laporan puskesmas pagu 2015.okedoc
DESCRIPTION
Laporan PKL PUSKESMASTRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
MAHASISWA AKADEMI GIZI KARYA HUSADA KEDIRI
JENIS PKL : Manajemen Pelayanan Gizi Masyarakat (MPGM)
PUSKESMAS : Pagu
WAKTU : 28 April – 09 Mei 2015
Disusun Oleh :
1. Khoirul Umma (2012.05.013)
2. Nanda Suciani Solikhah (2012.05.018)
3. Oppie Ristantia Nova (2012.05.023)
4. Polimus Lomu Niffu (2012.05.024)
5. R.Ay. Agustin Ekawati (2012.05.025)
6. Ratno Tri Tusantoro (2012.05.026)
7. Suherlakmi Putri Rahayu (2012.05.033)
AKADEMI GIZI KARYA HUSADA
KEDIRI
2015
LEMBAR PERSETUJUAN
Laporan hasil Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Puskesmas Pagu, pada tanggal 28
April – 11 Mei 2015, telah mendapat persetujuan:
Nama Mahasiswa NIM
1. Khoirul Umma (2012.05.013)
2. Nanda Suciani Solikhah (2012.05.018)
3. Oppie Ristantia Nova (2012.05.023)
4. Polimus Lomu Niffu (2012.05.024)
5. R.Ay. Agustin Ekawati (2012.05.025)
6. Ratno Tri Tusantoro (2012.05.026)
Suherlakmi Putri Rahayu (2012.05.033)
Menyetujui,
Ka. Puskesmas Pagu Pelaksana Gizi
dr. Ika Tjandra Kusuma Widodo, Amd.GzNIP.197205242003121.001 NIP. 19670519 1992021003
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufik serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan umum Praktek Kerja
Lapangan Manajemen Pelayanan Gizi Masyarakat (MPGM) di Puskesmas Pagu pada tanggal
28 April – 09 Mei 2015.
Pada kesempatan ini tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. Ika Tjandra Kusuma selaku Kepala UPTD Puskesmas Pagu, yang telah
memberikan izin untuk pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan.
2. Widodo, Amd.Gz dan Rifka Rahmawati, Amd.Gz selaku Petugas Gizi Puskesmas
Pagu, yang telah membantu dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan.
3. Semua Staf UPTD Puskesmas Pagu yang telah membantu dalam pelaksanaan Praktek
Kerja Lapangan.
4. Semua kader Posyandu di wilayah UPTD Puskesmas Pagu yang telah membantu
dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan.
5. Cucuk Suprihartini, STP, M.Kes., selaku pembimbing praktek di UPTD Puskesmas
Pagu yang telah mengarahkan dan membimbing kami dalam melaksanakan Praktek
Kerja Lapangan.
6. Dan semua pihak yang telah banyak membantu terlaksananya Praktek Kerja
Lapangan.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu semua
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan laporan
ini. Semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada
umumnya.
Kediri, Mei 2015
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................... ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL .............................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2 Tujuan ................................................................................................. 2
BAB II METODOLOGI
2.1 Waktu dan Tempat .............................................................................. 3
2.2 Peserta ................................................................................................. 3
2.3 Cara Melaksanakan Kegiatan .............................................................. 3
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Gambaran Umum Puskesmas ............................................................. 4
3.2 Program Pokok Pelayanan Puskesmas Pagu ....................................... 15
3.3 Program Pengembangan / Inovatif Puskesmas Pagu .......................... 18
3.4 Program Gizi Puskesmas Pagu ............................................................ 23
3.5 Hasil Praktek Kerja Lapangan (PKL) ................................................. 33
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ........................................................................................ 38
4.2 Saran ................................................................................................... 38
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 40
LAMPIRAN ....................................................................................................... 41
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1.6 Fasilitas Kesehatan ........................................................................ 7
Tabel 3.2 SKDN di Puskesmas Pranggang Tahun 2014................................. 26
Tabel 3.3 Cakupan Vitamin A pada Bayi Tahun 2014.................................... 28
Tabel 3.4 Cakupan Vitamin A pada Anak Tahun 2014................................... 29
Tabel 3.5 Cakupan Vitamin A pada Ibu Nifas Tahun 2014 ............................ 30
Tabel 3.6 Cakupan Fe 3 di Puskesmas Pagu Tahun 2014................................ 31
Tabel 3.7 Jumlah Bayi yang Diberi ASI Eksklusif Tahun 2014...................... 32
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan merupakan salah satu investasi termahal dalam hidup dan juga merupakan
suatu anugerah dari Tuhan yang tak ternilai harganya. Sebanyak apapun harta yang dimiliki
oleh seseorang tentu tidak akan ada artinya apabila orang tersebut tidak mempunyai tubuh
yang sehat. Menjaga kesehatan itu perlu agar tubuh selalu sehat jasmani dan rohani akan
tetapi tidak selamanya seseorang tersebut selalu berada dalam keadaan sehat, ada kalanya
seseorang harus terjatuh sakit. Berbagai cara dilakukan agar seseorang dapat kembali menjadi
sehat salah satu cara yang dilakukan masyarakat pada umumnya adalah dengan
memeriksakan diri ke tempat-tempat pelayanan kesehatan seperti puskesmas.
Instalasi kesehatan yang didirikan oleh pemerintah guna untuk membantu menjamin
kesehatan masyarakat yang kurang mampu. Instalasi kesehatan yang didirikan oleh
pemerintah guna membantu masyarakat kurang mampu seperti puskesmas sangatlah
membantu menjaga kesehatan masyarakat, tetapi sejalan dengan perubahan puskesmas harus
mampu mengelola alat kesehatan, obat-obatan dengan baik. Puskesmas memberikan
pelayanan yang dibutuhkan oleh masyarakat dengan sebaik-baiknya. Puskesmas adalah Unit
Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Secara nasional standar
wilayah kerja Puskesmas adalah satu kecamatan. Apabila di satu kecamatan terdapat lebih
dari satu Puskesmas, maka tanggung jawab wilayah kerja dibagi antar Puskesmas dengan
memperhatikan keutuhan konsep wilayah yaitu desa/ kelurahan atau dusun/rukun warga
(RW).
Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah tercapainya
kecamatan sehat. Kecamatan sehat mencakup 4 indikator utama, yaitu lingkungan sehat,
perilaku sehat, cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu dan derajat kesehatan penduduk
serta mendukung tercapainya pembangunan kesehatan nasional dalam rangka mewujudkan
masyarakat mandiri dalam hidup sehat. Puskesmas menyelenggarakan upaya kesehatan
perorangan dan upaya kesehatan masyarakat. Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan
perorangan dan upaya kesehatan masyarakat, Puskesmas perlu ditunjang dengan pelayanan
kefarmasian yang bermutu.
Salah satu pendidikan kesehatan yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa
untuk mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah dengan praktek di
puskesmas yaitu Jurusan Gizi yang berada dalam naungan Akademi Gizi Karya Husada Pare
Kediri. Tujuan pendidikan di Jurusan Gizi Akademi Gizi Karya Husada Pare Kediri.
merupakan bagian integral dari tujuan pendidikan nasional yaitu mendidik tenaga ahli madya
gizi yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berjiwa Pancasila dan UUD
1945, perilaku kreatif, dinamis, inovatif, memiliki integritas dan kepribadian tinggi, terbuka,
tanggap terhadap perubahan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, tanggap terhadap
seni dan berbagai masalah yang dihadapi masyarakat khususnya yang berkaitan dengan
bidang gizi.
Dalam hal ini praktek kerja lapangan merupakan bagian yang tidak terpisah dari
system program pengajaran serta merupakan wadah yang tepat untuk mengaplikasikan
pengetahuan, sikap dan keterampilan (KAP) yang diperoleh pada proses pembelajaran di
kelas dan laoratorium. Untuk mengetahui tuntutan tersebut, mahasiswa diwajibkan untuk
melaksanakan praktek kerja lapangan Manajemen Program Gizi Masyarakat (MPGM) yang
pelaksanaannya di tingkat puskesmas, dengan kegiatan pokook diantaranya memperlajari
program pokok puskesmas dan pelayanan gizi masyarakat (program gizi)
2.1 Tujuan
2.1.1 Tujuan Umum
Pada akhir Praktek Kerja Lapangan mahasiswa mampu memahami intervensi
gizi masyarakat di Puskesmas.
