laporan resmi 4 fadiela

22
LAPORAN RESMI PC ROUTER Tugas : Praktek Jaringan Komputer Dosen Pengampu : Anteng Widodo, ST, M.Kom Nama : Fadiela Suci Haryanti NIM : 201053182 Kelas : SSI6D Kelompok : 10 1. Fadiela Suci Haryanti (201053182) 2. Yaneta Kusumadani (201053172) UNIVERSITAS MURIA KUDUS SISTEM INFORMASI 2013

Upload: fadielaharyanti

Post on 08-Jul-2015

769 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan resmi 4   fadiela

LAPORAN RESMI

PC ROUTER

Tugas : Praktek Jaringan Komputer

Dosen Pengampu : Anteng Widodo, ST, M.Kom

Nama : Fadiela Suci Haryanti

NIM : 201053182

Kelas : SSI6D

Kelompok : 10

1. Fadiela Suci Haryanti (201053182)

2. Yaneta Kusumadani (201053172)

UNIVERSITAS MURIA KUDUS

SISTEM INFORMASI

2013

Page 2: Laporan resmi 4   fadiela

IP ROUTER:192.168.10.1

IP CLIENT:192.168.10.2

LANGKAH – LANGKAH PRAKTIKUM

1. Bangunlah jaringan sederhana seperti pada gambar 6.

Gambar 6. Jaringan Percobaan

NB: Gunakan dhclient di masing-masing PC untuk mendapatkan IP dari router dari PSI. 10.19.243.x & y :

IP dari router

Page 3: Laporan resmi 4   fadiela
Page 4: Laporan resmi 4   fadiela

2. Tes koneksi dengan perintah ping ke :

a. IP Router : 10.19.0.1

b. IP kelompok yang lainnya

c. si.umk.ac.id

Page 5: Laporan resmi 4   fadiela

d. library.si.umk.ac.id

3. Buat PC Router sesuai dengan jaringan berikut ini :

a. Setting IP pada PC Client sebagai berikut : 192.168.a.b

Dimana

a: sesuai dengan kelompok (1-10)

b: Host ID (2-254), untuk 1 diberikan sbg IP Gateway di PC Router

Contoh :

Kelompok 10 : 192.168.10.2 netmask 255.255.255.0

# ifconfig eth0 192.168.10.2 netmask 255.255.255.0

Page 6: Laporan resmi 4   fadiela

b. Setting IP pada PC Router

PC Router, dalam hal ini akan menghubungkan 2 jaringan yang berbeda yaitu : 10.19.0.0 dan

192.168.10.0 (kelompok 10)

Sehingga dibutuhkan 2 NIC (network interface card) pada PC Router tersebut, jika tidak tersedia bisa

digunakan IP Aliasing ( 1 NIC dengan 2 IP Address sehingga seolah-olah terdapat 2 NIC ). Contoh IP

Aliasing :

eth0:1 => “1” maksudnya adalah ada penambahan NIC ke-1.

Pada PC Router akan terdapat 2 NIC :

eth0 => didapat dari Cisco Router dari PSI dgn DHCP (dhclient)

eth0:1 => gunakan IP Aliasing

Setting dengan IP Aliasing pada eth0:1

# ifconfig eth0:1 192.168.1.1 netmask 255.255.255.0

c. Aktifkan ip_forward pada PC Router untuk melakukan proses routing :

# echo 1 > /proc/sys/net/ipv4/ip_forward

d. Tes koneksi dengan perintah ping dan traceroute dari PC Client ke

IP PC Router : 192.168.10.1 (dalam 1 subnet)

Page 7: Laporan resmi 4   fadiela
Page 8: Laporan resmi 4   fadiela

IP Cisco Router : 10.19.0.1 (berbeda subnet)

Page 9: Laporan resmi 4   fadiela

IP kelompok lain : 192.168.2.2 (berbeda subnet)

e. Cek tabel routing di masing-masing komputer baik di PC Client maupun di PC Router, dan catat hasilnya : # route –n

