarjana Hukum dari Universitas 17 Agustus 1945.
KOMITE AUdITKomite Audit merupakan sebuah Komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris yang tugas-
tugasnya diatur dalam Piagam Komite Audit yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris. Komite
Audit, menurut ketentuan yang berlaku, terdiri dari paling sedikit 3 (tiga) orang anggota, termasuk
ketuanya, dan dipimpin oleh seorang Komisaris Independen. Fungsi Komite ini adalah membantu
Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasannya. Pada tahun 2012, susunan Komite
Audit Perseroan berdasarkan Surat Keputusan Nomor CSS.064-2012 adalah:
Ketua : Dr. Isnandar Rachmat Ali, SE, MM
Anggota : Ridwan Masui
A.D. Sonny Soedjadi
Tata Kelola Perusahaan
PT Multipolar Tbk
57Laporan Tahunan 2012
Profil Komite Audit
Dr. Isnandar Rachmat Ali, SE, MM
Ketua
Riwayat jabatan dan pengalaman kerja
Bapak Isnandar Rachmat Ali diangkat sebagai Komisaris Independen
Perseroan pada tahun 2008. Beliau memulai karirnya dengan memegang
berbagai jabatan penting di beberapa perusahan industrial. Pada tahun
1980-1989, beliau menjabat sebagai Vice President Director di Bank Bhumy
Bahari, kemudian dari tahun 1989, beliau menjabat sebagai Vice President
Director pada Tokai Lippo Bank hingga tahun 2001. Selain berpengalaman
di dunia bisnis, beliau juga aktif di dunia pendidikan diantaranya sebagai
dosen di Universitas Krisnadwipayana sejak tahun 1998 hingga sekarang.
Riwayat pendidikan
Bapak Isnandar Rachmat Ali memperoleh gelar Doktor (PhD) di bidang
Education Management dari Universitas Negeri Jakarta.
Ridwan Masui
Anggota
Riwayat jabatan dan pengalaman kerja
Bapak Ridwan Masui merupakan sosok penting dalam perbankan Indonesia.
Beliau bergabung dengan Perseroan di tahun 2012 sebagai anggota
Komite Audit. Beliau pernah menjabat beberapa posisi penting di Bank
Indonesia dalam kurun waktu 1988 – 2004, yaitu Pemeriksa Bank Tingkat
II Bank Indonesia Jakarta (1988-1995), Pengawas Bank Eksekutif Bank
Indonesia, Jakarta (1995-1996), Pengawas Bank Eksekutif Bank Indonesia,
Surabaya (1996-1998), Deputi Direktur Direktorat Pengawasan I Bank
Indonesia, Jakarta (1998-1999), Analis Eksekutif Senior Bank Indonesia,
Jakarta (1999-2000), Pengawas Bank Eksekutif Senior Bank Indonesia,
Bandung (2000-2001), Koordinator Bidang Moneter, Sistim Pembayaran
& Manajemen Intern Bank Indonesia Bandung (2002-2003), Direktur
Direktorat Pemeriksaan Bank II Bank Indonesia, Jakarta (2003-2004), Staf
Ahli Deputi Gubernur Bidang Perbankan Bank Indonesia (2004).
Pernah menjabat sebagai anggota komite audit di PT Matahari Putra Prima Tbk (2006-2008 dan
2010-2012), di PT Lippo Cikarang (2008-2010), di PT Bank Utama International (2007-2010), dan
di BCA Syariah (2010-Sekarang).
Riwayat pendidikan
Bapak Ridwan Masui menyelesaikan pendidikan formal sebagai Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi
STIE Swadaya Jakarta.
Tata Kelola Perusahaan
PT Multipolar Tbk
58 Laporan Tahunan 2012
Sonny Soedjadi
Anggota
Riwayat jabatan dan pengalaman kerja
Bapak Sonny Soedjadi diangkat sebagai anggota Komite Audit
Perseroan sejak tahun 2012 hingga sekarang. Beliau memulai karir
pada tahun 1972 di Carnation Travel Service. Pada tahun 1974,
beliau menjabat sebagai Accounting Manager di Kartini Utama Ltd
(ship equipment) hingga tahun 1976. Beliau kemudian melanjutkan
karirnya sebagai Accounting Manager di Central Java Cold Storage
(Cenjaco) pada tahun 1976-1979, Auditor for Travel Division (ISTA) di
Sudarpo Corporation pada tahun 1979-1980, Executive Development
Program di Bank Niaga pada tahun 1980-1981, Assistant Chief
Auditor Lippo group di Lippo Bank pada tahun 1981-1985 dan
Credit Division Head pada tahun 1985-1986. Karir beliau selanjutnya
adalah sebagai Deputy Manager and Branch Manager dari tahun
1986-1990 di Bank Umum Nasional, President BWB Associates, Bank
Finance Management, dari tahun 1992 hingga sekarang. Pada tahun
1999 beliau menjabat sebagai Partners pada Konsultan Hukum & Manajemen pada House of
Independent Legal Counselors (LPSH-HILC Law Firm) hingga tahun 2008. Pada tahun 1998, beliau
menjabat sebagai Executive Secretary pada Lembaga Pengkajian dan Studi Hukum Jakarta hingga
tahun 2007. Sejak tahun 2007, beliau juga menjabat Managing Partner SS & Partner, Law Firm
hingga sekarang. Selain berpengalaman dalam dunia bisnis, beliau juga aktif di dunia pendidikan
diantaranya sebagai Faculty Member untuk mata kuliah Business Law di Prasetya Mulya Business
School dari tahun 2007 hingga sekarang, dan Dosen Fakultas Ekonomi dan Fakultas Hukum
Universitas Sahid Jakarta dari tahun 2002 hingga sekarang.
Riwayat pendidikan
Bapak Sonny Soedjadi mendapatkan gelar Sarjana Muda Ekonomi pada jurusan Perusahaan (BSc)
dari Universitas Prof. Dr. Moestopo Beragama (UPDM-B), Jakarta pada tahun 1982 dan Sarjana
Ekonomi jurusan Perusahaan pada Fakultas Ekonomi Prof. Dr. Moestopo Beragama (UPDM-B) pada
tahun 1984. Pada tahun 1992, beliau mendapatkan gelar Master of Business Administration dari
Nitro Institute Banking and Finance dan pada tahun 2001, beliau lulus dari Sekolah Tinggi Ilmu
Hukum Institute of Business Law and Management. Pada tahun 2002, beliau menyelesaikan Program
Pasca Sarjana/Magister Bidang Kajian Utama Hukum Bisnis dari Universitas Padjadjaran.
Independensi Komite Audit
Seluruh anggota Komite Audit merupakan anggota independen yang berasal dari luar Perseroan
dan tidak terkait dengan Direksi, Komisaris, maupun Pemegang Saham.
Tata Kelola Perusahaan
PT Multipolar Tbk
59Laporan Tahunan 2012
Tugas Komite Audit
Tugas Komite Audit meliputi:
• MembantuDewanKomisarisuntukmemastikanefektivitaspelaksanaantugaseksternalauditor
dan internal auditor
• Menilaipelaksanaankegiatansertahasilaudityangdilaksanakanolehinternalauditormaupun
eksternal auditor
• Memberikan rekomendasimengenaipenyempurnaan sistempengendalianmanajemen serta
pelaksanaannya
• Mengevaluasipelaksanaankegiatansertahasilaudityangdilakukanolehinternalaudit.
Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran Komite Audit
Sepanjang tahun 2012, Komite Audit Perseroan telah melakukan rapat sebanyak 4 (empat) kali.
INTERNAl AUdITInternal Audit melaksanakan fungsinya sebagai pengawas atas kegiatan-kegiatan Perseroan dan
melancarkan pelaksanaan kebijakan Perseroan melalui pemerikasaan keuangan dan operasional
pada unit-unit kerja.
Dalam melakukan fungsi audit internal, Internal Audit melakukan kegiatan:
• Mengelola pengembangan kebijakan dan standar audit sesuai dengan praktik tata kelola
perusahaan yang baik.
• Menyusun rencana audit operasional dan keuangan serta audit lain.
• Mengelola aktivitas secara keseluruhan berdasarkan rencana audit korporat.
• Memberikan rekomendasi audit kepada Presiden Direktur dan pihak terkait lainnya.
• Membangun networking dan counterparting dengan auditor eksternal dan pihak terkait
lainnya.
AUdITOR EKSTERNAlKantor akuntan publik Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto dari RSM AAJ Associates ditunjuk
Perseroan untuk melakukan audit atas Laporan Keuangan Perusahaan tahun buku 2012.
PERMASAlAHAN HUKUMSelama tahun 2012 tidak ada kasus hukum yang dihadapi Perseroan.
Tata Kelola Perusahaan
PT Multipolar Tbk
60 Laporan Tahunan 2012
ETIKA PERUSAHAANPerseroan menerapkan Kebijakan Etika Karyawan dengan kontrol melalui penandatanganan
dokumen pernyataan Code of Conduct oleh seluruh karyawan Perseroan di awal tahun. Hal ini
dimaksudkan agar karyawan mengerti dan menghargai etika dalam melaksanakan tugas dan
menjalankan usaha di Perseroan dengan sebaik-baiknya sehingga martabat dan integritas warga
Perseroan selalu terjaga dan dapat terus ditingkatkan. Selain itu, Perseroan juga menerapkan
beberapa prinsip yang terkait dengan etika penerapan GCG, Board Manual, etika bisnis, dan
budaya Perseroan.
• Etika penerapan good corporate governance (gCg)
Prinsip-prinsip GCG disusun di dalam buku Panduan Tata Kelola Perseroan. Buku ini menjadi
pedoman dasar Perseroan dalam menjalankan bisnis dengan nilia-nilai yang dipegang teguh
oleh semua warga Perseroan.
• Etika Bisnis
Warga Perseroan tidak diperbolehkan melakukan perbuatan korupsi atau melakukan perbuatan
yang mendorong terjadinya korupsi. Perseroan juga mendorong agar warga Perseroan
menyampaikan laporan jika mengetahui adanya tindakan korupsi atau adanya tindakan yang
berpotensi pada terjadinya korupsi.
• Budaya Perseroan
Untuk mencapai keberhasilan dalam penerapan GCG, Perseroan menerapkan budaya yang
ketat dengan berlandaskan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:
• Integrity (Integritas)
Integrity merupakan keyakinan bagi setiap warga Perseroan bahwa pelayanan terbaik kepada
stakeholders hanya dapat tercipta melalui sinergi dari seluruh warga Perseroan.
• Leadership (Kepemimpinan)
Setiap warga Perseroan adalah seorang pemimpin yang mengutamakan keteladanan dalam
mengelola sumber daya perusahaan untuk mewujudkan kepuasan bagi stakeholders
• Entrepreneurship (Kewirausahaan)
Kewirausahaan adalah nilai dan perilaku setiap warga Perseroan untuk menciptakan berbagai
inovasi yang mendukung upaya Perseroan dalam memberikan kepuasan kepada seluruh
stakeholders.
AKSES INFORMASIPerseroan senantiasa mengimplementasikan konsep keterbukaan kepada seluruh pemangku
kepentingan dan masyarakat luas dalam bentuk akses informasi melalui berbagai media nasional
dan kegiatan pengungkapan (disclosure) sesuai dengan peraturan otoritas Pasar Modal. Hal ini
merupakan bagian dari kebijakan Perseroan untuk menegakkan dan mendorong keterbukaan
(transparancy).
Tata Kelola Perusahaan
PT Multipolar Tbk
61Laporan Tahunan 2012
Sepanjang tahun 2012, Perseroan telah mempublikasikan kepada publik terkait siaran pers yang
berisi berbagai kinerja Perseroan seperti perkembangan terbaru bidang usaha Perseroan, informasi
terkini tentang kemajuan Perseroan hingga Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan. Seluruh
publikasi kegiatan perusahaan juga dapat diakses masyarakat luas melalui website Perseroan,
www.multipolar-group.com.
MANAjEMEN RISIKOPerseroan menerapkan kerangka kerja manajemen risiko komprehensif yang merupakan bagian
integral dari proses perencanaan strategis Perseroan. Evaluasi diberlakukan secara cermat atas
seluruh kategori risiko, disertai dengan implementasi dan pemantauan langkah antisipatif atas
risiko potensial yang merupakan landasan atas proses manajemen risiko yang ketat.
Perseroan menetapkan unit manajemen risiko dalam aspek strategi, pasar, politik, operasional dan
keuangan. Indikator dan parameter risiko ditetapkan untuk semua kategori risiko, dan kemudian
dipantau secara sistematis di tiap tingkatan manajemen. Pendekatan manajemen risiko yang diambil
untuk menjaga kelangsungan usaha Perseroan adalah pendekatan dari bawah ke atas (bottom-up).
Rencana penanganan risiko telah dibuat pada saat analisa risiko dilakukan. Rencana tersebut
dilakukan oleh setiap unit kerja dan entitas anak perusahaan yang mempunyai potensi risko.
Dalam implementasinya, penanganan risiko dilakukan melalui risk transfer yaitu pengalihan kepada
asuransi, risk reduce yaitu tindakan-tindakan yang dapat mengurangi besarnya risiko dan risk retain
yaitu menerima risiko tetapi tetap memperhitungkan bahwa manfaat dan peluang yang diambil
lebih besar.
Tata Kelola Perusahaan
PT Multipolar Tbk
62 Laporan Tahunan 2012
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Perseroan berpandangan bahwa kesinambungan usaha (business sustainability) serta peningkatan nilai
perusahaan sangat didukung oleh investasi non-finansial yang termasuk di dalamnya adalah kontribusi Perseroan pada pengembangan masyarakat di bidang kesehatan, lingkungan, dan pendidikan
Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility
(CSR) merupakan upaya untuk menyelaraskan strategi bisnis
Perseroan dengan program-program berkesinambungan berbasis
kebutuhan masyarakat di sekitar Perseroan. Pelaksanaan dari
program ini bertujuan untuk menjalin hubungan harmonis
dengan lingkungan, budaya, dan norma masyarakat setempat.
Perseroan meyakini bahwa implementasi program CSR merupakan
hal penting daripada sekedar mengejar keuntungan finansial . Oleh
karena itu, Perseroan berkomitmen menjalankan kegiatan CSR yang
bersifat jangka pendek dan jangka panjang dan bermanfaat bagi seluruh
pemangku kepentingan, serta terus-menerus meningkatkan nilai sebagai
tujuan utama dari seluruh aspek bisnis usaha yang dikelola.
Perseroan berpandangan bahwa kesinambungan usaha (business sustainability)
serta peningkatan nilai perusahaan sangat didukung oleh investasi non-finansial
yang termasuk di dalamnya adalah kontribusi Perseroan pada pengembangan
masyarakat di bidang kesehatan, lingkungan, dan pendidikan. Dengan program
CSR, diharapkan di masa mendatang akan tercipta hubungan yang konstruktif dan
responsif antara stakeholders (pemangku kepentingan), Perseroan, dan masyarakat
sekitar sehingga menghasilkan peningkatan nilai bagi kepuasan seluruh pemangku
kepentingan serta terwujudnya kontribusi Perseroan bagi masyarakat luas.
KEgIATAN CSR TAHUN 2012Perseroan mempunyai kewajiban moral untuk memberi manfaat dalam bidang sosial, ekonomi,
dan kualitas kehidupan yang lebih baik. Bagi Perseroan, CSR merupakan wujud tanggung jawab
PT Multipolar Tbk
63Laporan Tahunan 2012
dan kepedulian terhadap konsumen, karyawan, masyarakat dan lingkungan
sekitar. Pada tahun 2012, Peseroan telah melaksanakan berabagai program
CSR yang meliputi bidang sosial, kesehatan, lingkungan, pendidikan, dan
keagamaan, diantaranya sebagai berikut:
Bidang Sosial
Partisipasi dalam program sosial ANCOP (Angkat Citra Orang Papa)
Global Walk, yaitu program penggalangan dana untuk membantu
pendidikan anak-anak dari keluarga kurang mampu. Program ini
merupakan kegiatan rutin yang telah dilakukan Perseroan sejak
tahun 2011 dan berlanjut pada tahun 2012.
Pada bulan Ramadhan tahun 2012, Perseroan menyerahkan
donasi buku kepada masyarakat setempat untuk mendorong
minat baca dan memafasilitasi mereka dalam merealisasikan
minat tersebut.
Bidang Kesehatan
Perseroan menyelanggarakan program donor darah rutin setiap tiga bulan
sekali, yang pada tahun 2012 diadakan berturut-turut pada bulan Maret, Juni,
September, dan Desember.
Bidang Lingkungan
Komitmen Perseroan dalam bidang lingkungan dimulai dengan menjalankan program
cinta lingkungan di dalam internal perusahaan. Program ini berupa penempatan
tempat sampah berdasarkan jenis sampah di setiap sudut perusahaan, regulasi
untuk mematikan listrik yang tidak terpakai dan regulasi penghematan kertas yang
dilakukan secara ketat dengan menempelkan banner serta pakta regulasi tersebut di
setiap sudut perusahaan.
Bidang Pendidikan
Penggalangan uang logam melalui program Coin A Chance, untuk membantu anak-anak
putus sekolah agar dapat melanjutkan sekolah. Gerakan ini dimulai pada pertengahan tahun 2011
dan pertama kali disosialisasikan kepada karyawan Perseroan, kemudian berlanjut di tahun 2012
serta menjadi program regular CSR Perseroan. Kini, Perseroan merupakan salah satu drop zone
Coin A Chance yang menjadi perusahaan penyumbang uang logam tetap kepada Sekretariat Coin
A Chance.
Bidang Keagamaan
Dalam bidang keagamaan, Perseroan aktif memberikan donasi kepada rumah-rumah ibadah seperti
gereja dan masjid baik yang ada di lingkungan perusahaan maupun rumah ibadah di tempat lain.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
PT Multipolar Tbk
64 Laporan Tahunan 2012
Laporan Komite Audit
Jakarta, 15 Maret 2013
Yth.KomisarisPT Multipolar Tbk.Jakarta
Dengan hormat,
Hal: Laporan Komite Audit
Untuk memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam No.IX.I.5 tentang Komite Audit dan Peraturan Bursa Efek Jakarta No.1-A tentang Ketentuan Umum Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas di Bursa, kami selaku Komite Audit PT Multipolar Tbk. (“Perseroan”) dengan ini menyampaikan bahwa Komite Audit telah menjalankan tugas-tugas dan tanggung-jawab kami, sesuai dengan Pedoman Kerja Komite Audit (Audit Committee Charter) yang telah ditetapkan Dewan Komisaris Perseroan.
Bersama ini juga kami laporkan mengenai kegiatan Komite Audit selama periode Maret 2012 sampai dengan Maret 2013 yaitu Komite Audit telah melakukan 4 kali Rapat Komite Audit yang dihadiri oleh manajemen Perseroan. Dalam Rapat-rapat tersebut antara lain dibahas mengenai:1. Penelaahan atas Laporan Keuangan dan informasi keuangan lainnya untuk tahun buku yang berakhir
pada 31 Desember 2012.2. Penelaahan independensi dan obyektivitas Akuntan Publik.3. Penelaahan atas efektifitas pengendalian internal Perseroan.4. Penelaahan tingkat kepatuhan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar
modal dan perundangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan.
Memenuhi kewajiban pengungkapan atas hasil penelaahan Komite Audit dalam Laporan Tahunan Perseroan, berikut ini kami sampaikan kesimpulan kami sebagai berikut:1. Kegiatan usaha Perseroan dijalankan dengan pengendalian internal yang cukup efektif yang secara
terus menerus ditingkatkan kualitasnya, sesuai dengan kebijakan yang digariskan oleh Direksi yang diawasi Komisaris.
2. Direksi telah menunjuk Kantor Akuntan Publik Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto untuk melakukan audit atas laporan keuangan konsolidasi PT Multipolar Tbk dan anak perusahaan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012 berdasarkan wewenang yang dilimpahkan oleh Pemegang Saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan pada tanggal 27 April 2012.
3. Sesuai dengan Laporan Akuntan Publik Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto bahwa Laporan Keuangan Auditan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2012 telah disusun dan disajikan dengan baik sesuai dengan prinsip-prinsip akutansi yang berlaku umum di Indonesia.
Demikian Laporan Komite Audit ini disampaikan.
Terima-kasih atas perhatian dan kepercayaan yang diberikan kepada kami.
Hormat Kami,
DR. Isnandar Rachmat Ali, SE, MM A. Sonny Soedjadi Ridwan Masui Ketua Anggota Anggota
PT Multipolar Tbk
65Laporan Tahunan 2012
Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2012 PT Multipolar Tbk.
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Multipolar Tbk. tahun 2012 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan perusahaan.
