laporan praktikum sosiologi pertanian di dusun...

21
LAPORAN PRAKTIKUM SOSIOLOGI PERTANIAN DI DUSUN NGENEP DESA KARANGPLOSO Oleh : Kelompok 4 (Kelas J2) 1. Sonia Tambunan 105040201111171 2. Rizki Eka Fitriani F 105040201111173 3. Nike Rahma D 105040201111174 4. Anggi Widowati 105040207111005 PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2011

Upload: vokiet

Post on 11-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PRAKTIKUM SOSIOLOGI PERTANIAN DI DUSUN …blog.ub.ac.id/sonianeh/files/2011/12/LAPORAN-PRAKTIKUM-SOSIOLOGI... · LAPORAN PRAKTIKUM SOSIOLOGI PERTANIAN DI DUSUN NGENEP DESA

LAPORAN PRAKTIKUM SOSIOLOGI PERTANIAN

DI DUSUN NGENEP DESA KARANGPLOSO

Oleh :

Kelompok 4 (Kelas J2)

1. Sonia Tambunan 105040201111171

2. Rizki Eka Fitriani F 105040201111173

3. Nike Rahma D 105040201111174

4. Anggi Widowati 105040207111005

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2011

Page 2: LAPORAN PRAKTIKUM SOSIOLOGI PERTANIAN DI DUSUN …blog.ub.ac.id/sonianeh/files/2011/12/LAPORAN-PRAKTIKUM-SOSIOLOGI... · LAPORAN PRAKTIKUM SOSIOLOGI PERTANIAN DI DUSUN NGENEP DESA

DAFTAR ISI

Hal.

BAB I ................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang ................................................................................1

1.2 Tujuan .............................................................................................1

BAB II ..............................................................................................................2

2.1 Deskripsi Keluarga dan Usahatani Pak Kasianto ...........................2

2.2 Deskripsi Keluarga dan Usahatani Pak Haji Dulasim ...................7

2.3 Deskripsi Keluarga dan Usahatani Pak Sutrisno ..........................11

2.4 Deskripsi Keluarga dan Usahatani Pak Dasir ...............................14

BAB III ...........................................................................................................17

3.1 Kesimpulan ...................................................................................17

Page 3: LAPORAN PRAKTIKUM SOSIOLOGI PERTANIAN DI DUSUN …blog.ub.ac.id/sonianeh/files/2011/12/LAPORAN-PRAKTIKUM-SOSIOLOGI... · LAPORAN PRAKTIKUM SOSIOLOGI PERTANIAN DI DUSUN NGENEP DESA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam pratikum sosiologi pertanaian kami melakukan fildtrip di desa

ngenep kabupaten karangploso dalam rangka memenuhi tugas akhir pratikum.

Kami medatangi kerumah warga-warga yang telah diberi kepada kita untuk

melakukan wawancari dengan pekerjaan utama mereka sebagai petani, untuk

mengetahui kepemilikan sawah, berapa jumlah ternak dengan cara bercocok

tanam juga cara mengelolah tanah persawahan, persemaian benih,dan

penggunaan benih. kelembagan yamg terdapat di desa ngenep yaitu HIPPA

dan GAKPOKTA sering juga didatangi oleh PKL untuk melakukan pengarah

terhadap petani. Dalam wawancara tersebut kami juga harus mengetahui

kepemilikan rumah dan benda elektronik yang terdapat dirumah warga dan

keadaan rumahnya.dan yang terahir kami harus mengetahui perkembangan

pertanian dari masa reformasi sampai masa orde baru apakah mengalami

kemajuan atau kemunduran dan cara penanggulangan bila tanah sawah warga

mengalami kemunduran.

1.2 Tujuan

Tujuan kami melakukan wawancara kepada warga-warga Ngenep

karena untuk mengetahi identifikasi petani, kebudayaan petani, stratifakasi

dan kelembagan, jaringan sosial dan perubahan sosial dan globalisasi yang

terhadap di desa Ngenep.

Page 4: LAPORAN PRAKTIKUM SOSIOLOGI PERTANIAN DI DUSUN …blog.ub.ac.id/sonianeh/files/2011/12/LAPORAN-PRAKTIKUM-SOSIOLOGI... · LAPORAN PRAKTIKUM SOSIOLOGI PERTANIAN DI DUSUN NGENEP DESA

BAB II

ASPEK SOSIOLOGIS PETANI

2.1 Deskripsi Keluarga dan Usahatani Pak Kasianto

IDENTIFIKASI PETANI

Petani yang diwawancarai oleh Sonia Tambunan adalah Bapak

Kasianto yang berusia 56 tahun. Dengan pendidikan formal terakhir SMA

dan pekerjaan utamanya di PT KAI walaupun sudah pensiunan. Beliau

menjadi petani hanya sebagai sampingan saja, beliau telah menjadi petani

sejak lahir. Anggota keluarga yang dinafkahi hingga sekarang 2 anak dan 1

istri. Pak Kasianto memiliki sawah atas namanya dengan luas 4.449 meter

persegi sejak tahun 1978 dari membeli dan diwariskan dari orang tuanya.

Dan memiliki tegal atas namanya seluas 3.594 meter persegidari membeli

dan diwariskan dari orangtuanya sejak tahun 1978. Ternak yang dimilikinya

hanya 16 ekor ayam.

KEBUDAYAAN PETANI

Dalam satu tahun lahan Bapak Kasianto ditanami padi Cierang sejak

Juni 2010 hingga Oktober 2010, pada bulan November 2010 beliau menanan

padi Cierang lagi hingga Januari 2011. Dan dari bulan Februari 2011 hingga

sekarang Mei 2011 beliau menanam padi IR 64.

