laporan radja

48
LAPORAN SISWA KEGIATAN PRAKTEK KEAHLIAN PADA PROGRAM PRAKTEK KERJA INDUSTRI DI APOTEK RADJA Disusun oleh : Nama : DWI FITRIANI ASTUTI Kelas : XI FARMASI Jurusan : FARMASI Nama DU : Apotek Radja Secang Alamat DU : Jl. Raya Secang No. 167 Secang, Magelang SMK MUHAMMADIYAH BANDONGAN Jl. Kyai A’rof Timur Industri Bandongan Magelang Telp. (0293) 310217. Fax. (0293) 310217 i

Upload: yogi-himura

Post on 16-Dec-2015

245 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

to make progress in services elegant and document inventory to store more innovation and capability send more read like skill advances to making good and make happy

TRANSCRIPT

LAPORAN SISWA KEGIATAN PRAKTEK KEAHLIANPADA PROGRAM PRAKTEK KERJA INDUSTRIDI APOTEK RADJA

Disusun oleh :Nama: DWI FITRIANI ASTUTIKelas: XI FARMASIJurusan: FARMASINama DU: Apotek Radja SecangAlamat DU: Jl. Raya Secang No. 167 Secang, Magelang

SMK MUHAMMADIYAH BANDONGAN Jl. Kyai Arof Timur Industri Bandongan MagelangTelp. (0293) 310217. Fax. (0293) 310217

IDENTITAS DU/DINama Apotek:Apotek Radja SecangAlamat: Jl. Raya Secang No. 167 Secang, MagelangNo. Telp: 08562557022Nama PSA: Wahyu NugrohoApoteker: Asma Lukyta Wardhani, S.Farm.AptSIPA: 19830102/SIPA/33.08/2014/2.052SIA: 449/027/SIA/21/2014

Magelang, 25 Mei 2015Siswa

(Dwi Fitriani Astuti)

IDENTITAS SISWANama: Dwi Fitriani AstutiTempat/Tgl. Lahir: 27 Januari 1998Jenis Kelamin: PerempuanGolongan Darah: BNIS/Kelas: 00944Catatan Kesehatan:Nama Orang tua: Abdul AzisAlamat Orang tua: Jonggrangan Sukorejo Mertoyudan, Magelang.No. Telp Orang tua:

Magelang, 25 Mei 2015 Siswa

(Dwi Fitriani Astuti)

LEMBAR PENGESAHANBerdasarkan hasil kerja siswa pada progam Praktek Kerja Industri (Prakerin), yang dilaksanakan pada : Hari/ Tanggal: 31 Januari 25 April 2015 Tempat:Apotek Radja Secang Alamat:Jl. Raya Secang No. 167 Secang, Magelang No. Telp:(0293) 310217Maka pihak sekolah mengesahkan hasil laporan Praktek Kerja Industri (Prakerin), yang sebenar-benarnya pada : Hari / Tanggal: ................................................ Tempat:SMK MUHAMMADIYAH BANDONGAN Alamat:Jl. Kyai Arof Timur Industri Bandongan MagelangKetua Prakerin

Farida Budi Astuti, S.PdPembimbing prakerin

Windi Widyaswari, S.Pd

Kepala sekolah

Drs. Sularta, M.Pd

DAFTAR ISIHALAMAN JUDULiIDENTITAS DU/DIiiIDENTITAS SISWAiiiPENGESAHANivDAFTAR ISIvDAFTAR LAMPIRANviKATA PENGANTARviiBAB I. PENDAHULUANA. Latar Belakang1B. Tujuan2C. Manfaat2BAB II. PEMBAHASANA. KetentuanUmum3B. Tugas dan Fungsi4C. Pendirian Apotek Radja4D. Pencabutan IzinApotek Radja4E. Pengelolaan di Apotek Radja6F. Pelayanan diApotek Radja8BAB III. PEMBAHASANA. Waktu, Tempat, danTeknis Pelaksanaan10B. Sejarah Institusi di Apotek Radja10C. Tujuan Pendirian11D. Pengelolaan11E. Pelayanan14F. Strategi Pengembangan14BAB IV. PENUTUPA. Kesimpulan15B. Saran15DAFTAR PUSTAKA17LAMPIRAN18

