lam dan - shalawat.weebly.com · islam, tidak mengganggu kemerdekaan agama dan nusanja, tetapi...

12
(1 , 2263/70 H, ABOEÜAKAR ATJEH 378 lam dan eragama Penerbit : TOKO „MESSIR" TJIREBON,

Upload: nguyendiep

Post on 28-Apr-2019

245 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: lam dan - shalawat.weebly.com · Islam, tidak mengganggu kemerdekaan agama dan nusanja, tetapi sikap jang mulia itu diperlihatkan kepada pengikut Zo- ... radja-radja Islam setiap

(1, 2 2 6 3 / 7 0 H, ABOEÜAKAR ATJEH

378

lam dan

eragama

Penerbit : TOKO „MESSIR" TJIREBON,

Page 2: lam dan - shalawat.weebly.com · Islam, tidak mengganggu kemerdekaan agama dan nusanja, tetapi sikap jang mulia itu diperlihatkan kepada pengikut Zo- ... radja-radja Islam setiap
Page 3: lam dan - shalawat.weebly.com · Islam, tidak mengganggu kemerdekaan agama dan nusanja, tetapi sikap jang mulia itu diperlihatkan kepada pengikut Zo- ... radja-radja Islam setiap

2 2 6 3 / 70

ISLAM DAN KEMERDEKAAN BERAGAMA.

Oleh : ABOEBAKAR ATJEH. /

Orang selalu menuduh, bahwa Jslam disiarkan dengan pe-dang dan paksaan. Orang selalu menjiar-njiarkan, bahwa pe-meluk-pemeluk Islam pernah memperkosa pengikut2 agama ïlain dengan kekedjaman, supa'ja masuk Islam, Pikiran jang sesat ini, jang mula-mula dilemparkan oleh beberapa pengarang bangsa Barat kepada Islam perlahan-lahan telah mendjadi sum-ber kejakinan di Barat dan di Timur, sehingga mereka jang hanja mengenal Islam dari keterangan2 jang tidak benar itu, meskipun mereka kadang2 anak dan putera dari orang2 Islam sendiri, telah memandang agama Islam tak dapat didjadikan dasar perdamaian, tak dapat didjadikan dasar kerdja bersama dengan golongan jang lain paham keagamaanja. Paham jang salah ini menimbulkan ketakutan jang amat sangat didalam bermat jam-mat jam golongan bangsa kita, jang merasa dirinja, djikalau Islam kelak berpengaruh didalam pemerintahan, me­reka akan menderita kekedjaman dan penghinaan.

Barang siapa jang mengetahui sedjarah Islam, baik riwajat perdjuangan Nabi Muhammad s.a.w., maupun pemerintahan dizaman Chalifah2 Islam dan radja-radja dahulu dan sekarang jang mengikut djedjak Djundjungan Islam itu, tentu akan ter-senjum melihat ketakutan dan ketjurigaan jang tak pada tem-patnja itu. Maupun didalam penjiaran agama, didalam per­djuangan sosial, politik dan ekonomi, maupun didalam penjer-buan dan pertempuran, peperangan dan perkelahian, Islam se­lalu memegang teguh prinsipnja, kesatria, berlapang hati, se­lalu bersikap menghargakan kepertjajaan golongan lain, be-lum pernah mempergunakan kekedjaman dan perkosaan, dji-ka tidak pada tempatnja. Didalam memenuhi kewadjiban me-njampaikan dakwah dan seruan kebenaran. Islam membawa agama jang telquel, terus-terang, terlihat njata dengan tak ada rahasianja, djika suka boleh diambil, ingin boleh dipeluk.

Allah s.w.t. sendiri telah menjatakan didalam Al-Qur'an : „Bahwa manusia diatas muka bumi ini didjadikan bergolong-

Page 4: lam dan - shalawat.weebly.com · Islam, tidak mengganggu kemerdekaan agama dan nusanja, tetapi sikap jang mulia itu diperlihatkan kepada pengikut Zo- ... radja-radja Islam setiap

— 2 —

golongan, snpaja mereka berkenal-kenalan antara satu sama lain". Dan pemcluk Islam berpegang kepada perintahi Allah : „Bahwa tak ada paksaan dalam agama, jang baik sudah terang, jang buruk sudah ternjata". Orang Islam maupun keradjaannja tidaklah bermaksud akan mengislamkan manusia dengan keke­djaman, dengan pedang dileher, tetapi i'tikad mereka jang te-guh ialah akan membawa seluruh ummat manusia kedjalan Allah, kedjalan Islam, djalan keselamatan dan bahagia, dengan alasan-alasan jang njata, dengan paham agamanja jang luas dan berdasar atas i imu dan akal.

