laporan suratman
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pelaksanaan Praktek Kerja Industri
Pelaksanaan Praktek Industri sebagai wujud kebijakan Link and Macth,
Prosesnya dilaksanakan pada dua tempat.Aspek normatif dan adaftif. Kurikulum
SMK akan dipelajari oleh peserta didik di sekolah, sedangkan aspek produktif
yang lebih di tekankan pada orientasi pasar dilaksanakan di dunia usaha atau
industri. Upaya ini dilakukan dalam rangka meningkatkan mutu SMK dan
tamatannya, sehingga tercapai relevansi antara dunia pendidikan dengan lembaga
yang membutuhkan tenaga kerja.
Penyelenggaraan praktek di industri di maksudkan agar siswa SMK
memiliki kemampuan profesional dalam rangka meningkatkan kualitas sumber
daya manusia ( SDM ). Kemampuan yang di maksudkan meliputi
pengorganisasian dan implementasi pekerja, komunikasi dan kerja sama,
penerapan teknik dan metode kerja serta kemandirian dan tanggung jawab.
Untuk mengetahui perkembangan siswa yang mengikuti praktek
kerjaindustri di perlukansuatuperangkat yang
dapatmemberikaninformasikepadapenyusunlaporanini, PembimbingIndustridan
guru
pembimbing.Olehkarenaitumaksudpenyusunanlaporaniniuntukmemenuhikebutuh
antersebut.
B. Tujuan Pelaksanaan Praktek KerjaIndustri
Setiappendidikan, baikFofmalmaupun Non Formal mempunyaitujuan yang
sama. Yaituuntukmeningkatkanmutudankualitassumberdayamanusiamaka di
adakanpraktekkerjaindustri.
Adapuntujuan di laksanakanprakerinyaitu.
1
I.1 Tujuan Khusus
Pelaksanaan praktek kerja lapangan ( PKL ). Merupakan salah satu syarat
bagi siswa SMK untuk mengikuti pelaksanaan ujian nasional (UN).
I.2.Tujuan Umum
1. Pelaksanaan praktek kerja lapangan ( PKL ) juga merupakan suatu
akselerasi antara dunia industri dengan dunia pendidikan.
2. Meningkatkan, memperluas dan memanfaatkan keterampilan siswa
sehingga menambah bekal dikemudian hari.
3. Mendorong siswa agar mampu berjiwa wiraswastan dan mampu
mandiri.
4. Dapat melatih disiplin dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas
yang diberikan kepadanya.
Dalam melakukan pelaksanaan sehari-hari tugas pokok dan fungsi juga
mencakup penjualan,oleh karena itu pada masa sekarang pembahasan selanjutnya
mencakup bidang struktur organisasi pada BengkelMulia Jaya.
STRUKTUR ORGANISASI BENGKEL MULIA JAYAKM 35
2
Kepala Bengkel
KLIWON
EWIN
Anggotabengkel
KepalaMekanik
JOKO
RIZAL
BAB II
KEGIATAN PLAKSANA’AN PRAKTEK KERJA
INDUSTRI
A.SISTEM REM
II.1. PENGERTIAN SISTEM REM
Sistem rem (brake system) merupan system yang terdapat pada setiap
kendaraan untuk mengurangi (memperlambat) dan menghentikan laju
kendaraan.Hal ini dapatdilaKukan dengan memutuskan putaran mesin ke roda
melalui transmisi (clutch) atau jalan mematikan mesin.
Syarat-syarat sistem rem
Dapat bekerja dengan baik dan cepat.
Apabila beban pada semua roda sama,maka daya pengereman harus
sama atau gaya pengereman harus sebanding dengan beban yang
diterima oleh masing-masing roda.
Mempunyai daya yang cukup.
Jika mengalami kerusakan,mudah disetel dan diperbaiki oleh
pengemudi
Fungsi Rem adalah
Mengurangi kecepatan(memperlambat)dan menghentikan kendaraan.
Memungkinkan parkir pada tempat yang menurun.
Sebagai alat pengaman dan menjamin pengendaraan yang aman.
3
Prinsip Rem
Prinsip rem adalah merubah energi gerak menjadi energi
panas.Umumnya,rem bekerja disebabkan oleh adanya sistem gabungan penekanan
melawan sistem gerak putar.Efek pengereman (bracking efeck)diperoleh dari
adanya gesekan yang ditimbulkan antara dua objek atau benda.
Komponen-Komponen Sistem Rem
1.PedalRem
Pedal rem merupakan tempat
bertumpunya kaki ketika
mengerem .Tekanan dari pedal rem akan
diteruskan kesilinder utama.
Gambar. 1,6. Pedal rem
Cara kerja pedal rem didasarkan pada prinsip tuas yang berubah tekanan
pedal rem yang kecil menjadi besar.
2.Penguat Tenaga Rem (Booster)
Booster berfungsi untuk
melipat gandakan daya penekanan
pedal,sehingga daya pegereman yang
lebih besar dapat diperoleh.
