laporan praktium instrumen
DESCRIPTION
Laporan InstrumentasiTRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIUM
Judul Praktikum : Pengenalan dan Penggunaan Mikroskop
Hari/Tanggal Praktikum : Senin/24 Oktober 2011
Isi Laporan :
1. Alat dan Bahan:
Alat :
a. Mikroskop
b. Kamar Hitung
Bahan :
a. Tissue untuk membersihkan badan mikroskop
2. Prosedur Kerja:
1. Sambungkan saklar ke sumber listrik
2. Tekan tombol ON
3. Letakkan sediaan di atas meja benda
4. Atur kondensor dan diafragma sesuai lensa objektif yang digunakan
Jika menggunakan lensa objektif 10x maka kondensor rapat ke bawah
dan diafragma tertutup.
Jika lensa objektif 40x maka kondensor agak ketengah dan diafragma
setengah terbuka.
Jika menggunakan lensa objektif 100x maka kondensor rapat ke atas dan
diafragma terbuka.
5. Putar makrometer untuk mencari lapangan pandang
6. Jika sudah terlihat maka gunakan mikrometer sehingga kelihatan gambar
yang jelas
7. Kalau sudah selesai memeriksa,matikan mikroskop dengan menekan tombol
OFF dan simpan ditempat yang telah disediakan
3. Gambar Mikroskop Binokuler:
4. Bagian-bagian mikroskop dan fungsinya:
Lensa okuler : Untuk memantulkan sinar dengan pembesaran yang
mempunyai ukuran tertentu masuk kemata hingga benda dapat dilihat
Revolver : Untuk menggerakkan lensa objektif
Lensa objektif : Memantulkan sinar dengan pembesaran tertentu
Meja benda : Tempat diletakkannya meja sediaan yang akan diperiksa
Kondensor : Untuk memusatkan cahaya ke benda
Sekrup kondensor : Untuk menaikturunkan kondensor
Diafragma :Untuk mengatur intensitas cahaya yangmasuk ke objek
Makrometer : Untuk menaikturunkan meja benda secara kasar
Mikrometer : Untuk menaikturunkan meja benda secara halus
Sekrup meja benda : Untuk menggerakkan pengait kaca benda
Lengan mikroskop : Tempat diletakkannya tangan jika ingin memindahkan
atau mengangkat mikroskop
Kaki mikroskop : Untuk tegaknya mikroskop atau sebagai penyangga
Cermin/focus : Untuk menerima dan memantulkan cahaya baik sinar lampu
maupun sinar matahari
Tombol ON/OFF : Untuk menghidupmatikan mikroskop
5. Prinsip Kerja Mikroskop:
Sinar lampu atau matahari diterima oleh cermin
Sinar diteruskan ke kondensor kaca benda pada bahan yang akan dipeiksa
Sinar masuk lensa benda dipantulkan oleh prisma
Sinar melewati lensa mata dan terlihat oleh mata
Lensa objektif menghsilkan bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif
6. Cara Perawatan:
1. Mikroskop harus bebas dari debu dan selalu keadaan bersih
2. Jika selesai memakai,lensa 10x atau 40x bersihkan dengan tissue pembersih
lensa serta lensa okuler
3. Jika menggunakan lensa 100x (oil emersi) bersihkan dengan xilol
4. Jika tidak digunakan,bungkus mikroskop dan simpan di lemari mikroskop
5. Jika mengangkat mikroskop, satu tangan memegang lengan mikroskop dan
tangan yang lain untuk menyangga bagian dasar mikroskop
6. Pada pemakaian mikroskop pilihlah posisi yang nyaman.
Makassar, 12 Desember 2011
Dosen Pembimbing Praktikan
Hasrawati Al Hasdi Muhammad Akmal
1. Nama Alat : Kamar Hitung (Hemocytometer)
2. Kegunaan :
Keterangan Kamar Hitung:
Luas seluruh bidang adalah 9 mm2 dan itu dibagi menjadi Sembilan bidang
besar yang luasnya masing-masing 1mm2
Bidang besar dibagi menjadi 16 bidang sedang yang luas, masing-masing ¼ x
¼ mm2
Bidang besar ditengah dibagi menjadi 25 bidang dan tiap bidang dibagi lagi
menjadi 16 bidang kecil, jadi jumlah bidang kecil itu seluruhnya 400 bidang.
