laporan praktikum sintesis gas

16
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK PERCOBAAN VIII SINTESIS GAS AMONIAK (NH 3 ) NAMA : ASIH LARASATI (H31112002) YULIANTI (H31112014) KELOMPOK/REGU : I (SATU)/I (SATU) HARI/TANGGAL PERC. : SELASA/06 MEI 2014 ASISTEN : SARWINA HAFID

Upload: reskydc

Post on 30-Sep-2015

23 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Laporan Praktikum Sintesis Gas

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUMKIMIA ANORGANIK

PERCOBAAN VIIISINTESIS GAS AMONIAK (NH3)

NAMA: ASIH LARASATI(H31112002) YULIANTI(H31112014)KELOMPOK/REGU: I (SATU)/I (SATU)HARI/TANGGAL PERC.: SELASA/06 MEI 2014ASISTEN: SARWINA HAFID

LABORATORIUM KIMIA ANORGANIKJURUSAN KIMIAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR2014BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Amonia adalah senyawa nitrogen dan hidrogen yang memiliki aroma tajam dengan bau yang khas. Sebuah molekul amonia terbentuk dari ion nitrogen bermuatan negatif dan tiga ion hidrogen bermuatan positif. Amonia dapat terbentuk secara alami atau dapat diproduksi. Gas amoniak bersifat tidak mudah

terbakar dan digolongkan sebagai bahan beracun jika terhirup. Amonia (NH3) merupakan gas yang tidak berwarna dengan bau menyengat dan sangat mudah

larut dalam air. Amonia ini biasanya digunakan dalam refrigerator dan dalam pembuatan pupuk, bahan peledak, plastik, serta bahan-bahan kimia lainnya. Selain itu, amonia juga digunakan sebagai pelarut.

Cairan NH3 mempunyai kereaktifan lebih rendah daripada H2O terhadap

logam elektropositif dan melarutkan banyak diantaranya. Karena NH3 mempunyai

tetapan dielektrik yang jauh lebih rendah daripada air, NH3 adalah pelarut yang

baik bagi senyawa organik namum umunya adalah pelarut yang lebih buruk

bagi senyawa organik ionik. Kecuali terjadi apabila pengompleksan dengan NH3 menonjol daripada air.

Amoniak (NH3) dapat dibuat dalam skala industri dan laboratorium. Di laboratorium, gas amoniak dapat disintesis dengan beberapa cara. Salah satunya yaitu dengan metode sintesis dari bahan baku serbuk NH4Cl dengan

serbuk Ba(OH)2. Untuk membuktikan teori tersebut, maka dilakukanlah percobaan sintesis gas amoniak ini. 1.2 Maksud dan Tujuan Percobaan1.2.1 Maksud PercobaanMaksud dilakukannya percobaan ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari cara pembuatan dan identifikasi gas amoniak (NH3).

1.2.2 Tujuan Percobaan Tujuan dilakukannya percobaan ini adalah:1. Mensintesis gas amoniak dari NH4Cl padat dengan Ba(OH)2 padat. 2.Mengidentifikasi gas amoniak yang dihasilkan dengan indikator fenolftalein (PP).

1.3 Prinsip PercobaanPrinsip dari percobaan ini adalah membuat dan mengidentifikasi gas amoniak (NH3) dengan mereaksikan padatan NH4Cl dengan padatan Ba(OH)2 melalui proses pemanasan. Gas amoniak yang terbentuk diidentifikasi dengan indikator PP. Jika warna air berubah menjadi warna merah muda, berarti gas NH3 telah dihasilkan.

BAB IIIMETODE PERCOBAAN

3.1 Bahan percobaanBahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah serbuk NH4Cl, serbuk Ba(OH)2, Indikator fenolftalein (PP), tissue roll, aluminium foil, sabun cair dan akuades.

3.2 Alat percobaanAlat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah erlenmeyer 50 mL, selang, prop karet, pipet tetes, elektromantel, sendok tanduk dan neraca analitik.

3.3 Prosedur percobaanHal pertama yang dilakukan pada percobaan ini adalah menyediakan dua buah erlenmeyer 50 mL. Kemudian menimbang serbuk NH4Cl sebanyak 2,5 g dan serbuk Ba(OH)2 sebanyak 0,92 g. Setelah itu, memasukkan serbuk yang telah ditimbang ke dalam erlenmeyer (a), lalu menghomogenkan dan menutup rapat menggunakan prop karet. Kemudian menghubungkan selang pada tempat keluarnya gas, bagian selang yang lain dimasukkan ke dalam erlenmeyer (b) berisi campuran air dan 3 tetes indikator fenolftalein (PP). Selanjutnya, memanaskan erlenmeyer (a) yang berisi campuran serbuk NH4Cl dan serbuk Ba(OH)2 sampai keluar gelembung gas pada erlenmeyer (b). Kemudian memperhatikan perubahan warna air pada erlenmeyer (b). Gas amoniak yang terbentuk akan bereaksi dengan air membentuk basa dengan indikator PP, warna larutan akan berubah menjadi merah muda.BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil PengamatanTabel 1. Hasil PengamatanNo.Zat yang bereaksiPengamatan

