laporan praktikum07 f2 nika resti utami dynamic routing

33
 Kelompok 3   http://www.jarkom-2012.blogspot.com LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER DYNAMIC ROUTING Disusun Dalam Rangka Menyelesaikan Tugas Mata Kuliah Jaringan Komputer Pada Prodi Pendidikan Teknik Informatika Universitas Negeri Yogyakarta Disusun Oleh : Nika Resti Utami 11520241061 Wahyu Susilo Prabowo 11520244004 Yosafat Yudha Krisananda 11520244005 Hanifah Fasiyani 1152024400 7 Pendidikan Teknik Elektronika Prodi Pendidikan Teknik Informatika /F2.2 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2012 

Upload: hanifah-fasiyani

Post on 20-Jul-2015

573 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing

5/17/2018 Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum07-f2-nika-resti-utami-dynamic-routing

Kelompok 3 – http://www.jarkom-2012.blogspot.com

LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER

DYNAMIC ROUTING

Disusun Dalam Rangka Menyelesaikan Tugas

Mata Kuliah Jaringan Komputer

Pada Prodi Pendidikan Teknik Informatika

Universitas Negeri Yogyakarta

Disusun Oleh :

Nika Resti Utami 11520241061

Wahyu Susilo Prabowo 11520244004

Yosafat Yudha Krisananda 11520244005

Hanifah Fasiyani 11520244007

Pendidikan Teknik Elektronika

Prodi Pendidikan Teknik Informatika /F2.2

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2012 

Page 2: Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing

5/17/2018 Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum07-f2-nika-resti-utami-dynamic-routing

Kelompok 3 – http://www.jarkom-2012.blogspot.com

A.  TUJUAN PRAKTIKUM

1.  Mampu membangun jaringan dengan Dynamic Routing 

2.  Mampu memahami konsep Routing dan table Routing 

3.  Mampu membuat table Routing 

B.  SKENARIO PRAKTIKUM

C.  Gambar 1. Gambar Desain Jaringan UNY Group 

Dalam perusahaan UNY Group terdapat tiga divisi, masing-masing di dalamnya terdapat

komputer yang berbeda network dan dihubungkan menggunakan beberapa router. Seorang

administrator  dalam perusahaan tersebut harus membuat komputer-komputer dari ketiga

divisi tersebut dapat saling berkomunikasi.

Dari kebutuhan pada skenario di atas, network administrator  membuat simulasi pada

 packet tracer dengan dynamic routing menggunakan protokol RIPv2, OSPF dan EIGRP.

D.  DASAR TEORI

Router adalah alat yang digunakan untuk mengirimkan paket data melalui sebuah

 jaringan atau internet menuju tujuannya, yang dikenal dengan istilah routing. Routing

terjadi pada lapis tiga yaitu lapisan jaringan seperti Internet Protocol dari OSI layer.

Router berfungi sebagai penghubung dua jaringan atau lebih untuk meneruskan data dari

Page 3: Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing

5/17/2018 Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum07-f2-nika-resti-utami-dynamic-routing

Kelompok 3 – http://www.jarkom-2012.blogspot.com

satu jaringan ke jaringan yang lain. Router digunakan dalam jaringan berbasis teknologi

protokol TCP/IP yang disebut IP Router.

Router juga berfungsi untuk mengkoneksikan dua buah jaringan yang

menggunakan media atau arsitektur jaringan yang berbeda seperti dari Ethernet ke Token

Ring. Fungsi router yang lain adalah:

  Untuk menghubungkan LAN ke koneksi telekomunikasi seperti telekomunikasi leased 

line atau Digital Subscriber Line (DSL)

  Untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line seperti T1 atau T3 (access

server)

  Untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL yang disebut DSL

router

Prinsip kerja router:

  Menyamakan alamat host

  Menyamakan alamat jaringan

  Mencari default entri (default entri normal dalam routing label dengan network ID

0)

Routing yang dilakukan oleh host cukup sederhana. Jika host tujuan berada di

 jaringan yang sama atau terhubung langsung maka IP datagram akan langsung dikirim ke

tujuan. Jika tidak, IP datagram akan dikirim ke default router. Router ini akan mengatur

pengiriman IP selanjutnya hingga sampai ke tujuannya yaitu:

1.  Mencari di table routing, entry yang cocok dengan IP address tujuan. Jika ditemukan

maka paket data akan dikirim ke next hop router (gateway) atau interface yang

terhubung langsung dengannya.

2.  Mencari di table routing, entry yang cocok dengan alamat network dari network 

tujuan. Jika ditemukan maka paket data akan dikirim ke next hop router tersebut.

3.  Mencari di table routing, entry data yang bertanda default. Jika ditemukan maka paket

data akan dikirim ke router tersebut.

Mekanisme routing adalah ketika router mencari routing tabel dan memutuskan

interface yang akan dikirim ke router tersebut.

Dalam suatu table routing terdapat IP address tujuan, IP address next hop router

(gateway), Flag (menyatakan jenis routing) dan interface tempat data dilewatkan. Ada 5

tipe flag dalam routing yaitu:

o  U untuk route up

Page 4: Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing

5/17/2018 Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum07-f2-nika-resti-utami-dynamic-routing

Kelompok 3 – http://www.jarkom-2012.blogspot.com

o  G untuk route gateway, jika flag ini tidak diset destinasi dapat langsung terhubung.

Flag ini membedakan antara indirect dan direct route (flag G tidak diset untuk direct

route).

o  H untuk route sebagai host, destination complete alamat host. Jika flag ini tidak diset

route, jaringan dan destinasi adalah alamat network dengan destinasi adalah network 

address sebuah net ID atau kombinasi dari net ID dan subnet ID

o  D route untuk dibuat dengan direct

o  M route di modifikasi dengan direct

Berdasarkan bentuknya router dibagi menjadi 3, yaitu:

a.  Router Aplikasi merupakan sebuah aplikasi yang bisa diinstal pada sistem operasi

komputer sehingga sistem operasi komputer tersebut dapat bekerja sebagai router.

Contohnya aplikasi WinGate, WinProxy, Winroute, SpyGate dan lain sebagainya.

b.  Router Hardware adalah sebuah hardware yang memiliki kemampuan seperti router

sehingga dapat membagi IP Address dan men-sharing IP Address. Router ini

digunakan untuk membagi jaringan internet pada suatu tempat. Contohnya router

buatan pabrik seperti Cisco dan Planet.

c.  Router PC adalah sebuah komputer yang dimodifikasi untuk digunakan sebagai

router. Komputer tersebut harus diinstal dengan sistem operasi khusus untuk router

seperti Windows NT, Windows NT 4.0, Windows 2000 Server, Windows 2003

Sever dan MikroTik (berbasis Linux).

Secara umum ada dua jenis router yaitu:

a.  Static router (router statis) yaitu sebuah router yang mempunyai tabel routing statis

dan disetting secara manual oleh administrator jaringannya. Static router memiliki

kelemahan yaitu tidak mempunyai pilihan jika terjadi perubahan topologi rangkaian

contohnya apabila router tiba-tiba gagal berfungsi.b.  Dynamic router (router dinamis) yaitu sebuah router yang mempunyai tabel routing

dinamis dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan saling berhubungan dengan

router lain.

