laporan sisman

28
BAB I PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan akan dibahas mengenai latar belakang, tujuan dari praktikum, manfaat dari praktikum, batasan praktikum serta asumsi praktikum. 1.1 Latar Belakang Di era global ini, telah banyak ditemukan berbagai macam teknologi sehingga dapat membantu pekerjaan manusia dalam membuat dan menciptakan sesuatu. Salah satu contohnya ialah melakukan pembubutan yang dilakukan oleh mesin bubut agar membuat komponen-komponen mesin berbentuk silindris. Membubut adalah suatu proses pemotongan benda kerja dimana benda kerja yang akan dipotong tercekam dan berputar pada sumbunya. Sementara alat potong digerakkan secara linear kearah benda kerja tersebut sehingga terjadi pemotongan. Di dalam industri manufaktur, mesin bubut merupakan salah satu alat yang digunakan untuk membantu perkerjaan kita di bidang industri. Mesin bubut terbagi menjadi dua macam, yaitu mesin bubut konvensional dan mesin bubut non- konvensional. Mesin bubut yang akan dibahas kali ini ialah mesin bubut konvensional, dimana menggunakan handle secara manual. Mesin bubut (Turning Machine) adalah suatu mesin perkakas yang dalam proses pengerjaanya bergerak memutar benda kerja dan menggunakan mata potong pahat atau tools sebagai alat untuk menyayat benda kerja. Mesin bubut merupakan salah satu mesin proses produksi yang dipakai untuk

Upload: ahmad-sodik

Post on 03-Oct-2015

23 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

praktikum

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

Pada bab pendahuluan akan dibahas mengenai latar belakang, tujuan dari praktikum, manfaat dari praktikum, batasan praktikum serta asumsi praktikum.

1.1 Latar BelakangDi era global ini, telah banyak ditemukan berbagai macam teknologi sehingga dapat membantu pekerjaan manusia dalam membuat dan menciptakan sesuatu. Salah satu contohnya ialah melakukan pembubutan yang dilakukan oleh mesin bubut agar membuat komponen-komponen mesin berbentuk silindris. Membubut adalah suatu proses pemotongan benda kerja dimana benda kerja yang akan dipotong tercekam dan berputar pada sumbunya. Sementara alat potong digerakkan secara linear kearah benda kerja tersebut sehingga terjadi pemotongan. Di dalam industri manufaktur, mesin bubut merupakan salah satu alat yang digunakan untuk membantu perkerjaan kita di bidang industri. Mesin bubut terbagi menjadi dua macam, yaitu mesin bubut konvensional dan mesin bubut non-konvensional. Mesin bubut yang akan dibahas kali ini ialah mesin bubut konvensional, dimana menggunakan handle secara manual.Mesin bubut (Turning Machine) adalah suatu mesin perkakas yang dalam proses pengerjaanya bergerak memutar benda kerja dan menggunakan mata potong pahat atau tools sebagai alat untuk menyayat benda kerja. Mesin bubut merupakan salah satu mesin proses produksi yang dipakai untuk membentuk benda kerja yang berbentuk silindris. Prinsip kerja mesin bubut secara umum ialah dengan benda kerja yang berputar, sedangkan pisau bubut bergerak memanjang dan melintang. Kemudian pisau bubut memakan benda kerja dengan kecepatan tertentu