laporan praktikum mekanika fluida h-06 kelompok 28
DESCRIPTION
h06TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM
MEKANIKA FLUIDA DAN HIDROLIKA
Kelompok XXVIII
1. Achmad Ilham Azhari 1306403283
2. Amrina Rosyada 1306368034
3. Alfandi Kurnianto 1306368040
4. Eki Noerfitriyani 1306368053
5. Ismi Hanany 1306370303
PJ Kelompok :
Asisten Modul : Rahmat Fitrah
Tanggal Praktikum : 29 September 2014
Tanggal Disetujui :
Nilai Laporan :
Paraf Asisten :
LABORATORIUM HIDROLIKA, HIDROLOGI, DAN SUNGAI
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
2014
H 06 ALIRAN MELALUI LUBANG
A. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah:
1. Mendapatkan besaran koefisien kecepatan aliran melalui lubang kecil.
2. Mendapatkan besaran koefisien debit aliran melalui lubang kecil dalam
keadaan:
a. Aliran dengan tekanan tetap
b. Aliran dengan tekanan berubah
B. Teori Dasar
Kecepatan aliran melalui lubang (orifice) dapat dinyatakan sebagai berikut:
v=Cv√2gh
Sedangkan dari perecobaan ini harga Cv diperoleh dari hubungan:
Cv= X2√hY
Dimana:
V = kecepatan aliran yang melalui lubang
Cv = koefisien kecepatan
g = gravitasi
h = tinggi air terhadap lubang
X = jarak horizontal pancaran air dari bidang vena contracta
Y = jarak vertikal pancaran air
Titik nol untuk pengukuran sumbu X, diambil dari bidang vena contracta,
demikian juga dengan luas penampang yang dipakai adalah luas penampang pada
bidang vena contracta, dimana hubungan antara luas penampang lubang (Ap) dengan
luas bidang vena contracta (Av) dinyatakan sebagai berikut:
Av=Cc . A p
Dimana Cc adalah nilai koefisien kontraksi.
Selain koefisien kecepatan (Cv) pada aliran melalui lubang dikenal juga
dengan istilah koefisien Cd, yaitu perbandingan antara debit yang sebenarnya dengan
debit teoritis.
Q=Cd . A√2gh (untuk tekanan tetap)
∆ T=2. AT
Cd . A √2g.(√h1−√h2) (untuk tekanan berubah)
Dimana:
Q = besarnya debit aliran yang melalui lubang
Cd = koefisien debit
A = luas penampang lubang
g = gravitasi
h = tinggi air terhadap lubang
ΔT = waktu pengosongan tabung/ tangki (t2-t1)
AT = luas tangki utama
h1 = tinggi air pada waktu t1
h2 = tinggi air pada waktu t2
C. Alat dan Bahan
1. Meja Hidrolika
2. Kertas Grafik (millimeter block)
3. Perangkat alat percobaan aliran melalui lubang
Gambar C1. Perangkat alat percobaan aliran melalui lubang
Keterangan gambar:
1. Pipa aliran masuk
2. Pipa lentur dari pipa pelimpah untuk mengatur tinggi head
3. Pipa pelimpah
4. Skala penunjuk muka air
5. Tangki utama
6. Penjepit kertas
7. Papan
8. Jarum vertical
9. Sekrup pengatur jarum
10. Kaki peyangga
11. Sekrup lubang aliran
12. Lempeng lubang aliran
13. Peredam
4. Meja Hidrolika
5. Gelas Ukur
6. Jangka Sorong
D. Cara Kerja
1. Koefisien kecepatan aliran (Cv)
a. Menempatkan alat pada saluran tepi meja hidrolika. Menghubungkan pipa
aliran masuk dengan suplai meja hidrolika dan arahkan pipa lentur dari pipa
pelimpah tangki air meja hidrolika.
b. Mengatur kaki penyangga sehingga alat terletak horizontal dan atur juga arah
aliran dari lubang bukaan sedemikian rupa sehingga menjadi sebidang dengan
jajaran jarum pengukur.
c. Menyelipkan selembar kertas pada papan dibelakang jajaran jarum dan
menaikkan dulu semua jarum untuk membebaskan lintasan air yang
menyembur.
d. Menaikkan pipa pelimpah, membuka katup pengatur aliran dan mengalirkan
air masuk ke dalam tangki utama.
e. Mengatur katup pengatup aliran sedemikian rupa, hingga air persis melimpah
lewat pipa pelimpah dan tidak ada gelombang pada permukaan tangki utama.
f. Mencatat besarnya tinggi tekanan pada tangki utama.
g. Menentukan letak terjadinya vena contracta diukur dari lubang bukaan (0,3
diameter bukaan).
h. Mengatur posisi jarum tegak secara berurutan untuk mendapatkan bentuk
lintasan aliran yang menyembur. Memberi tanda posisi ujung atas jarum pada
kertas grafik.
i. Mengulangi percobaan untuk setiap perbedaan tinggi tekanan pada tangki
utama (320-400).
j. Mengganti lempeng lubang bukaan dengan diameter 0,6 dan ulangi langkah 1-
9.