Gambar.1,7. Booster rem
Prinsip Kerja
Bila vakum bekerja pada kedua piston,maka piston akan terdorong
kekanan oleh vegas.Bila tekanan atmosfer masuk keruang A,maka piston bergerak
kekiri menekan vegas karena adanya perbedaan tekanan,menyebabkan batang
piston menekan piston master silinder.
4
Kontruksi
1. Bagian dalam booster dihubungkan dengan pompa vakum(diesel)atau
intake manifold (bensin) melalui check valve.
2. Check valve berfungsi sebagai katup satu arah yang hanya
memungkinkan udara yang mengalir dari booter ke vacuum pump.
3. Ruang boster terbagi menjadi dua bagian oleh diagram,yaitu constant
presure chamber dan variable presure chamber.
4. Pada control valve mechanism terdapat air valve dan vakum valve.
5. Valve operating rod dihubungkan kepedal rem.
3.Master Silinder
Master silinder berfungsi
untuk meneruskan tekanan
pengereman dari pedal kereservoir
dan mengatur jumlah minyak rem
yang mengalir kepipa minyak sesuai
dengan tekanan pengereman.
Gambar. 1,8. Master silinder
Ada dua type master silinder:
Yaitu:tunggal dan ganda (tandem)pada umumnya pada sistem rem
digunakan master silinder tipe ganda (tandem)yang mempunyai keuntungan bila
salah satu sistem tidak bekerja,tetapi sistem lain tidak berfungsi dengan baik.
Pada piston penggerak roda belakang,piston no.1untuk roda depan dan
piston no.2 untuk roda belakang.Pada kendaraan pengerak roda depan,terdapat
beban tambahan pada roda depan,untuk mengatasi hal ini digunakan diagonal
splik hidraulic system.
Cara kerja:
Saat pedal rem diinjak.Piston no.1 bergerak ke kiri dan piston cup
menutup compengsating port,sehingga menyebabkan tekanan hidrolik dalam
silinder bertambah dan tekanan ini di teruskan ke whel cylinder kembali
kereservoir.
5
Pada beberapa master silinder terdapat outlet check valve yang berfungsi
untuk mempertahankan tekanan pipa pada rem (1 kg/cm2) untuk mencegah
terlambatnya pengereman.
4.Reservoir
Reservoir berfungsi untuk tempat
penampungan minyakrem.Reservoir ada yang
menjadi satu dengan master silinder dan ada yang
terpisah.
Gambar. 1,9. Reservoir
5.Pipa Minyak Rem
Pipa minyak rem yang berfungsi
untuk mengalirkan minyak rem master
silinder ke master.
Gambar. 1,10. Rangkain Pipa Minyak Rem
Cara kerja:
Karna adanya tekanan dari master silinder maka minyak rem yang berada
di reservoir akan turun keselang-selang menuju silinder roda.
6
6.Silinder Roda
Ada dua type silinder roda (whel
silinder):doube piston dan single piston.Bila
timbul tekanan hidrolis pada master silinder
maka akan menggerakkan piston cup,piston
akan menekan kearah sepatu rem,kemudian
menekan tromol rem.
Gambar.1,11. Silinder Roda
Apabila rem tidak bekerja,piston akan kembali keposisi semula,karena
kekuatan pegas pembalik sepatu rem.
Bleeder plug berfungsi sebagai baut pembungan udara yang terdapat pada
sistem rem.
II.2. Komponen-Komponen Rem Cakram
1.Piringan Cakram
Rem cakram terdiri
dari:cakram yang terbuat dari besi
tuang yang berputar dengan roda,dan
disc ped yang berfungsi untuk
mendorong dan menjepit cakram.
Gambar. 1,12. Piringan cakram
Daya pengereman dihasilkan karena gesekan antara disc ped dan disc rotor.
7
Ada Tiga Type Piringan Cakram
Gambar. 1.13. Tipe piringan cakram
2.Ped Rem
Pad (disc pad) terbuat dari campuran metalic viber dan serbuk besi,yang
disebut semi-metallic disc pad.
Pada pad diberi celah untuk menunjukan tebal batas pad yang diijinkan
(mempermudah pemeriksaan).
Pada beberapa pad terdapat antisquel shim yang berfungsi untuk
mencegah bunyi saat pengereman,dan pad wear indicator untuk
menginpormasikan keausan pad yang sudah tipis.
Ada Dua Type Pad Rem
Gambar. 1.14. Tipe-tipe pad rem
8
3.Kaliper
Gambar. 1.15. kaliper
Kaliper berfungsi untuk bertum-puhnya piston rem.Pada saat piston rem
bekerja.
Cara Kerja:
Tekanan hidraulis dari master cilinder mendorong piston (A) dan
selanjutnya menekan disc.Pada saat yang sama tekanan hidraulis menekan sisi pad
(B) menyebabkan kaliper bergerak kekanan dan menjepit cakram dan terjadilah
pengereman.
II.3. Komponen-Komponen Rem Tromol
Pada rem tromol,kekuatan tenaga pengereman diperoleh dari sepatu rem
yang diam menekan bagian dalam tromol yang berputar.
