laporan singkat rapat panja ruu tentang · pdf filelaporan singkat rapat panja ruu tentang...

4
LAPORAN SINGKAT RAPAT PANJA RUU TENTANG KEISTIMEWAAN DIY KOMISI II DPR RI (Bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, Pertanahan dan Reforma Agraria) -------------------------------------------------------------------------------------------------- Tahun Sidang : 2011-2012 Masa Persidangan : IV Rapat Ke : -- Jenis Rapat : Rapat Panitia Kerja Sifat Rapat : Terbuka Hari/Tanggal : Kamis, 5 Juli 2012 Waktu : 13.00 WIB - Selesai Tempat : Ruang Rapat Komisi II DPR RI (Gd. Nusantara / KK III) Acara : Pembahasan materi Panja RUUK DIY Ketua Rapat : Drs. Agun Gunandjar Sudarsa,Bc.IP.M.Si/Ketua Komisi II DPR RI Sekretaris Rapat : Dra. Hani Yuliasih/Kabag.Set Komisi II DPR RI Hadir : 22 dari jumlah 25 Anggota Panja RUUK DIY Komisi II DPR RI Hadir Tamu : Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri beserta jajarannya. I. PENDAHULUAN 1. Rapat Panitia Kerja Komisi II DPR RI pada hari Kamis tanggal 5 Juli 2012 dibuka pukul 13.30 WIB yang dipimpin oleh Ketua Komisi II DPR RI, Yth. Drs. Agun Gunandjar Sudarsa,Bc.IP.M.Si dan dinyatakan terbuka untuk umum. 2. Ketua Rapat menyampaikan agenda Rapat Kerja dengan Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri beserta jajarannya pada hari ini yakni melanjutkan pembahasan materi Panja RUU tentang Keistimewaan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). 3. Pimpinan Komisi II DPR RI menyampaikan bahwa perkembangan pembahasan RUUK DIY yang ada sudah ada titik harapan penyelesaian. Hal ini dikarenakan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono telah memberikan petunjuk bahwa tidak ada mekanisme perpanjangan mengingat masa jabatan Sultan dan Paku Alam sebagai Gubernur dan wakil Gubernur DIY akan berakhir pada 9 Oktober 2012 mendatang. Kemudian diharapkan proses waktu pengundangannya tidak melebihi tanggal 9 Oktober 2012 mendatang, sehingga RUUK DIY selesai pada masa sidang I tahun masa sidang 2012 – 2013 yang bisa langsung masuk ke Tim Perumus dan kemudian dilaporkan kembali ke Panja untuk disepakati. Setelah disepakati di Panja dan disetujui di Pleno Komisi II DPR RI diharapkan bisa dibawa ke Badan Musyawarah (Bamus) dan lalu dibawa ke Paripuna untuk diputuskan. 4. Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri menyampaikan bahwa pada bulan Juni 2012, Presiden RI, Mendagri dan Sultan telah bertemu dan terdapat beberapa kesepakatan dari hasil pertemuan tersebut, dimana prinsip-prisip kesepakatannya yaitu sebagai berikut: TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

Upload: nguyenkiet

Post on 06-Feb-2018

215 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN SINGKAT RAPAT PANJA RUU TENTANG · PDF fileLAPORAN SINGKAT RAPAT PANJA RUU TENTANG KEISTIMEWAAN DIY ... perpanjangan mengingat masa jabatan Sultan dan Paku Alam sebagai Gubernur

LAPORAN SINGKAT RAPAT PANJA RUU TENTANG KEISTIMEWAAN DIY

KOMISI II DPR RI (Bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, Pertanahan dan Reforma Agraria) --------------------------------------------------------------------------------------------------

Tahun Sidang : 2011-2012 Masa Persidangan : IV Rapat Ke : -- Jenis Rapat : Rapat Panitia Kerja Sifat Rapat : Terbuka Hari/Tanggal : Kamis, 5 Juli 2012 Waktu : 13.00 WIB - Selesai Tempat : Ruang Rapat Komisi II DPR RI (Gd. Nusantara / KK III) Acara : Pembahasan materi Panja RUUK DIY Ketua Rapat : Drs. Agun Gunandjar Sudarsa,Bc.IP.M.Si/Ketua Komisi II DPR RI Sekretaris Rapat : Dra. Hani Yuliasih/Kabag.Set Komisi II DPR RI Hadir : 22 dari jumlah 25 Anggota Panja RUUK DIY Komisi II DPR RI Hadir Tamu : Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri

beserta jajarannya. I. PENDAHULUAN

1. Rapat Panitia Kerja Komisi II DPR RI pada hari Kamis tanggal 5 Juli 2012 dibuka pukul 13.30 WIB yang dipimpin oleh Ketua Komisi II DPR RI, Yth. Drs. Agun Gunandjar Sudarsa,Bc.IP.M.Si dan dinyatakan terbuka untuk umum.

