laporan resmi 3
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK I
SIFAT-SIFAT SENYAWA GAS NITROGEN
Nama : Mufrihah NurhayatiNIM : 121810301068Kelompok : 7Percobaan: 3Asisten : Jainur Rochman
LABORATORIUM KIMIA FISIKJURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS JEMBER
2014I. Judul Percobaan : Sifat-sifat senyawa gas nitrogen
II. Tujuan : Mempelajari sifat fisik dari gas-gas Nitrogen Oksida
(NOx)
III. Metodologi Percobaan
III.1 Alat dan Bahan
III.1.1 Alat
- Tabung reaksi biasa dan sumbatnya
- Pembakar spiritus
- Tabung reaksi besar dan sumbatnya
- Pipa bengkok
- Gelas piala 50 mL
- Gelas piala 250 mL
- Erlenmeyer
- Sumbat botol erlenmeyer
- Beaker gelas
- Batang pengaduk
- Pipet tetes
III.1.2 Bahan
- NH3
- Lempengan Cu
- HNO3 encer (1M)
- HNO3 pekat
- Larutan HCl pekat
III.2 Skema Kerja
a. Pembuatan gas dari Nitrogen
- dituangkan sebanyak 25 mL ke dalam gelas piala 50 mL
- dicelupkan batang pengaduk kaca ke dalam larutan HCl pekat
- diletakkan batang pengaduk di atas mulut gelas piala
- diamati apa yang terjadi (Materi apa yang terbentuk, warna,
arah gerak)
- ditulis reaksi yang terjadi
- diuji dengan kertas lakmus
b. Pembuatan gas NO
- dirangkai alat seperti gambar 2
- dimasukkan 2 keping Cu ke dalam tabung reaksi
- ditambahkan 2 mL larutan HNO3 encer
- dipanaskan
- ditampung gas yang terjadi dalam tabung reaksi
- diamati sifat fisik dari gas yang terjadi
- dibuka tutup tabung reaksi penampung gas
- dilakukan uji dengan lidi yang membara pada gas yang terjadi
- diamati apa yang terjadi
- ditulis semua reaksi yang terjadi
c. Pembuatan gas NO2
NH3
Hasil
Keping Cu
Hasil
Keping Cu
- dibuat rangkaian alat seperti pada percobaan b
- dimasukkan 2 keping logam Cu ke dalam tabung reaksi
- ditambahkan 2 mL larutan HNO3 pekat
- dipanaskan
- ditampung gas yang terjadi pada tabung reaksi dan kemudian
ditutup
- diamati sifat fisik dari gas yang terjadi
- dilakukan uji nyala menggunakan lidi yang membara
- diamati perubahan yang terjadi
- ditulis reaksi kimia yang terjadi
IV. Pembahasan
IV.1 Hasil Pengamatan
N
o
Perlakuan Perubahan yang terjadi
1 Pembuatan gas dari
Nitrogen
Terbentuk gas yang berwarna putih.
Saat uji dengan indikator kertas lakmus
terjadi perubahan warna pada kertas
lakmu yaitu berwarna merah. Hal ini
mengidikasikan larutan bersifat asam.
Reaksi yang terjadi :
NH4OH + HCl NH4Cl + H2O
2 Pembuatan gas NO Gas yang dihasilkan tidak berwarna,
namun ketika dipanaskan larutan
berubah warna menjadi biru dan uji
nyala lidinya sekitar 7 detik
3 Pembuatan gas NO2 Larutan langsung bereaksi ketika
ditambahkan HNO3 pekat. Gas yang
dihasilkan berwarna kuning kecoklatan,
larutannya berubah menjadi biru pekat
dan lempengan Cu meleleh, uji nyala
lidinya sekitar satu detik
Hasil
IV.2 Pembahasan
Percobaan kali ini adalah percobaan tentang sifat – sifat senyawa
gas dari nitrogen yang memiliki tujuan untuk mempelajari sifat fisik dan
sifat kimia dari gas-gas nitrogen oksida (NOx). Nitrogen adalah unsur yang
paling melimpah di atmosfer sekitar 78%. Nitrogen (N) adalah unsur yang
memiliki nomor atom 7 yang terletak pada periode 2 dan golongan 5A
dalam sistem periodik unsur. Nitrogen pada tekanan atmosfir berupa
gas tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau, memiliki titik didih -
196ºC, stabil di alam dalam bentuk diatomik dengan berat molekul
sebesar 28,013 g/mol, bukan logam stabil. Nitrogen hanya memiliki dua
isotop alami yaitu 14 N dan 15 N.
Nitrogen dapat berikatan kovalen dengan beberapa unsur non
logam terutama hidogen dan oksigen, karena keelektronegatifannya lebih
besar dari hidrogen tetapi lebih kecil dari oksigen. Akibatnya bilangan
oksidasi N-H bertanda positif, sedangkan N-O bertanda negatif. Saat
bertindak sebagai oksidator, bilangan oksidasinya dapat mencapai -1, -2,
dan -3, sedangkan saat menjadi reduktor bilangan oksidasinya mencapai
+4, +3, +2, +1, 0, -1, -2, -3, dan +5. Nitrogen dapat bertindak sebagai
reduktor maupun oksidator.