2.1.2 tujuan khusus
a. Mampu menjelaskan fungsi struktur organisasi, tanggung jawab, dan tugas puskesmas
dalam upaya pembangunan pelaksanaan kesehatan dan gizi masyarakat.
b. Mampu menjelaskan cara perencanaan suatu program kesehatan dan gizi mulai dari
perencanaan tenaga, biaya, sarana dan prasarana serta penentuan sasaran program
yang ada di puskesmas
c. Mampu menjelaskan cara pelaksanaan program kesehatan dan gizi yang telah
direncanakan oleh puskesmas
d. Mampu menjelaskan cara evaluasi program kesehatan dan gizi dan pembinaan
terhadap sasaran program yang telah di rencanakan oleh puskesmas
e. Mampu menyususn laporan
BAB II
METODOLOGI
2.1 Waktu dan Tempat
2.1.1 Waktu PKL
Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan Manajemen Pelayanan Gizi Masyarakat
dilaksanakan pada tanggal 27 April-09Mei 2015.
2.1.2 Tempat PKL
Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan Manajemen Pelayanan Gizi Masyarakat
dilaksanakan di Puskesmas Pagu kecamatan Pagu Kabupaten Kediri.
2.2 Peserta
Peserta Praktek Kerja Lapangan Manajemen Pelayanan Gizi Masyarakat adalah Mahasiswa
Akademi GiziKarya Husada Pare Kediri :
1. Khoirul Umma (2012.05.013)
2. Nanda Suciani Solikhah (2012.05.018)
3. Oppie Ristantia Nova (2012.05.023)
4. Polimus Lomu Niffu (2012.05.024)
5. R.Ay. Agustin Ekawati (2012.05.025)
6. Ratno Tri Tusantoro (2012.05.026)
7. Suherlakmi Putri Rahayu (2012.05.033)
2.3 Cara Melaksanakan Kegiatan
Metode yang digunakan dalam PKL adalah :
1. Observasi
2. Wawancara
3. Diskusi
4. Konseling
5. Penyuluhan
3.1 Gambaran Umum Puskesmas
3.1.1 Geografis
Kecamatan Pagu termasuk wilayah geografis kabupaten yang merupakan bagian
wilayah kerja pembantu Bupati di Papar yang terdiri dari 13 desa dan terletak di bagian
sebelah utara wilayah Kabupaten Kediri dengan ketinggian 72 m dari permukaan laut.
Luas wilayah puskesmas Pagu 24,28 km2 dengan dataran rendah 100 %.
Wilayah Kerja Puskesmas Pagu terdiri dari 13 desa, sebagai berikut :
a. Wonosari
b. Kambingan
c. Bulu Pasar
d. Tanjung
e. Wates
f. Menang
g. Sitimerto
h. Tengger Kidul
i. Semanding
j. Pagu
k. Jagung
l. Bendo
m. Semen
3.1.2 Batas Wilayah
Sebelah Utara : Kecamatan Kayen Kidul
Sebelah Selatan : Kecamatan Gurah, Kecamatan Gampengrejo
Sebelah Timur : Kecamatan Gurah, Kecamatan Pare
Sebelah Barat : Wilayah Puskesmas Bangsongan
3.1.3 Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Pagu
Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri adalah sebagai berikut :
1. Rumah Sakit (RS) : 0
2. Balai Pengobatan : 1
3. Rumah Bersalin : 0
4. Puskesmas : 1
5. Puskesmas Pembantu : 2
6. Polindes : 10
7. Bidan Praktek Swasta : 11
8. Praktek Dokter Bersama : 2
9. Praktek Dokter Perorangan : 0
10. Praktek Pengobatan Tradisional : 12
11. Poskesdes : 10
12. Posyandu : 37
3.1.4 Jenis dan Jumlah Tenaga
Jenis dan jumlah tenaga yang ada di Puskesmas Pagu adalah sebagai berikut :
1. Dokter Umum : 3 Orang
2. Dokter Gigi : 2 Orang
3. Perawat : 5 Orang
4. Perawat Gigi : 1 Orang
5. Bidan : 16 Orang
6. Petugas Kesling : 1 Orang
7. Petugas Gizi : 2 Orang
8. Tata Usaha : 10 Orang
9. Apotek : 2 Orang
10. Petugas Laboratorium : 1Orang
3.1.5 Daftar 10 Penyakit Terbanyak
Daftar 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Pagu Tahun 2015 adalah sebagai
berikut :
1. Acute Nasofaring : 388 jiwa
2. Gastritis : 340 jiwa
3. Influensa : 187 jiwa
4. Hipertensi : 367 jiwa
5. Myalgia : 238 jiwa
6. Gout : 98 jiwa
7. Acut Pharingitis : 246 jiwa
8. Diare : 40 jiwa
9. TB Paru tanpa BTA+ : 82 jiwa
10. DM : 92 jiwa
[
3.1.6 Jenis Fasilitas Kesehatan
Di bawah ini merupakan tabel distribusi fasilitas kesehatan di tiap desa di
wilayah Puskesmas Pagu berdasarkan data tahun 2015 :
No Desa
Jumlah
Posyandu
Balita
Jumlah
taman
posyandu
Jumlah
Posyandu
Lansia
Jumlah
Polinde
s
Jumlah
Poskesde
s
Jumlah
Ponkesdes
Desa
siaga
Jumlah
pustu
1. Kambing
an
3 1 3 1 1 0 1 0
2. Wonosari 3 1 1 1 1 0 1 0
3. Wates 1 1 1 1 1 1 1 0
4. Semandi
ng
4 2 1 1 1 0 1 0
5. Jagung 2 1 2 1 1 0 1 0
6. Sitimerto 1 1 1 1 1 0 1 0
7. Bulupasa
r
3 2 2 0 0 0 1 1
8. Bendo 1 1 1 1 1 0 1 0
9. Tanjung 4 1 1 1 1 0 1 0
10. Semen 5 1 2 1 1 0 1 0
11. Menang 2 1 2 1 1 0 1 0
12. Pagu 4 1 0 0 0 0 1 0
13. Tengger
Kidul
4 1 2 0 0 0 1 1
3.1.7 Kedudukan, Tugas dan Fungsi Puskesmas
Kedudukan dan fungsi Puskesmas Pagu mengacu pada surat Keputusan
Menteri Dalam Negeri tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Puskesmas
No.23 tahun 1994.
a. Kedudukan
Puskesmas adalah pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri yang
dipimpin oleh Kepala Puskesmas yang berada di bawah dan bertanggung jawab
langsung kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri.
b. Tugas
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan pelayanan, pembinaan dan
pengembangan upaya kesehatan daerah secara paripurna kepada masyarakat di
wilayah kerjanya.
c. Fungsi
Untuk melaksanakan tugas tersebut di atas, Puskesmas mempunyai fungsi :
Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada
masyarakat di wilayah kerjanya, meliputi upaya pelayanan kesehatan ibu dan
anak, KB, perbaikan gizi, perawatan kesehatan masyarakat, pencegahan dan
pemberantasan penyakit, imunisasi, pembinaan kesehatan lingkungan,
kesehatan gigi dan mulut, upaya kesehatan usila, kesehatan khusus lainnya,
pencatatan dan laporan.
Pembinaan upaya kesehatan, sarana pelayanan kesehatan, pelaksanaan
rujukan medik, peran serta masyarakat, koordinasi upaya kesehatan,
pembantuan saran serta kader pembangunan kesehatan.
Pengembangan upaya kesehatan dalam hal ini pengembangan di bidang
kesehatan di wilayah pengembangan kegiatan swadaya masyarakat.
3.1.8 Tugas Pokok dan Fungsi
Tugas-tugas yang ada di Puskesmas dilaksanakan oleh pegawai yang masing-
masing mempunyai uraian tugas yang berbeda sesuai dengan jabatan fungsional.
Adapun uraian tugas masing-masing petugas berdasarkan jabatan fungsional
adalah :
a. Dokter
Membantu kepala puskesmas dalam menyelenggarakan fungsi-fungsi
puskesmas
Memberikan bimbingan teknis dan rujukan medic serta kesehatan kepada staf
puskesmas.
Mengkoordinir dan membimbing peran serta masyarakat dan penyuluh
kesehatan masyarakat oleh staf puskesmas.
Melakukan pemeriksaan dan pengobatan penderita sesuai jadwal dan
pemeriksaan rujukan medis gawat darurat.
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan langsung sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
b. Dokter Gigi
Penggerak pembangunan berwawasan kesehatan melalui advokasi kesehatan
gigi, kampanye kesehatan gigi.
Pemberdayaan masyarakat dengan promosi kesehatan gigi, pembentukan
UKGMD, serta pemberdayaan UKGS.
Pelayanan kesehatan yang meliputi konsultasi kesehatan gigi, extrasi gigi
anak, extrasi gigi dewasa, pengobatan jaringan lunak, tumpatan gigi dasar,
perawatan pulpa, scaling sederhana, insisi abses.
Pelaksaan tugas lain yang diberikan oleh atasan langsung sesuai dengan
peraturan perundang-undangan
c. Bidan
Melaksanakan pelayanan KIA serta KB sesuai dengan standar yang
ditetapkan.