PC ROUTER

Page 10: Laporan resmi 4   fadiela

4. Agar jaringan 192.168.10.0 /24 bisa terkoneksi ke 10.19.0.0/16 , maka perlu ditambahkan default gateway

ke PC Client # route add –net default gw 192.168.10.1 (setting untuk kelompok1 )

PC ROUTER

Page 11: Laporan resmi 4   fadiela

5. Ulangi langkah 3.d. dan bandingkan hasilnya.

Page 12: Laporan resmi 4   fadiela
Page 13: Laporan resmi 4   fadiela
Page 14: Laporan resmi 4   fadiela

6. Ulangi langkah 3.e. dan bandingkan hasilnya.

7. Beri kesimpulan sementara pada percobaan diatas.

Router adalah salah satu alat atau hardware yang digunakan untuk menghubungkan satu jaringan ke

jaringan lainnya (baik LAN dengan LAN maupun LAN dengan WAN) yang tujuannya agar host

pada jaringan yang satu bisa berkomunikasi dengan host pada jaringan yang lain.Router bekerja

dengan cara menggunakan routing tabel yang disimpan dalam memorynya untuk membuat keputusan

tentang kemana dan bagaimana paket dikirimkan.Sedangkan routing table berisi entri dengan IP

address interface router dari network yang lain.

Static routing dikonfigurasi secara manual. Routing tabelnya diset manual dan disimpan dalam router.

Tidak ada informasi sharing diantara sesama router. Hal ini mengakibatkan keterbatasan yang jelas

karena ia tidak dapat secara otomatis menentukan route terbaik; ia selalu menggunakan rute yang

sama yang kemungkinan bukan rute terbaik. Jika route berubah, static router harus diupdate secara

manual. Karena static router menyediakan control penuh pada routing tabelnya, ia lebih aman

dibanding dynamic router.

Konsepnya, pengirim paket akan menguji tujuan dari paket apakah tujuan IP berada pada jaringan lokal

atau tidak. Jika tidak, pengirim paket akan meminta bantuan ke router yang terhubung dengannya dan

paket diberikan ke router untuk diteruskan. Router yang diberi paket pada prinsipnya juga bekerja

seperti pengirim paket tadi. Setiap router mengulangi cara yang sama sampai paket berada pada router

yang mempunyai koneksi lokal dengan penerima. Router bertugas untuk menyampaikan paket data dari

satu jaringan ke jaringan lainnya, jaringan pengirim hanya tahu bahwa tujuan jauh dari router. Dan

routerlah yang mengatur mekanisme pengiriman selain itu router juga memilih “jalan terbaik” untuk

mencapai tujuan.

Untuk terhubung ke sebuah jaringan kita harus mengatur ip kita terlebih dahulu

Jika kita membuat jaringan baru tapi tetap berada didalam jaringan yang sebelumnya kita ikuti, kita

dapat melakukannya dengan cara menjalankan perintah “ifconfig eth0:1 192.168.10.1 netmask

255.255.255.0”

Lalu kita aktifkan ip_forward pada Router yang kita buat tadi agar computer client dapat terhubung

ke dalam jaringan yang kita buat tadi. Dengan cara “echo 1 > /proc/sys/net/ipv4/ip_forward”

Perbedaan yang ada dapat dilihat dari computer client dengan cara mengeceknya melalui perintah

ping dan traceroute ketika belom terhubung dengan jaringan kita dan sesudah terhubung ke dalam

jaringan yang kita buat tadi.

Agar Client kita dapat terkoneksi ke jaringan client lain yang berada dalam satu jaringan induk

(yang pertama kali kita ikuti) kita dapat menambahkan gateway baru dari computer Client dengan

cara “route add –net default gw 192.168.10.1

Page 15: Laporan resmi 4   fadiela

LANDASAN TEORI

Pada dasarnya, komunikasi terjadi antara dua komputer. Misalnya, Amir berkomunikasi dengan Badu dalam

satu jaringan, maka dapat diilustrasikan seperti pada Gambar 1.

