laporan praktikum sistem respirasi pada hewan
DESCRIPTION
Sistem pernapasan atau sistem respirasi adalah sistem organ yang digunakan untuk pertukaran gas. Pada hewan berkaki empat, sistem pernapasan umumnya termasuk saluran yang digunakan untuk membawa udara ke dalam paru-paru di mana terjadi pertukaran gas. Diafragma menarik udara masuk dan juga mengeluarkannya. Berbagai variasi sistem pernapasan ditemukan pada berbagai jenis makhluk hidup. Bahkan pohon pun memiliki sistem pernapasan.TRANSCRIPT
FISIOLOGI VETERINER II
LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM RESPIRASI
OLEH :
PUTRI FLORENSIA LUDJI PAU 1409010048
WINDA ATIKA TOSI 14090100
RONY A. KAPIDA 1409010006
FAUSTINUS MONE KAKA 1409010020
ALAN PRIMA TITONG 1409010016
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sistem pernapasan atau sistem respirasi adalah sistem organ yang digunakan untuk
pertukaran gas. Pada hewan berkaki empat, sistem pernapasan umumnya termasuk saluran yang
digunakan untuk membawa udara ke dalam paru-paru di mana terjadi pertukaran gas. Diafragma
menarik udara masuk dan juga mengeluarkannya. Berbagai variasi sistem pernapasan ditemukan
pada berbagai jenis makhluk hidup. Bahkan pohon pun memiliki sistem pernapasan.
Paru-paru adalah salah satu organ pada system pernapasan yang berfungsi sebgaia temapat
pertukaran oksigen dari udara yang menggantikan karbondioksida di dalam darah. Proses ini
dinamakan sebgaia respirasi dengan menggunakan bantuan haemoglobin, selanjutnya dialirkan
ke seluruh tubuh. Dalam tubuh manusia O2 digunakan sel-sel tubuh dalam proses pelepasan
energy. Proses tersebut selain menghasilkan energy juga menghasilkan CO2 yang harus
dikeluarkan dari tubuh. Sistem pernapasan berfungsi untuk menyediakan suplai O2 dan
mengeluarkan CO2 dari dalam tubuh. Proses pertukaran O2 dan CO2 terjadi pada saat manusia
dan hewan bernafas.
1.2 Tujuan
Mengamati terjadinya oksidasi pada jaringan
Mengetahui permeabilitas paru-paru terhadap gas
1.2. Dasar Teori
Respirasi yaitu proses pengambilan oksiegen dan pengeluaran karbondioksida oleh darah
melalui permukaan alat pernapasan organism dengan lingkungannya atau merupakan proses
yang dilakukan oleh organism untuk menghasilkan energy dari hasil metabolisme. Paru-paru
adalah salah satu organ pada system pernapasan yang berfungsi sebgaia tempat bertukarnya
oksugen dari udara yang menggantikna karbondioksida didalam darah. Proses ini dinamakan
sebagai respirasi dengan menggunakan bantuan haemoglobin sebgai pengikat oksigen. Stelah
respirasi dengan menggunakan bantuan haemoglobin, selanjtnya dialirkan ke seluruh tubuh.
Dalam tubuh manusia O2 digunakan sel-sel tubuh dlama proses pelepasan energy juga
menghasilkan CO2 yang harus dikeluarkan dari tubuh. System pernafasan berfungsi unutk
menyediakan suplai O2 dan mengeluarkan CO2 dari dalam tubuh. Proses pertukaran O2 dan
CO2 terjadi pada saat manusia bernafas.
Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk. Mekanismenya
dapat dibedakan sebagai berikut.
1. Fase inspirasi. Fase ini diawali dengan berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga
rongga dada terangkat atau membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi
lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
2. Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembali ditariknya otot antara
tulang rusuk ke kebelakang yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada
menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar
daripada tekanan luar.
Pernapasan perut adalah pernapasan yang melibatkan otot diafragma. Mekanismenya dapat
dibedakan sebagai berikut.
