laporan sm3t by wakhinuddin
TRANSCRIPT
LAPORAN MONEV SM3T
(SARJANA MENDIDIK DI DAERAH
TERDEPAN, TERLUAR DAN TERTINGGAL (SM-3T)
TAHUN 2011/ 2012
KABUPATEN : ACEH SINGKIL
KECAMATAN : PULAU BANYAK
DISUSUN OLEH
WAKHINUDDIN S.
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
PADANG
2012
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan wilayah yang luas dan secara geografis
maupun sosiokultural sangat heterogen, pada beberapa wilayah penyelenggara pendidikan masih
terdapat berbagai permasalahan, terutama pada daerah yang tergolong terdepan, terluar, dan
tertinggal (daerah 3T).
Beberapa permasalahan penyenggara pendidikan, utama di daerah 3T antara lain adalah
permasalahan pendidik, seperti kekurangan jumlah (shortage), distribusi tidak seimbang
(unbalanced distribution), kualifikasi di bawah standar (under qualification), kurang kompeten
(low competencies), serta ketidak sesuaian anatara kualifikasi pendidikan dengan bidang yang
mampu (mismatched). Permasalahan lain dalam penyenggara pendidikan adalah angka putus
sekolah juga masih relatif tinggi, sementara angka partisipasi sekolah masih rendah.
Sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia peningkatan mutu pendidikan
di daerah 3T perlu dikelola seacara khusus dengan sungguh-sungguh, utamanya dalam mengatasi
permasalahan-permasalahan tersebut, agar daerah 3T dapat segera maju sejajar dengn daerah
lain. Hal ini menjadi perhatian khusus Kementerian Pendidikan Nasional, mengingat daerah 3T
memiliki peran strategis dalam memperkokoh ketahanan nasional dan keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Kebijakan Kementerian Pendidikan Nasional dalam rangka mempercepat pembangunan
pendidikan di daerah 3T, adalah Program Maju Bersama Mencerdaskan Indonesia . Program
meliputi (1) Program Pendidikan Profesi Guru Terntegrasi dengan Kewenangan Tambahan
2
(PPGT), (2) Program Sarjana Mendidik di Daerah 3T (SM-3T), (3) Program Kuliah Kerja Nyata
di Daerah 3T dan PPGT (KKN-3T PPGT), (4) Program Pendidikan Profesi Guru Terintegrasi
Kolaboratif (PPGT Kolaboaratif), (5) Program S-1 Kependidikan Dengan Kewenangan
Tambahan (S-1 KKT). Program-program tersebut merupakan jawaban untuk mengatasi berbagai
permasalahan pendidikan di daerah 3T.
Program SM-3T sebagi salah satu Program Maju Bersama Mencerdaskan Indonesia
ditujukan kepada para Sarjana Pendidik yang belum bertugas sebagai guru, untuk ditugaskan
selam satu tahun pada daerah 3T. Program SM-3T dimaksudkan untuk membantu mengatasi
kekurangan guru, sekaligus mempersiapkan calon guru profesional yang tangguh, mandiri, dan
memiliki sikap peduli terhadap sesama, serta memiliki jiwa untuk mencerdaskan anak bangsa,
agar dapat maju bersama mencapai cita-cita luhur seperti yang diamanahkan oleh para pendiri
bangsa Indonesia.
B. Pengertian
Program SM-3T adalah Program Pengabdian Sarjana Pendidik untuk berpatisipasi dalam
percepatan pembangunan pendidikan di daerah 3T selama satu tahun sebagai penyiapan pendidik
profesional yang akan dilanjutkan dengan Program Pendidikan Profesi Guru.
C. Tujuan
1. Membantu daerah 3T dalam mengatasi permasalahan pendidikan terutama
kekurangan tenaga pendidik.
