pengecoran dan tempa

11
 LAPORAN PRAKTIKUM TEMPA DAN PENGECORAN Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktikum Pengecoran Dan Tempa Yang Dibimbing oleh Bapak MUSTAMAN Disusun oleh MOH. NURUL YAKIN 209511423899 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK MESIN PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK MESIN 2010/2011

Upload: bayan-pesek

Post on 17-Jul-2015

164 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengecoran Dan Tempa

5/14/2018 Pengecoran Dan Tempa - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengecoran-dan-tempa 1/11

 

LAPORAN PRAKTIKUM TEMPA DAN PENGECORAN

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktikum Pengecoran Dan Tempa YangDibimbing oleh Bapak MUSTAMAN 

Disusun

oleh

MOH. NURUL YAKIN

209511423899

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK MESIN

PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

2010/2011

Page 2: Pengecoran Dan Tempa

5/14/2018 Pengecoran Dan Tempa - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengecoran-dan-tempa 2/11

 

KATA PENGANTAR

Puji sukur kepada Tuhan YME karena berkat dan rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan

laporan ini dengan sebaik-baiknya. Ucapan terimakasih yang pertama saya sampaikan kepada

dosen pembimbing matakuliah Praktikum permesinan yaitu bapak Mustaman yang telahmembimbing saya dalam perkuliahan Praktikum permesinan selama 3 minggu. Yang kedua

kepada bapak ibu saya yang telah membiayai kuliah saya . selanjutnya kepada teman-teman saya

telah membantu saya dalam pratikum dan dalam penyusunan laporan ini.

Seiring perkembangan teknologi, keahlian dibidang permesinan sangat berperan dalam

industri. Semisal keahlian dalam pengecoran yang penting dalam industri pressing & forging,seperti pembuatan piston, velg, dan body. Oleh karena itu perlu adanya pengembangan

kompetensi dibidang tersebut. Para peserta didik dituntut untuk memenuhi beban kompetensidalam mata kuliah tersebut agar terbentuk individu yang kompeten dalam industry permesinan.

Dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan dalam bentuk kata-kata maupundalam penyusunan kalimat. Kritik dan saran kami perlukan untuk memperbaiki laporan laporan

berikutnya. Semoga laporan ini dapat berguna bagi yang membacanya, terimakasih.

Malang, 15 Maret 2011

Penulis

Page 3: Pengecoran Dan Tempa

5/14/2018 Pengecoran Dan Tempa - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengecoran-dan-tempa 3/11

 

 

PENGECORAN DAN TEMPA

PENDAHULUAN.

Praktikum pengecoran dan tempa yaitu sebuah matakuliah yang wajib yang harus diikuti

eloh semua mahasiswa tenik mesin. Pengecoran logam maupun tempa ini sama sama

mengunakan tungku pemanas yang membedakan adalah suhu peleburanya yang berbeda kalupengecoran itu meleburkan sampai titik pencairan logam hingga menjadi cair Dan setelah itu

dituangakan ke cetakan. Sedangkan tempa yaitu memanaskan benda kerja sampai mendekatisuhu peleburanya ini bertujuan untuk memudahkan proses pembentukan benda tersebut. Setelah

itu dipukul pukul dalam pembemtukanya. Pengecoran maupun tempa ini memerlukanketerampilan khusus dalam pengerjaanya, Apa bila kita tidak hati-hati maka bahaya akan

mengancam kita.

PENGECORAN LOGAM

Pengecoran logam adalah proses pembentukan suatu bagian dari logam dimana logam yang akan

di bentuk , dicairkan terlebih dahulu didalam dapur pelebur pada temperature tertentu kemudian

dituangkan kedalam rongga cetak yang telah dipersiapkan sebelumnya.

Ada 4 faktor yang berpengaruh atau merupakan cirri dari proses pengecoran, yaitu :1. Adanya aliran logam cair kedalam rongga cetak 2. Terjadi perpindahan panas selama pembekuan dan pendinginan dari logam dalam cetakan

3. Pengaruh material cetakan

4. Pembekuan logam dari kondisi cair

Kebanyakan pasir yang digunakan dalam pengecoran adalah pasir silika (SiO2). Pasir merupakanproduk dari hancurnya batu-batuan dalam jangka waktu lama. Alasan pemakaian pasir sebagai

bahan cetakan adalah karena murah dan ketahanannya terhadap temperature tinggi. Ada dua

  jenis pasir yang umum digunakan yaitu naturally bonded (banks sands) dan synthetic (lake

sands). Karena komposisinya mudah diatur, pasir sinetik lebih disukai oleh banyak industri

pengecoran.Pemilihan jenis pasir untuk cetakan melibatkan bebrapa factor penting seperti bentuk dan ukuran

pasir. Sebagai contoh , pasir halus dan bulat akan menghasilkan permukaan produk yangmulus/halus. Untuk membuat pasir cetak selain dibutuhkan pasir juga pengikat (bentonit atau

clay/lempung) dan air. Ketiga Bahan tersebut diaduk dengan komposisi tertentu dan siap dipakai

sebagi bahan pembuat cetakan.