Page 5: LAPORAN PRAKTIKUM SOSIOLOGI PERTANIAN DI DUSUN …blog.ub.ac.id/sonianeh/files/2011/12/LAPORAN-PRAKTIKUM-SOSIOLOGI... · LAPORAN PRAKTIKUM SOSIOLOGI PERTANIAN DI DUSUN NGENEP DESA

1

1

1

2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1

0

1

1

1

2

Menurut Bapak Kasianto, beliau memilih pola tanam seperti diatas karena

agar kondisi lahan tetap baik dan dan hasil produksipun lebih melimpah.

Pak Kasianto punya cara sendiri dalam menanam padi, beliau mengolah

tanah menggunakan traktor tangan, lalu membeli benih yang diinginkan

ke toko pertanian, setelah itu dijemur hingga kering. Rendam benih

tersebut 3 hari lalu jemur kembali agar bebas penyakit dan kutu. Setelah

itu masukan di sak dan kucurkan air hingga berkecambah. Beliau

menyemaikan langsung di sawah, varietas yang digunakan sekarang

adalah IR 64, jumlah benih untuk semua sawahnya adalah 40 kg, sawah

sebelumnya diberi pupuk PSP terlebih dahulu lalu disemai. Umur

persemaiannya adalah 18-20 hari. Jarak tanam yang beliau gunakan

adalah 25x25, dengan 6 bibit perlubang, dan kondisi airnya tidak terlalu

banyak hingga becek saja. Pak Kasianto memupuk 3x dalam 1x tanam.

Pertama saat usia 7-10 hst dengan pupuk organik 50 kg dan urea 100 kg.

Kedua saat usia 20 hst dengan urea 50 kg, ZA 50 kg, dan NPK 50 kg.

Ketiga saat usia 50 hst dengan ZA 50 kg dan NPK 50 kg. Pak Kasianto

menyiangi gulma di sawahnya hanya 2x yaitu 15 hst dan 25 hst. Sawah

beliau digenangi 3 hari dan dikeringkan 3 hari, begitu seterusnya hingga

panen agar padi banyak anakannnya. Beliau mengairi sawahnya dari air

sumber. Hama yang menganggu di sawah Pak Kasianto hanyalah tikus,

namun beliau tidak pernah meracunnya, hanya lahannya saja yang

dikeringkan. Menurut beliau dengan lahannya dikeringkan tikus menjadi

lebih sedikit. Dan beliau tidak pernah menggunakan pestisida. Apabila

Cierang Padi IR 64 Padi Cierang

Padi

Page 6: LAPORAN PRAKTIKUM SOSIOLOGI PERTANIAN DI DUSUN …blog.ub.ac.id/sonianeh/files/2011/12/LAPORAN-PRAKTIKUM-SOSIOLOGI... · LAPORAN PRAKTIKUM SOSIOLOGI PERTANIAN DI DUSUN NGENEP DESA

sudah akan panen, beliau tidak memanen sendiri namun beliau menjual

padinya langsung dilahan masih dalam berupa tanaman.

Bapak Kasianto memperoleh pengetahuan cara bercocok tanaman padi

seperti yang diuraikan di atas dari orang tua dan Penyuluh Pertanian

Lapang (PPL). Cara bercocok tanam beliau tidak pernah berubah karena

sudah merasa cocok. Namun ada beberapa hal yang berubah yaitu cara

membuat jarak tanamnnya jadi menggunakan mesin dan bertambahnya

penggunaan pupuk menjadi organik dan NPK. Beliau merubah cara

bercocok tanamnnya karena lebih praktis dan hasilnya pun lebih lumayan

dibandingkan dulu.

STRATIFIKASI SOSIAL

Luas lahan pertanian Bapak Kasianto ada perubahan sejak awal

berkeluarga sampai saat ini. Pertambahan luas didapat beliau dari

membeli. Saat awal berkeluarga luas lahan sawah beliau hanya 222 meter

persegi, namun sekarang sudah 4.449 meter persegi. Begitupula dengan

tegalnya, awalnya hanya 351 meter persegi sekarang menjadi 3.594 meter

persegi. Kondisi rumahnya saat ini milik sendiri dengan luas 625 meter

persegi, dengan jenis lantai keramik, dinding berupa tembok, dan atap

genteng biasa. Bapak Kasianto memiliki mobil, sepeda motor, dan

sepeda. Beliau juga memiliki tv dengan ukura 21” dan memiliki HP dan

telefon rumah. Pak Kasianto hanya menjadi PNS yaitu pensiuanan PT.

Kereta Api Indonesia.

Page 7: LAPORAN PRAKTIKUM SOSIOLOGI PERTANIAN DI DUSUN …blog.ub.ac.id/sonianeh/files/2011/12/LAPORAN-PRAKTIKUM-SOSIOLOGI... · LAPORAN PRAKTIKUM SOSIOLOGI PERTANIAN DI DUSUN NGENEP DESA

KELEMBAGAAN

Di desa ngenep terdapat gakpoktan ketua gakpoktana beranama

Pak Akrim dan Pak Kasianto menjadi anggota juga kegiatan yang ada

pada gakpoktan kegiatannya, yaitu 1) kerja bakti saluran air 2) bersih-

bersih parit-parit 3) membrantas tikus. Pak Kasianto termasuk orang yang

aktif dalam gakpoktan dan manfaat menjadi anggota gakpoktan adalah

penghasilan bisa menjadi meningkat tidak seperti dulu. Di desa Ngenep

juga ada HIPPA ketua dari HIPPA yaitu Pak Sanusi dan Pak Kasianto

juga sebagai anggota dalam HIPPA kegiatanya mengatur jalannya air

dari sumber-sumber ke sawah –sawah warga dan Pak Kasianto juga aktif

dalam HIPPA manfaat yang di dapat, petani lebih ringan untuk mengairi

sawahnya .

