laporan praktikum las dan tempa

29
LAPORAN PRAKTIKUM LAS DAN TEMPA Disusun guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Praktek Las dan Tempa Disusun Oleh: FAJAR RIZKI SAPUTRA K2513021 PTM A

Upload: affordable-cloth

Post on 24-Jan-2016

278 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

las

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Praktikum Las Dan Tempa

LAPORAN PRAKTIKUMLAS DAN TEMPA

Disusun guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Praktek Las dan Tempa

Disusun Oleh:

FAJAR RIZKI SAPUTRAK2513021

PTM A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESINJURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK KEJURUAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA2014

Page 2: Laporan Praktikum Las Dan Tempa

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas Rahmat dan

Hidayah-Nya maka penulis diberikan kemudahan dalam menyelesaikan “Laporan

Praktikum Las dan Tempa” untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktek Las dan

Tempa. Laporan ini dibuat guna menyempurnakan tugas akhir selama

melaksanakan praktek kerja di bengkel.

Penulis menyadari bahwa kemampuan dan pengalaman yang penulis miliki

saat ini masih terbatas, sehingga dalam laporan ini masih banyak terdapat

kesalahan dan kekurangan, baik dalam penyajian, maupun dalam isi laporan.

Untuk itu, kritik dan saran yang konstruktif sangat penulis harapkan untuk

penyusunan laporan berikutnya.

Akhir kata penulis berharap, semoga laporan ini dapat menambah wawasan

dan bermanfaat bagi para pembaca.

Surakarta, Desember 2014

Penulis

Page 3: Laporan Praktikum Las Dan Tempa

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.........................................................................................

KATA PENGANTAR.......................................................................................

DAFTAR ISI......................................................................................................

DAFTAR GAMBAR.........................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Pengertian Las Listrik.........................................................................

B. Pengertian Las Asitilen.......................................................................

C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Praktek Las.........................

BAB II PEMBUATAN BENDA KERJA

A. Las Listrik...........................................................................................

1. Alat dan Bahan

2. Proses Kerja

a) Membuat Rigi-rigi

b) Menyambung Datar

c) Menyambung Siku/ L

d) Menyambung T

e) Menyambung Pipa

f) Menyambung Pipa dan Plat

B. Las Asitilen.........................................................................................

1. Alat dan Bahan

2. Proses Kerja

a) Melelehkan Benda Kerja (membuat rigi-rigi)

b) Menyambung Plat

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.........................................................................................

B. Saran...................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................

Page 4: Laporan Praktikum Las Dan Tempa

DAFTAR GAMBARGambar 1.1 ayunan zig-zagGambar 1.2 ayunan segitigaGambar 1.3 gerakan melingkarGambar 1.4 mesin lasGambar 1.5 meja lasGambar 1.6 pemegang elektrodaGambar 1.7 elektrodaGambar 1.8 klem massaGambar 1.9 tang jepitGambar 1.10 palu terakGambar 1.11 sikat bajaGambar 1.12 instalasi las listrikGambar 1.13 instalasi las asitilenGambar 1.14 tabung gasGambar 1.15 katup gasGambar 1.16 regulatorGambar 1.17 selang gasGambar 1.18 branderGambar 1.19 pematik api lasGambar 1.20 helm lasGambar 1.21 sarung tanganGambar 1.22 apronGambar 1.23 wearpackGambar 1.24 safety shoesGambar 1.25 pakaian kerja lasGambar 2.1 Gambar 2.2Gambar 2.3 jobsheet membuat rigi-rigiGambar 2.4 hasil pembuatan rigi-rigiGambar 2.5 jobsheet menyambung datarGambar 2.6 jobsheet menyambung sikuGambar 2.7 jobsheet menyambung TGambar 2.8 jobsheet menyambung dua pipaGambar 2.9 hasil penymabungan dua pipaGambar 2.10 jobsheet penyambungan plat dan pipaGambar 2.11 hasil pembuatan rigi-rigi

Page 5: Laporan Praktikum Las Dan Tempa

BAB IPENDAHULUAN

A.Pengertian Las Listrik

Las listrik atau biasa disebut dengan istilah las busur listrik merupakan

suatu proses penyambungan logam dengan menggunakan tanaga listrik sebagai

sumber panas. Jenis sambungan las dengan las busur listrik ini adalah

merupakan sambungan tetap/permanen.