Demikian penyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
Jakarta, 8 April 2013
Theo L. SambuagaPresiden Komisaris
Eddy H. HandokoPresiden Direktur
Harijono SuwarnoDirektur
Antonius Agus SusantoDirektur
Reynold Pena OngDirektur
Jonathan L. ParapakKomisaris Independen
DR. Isnandar Rachmat Ali, SE, MMKomisaris Independen
Jeffrey Koes WonsonoKomisaris
Dewan Komisaris
Direksi
DRAFT For Discussion Purpose Only
March 27, 2013 To be Finalized
Agreed by : Date :
PT MULTIPOLAR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Laporan Keuangan Konsolidasian
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal
31 Desember 2012 dan 2011, serta
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
Pada Tanggal 1 Januari 2011/31 Desember 2010
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
Daftar Isi Halaman Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011, serta
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
Pada Tanggal 1 Januari 2011/31 Desember 2010
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 4 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 5 Laporan Arus Kas Konsolidasian 6 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian 7
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
1
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia, kecuali data saham) 1 Januari 2011/ Catatan 31 Desember 2012 31 Desember 2011 *) 31 Desember 2010 *)
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2c,2d,2s, 2x,3,7,30,35 2.875.259 2.039.663 3.043.788 Piutang usaha 2d,2f,2s,4,30,35 - Pihak ketiga 155.800 147.988 219.322 - Pihak berelasi 2x,7 75.654 45.511 5.682 Aset keuangan lancar lainnya 2d,2s,2x,5, 7,30,35,39 1.187.714 1.883.695 2.249.839 Persediaan 2g,6 2.064.262 1.413.534 1.057.447 Pajak dibayar di muka 19 270.459 158.162 147.300 Biaya dibayar di muka 2h,2i,2m,2x,7,13 181.288 188.114 169.043 Aset lancar lainnya 2s,2x,7,30 150.970 116.197 114.262
Jumlah Aset Lancar 6.961.406 5.992.864 7.006.683
ASET TIDAK LANCAR Piutang pihak berelasi non-usaha 2d,2f, 2s,2x,7,30 49.026 53.212 12.513 Aset keuangan tidak lancar lainnya 2d,35,39 43.396 29.985 18.859 Piutang jangka panjang lainnya 2d,2f,8 78 1.171.346 1.088.359 Investasi pada entitas asosiasi 2e,2x,7,9 606.472 642.806 307.214 Investasi jangka panjang lainnya 2e,2x,7,9,35 927.584 883.853 1.069.278 Properti investasi 2j,10,39 107.913 145.018 129.699 Aset tetap 2k,2l, 2m,2x,7,11 2.593.069 2.262.732 2.012.332 Uang muka dan jaminan sewa 2m,2x,7,12,32 1.694.071 1.681.018 1.394.535 Sewa dibayar di muka 2h,2i, jangka panjang 2m,2x,7,13 462.307 703.256 494.247 Aset takberwujud 2n,2o,14 177.331 176.217 118.058 Aset pajak tangguhan 2t,19 262.104 339.505 310.429 Aset tidak lancar lainnya 2d,2s,30,35,39 203.426
232.895
54.480
Jumlah Aset Tidak Lancar
7.126.777
8.321.843
7.010.003
JUMLAH ASET 14.088.183 14.314.707 14.016.686
*) Direklasifikasi, lihat Catatan 39
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
2
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia, kecuali data saham)
1 Januari 2011/ Catatan 31 Desember 2012 31 Desember 2011 *) 31 Desember 2010 *)
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank jangka pendek 2d,2s,15,30,32,35 503.849 225.254 403.648 Utang usaha 2d,2s,30,35 - Pihak ketiga 16 1.905.621 1.569.213 1.182.944 - Pihak berelasi 2x,7 2.401 709 156 Dividen 39 - - 481.783 Beban akrual 2d,2s,17,30,35,39 670.918 603.801 533.552 Utang pajak 2d,19,35 113.871 65.757 112.485 Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 2u,29,39 265.541 208.730 160.597 Bagian lancar atas utang jangka panjang : Utang bank dan lembaga keuangan lainnya 2d,2s,20,30,32,35 626.456 523.562 472.629 Utang obligasi 2d,2p,21,35,39 - 249.581 - Utang sukuk 2d,2q,21,35,39 - 89.850 - Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya 2d,2s,18,30,39 330.148 256.366 118.372 Liabilitas jangka pendek lainnya 2l,2s,2x,7,30,35,39 252.847 250.041 239.437
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 4.671.652 4.042.864 3.705.603
LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang pihak berelasi non-usaha 2d,2x,7 3.305 3.811 246.897 Utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun: Utang bank dan lembaga keuangan lainnya 2d,2s,20,30,32,35 1.493.054 1.421.634 411.601 Utang obligasi 2d,2p,21,35,39 51.747 51.586 299.723 Utang sukuk 2d,2q,21,35,39 135.493 134.919 223.943 Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 2u,29,39 183.961 143.172 149.588 Liabilitas pajak tangguhan 2t,19 5.175 9.239 5.685 Liabilitas jangka panjang lainnya 2d,2l,2s,30,35,39 490.723 358.744 473.095
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
2.363.458
2.123.105
1.810.532
Jumlah Liabilitas 7.035.110 6.165.969 5.516.135
*) Direklasifikasi, lihat Catatan 39
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
3
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia, kecuali data saham) 1 Januari 2011/ Catatan 31 Desember 2012 31 Desember 2011 *) 31 Desember 2010 *)
EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Modal saham Modal dasar - 23.620.710.440 saham terdiri dari: 467.942.000 saham kelas A dengan nilai nominal Rp2.000 (nilai penuh) per saham; 1.228.347.890 saham kelas B dengan nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per saham dan 21.924.420.550 saham kelas C dengan nilai nominal Rp100 (nilai penuh) per saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 7.727.543.468 saham pada 31 Desember 2012 yang terdiri dari: 467.942.000 saham kelas A, 1.228.347.890 saham kelas B dan 6.031.253.578 saham kelas C 7.727.542.968 saham pada 31 Desember 2011 yang terdiri dari: 467.942.000 saham kelas A, 1.228.347.890 saham kelas B dan 6.031.253.078 saham kelas C 7.727.542.830 saham pada 31 Desember 2010 yang terdiri dari: 467.942.000 saham kelas A, 1.228.347.890 saham kelas B dan 6.031.252.940 saham kelas C 22 2.153.183 2.153.183 2.153.183 Tambahan modal disetor 23 162.391 162.391 162.391 Selisih transaksi perubahan ekuitas entitas anak/entitas asosiasi 2b,24 (385.946) (50.029) (410.342 ) Pendapatan komprehensif lainnya 2b,2d,5 217.588 128.232 71.135 Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya 31 1.200 900 600 Belum ditentukan penggunaannya 2.827.716 2.807.107 2.864.364
Jumlah 4.976.132 5.201.784 4.841.331 Kepentingan non-pengendali 2.076.941 2.946.954 3.659.220
Jumlah Ekuitas 7.053.073 8.148.738 8.500.551
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 14.088.183 14.314.707 14.016.686
*) Direklasifikasi, lihat Catatan 39
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
4
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia, kecuali laba per saham) Catatan 2012 2011*)
PENJUALAN BERSIH 2r,2x,7,25 12.642.770 10.332.842
BEBAN POKOK PENJUALAN BARANG DAN JASA 2g,2k,2r,11,26 (10.393.875) (8.534.649)
LABA BRUTO 2.248.895 1.798.193
Beban usaha 2i,2k,2r, 2x,7,11,27 (2.372.894) (1.897.363) Pendapatan lainnya 2r,2s,12,13,28 575.099 367.594 Beban lainnya 2m,2r,2s,28 (227.999) (290.126)
LABA (RUGI) USAHA 223.101 (21.702)
Penghasilan keuangan 2d,2r,2x,7,39 269.030 410.379 Biaya keuangan 2r,39 (302.776) (287.644) Bagian atas rugi bersih entitas asosiasi 2e,9 (34.274) (11.801)
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 155.081 89.232
Manfaat Pajak Penghasilan 2t,19 11.502 6.806
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 166.583 96.038
Pendapatan komprehensif lain: Selisih kurs penjabaran laporan keuangan 2b (27.094) 51.301 Laba yang belum direalisasi dari efek tersedia untuk dijual 2d,5 116.450 5.796
Jumlah Pendapatan Komprehensif Tahun Berjalan 255.939 153.135
Laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik Entitas Induk 28.636 20.318 Kepentingan Non-Pengendali 137.947 75.720
166.583 96.038
Jumlah pendapatan komprehensif tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik Entitas Induk 117.992 77.415 Kepentingan Non-Pengendali 137.947 75.720
255.939 153.135
LABA PER SAHAM DASAR 2w 4 3
*) Direklasifikasi, lihat Catatan 39
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
5
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia)
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk
Pendapatan komprehensif lainnya Saldo Laba
Selisih transaksi perubahan ekuitas Laba yang belum
Selisih kurs
entitas anak/ direalisasi dari penjabaran Telah Belum Modal Tambahan entitas efek tersedia laporan ditentukan ditentukan Kepentingan Jumlah Catatan saham modal disetor asosiasi untuk dijual keuangan penggunaannya penggunaannya Jumlah non-pengendali ekuitas
Saldo, 1 Januari 2011 2.153.183 162.391 (410.342) 70.619 516 600 2.864.364 4.841.331 3.659.220 8.500.551 Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 14 Februari 2011: 31 Deklarasi dividen tunai - - - - - - (77.275 ) (77.275) - (77.275 ) Pembentukan cadangan umum - - - - - 300 (300) - - - Perubahan kepentingan non-pengendali - - - - - - - - (787.986) (787.986 ) Selisih transaksi perubahan ekuitas entitas anak/entitas asosiasi 24 - - 360.313 - - - - 360.313 - 360.313 Jumlah pendapatan komprehensif tahun berjalan 2b,5 - - - 5.796 51.301 - 20.318 77.415 75.720 153.135
Saldo, 31 Desember 2011 2.153.183 162.391 (50.029 ) 76.415 51.817 900 2.807.107 5.201.784 2.946.954 8.148.738
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 27 April 2012: 31 Deklarasi dividen tunai - - - - - - (7.727) (7.727) - (7.727) Pembentukan cadangan umum - - - - - 300 (300) - - - Perubahan kepentingan non-pengendali - - - - - - - - (1.343.877 ) (1.343.877 ) Selisih transaksi perubahan ekuitas entitas anak/entitas asosiasi 24 - - (335.917 ) - - - - (335.917) 335.917 - Jumlah pendapatan komprehensif tahun berjalan 2b,5 - - - 116.450 (27.094) - 28.636 117.992 137.947 255.939
Saldo, 31 Desember 2012 2.153.183 162.391 (385.946) 192.865 24.723 1.200 2.827.716 4.976.132 2.076.941 7.053.073
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
6
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia)
Catatan 2012 2011
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari penjualan 12.538.288 10.515.976 Pembayaran kas kepada pemasok (10.376.676) (8.521.129) Pembayaran untuk beban usaha (724.508) (414.202) Pembayaran kepada karyawan (846.544) (643.608) Pembayaran pajak penghasilan (79.499) (125.137) Penerimaan kas dari pendapatan sewa 408.250 272.180 Pembayaran untuk beban sewa (679.259) (647.305) Pendapatan lainnya 1.121.132 568.062 Beban lainnya (741.398) (681.515)
Arus Kas Neto dari Aktivitas Operasi 619.786 323.322
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aset keuangan lancar lainnya 1.038.262 1.693.030 Pendapatan dividen 8.900 - Hasil penjualan investasi jangka panjang lainnya 2.000 196.465 Hasil penjualan aset tetap 97.352 68.217 Penambahan aset keuangan lancar lainnya (95.638) (1.284.923) Penambahan aset keuangan tidak lancar lainnya (13.410) (11.126) Pengurangan aset lancar lainnya (11.739) (213.377) Pengurangan (penambahan) aset tidak lancar lainnya 994.518 35.746 Hasil penjualan properti investasi 45.000 5.000 Penambahan properti investasi (470) (31.266) Penambahan aset tetap (669.749) (541.524) Penambahan investasi jangka panjang lainnya (46.671) (235.731) Hasil pengembalian uang muka dan jaminan sewa 304.637 - Penambahan uang muka dan jaminan sewa (280.866) (546.975)
Arus Kas Neto dari (untuk) Aktivitas Investasi 1.372.126 (866.464)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penambahan pinjaman 1.717.904 3.237.983 Pendapatan bunga yang diterima 236.147 277.207 Pembayaran pinjaman (1.283.056) (2.358.446) Pembayaran utang obligasi dan sukuk (340.000) - Pembayaran dividen tunai kepada pihak kepentingan non-pengendali (20.471) (1.295.139) Pembayaran beban bunga (297.988) (253.069) Pembayaran dividen tunai oleh Perusahaan (7.728) (77.275) Penambahan (pengurangan) utang pihak berelasi non-usaha 3.680 (2.869) Pembayaran utang lain-lain - (1.271) Pembayaran pengurangan modal kepada pihak non-pengendali (1.204.475) -
Arus Kas Neto untuk Aktivitas Pendanaan (1.195.987) (472.879)
KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN SETARA KAS 795.925 (1.016.021) KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 3 2.039.663 3.043.788
Dampak Perubahan Selisih Kurs Terhadap Kas dan Setara Kas 39.671 11.896
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 3 2.875.259 2.039.663
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
7
1. UMUM
a. Pendirian Perusahaan
PT Multipolar Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 4 Desember 1975 berdasarkan akta notaris Adlan Yulizar, SH, No. 7, yang telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan akta notaris Misahardi Wilamarta, SH, No. 119 tanggal 25 Maret 1982. Akta pendirian dan perubahannya tersebut telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dalam surat keputusan No.C2-1093.HT.01.01.Th.82 tanggal 3 September 1982 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 84, Tambahan No. 938 tanggal 20 Oktober 1987. Anggaran Dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan akta notaris Rini Yulianti, SH No. 53 tanggal 31 Mei 2012 mengenai perubahan pasal 4 ayat 2 sehubungan dengan modal Perusahaan. Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan tersebut telah diterima dan dicatat oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan suratnya No. AHU-AH.01.10-19877 tanggal 4 Juni 2012.
Perusahaan terutama bergerak dalam bidang jasa sistem terpadu, termasuk impor, perdagangan,
distribusi dan jasa perawatan komputer dan produk terkait lainnya, jasa penyewaan peralatan komputer, jasa konsultasi di bidang manajemen dan teknologi informatika serta bertindak sebagai mitra dagang IBM (system integration, system remarketer dan PS 2 advance function).
Entitas induk terakhir Perusahaan dan entitas anak adalah Lanius Limited. Perusahaan berkedudukan di Jakarta Selatan. Kantor pusat operasional Perusahaan berada di
Menara Matahari, Jalan Boulevard Palem Raya No. 7, Lippo Karawaci - Tangerang, Banten. Perusahaan mulai beroperasi komersial pada tanggal 4 Desember 1975. b. Penawaran Umum Efek Perusahaan
Dengan surat persetujuan dari Menteri Keuangan No. SI-052/SHM/MK.10/1989, Perusahaan
menawarkan 3.428.000 saham kepada masyarakat pada tanggal 18 September 1989. Seluruh saham yang dikeluarkan Perusahaan telah tercatat di Bursa Efek Jakarta pada tahun 1989 dan Bursa Efek Surabaya pada tahun 1990. Pada tahun 1996 dan 1997, Perusahaan mencatatkan tambahan saham masing-masing sebanyak 102.852.000 saham (Rp1.000 per saham) dan 1.508.496.000 saham (Rp500 per saham) di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas (“PUT”) I dan II dalam rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”).
Pada tahun 2000, sebanyak 89.000.000 saham baru di luar PUT diterbitkan untuk investor strategis
dan telah disetujui oleh Bursa Efek Jakarta dalam suratnya No. S-2183/BEJ.EEM/07/2000 tanggal 24 Juli 2000 dan oleh Bursa Efek Surabaya dalam suratnya No. 005/EMT/LIST/BES/IV/2000 tanggal 18 April 2000.
Pada tanggal 10 September 2005, pernyataan pendaftaran Perusahaan dalam rangka PUT III
kepada pemegang saham dalam rangka penerbitan HMETD sejumlah 2.339.710.000 saham kelas B (Rp125 per saham) dengan harga penawaran Rp125 per saham dinyatakan efektif. Seluruh saham tersebut telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya) pada tanggal 24 September 2005.
Pada tanggal 24 Nopember 2006, pernyataan pendaftaran dalam rangka PUT IV kepada pemegang
saham dalam rangka HMETD sejumlah 2.573.681.000 saham kelas B (Saham Baru) dengan nilai nominal Rp125 per saham dengan harga penawaran Rp125 per saham, yang disertai dengan penerbitan waran seri I dengan jumlah sebanyak-banyaknya 1.429.822.778 dinyatakan efektif.
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
8
1. UMUM (lanjutan)
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan (lanjutan)
Pada tanggal 25 Februari 2010, Perusahaan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”) dalam rangka rencana penggabungan jumlah saham (reverse stock), dimana dalam RUPSLB tersebut telah memutuskan dan menyetujui, antara lain, menyetujui rencana Perusahaan untuk melakukan pengubahan nilai nominal saham dalam rangka reverse stock, dengan cara meningkatkan nilai nominal masing-masing saham sebanyak 4 kali yaitu untuk saham Kelas A dari semula Rp500 per saham menjadi Rp2.000 per saham dan untuk saham Kelas B dari semula Rp125 per saham menjadi Rp500 per saham.
Pada tanggal 30 Maret 2010, Perusahaan melakukan PUT V kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan HMETD sejumlah 6.031.252.940 saham kelas C (Saham Baru) dengan nilai nominal Rp100 per saham dengan harga penawaran Rp125 per saham dan sebanyak 2.345.487.255 waran seri II yang diterbitkan menyertai Saham Baru yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi pemegang saham Perusahaan dan atau pemegang HMETD yang melaksanakan HMETD (Catatan 22).
Seluruh saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.
c. Susunan Perusahaan dan Entitas Anak
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Perusahaan telah mengkonsolidasikan semua entitas anak sesuai dengan Prinsip Konsolidasian dalam Catatan 2b. Untuk tujuan penyajian, hanya entitas-entitas anak (baik melalui kepemilikan langsung maupun tidak langsung) yang memiliki jumlah aset di atas Rp50.000 yang disajikan dalam tabel di bawah ini:
Persentase Pemilikan Jumlah Aset
Kegiatan Mulai 31 Des 31 Des 31 Des 31 Des Entitas Anak Lokasi Usaha Beroperasi 2012 2011 2012 2011
PT Matahari Putra Prima (“PT MPP”) Tangerang, Jawa Barat
Penjualan eceran 1986 50,23 50,23 8.225.206 10.308.169
PT Matahari Pacific (“PT MP”) Tangerang, Jawa Barat
Perdagangan dan jasa
2010 100,00 100,00 1.525.342 2.083.724
PT Serang gemilang (“PT SG”) Tangerang, Jawa Barat
Perdagangan dan jasa
2012 100,00 100,00 112.795 -
PT Balaraja Sentosa (“PT BS”) Tangerang, Jawa Barat
Perdagangan dan jasa
2012 100,00 100,00 72.250 997
PT Citra Cito Perkasa(“PT CCP”) Tangerang, Jawa Barat
Perdagangan dan jasa
2012 100,00 100,00 116.221 999
PT Mega Duta Persada (“PT MDP”) Tangerang, Jawa Barat
Perdagangan dan jasa
2012 100,00 100,00 66.062 1.965
PT Surya Menara Lestari (“PT SML”) Tangerang, Jawa Barat
Perdagangan dan jasa
2012 100,00 100,00 83.084 998
PT Tanjung Bunga Gemilang (“PT TBG”) Tangerang, Jawa Barat
Perdagangan dan jasa
2012 100.00 100.00 81.460 997
PT Nadya Putra Investama (“PT NPI”) Tangerang, Jawa Barat
Perdagangan umum
1998 100,00 100,00 1.425.126 1.185.213
PT Mentari Sinar Persada (“PT MSP”)
Tangerang, Jawa Barat
Perdagangan umum
2010 100,00 100,00 424.280 376.394
PT Prima Gerbang Persada (“PT PGP”)
Tangerang, Jawa Barat
Perdagangan umum
2009 100,00 100,00 290.540 277.111
PT Mulia Persada Pertiwi (“PT MPPe”)
Tangerang, Jawa Barat
Perdagangan umum
2011 100,00 100,00 84.784 87.273
Tristar Capital Limited (“Tristar”) Labuan, Malaysia Investasi 2007 100,00 100,00 375.337 342.419
PT Nadya Prima Indonesia (“PT NPrI”)
Tangerang, Jawa Barat
Perdagangan umum
2010 100,00 100,00 264.916 216.814
PT Matahari Graha Fantasi (“PT MGF”)
Jakarta Pusat hiburan
keluarga
1995 50,01 50,01 208.773 185.431
PT Mitra Prima Kreasi (“PT MPK”)*
Tangerang, Jawa Barat
Perdagangan umum
2010 100,00 100,00 78.361 122.458
PT Prima Cipta Lestari (“PT PCL”) Tangerang, Jawa Barat
Restoran 2009 100,00 100,00 28.826 60.984
PT Gratia Prima Indonesia (“PT GPI”, dahulu PT Times Prima Indonesia)
Tangerang, Jawa Barat
Perdagangan umum
2008 100,00 100,00 47.415 51.876
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
9
1. UMUM (lanjutan)
c. Susunan Perusahaan dan Entitas Anak (lanjutan) Persentase Pemilikan Jumlah Aset
Kegiatan Mulai 31 Des 31 Des 31 Des 31 Des Entitas Anak Lokasi Usaha Beroperasi 2012 2011 2012 2011
PT Prima Mentari Persada (“PT PMP”) Tangerang, Jawa Barat
Perdagangan umum
2010 100,00 100,00 241.866 44.120
PT Surya Persada Lestari (“PT SAL”) Tangerang, Jawa Barat
Perdagangan umum
2012 100,00 100,00 235.606 28.872
PT Kharisma Artha Sejati (“PT KAS“)* Jakarta Jasa dan perdagangan umum
2010 100,00 100,00 842.097 622.923
PT Multipolar Technology (“PT MT“) Jakarta Perdagangan 2009 100,00 100,00 1.004.246 496.991
PT Visionet Internasional (“PT VI“) Jakarta Perdagangan 2002 100,00 100,00 315.640 267.656
PT Reksa Puspita Karya (“PT RPK“) Jakarta Perdagangan 2008 100,00 100,00 574.568 610.073
PT Surya Cipta Investama (“PT SCI“) Jakarta Jasa dan perdagangan umum
2010 50,20 50,20 179.306 171.915
PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk
(“PT MMI“)
Cikarang, Bekasi Manajemen arsip 1993 65,99 65,99 147.961 140.529
PT General Artha Sejati (“PT GAS“)* Jakarta Jasa dan perdagangan umum
2010 100,00 100,00 131.460 93.855
PT Air Pasifik Utama (“PT APU“) Tangerang, Jawa Barat
Pengangkutan udara
1997 99,93 99,93 76.797 94.344
PT Cahaya Artha Sejati (“PT CAS“) Jakarta Jasa dan Perdagangan umum
- 100,00 100,00 175.554 20.681
* Termasuk entitas-entitas anak yang beroperasi di bidang penjualan eceran di Cina.
Pada bulan April 2012, PT Prima Mentari Persada (“PT PMP”) dan PT MP, entitas anak PT MPP, telah menjual seluruh kepemilikannya atas PT Surya Persada Lestari dan PT Surya Megah Lestari masing-masing sebesar 99% dan 1%.
Pada bulan Mei 2012, PT MT melakukan investasi pada PT Tecnoves International sebesar 85%.
Kemudian, pada bulan Agustus 2012, PT MT melakukan investasi pada PT Indonesia Media Televisi sebesar 60%.
Pada bulan Mei 2012, PT MP dan PT MSP melakukan investasi pada PT Serang Gemilang, masing-
masing sebesar 99% dan 1%. Pada bulan Mei 2012, PT PMP dan PT MP melakukan investasi pada PT Cahaya Pesona
Nusantara dan PT Cahaya Kirana Nusantara, masing-masing sebesar 99% dan 1%. Pada bulan Juni 2012, PT Times Prima Indonesia berubah nama menjadi PT Gratia Prima
Indonesia. Pada bulan Nopember dan Desember 2012, PT MPP menjual piutang dan kepemilikan saham pada
PT MP dan PT NPI kepada Perusahaan. Transaksi-transaksi tersebut merupakan transaksi internal dan tidak mengakibatkan perubahan pengendalian Perusahaan atas entitas-entitas anak (Catatan 32e).
