laporan praktikum menguji sifat asam-basa

6
Menguji Sifat Asam – Basa A. Judul Praktikum Laporan praktikum asam – basa “Menguji Sifat Asam - Basa”. B. Tujuan Praktikum Tujuan dari praktikum ini adalah untuk menguji sifat asam- basa beberapa larutan menggunakan kertas lakmus, indikator alami, dan indikator universal. C. Landasan Teori Teori Asam – Basa 1. Teori Asam – Basa Arrhenius Pada tahun 1884 Svante Arrhenius mengemukakan teori tentang asam dan basa. Menurut arrhenius, asam adalah zat yang dalam air dapat melepaskan ion H + , sedangkan basa adalah zat yang dalam air melepaskan ion OH . Jadi pembawa sifat asam adalah ion H + , sedangkan pembawa sifat basa adalah ion OH - . Asam Arrhenius dirumuskan sebagai H x Z x H + Z x- Basa arrhenius adalah hidroksida logam, M(OH) x , yang dalam air terurai sebagai. M(OH) x M x+ + x OH - 2. Teori Asam – Basa Bronsted – Lowry Pada tahun 1923 Johannes Bronsted dan Thomas Lowry secara terpisah mengusulkan bahwa yang berperan dalam memberikan asam dan basa suatu larutan adalah ion H + atau proton. Teori asam – basa Bronsted – Lowry, menyatakan bahwa : “Asam adalah suatu ion atau molekul yang berperan sebagai proton donor (pemberi H + ) kepada suatu molekul atau ion, sedangkan basa adalah ion atau molekul yang menerima proton (H + )”. 3. Teori Asam – Basa Lewis

Upload: beby-prima-amaliyah

Post on 18-Jan-2016

723 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Laporan Praktikum

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Praktikum Menguji Sifat Asam-Basa

Menguji Sifat Asam – Basa

A. Judul PraktikumLaporan praktikum asam – basa “Menguji Sifat Asam - Basa”.

B. Tujuan PraktikumTujuan dari praktikum ini adalah untuk menguji sifat asam-basa beberapa larutan

menggunakan kertas lakmus, indikator alami, dan indikator universal.

C. Landasan Teori Teori Asam – Basa 1. Teori Asam – Basa Arrhenius

Pada tahun 1884 Svante Arrhenius mengemukakan teori tentang asam dan basa. Menurut arrhenius, asam adalah zat yang dalam air dapat melepaskan ion H+, sedangkan basa adalah zat yang dalam air melepaskan ion OH―. Jadi pembawa sifat asam adalah ion H+, sedangkan pembawa sifat basa adalah ion OH-. Asam Arrhenius dirumuskan sebagai

HxZ x H+ Zx-

Basa arrhenius adalah hidroksida logam, M(OH)x, yang dalam air terurai sebagai.

M(OH)x Mx+ + x OH-

2. Teori Asam – Basa Bronsted – Lowry   Pada tahun 1923 Johannes Bronsted dan Thomas Lowry secara terpisah

mengusulkan bahwa yang berperan dalam memberikan asam dan basa suatu larutan adalah ion H+ atau proton.

Teori asam – basa Bronsted – Lowry, menyatakan bahwa :“Asam adalah suatu ion atau molekul yang berperan sebagai proton donor (pemberi H+) kepada suatu molekul atau ion, sedangkan basa adalah ion atau molekul yang menerima proton (H+)”.

3. Teori Asam – Basa LewisPada tahun 1932 G.N Lewis mengemukakan teori baru tentang asam – basa

sehingga partikel ion atau molekul yang tidak mempunyai atom hidrogen atau proton dapat diklasifikasikan ke dalam asam dan basa

“Basa Lewis adalah suatu senyawa yang dapat memberikan pasangan elektron kepada senyawa lain atau donor pasangan elektron, sedangkan asam lewis adalah senyawa yang mampu menerima pasangan elektron atau akseptor pasangan elektron”.

Page 2: Laporan Praktikum Menguji Sifat Asam-Basa

Untuk dapat mengetahui suatu larutan bersifat asam, basa atau netral dapat dilakukan dengan menggunakan:

1. Kertas LakmusTerdapat 2 macam kertas lakmus yang dapat

digunakan untuk mengetahui senyawa asam atau basa yaitu kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru. Suatu larutan asam akan dapat mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah, sedangkan larutan basa akan mengubah warna kertas lakmus merah menjadi biru. Jika suatu larutan tidak dapat mengubah warna pada kertas lakmus baik biru maupun merah, maka termasuk dalam senyawa netral.

2. Indikator Universal

Indikator merupakan suatu zat penunjuk yang dapat membedakan larutan, asam atau basa,atau netral melampirkan beberapa indikator dan perubahannya pada trayek pH tertentu,kegunaan indikator ini adalah untuk mengetahui berapa kira-kira pH suatu larutan

Indikator yang dapat digunakan untuk mengenal sifat asam dan basa suatu larutan serta menentukan harga pH dapat menggunakan indikator universal.

