laporan praktikum mivi - sterilisasi

11
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DAN VIROLOGI STERILISASI OLEH Nama : Agus Hendra Jaya NIM : 1208505035 Kelompok : I Golongan : II Tanggal Praktikum: 18 Maret 2014 Asisten Dosen : Ilham 0

Upload: vevy-ajaa

Post on 06-Feb-2016

126 views

Category:

Documents


55 download

DESCRIPTION

n

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Praktikum MiVi - Sterilisasi

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DAN VIROLOGI

STERILISASI

OLEH

Nama : Agus Hendra Jaya

NIM : 1208505035

Kelompok : I

Golongan : II

Tanggal Praktikum : 18 Maret 2014

Asisten Dosen : Ilham

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS UDAYANA

2014

0

Page 2: Laporan Praktikum MiVi - Sterilisasi

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sterilisasi merupakan suatu proses dimana pada proses tersebut efektif

membunuh atau menghilangkan agen menular seperti jamur, bakteri, virus

ataupun prion dari permukaan, peralatan, makanan, obat-obatan atau

medium (Sultana dkk., 2007). Sedangkan definisi yang lain menunjukkan

bahwa sterilisasi merupakan suatu proses fisika atau kimia yang merusak

atau menghentikan semua kehidupan mikroba termasuk spora (Jawetz, dkk.,

2005).

Jenis-jenis sterilisasi dapat dipilih dan disesuaikan berdasarkan sifat-

sifat bahan yang akan disterilkan, diantaranya sterilisasi secara fisik,

sterilisasi secara kimia dan sterilisasi secara mekanik (Kawuri, dkk., 2007).

Salah satu sterilisasi yang dipraktikumkan adalah sterilisasi secara kimia.

Sterilisasi secara kimia merupakan sterilisasi dengan menggunakan bahan

kimia untuk membunuh dan membersihkan suatu objek dari

mikroorganisme. Suatu bahan kimia dapat dikatakan baik apabila bahan

tersebut memiliki kemampuan untuk membunuh mikroba secara cepat

dengan dosis rendah tanpa merusak alat atau bahan yang disterilkan

(Waluyo, 2004).

Dalam bidang farmasi, sterilisasi sangat penting dilakukan terutama

untuk tahapan produksi sediaan steril seperti injeksi, infus dan tetes mata.

Hal ini bertujuan agar suatu sediaan tidak terkontaminasi dari

mikroorganisme yang tidak diinginkan. Oleh karena itu perlu dilakukan

praktikum ini agar mahasiswa dapat lebih memahami proses sterilisasi.

1.2 Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam praktikum ini antara lain :

1. Untuk mengetahui fungsi dari sterilisasi.

2. Untuk mengetahui cara-cara yang digunakan dalam proses sterilisasi.

3. Untuk membandingkan efektivitas dari berbagai metode sterilisasi.

1

Page 3: Laporan Praktikum MiVi - Sterilisasi

II. MATERI DAN METODE

Metode yang digunakan dalam praktikum sterilisasi ini adalah sterilisasi

dengan menggunakan bahan kimia yaitu alkohol. Disiapkan alat dan bahan yang

diperlukan seperti beberapa paku kecil, alkohol dengan konsentrasi 30%, 40%,

50%, 70% dan 96%, dua buah cawan petri yang telah berisi medium Nutrient

Agar (NA) tegak (merek Liofilchem), air steril serta pinset. Beberapa paku kecil

direndam dalam alkohol konsentrasi 30% selama 3 menit dan diletakkan di atas

permukaan medium dengan pinset. Hal yang sama juga dilakukan pada alkohol

konsentrasi 40%, 50%, 70% dan 96%. Sebagai kontrol dalam pengamatan ini

digunakan air steril. Paku kecil direndam dalam air steril selama 3 menit dan

diletakkan pada permukaan medium. Selanjutnya cawan petri yang telah berisi

paku kecil ditutup dan diinkubasi pada suhu 370C selama 24 jam. Dibandingkan

pertumbuhan mikroba pada sekitar paku kecil pada cawan petri dan dilihat

konsentrasi alkohol yang paling efektif dalam membunuh mikroba dibandingkan

dengan kontrol (dengan air steril).

2

Page 4: Laporan Praktikum MiVi - Sterilisasi

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Pengamatan

(Terlampir)

3.2 Pembahasan

Pada praktikum kali ini dilakukan sterilisasi dengan menggunakan

beberapa metode, diantaranya secara kimia yaitu menggunakan alkohol

(dilakukan oleh kelompok I) dan secara kimia dengan menggunakan sabun

serta antiseptik, secara fisika dengan menggunakan sinar UV serta

pemeriksaan mikroba tubuh dengan swab (cotton buds) (dilakukan oleh

kelompok lainnya).