Mereka jakin, bahwa djika hak sudah datang, jang batal ten-tu akan lenjap sendiri.

'Qur'an mencrangkan, bahwa tiap-tiap manusia hanja rae-nanggung djawab terhadap Tuhan dan perselisihan tentang ke-iakinan akan diputuskan kelak dipadang Mahsjar, hari per-hitungan.

Tetapi disamping itu, djika Islam diganggu, agamanja ditje-markan, kemerdekaannja hendak dirampas, ketika itulah pe-meluk Islam menghuhus pedangnja jang tadjam dibawah ko-mando Allah : „Serbulah mereka, sehingga tak ada fitnah lagi dan seraua agama mendjadi milik Al lah" (Qur'an S. AI. Anfal ajat 39).

Pemeliharaan kemerdekaan beragama ini tidak didalam theorie sadja, tetapi Nabi Muhammad s.a.w. memperlihatkan sikap itu didalam praktek. Tidakkah beliau berdjandji melin-dungi djiwa, agama dan harta-benda kaum Keristen di Nadjran dan sekitarnja dalam tahun 631-632 ? Diperintahkannja, bahwa kepertja'aan mereka itu tidak boleh diganggu, kebiasaannja ti­dak boleh disinggnng, hak dan kewadjibannja tidak boleh diu-bah. Pendeta dan Guru agamanja tidak boleh dipetjat, besar ke tjil semua mereka harus merasai keamanan hidupnja, sebagai-mana dizaman sebelum beliau begitu djuga dimasa beliau me-megang kendali pemerintahan, patung dan palang salib tidak dibinasakan, mereka tidak boleh menindas dan tidak boleh di-tindas, mereka tidak boleh membalas dendam sebagai dalam zaman djahilijah, bea persepuluhan tidak difarik dan mereka tidak diwadjibkan memberi makdnan kepada tentara Islam dan lain-lain.

Ditjeriterakan, bahwa didalam zaman Rasulullah datang kepada behau beberapa orang pendeta Keristen, hendak berbi-tjara Lentang soal agama. Orang2 Islam jang terkenal ramah-

Page 5: lam dan - shalawat.weebly.com · Islam, tidak mengganggu kemerdekaan agama dan nusanja, tetapi sikap jang mulia itu diperlihatkan kepada pengikut Zo- ... radja-radja Islam setiap

— 3 —

tamabnja menempatkan mereka itu dirumah-rumah disekeu-ling dan djuga didalam mesdjid Djundjungan kita sendiri. Ta-mu-tamu ilu menumpang disana beberapa hari sampai kepada hari minggu, hari Tuhan Jesus, menurut kepertjajaan mereka. Bagi orang Islam seluruh bumi Allah itu mesdjid dan mussal-la, tetapi tamu2 Keristen itu Jiarus pergi kegeredja, jang dida-lamnja mereka dapat menjembah Tuhannja. Apa akal ?

Disekeliling tempat mereka menumpang itu tidak ada gere-dja. Dan didalam kesukaran rohani itu Djundjungan ilslam da­tang menolong. Nabi Besar Muhammad s.a.w. mempersilahkan mereka mempergunakan mesdjid beliau sendiri 1). Adakah tjonloh kesalria jang lebih sempurna ? Bumah Allah, tempat menjembah Tuhan jang tidak berbapak dan beranak, diserah-kan untuk tempat sembahjang mereka jang pertjaja akan ada-nja Anak Allah. Kedjadian jang tidak dapat digambar-gambar-kan oleh mereka jang selalu menghina dan bersempit hati ter-hadap Islam, jang selalu melihat hantu didalam agama jang patu-satunja bersikap neutraal terhadap kepertjajaan golongan lain.