DYNAMIC ROUTING

Dynamic routing digunakan untuk menangani kelemahan static routing yang tidak 

dapat mencari jalur alternatif ketika jalur pengiriman putus sehingga data tidak dapat

terkirim. Secara umum dynamic routing dibagi menjadi 2 kategori yaitu:

Page 5: Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing

5/17/2018 Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum07-f2-nika-resti-utami-dynamic-routing

Kelompok 3 – http://www.jarkom-2012.blogspot.com

a.  Distance Vector

Distance vector adalah proses routing yang berdasarkan arah dan jarak, dalam

penetapan jalur terbaik (the best path) hanya melibatkan jumlah hop (hop count)

untuk me-route paket data dari satu alamat network ke alamat network tujuannya.

Routing ini tidak dapat menganalisis bandwidth. Distance vector mendapatkan

informasi dari router yang berhubungan langsung dengan jaringan router tersebut.

Berdasarkan informasi tersebut, kemudian akan mengolah tabel routing. Yang

tergolong Distance vector adalah RIPv1, RIPv2 dan IGRP (Interior Gateway Routing

Protocol).

Cara kerja Distance Vector adalah sebuah router awalnya hanya memiliki

informasi tentang jaringan yang terhubung secara langsung dengannya. Kemudian

router yang lain akan saling mengirimkan data jaringan yang ia punya. Setiap router

akan melakukan pengecekan terhadap data-data yang didapat dan dibandingkan

dengan tabel routing masing-masing router. Jika belum ada maka akan dimasukkan,

 jika sudah dibandingkan jumlah hop.

b.  Link State

Link state merupakan routing protocol yang lebih modern dari Distance

Vector. Link state adalah proses routing yang membangun topologi databasenya

sendiri. Link State akan melakukan penyelidikan terhadap semua koneksi yang ada

dalam jaringan. Dalam Link State hop count, kapasitas bandwidth jaringan serta

parameter-parameter lainnya ikut menentukan jalur terbaik (the best path) melalui

router tetangganya. Untuk mencari router tetangga tersebut digunakan “hello

 packet”. Contoh Link State adalah Open Shortest Path First (OSPF). 

Fitur-fitur protokol routing Link State:a.  Link State Advertisements, adalah paket kecil dari informasi routing yang

dikirim antar router.

b.  Topologi database, adalah kumpulan informasi dari LSA-LSA yang telah

terkumpul.

c.  Algorithma SPF (Shortest Path First), adalah hasil perhitungan pada database

sebagai hasil dari SPF tree.

d.  SPF Tree

Page 6: Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing

5/17/2018 Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum07-f2-nika-resti-utami-dynamic-routing

Kelompok 3 – http://www.jarkom-2012.blogspot.com

SPF tree dibuat dari algorithma SPF dan database dengan router sebagai root.

Algorithma SPF akan membentuk percabanagn yang akan membantu router

dalam menentukan jalur terbaiknya.

e.  Menentukan routing table

Routing table berupa daftar rute dan interface. Saat terjadi perubahan jaringan

maka routing table juga akan berubah. Dari table inilah sebuah router

mempelajari router tetangganya beserta router yang ada dalam jaringan.

Cara kerja Link State adalah sebuah router akan mengirimkan hello packet

secara periodik, dari proses ini akan tercipta LSA. Setiap router akan mempelajari

sebuah router tetangganya dari database LSA. Setelah LSA terupdate, maka SPF

algorithma akan mempelajari dan menghitung jumlah metric yang dibutuhkan untuk 

mencapai tujuannya. Informasi ini yang akan digunakan untuk mengupdate routing

table. Routing table akan berubah jika ada router yang mati. Karena Link State

menggunakan triggered update maka tidak perlu menunggu selama waktu tertentu

untuk mengupdate table routing. Jadi ketika jaringan mengalami perubahan, Link 

State akan langsung mengupdate table routingnya. Setiap routing akan menghitung

 jarak terpendek ke router yang lain dengan Shortest Path First (SPF) dan membentuk 

tree. Untuk mencapai router yang sama, setiap router mempunyai tree yang berbeda.

Keunggulan Link State adalah cepat sekali dalam penyatuan jaringan jika

dibandingkan dengan Distance Vector. Selain itu Link State mendukung adanya

VLSA dan CIDR sehingga sangat membantu untuk membuat jaringan yang lebih

kompleks. Akan tetapi, Link State membutuhkan banyak memori dan processor.

Protocol Dynamic Routing

1. 

Routing Information Protocol (RIP)RIP merupakan routing protocol sederhana dan termasuk jenis Distance

Vector. RIP menggunakan jumlah lompatan (hop count) untuk menentukan cara

terbaik ke sebuah network remote, yaitu jumlah router yang harus dilalui oleh

paket-paket untuk mencapai alamat tujuannya. Hop count RIP hanya dibatasi

sampai 15 hop, selebihnya router akan memberikan pesan error destination is

unreachable. Broadcast pada routing protocol ini diupdate setiap 30 detik untuk 

semua RIP counter guna menjaga integritas. RIP bekerja dengan baik pada

Page 7: Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing

5/17/2018 Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum07-f2-nika-resti-utami-dynamic-routing

Kelompok 3 – http://www.jarkom-2012.blogspot.com

 jaringan kecil akan tetapi dalam jaringan besar dengna link WAN atau jaringan

yang menggunakan banyak router, RIP tidak efisien.

Routing Information Protocol (RIP) dibagi menjadi 2, yaitu:

a.  RIP versi 1

RIPv1 merupakan bagian dari Distance Vector yang mencari hop terpendek 

atau router terbaik dengan menggunakan classfull routing yang berarti

semua alat di jaringan harus menggunakan subnet mask yang sama, karena

RIPv1 tidak mengirimkan update informasi subnet mask di dalamnya.

b.  RIP versi 2

RIPv2 merupakan bagian dari Distance Vector yang mencari hop terpendek 

atau router terbaik dan merupakan classless routing. RIPv2 menyediakan

sesuatu yang disebut prefix routing dan dapat mengirimkan informasi subnet

mask bersama dengan update-update dari routing.

Keterbatasan yang dimiliki RIP antara lain:

  Metric: Hop count RIP menghitung routing terbaik berdasarkan hop count,

padahal belum tentu hop count yang rendah menggunakan protokol LAN

yang bagus dan bisa saja RIP memilih jalur jaringan yang lambat.

  RIP hanya dapat mengatur hop count 15, selebihnya paket akan dibuang.

Hal ini digunakan untuk mencegah loop pada jaringan.

  Classful Routing Only RIP menggunakan classful routing (/8, /16, /24).

RIP tidak dapat mengatur classless routing.

Untuk menerapkan RIP ke suatu router digunakan perintah sebagai berikut:

Router(config)#router rip

Untuk menerapkan router RIP ke suatu network address digunakan perintah

sebagai berikut:

Router(config-router)#network <network_address>

RIP mempunyai default update setiap 30 detik, selain itu RIP juga

mempunyai beberapa jenis timer antara lain:

  Invalid timer adalah waktu dalam detik yang menyatakan suatu route

tidak berfungsi (invalid).

