laporan praktikum mekanika fluida

27
LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA (Hydraulic Gradient) Oleh : Nama : Muhammad Rizky Ramanda NPM : 240110130064 Hari, Tanggal Praktikum : Senin, 25 Mei 2014 Asisten Dosen : 1. Dhanti Hanifa M. 2. Billy Hagantha S. LABORATORIUM SUMBER DAYA AIR

Upload: seahorse-hafidz-imaduddin

Post on 23-Dec-2015

121 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

Laporan Praktikum Mekanika Fluida

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Praktikum Mekanika Fluida

LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA

(Hydraulic Gradient)

Oleh :

Nama : Muhammad Rizky Ramanda

NPM : 240110130064

Hari, Tanggal Praktikum : Senin, 25 Mei 2014

Asisten Dosen : 1. Dhanti Hanifa M.

2. Billy Hagantha S.

LABORATORIUM SUMBER DAYA AIR

JURUSAN TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

JATINANGOR

2014

Page 2: Laporan Praktikum Mekanika Fluida

DAFTAR ISI

I Pendahuluan 1

1.1 Latar Belakang....................................................................................1

1.2 Tujuan Praktikum................................................................................1

II Tinjauan Pustaka 2

2.1 Hukum Bernoulli.............................................................................. 2

2.1.1 Aliran Tak Termampatkan.................................................................2

2.1.2 Aliran Termampatkan........................................................................3

2.2 Prinsip Bernoulli................................................................................3

2.3 Debit Air............................................................................................3

2.4 Aliran Fluida......................................................................................4

2.5 Tekanan Fluida..................................................................................5

2.6 Kecepatan Fluida...............................................................................6

2.7 Hydraulic Head.................................................................................6

III Metode Praktikum .................................................................................7

3.1 Alat.....................................................................................................7

3.2 Bahan................................................................................................. 7

3.3 Prosedur Pelaksanaan.........................................................................7

IV Hasil dan Pembahasan 9

4.1 Hasil.....................................................................................................9

4.2 Pembahasan......................................................................................... 15

V Kesimpulan 16

DAFTAR PUSTAKA 17

LAMPIRAN 18

Page 3: Laporan Praktikum Mekanika Fluida

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Zat yang terus menerus mengalir dan mengikuti bentuk medium atau wadah

yang ditempatinya karena memiliki sifat tidak menolak terhadap perubahan

bentuk atau ketidakmampuan mengadakan tegangan geser dan kemampuan untuk

mengalir disebut dengan fluida. Fluida sendiri bentuknya dapat berupa cairan

ataupun gas. Perbedaan antara cairan dan gas adalah cairan membentuk

permukaan bebas (yaitu, permukaan yang tidak diciptakan oleh bentuk

wadahnya), sedangkan gas tidak.

Diperlukan sebuah cara agar fluida mengalir, yaitu menggunakan pipa atau

selang yang merupakan media untuk mengalirkan fluida hingga tempat yang

dituju. Setiap pipa atau selang tersebut pasti memiliki debit. Debit tersebut

dipengaruhi oleh panjang dan diameter pipa, sehingga berpengaruh pada volume,

waktu alir dan tekanan fluida dalam pipa tersebut.

Pada praktikum kali ini membahas tentang hubungan sistem jaringan aliran

fluida berupa air yang dapat diketahui melalui debit air yang mengalir melewati

sebuah pipa dari persamaan hukum Bernoulli. Disebutkan pula dalam prinsip

bernoulli yang menyatakan bahwa pada suatu aliran fluida, peningkatan pada

kecepatan fluida akan menimbulkan penurunan tekanan pada aliran tersebut.

Mempelajari karakterisitik fluida akan sangat membantu dalam pemecahan

masalah yang berhubungan dengan aliran fluida melalui pipa atau selang.

1.2 Tujuan

Tujuan praktikum hydraulic gradient kali ini adalah :

1. Mampu memahami konsep aliran fluida dalam pipa.

2. Mampu mengukur debit, tekanan dan kecepatan suatu aliran fluida dalam pipa,

serta mampu mengukur ketinggian elevasi pipa.

3. Mampu memahami aspek tekanan dan kecepatan suatu fluida dalam suatu

sistem sirkulasi aliran dalam pipa.