Pada bulan Desember 2012, Perusahaan telah menjual seluruh kepemilikannya atas PT VI sebesar
99% kepada PT MT.
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
10
1. UMUM (lanjutan) d. Karyawan, Dewan Komisaris dan Direksi dan Komite Audit
Per tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi berdasarkan keputusan Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham Perusahaan yang masing-masing diselenggarakan pada tanggal 27 April 2012 dan 14 Februari 2011 yang telah diaktanotariskan dengan akta No.3 tanggal 2 Mei 2012 dan No. 19 tanggal 22 Februari 2011 dari Rini Yulianti, S.H. adalah sebagai berikut:
2012 2011
Presiden Komisaris Theo L. Sambuaga DR. Cheng Cheng Wen Komisaris Independen Jonathan Limbong Parapak Jonathan Limbong Parapak Isnandar Rachmat Ali Isnandar Rachmat Ali Komisaris Jeffrey Koes Wonsono Theo L. Sambuaga Jeffrey Koes Wonsono Presiden Direktur Eddy Harsono Handoko Eddy Harsono Handoko Direktur Harijono Suwarno Harijono Suwarno Antonius Agus Susanto Antonius Agus Susanto Reynold Pena Ong Reynold Pena Ong
Per tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, susunan komite audit Perusahaan adalah sebagai berikut:
2012 2011
Ketua Isnandar Rachmat Ali Jonathan Limbong Parapak Anggota A. Sonny Soedjadi Basilius Hadibuwono Ridwan Masui Siswanto Pramono
Per tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, corporate secretary Perusahaan adalah Chrysologus RN Sinulingga.
Perusahaan memiliki sekitar 5.365 dan 13.797 karyawan (tidak diaudit) masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian. Laporan keuangan konsolidasian PT Multipolar Tbk dan Entitas Anak telah diotorisasi untuk terbit oleh Direksi pada tanggal 7 Maret 2013.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian telah disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yaitu Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan - Ikatan Akuntan Indonesia (“DSAK - IAI”) serta peraturan regulator pasar modal, yaitu Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) (atau dahulu disebut BAPEPAM dan LK), untuk entitas yang berada di bawah pengawasannya. Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep harga perolehan, kecuali untuk persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value) dan investasi tertentu yang dinyatakan berdasarkan nilai wajar atau sebesar nilai aset bersih (net assets value), atau yang dinyatakan dengan metode ekuitas untuk entitas asosiasi dengan kepemilikan paling sedikit 20% tetapi tidak lebih dari 50%, dan laporan keuangan konsolidasian menggunakan dasar akrual, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian. Laporan arus kas konsolidasian menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas dari aktivitas operasi disusun berdasarkan metode langsung.
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
11
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan) Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah rupiah Indonesia. Penerapan Standar Akuntansi Tahun Berjalan Berikut adalah Pernyataan (“PSAK”), Interpretasi (“ISAK”) dan Pernyataan Pencabutan (PPSAK) yang wajib diterapkan untuk pertama kali pada atau setelah 1 Januari 2012 dalam laporan keuangan konsolidasian:
PSAK 10 (revisi 2009): Pengaruh Perubahan Valuta Asing
PSAK 13 (revisi 2011): Properti Investasi
PSAK 16 (revisi 2011): Aset Tetap
PSAK 18 (revisi 2010): Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya
PSAK 24 (revisi 2010): Imbalan Kerja
PSAK 26 (revisi 2011): Biaya Pinjaman
PSAK 28 (revisi 2010): Akuntansi Asuransi Kerugian
PSAK 30 (revisi 2011): Sewa
PSAK 33 (revisi 2011): Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Pada Pertambangan Umum
PSAK 34 (revisi 2010): Kontrak Konstruksi
PSAK 36 (revisi 2011): Akuntansi Asuransi Jiwa
PSAK 45 (revisi 2011): Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba
PSAK 46 (revisi 2010): Pajak Penghasilan
PSAK 50 (revisi 2010): Instrumen Keuangan: Penyajian
PSAK 53 (revisi 2010): Pembayaran Berbasis Saham
PSAK 55 (revisi 2011): Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
PSAK 56 (revisi 2011): Laba Per Saham
PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan
PSAK 61: Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah
PSAK 62: Kontrak Asuransi
PSAK 63: Pelaporan Keuangan Dalam Ekonomi Hiperinflasi
PSAK 64: Eksplorasi dan Evaluasi Sumber Daya Mineral
PSAK Syariah 110: Akuntansi Sukuk
ISAK 13: Lindung Nilai Investasi Neto Dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri
ISAK 15: PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya
ISAK 16: Perjanjian Konsesi Jasa
ISAK 18: Bantuan Pemerintah - Tidak Berelasi Spesifik Dengan Aktivitas Operasi
ISAK 19: Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dalam PSAK 63: Pelaporan Keuangan Dalam Ekonomi Hiperinflasi
ISAK 20: Pajak Penghasilan - Perubahan Dalam Status Pajak Entitas Atau Para Pemegang Sahamnya
ISAK 22: Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan
ISAK 23: Sewa Operasi - Insentif
ISAK 24: Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi Yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa
ISAK 25: Hak Atas Tanah
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
12
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan) Penerapan Standar Akuntansi Tahun Berjalan (lanjutan)
Berikut adalah Pernyataan (“PSAK”), Interpretasi (“ISAK”) dan Pernyataan Pencabutan (PPSAK) yang wajib diterapkan untuk pertama kali pada atau setelah 1 Januari 2012 dalam laporan keuangan konsolidasian (lanjutan):
ISAK 26: Penilaian Ulang Derivatif Melekat
PPSAK 7: Pencabutan PSAK 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat Paragraf 47-48 dan 56-61
PPSAK 8: Pencabutan PSAK 27: Akuntansi Perkoperasian
PPSAK 9: Pencabutan ISAK 5: Interpretasi atas Paragraf 14 PSAK 50 (1998) tentang Pelaporan Perubahan Nilai Wajar Investasi Efek dalam Kelompok Tersedia Untuk Dijual
PPSAK 11: Pencabutan PSAK 39: Akuntansi Kerja Sama Operasi Penerapan standar baru yang mempengaruhi laporan keuangan konsolidasian Perusahaan adalah:
PSAK 24 (revisi 2010): Imbalan Kerja PSAK 24 (revisi 2010) memperkenalkan alternatif metode baru untuk mengakui seluruh keuntungan atau kerugian aktuarial melalui pendapatan komprehensif lainnya. Perusahaan telah memilih untuk tetap menggunakan pendekatan koridor. Standar revisian ini juga mengemukakan beberapa persyaratan pengungkapan, antara lain: o Jumlah atas nilai kini liabilitas imbalan pasti untuk periode tahun berjalan dan empat periode
tahunan sebelumnya; dan
o Jumlah penyesuaian pengalaman yang muncul atas liabilitas program dan aset program untuk periode tahun berjalan dan empat periode tahunan sebelumnya.
Penerapan PSAK ini mengakibatkan beberapa penambahan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian Perusahaan.
PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan PSAK ini mensyaratkan Perusahaan untuk mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi dan kinerja keuangan. Penerapan PSAK ini mengakibatkan penambahan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian Perusahaan.
PSAK Syariah 110: Akuntansi Sukuk Sehubungan dengan sukuk ijarah yang diterbitkan oleh Perusahaan, Perusahaan telah menerapkan metode garis lurus untuk pengakuan biaya penerbitan sukuk sejak tanggal 1 Januari 2012.
BAPEPAM dan LK telah menerbitkan revisi peraturan VIII.G.7 mengenai Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik sesuai dengan Surat Keputusan No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012, yang berlaku untuk laporan keuangan yang berakhir pada atau setelah tanggal 31 Desember 2012. Perusahaan telah menerapkan revisi peraturan BAPEPAM dan LK ini pada laporan keuangan konsolidasian Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012. Revisi peraturan BAPEPAM dan LK ini telah mengakibatkan beberapa tambahan pengungkapan dalam laporan keuangan Perusahaan, perubahan laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dalam bentuk satu laporan, penyesuaian nama-nama akun laporan keuangan dan menyebabkan beberapa akun yang sebelumnya digabung dalam akun lain sekarang disajikan sebagai akun tersendiri dalam laporan keuangan konsolidasian Perusahaan (Catatan 39).
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
13
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
b. Prinsip Konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian meliputi akun-akun Perusahaan dan Entitas Anak. Entitas anak adalah seluruh entitas dimana Perusahaan memiliki kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional atasnya, biasanya melalui kepemilikan lebih dari setengah hak suara. Seluruh akun dan transaksi antar perusahaan yang material telah dieliminasi.
Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal di mana pengendalian dialihkan kepada Perusahaan dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak tanggal Perusahaan kehilangan pengendalian.
Kepentingan non-pengendali merupakan proporsi atas hasil usaha dan aset bersih entitas anak yang tidak diatribusikan kepada Perusahaan.
Transaksi dengan kepentingan non-pengendali yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian merupakan transaksi ekuitas. Selisih antara nilai wajar imbalan yang dibayar dan bagian yang diakuisisi atas nilai tercatat aset neto entitas anak dicatat pada ekuitas. Keuntungan atau kerugian pelepasan kepentingan non-pengendali juga dicatat pada ekuitas.
Laporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak disajikan dalam mata uang yang sebagian besar
mempengaruhi lingkungan ekonomi dimana entitas tersebut beroperasi (mata uang fungsional). Untuk tujuan laporan keuangan konsolidasi, hasil dan posisi keuangan dari masing-masing entitas anak dinyatakan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan mata uang presentasi untuk laporan keuangan konsolidasi.
Aset dan liabilitas dari entitas anak yang memenuhi definisi kegiatan usaha luar negeri, dinyatakan
dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada akhir periode pelaporan. Pendapatan dan Beban dijabarkan dengan menggunakan kurs rata-rata untuk periode tersebut. Selisih kurs yang timbul disajikan sebagai “Selisih Kurs Karena Penjabaran Laporan Keuangan” yang disajikan sebagai komponen terpisah pada ekuitas Perusahaan dalam “Pendapatan Komprehensif Lainnya”.
c. Setara Kas
Setara kas terdiri dari semua investasi yang sangat likuid dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya, tidak digunakan sebagai jaminan dan tidak dibatasi penggunaannya.
Kas yang dibatasi penggunaannya dicatat sebagai bagian dari aset keuangan lancar lainnya.
d. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
Perusahaan mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam bentuk aset keuangan dan liabilitas keuangan.
Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok berikut:
1. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan (trading), yaitu jika dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat atau terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Instrumen derivatif masuk dalam kelompok ini kecuali bila derivatif tersebut merupakan instrumen lindung nilai. Investasi dalam efek yang termasuk dalam kelompok ini dicatat sebesar nilai wajarnya. Laba/rugi yang belum direalisasi pada tanggal pelaporan dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan.
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
14
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
d. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) 1. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (lanjutan) Pada 31 Desember 2012 dan 2011, aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan
laba rugi merupakan investasi yang diperdagangkan dalam bentuk obligasi, saham dan reksadana.
2. Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo
Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, kecuali:
a. investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur
pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; b. investasi yang ditetapkan oleh entitas dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan c. investasi yang memiliki definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.
Pada saat pengakuan awal, investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo meliputi seluruh investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo.
3. Pinjaman yang diberikan dan piutang
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya, ditambah dengan biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan dan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali untuk pinjaman yang diberikan dan piutang jangka pendek di mana perhitungan bunga tidak material. Pinjaman yang diberikan dan piutang meliputi kas dan setara kas, piutang usaha, aset keuangan lancar lainnya tertentu, piutang pihak berelasi non-usaha, piutang jangka panjang lainnya, dan aset tidak lancar lainnya tertentu pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
4. Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual
Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak memenuhi kriteria kelompok lainnya. Aset keuangan ini dicatat sebesar nilai wajar. Selisih antara nilai perolehan dan nilai wajar merupakan laba (rugi) yang belum direalisasikan pada tanggal pelaporan yang disajikan sebagai bagian dari ekuitas. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual merupakan investasi dalam saham.
Perusahaan menggunakan akuntansi tanggal penyelesaian untuk kontrak regular ketika mencatat transaksi aset keuangan.
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
15
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
d. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) Liabilitas keuangan diklasifikasikan pada kelompok berikut:
1. Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah liabilitas keuangan yang dapat dipindahtangankan dalam waktu dekat. Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Tidak ada liabilitas keuangan Perusahaan yang diklasifikasi sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
2. Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi
Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dikategorikan dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi antara lain, utang usaha, utang dividen, utang pajak, liabilitas keuangan jangka pendek lainnya, beban akrual, utang pihak berelasi non-usaha, pinjaman dan utang obligasi dan sukuk, dan liabilitas jangka panjang lainnya tertentu.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan disalinghapuskan dan jumlah netonya dilaporkan pada laporan posisi keuangan ketika terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan adanya niat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
Pengakuan aset keuangan hanya dihentikan jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Pengakuan liabilitas keuangan dihentikan hanya jika liabilitas Perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.
e. Investasi
Investasi terdiri dari:
1. Investasi pada entitas asosiasi
Investasi Perusahaan dalam entitas asosiasi dicatat dengan metode ekuitas. Suatu perusahaan dianggap sebagai entitas asosiasi apabila Perusahaan memiliki pengaruh signifikan dalam perusahaan tersebut. Pengaruh signifikan dianggap ada melalui penyertaan sedikitnya 20% tetapi tidak lebih dari 50%, kecuali dapat dibuktikan dengan jelas bahwa Perusahaan tidak mempunyai pengaruh signifikan.
Berdasarkan metode ekuitas, investasi dinyatakan sebesar harga perolehan, selanjutnya
disesuaikan dengan bagian Perusahaan atas laba atau rugi entitas asosiasi sebanding dengan persentase pemilikan pada perusahaan tersebut serta dikurangi dengan pendapatan dividen. Goodwill yang terkait dengan entitas asosiasi pada saat perolehannya termasuk dalam nilai tercatat investasi. Amortisasi goodwill tersebut tidak diperkenankan.
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
16
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
e. Investasi (lanjutan) 1. Investasi pada entitas asosiasi (lanjutan)
Jika bagian Perusahaan atas rugi entitas asosiasi sama dengan atau melebihi kepemilikan
Perusahaan dalam entitas asosiasi, maka Perusahaan menghentikan pengakuan bagiannya atas rugi lebih lanjut. Kewajiban untuk mengakui tambahan kerugian melebihi kepemilikan Perusahaan hanya diakui sepanjang Perusahaan memiliki kewajiban konstruktif atau hukum, untuk melakukan pembayaran atas nama entitas asosiasi.
2. Investasi jangka panjang pada saham yang nilai wajarnya tidak tersedia
Investasi yang nilai wajarnya tidak tersedia di mana Perusahaan mempunyai penyertaan dengan
pemilikan kurang dari 20% dan investasi jangka panjang lainnya dinyatakan sebesar harga perolehan.
f. Piutang
Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa piutang mengalami penurunan nilai.
Saldo piutang dihapuskan melalui penyisihan penurunan nilai piutang yang bersangkutan atau langsung dihapuskan dari akun tersebut pada saat manajemen berkeyakinan penuh bahwa aset tersebut tidak dapat ditagih.
g. Persediaan
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan atau nilai realisasi bersih (net realizable value).
Harga perolehan persediaan eceran dan distribusi dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan, yang dihitung dengan menggunakan metode eceran konvensional (conventional retail method) atau nilai realisasi bersih. Persediaan tidak termasuk persediaan konsinyasi.
Harga perolehan persediaan teknologi informatika ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata bergerak (moving average method), kecuali harga perolehan untuk persediaan tertentu yang ditentukan dengan menggunakan metode identifikasi khusus (specific identification method). Barang dalam perjalanan dinyatakan sebesar harga perolehan.
Penyisihan persediaan usang dibentuk berdasarkan hasil penelaahan atas kondisi masing-masing persediaan pada akhir tahun, sedangkan penyisihan penurunan nilai dibentuk untuk menurunkan nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi bersih.
h. Biaya Dibayar di Muka
Biaya dibayar di muka diamortisasi berdasarkan masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).
i. Sewa
Klasifikasi sewa didasarkan atas sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada di tangan lessor atau lessee. Suatu sewa yang tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laba rugi tahun berjalan dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa. Pendapatan sewa dari sewa operasi diamortisasi atas dasar garis lurus selama masa sewa.
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
17
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
i. Sewa (lanjutan)
Sewa dibayar di muka jangka panjang yang umumnya untuk ruangan toko, diamortisasi dengan metode garis lurus, terhitung sejak dibukanya toko/perpanjangan sewa toko yang bersangkutan selama jangka waktu sewa. Bagian yang akan dibebankan pada usaha dalam satu tahun direklasifikasi dan disajikan di aset lancar sebagai bagian dari “Biaya Dibayar di Muka”.
j. Properti Investasi
Properti investasi dicatat sebesar biaya perolehan dan disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus selama 20 tahun, kecuali tanah yang tidak disusutkan.
Properti investasi Perusahaan terdiri dari tanah, bangunan dan prasarana, yang dikuasai Perusahaan untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau kedua-keduanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa untuk tujuan administratif atau dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.
Properti investasi dihentikan pengakuannya ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan. Laba atau rugi yang timbul diakui dalam laba rugi tahun berjalan.
k. Aset Tetap
Aset tetap dinyatakan sebesar nilai perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak dipergunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap dan laba atau rugi yang terjadi dilaporkan dalam laba rugi tahun yang bersangkutan.
Penyusutan dihitung sebagai berikut:
Metode Tahun Tarif
Bangunan Garis lurus 20 - Prasarana dan renovasi bangunan Garis lurus 2 - 20 - Perabot, perlengkapan dan peralatan kantor Garis lurus 3 - 5 - Peralatan dan instalasi Saldo-menurun ganda - 15% dan 25% Mesin Garis lurus 3 - 5 - Alat-alat transportasi Garis lurus 2 - 5 - Peralatan untuk disewakan Garis lurus 2 - 5 - Aset sewa pembiayaan Garis lurus 5 -
Nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di-review setiap akhir tahun buku.
Hak atas tanah dinyatakan sebesar harga perolehan dan tidak diamortisasi, kecuali terdapat prediksi
manajemen atau kepastian bahwa perpanjangan atau pembaruan hak kemungkinan besar atau pasti tidak diperoleh.
Biaya-biaya legal sehubungan dengan perolehan hak kepemilikan tanah termasuk di dalam biaya
perolehan tanah. Biaya sehubungan dengan perpanjangan atau pembaharuan hak kepemilikan tanah dicatat sebagai “Aset tidak lancar lainnya” dan diamortisasi selama masa yang lebih pendek antara umur hak secara hukum atau masa manfaatnya dengan metode garis lurus.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari
aset tetap. Akumulasi biaya perolehan akan direklasifikasi ke masing-masing akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan.
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
18
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
l. Laba Ditangguhkan Atas Transaksi Penjualan dan Penyewaan Aset
Laba atau rugi yang timbul dari pelaksanaan program restrukturisasi beberapa aset entitas anak, yang meliputi transaksi penjualan dan penyewaan aset Entitas Anak, ditangguhkan dan diamortisasi selama periode sewa secara proporsional dengan biaya sewa aset tersebut.
m. Penurunan Nilai Aset
Penurunan nilai atas aset non-keuangan Aset non-keuangan di-review oleh Perusahaan untuk penurunan nilai apabila terdapat kejadian atau
perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat tidak dapat dipulihkan. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar jumlah tercatat aset yang melebihi jumlah terpulihkan. Jumlah terpulihkan adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya penjualan dengan nilai pakainya.
Untuk tujuan menguji penurunan nilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah (unit penghasil kas). Aset non-keuangan yang telah mengalami penurunan ditelaah untuk kemungkinan pembalikan dari penurunan nilai tersebut pada setiap tanggal pelaporan.
Penurunan nilai atas aset keuangan Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan menilai apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset
keuangan Perusahan telah mengalami penurunan nilai.
Atas efek ekuitas yang merupakan aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual, penurunan nilai yang signifikan atau berkepanjangan di bawah biaya perolehannya adalah merupakan suatu indikator bahwa efek tersebut mengalami penurunan nilai. Jika terdapat bukti bahwa aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, kerugian kumulatif atas aset tersebut yang terdapat pada bagian ekuitas harus dihapus dan diakui pada laba rugi tahun berjalan. Rugi penurunan nilai yang diakui dalam laba rugi tahun berjalan ini tidak boleh dipulihkan kembali.
Untuk aset keuangan lainnya, bukti objektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:
kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau
pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau
terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.
Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, penurunan nilai aset dievaluasi secara individual. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif dari aset keuangan.
Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung
atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
19
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) n. Aset Takberwujud - Piranti Lunak Komputer Biaya sehubungan dengan pembelian perangkat lunak komputer seperti untuk komunikasi data dan
suara, dan program akuntansi serta pemutahirannya, ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 4 sampai 5 tahun.
o. Goodwill
Selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar aset bersih Entitas Anak (goodwill) yang dibukukan pada “Aset takberwujud”. Goodwill dievaluasi dengan mempertimbangkan hasil usaha tahun berjalan dan prospek di masa yang akan datang dari Entitas Anak secara berkala.
p. Beban Emisi Obligasi
Biaya emisi obligasi dikurangkan dari hasil penerbitan obligasi dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif selama jangka waktu obligasi.
q. Utang Sukuk
Sesuai dengan PSAK Syariah 110, Akuntansi Sukuk, sukuk ijarah diakui pada saat perusahaan menjadi pihak yang terikat dengan ketentuan penerbitan sukuk ijarah. Sukuk ijarah diakui sebesar nominal dan biaya transaksi. Setelah pengakuan awal, jika jumlah tercatat berbeda dengan nilai nominal, maka perbedaan nilai tersebut diamortisasi secara garis lurus selama jangka waktu sukuk ijarah.
r. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan dari penjualan barang dagangan (kecuali pendapatan dari penjualan berdasarkan
pengiriman - Cash on Delivery, diakui pada saat barang dikirim ke pelanggan) diakui pada saat barang dibayar di kounter penjualan. Pendapatan dari penjualan konsinyasi dibukukan sebesar jumlah penjualan barang konsinyasi kepada pelanggan dikurangi jumlah yang terutang kepada pemilik (consignor).