Page 8: Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing

5/17/2018 Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum07-f2-nika-resti-utami-dynamic-routing

Kelompok 3 – http://www.jarkom-2012.blogspot.com

  Holddown timer adalah interval tertentu dalam detik yang berlaku

untuk semua interface router yang menyatakan bahwa suatu route tidak 

dapat dicapai.

  Flash timer adalah waktu dalam detik dimana suatu route akan dihapus

dari table routing.

Timer tersebut dapat dirubah nilainya dengan menggunakan perintah:

Router(config)#timers basic <update invalid holddown flash>

Untuk memeriksa konfigurasi routing protocol dapat digunakan perintah

sebagai berikut:

  show ip protocol, digunakan untuk menampilkan protokol yang digunakan

  show ip route, digunakan untuk menampilkan daftar isi suatu tabel route

  show ip interface, digunakan untuk menampilkan status konfigurasi RIP di

router dan konfigurasi parameter setiap interface

  debug ip rip, digunakan untuk melacak kesalahan

2.  Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP)

EIGRP merupakan routing protocol yang termasuk Cisco proprietarty

yang berarti hanya bisa digunakan sesama router cisco saja. EIGRP( Enhanced

Interior Gateway Routing Protocol) adalah pengembangan dari IGRP (Interior

Gateway Routing Protocol). EIGRP sering disebut sebagai hybrid-distance-

vector routing protocol karena EIGRP menggunakan dua tipe routing protocol

yaitu Distance Vector dan Link State. Tetapi pada dasarnya EIGRP adalah

protocol Distance Vector karena router-router yang menjalankan EIGRP tidak 

mengetahui topologi network secara menyeluruh seperti Link State.

Karakteristik EIGRP:

  Menggunakan protokol routing enhanced distance vector

  Menggunakan cost load balancing yang tidak sama

  Menggunakan algortima kombinasi antara Distance Vector dan Link State

  Untuk perhitungan dalam menentukan jalur yang tercepat/terpendek 

EIGRP menggunakan algoritma DUAL (Diffusing-Update Algorithm).

EIGRP mempunyai 3 tabel dalam menyimpan informasi networknya, yaitu:

Page 9: Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing

5/17/2018 Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum07-f2-nika-resti-utami-dynamic-routing

Kelompok 3 – http://www.jarkom-2012.blogspot.com

a.  Neighbor table, berisi data address router tetangga dan interface yang

terhubung ke tetangga.

b.  Topology table, berisi semua entri route untuk setiap network destination

yang didapatkan dari setiap neighbor.

c.  Routing table, berisi jalur/route terbaik untuk mencapai setiap destination.

Kelebihan EIGRP:

a.  Protokol yang menggunakan fitur route backup. EIGRP menyimpan

backup terbaik setiap route-nya sehinga jika terjadi kegagalan di jalur

utama maka EIGRP akan menawarkan jalur alternatif tanpa menunggu

waktu convergence.

b.  Mudah dikonfigurasi seperti RIP.

c.  Summarization dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.

d.  EIGRP merupakan satu-satunya protocol yang dapat melakukan unequal

load balancing.

e.  Kombinasi terbaik dari protocol Distance Vector dan Link State.

f.  Mendukung multiple protocol network (IP, IPX dan lain-lain).

Untuk menerapkan EIGRP ke suatu router digunakan perintah sebagai berikut:

Router(config)#router eigrp <AS_number>

AS_number diganti angka bebas dengan range 1-255.

Untuk menerapkan router EIGRP ke suatu network address digunakan perintah

sebagai berikut:

Router(config-router)#network <network_address>

3.  Open Shortest Path First (OSPF)

OSPF merupakan sebuah protocol standar terbuka yang telahdiimplementasikan oleh sejumlah vendor jaringan. OSPF bekerja dengan

algoritma Dijkstra. Pertama sebuah pohon jalur terpendek (shortest path tree)

akan dibangun, kemudian routing table akan diisi dengan jalur-jalur terbaik yang

dihasilkan dari pohon tersebut. OSPF hanya mendukung routing IP saja.

OSPF merupakan routing protocol berjenis IGP (Interior Gateway

Routing Protocol) yang hanya dapat bekerja dalam jaringan internal suatu

organisasi atau perusahaan. OSPF digunakan dalam Internet Protocol (IP)

 jaringan. Ini adalah link state routing protocol dan juga sebagai kelompok interior

Page 10: Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing

5/17/2018 Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum07-f2-nika-resti-utami-dynamic-routing

Kelompok 3 – http://www.jarkom-2012.blogspot.com

gateway protocol yang beroperasi dalam satu sistem otonom (AS). Didefinisikan

sebagai OSPF versi 2 dalam RFC 2328 (1998) untuk IPv4 sedangkan IPv6

ditetapkan sebagai OSPF versi 3 dalam RFC 5340 (2008).

Karakteristik OSPF:

a.  Merupakan routing protocol standar terbuka

b.  Mendukung VLSM dan CIDR

c.  Dapat membentuk heirarki routing menggunakan konsep area

d.  Tidak mempunyai batasan hop

e.  Metric ditentukan berdasarkan bandwidht (defaulrnya= /bandwidth)

f.  Terdapat tabel-tabel: neighbors table, topology table dan routing table

g.  Jika terjadi perubahan pada internetwork hanya akan dikirim partial update.

Full update akan dikirim pada interval waktu 30 menit(defaultnya)

h.  Terdapat 3 macam tipe network pada interface OSPF yaitu broadcast multi

access, non-broadcast multi access dan point-to-point.

Kelebihan OSPF adalah waktu yang diperlukan untuk konvergen lebih

cepat dan cocok digunakan dalam jaringan besar. Sedangkan kekurangannya

adalah membutuhkan basis data yang besar dan lebih rumit.

Untuk menerapkan OSPF ke suatu router digunakan perintah sebagai berikut:

Router(config)#router ospf <process_ID>

Untuk menerapkan router OSPF ke suatu network address digunakan perintah

sebagai berikut:

Router(config-router)#network <address> <wildcard_mask> area<area>

Keterangan:

  Process-id digunakan untuk menentukan nomer dari OSPF yang

digunakan, yaitu antara nomer 1-65535 yang ditentukan oleh system

administrator. Dalam satu topologi jaringan digunakan process-id yang

sama agar memudahkan dalam konfigurasi.

  Wildcard mask adalah kebalikan dari netmask. Contohnya netmask 

255.255.0.0 maka wildcard-nya 0.0.255.255

  Area-id merupakan nilai antara 0 - 4294967295 yang ditentukan oleh

system administrator. Arena-id digunakan sebagai identitas untuk setiap

router dengan area-id yang sama untuk berbagi tentang informasi link-state.