Mencatat kegiatan pada kartu ibu, KMS ibu hamil, kartu anak, KMS balita,
dan kartu KB.
Mencatat pada register kunjungan dan register kohort KIA dan KB
Memberikan imunisasi TT pada ibu hamil.
Memasang/melepas IUD dan memberikan pil serta kontrasepsi lainya
Memasang/melepas inplant dibawah pengawasan dokter puskesmas
Merujuk ibu hamil dengan resiko kepada dokter puskesmas
Merujuk kelainan pada balita dan akseptor KB pada dokter puskesmas
Menyusun laporan bulanan kegiatan KIA dan KB
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan langsung sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
d. Bidan Desa
Melaksanakan kegiatan puskesmas didesa wilayah kerjanya berdasarkan
urutan prioritas masalah kesehatan yang dihadapi, sesuai dengan kewenangan
yang dimiliki dan diberikan.
Menggerakkan dan membina masyarakat desa diwilayah kerjanya agar
tumbuh kesadaranya untuk dapat berperilaku hidup sehat.
Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dirumah-rumah,
menangani persalinan, pelayanan keluarga berencana, dan pengayoman
medis kontrasepsi.
Menggerakan dan membina peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan
dengan melakukan penyuluhan kesehatan yang sesuai dengan permasalahan
kesehatan setempat.
Membina dan memberikan bimbingan teknis kepada kader serta dukun bayi.
Membina kelompok desa wisma dibidang kesehatan.
Membina kerja sama lintas program, lintas sektoral, dan lembaga swadaya
masyarakat.
Melakukan rujukan medis maupun rujukan kesehatan kepuskesmas kecuali
dalam keadaan darurat harus dirujuk kefasilitas kesehatan lainya.
Mendekteksi secara dini adanya efek samping dan komplikasi pemakaian
kontrasepsi serta adanya penyakit-penyakit lain dan berusaha mengatasi
sesuai dengan kemampuan.
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan langsung sesuai dengan
peraturan perundan-undangan.
e. Perawat
Menyiapkan klinik pengobatan umum termasuk cedera karena kecelakaan.
Menyiapkan kebersihan dan semua kebutuhan pelayanan dipoli klinik serta
mensterilkan alat kedoteran yang diperlukan.
Melakukan anamneses dan mencatat kartu pasien dan register pengobatan
serta memanggil pasien sesuai urutan untuk diperiksa dan diobati oleh
dokter. Apabila dokter tidak ada ditempat, sesuai perintah dokter dapat
melakukan pemeriksaan dan pengobatan orang sakit.
Melakukan perawatan kepada penderita sesuai dengan kebutuhan.
Memberikan suntikan kepada penderita sesuai perintah dokter dengan spuit
jarum yang steril. Sedangkan spuit dan jarum yang telah dipakai tidak boleh
dipakai penderita lain.
Mencatat semua kegiatan yang dilakukan dan dilaporkan kepada atasanya.
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan langsung sesuai dengan
perundang-undangan.
f. Perawat Gigi
Menyiapkan kebersihan dan semua kebutuhan pelayanan dipoliklinik gigi
serta mensterilkan alat kedoterkan yang diperlukan
Melakukan anamneses dan mencatat pada kartu pasien dan register
pengobatan serta memanggil pasien sesuai urutan untuk diperiksa dan diobati
oleh dokter
Melakukan pencatatan semua kegiatan UKGS untuk dilaporkan pada
atasanya setiap bulan.
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan langsung sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
g. Petugas dan Penyuluh Kesehatan
Advokasi progam kesehatan kepada camat dan dinas terkait.
Melalui camat, TP, PKK dan ormas yang ada di kecamatan melakukan
penggerakan kampanye PHBS.
Revitalisasi posyandu, mendorong dibentuknya polindes oleh masyarakat dan
pemanfaatannya.
Membimbing LSM / ormas untuk ikut aktif berperan dalam promkes.
Melatih kader posyandu untuk meningkatkan PHBS.
Menyusun materi penyuluhan atas indikasi masalah kesehatan prioritas dan
potensi setempat.
Penyuluhan terhadap pengunjung puskesmas, dinas terkait dan ormas.
Penyuluhan individu, kelompok diluar gedung puskesmas. Dalam kaitannya
dengan program prioritas puskesmas.
Pelaksanan tugas lain yang diberikan oleh atasan langsung sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
h. Petugas Sanitarian (Kesling)
Menggerakkan masyarakat dan lintas sektoral terkait dalam pemantauan
kualitas air bersih.
Menggerakkan masyarakat / LSM / dinas terkait dan ormas dalam
penyehatan perumahan dan pemukiman.
Mendorong masyarakat dan dinas terkait dalam gerakakn DPKL.
Melatih kader dalam membina kelompok masyarakat dalam penyehatan air,
perumahan, jamban keluarga dan SPAL.
Pelatihan masyarakat dalam upaya kesehatan lingkungan.
Kemitraan dengan LSM untuk pembangunan dan rehabilitasi serta
pengembangan tehnologi tepat guna sarana sanitasi secara mandiri.
Pemeriksaan HS TTU secara berkala.
Memberikan konsultasi sanitasi kepada masyarakat / menyelenggarakan
klinik sanitasi.
Pelaksanan tugas lain yang diberikan oleh atasan langsung sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
i. Petugas Gizi (Nutritionis)
Mendorong masyarakat dan lintas sektoral dalam program UPGK.
Pemantauan status gizi oleh kader dan dianalisis secara lintas sektoral dalam
rangka UPGK.
Mengembangkan SKPG untuk mencegah dan menanggulangi masalah gizi di
kecamatan.
Melatih kader dalam penemuan, mengelola dan memberi PMT serta merujuk
kasus KEP ke puskesmas.
Melatih kader dalam membina keluarga dalam pola menu seimbang.
Melatih kader dalam revitalisasi posyandu.
Pemberian tablet besi untuk ibu hamil.
Pemeriksaan pelayanan dan rujukan ibu hamil KEP dan KEK.
Pelayanan konsultasi gizi.
Pelaksanan tugas lain yang diberikan oleh atasan langsung sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
j. Petugas Laboratorium
Melaksanakan pemeriksaan laboratorium sesuai denga pemeriksaan dari
dokter / BP / KIA.
Menyusun rencana kebutuhan reagen tiap tahun.
Melaksanakan pemeriksaan BTA pada sputum tersangka TBC.
Melakukan pencatatan semua kegiatan yang dilakukan untuk dilaporkan
kepada atasannya setiap bulan.
Pelaksanan tugas lain yang diberikan oleh atasan langsung sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
k. Petugas Pengelola Obat
Menyusun rencana kebutuhan obat setiap tahun.
Mengajukan permintaan obat ke gudang farmasi melalui Kepala UPTD
Puskesmas setiap bulan.
Membuat pembukuan obat.
Melayani pendistribusian obat.
Meracik obat sesuai resep dokter untuk diberikan kepada pasien.
Memberikan penyuluhan cara meminum obat kepada pasien.
Menyusun laporan pemakaian obat sesuai buku petunjuk.
l. Bendahara
Menyelengarakan tata usaha administrasi keuangan UPTD puskesmas.
Menyusun laporan keuangan UPTD puskesmas.
Bertanggung jawab terhadap keluar masuk keuangan UPTD puskesmas.
Pelaksanan tugas lain yang diberikan oleh atasan langsung sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
m.Petugas Administrasi Umum dan Administrasi Kepegawaian
Melaksanakan tugas mengetik surat.
Menyelenggarakan tugas sebagai caraka.
Membantu protokoler.
Menyusun, menyimpan dan menyediakan arsip kepegawaian puskesmas.
Menyusun, menyimpan dan menyediakan DP3 pegawai UPTD puskesmas.
Membuat dan menyediakan daftar hadir pegawai UPTD puskesmas.
Pelaksanan tugas lain yang diberikan oleh atasan langsung sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
n. Petugas Agenda
Menyelenggarakan pencatatan agenda surat keluar, surat masuk sesuai
dengan nomor agenda surat.
Mendistribusikan surat agenda keluar dan surat masuk sesuai diposisi.
Mengendalikan nomor agenda surat keluar dan surat masuk
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan langsung sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
o. Petugas Arsip
Menyelenggarakan kendali surat keluar, surat masuk.
Menyimpan arsip surat keluar maupun surat masuk.
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan langsung sesuai dengan
perundang-undangan.
p. Pengurus dan Penyimpan Barang
Menyelenggarakan administrasi aset UPTD puskesmas.
Menyusun laporan aset UPTD puskesmas.
Menyusun kartu inventaris ruangan.
Mencatat barang masuk dan barang keluar sesuai disposisi.
Mendistribusikan barang UPTD puskesmas.