1.NH4Cl (s) + Ba(OH)2 (s)Warna putih

2.NH4Cl (s) + Ba(OH)2 (s) dipanaskanTerbentuk gelembung gas pada air

3.Gas amoniak + indikator PP dalam airAir menjadi warna merah muda

4.2 Reaksi 2NH4Cl (s) + Ba(OH)2 (s) 2NH3 (g) + BaCl2 (s) + 2H2O (l)

4.3 Perhitungana. Mol NH4Cl

Mol NH4Cl = 0,0467 mol

b. Mol Ba(OH)2

Mol Ba(OH)2 = 0,0053 mol 2NH4Cl (s) + Ba(OH)2 (s) 2NH3 (g) + BaCl2 (s) + 2H2O (l) M : 0,0467 0,0053 T : 0,0106 0,0053 0,0106 0,0053 0,0106 S : 0,0361 mol - 0,0106 mol 0,0053 mol 0,0106 mol

Mol NH3 = 0,0106 mol

Massa NH3 = mol NH3 x Mr NH3

= 0,0106 mol x 17 g/mol

= 0.1802 gram

4.4 Pembahasan

Pada percobaan ini, gas amoniak akan disintesis dari campuran serbuk NH4Cl dengan serbuk Ba(OH)2 melalui proses pemanasan. Gas amoniak yang

terbentuk dapat dilihat apabila air yang telah diberi beberapa tetes indikator

fenolftalein berubah warna dari bening menjadi merah muda.

Mula-mula serbuk NH4Cl sebanyak 2,5 gram dicampurkan dengan Ba(OH)2 sebanyak 0,92 gram. Campuran serbuk tersebut dimasukkan ke dalam erlenmeyer dan ditutup rapat menggunakan prop karet. Lalu dihubungkan dengan erlenmeyer

lain yang berisi campuran 50 mL akuades dan 3 tetes indikator PP dengan menggunakan selang. Indikator fenolftalein berfungsi untuk mengidentifikasi terbentuknya NH3 yang bersifat basa dengan menunjukkan perubahan larutan

menjadi warna merah muda. Setelah itu, campuran serbuk tersebut dipanaskan dengan menggunakan elektromantel, hingga terbentuk padatan BaCl2 dan timbul

gelembung gas pada erlenmeyer berisi air dan indikator PP. Pada saat campuran serbuk NH4Cl dan Ba(OH)2 dipanaskan, langsung timbul gelembung gas pada erlenmeyer yang berisi air dan indikator PP, namun gelembung gas yang terbentuk masih sedikit. Setelah 15 detik dipanaskan secara perlahan-lahan warna larutan campuran akuades dengan indikator fenolftelein menjadi warna merah muda terang. Menurut teori, apabila terjadi perubahan seperti dalam percobaan yang telah dilakukan, hal tersebut berarti bahwa larutan mengandung gas amoniak. Amoniak (NH3) merupakan gas yang mudah larut dalam air dengan membentuk larutan basa. Dari hasil percobaan ini, diperoleh bahwa massa gas amoniak yang dihasilkan yaitu 0,1802 gram dengan menggunakan 2,5 gram NH4Cl dan 0,92 gram Ba(OH)2.

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KesimpulanBerdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan:1. Gas amoniak yang diperoleh dengan mereaksikan serbuk NH4Cl dan serbuk Ba(OH)2 adalah 0,1802 gram.2. Gas amoniak diidentifikasi dengan adanya perubahan warna pada akuades dari warna bening menjadi merah mudah setelah ditambahkan indikator fenolftalein (PP).

5.2 Saran5.2.1 Saran Untuk PercobaanSebaiknya digunakan juga senyawa lain atau metode lain dalam pembuatan gas amoniak agar lebih banyak pengetahuan yang didapatkan karena telah diaplikasikan di laboratorium.

5.2.2 Saran Untuk LaboratoriumAgar kiranya menyediakan prop karet yang cocok untuk labu destilasi. Sehingga dalam proses pemanasan tidak menggunakan erlenmeyer, Karena pemanasan yang berlebihan akan menyebabkan erlenmeyer pecah.

LEMBAR PENGESAHAN

Makassar, 13 Mei 2014Asisten

Sarwina Hafid

Praktikan

Asih Larasati YuliantiLampiran 1Bagan Kerja

Erlenmeyer 50 mL (b)Erlenmeyer 50 mL (a)

Dimasukkan serbuk NH4Cl 2,5 g - Dimasukkan akuades 50 mL Ditambahkan serbuk Ba(OH)2 0,92 g - Ditambahkan 3 tetes indikator Dihomogenkan fenolftalein (PP) Ditutup rapat menggunakan prop karet - Ditutup dengan aluminium foil yang diberi lubang

Dihubungkan menggunakan selang Erlenmeyer (a) dipanaskan menggunakan elektromantel Diperhatikan gelembung gas pada erlenmeyer (b) Diamati perubahan yang terjadi pada erlenmeyer (b)

Hasil menggunakan selang

Lampiran 2Gambar Hasil Percobaan

Gambar 1. Proses pemanasan campuran serbuk NH4Cl dan Ba(OH)2.Campuran akuades dan indikator PP menjadi warna merah muda