Gambar 1. Komunikasi dua komputer

Jika Amir dan Badu hendak berkomunikasi di jaringan yang lebih besar, dan antara keduanya tidak berada pada

jaringan sama, maka perlu penghubung agar keduanya dapat saling berhubungan/berkomunikasi. Penghubung

antara satu jaringan dengan jaringan yang lain disebut sebagai router.

Gambar 2. Komunikasi antar jaringan membutuhkan penghubung (Router)

Konsepnya, pengirim paket akan menguji tujuan dari paket apakah tujuan IP berada pada jaringan lokal atau

tidak. Jika tidak, pengirim paket akan meminta bantuan ke router yang terhubung dengannya dan paket

diberikan ke router untuk diteruskan. Router yang diberi paket pada prinsipnya juga bekerja seperti pengirim

paket tadi. Setiap router mengulangi cara yang sama sampai paket berada pada router yang mempunyai koneksi

lokal dengan penerima. Router bertugas untuk menyampaikan paket data dari satu jaringan ke jaringan lainnya,

jaringan pengirim hanya tahu bahwa tujuan jauh dari router. Dan routerlah yang mengatur mekanisme

pengiriman selain itu router juga memilih “jalan terbaik” untuk mencapai tujuan. Diberikan ilustrasi sederhana

dapat dilihat pada gambar 3.

Page 16: Laporan resmi 4   fadiela

Gambar 3. Konsep pengiriman paket melalui Router

Meneruskan sebuah paket melalui router sangatlah sederhana. Router dikoneksi langsung ke Amir, sehingga

dapat mengirim sebuah paket Ethernet ke Badu dengan menentukan alamat ethernet-nya sebagai tujuan. Akan

tetapi pada tingkat IP, tujuan akhir dari paket adalah Badu, bukan router. Dengan demikian Amir menset

alamat tujuan IP ke IP Badu. Hasilnya adalah paket dengan pengalamatan sbb :

Tabel 1. Paket dan pengalamatan

Dari tabel 1 ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :

Source address (Alamat Pengirim) : baik ethernet dan IP terhubung ke Amir.

Destination Address (Alamat tujuan) : Ethernet ke router sedangkan IP tujuan ke Badu. Ethernet tujuan

dalam paket hanya terkait dengan hop, sedangkan IP tujuan adalah tujuan paket.

Ketika sebuah router menerima paket dengan Nomor IP yang bukan miliknya, maka ini menjadi

permintaan implisit untuk meneruskan paket ke tujuan.

Sebuah mesin hanya bisa meneruskan paket ke router yang terkoneksi langsung dengannya. Dan

digunakan mekanisme yang sama untuk mengirim ke sebuah router. Jika tidak ada router pada jaringan

Amir, maka Amir tidak dapat mengirim ke semua komputer di luar jaringannya.

Router juga dapat melewatkan paket hanya ke host/router yang ada pada jaringan yang terkoneksi langsung

kepadanya. Dengan demikian supaya router berfungsi, ia harus dikoneksikan langsung ke lebih dari satu

jaringan.

Perjalanan melintasi jaringan ke banyak hop :

Setiap hop yang berubah adalah segmet ethernet dari tujuan.

Setiap hop adalah pengirim ke router, router ke router atau router ke tujuan.

Kita dapat mendiagnosa memakai tcpdump. Sehingga kita dapat memeriksa jalannya jaringan dan jika ada

masalah bisa mengetahui masalah ada pada hop yang mana. Gambar 4 berikut ini merupakan ilustrasi

perubahan alamat paket dari hop ke hop sampai data ke tujuan.

Gambar 4. Ilustrasi Perubahan Alamat Paket Hop demi Hop

Jadi yang berubah hanya MAC Address, sedangkan nomor IP selalu sama.

