laporan tahunan 2010 - lolit kambing...
TRANSCRIPT
Laporan Tahunan Lolitkambing 2014
Badan Litbang Pertanian
LAPORAN TAHUNAN 2014
LOKA PENELITIAN KAMBING
POTONG
Tim Penyusun
Ir. Junjungan, M.P
Dr.Ir. Simon Elieser, M.Si Ir. Kiston Simanihuruk, M.Si
Mikael Situmorang
Triyono
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PETERNAKAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN
JAN 2015
Laporan Tahunan Lolitkambing 2014
Badan Litbang Pertanian
KATA PENGANTAR
Laporan tahunan ini merupakan salah satu bentuk
pertanggungjawaban kegiatan yang telah
dilaksanakan oleh Loka Penelitian Kambing Potong
(Lolitkambing) terhadap rencana kerja tahunan (RKT)
baik yang bersifat mandat penelitian kambing potong
sebagai tupoksi (tugas pokok dan fungsi) serta
pelaksanaan kegiatan yang bersifat aministrasi
anggaran dan kegiatan tingkat manajemen
sumberdaya manusia.
Informasi yang disampaikan dalam laporan tahun 2014 ini diharapkan
dapat berguna bagi para pembaca, serta bagi semua pihak yang ingin
mengetahui kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan semala tahun
2014 di Lolitkambing.
Masukan dan saran membangun dari semua pihak sangat
diharapkan sebagai bahan penyempurnaan penyusunan laporan pada
waktu yang akan datang. Ucapan terima kasih disampaikan kepada
semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak
langsung sehingga Laporan Tahunan ini dapat terselesaikan.
Sei Putih, JANUARI 2015
Dr. Ir. Simon Elieser, M.Si NIP. 19610907 198810 1 001
Laporan Tahunan Lolitkambing 2014
Badan Litbang Pertanian
PENDAHULUAN
Loka Penelitian Kambing Potong (Lolitkambing) merupakan Salah
satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Eselon IV yang berada di bawah Unit
Kerja Pusat Penelitian Dan Pengembangan Peternakan (Puslitbangnak)
Eselon II Lingkup Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian
(Balitbangtan) sebagai Eselon I pada Kementerian Pertanian.
Lolitkambing didirikan sejak tahun 1981 dan diresmikan tahun
1983 dengan nama Sub Balai Peneliian Ternak. Berlokasi di Desa
Sungei Putih, Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang Provinsi
Sumatera Utara. Lolitkambing memiliki luas lahan sebesar 48,8 hektar
(satu hamparan) dengan status lahan yaitu hak pakai nomor
02.04.19.15.4.00001 tahun 2009 Badan Pertanahan Nasional.
Lokasi Lolitkambing dikelilingi oleh Tanaman Perkebunan Karet
milik PT.Perkebunan Nusantara III, berjarak 3 kilometer dari ibukota
kecamatan Galang, dan 60 kilometer dari kota Medan (ibu kota provinsi
Sumatera Utara).
Visi dan Misi
Dalam upaya memenuhi tuntutan-tuntutan tersebut, maka
Lolitkambing menetapkan visi yaitu: “menjadi institusi penelitian
komoditas kambing yang bertaraf internasional” menghasilkan dan
mengembangkan inovasi teknologi untuk mewujudkan peternakan
kambing potong berkelanjutan dan berbasis sumber daya lokal”.
Misi Lolitkambing sebagai berikut:
1. Melaksanakan eksplorasi, evaluasi, pelestarian dan pemanfaatan
plasma nutfah kambing potong.
2. Melaksanakan penelitian pemuliaan, reproduksi, dan nutrisi
kambing potong.
Laporan Tahunan Lolitkambing 2014
Badan Litbang Pertanian
3. Melaksanakan penelitian komponen teknologi sistim dan usaha
agribisnis kambing potong.
4. Memberi pelayanan teknik budidaya kambing potong.
5. Melaksanakan kegiatan kerjasama penelitian kambing potong,
memberi informasi inovasi teknologi dan mendokumentasi dan
menyebarluaskan hasil-hasil penelitian.
6. Melaksanakan urusan tatausaha dan rumah tangga.
Tujuan
Tujuan dari laporan tahunan Lolitkambing ini adalah
menyampaikan informasi tentang pelaksanaan kegiatan yang dilakukan
selama setahun baik yang bersifat kegiatan unggulan, diseminasi hasil
penelitian, prestasi yang dicapai serta semua kegiatan yang bersipat
administratif atau yang mencakup Laporan tingkat manajemen.
Landasan hukum berdirinya Lolitkambing adalah ; (1) Tertuang
pada Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 73 /Kpts/
OT.140/1/2002 tanggal 29 januari 2002 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Lolitkambing, (2) Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor
1153/ Kpts/KP.330/4/2012, tanggal 09 April 2012 tentang
pengangkatan dalam jabatan struktural eselon III-A, III-B, IV-A, V-A
Lingkup Balitbangtan.
Laporan Tahunan Lolitkambing 2014
Badan Litbang Pertanian
( Gambar 1. Struktur Organisasi Lolitkambing)
Pada struktur organisasi Lolitkambing, kepala Loka eselon IV-A,
kepala urusan tatausaha eselon V-A. sedang koordinator Pelayanan
teknik dan koordinator Jasa Penelitian dan ketua kelompok fungsional
merupakan jabatan non eselon.
Kepala Lolitkambing Dr. Ir.Simon Elieser, M.Si
Kepala Urusan Tata Usaha
Ir. Junjungan, MP
Koordinator Pelayanan Teknik Rijanto Hutasoit, S.P, M.Sc
Ketua Kelompok Fungsional : 1. Fungsional Peneliti
a.Ketua Kelti Nutrisi &TPT: Dr.Ir.Simon P.Ginting, M.Sc b.Ketua Kelti Breeding & Reproduksi :Dr.Ir.Aron Batubara, M.Sc
2. Fungsional Litkayasa; Sari Gustin, A.Md
3. Fungsional Pustakawan ; Rosa Rita Pinem, A.Md
Koordinator Jasa Penelitian Binsen Damanik, S.Sos
Laporan Tahunan Lolitkambing 2014
Badan Litbang Pertanian
KEGIATAN UNGGULAN
Pada tahun 2014 kegiatan penelitian yang disetujui oleh tim evaluasi
pusat terdiri dari 4 RPTP (Rencana Penelitian Tingkat Peneliti) dan 1
RDHP (Rencana Diseminasi Hasil Penelitian ). Dari 4 RPTP dilaksanakan
dalam 12 ROPP (Rencana Operasional Penelitian Pertanian). Kegiatan
Unggulan Lolitkambing adalah sebagai berikut:
Pemanfaatan Rumput Gajah Kerdil (Pennisetum purpureum cv. Mott) untuk pakan ternak kambing
Rumput gajah kerdil (RGK) dalam bahasa latinnya disebut
dengan Pennisetum purpureum cv. Mott, merupakan rumput yang
sangat mudah dibudidayakan dan disukai ternak kambing. Rumput ini
hampir mirip dengan rumput gajah yang sudah umum dikenal
masyarakat, perbedaannya adalah: daunnya lebih lemas, tidak gatal
karena bulu daun halus,
pertumbuhannya sangat cepat.