4. Mampu mengetahui dan memahami prinsip dan hukum Bernoulli II.

Page 4: Laporan Praktikum Mekanika Fluida

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Hukum Bernoulli

Asas Bernoulliberbunyi pada pipa mendatar (horizontal), tekanan fluida

paling besar adalah pada bagian yang kelajuan alirnya paling kecil, dan tekanan

paling kecil adalah pada bagian yang kelajuannya paling besar.

Dalam bentuknya yang sudah disederhanakan, secara umum terdapat dua

bentuk persamaan Bernoulli; yang pertama berlaku untuk aliran tak termampatkan

(incompressible flow), dan yang lain adalah untuk fluida termampatkan

(compressible flow). (Anonim, 2014)

2.1.1 Aliran Tak Termampatkan

Aliran tak-termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikan dengan tidak

berubahnya besaran kerapatan massa (densitas) dari fluida di sepanjang aliran

tersebut. Contoh fluida tak-termampatkan adalah: air, berbagai jenis minyak,

emulsi, dll. Bentuk Persamaan Bernoulli untuk aliran tak-termampatkan adalah

sebagai berikut:

P + ρgh + 12

𝜌v2 = konstan

Dimana:

P : Tekanan fluida (kPa)𝜌 : densitas fluida (kg/m3)g : percepatan gravitasi (9,81 m/s2)

h : ketinggian relatif terhadap suatu referensi (m)

v : kecepatan fluida (m/s)

Persamaan di atas berlaku untuk aliran tak termampatkan dengan asumsi asumsi

sebagai berikut :

- Aliran bersifat tunak (steady state)

- Tidak terdapat gesekan (inviscid)

-

Dalam bentuk lain, persamaan Bernoulli dapat ditulisakan sebagai berikut :

Page 5: Laporan Praktikum Mekanika Fluida

P + ρgh + 12

𝜌v12 = P + ρgh +

12

𝜌v22

2.1.2 Aliran TermampatkanAliran termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikan dengan

berubahnya besaran kerapatan massa (densitas) dari fluida di sepanjang aliran

tersebut. Contoh fluida termampatkan adalah: udara, gas alam, dll. Persamaan

Bernoulli untuk aliran termampatkan adalah sebagai berikut:

v2

2 + ∅ + w = konstan

Dimana:

∅ : energi potensial gravitasi per satuan massa; jika gravitasi konstan,

maka ∅ = gh.

w : entalpi fluida per satuan massa.

Catatan : w = ϵ + Pρ

;

Dimana ϵ adalah energi termodinamika per satuan massa, juga disebut sebagai

energi internal spesifik.

2.2 Prinsip Bernoulli

Prinsip Bernoulli adalah sebuah istilah yang menyatakan bahwa pada

suatu aliran fluida, peningkatan pada kecepatan fluida akan menyebabkan

penurunan tekanan pada aliran tersebut. Prinsip ini ssbenarnya merupakan

penyederhanaan dari persamaan Bernoulli yang menyatakan bahwa jumlah energi

pada suatu aliran tertutup sama besarnya dengan jumlah energi di tiitk lain pada

jalur aliran yang sama. (Anonim, 2014)

2.3. Debit Air

Debit aliran adalah jumlah volume fluida yang mengalir per satuan waktu

pada suatu penampang, debit aliran kemudian dinyatakan dengan Q dalam [L3/T].

(Bambang Aris Sistanto, 2003)

Debit air merupakan ukuran banyaknya volume air yang dapat mengalir

atau dapat ditampung dalam suatu tempat tiap satuan waktu. Satuan debit

Page 6: Laporan Praktikum Mekanika Fluida

dinyatakan dalam satuan meter kubik per detik (m3/s). Debit air dapat dirumuskan

menjadi,

Q = v

∆ t atau Q = A × v

Dimana :

Q = debit air (m3/s atau l/s)

V = volume air (m3 atau liter)

∆t = waktu (s)

A = luas penampang (m2)

v = kecepatan fluida (m/s)

Aliran air dikatakan memiliki sifat ideal apabila air tersebut tidak dapat

dimanfaatkan dan berpindah tanpa mengalami gesekan, hal ini berarti pada

gerakan air tersebut memiliki kecepatan yang tetap pada masing-masing titik

dalam pipa dan gerakannya beraturan akibat pengaruh gravitasi.

2.4 Aliran Fluida

Aliran fluida adalah pergerakkan massa atau partikel-partikel fluida.

Persoalan aliran fluida sesungguhnya sangat kompleks, sehingga tidak selalu

dapat diselesaikan dengan persamaan yang eksak, maka dari itu perlu dilakukan

percobaan untuk mendapatkan rumus empirik.