Page 11: Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing

5/17/2018 Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum07-f2-nika-resti-utami-dynamic-routing

Kelompok 3 – http://www.jarkom-2012.blogspot.com

Jenis-jenis area dalam OSPF:

a.  Backbone Area, atau disebut dengan Area 0 karena sering ditandai

dengan angka 0. Backbone area merupakan area dimana seluruh area-area

lain dalam jaringan OSPF bertemu.

b.  Standar Area, adalah area selain area 0 tanpa disertai konfigurasi apapun.

Semua router dalam area ini akan mengetahui informasi yang sama dan

memiliki topology database yang sama akan tetapi routing table-nya bisa

saja berbeda.

c.  Stub Area, adalah area yang terletak paling ujung dan tidak memiliki

cabang apapun. Jadi, arena ini tidak mempunyai jalan lain lagi untuk 

dapat menuju ke jaringan dengan segmen lain. Dalam Stub Area, router

hanya menerima informasi dari router-router lain yang ada di satu area,

tidak ada informasi routing baru di router. Untuk menerima dan

memasukkan semua informasi yang ingin keluar dari area ini digunakan

default route.

d.  Totally Stub Area, merupakan area yang tidak akan pernah menerima

informasi routing apapun dari jaringan di luar jaringannya. Area ini juga

menggunakan default route untuk dapat menjangkau dunia luar.

e.  Not So Stubby Area (NSSA) merupakan stub yang memiliki kemampuan

untuk mendapatkan informasi routing namun tidak semuanya. Informasi

yang didapat hanya dari external route yang diterimanya bukan dari

backbone route.

4.  Redistributed Routing Protocol

Redistribute digunakan untuk mendapatkan informasi routing yang telahada dalam satu routing dan mendistribusikannya ke protokol routing yang

berbeda, sehingga memungkinkan redistribusi protokol pertama ke jaringan

protokol routing kedua. Redistribute dipengaruhi oleh karakteristik protokol

routing, seperti metric, administrasi jarak, classful dan classless capability.

Prinsip redistribute adalah router yang menjadi penghubung antara

network dengan routing protocol yang berbeda akan menggunakan routing

protocol yang sesuai dengan routing protocol yang digunakan oleh kedua

network tersebut. Sebagai contoh, interface Fa0/0 pada router menggunakan RIP

Page 12: Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing

5/17/2018 Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum07-f2-nika-resti-utami-dynamic-routing

Kelompok 3 – http://www.jarkom-2012.blogspot.com

maka router tersebut harus menggunakan RIP dan pada Fa0/1 menggunakan

OSPF maka router tersebut juga harus menggunakan OSPF sesuai dengan

network interface yang terhubung. Agar routing table yang dibentuk RIP bisa

diteruskan ke OSPF maka digunakan redistribute RIP dan untuk OSPF ke RIP

digunakan redistribute OSPF .

E.  ALAT DAN BAHAN

1.  Software Packet Tracert

2.  PC/Laptop

F.  LANGKAH KERJA

1.  Simulasi penggunaan protokol RIPv2

Tabel routing dari gambar desain diatas :

Router A

No. Destination Netmask Gateway Interface Keterangan

1 192.168.1.0 /24 * Eth0  Direct Connection

2 192.168.2.0 /24 * Eth1  Direct Connection

3 192.168.3.0 /24 192.168.2.253 Eth0  Indirect Connection

4 192.168.4.0 /24 192.168.2.253 Eth0  Indirect Connection

5 192.168.5.0 /24 192.168.3.253 Eth0  Indirect Connection

Page 13: Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing

5/17/2018 Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum07-f2-nika-resti-utami-dynamic-routing

Kelompok 3 – http://www.jarkom-2012.blogspot.com

Router B

No. Destination Netmask Gateway Interface Keterangan

1 192.168.1.0 /24 192.168.2.254 Eth1  Indirect Connection

2 192.168.2.0 /24 * Eth0  Direct Connection

3 192.168.3.0 /24 * Eth1  Direct Connection

4 192.168.4.0 /24 * Eth2  Direct Connection

5 192.168.5.0 /24 192.168.3.253 Eth0  Indirect Connection

Router C

No. Destination Netmask Gateway Interface Keterangan

1 192.168.1.0 /24 192.168.2.254 Eth1  Indirect Connection

2 192.168.2.0 /24 192.168.3.254 Eth1  Direct Connection

3 192.168.3.0 /24 * Eth0  Direct Connection

4 192.168.4.0 /24 192.168.3.254 Eth1  Indirect Connection

5 192.168.5.0 /24 * Eth1  Direct Connection

LANGKAH KERJA (Simple configuration) :

a.  Konfigurasi Router A

1)  Double klik Router A kemudian pilih CLI

Router> enable

Router# configure terminal

2)  Setting IP Address Router A eth0 (contoh pada fa0/0) ke switch

Router(config)#interface fa0/0

Router(config-if)#no shutdown

Router(config-if)#ip address 192.168.1.254

255.255.255.0Router(config-if)#exit

3)  Setting IP Address Router A eth1 (contoh pada fa0/1) ke Router B

Router(config)#interface fa0/1

Router(config-if)#no shutdown

Router(config-if)#ip address 192.168.2.254

255.255.255.0

Router(config-if)#exit

4)  Tambahakan informasi pada table routing pada Router A

Router(config)#router rip

Page 14: Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing

5/17/2018 Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum07-f2-nika-resti-utami-dynamic-routing

Kelompok 3 – http://www.jarkom-2012.blogspot.com

Router(config-router)#version 2

Router(config-router)#network 192.168.1.0

Router(config-router)#network 192.168.2.0

Router(config-router)#exit

Router(config)#exit

5)  Lihat hasil konfigurasi static routing pada Router A

Router#show ip route

b.  Konfigurasi Router B

1)  Double klik Router B kemudian pilih CLI

Router> enable

Router# configure terminal

2)  Setting IP Address Router B eth0 (contoh pada fa0/0) ke Router A

Router(config)#interface fa0/0

Router(config-if)#no shutdown

Router(config-if)#ip address 192.168.2.253

255.255.255.0

Router(config-if)#exit

3)  Setting IP Address Router B eth1 (contoh pada fa0/1) ke Router C

Router(config)#interface fa0/1

Router(config-if)#no shutdown

Router(config-if)#ip address 192.168.3.253255.255.255.0

Router(config-if)#exit

4)  Setting IP Address Router B eth2(contoh pada et0/0/1) ke Switch

Router(config)#interface ethernet0/0/0

Router(config-if)#no shutdown

Router(config-if)#ip address 192.168.4.254

255.255.255.0

Router(config-if)#exit

5)  Tambahkan informasi pada table routing pada router B

Router(config)#router rip

Router(config-router)#version 2

Router(config-router)#network 192.168.2.0

Router(config-router)#network 192.168.3.0

Router(config-router)#network 192.168.4.0

Router(config-router)#exit

Router(config)#exit

6)  Lihat hasil konfigurasi static routing pada Router B

Router#show ip route

Page 15: Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing

5/17/2018 Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum07-f2-nika-resti-utami-dynamic-routing