Page 17: Laporan resmi 4   fadiela

Default Gateway Router adalah komputer general purpose (untuk tujuan yang lebih luas) dengan dua atau

lebih interface jaringan (NIC Card) di dalamnya yang berfungsi hubungan 2 jaringan atau lebih, sehingga

dia bisa meneruskan paket dari satu jaringan ke jaringan yang lain. Untuk jaringan kecil, interface-nya

adalah NIC Card, sehingga router mempunyai 2 NIC atau lebih yang bisa menghubungkan dengan jaringan

lain. Untuk LAN kecil yang terhubung internet, salah satu interface adalah NIC card, dan interface yang

lain adalah sembarang hardware jaringan misal modem untuk leased line atau ISDN atau koneksi internet

ADSL yang digunakan. Router bisa dibuat dari komputer yang difungsikan sebagai router, jadi tidak harus

hardware khusus misalnya cisco router . Default gateway dari suatu jaringan merupakan sebuah router

yang digunakan untuk meneruskan paket-paket dari jaringan tersebut ke jaringan yang lain. Biasanya LAN

dikonfigurasi hanya mengetahui LAN miliknya dan default gateway-nya. Jika dalam suatu LAN tidak ada

default gateway-nya maka LAN tersebut tidak bisa terkoneksi dengan jaringan lainnya. Jadi supaya dapat

melakukan routing maka setting/Konfigurasi jaringan perlu ditambahkan satu lagi yaitu default gateway.

Sekarang ada tiga parameter yang penting pada setting/konfigurasi jaringan yaitu : 1. IP Address 2.

Netmask 3. Default Gateway.

Gambar 5. Contoh gambar desain jaringan dengan dua subnet

Tabel Routing Supaya router bisa melayani permintaan untuk meneruskan pengiriman data, maka router harus

mempunyai tabel yang dipakai sebagai patokan data ini harus saya kirim ke jaringan yang mana? Tabel

yang dipunyai oleh router disebut sebagai tabel routing yang berisi NETID dan Default gatewaynya.

Berdasarkan gambar 5, berikut ini adalah skenario pengiriman data dari komputer 192.168.1.5 ke komputer

192.168.2.36 :

1. Komputer 192.168.1.5 ingin mengirim data ke 192.168.2.36, menyadari bahwa alamat tujuan tidak

berada di jaringan lokal, maka komputer mencari daftar “default gateway” pada property TCP/IP yaitu

192.168.1.13. Paket data kemudian dikirim ke Gateway tersebut.

2. Pada komputer 192.168.1.13 paket data tersebut kembali diperiksa, dan ditemukan pada tabel routing

bahwa paket tersebut dapat dikirim ke jaringan 192.168.2 lewat IP 192.168.2.43

3. Via IP 192.168.2.43 akhirnya data dapat ditransmisi ke tujuan yaitu 192.168.2.36

Router yang mempunyai tabel routing yang dikelola secara manual disebut sebagai static routing. Tabel

tersebut berisi daftar jaringan yang dapat dicapai oleh router tersebut. Static routing dapat mempelajari

jaringan yang berada di sekelilingnya secara terbatas (bila hanya 2 jaringan), tapi bila terdapat banyak

jaringan, maka administrator harus mengelola tabel routing tersebut secara cermat. Contoh tabel routing :

Perintah-perintah yang berhubungan dengan Table Routing

# route –n

Digunakan untuk melihat list table routing

# route add –net default gw <IP_GTW>

Digunakan untuk menambahkan default routing dengan IP gateway IP_GTW,

contoh penggunaan:

# route add –net default gw 10.252.108.1

# route del –net 192.168.1.0 netmask 255.255.255.0 gw 10.252.108.1

Page 18: Laporan resmi 4   fadiela

Digunakan untuk menghapus jalur routing menuju ke jaringan 192.168.1.0/24 yang melalui gateway

10.252.108.1

TUGAS PENDAHULUAN

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan router !

Router adalah peralatan jaringan yang menghubungkan satu jaringan dengan jaringan lainnya. Dengan

demikian, Router minimal mempunyai 2 network interface.

Router adalah komputer general purpose (untuk tujuan yang lebih luas) dengan dua atau lebih interface

jaringan (NIC Card) di dalamnya yang berfungsi hubungan 2 jaringan atau lebih, sehingga dia bisa

meneruskan paket dari satu jaringan ke jaringan yang lain. Router yang mempunyai tabel routing yang dikelola secara manual disebut sebagai static routing.