2. Koefisien debit aliran (Cd)
a. Pendahuluan
1) Mengukur diameter tangki utama.
2) Menempatkan alat pada saluran tepi meja hidrolika. Menghubungkan pipa
aliran masuk dengan suplai meja hidrolika dan arahkan pipa lentur dan
pipa pelimpah ke tangki meja hidrolika.
3) Mengatur kaki penyangga sehingga alat terletak horizontal.
4) Menaikkan pipa pelimpah, buka katup pengatur aliran pada meja hidrolika.
b. Untuk keadaan tekanan tetap
1) Mengatur katup pengatur aliran dan pipa pelimpah sedemikian, hingga
tinggi muka air pada tangki tetap pada ketinggian yang dikehendaki.
2) Mencatat tinggi tekanan air h pada skala mistar ukur, hitung debit ailiran
yang melewati lubang dengan menggunakan gelas ukur dan stopwatch.
3) Mengulangi prosedur 1 dan 2 untuk setiap perbedaan tinggi tekanan.
4) Mengganti lempeng lubang bukaan 0,3 dengan 0,6 dan mengulangi
langkah 4 sampai 6.
c. Untuk keadaan tekanan berubah
1) Menaikkan pipa pelimpah sampai ketinggian tekanan maksimum.
2) Membuka katup pengatur aliran, mengisi penuh tangki utama aliran
sehingga air persis melimpah lewat pipa pelimpah pada ketinggian
maksimum tersebut.
3) Menutup katup pengatur aliran.
4) Mencatat waktu yang dibutuhkan untuk mengosongkan tangki utama dari
ketinggian h1 hingga ketinggian h2, mengambil setiap penurunan muka air
20 mm.
5) Ulangi percobaan untuk harga h1 dan h2 yang lain.
6) Mengganti lempeng lubang aliran 0,3 dengan 0,6, dan mengulangi langkah
1 sampai dengan 5.
E. Tugas
1. Koefisien kecepatan aliran (Cv)
a. Hitung dan buat tabulasi X ²h
b. Plot hubungan antara X ²h
terhadap Y
c. Dapatkan nilai Cv dari kemiringan grafik tersebut di atas
d. Turunkan rumus di atas dan tunjukkan bahwa dari kemiringan tersebut didapat
harga Cv
e. Hitung seberapa jauh tingkat pengaruh kesalahan pengukuran X dan Y
terhadap hasil percobaan
f. Buat analisa dan kesimpulan
2. Koefisien debit aliran (Cd)
a. Apa hubungan antara Cd, Cv, dan Cc?
b. Turunkan juga persamaan di atas
c. Untuk aliran dengan tekanan tetap:
1) Hitung dan buat tabulasi nilai debit Q
2) Plot hubungan Q² dengan h
3) Dapatkan harga Cd dari kemiringan grafik tersebut
d. Untuk aliran dengan tekanan berubah:
1) Hitung dan buat tabulasi (√ℎ1−√ℎ2) dengan T
2) Dapatkan harga Cd dari kemiringan grafik tersebut
e. Apa kesimpulan yang anda peroleh?
f. Buat analisa dan kesimpulan
F. Data Hasil Percobaan
1. Koefisien kecepatan aliran (Cv)
Data hasil percobaan koefisien kecepatan aliran melalui lubang kecil diperoleh
dari kertas grafik untuk masing-masing diameter 3mm dan 6mm, didapatkan
koordinat X sebesar mm yang merupakan jarak antar jarum, dan Y sebesar mm
yang merupakan jarak ujung atas jarum pada kertas grafik.
Berikut ini adalah data yang diperoleh dari hasil percobaan:
Diamete
r
D (mm)
Head
h(mm)
Koordinat
(mm)
Lubang ke- (mm)
1 2 3 4 5 6 7 8
3 400 X 0 50 100 150 200 250 300 350
Y 0 6 16,5 28 44,5 60,5 82 106
380 X 0 50 100 150 200 250 300 350
Y 2 7 17 30 46,5 63 85 110
360 X 0 50 100 150 200 250 300 350
Y 3 8 18 31 49 68 92 117
340 X 0 50 100 150 200 250 300 350
Y 3 8,5 19 33 51,5 71 95 124,5
320 X 0 50 100 150 200 250 300 350
Y 4 9,5 19 33 53,5 75 102 130
6 400 X 0 50 100 150 200 250 300 350
Y 0 5 14 26 39 57,5 78 102
380 X 0 50 100 150 200 250 300 350
Y 0 5,5 14,5 26,5 44,5 61 82 110
360 X 0 50 100 150 200 250 300 350
Y 0 6 15 28 46,5 64 87 116
340 X 0 50 100 150 200 250 300 350
Y 0 6 15 29 49 69 92 121,5
320 X 0 50 100 150 200 250 300 350
Y 1 6,5 18 31 53 73 98 129
Tabel F1.Data hasil percobaan koefisien kecepatan aliran (Cv)
2. Koefisien debit aliran (Cd)
a. Constant Head
Dari percobaan koefisien debit aliran melalui lubang kecil dalam
keaadan aliran dengan tekanan tetap (Constant Head) didapatkan data berupa
volume aliran dari tiap tekanan dan diameter per satuan waktu.