Indikator universal digunakan dengan cara mencelupkan indikator universal ke dalam larutan, kertas indikator akan mengalami perubahan warna yang kemudian warnanya dapat dicocokkan dengan warna standard yang telah ada. Jika  larutan bersifat Asam pH – nya <7, larutan bersifat Basa pH – nya >7 dan apabila larutan bersifat netral pH – nya =7.

3. Indikator Alami

Indikator alam merupakan bahan alam yang dapat berubah warnanya dalam larutan yang sifatnya berbeda asam, basa, atau netral. Indikator alami hanya dapat menunjukkan apakah larutan tersebut termasuk asam, basa

Page 3: Laporan Praktikum Menguji Sifat Asam-Basa

atau netral tetapi tidak dapat menunjukkan nilai pH seperti pada indikator universal. Contoh indikator alami antara lain adalah:a) Indikator dari bunga sepatu, ketika didalam larutan asam akan memberikan

warna merah, di dalam larutan basa akan memberikan warna hijau dan pada larutan netral tidak berwarna.

b) Indikator dari bunga Hidrangea akan memberikan warna biru ketika didalam larutan asam , di dalam larutan basa akan memberikan warna merah jambu dan pada larutan netral tidak berwarna.

c) Indikator dari kol merah akan berubah warna menjadi merah muda bila dicelupkan ke dalam larutan asam, menjadi hijau dalam larutan basa, dan tidak berwarna pada larutan netral.

d) Indikator dari kunyit, akan memberikan warna kuning tua ketika dilarutkan dalam larutan asam, memberikan warna jingga pada di dalam larutan basa dan memberikan warna kuning terang pada larutan netral..

D. Alat dan Bahan Alat:

1. Plat tetes2. Pipet tetes3. Mortar4. Corong gelas5. Kertas saring6. Gelas beaker 100 mL7. Kertas lakmus8. Indikator universal

Bahan-Bahan:1. Jeruk2. Larutan NaOH 0,1 M3. Larutan NH4OH4. Larutan NaCl5. Larutan sabun6. Larutan Ca(OH)2

7. Soft drink8. Alcohol9. Aquades10. Bunga warna-warni, kunyit,

kubis merah

E. Prosedur Menguji Sifat Asam – Basa Menggunakan Kertas Lakmus

Cara Kerja:1. Siapkan potongan kecil dari kertas lakmus merah dan biru di atas plat tetes.2. Letakkan 2 tetes HCl di atas kertas lakmus merah dan biru, lihat apa yang

terjadi!3. Ulangi percobaan dengan menggunakan Sodium hidroksida dan larutan garam,

dan lihat apa yang terjadi4. Catat hasil pengamatanmu dalam tabel!

Menguji Sifat Asam – Basa Menggunakan Indikator AlamiCara kerja:

Page 4: Laporan Praktikum Menguji Sifat Asam-Basa

1. Tumbuk salah satu macam bunga atau daun-daunan atau akar-akar. Lalu tambahkan 5 mL alkohol.

2. Campurkan campuran tersebut, biarkan sebentar untuk di dinginkan lalu tuang ekstraknya.

3. Amati warna dari indikator, kemudian catat hasil di tabel pengamatan menggunkan pensil warna yang sesuai.

4. Siapkan 5 tetes asam clorida, sodim hidroksida, dan larutan garam dalam plat tetes.

5. Tambahkan 3 tetes dari indikator kedalam masing-masing larutan, campurkan dan amati perubahan warna dari indikator.

6. Ulangi hasil percobaan menggunakan larutan yang lain.7. Catatlah hasil pengamatanmu dalam tabel pengamatan menggunakan pensil

warna yang sesuai.

Menguji Sifat Asam – Basa Menggunakan Indikator UniversalCara kerja:1. Siapkan potongan kecil dari indikator universal di atas plat tetes.2. Letakkan 2 tetes asam klorida pada indikator universal, bandingkan warnanya

dengan warna standard3. Ulangi percobaan menggunakan larutan yang lain, dan lihat perubahan

warnanya.4. Catatlah hasil pengamatanmu dalam tabel pengamatan!

F. Tabel Pengamatan

No LarutanWarna Warna

dengan Kunyit

pH SifatLakmus merah

Lakmus biru

1. Jeruk Merah Merah 4 Asam2. Ca(OH)2 Biru Biru 8 Basa3. Air Merah Biru 7 Netral4. NaOH Biru Biru 10 Basa5. NH4OH Biru Biru 9 Basa6. NaCl Merah Biru 4 Asam7. Sabun Biru Biru 7 Netral8. Coca-cola Merah Merah 3 Asam9. HCl Merah Merah 0 Asam10.

Extra JossMerah Merah 5 Asam

11.

Pocari SweatMerah Merah 4 Asam

12.

The PucukMerah Merah 5 Asam

G. Pembahasan

Page 5: Laporan Praktikum Menguji Sifat Asam-Basa

Percobaan 1

Percobaan 2 Percobaan 3

H. Kesimpulan dan SaranI. Daftar Pustaka