laporan praktikum hpt tahunan pkbt

12
LAPORAN PRAKTIKUM HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN TAHUNAN (BAGIAN HAMA) PENGAMATAN HAMA TANAMAN BUAH-BUAHAN KEBUN PERCOBAAN PUSAT KAJIAN BUAH TROPIKA (PKBT) TAJUR, BOGOR Oleh: Imam Khoiri (A34080034) Dosen Pengajar: Dr. Ir. Nina Maryana, M.Si DEPARTEMEN PROTEKSI TANAMAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011

Upload: imam-khoiri

Post on 04-Jul-2015

632 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Praktikum Hpt Tahunan Pkbt

LAPORAN PRAKTIKUM

HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN TAHUNAN

(BAGIAN HAMA)

PENGAMATAN HAMA TANAMAN BUAH-BUAHAN KEBUN

PERCOBAAN PUSAT KAJIAN BUAH TROPIKA (PKBT)

TAJUR, BOGOR

Oleh:

Imam Khoiri

(A34080034)

Dosen Pengajar:

Dr. Ir. Nina Maryana, M.Si

DEPARTEMEN PROTEKSI TANAMAN

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2011

Page 2: Laporan Praktikum Hpt Tahunan Pkbt

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pusat kajian buah tropika (PKBT) merupakan pusat penelitian di bawah

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat-Institut Pertanian Bogor (LPPM-

IPB) didirikan pada tahun 1996, memiliki mandat untuk mengembangkan ilmu

pengetahuan, teknologi, dan sumber daya manusia, menghasilkan varietas unggul

untuk menggerakan mata rantai agribisnis dan agroindustri buah-buahan unggulan

Indonesia. PKBT memiliki kebun percobaan di Tajur, Pasir Kuda, dan kebun

mitra (antara petani dan pengusaha) yang tersebar di beberapa daerah di Jawa

Barat.

Kebun percobaan Tajur, bogor, Jawa Barat memiliki luas sekitar 8 ha.

Berbagai macam komoditas tanaman buah-buah dikembangkan kebun percobaan

ini. Komoditas itu meliputi papaya, melon, pisang, nenas, manggis, dan salak dan

lain-lian. Berbagai komoditas yang telah disebutkan sebelumnya, telah dikelola

dan telah masuk dalam pasar buah-buahan penting yang bekerja dengan mitra

pemasaran buah-buahan dan dapat dinikmati oleh para konsumen di Bogor dan di

daerah sekitarnya.

Para jajaran pegawai PKBT dan IPB bekerja, memelihara, dan

mengembangkan kebun percobaan. Pengembangan varietas baru dan

pengembangan tanaman agribisnis buah-buahan skala nasional. Kegiatan di

lapangan meliputi kegiatan kultur teknis di lapangan sehingga tanaman tetap

terjaga siklus dan tumbuh subur berbuah dengan baik.

Di lapangan, serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) merupakan

masalah utama yang dihadapi dalam mengembangkan produksi buah-buahan

unggul di kebun ini. Serangan hama pada tanaman buah-buahan sangat merugikan

bagi petani dan pengembang agribisnis, buah yang akan dijual memiliki daya jual

yang rendah dan terkadang pasar tidak mau untuk menampungnya sebagai buah

konsumsi bagi konsumen.

Serangan hama perusak tanaman beberapa tahun terakhir membuat

beberapa komoditas penting menjadi mati pada luasan tertentu di lapangan.

Berbagai macam cara telah dilakukan untuk mencegah terjadinya kembali

serangan hama dan kemudian didukung oleh perubahan iklim di Indonesia

membuat beberapa hama serangga berkembang sangat pesat, dan upaya

pengendalian hama ini belum mencapai hasil yang memuaskan. Survei dan

pengamatan hama-hama pada beberapa tanaman sangat penting dilakukan untuk

mengetahui bioekologi dan siklus terjadinya serangan pada tanaman untuk

menanggulangi serangan hama-hama tertentu pada tahun-tahun selanjutnya.