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Denah Lokasi Apotek19Lampiran 2 : Denah Bangunan20Lampiran 3 : Contoh Etiket22a. Etiket Obat Dalam221) Sediaan tablet, kapsul, kaplet222) Sediaan cair22b. Etiket Obat Luar22Lampiran 4 : Contoh Surat Pesanan (SP)23Lampiran 5 : Contoh Copy Resep24Lampiran 6 : Contoh Kwitansi25Lampiran 7 : Bukti Penjualan Harian Apotek Radja26Lampiran 8 : Contoh Control Barang27Lampiran 9 : Contoh Control GD,AU,Cholestrol28Lampiran10 : Contoh Control Resep29

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan taufik dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan praktek kerja industri ini tanpa halangan suatu apapun. Laporan ini saya susun sebagai syarat untuk melanjutkan ketingkat XII dan laporan saya selama kegiatan praktek kerja industri (PKL). Perlu disadari bahwa penyusunan laporan ini tidak dapat selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih kepada : 1. Drs. Sularta, M.Pd selaku Kepala SMK Muhammadiyah Bandongan. 2. Farida Budi Astuti, S.Pd selaku ketua panitia Praktek Kerja Industri.3. Asma Lukita W., S.Farm., Apt selaku pembimbing apotek.4. Panitia penyelenggara praktek kerja Industri5. Semua Dewan Guru beserta karyawan SMK Muhammadiyah Bandongan.6. Orang tua yang telah memberikan Doa restu.7. Teman-Teman seperjuangan.8. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelenggarakan kegiatan praktek kerja industri. Saya menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Seperti kata pepatah tiada gading yang tak retak tiada suatu hal yang sempurna. Untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga dapat memperbaiki kekurangan yang ada. Semoga laporan kegiatan praktek kerja industri ini dapat bermanfaat bagi saya maupun semua pihak yang berkepentingan.

Bandongan, April 2015

DWI FITRIANI ASTUTI.

viii

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh perubahan global.Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pengaruh dari pembangunan kesehatan ini merupakan bagian yang sangat internal dalam pembangunan nasional.Pembangunan kesehatan yang optimal yaitu upaya kesehatan dari sumber dayanya yang harus dilakukan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.Diperkenankan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan khususnya di bidang kefarmasian yaitu berdirinya lembaga, sekolah ataupun yayasan di bidang kefarmasian. Ternyata ilmu atau teori yang kami dapatkan dari sekolah tidak selamanya selalu sama dengan yang kami dapatkan di sarana pelayanan kesehatan dalam hal ini contohnya apotek. Oleh karenap itu, praktek kerja industri ini merupakan salah satu sarana perbandingan, pengkajian, juga sebagai bahan pengetahuan tentang pengelolan obat yang terjadi di apotek secara nyata, juga sebagai tuntunan bagi para siswa ataupun siswa farmasi dalam hal memahami kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang kefarmasian baik dari segi lokasi, teori, alat dan sistem skill.Oleh karena itu dengan adanya praktek kerja industri ini dapat menjadikan siswa siswi calon Asisten Apoteker lebih mengetahui tentang dunia farmasi dan kesehatan Di Indonesia saat ini .

B. Tujuan Praktik Kerja Industri

1. Menerapkan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa dengan keterampilan yang dimilikinya agar menghasilkan inovasi atau ide yang baru untuk memajukan dan mengembangkan hal dalam bidang kefarmasian.2. Membandingkan dan menerapkan pengetahuan akademis yang telah ditetapkan dengan maksud untuk memberikan kontribusi pengetahuan pada dunia kerja yang akan di hadapi secara jelas dan konsisten dengan komitmen yang tinggi.3. Mendapatkan pengalaman kerja sebelum memasuki dunia kerja4. Menyiapkan tenaga Asisten Apoteker yang terampil.