sehingga dapat sesuai dengan desain benda kerja yang kita inginkan. Dalam tahap awal penggunaan mesin bubut sendiri, benda kerja terlebih dahulu dipasang pada chuck (pencekam) yang terpasang pada spindle mesin. Kemudian spindle dan benda kerja berputar dengan kecepatan sesuai perhitungan. Alat potong (pahat) yang dipakai untuk membentuk benda kerja, akan disayatkan pada benda kerja yang berputar. Alat potong (pahat) akan mudah untuk memotong benda kerja sehingga benda kerja mudah dibentuk sesuai yang diinginkan.Mesin bubut (Turning Machine) merupakan salah satu mesin yang biasa digunakan dalam suatu industri manufaktur. Mesin bubut (Turning Machine) merupakan salah satu mesin konvensional yang banyak digunakan dalam bidang industri. Oleh karena itu, penting bagi kami untuk mengetahui komponen, fungsi dan prinsip kerja mesin bubut serta perhitungannya sehingga dapat menjalankan mesin bubut tersebut. Dalam laporan ini akan dibahas mengenai mesin bubut, bagian-bagian, fungsi dan cara menggunakan, serta penghitungan dalam mesin bubut sendiri. Teknik membubut merupakan salah satu dasar keterampilan yang harus dikuasai. Sehingga, dengan mengetahui mesin bubut, diharapkan kami dapat menerapkan dalam dunia nyata agar dapat menghasilkan benda kerja.1.2 Tujuan PraktikumTujuan dalam pelaksanaan praktikum ini adalah:1. Agar praktikan dapat mengenal dan memahami prinsip kerja dan fungsi dari mesin bubut.2. Agar praktikan dapat mengoperasikan dan mampu membuat benda kerja dengan mesin bubut. 3. Agar praktikan dapat melakukan analisa terhadap proses permesinan dengan mesin bubut.1.3 Manfaat PraktikumManfaat dalam pelaksanaan praktikum ini adalah:1. Mengetahiu komponen-komponen mesin bubut.2. Mengetahui prinsip kerja mesin bubut.3. Mengoperasikan mesib bubut.4. Menambah wawasan mengenai teknologi di bidang permesinan.5. Mengaplikasikan pekerjaan ke dalam dunia nyata, sehingga ketika terjun kedalam lantai produksi, praktikan dapat dengan ahli menggunakan mesin bubut.6. Menghasilkan produk yang memiliki nilai jual.1.4 Batasan PraktikumUntuk memperjelas ruang lingkup permasalahan, maka dalam penulisan laporan ini akan akan diberikan batasan-batasan yaitu :1. Ukuran yang digunakan dalam perhitungan benda kerja menggunakan satuan mm.2. Benda kerja yang dipakai dalam praktikum kali ini ialah benda kerja yang komponennya berupa aluminium alloy.1.5 Asumsi PraktikumDalam praktikum kali ini, kami membuat asumsi praktikum berupa :1. Saat praktikum, mesin bubut bermerk Krisbow bertipe. dapat bekerja secara optimal sehingga dapat menghasilkan desain benda kerja praktikum yang sesuai. Mesin bubut dicek terlebih dahulu agar sesuai dan dapat bekerja secara optimal. Kemudian, dalam penggunaan listrik di dalam Gedung Barat Teknik Industri (GBTI) Universitas Brawijaya, mesin bubut menggunakan line listrik tersendiri agar dalam proses pengerjaannya dapat berjalan lancar tanpa didapatkannya kendala seperti mesin mati saat beroperasi.2. Bahan baku berupa aluminium alloys selalu tersedia sehingga dapat praktikum dapat berjalan lancar.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