Penanaman RGK menjadi salah satu
solusi untuk menjamin ketersediaan
hijauan pakan bagi ternak
ruminansia.
Gambar 2.Pemanenan RGK umur 30 hari di Sei Putih
Hasil budidaya rumput gajah kerdil pada jarak tanam 50x100
cm dan umur panen 30 hari didaerah dataran rendah Sei Putih dapat
menghasilkan produksi hijauan segar sebesar 190 ton perhektar dan di
didaerah datarantinggi Siborong-borong dengan produksi hijauan segar
sebesar 128,5 ton perhektar.
Laporan Tahunan Lolitkambing 2014
Badan Litbang Pertanian
Selain produksi yang cukup baik hiajuan RGK juga sangat
disukai oleh kambing. Pemberian RGK pada kambing sedang tumbuh,
dengan bobot hidup 10 kg dapat dikonsumsi sebanyak 1,7 kg atau 45%
dari jumlah pakan yang dikonsumsi perhari.
Integrasi hijauan legume dengan tanaman kelapa sawit dan jeruk mendukung suplemen protein bagi ternak kambing.
Dalam sistem ini komponen tanaman legume rambat pada
gawangan tanaman sawit dan jeruk merupakan subsistem pendukung,
sedangkan tanaman kelapa sawit dan jeruk merupakan subsistem
utama. Hal ini disebabkan karena tanaman pakan ternak merupakan
subsistem yang harus beradaptasi dengan subsistem tanaman kelapa
sawit dan jeruk. Pengadaan hijauan legume dilakukan untuk
memanfaatakan lahan di areal perkebunan kelapa sawit, selain berguna
sebagai pakan ternak juga sebagai covercrop yang dapat melindungi
tanah dari kekeringan juga dapat menyuburkan tanah melalui
peningkatan ketersediaan nitrogen dalam tanah.
Empat jenis legume rambat ditanam digawangan kebun sawit pada
umur pemanenan 45 hari diperoleh produksi hijauan segar yang
tertinggi yaitu 1,24 kg/m2 terdapat pada legume rambat Clitoria
ternatea, ketiga jenis legum lainnya memiliki produksi rata-rata 0,69
kg/m2 sedang di sela tanaman jeruk produksi segar hijauan legume
yang tertinggi yaitu 1,36 kg/m2 dihasilkan oleh Stylosanthes gueanensis
. Sedang ketiga jenis legume rambat lainnya menghasilkan produksi
rata-rata 0,59 kg/m2 atau 590 ton/hektar /tahun pada sela tanaman
jeruk.
Laporan Tahunan Lolitkambing 2014
Badan Litbang Pertanian
Dari segi produksi buah sawit yang diperoleh menunjukkan bahwa
integrasi legume Chamaecrista rotundifolia adalah yang terbaik dalam
produksi sawit yang tertinggi yaitu 1.467 kg per hektar.
Gambar 3. Legum rambat Clitoria ternatea Gambar 4.Legume rambat Stylosanthes guianensis
Gambar 5. Legume. Arachis glabrata Gambar 6. Legume.Camaecrista rotundifolia
Sedang untuk jenis legume rambat Arachis glabrata dikembangkan di
sela sela tanaman sawit dan jeruk menghasilkan produksi hijauan dan
produksi buah sawit yang terendah, dibanding ketiga jenis legume
lainnya.
Tingkat kesuburan tanah ditinjau dari sumbangan nitrogen yang
dihasilkan oleh ke empat jenis legume rambat yang di integrasikan,
menunjukan hasil yang rendah yaitu sekitar 0,11 s/d 0,16 atau
meningkat 0,01 s/d 0,06 persen nitrogen dalam tanah tanaman sawit.
Laporan Tahunan Lolitkambing 2014
Badan Litbang Pertanian
Untuk tanaman jeruk peningkatan nitogen dalam tanah sedikit lebih
baik yaitu berkisar 0,02 s/d 0,08 persen. Jenis legum yang terbaik
sebagai penyumbang nitrogen dalam tanah pada sela sawit dan jeruk
yaitu Stylosanthes gueanensis (0,06%) dan Clitoria ternatea (0,08%).
Penggunaan daun dan pelepah sawit difermentasi dengan ragi tempe Trichoderma viride dan Rhizopus oligosporus untuk pakan kambing.
Tanaman kelapa sawit merupakan
salah satu komoditas yang memiliki
multi guna, selain terkenal sebagai
sumber minyak (Palm Oil Crude),
hampir seluruh bagian tanaman sawit
dapat memberi manfaat bagi industri
Limbah perkebunan sawit berupa daun
dan pelepah sawit dapat dimanfaatkan
sebagai sumber pakan ternak
ruminansia seperti sapi, kerbau
Gambar 7.Proses penggilingan daun dan
pelepah sawit
kambing dan domba. sampai dengan menjadi bahan pakan ternak.
Pelepah sawit yang baru di potong dalam bentuk segar dapat diberikan
sebagai pakan kambing, setelah lebih dahulu di olah dengan mencacah
menjadi bentuk pendek atau digiling dengan mesin menjadi bentuk
abon, walaupun setelah diberikan masih kurang disukai kambing karena
aromanya kurang disukai.
Laporan Tahunan Lolitkambing 2014
Badan Litbang Pertanian
Salah satu metode agar limbah daun
dan pelepah sawit disukai kambing
adalah melalui fermentasi dengan
mikroba ragi “Trichoderma viride dan
Rhizopus oligosporus” . Kandungan
protein daun dan pelepah sawit yang
relatif rendah
Gambar 8 Perbanyakan inokulum Trichoderma viride dan Rhizopus oligosporus
(5,3%) setelah terfermentasi selama
14 hari, protein meningkat menjadi
8,85%, bentuk fisik menjadi lembut
dan aromanya menjadi wangi dan
disukai oleh kambing.
Mikroba dapat diperbanyak melalui
Gambar 9. Fermentasi abon daun dan pelepah sawit dengan ragi tempe.
inokulum dengan cara memasukan dua liter biakan inokulum kedalam
larutan air campuran bioreaktor, 3 kg gula pasir, 2 kg tepung beras, 2
kg ragi tempe, 1 kg urea, 1 kg KCl
dan 1 kg SP-36. Biakan dalam bioreaktor dilakukan aerasi dan
pengadukan selama tujuh hari. Setelah tujuh hari, larutan mikroba siap
digunakan untuk fermentasi daun dan pelepah kelapa sawit .
Laporan Tahunan Lolitkambing 2014
Badan Litbang Pertanian
20 ekor kambing boerka jantan
sedang tumbuh dengan bobot hidup
rata-rata 13 kg setelah
mengkonsumsi daun dan pelepah
sawit fermentasi selama 12 minggu
menunjukan pengaruh yang cukup
baik terhadap pertambahan bobot
Gambar 10. KambingBoerka sedang makan daun dan pelepah sawit terfermentasi
akhir kambing rata- rata 4,3 kg selama 12 minggu, atau dengan
bobot akhir rata-rata 17,5 kilogram.