Menyimpan barang UPTD puskesmas.
Pelaksanan tugas lain yang diberikan oleh atasan langsung sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
q. Petugas Loket
Menyelenggarakan tata usaha pendaftaran pengunjung puskesmas.
Merujuk pengunjung ke petugas yang melaksanakan tindak lanjut
penanganan pengunjung.
Pelaksanan tugas lain yang diberikan oleh atasan langsung sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
r. Petugas Kebersihan
Melaksanakan kebersihan UPTD puskesmas.
Bertanggung jawab dan memelihara terhadap kebersihan UPTD puskesmas.
Pelaksanan tugas lain yang diberikan oleh atasan langsung sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
s. Penjaga Malam
Melaksanakan jaga malam keamanan UPTD puskesmas.
Bertanggung jawab terhadap keamanan UPTD puskesmas.
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan langsung sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
3.1 PROGRAM POKOK PELAYANAN PUSKESMAS PAGU
3.2.1 Promosi Kesehatan
a. Kampanye PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat), dengan kegiatan :
- Pengkajian PHBS yang dilakukan oleh Puskesmas dengan mencari
data jumlah rumah tangga, institusi pendidikan (sekolah, madrasah),
institusi kesehatan (RS, BP, Pustu, Polindes), tempat - tempat umum
(tempat ibadah, ponpes), tempat kerja (pabrik dan home industri).
- Penyuluhan yang dilakukan Puskesmas ke RT, institusi pendidikan,
institusi kesehatan, tempat umum, tempat kerja.
b. Kampanye pemberdayaan masyarakat dengan kegiatan : promosi kesehatan kepada
kelompok masyarakat di / ke masyarakat, pos obat desa, telaah kemandirian
posyandu.
3.2.2 Upaya Kesehatan Lingkungan
Kegiatan :
- Pengawasan dan pengendalian kualitas air dengan kegiatan pengambilan dan
pemeriksaan sampel air bersih untuk mengetahui sampel air bersih yang memenuhi
syarat untuk diminum.
- Pengawasan dan pengendalian kesehatan lingkungan permukiman dengan kegiatan
pemeriksaan pada tempat pembuangan akhir sampah (TPAS) dengan tindak lanjut
penyemprotan berdasarkan kepadatan lalat, pemeriksaan pada tempat umum 2 kali per
tahun.
- Kursus penyehatan lingkungan bagi penjamah makanan (level Puskesmas) dengan
mencari data jumlah penjamah makanan yang mengikuti kursus setahun dan mencari
data jumlah pengusaha / penanggung jawab makanan yang dibina setahun.
3.2.3 Upaya Perbaikan Gizi
Kegiatan :
Pelacakan Balita Gizi Buruk
Data dari posyandu yang balita gizi buruk diverifikasi kemudian petugas gizi
melakukan pelacakan gizi buruk yang dibandingkan dengan perhitungan Z-skor atau
perhitungan BB/TB, BB/U, TB/U yang dibandingkan dengan WHO 2005. Balita
yang gizi buruk selanjutnya balita dari keluarga tidak mampu diberikan PMT
(pemberian makanan tambahan) sedangkan yang mampu pendampingan saja.
Pemantauan Status Gizi Balita
Dilakukan setelah pelacakan balita gizi buruk. Petugas gizi dipuskesmas
memberikan Pemberian Makan Tambahan (PMT) dan melakukan pemantauan berat
badan balita sampai dengan 3 bulan, apabila status gizi balita belum berubah selama 3
bulan tersebut akan diajukan untuk mendapatkan Pemberian Makanan Tambahan
(PMT) lagi.
Pemantauan Penimbangan
Petugas gizi di puskesmas datang ke posyandu sesuai dengan jadwal yang
ditentukan dan melakukan monitoring tentang proses posyandu, apakah proses
posyandu pelaksanaan 5 meja terdapat kesalahan atau tidak.
Edukasi
Kegiatan berupa penyegaran kader posyandu, dilakuakan pada 37 posyandu
di puskesmas pagu dan kegiatan ini dibagi dalam 7 kelompok dengan jumlah kader
185 kader.
Pelatihan Motivator ASI
Dilakukan sesuai jadwal tahunan. Sasaran untuk motivator ASI adalah kader
posyandu. Pada tahun 2015 ini direncanakan dilakukan di Desa Bulupasar dan
Wonosari.
Pembentukan Desa KP-ASI (Kelompok Pro ASI)
Untuk program ini sasarannya yaitu desa yang sudah terbentuk kelompok
peduli ASI. Kelompok Peduli ASI ini adalah terbentuk dari kader-kader yang sudah
mendapatkan pelatihan motivator ASI.
Monitoring Garan Beryodium
Program monitoring garam beryodium sasarannya yaitu SD wilayah
Kecamatan Pagu. Dimana setiap SD diambil sampel sebanyak 26 siswa.
PSG Kadarzi
Pemantauan Status Gizi (PSG)
Program Pemantauan Status Gizi sasarannya adalah anak SD di desa
Menang, dimana sampel yang diambil sebanyak 22 siswa.
Survei Kadarzi
Kegiatan survei Kadarzi dilakukan dengan menggunakan kuesioner
pemantauan Kadarzi. Sasarannya adalah 22 KK yang punya balita.
3.2.4 Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
Kegiatan :
Kegiatan maternal meliputi jumlah kunjungan bumil (K1 dan K4) resiko tinggi, jumlah
persalinan oleh tenaga kesehatan, jumlah bufas yang memperoleh pelayanan.
Upaya kesehatan balita dan anak pra sekolah (deteksi dan stimulasi tumbuh kembang
bayi, anak balita dan anak pra sekolah).
Peningkatan mutu pelayanan dengan menilai tingkat kepatuhan provider terhadap
prosedur pelayanan Ante Natal Care (ANC) dan menilai tingkat tingkat kelengkapan
sarana / alat kesehatan Ante Natal Care (ANC).
3.2.5 Keluarga Berencana (KB)
Pelayanan pada akseptor meliputi jumlah akseptor baru semua metode. Baik MKJP
(Metode Kategori Jangka Panjang) dan non MKJP (Metode Kategori Jangka Panjang)
dan jumlah akseptor aktif semua metode, kasus kegagalan dan kasus efek samping yang
ditangani.
Peningkatan mutu pelayanan dengan menilai tingkat kepatuhan pelayanan terhadap
prosedur pelayanan dan menilai tingkat kelengkapan alat.
3.2.6 Pemberantasan Penyakit Menular
Kegiatan :
Pelayanan imunisasi bayi (BCG, Hepatitis B, DPT, Polio, Campak), DT) untuk kelas
satu laki-laki dan perempuan, TT untuk laki-laki dan perempuan kelas dua dan kelas
tiga, serta TT untuk bumil dan catin.
Pengamatan epidemiologi (monitoring mingguan penyakit potensial wabah, tindak
lanjut penanggulangan KLB).
Pemberantasan penyakit :
a. Diare (jumlah kasus diare semua umur dan jumlah kasus diare
meninggal semua umur).
b. Batuk dan kesulitan bernafas (jumlah kasus pnemonia balita yang
ditemukan dan jumlah kasus pnemonia balita yang meninggal).
c. Demam berdarah (jumlah rumah yang diperiksa jentik berkala,
fogging yang dilakukan , jumlah penderita yang ditentukan).
d. TB Paru (pengambilan sputum tersangka penderita TB, penderita
BTA positif yang diobati).
3.2.7 Pengobatan Umum
Kegiatan :
- Pemeriksaan pada pasien (rawat jalan) baik pada kasus baru maupun kasus lama.
- Penanganan kasus gawat darurat yang ditemukan.
- Peningkatan mutu pelayanan dengan menilai tingkat kepatuhan pelayanan terhadap
prosedur pelayanan dan menilai tingkat tingkat kelengkapan alat.
3.2.2. KLINIIK GIZI
Klinik gizi adalah klinik yang memberikan pelayanan konseling gizi. Pada tahun
2011 Puskesmas Pagu mendapatkan tambahan 1 0rang petugas gizi,sehinnga total
petugas gizi ada 2 orang yaitu Widodo,Amd.Gz sebagai koordinator dan Rifka
Rahmawati,Amd.Gz sebagai anggota. Jam pelayanan klinik gizi adalah setiap hari
(Senin-Sabtu) mulai pukul 08.00-selesai. Klinik gizi menerima pelanggan berdasarkan
rujukan dari UPU (Unit Pengobatan Umum) dan UPK-KIA ( Kesehatan Ibu dan Anak)
dan biasanya berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium yang di laksanakan oleh
ULAB ( Unit Laboratorium).