Tujuan

Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui hama-hama umum yang

menyerang tanaman buah-buahan pada kebun percobaan PKBT Tajur, Bogor,

Jawa Barat.

Page 3: Laporan Praktikum Hpt Tahunan Pkbt

BAHAN DAN METODE

Waktu dan Tempat Pengamatan

Pengamatan hama tanaman buah-buahan dilaksanakan pada hari Kamis

tanggal 2 Juni 2011, di kebun percobaan PKBT Tajur, Bogor, Jawa Barat.

Metode Pengamatan

Komoditas tanaman yang menjadi obyek pengamatan adalah tanaman

Jambu Biji, Rambutan, Belimbing, Mangga, Manggis, Durian, Pepaya, dan Jeruk.

Metode pengamatan dilakukan dengan pengamatan dan pencarian hama pada

masing-masing tanaman secara acak dan cermat, dengan lensa pembesar untuk

mengamati serangga yang berukuran kecil, menggunakan kamera digital sebagai

alat dokumentasi, buku dan alat tulis sebagai alat pencatat nama-nama hama yang

menyerang tanaman.

Page 4: Laporan Praktikum Hpt Tahunan Pkbt

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hama-hama tanaman buah-buahan adalah salah satu faktor penghambat

produksi buah-buahan yang bagus dan bermutu tunggi. Untuk mengetahui hama

yang menyerang tanaman buah-buahan maka dilakukan pengamatan. Berdasarkan

pengataman, hama-hama tanaman buah-buahan di kebun percobaan PKBT Tajur,

Bogor, pada komoditas tanaman Jambu Biji, Rambutan, Belimbing, Mangga,

Manggis, Durian, Pepaya, dan Jeruk, dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Hama Tanaman Jambu Biji

Hama-hama umum yang menyerang tanaman Jambu biji meliputi hama

kutu kebul Aleurodicus sp. (Hemiptera: Aleyrodidae) yang menyerang daun, lalat

buah Bactrocera spp. (Diptera: Tephritidae) menyerang buah, ulat kantung

Pteroma pendula (Lepidoptera: Psychidae), dan Trabala sp. (Lepidoptera:

lasiocampidae). Hama yang ditemukan pada saat pengamtan di pertanaman Jambu

Biji adalah hama ulat kantung Pteroma pendula (Lepidoptera: Psychidae).

Keluarga Psychidae ini membentuk kantung

dan tinggal di dalamnya sampai dewasa. Hama ini

bergerak dengan bergerak mengeluarkan kepala

dan sebagian dadanya. Bentuk kantungnya

bermacam-macam. Ada yang kecil dan sempit serta

ada pula yang besar dan longgar. Jika ulat

bertambah besar, kantung bagian mukanya juga

diperbesar dan diperpanjang untuk keperluan

menggantung saat tidak berjalan. Warna kantung

ini hitam kelabu (Pracaya 2007).

Pteroma pendula (Lepidoptera: Psychidae) merupakan kelompok ulat

kantung yang menyerang tanaman Jambu Biji bagian daun. Spesies ini juga

menyerang tanaman tanaman kelapa sawit, pada tahun 1956 terjadi ledakan

populasi di perkebunan kelapa sawit Malaysia. Siklus hidup P. pendula pendek,

spesies ini membuat kokon dengan panjang 8-10 mm, berbentuk krucut panjang,

menggantung pada benang panjang (Kalshoven 1981).