Cairan yang mengalir dalam pipa umumnya tidak mempunyai permukaan

bebas (aliran penuh) dan cairan tersebut berada di bawah tekanan. Bila aliran tidak

penuh, misalnya gorong-gorong, persoalan semacam ini dapat diselesaikan

dengan prinsip-prinsip saluran terbuka. (Bambang Aris Sistanto, 2003)

Tipe aliran :

Aliran Tetap (steady)

Aliran dimana pada suatu titik tertentu besarnya tekanan dan kecepatan tidak

berubah dengan waktu.

dPdt

=0dvdt

=0

Aliran Tidak Tetap (unsteady)

Page 7: Laporan Praktikum Mekanika Fluida

Aliran dimana pada suatu titik tertentu dan kecepatan tertentu berubah setiap

saat.

dPdt

≠ 0dvdt

≠ 0

Aliran Seragam (uniform)

Aliran dimana kecepatan pada arah tertentu dari titik adalah konstan.

Aliran Tidak Seragam (non uniform)

Aliran dimana sifat aliran berubah dari titik ke titik sepanjang lintasan.

Aliran Laminer (laminar)

Aliran dimana setiap partikel menempuh jalan tertentu yang tidak berpotongan

satu sama lain.

Aliran Turbulen (turbulen)

Aliran dimana lintasan partikel tidak mempunyai lintasan tertentu tau dengan

lintasan yang saling berpotongan.

Aliran Mampu Mampat (compressible flow)

Aliran yang kerapatannya berubah-ubah sepanjang aliran.

Aliran Tak Mampu Mampat (incompressible flow)

Aliran yang kerapatannya tetap sepanjang aliran.

2.5 Tekanan Fluida

Tekanan didefinisikan sebagai gaya normal (tegak lurus) yang bekerja

pada suatu bidang dibagi dengan luas bidang tersebut. Tekanan dalam fluida juga

dinyatakan demikian dengan satuan (kN/m2) atau Pascal (Pa). Bila suatu

permukaan fluida seluas A ditekan dengan gaya F, maka tekanan dan gaya dapat

dirumuskan sebagai berikut

P = FA

dan F = h.A. γ

Tekanan juga dipengaruhi tinggi. Tinggi tekanan (h) pada suatu titik dalam

cairan adalah tinggi cairan di atas titik tersebut. Jadi tekanan pada suatu bidang

adalah

P = FA

P = h A γ

A P = h . γ

Page 8: Laporan Praktikum Mekanika Fluida

Tekanan juga biasanya dipengaruhi oleh tekanan atmosfer pada suatu

tempat dan tekanan absolut. Tekanan atmosfer (Pa) pada suatu bidang adalah

berat kolom udara yang berada di atas per satuan luas. Sedangkan tekanan absolut

adalah tekanan yang bekerja pada suatu titik ditambah tekanan udara, disebut juga

tekanan total. (http://atophysics.wordpress.com)

2.6 Kecepatan Fluida

Kecepatan merupakan suatu besaran yang memiliki arah yang menunjukan

seberapa cepat benda berpindah. Besar dari kecepatan yang memiliki arah ini

dinyatakan dalam satuan meter per detik (m/s) dan dirumuskan menjadi,

v = st

Kecepatan suatu fluida dalam pipa dapat ditentukan dan dicari dengan

prinsip Hukum Bernoulli. Untuk kecepatan suatu fluida dalam pipa dapat

dirumuskan sebagai berikut

v2

2 g=h v2=2 g h v=√2g h

(Siti Nurma Nugraha, 2007)

2.7 Hydraulic Head

Hydraulic head biasanya diukur sebagai elevasi permukaan cairan,

dinyatakan dalam satuan panjang, di pintu masuk (atau bawah) dari piezometer.