1.Backing Plate
Backing plate terbuat dari baja
press,karena sepatu rem terkait pada backing
plate,maka aksi daya pengereman tertumpuh
pada backing plate.
Gambar. 1.16. Backing plate
9
2.Tromol
Tromol yaitu bagian lubang dalam yang
terdapat pada roda kendaraan.Suhu tromol pada
waktu pengereman mencapai 200-
300oC,sehingga bahan tromol harus mudah
menghantarkan panas
Gambar. 1.17. Tromel rem
3.Sepatu Rem Dan Kanvas Rem
Sepatu rem terbuat dari plat
baja kanvas rem dipasang dengan
cara dikeling atau dilem.
Gambar. 1,18. Sepatu rem
Kanvas terbuat dari campuran fiber metalik,braas,plastik dan sebagainya.
Kanvas harus mempunyai koefesien gesek yang tinggi dan harus dapat
menahan panas dan aus.
Kanvas merupakan media pengereman yang bergesekan langsung dengan
tromol.
10
4.Silinder Roda
Gambar. 1.19. Tipe silinder roda
Ada dua type silinder roda (whell silinder):double piston dan single
piston.Bila timbul tekanan hidraulis pada master silinder,maka akan mengerakan
piston cup,piston akan menekan kearah sepatu rem,kemudian menekan tromol
rem.
Apabila rem tidak bekerja,piston akan kembali keposisi semula karena
kekuatan pegas pembalik sepatu rem.
Bleder plug berfungsi sebagai baut pembuangan udara yang terdapat pada
sistem rem.
II.4. Ada Beberapa Type Rem Tromol
A.Type Leading Trailing
Gambar. 2,0. Rem tromol tipe trailing
11
B.Type Dual Two Leading
Gambar. 2,1. Rem tromol tipe two leading.
C.Type Uni-Servo
Gambar.2,2. Rem tromol tipe uni-servo
D.Type Duo- Servo
.
Gambar. 2,3. Rem tromol tipe duo-servo
12
II.5. Komponen-Komponen Rem Parkir
1.Urain
Rem parkir (parking brake) terutama diggunakan untuk memarkirkan
kendaraan.Rem parkir terbagi menjadi dua:
1. Tipe roda belakang.
2. Dan tipe center brake.
Kendaraan penumpang menggunakan tipe roda belakang ,dan kendaraan
truk atau niaga menggunakan tipe center niaga.
2.Kontruksi Rem Parkir
Gambar.2,4. Kontruksi rem parkir
Cara Kerja:
Mekanisme kerja pada dasarnya sama untuk tipe rem parkir roda belakang
dan tipe center brake.Tuas rem parkir ditempatkan berdekatan dengan tempat
duduk pengemudi.Dengan menarik tuas rem parkir,maka rem bekerja melalui
parking brake cable,intermediate lever,pull rod,equalizer,parking brake cable kiri
dan kanan.
Pada beberapa tuas rem parkir mur penyetelannya dekat dengan tuas
rem,untuk memudahkan penyetelan.Kabel rem parkir memindahkan gerakan tuas
ke tromol rem subassembly.Pada rem parkir roda belakang,dibagian tengah kabel
diberi equalizer untuk menyamakan daya kerja pada roda kiri dan kanan.Tuas
intermediate di pasang untuk menambah daya pengoperasian.
13
4.Bodi Rem Parkir
Gambar. 2,5. Bodi rem parkir
A.Rem Parkir Tipe Roda Belakang
1. Tipe Rem Parkir Sharing
Pada tipe rem parkir
ini,sepatu rem akan mengembang
oleh brake shoe lever dan shoe struk
Gambar. 2,6. Rem parkir tipe sharing.
2. Tipe Rem Parkir Devoted
Pada tipe rem parkir ini,tromol rem
terpisah dari disc brake belakang.
Cara kerjanya sama dengan tipe rem
parkir seperti pada tromol rem
Gambar. 2,7. Rem parkir tipe devoted
14
II.6. Gangguan-Gangguan pada Komponen Rem
Apabila pengereman tidak sempurna,kemungkinan dapat terjadi hal-hal
yang tidak diinginkan (misalnya,menabrak atau tergiling).Untuk itu pesawat rem
harus di periksa sewaktu-waktu.Pemeriksaanpemeriksaan yang di lakukan di
antaranya meliputi hal-hal berikut.
1.Kebebasan pedal rem.
2.Kebebasan lapisan rem dengan tromolnya atau cakramnya.
3.Minyak rem.
Gangguan yang sering di alami pesawat rem adalah sebagai berikut.
1.Rem bekerja tidak teratur.
1.Langkah bebas sepatu-sepatu rem tidak sama.
2.Pelapis rem telah aus.
3.Sepatu rem atau mekanik penggerak sepatu rem macet.
4.Terdapat udara di dalam pipa-pipa rem.
5.Pemakaian minyak rem tidak cocok.