Percobaan pertama yang dilakukan pembuatan gas nitrogen.
Langkah pertama pada percobaan ini yaitu pembuatan gas dari nitrogen,
dimana larutan yang digunakan NH4OH dimasukkan dalam gelas piala 50
mL, kemudian batang pengaduk kaca yang dicelupkan dalam HCl pekat
diletakkan diatas mulut gelas piala sehingga dihasilkan asap putih, kertas
lakmus biru menjadi merah. Hal ini menunjukkan larutan bersifat asam.
Penggunaan kertas lakmus bertujuan untuk mengetahui larutan tersebut
bersifat asam atau basa. Adapun reaksi yang terjadi :
NH3(aq) + HCl(aq) → NH4Cl(g)
Pembuatas gas NO dengan cara memanaskan 2 keping Cu yang
ditambahkan 2 mL HNO3 encer dalam tabung reaksi. Penambahan HNO3
encer berfungsi sebagai oksidator logam Cu sehingga mengalami reduksi
menjadi NO (terjadi penurunan bilangan oksidasi dari +5 menjadi +2).
Sedangkan pemanasan bertujuan agar ion-ion Cu dapat bereaksi dengan
HNO3 encer membentuk gas NO, dimana Cu dioksidasi oleh HNO3 menjadi
Cu2+ dan asam nitrat direduksi menjadi NO. Saat dicampurkan tanpa
pemanasan tidak terjadi reaksi apapun, namun setelah dipanaskan larutan
berubah menjadi biru dan dihasilkan gas yaitu gas NO yang tidak
berwarna. Hasil percobaan sesuai dengan literatur yang ada yaitu gas NO
memiliki sifat fisik gas tidak berwarna, reaktif dan paragmanetik. Selain itu
pada lempengan Cu terdapat gelembung-gelembung udara dan warna Cu
semakin lama semakin memudar. Gelembung udara menandakan adanya
gas yang dihasilkan (NO) dan warna Cu yang memudar menandakan
adanya proses oksidasi. Larutan yang berwarna biru kehijauan yang
terbentuk disebabkan oleh terbentuknya ion-ion tembaga II. Warna biru
kehijauan tersebut juga disebabkan karena terjadinya proses oksidasi
lempeng Cu menjadi Cu2+ (bilangan oksidasi naik dari 0 menjadi +2) yang
kemudian berikatan dengan ion NO3- (dari penguraian HNO3) membentuk
senyawa Cu(NO3)2. Adapun reaksi dari penambahan ini, yaitu:
3Cu(s) + 8HNO3(aq) → 3Cu(NO3)2(aq) + 4H2O(l) +
2NO(g)
Uji yang kedua yaitu dengan memasukkan lidi yang membara ke
dalam tabung reaksi yang berisi gas NO. Berdasarkan hasil lidi padam
dalam waktu singkat yaitu sekitar 7 detik. Hal ini karena gas NO memiliki
kontribusi dalam proses pembakaran dengan terurai menjadi gas N2 dan
gas O2 (sebagai agen pembakar). Bara lidi akan mulai padam ketika gas
O2. Adapun reaksi sebagai berikut:
2NO(g) ↔ O2(g) + N2(g)
Percobaan ketiga yaitu pembuat gas NO2. Pembuatan gas ini
dilakukan hampir sama degan pembuatan gas NO, namun larutan HNO3
encer diganti dengan HNO3 pekat. Reaksi antara Cu dengan HNO3 pekat
berlangsung sangat cepat dimana lempengan Cu meleleh atau larut,
larutan berwarna biru tua dan muncul gas kuning kecoklatan. Warna biru
ini akibat oksidasi lempeng Cu oleh HNO3 pekat menjadi Cu2+ (berwarna
biru) lebih cepat terjadi dibandingkan menggunakan HNO3 encer. Ketika
diberi perlakuan dengan oemanasan, larutang mengeluarkan gas
berwarna kuning kecoklatan diiringi dengan larutnya lempengan Cu. Cu
bereaksi sangat cepat dengan asam nitrat sehingga menghasilkan gas
NO2, dimana Cu dioksidasi oleh HNO3 menjadi Cu2+ dan HNO3 direduksi
menjadi NO2, terlihat dari turunnya bilangan oksidasi N dari +5 (pada
HNO3) menjadi +4 (pada NO2). Reaksi pembentukan gas NO2 yaitu sebaga
berikut:
3Cu(s) + 8HNO3(aq, pekat) → 3Cu(NO3)2(aq) + 2H2O(l) +
2NO2(g)
Uji yang kedua yaitu dengan batang lidi yang membara. Batang lidi
yang ada bara apinya dimasukkan ke dalam tabung yang berisi gas,
hasilnya bara apa langsung padam pada detik ke 1. Hal ini dikarenakan
gas NO2 tidak memiliki kontribusi apapun dalam proses pembakaran dan
menunjukkan bahwa tidak ada kehadiran oksigen yang membantu
pembakaran.