Selama menjalankan usaha tani Bapak Kasianto tidak pernah

meminjam uang sebagai modal usaha tani selanjutnya.

Lembaga Lain / Pranata Sosial dama Usaha Pertanian

Bapak Kasianto menggunakan tenaga kerja dari luar keluarga dengan

sistem upah borongan. Untuk membajak beliau membutuhkan 2 orang

totalnya Rp 850.000,-, untuk menandur beliau membutuhkan 3 orang

totalnya Rp 375.000,-, dan untuk menyiangai beliau membutuhkan 3

orang totalnya Rp 400.000,-. Bapak Kasianto membeli benih dan pupuk

kimia dengan kontan. Sedangkan pupuk organik dan pestisida dapat dari

bantuan pemerintah. Walaupun bantuan, beliau tetap harus membayar

pupuk dan pestisda tersebut. Masing-masing sebesar Rp 52.500,-. Hasil

panen Bapak Kasianto dijual semua dengan cara ditebaskan di sawah

kepada pedagang.

Page 8: LAPORAN PRAKTIKUM SOSIOLOGI PERTANIAN DI DUSUN …blog.ub.ac.id/sonianeh/files/2011/12/LAPORAN-PRAKTIKUM-SOSIOLOGI... · LAPORAN PRAKTIKUM SOSIOLOGI PERTANIAN DI DUSUN NGENEP DESA

JARINGAN SOSIAL

Setiap ada PPL Bapak Kasianto selalu berkonsultasi, namun jarang PPL

datang ke desanya. Beliau tidak pernah berkonsultasi dengan BPTP karena

memang lembaga tersebut tidak pernah datang ke desanya. Kerjasama Bapak

Kasianto dengan Kios Sarana Produksi Pertanian hanya sebatas membeli

keperluan pertanian saja, seperti benih dan pupuk kimia. Bapak Kasianto tidak

bekerja sama dengan kelompok tani dalam pemasaran hasil pertanian, karena

beliau sudah punya langganan sendiri. Bapak Kasianto menabung di BRI,

BNI, dan BTPN.

PERUBAHAN SOSIAL DAN GLOBALISASI

Menurut pengamatan dn pengalaman Bapak Kasianto, kondisi pertanian

Bapak Kasianto di desa Baba’an ini sekarang dibandingkan dengan kondisi

pernatian sebelum reformasi atau masa orde baru (masa presiden P. Soeharto)

mengalami kemajuan dalam hal penghasilan yang lebih meningkat. Fakor

yang mempengaruhi kemanjuan dalam bidang pertanian di desa Baba’an ini

kaerna pupuk menjadi lebih banyak jenis nya dan benih bisa dibeli. Tidak

seperti dulu benih tidak dijual, jadi menggunakan benih sebelumnya. Harga-

harga hasil pertanian meningkat di desa ini karena kualitas berasnya lebih

bagus. Jadi di pasar pun harganya juga baik. Bapak Kasianto setuju dengan

program pupuk organik, karena tanahnya menjadi lebih subur dan lebih awet

karena tidak mudah larut dan menguap. Menurut Bapak Kasianto tranahnya

hingga sekarang masih tetap subur, tetapi apabila terlalu banyak diberi pupuk

Page 9: LAPORAN PRAKTIKUM SOSIOLOGI PERTANIAN DI DUSUN …blog.ub.ac.id/sonianeh/files/2011/12/LAPORAN-PRAKTIKUM-SOSIOLOGI... · LAPORAN PRAKTIKUM SOSIOLOGI PERTANIAN DI DUSUN NGENEP DESA

NPK tanahnya menjadi sangat liat sehingga sulit untuk diolah. Upaya beliau

dalam menjaga kesuburan tanahnya dengan memberi pupuk organik pada

tanahnya.

2. 2 Deskripsi Keluarga dan Usahatani Pak Haji Dulasim

I. IDENTIFIKASI PETANI

Pada praktikum sosiologi pertanian, diadakan filtrip yang dilaksanakan di

desa ngenep kecamatan karang ploso. Pada praktikum ini akan menanyakan

tentang pertanian yang yang ada di desa ngenep tersebut. Di desa ngenep saya

mewawancarai seorang petani yang bernama H. Dulasim yang bertempat

tinggal di desa ngenep RW 7. Bapak H. Dulasim tersebut sekarang berusia 68

tahun. Bapak menamatkan pendidikan terakhirnya di kursi duduk SMP.

Pekerjaan bapak sehari-hari sebagai petani, dan bapak sudah menghabiskan

waktunya dengan bertani. Bapak mulai jadi petani sejak tahun 1950, bapak

juga tinggal bersama seorang istri. Bapak memiliki luas lahan pertanian sawah

milik sendiri seluas 1/2 ha, dan memiliki lahan tegal milik sendiri seluas 1 ha,

bapak juga memiliki hewan ternak yang dipelihara yaitu 10 ekir ayam milik

sendiri.

II. KEBUDAYAAN PETANI

Bapak H. Dulasim dalam satu tahun lahan sawah ditanami tanaman padi

dan sayuran,pada tanaman padi bapak menanam selama 6 bulan, dan sayuran

selama 2 bulan. Kenapa bapak memilih cara bercocok tanam seperti itu,

karena bapak itu mengutamakan padi, dan sayuran untuk sampingan saja.

Bapak mengolah tanah menggunakan bajak sapi untuk membajak tanahnya.