Sebagai kesimpulan dalam penelitian ini adalah bahwa daun
dan pelepah sawit yang difermentasi dapat digunakan sampai tingkat
30 persen sebagai pengganti (substitusi) rumput, selain itu juga dapat
meningkatkan efisiensi ekonomis dengan menurunkan biaya pakan
sebesar 18 sampai 36,17% selama 12 minggu dibanding pakan daun
dan pelepah segar tanpa fermentasi.
Pemanfaatan produk wafer sebagai sumber pakan ternak kambing.
Produk wafer ini diolah dari bahan baku menggunakan
leguminosa pohon Indigofera sp sebagai sumber protein dan dicampur
dengan pelepah sawit sebagai sumber energi dan serat, serta molases
sebagai media energi fermentasi. Produk pakan wafer yang disediakan
sesuai dengan formulasi pakan yang sudah ditentukan. Produk pakan
wafer ini diberikan kepada ternak kambing boerka jantan sedang
tumbuh sebanyak 20 ekor selama 12 minggu.
Hasilnya menunjukan bahwa semakin tinggi level Indigofera
pada susunan pakan maka produk wafernya akan semakin meningkat
Laporan Tahunan Lolitkambing 2014
Badan Litbang Pertanian
kandungan proteinnya, karena Indigofera merupakan bahan baku yang
memiliki kandungan protein tinggi (27%), sebaliknya semakin
meningkat level pelepah sawit pada susunan pakan maka produk wafer
akan semakin rendah proteinnya tetapi semakin tinggi kandungan
seratnya, karena pelepah sawit diketahui mengandung serat kasar yang
tinggi.
Konsumsi pakan semakin menurun dengan semakin
meningkatnya pelepah sawit yang diberikan kepada kambing.
Konsumsi pelepah dalam wafer tertinggi sebesar 362,30 g/ekor/hari,
atau dengan kandungan serat pelepah sawit pada sebesar 45%, pada
tingkat ini menunjukkan kebutuhan serat sudah mencapai ambang
batas. Proses pencernaan serat pelepah sawit membutukan waktu
Gambar 11. Legume pohon Indigofera sp
yang cukup lama untuk dicerna oleh microorganisme dalam
pencernaan ternak kambing, sehingga penggunaan serat pelapah diatas
45% akan menurunkan kecernaan dan konsumsi. Disarankan untuk
penggunaan pelepah sawit dalam jumlah yang cukup tinggi sebelum
diberikan kepada ternak diperlukan proses fermentasi, agar komponen
serat dapat lebih mudah dicernakan oleh ternak. Sebaliknya
penggunaan indigofera dalam bentuk halus (setelah digiling) dalam
Laporan Tahunan Lolitkambing 2014
Badan Litbang Pertanian
wafer menunjukkan peningkatan konsumsi yang lebih baik dibanding
bila diberikan dalam bentuk normal tanpa pengolahan.
Pembentukan kambing unggul Boerka
Kambing lokal indonesia seperti
halnya kambing kacang memiliki
daya adaptasi yang baik terhadap
lingkungan terutama pakan rumput
yang kualitasnya rendah, daya
kelahiran kembar yang cukup baik,
namun meiliki produktivitas yang
rendah seperti bentuk tubuhnya
Gambar 12. Kambing Boer
kecil, dan bobot dewasanya rendah. Salah satu metode perbaikan mutu
ternak kambing lokal di indonesia adalah melalui persilangan dengan
kambing unggul, seperti Kambing “Boer” merupakan jenis kambing
potong unggul yang memiliki bentuk tubuh yang besar, dapat mencapai
bobot badan dewasa seberat 60 kg. Persilangan kambing pejantan
Boer dengan betina Kacang telah sejak lama dilakukan
di Lolitkambing untuk menghasilkan
kambing Boerka, dengan komposisi
darah yaitu 50% Boer dan 50%
Kacang. Boerka jika disilangkan
dengan Boer maka akan diperoleh
keturunan dengan komposisi darah
75% Boerka dan 25% Kacang.
Gambar 13. Boerka (50%Boer, 50%Kacang) Lepas Sapih
Laporan Tahunan Lolitkambing 2014
Badan Litbang Pertanian
Semakin tinggi komposisi darah boer maka keturunan yang dihasilkan
akan semakin mendekati sifat-sifat Boer dan semakin hilang sifat –sifat
kambing lokalnya. Kambing Boerka dengan komposis darah yang
dihasilkan di Lolitkambing memiliki daya adaptasi yang baik dengan
kondisi alam, dan cocok untuk dikembangkan oleh petani dengan
kemampuan dana pemeliharaan yang relatip rendah. Sifat keturunan
kambing Boerka yang dihasilkan sampai saat ini masih memiliki sifat
yang bervasiasi (standar darah Boer masih belum stabil) apabila
dilakukan kawin sebangsa misalnya Boerka disilangkan dengan Boerka,
hal ini terlihat dari bentuk warna mirip kacang, berat hidup dewasa
belum seragam. Bobot dewasa kambing jantan Boerka 50%B;50%K,
dapat mencapai 30 – 50 kg.
Penyebaran kambing Boerka
Penyebaran kambing boerka pada tahun 2014 ada sebanyak 40
ekor tersebar melayani 6 lokasi, 2 lokasi diantaranya merupakan
penyebaran kambing Boerka keluar provinsi Sumatera Utara yaitu ke
Jawa Timur dan ke Aceh. 4 lokasi penyebaran lainnya merupakan
kabupaten yang ada di provinsi Sumatera Utara.
Gambar 14. Peta penyebaran kambing Boerka 2010 – 2014.
Laporan Tahunan Lolitkambing 2014
Badan Litbang Pertanian
Pencapaian hasil penyebaran kambing Boerka pada tahun 2014
sebanyak 40 ekor, jumlah yang sudah disebar ini masih sangat
minim, masih sebesar 12 % dari jumlah populasi. Target ini akan terus
bertambah setiap tahunnya karena adanya penambahan populasi inti
setiap tahun.
Gambar 14. Kambing Boerka di Penggembalaan
Laporan Tahunan Lolitkambing 2014
Badan Litbang Pertanian
MANAJEMEN LITBANG
Sumber Daya Manusia.
Untuk menjalankan tugas pokok dan fungsi Lolitkambing pada
tahun anggaran 2014 didukung oleh sumber daya manusia (SDM)
sebanyak 45 orang tengaga PNS ditambah dengan tenaga kontrak dan
tenaga harian Lepas.
SUMBERDAYA MANUSIA
Berdasarkan tingkat pendidikan SDM PNS Lolitkambing memiliki
kekuatan peneliti sebanyak 15 orang dengan tingkat pendidikan
mulai dari S1 s/d S3, selebihnya, merupakan tenaga teknisi, dan
administrasi sebanyak 30 orang dengan tingkat pendidikan
Laporan Tahunan Lolitkambing 2014
Badan Litbang Pertanian
sebagian besar sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA).
Jumlah SDM tahun 2014 mengalami
penambahan sebanyak 3 orang yaitu dua dari Formasi umum
dengan pendidikan S2 dan S1 sebagai Calon peneliti, sedang
penambahan pegawai yang satu lagi berasal dari formasi K2
(pengangkatan pegawai honor) dengan tingkat pendidikan Dasar.