1. Fase inspirasi. Fase ini berupa berelaksasinya otot diafragma sehingga rongga dada
membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di
luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
2. Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase kontraksi atau kembalinya otot diaframa ke
posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi
kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada
tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
Alat respirasi pada hewan bervariasi antara hewan yang satu dengan hewan yang lain, ada
yang berupa paru-paru, insang, kulit, trakea, dan paruparu buku, bahkan ada beberapa organisme
yang belum mempunyai alat khusus sehingga oksigen berdifusi langsung dari lingkungan ke
dalam tubuh, contohnya pada hewan bersel satu, porifera, dan coelenterata. Pada ketiga hewan
ini oksigen berdifusi dari lingkungan melalui rongga tubuh.
SISTEM RESPIRASI KATAK
Katak muda (berudu) menggunakan insang untuk mengambil O2 yang terlarut dalam air.
Setelah berumur lebih kurang 12 hari, insang luar diganti dengan insang dalam. Setelah dewasa,
katak bernapas menggunakan selaput rongga mulut, paru-paru, dan kulit. Selaput rongga mulut
dapat berfungsi sebagai alat pernapasan karena tipis dan banyak terdapat kapiler yang bermuara
di tempat itu. Pada saat terjadi gerakan rongga mulut dan faring, lubang hidung terbuka dan
glotis tertutup, sehingga udara berada di rongga mulut dan berdifusi masuk melalui selaput
rongga mulut yang tipis. Pernapasan dengan kulit dilakukan secara difusi. Hal ini karena kulit
katak tipis, selalu lembap, dan mengandung banyak kapiler darah. Pernapasan dengan kulit
berlangsung secara efektif baik di air maupun di darat. Oksigen (O2) yang masuk lewat kulit
akan diangkut melalui vena kulit paru-paru (vena pulmo kutanea) menuju ke jantung untuk
diedarkan ke seluruh tubuh. Sebaliknya karbon dioksida (CO2) dari jaringan akan dibawa ke
jantung, dari jantung dipompa ke kulit dan paru-paru melalui arteri kulit paru-paru (arteri pulmo
kutanea). Dengan demikian, pertukaran oksigen dan karbon dioksida terjadi di kulit.
Katak juga bernapas dengan paru-paru, tetapi belum sebaik paru-paru Mammalia. Paru
paru katak berupa sepasang kantung tipis yang elastis sehingga udara pernapasan dapat berdifusi,
dan dindingnya banyak dikelilingi kapiler darah sehingga paru-paru katak berwarna kemerahan.
Paru-paru dengan rongga mulut dihubungkan oleh bronkus yang pendek. Seperti pada ikan,
pernapasan pada katak meliputi proses inspirasi dan ekspirasi yang berlangsung pada saat mulut
dalam keadaan tertutup. Mekanisme pernapasan ini diatur oleh otot-otot pernapasan, yaitu: otot
rahang bawah (submandibularis), sternohioideus, geniohioideus, dan otot perut.
Mekanisme inspirasi dan ekspirasi dijelaskan seperti berikut.
1) Fase inspirasi katak
Fase inspirasi terjadi bila otot sternohioideus berkontraksi sehingga rongga mulut membesar,
akibatnya oksigen masuk melalui koane (celah hidung). Setelah itu, koane menutup, otot
submandibularis dan otot geniohioideus berkontraksi, sehingga rongga mulut mengecil.
Mengecilnya rongga mulut mendorong oksigen masuk ke paru-paru lewat celah-celah. Dalam
paru-paru terjadi pertukaran gas, oksigen diikat oleh darah yang berada dalam kapiler dinding
paru-paru, dan sebaliknya karbon dioksida dilepaskan ke lingkungan.
2) Fase ekspirasi katak
Mekanisme ekspirasi terjadi setelah pertukaran gas di dalam paru-paru, otot rahang bawah
mengendur atau berelaksasi, sementara otot perut dan sternohioideus berkontraksi. Hal ini
mengakibatkan paru-paru mengecil, sehingga udara tertekan keluar dan masuk ke dalam rongga
mulut. Selanjutnya koane membuka, sedangkan celah tekak menutup, sehingga terjadi kontraksi
otot rahang bawah yang diikuti berkontraksinya otot geniohioideus. Akibatnya, rongga mulut
mengecil dan udara yang kaya karbon dioksida terdorong keluar melalui koane.