Untuk program loyalitas pelanggan yang diadakan oleh entitas anak, apabila memenuhi kriteria seperti yang diatur dalam ISAK 10, maka entitas anak mencatat pemberian poin dalam program tersebut sebagai komponen yang diidentifikasikan secara terpisah atas nilai penjualan pada saat penjualan awal sebagai pendapatan yang ditangguhkan, yang diakui sejalan dengan berlangsungnya masa program sebagai pendapatan.
Pendapatan dari penjualan dan jasa dari teknologi informasi diakui pada saat penyerahan barang
atau pemberian jasa kepada pelanggan. Pendapatan jasa yang ditagih atau diterima di muka, ditangguhkan (disajikan dalam “Liabilitas jangka pendek lainnya”) dan diamortisasi pada saat pemberian jasa kepada pelanggan. Pendapatan dari penjualan kartu pra-bayar (dikenal dengan nama “power card”) oleh pusat hiburan keluarga pada awalnya dicatat sebagai pendapatan diterima di muka dan diakui secara proporsional sebagai pendapatan berdasarkan penggunaan power card sesungguhnya oleh pelanggan. Pendapatan dari penjualan koin diakui pada saat koin dibeli oleh pelanggan.
Beban yang berhubungan langsung dengan biaya yang dikeluarkan untuk suatu kontrak proyek
dimana pendapatan proyek tidak diakui sampai unsur-unsur tertentu dalam kontrak telah dilaksanakan, ditangguhkan dan diakui pada saat pendapatan diakui. Beban lain diakui pada saat terjadinya.
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
20
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) s. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Dalam penyusunan laporan keuangan setiap entitas, transaksi yang menggunakan mata uang selain mata uang fungsional dijabarkan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada akhir setiap periode pelaporan:
a) pos moneter mata uang asing dijabarkan menggunakan kurs penutup; b) pos non-moneter yang diukur dalam biaya historis, dalam suatu mata uang asing dijabarkan
menggunakan nilai tukar pada tanggal transaksi; dan c) pos non-moneter yang diukur pada nilai wajar, dalam mata uang asing dijabarkan menggunakan
nilai tukar pada tanggal ketika nilai wajar ditentukan.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, kurs yang digunakan (dalam jumlah penuh) yang merupakan rata-rata kurs beli dan kurs jual transaksi yang terakhir pada tanggal-tanggal tersebut adalah sebagai berikut:
2012 2011
USD1 Rp9.670 Rp9.068 SGD1 Rp7.907 Rp6.974 RMB1 Rp1.537 Rp1.439
Keuntungan atau kerugian dari selisih kurs, yang sudah maupun belum terealisasi, yang berasal dari transaksi dalam mata uang asing dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
t. Pajak Penghasilan
Beban pajak penghasilan tahun berjalan dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun bersangkutan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara pelaporan komersial dan pajak pada tanggal pelaporan. Manfaat pajak masa mendatang, seperti rugi fiskal yang dapat dikompensasi, juga diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah manfaat pajak pada masa mendatang tersebut dapat direalisasikan. Pengaruh pajak untuk suatu tahun dialokasikan pada laba rugi tahun berjalan, kecuali untuk pengaruh pajak dari transaksi yang langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan dihitung berdasarkan tarif yang akan dikenakan pada saat aset direalisasi atau liabilitas tersebut dilunasi, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal pelaporan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Untuk setiap entitas anak yang dikonsolidasi, pengaruh pajak atas perbedaan temporer dan akumulasi rugi pajak, yang masing-masing dapat berupa aset atau liabilitas disajikan dalam jumlah bersih untuk masing-masing entitas anak tersebut.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau, jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
u. Imbalan Kerja Imbalan Kerja Jangka Pendek
Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terhutang kepada karyawan kurang dari 12 bulan sejak tanggal pelaporan keuangan berdasarkan metode akrual.
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
21
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) u. Imbalan Kerja (lanjutan) Imbalan Pensiun
Perusahaan dan Entitas Anak tertentu menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk karyawan tetap yang ingin berpartisipasi. Dana pensiun iuran pasti terdiri dari kontribusi karyawan sebesar 3% serta kontribusi Perusahaan dan entitas anak sebesar 5% dari gaji pokok karyawan yang bersangkutan.
Selain memenuhi manfaat pensiun melalui program iuran pasti tersebut, Perusahaan juga mencatat tambahan cadangan imbalan kerja karyawan untuk memenuhi batas minimum kesejahteraan karyawan yang harus dibayarkan kepada karyawan berdasarkan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (“Undang-undang Tenaga Kerja No. 13”).
Beban imbalan kerja berdasarkan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13 dihitung dengan menggunakan metode penilaian aktuaris Projected-Unit-Credit. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih dari masing-masing imbalan yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian diakui secara merata selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari karyawan. Selanjutnya, biaya jasa lalu yang terjadi dari pengenalan suatu program manfaat pasti atau perubahan-perubahan pada utang imbalan kerja atas program yang sudah ada harus diamortisasi sepanjang periode sampai imbalan tersebut menjadi hak pekerja atau vested.
Perusahaan mengakui keuntungan atau kerugian atas kurtailmen atau penyelesaian suatu program imbalan pasti ketika kurtailmen atau penyelesaian tersebut terjadi. Keuntungan atau kerugian atas kurtailmen atau penyelesaian terdiri dari perubahan yang terjadi dalam nilai kini kewajiban imbalan pasti dan biaya jasa lalu yang belum diakui sebelumnya.
v. Pelaporan Segmen Operasi
Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal manajemen yang di-review oleh pengambil keputusan operasional Perusahaan. Perusahaan mengidentifikasi eceran distribusi dan teknologi informasi sebagai segmen operasi Perusahaan. Aktivitas usaha di luar eceran distribusi dan teknologi informasi disajikan dalam kategori lainnya karena belum memenuhi ambang batas kuantitatif sebagai segmen Operasi. Informasi keuangan yang digunakan manajemen untuk mengevaluasi kinerja segmen operasi disajikan pada Catatan 34.
w. Laba per Saham
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama tahun berjalan.
Dalam menghitung laba per saham dilusian, jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar harus disesuaikan dengan memperhitungkan dampak semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif. Tidak ada efek dilusi per tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 karena harga pelaksanaan waran yang beredar lebih tinggi dari harga pasar rata-rata saham Perusahaan selama tahun tersebut di bursa efek.
Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp28.636 dan Rp20.318. Jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor adalah 7.727.543.301 saham dan 7.727.542.935 saham masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
22
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
x. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau perusahaan yang terkait dengan Perusahaan yang menyiapkan laporan keuangannya (“Perusahaan pelapor”):
(a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Perusahaan pelapor jika orang tersebut: (i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perusahaan pelapor, (ii) memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan pelapor, atau (iii) personal manajemen kunci Perusahaan pelapor atau perusahaan induk Perusahaan
pelapor
(b) Suatu perusahaan berelasi dengan Perusahaan pelapor (dengan memperhatikan butir (c) di bawah), jika memenuhi salah satu hal berikut: (i) Perusahaan dan Perusahaan pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama
(artinya perusahaan induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait dengan perusahaan lain).
(ii) Satu perusahaan adalah perusahaan asosiasi atau ventura bersama dari perusahaan lain (atau perusahaan asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, di mana perusahaan lain tersebut adalah anggotanya).
(iii) Kedua perusahaan tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. (iv) Satu perusahaan adalah ventura bersama dari perusahaan ketiga dan perusahaan yang
lain adalah perusahaan asosiasi dari perusahaan ketiga. (v) Perusahaan tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari
salah satu Perusahaan pelapor atau perusahaan yang terkait dengan Perusahaan pelapor. Jika Perusahaan pelapor adalah perusahaan yang menyelenggarakan program tersebut, perusahaan sponsor juga berelasi dengan Perusahaan pelapor.
(vi) Perusahaan yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam butir (a).
(vii) Orang yang diidentifikasi dalam butir (a) (i) memiliki pengaruh signifikan terhadap perusahaan atau personil manajemen kunci perusahaan (atau perusahaan induk dari perusahaan).
(c) Pihak-pihak berikut bukan sebagai pihak-pihak berelasi:
(i) Dua entitas hanya karena mereka memiliki direktur atau personil manajemen kunci yang
sama atau karena personil manajemen kunci dari satu entitas mempunyai pengaruh signifikan atas entitas lain.
(ii) Dua venturer hanya karena mereka mengendalikan bersama atas ventura bersama. (iii) (1) penyandang dana,
(2) serikat dagang, (3) entitas pelayanan publik, dan (4) departemen dan instansi pemerintah yang tidak mengendalikan, mengendalikan
bersama atau memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor, semata-mata dalam pelaksanaan urusan normal dengan entitas (meskipun pihak-pihak tersebut dapat membatasi kebebasan entitas atau ikut serta dalam proses pengambilan keputusan).
(iv) Pelanggan, pemasok, pemegang hak waralaba, distributor atau agen umum dengan siapa entitas mengadakan transaksi usaha dengan volume signifikan, semata-mata karena ketergantungan ekonomis yang diakibatkan oleh keadaan.
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
23
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
y. Estimasi dan Pertimbangan Akuntansi yang Penting
Perhitungan kewajiban imbalan kerja tergantung pada sejumlah asumsi aktuaria, seperti: tingkat diskonto, tingkat pengunduran diri karyawan dan asumsi penting lainnya yang sebagian berdasarkan kondisi pasar saat ini.
Pengakuan aset pajak tangguhan tergantung pada harapan dan estimasi terhadap tersedianya laba kena pajak masa depan.
Masa manfaat dan beban penyusutan atas aset tetap ditentukan berdasarkan estimasi, dimana beban penyusutan akan disesuaikan jika masa manfaatnya berbeda dari estimasi sebelumnya atau jika aset akan dihapusbukukan atau dilakukan penurunan nilai karena usang atau dihentikan penggunaannya. Penilaian penurunan nilai aset mengharuskan Perusahaan melakukan review apakah terdapat indikasi aset mengalami penurunan nilai.
Setiap perubahan dalam asumsi, estimasi dan pertimbangan tersebut di atas, bisa memiliki risiko yang berdampak pada penyesuaian terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.
3. KAS DAN SETARA KAS
Akun ini terdiri dari: 2012 2011
Kas:
Rupiah 23.942 19.128 Mata Uang Asing 3.233 3.521 Rekening giro: Rupiah Pihak ketiga: PT Bank CIMB Niaga Tbk (“CIMB”) 804.223 358.426 PT Bank Mega Tbk 591.520 85.147 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (“BNI”) 130.190 19.558 PT Bank Danamon Indonesia Tbk (“Danamon”) 117.344 612.176 PT Bank DBS Indonesia 100.615 - Bank of China Limited (“BoC”) 100.361 - PT Bank Mandiri Tbk 72.492 25.349 Bank lainnya, masing-masing di bawah Rp50.000 95.347 26.802 Pihak berelasi: PT Bank Nationalnobu (“Nobu”) (Catatan 7) 28.728 672
Mata Uang Asing Pihak ketiga: Bank Julius Baer & Co. Ltd., Singapura 340.378 308.235 BoC 269.553 192.161 CIMB 65.795 191.168 Danamon 969 104.937 Bank lainnya, masing-masing di bawah Rp50.000 66.652 60.823 Deposito berjangka: Rupiah Pihak ketiga: PT Bank Permata Tbk 29.000 - PT Bank UOB Indonesia 13.685 - PT Bank Mayapada Internasional Tbk 1.250 10.000 Bank lainnya, masing-masing di bawah Rp10.000 5.198 17.288 Pihak berelasi: Nobu (Catatan 7) 12.893 2.332 Mata Uang Asing Pihak ketiga: CIMB 781 732 Bank lainnya, masing-masing di bawah Rp2.000 1.110 1.208
Jumlah 2.875.259 2.039.663
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
24
3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
Tingkat bunga deposito berjangka adalah sebagai berikut:
2012 2011
Rupiah 4,00% - 7,50% 4,40% - 8,25% USD 0,50% - 1,75% 0,10% - 1,60%
Perincian saldo dalam mata uang asing diungkapkan dalam Catatan 30.
4. PIUTANG USAHA
Piutang usaha menurut jenis penjualan sebagai berikut: 2012 2011
Penjualan teknologi informasi dan lainnya 198.467 168.674 Penjualan eceran dan distribusi 43.338 34.711
Jumlah 241.805 203.385 Penyisihan penurunan nilai piutang (10.351) (9.886)
Bersih 231.454 193.499
Piutang usaha terdiri dari: 2012 2011
Pihak ketiga 163.367 155.235 Penyisihan penurunan nilai piutang (7.567) (7.247)
Bersih 155.800 147.988
Pihak berelasi 78.438 48.150 Penyisihan penurunan nilai piutang (2.784) (2.639)
Bersih (Catatan 7) 75.654 45.511
Jumlah 231.454 193.499
Analisa piutang usaha menurut umur piutang berdasarkan jumlah hari terutang adalah sebagai berikut:
2012 2011
Kurang dari 31 hari 74.066 93.843 31 - 60 hari 26.264 11.241 61 - 90 hari 77.105 40.019 Lebih dari 90 hari 64.370 58.282
Jumlah 241.805 203.385 Penyisihan penurunan nilai piutang (10.351) (9.886 )
Bersih 231.454 193.499
Perubahan penyisihan penurunan nilai piutang adalah sebagai berikut: 2012 2011
Saldo awal tahun 9.886 15.269 Penyisihan selama tahun berjalan 465 1.694 Penghapusan piutang - (7.077)
Saldo akhir tahun 10.351 9.886
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
25
4. PIUTANG USAHA (lanjutan)
Berdasarkan hasil penelaahan atas keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai piutang cukup untuk menutup kemungkinan kerugian oleh karena penurunan nilai piutang usaha. Piutang usaha tertentu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh Perusahaan dan Entitas Anak tertentu (Catatan 15 dan 20).
Perincian saldo dalam mata uang asing diungkapkan dalam Catatan 30. 5. ASET KEUANGAN LANCAR LAINNYA
2012 2011
Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo Investasi pada dana yang dikelola (managed fund)
Pihak berelasi (Catatan 7) 46.500 881.500 Pihak ketiga 262.980 262.980 Wesel tagih Pihak berelasi (Catatan 7) 32.250 68.840 Commercial papers - USD4.338 pada 31 Desember 2011 - 39.338
Sub - jumlah 341.730 1.252.658
Investasi yang tersedia untuk dijual Saham Pihak berelasi (Catatan 7) 342.500 226.050
Investasi yang diperdagangkan
Obligasi dan saham - termasuk USD1.003 pada 31 Desember 2011 Pihak berelasi (Catatan 7) 144.103 104.212 Pihak ketiga 28 22.883 Reksadana 11.611 9.173
Sub - jumlah 155.742 136.268
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Piutang lain-lain Pihak berelasi (Catatan 7) 8.457 4.031 Pihak ketiga 334.935 258.671 Deposito berjangka - termasuk SGD93 pada 31 Desember 2011 2.026 2.652 Dana yang dibatasi penggunaannya - termasuk USD279 pada 31 Desember 2012 dan USD322 pada 31 Desember 2011 2.324 3.365
Sub - jumlah 347.742 268.719
Jumlah 1.187.714 1.883.695
Perusahaan dan PT MPP menandatangani beberapa perjanjian pengelolaan dana dengan PT Ciptadana Securities (“PT CS”) dan PT Ciptadana Asset Management (“PT CAM”), pihak-pihak berelasi. Berdasarkan perjanjian yang dapat diperpanjang tersebut, penempatan dana akan digunakan untuk investasi pada efek ekuitas, efek utang dan instrumen lainnya sesuai dengan kebijakan investasi yang bertujuan untuk memperoleh tingkat pengembalian investasi yang optimum dengan melakukan transaksi dan pengelolaan yang aktif. Pada tahun 2012, Perusahaan dan PT MPP telah menerima pencairan sebagian besar atas investasi pada PT CAM dan PT CS.
Pada tanggal 31 Desember 2012, investasi pada dana yang dikelola oleh pihak ketiga merupakan kontrak pengelolaan investasi yang akan jatuh tempo pada tanggal 3 September 2013 dan dapat diperpanjang dengan PT GAP Capital, pihak yang ditunjuk oleh PT MPP sebagai manajer investasi. PT GAP Capital menggantikan PT Buana Megah Abadi, yang pada tanggal 31 Desember 2011 merupakan manajer investasi atas dana yang dikelola tersebut.
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
26
5. ASET KEUANGAN LANCAR LAINNYA (lanjutan)
Pada bulan April 2009, PT NPI melakukan investasi pada commercial papers yang diterbitkan oleh Prime Venture Pte. Ltd. dan One Earth Holdings Pte. Ltd. dengan nilai nominal masing-masing sebesar USD8.000 dan USD5.000 pada harga perolehan 99,651%. Pada tanggal 16 April 2012, seluruh commercial papers tersebut telah jatuh tempo.
Perusahaan menempatkan dana berupa wesel tagih pada PT Ciptadana Capital (pihak berelasi). Wesel tagih tersebut dapat diperpanjang bulanan.
Pengukuran nilai wajar untuk investasi yang tersedia untuk dijual dan investasi yang diperdagangkan ditentukan berdasarkan harga kuotasi di pasar aktif. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, keuntungan yang belum direalisasi atas investasi yang tersedia untuk dijual masing-masing sebesar Rp116.450 dan Rp5.796 diakui di ekuitas, sedangkan keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi atas investasi yang diperdagangkan masing-masing sebesar Rp48.923 dan (Rp2.878) diakui dalam laba rugi komprehensif konsolidasian.
Perusahaan mengalami laba (rugi) bersih sebesar Rp1.573 dan (Rp126) dari transaksi penjualan investasi Perusahaan dalam investasi yang diperdagangkan masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
Aset keuangan lancar lainnya tertentu memperoleh bunga dengan tingkat tahunan berkisar antara 7% sampai 14% untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 8.37% sampai 13.13% untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011.
Aset keuangan lancar lainnya tertentu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh
Perusahaan (Catatan 15). Perincian saldo mata uang asing diungkapkan dalam Catatan 30. 6. PERSEDIAAN
Persediaan terdiri dari: 2012 2011
Eceran dan distribusi 1.730.003 1.292.341 Teknologi informatika dan lainnya 334.259 124.512
Jumlah 2.064.262 1.416.853 Penyisihan persediaan usang - (3.319)
Bersih 2.064.262 1.413.534
Manajemen berkeyakinan bahwa nilai persediaan mencerminkan nilai realisasi bersih.
Manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berpendapat bahwa penyisihan persediaan usang yang
dibentuk cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari persediaan usang tersebut.
Persediaan diasuransikan terhadap kerugian akibat kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis dengan nilai pertanggungan sebesar Rp1.669.405 dan RMB68.886 pada tanggal 31 Desember 2012. Manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berkeyakinan bahwa nilai pertanggungjawaban tersebut cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari risiko tersebut. Pertanggungan ini terutama dilakukan oleh PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Bintang Tbk, dan PT Lippo General Insurance Tbk (pihak berelasi).
Persediaan tertentu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh Perusahaan dan Entitas Anak tertentu (Catatan 15 dan 20).
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
27
7. TRANSAKSI DAN SALDO PIHAK BERELASI
Entitas Anak langsung dan tidak langsung
Perincian Entitas Anak langsung dan tidak langsung Perusahaan diungkapkan dalam Catatan 1c.