Bapak mempersiapkan benih untuk persemaian dengan cara benih yang

disemaikan, ditanam menggunakan polibeg. Bapak membuat persemaian

benih di sawahnya dan bapak menggunakan varietas padi hibrida, jumlah

Page 10: LAPORAN PRAKTIKUM SOSIOLOGI PERTANIAN DI DUSUN …blog.ub.ac.id/sonianeh/files/2011/12/LAPORAN-PRAKTIKUM-SOSIOLOGI... · LAPORAN PRAKTIKUM SOSIOLOGI PERTANIAN DI DUSUN NGENEP DESA

benih 6 kg bapak membuat persemaian dengan cara menaburkan benih di

polibeg dan umur persemaiannya 15 – 20 hari. Bapak menanam padi

disawahnya dengan cara, jarak tanamnya 50 cm, jumlah bibit perlubangnya 1

bibit, kondisi airnya basa, karena sawah selalu dialiri air dari sawah. Bapak

untuk memupuk sawahnya menggunakan jenis pupuk organic, kimia-urea

phonska, ZA, dan pupuk cantik pada tanaman padi. Pupuk diberikan 1 minggu

sekali dan pupuk digunakan sebanyak 5 kg. Bapak melakukan penyiangan

dilakukan menggunakan tangan, dan dilakukan setiap 10 hari dengan kondisi

air yang cukup. Bapak mengairi lahan sawahnya yang ditanami padi dengan

cara sawah diairi dari air sungai. Tanaman padi bapak selama ini dijumpai

oleh beberapa jenis hama dan penyakit yaitu pada hama ulat dan cabuk, bapak

melakukan pengendalian hama penyakit tersebut dengan menggunakan cara

memberikan pestisida yang berjenis premik dan dosisnya 16 liter air diberi 1 –

2 sendok prenik. Bapak menentukan padinya sudah waktu panen menunggu

sampai padinya kering dan biasanya bapak melihat dari hitungan hari dari hari

ke 90 – 100 hari, bapak melakukan panen menggunakan sabit, dirontokkan

menggunakan gebyok, setelah dirontokkan kemudian dibersihkan dan

dijemur. Hasil panen biasanya separuh disimpan dan separuh langsung dijual.

Bapak memperoleh pengetahuan cara bercocok tanam dari pengalaman diri

sendiri. Lahan bapak pernah mengalami perubahan, dari sruktur tanahnya

karena pengolahan tanah selalu dibolak balik, dan penggunaan pupuk yang

sama sehingga kandungan unsur hara yang terkandung tetap. Bapak

melakukan perubahan cara budidayanya karena pengolahan tanahnya berubah,

sehingga tanaman yang akan ditanam juga berubah sesuai dengan kondisi

tanahnya.

III. STRATIFIKASI SOSIAL

Lahan pertanian bapak tidak mengalami perubahan sejak awal

berkeluarga sampai saat ini. Kondisi rumah bapak saat ini adalah rumah

Page 11: LAPORAN PRAKTIKUM SOSIOLOGI PERTANIAN DI DUSUN …blog.ub.ac.id/sonianeh/files/2011/12/LAPORAN-PRAKTIKUM-SOSIOLOGI... · LAPORAN PRAKTIKUM SOSIOLOGI PERTANIAN DI DUSUN NGENEP DESA

yang ditmpai itu milik sendiri , ukuran rumah 20 m x 25 m, jenis lantai

tegel/keramik, jenis dinding tembok, jenis atap genteng biasa. Bapak

memiliki alat transportasi mobil, sepeda motor, dan sepeda, bapak jjuga

memiliki TV 21 inc dan HP. Bapak kedudukannya dalam masyarakat

menjadi tokoh agama seperti ustat.

IV. KELEMBAGAAN

Kelompok tani/gabungan kelompok tani

Didesa bapak ada kelompok tani/gapoktan, Di desa ngenep terdapat

gakpoktan ketua gakpoktana beranama pak Akrim dan pak sutrisno

menjadi anggota juga kegiatan yang ada pada gakpoktan kegiatannya,

yaitu 1. kerja bakti saluran air 2. bersih-bersih parit-parit 3. membrantas

tikus . Bapak termasuk orang yang aktif dalam gakpoktan dan manfaat

menjadi anggota gakpoktan adalah penghasilan bisa menjadi meningkat

tidak seperti dulu.di desa ngenep juga ada HIPPA ketua dari HIPPA yaitu

pak sanusi dan bapak juga sebagai anggota dalam HIPPA kegiatanya

mengatur jalannya air dari sumber-sumber ke sawah –sawah warga dan

pak sutrisno juga aktif dalam HIPPA manfaat yang di dapat, petani lebih

ringan untuk mengairi sawahnya .

Lembaga keuangan/perkreditan

Bapak selama menjalankan usaha taninya, bapak tidak pernah

membutuhkan modal dari luar keluarga bapak.

Lembaga lain/Pranata Sosial dalam Usaha Pertanian

Bapak dalam kegiatan usahatani padi atau yang lain, menggunakan tenaga

kerja dari luar keluarga. Dengan menggunakan sistem upah harian, untuk

semua kegiatan petani dari mulai menanam sampai panen perorang Rp.

Page 12: LAPORAN PRAKTIKUM SOSIOLOGI PERTANIAN DI DUSUN …blog.ub.ac.id/sonianeh/files/2011/12/LAPORAN-PRAKTIKUM-SOSIOLOGI... · LAPORAN PRAKTIKUM SOSIOLOGI PERTANIAN DI DUSUN NGENEP DESA

15.000. Bapak mendapatkan sarana produksi usahatani benih membeli,

pupuk kimia membeli, pupuk organic membeli, pestisida membeli. Hasil

panen padi atau sayuran pada setiap musim panen milik bapak 50% dijual

dan 50% dikonsumsi sendiri. Bapak menjual hasil panennya ditengkulak.