Tidak sadja ummat Keristen dan Jahudi jang masuk golong­an ahli kitab, jang dengan mereka itu disuruh „berunding de-> ngan tjara jang baik", djika mereka tidak bermusuhan dengan Islam, tidak mengganggu kemerdekaan agama dan nusanja, tetapi sikap jang mulia itu diperlihatkan kepada pengikut Zo-roaster, penjembah api, sebagai jang terdjadi dengan pengirim-an surat beliau kepada Farruch bin Sjachsan, saudara dari Sal-man Farsi, dan kepada golongan2 jarig berlainan paham ketu-hanannja dengan Jslam. Pengarang2 sedjarah Islam jang ter-kenal atau jang tidak terkenal, dari anak Islam sendiri atau dari mereka jang bukan Islam, sesudah menjelidiki keadaan jang sesungguhnja, mau tidak mau, mereka terpaksa mene-rangkan bahwa diantara agama2 dimuka bumi ini Tslamlah jang terlalu bersikap ,.neutraal", bersikap sangat mengharga-kan kepada kepertjajaan golongan lain. Tidak sadja sikap Djundjungan Islam membuktikan hal itu, tetapi politiknja dan djedjaknja selalu diturut dan diikuli oleh Chalifah jang empat, sababat2nja, radja-radja Islam setiap masa dan musim. Sedjak dari Chalifah Abubakar, jang selalu menasihatkan pangüma pcrangnja Chaüd bin Walid harus memelihara kemerdekaan

1) Ibn. Qajjim, Zadfl Ma'ad 10: 49 CWafd Nadjran).

Page 6: lam dan - shalawat.weebly.com · Islam, tidak mengganggu kemerdekaan agama dan nusanja, tetapi sikap jang mulia itu diperlihatkan kepada pengikut Zo- ... radja-radja Islam setiap

— 4 — -A

beragama, meündungi djiwa dan harta golongan jang berlainan paham, bersikap djudjur diwaktu damai dan kesatria, diwaktu peperangan, sedjak dari Sajjidina Umar bin Chattab pem-bangun zaman keemasan jang gilang-gemilang dalam sedjarah kencgaraan islam, jang didalam pemerintahannja ummat Is­lam beroleh kemenangan dimana-mana, di Buwaib, dalam pe­perangan Qadisjijah, jang dapat menentukan nasib Iraq, dalam mendjatuhkan kota Madain takluknja Mesopotamia.

Dalam /membinasakan keradjaan Persia jang angkuh dan menghinakan Islam, dalam kemenangan di Nihawan, jang oleh orang Islam disebut „kemenangan dari segala kemenang­an", sedjarah dari Sajjidina Umar, jang didalam pemerintah­annja tentara Islam tidak sadja ke Timur, tetapi mengalir se-bagai air bah ke Barat, kekuatan tentara jang waktu itu tak ada tandingannja. jang djika mereka hendak berbuat sewè-nang-wenang, dapat membinasakan agama dan kepertjajaan, Zoroaster sampai keakar-akarnja, naman sifat kesatria, berla-pang hati terhadap agama dan paham golongan ummat jang berïindung dibawah pandji-pandji pemerintahannja. Tidakkah didalam pemeriniahan Sajjidina Umar. jang dengan pimpinan Abu Ubaidah, Damaskus, jang berpagarkan tembok setinggi gu-nung djatuh, Syria Utara takluk, kota Antioch hantjur dan He-laclius lari ponlang-panting? Tidakkah didalam pemerintahan Ibn Chatiab itu dengan pimpinan Amru bin Aas Palestina me-njerah, Artibin dengan tentara Rumawi binasa, dan djika mere­ka kehendaki seluruh daerah Jerusalem dapat diratakan dengan tanah oleh tentara Islam? Tetapi tidakkah dibawah Umar, Sajjidina Umar bin Chattab itu djuga, jang kebidjaksanaannia ieïah menarik bangsa Qubti dan Keristen lebih suka mendjadi rakjat negara Islam dari pada mendjadi anak buah keradjaan Rumawi, ummat Koristen di Jerusalem dibawah pimpinan Pen­deta Sophronius merasa tertjengang melihat budi dan sifat jang sangat mams dari tentara Islam jang menang dan masuk kekota itu ? Selusin malah berpuluh-puluh, bahkan beratus t jontoh jang diperliliatkan oleh sedjarah Islam ten tang sikap menghargakan kejakinan golongan lain. tidak sadja didalam pemerintaha>i Chalifah Umar jang memang terkenal akan ke-bidjaksanaan politiknja jang oleh Imam Djamaluddin Abul Faradj disebut „awwal hakim demokralhi f i l Islam", jang be-uar-benar seorang demokrat Islam jang tulen, tetapi dizaman Chalifah Utsman jang pernah mendapat pudjian dari bisschop Fars, lulisan dari Patriarch Keristen dari Marv, sampai kepada

Page 7: lam dan - shalawat.weebly.com · Islam, tidak mengganggu kemerdekaan agama dan nusanja, tetapi sikap jang mulia itu diperlihatkan kepada pengikut Zo- ... radja-radja Islam setiap

_ 5 —

Chalifah AU, pahlawan Islam jang pernah disebut dengan gelar Singa Allah karena gagah perkasanja dalam perdjuangan mem-pertahankan Islam dari serangan musuh, diantara suratnja ke­pada Bhram Sjad anak Chirardas, kepala kelenteng Zoroaster, mendjadi bukti jang senjata-njatanja,'bahwa kemerdekaan ber-agama dari golongan mahapun djuga sangat dihormati dan di-perlindungi oleh pemuka-pemuka keradjaan Islam.