2. Memberikan pengalam pengabdian kepada sarjana pendidik sehingga terbentuk sikap
profesional ,cinta tanah air, bela negara, peduli, empati, terampil memecahkan
masalah kependidikan, dan tanggung jawab terhadap kemajuan bangsa, serta
3
memiliki jiwa ketahan malangan dalam mengembangkan pendidikan pada daerah-
daerah tergolong 3T.
3. Menyiapkan calon pendidik yang memiliki jiwa keterpanggilan untuk mengabdikan
dirinya sebagi pendidik profesional pada daerah 3T.
4. Mempersiapkan calon pendidik profesional sebelum mengikuti Program Pendidikan
Profesi Guru (PPG).
D. Ruang Lingkup SM-3T
1. Melaksanakan tugas pembelajaran pada satuan pendidikan sesuai dengan bidang
keahlian dan tuntunan kondisi setempat.
2. Mendorong kegiatan inovasi pembelajaran di sekolah.
3. Melakukan kegiatan ekstra kulikuler.
4. Membantu tugas-tugas yang terkait dengan menajemen pendidikan di sekolah.
5. Melakukan pembedayaan masyarakat untuk mendukung program pembangunan
pendidikan di daerah 3T.
6. Melaksanakan tugas sosial kemasyarakatan.
E. Landasan Yuridis
1. UU Nomor 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. UU Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
3. PP Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
4. PP Nomor 74 tahun 2008 tentang Guru.
5. Pemendiknas nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru.
4
6. Pemendiknas nomor 27 tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Konselor.
7. Pemendiknas nomor 8 tahun 2009 tentang Program Pendidikan Profesi Guru
Prajabatan.
8. Pemendiknas nomor 9 tahun 2010 tentang Program Pendidikan Profesi Guru bagi
Guru Dalam Jabatan.
9. Kepmendiknas nomor 126/2010 tentang Penepatan LPTK Penyelenggara PPG bagi
Guru Dalam Jabatan.
10. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 64/DIKTI/Kep/2011 tentang
Penepatan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) Penyelenggara
Rintisan Program Pendidikan Profesi Guru Terintegrasi (Berkewenangan Ganda).
11. Keputusan Direktur Pendidik dan Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi Nomor 2788/E4.6/2011 tentang Penempatan Lembaga
Pendididkan Tenaga Kependidikan (LPTK) Penyelenggara Sarjana Mendidik di
Daerah 3T (SM-3T).
F. Waktu Pelaksanaan
Program SM-3T merupaka program pengabdian sarjana pendidikan untuk melaksanakan
tugas mendidik selama satu tahun di daerah 3T, dilanjutkan dengan program PPG selama satu
sampai dua semester di LPTK penyelenggara.
Implementasi Program SM-3T pada tahun 2011, direncanakan dimulai Nopember 2011
sampai dengan Oktober 2012, sedangkan unntuk pelaksanaan Program PPG direncanakan
dimulai Januari 2013.
5
BAB II
KONDISI OBJEKTIF DAERAH SASARAN
A. Kondisi Gografis
Secara geografis luas wilayah desa pulau balai lebih kurang ± 206,5 Ha, Dengan kondisi
desa yang dikelilingi lautan sehingga cukup strategis untuk nelayan. Adapun secara geografis
batas-batas pulau balai adalah sebagai berikut:
1. Sebelah Utara berbatasan dengan pulau Teluk Nibung
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan pulau Panjang
3. Sebelah Barat berbatasan dengan pulau Haloban
4. Sebelah Timur berbatasan dengan kepulauan Tapus-Tapus
B. Jumlah Penduduk
Tabel I
DATA LUAS WILAYAH DESA PULAU BALAI dan JUMLAH PENDUDUK
BERDASARKAN JENIS KELAMIN
N0 Luas wilayah Jumlah KK
Jumlah Penduduk
LK PR Jumlah
1 1000 Ha 385 930 803 1733
Sumber: Kantor Kepala Desa Pulau Balai
Di desa Pulau Balai jumlah populasi penduduk adalah 1733 jiwa, jumlah laki-laki
sebanyak 930 jiwa, jumlah perempuan sebanyak 803 jiwa yang dikepalai oleh 385 Kepala
6
Keluarga, maka berdasarkan hasil tabel di atas maka jumlah penduduk desa Pulau Balai yang
berjenis kelamin laki-laki lebih banyak atau dominan dibandingkan dengan jumlah penduduk
yang berjenis kelamin perempuan. Namun, setiap kali program yang dilaksanakan oleh peserta
PESERTA GURU SM3T di Desa Pulau Balai ,warga desa Pulau Balai turut membantu kegiatan
yang di laksanakan oleh peserta PESERTA GURU SM3T.