2. Hama Tanaman Rambutan

Hama-hama umum yang menyerang tanaman Rambutan di antaranya

adalah: Exallomochlus hispidus (hemiptera: Pseudococcidae) menyerang buah

rambutan, Endoclita sp. (Lepidoptera: Hepialidae) menyerang batang, Ulat bulu

(Lepidoptera: Lymantriidae), Trips (Thysanoptera: Thripidae), Psocoptera, Ulat

skipper (Lepidoptera: Hesperidae), slug, ulat Arctiidae, kutu perisai (Hemiptera:

Diaspididae), dan Endoclita sereceus (Lepidoptera: Hepialidae). Beberapa hama

yang ditemukan saat di lapangan adalah Ulat bulu (Lepidoptera: Lymantriidae),

Trips (Thysanoptera: Thripidae), Psocoptera, Ulat skipper (Lepidoptera:

Hesperidae), slug, ulat Arctiidae, kutu perisai (Hemiptera: Diaspididae), dan

Endoclita sereceus (Lepidoptera: Hepialidae).

Ulat bulu (Lepidoptera: Lymantriidae), larva memiliki setae tebal sekunder

berumbai-rumbai, kira-kira memiliki 4 rambut dorsal yang pendek tebal atau

Page 5: Laporan Praktikum Hpt Tahunan Pkbt

rambut-rambut pensil, 2 bagian berwarna pada

dorsal yang berkelenjar terletak pada segmen ke-

6 dan ke-7, berbagai macam spesies memiliki

rambut urtikarial. Sebagian besar fitofag dan

banyak dijumpai pada tanaman bersemak dan

pohon-pohon (terkadang di palm). Pembentukan

pupa terjadi di dalam anyaman serat membentuk

kokon, rambut-rambut, dan setae. Serangga

jantan memiliki antenna bipektinat, dan betina memiliki karakteristik bagian anal

berambut, rambut-rambut sengaja dirontokkan untuk menutupi telur. Serangga

dewasa sedikit samar-samar. Sayap dilipat ketika hinggap istirahat. Ketika ulat

bulu berkembang pesat, dapat menjadi hama yang merugikan. Spesies yang dapat

menyerang adalah: Orgyia postica, Dasychira inclusa, Eproctis virguncula, dan

E. scintillans (Kalshoven 1981). Trips (Thysanoptera: Thripidae), kelompok Trips yang dapat menyerang

adalah Heliothrips haemorrhoidalis dan Selenothrips rubrocinctus. Heliothrips

haemorrhoidalis merupakan Trips polifag, spesies kosmopolitan, merusak daun-

daun tanaman budidaya. Reproduksi adalah partenogenetik, betina berbaring

menutupi 50 telur. Nimfa berwarna kehijauan memiliki antenna yang kecil.

Hidup pada kelembaban 85%, berkembang biak pada suhu optimum 26-28 °C.

perkembangan dari telur hingga dewasa membutuhkan waktu 33 hari.

Selenothrips rubrocinctus pada tiga segmen abdomen pertama menunjukkan

seperti berkas berwarna merah pada fase nimfa (Kalshoven 1981).

Psocoptera, memiliki panjang 1-10 mm dan dikeliling ciri khas tertentu,

kepala yang selalu bergerak, antenna panjang, pterototaks yang lebar, secara

umum dapat ditemukan pada tanaman yang mati,

kulit kayu, dan lain-lain, sebagai musuh alami.

Skiper Hesperidae, banyak spesies berwarna

cokelat gelap diikuti kuning emas atau pada

bagian sayap ada jendela transparan. Serangga ini

keluar pada siang dan senja. Sekitar 80% genus

karterpilar menyerang daun dari monokotiledon

daun yang menjadi tempat mencari makannya.

Serangga ini memiliki lapisan lilin. Lilin menutupi pupa dan dapat ditemukannya

di daun (Davidson, Peairs 1966).

Slug merupakan kelompok dari Moluska,

kerusakan utama yang terjadi adalah pada tanaman

yang berukuran pendek, secara umum slug dapat

menyerang tanaman perkebunan. Ulat Arctiidae (ordo

Lepidoptera), larva dari keluarga ini biasanya memiliki

ciri khas setae tebal yang menutupinya, membuat

terlihat berbulu lembut. Kelompok serangga ini

merupakan polifag, tubuh diselimuti setae, diselangi

anyaman-anyaman, membuat kokon pupa terlihat lebih

tebal. Ngengat nokturnal dengan warna yang menarik,

tertarik cahaya. Apabila istirahat, sayap akan

membentuk benutk segitiga yang terbatas bentuknya,

Page 6: Laporan Praktikum Hpt Tahunan Pkbt

telur banyak diproduksi.