DiameterD (mm)
Headh (mm)
Volume WaterV (ml)
Volume WaterV (mm3)
TimeT (s) Q (mm3/s) Q²
3 400 136 136000 10 13600 184960000380 130 130000 10 13000 169000000360 126 126000 10 12600 158760000340 122 122000 10 12200 148840000320 119 119000 10 11900 141610000
6 400 290 290000 5 58000 3364000000380 270 270000 5 54000 2916000000360 260 260000 5 52000 2704000000340 255 255000 5 51000 2601000000320 222 222000 5 44400 1971360000
Tabel F2.Data hasil percobaan koefisien debit (Cd) Constant Head
b. Variable Head
Dari percobaan koefisien debit aliran melalui lubang kecil dalam
keaadan aliran dengan tekanan berubah (Variable Head) didapatkan data
berupa waktu yang dibutuhkan untuk mengosongkan tangki utama dari
ketinggian h1 hingga ketinggian h2 setiap penurunan muka air 20 mm.
Diameter
D (mm)
Head 1
h1
(mm)
Head 2
h2
(mm)
Time
T (s) ∆T (s)
3 400 380 21,13 21,13
380 360 48,06 26,93
360 340 77,27 29,21
340 320 107,7 30,43
320 300 142,63 34,93
6 400 380 7,21 7,21
380 360 14,71 7,5
360 340 22,09 7,38
340 320 29,8 7,71
320 300 34,46 7,66
Tabel F3.Data hasil percobaan koefisien debit (Cd) Variable Head
G. Pengolahan Data
1. Pengolahan Data Koefisien kecepatan aliran (Cv)
a. Pengolahan Data D= 3 mm; h= 400 mm
Dari data hasil percobaan, dapat dibuat grafik hubungan antara X ²h
dan
Y sehingga diperoleh data:
x (mm) h(mm) X=
x²/h
Y X² XY
0 400 0 0 0 0
50 400 6,25 6 39,0625 37,5
100 400 25 16,5 625 412,5
150 400 56,25 28 3164,063 1575
200 400 100 44,5 10000 4450
250 400 156,25 60,5 24414,06 9453,125
300 400 225 82 50625 18450
350 400 306,25 106 93789,06 32462,5
Σ 875 343,5 182656,25 66840,625
Tabel G1.Data hasil percobaan koefisien kecepatan aliran (Cv)
Data diplot ke dalam grafik:
0 50 100 150 200 250 300 3500
20
40
60
80
100
120
f(x) = 0.365936698032506 xR² = 0.990551380746535
D= 3 mm h= 400 mm
D= 3 mm h= 400 mm
Linear (D= 3 mm h= 400 mm)
X
Y
Grafik G1. Percobaan koefisien kecepatan aliran (Cv)
Dari data diatas, diperoleh gradien sebesar 0,365937 dari persamaan b =
∑ XY
∑ X ². Untuk menentukan koefisien kecepatan aliran (Cv), praktikan dapat
menggunakan persamaan Cv= 1
2√b , sehingga dihasilkan koefisien kecepatan
aliran (Cv) sebesar 0,8265.
b. Pengolahan Data D= 3 mm; h= 380 mm
Dari data hasil percobaan, dapat dibuat grafik hubungan antara X ²h
dan
Y sehingga diperoleh data:
x
(mm
) h(mm) X= x²/h Y X² XY
0 380 0 2 0 0
50 380 6,57895 7 43,28255 46,05263
100 380 26,3158 17 692,5208 447,3684
150 380 59,2105 30 3505,886 1776,316
200 380 105,263 46,5 11080,33 4894,737
250 380 164,474 63 27051,59 10361,84
300 380 236,842 85 56094,18 20131,58
350 380 322,368 110 103921,4 35460,53
Σ 921,053 360,5 202389,2 73118,42
Tabel G2.Data hasil percobaan koefisien kecepatan aliran (Cv)
Data diplot ke dalam grafik:
0 50 100 150 200 250 300 3500
20
40
60
80
100
120
f(x) = 0.328121293800539 x + 7.28537735849059R² = 0.99233149638028
D= 3 mm h= 380 mm
D= 3 mm h= 380 mmLinear (D= 3 mm h= 380 mm)
X
Y
Grafik G2. Percobaan koefisien kecepatan aliran (Cv)
Dari data diatas, diperoleh gradien sebesar 0,361276 dari persamaan b
= ∑ XY
∑ X ². Untuk menentukan koefisien kecepatan aliran (Cv), praktikan dapat
menggunakan persamaan Cv= 1
2√b , sehingga dihasilkan koefisien kecepatan
aliran (Cv) sebesar 0,8319.