Kelompok 3 – http://www.jarkom-2012.blogspot.com

c.  Konfigurasi Router C

1)  Double klik Router C kemudian pilih CLI

Router> enable

Router# configure terminal

2)  Setting IP Address Router C eth0 (contoh pada fa0/1) ke Router B

Router(config)#interface fa0/1

Router(config-if)#no shutdown

Router(config-if)#ip address 192.168.3.253

255.255.255.0

Router(config-if)#exit

3)  Setting IP Address Router C eth1(contoh pada fa0/0) ke Switch

Router(config)#interface fa0/0

Router(config-if)#no shutdown

Router(config-if)#ip address 192.168.5.254

255.255.255.0

Router(config-if)#exit

4)  Tambahkan informasi pada table routing pada router C

Router(config)#router rip

Router(config-router)#version 2

Router(config-router)#network 192.168.3.0

Router(config-router)#network 192.168.5.0Router(config-router)#exit

Router(config)#exit

5)  Lihat hasil konfigurasi static routing pada Router B

Router#show ip route

d.  Cek hasil pada computer client

Jika dari kesemua computer tersebut dapat saling berkomunikasi makan

konfirgurasi dengan dynamic routing dengan RIPv2 sudah berhasil. Selain kita cek 

dengan menggunakan ping juga menggunakan perintah tracert “ip address target” 

2.  Simulasi Menggunakan Protokol OSPF

Page 16: Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing

5/17/2018 Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum07-f2-nika-resti-utami-dynamic-routing

Kelompok 3 – http://www.jarkom-2012.blogspot.com

Tabel Routing dari Gambar Desain Diatas :

Router A

No. Destination Netmask Gateway Interface Keterangan

1 192.168.1.0 /24 * Eth0  Direct Connection

2 192.168.2.0 /24 * Eth1  Direct Connection

3 192.168.3.0 /24 192.168.2.253 Eth0  Indirect Connection

4 192.168.4.0 /24 192.168.2.253 Eth0  Indirect Connection

5 192.168.5.0 /24 192.168.3.253 Eth0  Indirect Connection

Router B

No. Destination Netmask Gateway Interface Keterangan

1 192.168.1.0 /24 192.168.2.254 Eth1  Indirect Connection

2 192.168.2.0 /24 * Eth0  Direct Connection

3 192.168.3.0 /24 * Eth1  Direct Connection

4 192.168.4.0 /24 * Eth2  Direct Connection

5 192.168.5.0 /24 192.168.3.253 Eth0  Indirect Connection

Router C

No. Destination Netmask Gateway Interface Keterangan

1 192.168.1.0 /24 192.168.2.254 Eth1  Indirect Connection

Page 17: Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing

5/17/2018 Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum07-f2-nika-resti-utami-dynamic-routing

Kelompok 3 – http://www.jarkom-2012.blogspot.com

2 192.168.2.0 /24 192.168.3.254 Eth1  Direct Connection

3 192.168.3.0 /24 * Eth0  Direct Connection

4 192.168.4.0 /24 192.168.3.254 Eth1  Indirect Connection

5 192.168.5.0 /24 * Eth1  Direct Connection

LANGKAH KERJA :

a.  Konfigurasi Router A

1)  Double klik Router A kemudian pilih CLI

Router> enable

Router# configure terminal

2)  Setting IP Address Router A eth0 (contoh pada fa0/0) ke switchRouter(config)#interface fa0/0

Router(config-if)#no shutdown

Router(config-if)#ip address 192.168.1.254

255.255.255.0

Router(config-if)#exit

3)  Setting IP Address Router A eth1 (contoh pada fa0/1) ke Router B

Router(config)#interface fa0/1

Router(config-if)#no shutdown

Router(config-if)#ip address 192.168.2.254

255.255.255.0

Router(config-if)#exit

4)  Tambahakan informasi pada table routing pada Router A

Router(config)#router ospf 1

Router(config-router)#network 192.168.1.0 0.0.0.255

area 0

Router(config-router)#network 192.168.2.0 0.0.0.255

area 0

Router(config-router)#exit

Router(config)#exit

5)  Lihat hasil konfigurasi static routing pada Router A

Router#show ip route

b.  Konfigurasi Router B

1)  Double klik Router B kemudian pilih CLI

Router> enable

Router# configure terminal

2)  Setting IP Address Router B eth0 (contoh pada fa0/0) ke Router A

Page 18: Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing

5/17/2018 Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum07-f2-nika-resti-utami-dynamic-routing

Kelompok 3 – http://www.jarkom-2012.blogspot.com

Router(config)#interface fa0/0

Router(config-if)#no shutdown

Router(config-if)#ip address 192.168.2.253

255.255.255.0

Router(config-if)#exit

3)  Setting IP Address Router B eth1 (contoh pada fa0/1) ke Router C

Router(config)#interface fa0/1

Router(config-if)#no shutdown

Router(config-if)#ip address 192.168.3.253

255.255.255.0

Router(config-if)#exit

4)  Setting IP Address Router B eth2(contoh pada et0/0/1) ke Switch

Router(config)#interface ethernet0/0/0Router(config-if)#no shutdown

Router(config-if)#ip address 192.168.4.254

255.255.255.0

Router(config-if)#exit

5)  Tambahkan informasi pada table routing pada router B

Router(config)#router ospf 1

Router(config-router)#network 192.168.2.0 0.0.0.255

area 0

Router(config-router)#network 192.168.3.0 0.0.0.255

area 0

Router(config-router)#network 192.168.4.0 0.0.0.255

area 0

Router(config-router)#exit

Router(config)#exit

6)  Lihat hasil konfigurasi static routing pada Router B

Router#show ip route

c. 

Konfigurasi Router C1)  Double klik Router C kemudian pilih CLI

Router> enable

Router# configure terminal

2)  Setting IP Address Router C eth0 (contoh pada fa0/1) ke Router B

Router(config)#interface fa0/1

Router(config-if)#no shutdown

Router(config-if)#ip address 192.168.3.253

255.255.255.0

Router(config-if)#exit

Page 19: Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing

5/17/2018 Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum07-f2-nika-resti-utami-dynamic-routing

Kelompok 3 – http://www.jarkom-2012.blogspot.com

3)  Setting IP Address Router C eth1(contoh pada fa0/0) ke Switch

Router(config)#interface fa0/0

Router(config-if)#no shutdown

Router(config-if)#ip address 192.168.5.254255.255.255.0

Router(config-if)#exit

4)  Tambahkan informasi pada table routing pada router C

Router(config)#router ospf 1

Router(config-router)#network 192.168.3.0 0.0.0.255

area 0

Router(config-router)#network 192.168.5.0 0.0.0.255

area 0

Router(config-router)#exitRouter(config)#exit

5)  Lihat hasil konfigurasi static routing pada Router c

Router#show ip route

d.  Cek hasil pada computer client

Jika dari kesemua computer tersebut dapat saling berkomunikasi makan

konfirgurasi dengan dynamic routing dengan OSPF sudah berhasil. Selain kita cek 

dengan menggunakan ping juga menggunakan perintah tracert “ip address target”.