Pada tahun 2014 jumlah SDM pegawai negeri sipil yang ada di
Lolitkambing juga mengalami pengurangan sebanyak 3 orang,
yaitu 2 orang karena meninggal dunia dan 1 orang mutasi alih
tugas (pindah) dari Lolitkambing ke Balai Penelitian Ternak Ciawi
Bogor.
0
5
10
15
20
S3 S2 S1 D3 SLTA SLTP SD
3
9
53
19
1
5
Gambar 15. Komposisi Pegawai Lolit Kambing Menurut Tingkat Pendidikan,TA.2014
Laporan Tahunan Lolitkambing 2014
Badan Litbang Pertanian
Tabel 2. Jumlah Pegawai Lolitkambing yang berkurang selama tahun 2014
No Nama /NIP Golongan Pendidikan Sebab Berkurang
1 Ir Erwin Sihite 19650426 200212 1 001
III-A S1 Meninggal Dunia 26 januari 2014
2 Fitra Aji Pamungkas, SPt. Msi 19780929 200312 1 001
III-D S2 Mutasi ke Balitnak TMT 17 Sep 2014
3 Edysam Purba 19610816 199903 1 001
II-D SLTA Meninggal Dunia 17 Nop 2014
Ir. Erwin Sihite, petugas teknisi litkayasa meninggal pada usia 49
tahun, meninggal karena sakit. Memiliki istri yang bekerja sebagai
karyawan di Perkebunan Nusantara III, Medan dan meninggalkan 2
putri yang masih duduk dibangku sekolah menengah pertama.
Edysam Purba meninggal pada september 2014 tutup usia 53 tahun,
meninggal karena sakit. Meninggalkan seorang istri dan 3 putra yang
sedang menjalani pendidikan S1 di Universitas Negeri Jambi (2 putri)
dan Universitas Negeri Bengkulu ( 1 putra).
1
4
1
5
3
2 2
0
1
2
3
4
5
6
Usia>58 Usia 56 Usia 55 Usia 54 Usia 53 Usia 52 Usia 51Ju
mla
h P
eg
aw
ai (o
ran
g)
Gambar 16. Jumlah Pegawai Lolit Kambing Yang berada pada Usia 51-58 keatas, TA. 2014
Laporan Tahunan Lolitkambing 2014
Badan Litbang Pertanian
Kondisi usia SDM PNS Lolitkambing, dari 45 orang terdapat 18 orang
diantaranya berada pada usia 51-59 tahun, pada tahun 2014 belum
ada yang pensiun karena ada penambahan batas usia pensiun menjadi
58 tahun. Sedang yang berusia 59 tahun tersebut meiliki jabatan
fungsional Peneliti Utama yang memungkinkan untuk pensiun pada
usia 65 tahun. Namun demikian mulai tahun 2016 -2020 atau selama
5 tahun kedepan akan ada pensiun sebanyak 15 orang.
Jabatan fungsional tertentu terdiri dari Peneliti, Litkayasa dan
pustakawan. Jabatan fungsional umum menempati posisi tertinggi (27
orang atau 60%), hal ini disebabkan bahwa pegawai negeri yang
menjabat fungsional umum, rata-rata berada pada usia diatas 45
tahun, kurang bersedia untuk menduduki jabatan fungsional tertentu
karena khawatir tidak mampu mengumpulkan angka kredit untuk naik
kejenjang berikutnya, dengan tidak mampunya mengumpulkan angka
kredit maka kenaikan pangkatpun akan terganggu.
Komposisi jenjang fungsional peneliti muda dan pertama menempati
jumlah yang tertinggi, sedang untuk peneliti utama terdapat satu
orang dan peneliti madya ada sebanyak 2 orang. Satu dari peneliti
pertama dengan pendidikan S2, yang telah mendapat pembebasan
sementara dari jabatan Fungsionalnya karena telah menjalani masa
jabatan selama 5 tahun masih belum berhasil mengumpulkan angka
kredit untuk naik ke jenjang peneliti muda.
Laporan Tahunan Lolitkambing 2014
Badan Litbang Pertanian
Tabel 3. Jenjang jabatan Funsional Peneliti Lolitkambing TA. 2014
No Fungsional Peneliti Jumlah (Orang) Persentase
1 PNK (Peneliti Non Kelas) 2 13,33
2 Peneliti Pertama 4 26,67
3 Peneliti Muda 6 40,00
4 Peneliti Madya 2 13,33
5 Peneliti Utama 1 6,67
Jumlah 15 100
Dari sejumlah 15 orang peneliti tahun 2014, ada sebanyak 8 orang
yang belum mengikuti pendidikan dan laitihan (diklat) penjenjangan
jabatan fungsional, 4 orang diantaranya disebabkan alasan tugas
belajar dan 2 orang masih PNK. Untuk anggaran tahun depan sudah
perlu dilakukan usulan pelatihan fungsional pada peneliti yang belum
diklat penjenjangan.
Pendidikan dan pelatihan
SDM Lolitkambing tahun 2014 mengikuti pendidikan jangka panjang
berupa tugas belajar, yaitu 1 orang peneliti telah menyelesaikan
tugasnya S2 dari IPB dan telah aktip bekerja di Lolitkambing, satu
sudah selesai seminar Tesis di IPB, sedang 2 orang lagi, sedang
penelitian S3 di Universitas Andalas dan satunya lagi baru masuk
kuliah S3 agustus 2014 di IPB.
Jenis pelatihan jangka pendek yang diikuti pegawai Lolitkambing
sealama tahun 2014, yaitu ikut kursus bahasa inggris agar dapat
mengikuti persyaratan tugas belajar ke luar negeri, sedang program
diklat lainnya yaitu pelatihan pengadaan barang dan jasa dikuti 1
orang dan dinyatakan lulus, dan pelatihan menjadi auditor pada
Laporan Tahunan Lolitkambing 2014
Badan Litbang Pertanian
sistim manajemen mutu ISO 9001: 2008 yang diikuti oleh 6 orang
peserta dari Lolitkambing.
Tabel 4. Daftar Pegawai Yang Mengikuti Pelatihan Jangka Pendek Tahun 2014
No Nama Jenis Pelatihan /Diklat
Lokasi Pelatihan/Diklat
1 Rijanto Hutasoit, SP.MSc
Pelatihan Bahasa Inggris
Surabaya, 12 Apr -27 jun 2014
2 Tim Auditor Internal -Ir.Kiston S, MSi -Binsen D.S.Sos - Elvina Napitupulu -Misro -Mikael Situmorang - Ir. Junjungan, MP
Pelatihan Metode Audit SMM ISO 9001: 2008 dari Tim GIC
Lolitkambing, 25-26 Jun 2014
3 Fitra Aji Pamungkas, SPt.MSi
Pelatihan Internet Base TOEFL
LBPP LIA Bogor
4 Jonny Manurung Pelatihan Apresiasi Teknologi Informasi dan Komunikasi
Yogyakarta, 8-11 apr 2014
5 Rosa Rita Pinem, AMd Pelatihan Pengadaan Barang Dan Jasa
Bogor, PPMKP
6 6 orang Petugas Satpam
Sosialisasi hukum dan peranan Satpam
Polres Kab.Deli Serdang
Sarana dan prasarana. Kandang Percobaan memiliki luas lahan berkisar 1 hektar yang
terdiri atas 16 unit bangunan kandang ( permanen, semi permanen
dan Kandang tradisional). Pada Tahun 2014 Jumlah kandang
bertambah satu unit berupa bangunan kandang permanen. Disamping
bangunan kandang masih ada jenis bangunan lainnya seperti Kantor
Petugas Kandang, Rumah jaga, Gudang pakan/peralatan, Kandang
Laporan Tahunan Lolitkambing 2014
Badan Litbang Pertanian
Metabolisme dan Gedung Pabrik Pakan Mini dan Biogas. Setiap
kandang memiliki kapasitas 70-80 ekor. Tiap kandang umumnya berisi
satu jenis ternak, seperti kandang kambing Boer, Kandang Boerka,
Kandang UPBS, kandang plasma nutfah (kandang Kosta, Kandang
Gembrong, Muara dan samosir).