Masing-masing 1/120 x 1/120 mm2
Volume tiap-tiap bidang menjadi:
1 bidang kecil = 1/20x1/20x1/10 = 1/4000 mm3
1 bidang sedang = ¼x¼x1/10 = 1/160 mm3
1 bidang besar = 1x1x1/10 = 1/10 mm3
Seluruh bidang yang bidang = 3x3x1/10 = 9/10 mm3
Jumlah semua kotak dalam 1 kamar hitung improved neubauer ialah:
1. Kamar hitung improved neubauer terdapat 9 kotak besar
2. Kamar hitung terdiri atas:
4x16 = 64 > untuk leukosit
1x25 = 25 >untuk eritrosit
4x20 = 80 > tidak dihitung
Yang tidak di hitung terdiri dari:
2 kotak atas-bawah dengan p= 5 kotak, 1= 4 kotak
2 kotak kiri-kanan dengan p= 4 kotak, 1=5 kotak
3. Kotak Kecil
25x16 = 400
Maka dalam 1 kamar hitung improved neubauer terdapat 9 kotak besar, 169
kotak sedang dan 400 kotak kecil.
3. Gambar kamar hitung (hemocytometer)
LAPORAN PRAKTIUM
Hari/Tanggal Praktikum : Senin/21 November 2011
Judul Praktikum : Pengenalan Hemometer Set
Isi Laporan :
1. Nama Alat : Hemometer Set
2. Bahan :
3. Kegunaan : Alat yang digunakan dalam menentukan kadar Hb dalam
darah. Yang lasim digunakan adalah Hemometer Sahli.
4. Gambar Alat Hemometer Set :
5. Bagian- bagian Hemometer set
1. Tabung Pengencer
2. Batang Pengaduk
3. Pipet Tetes
4. Selang Penghisap
5. Pipet Hb
6. Standar warna atau Pembanding
7. Sikat Tabung
6. Prosedur Kerja Hemometer Set:
a. Membersihkan dan mengeringkan tabung hemometer
b. Menyiapkan darah sampel yang akan diperiksa hemoglobinnya
c. Mengisi tabung hemometer dengan HCL 10 N sampai garis batas
d. Menghisap darah sampel dengan pipet hemometer dengan berapa yang
akan dipakai
e. Menuangkan darah ke dalam tabung hemometer
f. Mengaduk dengan pengaduk yang tersedia
g. Menambahkan aquadest tetes demi tetes hingga warna sampel sam
dengan warna standar
h. Membaca tinggi miniskus permukaan cairan dalam tabung
Makassar, 12 Desember 2011
Dosen Pembimbing Praktikan
Hasrawati Al Hasdi Muhammad Akmal
LAPORAN PRAKTIUM
Judul Praktikum : Pengenalan dan Penggunaan Centrifuge
Hari/Tanggal Praktikum : Senin/21 November 2011
Isi Laporan :
1. Nama Alat : Centrifuge
2. Bahan :
3. Kegunaan : Merupakan alat yang digunakan untuk mengendapkan partikel
partikel suatu zat dengan cara memutar dengankecepatan tinggi pada waktu
yang ditentukan.