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan diperoleh sifat fisik
ketiga gas tersebut yaitu gas N2O berwarna putih, gas NO tidak berwarna
dan gas NO2 berwarna kuning kecoklatan. Sedangkan urutan nyala api lidi
dari yang cepat kelambat ialah gas NO dan NO2.
V.Penutup
V.1Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa :
1. Pembuatan gas dari nitrogen merubah kertas lakmus biru menjadi
merah. Pembuatan gas NO menghasilkan bara lidi menyala selama 7
detik. Hal ini disebabkan karena gas NO dapat membentuk
kesetimbangan menjadi gas N2 dan O2 (sebagai agen yang membantu
proses pembakaran berlangsung). Sedangkan pada pembuatan gas NO2
diuji dengan lidi yang membara langsung padam, hal ini disebabkan
karena tidak adanya oksigen yang membantu pembakaran dan gas NO2
yang tidak membantu proses pembakaran.
2. Nitrogen memiliki banyak bilangan oksidasi, yaitu +5 (pada NO3-), +2
(pada NO) dan +4 (pada NO2).
3. Sifat fisik gas N2O berwarna putih, gas NO tidak berwarna dan gas NO2
berwarna kuning kecoklatan.
V.2Saran
Praktikan sebaiknya lebih berhati-hati dalam melakukan percobaan
agar mendapatkan data yang baik dan valid, pastikan sumbatan telah
menutupi tabung reaksi dengan benar. Selain itu praktikan diharapkan
lebih memahami prosedur kerja sebelum melakukan percobaan.
DAFTAR PUSTAKA
Atkins et al. 2010. Shriver and Atkins' Inorganic Chemistry Fifth Edition.
Kanada: Oxford UniversityPress.
House, J. E. 2008. Inorganic Chemistry. Canada: British Library.
Svehla, G. 1979. VOGEL Bagian I. Jakarta : PT. Kalman Media Pusaka.
Syukri, S. 1999. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta : Universitas
Indonesia
Tim Penyusun. 2014. Petunjuk Praktikum Anorganik. Jember: FMIPA UNEJ.
LAMPIRAN
LAMPIRANGAMBAR KETERANGAN
Proses Larutan NH4OH diletakkan bantang penganduk di mulut gelas piala. Batang pengaduk mengandung HCl pekat
Kertas lakmus yang berubah warna setelah digunakan mengindikasi larutan
Proses pemanasan Cu (s) + 2 mL larutan HNO3 encer
Proses pengambilan gas NO dari reaksi Cu (S) + HNO3 encer yang akan diuji dengan uji lidi membara
Proses Pembakaran Cu (S) + HNO3 pekat
Proses pengambilan gas NO dari reaksi Cu (S) + HNO3 encer yang akan diuji dengan uji lidi membara
Pertanyaan
1. Bagaimana sifat-sifat fisik dari ketiga gas tersebut?
Gas N2 yang diperoleh pada percobaan ini berwarna putih, gas NO
tidak berwarna dan gas NO2 berwarna kuning kecoklatan.
2. Pada percobaan pertama, hasil percobaan sangat spesifik dan dapat
digunakan untuk reaksi identifikasi unsur/senyawa, senyawa apa yang
dimaksud?
Senyawa yang dihasilkan pada percobaan pertama yaitu NH4Cl,
dimana senyawa ini berupa gas. Gas tersebut merubah kertas lakmus
biru menjadi merah. Hal tersebut menunjukkan bahwa larutan bersifat
asam.
3. Bagaimana pendapat anda mengenai fenomena lidi yang membara
pada percoban kedua, dan ketiga dikaitkan dengan sifat kimia yang
dimiliki masing-masing gas tersebut?
Pada percobaan kedua dihasilkan gas NO yang tidak berwarna
sehingga gas tersebut sulit diamati dan tidak berbau, gas tersebut diuji
dengan lidi membara dan hasilnya lidi padam setelah 5 detik. Hal ini
disebabkan gas NO dapat membantu proses pembakaran karena NO
terurai menjadi N2 dan O2 (sebagai agen pembakar). Lidi tidak langsung
padam karena O2 dapat membantu proses pembakaran tetapi lama-
kelamaan O2 habis dan bara lidi menjadi padam. Pada percobaan
ketiga dihasilkan gas NO2 dimana gas tersebut diuji dengan lidi
membara hasilnya lidi tersebut langsung padam, hal ini menunjukkan
bahwa tidak ada kehadiran oksigen yang membantu pembakaran dan
produk reaksi langsung menghasilkan gas NO2 yang tidak membantu
proses pembakaran.
4. Urutkan gas yang terjadi dari yang paling reaktif dan berikan alasan-
nya.
Pada percobaan ini gas yang paling reaktif adalah gas NO2 > NO >
N2O, hal ini dikarenakan elektron yang dimiliki NO2 lebih banyak.
Semakin banyak elektron yang dimiliki maka senyawa tersebut
semakin reaktif.