laporan skill lab blok 9_lbm3

7
Pemeriksaan Intra Oral A. Cara Kerja a. Inspeksi 1. Melihat secara langsung warna/perubahan warna gigi, misal adanya stain. 2. Melihat secara langsung gigi geligi yang ada pada rongga mulut seperti adanya karies, abrasi, atrisi, cracking, sisa akar, odontolous. 3. Melihat apakah ada tumpatan pada gigi geligi rongga mulut. bridge atau mahkota jaket. 4. Melihat apakah ada mukosa rongga mulut yang mengalami pembengkakan. 5. Sebelum melakukan pemeriksaan lebih lanjut, sebaikanya kavitas/lubang gigi dibersihkan terlebih dahulu dari sisa-sisa makanan dan dikeringkan. Hal ini dilakukan guna melihat gigi geligi secara utuh lebih jelas (misal kavitas, atrisi gigi). b. Sondasi 1. Tes sondasi menggunakan ujung sonde, bagian ujung sonde yang tajam digoreskan pada dasar kavitas dilakukan dengan tekanan yang terkontrol supaya tidak merusak struktur gigi karena dapat menambah kerusakan pada lapisan enamel gigi. 2. Perhatikan respon pasien apakah merasakan sensasi ngilu atau sakit atau bahkan tidak merasakan apapun. 3. Tujuan melakukan sondasi adalah menentukan sensitivitas dentin dan menentukan kedalaman kavitas. c. Perkusi 1. Melakukan vertikal perkusi, biasanya dilakukan dengan menggunakan instrumen handle/bagian pangkal kaca mulut.

Upload: tiarabistyaastari

Post on 13-Sep-2015

237 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

laporan

TRANSCRIPT

Pemeriksaan Intra OralA. Cara Kerjaa. Inspeksi1. Melihat secara langsung warna/perubahan warna gigi, misal adanya stain.2. Melihat secara langsung gigi geligi yang ada pada rongga mulut seperti adanya karies, abrasi, atrisi, cracking, sisa akar, odontolous.3. Melihat apakah ada tumpatan pada gigi geligi rongga mulut. bridge atau mahkota jaket.4. Melihat apakah ada mukosa rongga mulut yang mengalami pembengkakan.5. Sebelum melakukan pemeriksaan lebih lanjut, sebaikanya kavitas/lubang gigi dibersihkan terlebih dahulu dari sisa-sisa makanan dan dikeringkan. Hal ini dilakukan guna melihat gigi geligi secara utuh lebih jelas (misal kavitas, atrisi gigi).

b. Sondasi1. Tes sondasi menggunakan ujung sonde, bagian ujung sonde yang tajam digoreskan pada dasar kavitas dilakukan dengan tekanan yang terkontrol supaya tidak merusak struktur gigi karena dapat menambah kerusakan pada lapisan enamel gigi.2. Perhatikan respon pasien apakah merasakan sensasi ngilu atau sakit atau bahkan tidak merasakan apapun.3. Tujuan melakukan sondasi adalah menentukan sensitivitas dentin dan menentukan kedalaman kavitas.

c. Perkusi1. Melakukan vertikal perkusi, biasanya dilakukan dengan menggunakan instrumen handle/bagian pangkal kaca mulut.2. Mula-mula mengetukan ujung instrumen pada bagian beberapa gigisehat lalu ke gigi yang berlubang atau dicurigai mengalami kerusakan di bagian oklusal atau insisal gigi.3. Menanyakan sensasi yang dirasakan pasien pada tiap gigi yang diketuk, apakah mengalami neyri atau tidak..4. Tujuan dari dilakukannya perkusi ini adalah untuk mengetahui apakah ada gangguan periodontal atau tidak.5. Perkusi pada oklusal/insisal adalah untuk mengetahui kesehatan jaringan periodontal. Sedangkan perkusi pada area lingual/bukal adalah untuk mengetahui kesehatan jaringan periapikal.

d. Palpasi1. Palpasi ini dilakukan dengan menggunakan jari (bimanual), meraba sepanjang mukosa fasial dan lingual di atas region apikal gigi, lalu membandingkan dengan regio gigi yang sehat.2. Merasakan konsistensi jaringan yang diraba apakah terasa lunak, kenyal, atau keras dan sensasi yang dirasakan pasien (nyeri atau tidak).3. Rasa nyeri pada area yang dipalpasi dapat menunjukan adanya suatu abses pada jaringan atau di dalam tulang alveolar dan seberapa luas perluasan infeksi.

