laporan survei topografi

14
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Topografi secara ilmiah artinya adalah studi tentang bentuk permukaan bumi dan objek lain seperti planet , satelit alami ( bulan dan sebagainya), dan asteroid . Dalam pengertian yang lebih luas, topografi tidak hanya mengenai bentuk permukaan saja, tetapi juga vegetasi dan pengaruh manusia terhadap lingkungan , dan bahkan kebudayaan lokal. Topografi umumnya menyuguhkan relief permukaan, model tiga dimensi, dan identifikasi jenis lahan. Unsur relief yang disajikan nantinya dalam bentuk garis kontur. Objek dari topografi adalah mengenai posisi suatu bagian dan secara umum menunjuk pada koordinat secara horizontal seperti garis lintang dan garis bujur , dan secara vertikal yaitu ketinggian . Mengidentifikasi jenis lahan juga termasuk bagian dari objek studi ini. Studi topografi dilakukan dengan berbagai alasan, diantaranya perencanaan militer dan eksplorasi geologi, untuk kebutuhkan konstruksi sipil , pekerjaan umum , dan proyek reklamasi membutuhkan studi topografi yang lebih detail.

Upload: adhiana-mulawarman

Post on 27-Dec-2015

28 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

geodesi universitas gadjah mada

TRANSCRIPT

Page 1: laporan survei topografi

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Topografi secara ilmiah artinya adalah studi tentang bentuk permukaan bumi dan

objek lain seperti planet, satelit alami (bulan dan sebagainya), danasteroid. Dalam

pengertian yang lebih luas, topografi tidak hanya mengenai bentuk permukaan saja, tetapi

juga vegetasi dan pengaruh manusia terhadap lingkungan, dan bahkan kebudayaan lokal.

Topografi umumnya menyuguhkan  relief  permukaan, model tiga dimensi, dan

identifikasi jenis lahan. Unsur relief yang disajikan nantinya dalam bentuk garis kontur.

Objek dari topografi adalah mengenai posisi suatu bagian dan secara umum menunjuk

pada koordinat secara horizontal seperti garis lintang dan garis bujur, dan secara vertikal

yaitu ketinggian. Mengidentifikasi jenis lahan juga termasuk bagian dari objek studi ini.

Studi topografi dilakukan dengan berbagai alasan, diantaranya perencanaan

militer dan eksplorasi geologi, untuk kebutuhkan konstruksi sipil, pekerjaan umum, dan

proyek reklamasi membutuhkan studi topografi yang lebih detail.

Untuk pengertian peta topografi sendiri merupakan peta penyajian unsur-unsur

alam asli dan unsur-unsur buatan manusia diatas permukaan bumi. Unsur-unsur alam

tersebut diusahakan diperlihatkan pada posisi yang sebenarnya. Mengenai pengukuran

melalui titik kontrol yang telah menguraikan cara-cara penempatan titik kontrol yang

dibutuhkan untuk pengukuran melalui titkik kontrol yang dibutuhkan untuk pengukuran

pemetaan topografi. Pemetaan topografi yang di buat berdasarkan koordinat yang telah

ditentukan pada pengukuran titik kontrol.

Pemetaan topografi merupakan suatu pekerjaan yang memperlihatkan posisi

keadaan planimetris diatas permukaan bumi dan bentuk diukur dan hasilnya digambarkan

diatas kertas dengan simbol-simbol peta pada skala tertentu yang hasilnya berupa peta

topografi.  

Page 2: laporan survei topografi

 Peta topografi mempunyai ciri khas yang dibuat dengan teliti (secara geometris

dan georefrensi) dan penomorannya berseri, standart. Peta topografi mempunyai peta

dasar (base map) yang berarti kerangka dasar (geometris/georefrensi) bagi pembuatan

peta-peta lain.

B. MATERI

1. Sketsa denah lokasi pengukuran

2. Penentuan titik kontrol polygon

3. Kalibrasi alat

4. Kerangka Kontrol Horizontal

C. TUJUAN

1. Mahasiswa dapat mengetahui kondisi dari lokasi pengukuran

2. Mahasiswa dapat menentukan lokasi peletakkan titik kontrol guna kegiatan

pengukuran

3. Mahasiswa dapat mengetahui besar kesalahan yang dimiliki oleh alat yang

digunakan

4. Mahasiswa dapat mengetahui jarak antar titik kontrol serta besar sudut yang

dibentuk untuk memudahkan tahapan pengukuran selanjutnya

D. WAKTU PELAKSANAAN

Kegiatan pengukuran dilaksanakan setiap mata kuliah praktikum Survei Topografi

pada ;

hari : Kamis

waktu : 09.00 – 12.00 WIB

Kegiatan pengukuran dimulai pada tanggal 7 Maret 2013 hingga saat ini

E. LOKASI PENGUKURAN

Kegiatan pengukuran ini berlokasi di wilayah sekitar Kantin dan Musholla

Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Page 3: laporan survei topografi