V. JARINGAN SOSIAL

Hubungan bapak dengan PPL didesa sering komsultasi dan diskusi

masalah pertanian. Hubungan bapak dengan Balai Penkajian Teknologi

Pertanian (BPTP) dan petugasnya yang kekantornya di Karang Ploso

sering konsultasi dan diskusi masalah pertanian. Bapak tidak pernah

bekerjasama dengan Kios Sarana Produksi Pertanian, karena bapak tidak

mengenal atau mengetahui kios tersebut. Bapak juga tidak pernah

bekerjasama dalam kelompok tani bapak dalam pemasaran hasil pertanian,

karena bapak selalu menjual hasil panennya di tengkolak. Bapak tidak

pernah berhubungan dengan bank, karena menurut bapak memakai modal

sendiri itu sudah cukup.

VI. PERUBAHAN SOSIAL DAN GLOBALISASI

Kondisi pertanian bapak dan pertanian di desa ini sekarang

dibandingkan dengan kondisi pertanian sebelum reformasi atau masa orde

baru (masa presidenya P. Sueharto) lebih maju sekarang, karena

penghasilannya gagar baret lebih banyak ketimbang yang dulu,kondisi

pertanian di desa ngenep mengalami kemajuan karenan tinggi sekarang,

harga hasil pertanian pada masa reformasi dan masaorde baru lebih tinggi

masa reformasi karena harga jual lebih tinggi , pak sutrisno dalam memilih

pupuk organik dan juga pupuk kimia lebih memilih pupuk organik karena

pupuk organik lebih tanah lama terhadap tanah tanggapan bapak menyikapi

masalah ini dengan ragu-ragu, karena menurut bapak tergantung pada

Page 13: LAPORAN PRAKTIKUM SOSIOLOGI PERTANIAN DI DUSUN …blog.ub.ac.id/sonianeh/files/2011/12/LAPORAN-PRAKTIKUM-SOSIOLOGI... · LAPORAN PRAKTIKUM SOSIOLOGI PERTANIAN DI DUSUN NGENEP DESA

tanaman yang membutuhkan pupuk-pupuk tersebut. Menurut bapak

sawah/tegal selama beberapa tahun terakhir ini tidak mengalami

kemunduran tingkat kesuburnya. Upaya yang dapat dilakukan untuk

mencegah kemunduran tingkat kesuburan tanah bapak dengan member

pupuk kandang pada lahan persawahan.

2. 3 Deskripsi Keluarga dan Usahatani Pak Sutrisno

Dalam pratikum ini saya mewawancari nama petani bapak sutrisno

RW 9,umur bapak sutrisno sudah mencapai 58 tahun, tingkat pendidikan

terakhir yang beliu capai sampai dengan SD saja dengan pekerjaan Utama

bapak sutrisno sebagai petani sudah dijalankan pada 1987 tahun lalu, dan

pakerjaan sampingan beliu sebagai pekerja swasta di pabrik tahu

karangploso , jumlah anggota keluarga yang beliu nafkahi sekarang hanya 2

yaitu bakap Sutrisno sendiri dan juga istrinya. Pak Sutrisno memilik sawah

400 meter yang beliu dapatkan dari hasil warisan orang tuannya pada tahun

1981 dan juga memiliki jumlah kambing 2 ekor yang beliu beli sendiri.

Sawah yang dimiliki oleh bapak sutrisno ditanami dengan padi

cheirang terus pada bulan 3 dengan menggunakan pola tanama padi cheirang

dan juga sayuran musiman saja. Penggelolahan lahan sawah pak sutrisno

menggunakan bajak sapi,cara persemaian benih yang dilakukan oleh pak

sutrisno menggunakan biji ditabur tunggu sampai menyemai sekitar 20

harian dan dikasik air tidak terlalu banyak lalu baru melakukan penanaman

dilahan,media tanama yang dibuat untuk penyemaian adalah tanah varietas

biji yang disemai yaitu padi cheirang super dengan jumlah benih yang di

butuhkan untuk tanah perhektar mencapai 10 kg benih cheirang cara tanam

padi cheirang jarak tanamanya 25 cm jumlah bibit untuk satu lubang 2 biji

saja kondisi air untuk padi cheirang yang di tanamn pak sutrisno 2-3 cm

diatas tanah pupuk yang di berikan menggunakan pupuk organicatau granul

Page 14: LAPORAN PRAKTIKUM SOSIOLOGI PERTANIAN DI DUSUN …blog.ub.ac.id/sonianeh/files/2011/12/LAPORAN-PRAKTIKUM-SOSIOLOGI... · LAPORAN PRAKTIKUM SOSIOLOGI PERTANIAN DI DUSUN NGENEP DESA

,NPK dan ZA.pupuk di berika pada saat umur tanama 15 hari menggunakan

ZA selanjutnya 15 hari lagi menggunakan NPKdan pada saat tanaman

berumur 45-50 hari terserah penggunaan pupuknya sesuai dengan yang di

butuhkan tanaman tersebut,pengguan pupuk NPK per hektar 50 kg dan ZA

terserah penyiangan yang dilakukan hanya 1 minggu sekali dengan air terus

menggenang selama tanaman berumur 45 hari bila pada saat kemarau 1

minggu sekali di airi dengan menggunakan sember air yang ada, jenis hama

yang di temui untuk tanaman berupa belalang dan ulat penyakit tanamannya

bercak kuning pada tanaman penggunaan penggendali hama penyakit

tanaman dengan cara di semprot pestisi da yang di berika yaitu pepsin dan

husban dosisnya 1 tengki 17 liter atau 3 tutup botol. pak sutisno bisa

mengetahi padi yang telah ditanam sudah waktunya di tanam bila sudah

kelihatan kering atau padi mengkuning,cheirang dipanen bila sudah mencpai

umur 110 hari,bramo 125 hari dan ss 105 hari.pak sutrisno merontokkan

gabah menggunakan sabit setelah perontokan di jemur selama 3 hari bila

panas berlebih jika mendung 1 minggu setelah di jemur di simpan dengan

cara padi yang sudah di masukan di sak di masukan lumbung padi,alasnya

meggunakan bambu atau kayu agar tidak terjadi pengguapan atau

lembab.pak sutrisno mengetahui cara bercocok tanam dari lembaga

penyuluhan pertanian lapang (PKL) belajarnya di sawah pondokan dan cara

bercocok tanam pak sutrisno dari 5,10,15,20 tahun yang lalu tidak pernah

berubah karena bila tejadi kemaru doleh pak sutrisno tanamai sayuran atau

jagung bila tidak kemaru menggunakan padi terus.