Investasi pada Entitas Asosiasi dan Investasi Jangka Panjang Lainnya Perincian Investasi pada Entitas Asosiasi dan investasi jangka panjang lainnya diungkapkan dalam Catatan 9. Saldo Pihak Berelasi
Rincian saldo pihak berelasi adalah sebagai berikut (terutama afiliasi):
2012 2011
Kas dan setara kas (Catatan 3)
PT Bank Nationalnobu 41.621 3.004
Persentase dari jumlah aset 0,29 0,02
Piutang usaha (Catatan 4)
PT First Media Tbk 39.300 38.756 PT Link Net 33.383 3.439 PT Lippo Karawaci Tbk 2.349 - PT Siloam International Hospitals 524 1.364 Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000) 98 1.952
Jumlah 75.654 45.511
Persentase dari jumlah aset 0,54 0,32
Aset keuangan lancar lainnya (Catatan 5) Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo Investasi pada dana yang dikelola (managed fund) PT Ciptadana Securities 46.500 126.500 PT Ciptadana Asset Management - 755.000
Sub - Jumlah 46.500 881.500
Wesel tagih PT Ciptadana Capital 32.250 68.840
Investasi yang tersedia untuk dijual Saham PT Lippo Karawaci Tbk 342.500 226.050
Investasi yang diperdagangkan Obligasi dan saham PT Lippo Karawaci Tbk 144.003 95.042 Sigma Capital Pte. Ltd. - 9.093 Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000) 100 77
Sub - jumlah 144.103 104.212
Pinjaman yang diberikan dan piutang Piutang sewa PT Lippo Karawaci Tbk - 1.843 Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000) - 115
Sub - jumlah - 1.958
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
28
7. TRANSAKSI DAN SALDO PIHAK BERELASI (lanjutan)
Saldo Pihak Berelasi (lanjutan) Rincian saldo pihak berelasi adalah sebagai berikut (terutama afiliasi) (lanjutan):
2012 2011
Pinjaman yang diberikan dan piutang (lanjutan)
Lainnya PT Amanda Cipta Utama 7.862 - PT Ciptadana Capital - 1.208 Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000) 595 865
Sub - jumlah 8.457 2.073
8.457 4.031
Jumlah 573.810 1.284.633
Persentase dari jumlah aset 4,07 8,97
Biaya dibayar di muka
PT Mandiri Cipta Gemilang 8.800 9.791 PT Menara Bhumimegah 3.686 7.928 PT Direct Power 3.526 3.532 PT Villa Permata Cibodas 2.300 2.300 Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000) 759 656
Jumlah 19.071 24.207
Persentase dari jumlah aset 0,14 0,17
Aset lancar lainnya
Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000) - 253
Persentase dari jumlah aset - 0,00
Piutang pihak berelasi non-usaha
PT First Media Tbk 32.732 43.485 PT Bintang Sidoraya 14.320 7.702 PT Sarana Karya Cermerlang (dahulu PT Karya Dinamika Investama) 1.600 1.600 Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000) 374 425
Jumlah 49.026 53.212
Persentase dari jumlah aset 0,35 0,37
Hasil penjualan aset tetap
PT Link Net 2.209 - PT First Media Tbk - 36.969
Jumlah 2.209 36.969
Persentase dari jumlah aset 0,02 0,26
Uang muka dan jaminan sewa (Catatan 12)
PT Mandiri Cipta Gemilang 324.260 324.260
Persentase dari jumlah aset 2,30 2,27
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
29
7. TRANSAKSI DAN SALDO PIHAK BERELASI (lanjutan)
Saldo Pihak Berelasi (lanjutan)
Rincian saldo pihak berelasi adalah sebagai berikut (terutama afiliasi): (lanjutan) 2012 2011
Sewa dibayar di muka jangka panjang (Catatan 13)
PT Menara Bhumimegah 76.623 172.426 PT Direct Power 68.762 72.413 PT Villa Permata Cibodas 39.292 41.592 PT Mandiri Cipta Gemilang 37.000 50.588
Jumlah 221.677 337.019
Persentase dari jumlah aset 1,57 2,35
Utang usaha
PT Link Net 1,470 60 Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000) 931 649
Jumlah 2.401 709
Persentase dari jumlah liabilitas 0,03 0,01
Liabilitas jangka pendek lainnya
PT First Media Tbk 22.571 55.215 PT Link Net 28 2.354 Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000) 2.111 438
Jumlah 24.710 58.007
Persentase dari jumlah liabilitas 0,35 0,94
Utang pihak berelasi non-usaha
Avel Pty. Limited, Australia 3.016 2.531 Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000) 289 1.280
Jumlah 3.305 3.811
Persentase dari jumlah liabilitas 0,05 0,06
Berikut ini adalah ikhtisar transaksi yang signifikan (mempengaruhi penerimaan/pendapatan dan beban) dengan pihak berelasi (terutama afiliasi):
2012 2011
Penjualan bersih (Catatan 25)
PT Link Net 107.921 59.685 PT First Media Tbk 35.747 133.851 PT Siloam International Hospitals 20.227 5.622 PT Lippo Karawaci Tbk 11.031 9.759 PT Almaron Perkasa 1.568 - PT Mandiri Cipta Gemilang 1.500 - PT Jakarta Globe Media 46 4.704 Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000) 3.485 4.781
Jumlah 181.525 218.402
Persentase dari penjualan bersih 1,44 2,11
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
30
7. TRANSAKSI DAN SALDO PIHAK BERELASI (lanjutan)
Saldo Pihak Berelasi (lanjutan)
Berikut ini adalah ikhtisar transaksi yang signifikan (mempengaruhi penerimaan/pendapatan dan beban) dengan pihak berelasi (terutama afiliasi): (lanjutan)
2012 2011
Beban Penjualan
Beban Sewa (termasuk amortisasi sewa) PT Mandiri Cipta Gemilang (9.791) (10.026) PT Menara Bhumimegah (3.754) - PT Direct Power (3.505) (3.532) PT Villa Permata Cibodas (2.300) (2.108) Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000) (720) (977)
Jumlah (20.070) (16.643)
Persentase dari beban sewa - bersih 4,85 4,41
Pendapatan Sewa PT Lippo Karawaci Tbk 2.913 2.964
Persentase dari pendapatan sewa 0,95 1,03
Beban Lain-lain Avel Pty. Limited, Australia (10.040) (8.644) Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000) (17) (179)
Jumlah (10.057) (8.823)
Persentase dari beban lain-lain 4,30 6,18
Beban Umum dan Administrasi
Beban gaji dan tunjangan Dewan Komisaris dan Direksi (imbalan kerja jangka pendek) (49.331) (39.453)
Persentase dari beban gaji dan tunjangan 6,85 6,66
Beban konsultan PT Ciptadana Asset Management (6.560) (101)
Persentase dari beban konsultan 6,52 0,15
Beban asuransi PT Lippo General Insurance Tbk (4.380) (2.750)
Persentase dari beban asuransi 12,11 10,00
Beban lain-lain PT Ciptadana Securities (995) (1.719) Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000) (520) (940)
Jumlah (1.515) (2.659)
Persentase dari beban lain-lain 1,68 4,55
Penghasilan keuangan
PT Ciptadana Asset Management 65.391 62.552 PT Ciptadana Securities 27.997 129.316 PT Ciptadana Capital 17.942 1.589 Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000) 510 840
Jumlah 111.840 194.297
Persentase dari penghasilan keuangan 41,57 47,35
Transaksi dengan pihak berelasi dilaksanakan dengan persyaratan yang normal seperti yang dilakukan dengan pihak ketiga, kecuali piutang pihak berelasi non-usaha tertentu yang tidak dikenakan bunga.
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
31
7. TRANSAKSI DAN SALDO PIHAK BERELASI (lanjutan)
Hubungan dan sifat saldo akun/transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:
No. Pihak Berelasi Hubungan Sifat Saldo Akun/Transaksi
1. PT Bank Nationalnobu Afiliasi karena di bawah kesamaan pengendalian
Kas dan setara kas
2. PT First Media Tbk
Entitas Asosiasi PT RPK
Piutang usaha, piutang pihak berelasi non-usaha, hasil penjualan aset tetap, liabilitas jangka pendek lainnya dan penjualan bersih
3. PT Link Net Afiliasi karena entitas anak PT First Media Tbk
Piutang usaha, hasil penjualan aset tetap, utang usaha, liabilitas jangka pendek lainnya dan penjualan bersih
4. PT Lippo Karawaci Tbk (“PT LK”) Afiliasi karena di bawah kesamaan pengendalian
Piutang usaha, aset keuangan lancar lainnya, penjualan bersih dan pendapatan sewa
5. PT Siloam International Hospitals Afiliasi karena entitas anak PT LK
Piutang usaha dan penjualan bersih
6. PT Amanda Cipta Utama
Afiliasi karena entitas anak PT LK
Aset keuangan lancar lainnya
7. PT Ciptadana Capital
Afiliasi karena di bawah kesamaan pengendalian
Aset keuangan lancar lainnya dan penghasilan keuangan
8. PT Ciptadana Securities
Afiliasi karena di bawah kesamaan pengendalian
Aset keuangan lancar lainnya, beban umum dan administrasi - lain-lain dan penghasilan keuangan
9. PT Ciptadana Asset Management
Afiliasi karena di bawah kesamaan pengendalian
Aset keuangan lancar lainnya, beban konsultan dan penghasilan keuangan
10. Sigma Capital Pte. Ltd.
Afiliasi karena entitas anak PT LK
Aset keuangan lancar lainnya
11. PT Mandiri Cipta Gemilang
Afiliasi karena entitas anak PT LK
Biaya dibayar di muka, uang muka dan jaminan sewa, sewa dibayar di muka jangka panjang, penjualan bersih dan beban sewa
12. PT Menara Bhumimegah Afiliasi karena entitas anak PT LK
Biaya dibayar di muka, sewa dibayar di muka jangka panjang dan beban sewa
13. PT Direct Power
Afiliasi karena entitas anak PT LK
Biaya dibayar di muka, sewa dibayar di muka jangka panjang dan beban sewa
14. PT Villa Permata Cibodas
Afiliasi karena entitas anak PT LK
Biaya dibayar di muka, sewa dibayar di muka jangka panjang dan beban sewa
15. PT Bintang Sidoraya
Entitas Asosiasi PT Taraprima Reksabuana (PT TPRB)
Piutang pihak berelasi non-usaha
16. PT Sarana Karya Cemerlang (dahulu PT Karya Dinamika Investama)
Entitas Asosiasi PT NPI Piutang pihak berelasi non-usaha
17. Avel Pty. Limited, Australia Afiliasi Utang pihak berelasi non-usaha dan beban penjualan lainnya
18. PT Almaron Perkasa Afiliasi karena entitas anak PT LK
Penjualan bersih
19. PT Jakarta Globe media Afiliasi karena di bawah kesamaan pengendalian
Penjualan bersih
20. Dewan Komisaris dan Direksi Dewan Komisaris dan Direksi Pembayaran untuk beban gaji dan tunjangan
21. PT Lippo General Insurance Tbk Afiliasi karena di bawah kesamaan pengendalian
Beban umum dan administrasi-asuransi
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
32
8. PIUTANG JANGKA PANJANG LAINNYA
Piutang jangka panjang lainnya terutama merupakan saldo piutang kepada PT Meadow Indonesia (“PT MI”) sehubungan dengan penjualan saham PT Matahari Department Store Tbk (“PT MDS”). Berdasarkan perjanjian piutang ini, piutang dikenakan bunga dengan tingkat bunga tahunan berkisar antara 13% sampai 15% selama masa pinjaman, yaitu 7 tahun sejak bulan April 2010. Pelunasan atas pokok dan bunga akan dilakukan pada akhir masa pinjaman, kecuali jika PT MI melakukan pelunasan lebih awal. Pada tanggal 30 September 2011, PT MI telah efektif merger dengan PT MDS, sehingga piutang ini beralih ke PT MDS. Sesuai dengan PSAK 7 (revisi 2010): Pengungkapan pihak Berelasi, mengenai definisi pihak berelasi, sejak tanggal 1 Januari 2011, PT MDS tidak menjadi pihak yang berelasi dengan Perusahaan.
Pada tanggal 7 Agustus 2012, PT MP telah menerima pelunasan lebih awal atas piutang jangka panjang lainnya dari PT MDS.
9. INVESTASI
Investasi pada Entitas Asosiasi
Investasi pada Entitas Asosiasi yang dimiliki oleh Perusahaan terdiri dari: Akumulasi Bagian atas laba (rugi) bersih Entitas Asosiasi yang Nilai Penyertaan tidak dibagikan
Persentase Kepemilikan 2012 2011 2012 2011
PT First Media Tbk (“PT FM”) 33,77 574.502 610.012 (79.076 ) (43.566) PT Matahari Leisure (“PT MLe”) 50,00 24.168 27.932 22.731 26.495 PT Nusantara Trimultiprima (“PT NTP”) 49,00 2.940 - - - PT Bintang Sidoraya (“PT BSR”) 24,00 2.380 2.380 (18.581 ) (18.581) PT Tason Mitra Prima (“PT TMP”) 50,00 2.082 2.082 (918 ) (918) PT Sarana Karya Cemerlang (“PT SKC”) 36,36 400 400 - -
Jumlah 606.472 642.806 (75.844 ) (36.570)
PT FM Penyertaan saham pada PT FM diperoleh melalui PT RPK, yang bergerak dalam bidang jasa dan
perdagangan umum.
PT MLe Penyertaan saham pada PT MLe diperoleh melalui PT NPrI. PT MLe bergerak dalam bidang manufaktur
mesin permainan. PT NPrI memperoleh dividen tunai sebesar Rp5.000 pada tahun 2012.
PT NTP Penyertaan saham pada PT NTP diperoleh melalui PT Prima Karya Sejati, Entitas Anak. PT NTP
bergerak dalam bidang perdagangan umum.
PT BSR dan PT TMP Penyertaan saham pada PT BSR dan PT TMP diperoleh melalui PT TPRB. PT BSR bergerak dalam
bidang penjualan dan pemasaran produk minuman bir, sementara PT TMP belum beroperasi secara komersial.
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
33
9. INVESTASI (lanjutan)
Investasi pada Entitas Asosiasi (lanjutan)
PT SKC Penyertaan saham pada PT SKC (dahulu PT Karya Dinamika Investama) diperoleh melalui PT NPI. PT
SKC belum beroperasi secara komersial. Selain itu, Perusahaan memiliki penyertaan saham pada PT Natrindo Global Telekomunikasi
(“PT NGT”) dan PT Tirta Mandiri Sejahtera (“PT TMS”), dengan kepemilikan masing-masing sebesar 20%. PT NGT dan PT TMS belum beroperasi secara komersial. Nilai penyertaan pada PT NGT dan PT TMS bersaldo nihil karena akumulasi ruginya telah melebihi harga perolehan investasi.
Investasi pada Entitas Asosiasi tertentu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh Perusahaan (Catatan 15).
Investasi Jangka Panjang Lainnya
Investasi jangka panjang lainnya merupakan penyertaan saham yang dinyatakan dengan metode biaya. Investasi tersebut terdiri dari:
2012 2011
Meadow Asia Company Limited (“MAC”) Saham preferen 711.252 711.252 Saham biasa 171.596 171.596
Sub - jumlah 882.848 882.848
PT Bank Nationalnobu (”Nobu”) - pihak berelasi 43.731 - PT Langgeng Mandiri Lestari (“PT LML”) 1.000 1.000 Investasi saham jangka panjang lainnya - bersih 5 5
Jumlah 927.584 883.853
MAC
PT MP memiliki penyertaan saham preferen dan saham biasa pada MAC sehubungan dengan proses pengalihan seluruh kepemilikan saham pada PT MDS pada tahun 2010, masing-masing senilai Rp711.252 dan Rp171.596. Saham preferen ini tidak mempunyai hak suara (non-voting) kecuali yang berhubungan dengan perubahan hak-hak atas saham preferen atau saat pembubaran perusahaan. Saham preferen memberikan kepada pemegang sahamnya dividen kumulatif sebesar 13% per tahun. Keputusan pembagian dividen saham preferen merupakan kewenangan MAC dan MAC dapat sewaktu-waktu menebus saham preferennya.
MAC tidak memiliki bidang usaha lain selain investasi pada Asia Color Company Limited (“ACC”). ACC memiliki investasi hanya pada PT MDS. Kepemilikan secara tidak langsung PT MP terhadap PT MDS adalah sebesar 19,63%. Dengan kepemilikan tidak langsung sebesar kurang dari 20%, Perusahaan dianggap tidak mempunyai pengaruh signifikan sehingga investasi pada MAC dicatat dengan menggunakan metode biaya. Berdasarkan metode biaya, investor mencatat investasinya pada perusahaan investee sebesar biaya perolehan.
Nobu
Pada bulan Mei 2012, PT Prima Cakrawala Sentosa, Entitas Anak, melakukan penyertaan saham pada Nobu dengan kepemilikan sebesar 10,59%. Nobu bergerak dalam bidang usaha perbankan.
PT LML
PT Surya Asri Lestari memiliki 7,14% pemilikan pada PT LML. PT LML bergerak dalam bidang usaha persewaan ruang perkantoran.
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
34
10. PROPERTI INVESTASI
Rincian akun ini adalah sebagai berikut: Transaksi selama Tahun Berjalan
Saldo awal Penambahan Reklasifikasi* Pelepasan Saldo akhir
31 Desember 2012 Biaya Perolehan Tanah 128.639 8.401 - 30.147 106.893 Bangunan 37.112 578 (36.562 ) - 1.128
Jumlah 165.751 8.979 (36.562 ) 30.147 108.021
Akumulasi Penyusutan Bangunan 20.733 1.713 (22.338 ) - 108
Nilai Tercatat 145.018 107.913
31 Desember 2011 Biaya Perolehan Tanah 106.879 30.652 (8.892 ) - 128.639 Bangunan 42.198 614 5.700 37.112
Jumlah 149.077 31.266 (8.892 ) 5.700 165.751
Akumulasi Penyusutan Bangunan 19.378 2.041 - 686 20.733
Nilai Tercatat 129.699 145.018
Pada tanggal 31 Desember 2012, nilai jual obyek pajak untuk tanah dan bangunan yang dimiliki Perusahaan dan Entitas Anak tertentu adalah sebesar Rp109.947.
11. ASET TETAP
Rincian aset tetap adalah sebagai berikut:
Transaksi selama Tahun Berjalan Saldo
Saldo
2012 Awal Penambahan Reklasifikasi* Pelepasan Akhir
Nilai Tercatat Tanah 196.969 48.588 385 - 245.942 Bangunan 1.158.769 38.416 56.104 117.461 1.135.828 Prasarana dan renovasi bangunan 623.911 63.444 153.567 41.758 799.164 Perabot, perlengkapan dan peralatan kantor 137.636 28.896 2.163 27.238 141.457 Peralatan dan instalasi 1.390.423 262.465 94.120 63.685 1.683.323 Mesin 356.929 19.254 30.938 10.570 396.551 Alat-alat transportasi 59.453 6.138 6.766 2.334 70.023 Peralatan untuk disewakan 374.088 88.931 20.659 25.077 458.601
Sub-jumlah 4.298.178 556.132 364.702 288.123 4.930.889 Aset sewa pembiayaan 60.710 550 - - 61.260 Aset dalam penyelesaian 26.333 113.067 (120.341) - 19.059
Jumlah 4.385.221 669.749 244.361 288.123 5.011.208
Akumulasi Penyusutan Bangunan 383.126 58.659 - 34.698 407.087 Prasarana dan renovasi bangunan 274.757 92.817 12.906 35.118 345.362 Perabot, perlengkapan dan peralatan kantor 96.260 14.973 441 26.803 84.871 Peralatan dan instalasi 729.624 161.382 3.524 40.919 853.611 Mesin 309.642 27.196 30 10.334 326.534
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
35
11. ASET TETAP (lanjutan)
Rincian aset tetap adalah sebagai berikut: (lanjutan)
Transaksi selama Tahun Berjalan Saldo
Saldo
2012 Awal Penambahan Reklasifikasi* Pelepasan Akhir
Akumulasi Penyusutan (lanjutan) Alat-alat transportasi 54.221 3.874 6.268 2.330 62.033 Peralatan untuk disewakan 194.334 76.406 (219) 20.147 250.374
Sub - jumlah 2.041.964 435.307 22.950 170.349 2.329.872
Aset sewa pembiayaan 2.242 7.742 - - 9.984
Jumlah 2.044.206 443.049 22.950 170.349 2.339.856
Penurunan Nilai Aset Tetap Tanah 7.161 - - - 7.161 Bangunan 68.496 - - - 68.496 Peralatan dan instalasi 2.626 - - - 2.626
Jumlah 78.283 - - - 78.283
Bersih 2.262.732 2.593.069
* termasuk efek selisih kurs penjabaran laporan keuangan entitas anak dalam mata uang asing
Transaksi selama Tahun Berjalan Saldo
Saldo
2011 Awal Penambahan Reklasifikasi* Pelepasan Akhir
Nilai Tercatat Tanah 170.080 24.786 10.392 8.289 196.969 Bangunan 1.042.693 123.371 5.195 12.490 1.158.769 Prasarana dan renovasi bangunan 565.286 48.118 50.888 40.381 623.911 Perabot, perlengkapan dan peralatan kantor 164.044 27.810 (53.320) 898 137.636 Peralatan dan instalasi 601.028 159.648 638.463 8.716 1.390.423 Mesin 300.091 13.118 44.585 865 356.929 Alat-alat transportasi 731.306 2.473 (673.386) 940 59.453 Peralatan untuk disewakan 297.784 101.373 73.884 98.953 374.088
Sub-jumlah 3.872.312 500.697 96.701 171.532 4.298.178 Aset sewa pembiayaan 2.261 58.449 - - 60.710 Aset dalam penyelesaian 5.940 45.843 (25.450) - 26.333
Jumlah 3.880.513 604.989 71.251 171.532 4.385.221
Akumulasi Penyusutan Tanah 1.254 265 - 1.519 - Bangunan 344.611 47.430 - 8.915 383.126 Prasarana dan renovasi bangunan 216.840 89.362 8.300 39.745 274.757 Perabot, perlengkapan dan peralatan kantor 89.606 11.105 (3.604) 847 96.260 Peralatan dan instalasi 608.338 127.796 - 6.510 729.624 Mesin 288.696 21.811 - 865 309.642 Alat-alat transportasi 52.789 2.463 (91) 940 54.221 Peralatan untuk disewakan 186.710 62.855 7.559 62.790 194.334
Sub - jumlah 1.788.844 363.087 12.164 122.131 2.041.964 Aset sewa pembiayaan 1.054 1.094 94 - 2.242
Jumlah 1.789.898 364.181 12.258 122.131 2.044.206
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
36
11. ASET TETAP (lanjutan) Transaksi selama Tahun Berjalan Saldo
Saldo
2011 Awal Penambahan Reklasifikasi* Pelepasan Akhir
Penurunan Nilai Aset Tetap Tanah 7.161 - - - 7.161 Bangunan 68.496 - - - 68.496 Peralatan dan instalasi 2.626 - - - 2.626
Jumlah 78.283 - - - 78.283
Bersih 2.012.332 2.262.732
* termasuk efek selisih kurs penjabaran laporan keuangan entitas anak dalam mata uang asing
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Perusahaan dan entitas anak menjual aset tetap tertentu dengan rincian sebagai berikut:
2012 2011
Harga jual 97.352 68.217 Nilai buku bersih (117.774) (49.401)
Laba (rugi) (20.422) 18.816
Penyusutan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dibebankan sebagai berikut:
2012 2011
Beban umum dan administrasi (Catatan 27) 294.864 239.316 Beban pokok penjualan barang dan jasa 90.461 72.513 Beban penjualan 57.724 52.352
Jumlah 443.049 364.181
Hak atas tanah merupakan Hak Guna Bangunan (“HGB”) dan Hak Milik Rumah Susun (“HMRS”) atas bangunan yang terletak di beberapa kota di Indonesia. HGB dan HMRS akan berakhir pada berbagai tanggal mulai tahun 2013 sampai 2041. HGB dan HMRS adalah atas nama Perusahaan dan Entitas Anak.
Perusahaan dan Entitas Anak mengasuransikan sebesar Rp359.373, USD393.864 dan RMB460.980 pada tanggal 31 Desember 2012 atas seluruh aset tetapnya, kecuali tanah, terhadap kebakaran dan risiko lainnya. Manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko tersebut. Pertanggungan tersebut terutama dilakukan oleh PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Bintang Tbk, China Ping An Property Insurance, dan PT Lippo General Insurance Tbk (pihak berelasi). Pada tanggal 31 Desember 2012, nilai jual obyek pajak untuk tanah dan bangunan yang dimiliki Perusahaan dan Entitas Anak tertentu adalah sebesar Rp1.304.100.
Aset tetap tertentu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh Perusahaan dan Entitas Anak tertentu (Catatan 15 dan 20).
12. UANG MUKA DAN JAMINAN SEWA Akun ini terutama merupakan uang muka dan jaminan sewa yang dibayarkan kepada pemilik bangunan
untuk toko-toko baru PT MPP (Catatan 32c). Uang muka akan digunakan untuk pembayaran sewa pada saat periode sewa dimulai.