C. Manfaat Praktik Kerja Industri1. Mampu memahami, memantapkan dan mengembangkan pelajaran yang di dapat di sekolah dan penerapannya didunia usaha terutama farmasi komunitas.2. Dapat mengumpulkan informasi dan data, untuk kepentingan sekolah dan siswa yang bersangkutan.3. Mampu mencari alternatif pemecahan masalah sesuai dengan program studi yang di pilihnya secara lebih luas dan mendalam yang dituangkan dalam karya tulis yang disusunnya.4. Pemerataan pengetahuan yang telah diketahui oleh para peserta di tempat praktik kerja industri (PKL).5. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan kemandirian profesi dalam pelayanan kesehatan sebagai aplikasi dari ilmu yang diperoleh.6. Memberikan gambaran nyata tentang kondisi apotek yang sesungguhnya sarana pembelajaran untuk meningkatkan komunikasi serta kemampuan managerial.

BAB IITinjauan Umum ApotekA. Ketentuan Umum tentang Apotek

Apotek adalah suatu tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefaramasian dan penyaluran perbekalan farmasi kepada masyarakat.Apoteker adalah mereka yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku berhak melakukan pekerjaan kefarmasian di Indonesia sebagai Apoteker.Surat Izin Apotik atau SIA adalah surat izin yang diberikan oleh Menteri kepada Apoteker atau Apoteker bekerjasama dengan pemilik sarana untuk menyelenggarakan Apotik di suatu tempat tertentu.Apoteker Pengelola Apotek adalah Apoteker yang telah diberi Surat Izin Apotek (SIA).Apoteker Pendamping adalah Apoteker yang bekerja di Apotik disamping Apoteker Pengelola Apotek dan atau menggantikannya pada jam-jam tertentu pada hari buka Apotik.Apoteker Pengganti adalah Apoteker yang menggantikan Apoteker Pengelola Apotek selama Apoteker Pengelal Apotek tersebut tidak berada ditempat lebih dari 3 (tiga bulan) secara terus-menerus, telah memiliki Surat Izin Kerja dan tidak bertindak sebagai Apoteker Pengelola Apotek di Apotek lain.Asisten Apoteker adalah mereka yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku berhak melakukan pekerjaan kefarmasian sebagai Asisten Apoteker.Resep adalah permintaan tertulis dari Dokter, Dokter Gigi, Dokter Hewan kepada Apoteker Pengelola Apotek untuk menyediakan dan menyerahkan obat bagi penderita sesuai peraturan perundangan-undangan yang berlaku.Perbekalan Farmasi adalah obat, bahan obat, obat asli Indonesia (Obat Tradisional), alat kesehatan dan kosmetika.Perlengkapan Apotek adalah semua peralatan yang dipergunakan untuk melaksanakan pengelolaan Apotek.Menteri adalah Menteri Kesehatan Republik Indonesia.Direktur Jenrderal adalah Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan.Kepala Kantor Wilayah adalah Kepala Kantor Wilayah Departemen Kesehatan.Balai Pemeriksa Obat dan Makanan adalah unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan di Profinsi.B. Tugas dan Fungsi Apotek1. Tempat pengabdian profesi seorang apoteker yang telah mengucapkan sumpah jabatan2. Sarana farmasi yang melakukan peracikanpengubahan bentukpencampuran danpenyerahan obat atau bahan obat3. Sarana penyalur perbekalan farmasi yang harus menyebarkan obat yang diperlukanmasyarakat secara meluas dan merataC. Pendirian ApotekUntuk mendapatkan izin Apotek, Apoteker atau Apoteker yang bekerjasama dengan pemilik sarana yang telah memenuhi persyaratan harus siap dengan tempat, perlengkapan termasuk sediaan farmasi dan perbekalan lainnya yang merupakan milik sendiri