6.Silinder rem tidak bulat.
2.Sepatu-sepatu rem macet.
1.Pegas-pegas sepatu rem terlalu kendor.
2.Penyetelan terlalu rapat.
3.Batang rem atau kabel em terlalu pendek.
4.Injakan pedal rem tidak mau kembali dalam sikap bebas.
5.Torak dalam silinder rem utama atau silinder roda macet.
6.Sepatu-sepatu rem mekanik penggerak macet.
3.Daya rem tidak cukup.
1. Terlalu banyak langkah bebas.
2. kekuatan rem dalam menarik tidak sama.
15
3. Sistem boster rusak atau tidak bekerja.
4. piston karet dalam silinder rem utama dan silinder roda bocor.
5. Pipa rem atau sambungan sistem rem bocor.
B. ENGINE
A.TUNE-UP
II.1. PENGERTIAN TUNE-UP
Sebelum kita melakukan pekerjaan tune-up kita harus tau apa itu tune-up.
Tune-up adalah service yang berupa pemeriksaan, penyetelan, penggantian
komponen, dan perawatan mesin. Sebenarnya , tune-up mencakup service mesin
saja, tidak termasuk chasis, pemindah tenaga, dan kelistrikan bodi.
Meskipun mesin saja, banyak sekali komponen yang harus disetel, masing-
masing komponen tersebut saling berkaitan , sehingga tune-up sebaiknya
dikerjakan berurutran agar tidak mengulangi pekerjaan yang tidak perlu.
Tune-up merupakan service yang paling sering dilakukan dibandingkan
dengan jenis service mobil yang lain, seperti over houl, spooring, dan balancing.
Tune-up merupakan service yang bertujuan untuk mengembalikan tenaga mobil
agar sesuai dengan standarnya. Jadi tune-up merupakan service penting sebuah
mobil sebelum service lainya.
Pekerjaan tune-up harus sesuai dengan prosedurnya. Tanpa mengikuti
urutan yang benar, hasil tune-up tidak akan banyak mengalami pengulangan
pekerjaan.
Pekerjaan Tune-up
II.2. Memeriksa Air Radiator
Sebelum
tune-up dimulai,
terlebih dahulu air
radiatornya kita
periksa. Buka tutup
16
radiator dari lubang pengisian air.Jika jumlah air radiatornya Gambar.2.
1. Radiator
kurang, tambahkan air yang bersih.
Volume air radiator dikatakan cukup jika ketinggiannya mencapai batas
bawah leher tutup radiator. Jangan menghidupkan mesin dalam keadaan air
radiator kurang, karena mesin akan menjadi sangat panas.
Waktu pemeriksaan air radiator, periksa juga kualitas airnya, juka kotor,
sebaiknya diganti dengan yang baru. Jika airnya berminyak, berarti terjadi
kebocoran oli yang menuju system pendinginan air. Periksa juga kemungkinan
terjadinya air pendingin dengan melihat ada tidaknya rembesan diluar radiator.
II.3. Memeriksa Oli Mesin
Setelah memeriksa air radiator, tahap berikutnya adalah memeriksa oli
mesin, jika oli mesin diperiksa setelah tune-up selesai, hasil tune-up tidak akan
maksimal karena kondisi oli mesin berpengaruh terhadap suhu kerja mesin. Selain
itu, oli mesin juga berpengaruh terhadap bunyi mesin. Jika oli mesin sangat kotor,
encer, atau kurang, bunyi mesin akan menjadi kasar. Hal ini akan berpengaruh
terhadap putaran stasioner dan idel.
Pemeriksaan oli mesin meliputi volume oli dan kondisi oli. Volume oli
harus batas minimal yang ditentukan. Jika oli mesin kurang, tambahkan oli yang
kentalnya sama. Sebaiknya oli yang ditambahkan tersebut mereknya sama atau
menghindari reaksi kimia yang dapat merugikan kondisi dan kerja mesin.
II.4.Kondisi Visual Mesin
Selesai memeriksa oli mesin, jangan langsung menghidupkan mesin. Aman
dengan teliti kondisi visual mesin. Pastikan bahwa mesin benar-benar aman untuk
dihidupkan.
17
kondisi mesin secara visual termasuk tindakan pencegahan kecelakaan
yang harus dilakukan sebelum tune-up.
Mesin dikatakan aman untuk dihidupkan jika pemeriksaan mesin
menunjukan hasil sebagai berikut.
1. Tidak ada kabel yang tersangkut.
2. Tidak ada kabel busi yaang tidak terpasang.
3. Pemasangan kabel busi sudah benar sesuai dengan urutan
pengapiannya.
4. Tidak ada peralatan apapun yang terletak diatas mesin.
5. Tidak ada kabel yang mengalami hubungan singkat.
6. Oli dan air radiator cukup.
II.5. Menghidupkan Mesin
Setelah mesin siap dihidupkan dan aman dari kemungkinan adanya
bahaya, hidupkan mesin pada putaran stasiner, beberapa menitkemudian
tambahkan putarannya jika diperlukana. Jangan menghidupkan mesin langsung
pada putaran tinggi, karena pelumasan belum sampai keselurah komponen mesin,
untuk mencegah keausan pada komponen. Untuk keperluan menganalisis
kerusakan mesin, selama mesin hidup perhatikan tiga hal sebagai berikut.