Populasi ternak di Lolitkambing tahun 2014 terdapat
sebanyak 1117 ekor, jumlah ini sedikit (54 ekor) meningkat dibanding
populasi kambing tahun sebelumnya, hal ini disebabkan adanya
program mutasi ternak kambing boerka ke seluruh wilayah indonesia
untuk program penyebaran disamping pengurangan populasi untuk
mencapai target PNBP (penerimaan Negara Bukan Pajak).
Tabel 5. Penyebaran Ternak Kambing Potong Unggul Boerka ke berbagai daerah di Indonesia Selama Tahun 2014
No. Lokasi Penyebaran
Betina Jantan Jumlah (ekor)
1. BPTP Medan 5 1 6
2. Pemkab.Pakpak Barat
5 1 6
3. Unsyiah 2 2 4
4. BPTP Jawa Timur 4 1 5
5. Pemkab.Tanah Karo
10 2 12
6. Pemkab. Asahan 10 2 12
7. Masyarakat (PNBP)
28 30 58
Total 64 39 103
Laporan Tahunan Lolitkambing 2014
Badan Litbang Pertanian
Tabel 6. Jumlah populasi ternak Menurut Jenis per 31 Desember 2014
Jenis ternak
Jumlah (ekor) Per 31 Desember Tahun 2014
Perkembangan (ekor/%/tahun) 2013 2014
Kambing Kacang 211 182 -29 (13,74)
Kambing Boerka 633 710 +77(12,16)
Kambing Boer 68 60 -8 (11,76)
Kambing Kosta 46 44 -2 (4,34)
Kambing Gembrong 19 14 -5 (26,32)
Kambing Perankan Etawa 34 35 +1(2,94)
Kambing Boerawa 41 62 +21(51,22)
Muara 11 8 -3 (27,27)
Samosir 0 2 0
Total 1063 1117 +54 (5,08)
Kebun Percobaan
Luas areal kebun percobaan Lolitkambing sebesar 34 hektar
yang terdiri dari kebun tanaman pakan ternak (TPT) berupa rumput
potongan, rumput penggembalaan, tanaman legum dan kebun
rumput sumber bibit (Plasma nutfah). Sistim budidaya TPT pada
Kebun rumput Lolitkambing umumnya terdiri dari dua kelompok yaitu
kebun tanaman pakan ternak non penelitian yaitu rumput yang
ditanam bukan untuk di ukur agronomisnya tetapi spesial untuk
potong angkut sebagai pakan dasar kambing dan kebun rumput untuk
padang penggembalaan. Selebihnya adalah TPT penelitian. Jenis-jenis
Rumput yang banyak dikembangkan di Lolitkambing adalah rumput
dan legum yang disukai kambing.
Laporan Tahunan Lolitkambing 2014
Badan Litbang Pertanian
Gambar 7. Kebung Rumput (Pastura) Gambar 8. Penggembalaan Ternak Gambar 17. Kebun rumput Pastura Gambar 18 Padang Penggembalaan
Gambar 19. Legume. Arachis Pintoi Gambar 20. Legume. Stylosanthes guianensis
Kebun rumput potong angkut seluas 19 hektar sebagian besar
(13,5 hektar) ditanamai jenis rumput yang tumbuh cukup tinggi
sehingga mudah untuk dipotong dan kurang tahan injakan ternak.
Jenis rumput potongan yang ada selama tahun 2014 adalah Brachiaria
ruziziensis, dan Brachiaria humidicola, selebihnya merupakan kebun
rumput potongan lainnya yaitu Digitaria milinjiana, Paspalum
guieanarum dan Paspalum atratum.
Kebun rumput penggembalaan ada seluas 6 hektar yang ditanami
dengan jenis tanaman yang tahan injakan ternak, dengan
pertumbuhan tanaman umumnya kurang tinggi karena selalu
direnggut oleh ternak. Jenis rumput penggembalaan tersebut adalah
Laporan Tahunan Lolitkambing 2014
Badan Litbang Pertanian
Panicum maximum, Stenothaprum secundatum, dan jenis legume
rambatnya yaitu Calopogonium muconoides, Pueraria javanica,
Arachis pintoi, Arachis glabrata dan Stylosanthes guieanensis. Semua
jenis legum penggembalaan ini merupakan legum herba. Sedang jenis
legume pohon yang ada dikembangkan di Lolitkambing yaitu Leucaena
leucephala, Glirisidia sepium, Indigofera, Pulai dan Murbei. Jenis
legume pohon ini dipanen dengan memotong dan diberikan langsung
ke ternak dalam kandang, atau diolah dahulu menjadi bahan baku
pakan.
Laboratorium
Kapasitas analisis laboratorium yang dimiliki Lolitkambing pada saat ini
adalah sarana untuk analisis bahan kering, protein kasar, NDF, ADF,
lemak, energi, dan abu. Bahan pakan yang telah dianalisis sesuai
dengan materi peneltian Tahun 2014 yaitu Bahan baku pakan seperti
penelitian ;rumput, legume, wafer, daun dan pelepah sawit fermentasi,
dan Lain-lain. Untuk kegiatan tersebut sarana laboratorium didukung
oleh seperangkat peralatan yang tersedia. Selain untuk keperluan
internal, bagian laboratorium juga menyediakan pelayanan jasa analisa
bahan sampel untuk eksternal (mahasiswa). Potensi ini perlu
ditingkatkan agar mampu memberikan kontribusi yang nyata dalam
penyediaan dana perawatan laboratorium dan sumber PNBP.
Laporan Tahunan Lolitkambing 2014
Badan Litbang Pertanian
Laboratorium Lolitkambing masih
dalam tarap pembenahan sarana
dan prasarana untuk menuju
proses akreditasi menjadi
Laboratorium bertaraf nasional
ISO/IEC. 17025:2008 dari KAN.
jenis analisis kimia yang dapat
dianalisis masih terbatas pada
analisis proksimat
Gambar 21. Laboratorium pakan dan reproduksi
pakan ternak dan analisis reproduksi juga terbatas
pada analisis kualitas sperma ternak, seperti konsistensi sperma,
bentuk dan fisik sperma. Untuk mengalisis kandungan kimia sekunder
yang terkandung pada pakan seperti tannin, theobromine, dan zat
aktif lainnya, peneliti Lolitkambing untuk mengetahui kandungan zat
sekuder tersebut menganalisis sampel pakan ke Laboratorium Lain
seperti Laboratorium Balitnak Ciawi Bogor, IPB Bogor dan lain-lain.