c. Pengolahan Data D= 3 mm; h= 360 mm
Dari data hasil percobaan, dapat dibuat grafik hubungan antara X ²h
dan
Y sehingga diperoleh data:
x (mm) h(mm) X= x²/h Y X² XY
0 360 0 3 0 0
50 360 6,944444 8 48,22531 55,55556
100 360 27,77778 18 771,6049 500
150 360 62,5 31 3906,25 1937,5
200 360 111,1111 49 12345,68 5444,444
250 360 173,6111 68 30140,82 11805,56
300 360 250 92 62500 23000
350 360 340,2778 117 115789 39812,5
Σ 972,2222 386 225501,5 82555,56
Tabel G3.Data hasil percobaan koefisien kecepatan aliran (Cv)
Data diplot ke dalam grafik:
0 50 100 150 200 250 300 350 4000
20
40
60
80
100
120
140
f(x) = 0.332053908355795 x + 7.89622641509437R² = 0.993689986561946
D= 3 mm h= 360 mm
D= 3 mm h= 360 mmLinear (D= 3 mm h= 360 mm)
X
Y
Grafik G3. Percobaan koefisien kecepatan aliran (Cv)
Dari data diatas, diperoleh gradien sebesar 0,366098 dari persamaan b
= ∑ XY
∑ X ². Untuk menentukan koefisien kecepatan aliran (Cv), praktikan dapat
menggunakan persamaan Cv= 1
2√b , sehingga dihasilkan koefisien kecepatan
aliran (Cv) sebesar 0,826364.
d. Pengolahan Data D= 3 mm; h= 340 mm
Dari data hasil percobaan, dapat dibuat grafik hubungan antara X ²h
dan
Y sehingga diperoleh data:
x (mm) h(mm) X= x²/h Y X² XY
0 340 0 3 0 0
50 340 7,352941 8,5 54,06574 62,5
100 340 29,41176 19 865,0519 558,8235
150 340 66,17647 33 4379,325 2183,824
200 340 117,6471 51,5 13840,83 6058,824
250 340 183,8235 71 33791,09 13051,47
300 340 264,7059 95 70069,2 25147,06
350 340 360,2941 124,5 129811,9 44856,62
Σ 1029,412 405,5 252811,4 91919,12
Tabel G4.Data hasil percobaan koefisien kecepatan aliran (Cv)
Data diplot ke dalam grafik:
0 50 100 150 200 250 300 350 4000
20
40
60
80
100
120
140
f(x) = 0.330209344115004 x + 8.19732704402517R² = 0.99445419012662
D= 3 mm h= 340 mm
D= 3 mm h= 340 mmLinear (D= 3 mm h= 340 mm)
X
Y
Grafik G4. Percobaan koefisien kecepatan aliran (Cv)
Dari data diatas, diperoleh gradien sebesar 0,363588 dari persamaan b
= ∑ XY
∑ X ². Untuk menentukan koefisien kecepatan aliran (Cv), praktikan dapat
menggunakan persamaan Cv= 1
2√b , sehingga dihasilkan koefisien kecepatan
aliran (Cv) sebesar 0,829212.
e. Pengolahan Data D= 3 mm; h= 320 mm
Dari data hasil percobaan, dapat dibuat grafik hubungan antara X ²h
dan
Y sehingga diperoleh data:
x (mm) h(mm) X= x²/h Y X² XY
0 320 0 4 0 0
50 320 7,8125 9,5 61,03516 74,21875
100 320 31,25 19 976,5625 593,75
150 320 70,3125 33 4943,848 2320,313
200 320 125 53,5 15625 6687,5
250 320 195,3125 75 38146,97 14648,44
300 320 281,25 102 79101,56 28687,5
350 320 382,8125 130 146545,4 49765,63
Σ 1093,75 426 285400,4 102777,3
Tabel G5.Data hasil percobaan koefisien kecepatan aliran (Cv)
Data diplot ke dalam grafik:
0 50 100 150 200 250 300 350 400 4500
20
40
60
80
100
120
140f(x) = 0.327791554357592 x + 8.43474842767296R² = 0.995583993094574
D= 3 mm h= 320 mm
D= 3 mm h= 320 mmLinear (D= 3 mm h= 320 mm)
X
Y
Grafik G5. Percobaan koefisien kecepatan aliran (Cv)
Dari data diatas, diperoleh gradien sebesar 0,360116 dari persamaan b
= ∑ XY
∑ X ². Untuk menentukan koefisien kecepatan aliran (Cv), praktikan dapat
menggunakan persamaan Cv= 1
2√b , sehingga dihasilkan koefisien kecepatan
aliran (Cv) sebesar 0,833199.