Pada bab tinjauan pustaka akan dibahas mengenai mesin bubut, fungsi mesin bubut, jenis-jenis mesin bubut, bagian-bagian mesin bubut, pahat bubut, dan rumus perhitungan berupa spindle speed, depth of cut, tapering, food rate, machining time: turning, facing dan material removal rate.2.1 Mesin BubutMesin bubut (Turning Machine) adalah suatu mesin perkakas yang dalam proses pengerjaanya bergerak memutar benda kerja dan menggunakan mata potong pahat atau tools sebagai alat untuk menyayat benda kerja. Proses pembubutan merupakan proses permesinan yang digunakan untuk membuat komponen-komponen mesin berbentuk silindris. Prinsip kerja mesin bubut secara umum ialah dengan benda kerja yang berputar, sedangkan pisau bubut bergerak memanjang dan melintang. Kemudian pisau bubut memakan benda kerja dengan kecepatan tertentu sehingga dapat sesuai dengan desain benda kerja yang kita inginkan.

Gambar 2.1 Bagian-bagian Mesin BubutSumber : 2011. http://web.iitd.ac.in/Dalam tahap awal penggunaan mesin bubut sendiri, benda kerja terlebih dahulu dipasang pada chuck (pencekam) yang terpasang pada spindle mesin. Kemudian spindle dan benda kerja berputar dengan kecepatan sesuai perhitungan. Alat potong (pahat) yang dipakai untuk membentuk benda kerja umumnya ialah pahat bubut dalam keadaan diam, yang kemudian akan disayatkan pada benda kerja yang berputar. Alat potong (pahat) akan mudah untuk memotong benda kerja sehingga benda kerja mudah dibentuk sesuai yang diinginkan. Pada perkembangannya ada jenis mesin bubut yang berputar alat potongnya, sedangkan benda kerja diam. Dalam kecepatan putar sesuai perhitungan, alat potong akan mudah untuk memotong benda kerja sehingga benda kerja mudah dibentuk sesuai yang diinginkan. Kemudian, kita dapat mengatur kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan translasi pahat. Dengan mengatur perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan translasi pahat maka akan diperoleh berbagai macam ulir dengan ukuran kisar yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan menukar roda gigi translasi (change gears) yang menghubungkan poros spindel dengan poros ulir (lead screw). Roda gigi penukar disediakan secara khusus untuk memenuhi keperluan pembuatan ulir. Jumlah gigi pada masing-masing roda gigi penukar bervariasi besarnya mulai dari jumlah 15 sampai dengan jumlah gigi maksimum 127. Roda gigi penukar dengan jumlah 127 mempunyai ke khususan karena digunakan untuk mengkonversi dari ulir matrik ke ulir inchi.Comment by Toshiba: HapusProses pembubutan tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan mesin perkakas konvensional atau dengan mesin perkakas CNC. Dikatakan konvensional karena untuk membedakan mesin-mesin yang dikontrol dengan komputer CNC (Computer Numerically Controlled) ataupun kontrol numerik (Numerical Control) dan untuk jenis mesin konvensional, diperlukan keterampilan manual dari operatornya.2.2 Fungsi Mesin BubutBerbagai macam variasi proses permesinan yang dapat dijalankan di mesin bubut adalah :1. FacingMata pahat secara radial memakan benda kerja yang berputar untuk membentuk permukaan yang datar.2. Taper Turning (Pembuatan Tirus)Mata pahat memsakan benda kerja pada sudut tertentu, sehingga membentuk silinder yang meruuncing atau bentuk kerucut.3. Contour Turning (Pembubutan Kontur)Mata pahat dihantarkan dengan mengikuti garis bentuk tertentu sehingga diperoleh benda dengan kontur yang sesuai dengan garis bentuk tersebut.4. Form Trurning (Pembubutan Bentuk)Menggunakan mata pahat yang memiliki bentuk tertentu dan dihantarkan dengan cara menekankan mata pahat tersebut secara radial ke benda kerja.

Gambar 2.2 Fungsi Mesin BubutSumber : Groover (2012:362)5. Chamfering (Pembubutan Pinggul)Tepi mata pahat digunakan untuk memotong tepi ujung silinder dengan sudut potong tetentu.6. Cutoff (Pemotongan)Mata pahat dihantarkan secara radial ke benda kerja yang berputar pada suatu lokasi tertentu sehingga memotong benda kerja tersebut.7. Threading (Pembuatan Ulir)Mata pahat yang runcing dihantarkan secara linear memotong permukaan luar benda kerja yang berputar dalam arah yang sejajar dengan sumbu putar dengan kecepatan hantaran tertentu sehingga terbentuk ulir pada silinder.8. Boring (Pembubutan Lubang)Mata pahat tunggal dihantarkan secara linear, sejajar dengan sumbu putar, pada diameter dalam suatu lubang benda kerja yang telah dibuat sebelumnya.9. Drilling (Pembuatan Lubang)Pembuatan lubang dapat dilakukan dengan mesin bubut, dengan menghantarkan drill ke benda kerja yang berputar sepanjang sumbu putarnya. Perluasan lubang (reaming) dapat juga dilakukan dengan cara yang sama.10. Knurling (Pembuatan Kartel)Operasi pembentukan logam untuk menghasilkan pola lubang palka menyilang pada permukaan luar benda kerja.

2.3 Jenis Jenis Mesin Bubut

Dilihat dari segi dimensinya, mesin bubut dibagi dalam beberapa kategori, yaitu: mesin bubut ringan, mesin bubut sedang, mesin bubut standart, dan mesin bubut berat. 1. Mesin Bubut RinganMesin bubut ringandigunakan untuk benda kerja yang berdimensi kecil, mesin ini mudah dipindahkan sesuai dengan kebutuhan dan dapat diletakkan di atas meja. Mesin bubut ringan biasanya digunakan padahome industrykarena sederhana dan panjangnya tidak lebih dari 1200mm.

Gambar 2.2 Mesin Bubut RinganSumber : Henggar. 2011. http://eprints.undip.ac.id/39155/1/Perbaikan_Mesin_Bubut.pdf2. Mesin Bubut Sedang (Medium Lathe)Jenis mesin bubut sedang dapat membubut diameter benda kerja sampai dengan 200 mm dan panjang sampai dengan 100 mm cocok untuk industri kecil atau bengkel-bengkel perawatan dan pembuatan komponen. Umumnya digunakan pada dunia pendidikan atau pusat pelatihan, karena harganya terjangkau dan mudah dioperasikan.