Demikianlah gambarnja praktek politik Islam dizaman Cha­lifah. Djika keradjaan Islam menang, tidaklah pernah ia me-maksa musuh menjerah dengan tidak memakai sjarat, tidaklah ia menangkap dan menghukum pahlawan-pahlawan musuh itu sebagai pendjahat perang karena mereka mati-matian telah memperlahankan tanah air dan agamanja, djika keradjaan Is­lam menang, tidaklah kepala pemerintahannja menerima ke-untungan, tetapi biasanja membuat perdjandjian damai dengan sjarat-sjarat jang mengikat dan mewadjibkan ummat Islam me-melihara keselamatan hidup mereka itu dan melindungi kemer­dekaan agamanja, geredja dan kelentengnja dan segala jang bersangkut-paut dengan itu.

Perlakuan jang baik dirasai setiap masa dan musim oleh go-longan-golongan jang berlainan kejakinannja dengan Islam. Geredja Nestoria, katanja, masih menimpah sebagai kenang-ke-nangan surat dari Muktafi JI, Chalifah Bagdad, surat jang me­nurut The Bulletin of the John Rylands Library, Manchester (1926), belum beberapa lama didapat dan didjadikan bukti oleh Dr. Mingana untuk menjatakan sikap kehalusan budi dari radja radja Islam dalam zama kekuasaan dan keemasan Islam terha­dap golongan jang berlainan kejakinannja. Oleh karena sikap jang demikian ummat ilslam didalam zaman keemasan ditjintai oleh lawan dan kawan. Patriarch Geredja Nestoria Isho' Yahb (650-660 M) bcrkata: „Orang-orang Arab jang telah menjerah pemerintahan dunia seluruhnja pada zaman ini kepada Allah ti­dak membinasakan agama Keristen; tetapi sebaliknja, mereka menundjukkan penghargaannja, menghormati pendeta-pendeta dan orang-orang sutji kita, dan terlalu banjak berbuat baik ter­hadap geredja dan kloosters". (Assemani, Bin. Orien, Hl, 121).

Sikap politik jang sangat ethisch ini dipakai oleh keradjaan Jeradhaab Uskan di Timur dan di Barat, di Asia, di Eropah dan di Afrika, didalam zaman keemasan Islam maupun sesudah za­man itu, berbeda sekali dengan sikap keradjaan Bumawi jang

Page 8: lam dan - shalawat.weebly.com · Islam, tidak mengganggu kemerdekaan agama dan nusanja, tetapi sikap jang mulia itu diperlihatkan kepada pengikut Zo- ... radja-radja Islam setiap

— 6 —

undang-undangnja, baik jang mengenai pergaulan, pemerintah­an atau agama, berasaskan perbedaan dan penindasan terhadap rakjat jang didjadikannja bertingkat-tingkat dan berkelas-kelas.

Sungguh banjak orang menuduh, terutama ahli ketimuran dari Barat, bahwa agama Islam disiarkan hanja dengan mata pedang sadja, unluk mengabui mata orang, bahwa ummat Is­lam itu sanga f fanatik kepada agamanja, dan untuk meneiang-kan, bahwa golongan2 manusia jang lain pahamnja tidak men-dapat perlindungan dari ummat Islam, apa lagi didalam kera­djaan jang susunan pemerintahannja berdasarkan Islam. Teta­pi beberapa tjontoh dari sedjarah keradjaan Islam, jg. diurai-kan diatas sudah menundjukkan keadaan jg sebaliknja. Djika ada perkataan „neutraal terhadap agama" atau istilah „kemer­dekaan berpikir" didalam ilmu siasat negara2 jang berasaskan demokrasi, maka jang sesungguh-sungguhnja telah mendja-lankan dasar itu barulah kerad jaan2 Islam, sedjak dahulu sam-pai sekarang. Hanja Islamlah jang menang dalam memprak-tekkan dalam keneutralan" — sesungguhnja lebih tepat : meng-hargakan kejakinan orang lain — itu, sehingga orang Barat sendiri jang lerbuka matanja dan terkembang kupingnja, se-prrü H.G. Wells pengar^ng dunia jang masjhur, mengaku ke-lapangan Islam dalam bukunja „What is Coming" dengan ka-limat jang kira2 demikian terdjemahnja : „Agama Islam ialah agama jang berkembang dan hidup diudara jang terbuka, aga­ma jang agung dan sederhana paham dan pemakainja. Tidak1