f. Pengolahan Data D= 6 mm; h= 400 mm
Dari data hasil percobaan, dapat dibuat grafik hubungan antara X ²h
dan
Y sehingga diperoleh data:
x (mm) h(mm)
X=
x²/h Y X² XY
0 400 0 0 0 0
50 400 6,25 5 39,0625 31,25
100 400 25 14 625 350
150 400 56,25 26 3164,063 1462,5
200 400 100 39 10000 3900
250 400 156,25 57,5 24414,06 8984,375
300 400 225 78 50625 17550
350 400 306,25 102 93789,06 31237,5
Σ 875 321,5 182656,3 63515,63
Tabel G6.Data hasil percobaan koefisien kecepatan aliran (Cv)
Data diplot ke dalam grafik:
0 50 100 150 200 250 300 3500
20
40
60
80
100
120
f(x) = 0.326055705300988 x + 4.5251572327044R² = 0.994857920429678
D= 6 mm h= 400 mm
D= 6 mm h= 400 mmLinear (D= 6 mm h= 400 mm)
X
Y
Grafik G6. Percobaan koefisien kecepatan aliran (Cv)
Dari data diatas, diperoleh gradien sebesar 0,347733 dari persamaan b
= ∑ XY
∑ X ². Untuk menentukan koefisien kecepatan aliran (Cv), praktikan dapat
menggunakan persamaan Cv= 1
2√b , sehingga dihasilkan koefisien kecepatan
aliran (Cv) sebesar 0,847905.
g. Pengolahan Data D= 6 mm; h= 380 mm
Dari data hasil percobaan, dapat dibuat grafik hubungan antara X ²h
dan
Y sehingga diperoleh data:
x (mm) h(mm) X= x²/h Y X² XY
0 380 0 0 0 0
50 380 6,578947 5,5 43,28255 36,18421
100 380 26,31579 14,5 692,5208 381,5789
150 380 59,21053 26,5 3505,886 1569,079
200 380 105,2632 44,5 11080,33 4684,211
250 380 164,4737 61 27051,59 10032,89
300 380 236,8421 82 56094,18 19421,05
350 380 322,3684 110 103921,4 35460,53
Σ 921,0526 344 202389,2 71585,53
Tabel G7.Data hasil percobaan koefisien kecepatan aliran (Cv)
Data diplot ke dalam grafik:
0 50 100 150 200 250 300 3500
20
40
60
80
100
120
f(x) = 0.331928122192273 x + 4.78459119496858R² = 0.994300177708387
D= 6 mm h= 380 mm
D= 6 mm h= 380 mmLinear (D= 6 mm h= 380 mm)
X
Y
Grafik G7. Percobaan koefisien kecepatan aliran (Cv)
Dari data diatas, diperoleh gradien sebesar 0,353702 dari persamaan b
= ∑ XY
∑ X ². Untuk menentukan koefisien kecepatan aliran (Cv), praktikan dapat
menggunakan persamaan Cv= 1
2√b , sehingga dihasilkan koefisien kecepatan
aliran (Cv) sebesar 0,840719.
h. Pengolahan Data D= 6 mm; h= 360 mm
Dari data hasil percobaan, dapat dibuat grafik hubungan antara X ²h
dan
Y sehingga diperoleh data:
x (mm) h(mm) X= x²/h Y X² XY
0 360 0 0 0 0
50 360 6,944444 6 48,22531 41,66667
100 360 27,77778 15 771,6049 416,6667
150 360 62,5 28 3906,25 1750
200 360 111,1111 46,5 12345,68 5166,667
250 360 173,6111 64 30140,82 11111,11
300 360 250 87 62500 21750
350 360 340,2778 116 115789 39472,22
Σ 972,2222 362,5 225501,5 79708,33
Tabel G8.Data hasil percobaan koefisien kecepatan aliran (Cv)
Data diplot ke dalam grafik:
0 50 100 150 200 250 300 350 4000
20
40
60
80
100
120
140
f(x) = 0.332134770889488 x + 4.9488993710692R² = 0.994928367416396
D= 6 mm h= 360 mm
D= 6 mm h= 360 mmLinear (D= 6 mm h= 360 mm)
Y
X
Grafik G8. Percobaan koefisien kecepatan aliran (Cv)
Dari data diatas, diperoleh gradien sebesar 0,353471 dari persamaan b
= ∑ XY
∑ X ². Untuk menentukan koefisien kecepatan aliran (Cv), praktikan dapat
menggunakan persamaan Cv= 1
2√b , sehingga dihasilkan koefisien kecepatan
aliran (Cv) sebesar 0,840994.