Sawah yang dimiliki oleh pak sutrisno dari awal sampai sekarang

masih sama tidak ada penambah ataupun pengguranagan lahan

sawahnya,rumah yang di tinggali oleh pak sutrisno adalah milik

sendiri,ukuran rumahnya 219 m2 jenis lantai rumahnya kramik,jenis didingnya

tembok dan juga atapnya berupa genteng, memiliki kendaran berupa motor

dan juga sepedah,memiliki tv berkuran 17 inc dan mempunyai handphoen.pak

Page 15: LAPORAN PRAKTIKUM SOSIOLOGI PERTANIAN DI DUSUN …blog.ub.ac.id/sonianeh/files/2011/12/LAPORAN-PRAKTIKUM-SOSIOLOGI... · LAPORAN PRAKTIKUM SOSIOLOGI PERTANIAN DI DUSUN NGENEP DESA

sutris pernah menjadi penggurus kelompok tani beliu menjabat sebagai

sekertaris.

Di desa Ngenep terdapat gakpoktan ketua gakpoktana beranama pak

Akrim dan pak sutrisno menjadi anggota juga kegiatan yang ada pada

gakpoktan kegiatannya, yaitu 1. kerja bakti saluran air 2. bersih-bersih parit-

parit 3. membrantas tikus . pak sutrisno termasuk orang yang aktif dalam

gakpoktan dan manfaat menjadi anggota gakpoktan adalah penghasilan bisa

menjadi meningkat tidak seperti dulu.di desa ngenep juga ada HIPPA ketua

dari HIPPA yaitu pak sanusi dan pak sutrisno juga sebagai anggota dalam

HIPPA kegiatanya mengatur jalannya air dari sumber-sumber ke sawah –

sawah warga dan pak sutrisno juga aktif dalam HIPPA manfaat yang di

dapat, petani lebih ringan untuk mengairi sawahnya .

Pak sutrisno dalam mengelohan sawahnya tidak pernah menggunakan

modal dari orang lain,pak sutrisno selalu membutuhkan tenaga kerja pada saat

waktunya panen dengan biaya harian Rp 30.000 dengan pekerjaan geblok,pak

sutrisno membeli benih,pupuk kimia,pupuk organik dan pestisida dengan beli

kontan dari hasil panennya yang sebelumnya pak sutrino tidak pernahmenjual

hasil panennya untuk keluarganya.

Pak sutrino sering konsultan bila didesa ada PPL dan juga BPTP,pak

sutrisno tidak pernah ada kerjasama dengan saran produksi pertanian

alasannay karana disana tida terdapat kiosnya, pak sutrisno juga tidak pernah

berhubungan dengan pihak bank manapun alasanya karena uang yang dimiiki

disimpan sendiri.

menurut pak sutrino masa reformasi sampai masa orde baru lebih maju

sekarang karena penghasilannya gagar baret lebih banyak ketimbang yang

dulu,kondisi pertanian di desa ngenep mengalami kemajuan karenan tinggi

sekarang, harga hasil pertanian pada masa reformasi dan masaorde baru lebih

tinggi masa reformasi karena harga jual lebih tinggi , pak sutrisno dalam

Page 16: LAPORAN PRAKTIKUM SOSIOLOGI PERTANIAN DI DUSUN …blog.ub.ac.id/sonianeh/files/2011/12/LAPORAN-PRAKTIKUM-SOSIOLOGI... · LAPORAN PRAKTIKUM SOSIOLOGI PERTANIAN DI DUSUN NGENEP DESA

memilih pupuk organik dan juga pupuk kimia lebih memilih pupuk organik

karena pupuk organik lebih tanah lama terhadap tanah,sawah pak sutrisno

juga tidak mengalami kemunduran dan juga pak sutrisno mencegah tingkat

kemuduran tanah adalah apabila tanah sudah kelihatan keputihan maka

waktunya pengapuran karena tanah mengalamipengasaman ,menceganya

dalam satu tahun melakukan pangapuran tanah pada PH 4,5.

2. 4 Deskripsi Keluarga dan Usahatani Pak Dasir

I. INDENTIFIKASI PETANI

Dalam fieldtrip sosiologi pertanian kali ini, kami sekelompok

menginterview gabungan kelompok tani (Gapoktan) di desa Ngenep Dusun

Babaan kecamatan Karangploso. Saya Anggi, mendapat kesempatan untuk

menginterview bapak Dasir, tetapi saat saya berkunjung ke rumahnya

ternyata pak dasir sedang tidak ada dirumah, sehingga saya menginterview

isteri pak Dasir, yaitu Ibu Suwati. Ibu Suwati berumur 40 tahun. Tingkat

pendidikan terakhir Ibu Suwati ini adalah SD. Pekerjaan Utama Ibu Suwati

dan suaminya yaitu Tani dan tidak memiliki pekerjaan sampingan lainnya.

Ibu Suwati ini betani sejak usianya 16 tahun pada waktu itu tahun 1986.

Ibu Suwati hanya memiliki satu orang anak saja yanng kini telah bekerja

dan sudah menikah. Ibu Suwati memilliki lahan sawah sendiri pada tahun

1986 yang beliau dapat dari membeli yaitu seluar 1/6 ha, dan memiliki

lahan tegal saat usia 25 tahun yaitu pada tahun 1995 seluas 1/3 ha.