BAB II

PEMBAHASAN

A. ALAT YANG DIGUNAKAN

Teodolit T0 Topcon seri Z 31354 1 set

Statip ukuran kecil 1 buah

Tripod 2 buah

Unting-unting 2 buah

Pita ukur 1 buah

Jalon 3 buah

Patok kayu/paku paying secukupnya

Alat tulis

B. LANGKAH KERJA

a. Penggambaran sketsa denah lokasi

1. Beberapa orang anggota melakukan survey di sekitar lokas pengukuran

2. Mengamati kondisi di sekitar lokasi serta bagaimana bentuk dan jalan

disekitarnya

3. Membuat sketsa kasar denah lokasi pengukuran

b. Kalibrasi alat

1. Mendirikan statip pada titik yang sudah tersedia di tempat yang tidak harus

sama dengan lokasi pengukuran

2. Memasang Teodolit T0 pada statip yang sudah didirikan setinggi dada

pengamat

3. Sentering alat dan memastikan sumbu I vertikal

4. Membidik salah satu target pada titik tertentu

5. Membaca besar sudut pada piringan horizontal dengan metode biasa melalui

teropong yang berada dekat teropong objek

Page 4: laporan survei topografi

V

Bacaan vertikal diabaikan

H

Bacaan sudut horizontal

6. Mencatat hasil bacaan

7. Melakukan pembacaan dengan metode luar biasa, kemudian dilanjutkn kembali

hingga 2 seri rangkap

8. Menghitung besar sudut yang diperoleh serta kesalahan kolimasinya

9. Membaca besar sudut vertikal pada teropong yang sama dengan pembacaan

sudut horizontal

V

Bacaan sudut vertikal

H

Bacaan horizontal diabaikan

10. Mencatat hasil bacaan kemudian melanjutkan pengukuran metode luar biasa

hingga 2 seri rangkap

11. Menghitung besar sudut yang diperoleh serta kesalahan indeks vertikalnya.

c. Penentuan titik kontrol poligon

1. Melalui denah lokasi yang telah dibuat, ditentukan beberapa titik yang sesuai

dengan keefektifan dan keefisienan pengukuran

2. Mengadakan survey secara langsung di lokasi pengukuran

3. Memilih titik yang tidak menghalangi jalan kendaraan ataupun aktifitas orang

lain

356

32’ 00’

87

59’ 20’

Page 5: laporan survei topografi

4. Memilih titik yang bisa dilihat dari dua titik polygon lain yang ada di sisi kiri

dan kanan titik tersebut

5. Melakukan estimasi jarak agar tidak terlalu berbeda jauh antara jarak disisi satu

dengan sisi lainnya

6. Melakukan pertimbangan dengan pengukuran detil yang akan dilakukan

selanjutnnya.

d. Kerangka Kontrol Horizontal

Pengukuran Jarak Langsung

1. Melakukan pelurusan dengan jalon dari titik 1 ke titik 2 sambil membagi

jarak menjadi beberapa bagian

2. Menandai titik yang dijadikan sebagai titik bantuan untuk mengukur jarak

pergi 1-2 dengan symbol yang berbeda, misal a,b

3. Kemudian pelurusan kembali dengan memebrikan symbol yang berbeda

lagi dengan sebelumnya untuk pengukuran pulang 1-2, misal c,d

4. Mengukur jarak 1-a dengan pita ukur kemudian jarak a-b, lalu yang

terakhir b-1

5. Menjumlahkan hasil dari ketiga pengukuran yang kemudian merupakan

pengukuran jarak pergi 1-2

6. Melakukan pengukuran yang sama pada titik pulang 2-1 dengan prosedur

yang sama dengan pengukuran pergi

7. Menghitung rata-rata yang diperoleh dari kedua pengukuran hingga sesuai

dengan TOR = 1

6000

8. Untuk pengukuran di area miring, prosedur yang dilakukan sama dengan

pengukuran jarak mendatar. Namun, pada saat penarikan pita ukur

digunakan unting-unting agar posisi pita ukur tetap mendatar, tidak

mengikuti kemiringan area. Unting-unting tegak lurus dengan pita ukur.