i. Pengolahan Data D= 6 mm; h= 340 mm
Dari data hasil percobaan, dapat dibuat grafik hubungan antara X ²h
dan
Y sehingga diperoleh data:
x (mm) h(mm) X= x²/h Y X² XY
0 340 0 0 0 0
50 340 7,352941 6 54,06574 44,11765
100 340 29,41176 15 865,0519 441,1765
150 340 66,17647 29 4379,325 1919,118
200 340 117,6471 49 13840,83 5764,706
250 340 183,8235 69 33791,09 12683,82
300 340 264,7059 92 70069,2 24352,94
350 340 360,2941 121,5 129811,9 43775,74
Σ 1029,412 381,5 252811,4 88981,62
Tabel G9.Data hasil percobaan koefisien kecepatan aliran (Cv)
Data diplot ke dalam grafik:
0 50 100 150 200 250 300 350 4000
20
40
60
80
100
120
140
f(x) = 0.331461814914645 x + 5.03616352201259R² = 0.99436395464234
D= 6 mm h= 340 mm
D= 6 mm h= 340 mmLinear (D= 6 mm h= 340 mm)
X
Y
Grafik G9. Percobaan koefisien kecepatan aliran (Cv)
Dari data diatas, diperoleh gradien sebesar 0,351968 dari persamaan b
= ∑ XY
∑ X ². Untuk menentukan koefisien kecepatan aliran (Cv), praktikan dapat
menggunakan persamaan Cv= 1
2√b , sehingga dihasilkan koefisien kecepatan
aliran (Cv) sebesar 0,842788.
j. Pengolahan Data D= 6 mm; h= 320 mm
Dari data hasil percobaan, dapat dibuat grafik hubungan antara X ²h
dan
Y sehingga diperoleh data:
x (mm) h(mm) X= x²/h Y X² XY
0 320 0 1 0 0
50 320 7,8125 6,5 61,03516 50,78125
100 320 31,25 18 976,5625 562,5
150 320 70,3125 31 4943,848 2179,688
200 320 125 53 15625 6625
250 320 195,3125 73 38146,97 14257,81
300 320 281,25 98 79101,56 27562,5
350 320 382,8125 129 146545,4 49382,81
Σ 1093,75 409,5 285400,4 100621,1
Tabel G10.Data hasil percobaan koefisien kecepatan aliran (Cv)
Data diplot ke dalam grafik:
0 50 100 150 200 250 300 350 400 4500
20
40
60
80
100
120
140
f(x) = 0.328524707996406 x + 6.27201257861636R² = 0.994146061729192
D= 6 mm h= 320 mm
D= 6 mm h= 320 mmLinear (D= 6 mm h= 320 mm)
X
Y
Grafik G10. Percobaan koefisien kecepatan aliran (Cv)
Dari data diatas, diperoleh gradien sebesar 0,352561 dari persamaan b
= ∑ XY
∑ X ². Untuk menentukan koefisien kecepatan aliran (Cv), praktikan dapat
menggunakan persamaan Cv= 1
2√b , sehingga dihasilkan koefisien kecepatan
aliran (Cv) sebesar 0,842079.
Berikut adalah tabel seluruh koefisien kecepatan aliran (Cv) yang
didapatkan dari data hasil percobaan dengan menggunakan bpraktikum:
Diameter (mm) Head (mm) Cv3 400 0,8265
380 0,8319
360 0,8264340 0,8292320 0,8332
Σ 4,14726 400 0,8756
380 0,8407360 0,841340 0,8428320 0,8421
Σ 4,2422Tabel G11.Data koefisien kecepatan aliran (Cv) percobaan
Dari data tersebut didapatkan rata rata koefisien kecepatan aliran (Cv)
hasil percobaan sebesar 0,829436175 untuk diameter 3 mm dan 0,848431498
untuk diameter 6 mm.
Selanjutnya adalah praktikan dapat membandingkan besaran koefisien
kecepatan aliran rata-rata (Cv rata-rata) yang diperoleh dari hasil percobaan
dengan besaran koefisien kecepatan aliran teori (Cv teori) melalui
perbandingan kesalahan relatif= |(Cv rata−rata−Cv teori)Cv teori
x100 %|. Diketahui Cv teori adalah sebesar 0,98, maka diperoleh kesalahan relatif
sebesar 15,4% untuk diameter 3 mm, dan 13,4% untuk diameter 6 mm.
2. Pengolahan Data Koefisien debit aliran (Cd)
a. Pengolahan Data Constant Head; d= 3 mm
Dari data hasil percobaan, dapat dibuat grafik hubungan antara Q² dan
h sehingga diperoleh data:
No. X (Q²) Y (h) X² XY1 184960000 400 3,42102x1016 739840000002 169000000 380 2,856 x1016 642200000003 158760000 360 2,52047x1016 571536000004 148840000 340 2,21533x1016 506056000005 141610000 320 2,00534x1016 45315200000
Σ 803170000 1800 1,30183x1017 1,44571x1022
Tabel G12.Data hasil percobaan koefisien debit (Cd)
Data diplot ke dalam grafik:
100000000 150000000 2000000000
50100150200250300350400450
f(x) = 1.83251329249512E-06 x + 65.6360597733391R² = 0.979111852180142
Constant Head D= 3mm
Constant Head D= 3mmLinear (Constant Head D= 3mm)
Y
Y
Grafik G11. Percobaan koefisien debit (Cd)
Dari data diatas, diperoleh gradien sebesar 1,11052 x10-5 dari persamaan
b = ∑ XY
∑ X ². Untuk menentukan koefisien debit dengan aliran tetap (Cd),
praktikan dapat menggunakan persamaan Cd= 1
Alubang √2 gb, dengan besar
Alubang adalah 7,065 mm² dan g adalah kecepatan gravitasi, yaitu 9810 mms ²
sehingga dihasilkan koefisien debit aliran tetap (Cd) sebesar 0,30323194.