Kasus yang selama ini di rujuk di klinik gizi selama tahun 2013 dan 2014 yaitu :
No JENIS KONSULTASI 2013 2014
1. Diabetes Militus 29 23
2. Hipertensi 9 11
3. Gout (Asam Urat) 12 21
4. Kolesterol 13 8
5. Anemia 6 6
6. KEK ( Kurang Energi Kronis) 10 3
7. Balita BGM 6 9
8. GAKY/ Thyroid 17 9
9. Lain-lain 10 7
TOTAL 112 97
Konsultasi lain-lain meliputi : Dekompensasi cordis, diare, Hypotensi, haemorroid,
gastristis, gizi ibu hamil dan menyusui, konstipasi, obesitas, overweight, dan proteinuri.
Jumlah pengunjung klinik gizi terjadi penurunan sebanyak 17%, hal tersebut wajar
karena pada tahun 2014 jumlah pengunjung puskesmas juga mengalami penurunan.
Alur pelayanan konsultasi di Klinik gizi adalah :
a) Petugas menerima blangko rujukan dari unit pelayanan
Blangko tersebut diarsipakan di dalam folder rujukan internal
b) Petugas memanggil pelanggan dengan ramah dan mencocokan identitas, jika cocok
langsung di lakukan anamnese dan jika tidak akan di lakukan konfirmasi ke unit yang di
rujuk.
Pelanggan langsung di ukur berat badan dan tinggi badan untuk menentukan status gizi
dan IMT. Selain itu juga di lakukan recall konsumsi makan/pola diet yang sudah pernah
di jalankan.
c) Petugas membaca format rujukan
Data pelanggan di catat di dalam buku bantu,sehinnga kondisi pelanggan dapat dengan
mudah untuk di ketahui perkembangannya.
d) Petugas membaca hasil pemerikasaan laboratorium
e) Petugas melakukan konsultasi
f) Petugas memberikan leaflet
Leaflet yang di berikan oleh petugas di sesesuaikan dengan jenis rujukan
g) Petugas menjelaskan isi leaflet
h) Pelanggan kembali ke unit perujuk.
Konsultasi Gizi yang diberikan oleh petugas antara lain :
a) Penjelasan status gizi pelanggan berdasarkan IMT untuk pelanggan dewasa,atau
berdasarkan Z-score untuk pelanggan bayi/balita
b) Penjelasan jenis diet yang di berikan berdasarkan rujukan/pemeriksaan laborat
c) Penjelasan tujuan di berikan diet pada pelanggan
d) Penjelasan prinsip-pripsip diet
e) Penjelasan pengaturan pola makan,yaitu berupa bahan makanan yang di anjurkan,di
batasi,dan di hindari.
f) Contoh pembagian makanan sehari
g) Penjelasan lain-lain tentang hal-hal yang perlu di perhatikan sesuai kebutuhan
pelanggan
h) Memberikan saran untuk konsultasi kembali untuk mengevaluasi keefektifan diet
yang di anjurkan
Sarana penunjang yang ada di klinik gizi antara lain :
a) Ruangan klinik gizi yang bersih,nyaman,dan memiliki AC
b) Meja dan kursi untuk konsultasi
c) Alat tinggi badan
d) Alat pengukur tinggi badan
e) Alat pengukur LIL (Lingkar Lengan Atas)
f) Leaflet
g) Food model
h) Poster
i) Literatur :
Buku DKBM ( daftar komposisi bahan makanan)
Buku KADARSI ( keluarga sadar gizi)
Buku Prinsip Dasar Ilmu Gizi, dll
j) Buku Bantu :
Buku register harian
Folder rujukan internal
Buku konsultasi, dll
3.2.3. KLINIK SANITASI
Klinik Sanitasi adalah klinik yang memberikan pelayanan konseling sanitasi
yang di lakukan oleh petugas sanitarian, yaitu Wiwik Indrawati, Amd. KL. Klinik
sanitasi menerima pelanggan berdasarkan rujukan dari UPU (Unit Pengobatan Umum)
dan UP-KIA ( Kesehatan Ibu dan Anak).
Kasus yang di rujuk di Klinik sanitasi selama tahun 2015 ( januari-april ) adalah :
a) Scabies : 3 orang
b) TBC : 1 orang
Alur pelayanan konsultasi di klinik sanitasi adalah :
a) Pelanggan datang dari unit rujukan internal
b) Petugas mengidentifikasi pelanggan,jika rujukan internal identitasnya tidak sama
maka di kembalikan ke unit asal rujukan, bila identitasnya sama maka petugas
melakukan konsultasi
c) Petugas mencatat dalam buku kunjungan klinik sanitasi
d) Petugas melakukan konsultasi klinik sanitasi
e) Pelanggan kembali ke unit asal rujukan.
Konsultasi yang di lakukan di klinik sanitasi antara lain :
a) PHBS ( Prilaku Hidup Bersih dan Sehat)
b) Hygiene makanan dan lingkungan
c) Cara mencegah penularan penyakit
d) Personal Hygiene
e) Memberikan saran untuk konsultasi kembali untuk mengevaluasi keefektifan
konsultasi yang sudah di beriakan.
Sarana penunjang yang ada di klinik sanitasi antara lain :
a) Ruangan klinik sanitasi yang bersih,nyaman,dan memiliki AC
b) Poster
c) Buku bantu :
Buku register harian
Folder rujukan internal,dll.
3.2 PROGRAM GIZI PUSKESMAS PAGU
3.2.1 Program Gizi
Melakukan upaya pelayanan gizi di wilayah kerja Puskesmas dan membantu
Pemerintah dalam upaya perbaikan gizi.
a. Fungsi :
Melakukan identifikasi masalah gizi
Melakukan prioritas masalah gizi
Menyusun dan mencari alternatif pemecahan masalah
Melaksankan pelayanan gizi
Motivasi dan evaluasi
b. Tugas :
Membantu masalah gizi dengan pengamatan sederhana baik secara langsung di
masyarakat atau berdasarkan pelaporan dari bidan desa.
Membantu perencanaan intervensi gizi sesuai dengan kedaan masalah gizi yang
ada dan alternatif pemecahan masalahnya.
Melakasanakan pelayanan gizi di masyarakat meliputi penyuluhan gizi dan
bimbingan kader posyandu.
3.2.2 Kegiatan Program Gizi di Puskesmas Pagu
Posyandu
Salah satu kegiatan Posyandu adalah kegiatan penimbangan balita, setiap bulan.
Program ini melibatkan lintas sektor dan lintas program.
a. Tujuan :
Kegiatan ini untuk memantau kedaan tumbuh kembang bayi dan balita dengan
mengunakan Kartu Menuju Sehat (KMS).
Penanggulangan KEP (Kurang Energi Protein)
a. Tujuan :
Meningkatkan status gizi balita KEP.
b. Kegiatan :
Memberikan makanan tambahan kepada penderita KEP berat dan keluarga miskin yang
menderita kurang gizi untuk diberikan PMT, bentuk PMTnya sesuai dengan
kebutuhan. Kemudian dipantau berat badannya sebelum dan setelah pemberian PMT.
c. Sasaran :
Sasaran bayi (Balita) umur 6-24 bulan dari keluarga miskin.
Penanggulangan KVA (Kekurangan Vitamin A)
a. Tujuan :
Menurunkan prevalensi dan mencegah kekurangan Vitamin A pada bayi dan anak
balita.
b. Sasaran :
Kapsul biru (100.000 IU) diberikan pada bayi umur 6-11 bulan, satu kapsul 1 kali /
tahun.
Kapsul merah (200.000 IU) diberikan pada anak balita usia 12-59 bulan dan anak
usia pra sekolah 1 kapsul 2 kali /tahun.
c. Kegiatan :
Pemberian kapsul vitamin A setiap bulan Februari dan Agustus.
Penanggulangan Anemia
a. Tujuan :
Mencegah terjadinya anemia pada ibu hamil yang dapat menyebabkan kematian.
b. Sasaran :
Ibu hamil dan ibu nifas.
c. Kegiatan :
Pemberian tablet Fe pada ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya dan
pemberian tablet Fe pada ibu nifas.
Pemantauan Status Gizi (PSG)
Upaya untuk mengawasi status gizi balita secara berkala dan terus menerus guna
mengevaluasi perkembangan status gizi balita.
Pojok Gizi
a. Tujuan :
Untuk memberikan konsultasi gizi (Diet) pada pasien yang menderita penyakit
tertentu.
b. Sasaran :
Pasien yang membutuhkan diet khusus, seperti Diebetes Millitus, Hipertensi,
Rematik.
c. Kegiatan :
Penyuluhan dengan leaflet
3.3.3 Hasil Pelaksanaan Program Gizi di Puskesmas Pagu
1. Hasil SKDN di Puskesmas Pagu Tahun 2015
Di bawah ini merupakan tabel SKDN dari hasil kegiatan Posyandu yang dilakukan
selama tahun 2015 (bulan Februari, Maret, dan April) berdasarkan rata-rata data gizi tahun
2015.