Selain kegiatan menganalisis kandungan zat kimia pakan,
Laboratorium Lolitkambing juga melakukan pembuatan koleksi
semen beku sebanyak 1000 strow yang terdiri dari bibit semen beku
kambing Gembrong, Peranakan Ettawa, Kambing Boer dan Boerka,
yang siap untuk disebar jika diperlukan.
Laporan Tahunan Lolitkambing 2014
Badan Litbang Pertanian
Pabrik Pakan Mini dan Biogas Setiap hari petugas pabrik pakan mini, dengan menggunakan
mobil pick up berkeliling ke daerah perkebunan kelapa sawit milik
PT.PN3, dan perusahaan swasta yang ada di daerah kabupaten deli
serdang untuk mengumpulkan dan membawa limbah pelepah sawit ke
pabrik pakan. Pelepah sawit diangkut setiap hari sebanyak 1-2 mobil
pick up. Selain itu petugas pabrik pakan mini juga ada yang berangkat
untuk memanen legum pohon Indigofera dari kebun Lolitkambing
sebanyak 0,5-1 mobil pick up.
Kedua bahan ini merupakan pahan utama yang setiap hari di olah
dipabrik pakan mini, mulai dari penggilingan dengan mesin dan
memfermentasikan kedua bahan tersebut dengan menggunakan
molases (gula tetes) sebagai media fermentor.
Produksi olahan bahan baku
pelepah sawit dan indigofera
pada pabrik pakan mini rata-
rata 1.000 kilogram perhari.
setelah difermentasi
dicampur dengan bahan
pakan lainnya sesuai formula
yang ditentukan oleh peneliti
nutrisi dan selanjutnya
diberikan kepada kambing
sebagai pakan standar.
Gambar 22 . Pabrik pakan mini
Laporan Tahunan Lolitkambing 2014
Badan Litbang Pertanian
Pemasangan instalasi biogas telah dilaksanakan dan bahan baku
kotoran
ternak kambing ternyata kurang produktif dalam menghasilkan biogas,
hal ini disebabkan karena faktor fisik kotoran kambing terlalu keras
sehinggi membutuhkan proses pra pendahuluan, misalnya dengan
perendaman atau penggilingan kotoran kambing sebelum difermentasi
dalam tabung biogas.
Ujicoba pembuatan biogas dilakukan dengan pencampuran kotoran
kambing dengan kotoran sapi, ternyata menunjukkan hasil yang cukup
baik meskipun produksi gas belum optimal dan belum mampu untuk
memutar mesin penggiling atau mesin pemotong pelepah dan
indigofera.
Gambar 23. Proses Pengolahan Pakan
Laporan Tahunan Lolitkambing 2014
Badan Litbang Pertanian
Urusan Keuangan
Beberapa kali revisi DIPA dilakukan tahun 2014 karena program
penghematan sehingga ada satu sub kegiatan yang berlokasi di luar
Lolitkambing yaitu kegiatan pemurnian kambing lokal samosir di pulau
samosir terpaksa harus dihentikan, karena kegiatan ini sebagian besar
dananya adalah perjanalan dinas dalam bentuk survey dan datasering.
Revisi selanjutnya dilakukan karena kurangnya anggaran belanja
pegawai (pagu minus).
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Tahun 2014
Tingkat penerimaan negara bukan pajak (PNBP) tahun 2014
pada Lolitkambing mengalami peningkatan yang cukup tinggi baik
penerimaan umum maupun penerimaan fungsional.
Pagu 51 Pagu 52 Pagu 53 JumlahPagu 3.088.242. 3.843.661. 1.826.000. 8.757.903.
Realisasi 2.913.954. 3.809.557. 1.814.086. 8.537.598.
Sisa 174.287.37 34.103.954 11.913.200 220.304.52
Gambar 24. Realisasi Penyerapan Anggaran Belanja DIPA TA. 2014 Lolit Kambing
Laporan Tahunan Lolitkambing 2014
Badan Litbang Pertanian
Tabel 6. Tingkat Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) 2014 Lolitkambing
No Jenis Penerimaan Target Realisasi Persentase Penerimaan
1 Umum 6.246.000 18.897.188 302.5
Sewa Rumah (42341) 13.457.310
Mess (423141) 120.000
Koperasi (423111) 5.319.878
2 Fungsional
Penjualan Ternak (423112)
27.000.000 37.676.750 139.5
Jumlah 33.246.000 56.573.938 170
Pada penerimaan umum kenaikan ini disebabkan oleh adanya
kenaikan sewa rumah milik negara sebesar dua kali lipat dibanding
sewa tahun sebelumnya ini sesuai dengan Lampiran surat keputusan
Menteri Pertanian nomor 662/Kpts/PL.120/5/2014 tanggal 30 mei 2014
tentang Penetapan penunjukan penghunian rumah negara golongan II
pada Lolitkambing.
Pelayanan jasa penelitian
Sepanjang tahun 2014 Petugas Jasa Penelitian melakukan
tugas antara lain;
1. Menyiapkan bahan diseminasi dalam rangka mengikuti kegiatan
gelar teknologi, Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner di
Jawa Timur, Mengisi stand pameran Pekan Raya Sumatera Utara
tahun 2014 bekerjasama dengan Dinas Peternakan Tinkat I
Propinsi Sumatera Utara, seminar internasiona ilmu peternakan
IAARD di Yogyakarta, pencetakan ulang buku Juknis (7 judul).
mengikuti kegiatan perayaan hari ulang tahun Kabupaten Deli
Laporan Tahunan Lolitkambing 2014
Badan Litbang Pertanian
Serdang, membuat Poster- poster yang ditampilkan pada
kegiatan pameran dan di Papan Pengumuman Lolitkambing.
2. Melakukan pelayanan kepada kunjungan kelompok petani-ternak
dan petugas penyuluh dari Badan Ketahanan Pangan dan
Penyuluhan Kabupaten Aceh Utara, melayani peserta, kunjungan
/ piltrip Petani peternak Kabupaten Labuhan Batu Utara, Siswa(i)
SMK – PP Kwaluh Selatan.
3. Melakukan pelatihan peningkatan kapasitas masyarakat (PKM)
pemeliharaan ternak kambing
4. Memberi dan melakukan pelayanan kepada Mahasiswa(i)
Kedokteran hewan UNSYAH Banda Aceh yang melakukan
kegiatan koasistensi, Mahasiswa program S3 Univ. Andalas
Padang yang melakukan penelitian disertasi, kegiatan magang,
Univ. Gajah Putih Aceh, kegiatan magang, Univ. Sumatera Utara
(USU), Mahasiswa (i) UPTD Inkubator Kader Peternakan Dinas
Kesehatan Hewan Dan Peternan Pemerintah Aceh,
5. Memberi dan melakukan pelayanan kepada Siswa(i) yang
melakukan prakerin; SMK Taman Siswa Galang. SMK – Panca
Jaya Galang, SMK- PPN Bireun Prov. Aceh.
Kegiatan Kerjasama
Kegiatan kerjasama selama tahun 2014 pada Lolitkambing
sebahagian besar kerjasama dengan Perguruan Tinggi yang bersifat
Nota Kesepahaman tidak bersifat pengembangan produksi ternak.