2. Jelaskan secara singkat bagaimana komputer bisa mengirim data antar jaringan !

Routing adalah proses membawa paket data dari satu node asal ke node tujuan melalui satu atau beberapa

node lainnya.

Misal transmisi data di jaringan local, sebagai berikut :

Komputer A bergabung dengan jaringan 10.0.0.0 dengan nomor IP 10.0.0.1 . Jika A ingin berhubungan

dengan B dan R, maka A akan memeriksa tabel routing yang berada di komputernya.

Tujuan Via

10.0.0.0 Jaringan Lokal

Untuk jaringan 10.0.0.0 seperti ke 10.0.0.2 dan 10.0.0.3, maka interface yang digunakan untuk transmisi

data adalah melalui jarigan lokal Ethernet. Agar dapat berkomunikasi dengan 10.0.0.2 (dari A ke B),

maka A membutuhkan Hardware Address dari B. Untuk mendapatkan address tersebut, A melakukan

ARP broadcast.

Page 19: Laporan resmi 4   fadiela

A mengirim ARP request ke alamat broadcast 255.255.255.255, untuk menanyakan MAC address dari

10.0.0.2. B menjawabnya dan memberikan MAC address yang dimilikinya. Selanjutnya A dan B dapat

melakukan komunikasi data melalui Hardware Address tersebut.

3. Jelaskan secara singkat apa itu tabel routing !

Sebuah tabel routing adalah file data dalam RAM yang digunakan untuk menyimpan informasi rute

tentang jaringan langsung terhubung dan remote. Tabel routing berisi asosiasi hop jaringan /

berikutnya. Asosiasi ini memberitahu router yang tujuan tertentu dapat dicapai secara optimal

dengan mengirimkan paket ke router tertentu yang mewakili “hop berikutnya” dalam perjalanan ke

tujuan akhir. Asosiasi hop berikutnya juga dapat menjadi antarmuka keluar atau keluar ke tujuan

akhir.

4. Bagaimana cara mengkonfigurasi static routing ? Ada tiga parameter yang penting pada setting/konfigurasi jaringan yaitu :

a. IP Address

b. Netmask

c. Default Gateway.

Pengkonfigurasian static routing :

Pastikan computer anda mempunyai 2 LAN Card

Setelah itu langkah awal Setting ip buat 2 LAN Card, 1 LAN Card tersambungkan ke client

(eth0), dan yang 1 lagi (eth1)tersambungkan internet 192.168.10.1

Langkah untuk Setting ip, harus masuk ke /etc/network/interfaces yang isinya auto eth0 iface

eth0 inet static address 192.168.1.1 netmask 255.255.255.0 broadcast 192.168.10.255 network

192.168.1.0 auto eth1 iface eth1 inet static address 192.168.10.2 netmask 255.255.255.0 gateway

192.168.10.1 broadcast 192.168.10.255 network 192.168.10.0 auto lo iface lo inet loopback

Jika sudah di haruskan untuk disimpan. (:wq)

Lalu langkah berikutnya merestart network dengan perintah /etc/init.d/networking restart

Periksa lagi setting ip dengan perintah ifconfig

Aktifkan ipforward dengan cara masuk ke /etc/sysctl.conf teruz aktifkan ipforward dengan

menghilangkan tanda kres (#)

Setelah semua langkah diatas dilakukan, langkah selanjutnya tinggal merouting dengan perintah:

#iptables –t nat –A POSTROUTING –s 192.168.1.0/24 –j MASQUERADE

#iptables-save

Untuk melihat proses routing, ketiklah perintah :

#iptables-t nat –n –L

5. Jelaskan secara singkat apa kegunaan perintah traceroute dan tuliskan kembali command traceroute

beserta parameternya !

Traceroute adalah program ringan yang berguna untuk memeriksa rute yang dilintasi sebuah paket data

dari satu host ke host lain, dari satu komputer ke komputer lain-yang terhubung dalam satu jaringan.

Semua router perantara (termasuk yang dimiiki ISP) akan ditampilkan, mulai dari titik (hop) awal

sampai akhir.