NO. Desa S Rata-
rata
KRata-rata
DRata-rata
NRata-rata
Feb Mar Apr Feb Mar Aprl Feb Mar Apr Feb Mar Apr
1. wonosari 240 230 234 234 240 230 234 234 219 183 184 195 105 103 98 1022. kambingan 193 181 180 184 193 181 180 184 180 137 148 155 154 115 124 1313. bulupasar 317 319 326 320. 317 319 326 320. 271 306 290 289 204 163 197 1884. tanjung 317 297 303 305 317 297 303 305 255 222 240 239 149 119 126 3945. semen 317 233 233 261 317 233 233 261 200 193 193 195 95 102 102 996 bendo 59 63 63 61 59 63 63 61 48 74 45 55 25 17 29 237 wates 76 76 76 76 76 76 76 66 74 74 70 72 39 39 38 388 menang 274 276 279 276 274 276 279 276 159 186 170 171 68 82 95 819 tengger 239 235 244 239 239 235 244 239 222 276 206 234 201 149 160 17010 semanding 330 333 326 329 330 333 326 329 265 276 229 256 163 167 164 16411 sitimerto 125 106 104 111 125 106 104 111 100 74 77 83 61 55 66 6012 pagu 268 259 258 261 268 259 258 261 212 222 192 208 99 56 100 8513 jagung 155 154 326 211. 155 154 326 211. 106 119 108 111 62 75 75 70.
Jumlah 2910 2762 2922 2864 2910 2762 2922 2864 2311 2436 2152 2299 1425 1242 1374 794
Tabel 3.2 SKDN di Puskesmas Pagu
NO. Desa S K D N BGM K/S
%
N/S
%
D/S
%
N/D
%
BGM
%
1. Wonosari 234 234 195 102 0100 43.58 83.33 52.30 0
2. Kambingan 180 180 155 131 2100 71.19 84.23 84.51 1.
3. Bulupasar 320 320 289 188 3100 32.97 59.78 55.15 0.009
4. Tanjung 305 305 239 131 0100 58.75 90.31 65.05 0
5. Semen 236 236 195 99 2100 42.95 78.36 54.81 0.84
6 Bendo 61 61 47 23 0100 57.57 109.09 52.77 0
7 Wates 76 76 72 38
1100 41.94 82.62 50.76 1.512
8 Menang 276 276 165 91 1100 37.70 77.04 48.93 0.36
9 Tengger 239 239 204 170 4100 39.46 79.69 49.51 1.67
10 Semanding 329 329 256 164 3100 45.45 72.07 63.06 0.91
11 Sitimerto 111 111 83 60 0100 71.12 85.35 83.33 0
12 Pagu 261 261 208 103 5100 54.05 74.774 72.28 1.9
13 Jagung 154 154 111 70 1100 49.84 77.81 64.06 0.6
Jumlah 2782 2782 2226 1335 22100 47.98 80.01 59.97 0.79
(Sumber: Data Gizi
Data SKDN dapat diolah menjadi berbagai indikator :
Data SKDN dapat diolah menjadi berbagai indikator :
a. Untuk data cakupan program (K/S) di Puskesmas Pagu periode bulan Februari – April
2015 diperoleh hasil 100% dari target yang ditentukan yaitu 100%, berarti cakupan
program di Puskesmas Pagu sudah memenuhi target.
b. Untuk data hasil pencapaian program (N/S) di Puskesmas Pagu periode bulan Februari –
April 2015 diperoleh hasil 47,98%. Target yang ditentukan yaitu 60%, berarti cakupan
program di Puskesmas Pagu belum memenuhi target. Hal ini disebabkan karena kurangnya
asupan / intake zat gizi dari makanan diantaranya karena keadaan sakit dari balita / anak
atau karena kurangnya variasi menu yang disajikan oleh ibu sehingga balita / anak merasa
bosan untuk makan.
c. Untuk data peran serta masyarakat (D/S) terhadap program penimbangan di Puskesmas
Pagu periode bulan Februari – April 2014 diperoleh hasil 80,01%, berarti program ini
belum memenuhi target yang ditentukan yaitu 85%. Hal ini disebabkan karena partisipasi
masyarakat yang kurang dalam penimbangan balita setiap bulannya di Posyandu karena
kurang memahami tentang pentingnya Posyandu.
d. Untuk hasil penimbangan (N/D) di Puskesmas Pagu periode bulan Februari - April 2015
diperoleh hasil 59,87% berarti belum memenuhi target yang ditentukan yaitu 60%.
e. Untuk persentase jumlah balita BGM di Puskesmas Pagu periode bulan februari – April
2015 diperoleh hasil 0,79%, hal ini harus lebih diperhatikan lagi meskipun masih < 5%
karena jika dibiarkan lama ke
2. Hasil Cakupan Vitamin A di Puskesmas Pagu Tahun 2015
a. Cakupan Vitamin A pada Bayi
Di bawah ini merupakan tabel cakupan vitamin A pada bayi pada bulan Februari
2015 berdasarkan data gizi 2015:
Table 3.3 Cakupan Vitamin A pada bayi (6-11 Bulan) di Puskesmas Pagu bulan Februari
2015.
(Sumber : Data Gizi)
Cakupan Vitamin A untuk bayi (6-11 bulan) :
Bulan Februari sebesar 47,49 %
Berarti wilayah Puskesmas Pagu belum mencapai target yang ditentukan yaitu
sebesar 80%. Hal ini disebabkan adanya kesadaran dari ibu bayi untuk pergi ke
posyandu terutama pada bulan Februari di dukung dengan adanya informasi tentang
manfaat dan pentingnya mengkonsumsi vitamin A baik oleh kader maupun petugas
kesehatan.
b. Cakupan Vitamin A pada Anak
NO. Desa Bayi
(6-11)
Februari
Cakupan
Februari
N (%)
1. Wonosari 58 31 53,4
2. Kambingan 42 20 47,6
3. Bulupasar 68 33 48,5
4. Tanjung 70 29 41,4
5. Semen 60 46 76,7
6. Bendo 14 9 64,3
7. Wates 19 7 36,8
8. Menang 64 29 45,3
9. Tengger 53 27 50,9
10. Semanding 67 39 58,2
11. Sitimerto 27 11 51,9
12. Pagu 85 13 15,3
13. Jagung 32 16 50
Jumlah 659 313 47,49
Di bawah ini merupakan tabel cakupan vitamin A pada anak pada bulan Februari
2015 berdasarkan data gizi 2015 :
Table 3.4 Cakupan Vitamin A pada Anak (12-59 bulan) di Puskesmas Pagu bulan
Februari 2015.
(Sumber : Data Gizi)
Cakupan Vitamin A untuk anak (12-59 tahun) :
Bulan Februari sebesar 75 %
Berarti wilayah Puskesmas Pagu belums mencapai target yang ditentukan yaitu sebesar
80 %. Hal ini disebabkan adanya kesadaran dari ibu bayi untuk pergi ke posyandu,
didukung dengan adanya informasi tentang manfaat dan pentingnya mengkonsumsi
vitamin A baik oleh kader maupun petugas kesehatan.
c. Cakupan vitamin A pada ibu nifas
Di bawah ini merupakan tabel cakupan vitamin A pada ibu nifas selama bulan
Maret tahun 2015 berdasarkan data gizi 2015 :
Table 3.5 Cakupan Vitamin A pada ibu nifas selama bulan Maret tahun 2015.
NO. Desa Bayi
(12-59)
Februari
Cakupan
Februari
N (%)
1. Wonosari 239 154 64,4
2. Kambingan 175 141 80,6
3. Bulupasar 280 239 85,6
4. Tanjung 286 233 81,5
5. Semen 247 217 87,9
6. Bendo 54 32 59,3
7. Wates 74 58 78,4
8. Menang 392 218 55,6
9. Tengger 217 176 81,1
10. Semanding 274 180 65,7
11. Sitimerto 108 109 101
12. Pagu 358 244 68,2
13. Jagung 130 125 96,2
Jumlah 2834 2126 75
Cakupan Vitamin A untuk ibu nifas pada periode bulan Maret tahun 2015
diperoleh hasil 20,16 %. Berarti wilayah Puskesmas Pagu belum mencapai target yang
ditentukan yaitu sebesar 80 %. Hal ini di karenakan data cakupan vitamin A ibu nifas
baru sampai bulan Maret di tahun 2015.