atau milik pihak lain.Sarana Apotek dapat didirikan pada lokasi yang sama dengan kegiatan pelayanan komoditi lainnya diluar sediaan farmasi.Apotek dapat melakukan kegiatan pelayanan komoditi lainnya diluar sediaan farmasi.D. Pencabutan Izin ApotekPencabutan izin apotek dapat dilakukan apabila sesuai dengan hal-hal dibawah ini, yaitu:1. Apoteker sudah tidak lagi memenuhi ketentuan yang telah di tetapkan seperti ijazah yang terdaftar pada Departemen Kesehatan, melanggar sumpah atau janji sebagai apoteker, tidak lagi memenuhi persyaratan fisik dan mental dalam menjalankan tugasnya, bekerja sebagai penanggung jawab pada apotek atau indrustri farmasi lainnya.2. Apoteker tidak menyediakan, menyimpan dan menyerahkan perbekalan farmasi yang bermutu dan terjamin keabsahannya atau.3. Apoteker tidak menjalankan tugasnya dengan baik seperti dalam hal melayani resep, memberikan informasi yang berkaitan dengan penggunaan obat secara tepat, aman atau rasional atau.4. Bila apoteker berhalangan melakukan tugasnya lebih dari 2 tahun berturut-turut atau.5. Bila apoteker melanggar perundang-undangan narkotika, obat keras atau ketentuan lainnya atau6. SIK APA dicabut atau7. PSA berbukti terlibat dalam pelanggaran perundang-undangan dibidang obat atau8. Apotek tidak lagi memenuhi persyaratan yang ditetapkanBerdasarkan Kepmenkes No. 1332/Menkes/SK/X/2002 pengganti Permenkes No. 992/Menkes/Per/X/1993.Pelaksanaan pencabutan izin dilakukan dengan cara:a. Pemberian peringatan secara tertulis kepada Apoteker Pengelola Apotek sebanyak tiga kali berturut-turut dan tenggang waktu masing-masing dua bulan. b. Pembekuan Izin apotek dilakukan untuk jangka waktu selama-lamanya enam bulan sejak dikeluarkannya surat penetapan pembekuan kegiatan apotek. Pembekuan izin apotek dapat dicairkan kepada apabila apotek telah memenuhi segala persyaratan sesuai dengan peraturan dan ketentuanyang berlaku. Pencairan izin apotek dilakukan setelah menerima hasil laporan pemeriksaan dari Kepala Balai POM setempat, atau Tim Pemeriksaan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Keputusan untuk pencabutan SIA oleh Kepala Dinas Kesehatan Propinsi setempat, serta Kepala Balai POM setempat. Apabila Surat Izin Apotek (SIA) dicabut, APA atau apoteker pengganti wajib mengamankan perbekalan farmasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pengamanan dimaksud wajib mengikuti tata cara sebagai berikut:a. Dilakukan inventarisasi terhadap seluruh persediaan obat-obat narkotika, obat keras tertentu dan obat lainnya, serta seluruh resep yang ada di apotek. b. Obat-obat narkotika, psikotropika dan resep-resep harus dimasukan dalam satu tempat yang tertutup serta terkunci. c. APA wajib melaporkan secara tertulis kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, tentang penghentian kegiatan yang disertai laporan inventarisasi. E. Pengelolaan Apotek1. Pengelolaan Sumber Daya ManusiaSesuai ketentuan perundangan yang berlaku apotek harus dikelola oleh seorang apoteker yang profesional. Dalam pengelolaan apotek, apoteker senantiasa harus memiliki kemampuan menyediakan dan memberikan pelayanan yang baik, mengambil keputusan yang tepat, mampu berkomunikasi antar profesi, menempatkan diri sebagai pimpinan dalam situasi multidisipliner, kemampuan mengelola SDM secara efektif, selalu belajar sepanjang karier dan membantu memberi pendidikan dan memberi peluang untuk meningkatkan pengetahuan.

2. Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Perbekaln kesehatan Lainnyaa. PerencanaanDalam membuat perencanaan pengadaan sediaan farmasi perlu diperhatikan: a) Pola penyakitb) Kemampuan masyarakat.c) Budaya masyarakat

b. PengadaanUntuk menjamin kualitas pelayanan kefarmasian maka pengadaan pediaan farmasi harus melalui jalur resmi sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku.c. PenyimpananDalam hal pengecualian atau darurat dimana isi dipindahkan pada wadah lain, maka harus dicegah terjadinya kontaminasi dan harus ditulis informasi yang jelas pada wadaha) Obat/bahan obat harus disimpan dalam wadah asli dari pabrik.b) Wadah baru, wadah sekurang kurangnya memuat nama obat, nomor batch dan tanggal kadaluarsa.c) Semua bahan obat harus disimpan pada kondisi yang sesuai, layak dan menjamin kestabilan bahan.

d. AdministrasiDalam menjalankan pelayanan kefarmasian di apotek, perlu dilaksanakan kegiatan administrasi yang meliputi: a) Administrasi Umum: pencatatan, pF. Pelayanan di Apotek1. Pelayanan Resep/PesanPelayanan resep di apotek :a) Resep datang kemudian cek kelengkapan resepb) Cek ada tidaknya barang c) Cek harga atau kalkulasi semua barangd) Konsultasi harga terlebih dahulu kepada pasien e) Jika mau segera di buatkan f) Pelayanan informasi obat (PIO)

2. Promosi dan edukasi Dalam rangka pemberdayaan masyarakat, apoteker harus berpatisipasi secara aktif dalam promosi dan edukasi. Apotek berikut membantu diseminasi informasi antara lain dengan penyebaran leaflet/brosur, poster, penyuluhan, dan lain lain

3. PelayananResidensialApoteker sebagai care giver diharapkan juga dapat melakukan pelayanankefarmasian yang bersifat kunjungan rumah, khususnya untuk kelompoklansia dan pasien dengan pengobatan penyakit kronis lainnya. Untukaktivitas ini apoteker harus membuat catatan berupa catatan pengobatan(medication record).4. PelayananObatTanpaResepPelayanan Obat Non Resep merupakan pelayanan kepada pasien yang ingin melakukan pengobatan sendiri, dikenal dengan swamedikasi. Obat untuk swamedikasi meliputi obat-obat yang dapat digunakan tanpa resep yang meliputi :

a) obat wajib apotek (OWA)b) obat bebas terbatas danc) obat bebas Obat wajib apotek terdiri dari Kelas terapi oral kontrasepsi, obat saluran cerna, obat mulut serta tenggorokan, obat saluran nafas, obat yang mempengaruhi sistem neuromuskular, anti parasit dan obat kulit topikal.

5. PelayananNarkotikDalamUndang-UndangNo. 9 tahun 1976 tentang Narkotikadisebutkanbahwa : Narkotikahanyadigunakanuntukkepentinganpengobatandanilmupengetahuan. Narkotika dapat digunakan untuk kepentingan pengobatan hanya berdasarkan resep dokter.Untuk salinan resep yang mengandung narkotika dan resep narkotika yang baru dilayani sebagian atau belum dilayani sama sekali,

BAB IIIPEMBAHASANA. Waktu, tempat, dan teknis pelaksanaan Praktek kerja industri dilaksanakan di Apotek Radja yang beralamatdi Jalan Raya Secang-Magelang, mulai tanggal 2 februari-25 april 2015 selama 3 bulan. Waktu pelaksanaan setiap harinya 7 jam apabila hari biasa, dan hari libur hanya 5 jam. Dengan pembagian shift sebagai berikut :

Dalam pelaksanaan pkl di Apotek Radja setiap shiftnya di dampingi oleh 1 orang admin, yang siap mengajari.B. SejarahApotek Radja didirikan pada tgl 20 September tahun 2008. Pendiri Apotek Radja, Dr. Sudarmono pada tahun 2008, setelah berjalan 1tahun Apotek Radja dipindah tangankan oleh Dr. Sudarmono kepada Wahyu Nugroho. Apotek Radja sudah berjalan lancar selama 7 tahun yang dikelola oleh 1 apoteker, 1 APA, 2 admin dan selama 7tahun ini Apotek Radja sudah ganti apoteker 3x yaitu :1. Siti Safuroh. S.Farm. Apt2. Ariyani Puspandari. S.Farm. Apt3. Asma Lukyta W. S.Farm. AptDan sekarang apotek Radja dikelola oleh :