Kutu perisai (Hemiptera: Diaspididae), berukuran kecil. Serangga betina

seperti tameng atau perisai sejak dari fase nimfa. Telur-telur diletakkan di bawah

perisai. Jantannya berpupa dan sebagian besar ditemukan di dalam kelompok

tersendiri. Ukuran dapat menjadi sangat lebat dan tersebar rata di permukaan daun

dan bagina tanaman jaringan tidak mengeluarkan embun madu.

Endoclita sericeus (Lepidoptera:

Hepialidae). Menurut Kashoven (1981), spesies ini

didiskripsikan dari India. Batang digerek, disebut

penggerek cincin, terjadi di tanaman kayu yang

dibudidaya di Jawa. Larva muda berwarna krem dan

hidup pada ranting di atas tanah di bawah semak-

semak. Separuh hidupnya karterpilar berpindah dari

semak-semak ke tanaman muda, menggerek ke

dalam batang utama atau bagian yang lebih tinggi. Di lain waktu, larva berubah

warna menjadi hitam cerah, bagian segmen toraks membentuk kitin. Serangga ini

jarang sekali menyerang diameter yang melebihi 6 cm. untuk masuk, larva

mengebor batang menuju ke arah bawah kemudian menuju ke bagian atas batang.

larva hidup nocturnal dan memakan ranting di bawah sisa-sisa gerekan. Pupa

terjadi di dalam jaringan terowongan gerekan berwarna putih. Sebelum terjadi saat

yang bahaya, pupa bergerak-gerak jalan tengah untuk keluar dan membuka.

Ketika istirahat ngengat menutup sayapnya, tungkai depannya sangat berambut-

rambut, menyerupai rumbai daun atau seperti laba-laba.

3. Hama Tanaman Belimbing

Hama umum menyerang belimbing adalah lalat

buah Bactrocera spp. (Diptera: Tephritidae) dan

penggerek buah (Lepidoptera: Pyralidae). Di lapangan,

di temukan penggerek buah (Lepidoptera: Pyralidae),

ulat kantung (Lepidoptera: Psychidae), Trips

(Thysanoptera: Thripidae). Ditemukan juga predator

laba-laba, Neanuridae (Colembola), dan parasitoid

Hymenoptera (pada gambar sebelah kanan ditunjukkan oleh tanda panah merah.

Penggerek buah (Lepidoptera: Pyralidae), spesies

yang dapat menyerang belimbing adalah Tirathaba

ruptilinea, terdapat di Asia Tenggara. Di Jawa ditemukan

pada buah kopi, buah muda dari rambutan, Ricinus,

durian, bermacam-macam buah. Sayap bagian depan

ngengat berwarna kehijauan, sayap belakang berwarna

hitam kecokelatan, panah merah menunjukan serangan

larvanya. Ulat kantung (Lepidoptera: Psychidae)

melalukan proses makan di dalam kantungnya dan telah

dijelaskan sebelumnya pada hama tanaman jambu biji.

Trips (Thysanoptera: Thripidae) telah dijelaskan pada hama Trips pada tanaman

rambutan, ditemukan predator dari Psocoptera.

4. Hama Tanaman Mangga

Page 7: Laporan Praktikum Hpt Tahunan Pkbt

Hama-hama pada tanaman mangga adalah: penggerek ranting

Rhytododera simulans (Coleoptera: Cerambycidae), penggerek ranting dan buah

Noorda albizonalis (Lepidoptera: Pyralidae), Penggerek buah (Coleoptera:

Curculionidae), Penjalin daun (Lepidoptera: Pyralidae), dan wereng mangga

(Hemiptera: Membracidae), ulat bulu (Lepidoptera: Limantriidae).