1. Bunyi Mesin
Bunyi mesin yang timbul saat menghidupkan mesin adalah:
1. Ledakan akibat pembakaran
2. Getaran komponen
3. Gesekan
4. Aliran gas
5. Ketukan (pukulan)
6. Loncatan bunga api
2. Getaran Mesin
18
Perhatikan getaran mesin salama hidup pada putaran stasioner. Mesin yang
normal tidak memiliki getaran yang kasar. Jika diamati, pada waktu mesin
dinyalakan , bodi mesin tersebut tidak bergetar kecuali kabel-kabel businya yang
sedikit bergetar. Jika getaran mesin agak kasar,berarti terdapat gangguan pada
proses pembakaran atau komponen-komponennya. Getaran yang kasar disebabkan
oleh hal-hal berikut:
1. Tekanan kompresi tidak sama antara masing-masing silinder.
2. Tekanan kompresi diatas standarnya.
3. Pembakaran pada salah satu silinder tidak normal.
4. Salah satu busi mati.
5. Pemasangan kabel busi tidak sesuai urutan pengapianya.
6. Terdapat komponen-komponen yang kocak atau kendor baut-
bautnya.
3. Asap Knalpot
Setelah bunyi mesin dan getarannya diamati, selanjutnya perhatikan
dengan teliti bentuk dan warna asap sisa pembakaran yang keluar dari knalpot.
Asap knalpot yang keluar dari knalpot merupakan petunjuk baik tidaknya proses
pembakaran bahan bakar mesin tersebut.
Ada empat warna asap knalpot yang dapat dijadikan petunjuk baik
tidaknya proses pembakaran dalam mesin sebagai berikut.
a.Warna Asap Hitam
Warna asap hitam pada mesin diesel merupakan suatu yang wajar. Namun
warna asap hitam pada mesin bensin merupakan pertanda adanya pembakaran
yang tidak sempurna karena kelebihan bensin pada campuran gas dan bensinnya.
Ukuran standarnya yang digunakan sebagai pembanding warna asap dikatakan
hitam atau normal adalah asap mesin dalam kondisi normal.
b.Warna Asap Putih
Asap mesin 2 tak yang normal berwarna putih. Berbeda dengan mesin 4
tak berwarna putih berarti terdapat atau gangguan pada mesin tersebut. Warna
putih disebabkan asap dari oli yang terbakar. Pada mesin tak, oli memang terbakar
19
bersama bensin.Namun pada mesin 4 tak,oli tidak terbakar, kecuali tidak terdapat
kebocoran oli dari karter keruang bakar.
c.Asap Tak Berwarna
Mesin 4 tak yang baik adalah yang tidak berwarna. Warna asap seperti ini
menandakan campuran gas normal, tidak kelebihan bensin, tidak tercampur
dengan oli, dan tidak kekurangan bensin.
d.Asap Knalpot Berjelaga
Jelaga pada asap mesin, baik itu mesin 2 tak maupun 4 tak, disebabkan
adanya kandungan minyak tanah didalam bensin. Jika asap yang dihasilkan
berjelaga, bunyi mesin pasti tidak normal ( kasar ) dan elektrodanya hitam.
II.6. Urutan Pengerjaan Tune-Up
Setelah mesin dianalisis kerusakannya, pengerjaan tune-up bisa dimulai.
Pengerjaan tune-up harus berurut, tujuannya agar tidak terjadi pengulangan
pekerjaan karena servis komponen tertentu berpengaruh terhadap komponen
yang lain.
A.Saringan Udara ( Air Filter )
Saringan udara terlebih
dahulu harus
dibandingkan dengan
komponen yang lain,
kerena saringan
merupakan komponen
mesin yang paling
dingin dibandingka.
dengan komponen yang
lain setelah mesin yang dihidupkan. Selain Itu.saringan udara juga berpengaruh
20
terhadap komponen lain jika diservis belakangan, seperti terhadap pembentukan
campuran udara dan bensin disaluran pada intake manifold ( saluran pemasukan
gas )
Saluran udara atau.
Saluran udara atau lebih populer dengan sebutan filter terletak didalam
kotak berbentuk lingkaran yang menyerupai piring. Kotak tersebut terbuat dari
plat besi biasa. Saat pengapian, putaran stasioner sangat dipengaruhi oleh saringan
udara. Penyetelan idel juga dipengaruhi oleh saringan udara.
B.Platina
Setelah saringan udara dibersihkan atau diganti, komponen berikutnya
yang harus diservis adalah platina. Platina terletak didalam distributor. Platina
perlu atau diservis terlabih dahulu sebelum menyetel saat pengapian dan putaraan
stasioner. Jika platina disetel setdan putaran setelah penyetelan saat pengapian dan
putaran saat stasioner, akan terjadi pengulangan kerja. Setelah platina dibersihkan
dan dipasang, saat pengapian pasti berubah, karena saat pengapian dipengaruhi
oleh celah platina. Jika platina lebih besar, saat pengapian akan maju sedikit.