Prinsip kerjanya yakni sumber panas pada las listrik ditimbulkan oleh

busur api arus listrik, antara elektroda las dan benda kerja. Pada bagian yang

terkena busur listrik tersebut akan mencair, demikian juga elektroda yang

menghasilkan busur listrik akan mencair pada ujungnya dan merambat terus

sampai habis. Logam cair dari elektroda dan dari sebagian benda yang akan

disambung tercampur dan mengisi celah dari kedua logam yang akan

disambung, setelah dingin maka dapat menjadi satu bagian yang sukar

dipisahkan.

Las busur listrik diklasifikasikan menjadi beberapa macam, antara lain:

1. Las busur listrik elektroda terbungkus

2. Las busur listrik dengan pelindung gas

3. Las busur listrik dengan pelindung bukan gas

Mesin las busur listrik dapat mengalirkan arus listrik cukup besar tetapi

dengan tegangan yang aman (kurang dari 45 volt). Busur listrik yang terjadi

akan menimbulkan energi panas yang cukup tinggi sehingga akan mudah

mencairkan logam yang terkena. Besarnya arus listrik dapat diatur sesuai

dengan keperluan yang memperhatikan ukuran dan type elektrodanya.

Hal-hal yang perlu diperhatikan waktu mengelas, antara lain:

a) Posisi kemiringan elektroda terhadap benda kerja (600-700) dan arah

pengelasan mengikuti arah kemiringan elektroda.

Page 6: Laporan Praktikum Las Dan Tempa

b) Posisi badan.

c) Gerakan tangan waktu mengelas benda kerja

Gerakan elektroda pada saat pengelesan ada tiga macam yaitu :

1. Gerakan arah turun sepanjang sumbu elektroda. Gerakan ini dilakukan

untuk mengatur jarak busur listrik agar tetap.

2. Gerakan ayunan elektroda. Gerakan ini diperlukan untuk mengatur lebar

jalur las yang dikehendaki.

Gambar 1.1 Ayunan zig-zag

Gambar 1.2 Ayunan Segitiga

3. Gerakan melingkar

Gerakan untuk membentuk rigi-rigi las

Gambar 1.3 gerakan melingkar

Alat dan Bahan yang diperlukan selama proses pengelasan berlangsung

adalah sebagai berikut :

a) Mesin Las

Berfungsi untuk memasok atau mengatur arus yang bekerja. Mesin Las tipe

AC ini dapat mengubah tegangan arus listrik misalnya listrik permulaan (120 atau

220 Volt) menjadi tegangan kecil yang menghasilkan arus besar yang sesuai

untuk pekerjaan mengelas.

Gambar 1.4 Mesin Las

Page 7: Laporan Praktikum Las Dan Tempa

b) Meja Las

Berfungsi untuk meletakkan benda kerja yang akan di las.

Gambar 1.5 meja las

c) Pemegang Elektroda/ holder

Berfungsi untuk memegang elektroda pada saat pengelasan.

Gambar 1.6 pemegang elektroda

d) Elektroda

Berfungsi sebgai bahan pengisi pada proses pengelasan.

Gambar 1.7 elektroda

e) Klem Massa

Berfungsi untuk menghubungkan kabel masa ke benda kerja.

Gambar 1.8 klem massa

f) Tang jepit

Berfungsi untuk memegang atau memindahkan benda kerja yang masih panas

sehabis pengelaan.

Page 8: Laporan Praktikum Las Dan Tempa

Gambar 1.9 tang jepit

g) Palu Terak

Berfungsi untuk membuang terak (lapisan luar) pengelasan pada benda kerja.

Gambar 1.10 palu terak

h) Sikat baja

Berfungsi untuk  membersihkan sisa las-lasan yang masih ada.

Gambar 1.11 sikat baja

Instalasi las listrik1.12B. Pengertian Las Asitilen

Las asitilen adalah pengelasan yang dilaksanakan dengan pencampuran 2

jenis gas sebagai pembentuk nyala api dan sebagai sumber panas. Dalam

proses las gas ini, gas yang digunakan adalah campuran dari gas Oksigen (O2)

dan gas bahan bakar yakni gas asitilen. Gas ini memiliki kelebihan

dibandingkan gas bahan bakar lain, yakni dapat menghasilkan temperature

Page 9: Laporan Praktikum Las Dan Tempa

nyala api lebih tinggi dari gas bahan bakar lainya, baik bila dicampur dengan

udara ataupun Oksigen.