3. Hasil Cakupan Fe 3 di Puskesmas Pagu Tahun 2015
NO. Desa Sasaran
Bufas
Cakupan
Maret
N (%)
1. Wonosari 62 11 15
2. Kambingan 46 9 16,92
3. Bulupasar 73 19 18,75
4. Tanjung 75 18 25
5. Semen 65 13 22,78
6. Bendo 14 2 19,12
7. Wates 20 3 13,33
8. Menang 69 17 15
9. Tengger 57 14 23,29
10. Semanding 72 12 23,33
11. Sitimerto 28 5 15,79
12. Pagu 91 21 17,24
13. Jagung 33 5 21,88
14,71
Jumlah 705 149 20,16
Di bawah ini merupakan tabel cakupan Fe 3 pada ibu hamil pada bulan Januari -
April 2015 berdasarkan data gizi 2015 :
Table 3.6 Cakupan Fe 3 di Puskesmas Pagu bulan Maret Tahun 2015
(Sumber : Data Gizi)
Pada periode bulan Maret tahun 2015 cakupan tablet Fe3 ibu hamil sebesar 21,2
%. Berarti wilayah Puskesmas Pagu masih belum mencapai target yang ditentukan yaitu
sebesar 80 %. Hal ini dikarenakan data cakupan Fe 3 baru bulan Maret di tahun 2015.
3.3 PROGAM PENGEMBANGAN / INOVATIF PUSKESMAS PAGU
NO
.
Desa Sasaran
Bumil
Cakupan Fe 3
Maret
N (%)
1. Wonosari 65 16 24,6
2. Kambingan 48 11 22,9
3. Bulupasar 76 16 21,1
4. Tanjung 79 15 19
5. Semen 68 11 16,2
6. Bendo 15 3 20
7. Wates 20 6 30
8. Menang 73 14 19,2
9. Tengger 60 13 21,7
10. Semanding 76 17 22,4
11. Sitimerto 29 6 20,7
12. Pagu 96 21 21,9
13. Jagung 34 8 23,5
Jumlah 739 157 21,2
Kegiatan inovasi yang ada di UPTD Puskesmas Pagu antara lain sertifikasi ISO
9001:2008 pada tahun 2012, dan dilaksanakannya klinik gizi dan klinik sanitasi pada tahun 2011.
Gambaran kegiatan inovasi tersebut sebagai berikut:
3.3.1 Sertifikasi ISO 9001:2008
a. Jenis Kegiatan Inovasi
Kegiatan inovasi yang ada di Puskesmas Pagu tahun 2012 yaitu kegiatan
sertifikasi ISO 9001:2008. Standarisasi ISO 9001:2008 ini adalah bentuk standar
pelayanan yang diakui secara internasional yang merupakan Sistem Manajemen Mutu
(SMM) siap pakai, bersifat generik, dan dapat dibuktikan penerapannya.
b. Lokasi Kegiatan
Kegiatan sertifikasi ISO 9001: 2008 di laksanakan di UPTD Puskesmas Pagu,
Kabupaten Kediri.
c. Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan sertifikasi ISO 9001 : 2008 ini adalah seluruh karyawan
UPTD Puskesmas Pagu,yang terdiri dari Top management (TM), Management
Representatif (MR), Sekretariat ISO , Auditor Internal,Tim survey kepuasan
pelanggan dan seluruh unit yang ada di UPTD Puskesmas Pagu.Unit-unit yang ada di
UPTD Puskesmas Pagu yaitu : Unit pendaftaran,Unit pengobatan umum,Unit
pengobatan gigi,Unit Pelayanan KIA-Kb,Unit Kasir,Unit Obat,Unit Gizi,Unit
laboratorium,Unit Sanitasi,Unit Kesehatan Masyarakat,dan Unit Tata Usaha.
Dalam proses persiapan hingga pelaksanaan sertifikasi ISO 9001 : 2008,
UPTD Puskesmas Pagu di dampingi oleh Dinas Kesehatan Kabupaten
Kediri,PPSDM,dan pembimbing ISO.sedangkan Tim Auditor Eksternal berasal dari
Worldwide Quality Assurance ( WQA).
d. Waktu Pelaksanaan
Persiapan sertifikasi ISO 9001 : 2008 sudah dilaksanakan sejak tahun 2010
kegiatan persiapan yang telah di lakukan antara lain :
Pembuatan Visi,Misi,Motto, dan Logo UPTD Puskesmas Pagu
Menentukan kebijakan mutu
Menerapkan budaya kerja
Membuat struktur Organisasi ISO
Menentukan uraian tugas terkait penerapan SMM
Implementasi
Perbaikan sarana dan prasarana
Pada akhirnya UPTD Puskesmas Pagu mendapatkan Sertifikasi ISO 9001 :
2008 pada tanggal 6 Maret 2012.Namun demikian masih tetap di laksanakan
survailance tahun berikutnya sebagai tindak lanjut ISO untuk menentukan kelayakan
sertifikat ISO 9001 : 2008 di UPTD Puskesmas Pagu.
e. Latar Belakang
Di era globalisasi sekarang ini,unit kerja instansi pemerintah dituntut untuk
menjadi unit kerja yang terbaik dan terdepan dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat.Sebagai salah satu unit pelayanan publik UPTD Puskesmas pagu
berupaya meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat dengan menerapkan
Sistem Manajemen Mutu (SMM) di dalam proses pelayanannya,sehingga di harapkan
dapat memberikan pelayanan yang terbaik dan berstandar kepada masyarakat.
Adapun manfaaat penerapan ISO di antaranya memiliki pedoman kerja yang
standar,meningkatkan kualitas dan produktifitas dari manajemen,meningkatkan SDM
dengan adanya pelatihan yang sistematis,meningkatkan kepercayaan masyarakat serta
meningkatkan kepuasan pelanggan / masyarakat melalui jaminan mutu yang
tersistem,terorganisir,dan terstandar secara internasional
3.3.2 Pelayanan Pijat Acupessurer
Program pijat Acupressurer merupakan program inovasi Puskesmas Pagu yang mulai
dibuka per tanggal 1 Januari 2015. UPTD Puskesmas Pagu mengirimkan perwakilan satu orang
pada tahun 2012, kemudian pada tahun 2014 UPTD Puskesmas Pagu mengirimkan perwakilan 2
0rang lagi untuk mengikuti pelatihan di tingkat Provinsi. Pijat Acupressurer adalah suatu bentuk
pengobatan tradisional ketrampilan dengan cara menekan titik-titik pada tubuh dengan cara
menggunkan jari atau benda tumpul untuk melancarkan aliran energi tubuh. Pelayanan pijat
Acupressurer buka pada hari Selasa dan Kamis. Namun pelayanan pijat Acupressurer dibatasi
oleh Provinsi dimana hanya memprioritaskan pelayanan diantaranya :
- Sesak nafas
- Batuk pilek
- Dispepsia
- Anoreksia
- Enuresis
- Disminore
- Perawatan pasca melahirkan
- Migrain
- Nyeri otot
- Sakit gigi
- Mual
- Konstipasi
- Insomnia
- Relaksasi tubuh
- Pemulihan stamina setelah sakit
- Nyeri lutut
3.4 HASIL KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
3.4.1 Balai Pengobatan
a. Latar Belakang
Kegiatan di balai pengobatan dilakukan dalam rangka untuk mengetahui
10 besar penyakit yang diderita oleh penduduk di wilayah Puskesmas Pagu.
Selain itu juga untuk menambah pengetahuan di bidang kesehatan.
b. Tujuan
1. Tujuan umum
Untuk meningkatkan kesehatan masyarakat yang ada di wilayah Puskesmas
Pagu
2. Tujuan khusus
Mengetahui penyakit terbesar yang diderita oleh masyarakat di wilayah
Puskesmas Pagu.
Mampu memperoleh pengetahuan di Bidang Kesehatan.
c. Sasaran
Semua masyarakat yang berobat di Puskesmas Pagu.
d. Pelaksanaan
Mahasiswa dan petugas puskesmas yang ada di ruangan Balai Pengobatan (BP).
e. Hasil Kegiatan
1. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 28 April – 10 Mei 2014 dan dilakukan
oleh mahasiswa secara bergantian.