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
37
12. UANG MUKA DAN JAMINAN SEWA (lanjutan)
Pada tahun 2012, PT MPP menandatangani perjanjian pembatalan sewa dengan pihak developer- developer atas lokasi toko yang nilai sewanya telah mengalami penurunan nilai. Berdasarkan perjanjian ini, PT MPP akan menerima kembali uang muka sewa yang telah dibayarkan PT MPP kepada developer. Oleh karena itu, PT MPP telah membalik rugi penurunan nilai sebesar Rp56.672 atas uang muka sewa dan mencatat penyesuaian tersebut sebagai bagian dari “Penghasilan lain-lain” pada laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.
Uang muka dan jaminan sewa kepada pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebesar 324.260 (Catatan 7).
13. SEWA DIBAYAR DI MUKA JANGKA PANJANG
Akun ini terutama merupakan pembayaran sewa dibayar di muka jangka panjang untuk lokasi toko-toko PT MPP di Kemang Village, Pejaten Village, Bellanova Country Mall, Puri Paragon City, Mega Mall Pluit dan toko lainnya pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
Sewa dibayar di muka jangka panjang PT MPP berjangka waktu bervariasi sampai dengan 20 tahun.
Sewa dibayar di muka jangka panjang kepada pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing adalah sebesar Rp221.677 dan Rp337.019 (Catatan 7). Pada tahun 2012, seperti yang telah dijelaskan di Catatan 12, PT MPP telah menandatangani perjanjian pembatalan sewa dengan pihak developer-developer atas lokasi toko yang nilai sewanya telah mengalami penurunan nilai. Oleh karena itu, PT MPP telah membalik rugi penurunan nilai sebesar Rp118.517 atas sewa dibayar di muka dan mencatat penyesuaian tersebut sebagai bagian dari “Penghasilan lain-lain” pada laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Pada tahun 2012, PT MPP juga telah melakukan penelaahan beberapa lokasi toko atas sewa dibayar di muka dengan menunjuk penilai independen dalam melakukan penilaian wajar sewa dibayar di muka atas lokasi-lokasi tersebut. Berdasarkan laporan penilai independen, PT MPP telah membukukan rugi penurunan nilai sebesar Rp21.468 dan mencatat penyesuaian tersebut sebagai bagian dari “Penghasilan lain-lain” pada laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Sepanjang tahun 2012, sesuai dengan rencana PT MPP untuk melakukan perampingan (streamline) atas aset non inti, PT MPP tetah menandatangani perjanjian-perjanjian pembatalan sewa atas lokasi-lokasi toko yang nilai sewanya mengalami penurunan nilai.
14. ASET TAKBERWUJUD Akun ini terdiri dari:
Transaksi selama Tahun Berjalan
Saldo awal Penambahan Reklasifikasi* Pengurangan** Saldo akhir
31 Desember 2012 Piranti lunak komputer Nilai tercatat 61.382 4.909 - - 66.291 Akumulasi amortisasi (15.746 ) (5.440 ) - - (21.186)
Nilai buku 45.636 (531) - - 45.105 Goodwill 130.581 1.645 - - 132.226
Jumlah 176.217 177.331
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
38
14. ASET TAKBERWUJUD (lanjutan)
Transaksi selama Tahun Berjalan
Saldo awal Penambahan Reklasifikasi* Pengurangan** Saldo akhir
31 Desember 2011 Piranti lunak komputer Nilai tercatat 15.598 45.784 - - 61.382 Akumulasi amortisasi (12.147 ) (3.599 ) - - (15.746)
Nilai buku 3.451 42.185 - - 45.636 Goodwill 114.607 15.974 - - 130.581
Jumlah 118.058 176.217
Amortisasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp5.440 dan Rp3.599 dibebankan pada “Beban umum dan administrasi” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
15. UTANG BANK JANGKA PENDEK
Akun ini terdiri dari:
2012 2011
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (“BNI”) 450.000 115.000 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”) 52.000 27.000 PT Bank Mayapada Internasional Tbk (“Mayapada”) 1.256 - PT Bank Permata Tbk (“Permata”) - USD61 593 - PT Bank CIMB Niaga Tbk (“CIMB”) - 75.000 Standard Chartered Bank, Jakarta (“SCB”) - USD910 - 8.254
Jumlah 503.849 225.254
Pinjaman yang diperoleh Perusahaan antara lain sebagai berikut:
BNI, berupa fasilitas kredit modal kerja dengan jumlah maksimum sebesar Rp150.000 dan fasilitas bank garansi sebesar Rp10.000 yang tersedia sampai dengan tanggal 12 September 2012. Kemudian pada tanggal 22 Nopember 2012, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas kredit modal kerja sebesar Rp300.000, di mana seluruh fasilitas akan tersedia sampai dengan tanggal 21 Nopember 2013. Per tanggal 31 Desember 2012, Perusahaan telah menggunakan seluruh fasilitas kredit modal kerja.
Mandiri, berupa fasilitas kredit modal kerja revolving dengan jumlah maksimum sebesar Rp52.000 dan fasilitas bank garansi sebesar Rp10.000 yang tersedia sampai dengan tanggal 16 Nopember 2013 (Catatan 37a).
PT VSI, memperoleh fasilitas sebagai berikut: Invoice Financing dari Permata dengan jumlah maksimum sebesar USD1.000 sampai dengan
tanggal 8 Maret 2013. Pinjaman rekening koran dari Mayapada dengan jumlah maksimum sebesar Rp1.256 sampai
dengan tanggal 21 Nopember 2013.
Perusahaan dan PT MT memperoleh fasilitas import invoice financing dari SCB dengan jumlah maksimum sebesar USD3.000 yang tersedia sampai dengan tanggal 31 Januari 2012.
Untuk fasilitas pinjaman tersebut di atas, Perusahaan dikenakan bunga dengan tingkat tahunan berkisar antara 11% sampai 12% untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 9.5% sampai 12.5% untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011. Perusahaan juga diwajibkan untuk memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu yang mana semua persyaratan tersebut terpenuhi per tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Fasilitas-fasilitas kredit yang diperoleh Perusahaan dijamin antara lain dengan piutang usaha, persediaan, kepemilikan Perusahaan di perusahaan berelasi dan asosiasi, dan aset tetap (Catatan 4, 5, 6, 9 dan 11).
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
39
16. UTANG USAHA Akun ini merupakan kewajiban kepada para pemasok:
2012 2011
Beli putus 1.555.495 1.360.099 Konsinyasi 352.527 209.823
Jumlah 1.908.022 1.569.922
Perincian saldo dalam mata uang asing diungkapkan dalam Catatan 30.
Seluruh saldo utang kepada pemasok seluruhnya dibayar pada triwulan berikutnya.
17. BEBAN AKRUAL Akun ini terdiri dari: 2012 2011
Pemeliharaan dan Jasa 272.069 166.984 Pemasaran dan perlengkapan 87.105 122.264 Beban konsultan 56.655 16.660 Listrik dan energi 55.545 37.907 Sewa 40.764 33.081 Bunga 32.503 28.518 Lain-lain 126.277 198.387
Jumlah 670.918 603.801
Perincian saldo dalam mata uang asing diungkapkan dalam Catatan 30. 18. LIABILITAS KEUANGAN JANGKA PENDEK LAINNYA
Akun ini mencakup antara lain kewajiban kepada kontraktor untuk pekerjaan renovasi bangunan,
termasuk dekorasi toko, dan kepada pihak ketiga atas beban pemasaran dan sewa. 19. PERPAJAKAN
a. Pajak dibayar di muka
2012 2011
Tagihan pajak penghasilan: 2012 65.489 - 2011 40.837 89.454 2010 - 23.559
106.326 113.013
Pajak lainnya: - Pajak Pertambahan Nilai - bersih 148.869 41.592 - Lain-lain 15.264 3.557
164.133 45.149
Jumlah 270.459 158.162
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
40
19. PERPAJAKAN (lanjutan)
b. Utang pajak 2012 2011
Pajak penghasilan badan: Entitas anak 22.880 5.272
-
Pajak lainnya: Pasal 21 12.593 24.702 Pasal 23 8.424 8.697 Pasal 25 - 536 Pasal 26 2.752 2.285 Pasal 4 (2) 667 309 Lain-lain 4.500 4.453 Pajak Pertambahan Nilai - bersih 62.055 19.503
90.991 60.485
Jumlah 113.871 65.757
c. Beban (manfaat) pajak penghasilan
2012 2011
Perusahaan - Kini - - - Tangguhan (15.063) -
(15.063) -
Entitas anak - Kini 31.155 18.713 - Tangguhan (27.594) (25.519)
3.561 (6.806)
Jumlah (11.502) (6.806)
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan, seperti yang disajikan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan taksiran laba fiskal Perusahaan adalah sebagai berikut:
2012 2011
Laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan 155.081 89.232 Laba bersih Entitas Anak sebelum pajak penghasilan (93.266) (6.214) Bagian atas rugi bersih entitas asosiasi 34.274 11.801
Laba sebelum pajak penghasilan Perusahaan 96.089 94.819
Perbedaan temporer: Selisih antara penyusutan dan amortisasi komersial dan fiskal (7.517) (3.092) Penyisihan imbalan karyawan 765 5.406 Lain-lain 15.029 (10.927)
Perbedaan tetap: Lain-lain (55.185) (81.687)
Taksiran laba fiskal 49.181 4.519 Akumulasi rugi fiskal - bersih (83.417) (162.572)
Taksiran rugi fiskal Perusahaan yang dapat dikompensasi (34.236) (158.053)
Beban pajak kini - Perusahaan - -
Klaim atas pengembalian pajak penghasilan Perusahaan (12.378) (13.755)
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
41
19. PERPAJAKAN (lanjutan)
c. Beban (manfaat) pajak penghasilan (lanjutan)
Sesuai dengan Undang-Undang Perpajakan Indonesia, pajak penghasilan badan dihitung secara tahunan untuk Perusahaan dan masing-masing entitas anak sebagai entitas hukum yang terpisah. Laporan keuangan konsolidasian tidak dapat digunakan untuk menghitung pajak penghasilan badan. Dalam laporan keuangan konsolidasian ini, jumlah taksiran laba fiskal Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 menjadi dasar dalam pengisian Surat Pemberitahuan Tahunan (“SPT”) pajak penghasilan badan. Rekonsiliasi antara manfaat pajak penghasilan konsolidasian yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
2012 2011
Laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan 155.081 89.232
Beban pajak penghasilan dihitung dengan tarif yang berlaku (25%) (38.770) (22.308) Pendapatan yang telah dikenakan pajak final 67.148 8.671 Koreksi rugi fiskal (51.400) (43.281) Lain-lain 34.524 63.724
Manfaat pajak penghasilan 11.502 6.806
d. Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan Dikreditkan/ (dibebankan) pada laporan laba rugi komprehensif 2011 konsolidasian 2012
Aset pajak tangguhan
Akumulasi rugi fiskal 39.513 (30.953) 8.560 Perbedaan nilai buku aset tetap dan aset tak berwujud menurut akuntansi dan pajak 827 (1.879) (1.052) Penyisihan imbalan kerja 1.798 (708) 1.090 Penyisihan - persediaan dan piutang 2.710 3.757 6.467 Lain-lain (44.848) 44.848 -
Jumlah - 15.065 15.065
Entitas Anak 339.505 (92.466) 247.039
Jumlah 339.505 (77.401) 262.104
Liabilitas pajak tangguhan Entitas Anak 9.239 (4.064) 5.175
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
42
19. PERPAJAKAN (lanjutan)
d. Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan (lanjutan) Dikreditkan/ (dibebankan) pada laporan laba rugi komprehensif 2010 konsolidasian 2011
Aset pajak tangguhan
Akumulasi rugi fiskal 19.972 19.541 39.513 Penyisihan - persediaan dan piutang 5.701 (2.991) 2.710 Penyisihan imbalan kerja karyawan 4.597 (2.799) 1.798 Perbedaan nilai buku aset tetap dan aset tak berwujud menurut akuntansi dan pajak 2.274 (1.447) 827 Lain-lain (32.544) (12.304) (44.848)
Jumlah - - -
Entitas Anak 310.429 29.076 339.505
Jumlah 310.429 29.076 339.505
Liabilitas pajak tangguhan Entitas Anak 5.685 3.554 9.239
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, aset pajak tangguhan yang dikreditkan ke pendapatan komprehensif lain masing-masing sebesar Rp4.904.
Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa datang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer yang dapat dikurangkan.
e. Surat Ketetapan Pajak
Pada bulan April 2012, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (“SKPLB”) dan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (“SKPKB”) untuk tahun pajak 2010. Berdasarkan SKPLB tersebut, rugi fiskal Perusahaan dikoreksi menjadi laba fiskal sebesar Rp34.902 dan tagihan pajak Perusahaan sebesar Rp10.033 telah disetujui oleh Direktorat Jenderal Pajak, sedangkan berdasarkan SKPKB, Perusahaan terutang tambahan pajak penghasilan Pasal 4 ayat 2 dan 21 beserta dendanya sebesar Rp2. Perusahaan telah melakukan penyesuaian atas koreksi rugi fiskal, tagihan pajak, tambahan pajak terutang beserta dendanya tersebut pada laporan keuangan konsolidasian yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012. Pada bulan Mei 2012, Perusahaan telah menerima restitusi pajak bersih sebesar Rp10.031 atas lebih bayar Pajak Penghasilan Badan tahun 2010.
f. Administrasi
Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perusahaan menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang. Berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Direktur Jenderal Pajak (“DJP”) dapat menetapkan atau mengubah jumlah pajak terutang dalam jangka waktu tertentu. Untuk tahun pajak 2007 dan sebelumnya, jangka waktu tersebut adalah sepuluh tahun sejak saat terutangnya pajak tetapi tidak lebih dari tahun 2013, sedangkan untuk tahun pajak 2008 dan seterusnya, jangka waktunya adalah lima tahun sejak saat terutangnya pajak.
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
43
20. UTANG BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA
Akun ini terdiri dari utang bank dan lembaga keuangan lainnya kepada pihak ketiga sebagai berikut:
2012 2011
PT Bank Negara Indonesia Tbk (”BNI”) 500.000 - PT Bank Danamon Indonesia Tbk (“Danamon”) 430.000 440.000 PT Bank CIMB Niaga Tbk (“CIMB”) 360.000 243.262 Bank of China Limited (“BoC”) - USD30.000 290.100 272.040
PT Bank Internasional Indonesia Tbk (“BII”) 250.000 200.000 The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (“HSBC”) 135.000 135.000 PT Bank Permata Tbk (“Permata”), termasuk USD752 pada tanggal 31 Desember 2012 dan USD1.457 pada tanggal 31 Desember 2011 90.684 54.751 Cisco Systems Capital Asia. Pte. Ltd. (“Cisco”),
USD4.659 pada tanggal 31 Desember 2012 dan USD8.940 pada tanggal 31 Desember 2011 45.049 81.068
PT Bank Windu Kentjana International Tbk (“BWK”) 13.635 17.155 PT Bank Mayapada Internasional Tbk (“Mayapada”) 5.042 1.920
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”) - 500.000
Sub - jumlah 2.119.510 1.945.196 Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun (626.456 ) (523.562 )
Bagian Jangka Panjang 1.493.054 1.421.634
Pinjaman yang diperoleh PT MPP antara lain sebagai berikut: BNI, berupa fasilitas modal kerja revolving dengan jumlah maksimum sebesar Rp500.000 yang
tersedia sampai dengan tanggal 22 Desember 2014; Danamon, berupa fasilitas kredit modal kerja revolving dengan nilai keseluruhan sebesar Rp400.000
yang tersedia sampai dengan tanggal 31 Juli 2013 (Catatan 37e); CIMB, berupa fasilitas kredit Pinjaman Tetap atas Permintaan 3 sebesar Rp240.000 yang tersedia
sampai dengan tanggal 13 Desember 2014 (Catatan 37e); BoC, berupa fasilitas kredit revolving sebesar USD30.000 yang tersedia sampai dengan tanggal
14 Januari 2014; BII, berupa fasilitas kredit promes revolving dengan nilai keseluruhan sebesar Rp400.000 yang
tersedia sampai dengan tanggal 21 Mei 2014 (Catatan 37e); HSBC, berupa fasilitas kredit modal kerja dengan jumlah pokok pinjaman sebesar Rp135.000 (atau
ekuivalen dalam dolar Amerika dengan jumlah maksimum sebesar USD15.000) yang tersedia sampai dengan tanggal 19 Desember 2013 dan fasilitas cross currency swap sebesar USD10.000 yang dapat digunakan sebagai perlindungan atas resiko fluktuasi mata uang yang tersedia sampai dengan tanggal 31 Mei 2013 (Catatan 37e);
Mandiri, berupa fasilitas kredit revolving sebesar Rp1.000.000 dan tambahan fasilitas sebesar Rp1.000.000 saat penjualan PT MPP mencapai jumlah tertentu yang tersedia sampai dengan tanggal 27 Oktober 2013. Pada tanggal 19 September 2012, PT MPP melunasi seluruh saldo pinjaman dari Mandiri.
Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja pinjaman tetap dari CIMB sebesar Rp120.000 dan fasilitas pinjaman rekening koran sebesar Rp10.000 yang tersedia sampai dengan tanggal 14 Maret 2014.
Pada tanggal 10 Mei 2012, PT MT mendapat fasilitas Bank Garansi-2 dari Permata sebesar USD8.000 sebagai jaminan atas penyewaan satelit yang dilakukan oleh PT TI yang juga dapat digunakan untuk penerbitan stand by letter of Credit. Plafond ini merupakan peralihan plafond dari PT MT dan Perusahaan sebesar USD6.000 serta tambahan plafond baru sebesar USD2.000.
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
44
20. UTANG BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA (lanjutan)
Perusahaan juga memperoleh pinjaman dari Permata, PT MT memperoleh pinjaman dari Permata dan Cisco, PT MMI memperoleh pinjaman dari BWK, serta PT VI memperoleh pinjaman dari Mayapada, CIMB, Danamon, dan Permata. Fasilitas-fasilitas tersebut digunakan untuk membiayai pembelian persediaan yang telah disetujui oleh pihak kreditur (kontrak penjualan). Setiap pinjaman untuk kontrak penjualan ini jatuh tempo sesuai dengan jangka waktu kontrak penjualan yang dibiayai tersebut.
Untuk fasilitas pinjaman tersebut di atas, Perusahaan dan Entitas Anak dikenakan bunga dengan tingkat tahunan berkisar antara 7,6% sampai 15% untuk fasilitas pinjaman dalam Rupiah dan 4,7% sampai 6,5% untuk fasilitas pinjaman dalam USD untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012; dan antara 9,5% sampai 15% untuk untuk fasilitas pinjaman dalam Rupiah dan 3,15% sampai 3,97% untuk fasilitas pinjaman dalam USD untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011. Perusahaan dan Entitas Anak juga diwajibkan untuk memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu yang mana semua persyaratan tersebut terpenuhi pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Fasilitas-fasilitas pinjaman yang diperoleh Perusahaan dan Entitas Anak tertentu dijamin antara lain oleh piutang usaha, persediaan, dan aset tetap (Catatan 4, 6 dan 11).
21. UTANG OBLIGASI DAN SUKUK
Saldo utang obligasi dihitung sebagai berikut: 2012 2011
Obligasi III Matahari Tahun 2009 dengan tingkat bunga tetap (“Obligasi III Matahari”)
Nilai nominal 52.000 302.000 Biaya emisi obligasi yang belum diamortisasi (253 ) (833 )
Bersih 51.747 301.167 Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun - (249.581 )
Bagian Jangka Panjang - bersih 51.747 51.586
Sukuk Ijarah II Matahari Tahun 2009 (“Sukuk Ijarah II Matahari”)
Nilai nominal 136.000 226.000 Biaya emisi obligasi yang belum diamortisasi (507 ) (1.231 )
Bersih 135.493 224.769 Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun - (89.850 )
Bagian Jangka Panjang - bersih 135.493 134.919
Pada tanggal 14 April 2009, PT MPP menerbitkan Obligasi III Matahari dan Sukuk Ijarah II Matahari dengan rincian sebagai berikut:
Obligasi III Matahari Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp250.000 dengan nilai nominal Rp5 per lembar obligasi. Obligasi tersebut memiliki tingkat bunga tetap sebesar 16% per tahun selama 3 tahun dan jatuh tempo pada tanggal 14 April 2012.
Obligasi III Matahari Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp52.000 dengan nilai nominal Rp5 per lembar obligasi. Obligasi tersebut memiliki tingkat bunga tetap sebesar 17% per tahun selama 5 tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 14 April 2014;
Sukuk Ijarah II Matahari Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp90.000 dengan nilai nominal Rp5 per lembar obligasi. Setiap pemegang Sukuk Ijarah II Matahari tersebut berhak mendapatkan “fee Ijarah” sebesar Rp160 per Rp1.000 per tahun selama 3 tahun dan jatuh tempo pada tanggal 14 April 2012; dan
Sukuk Ijarah II Matahari Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp136.000 dengan nilai nominal Rp5 per lembar obligasi. Setiap pemegang Sukuk Ijarah II Matahari tersebut berhak mendapatkan “fee Ijarah” sebesar Rp170 per Rp1.000 per tahun selama 5 tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 14 April 2014.
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
45
21. UTANG OBLIGASI DAN SUKUK (lanjutan) Obligasi III Matahari dan Sukuk Ijarah II Matahari dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Pembayaran bunga Obligasi III Matahari dan fee Ijarah Sukuk Ijarah II Matahari dilakukan setiap triwulan melalui PT Kustodian Sentral Efek Indonesia yang bertindak selaku agen pembayaran.
Berdasarkan pemeringkat yang diterbitkan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia, pada tanggal 31 Desember 2012, peringkat untuk Obligasi III Matahari adalah idA+ dan idA+(sy) untuk Sukuk Ijarah II Matahari.
PT Bank Mega Tbk bertindak sebagai wali amanat untuk Obligasi III Matahari dan Sukuk Ijarah II Matahari.
Obligasi III Matahari dan Sukuk Ijarah II Matahari tidak dijamin dengan suatu agunan khusus.
Hasil Obligasi III Matahari digunakan untuk pembiayaan kembali Obligasi II Matahari yang telah jatuh tempo pada tanggal 11 Mei 2009 dan hasil Sukuk Ijarah II Matahari digunakan untuk menyewa ruang usaha sebagaimana diatur dalam “Akad Wakalah”.
Berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan, PT MPP diwajibkan, antara lain, untuk memenuhi
persyaratan-persyaratan tertentu, yang mana semua persyaratan tersebut terpenuhi per tanggal 31 Desember 2012.