2. Ketua Rapat menyampaikan agenda Rapat Kerja dengan Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri beserta jajarannya pada hari ini yakni melanjutkan pembahasan materi Panja RUU tentang Keistimewaan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

3. Pimpinan Komisi II DPR RI menyampaikan bahwa perkembangan pembahasan RUUK DIY yang ada sudah ada titik harapan penyelesaian. Hal ini dikarenakan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono telah memberikan petunjuk bahwa tidak ada mekanisme perpanjangan mengingat masa jabatan Sultan dan Paku Alam sebagai Gubernur dan wakil Gubernur DIY akan berakhir pada 9 Oktober 2012 mendatang. Kemudian diharapkan proses waktu pengundangannya tidak melebihi tanggal 9 Oktober 2012 mendatang, sehingga RUUK DIY selesai pada masa sidang I tahun masa sidang 2012 – 2013 yang bisa langsung masuk ke Tim Perumus dan kemudian dilaporkan kembali ke Panja untuk disepakati. Setelah disepakati di Panja dan disetujui di Pleno Komisi II DPR RI diharapkan bisa dibawa ke Badan Musyawarah (Bamus) dan lalu dibawa ke Paripuna untuk diputuskan.

4. Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri menyampaikan bahwa pada bulan Juni 2012, Presiden RI, Mendagri dan Sultan telah bertemu dan terdapat beberapa kesepakatan dari hasil pertemuan tersebut, dimana prinsip-prisip kesepakatannya yaitu sebagai berikut:

TERBATAS

(Untuk Kalangan Sendiri)

Page 2: LAPORAN SINGKAT RAPAT PANJA RUU TENTANG · PDF fileLAPORAN SINGKAT RAPAT PANJA RUU TENTANG KEISTIMEWAAN DIY ... perpanjangan mengingat masa jabatan Sultan dan Paku Alam sebagai Gubernur

a. Sri Sultan Hamengku Buwono X (HB) yang bertahta menjadi Calon Gubenur dan

Sri Paduka Pakualam (PA) yang bertahta menjadi Calon Wakil Gubernur (muncul

dalam persyaratan) bahwa dalam hal ini tidak ada calon yang lain.

b. Apabila HB dan PA yang bertahta bersedia dan memenuhi syarat sebagai Cagub

dan Cawagub, maka DPRD melakukan verifikasi terhadap persyaratan sebagai

Cagub dan Cawagub (persyaratan sesuai UU Pemerntah Daerah terbaru nanti

yang harus dimasukkan dalam RUUK DIY).

c. Apabila telah memenuhi persyaratan, DPRD menetapkan HB dan PA yang

bertahta sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur dengan masa jabatan selama 5

tahun.

d. Selanjutnya DPRD mengajukan kepada Presiden RI melalui Mendagri untuk

mendapatkan pengesahan pengangkatan dan dalam hal ini paling cepat

dibutuhkan waktu 1 minggu.

e. Pelantikan Gubernur dan Wagub dilakukan oleh Presiden RI, dan Presiden RI

dapat melimpahkan kepada Wapres RI. Kemudian apabila Presiden dan Wapres

RI berhalangan Presiden RI melimpahkan kepada Mendagri.

f. HB dan PA yang bertahta sebagai Gubenur dan Wakil Gubernur tidak terikat pada

2 (dua) kali periodesasi masa jabatan (2x5 tahun), sebagaimana berlaku di

Provinsi lain.

g. Prinsip-prinsip pengisian jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur dalam kondisi

tertentu bahwa:

Apabila HB yang bertahta tidak memenuhi syarat sebagai Calon Gubenur dan

PA memenuhi sebagai syarat Calon Wakil Gubenur maka DPRD menetapkan

PA sebagai Wakil Gubernur. Sebagai Wakil Gubernur, PA sekaligus

melaksanakan tugas-tugas Gubernur sampai dilantiknya HB yang bertahta

sebagai Gubernur. Dan begitupula sebaliknya.

Apabila HB yang bertahta dan PA yang bertahta tidak memenuhi syarat untuk

ditetapkan sebagai Calon Gubenur dan Calon Wakil Gubenur, maka

Pemerintah Pusat menunjuk penjabat Gubernur setelah mendapatkan

pertimbangan pihak Kesultanan dan Pakualaman sampai dengan dilantiknya

HB yang bertahta sebagai Gubernur dan atau PA yang bertahta sebagai Wakil

Gubernur.

h. Apabila Gubernur DIY (HB) dan Wakil Gubenur (PA) berhalangan maka:

Dalam hal Gubernur DIY berhalangan tetap atau tidak memenuhi persyaratan lagi atau diberhentikan sebelum berakhirnya masa jabatannya, PA melaksanakan tugas Gubernur. Begitu pula sebaliknya.