Sebaliknya, jika platina lebih sempit, saat pengapian akan sempit.
Putaran stasioner juga dipengaruhi oleh celah platina. Jika celah platina
lebih besar, pitaran stasioner akan turrun. Sebaliknya, jika celah platina semankin
kecil, putaran stasioner akan naik sedikit. Meskipun perubahan putaran stasioner
tersebut tidak begitu besar, perlu diperhatikan untuk ketelitian hasil servis.
Kondisi permukaan kontak platina sangat berpengaruh terhadap putaran stasioner
dan bunyi mesin. Jika permukaan platina kotor,putaran stasioner akan turun.
Namun, jika permukaan dibersihkan, putaran stasioner akan naik. Karena itu,
tidak tepat jika platina diservis jika penyetelan putaran stasioner dan campuran
gas.
Setelah perbaikan platina selesai, pasanglah platina dengan benar.
Perhatikan kabel busi yang menyebabkan hubungan singkat dengan bodi mesin.
Hubbungan singkat dengan bodi mesin mengakibatkan tidak terjadinya loncatan
bunga api pada busi.
21
C.Kabel Busi
Setelah platina diservis, tutup distributor ttidak segera dipasang. Periksa
tutup distributor beserta kabel-kabelnya. Pemeriksaan tersebut dilakukan setelah
menyerpis platina dengan tujuan untuk efesiensi kerja.
Kondisi mesin dipengaruhi oleh kualitas pengapiannnya. Kualitas
pengapian dipengaruhi oleh nyala busi dan kabel-kabel businya, karena busi harus
diperiksa atau diservis terlebih dahulu dari pada businya, karena kabel busi
merupakan penghantar untuk lewatnya arus tegangan tinggi kebusi. Nyala api busi
sangat dipengaruhi oleh kabel-kabel businya.
Kabel busi tidak boleh diganti dengan yang sembarangan kualitasnya. Hal
ini dimaksudkan untuk menghindari hambatan yang besar pada busi. Isolasi kabel
harus memenuhi syarat, karena listrik yang dialirkan bertegangan tinggi ( 15.000-
20.000 volt ). Isolasi kabel busi yang telah usang harus diganti kabelnya.
Penggantian kabel busi sebaiknya satu unit, dengan harga yang bermacam-
macam. Umumnya, semankin mahal harganya, semankin baik kualitasnya.
Kabel busi yang retak isolatornya atau telah usang menyebabkan
timbulnya cross fire,yakni induksi pada kabel busi yang berdekatan, sehinggah
kabel busi yang terkena induksi meloncatkan bubga spi liar dan menyebabkan
kerja mesin terganggu. Cross fire menyebabkan bunyi mesin kasar dan tenaga
mesin menjadi turun.
D.Tutup Distributor
Tutup distributor sebaiknya diperiksa kondisinya bersamaan dengan
pemeriksaan kabel kabel busi dan servis platina. Hal ini dimaksudkan untuk
menghemat waktu kerja. Jika pemeriksaan tutup distributor dilakukan setelah
mesin dihidupkan akan mengulangi pekerjaan melepas dan mencabut kabel busi
dan tuttup distributor.
Tutup distributor dikatakan baik, jika kondisinya sebagai berikut:
22
1. Tidak retak
2. Arang pada tutup distributor yang berfungsi mengalirkan listrik
tenggangan tinggi tidak aus.
3. Bisa menutup dengan rapat.
Ada model tutup disributor yang dilengkapi lubang ventilasi dibagian atas
tutup tersebut. Fungsi lubang ventilasi tersebut adalah untuk penguapan air yang
terjebak didalam tutup distributor. Dengan adanya ventilasi tersebut, uap air bisa
keluar sehingga tutup distributor tetap kering.
Jika tanpa ventilasi, ada kemungkinan distributor lembab sehingga
mengakibatkan mesin mati karena platina tertutup air. Kemungkinan lain adalah
terjadinya hubungan singkat pada kabel-kabel pengapian. Hubungan singkat
mengakibatkan busi tidak meloncatkan bunga api sehingga mesin mati.
E.Accu
Pemeriksaan berikutnya
adalah pemeriksaan
accu.Pemeriksaan accu
meliputi sebagai berikut:
Gambar.2. 3. Rangkaian Accu
1.Tinggi Air Accu
Air accu harus cukup,yakni ketinggianya antara garis batas atas (upper
level ) dan garis batas bawak (lower level).Jika air accu jumlahnya
23
kurang,tambahkan dengan accu zur secukupnya.Ketinggian air accu pada
prinsipnya adalah merendam seluruh sel-sel accu sekurang-kurangnnya 1 cm di
atas sel-sel accu tersebut.