b. Pengolahan Data Constant Head; d= 6 mm
Dari data hasil percobaan, dapat dibuat grafik hubungan antara Q² dan
h sehingga diperoleh data:
No. X (Q²) Y (h) X² XY1 3364000000 400 1,13165x1019 1,3456 x1012
2 2916000000 380 8,50306x1018 1,10808x1012
3 2704000000 360 7,31162x1018 9,7344 x10-11
4 2601000000 340 6,7652 x10-18 8,8434 x10-11
5 1971360000 320 3,88626Ex1018 6,30835x1011
Σ1355636000
0 1800 3,77826 x10-19 2,44014x1013
Tabel G13.Data hasil percobaan koefisien debit (Cd)
Data diplot ke dalam grafik:
0 2000000000 40000000000
50100150200250300350400450
f(x) = 6.03372767311818E-08 x + 196.409231042495R² = 0.935312261520742
Constant Head D= 6mm
Constant Head D= 6mmLinear (Constant Head D= 6mm)
X
Y
Grafik G12. Percobaan koefisien debit (Cd)
Dari data diatas, diperoleh gradien sebesar 6,45838 x10-7 dari persamaan b
= ∑ XY
∑ X ². Untuk menentukan koefisien debit dengan aliran tetap (Cd), praktikan
dapat menggunakan persamaan Cd= 1
Alubang √2 gb, dengan besar Alubang
adalah 28,26 mm² dan g adalah kecepatan gravitasi, yaitu 9810 mms ²
sehingga
dihasilkan koefisien debit aliran tetap (Cd) sebesar 0,31435229.
c. Pengolahan Data Variable Head; d= 3 mm
Dari data hasil percobaan, dapat dibuat grafik hubungan antara
(√ℎ1−√ℎ2) dan ∆T sehingga diperoleh data:
No.
X (√ℎ1−√ℎ2) Y (∆T) X² XY
1 0,506411 21,13 0,256452 739840000002 0,519923 26,93 0,27032 642200000003 0,534577 29,21 0,285773 571536000004 0,550545 30,43 0,3031 506056000005 0,568036 34,93 0,322665 45315200000
Σ 2,679492 142,63 1,438309 2,91278E+11Tabel G14.Data hasil percobaan koefisien debit (Cd)
Data diplot ke dalam grafik:
0.5 0.51 0.52 0.53 0.54 0.55 0.56 0.57 0.5805
10152025303540
f(x) = 200.680989365744 x − 79.0186180736594R² = 0.934022346779608
Variable Head D= 3mm
Variable Head D= 3mmLinear (Variable Head D= 3mm)
X
Y
Grafik G13. Percobaan koefisien debit (Cd)
Dari data diatas, diperoleh gradien sebesar 2,03x1011 dari persamaan b
= ∑ XY
∑ X ². Untuk menentukan koefisien debit dengan aliran tetap (Cd), praktikan
dapat menggunakan Cd= = 2 Atabung
bAlubang√2 g, dengan besar Alubang adalah 7,065
mm², besar Atabung adalah 14519,36 mm², dan g adalah kecepatan gravitasi,
yaitu 9810 mms ²
sehingga dihasilkan koefisien debit aliran berubah (Cd) sebesar
1,44 x10-10.
d. Pengolahan Data Variable Head; d= 6 mm
Dari data hasil percobaan, dapat dibuat grafik hubungan antara
(√ℎ1−√ℎ2) dan ∆T sehingga diperoleh data:
No.
X (√ℎ1−√ℎ2) Y (∆T) X² XY
1 0,506411 7,21 0,256452 3,6512262 0,519923 7,5 0,27032 3,899423 0,534577 7,38 0,285773 3,9451794 0,550545 7,71 0,3031 4,2447035 0,568036 7,66 0,322665 4,351154
Σ 2,679492 37,46 1,438309 20,09168Tabel G15.Data hasil percobaan koefisien debit (Cd)
Data diplot ke dalam grafik:
0.5 0.51 0.52 0.53 0.54 0.55 0.56 0.57 0.586.9
77.17.27.37.47.57.67.77.8
f(x) = 7.13103987867822 x + 3.67048724662808R² = 0.719033725566176
Variable Head D= 6mm
Variable Head D= 6mmLinear (Variable Head D= 6mm)
X
Y
Grafik G14. Percobaan koefisien debit (Cd)
Dari data diatas, diperoleh gradien sebesar 13,96896 dari persamaan b
= ∑ XY
∑ X ². Untuk menentukan koefisien debit dengan aliran tetap (Cd),
praktikan dapat menggunakan Cd= = 2 Atabung
bAlubang√2g, dengan besar Alubang
adalah 28,26 mm², besar Atabung adalah 14519,36 mm², dan g adalah
kecepatan gravitasi, yaitu 9810 mms ²
sehingga dihasilkan koefisien debit aliran
berubah (Cd) sebesar 0,52516018 .