Tabel II
JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL
TAHUN 2011
No Tingkat Pendidikan Volume Satuan
1 Tidak Sekolah 5 Jiwa
2 Tidak Tamat SD 15 Jiwa
3 Tamat SD 50 Jiwa
4 Tamat SMP 880 Jiwa
5 Tamat SMA 750 Jiwa
6 Tamat D-1 5 Jiwa
7 Tamat D-2 4 Jiwa
8 Tamat D-3 4 Jiwa
9 Tamat S-1 20 Jiwa
Jumlah 1733 Jiwa
Sumber : Sensus Penduduk Pulau Balai
Berdasarkan tabel di atas maka dapat dilihat bahwa jumlah penduduk di desa Pulau Balai
lebih banyak yang selesai hanya di bangku SD, dan hanya 20 jiwa yang dapat menjadi sarjana,
7
oleh sebab itu, maka hampir sebagian besar masyarakat di desa tersebut yang pekerjaan setiap
harinya bertani atau menjadi buruh tani, dan ada juga yang bekerja sebagai tukang.
Tabel III
JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN PENYERAPAN TENAGA KERJA
TAHUN 2011
No Tingkat Pendidikan Volume Satuan
1 Pegawai Negeri Sipil/Polri 45 Jiwa
2 Nelayan 993 Jiwa
3 Tani 36 Jiwa
4 Buruh 550 Jiwa
5 Janda Duda 54 Jiwa
6 Anak Yatim 55 Jiwa
Jumlah 1733 Jiwa
Sumber : Sensus Penduduk desa Pulau Balai
Kebanyakan penduduk yang tinggal di desa Pulau Balai berprofesi sebagai nelayan.dan
buruh. Daerah sasaran Program SM-3T untuk daerah Aceh Singkil berada di Pulau Banyak.
Pulau Banyak adalah gugusan pulau yang terdiri dari banyak pulau-pulau kecil yang terdapat dua
kecamatan di daerah tersebut. Adapun kecamatan yang dimaksud adalah Kecamatan Pulau
Banyak dan Kecamatan Pulau Banyak Barat. Kecamatan Pulau Banyak terdiri dari tiga desa
yaitu Pulau Balai, Pulau Baguk, dan Teluk Nibung, sedangkan Pulau Panyak Barat terdiri atas
tiga desa juga yang meliputi Haloban, Ujung Sialit dan Suka Makmur. Berdasarkan judul laporan
8
yang dibuat maka daerah sasaran SM-3T untuk daerah Aceh Singkil terletak di SekolahPulau
Balai Kecamatan Pulau Banyak.
Desa Pulau Balai merupakan daerah teluk yang terdiri atas satu desa berdekatan dengan
desa pulau baguk. Di daerah ini dikelilingi oleh lautan. Jarak yang ditempuh untuk menuju
singkil yaitu lebih kurang 5 jam perjalan dengan menggunakan alat transfortasi laut yakni
perahu.