Gambar 2.3 Mesin Bubut SedangSumber : Henggar. 2011. http://eprints.undip.ac.id/39155/1/Perbaikan_Mesin_Bubut.pdf3. Mesin Bubut Standar (Standart Lathe)Jenis mesin bubut mesin bubut standar disebut sebagai mesin bubut standar karena di samping memiliki komponen seperti pada mesin ringan dan sedang juga telah dilengkapi berbagai kelengkapan tambahan yaitu keran pendingin, lampu kerja, bak penampung beram dan rem untuk menghentikan mesin dalam keadaan darurat.

Gambar 2.4 Mesin Bubut StandarSumber : Henggar. 2011. http://eprints.undip.ac.id/39155/1/Perbaikan_Mesin_Bubut.pdf4. Mesin Berat Mesin bubut berat digunakan untuk benda kerja yang berdimensi besar. Terbagi atas mesin bubut beralas panjang, mesin bubut lantai, dan mesin bubut tegak.

Gambar 2.5 Mesin BeratSumber : Henggar. 2011. http://eprints.undip.ac.id/39155/1/Perbaikan_Mesin_Bubut.pdf

2.4 Bagian Bagian Mesin Bubut

Gambar 2.6 Bagian-Bagian Mesin BubutSumber : Groover (2012: )Tabel 2.1 Bagian-Bagian Engine LatheNoBAGIANFUNGSI

1Head Stock

Kepala tetap dimana gear box dan quick change gear box dipasang

2Pitch Selector

Untuk memilih jarak pitch ulir yang diinginkan

3On Off / Emergency ButtonTombol untuk menyalakan dan mematikan mesin bubut.

4CW/CCW Spindle SwitchUntuk mengatur putaran Spindle searah atar berlawanan arah jarum jam

5Chuck Protector

Untuk melindungi pengguna dari geram yang dihasilkan benda kerja saat proses pembubutan berlangsung.

6Spindle

Berfungsi untuk memutar benda kerja

7Tail Stock

Berfungsi untuk menahan ujung benda kerja saat pembubutan dan juga dapat digunakan untuk memegang pahat

8Leadscrew

Poros berulir yang berfungsi untuk menggerakan carriage saat melakukan penguliran

9Compoundrest HandwheelControl untuk menggerakan compound rest

10Split Nut LeverDigunakan untuk menggerakan split nut yang nantinya akan memutar lead screw

11Cross Slide HandwheelKontrlo untuk menggerakan cross slide

12Carriage Longitudinal Feed HandwheelControl untuk menggerakan carriage

13CarriageMeja penggerak pahat dan control penggerak pahat

14Tool PostBagian untuk memegang pahat mesin bubut

15ChuckBagian untuk mencekam dan memutar benda kerja

2.5 Pahat BubutPahat bubut yaitu alat potong yang digunakan untuk menyayat benda kerja yang terjadi pada saat sisi potong pahat menyentuh benda kerja yang berputar. Jenis-jenis pahat bubut:1. Pahat bubut mukaPahat bubut muka memiliki sudut 55 derajat dan biasanya digunakan untuk pembubutan muka atau facing.2. Pahat bubut rata kananPahat bubut rata kanan memiliki sudut 80 derajat dan memiliki sudut bebas dan sistem pemakanannya dari kiri ke arah kanan mendekati cekam.3. Pahat bubut ulirPahat ini biasanya digunakan untuk proses penguliran dimana jika pahat ulir untuk metrik memiliki sudut 60 derajat.4. Pahat bubut dalamPahat bubut dalam ini biasanya digunakan untuk membubut bagian dalam lubang yang sudah di bor atau untuk memperbesar lubang dan biasanya bubut dalam ini memakai pahat alat bantu.5. Pahat potong untuk bubutPahat ini digunakan untuk memotong benda kerja, biasanya untuk hasil akhir dari pembubutan dan diteruskan dengan pemotongan benda kerja lihat gambar dibawah ini bentuk pahat potong untuk bubut.