Hydraulic head dapat diukur dalam kolom air menggunakan piezometer pipa

tegak dengan mengukur ketinggian permukaan air dalam tabung relatif terhadap

datum umum. Hydraulic head dapat digunakan untuk menentukan hydraulic

gradient antara dua atau lebih poin. (Anonim, 2014)

Page 9: Laporan Praktikum Mekanika Fluida

BAB III

METODE PRAKTIKUM

3.1 Alat

Alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah sebagai berikut :

1. Jaringan pipa yang dihubungkan dengan manometer air.

2. Bak : Sebagai constant head (berwarna biru).

3. Bak limpasan : sebagai tempat pembuangan air.

4. Bak Sirkulasi : sebagai penghubung anatar bak limpasan dan pompa.

5. Pompa air 200 watt : sebagai pengalir air.

6. Instrumen : Sebagai alat ukur.

7. Kalkulator : Sebagai alat bantu hitung.

8. Mistar 60 cm : sebagai alat bantu ukur tekanan dan kecepatan.

9. Gelas ukur 1000 ml : sebagai alat bantu mengukur debit.

10. Stopwatch : sebagai alat bantu menghitung waktu.

11. Meteran panjang 3 meter : untuk mengukur panjang dan tinggi elevasi.

12. Alat tulis dan mistar : untuk menulis.

13. Bak sirkulasi air : untuk menampung air.

3.2 Bahan

Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut.

1. Air : fluida yang digunakan dalam sistem sirkulasi.

3.3 Prosedur Pelaksanaan

Hal-hal yang digunakan pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut.

Page 10: Laporan Praktikum Mekanika Fluida

1. Memeriksa Tangki Thorn dalam kondisi penuh dengan cara menyalakan

pompa, secara otomatis akan berhenti bila tangki thorn sudah penuh, karena

inlet ke Thorn menggunakan pelampung.

2. Memeriksa Bak Constant Head lalu menyiapkan gelas ukur 1000ml,

stopwatch, meteran 3 meter, alat tulis, dan mistar. Kemudian membuka kran

bak konstan, kemudian menghitung debit dengan banyaknya jumlah air yang

keluar dibagi waktu dalam tiga posisi bukaan yang berbeda.

3. Mencatat setiap debit dari tiga posisi bukaan yang berbeda tersebut.

4. Dalam keadaan awal, mengukur ketinggian awal pipa (h1 dan h2), lalu mencatat

ketinggiannya.

5. Memasang kembali selang pada keran lalu memperhatikan adanya pergerakan

air pada setiap masing-masing manometer tekanan (P1 dan P2) dan kecepatan

(v1 dan v2).

6. Mengubah elevasi pada pipa dan mengukur ketinggian kedua (h’1 dan h’2),

mencatat ketinggiannya lalu melakukan prosedur 5.

7. Mengubah elevasi pada pipa dan mengukur ketinggian kedua (h’’1 dan h’’2),

mencatat ketinggiannya lalu melakukan prosedur 5.

8. Memasukkan semua hasil pengukuran ke dalam tabel, lalu menghitung untuk

memperoleh setiap data yang diperlukan.

Page 11: Laporan Praktikum Mekanika Fluida

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

4.1.1. Hasil Pengukuran

Tabel 1. Data Hasil Pengukuran

Q Posisi ke

Data Pengukuran (cm) Sudut (°)P₁ V₁ P₂ V₂ Alas Tinggi

Q₁h₁-h₂ 15 15,5 18 35 150 0 0h'₁-h'₂ 14,5 15 17,3 34 150 8 3,052882515

h''₁-h''₂ 13,5 14,5 16 34,5 150 18 6,842773413

Q₂h₁-h₂ 24,8 24,9 25 25 152 0 0

h'₁-h'₂ 23,5 23,4 23,7 23,8 152 10 3,76403486h''₁-h''₂ 22,5 22,5 23 23 152 16 6,009005957

Q₃h₁-h₂ 99 98 103 102 156 0 0

h'₁-h'₂ 89 88 93 91 156 8 3,012787504h''₁-h''₂ 86 86 90 89 156 14 5,2623954

Sumber Data : Hasil Praktikum di Lab. SDA FTIP (26 Mei 2014)