Apabila Gubernur (HB) dan Wakil Gubernur (PA) berhalangan tetap atau keduanya tidak memenuhi persyaratan lagi secara bersamaan, Sekretaris Daerah melaksanakan tugas sehari-hari gubernur sampai Presiden RI mengangkat Pejabat Gubernur.

Masa jabatan Penjabat Gubernur berakhir pada saat dilantiknya HB yang bertahta dan atau PA yang bertahta sebagai Gubernur dan atau Wakil Gubernur.

Page 3: LAPORAN SINGKAT RAPAT PANJA RUU TENTANG · PDF fileLAPORAN SINGKAT RAPAT PANJA RUU TENTANG KEISTIMEWAAN DIY ... perpanjangan mengingat masa jabatan Sultan dan Paku Alam sebagai Gubernur

Dan untuk syarat Calon Gubernur dan Calon wakil Gubernur di Provinsi DIY adalah berlaku sama dengan daerah-daerah yang lain sebagaimana telah diatur dalam UU terkait.

i Kemudian mengenai kewenangan Istimewa Pertanahan dan Tata Ruang bahwa:

UU Pertanahan jo PP No.38 tahun 1963 menyatakan bahwa yang dapat ditetapkan sebagai Badan Hukum dan Kelola Tanah adalah Bank Negara, Koperasi, Badan-Badan Keagamaan, Badan-Badan Sosial.

Untuk status tanah Kasultanan (Sultanan Ground / SG) dan Pakualaman (Pakualaman Ground / PG) dapat dimasukkan dalam kategori Badan Hukum (yang khusus). Kemudian untuk Keistimewaan Pertanahannya terbatas pada pengelolaan dan pemanfatan tanah. Dimana Obyeknya adalah Tanah Kasultanan baik tanah Keprabon maupun Tanah Dede (non Keprabon) dan juga Tanah Pakualaman baik tanah Keprabon maupun tanah dede (non Keprabon).

Kemudian pengelolaan Badan Hukum ini ditetapkan dengan RUU Keistimewaan DIY. Dan sebagai Badan Hukum (Badan Hukum adalah pendukung hak dan kewajiban) dan mengenai Subyek Hak (subyek Hak terdiri atas hak milik, HPL, dan hak ulayat) adalah menjadi bagian dari Badan Hukum sehingga Kasultanan dan Pakualaman merupakan Subyek Hukum yang berwenang mengelola dan memanfaatkan Sultanan Ground (SG) dan Pakualaman Ground (PG) dengan sebesar-besarnya untuk pengembangan kebudayaan, kepetingan sosial dan kesejahteraan masyarakat yang berlaku sepanjang pengeloaan dan pemanfaatanya sesuai dengan ketentuan dalam UU ini.

Mengenai pengaturan tentang Badan Hukum diatur lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah (PP), dimana isi PP tersebut antara lain kewenangan Badan Hukum, organisasi, kewajiban dan hak-hak, preoses dan prosedur pemanfaatan tanah SG dan PG.

II. KESIMPULAN

Setelah Ketua Rapat menyampaikan pengantar rapat dan memberikan kesempatan kepada Pimpinan dan Anggota Panja untuk menyampaikan pendapat/pandangannya serta saran dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Terhadap poin (prinsip-prinsip) yang disampaikan Pemerintah terkait dengan Mekanisme Pengisian Jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur serta permasalahan Pertanahan di Provinsi DIY, disepakati akan dijadikan bahan pembahasan dalam Tim Perumus (Timus)/ Tim Sinkronisasi (Timsin) yang akan dilaksanakan pada Masa Persidangan I Tahun Sidang 2012-2013.

2. Disepakati untuk dibentuk Timus/Timsin RUUK DIY yang keanggotaannya berjumlah 18 (delapan belas) orang, dengan rincian sebagai berikut:

a. Pimpinan : 4 orang (F-PG, F-PD, F-PDI Perjuangan dan F-PAN) b. F-PD : 4 anggota c. F-PG : 2 anggota d. F-PDI Perjuangan : 2 anggota e. F-PKS : 1 anggota f. F-PAN : 1 anggota g. F-PPP : 1 anggota

Page 4: LAPORAN SINGKAT RAPAT PANJA RUU TENTANG · PDF fileLAPORAN SINGKAT RAPAT PANJA RUU TENTANG KEISTIMEWAAN DIY ... perpanjangan mengingat masa jabatan Sultan dan Paku Alam sebagai Gubernur

h. F-PKB : 1 anggota i. F-GERINDRA : 1 anggota j. F- HANURA : 1 anggota

3. Disepakati penyelesaian Pembahasan/Pengesahan Tingkat II RUU DIY dalam Rapat Paripurna DPR RI pada awal Masa Persidangan I Tahun Sidang 2012-2013.

III. PENUTUP

Rapat ditutup Pukul 16.30 WIB.

KETUA RAPAT,

Drs. AGUN GUNANDJAR SUDARSA, Bc.IP.,M.Si A-219