sedikit matjam bangsa dari Nigeria sampai ke Tjina. Agama Islam hanja satu2nja agama jang sesuai buat seluruh pendu-duk Afrika, agama jang sudah kita dengar mendjadi buah tu-tur orang, agama jang selaras dengan tabi'at alam ". üleh karena itu pula ahli encyclopaedie, scperti pengarang The tncyclopaedia Britannica menjebut Djundjungan kita Nabi Muhammad s.a.w. „the most succesful of all prophets and reli-gious personalities" — seorang dari pada rasul Tuhan dan pe-ngandjur keagamaan didunia jang telah mentjapai kemenang­an jang sebesar-besarnja.

Apa sebab sikap Islam semurah itu ? Didalam Islam seorang Muslim atau kafir Zimmi itu, golongan jang tidak menjerang kemerdekaan Islam, jang tidak berchianat kepada Islam, sama haknja. Sajjidina Ali berkata, bahwa : „Darah mereka itu ialah darah kita djuga". Djika mereka itu membajar djizjah, padjak didalam tauah Islam, mereka berhak mendapat perhndungan

Page 9: lam dan - shalawat.weebly.com · Islam, tidak mengganggu kemerdekaan agama dan nusanja, tetapi sikap jang mulia itu diperlihatkan kepada pengikut Zo- ... radja-radja Islam setiap

— 7 —

dan persamaan hak. Tentang soal kepertjajaan dan kejakinan­nja, bagi ummat Islam menurut apa jang difirmankan Allah di Kitab SutjiNja : „Bagi kamu agamamu, bagi mereka itu agama mereka itu". Djika ummat Islam didalam masa damai hendak menjampaikan kepada mereka itu da'wah Islam, maka mereka lakukan menurut firman : „Serulah mereka itu kepada djalan Allah dengan kebidjaksanaan dan nasehat jang baik".

Kita ummat Islam Indonesia harus bersjukur kepada Allah jsng telah memberi kesempatan kepada kita mendapatkan ke­merdekaan kita kembali dan menegakkan Bepublik kita deng­an Undang2 jang berdasar asas Ketuhanan Jang Maha Esa dan mendjamin kemerdekaan tiap2 penduduk untuk memeluk aga­manja masing2 dan untuk beribadat menurut agamanja dan kepertjajaan. (Undang2 Dasar Bab XJ pasal 29). Saja tidak da­pat melihat hal ini lain dari pada tindakan jang mendekatkan kita ummat Islam kepada mendjalankan siasat negara kita me­nurut djedjak Djundjungan kita Muhammad s.a.w. serta Chali-fah-chalifah dan radja2 Islam jang terdahulu. Karena sebagai firman Allah dalam Qur'an, Surat Hadji, ajat 40, kalau tiap2 orang tak diberi hak kemerdekaan dalam agama, tentu akibat-nja geredja2, pagoda2 dan mesdjid-mesdjid tempat orang-orang menjebut nama Allah akan runtuh".

Mudah-mudahan tjontoh serta firman2 Tuhan jang diben-langkan diatas itu sungguh-sungguh ditiru dan dilaksanakan oleh kita ummat Islam di Indonesia ini.

A M I N ! ! ! !

Page 10: lam dan - shalawat.weebly.com · Islam, tidak mengganggu kemerdekaan agama dan nusanja, tetapi sikap jang mulia itu diperlihatkan kepada pengikut Zo- ... radja-radja Islam setiap
Page 11: lam dan - shalawat.weebly.com · Islam, tidak mengganggu kemerdekaan agama dan nusanja, tetapi sikap jang mulia itu diperlihatkan kepada pengikut Zo- ... radja-radja Islam setiap
Page 12: lam dan - shalawat.weebly.com · Islam, tidak mengganggu kemerdekaan agama dan nusanja, tetapi sikap jang mulia itu diperlihatkan kepada pengikut Zo- ... radja-radja Islam setiap

H A K T J I P T A D I L I N D U N G I UNDANG — UNDANG