Alkohol merupakan desinfektan yang paling sering dipakai dalam

proses sterilisasi. Alkohol menunjukan aktivitas antimikroba yang cepat

dengan spektrum luas yang dapat melawan bakteri vegetatif, virus dan

jamur tetapi bukan bersifat sporisidal. Daya kerja dari alkohol adalah

mengkoagulasi protein dan menarik air sel (Jawetz, dkk., 2005). Selain itu

alkohol bekerja dengan melarutkan lipid pada membran sel mikroorganisme

dan mendenaturasi protein yang dimiliki oleh mikroorganisme tersebut

(Pratiwi, 2008).

Pada sterilisasi dengan menggunakan alkohol, dapat dilihat bahwa

pertumbuhan mikroba yang paling banyak terjadi pada paku kecil yang

direndam dengan alkohol 96% yaitu tumbuh di sekitar jarum. Selanjutnya

pertumbuhan mikroba yang lebih sedikit ditemukan pada jarum yang

direndam dalam alkohol 50% serta 70%. Sedangkan pada paku kecil yang

direndam dengan alkohol 30% dan air steril (kontrol) tidak satupun

ditemukan mikroba yang tumbuh. Padahal jika dibandingkan dengan

pustaka, alkohol yang paling efektif digunakan dalam proses sterilisasi ialah

alkohol dengan konsentrasi antara 70-80% (Prescott, dkk., 2003). Pada

pustaka lainnya menunjukkan bahwa alkohol pada konsentrasi antara 70-

80% merupakan konsentrasi yang optimal serta alkohol pada konsentrasi

3

Page 5: Laporan Praktikum MiVi - Sterilisasi

antara 60-90% lebih cepat membunuh mikroorganisme (Pratiwi, 2008).

Kemungkinan hasil tersebut terjadi karena ada udara yang masuk saat

memasukkan sampel sehingga terjadinya kontaminasi pada media maupun

sampel.

Sedangkan pada sterilisasi dengan antiseptik yang dilakukan oleh

kelompok II diperoleh hasil pada semua jenis antiseptik (Dettol, Antis dan

Lifebuoy) efektif dalam membunuh mikroba. Hal ini dapat ditunjukkan

dengan berkurangnya jumlah mikroba setelah dicuci dengan antiseptik

tersebut. Pada kelompok V yang melakukan sterilsasi dengan metode swab

diperoleh hasil pada beberapa bagian tubuh seperti pipi, bawah telinga dan

tangan terdapat mikroba pada jumlah sedang hingga banyak. Hal ini

membuktikan bahwa metode swab juga efektif dalam membersihkan

mikroba pada tubuh manusia. Dan pada kelompok III yang melakukan

sterilisasi dengan sabun juga diperoleh hasil yang sama, yaitu pada semua

jenis sabun (Nuvo, Dettol, Mediacare dan Lifebuoy) sama-sama efektif

membunuh mikroba yang ditunjukkan dengan berkurangnya mikroba

setelah dicuci dengan sabun.

4

Page 6: Laporan Praktikum MiVi - Sterilisasi

IV. KESIMPULAN

1. Fungsi dari sterilisasi adalah untuk membebaskan peralatan, bahan dan

organisme dari mikroorganisme (kontaminan) yang tidak diinginkan.

2. Cara-cara sterilisasi yang dilakukan antara lain sterilisasi secara fisika yaitu

dengan sinar UV, sterilisasi secara kimia yaitu dengan menggunakan

alkohol, sabun, desinfektan dan antiseptik serta pemeriksaan mikroba pada

anggota tubuh dengan metode swab.

3. Keefektifan alkohol dalam mensterilisasi suatu bahan atau alat tergantung

pada konsentrasi alkohol yang digunakan. Sedangkan pada antiseptik dan

sabun efektif dalam membunuh mikroorganisme. Dan pada metode swab

jumlah mikroba sangat tergantung pada kebersihan tiap organisme/individu.

DAFTAR PUSTAKA

Jawetz, Melnick, dan Adelberg’s. 2005. Mikrobiologi Kedokteran. United States: Mc Graw-Hill Companies Inc.

Kawuri, Retno dan I.B.G. Darmayasa. 2007. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Farmasi. Jimbaran: Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi F MIPA Universitas Udayana.

Pratiwi, Sylvia T. 2008. Mikrobiologi Farmasi. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Prescott, L.M., J.P. Harley, dan D.A. Klein. 2003. Microbiology. Fifth Edition. Singapore: Mc-Graw Hill.

Sultana, Yashmin. 2007. Pharmaceutical Microbiology and Biotechnology: Sterilization Methods and Principles. New Delhi: Department of Pharmaceutics Faculty of Pharmacy Jamia Hamdard.

Waluyo, Lud. 2004. Mikrobiologi Umum. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

5

Page 7: Laporan Praktikum MiVi - Sterilisasi

LAMPIRAN

6

Page 8: Laporan Praktikum MiVi - Sterilisasi

7

Gambar 1. Cawan petri yang berisi paku yang direndam pada air steril (kontrol), alkohol 30% dan alkohol 50%

Gambar 2. Cawan petri yang berisi paku yang direndam pada air steril (kontrol), alkohol 70% dan alkohol 96%