Prinsip kerjanya yakni pembakaran yang dilakukan pada campuran gas

tersebut akan menghasilkan panas yang dapat diatur tinggi rendahnya untuk

menghasilkan pembakaran yang baik. Kemudian pengelasan dilakukan dengan

cara memanaskan logam yang akan dilas hingga bagian logamnya mencair

dengan mnggunakan nyala api yang keluar dari brander.

Ada tiga macam nyala api pada las aitilen, antara lain:

a) Nyala api netral

Perbandingan yang sama antara gas asitilen dengan gas oksigen yang

menghasilkan api berwarna biru kejinggaan pada kerucut dan warna

putih kemilau agak kehijauan pada inti.

b) Nyala api oksidasi

Perbandingan oksigen lebih dominan daripada gas asitilen sengga

menghasilkan api berwarna jingga keunguan pada kerucut dan warna

putih keunguan pada inti.

c) Nyala api reduksi/ karburasi

Perbandingan gas asitilen lebih dominan daripada oksigen sehingga

menghasilkan api berwarna biru pada bagian luar dan putih pada

bagian inti.

Instalasi pada las asitilen dapat dilihat seperti pada gambar berikut:

Gambar 1.13 Instalasi las asitilen

Page 10: Laporan Praktikum Las Dan Tempa

Perlengkapan yang diperlukan pada proses pengelasan berlangsung

adalah sebagai berikut :

a) Tabung gas

Berfungsi untuk menampung gas. Antara gas oksigen dan gas asitilen

memiliki ukuran tabung yang berbeda, umumnya dapat dibedakan melalui

kode warna yang ada pada tabung itu dan biasanya pada tabung yang berisi

gas asitilen ukurannya lebih kecil.

Gambar 1.14 tabung gas

b) Katup Tabung

Berfungsi untuk mengatur keluarnya gas dari dalam tabung. Katup pada tabung

gas oksigen biasanya dibuat dari material kuningan, sedangkan untuk tabung gas

asitilen katupnya terbuat dari material baja.

Gambar 1.15 katup gas

c) Regulator

Berfungsi untuk mempertahankan besarnya tekanan kerja selama proses

pengelasan atau pemotongan. Pada regulator terdapat saluran masuk, katup

Page 11: Laporan Praktikum Las Dan Tempa

pengaturan tekan kerja, katup pengaman, alat pengukuran tekanan tabung,

dan katup pengatur keluar gas menuju selang.

Gambar 1.16 regulator

d) Selang gas

Berfungsi untuk menyalurkan gas dari regulator ke brander. Selang ini

harus tahan terhadap tekanan tinggi agar tidak mudah bocor.

Gambar 1.17 selang gas

e) brander

Berfungsi sebagai pencampur gas oksigen dan gas asitilen, serta sebagai

pembentuk nyala api di ujung nosel.

Gambar 1.18 brander

f) Pematik Api Las (Korek Api)

Berfungsi untuk menyalakan api las pada ujung nozzle.

Page 12: Laporan Praktikum Las Dan Tempa

Gambar 1.19 Pematik api las

C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Praktek Las

1. Keselamatan kerja terhadap bahaya aliran listrik

Tegangan dan arus listrik yang tinggi dapat membahayakan keselamatan,

maka haruslah selalu bersikap hati-hati dalam proses pengelasan. Untuk

mencegahnya maka dapat menggunakan pelindung diri berupa sarung

tangan, safety shoes, dan wearpack.

2. Keselamatan dan kesehatan kerja terhadap bahaya cahaya las

Cahaya inframerah dan ultraviolet yang timbul dari proses pengelasan

sangatlah berbahaya bagi mata. Untuk mencegahnya maka dapat

menggunakan topeng las/ kaca mat alas, agar mata tidak melihat cahaya las

tersebut secara langsung.

3. Keselamatan kerja terhadap bahaya kebakaran

Pada proses pengelasan akan timbul percikan bunga api yang memijar dan

bersuhu tinggi, apabila percikan tersebut mengenai benda yang mudah

terbakar maka akan menimbulkan api bahkan dapat terjadi kebakaran.