Amortisasi biaya emisi obligasi yang dibebankan pada laba rugi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing adalah sebesar Rp580 dan Rp1.444, sedangkan biaya emisi sukuk yang dibebankan pada laba rugi tahun berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing adalah sebesar Rp724 dan Rp826. Jika hasil pemeringkatan tahunan obligasi mengalami penurunan menjadi di bawah peringkat idA- untuk Obligasi III Matahari dan idA-(sy) untuk Sukuk Ijarah II Matahari, PT MPP diwajibkan untuk menyediakan dana yang disisihkan (sinking fund) pada tahun terjadinya penurunan peringkat tersebut dan tahun-tahun berikutnya selama peringkatnya masing-masing tetap di bawah idA- and idA-(sy), dengan jumlah yang ditentukan sebagai berikut:
Tahun Pertama, sebesar 10% dari jumlah nilai nominal Obligasi III Matahari atau dana Sukuk Ijarah II Matahari terutang; atau
Tahun kedua, sebesar kumulatif 15% dari jumlah nilai nominal Obligasi III Matahari atau dana Sukuk Ijarah II Matahari terutang; atau
Tahun ketiga, sebesar kumulatif 20% dari jumlah nilai nominal Obligasi III Matahari atau dana Sukuk Ijarah II Matahari terutang; atau
Tahun keempat, sebesar kumulatif 25% dari jumlah nilai nominal Obligasi III Matahari atau dana Sukuk Ijarah II Matahari terutang; atau
Tahun kelima, sebesar kumulatif 30% dari jumlah nilai nominal Obligasi III Matahari atau dana Sukuk Ijarah II Matahari terutang.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Obligasi III Matahari (“RUPO”) dan Rapat Umum Pemegang Saham Sukuk Ijarah II Matahari (“RUPSI”) pada tanggal 29 Maret 2010, PT MPP telah memberikan ekstra kupon satu kali sebesar 0,4% dari Pokok Obligasi III Matahari dan Dana Sukuk Ijarah II Matahari kepada pemegang Obligasi dan Sukuk Ijarah. Selain itu, PT MPP juga diwajibkan menyediakan sinking fund, yang digunakan sebagai cadangan pembayaran sebagai berikut:
Sebesar 2% dari Pokok Obligasi III Matahari atau Dana Sukuk Ijarah II Matahari yang masih terutang, yang telah dilaksanakan pada tanggal 14 April 2011;
Sebesar 2% dari Pokok Obligasi III Matahari atau Dana Sukuk Ijarah II Matahari yang masih terutang, yang telah dilaksanakan pada tanggal 14 April 2012;
Sebesar 2% dari Pokok Obligasi III Matahari atau Dana Sukuk Ijarah II Matahari yang masih terutang, yang akan dilaksanakan pada tanggal 14 April 2013.
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
46
21. UTANG OBLIGASI DAN SUKUK (lanjutan)
Pada tanggal 14 April 2012, PT MPP telah melunasi utang Obligasi III Matahari Seri A dan Sukuk Ijarah II Matahari Seri A.
Berdasarkan RUPO dan RUPSI, pada tanggal 11 September 2012, PT MPP memberikan consent fee sebesar 0,5% dari Pokok Obligasi III Matahari dan Dana Sukuk Ijarah II Matahari yang masih terutang kepada pemegang Obligasi dan Sukuk Ijarah sehubungan dengan persetujuan pemegang obligasi dan sukuk atas pengurangan modal Perusahaan (Catatan 32e). Di samping itu, PT MPP juga diwajibkan menyediakan tambahan sinking fund yang digunakan sebagai cadangan pembayaran sebesar 4% dari pokok Obligasi III Matahari dan Dana Sukuk Ijarah II Matahari yang akan dilaksanakan pada tanggal 14 April 2013.
22. MODAL SAHAM
Pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
Jumlah Saham Ditempatkan Persentase dan Disetor Pemilikan Jumlah Modal
Saham Kelas A (dengan nilai nominal Rp2.000 per saham) Cyport Limited 123.445.634 1,598 246.891 Grandhill Asia Limited 23.125.000 0,299 46.250 Manajemen Jeffrey Koes Wonsono 28.000 0,000 56 Antonius Agus Susanto 100 0,000 0 Lain-lain - publik (masing-masing di bawah 5%) 321.343.266 4,158 642.687
Sub-jumlah 467.942.000 6,055 935.884
Saham Kelas B (dengan nilai nominal Rp500 per saham) Cyport Limited 333.636.849 4,318 166.818 HSBC-Fund Services ASM Asia Recovery (Master) Fund 112.924.000 1,461 56.462 Grandhill Asia Limited 62.500.000 0,809 31.250 Manajemen - Jeffrey Koes Wonsono 44.678 0,001 22 Lain-lain - publik (masing-masing di bawah 5%) 719.242.363 9,307 359.622
Sub-jumlah 1.228.347.890 15,896 614.174
Saham Kelas C (dengan nilai nominal Rp100 per saham) Cyport Limited 1.625.182.161 21,031 162.518 HSBC-Fund Services ASM Asia Recovery (Master) Fund 331.760.119 4,293 33.176 Grandhill Asia Limited 304.444.444 3,940 30.444 Lain-lain - publik (masing-masing di bawah 5%) 3.769.866.854 48,785 376.987
Sub-jumlah 6.031.253.578 78,049 603.125
Jumlah 7.727.543.468 100,000 2.153.183
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
47
22. MODAL SAHAM (lanjutan)
Pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
Jumlah Saham Ditempatkan Persentase dan Disetor Pemilikan Jumlah Modal
Saham Kelas A (dengan nilai nominal Rp2.000 per saham) Cyport Limited 123.445.634 1,598 246.891 Grandhill Asia Limited 23.125.000 0,299 46.250 Manajemen Jeffrey Koes Wonsono 28.000 0,000 56 Antonius Agus Susanto 100 0,000 0 Lain-lain - publik (masing-masing di bawah 5%) 321.343.266 4,158 642.687
Sub-jumlah 467.942.000 6,055 935.884
Saham Kelas B (dengan nilai nominal Rp500 per saham) Cyport Limited 333.636.849 4,318 166.818 Grandhill Asia Limited 62.500.000 0,809 31.250 HSBC-Fund Services ASM Asia Recovery (Master) Fund 112.924.000 1,461 56.462 Manajemen - Jeffrey Koes Wonsono 44.678 0,001 22 Lain-lain - publik (masing-masing di bawah 5%) 719.242.363 9,307 359.622
Sub-jumlah 1.228.347.890 15,896 614.174
Saham Kelas C (dengan nilai nominal Rp100 per saham) Cyport Limited 1.625.182.161 21,031 162.518 Grandhill Asia Limited 304.444.444 3,940 30.444 HSBC-Fund Services ASM Asia Recovery (Master) Fund 303.017.619 3,921 30.302 Lain-lain - publik (masing-masing di bawah 5%) 3.798.608.854 49,157 379.861
Sub-jumlah 6.031.253.078 78,049 603.125
Jumlah 7.727.542.968 100,000 2.153.183
Pada tahun 2010, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Terbatas (“PUT”) V kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”) sejumlah 6.031.252.940 saham kelas C (Saham Baru) dengan nilai nominal Rp100 per saham dengan harga penawaran Rp125 per saham dan sebanyak 2.345.487.255 Waran Seri II yang diterbitkan menyertai Saham Baru yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi pemegang saham Perusahaan dan atau pemegang HMETD yang melaksanakan HMETD. Waran dapat digunakan untuk membeli saham baru dengan harga Rp250 per saham dan dapat ditukar sejak tanggal 14 Desember 2010 sampai dengan 12 April 2013 (Catatan 1b). Sampai dengan tanggal 31 Desember 2012, sebanyak 638 Waran Seri II telah dieksekusi menjadi saham (Catatan 37c).
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
48
23. TAMBAHAN MODAL DISETOR Rincian akun ini pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan adalah sebagai berikut: Agio saham atas: - Penerbitan saham melalui PUT V dalam rangka penerbitan HMETD 150.781 - Penerbitan saham melalui PUT II dalam rangka penerbitan HMETD 32.613 - Penerbitan saham di luar PUT (Catatan 1b) 33.375 Pengumuman dividen saham (22.856)
Beban emisi saham (31.522)
Bersih 162.391
24. SELISIH TRANSAKSI PERUBAHAN EKUITAS ENTITAS ANAK / ENTITAS ASOSIASI Pada tahun 2011, selisih transaksi perubahan ekuitas entitas anak/entitas asosiasi terutama berasal dari
selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Mainvest Limited, Entitas Anak, sehubungan dengan akuisisi Congrex Limited dan peningkatan ekuitas PT First Media Tbk, Entitas Asosiasi (Catatan 9). Pada tahun 2012, penambahan akun ini terjadi sehubungan dengan penjualan aset tetap PT MPP kepada PT NPI dan PT MP, dan pembelian saham di PT NPI dan PT MP oleh Perusahaan dari PT MPP.
25. PENJUALAN BERSIH
Rincian penjualan bersih adalah sebagai berikut: 2012 2011
Eceran dan distribusi 11.224.506 9.161.569 Teknologi informasi 1.275.942 1.104.722 Administrasi saham dan jasa lainnya 142.322 66.551
Jumlah 12.642.770 10.332.842
Penjualan bersih diperoleh dari para pelanggan sebagai berikut:
2012 2011
Pihak berelasi (Catatan 7) 181.525 218.402 Pihak ketiga 12.461.245 10.114.440
Jumlah 12.642.770 10.332.842
Tidak terdapat penjualan individu yang melebihi 10% dari pendapatan masing-masing untuk tahun yang
berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. 26. BEBAN POKOK PENJUALAN BARANG DAN JASA
Rincian beban pokok penjualan barang dan jasa adalah sebagai berikut:
2012 2011
Eceran dan distribusi 9.140.692 7.461.246 Teknologi informasi 1.178.944 1.005.640 Administrasi saham dan jasa lainnya 74.239 67.763
Jumlah 10.393.875 8.534.649
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
49
26. BEBAN POKOK PENJUALAN BARANG DAN JASA (lanjutan) Tidak terdapat pembelian persediaan dari setiap pemasok Perusahaan yang melebihi 10% dari jumlah
penjualan bersih untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. 27. BEBAN USAHA
Rincian beban usaha adalah sebagai berikut: 2012 2011
Beban penjualan
Sewa - bersih 413.395 377.812 Lain-lain 233.654 142.751
Sub-jumlah 647.049 520.563
Beban umum dan administrasi
Gaji dan tunjangan 720.294 592.672 Penyusutan (Catatan 11) 294.864 239.316 Listrik dan energi 245.518 207.461 Beban konsultan 100.629 68.563 Kesejahteraan karyawan (Catatan 29) 68.258 46.842 Pajak dan ijin 62.728 55.660 Perjalanan dinas 54.154 44.314 Asuransi 36.161 27.511 Perbaikan dan pemeliharaan 31.003 18.341 Komunikasi 22.059 17.701 Lain-lain 90.177 58.419
Sub-jumlah 1.725.845 1.376.800
Jumlah 2.372.894 1.897.363
28. PENDAPATAN LAINNYA DAN BEBAN LAINNYA
Rincian pendapatan lainnya adalah sebagai berikut:
2012 2011
Pengembalian dan pengalihan sewa 406.609 - Selisih kurs 62.531 - Keuntungan yang belum direalisasi atas investasi yang diperdagangkan 48.211 - Pengakuan laba ditangguhkan atas transaksi penjualan dan penyewaan aset 2.098 295.651 Penjualan aset tetap - 18.816 Lain-lain 55.650 53.127
Jumlah 575.099 367.594
Rincian beban lainnya adalah sebagai berikut: 2012 2011
Pajak (107.676) (221.954) Penurunan nilai sewa (21.468) - Penjualan aset tetap (20.422) - Selisih kurs - (45.727) Lain-lain (78.433) (22.445)
Jumlah (227.999) (290.126)
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
50
29. IMBALAN KERJA
Akun ini terdiri dari: 2012 2011
Akrual imbalan kerja 229.770 180.964 Kewajiban imbalan kerja 219.732 170.938
449.502 351.902 Bagian jangka pendek (265.541) (208.730)
Bagian jangka panjang 183.961 143.172
Perusahaan dan beberapa Entitas Anak memiliki program pensiun iuran pasti. Berdasarkan program pensiun iuran pasti tersebut, beban manfaat yang dibebankan untuk operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing adalah sebesar Rp1.116 dan Rp1.156.
Sesuai dengan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13/2003, tanggal 25 Maret 2003, Perusahaan harus menyediakan imbalan kerja yang minimal sama dengan yang diatur oleh Undang-undang, sehingga Perusahaan membukukan selisih kurang dari program pensiun Perusahaan sebagai penyisihan imbalan kerja.
Jumlah yang diakui sebagai beban imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut:
2012 2011
Biaya jasa kini 36.864 21.883 Biaya bunga 16.076 16.108 Kerugian aktuaria - bersih 6.265 403 Biaya jasa lalu 2.143 2.870 Keuntungan karena kurtailmen dan penyelesaian - (2.256)
Bersih 61.348 39.008 Beban kompensasi 6.910 7.834
Jumlah 68.258 46.842
Penyisihan tersebut di atas dihitung dengan menggunakan metode Projected Unit Credit berdasarkan perhitungan aktuaria pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 yang dilakukan oleh PT Dayamandiri Dharmakonsilindo dan PT Eldrige Gunaprima Solution, aktuaris-aktuaris independen, dengan asumsi-asumsi sebagai berikut:
Tingkat diskonto tahunan : 5,8% - 6,8% pada tahun 2012 dan 6,1% - 8% pada tahun 2011 Tingkat kenaikan gaji tahunan : 8% - 10% pada tahun 2012 dan 2011 Tabel kematian : Commissioners Standard Ordinary 1980 (CSO’80) dan TMI II Tingkat ketidakmampuan : 10% dari tingkat kematian Tingkat pensiun : 100% pada usia pensiun normal Tingkat pengunduran diri : 2% - 15% per tahun untuk usia 20 tahun sampai 54 tahun Usia pensiun normal : 55 tahun
Perubahan liabilitas diestimasi atas imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
2012 2011
Saldo awal 170.938 137.320 Penambahan 68.258 46.842 Mutasi (4.342) 264 Pembayaran (15.122) (13.488)
Bersih 219.732 170.938 Dikurangi bagian jangka pendek (35.771) (27.766)
Bagian Jangka Panjang 183.961 143.172
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
51
29. IMBALAN KERJA (lanjutan) Nilai kini liabilitas imbalan program dan penyesuaian pada liabilitas program pada tahun berjalan dan
periode empat tahun sebelumnya adalah sebagai berikut:
31 Des 2012 31 Des 2011 31 Des 2010 31 Des 2009 31 Des 2008
Nilai kini liabilitas imbalan program 260.480 202.854 166.994 127.586 81.854
Penyesuaian pengalaman pada liabilitas imbalan program (5.882) 2.918 (7.536) 9.991 23.776
30. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM VALUTA ASING
Aset dan liabilitas moneter dalam valuta asing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah
sebagai berikut: 2012 2011
Valuta Ekuivalen Valuta Ekuivalen Asing Rupiah Asing Rupiah
Aset Kas dan setara kas USD 33.552 324.448 63.607 576.788 SGD 23.874 188.867 23.600 164.594 Euro 21 267 64 756 HKD 180 224 52 61 JPY 1.182 13.089 1.188 139 Piutang usaha USD 12.506 120.936 10.804 97.969 Aset keuangan lancar lainnya USD 282 2.723 5.688 51.578 SGD 10 80 93 652 Aset lancar lainnya USD 3.371 32.600 2.697 24.458 Piutang pihak berelasi non-usaha USD 3.633 35.130 4.795 43.485 Aset tidak lancar lainnya USD 792 7.661 28 254 Jumlah Aset 726.025 960.734
Liabilitas Utang bank jangka pendek USD 61 593 910 8.254 Utang usaha USD 11.878 114.862 6.382 57.870 Beban akrual HKD 227 283 458 534 USD - - 88 802 Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun - Utang bank dan lembaga keuangan lainnya USD 4.401 42.562 5.789 52.499 Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya USD 16 153 66 597 HKD - - 16.776 24.143 SGD - - 93 652 Liabilitas jangka pendek lainnya USD 7.925 76.634 6.642 60.232 Utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun - Utang bank dan lembaga keuangan lainnya USD 31.009 299.861 34.608 313.825 Liabilitas jangka panjang lainnya USD 3.781 36.559 4.309 39.073
Jumlah Liabilitas 571.507 558.481
Aset bersih 154.518 402.253
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
52
31. PEMBAGIAN LABA DAN PEMBENTUKAN SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANNYA
Dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal 27 April 2012, yang telah diaktanotariskan dengan akta No. 15 dari Rini Yulianti, S.H., diputuskan untuk, antara lain, membagikan dividen tunai sebesar Rp7.727 atau Rp1 (dalam angka penuh) per saham kepada pemegang saham yang tercatat pada daftar pemegang saham pada tanggal 25 Mei 2012 dan membentuk dana cadangan umum sebesar Rp300 dari saldo laba. Pembayaran dividen tersebut telah dilakukan pada tanggal 7 Juni 2012.
Dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal 14 Februari 2011, yang telah diaktanotariskan dengan akta No. 13 dari Rini Yulianti, S.H., diputuskan untuk, antara lain, membagikan dividen tunai sebesar Rp77.275 atau Rp10 (dalam angka penuh) per saham kepada pemegang saham yang tercatat pada daftar pemegang saham pada tanggal 10 Maret 2011 dan membentuk dana cadangan umum sebesar Rp300 dari saldo laba. Pembayaran dividen tahunan telah dilakukan pada tanggal 24 Maret 2011.
32. IKATAN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN IKATAN
a. PT MPP menandatangani perjanjian lisensi dengan IGA, Inc. (“IGA”) pada bulan Maret 2001, di mana IGA memberikan wewenang dan lisensi kepada PT MPP untuk menggunakan merk dagang IGA. Pada tanggal yang sama, PT MPP menandatangani perjanjian pelayanan dengan IGA untuk memperoleh pelayanan dan dukungan dari IGA, termasuk pengarahan dan konsultasi, bantuan hubungan masyarakat internasional, dan kehadiran pada peristiwa penting.
b. PT MGF menandatangani “Business System License Agreement” dengan Avel Pty. Limited,
Australia (lisensor) pada bulan Januari 2003, di mana lisensor memberikan kepada PT MGF hak eksklusif untuk menggunakan “Timezone Business System” di Indonesia. Sebagai kompensasinya, lisensor mendapat royalti tahunan, yang dihitung dengan persentase tertentu dari pendapatan kotor PT MGF. Kesepakatan ini berlaku selama 12 tahun terhitung mulai tanggal 1 Januari 2003.
c. PT MPP mengadakan perjanjian-perjanjian sewa menyewa ruangan di berbagai kota di Indonesia,
antara lain Jakarta, Bali, Yogyakarta, dan kota-kota lainnya di Indonesia untuk jangka waktu 10 sampai 20 tahun sejak pembukaan toko. PT MPP telah membayar sewa dan jaminan yang disajikan sebagai bagian dari “Uang Muka dan Jaminan Sewa”. Per tanggal 31 Desember 2012, toko-toko tersebut belum dibuka.
d. Per tanggal 31 Desember 2012, jumlah fasilitas pinjaman bank yang belum digunakan oleh Perusahaan dan Entitas Anak adalah sebesar Rp532.988 dan USD20.244 (Catatan 15 dan 20).
e. Perusahaan dan PT MPP telah mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”) pada tanggal 19 September 2012, di mana Perusahaan dan PT MPP telah memperoleh persetujuan dari masing-masing para pemegang saham atas rencana Perusahaan dan PT MPP untuk melakukan restrukturisasi aset-aset tertentu. RUPSLB PT MPP juga menyetujui rencana PT MPP untuk melakukan pengurangan modal yang dilakukan dengan cara penurunan nilai nominal saham PT MPP.
Pada tanggal 26 Nopember 2012, PT MPP menerima persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-58827.AH.01.02Tahun 2012 untuk menurunkan nilai nominal saham PT MPP dari Rp500 (dalam angka penuh) per lembar saham menjadi Rp50 (dalam angka penuh) per lembar saham. Seluruh saham dengan nilai nominal baru mulai diperdagangkan di bursa efek pada tanggal 27 Nopember 2012 dan pembayaran selisih nominal saham kepada para pemegang saham telah dilakukan PT MPP pada tanggal 4 Desember 2012. Perusahaan menerima Rp1.215.626 dari PT MPP sehubungan dengan penurunan nilai nominal saham ini.
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
53
32. IKATAN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
IKATAN (lanjutan)
Pada tanggal 30 Nopember 2012 dan 10 Desember 2012, PT MPP melakukan restrukturisasi aset atas tanah dan bangunan PT MPP di berbagai lokasi masing-masing kepada entitas anak PT MP dan PT NPI. Selanjutnya, pada tanggal-tanggal yang sama, Perusahaan dan PT MPP menandatangani akta Jual Beli sebagai berikut:
Akta jual beli saham atas saham dalam PT MP dengan harga sebesar Rp945.000 dan perjanjian pengalihan piutang dengan harga sebesar Rp944.947. Pembayaran atas kedua transaksi tersebut sejumlah Rp1.889.947 telah dibayar secara tunai kepada PT MPP oleh Perusahaan pada tanggal 30 Nopember 2012.
Akta jual beli saham atas saham dalam PT NPI dengan harga sebesar Rp416.000 dan perjanjian pengalihan piutang dengan harga sebesar Rp922.327. Pembayaran atas kedua transaksi tersebut sejumlah Rp47.327 telah dibayar secara tunai kepada PT MPP oleh Perusahaan pada tanggal 10 dan 12 Desember 2012, sedangkan sisanya sebesar Rp1.291.000 dibayarkan dalam bentuk Promissory Note yang diterbitkan oleh Perusahaan dengan bunga sebesar 10% per tahun. Jatuh tempo pembayaran bunga dan pokok adalah tanggal 30 Mei 2013. Perusahaan berhak untuk melakukan pembayaran dipercepat dari tanggal jatuh tempo berdasarkan kesempatan para pihak. Promissory Note ini telah dieliminasi untuk keperluan konsolidasi.