Jika mobil menggunakan accu kering,perawatannya menjadi lebih mudah
karena tidak memerlukan air accu yang bisa berkurang karena penguapan.Kutub-
kutub accu juga harus bersih,tidak kotor oleh jamur atau sejenisnya.Namun,harga
accu kering lebih mahal sehingga masih banyaknya mobil yang menggunakan
accu basah.Air accu yang kurang (dibawah standar) berakibat reaksi pada accu
tidak maksimal,sehingga arus yang dihasilkannya tidak mencukupi untuk
memenuhi kebutuhan listrik pada mobil.
2.Bersihkan Kutub-Kutub Accu dari Jamur dan Karat
Jamur pada kutub-katub accu bisa dibersihkan dengan air
hangat,sedangkan karat yang mengotori kutub-kutub accu harus dibersihkan
dengan ampelas.
Bagian yang nampaknya remeh,tetapi sangat penting,adalah klem penjepit
kabel accu dengan kutub-kutubnya.Klem tersebut mudah sekali kendor.Jika klem
kendor,mesin akan mati karena busi menloncatkan bunga api.Untuk merawat
klem agar tetap berfungsi dengan baik,keraskan baut pengikatnya dan gunakan
klem yang berkualitas baik.Kutub-kutub accu yang kotor atau berkarat
menyebabkan tahanan sangat besar.Akibatnya,arus yang mengalir menjadi
berkurang (kecil) sehingga tenaga mesin menjadi berkurang,bahkan mesin tak
bisa dihidupkan.
Pada pemeriksaan pengapian,umumnya accu diperiksa paling akhir,itupun
kalau bunga api yang keluar dari busi sangat kecil dan bagian pengapian lainya
telah dservis.
24
F.Busi
Busisebaiknya diperiksa
setelah pengukuran tekanan
kompresi atau sebelum
penyetelancelahkatup.Alasan
nya,padapengukuran tekanan
kompresi maupun penyetelan
celah.
Gambar 2.4. Busi
Katup busi dalamkeadaan tidakterpasang,bisaMenghasilkanefesiensi kerja
yangoptimal.Saat pengukuran kompresi,busi harus dilepaskan karena lubang busi
digunakan untuk memasukan ujung alat pengukur tekanan kompresi.Pada
penyetelan celah katup,busi sebaiknya dalam keadaan tidak terpasang agar mesin
ringan saat diputar.
Bagian busi yang perlu diperiksa adalah elektrodanya,yang meliputi
kebersihan dan celah elektrodanya.Elektroda yang kotor harus diampelas dengan
ampelas besi dan elektroda positif dan elektroda negatif tidak boleh
berhubungan.Karena itu,harus disetel celahnya.Adanya kotoran pada kedua
elektroda busi bisa mengakibatkan terhalangnya jalan loncatan bunga api listrik.
Setelah elektrodanya dibersihkan dengan ampelas,pada elektroda busi
perhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Jika terdapat lingkaran berwarna agak biru antara elektroda tengah
dengan isolatarnya,berarti tipe busi yang digunakan cocok.
2. Jika isolatornya agak hitam dan elektrodanya berwarna biru,berarti tipe
businya terlalu dingin.
25
3. Jika isoatornya berwarna putih dan terjadi erosi pada
elektrodanya,berarti tipe businya terlalu panas.
Ada tiga tipe busi,yaitu busi panas,sedang,dan dingin.Busi tipe panas
kurang tahan terhadap panas,tipe dingin tahan terhadap panas.Busi panas cocok
untuk perjalanan jauh.
G.Menyetel Celah Katup
Langkah paling tepat begitu selesai meyervis busi adalah menyetel celah
katup.Selama penyetelan celah katup,busi tidak perlu dipasang
dilubangnya.Biarkan mesin tanpa busi untuk sementara,sehingga penyetelan katup
selesai.
Penyetelan celah dalam keadaan mesin tanpa busi akan memperoleh
keuntungan sebagai berikut:
1. Mesin akan lebih ringan diputar saat mencari posisi top kompresi
masing-masing silinder.
2. Mempermudah dalam memeriksa posisi piston,yakni sudah mencapai
titik puncaknya atau belum.
3. Lebih aman,karena mesin tidak mungkin berputar (hidup) tanpa busi.
1.Syarat Penyetelan Katup
Agar penyetelan katup dengan baik,harus dipenuhi syarat-syarat sebagai
berikut.
1. Penyetelan dilakukan ketika katup menutup rapat.
2. Penyetelan dilakukan ketika celah katup paling besar.
3. Penyetelan katup dalap berhasil dengan baik jika proses kerja mesin
(gerak naik-turun piston) sesuai dengan gerak katup-katupnya.
26
A.Cara Penyetelan
Ada dua cara penyetelan untuk memenuhi syarat-ayarat agar penyetelan
katup berhasil dengan baik,yaitu sebagai berikut:
1. Dengan memutar poros engkol (puli),untuk membuat piston berada di
posisi top kompresi masing-masing silinder.Cara ini banyak
membutuhkan tenaga dan waktu,karena harus memutar puli sesuai
dengan banyaknya silinder sampai mendapatkan posisi piston pada top
silinder 1,2,3,4,dan seterusnya.Saat posisi top komoresi,kedua katup IN
da EX harus dalam keadaan menutup rapat,sehingga bisa disetel
celahnya.