2.6 Rumus Perhitungan2.6.1 Spindle Speed

Dimana:N= kecepatan spindle (rpm)v= kecepatan pemotongan (m/min)D = diameter dalam (mm)2.6.2 Depth of Cut

Dimana:d= depth of cut (mm)= diameter awal (mm)= diameter akhir (mm)2.6.3 Tapering

2.6.4 Feed Rate Dimana:= feed (rev)= feed rate (mm/min)= fotational speed (rev/min)2.6.5 Machining Time2.6.5.1 TurningTm = 2.6.5.2 FacingTm = Dimana:= time machining (min)L= length (mm)= feed rate (mm/min) = Jumlah pemakanan2.6.5.3 Material Removal Rate = cutting speed (m/min) = Material Removal Rate /min) = feed (mm/rev)

BAB IIIMETODOLOGI PRAKTIKUM

Pada bab metodologi praktikum akan dibahas mengenai alat dan bahan, diagram alir praktikum, prosedur praktikum.3.1 Alat dan Bahan1. Alumunium: Digunakan sebagai bahan praktikum.2. Jangka Sorong : Digunakan untuk mengukur dimensi benda kerja3. Kunci Chunk: Digunakan untuk mengencangkan chuck/pencekam.4. Stopwatch : Digunakan untuk mengetahui waktu dalam proses pemakanan.5. Penanda: Digunakan untuk member tanda pada benda kerja.6. Kunci ring: Digunakan untuk memasang/melepas pahat pada tool lost.7. Pelumas DW 40 : Digunakan sebagai lapisan pelindung untuk dua benda yang bersentuhan8. APD (Alat Pelindung Diri): Digunakan sebagai pelindung selama proses praktikum.

3.2 Diagram Alir PraktikumSTARTSiapkan desain benda, benda kerja, alat dan bahanMengukur Dimensi Benda Kerja, Beri tanda pada area pembubutanPasang Benda Kerja Pada Chuck mesin bubutAtur konfigurasi pada mesin bubut sesuai dengan kebutuhanNyalakan Mesin BubutTentukan titik nol dari benda kerja dengan mendekatkan pahat sampai tepat menyentuh benda kerjaProses Pembubutan dapat dilakukan sesuai desain benda kerjaJauhkan pahat dari benda kerjaMatikan mesinCek kesesuaian benda dengan desain benda yang akan diinginkan Bersihkan dan rapikan kembali alat dan mesin yan telah digunakanBenda kerja telah jadiSELESAIMenentukan depth of cut dari pemakanan pada tiap pemotonganLakukan proses pembubutan kerjaBerikan coolant secara teratur kepada benda kerja dan pahatMatikan mesin jika terjadi ganguan pada mesin selama proses pembubutanTentukan titik nol dari benda kerja dengan mendekatkan pahat sampai tepat menyentuh benda kerjaProses Pembubutan dapat dilakukan sesuai desain benda kerjaSTARTSiapkan benda desain, benda kerja, alat dan bahanMengukur Dimensi Benda Kerja, Beri tanda pada area pembubutanPasang Benda Kerja Pada Chuck mesin bubutAtur konfigurasi pada mesin bubut sesuai dengan kebutuhanNyalakan Mesin BubutTentukan titik nol dari benda kerja dengan mendekatkan pahat sampai tepat menyentuh benda kerjaProses Pembubutan dapat dilakukan sesuai desain benda kerja

3.3 ProsedurPraktikuma. Sebelum proses pembubutan/ persiapan1. Mengecek mesin yang akan digunakan.2. Siapkan desain, benda kerja, alat dan bahan yang dibutuhkan untuk proses pengerjaan dengan mesin bubut.3. Lakukan pengukuran dimensi benda kerja, beri tanda pada area pembubutan sesuai dengan desain yang telah ditentukan.4. Pasang benda kerja pada chuck mesin bubut.5. Atur konfigurasi pada mesin bubut, pastikan konfigurasi mesin sesuai dengan yang dibutuhkan.6. Nyalakan mesin bubut.7. Tentukan titik nol dari benda kerja dengan cara mendekatkan pahat sampai tepat menyentuh/ menggores benda kerja.8. Proses pembubutan dapat dilakukan sesuai desain benda kerja.b. SelamaProsesPembubutan1. Tentukan depth of cut dari pemakanan pada tiap pemotongan, sebaiknya tidak terlalu besar.2. Lakukan proses pembubutan benda kerja.3. Berikan coolant secara teratur kepada benda kerja dan pahat.4. Matikanmesinjikaterjadigangguanpadamesinselama proses pembubutan.c. Setelah Proses Pembubutan1. Jauhkanpahatdaribendakerja.2. Matikanmesin.3. Cek kesesuaian benda dengan desain benda yang diinginkan ( apabila belum sesuai, lakukan proses pemakanan ulang)4. Bersihkan dan rapikan kembali alat dan mesin yang telah digunakan.5. Selesai.