Secara spesifik, kegunaan traceroute antara lain :

Membantu mengetahui akar penyebab lambatnya koneksi dan mengetahui dimana persisnya

masalah tersebut.

Menjelaskan bagaimana sistem-sistem saling terhubung satu sama lain, termasuk bagaimana ISP

Anda terhubung ke internet juga bagaimana sistem target tersambung.

Berikut parameter – parameter yang tersedia pada perintah Traceroute :

Parameter Kegunaan

-d Mengeset opsi socket SO_DEBUG

-F Mengeset bit “don’t fragment”

-l Menggunakan ICMP ECHO daripada UDP

-n Mencetak alamat-alamat hop dalam format angka bukan simbol

-v Output verbose. Untuk masing-masing hop, ukuran dan tujuan dari

paket-paket respon akan ditampilkan.

-x Mencegah traceroute menghitung checksum.

Page 20: Laporan resmi 4   fadiela

-f first_ttl Mengeset nilai awal ttl ke first_ttl untuk mengganti nilai default (1)

-g gateway Menetapkan gateway rute sumber. Kita bisa menetapkan lebih dari satu

gateway dengan menggunakan –g untuk masing-masing gateway. Nilai

maksimum adalah 8

-r Mem-bypass tabel-tabel routing normal dan mengirim paket ke sebuah

host yang terhubung ke jaringan secara langsung, jika host tidak

terhubung ke jaringan maka akan muncul pesan erorr

- I iface Menetapkan interface jaringan untuk memeperoleh IP address sumber.

Biasanya dibutuhkan untuk host multihorned

-m max_ttl Mengeset nilai TTL maksimum yang digunakan dalam paket-paket yang

keluar. Nilai default

-p port Menentukan nomor port UDP dasar yang digunakan untuk probing.

Nilai default adalah 33434

-q nqueries Menentukan jumlah query, nilai default adalah 3

-s src_addr Gunakan address sumber ini. Biasanya berupa IP address, bukan nama

host

-t tos Mengeset type-of-service (tos) dalam paket-paket ke nilai tertentu (0-

255). Nilai default adalah nol.

-w waittime Mengeset waktu (dalam detik) untuk menunggu respon. Nilai default

adalah 5 detik

Host Host jaringan

Contoh penggunaannya :

Page 21: Laporan resmi 4   fadiela
Page 22: Laporan resmi 4   fadiela

KESIMPULAN

Suatu static route adalah suatu mekanisme routing yang tergantung dengan routing table dengan

konfigurasi manual. Disisi lain, dynamic routing adalah suatu mekanisme routing di mana pertukaran routing

table antar router yang ada pada jaringan dilakukan secara dynamic. Dalam skala jaringan yang kecil yang mungkin terdiri dari dua atau tiga router saja, pemakaian static

route lebih umum dipakai. Static router (yang menggunakan solusi static route) haruslah dikonfigurasi secara

manual dan di-maintain secara terpisah karena tidak melakukan pertukaran informasi routing table secara

dinamis dengan router-router lainnya. Suatu static route akan berfungsi sempurna jika routing table berisi suatu route untuk setiap jaringan

didalam internetwork yang mana dikonfigurasi secara manual oleh administrator jaringan. Setiap host pada

jaringan harus dikonfigurasi untuk mengarah kepada default route atau default gateway agar cocok dengan IP

address dari interface local router, di mana router memeriksa routing table dan menentukan route yang mana

digunakan untuk meneruskan paket. Konsep dasar dari routing adalah bahwa router meneruskan IP paket berdasarkan pada IP address tujuan

yang ada dalam header IP paket. Dia mencocokkan IP address tujuan dengan routing table dengan harapan

menemukan kecocokan entri–suatu entri yang menyatakan kepada router kemana paket selanjutnya harus

diteruskan. Jika tidak ada kecocokan entri yang ada dalam routing table, dan tidak ada default route, maka

router tersebut akan membuang paket tersebut. Untuk itu adalah sangat penting untuk mempunyai isian routing

table yang tepat dan benar.