Untuk mencegahnya mka jauhkan benda yang mudah terbakar dari area

pengelasan dan sediakan tabung pemadam untuk mngatasi apabila ada

kebakaran.

4. Alat Pelindung Diri

Page 13: Laporan Praktikum Las Dan Tempa

Gambar 1.20 pakain kerja las

a) Helm Las

berfungsi untuk melindungi muka dan mata dari sinar las (sinar ultra

violet dan ultra merah) yang dapat merusak kulit maupun mata

Gambar 1.21 Helm Las

b) GLOVESSBerfungsi untuk melindungi tangan dari percikan bunga api, aliran listrik dan panas saat pengelasan.

1.22c) APRON/ Wearpack

Berfungsi untuk melindungi badan dari percikan bunga api.

Gambar 1.23 apron

Page 14: Laporan Praktikum Las Dan Tempa

Gambar 1.24 wearpack

d) SAFETY shoesBerfungsi untuk melindungi kaki dari jatuhnya benda tajam dan panas.

Gambar 1.24 safety shoes

Page 15: Laporan Praktikum Las Dan Tempa

BAB II

PEMBUATAN BENDA KERJA

A. Las Listrik

1. Alat dan Bahan

a) Alat

1) Las listrik (mesin las)

2) Meja Las

3) Pemegang Elektroda/ holder

4) Elektroda

5) Klem Massa

6) Tang jepit

7) Palu Terak

8) Sikat baja

9) Helm Las

b) Bahan

1) Plat besi dengan ukuran 100mm x 25mm x 4mm

Gambar 2.1 Plat besi

2) Pipa besi dengan ukuran pangjang = 50mm, diameter = O40mm

Gambar 2.2 pipa besi

2. Proses Kerja

a. Membuat Rigi-rigi

1) Siapkan alat dan benda kerja

2) Nyalakan mesin las, kemudian atur arus listrik agar sesuai dengan proses pengelasan tersebut

3) Letakkan benda kerja di atas meja las

4) Pasang elektroda pada Pemegang Elektroda/ holder

Page 16: Laporan Praktikum Las Dan Tempa

5) Goreskan ujung elektroda pada meja kerja yang berguna untuk menimbulkan busur listrik pada elektroda

6) Mulai pengelasan membuat rigi-rigi pada benda kerja dengan posisi badan dan elektroda yang benar.

7) Setelah selesai, masukkan benda kerja ke dalam air

8) Setelah dingin, angkat dan bersihkan terak pada benda kerja dengan menggunakan palu terak dan sikat baja

Gambar 2.3 rigi-rigi las

b. Menyambung datar

1) Siapkan alat dan 2 plat besi

2) Nyalakan mesin las dan atur besar arus listriknya

3) Letakkan 2 plat benda kerja tersebut di atas meja las dengan posisi sejajar

4) Pasang elektroda pada Pemegang Elektroda/ holder

5) Goreskan ujung elektroda pada benda kerja yang berguna untuk menimbulkan busur listrik pada elektroda dan untuk membuat titik pada ujung sambungan benda kerja

6) Setelah dititik, las/ sambung benda kerja dengan gerakan elektroda melingkar sehingga sambungan las dapat terbentuk dengan baik

7) Setelah selesai, masukkan benda kerja ke dalam air

8) Setelah dingin, angkat dan bersihkan terak pada benda kerja dengan menggunakan palu terak dan sikat baja

Gambar 2.4 menyambung datar

c. Menyambung siku

1) Siapkan alat dan 2 plat besi yang akan dilas

2) Nyalakan mesin las dan atur besar arus listriknya

3) Atur 2 plat benda kerja tersebut dalam posisi tegak lurus pada ujung masing-masing plat

Page 17: Laporan Praktikum Las Dan Tempa

4) Pasang elektroda pada Pemegang Elektroda/ holder

5) Goreskan ujung elektroda pada benda kerja yang berguna untuk menimbulkan busur listrik pada elektroda

6) Sebelum mulai mengelas buat titik las pada kedua ujung pertemuan plat yang sudah diposisikan tegak lurus