Page 4: Pengecoran Dan Tempa

5/14/2018 Pengecoran Dan Tempa - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengecoran-dan-tempa 4/11

 

 

Langakah Langkah Proses Pengecoran Logam

1.  Pembuatan pola dan rangka cetak 

a.  Pola adalah benda tiruan yang menyerupai benda aslinya dan bentuknya agak lebih

besar, dengan perhitungan angka penyusutanya. Bahan pola bias terbuat dari kayu,logam gypsum dan lilin.

Pemilihan material pola tergantung pada bentuk dan ukuran produk cor, akurasi

dimensi, jumlah produk cor dan jenis proses pengecoran yang digunakan

Gambar. 1.1 gambar pola gambar 1.2 cetakan pola

Dalam proses pembuatan pola terlebih dahulu kita membuat gambar pola gambarpola inilah yang kita pergunakan untuk membuat cetakan pola yang kita buat dari

stero foam

gambar 1.3 kerangka pola. Gambar. 1.4 pembentukan pola.

setelah cetakan jadi selanjutnya kita membuat kerangka kawat yang berfungsi sebagai

penguat pola. Setelah kawat jadi maka kita letakan kawat tersebut di celah celah

seterofoam yang sudah kita buat dan kemudian tuangkan adona gipsum dan tunggugypsum mengering yaitu 1-2 hari.(gambar. 1.3)

Proses selanjutnya pembentukan pola (menyayat) pola yang sudah kita cetak yaitumembuat tirus pada masing masing sisi dan pada ujung sudut kita buat jari jari, ini

bertujuan agar pada saat kita membuat cetakan di pasir tidak rontok karena per

mukaanya yang kurang tirus dan kurang halus.(lihat gambar. 1.4)

Page 5: Pengecoran Dan Tempa

5/14/2018 Pengecoran Dan Tempa - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengecoran-dan-tempa 5/11

 

b.  Rangka cetak terbuat dari kayu yang dibentuk persegi. Fungsinya dipergunakan untuk 

Gambar 1.5 (rangka cetak) Gambar 1.6 proses pembuatan rongga cetak 

membuat rongga cetak, cara membuat rongga cetak yaitu rangka cetak diletakan

dilandasan kemudian dipasang model dan dimasukannya pasir cetak sambilditumbuk-tumbuk berkali kali srtelah padat, rangka cetak dibalik dan kemudian

diambil modelnya.2.  Tahap Pembuatan Pasir Cetak Dan Cetakan Pasir

a.  Bahan pasir cetak yang sering digunakn dalam proses pengecoran logam adalah pasirsilica. Besar kecilnya ukuran butiran pasir silica ditentukan suatu mehs, semakin

besar ukuran mehs ukuran butiran pasir semakin halus. Untuk proses pengecoranlogam fero mehs berkisar antara 40 mehs <100 mehs. Sedangkan untuk non fero

berkisar diatas 100 mehsPersyaratan pasir yang baik untuk membuat produk tunaan/coran untuk cetakan pasir

basah.

  Butiran pasir harus membentuk kurva normal  Butiran pasir memiliki temperature leleh tinngi

  Butiran pasir membentuk campuran antara bersudut dan bulat permukaanya.b.  Cetakan pasir

Cetakan pasir merupan rongga cetak dari bekas model yang ditanam kedalampasirkemudian rongga tersebut diisi dengan cairan logam. pasir yang kami gunakan

dalam proses pengecoran yaitu jenis cetakan pasir basah. Yang memiliki komposisi

sebagai berikut.

-  Pasir silica ( 80% - 90%)

-  Bentonit ( 10% - 15%)

-  Air ( 4% -5%)

-  Bahan penolong (grafit) (2% - 3%)

3.  Proses Peleburan Logam

Adalah mencairkan logam dalam sebuah tungku sampai titik leburnya. Pada umumnyauntuk logam fero mendidih pada suhu 1300  – 1500

0c peralatan yang digunakan adalah

dapur kopula sedangkan untuk non fero yaitu dapur kowi yang yaitu melebur pada suhu

650 – 900 0c.