4. Gambar Centrifuge :
A. Bagian- bagian Centrifuge:
1. Rotor dan ladam magnet sebagai pemutar
2. Poros motor berfungsi untuk meneruskan gerak melingkar rotor yang
dilanjutkan kepemegang tabung
3. Tempat tabung centrifuge
4. Lempeng penutup
5. Tabung centrifuge sebagai wadah bahan yang akan diputar
6. Pengatur kecepatan
7. Timer (pengatur waktu)
8. Sekring untuk pengaman arus listrik
9. Tombol ON/OFF
B. Prinsip Kerja:
Centrifuge bekerja dengan melawan gaya tarik bumi (grafitasi bumi) dengan
kekuatan centrifugal, sehingga partikel yang larut dalam cairan akan
terlempar keluar dari pusat putaran, dengan berat paling besar akan
terlempar terlebih dahulu
C. Prosedur Kerja Centrifuge:
1. Siapkan dua tabung centrifuge (berukuran sama)
2. Isi dengan bahan yang akan dicentrifuge sama banyak, jika bahan yang
akan diperiksa hanya satu tabung maka tabung yang lain di isi dengan air
sebagai penyeimbang.
3. Buka penutup centrifuge lalu masukkan penutup centrifuge ketempat
tabung centrifuge bersebelahan
4. Tutup penutup centrifuge lalu ON kan
5. Atur kecepatan dan pengatur waktu
6. Centrifuge akan berhenti setelah batas waktu habis
D. Pemeliharaan Alat Centrifuge:
a. Bersihkan bagian dinding luar dengan tissue
b. Bersihkan dinding bagian dalam dengan antiseptic, setiap minggu atau
bila terjadi tumpahan atau ada tabung yang pecah.
c. Gunakan tabung dengan ukuran dan tipe yang sama dan sesuai untuk
tiap centrifuge.
d. Beban yang seimbang dan penutup sudah tertutup dengan rapat sebelum
centrifuge dijalankan.
e. Sebelum melakukan pemutaran selalu periksa bantalan pada tempat
tabung.
f. Kecepatan putaran centrifuge harus diperiksa paling sedikit setiap tiga
bulan sekali menggunakan alat yang disebut takometer.
g. Kalibrasi dilakukan sekali setahun oleh badan standarisasi nasional (BSN)
atau Dinas Kesehatan Tingkat 1 bagian standarisasi alat.
Makassar, 12 Desember 2011
Dosen Pembimbing Praktikan
Hasrawati Al Hasdi Muhammad Akmal
LAPORAN PRAKTIUM
Judul Praktikum : Pengenalan dan Penggunaan Neraca Analitik
Hari/Tanggal Praktikum : Senin/5 Desember 2011
Isi Laporan :
1. Nama Alat : Neraca Elektrik
2. Bahan :
3. Kegunaan : Merupakan alat penimbangan yang digunakan untuk
mengetahui jumlah zat/ bahan dalam analisa.
4. Gambar Neraca Elektrik:
A. Bagian-bagian Neraca:
a. Waterpass
b. Tombol pengatur penahan lengan dan daun neraca
c. Skala jarum
d. Tinggi neraca
e. Sekrup pengatur letak
f. Jarum neraca
g. Lengan neraca
h. Anak timbangan
B. Cara Penggunaan:
a. Periksa terlebih dahulu keadaan neraca, kedudukan neraca (harus
datar rata air) dan anak timbang
b. Letakkan kertas timbang atau botol timbang pada daun neraca
sebelah kiri, kemudian atur sampai seimbang
c. Tambahkan anak timbang pada daun neraca sampai berat yang di
dinginkan tercapai (daun neraca sebelah kanan seimbang)
d. Keluarkan zat yang telah ditimbang ketempat yang akan di
gunakan untuk dilarutkan
e. Keluarkan anak timbang dan simpan pada tempatnya
C. Pemeliharaan/ perawatan alat
a. Sebelum dihubungkan dengan sumber listrik harus diperhatikan
tegangan yang diperlukan
b. Pastikan bahwa neraca serta almari kaca dan seluruh tombol
pengatur dalam pengatur dalam posisi nol dan almari dalam
keadaan tertutup
c. Hidupkan neraca dan tunggu sampai angka menunjukkan 0,0000 g
d. Penimbangan dapat dilakukan setelah dalam keadaan kosong,
posisi menunjukkan angka nol
e. Berat yang ditujukan langsung dicatat
f. Jika penimbangan telah selesai seluruh tombol pengatur
dikembalikan pada posisi nol dan neraca dimatikan
Makassar, 12 Desember 2011
Dosen Pembimbing Praktikan
Hasrawati Al Hasdi Muhammad Akmal
LAPORAN PRAKTIUM
Judul Praktikum : Pengenalan dan Penggunaan Alat Sterilisasi
Hari/Tanggal Praktikum : Senin/ 5 Desember 2011
Isi Laporan :
1) Alat Oven
1. Nama Alat : Oven
2. Kegunaan : Digunakan untuk sterilisasi segala macam bentuk kehidupan
terutama mikroba dengan udara kering.