Disamping memiliki lahan sawah dan tegal Ibu Suwati ini juga memiliki

ternak yaitu seekor sapi, 25 ekor ayam dan 23 ekor bebek.

II. KEBUDAYAAN PETANI

Dalam satu tahun lahan sawah ibu Suwati ini selalu di tanami padi,

yang kira-kira 4 bulan lamanya menanam padi hingga panen. Disela-sela

pasca panen dan menyesuaikan dengan cuaca Ibu Suwati ini menanami

Page 17: LAPORAN PRAKTIKUM SOSIOLOGI PERTANIAN DI DUSUN …blog.ub.ac.id/sonianeh/files/2011/12/LAPORAN-PRAKTIKUM-SOSIOLOGI... · LAPORAN PRAKTIKUM SOSIOLOGI PERTANIAN DI DUSUN NGENEP DESA

lahannya dengan jagung dan kanang, namun paling sering menanam padi.

Varietas tanaman padi yang Ibu Suwati tanam yaitu IR 64, karena menurut

Ibu Suwati varietas padi IR 64 ini yang paling cocok di tanam di lahan

sawahnya, hal ini juga sudah mengalami beberapa kali penanaman dengan

varietas padi yang lainnya namun hanya varietas padi IR 64 saja yang

cocok dan tumbuh baik di lahan sawah Ibu Suwati ini.

Dalam pengolahan lahannya Ibu Suwati ini menggunakan cangkul

dan sering kali menggunakan bajak dengan tenaga sapi. Dalam hal

persemaian Ibu Suwati ini membuat sendiri persemaiana tersebut langsung

di tanah dekat lahan yang nantinya akan ditanami padi. Umur persemaian

berkisar antara 22-25 hari. Jarak tanam padi yang digunakan oleh Ibu

Suwati ini adalah 25 cm dengan jumlah bibit perlubang dan dengan kondisi

tanah yang tergenang air yanng setara dengan permukaan tanah. Dalam

pemupukan padi ibu Suwati menggunakan pupuk Organik, Urea, ZA, dan

NPK. Selama penanaman hingga panen Ibu Suwati hanya melakuakan dua

kali pemupukan yaitu pada waktu penyiangan pertama, dalam penyiangan

ini umur tanaman kira-kira 20 hari, penyiangan dilakukan menggunakan

tangan yang sebelumnya lahan digenangi air agar mudah dalam

penyiangan. Jadi setelah dilakukan penyiangan yang pertama selanjutnya

dilakukan pemupukan dengan pupuk ZA dan Urea. Pemupukan yanng

kedua dilakukan disaat malai mulai tumbuh yaitu menggunakan pupuk

NPK, ZA dan sedikit pupuk Urea. Dalam hal pengairan atau mengairi

sawah lahan Ibu Suwati ini menggunakan air dari Sumber mata air.

Selama penanaman hingga panen pastilah terdapat hama yang

dijumpai di lahan Ibu Suwati ini dijumpai hama tikus, ulat dan cabuk. Ibu

Suwati menggunakan racun tikus untuk membasmi hama tikus. Tetapi Ibu

Suwati tidak menindaklanjuti hama ulat dan cabuk. Beliau membiarkan

hama tersebut karena menurut Ibu Suwati hama ulat dan cabuk tidak terlalu

meresahkan dan tidak memberikan dampak yang besar.

Page 18: LAPORAN PRAKTIKUM SOSIOLOGI PERTANIAN DI DUSUN …blog.ub.ac.id/sonianeh/files/2011/12/LAPORAN-PRAKTIKUM-SOSIOLOGI... · LAPORAN PRAKTIKUM SOSIOLOGI PERTANIAN DI DUSUN NGENEP DESA

Dalam menentukan bahwa padi sudah siap panen Ibu Suwati

berpedoman pada warna padi yang telah menguning. Beliau menggunakan

sabit untuk memanen padi dan menggunakan geblok untuk memisahkan

bulir padi sari malainya. Setelah bulir padi sudah terpisah langkah

selanjutnya yaitu penjemuran. Setelah dilakukan penjemuran beberapa kali

dan dirasa bahwa padi sudah kering, maka bulir padi tersebut diselep

(memisahkan kulit bulir padi dari bulirnya menggunakan tenaga motor).

Hasil panen padi ini tidak semua diselep, namun sebagian disimpan dalam

bentuk bulir padi dan dimasukkan dikemas dalam karung. Dan berasnya

disimpan di genthong yang selanjutnya beras tersebut dikonsumsi keluarga

Ibu Suwati ini. Ibu Suwati ini memperoleh pengetahuan bercocok tanam

dari orang tua beliau yang sejak kecil telah mengajarkan beliau tentang

bagaimana bercocok tanam.

III. STRATIFIKASI SOSIAL

Luas lahan Ibu Suwati ini mengalami perubahan luas dari awal

menikah hingga sekarang. Lahan Ibu Suwati ini bertambah sempit karena

sebagian lahan beliau dijual. Lahan sawah yang pada awal berkeluarga

tahun 1986 seluar ¼ ha, kini pada tahun 2011 menjadi 1/6 ha, karena

sebagian lahan sawahnya dijual.

Ibu Suwati memiliki sebuah rumah yang berukuran 6 x 12 m, dengan

jenis lantai tegel, dinding tembok dan atap dari genteng. Ibu Suwati juga

memiliki kepemilikan komunikasi yaitu televisi 29 “inc. Dalam kehidupan

bermasyarakat suami Ibu Suwati ini pernah menjabat sebagai ketua RT di

desanya.