Peleburan logam merupakan aspek terpenting dalam operasi-operasi pengecoran karena

berpengaruh langsung pada kualitas produk cor. Pada proses peleburan, mula-mulamuatan yang terdiri dari logam, unsur-unsur paduan dan material lainnya seperti fluks

dan unsur pembentuk terak dimasukkan kedalam tungku. Fluks adalah senyawa inorganic

Page 6: Pengecoran Dan Tempa

5/14/2018 Pengecoran Dan Tempa - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengecoran-dan-tempa 6/11

 

yang dapat “membersihkan” logam cair dengan menghilangkan gas-gas yang ikut terlarut

dan juga unsur-unsur pengotor (impurities). Fluks memiliki beberpa kegunaan yangtergantung pada logam yang dicairkan, seperti pada paduan alumunium terdapat cover

fluxes (yang menghalangi oksidasi dipermukaan alumunium cair),. Cleaning fluxes,

drossing fluxes, refining fluxes, dan wall cleaning fluxes

Tungku-tungku peleburan yang biasa digunakan dalam industri pengecoran logam adalahtungku busur listrik, tungku induksi, tungku krusibel, dan tungku kupola. Karakteristik 

masing-masing tungku peleburan adalah

Lankah- langkah prosese peleburan logam yaitu;

1.  Menyiapkan bahan bakar bahan bakar yang didunaakan yaitu minyak tanah.

2.  Menyiapkan dapur kowi.3.  Memasang kowi didalam dapur

4.  Memasang burner dalam dapur, burner adalah alat yang digunakan untuk 

menyenburkan api kedalam kowi.

5.  Memanaskan mulut burner dengan perapian

6. Membuka kran saluran minyak tanah ditangki, apabila terdapat semburan api berartibertanda dapur mulai opersi dalam upaya untuk memanasi kowi.

7.  Apabila kowi sudah memerah bahan yang ingin dicairkan dimasukan secara hati-hati

dan secara continu sampai cairan logam penuh di dalam kowi.

Gambar. 1.7 memasukan bahan yang igin dicairkan.

8.  Apabila sudah mencair b uang kerak pada logam kemudian lakukan penuangan.

Proses penuangan harus dilakukan hati hati dan cepat apabial tidak cepat maka logam

akan segera dingin dan tidak bias dicetak lagi

Gambar . 1.8 penuangan logam

Page 7: Pengecoran Dan Tempa

5/14/2018 Pengecoran Dan Tempa - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengecoran-dan-tempa 7/11

 

Setelh dilakukan penuangan tunggu 30 -60 menit biarkan logam dingin kemudian

angakt cetakan.Maka hasilnya kita peroleh seperti gambar

disamping ini, ini belum selesai kita harus

melakukan tahap selanjutnya yaitu mengerinda

dan mengikir permukaan yang kurang rata atausisi sisi yang yang belum rata. Setelh itu kita

melakukan pendempulan pada permukaan yang

berluabang akibat pengecorang yang kurangbaik.

Gambar. 1.9 finising hasil cetakan

4.  PENEMPAANMenempa adalah suatu pekerjaan membentuk, memendekkan atau memanjangkan dan

melengkungkan benda kerja logam dalam keadaan panas dengan jalan pemukulan ataudengan cara penekanan lain. Tujuan dari pemanasan ialah agar benda itu menjadi lunak,

sehingga mudah dibentuk atau dikerjakan. Pada umumnya bahan- bahan yang dapat

ditempa adalah paduan ferro (besi baja) serta logam-logam non ferro.

Bahan bakar diperlukan untuk memanaskan benda kerja dalam Dapur Tempa.

Pemakaiannya tergantung dari jenis Dapur Tempa yang digunakan. Faktor-faktor dalammemilih bahan bakar adalah:

a. Nilai pembakarnya tinggi (lihat tabel).b. Debu dari sisa pembakaran yang terjadi sedikit sekali.

c. Bahan bakar harus ekonomis dan mudah didapat.

d. Efisiensi dalam melakukan pengerjaan.Bahan bakar padat yang biasa digunakan adalah arang kayu, batu bara dan kokas.

Sedangkan bahan bakar gas yang sering digunakan adalah gas elpiji atau gas minyak 

bumi yang dicairkan.