C. Kondisi Demografis
Penduduk asli desa pulau balai sebagian besar berasal dari Melayu jameh walaupun ada
sebagian kecil yang berasal dari masyarakat pendatang seperti Aceh, pakpak, nias, Sibolga dan
lain-lain. Masyarakat desa Pulau Balai lebih kurang terdiri dari 385 kepala keluarga yang
menepati setiap rumah. Walaupun demikian pelaksanaan Program Keluarga Berencana belum
berjalan sebagai mana mestinya. Hal ini terlihat dalam setiap kepala keluarga yang mampunyai
anak lebih dari dua dan pernikahan dini merupakan faktor pedukung lain sehingga tidak
terlaksananya program tersebut. Kepulauan banyak berada sebelah barat kota Singkil, dengan
jarak tempuh boat sekitar 4 jam. Sesuai dengan namanya kecamatan ini adalah terdiri dari
beberapa pulau, yang terbesar adalah pulau Haloban.
D. Kondisi Sosial, Ekonomi, Dan Budaya
Kehidupan sosial masyarakat Pulau Balai tumbuh dengan kekompakan dan semangat
gotong royong. Hal ini dapat terlihat dari kegiatan gotong royong warga setiap pagi jum’at,
sekaligus diadakannya ronda malam secara bergiliran. Kemudian dalam hal penegakan peraturan
desa dapat dilihat dari tidak dibolehkannya kegiatan melaut pada malam jum’at sampai selesai
salat jum’at sekaligus kalau ada yang meninggal dunia di desa tersebut. Apabila hal tersebut
dilanggar maka dikenakan sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku di desa tersebut.
9
Kondisi ekonomi masyarakat pulau balai sebagian besar bekerja sebagai nelayan. Hal
ini tidak dapat dipungkiri karena Pulau Balai dikelilingi oleh lautan sehingga melaut merupakan
mata pencarian utama. Kemudian masyarakat Pulau Balai juga keramba ikan merupaka pilihan
kedua. Kemudian kegiatan berdagang kecil-kecilan di setiap rumah merupakan pemenuhan
kebutuhan sehari-hari yang banyak dilakukan.
Penduduk Pulau Balai mayoritas beragama islam walaupun ada yang beragama kristen
tetapi dalam skala yang kecil. Dalam ajaran islam tersebut di Pulau Balai terdapat dua pandangan
atau organisasi islam yaitu Muhammadiyah dan Tarbiyah. Walaupun demikian kehidupan
masyarakat tetap hidup rukun dan damai.
Kondisi budaya di desa Pulau Balai sudah bercampur baur dengan kata lain
bervariasi. Hal ini disebabkan karena pengaruh pendatang yang menempati desa tersebut sejak
dahulu. Dapat dilihat dari Budaya Nias, Budaya Aceh, dan Budaya Padang. Contohnya Tari
Mahena merupakan tarian yang berasal dari Nias, kemudian Adat Aceh yang di gunakan pada
pesta pernikahan dan bahasa jamu dan kesenian yang sebagian berasal dari padang (Sumatera
Barat).
10
BAB III
KEGIATAN KERJA
A. MAHASISWA
a. Bidang Kependidikan
1. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
2. Menyusun bahan ajar.
3. Menyusun alat dan media pembelajaran.
4. Menyusun perangkat evaluasi.
5. Melaksanakan tugas mengajar.
6. Melaksanakan layanan bimbingan bagi siswa yang membutuhkan.
7. Membantu administrasi pendidikan di sekolah.
8. Melaksanakan kegiatan ekstra kurikuler.
9. Melakukan pendampingan belajar siswa di luar jam pelajaran.
b. Bidang Kemasyarakatan
1. Pemberdayaan masyarakat dan keluarga yang diintergrasikan dengan program
POSDAYA.
2. Membina kegiatan pendidikan non formal (pemberantasan buta huruf).
3. Pembinaan kepemudaan (olahraga dan kesenian).
4. Peningkatan kesadaran kebersihan dan pengelolaan lingkungan.
5. Pemberian penyuluhan masalah NAPZA dan pelatihan KOGAMI untuk
penanggulangan bencana gempa dan tsunami.