IV. KELEMBAGAAN

Page 19: LAPORAN PRAKTIKUM SOSIOLOGI PERTANIAN DI DUSUN …blog.ub.ac.id/sonianeh/files/2011/12/LAPORAN-PRAKTIKUM-SOSIOLOGI... · LAPORAN PRAKTIKUM SOSIOLOGI PERTANIAN DI DUSUN NGENEP DESA

Di desa Ngenep terdapat gakpoktan ketua gakpoktan beranama pak Akrim

dan suami Ibu Suwati yaitu pak Dasir menjadi anggota juga kegiatan yang ada

pada gakpoktan kegiatannya, yaitu 1. kerja bakti saluran air 2. bersih-bersih

parit-parit 3. membrantas tikus . pak sutrisno termasuk orang yang aktif dalam

gakpoktan dan manfaat menjadi anggota gakpoktan adalah penghasilan bisa

menjadi meningkat tidak seperti dulu. Di desa Ngenep juga ada HIPPA ketua

dari HIPPA yaitu pak Sanusi dan pak Dasir, suami Ibu Suwati juga sebagai

anggota dalam HIPPA kegiatanya mengatur jalannya air dari sumber-sumber

ke sawah –sawah warga dan pak sutrisno juga aktif dalam HIPPA manfaat

yang di dapat, petani lebih ringan untuk mengairi sawahnya.

Selama bertani Ibu Suwati tidak pernah membutuhkan modal dari luar

keluarga. Beliau juga tidak menggunakan tenaga kerja dari luar keluarga.

Semua pekerjaan bertaninya dilakukan oleh Ibu Suwati dan suaminya saja.

Dalam mendapatkan sarara produksi Ibu Suwati membeli kontan dari Toko

yang menjual bibit lalu disemaikan sendiri atau terkadang Ibu Suwati juga

menggunakan bibit hasil panen sebelumnya. Begitu juga dengan pupuk kimia,

pupuk organik dan pestisida, beliau membeli kontan di Toko pertanian. Hasil

panen padi Ibu Suwati ini tidak pernah dijual, karena seluruh hasil panen

hanya untuk memenuhi kebutuhan keluarga untuk dikonsumsi sendiri.

V. JARINGAN SOSIAL

Di desanya Ibu Suwati tidak penah berhubungan dengan PPL, karena yang

sering ikkut serta mengikuti penyuluhan dari PPL adalah suami Ibu Suwati

yaitu Pak Dasir. Di desanya tidak pernah ada hubungan dengan Balai

Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP). Ibu Suwati tidak pernah ada

kerjasama dengan Kios Sarana Produksi Pertanian. Karena Ibu Suwati hanya

membeli benih, pupuk dan pestisida dengan membeli kontan dan tidak ada

kerjasama lainnya. Dan juga karena Ibu Suwati tidak pernah menjual hasil

pertaniannya, maka Ibu Suwati juga tidak pernah bekerjasama untuk

Page 20: LAPORAN PRAKTIKUM SOSIOLOGI PERTANIAN DI DUSUN …blog.ub.ac.id/sonianeh/files/2011/12/LAPORAN-PRAKTIKUM-SOSIOLOGI... · LAPORAN PRAKTIKUM SOSIOLOGI PERTANIAN DI DUSUN NGENEP DESA

memasarkan hasil pertaniannya. Beliau juga tidak pernah berhubungan

dengan Bank.

VI. PERUBAHAN SOSIAL DAN GLOBALISASI

Menurut pengamatan dan pengalaman Ibu Suwati kondisi pertanian sekarang

di desanya dibandingakan dengan kondisi pertanian sebelum reformasi atau

masa orde baru (masa presidennya P.Soeharto) di masa sekarang mengalami

kemunduran, di masa sekarang ini pupuk mahal, harga jual hasil pertanian

murah, dulu Ibu Suwati masih sering menjual hasil perrtaniannya karena

menurut beliau pada saat presidennya P.Soeharto harga jual hasil pertanian

tinggi, walaupun hanya dijual sebagian tetapi hasil penjualan hasil pertanian

cukup untuk memenuhi kebutuhan Ibu Suwati sekeluarga.

Ibu Suwati mengikuti apa yang telah digalakkan oleh pemerintah untuk

menggunakan pupuk organik, karena beliau merasakan sekali perubahan pada

hasil pertaniannya setelah menggunakan pupuk organik. Menurut beliau

menggunakan pupuk organik menjadikan padi hasil produksinya menjadi

lebih berbobot. Dan juga pupuk organik ini menjadikan atau mempertahankan

kesuburan lahan pertanian Ibu Suwati ini.

Page 21: LAPORAN PRAKTIKUM SOSIOLOGI PERTANIAN DI DUSUN …blog.ub.ac.id/sonianeh/files/2011/12/LAPORAN-PRAKTIKUM-SOSIOLOGI... · LAPORAN PRAKTIKUM SOSIOLOGI PERTANIAN DI DUSUN NGENEP DESA

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari praktikum fieldtrip sosiologi pertanian kali ini adalah

sebagai berikut:

a. Semua petani yang diwawancarai memiliki lahan pertanian atas nama

mereka sendiri.

b. Semua petani memiliki ternak ayam milik sendiri.

c. Hampir semua petani menanam padi di lahannya.

d. Cara pengolahan tanam sudah menggunakan mekanisasi pertanian

e. Petani sudah menggunakan pupuk organik

f. Mayoritas petani menggunakan padi varietas cierang dan IR 64

g. Hama yang menyerang petani kebanyakan tikus.

h. Semua petani mengetahui cara bercocok tanam dari orang tua dan PPL

i. Semua petani rumahnya milik sendiri dan sudah bertembok serta atap

dari genteng dan lantai kramik, memiliki televisi, telfon, dan kendaraan

pribadi.

j. Semua petani aktif dalam Gapoktan dan HIPPA

k. Semua petani membeli sarana produksi usaha tani (benih, pupuk,

pestisida) secara kontan.

l. Semua petani sering berhubungan dengan PPL