Keterangan command diatas :

1.  Router ospf 1

Angka 1 adalah Process-id merupakan nomor antara 1-65535 yang

ditentukan oleh sistem administrator. Proccess-id digunakan untuk 

menentukan nomor dari OSPF yang digunakan. Biasanya dalam suatu

topologi jaringan digunakan process-id yang sama agar memudahkan dalam

konfigurasi.

2.  Network 192.168.3.0 0.0.0.255 area 0

Angka 0.0.0.255 adalah wildcard-mask. Wildacard-mask merupakan

kebalikan dari subner mask. Jika subnet mask adalah 255.255.255.0, maka

wildcard-masknya adalah 0.0.0.255. Angka binary 0 pada subnet mask 

diubah menjadi angka binary 1 pada wildcard mask.

Area 0 adalah area id. Area id pada OSPF merupakan nilai antara 0-

4294967295 yang ditentukan oleh sistem administrator. Area id menjadi

identitas untuk setiap router dengan area id untuk berbagi infirmasi link-state.

Router dengan area id yang sama pasti memiliki informasi link-state yang

Page 20: Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing

5/17/2018 Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum07-f2-nika-resti-utami-dynamic-routing

Kelompok 3 – http://www.jarkom-2012.blogspot.com

sama di database link-statenya, Area id dapat di setting menjadi single area

(area 0 saja) atau multi area yang menjadi core network. Area 0 digunakan

sebagai backbone area atau area yang menjadi core network. Sedangkan area

lain menjadi support area, biasanay area dengan jaringan kecil.

3.  Simulasi Menggunakan Protokol EIGRP

Tabel Routing dari Gambar Desain Diatas :

Router A

No. Destination Netmask Gateway Interface Keterangan

1 192.168.1.0 /24 * Eth0  Direct Connection

2 192.168.2.0 /24 * Eth1  Direct Connection

3 192.168.3.0 /24 192.168.2.253 Eth0  Indirect Connection

4 192.168.4.0 /24 192.168.2.253 Eth0  Indirect Connection5 192.168.5.0 /24 192.168.3.253 Eth0  Indirect Connection

Router B

No. Destination Netmask Gateway Interface Keterangan

1 192.168.1.0 /24 192.168.2.254 Eth1  Indirect Connection

2 192.168.2.0 /24 * Eth0  Direct Connection

3 192.168.3.0 /24 * Eth1  Direct Connection

Page 21: Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing

5/17/2018 Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum07-f2-nika-resti-utami-dynamic-routing

Kelompok 3 – http://www.jarkom-2012.blogspot.com

4 192.168.4.0 /24 * Eth2  Direct Connection

5 192.168.5.0 /24 192.168.3.253 Eth0  Indirect Connection

Router C

No. Destination Netmask Gateway Interface Keterangan

1 192.168.1.0 /24 192.168.2.254 Eth1  Indirect Connection

2 192.168.2.0 /24 192.168.3.254 Eth1  Direct Connection

3 192.168.3.0 /24 * Eth0  Direct Connection

4 192.168.4.0 /24 192.168.3.254 Eth1  Indirect Connection

5 192.168.5.0 /24 * Eth1  Direct Connection

LANGKAH KERJA :

a.  Konfigurasi Router A

1)  Double klik Router A kemudian pilih CLI

Router> enable

Router# configure terminal

2)  Setting IP Address Router A eth0 (contoh pada fa0/0) ke switch

Router(config)#interface fa0/0

Router(config-if)#no shutdown

Router(config-if)#ip address 192.168.1.254 255.255.255.0

Router(config-if)#exit

3)  Setting IP Address Router A eth1 (contoh pada fa0/1) ke Router B

Router(config)#interface fa0/1

Router(config-if)#no shutdown

Router(config-if)#ip address 192.168.2.254 255.255.255.0

Router(config-if)#exit

4)  Tambahakan informasi pada table routing pada Router A

Router(config)#router eigrp 1

Router(config-router)#network 192.168.1.0

Router(config-router)#network 192.168.2.0

Router(config-router)#exit

Router(config)#exit

5)  Lihat hasil konfigurasi static routing pada Router A

Router#show ip route

b.  Konfigurasi Router B

1)  Double klik Router B kemudian pilih CLI

Page 22: Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing

5/17/2018 Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum07-f2-nika-resti-utami-dynamic-routing

Kelompok 3 – http://www.jarkom-2012.blogspot.com

Router> enable

Router# configure terminal

2)  Setting IP Address Router B eth0 (contoh pada fa0/0) ke Router A

Router(config)#interface fa0/0Router(config-if)#no shutdown

Router(config-if)#ip address 192.168.2.253 255.255.255.0

Router(config-if)#exit

3)  Setting IP Address Router B eth1 (contoh pada fa0/1) ke Router C

Router(config)#interface fa0/1

Router(config-if)#no shutdown

Router(config-if)#ip address 192.168.3.253 255.255.255.0

Router(config-if)#exit

4)  Setting IP Address Router B eth2(contoh pada et0/0/1) ke Switch

Router(config)#interface ethernet0/0/0

Router(config-if)#no shutdown

Router(config-if)#ip address 192.168.4.254 255.255.255.0

Router(config-if)#exit

5)  Tambahkan informasi pada table routing pada router B

Router(config)#router eigrp 1

Router(config-router)#network 192.168.2.0

Router(config-router)#network 192.168.3.0

Router(config-router)#network 192.168.4.0

Router(config-router)#exit

Router(config)#exit

6)  Lihat hasil konfigurasi static routing pada Router B

Router#show ip route

c.  Konfigurasi Router C

1)  Double klik Router C kemudian pilih CLI

Router> enable

Router# configure terminal

2)  Setting IP Address Router C eth0 (contoh pada fa0/1) ke Router B

Router(config)#interface fa0/1

Router(config-if)#no shutdown

Router(config-if)#ip address 192.168.3.253 255.255.255.0

Router(config-if)#exit

3)  Setting IP Address Router C eth1(contoh pada fa0/0) ke Switch

Router(config)#interface fa0/0

Router(config-if)#no shutdownRouter(config-if)#ip address 192.168.5.254 255.255.255.0

Page 23: Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing

5/17/2018 Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum07-f2-nika-resti-utami-dynamic-routing

Kelompok 3 – http://www.jarkom-2012.blogspot.com

Router(config-if)#exit

4)  Tambahkan informasi pada table routing pada router C

Router(config)#router eigrp 1

Router(config-router)#network 192.168.3.0Router(config-router)#network 192.168.5.0

Router(config-router)#exit

Router(config)#exit

5)  Lihat hasil konfigurasi static routing pada Router c

Router#show ip route

d.  Jika dari kesemua computer tersebut dapat saling berkomunikasi makan

konfirgurasi dengan dynamic routing dengan EIGRP sudah berhasil. Selain kita

cek dengan menggunakan ping juga menggunakan perintah tracert “ip addresstarget” 

G.  PERMASALAHAN DAN TROUBLESHOOTING 

Permasalahan :

Bagaimana caranya menghubungan beberapa network  yang berbeda protokol routing 

melalui beberapa router?