Ulat bulu yang di temukan pada

tanaman mangga di lapangan spesiesnya belum

bisa dipastikan, dapat Limatria biatrix seperti

yang ditemukan di daerah Probolinggo, Jawa

Timur. larva memiliki setae tebal sekunder

berumbai-rumbai, kira-kira memiliki 4 rambut

dorsal yang pendek tebal atau rambut-rambut

pensil, 2 bagian berwarna pada dorsal yang

berkelenjar terletak pada segmen ke-6 dan ke-

7, berbagai macam spesies memiliki rambut urtikarial. Sebagian besar fitofag dan

banyak dijumpai pada tanaman bersemak dan pohon-pohon (terkadang di palm).

Pembentukan pupa terjadi di dalam anyaman serat membentuk kokon, rambut-

rambut, dan setae. Serangga jantan memiliki antenna bipektinat, dan betina

memiliki karakteristik bagian anal berambut, rambut-rambut sengaja dirontokkan

untuk menutupi telur. Serangga dewasa sedikit samar-samar. Sayap dilipat ketika

hinggap istirahat. Ketika ulat bulu berkembang pesat, dapat menjadi hama yang

merugikan. Spesies yang dapat menyerang adalah: Orgyia postica, Dasychira

inclusa, Eproctis virguncula, dan E. scintillans (Kalshoven 1981).

5. Hama Tanaman manggis

Hama yang menyerang tanaman manggis adalah pengorok daun

(Lepidoptera: Gracillariidae), burik buah manggis (Thysanoptera: Thripidae), kutu

loncat (Hemiptera: Psylidae), dan Valanga nigricornis (Orthoptera: Acrididae).

Hama yang ditemukan di lapangan meliputi hama pengorok daun (Lepidoptera:

Gracillariidae), kutu loncat (Hemiptera: Psylidae), dan Valanga nigricornis

(Orthoptera: Acrididae).

Hama pengorok daun (Lepidoptera: Gracillariidae), mengorok bagian dari

tanaman seperti daun muda, buah-buah, dan kulit kayu dari ranting-ranting. Pupa

terjadi di luar terowongan korokan di membran kokon. Ngengat memiliki sayap

tipis dan biasanya memiliki tanda-tanda yang indah. Pada posisi istirahat sangat

khas, rentangan sayap sekitar 10 mm.

Kutu loncat (Hemiptera: Psylidae), menurut

Kalshoven (1981),serangga dewasa dapat melompat dan

terbang, dan aphids yang besar atau seperti wereng kecil.

Nimfa sangat tipis, tetapi serangga ini tidak menetap pada

satu tempat, seperti coccids, hama ini sedikit bergerak

ketika dewasa. Sayap primordial terlihat kecuali pada

instar pertama. Kutu loncat biasanya hidup pada tunas dan

daun muda dimana mereka hisap dan rusak. Beberapa jenis

dapat membentuk puru (galls). Spesies yang hidup bebas

mengeluarkan embun madu dan biasanya diambil oleh

semut. Telur-telur diletakkan pada sasaran tertentu dan

diletakkan kemudian disisipkan pada jaringan daun.

Page 8: Laporan Praktikum Hpt Tahunan Pkbt

Produksi telur setiap induk betina sangat tinggi (sekitar 100-an) dan berkembang

dengan cepat. Di Indonesia perkembangannya sangat dibatasi karena untuk

menjaga agar tanaman tidak tertular penyakit.

Valanga nigricornis, memiliki gejala gerigitan pada daun-daun, apabila

menyerang secara bersama-sama (masif) akan menyebabkan kerusakan tanaman

yang menjadi tempat singgah menemukan makanan. Telur diletakkan di dalam

tanah pada kedalaman 5-8 cm berbentuk polong cokelat, telur menetas menjadi

nimfa dan berkembang menjadi imago. Imago jantan memiliki panjang 49-63 mm

dan betina 58-71 mm (Kalshoven 1981).