ApotekerAsma Lukyta W. S.Farm. Apt

AA Slamet Triyono

Admin 2 Mahfalina WardahAdmin 1 Siti Fathurohmah

Mulai didirikan Apotek Radja tahun 2008 sampai sekarang Apotek Radja melayani pasien setiap harinya selama 14 jam mulai jam 07.00 21.00 wib. Apotek Radja merupakan apotek ke 2 yang berdiri di Secang.C. Tujuan Pendirian 1. Sebagai sarana pelayanan masyarakat2. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat3. Tempat pembelian obat yang lebih cepatD. Pengelolaan 1. Sumber Daya Manusia (SDM)Pengelolaan Apotek Radja dikelola dengan baik dimulai dari struktur sampai kinerja apotek dalam melayani masyarakat. Apotek Radja kualitasnya tak kalah dengan apotek lainnya hal ini dikarenakan pengelolaan apotek yang teratur. Pengelolaan apotek meliputi: perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan penilaian kinerja apotek.2. Sarana Dan Prasarana Sarana dan prasarana di Apotek Radja :a. Timbanganb. Ukur Tinggi Badanc. Tempat Konsultasi Obatd. Gudang Obate. Beberapa perlengkapan alat racik resepf. Tensi gratis

3. pengelolaan sediaaan farmasi dan perbekalan lainnya :a. PerencanaanPerencanaan perbekalan farmasi dilakukan dengan baik dan sistematis karena dilakukan oleh petugas di Apotek Radjadengan menggunakan data dari pola penyakit, pola konsumsi serta data dari hasil penjualan.b. Pengadaan Pengadaan di Apotek Radjadilakukan dengan mencatatkan daftar pesanan barang ke Buku Orderan dan surat pesanan secara manual dan tidak manual. Salesman dari masing-masing PBF yang datang ke apotek akan melihat daftar pesanan barang tersebut.c. Penyimpanan Barang yang telah diterima kemudian disimpan ketempat penyimpanannya seperti lemari / rak masing-masing, berdasarkan alfabetis dan jenis sediaannya.Untuk tiap-tiap item obat terdapat kartu stok obatnya masing-masing. Obat-obatan didistribusikan berdasarkan sistem FIFO (First In First Out) dan FEFO (First Expire First Out).

d. AdministrasiDalam menjalankan pelayanan kefarmasian di apotek, perlu dilaksanakan kegiatan administrasi yang meliputi: 1) Administrasi Umum: pencatatan, pengarsipan, pelaporan narkotika, psikotropika dan dokumentasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.2) Administrasi Pelayanan: pengarsipan resep, pengarsipan catatan pengobatan pasien, pengarsipan hasil monitoring penggunaan obate. Keuangan 1) Uang MasukUang masuk berasal dari penjualan obat dengan resep dokter, penjualan bebas dan penjualan kepada Apotik lain. Uang hasil penjualan tersebut dicatat dalam buku penjualan harian yang dibedakan antar buku penjualan dengan resep dokter dan penjualan obat bebas, kemudian dijumlahkan dan dicocokkan dengan uang yang tersedia setelah dikurangi dengan pengeluaran.Untuk penjualan kredit, pembayaran dilakukan sebulan sekali dengan membawa faktur penagihan dan dilengkapi dengan bukti-bukti yang diperlukan untuk penagihan tersebut.2) Uang KeluarPengeluaran uang di Apotek Radjadigunakan untuk pembelian obat-obatan, pembayaran hutang, dan biaya lainnya seperti gaji karyawan, pajak, tagihan listrik dan air, telepon, dan biaya operasional lainnya.Selain itu, pengeluaran rutin dilakukan untuk pembayaran pajak-pajak.