Troubleshooting :

Redistribute adalah cara untuk meredistribusikan kembali routing tabel yang dibentuk 

oleh suatu routing protocol untuk diteruskan ke routing protocol lain. Dengan redistribute

kita bisa membentuk routing tabel yang lengkap dari suatu topologi walaupun

menggunakan routing protocol yang berbeda. Pada prinsipnya router yang menjadi

penghubung antara network dengan routing protocol yang berbeda akan menggunakan

routing protocol sesuai dengan routing protocol yang dipergunakan oleh kedua network 

tersebut.

Pada topologi yang menggunakan lebih dari satu protokol routing, router di titik 

redistribusi bertugas melakukan fungsi route  redistribution, yaitu mengadvertise 

informasi route yang ada di routing table.

Page 24: Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing

5/17/2018 Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum07-f2-nika-resti-utami-dynamic-routing

Kelompok 3 – http://www.jarkom-2012.blogspot.com

R6 sebagai titik redistribusi memiliki informasi route dari OSPF dan EIGRP. Tugas R6

adalah melakukan redistribusi route OSPF ke domain EIGRP dan sebaliknya sehingga R7

memiliki informasi route 10.2.1.0/24 dan R8 memiliki informasi route 

10.1.1.0/24, 10.1.2.0/24 dan 10.1.3.0/24, redistribusi ini disebut Mutual Redistribution.

Pada mutual redistribution dapat terjadi masalah, yaitu jika informasi route suatu domain

diadvertise kembali masuk ke domain tersebut tanpa difilter. Masalah ini disebut Route

Feedback .

Jika R6 melakukan route summarization terhadap informasi route 10.1.1.0/24, 10.1.2.0/24

dan 10.1.3.0/24. R6 akan mengadvertise route summary ini ke R8, yang kemudian akan

diadvertise kembali ke R7 sebagai E xternal Route.

Tanpa filtering, R7 akan menerima informasi routing dari domain EIGRP sebagai

 External Route (E1 atau E2), disinilah route feedback terjadi. R7 memiliki informasi route 

tambahan pada routing table menuju 10.1.1.0/24, 10.1.2.0/24 dan 10.1.3.0/24, yaitu route

summary hasil advertise dari R8. Masalah akan terjadi jika ada link menuju 10.1.1.0/24

mati, R7 akan melihat pada routing table terdapat summary route menuju 10.1.1.0/24 ,

kemudian paket dikirim melalui domain EIGRP dan kembali ke OSPF sebelum

dinyatakan unreachable.

H.  BAHAN DISKUSI

Page 25: Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing

5/17/2018 Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum07-f2-nika-resti-utami-dynamic-routing

Kelompok 3 – http://www.jarkom-2012.blogspot.com

1.  Apakah ke semua protocol dynamic routing RIPv2, OSPF, dan EIGRP dapat

dihubungkan dengan static routing seperti pada gambar diatas?

 Jawab :

Semua protocol dynamic routing RIPv2, OSPF, dan EIGRP dapat dihubungkan

dengan static routing dengan menggunakan perintah  REDISTRIBUTE. Apa itu

 redistribute?  Redistribute adalah perintah untuk menyebarkan network antar routing

 protocol yang berbeda. Pada topologi seperti gambar diatas dapat dihubungkan

dengan konfigurasi seperti berikut :

Konfigurasi R1 :

Router>en

Router#conf t

Router(config)#hostname R1

R1(config)#interface Ethernet0/0/0

R1(config-if)#ip address 192.168.3.1 255.255.255.0

R1(config-if)#no shutdown

R1(config-if)#exit

R1(config)#interface FastEthernet0/0

R1(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0

R1(config-if)#no shutdown

Page 26: Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing

5/17/2018 Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum07-f2-nika-resti-utami-dynamic-routing

Kelompok 3 – http://www.jarkom-2012.blogspot.com

R1(config-if)#exit

R1(config)#interface FastEthernet0/1

R1(config-if)#ip address 192.168.2.1 255.255.255.0

R1(config-if)#no shutdown

R1(config-if)#exit

R1(config)#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 192.168.1.0

R1(config)#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 192.168.2.0

R1(config)#router rip

R1(config-router)#version 2

R1(config-router)#network 192.168.3.0

R1(config-router)#redistribute connected

Konfigurasi R2 :

Router>enable

Router#configure terminal

Router(config)#hostname R2

R2(config)#interface Ethernet0/0/0

R2(config-if)#ip address 192.168.3.2 255.255.255.0

R2(config-if)#no shutdown

Router(config-if)#exit

R2(config)#interface FastEthernet0/0

R2(config-if)#ip address 192.168.8.1 255.255.255.0

R2(config-if)#no shutdown

R2(config-if)#exit

R2(config)#interface FastEthernet0/1

R2(config-if)#ip address 192.168.4.1 255.255.255.0

Page 27: Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing

5/17/2018 Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum07-f2-nika-resti-utami-dynamic-routing

Kelompok 3 – http://www.jarkom-2012.blogspot.com

R2(config-if)#no shutdown

R2(config-if)#exit

R2(config)#interface FastEthernet1/0

R2(config-if)#ip address 192.168.5.1 255.255.255.0

R2(config-if)#no shutdow

R2(config-if)#exit

R2(config)#interface FastEthernet1/1

R2(config-if)#ip address 192.168.11.1 255.255.255.0

R2(config-if)#no shutdown

R2(config-if)#exit

R2(config)#router rip

R2(config-router)#version 2

R2(config-router)#network 192.168.3.0

R2(config-router)#network 192.168.4.0

R2(config-router)#network 192.168.5.0

R2(config-router)#redistribute ospf 1 metric 1

R2(config-router)#redistribute eigrp 1 metric 1

R2(config-router)#exit

R2(config)#router ospf 1

R2(config-router)#network 192.168.8.0 0.0.0.255 area 0

R2(config-router)#redistribute rip

% Only classful networks will be redistributed

R2(config-router)#redistribute eigrp 1

% Only classful networks will be redistributed

R2(config-router)#exit

R2(config)#router eigrp 1

R2(config-router)#network 192.168.11.0 0.0.0.255

Page 28: Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing

5/17/2018 Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum07-f2-nika-resti-utami-dynamic-routing

Kelompok 3 – http://www.jarkom-2012.blogspot.com

R2(config-router)#redistribute rip metric 10000 100 255 1 1500

(menggunakan Default metrik) 

R2(config-router)#redistribute ospf 1 metric 10000 100 255 1

1500 (menggunakan Default metrik) 

Konfigurasi R3:

Router>en

Router#conf t

Router(config)#hostname R3

R3(config)#interface FastEthernet0/1

R3(config-if)#ip address 192.168.4.2 255.255.255.0

R3(config-if)#no shutdown

R3(config-if)#exit

R3(config)#interface FastEthernet0/0

R3(config-if)#ip address 192.168.6.1 255.255.255.0

R3(config-if)#no shutdown

R3(config-if)#exit

R3(config)#router rip

R3(config-router)#version 2

R3(config-router)#network 192.168.4.0

R3(config-router)#network 192.168.6.0

Konfigurasi R4:

Router>en

Router#conf t

Router(config)#hostname R4

R4(config)#interface FastEthernet0/1

R4(config-if)#ip address 192.168.5.2 255.255.255.0

Page 29: Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing

5/17/2018 Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum07-f2-nika-resti-utami-dynamic-routing

Kelompok 3 – http://www.jarkom-2012.blogspot.com

R4(config-if)#no shutdown

R4(config-if)#exit

R4(config)#interface FastEthernet0/0

R4(config-if)#ip address 192.168.7.1 255.255.255.0

R4(config-if)#no shutdown

R4(config-if)#exit

R4(config)#router rip

R4(config-router)#version 2

R4(config-router)#network 192.168.5.0

R4(config-router)#network 192.168.7.0

R4(config-router)#

Konfigurasi R5:

Router>en

Router#conf t

Router(config)#hostname R5

R5(config)#interface FastEthernet0/0

R5(config-if)#ip address 192.168.8.2 255.255.255.0

R5(config-if)#no shutdown

R5(config-if)#exit

R5(config)#interface FastEthernet0/1

R5(config-if)#ip address 192.168.9.1 255.255.255.0

R5(config-if)#no shutdown

R5(config-if)#exit

R5(config)#router osp

R5(config)#router ospf 1

Page 30: Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing

5/17/2018 Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum07-f2-nika-resti-utami-dynamic-routing

Kelompok 3 – http://www.jarkom-2012.blogspot.com

R5(config-router)#network 192.168.8.0 0.0.0.255 area 0

R5(config-router)#network 192.168.9.0 0.0.0.255 area 0

Konfigurasi R6:

Router>en

Router#conf t

Router(config)#hostname R6

R6(config)#interface FastEthernet0/1

R6(config-if)#ip address 192.168.9.2 255.255.255.0

R6(config-if)#no shutdown

R6(config-if)#exit

R6(config)#interface FastEthernet0/0

R6(config-if)#ip address 192.168.10.1 255.255.255.0

R6(config-if)#no shutdown

R6(config-if)#exit

R6(config)#router ospf 1

R6(config-router)#network 192.168.9.0 0.0.0.255 area 0

R6(config-router)#network 192.168.10.0 0.0.0.255 area 0

R6(config-router)#

Konfigurasi R7:

Router>en

Router#conf t

Router(config)#hostname R7

R7(config)#interface FastEthernet0/1

R7(config-if)#ip address 192.168.11.2 255.255.255.0

R7(config-if)#no shutdown

Page 31: Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing

5/17/2018 Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum07-f2-nika-resti-utami-dynamic-routing

Kelompok 3 – http://www.jarkom-2012.blogspot.com

R7(config-if)#exit

R7(config)#interface FastEthernet0/0

R7(config-if)#ip address 192.168.12.1 255.255.255.0

R7(config-if)#no shutdown

R7(config-if)#exit

R7(config)#router eigrp 1

R7(config-router)#network 192.168.11.0 0.0.0.255

R7(config-router)#network 192.168.12.0 0.0.0.255

R7(config-router)#redistribute ospf 1

R7(config-router)#redistribute rip

Konfigurasi R8:

Router>en

Router#conf t

Router(config)#hostname R8

R8(config)#interface FastEthernet0/0

R8(config-if)#ip address 192.168.12.2 255.255.255.0

R8(config-if)#no shutdown

R8(config-if)#exit

R8(config)#interface FastEthernet0/1

R8(config-if)#ip address 192.168.13.1 255.255.255.0

R8(config-if)#no shutdown

R8(config-if)#exit

R8(config)#router eigrp 1

R8(config-router)#network 192.168.12.0 0.0.0.255

R8(config-router)#network 192.168.13.0 0.0.0.255

Page 32: Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing

5/17/2018 Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum07-f2-nika-resti-utami-dynamic-routing

Kelompok 3 – http://www.jarkom-2012.blogspot.com

I.  KESIMPULAN

  Router adalah alat yang digunakan untuk mengirimkan paket data melalui sebuah

 jaringan atau internet menuju tujuannya, yang dikenal dengan istilah routing

  RIP merupakan routing protocol sederhana dan termasuk jenis Distance Vector. RIP

menggunakan jumlah lompatan (hop count) untuk menentukan cara terbaik ke sebuah

network remote, yaitu jumlah router yang harus dilalui oleh paket-paket untuk 

mencapai alamat tujuannya.

  EIGRP merupakan routing protocol yang termasuk Cisco proprietarty yang berarti

hanya bisa digunakan sesama router cisco saja. EIGRP( Enhanced Interior Gateway

Routing Protocol) adalah pengembangan dari IGRP (Interior Gateway Routing

Protocol).

  OSPF merupakan sebuah protocol standar terbuka yang telah diimplementasikan oleh

sejumlah vendor jaringan. OSPF bekerja dengan algoritma Dijkstra.

  Redistribute mempunyai untuk menyebarkan network antar routing protocol yang

berbeda .

  Redistribute Rip : Merupakan proses ketika Routing sebuah router mengambil

informasi yang telah ditemukan dalam suatu routing protocol dan mendistribusikan

keprotocol routing yang berbeda dalam local dan wide area network dengan

menggunakan routing vector.

  Redistribute Ospf 1 : suatu proses ketika routing sebuah router mengmbil informasi dan

mendistribusikan ke protocol yang lain dimana jalur yang terbaik adalah jalur yang

mempunyai cumulative cost yang paling rendah.

  Redistribute Eigrp 1 : proses ketika routing sebuah router mengambil informasi dan

mendistribusikannya ke protokol yang berbeda dengn menggunakan dua tipe routing

protocol yang berbeda yaitu distance vector dan link state.

J.  DAFTAR PUSTAKA

Ahira, Anne. “Fungsi dan Jenis Router.” http://www.anneahira.com/router -17908.htm

(diakses tanggal 11 April 2012 jam 16.44 WIB)

Anonim. “Routing Protokol Link State dan Distance Vector”

http://raytkj.blogspot.com/2012/04/konsep-routing-protokol-link-state-dan.html

(diakses tanggal 11 April 2012 jam 16.54 WIB)

Page 33: Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing

5/17/2018 Laporan Praktikum07 F2 Nika Resti Utami Dynamic Routing - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum07-f2-nika-resti-utami-dynamic-routing

Kelompok 3 – http://www.jarkom-2012.blogspot.com

Deje. “Modul Sistem Jaringan Komputer.”

http://deje.files.wordpress.com/2007/12/sisjarkom-modul-6.pdf (diakses tanggal 11

April 2012 jam 17.30 WIB)

Rezye. “Makalah Routing Dynamic.” http://www.slideshare.net/Rezye/makalah-routing-

dynamic (diakses tanggal 11 April 2012 jam 17.12 WIB)

Ramadhan, Fauzi. 2012.  Route Redistribution : Route Feedback , (Online),

(http://ctrlaltnix.net/2012/01/route-redistribution-route-feedback/, diakses Rabu, 11

April 2012, pukul 22.10 WIB).

Setiawan, Candra. 2010. Prinsip Redistribute Routing Protocol, (Online),

(http://candra.unsri.ac.id/?p=251, diakses Rabu, 11 April 2012, pukul 21.00 WIB).