B. DOSEN
a. Mengantar mahasiswa
b. Melaksana Monev
11
BAB IV
PELAKSANAAN MONEV
A. Penempatan Guru SM3T
No. Nama Penempatan Keterangan
1 Catur Triwahyuningsih SDN Teluk Nibung
2 Ade Yatma SDN Suka Makmur Pindah ke SMP SATAP
Teluk Nibung
3 Marsimin SMAN 1 Pulau Banyak
4 Acep Jaya Indramukti SMAN 1 Pulau Banyak
5 Sri Ayu SMPN 1 Pulau banyak
6 Aprima Siska Riski
Amalia
SMPN 1 Pulau banyak
7 Yasri Wahyuni SMPN 3 SATAP T. Nibung
8 Ernawati Berutu SMPN 2 Pulau banyak
9 Syofia Winda SMPN 2 Pulau banyak
10 Harmon SMPN 2 Pulau banyak
Pelaksanaan program SM3T pada Kabupaten Singkil, guru program SM3T di
tempatkan pada kecamatan Pulau Banyak, diikuti oleh 10 guru SM3T. Ke-sepuluh guru tersebut
sampai pertengahan pelaksanaan program SM3T masih tetap mereka terlibat dengan baik. Ada
satu guru yang penempatan awalnya pada SDN Suka Makmur pindah ke SMP SATAP Teluk
Nibung. Alasan pindah saudara Ade Yatma adalah karena sakit malaria.
B. Kondisi Sekolah
a. SDN Teluk Nibung
No. Aspek Jumlah
1 Jumlah Guru 12 (PNS 8)
12
2. Jumlah Kelas 6
3. Jumlah Siswa 169
b. SDN Suka Makmur*
No. Aspek Jumlah
1 Jumlah Guru Tidak ada data
2. Jumlah Kelas Tidak ada data
3. Jumlah Siswa Tidak ada data
* Guru SM3T pindah ke SMP SATAP Teluk Nibung.
c. SMAN 1 Pulau Banyak
No. Aspek Jumlah
1 Jumlah Guru 13 (yang PNS 3)
2. Jumlah Kelas 9 (rusak/tidak dipakai 2 kls)
3. Jumlah Siswa 217
d. SMPN 3 Satap Teluk Nibung
No. Aspek Jumlah
1 Jumlah Guru 5
2. Jumlah Kelas 3
3. Jumlah Siswa 55
13
e. SMPN 2 Pulau Banyak
No. Aspek Jumlah
1 Jumlah Guru 11
2. Jumlah Kelas 9
3. Jumlah Siswa 109
Rasio jumlah guru dengan jumlah siswa dapat dikatakan cukup, tetapi ditinjau dari aspek
distribusi tidak seimbang (unblanced distribution), kualifikasi di bawah standar (under
qualification), kurang kompeten (low competenies), serta tidak kesesuain antara kualifikasi
pendidikan dengan bidang yang mampu (mistmatched) jauh dari cukup. Satu lagi aspek penting
dalam pelaksanaan pendidikan di Kepulauan Banyak adalah tingkat kehadiran guru dalam
mengajar sangat penting diperhatikan pengelola pendidikan; dari info yang didapat guru-guru
honorer (bukan guru SM3T) jarang masuk mengajar di kelas.
Kemungkinan ini disebabkan kebanyakan guru-guru tersebut masih guru honorer, dan
banyak diantara mereka bukan penduduk kepulauan Banyak, mereka tinggal di kota Singkil,
perjalanan laut yang ditempuh jauh dan cenderung berbahaya. Sebagaimana saya alami, di
tengah jalan/laut, setelah 2 jam boat meninggalkan dermaga, kami dihadang badai kuat dan hujan
lebat, sehingga nakhoda memutuskan balik kembali ke kota Singkil.