Kerjasama yang bersifat pengembangan ternak hasil penelitian
Laporan Tahunan Lolitkambing 2014
Badan Litbang Pertanian
kambing Boerka yang masih berlangsung hingga saat ini yaitu
kerjasama dengan Dinas Peternakan Provinsi Sumatera Utara yang
telah dimulai sejak tahun 2009 dalam hal kerjasama pembentukan
kambing potong unggul Boerka sebagai sumber penyebaran ternak di
wilayah sumatera utara. Populasi ternak Kerjama dengan Dinas
Peternakan Provinsi Sumatera Utara per 31 desember 2014 yang ada
di Stasiun Lolitkambing berjumlah 129 ekor. Kondisi induk kegiatan
kerjasama ini telah tua (umur 6-7 tahun) sehingga mengalami
penurunan reproduksi yaitu berupa gangguan rahim yang sering
mengakibatkan keguguran pada kebuntingan muda (pra partus), berat
lahir anak yang dihasilkan juga sudah menurun dan produksi ASI (Air
Susu Induk) pada masa Laktasi juga menurun sehingga berdampak
negatip terhadap pertumbuhan anak sebelum lepas sapih.
Berdasarkan hal tersebut maka sudah perlu dilakukan peng-afkiran
induk dan pengadaan induk muda sebagai pengganti populasi dasar
induk kambing kacang yang akan disilangkan dengan kambing Boerka
untuk menghasilkan kambing Boerka yang akan digunakan sebagai
sumber pengembangan di Sumatera Utara.
Kegiatan Perpustakaan
Perpustakaan merupakan sarana penunjang dalam pencapaian
tupoksi Lolitkambing Sei Putih. Adapun kegiatan yang dilakukan di
perpustakaan tahun 2014 yaitu:
1. Pengelolaan bahan pustaka yang masuk ke perpustakaan
2. Pengembangan perpustakaan digital melalui repository badan
litbang pertanian dan simpertan pustaka.
Laporan Tahunan Lolitkambing 2014
Badan Litbang Pertanian
3. Entry data buku dan majalah ke dalam database CDS-ISIS, juga
entri ke backend repository badan litbang pertanian dan simpertan.
4. Melakukan kegiatan pengembangan SDM melalui pelatihan, Temu
Teknis dan lainnya yang dapat mendukung perkembangan
Perpustakaan Lolitkambing
Koleksi Perpustakaan
Setiap tahunnya Perpustakaan mengalami peningkatan jumlah
bahan pustaka, hal ini dilakukan untuk menunjang penelitian yang ada
di Loka. Bahan pustaka diterima baik melalui pengadaan sendiri
maupun dari hadiah/sumbangan dari instansi lain. Pada tahun 2014 ini
Perpustakaan Loka tidak melakukan pengadaan buku tersendiri, yang
diterima hanya dari hadiah, dan rekapitulasi penambahan bahan
pustaka Perpustakaan Loka tahun 2014 dapat dilihat pada tabel
berikut. Jumlah penambahan koleksi bahan pustaka pada
Perpustakaan Lolitkambing Tahun 2014 ada bertambah sebanyak 158
eksemplar/buah yang terdiri dari beberapa jenis publikasi. Secara
keseluruhan bahan pustaka yang ada di Perpustakaan Lolitkambing
per 31 Desember 2014 terdiri dari 1.620 eksemplar bahan monograf,
1.813 eksemplar berupa kaya tulis hasil penelitian yang telah memiliki
ISSN bertaraf nasional dan internasional serta bahan pustaka tersedia
dalam CD.
Laporan Tahunan Lolitkambing 2014
Badan Litbang Pertanian
Tabel 7. Koleksi Bahan Perpustakaan Lolitkambing s.d 31 Desember Tahun 2014.
No. Bahan Pustaka
2013 2014
Judul
Eksemplar
/buah Judul
Eksemplar
/buah
1. Bahan pustaka monograf
(termasuk buku teks,
prosiding, buku tahunan
, statistik dan koleksi
referensi lainnya)
1.101 1.559 1.149 1.620
2. Bahan pustaka serial
(termasuk majalah,
jurnal, buletin, warta,
indeks dan koleksi serial
lannya)
236 1.722 236 1.813
3. CD 18 23 24 29
Kegiatan Updating Website
Pemasyrakatan hasil penelitian di Lolitkambing melalui
website sampai pada akhir tahun 2014 telah dilakukan sebanyak 24
kali updating. Udating yang dilakukan termasuk updating info
teknologi, berita, publikasi, SDM Profesional, layanan, program
utama dan termasuk link yang terkait pada website seluruh UPT di
Badan Litbang Pertanian.
Pemasyarakatan hasil penelitian melalui website ternyata sangat
efektif pada masa era teknologi sekarang ini, sehingga sangat
membantu seluruh kalangan masyarakat baik profesi petani,
peternak, mahasiswa, peneliti maupun pegawai untuk menemukan
informasi yang mereka butuhkan seputar informasi kambing dan
Laporan Tahunan Lolitkambing 2014
Badan Litbang Pertanian
pakan ternak. Hal ini dapat dilihat dari permintaan konsumen dari
layanan website pada alamat
www.lolitkambing.litbang.deptan.go.id yang telah beberapa kali
meminta publikasi lolitkambing. Selain itu beberapa konsumen juga
sering memanfaatkan media website lolitkambing sebaga media
menemukan informasi tentang magang dan pelatihan yang
dilakukan di loka. Selain itu website juga dapat digunakan untuk
promosi produk-produk peternakan seperti: penyediaan bibit
rumput tahan naungan, bibit kambing unggul Boerka, pakan
komplit berbasis limbah, dll.