e. Tes Mobilitas1. Menggerakan gigi ke arah lateral dari soket gigi dengan menggunakan jari atau dua handle instrumen (satu handle sebagai pemberi tekanan dan satu handle sebagai stabilitator).2. Tes ini dilakukan untuk menguji keutuhan ligamen dan jaringan periodontal, mengevaluasi integritas attachment apparatus, dan menentukan apakah gigi terikat longgar atau kuat pada tulang alveolar.3. Jumlah gerakan menunjukan kondisi periodonsium, semakin besar gerakan yang terjadi pada gigi tersebut maka semakin jelek status periodontalnya.4. Klasifikasi mobilitas gigi: Derajat 0 tidak ada kegoyahan Derajat 1 kegoyahan < 1 mm Derajat 2 kegoyahan 1 mm Derajat 3 kegoyahan > 1 mm dan segala arah/apokoinsisal

f. Tes Vitalitas1. Tes vitalitas gigi ini dilakukan untuk mengetahui apakah gigi vital (hidup) atau nonvital. Tes vitalitas gigi ada 2 cara yaitu termal dan elektrik. Cara tes vitalitas dengan termal adalah sebagai berikut.2. Mengeringkan mukosa (gingiva) dari gigi yang akan dites vitalitasnya.3. Mengisolasi saliva dengan menggunakan cotton roll.4. Menyemprotkan CE (Chloro Ethyl) pada cotton pellet hingga terbentuk bunga es lalu di aplikasikan pada bagian semento enamel junction pada gigi dan permukaan mukosa gingiva yang sebelumnya telah dikeringkan.5. Jika terdapat respon positif (nyeri/ngilu) artinya gigi masih vital. Jika terdapat respon negatif (dingin, tak ada rasa) artinya gigi nonvital.

g. Membau (Tes Bakteri)1. Mengambil pinset dengan menggunakan cotton pellet2. Lalu masukan cotton pellet dalam cavitas/ gigi yang sakit3. Apabila terdapat bau (menyengat, khas seperti aseton), maka hasil positif.

B. Hasil Pemeriksaan Intra OralData Probandus:Nama: Kardinah PuspitaJenis Kelamin: PerempuanUsia: 19 tahunBerat Badan: 149 cmTinggi Badan: 47 kg

a. Inspeksi1. Gigi 36 dan 46 hilang karena ekstraksi2. Tidak terdapat kelainan warna pada mukosa. Mukosa oral berwarna merah muda3. Tidak ada gigi impaksi.4. Tidak ada karies gigi.5. Ditemukan biofilm pada servikal dan aproksimal gigi geligi.6. Tidak ditemukan kelainan pada lidah. Lidah berwarna merah muda7. Tidak ada pembengkakan pada mukosa rongga mulut.b. Sondasi1. Tidak ada kavitas pada oklusal/proksimal/servikal.2. Respon negatif terhadap sondasi yang artinya tak ada gangguan pada gigi geligi.c. Palpasi1. Hasil palpasi negatif. Tidak ditemukan pembengkakan pada mukosa rongga mulut. Konsistensi gingiva normal keras-kenyal. Konsistensi mukosa normal.d. Perkusi1. Hasil perkusi negatif. Tak ada respon nyeri dari pasien yang menandakan bahwa jaringan periodontal dan jaringan peripikal dari gigi geligi probandus normal.e. Tes Vitalitas1. Hasil tes vitalitas posistif. Respon yang dirasakan probandus adalah ngilu yaitu nyeri tajam dan singkat saat CEJ ditempelkan cotton pellet yang telah diberi CE. Hal ini menunjukan bahwa gigi vital.f. Tes Mobilitas1. Tes moblitas menunjukan derajat 1. Hal ini menunjukan bahwa jaringan periodontal probandus normal.

Dari hasil pemeriksaan mukosa oral, didapatkan kondisi dari mukosa labial, mukosa gingiva, mukosa bukal, palatal, uvula dalam keadaan normal, tidak ada abses. Konsistensi dari mukosa gingiva tersebut yaitu kenyal-keras dan berwarna merah muda. Konsistensi mukosa bukal labial yaitu kenyal normal dan berwarna merah muda. Mukosa palatal konsistensinya keras. Uvulae simetris, warna merah muda. Lidah normal, tak ditemukan lesi, jamur, atau tampilan lidah yang lain (misal geographic tongue).

Odontogram