KONTINJENSI
Pada tanggal 9 Desember 2010, PT MPP menandatangani kesepakatan bersama dengan PT Griyapesona Mentari (“PT GPM”) yang isinya antara lain: PT MPP ditawarkan untuk membeli unit strata title seluas 10.258 m2 di Gedung Supermall Cilegon dengan harga Rp50.000, di mana sebesar Rp40.000 telah dibayarkan oleh PT MPP pada tanggal 10 Desember 2010, dan sisanya sebesar Rp10.000 dibayarkan pada tanggal 9 April 2011. PT MPP mempunyai opsi untuk membatalkan rencana pembelian tersebut dengan mengirimkan pemberitahuan secara tertulis selambat-lambatnya pada tanggal 31 Januari 2011 kepada PT GPM, dan bila hal tersebut terjadi maka PT GPM akan mengembalikan uang pembayaran sebesar Rp40.000 ditambah bunga 12% per tahun atau uang tersebut akan diperhitungkan sebagai pembayaran sewa di Supermall Cilegon, Supermall Karawang, Supermall Cianjur dan Supermall Sukabumi.
Pada tanggal 28 Januari 2011, PT MPP mengirimkan surat kepada PT GPM yang isinya PT MPP mengambil opsi untuk membatalkan rencana pembelian unit strata title tersebut, yang mana sesuai kesepakatan bersama, PT GPM wajib mengembalikan uang yang telah diterimanya paling lambat pada tanggal 9 April 2011.
Pada tanggal 28 April 2011, PT GPM mengirimkan surat kepada PT MPP yang isinya meminta agar jadwal pengembalian uang diundur hingga akhir Juni 2011.
Pada tanggal 16 Juni 2011, PT GPM dinyatakan pailit berdasarkan Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 10/PKPU/2011/PN.NIAGA.JKT.PST (“Putusan Pailit”) dan menunjuk Yana Supriyatna, SH selaku Kurator dari PT GPM. Atas Putusan Pailit tersebut, PT GPM telah melakukan upaya hukum Kasasi di Mahkamah Agung RI dan hingga saat ini upaya hukum tersebut masih dalam proses. Walaupun PT GPM dalam status pailit, Hakim Pengawas melalui Penetapan No. 03/HP/VII/2011/PN.JKT.PST-10/PKPU/2011/PN.NIAGA.JKT.PST tanggal 6 Juli 2011 telah memberikan izin dan atau persetujuan kepada Kurator untuk tetap melanjutkan usaha PT GPM (dalam pailit) sehingga gedung / mall milik PT GPM yang berstatus sebagai harta pailit (budel Pailit) tetap bisa beroperasi. Sehubungan dengan Putusan Pailit tersebut, PT MPP telah mendaftarkan diri sebagai kreditur konkuren dengan mengajukan tagihan kepada Kurator dari PT GPM sebesar Rp42.507 yang diperhitungkan dari pokok pembayaran ditambah bunga (yang dihitung sampai dengan tanggal 16 Juni 2011).
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
54
32. IKATAN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
KONTINJENSI (lanjutan)
Pada rapat pencocokan utang, dari seluruh tagihan yang diajukan oleh PT MPP, Kurator hanya menerima sebesar Rp42.101. Oleh karena itu, melalui surat No. 173/LIT-Ext/X/2011 tanggal 31 Oktober 2011, PT MPP mengajukan Bantahan atau Renvoi Prosedur. Melalui surat No.178/KURATOR/GRPM/V/2012 tertanggal 11 Mei 2012, Kurator memberitahukan bahwa telah keluar Putusan Kasasi dari Mahkamah Agung RI No.734 K/PDT.SUS/2011 tertanggal 3 Februari 2012 yang membatalkan putusan PKPU dan Pailit PT GPM, sehingga pailit PT GPM diangkat dan tugas Kurator berakhir.
Pada tanggal 14 Mei 2012, PT MPP menerima surat dari PT GPM yang menyatakan bahwa PT GPM akan melunasi seluruh kewajiban yang masih terutang berikut bunganya kepada PT MPP selambat-lambatnya pada tanggal 19 September 2012. Pada tanggal 6 September 2012, PT GPM mengirimkan surat kepada PT MPP yang menyatakan bahwa PT GPM mengajukan permohonan penundaan atas pembayaran seluruh kewajiban yang masih terutang kepada PT MPP sampai dengan selambat-lambatnya tanggal 28 Desember 2012. Pada tanggal 31 Desember 2012, PT GPM telah melunasi sebagian kewajiban yang masih terutang sebesar Rp5.000 kepada PT MPP
33. INFORMASI SEGMEN OPERASI
Dalam mengidentifikasi segmen operasi, manajemen melihat dari jenis usaha yang mewakili kegiatan utama usaha Perusahaan yaitu eceran distribusi dan teknologi informasi.
Sebagai tambahan, informasi tentang aktivitas usaha di luar dua kegiatan utama Perusahaan tersebut digabungkan dan diungkapkan dalam kategori “lainnya”. Isi dari segmen lainnya merupakan hasil usaha yang ditimbulkan oleh aktivitas Entitas-entitas Anak yang bergerak di antaranya di bidang pusat hiburan keluarga, investasi, administrasi saham, jasa arsip dan lainnya.
Segmen Operasi dikelola sebagai entitas hukum yang terpisah karena setiap segmen operasi menyediakan jasa/produk yang berbeda. Seluruh transaksi antar segmen telah dieliminasi.
Informasi konsolidasian berdasarkan segmen operasi adalah sebagai berikut: Eceran dan Teknologi Distribusi Informasi Lainnya Jumlah
2012 Hasil Operasi
Penjualan bersih 10.723.196 1.275.942 643.632 12.642.770 Penghasilan keuangan 170.373 95.583 3.074 269.030 Biaya keuangan (223.549) (74.671) (4.556) (302.776) Penyusutan dan amortisasi (276.003) (85.339) (89.480) (450.822) Bagian atas rugi entitas asosiasi - - (34.274) (34.274) Manfaat (beban) pajak penghasilan 16.647 13.126 (18.271) 11.502 Laba bersih 52.280 112.521 1.782 166.583
Informasi segmen Investasi dalam entitas asosiasi - - 606.472 606.472 Pengeluaran modal 294.897 124.469 431.306 850.672 Aset segmen dilaporkan 7.910.977 2.202.683 3.974.523 14.088.183 Liabilitas segmen dilaporkan 5.174.752 1.394.981 465.376 7.035.109
2011
Hasil Operasi
Penjualan bersih 8.687.351 1.104.722 540.769 10.332.842 Penghasilan keuangan 155.889 99.125 155.365 410.379 Biaya keuangan (245.437) (39.642) (2.565) (287.644) Penyusutan dan amortisasi (252.367) (70.168) (71.011) (393.546) Bagian atas rugi entitas asosiasi - - (11.801) (11.801) Manfaat (beban) pajak penghasilan 21.066 (2.546) (11.714) 6.806 Laba (rugi) tahun berjalan (369.786) 19.183 446.641 96.038
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
55
33. INFORMASI SEGMEN OPERASI (lanjutan)
Eceran dan Teknologi Distribusi Informasi Lainnya Jumlah
2011 (lanjutan) Informasi segmen Investasi dalam entitas asosiasi - - 642.806 642.806 Pengeluaran modal 107.699 580.138 27.710 715.547 Aset segmen dilaporkan 7.756.844 2.395.493 4.162.371 14.314.707 Liabilitas segmen dilaporkan 5.035.086 843.416 287.466 6.165.968
Penjualan bersih kepada pelanggan berdasarkan segmen geografis adalah sebagai berikut:
2012 2011
Indonesia 12.285.102 10.079.884 Luar Indonesia 357.668 252.958
Jumlah 12.642.770 10.332.842
Aset tidak lancar Perusahaan berdasarkan lokasi geografis adalah sebagai berikut:
2012 2011
Indonesia 6.377.566 7.572.580 Luar Indonesia 438.081 356.546
Jumlah segmen aset tidak lancar* 6.815.647 7.929.126
*) tidak termasuk piutang pihak berelasi dan aset pajak tangguhan
34. INFORMASI TAMBAHAN UNTUK ARUS KAS Aktivitas signifikan yang tidak mempengaruhi arus kas:
2012 2011
Reklasifikasi aset tidak lancar lainnya ke aset tetap 198.857 36.855 Reklasifikasi aset lancar lainnya ke aset keuangan lancar lainnya 31.000 - Reklasifikasi uang muka dan jaminan sewa ke sewa dibayar di muka 26.711 275.921 Reklasifikasi properti investasi ke aktiva tetap - 8.893 Reklasifikasi aset lancar lainnya ke investasi jangka panjang lainnya - 1.000
35. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN Manajemen Risiko Keuangan
Risiko keuangan utama yang dihadapi Perusahaan adalah risiko kredit, risiko likuiditas, risiko mata uang, risiko suku bunga, dan risiko harga. Melalui pendekatan manajemen risiko, Perusahaan mencoba untuk meminimalkan potensi dampak negatif dari risiko-risiko di atas.
(i) Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko dimana suatu pihak atas instrumen keuangan akan menyebabkan kerugian keuangan terhadap pihak lain diakibatkan kegagalannya memenuhi suatu kewajiban.
Instrumen keuangan Perusahaan yang mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kas di bank, piutang, investasi tertentu dan aset keuangan tertentu lainnya. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum sama dengan nilai tercatat atas akun-akun tersebut. Eksposur risiko kredit maksimum pada tanggal pelaporan adalah:
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
56
35. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
Manajemen Risiko Keuangan (lanjutan)
(i) Risiko Kredit (lanjutan) 2012 2011
Kas dan setara kas 2.875.259 2.039.663 Piutang usaha 231.454 193.499 Aset keuangan lancar lainnya 1.187.714 1.883.695 Aset keuangan tidak lancar lainnya 43.396 29.985 Investasi jangka panjang lainnya 927.584 883.853 Aset tidak lancar lainnya 203.426 232.895
Jumlah 5.468.833 5.263.590
Untuk risiko kredit yang berhubungan dengan bank, hanya bank-bank dengan predikat baik yang dipilih. Sedangkan untuk institusi keuangan, manajemen telah membuat kriteria diantaranya hanya menggunakan jasa manajer investasi berpengalaman dan terpercaya. Selain itu, kebijakan Perusahaan adalah untuk tidak membatasi eksposur hanya kepada satu institusi tertentu, sehingga Perusahaan memiliki kas dan setara kas di bank, piutang dan investasi di berbagai institusi keuangan.
(ii) Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko dimana suatu entitas menghadapi kesulitan dalam memenuhi
kewajiban terkait dengan liabilitas keuangannya yang diselesaikan dengan penyerahan kas atau aset keuangan lainnya.
Di bawah ini ringkasan profil jatuh tempo liabilitas keuangan Perusahaan:
Nilai Arus Kas Tercatat Aktual <= 1 tahun > 1 tahun
2012
Utang usaha 1.908.022 1.908.022 1.908.022 - Utang pajak dan beban akrual 784.789 784.789 784.789 - Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 265.541 265.541 265.541 - Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya 330.148 330.148 330.148 - Utang bank dan lembaga keuangan lainnya 2.623.359 2.623.359 1.130.305 1.493.054 Utang obligasi 51.747 52.000 - 52.000 Utang sukuk 135.493 136.000 - 136.000 Liabilitas lainnya 390.914 390.914 5.554 385.360
2011 Utang usaha dan lainnya 1.569.922 1.569.922 1.569.922 - Utang pajak dan beban akrual 669.558 669.558 669.558 - Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 208.730 208.730 208.730 - Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya 256.366 256.366 256.366 - Utang bank dan lembaga keuangan lainnya 2.170.450 2.170.450 748.816 1.421.634
Utang obligasi 301.167 302.000 250.000 52.000 Utang sukuk 224.769 226.000 90.000 136.000 Liabilitas lainnya 328.605 328.605 5.069 323.536
Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan surat berharga yang mencukupi untuk memungkinkan Perusahaan dalam memenuhi komitmen Perusahaan untuk operasi normal Perusahaan. Selain itu, Perusahaan juga melakukan pengawasan proyeksi dan arus kas aktual secara terus menerus serta pengawasan tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
57
35. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
Manajemen Risiko Keuangan (lanjutan)
(iii) Risiko Mata Uang Asing
Risiko mata uang adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan yang disebabkan perubahan nilai tukar mata uang asing.
Perusahaan melakukan transaksi-transaksi dengan menggunakan mata uang asing, diantaranya adalah belanja modal, transaksi yang dilakukan entitas anak di luar negeri, dan transaksi pinjaman Perusahaan, sehingga Perusahaan harus mengkonversikan Rupiah ke mata uang asing, terutama USD dan SGD untuk memenuhi kebutuhan kewajiban dalam mata uang asing pada saat jatuh tempo. Fluktuasi nilai tukar mata uang Rupiah terhadap mata uang USD dan SGD dapat memberikan dampak pada kondisi keuangan Perusahaan.
Pada tanggal 31 Desember 2012, jika terjadi penguatan nilai tukar mata uang USD dan SGD terhadap mata uang Rupiah sebesar 5% pada tanggal pelaporan, dan semua variabel lainnya dianggap konstan, maka perubahan terhadap jumlah laba konsolidasian Perusahaan adalah sebagai berikut:
USD (4.007) SGD 7.085
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, kenaikan laba bersih akibat penguatan 5% nilai tukar mata uang USD terhadap mata uang Rupiah disebabkan oleh keuntungan penjabaran kas dan setara kas dan piutang dalam mata uang USD yang dikurangi dengan kerugian penjabaran pinjaman dan utang dalam mata uang USD. Kenaikan laba bersih akibat penguatan 5% nilai tukar mata uang SGD terhadap mata uang Rupiah terutama disebabkan oleh keuntungan penjabaran kas dan setara kas dalam mata uang SGD.
Perusahaan mengelola risiko mata uang dengan melakukan pengawasan terhadap fluktuasi nilai tukar mata uang secara terus menerus sehingga dapat melakukan tindakan yang tepat seperti penggunaan transaksi lindung nilai apabila diperlukan untuk mengurangi risiko mata uang asing.
(iv) Risiko Suku Bunga Risiko suku bunga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan yang disebabkan perubahan
suku bunga pasar. Perusahaan memiliki risiko suku bunga terutama karena melakukan pinjaman menggunakan suku
bunga mengambang. Perusahaan melakukan pengawasan terhadap dampak pergerakan suku bunga untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap Perusahaan.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, jika suku bunga pasar naik/turun sebesar 50 basis poin dan suku bunga dalam USD dan SGD naik/turun sebesar 10 basis poin dan semua variable lainnya dianggap konstan, laba bersih konsolidasian tahun berjalan akan lebih rendah/tinggi sebesar Rp129, yang terjadi sebagai akibat naik/turunnya pendapatan bunga atas kas dan setara kas dengan suku bunga mengambang yang dikompensasi dengan naik/turunnya beban bunga atas pinjaman dengan suku bunga mengambang.
Informasi mengenai suku bunga deposito dan pinjaman yang dikenakan kepada Perusahaan
dijelaskan pada Catatan 3, 4, 15 dan 20.
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
58
35. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
Manajemen Risiko Keuangan (lanjutan)
(v) Risiko Harga
Risiko harga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan sebagai akibat perubahan harga pasar, terlepas apakah perubahan tersebut disebabkan oleh faktor-faktor spesifik dari instrumen individual atau penerbitnya atau faktor-faktor yang mempengaruhi seluruh instrumen yang diperdagangkan di pasar.
Per tanggal 31 Desember 2012, Perusahaan memiliki risiko harga terutama karena investasi Perusahaan atas aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual dan yang diperdagangkan. Perusahaan mengelola risiko harga dengan melakukan pengawasan internal oleh manajemen secara berkelanjutan.
Nilai Wajar Instrumen Keuangan
Perusahaan menggunakan hierarki berikut dalam mencatat nilai wajar instrumen keuangan Perusahaan:
Tingkat 1: harga kuotasian dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik; Tingkat 2: input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi
untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung atau tidak langsung; dan Tingkat 3: input untuk aset atau liabilitas yang tidak dapat diobservasi.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, seluruh aset keuangan Perusahaan yang dicatat dengan menggunakan nilai wajar merupakan investasi yang diperdagangkan dan tersedia untuk dijual, dan menggunakan hierarki tingkat 1.
Seluruh nilai tercatat aset dan liabilitas keuangan yang ada di Perusahaan mendekati nilai wajarnya karena bersifat jangka pendek atau dengan tingkat suku bunga mengambang, kecuali untuk utang obligasi yang mempunyai nilai wajar sebesar Rp213.487 dan Rp561.823 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Nilai wajar obligasi diambil dari nilai transaksi terakhir obligasi dan sukuk pada tanggal pelaporan.
36. PENGELOLAAN PERMODALAN
Tujuan utama Perusahaan dalam hal pengelolaan modal adalah mengoptimalisasi saldo utang dan ekuitas Perusahaan dalam rangka mempertahankan kelangsungan usaha dan perkembangan bisnis di masa depan dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Perusahaan mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian yang diperlukan dengan memperhatikan perubahan kondisi ekonomi dan tujuan strategis Perusahaan.
Untuk menjaga dan menyesuaikan struktur modal, Perusahaan mungkin menyesuaikan jumlah dividen yang dibayar kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru, memperoleh pinjaman baru atau melakukan pelunasan pinjaman.
37. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN
a. Pada tanggal 4 Januari 2013, Perusahaan melakukan pembayaran atas seluruh saldo terutang pinjaman dari Mandiri (Catatan 15)
b. Pada tanggal 31 Januari 2013, Prime Star Investment Pte. Ltd. (“PSI”), entitas anak yang berkedudukan di Singapura dan sepenuhnya dimiliki oleh Perusahaan, menandatangani Perjanjian Exchangeable Rights (“ER”) Subscription dengan Anderson Investments Pte. Ltd. (“Anderson”), entitas anak yang sepenuhnya dimiliki secara tidak langsung oleh Temasek Holdings (Private) Limited (“Temasek”), dimana PSI menerbitkan ER tanpa bunga seharga USD300.000 untuk dapat ditukarkan dengan 26,1% saham (atau sebanyak 1.402.947.000 lembar saham) PT MPP kepada Anderson.
Pada tanggal 18 Februari 2013, PSI telah menerima USD300.000 dari Anderson atas penerbitan ER tersebut.
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
59
37. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN (lanjutan)
c. Dari tanggal 31 Januari 2013 sampai dengan 7 Maret 2013, sebanyak 346.841.136 Warran Seri II telah dieksekusi menjadi saham dengan nilai keseluruhan sebesar Rp86.710 (Catatan 22).
d. Pada tanggal 11 Februari 2013, PT MPP melakukan penarikan sebesar Rp300.000 atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari DBS.
e. Sampai dengan tanggal 7 Maret 2013, PT MPP telah melakukan pembayaran dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp1.025.000 atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari CIMB, Danamon, HSBC dan BII (Catatan 20).
38. STANDAR AKUNTAN KEUANGAN BARU DSAK - IAI telah menerbitkan revisi PSAK 38: Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali yang
berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2013. Perusahaan tidak melakukan penerapan dini PSAK revisi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan konsolidasian.
39. AKUN REKLASIFIKASI
Seperti yang dijelaskan dalam Catatan 2a, sehubungan dengan penerapan peraturan VIII.G.7 yang baru berlaku dan agar konsisten dengan penyajian dalam laporan keuangan konsolidasian, Perusahaan telah mereklasifikasi akun-akun posisi keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
Akun-akun yang direklasifikasi adalah sebagai berikut: Sebelum reklasifikasi Reklasifikasi Setelah reklasifikasi
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011 Aset lancar Aset keuangan lancar lainnya - 1.883.695 1.883.695 Investasi jangka pendek 1.627.793 (1.627.793) - Piutang lain-lain 262.702 (262.702) - Aset tidak lancar Properti investasi - 145.018 145.018 Aset keuangan tidak lancar lainnya - 29.985 29.985 Aset tidak lancar lainnya 401.098 (168.203) 232.895 Liabilitas jangka pendek Liabilitas imbalan kerja jangka pendek - 208.730 208.730 Beban akrual 812.531 (208.730) 603.801 Utang sukuk - 89.850 89.850 Utang obligasi 339.431 (89.850) 249.581 Laba ditangguhkan atas transaksi penjualan dan penyewaan aset 2.098 (2.098) - Liabilitas jangka pendek lainnya 146.973 103.068 250.041 Utang lain-lain 357.336 (357.336) - Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya - 256.366 256.366 Liabilitas jangka panjang Liabilitas imbalan kerja jangka panjang - 143.172 143.172 Laba ditangguhkan atas transaksi penjualan dan penyewaan aset 10.247 (10.247) - Liabilitas jangka panjang lainnya 491.668 (132.925) 358.743 Utang sukuk - 134.919 134.919 Utang obligasi 186.505 (134.919) 51.586
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
60
39. AKUN REKLASIFIKASI (lanjutan)
Akun-akun yang direklasifikasi adalah sebagai berikut: (lanjutan)
Sebelum reklasifikasi Reklasifikasi Setelah reklasifikasi
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 31 Desember 2011 Penghasilan keuangan - 410.379 410.379 Biaya keuangan - (287.644) (287.644 ) Pendapatan (beban) bunga 122.735 (122.735) - Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1 Januari 2011/31 Desember 2010 Aset lancar Aset keuangan lancar lainnya - 2.249.839 2.249.839 Investasi jangka pendek 2.038.600 (2.038.600) - Piutang lain-lain 211.239 (211.239) - Aset tidak lancar Properti investasi - 129.699 129.699 Aset keuangan tidak lancar lainnya - 18.859 18.859 Aset tidak lancar lainnya 203.038 (148.558) 54.480 Liabilitas jangka pendek Liabilitas imbalan kerja jangka pendek - 160.597 160.597 Beban akrual 694.149 (160.597) 533.552 Laba ditangguhkan atas transaksi penjualan dan penyewaan aset 44.745 (44.745) - Liabilitas jangka pendek lainnya 122.098 117.339 239.437 Utang lain-lain 672.749 (672.749) - Utang dividen - 481.783 481.783 Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya - 118.372 118.372 Liabilitas jangka panjang Liabilitas imbalan kerja jangka panjang - 149.588 149.588 Liabilitas jangka panjang lainnya 359.432 113.663 473.095 Laba ditangguhkan atas transaksi penjualan dan penyewaan aset 263.251 (263.251) - Utang sukuk - 223.943 223.943 Utang obligasi 523.666 (223.943) 299.723
PT Multipolar TbkMenara Matahari Lt. 16
Jl. Palem Raya Bulevar No.7Lippo Karawaci 1100
Tangerang 15811, Indonesia
Telp: +6221 - 546 0011, 55 777 000Fax: +6221 - 546 0020
email: [email protected]
www.multipolar-group.com
PT Mu
ltipo
lar Tbk
From Innovation to Transform
ationStrongly Positioned to Take O
n the FutureLap
oran
Tahu
nan
2012