2. Daftar 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Pagu bulan Februari 2015
adalah sebagai berikut :
1. Acute Nasofaring : 388 jiwa
2. Gastritis : 340 jiwa
3. Influensa : 187 jiwa
4. Hipertensi : 367 jiwa
5. Myalgia : 238 jiwa
6. Gout : 98 jiwa
7. Acut Pharingitis : 246 jiwa
8. Diare : 40 jiwa
9. TB paru tanpa BTA + : 82 jiwa
10. DM : 92 jiwa
3.4.2 Posyandu Balita
a. Latar Belakang
Kegiatan di Posyandu dilakukan dalam rangka untuk mempelajari
kegiatan yang dilakukan di posyandu. Selain itu juga untuk memberikan
penyuluhan kepada ibu balita.
b. Tujuan
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui cara pelaksanaan di Posyandu
2. Tujuan khusus
Mempelajari kegiatandan hasil penimbangan
Mengetahui status gizi balita
Memberikan penyuluhan kepada ibu balita
c. Sasaran
Semua ibu dan balitanya yang datang di Posyandu
d. Tempat
Desa Semen : Posyandu Semen
Desa Kambingan : Posyandu Ngatup II
Desa Bulupasar : Posyandu Bulupasar
Desa Semen : Posyandu Kautan
Desa Bulupasar : Posyandu Kunir I
Desa Jagung : Posyandu Jagung
Desa Semen : Posyandu Bulurejo II
Desa Tanjung : Posyandu Tanjung
Desa Bulupasar : Posyandu Kunir II
Desa Tanjung : Posyandu Tanjung II
Desa Kambingan : Posyandu Kambingan
e. Pelaksanaan
Mahasiswa PKL, Ahli Gizi Puskesmas, Bidan Desa dan Ibu - ibu Kader
f. Hasil Kegiatan Posyandu
Meja Pertama
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan Ibu – ibu kader menerima
pendaftaran balita.
Meja Kedua
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan Ibu – ibu kader melakukan
penimbangan pada balita.
Meja Ketiga
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan Ibu – ibu kader melakukan
pengisian KMS.
Meja Keempat
Penyuluhan
Meja Kelima
Pelayanan Kesehatan
g. Memberikan penyuluhan kepada ibu balita dan ibu menyusui
Materi : - Pengertian ASI EKSKLUSIF
- Manfaat ASI EKSKLUSIF
- Cara menyusui yang benar
- Kerugian bila tidak memberikan ASI EKSLUSIF
- Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusui dengan
efektif
- Upaya dalam meningkatkan kelancaran pemberian ASI
Sasaran : Ibu-ibu menyusui
Waktu : Tanggal 5 Mei 2015
Metode : Ceramah dan tanya jawab
Pelaksana : Mahasiswa Akademi Gizi Karya Husada kediri
Hasil Kegiatan : Responden ibu menyusui terhadap penyuluhan cukup bagus,
hal ini terlihat saat ada beberapa ibu menyusui bertanya
tentang makanan yang baik untuk ibu menyusui
Materi : - Pengertian KADARZI
- Indikator KADARZI
Sasaran : Ibu balita
Waktu : Tanggal 4 Mei 2015
Metode : Ceramah dan tanya jawab
Pelaksana : Mahasiswa Akademi Gizi Karya Husada Kediri
Hasil Kegiatan : Respon ibu balita terhadap penyuluhan cukup bagus, hal ini
terlihat saat ada beberapa ibu balita bertanya tentang
pemberian garam beryodium dan pemberian ASI
Materi :
- Pengertian MP-ASI
- Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian MP -ASI
- Manfaat dari MP- ASI
- Syarat MP- ASI
- Jadwal pemberian makanan untuk bayi
Sasaran : Ibu-ibu balita
Waktu : Tanggal 6 Mei 2015
Metode : Ceramah dan tanya jawab
Pelaksana : Mahasiswa Akademi Gizi Karya Husada kediri
Hasil Kegiatan : Responden ibu menyusui terhadap penyuluhan cukup bagus,
hal ini terlihat saat ada beberapa ibu balita bertanya tentang
makanan yang baik untuk balita
Materi :
- Pengertian Pedoman Gizi Seimbang
- Prinsip-prinsip Pedoman Gizi Seimbang
- Pesan Gizi Seimbang
Sasaran : Ibu-ibu balita
Waktu : Tanggal 6 Mei 2015
Metode : Ceramah dan tanya jawab
Pelaksana : Mahasiswa Akademi Gizi Karya Husada kediri
Hasil Kegiatan : Responden ibu balita terhadap penyuluhan cukup bagus, hal
ini terlihat saat ada beberapa ibu balita bertanya tentang
pedoman gizi seimbang.
3.4.3 Pojok Gizi
a. Latar Belakang
Salah satu jenis konsultasi gizi yang dilakukan di puskesmas.
b. Tujuan
Membantu pasien menangani masalah kesehatanya dengan memberikan
konsultasi gizi mengenai diet yang diberikan kepada pasien sesuai dengan
jenis penyakitnya
c. Sasaran
Pasien rujukan dari unit lain di UPTD Puskesmas Pagu yang memerlukan diet
khusus sesuai dengan penyakitnya.
d. Tempat
Unit gizi UPTD Puskesmas Pagu.
e. Pelaksana
Mahasiswa
f. Hasil Kegiatan
Konsultasi yang dilakukan yaitu menggunakan leafleat. Respon pasien
terhadap konsultasi cukup bagus, hal ini terlihat saat ada beberapa pasien
bertanya tentang diet penyakitya.
3.4.5 Penyuluhan gizi
a. Latar Belakang
Salah satu jenis penyuluhan gizi yang dilakukan di Puskesmas Pagu.
b. Tujuan
Membantu pasien menangani masalah kesehatanya dengan memberikan
penyuluhan gizi mengenai diet yang diberikan kepada pasien sesuai dengan
jenis penyakitnya
c. Sasaran
Semua pasien yang datang di UPTD Puskesmas Pagu.
d. Tempat
Ruang tunggu UPTD Puskesmas Pagu.
e. Pelaksana
Mahasiswa
f. Materi
KADARZI
Garam beryodium
ASI Ekslusif
Hipertensi
g. Hasil Kegiatan
Respon pasien terhadap penyuluhan cukup bagus, hal ini terlihat saat ada
beberapa pasien bertanya tentang materi yang diberikan.
3.4.4 Monitoring garam Beryodium
a. Latar Belakang
Salah satu kegiatan pemantauan garam beryodium yang dilakukan di
Kabupaten Kediri.
b. Tujuan :
Untuk mengetahui penggunaan garam beryodium yang digunakan
masyarakat di daerah Kabupaten Kediri
c. Sasaran :
Siswa –siswi SD kelas 4 dan kelas 5
d. Tempat
Ruang kelas SD
e. Pelaksana
Ahli gizi Puskesmas Pagu dan Mahasiswa Akademi Gizi Karya Husada Kediri
f. Hasil Kegiatan
Kegiatan monitoring garam beryodium ini dilakukan oleh Ahli gizi
Puskesmas Pagu dan Mahasiswa Akademi Gizi Karya Husada Kediri pada
tanggal 30 April -4 Mei 2015. Kegiatan ini meliputi penyuluhan dan
pengecekan garam dengan iodine test di kelas 4 SD dan kelas 5 SD di Desa
Sitimerto,Desa Bulupasar,Desa Semanding, Desa Semen, ,dan Desa Jagung,
yaitu SDN Sitimerto, SDN Bulupasar, SDN Semanding, SDN Semen, SDN
Jagung. Dengan hasil sebagai berikut :
1. Hasil monitoring garam yodium di SDN Sitimerto dari 26 sampel
yang mengandung cukup yodium sebanyak 22 sampel dan yang tidak
mengandung yodium sebanyak 4 sampel
2. Hasil monitoring garam yodium di SDN Bulupasar dari 26 sampel
yang mengandung cukup yodium sebanyak 26 sampel
3. Hasil monitoring garam yodium di SDN Semanding dari 26 sampel
yang mengandung cukup yodium sebanyak 21 sampel dan yang tidak
mengandung yodium sebanyak 5 sampel
4. Hasil monitoring garam yodium di SDN Semen dari 26 sampel yang
mengandung cukup yodium sebanyak 18 sampel dan yang tidak
mengandung yodium sebanyak 8 sampel
5. Hasil monitoring garam yodium di SDN Jagung dari 26 sampel yang
mengandung cukup yodium sebanyak 24 sampel dan yang tidak
mengandung yodium sebanyak 2 sampel
Alur Pelayanan Unit Gizi
Mulai
Petugas menerima rujukan
Petugas memangil pelangan
Konfirmasi
ID pelangan
ya
Tidak
Selesai
Petugas membaca form rujukan
Formulir rujukan internal
Petugas membaca hasil lab
Kembali ke unit perujuk
Petugas melaksanakan konsultasi
Petugas memberi leaflet
Petugas menjelaskan isi
leaflet
Leaflet
Alur Pelayanan UPTD Puskesmas Pagu
Rujukan internal
Ya
Tidak
Pelangan datang
Unit pendaftaran
Unit pengobatan umum Unit pengobatan gigi Unit pelayanan KIA –KB/ imunisasai
Ada tindakan
?
Unit pengobatan
Pelangan pulang
Bayar di unit kasir
Unit laboratorium Unit gizi
Unit sanitasi
Kegiatan di posyandu melakukan pengukuran Antropometri
Melakukukan konseling di posyandu
Peningmabangan posyandu