BAB II
MATERI & METODE
2.1. Tempat dan waktu praktikum :
Tempat : Laboratorium Fisiologi Fakultas Kedokteran Hewan Undana
Waktu : Senin, 23 Maret 2015
2.2. Alat dan Bahan :
Hewan percobaan : katak
Sonde penusus otak, alat-alat diseksi 9skapel, gunting, pinset)
Air kapur / air karbonat
Campuran metilen biru dan larutan garam fisiologis (0,7% NaCL) dengan perbandingan
1:1000
Benang
Gelas kimia
Spuite
2.3. Cara Kerja :
a. Percobaan 1
katak diambil dan disuntikan 2 ml metilan biru kedalam sacus limpaticus dorsalis.
setelah disuntik, katak tersebut diamati selama 15 menit, kemudian dibandingkan dengan
katak control.
katal dimatikan menggunakan sonde penusuk otak.
katak yang telah disuntikan metilen biru dibedah dan organ dalamnya diamati.
b. Percobaan 2
katak dimatikan menggunakan sonde penusuk otak.
rongga dada katak dibuka sehingga paru-paru katak terlihat.
kemudian semua gas yang berada dalam paru-paru katak dikeluarkan.
pada bagian bronkus diikat, lalu daerah trakea dipotong dnegan hati-hati sehingga paru-
paru katak tidak sampai bocor.
kemudia paru-paru kosong yang sudah dilepaskan tadi dibenamkan kedalam air kapur
yang telah ditup sehingga mengandung CO2.
lalu amati perubahan yang terjadi pada paru-paru katak tersebut.
BAB III
HASIL DA PEMBAHASAN
3.1. Hasil dan Pembahasan
A. Hasil
Table 1. oksidasi jaringan
Oksidasi jaringan Katak kontrol Katak perlakuan
saraf Normal Tidak normal
Darah Warna darah normal Darah lebih kental
Jantung Lebih lambat Lebih cepat
Ginjal Warna ginjal normal Warna ginjal putih
kekuningan
Hati Warna lebih hitam Warna lebih pucat
Pancreas Normal Mengembang
Otot Normal Mengecil
Paru-paru Warna paru-paru normal Warna paru-paru lebih hitam
keadaan paru-paru Kondisi larutan kapur
Paru-paru sebelum dimasukan
kedalam larutan
Normal dan mengempis Warna jenih
Paru-paru sesudah dimasukan
kedalam larutan
Warna menghitam serta paru-
paru mengembang
Warna keruh dan tampak
berminyak
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Respirasi yaitu proses pengambilan oksiegen dan pengeluaran karbondioksida oleh darah
melalui permukaan alat pernapasan organism dengan lingkungannya atau merupakan proses
yang dilakukan oleh organism untuk menghasilkan energy dari hasil metabolisme. Paru-paru
adalah salah satu organ pada system pernapasan yang berfungsi sebgaia temapat pertukaran
oksigen dari udara yang menggantikan karbondioksida di dalam darah. Sistem pernapasan
berfungsi untuk menyediakan suplai O2 dan mengeluarkan CO2 dari dalam tubuh. Proses
pertukaran O2 dan CO2 terjadi pada saat manusia dan hewan bernafas.
katak bernapas menggunakan selaput rongga mulut, paru-paru, dan kulit. Selaput rongga
mulut dapat berfungsi sebagai alat pernapasan karena tipis dan banyak terdapat kapiler yang
bermuara di tempat itu. Pada saat terjadi gerakan rongga mulut dan faring, lubang hidung terbuka
dan glotis tertutup, sehingga udara berada di rongga mulut dan berdifusi masuk melalui selaput
rongga mulut yang tipis. Pernapasan dengan kulit dilakukan secara difusi. Hal ini karena kulit
katak tipis, selalu lembap, dan mengandung banyak kapiler darah. Pernapasan dengan kulit
berlangsung secara efektif baik di air maupun di darat.
4.2. Saran
Semoga dengan adanya laporan ini dapat menambah wawasan belajar kami sebagai
mahasiswa dan dapat berguna bagi setiap orang yang membacanya.
LAMPIRAN FOTO
DAFTAR PUSTAKA
http://humanrespiration.blogspot.com/
opensource./repo/abba/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/0074 Bio 2-8a.htm
http://www.materibiologi.com/sistem-pernapasan-pada-katak/
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pernapasan