Gambar 25. Tampilan Website Lolitkambing
Laporan Tahunan Lolitkambing 2014
Badan Litbang Pertanian
Tabel 8. Berita yang di-upload dalam Website Selama Tahun 2014
No. Judul Tanggal upload
1. Seminar Internasional AAAP ke XVI 19 Nopember 2014
2. Pekan Agro Inovasi Teknologi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
24 September 2014
3. Kegiatan Koasistensi Mahasiswa Kedokteran Hewan FKH Unsyiah di Lolitkambing Sei Putih
24 September 2014
4. Kegiatan Pelatihan di Lolitkambing. 24 September 2014
5. Rencana Umum Pengadaan Barang dan Jasa Lolitkambing Sei Putih TA. 2015 (Setelah Penambahan Anggaran)
12 September 2014
6. Rangkaian Kegiatan Kunjungan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan di Sumatera Utara
04 September 2014
7. Acara Lepas Sambut Kepala Lolitkambing 02 September 2014
8 Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner Tahun 2014
20 Agustus 2014
9. Sertijab dan Pelantikan Pejabat Struktural Balitbangtan
07 Agustus 2014
10. Stenotaphrum secundatum Rumput yang Tahan Naungan
17 Juli 2014
11. Pelatihan Audit SNI ISO 9001 : 2008 di Lolitkambing
26 Juni 2014
12. Studi Lapang Penyuluh Kabupaten Serdang Bedagai di Lolitkambing
25 Juni 2014
13. PENAS XIV- 2014 10 Juni 2014
14. Pekan Inovasi Sumatera Utara 26 Mei 2014
15. Pembinaan Pegawai di Lolitkambing oleh Kepala Puslitbang Peternakan
21 Mei 2014
16. Apresiasi Aplikasi Perpustakaan Digital dan Temu Teknis Pengelolaan Perpustakaan Digital Lingkup Kementerian Pertanian
09 Mei 2014
17. Potensi Plasma Nutfah Kambing Lokal Indonesia 03 April 2014
18. Kunjungan Audiensi dekan Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Panca Budi dan Perpisahan Siswi SMK PAnca Jaya Galang di Lolitkambing Sei Putih
11 Maret 2014
Laporan Tahunan Lolitkambing 2014
Badan Litbang Pertanian
19. Pengumuman Pengadaan Barang dan Jasa Lolitkambing Sei Putih Tahun Anggaran 2014
06 Maret 2014
20. Penanganan kasus Orf pada Kambing Potong di Lolitkambing Sei Putih
03 Maret 2014
21. Pengamatan Lingkungan Dampak dari Erupsi Gunung Sinabung
26 Pebruari 2014
22. Seminar Hasil Penelitian TA 2013 dan Seminar Proposal TA 2014
21 Pebruari 2014
23. Pelatihan Inseminasi Buatan pada Ternak Kambing di Lolitkambing Sei Putih
19 Pebruari 2014
24. Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter Hewan FKH Unsyiah di Lolitkambing
20 Januari 2014
Ragam berita seputar kegiatan di Lolitkambing tahun 2014,
tersedia dalam daftar menu sebanyak 8 buah. Jumlah pengunjung
pada menu website Lolitkambing tahun 2014, relatip sangat sedit. Ada
beberapa pengunjung khususnya dari instansi pemerintah yang
tertarik terhadap gallery khususnya program pelayanan publik seperti
magang dan pelatihan teknologi inseminasi buatan, khususnya
pembuatan strow semen beku ternak kambing.
Upload berita dalam website Lolitkambing selama tahun 2014
dilakukan tidak secara rutin. pengisian berita pada website Lolitkambing
dilakukan bila ada kegiatan-kegiatan penting atau khusus yang
disampaikan oleh peneliti yang diliput oleh petugas pelayanan jasa
penelitian.
Karya tulis ilmiah yang telah terbit dan yang sedang proses penerbitan
yang di ajukan selama tahun 2014 tetera pada tabel 48. Dari 12 judul
karya tulis yang diajukan pada tahun 2014 ada sejumlah 4 karya tulis
Laporan Tahunan Lolitkambing 2014
Badan Litbang Pertanian
yang dipublikasi dalam jurnal. Selebihnya diterbitkan dalam proseding
seminar nasional dan internasional.
Tabel 9. Daftar Karya Tulis Ilmiah Tahun 2014 Lolitkambing. No Judul Penerbit
1. Usage of Sago Waste as Component of Complite Feed For Growing Boerka Goats (Kiston Simanihuruk,
Juniar,S and Antonius)
Proceeding the 16 th AAAP CongressPage : 1885 – 1889
2. The Effect of Pastura on Intake, Daily Gain, Feed Converesion Efficiency and Carrying Capacity of Boerka Goats (Juniar Sirait, Andi Tarigan, Kiston
Simanihuruk and Simon P Ginting)
Proceeding the 16 th AAAP Congress Pages: 2746 – 2749
3. Persistensi hijauan dan parasit internal pada kambing yang digembalakan di lahan pastura campuran (Juniar Sirait, Rijanto Hutasoit dan Anwar)
Prosiding seminar nasional, teknologi peternakan dan veteriner.
4. Produksi dan nilai nutrisi rumput gajah kerdil (pennisetum purpureum cv. Mott) pada jarak tanam berbeda di dua kabupaten di Sumatera Utara (Juniar Sirait, Andi Tarigan dan Kiston Simanihuruk)
JITV Puslitbangnak (sedang perbaikan)
5. Prefensi, kecernaan dan karakteristik fermentasi rumen beberapa spesies murbei pada kambing (Simon P Ginting, Andi Tarigan, dan Rijanto Hutasoit )
JITV Puslitbangnak
6. Plasma nutfah hijauan pakan ternak sebagai sumber bibit dan visitor plot (Rijanto Hutasoit, Juniar
Sirait dan Andi Tarigan)
Seminar Nasional II hijauan pakan ternak
7. Kambing Boerka, Kambing Unggul (Simon Elieser) Indo Livestock
8. Identification of gdf9 gene and its relationship with the prolific on indonesian local goats (Aron
Batubara, Simon Elieser and Merwald Doloksaribu)
Prosiding Of AAAP 2014
9. Keragaan genetik DNA Y kromosom pada enam kromosom kambing lokal indonesia (Aron Batubara,
Roni, R. Noer ; A, Parajallah dan Bess Tiesnamurti)
Prosiding seminar nasional peternakan dan veteriner di Medan
10. The quality of spermatozoaof gembrong goats during cryopreservations proces (Fitra Aji Pamungkas
and Aron Batubara)
Jurnal media peternakan
11. Performans produksi kambing boer dataran rendah beriklim basah (Aron Batubara, Simon Elieser,
Merwald Doloksaribu dan Rian)
Prosiding Seminar Nasional Peternakan Veteriner, Malang 2014.
12 Stylo pakan ternak kaya protein (Rijanto) Majalah Sains Indonesia; Desember 2014
Laporan Tahunan Lolitkambing 2014
Badan Litbang Pertanian
PRESTASI
Capaian prestasi yang pernah diperoleh Lolitkambing selama tahun
2014 adalah sebagai berikut.
1. Meraih piagam penghargaan WBK (wilayah bebas
korupsi) selama tahun 2014.
2. Peringkat ke XVII kategori B. Pemeringkatan
Pengelolaan Informasi Web site. Badan Penelitian Dan
Pengembangan Pertanian.
Laporan Tahunan Lolitkambing 2014
Badan Litbang Pertanian
PENUTUP
Tahun anggaran 2014 merupakan akhir tahun pelaksanaan RIPP
2010-2014 Lolitkambing (Lolitkambing). Secara umum pelaksanaan
tugas pokok Lolitkambing telah dilakukan, terutama dalam perakitan
ternak kambing potong unggul Boerka dan sekaligus pelaksanaan
penyebaran kambing boerka keseluruh wilayah Indonesia.
Berbagai kegiatan mendukung inovasi kambing boerka, dalam
penciptaan teknologi yaitu teknologi pakan lokal dan pengembangan
tanaman pakan ternak.
Sebagian besar SDM di Lolitkambing potong, memiliki jabatan
fungsional umum sedang pejabat funsional tertentu sangat sedikit.
Dalam jangka lima tahun kedepan (2016-2020) akan banyak jumlah
SDM fungsional umum yang akan pensiun.
Selain itu perlu dilakukan percepatan pengurusan sertifikat SNI
ISO/IEC. 17025:2008 dari KAN.
Laporan Tahunan Lolitkambing 2014
Badan Litbang Pertanian
Lampiran : Prestasi 2014 Lolitkambing
Laporan Tahunan Lolitkambing 2014
Badan Litbang Pertanian
.