g=9,81m/ sγ=9,81 KN /m3

Q1 = 0,096 𝓁/detik

Q2 = 0,022 𝓁/detik

Q3 = 0,084 𝓁/detik

4.1.2 Hasil Perhitungan

a.Sudut

1. Arc tan0

150=0 2. Arc tan

8150

=3,052882515

Page 12: Laporan Praktikum Mekanika Fluida

3. Arc tan18

150=6,842773413

4. Arc tan0

150=0

5. Arc tan10

150=3,76403486

6. Arc tan16

150=6,009005957

7. Arc tan0

150=0

8. Arc tan8

150=3,012787504

9. Arc tan14150

=5,2623954

Page 13: Laporan Praktikum Mekanika Fluida

b.Tekanan ¿ γ xh

P ₁ ,₁=γ x h = 9,81 x 0,87 = 8,5347 kPa

P ₁ ,₂=γ x h = 9,81 x 0,95 = 9,3195 kPa

P ₁ ,₃=γ x h = 9,81 x 1,05 = 10,3005 kPa

P ₁ ,₄=γ x h = 9,81 x 0,88= 8,632 kPa

P ₁ ,₅=γ x h = 9,81 x 0,98 = 9,613 kPa

P ₁ ,₆=γ x h = 9,81 x 1,04 = 10,202 kPa

P ₂ ,₁=γ x h = 9,81 x 0,915 = 8,976 kPa

P ₂ ,₂=γ x h = 9,81 x 0,995 = 9,76 kPa

P ₂ ,₃=γ x h = 9,81 x 1,055= 10,34 kPa

c.Kecepatan ¿√2x g x h

V ₁ ,₁=√2 x g x h = √2x 9,81 x0,87 = 4,13151304 m/s

V ₁ ,₂=√2 x g x h = √2x 9,81 x0,95 = 4,317290817 m/s

V ₁ ,₃=√2 x g x h = √2x 9,81 x1,05 = 4,5388324 m/s

V ₂ ,₁=√2 x g x h = √2x 9,81 x0,88 = 4,155189526 m/s

V ₂ ,₂=√2 x g x h = √2x 9,81 x0,98 = 4,384928734 m/s

V ₂ ,₃=√2 x g x h = √2x 9,81 x1,04 = 4,517167254 m/s

V ₃ ,₁=√2 x g x h = √2x 9,81 x0,915 = 4,237015459 m/s

V ₃ ,₂=√2 x g x h = √2x 9,81 x0,995 = 4,418359424 m/s

V ₃ ,₃=√2 x g x h = √2x 9,81 x1,055 = 4,549626358 m/s

Page 14: Laporan Praktikum Mekanika Fluida

4.1.3 Grafik

4.1 4.15 4.2 4.25 4.3 4.35 4.4 4.45 4.5 4.55 4.60

2

4

6

8

10

12

8.53479.3195

10.3005

f(x) = 4.33812304060499 x − 9.39575469649614R² = 0.999820112973157

Grafik 1. Perbandingan Tekanan (P₁) terhadap Kecepatan (V₁) debit pertama

V₁ (m/s)

P₁

(kP

a)

Sumber: Dok. Pribadi, 2014

4.1 4.15 4.2 4.25 4.3 4.35 4.4 4.45 4.5 4.557.5

8

8.5

9

9.5

10

10.5

8.632

9.613

10.202

f(x) = 4.32980283050852 x − 9.36282392575838R² = 0.999876589525874

Grafik 2. Perbandingan Tekanan (P₁) terhadap Kecepatan (V₁) debit kedua

V₁ (m/s)

P₁

(kP

a)

Sumber: Dok. Pribadi, 2014

Page 15: Laporan Praktikum Mekanika Fluida

4.2 4.25 4.3 4.35 4.4 4.45 4.5 4.55 4.68

8.5

9

9.5

10

10.5

8.976

9.76

10.34

f(x) = 4.36079609011867 x − 9.50277259392168R² = 0.999962933453245

Grafik 2. Perbandingan Tekanan (P₁) terhadap Kecepatan (V₁) debit ketiga

V₁ (m/s)

P₁

(kP

a)

Sumber: Dok. Pribadi, 2014

Page 16: Laporan Praktikum Mekanika Fluida

4.2 Pembahasan

Praktikum kali ini adalah memahami tentang hydraulic gradient. Fluida

yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah air yang dialirkan ke dalam

sistem sirkulasi dari bak thorn menuju bak konstan dan dialirkan lagi menuju

manometer air. Untuk mengetahui adanya tekanan dan kecepatan pada fluida

tersebut diawali dengan menggunakan pengukuran debit air.

Pada pengukuran praktikum ini, diperoleh pembuktian dari hukum Bernoulli

bahwa dari hasil perhitungan dapat terlihat kecepatan memiliki nilai lebih besar

jika tekanannya rendah. Dalam prinsip Bernoulli yang menyebutkan bahwa pada

suatu aliran fluida, peningkatan pada kecepatan fluida akan menyebabkan

penurunan tekanan pada aliran tersebut. Prinsip ini sebenarnya merupakan

penyederhanaan dari persamaan Bernoulli yang menyatakan bahwa jumlah energi

pada suatu titik di dalam suatu aliran tertutup sama besarnya dengan jumlah

energi di titik lain pada jalur aliran yang sama.