3. Gambar Oven:
A. Bagian- bagian Oven dan Fungsinya:
a. Termotat : Pengatur temperatur
b. Timer : Sebagai pengatur waktu
c. Thermometer : Pengontrol temperatur
d. Blower : Pengatur keluar
e. Lampu Pilot : Menunjukkan kondisi alat sedang bekerja
f. Tombol ON/OFF : Menghidupkan dan mematikan alat
B. Prinsip Kerja Alat:
Perubahan energi listrik menjadi energi panas dimana temperatur
dalam keadaan oven dijaga tetap konstan dengan alat kontrol
thermometer
C. Cara Penggunaan:
a. Hubungkan alat dengan sumber listrik
b. Masukkan alat yang akan dikeringkan, atur dengan rapi lalu tutup
dengan pintu dengan rapat
c. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON, dan lampu pilot akan
menyala (Merah atau Kuning)
d. Atur temperatur atau suhu dan waktu yang diinginkan
Bila suhu 170oC, atur waktu 1 jam
Bila suhu 160oC, atur waktu 2 jam
Bila suhu 150oC, atur waktu 2,5 jam
Bila suhu 140oC, atur waktu 3 jam
e. Bila waktu yang di atur telah selesai, pengatur waktu secara
otomatis kembali ke nol
f. Biarkan dingin, lalu keluarkan bahan dan alat yang disterilkan
atau dikeringkan.
D. Cara Perawatan:
a. Alat-alat gelas disusun rapid an teratur
b. Apabila pemanasan diatas suhu 100oC, tidak bisa memasukkan
alat atau bahan terbuat dari karet, plastik atau bahan yang mudah
rusak
c. Jangan mengeringkan pipet ukur dan labu ukur karena volume
akan berubah
d. Catat waktu dan suhu atau temperature setiap kali alat dijalankan
e. Alat harus selalu bersih dan bebas debu
2) Alat Autoclave
1. Nama Alat : Autoclave
2. Kegunaan : Digunakan untuk mensterilkan segala macam bentuk
kehidupan terutama mikroba dengan menggunakan uap air
jenuh yang bertekanan tinggi.
3. Gambar Autocalve:
A. Bagian-bagian Autoclave:
a. Thermometer sebagai pengatur suhu
b. Pengatur tekanan
c. Katup pengaman atau pentil
d. Alarm
B. Prinsip kerja alat :
Pada temperatur 121oC, uap air berkondensasi pada bahan-bahan yang
disterilkan, dilepaskan sebanyak 686 kalor pergram uap air. Panas ini
mendenaturasi protein pada organism hidup dan mematikkannya
C. Cara Penggunaan:
a. Isi air secukupnya ke dalam bejana lalu pasang pemanasnya.