9. Pengukuran diulangi kembali jika belum sesuai dengan TOR

TOR = jarak pergi− jarak pulang

rata−rata jarak pergi−pulang

Page 6: laporan survei topografi

O

A=R1

B=R2

Pengukuran Sudut

1. Membidik sebuah target A dengan teropong pada posisi biasa kemudian

membaca skala piringan horizontalnya dan mencatat hasilnya

2. Membidik kembali sebuah target B masih dengan posisi teropong biasa

3. Membaca skala piringan horizontalnya dan mencatat hasilnya

4. Mengubah posisi teropong menjadi luar biasa dengan bidikkan yang masih

sama dengan bidikan terakhir, target B

5. Membaca skala piringan horizontalnya dan mencatat hasilnya

6. Membidik teropong ke bidikkan awal, yaitu target A kemudian membaca

skala piringan horizontalnya dan mencatat hasilnya

7. Melakukan kembali pengukuran sudut dengan posisi biasa kemudian luar

biasa pada titik target yang masih sama, ini disebut pengukuran dua seri

rangkap.

8. Menghitung besar sudut yang diperoleh kemudian mencari rata-ratanya

Besar sudut ukuran: β (B=biasa) = R2-R1

β (LB=luar biasa) = R’2-R’1

β=β ( B )+β (LB )+ β(B)+β (LB)

4

C. HASIL KERJA

I. Kalibrasi Alat

Kesalahan Kolimasi

Page 7: laporan survei topografi

Bacaan Biasa = 3560 32’ 00”

Bacaan Luar Biasa = 1760 31’ 40”

3560 32’ 00” - 1760 31’ 40” = 1800 00’ 20”

1800 00’ 20” - 1800 00’ 00” = 000 00’ 20”

Jadi kesalahan kolimasi yang dimiliki alat sebesar 20”

Kesalahan Indeks Vertikal

Bacaan Biasa = 870 59’ 20”

Bacaan Luar Biasa = 2720 03’ 00”

870 59’ 20” + 2720 03’ 00” = 3600 02’ 20”

3600 02’ 20” - 3600 00’ 00” = 000 02’ 20”

Jadi kesalahan indeks vertikal yang dimiliki alat sebesar 02’ 20”

II. Hitungan Bowdith

Beberapa unsur yang dibutuhkan dalam melakukan hitungan bowdith,

diantaranya :

Besar sudut horizontal di tiap titik poligon

diperoleh melalui pengukuran masing-masing titik sudut

Besar azimuth

Besar azimuth yang pertama diperoleh melalui pengukuran, kemudian

untuk azimuth yang selanjutnya bisa diperoleh dengan menghitung

menggunakan rumus :

∝23 = ∝12 + 1800 – S2

Jarak antar titik polgon

diperoleh melalui pengukuran jarak langsung antar titik poligon

Page 8: laporan survei topografi

d sin α, fx

d sin α = merupakan perkalian antara jarak dengan sinus dari azimuth

fx = merupakan besar koreksi dari d sin α

d cos α, fy

d cos α = merupakan perkalian antara jarak dengan cosinus dari azimuth

fy = merupakan besar koreksi dari d cos α

koordinat X,Y

untuk koordinat awal (X1, Y1) sudah ditentukan terlebih dahulu sedangkan

untuk koordinat selnjutnya diperoleh melalui proses penghtungan :

X2 = X1 + d1 sin α12

Y2 = Y1 + d1 cos α12

BAB III

PENUTUP

Page 9: laporan survei topografi

Kesimpulan :

Peta topografi merupakan peta penyajian unsur-unsur alam asli dan unsur-unsur buatan

manusia diatas permukaan bumi. Unsur-unsur alam tersebut diusahakan diperlihatkan pada

posisi yang sebenarnya. Mengenai pengukuran melalui titik kontrol yang telah menguraikan

cara-cara penempatan titik kontrol yang dibutuhkan untuk pengukuran melalui titkik kontrol

yang dibutuhkan untuk pengukuran pemetaan topografi. Pemetaan topografi yang di buat

berdasarkan koordinat yang telah ditentukan pada pengukuran titik kontrol.

Pengukuran yang dilakukan antara lain pengukuran jarak langsung dan pengukuran

sudut. Dalam kegiatan pengukuran ini dibutuhkan ketelitian tinggi oleh pengukur. Karena

jika tidak teliti, maka hasilnnya tidak sesuai dengan yang diharapkan.

LAPORAN PRAKTIKUM

SURVEI TOPOGRAFI

Page 10: laporan survei topografi

“AREA MUSHOLLA DAN KANTIN FAKULTAS TEKNIK UGM”

OLEH :

1. ABDURROSYID (12/329937/TK/39140)

2. ADHIANA MULAWARMAN (12/330246/TK/39428)

3. ANINDA RISKI DHANI S (12/329834/TK/39076)

4. ANISAH (12/329679/TK/39009)

5. LUTHFI GHINA BARKA (12/330231/TK/39413)

6. SITI GORA KRISDHI (12/330171/TK/39357)

JURUSAN TEKNIK GEODESI FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2013