7) Setelah dititik, mulai pengelasan dengan posisi benda kerja membentuk huruf V agar cairan elektroda dapat masuk ke area yang akan dilas dan menempel dengan sempurna

8) Setelah selesai, masukkan benda kerja ke dalam air

9) Setelah dingin, angkat dan bersihkan terak pada benda kerja dengan menggunakan palu terak dan sikat baja

Gambar 2.5 menyambung siku

d. Menyambung alur T

1) Siapkan alat dan 2 plat besi yang akan dilas

2) Nyalakan mesin las dan atur besar arus listriknya

3) Atur sebuah plat benda kerja dalam posisi tegak lurus di tengah plat lainnya sehingga terbentuk huruf T

4) Pasang elektroda pada Pemegang Elektroda/ holder

5) Sebelum mulai mengelas buatlah titik las pada kedua ujung pertemuan plat

6) Setelah dititik, mulai pengelasan dengan posisi benda kerja membentuk huruf V agar cairan elektroda dapat masuk ke area yang akan dilas sehingga dapat menempel dengan sempurna

7) Lakukan pengelasan tersebut pada sisi sebaliknya

8) Setelah selesai, masukkan benda kerja ke dalam air

9) Setelah dingin, angkat dan bersihkan terak pada benda kerja dengan menggunakan palu terak dan sikat baja

Gambar 2.6 menyambung alur T

e. Menyambung 2 pipa

Page 18: Laporan Praktikum Las Dan Tempa

1) Siapkan alat dan 2 pipa

2) Nyalakan mesin las dan atur besar arus listriknya

3) Atur 2 pipa benda kerja tersebut dengan posisi menumpuk (atas dan bawah)

4) Pasang elektroda pada Pemegang Elektroda/ holder

5) Sebelum mengelas menyeluruh, buat las titik sekitar 4-8 titik las agar benda kerja menjadi satu bagian (menempel)

6) Mulai pengelasan dengan memutar benda kerja secara perlahan, hingga semua bagian telah dilas

7) Setelah selesai, masukkan benda kerja ke dalam air

8) Setelah dingin, angkat dan bersihkan terak pada benda kerja dengan menggunakan palu terak dan sikat baja

Gambar 2.7 menyambung 2 pipa

f. Menyambung Plat dan Pipa

1) Siapkan alat dan bahan/ benda kerja (plat dan pipa)

2) Nyalakan mesin las dan atur besar arus listriknya

3) Atur dan letakkan benda kerja salam posisi tegak lurus (seperti pada gambar)

4) Pasang elektroda pada Pemegang Elektroda/ holder

5) Sebelum mengelas menyeluruh, buat las titik pada beberapa bagian agar benda kerja menjadi satu bagian (menempel)

6) Mulai pengelasan dengan memutar benda kerja secara perlahan sambil menggerakkan elektroda sehingga benda kerja dapat dilas

7) Setelah selesai, masukkan benda kerja ke dalam air

8) Setelah dingin, angkat dan bersihkan terak pada benda kerja dengan menggunakan palu terak dan sikat baja

Gambar 2.8 menyambung plat dan pipa

B. Las Asitilen

Page 19: Laporan Praktikum Las Dan Tempa

1. Alat dan Bahan

a) Alat

1) Tabung gas oksigen dan asitilen

2) Regulator

3) Selang gas

4) Brander

5) Pematik Api Las (Korek Api)

6) Kunci inggris

7) Tang

8) Palu terak

9) Sikat baja

10) Jarum pembersih lubang brander

11) Meja las

b) Bahan

1) Plat berukuran 100mm x 25mm x 4mm

2. Proses Kerja

a) Melelehkan benda kerja (membuat rigi-rigi)

1) Siapkan alat dan bahan/ benda kerja

2) Letakkan plat di atas meja las

3) Buka kran pada regulator dengan menggunakan kunci inggris dan atur tekanan kerja masing-masing tabung gas

4) Buat nyala api dengan mengatur gas asitilen dahulu kemudian dilanjutkan mengatur gas oksigen hingga mendapatkan nyala api yang baik

5) Setelah nyala api terbentuk, kemudian lakukan pengelasan membuat rigi-rigi las. Caranya yakni panaskan benda kerja sampai benda kerja berwarna merah terang dan muncul cairan

Page 20: Laporan Praktikum Las Dan Tempa

(benda yang mencair), lalu dorong cairan ini dengan gerakan melingkar hingga pengelasan selesai dan rigi-rigi las terbentuk.