b. Masukkan alat/bahan yang akan disterilkan ke dalambejana atau
pemanas ke atas rak logam yang berlubang, akan dikunci dan putar
sekrup kuat-kuat
c. Nyalakan alat, lalu buka katup pengaman atau pentil sampai semua
udara yang ada dalam bejana keluar
d. Tutup katup pengaman atau pentil dan biarkan sampai teratur yang
diingikan
e. Bila alat pengatur tekanan menunjukkan 15 psi (pouns per square) inch
: pon setiap inci persegi, pertahankan pada posisi tersebut selam 15-20
menit (15 psi 121oC)
f. Matikan sampai tekanan uap dalam alat mendekati 0 psi
g. Keluarkan sisa uap dengan cara membuka katup pengaman atau pentil
h. Kendurkan mur, lepaskan skrupnya, buka dan angkat tutupnya lalu
keluarkan alat dan bahan yang telah disterilkan
D. Cara Perawatan Alat:
1. Keringkan alat pada dasar autoclave setelah dipanaskan
2. Jangan membuka tutup pembuang uap pengaman, sebelum tekanan
dalam autoclave dan benda-benda sekitarnya
3. Lakukan uji ke efektifkan sterilisasi setiap minggu dengan memasukkan
wadah endospora yang tahan pahan pada waktu pengoperasian
autoclave
4. Periksa pengatur tekanan, Thermometer dan katup pengaman atau
pentil berfungsi dengan baik setiap minggu
Makassar, 12 Desember 2011
Dosen Pembimbing Praktikan
Hasrawati Al Hasdi Muhammad Akmal
Judul Praktikum : Pengenalan cara penggunaan Spektrofotometer
Hari/Tanggal Praktikum : Senin/5 Desember 2011
Isi Laporan :
1. Nama Alat : Spektrofotometer
2. Bahan : a. Tissue atau kain pembersih Spektrofotometer
b. Kertas Print Out, dimana hasil terbaca
3. Kegunaan :Untuk mengukur transmittans atau absurbans. Selain itu
juga merupakan alat untuk memeriksa sampel dalam
beberapa hal, misalnya kolesterol dan Hb.
4. Gambar Spektrofotometer:
A. Bagian-bagian Spektrofotometer:
a. Sumber energi cahaya
b. Monokromator yaitu peralatan optic yang mengisolasi sinar
sehingga diperoleh panjang gelombang yang akan di analisa
c. Kurvet, sebagai wadah bahan yang akan di analisa
d. Detektur, peralatan yang mengubah cahaya menjadi signal listrik
e. Meter pembaca/analog (digital) mengubah signal listrik menjadi
hasil pembacaan
f. Kertas print out, dimana akan hasil terbaca
B. Cara penggunaan Spektrofotometer:
1. Hubungkan alat dengan stabilisator tegangan. Nyalakan alat
dengan memekan tombol ON, biarkan alat sampai standby,enter
2. Masukkan tanggal, panjang gelombang sesuai jenis pemeriksaan
yang dilakukan
3. Masukkan larutan blangko ke dalam kuvet, lalu masukkan ke dalam
tempat pembacaan lalu tekan enter
4. Masukkan larutan standar ke dalam kuvet yang lain lalu masukkan
ke dalamtempat pembacaan lalu tekan enter
5. Masukkan larutan sampel ke dalam kuvet, masukkan ke dalam
tempat pembaca lalu enter, catat hasil
6. Setelah selesai pemeriksaan, alat dikembalikan pada posisi
standby
7. Alat dimatikan dengan menekan tombol OFF
C. Pemeliharaan dan Perawatan Alat:
a. Monokromator
1. Permukaan monokromator (gratting) tidak boleh disentuh, Karen
akan merusak permukaan
2. Bila gratting kotor dan ditumbuhi maka harus dig anti
3. Sedapat mungkin jangan mengubah posisi pada waktu
membersihkan
b. Kuvet
1. Permukaan kuvet yang dilewati oleh sinar sangat bersih dan
tidak boleh dipegang oleh tangan
2. Kuvet di cuci beberapa kali, lalu dibilas dengan aquadest
3. Kuvet tidak boleh dibersihkan dengan eter atau acetome,
karena bahan tersebut mengandung lemak yang dapat
tertinggal dalam kuvet
4. Bersihkan permukaan kuvet dengan kertas khusus atau tissue
c. Detector
1. Detector yang biasa digunakan spektrofotometer adalah
fotomulti player dan fotocell
2. Untuk fotomultiplayer harus diperhatikan agar tidak terkena
cahaya ruangan pada saat dalam keadaan hidup karena dapat
segera rusak
Makassar, 12 Desember 2011
Dosen Pembimbing Praktikan
Hasrawati Al Hasdi Muhammad Akmal