Hukum Bernoulli II masih sama dengan hukum Bernoulli yang pertama,

bedanya adalah untuk hukum Bernoulli II membandingkan dua nilai ketinggian,

yaitu tinggi nilai kecepatan dan tinggi nilai tekanan yang diperoleh dari hasil

pengukuran. Pembandingan ini dilakukan untuk membuktikan kekonstanan antara

P1 dan v1 dengan P2 dan v2.

Faktor-faktor yang mempengaruhi hydraulic gradient line adalah tekanan

yang tersedia dalam sistem arah aliran. Kemiringan pipa yang berubah-ubah

hingga pada bagian tertentu dapat menjadikan tekanan negatif. Kecepatan dan

debit juga mempengaruhi, karena jika tidak ada maka tekanan pun juga tidak akan

ada. Selanjutnya adalah panjang dari pipa tersebut sebagaimana diketahui pipa

adalah medium fluida dan berpengaruh terhadap jalannya aliran kecepatan dan

debit fluida tersebut.

Hasilnya setelah melihat percobaan dan aplikasinya dalam penghitungan

tersebut, ternyata praktikum ini menghasilkan hal diinginkan walaupun kurang

0,001 untuk mencapai konstan.

Sedikit persamaan yang dapat terlihat pada regresi grafik, dipengaruhi

kerjasama yang bagi dalam melakukan praktikum, stabilnya debit air walaupun

ada sedikit udara yang masuk ditengah-tengah air tersebut.

Page 17: Laporan Praktikum Mekanika Fluida

BAB V

KESIMPULAN

Dalam praktikum tentang hubungan antara tekanan (P), kecepatan (v), dan

elevasi (z) diperoleh kesimpulan, yaitu :

- Debit air dapat ditentukan dengan mengukur volume air tiap satuan waktu.

- Jika kecepatan fluida besar, maka tekanan fluida tersebut akan lebih kecil.

Sebaliknya, jika tekanan besar, maka kecepatan fluida akan lebih besar.

- Hukum Bernoulli menyatakan bahwa, jumlah energi di titik di dalam suatu

aliran tertutup sama besarnya dengan jumlah energi di titik lain pada jalur

aliran yang sama.

- Hukum Bernoulli II dapat menentukan perbandingan kedua nilai tinggi pada

setiap aliran secara konstan.

- Hydraulic Gradient Line dipengaruhi oleh kemiringan pipa, tekanan,

kecepatan, tekanan, debit, dan panjang pipa.

- Prinsip Bernoulli menyatakan bahwa, pada suatu aliran fluida, peningkatan

pada kecepatan fluida akan menimbulkan penurunan tekanan pada aliran

tersebut.

- Sudut dan ketinggian pipa mempengaruhi debit, tekanan, dan kecepatan laju

aliran fluida.

 

Page 18: Laporan Praktikum Mekanika Fluida

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. Mengukur Aliran fluida Menggunakan Perbedaan Tekanan. Terdapat pada http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/mengukur-aliran-fluida-menggunakan-perbedaan-tekanan/ (diakses pada 27 Mei 2014, 19.15 WIB)

Anonim. 2013. Fluida. Terdapat pada http://id.wikipedia.org/wiki/Fluida (diakses pada 27 Mei 2014, 19.00 WIB)

Anonim. 2013. Prinsip Bernoulli. Terdapat pada http://id.wikipedia.org/wiki/Prinsip_Bernoulli (diakses pada 27 Mei 2014, 19.10 WIB)

Anonim. 2013. Hydraulic Head. Terdapat pada http://en.wikipedia.org/wiki/Hydraulic_head (diakses pada 27 Mei 2014, 20.00 WIB)

Anonim. Fluida. Terdapat pada http://atophysics.wordpress.com (diakses pada 27 Mei 2014, 20.10 WIB)

Nurma, Siti. 2008. Intisari Fisika SMA/MA. Bekasi: Laskar Aksara.

Sistanto, Bambang Aris, Ir.,Dipl.IE. 2003. Mekanika Fluida. Bandung.

Sistanto, Bambang Aris, dkk. 2011. Penuntun Praktikum Mekanika Fluida. Bandung.

Page 19: Laporan Praktikum Mekanika Fluida

LAMPIRAN

Gambar 1. Bak Konstan (constant head)

Gambar 2. Manometer Air

Gambar 3 Bak Limpasan