2. Dengan memutar poros engkol (puli),untuk membuat piston pada posisi
top kompresi silinder 1 dan silinder lain diperlukan sesuai dengan proses
kerja mesin.Cara ini lebih cepat dan menghemat dengan tenaga,tetapi
memerlukan pengetahuan teknik mobil yang cukup,khususnya hubungan
antara urutan pengapian (FO=Firing Order) dan penyetelan katup.
H.Tali Kipas
Dalam tune-up, tali
kipas juga harus
disetel.Kekencangan tali
kipas berpengaruh terhadap
pendinginan dan putaran
altenator.Jika tali kipas
kendor,putaran mesin tidak
bisa memutar kipas
Gambar. 2.5. Rangkain Tali Kipas
27
pendingin dengan baik karena selip. Akibatnya, pendinginan oleh kipas tidak
sesuai dengan putaran mesin sehingga mesin menjadi panas. Selain itu, putaran
altenator juga tidak bisa maksimum sehingga pengisian ke batrai kurang baik.
I.Menghidupkan Mesin Setelah Tune-up.
Setelah tune-up selesai dan mesin akan dihidupkan,perhatikan seluruh
komponen mesin sudah terpasang ditempatnyadengan benar atau belum.Jika
semua komponen telah terpasng dengan benar,hidupkan mesin pada putaran
stasioner beberapa menit.Selama mesin berputar stasioner,dengarkan bunyi
mesin,perhatikan getaran dan asap knalpotnya.Jika semuanya normal,naikan
putaran mesin perlahan-lahan sambil perhatikan bunyi mesin,getaran,dan asap
knalpotnya.Jika sudah yakin tidak terdapat gangguan atau ketidaknormalan pada
mesin,berarti tune-up telah selesai.
J.Bersihkan Alat,Tempat,dan Mobilnya
1.Alat
Gambar. 2. 6. Kunci-kunci
1. Kumpulkan semua alat yang digunakan dalam servis tersebut.
2. Hitung jumlah alat yang digunakan.Jika kurang,cari sampai
ditemukan.Sebab,ada kemungkinan tertinggal didekat mesin yang bisa
membahayakan jika mesin dihidupkan.
28
3. Jika semua alat telah terkumpul,bersihkan satu persatu dan periksa
keutuhan masing-masing alat tersebut.
4. Olesi dengan sedikit pelumas agar peralatan servis tidak mudah berkarat.
5. Kembalikan atau simpan peralatan ketempat semula.
2.Mobil
1. Bersihkan permukaan mesin dari oli yang melekat dengan kain yang
dibasahi bensin.
29
2. Bekas gemuk dibersihkan dengan kain yang dibasahi bensin
3. Bodi mobil yang kotor dibersihkan dengan kain lap.
3.Tempat Kerja
1. Tumpahan oli ditempat kerja dibersihkan.Caranya,bisa dibersihkan
dengan pasir halus.
2. Kotoran seperti debu,potongan kabel,air,dan sejenisnya dibersihkan
dengan cara di sapu.
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Setelah penulis melakukan praktek kerja industri diBengkelMulia Jaya.
Dalam servis pada mobil DAIHATSU, dari tanggal 10 Januari 2012 s/d 6 Juni
2012, penulis menyimpulkan bahwa perbaikan dan servis merupakan salah satu
faktor utama untuk menjaga dan merawat mesin agar tetap stabil /bagus.
2. SARAN
A. Perusahaan
30
Selama penulis melakukan praktek kerja industri di PT. Capella Gatsu II
Medan, penulis melihat dari segi perlengkapan alat sudah menggunakan system
hidrolik, dan untuk membuka komponen mesin sudah menggunakan SST
( Standard Set Tools ), dan ada juga yang manual, tetapi sudah sesuai dengan
standarisasi. Namun, penulis menyarankan kepada pihak perusahaan, agar
menjalin kerja sama dengan pihak sekolah-sekolah yang diluar kota / daerah.
B. Sekolah
Penulis menyarankan kepada pihak sekolah, untuk meningkatkan atau
menambahkan lagi pembekalannya, seperti: pengenalan alat atau kunci-kunci,
pengenalan komponen mesin , apalagi bagi siswa yang ingin diberangkatkan PKL
keluar kota, dan penulis juga menyarankan kepada pihak sekolah agar
perlengkapan SST ( Srandard Set Tools ) yang ada disekolah ditambah lagi /
dilengkapi.
DAFTAR PUSTAKA
DAIHATSU Service Training, “new training manual”.
Buntoro, drs 1996 “dasar-dasar otomotif”.
DAIHATSU “Sebab-Sebab Kerusakan Mobil Dan Cara Memperbaikinya”.
31
32