6) Setelah pengelasan selesai, matikan nyala api dengan menutup aliran gas, dapat melalui katup pada brander maupun katup pada tabung gas

7) Setelah selesai, masukkan benda kerja ke dalam air

8) Setelah dingin, angkat dan bersihkan kotoran dengan menggunakan sikat baja

Gambar 2.9 mmbuat rigi-rigi las

b) Menyambung dua plat

1) Siapkan alat dan plat yang akan dilas

2) Letakkan 2 plat benda kerja tersebut di atas meja las dengan posisi sejajar

3) Buka kran pada regulator dengan menggunakan kunci inggris dan atur tekanan kerja masing-masing tabung gas

4) Buat nyala api dengan mengatur gas asitilen dahulu kemudian dilanjutkan mengatur gas oksigen hingga mendapatkan nyala api yang baik

5) Setelah nyala api terbentuk, kemudian lakukan pengelasan yang awalnya panasi bagian ujung plat hingga berwarna kemerahan dan benda kerja mencair

6) Kemudian dorong cairan tersebut secara perlahan dengan menggunakan nyala api dan tambahkan bahan tambah untuk mengisi dan mengatur masuknya cairan las pada bagian yang disambung sehingga pengelasan dapat terbentuk

7) Setelah pengelasan selesai, matikan nyala api dengan menutup katup asitilen dan oksigen pada brander secara perlahan

8) masukkan benda kerja ke dalam air

9) Setelah dingin, angkat dan bersihkan kotoran menggunakan sikat baja

Gambar 2.10menyambung 2 plat

Page 21: Laporan Praktikum Las Dan Tempa

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Las listrik merupakan salah satu cara penyambungan logam dengan

menggunakan elektroda sebagai logam pengisi. Prinsip kerjanya yakni

mencairkan logam pengisi menggunakan sumber panas dari busur api listrik,

yang kemudian diarahkan pada sambungan logam yang akan dilas. Dalam

proses pengerjaan membuat rigi-rigi, menyambung datar, menyambung siku,

menyambung alur T, menyambung pipa, dan menyambung plat dengan pipa

sangatlah memerlukan ilmu menegenai teknik pengelasan dan londisi tubuh

yang fit.

Las asitilen adalah teknik penyambungan logam dengan menggunakan

panas dari gas C2H2 yang dicampur dengan gas O2. Dalam pengerjaan

melelehkan plat dan menyambung plat memang cukup lama dan membutuhkan

kesabaran. Prinsip kerjanya yakni campuran antara gas oksigen dan gas asitilen

dengan perbandingan yang sesuai kemudian muncul nyala api yang digunakan

untuk memanasi benda kerja dan bisa juga ditambahkan bahan tambah. Karena

gas daklam tabung adalah udara bertekanan dan mudah terbakar maka pada

proses kerjanya harus mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja yang

lebih teliti.

B. Saran

1. Dalam mengelas haruslah mengutamakan keselamatan dan kesehatan

kerja

2. Menggunakan alat pelindung diri yang sesuai standar

3. Jangan terlalu banyak bercanda datat praktek berlangsung

4. Lebih sering berlatih agar dapat menguasai teknik dengan benar dan

mendapatkan feel pada saat pengelasan

5. Fasiltas bengkel lebih ditingkatkan, seperti kualitas alat dan jumlah

bahan yang digunakan dalam praktek

Page 22: Laporan Praktikum Las Dan Tempa

DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia las listrik dan gas

Kamissore.blogspot.com kerja las listrik dan gas

Hendraapex.blogspot.com teknik las asitilen

____. 2014. “Beberapa Macam dan Jenis Elektroda”. (Online). Diakses dari http://arsitekdansipil.blogspot.com/2014/06/beberapa-macam-dan-jenis-elektroda-cara.html

____. 2014. “Perlatan Las Listrik beserta Fungsinya”. (Online). Diakses dari http://maskurmuslim.blogspot.com/2014/01/peralatan-las-listrik-beserta-bungsinya.html

http://caramengelas.blogspot.com/http://lek-lut16.blogspot.com/2014/03