Tahap pembuatan kaki Setelah segala persyaratan keselamatan kerja terpenuhi,serta semua peralatan-peralatan yang akan dipergunakan telah siap untuk dipakai, makapekerjaan menempa sudah dapat dimulai. Dibawah ini adalah langkah-langkah dalam

menyalakan api tungku:

a.Bila batubara/kokas atau arang kayu yang tersedia dalam

bentuk yang relatif besar, Sebaiknya dipecah menjadi bentuk 

yang lebih kecil kurang lebih 1 inch3.

Page 8: Pengecoran Dan Tempa

5/14/2018 Pengecoran Dan Tempa - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengecoran-dan-tempa 8/11

 

b.Letakkan majun yang sudah dibatasi minyak tanah ditengah

tungku.c.Letakkan arang kayu secukupnya diatas majun tersebut.

d.Hidupkan blower utama untuk penghisapan asap/debu dan

kemudian api mulai dinyalakan, dengan membakar majun

tersebut.e.Hidupkanblower untuk penghembusan udara pada proses

pembakaran kedalam tungku. Bukablower handle serta atur

kebutuhan udara yang diperlukan.f.Bila arang kayu telah membara, kita mulai meletakkan kokas(batubara)

diatasnya sambil memperhatikan ”Udara” dengan mengaturblower handle, karena 

batubara akan mati atau padam bila udara terlalu besar ataupun kecil.g.Setelah kokas/batubara membara maka kita sudah dapat

memanaskan Benda Kerja pada tungku tersebut.

h.Hati-hatilah dalam pengambilan dan peletakkan benda kerja

pada tungku Usahakan NYALA API yang KONSTAN !!!.

LANGKAH LANGKAH PENEMPAAN

1.  Perancangan

Sebelum melakukan pengerjaan kita terlebih dahulu merancang bentuk kaki yang akan

kita gunakan untuk menyangga meja kita harus mengatur posisi dan keseimbangankaki

2.  Setelah menemukan rancangan yang diinginkan maka langakah selanjunya kita bentuk 

dengan memanaskan benda kerja tersebut. Dalam proses pembuatan kaki besi yang

kita gunakan adalah beton acer.

3. 

setelah proses penempaanselesai langakah selanjutny yaitu

merangakai(menyeting kaki denganmeja) dan menycrupnya dengan baut.

Gambar 1. 10 pemasangan kaki

Gambar 1. 11 penyenteran meja

Page 9: Pengecoran Dan Tempa

5/14/2018 Pengecoran Dan Tempa - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengecoran-dan-tempa 9/11

 

 

4.  Mengatur keseimbangan meja apa bial meja dalam keadaan tidak seimbang maka kita

harus membenahi sampai posisi meja seimbang.

5.  Pemasangan pengikat kaki ini bertujuan untuk memperkuat konstruksi kaki apabila terjadi

goncangan kaki maun meja tetap utuh tidak rusak.Gambar 1.12 pemasangan pengikat kaki

Page 10: Pengecoran Dan Tempa

5/14/2018 Pengecoran Dan Tempa - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengecoran-dan-tempa 10/11

 

6.  Proses pengecatan sebelum mlakukan pengecatan kita melakukan penggosokan

permukaan kaki meja untuk menghilngkan karat karat yang menem pal pada besi

sehinggacat dapat menempel.Gambar 1. 13 pengecatan

Page 11: Pengecoran Dan Tempa

5/14/2018 Pengecoran Dan Tempa - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pengecoran-dan-tempa 11/11

 

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

a)  Proses pengecoran dan tempa adalah proses kerja yang memiliki jiwa kesabaran,keuletan dan kejelian dalam pengerjaanya.

b)  Dalam proses pengecoran dan tempa mahasiswa harus memahami bagaimana cara

pengerjaanya yang benar.c)  Mahasiswa juga perlu menjaga kesehatan dan keselamatan kerja pada dirinya dan juga

rekan kerjanya serta pada alat-alat yang digunakanya. Maka dari itu mahasiswa perlu

mengenkan pakaian kerja untuk menghindari bahaya keselamatan kerja

Saran

a)  Semua pekerjaan yang kita lakukan akan berhasil apabila disertai jiwa yang

sabar,ulet,terampil dan mau bekerja keras.b)  Semua pekerjaan akan terasa mudah apabila kita tidak takut untuk mencoba lagi apa bila

terjadi kesalahan.

c)  Pada proses penempaan ada 2 macam, yaitu tempa panas dan dingin, agar hasil maksimal

gunakanlah tempa panas.