E. Pelayanan Karyawan Apotek Radjatelah memberikan pelayanan yang cukup baik kepada pasien.Pelayanan di Apotek Radjamencakup pelayanan resep tunai, obat-obatan serta alat kesehatan. Setiap Karyawan Apotek Radjayang menerima resep selalu memperhatikan isi resep yang menyangkut nama obat, bentuk obat, umur pasien, aturan pakai dan cara penggunaan obat. F. Strategi Pengembangan1. Buka selama 14 jam per hari2. Menfasilitasi pasien dengan pelayanan yang baik3. Menyediakan berbagai macam obat (komplit)

BAB IVPENUTUP

1.KesimpulanDari hasil Praktek Kerja Industri calon Ahli Asisten apoteker Farmasi di Apotik Radjadapat diambil kesimpulan yaitu :a. Praktek Kerja Industri sangat bermanfaat bagi calon Asisten apoteker Farmasi, karena dapat menambah keterampilan, pengetahuan dan wawasan untuk calon Asisten apoteker Farmasi di bidang perapotekan.b. Sistem organisasi, administrasi, keuangan dan kepegawaian di Apotek Radjatelah berjalan dengan cukup professional.c. Di Apotek Radja juga sering dilakukan edukasi tentang suatu penyakit dan pemberian obat yang sesuai, yang bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan.

2. SaranA. Saran untuk pihak apotek:a. Penyimpanan barang di Apotek Radjasebaiknya ditata lebih rapi kembali agar mempermudah dalam pengambilan.b. Para siswa siswi lebih diterapkan sistem pembelajaran dalam ruang lingkup industri kerja.c. Siswa siswi lebih di perhatikan saat berada di lingkup industri kerja.d. Meningkatkan ketersediaan perbekalan farmasi.e. Meningkatkan pelayanan terhadap pemberian informasi obat dan konseling kepada pasien.

B. Saran untuk pihak sekolah :a. Pembelajaran dalam teori dan praktek dalam bidang farmasi lebih ditingkatkan.b. Alat praktek di lengkapi .c. Persiapan praktek kerja industri lebih di siapkan .d. Tempat praktek kerja industri lebih di sesuaikane. Sekolah sebaiknya melengkapi fasilitas apotek mini yang berguna untuk latihan/praktek siswa di sekolah

DAFTAR PUSTAKA

DepartemenKesehatan Republik Indonesia.2008.Daftar Obat Esensial Nasional.Jakarta..1981.Kumpulan Peraturan Perundang-undangan tentang Apotek edisi II.Jakarta : Depot Informasi Obat. 1995. Kumpulan Peraturan Perundang-undangan tentang Obat.Jakarta. 1997. Kebijaksanaan Obat Nasional.JakartaHartono.1998. Manajemen Apotik edisi II.JakartaKeputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1332/MenKes/SK/X/2002 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin ApotikPeraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 922/MenKes/PER/X/1993 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek.Sartono. 2000. Obat Wajib Apoik Edisi III. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

1. Lampiran 1 : Denah Lokasi Apotek

Terminal SecangArah Semarang Jl.Raya secang Arah Magelang

APOTEK RADJA

Toko PraktisRM Lestari

Arah temaanggung

2. Denah bangunan 2...

1.

16.14.13.1211.10.8.9.7.4.6.5.3.15

Keterangan : 1. Kulkas 2. Tempat sampah3. Etalase 4. Etalase 5. Etalase6. Tempat dokumen7. Meja kasir8. Etalase barang konsinyasi9. Tempat tunggu10. Almari penyimpanan stok obat11. Meja kerja12. Rak obat generik13. Rak obat paten 14. Rak obat salep gel krim tetes mata dan tetes telinga15. Tempat sampah16. Meja racik

Lampiran 3.Contoh Etiket

a. Etiket Obat Dalam

b. Sediaan cair

Lampiran 4.Contoh Surat Pesanan (SP)

Lampiran 5.Contoh Copy resep

Lampiran 6.Contoh Kwitansi

Lampiran 7.Bukti penjualan harian Apotek Radja

Lampiran 8.Contoh Control barang

Lampiran 9.Contoh Control GD,AU,Cholesterol

Lampiran 10. Contoh Control Resep

10