14
C. Program
No. Komponen Monev Sumber informasi Temuan
PSRT PEMDA KS/ GURU
PP SM3T
OBS DOK
1 Pemda Mitra
a. Keterlibatan Pemda terhadap Program SM3T
√ √ √ √ Baik
b. Kekuatan hubungan Pemda mitra dengan LPTK dalam keterlibatan langsung SM3T
√ √ Bagus
c. Komitmen Pemda mitra terhadap program SM3T
√ √ √ Bagus
2 Penempatan Peserta
a. Ketepatan sasaran: lokasi, sekolah, dll
√ √ √ √ √ √ Sangat tepat
b. Jumlah peserta per kecamatan
√ √ √ √ Kurang
c. Jumlah peserta per sekolah
√ √ √ √ √ √ Kurang
d. Kesesuaian kebutuhan sekolah dari aspek : jumlah, mata pelajaran, dll
√ √ √ √ √ √ Kurang
3 Bidang Pendidikan
15
a. Menyusun perangkat pembelajaran: RPP, bahan ajar, alat dan media, dan evaluasi
√ √ √ Ada lengkap dan semua guru SM3T membuat perangkat tersebut
b. Melaksanakan tugas mengajar
√ √ √ √ Sangat baik
c. Melaksanakan layanan bimbingan bagi siswa yang membutuhkan
√ √ √ √ Ada
d. Membantu admins-trasi pendidikan di sekolah
√ √ √ √ Ada
e. Melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler
√ √ √ √ Banyak
f. Melakukan pendampingan belajar siswa di luar jam pelajaran
√ √ √ Ada
4 Bidang kemasyakatan
a. Pemberdayaan masyarakat dan keluarga yang diintegrasikan dengan program POSDAYA
√ √ √ Semua Guru SM3T ada melaksana dan berjalan dengan baik
b. Membina kegiatan pendidikan non formal (pemberan-tasan buta huruf)
√ √ √ Ada
c. Pembinaan kepemudaan (olah raga dan kesenian)
√ √ √ Ada dan Sering
16
d. Peningkatan kesadaran kebersihan dan pengelolaan lingkungan
√ √ √ Ada
5 Profil Sekolah
a. Siswa: Jumlah siswa, jumlah rombel, jumlah rata-rata per rombel, jumlah siswa miskin, dll
√ √ √ Kurang; banyak yang DO. APK sangat rendah.
b. Guru : Jumlah guru, status guru, kualifi-kasi, kepangkatan/ gol, jenis kelamin, yang sudah sertifikasi, dll
√ √ √ Cukup, apa bila semua guru honorer (tidak tetap) terlibat penuh mengajar. Dalam kenyataanya, berbeda, kebanyakan dan sering guru honorer absen mengajar. Dengan demikian dapat dikatakan keca-matan Kepulauan banyak masih kurang guru.
c. Sarana sekolah : jumlah ruang kelas, ruang guru, ruang laboratorium, MCK, dll.
√ √ √ √ Kurang
6 Kendala yang dihadapi
a. Secara umum dapat dikatakan tidak ada kendala yang berarti dalam
pelaksanaan program SM3T
b. Secara spesifik, kendala dalam pelaksanaan pendidikan di kepulauan
Banyak berupa:
a. Guru status PNS sangat kurang
b. Guru honorer (tidak tetap) sering absen mengajar; ini disebabkan,
17
guru-guru honorer tersebut umumnya berdomisili di kota Singkil,
bukan di kepulauan Banyak.
c. Sarana dan prasarana yang kurang lengkap
d. Belum ada bahan ajar dan media pembelajaran yang relevan
e. Kurang minat siswa dalam belajar
f. Buku paket yang masih kurang
g. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) kurang (tidak lengkap)
c. Transportasi laut lama dan kurang baik (ada kapal feri, tetapi tidak
setiap hari ada jadwalnya).