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab hasil dan pembahasan akan dibahas mengenai data praktikum, perhitungan dan analisa dan studi kasus.4.1 Data Praktikuma. Dimensi Awal Benda Kerja

Gambar 3.1 Benda Kerja Sebelum DIbubutPanjang (mm)122,8

Diameter (mm)31,9

b. Dimensi Benda Kerja Setelah Dilakukan Turning

Gambar 3.2 Benda Kerja Setelah turningPanjang (mm)

Diameter (mm)

c. Dimensi Benda Kerja Setelah Dilakukan Chamfering

Gambar 3.3 Benda Kerja Setelah chamferingPanjang (mm)

Diameter (mm)

4.2 Perhitungan dan Analisa4.2.1 Data Aktual4.2.2 Data Teoritis4.2.2.1 Data Pengukuran TurningNoL (mm)D0 (mm)Df (mm)d (mm)t (detik)

1.122.8323135

2.122.8313020

3.122.8302931

4.122.82927.561

5.122.827.52675

6.122.82624.557

7.122.824.52350

8.122.82321.596

9.122.821.52062

10.122.82018.558

11.122.818.51748

12.122.8171682

13.122.8161561

4.2.2.3 Data Penirusan (Chamfering)NoD0 (mm)Df (mm) (0)d (mm)t (detik)

1.1513.530036

2.13.512.530030

4.3 Studi Kasus4.3.1 Permasalahan4.3.2 Penyebab Permasalahan4.3.3 SolusiDari praktikum ini, solusi yang kelompok kami dapat yaitu: Jika melakukan pembubutan semi-automatic, maka harus dilakukan pemutaran pahat secara konstan agar permukaan benda kerja yang dihasilkan rata dan halus Hasil dari pembubutan pada suatu benda kerja biasanya cenderung berbeda dengan desain benda kerja. Oleh karena itu, diberikan toleransi terhadap hasil dari proses pembubutan terhadap benda kerja

BAB VPENUTUP

Pada bab kesimpulan akan dibahas mengenai kesimpulan dan saran.5.1 Kesimpulan5.2 SaranSetelah kami melakukan praktikum, kami mempunnyai pengalaman yang dapat kami jadikan pelajaran, yaitu sebagai berikut :1. Saat proses pembubutan, diperlukan kecepatan yang konstan saat memutar wheel. Sehingga dapat diperoleh hasil yang pembubutan yang baik dan mendekati desain benda kerja dalam pemakanannya.

Daftar Pustaka

http://id.wikipedia.org/wiki/Mesin_bubut diunduh pada tanggal 6 Maret 2015http://rumahcahaya.com/mesin-bubut/ diunduh pada tanggal 6 Maret 2015http://deltapanca.blogspot.com/2013/07/laporan-praktikum-proses-produksi.html diunduh pada tanggal 6 Maret 2015http://arudamkanateknik.blogspot.com/2014/07/macam-macam-mesin-bubut-dan-fungsinya_20.html diunduh pada tanggal 6 Maret 2015http://mesin-mes.blogspot.com/2013/12/jenis-jenis-pahat-bubut-dan-fungsinya.html diunduh pada tanggal 6 Maret 2015http://jurnal.pnl.ac.id/wp-content/plugins/Flutter/files_flutter/1370936862JurnalPolimesinami.pdfhttp://staff.uny.ac.id/sites/default/files/(PPt)%20Materi%202.%20Proses%20Kerja%20Bubut%20(Turning).pdfhttp://ft.unsada.ac.id/wp-content/uploads/2008/04/bab4-pp2.pdfhttp://eprints.undip.ac.id/39155/1/Perbaikan_Mesin_Bubut.pdfhttp://www.polines.ac.id/rekayasa/upload/jurnal/jurnal_rekayasa_1335792097.pdfhttp://repository.binus.ac.id/2009-2/content/D0592/D059283626.doc.http://doddi_y.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/27225/MESIN+BUBUT.pdf. (http://google/indoteknik.com, 2011)http://www.hsmworks.com/docs/hsmworks/2012/en/#StrategyTurningChamSurface Generation Mechanisms in Finish Hard Turning https://smartech.gatech.edu/bitstream/handle/1853/14181/aramesh.pdfhttp://www.custompartnet.com/glossary/thttp://www.brighthubengineering.com/manufacturing-technology/64501-lathe-machines-used-in-industry/http://www.longwood.edu/assets/chemphys/ch7.pdfhttp://web.iitd.ac.in/~pmpandey/MEL120_html/Machining%20Operations%20and%20Machine%20Tools.pdf