Berikut adalah tabel seluruh koefisien kecepatan debit (Cd) yang
didapatkan dari data hasil percobaan:
Head (mm) D (mm) CdConstant 3 0,30323194Variable 3 1,449 x10-10
Σ 0,15161597Constant 6 0,31435229Variable 6 0,52516018Σ 0,41975624
Tabel G16.Data koefisien kecepatan debit (Cd) percobaan
Dari data tersebut didapatkan rata rata koefisien debit (Cd) hasil
percobaan sebesar 0,15161597 untuk diameter 3 mm dan 0,41975624 untuk
diameter 6 mm.
Selanjutnya adalah praktikan dapat membandingkan besaran koefisien
debit rata-rata (Cd rata-rata) yang diperoleh dari hasil percobaan dengan
besaran koefisien debit teori (Cd teori) melalui perbandingan kesalahan
relatif= = |(Cd rata−rata−Cd teori )Cd teori
x100 %|. Diketahui Cd teori adalah
sebesar 0,69, maka diperoleh kesalahan relatif sebesar78% untuk diameter 3
mm, dan 39,2% untuk diameter 6 mm.
H. Analisa
1. Analisa Percobaan
Praktikum ini berjudul “Aliran melalui Lubang”. Praktikum ini dibagi menjadi
dua, yaitu yang pertama bertujuan untuk mendapatkan besaran koefisien
kecepatan aliran melalui lubang kecil, dan yang kedua adalah bertujuan untuk
mendapatkan besaran koefisien debit aliran melalui lubang kecil dalam keadaan
aliran dengan tekanan tetap dan dalam keadaan aliran dengan tekanan berubah.
Praktikum kali ini dilakukan secara parallel untuk mendapatkan data untuk
mencari koefisien kecepatan aliran (Cv) dan koefisien debit (Cd) Constant Head.
Pertama meja hidrolika beserta kaki penyangganya diatur agar terletak horizontal
dengan meja hidrolika. Masing masing percobaan menggunakan dua lubang aliran
dengan ukuran diameter 3 mm dan 6 mm. Langkah-langkah yang dilakukan
selama praktikum adalah memasang lubang aliran berdiameter 3 mm pada sisi
bagian bawah tabung air, menyelipkan selembar kertas grafik pada papan
dibelakang jajaran jarum, membuka katup pengatur aliran dan mengalirkan air
masuk ke dalam tabung air utama, mengatur pipa lentur dari pipa pelimpah untuk
mengatur tinggi head (dimulai dari h= 400 mm), kemudian menurunkan jajaran
jarum hingga tepat di atas aliran air dengan mengaturnya melalui sekrup pengatur
jarum, pengaturan jarum ini jangan sampai menyentuh aliran air karena dapat
mengubah lintasan aliran dan tidak stabil, selanjutnya adalah menandai masing-
masing ujung atas jarum pada kertas grafik. Praktikan juga sekaligus mengukur
debit aliran dengan cara mengukur volume air yang mengalir dari ujung lintasan
selama satuan waktu tertentu dengan menggunakan gelas ukur. Prosedur
praktikum yang sama juga digunakan untuk head 380 mm, 360 mm, 340 mm, dan
320 mm untuk masing masing diameter 3 mm dan 6 mm.
Untuk percobaan selanjutnya adalah untuk mendapatkan besaran koefisien
debit aliran (Cd) Variable Head. Lubang aliran yang digunakan adalah diameter 3
mm dan 6 mm. Langkah-langkah yang dilakukan saat praktikum adalah mengatur
pipa lentur dari pipa pelimpah untuk mengatur tinggi head hingga mencapai head=
400 mm. Setelah permukaan tabung air sudah cukup stabil, praktikan mematikan
aliran air hingga terjadi penurunan head, kemudian praktikan mencatat waktu
yang dibutuhkan dengan menggunakan stopwatch setiap penurunan head sebesar
20 mm, yaitu dimulai dari head 400 mm hingga 300 mm, sehingga didapatkan 5
data perubahan waktu untuk masing-masing diameter 3 mm dan 6 mm.
2. Analisa Hasil
3. Analisa Kesalahan
I. Kesimpulan
J. Lampiran-lampiran
K. Referensi
Laboratorium Hidrolika, Hidrologi dan Sungai Departemen Teknik Sipil UI.
“Pedoman Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika”.