7 Rekomendasi tindak lanjut
1. Program SM3T masih perlu dilanjutkan pelaksanaannya di Kep. Banyak.
2. Pengangkat guru negeri, terutama bagi putra daerah3. Perbaikan sarana-prasarana4. Melengkapi bahan ajar.5. Bea siswa perguruan tinggi (LPTK) buat putra daerah yang berminat
jadi guru, seperti Bidik Misi.
Pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah-sekolah Pulau Banyak kendala yang
dihadapi meliputi :
a. Sarana dan prasarana yang kurang lengkap
b. Guru masih kurang, baik dari aspek kuantitas, relevansi, maupun kualitas.
c. Belum ada silabus yang relevan
d. Belum ada bahan ajar dan media pembelajaran yang relevan
e. Kurang minat siswa dalam belajar
f. Buku paket yang masih kurang
g. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
D. Solusi yang ditempuh
Berdasarkan kendala yang dihadapi solusi yang dapat di tempuh adalah:
1. Meneruskan program SM3T
18
2. Memberi peluang putra daerah lulusan SMA melanjutkan pendidikan ke LPTK
melalui program khusus, seperti Bidik Misi dan Bea siswa lainnya.
3. Guru-guru yang mismatch diberi peluang mengikuti program KKT dengan
penanganan khusus.
4. Melakukan pelatihan guru, baik dalam profesionalisme maupun pedagogik.
5. Meningkatkan pengawasan sekolah oleh dinas
6. Menyusun silabus pembelajaran
7. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
8. Menyusun bahan ajar dan media pembelajaran
9. Memberi masukan kepada wali siswa bersangkutan terhadap pentingnya
pendidikan
10. Menyesusaikan buku paket dengan RPP dalam proses pembelajaran
11. Memanfaatkan lingkungan alam (contextual learning)
E. Nilai-Nilai positif
1. Lingkungan keluarga merupakan pendukung terbesar dalam pendidik anak
2. Adanya kerjasama dan kekompakan dalam masyarakat merupakan langkah
menuju desa maju ke depan
3. Belajar bukan dapat dari buku saja tetapi belajar bisa juga di dapat dari alam
4. Pendidikan bukan hanya mendapatkan ilmu pengetahuan tetapi perubahan
sikap/perilaku harus diimbang
19
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Program SM-3T adalah program pengabdian sarjana pendidikan untuk berpatisipasi
dalam percepatan pembangunan pendidikan daerah 3T selama satu tahun sebagai penyiapan
pendidik profesional yang akan di lanjutkan dengan program pendidikan profesi guru.
Beberapa kesimpulan yang dapat disampaikan: permasalahan pendidik, seperti
kekurangan jumlah (shortage), distribusi tidak seimbang (unblanced distribution), kualifikasi di
bawah standar (under qualification), kurang kompeten (low competenies), serta tidak kesesuain
antara kualifikasi pendidikan dengan bidang yang mampu (mistmatched).
Permasalahan peserta didik adalah angka putus sekolah relatif tinggi, angka partisipasi masih
rendah, dengan demikian perlu peningkatan APK/APM pendidikan di kepulauan Banyak.
Secara umum dapat dikatakan kondisi sarana dan prasarana sekolah-sekolah di Pulau Banyak
rusak.
B. SARAN
1. Diharapkan program SM3T yang sedang berjalan dapat dilanjutkan.
2. Diharapkan program SM3T dilanjutkan ditahun depan.
3. Guru dapat mengikuti Pelatihan dalam bidang kompetensi profesional dan pedagogik,
4. Guru-guru yang mismatch dapat mengikuti program KKT Kemdikbud.
5. Sarana dan prasarana sekolah agar diperbaiki, agar terpenuhinya standar sarana dan
prasarana, dan standar proses dan standar lainnya.
6. Hendaknya Pemda propinsi dan kabupaten berusaha meningkatkan APK/APM.
7. Pengangkatan Guru PNS baru, terutama putra daerah.
8. Bea siswa melanjutkan ke pendidikan tinggi bagi putra daerah.
20