6. Hama Tanaman Durian

Hama yang menyerang pada tanaman durian adalah Kutu loncat

(Hemiptera: Psyllidae), Kutu perisai (Hemiptera: Diaspididae), penggerek buah

(Lepidoptera: Pyralidae), ulat bulu (Lepidoptera: Limantriidae), Tipulidae

(Diptera), dan penggerek batang (Coleoptera: Cerambycidae). Sedangkan yang

ditemukan pada lapangan adalah ulat bulu (Lepidoptera: Limantriidae), kutu

loncat (Hemiptera: Psylidae), Tipulidae (Diptera), dan penggerek batang

(Coleoptera: Cerambycidae). Predator yang ditemukan adalah semut predator,

Psocoptera, Coccinelidae (Coleoptera), Attelabidae (Coleoptera), dan Reduviidae

(Hemiptera).

Ulat bulu (Lepidoptera: Limantriidae)

yang menyerang tanaman durian masih belum

diketahui jenisnya, tetapi serangan pada daun,

daun terlihat bekas grigitan, apabila terjadi

outbreak maka menyebabkan gundulnya

tanaman dan memengaruhi fotosintesis pada

tanaman. Kutu loncat (Hemiptera: Psylidae),

menyerang pucuk tanaman durian sehingga tanaman terlihat pada bagian ujung

dan tunas daun terliha kecil kemudian tumbuh tidak normal.

Tipulidae (Diptera), memiliki tungkai panjang, tubuh kecil, dan kepala

panjang ke depan. Tumbuh terkadang terdapat tanda kuning cerah. Larva disebut

kulit jaket (emelten). Serangga ini hidup pada tanah untuk mencari makan

jaringan hidup dan mati tanaman, dapat merusak tanaman dari bagian akar

(Kalshoven 1981).

Penggerek batang (Coleoptera:

Cerambycidae) dapat diserang oleh

Nothopeus sp., gejala kerusakan terjadi

pada batang-batang yang digerek keluar

sap dan fras. Infestasi berat membuat

tanaman mati titik tumbuhnya, lubang

gerek dapat ditemukan pada bagian xilem.

Larva berbentuk langsing, putih, dan

abdomen ujungnya membelok jelas. Pupa

berada pada bagian terpisah dari bagian

blok yang tersumbat. Lubang keluar berbentuk oval (3 × 1 cm). Dewasa aktif pada

siang hari. Serangga dewas berwarna metalik biru. Oviposisi dilakukan pada

sebagian besar 80% di bagian batang, berjarak dari 1 m dari tanah. telur-telur

Page 9: Laporan Praktikum Hpt Tahunan Pkbt

diletakkan di dalam secara alami dan di dalam kulit kayu yang berlubang.

Berkembang selama antara 6 sampai 15 bulan (Kalshoven 1981).

7. Hama Tanaman jeruk

Hama yang umum terdapat pada tanaman adalah: penggerek buah jeruk

Citripestis sagittiferella (Lepidoptera: Pyralidae), Prays endocarpa (Lepidoptera:

Yponomeutidae), pengorok daun jeruk Phyllocnistis citrella (Lepidoptera:

Gracillariidae), ulat jeruk Papilio memnon (Lepidoptera: Papilionidae), kutu

loncat jeruk Diaphorina citri (Hemiptera: Psyllidae), kutu putih Planococcus citri

(Hemiptera: Pseudococcidae), kutu kebul Aleurocanthus wolgumi (Hemiptera:

Aleyrodidae), Toxoptera citridus (Hemiptera: Aphididae). Hama-hama yang

ditemukan di lapangan adalah Coccus viridis (Hemiptera: Coccidae), Toxoptera

citridus, kutu putih Planococcus citri (Hemiptera: Pseudococcidae), Aleyrodicus

sp. (Hemiptera: Aleyrodidae), dan Pengorok daun Pilocnistis citrella

(Lepidoptera: Gracillariidae).

Coccus viridis, menyerang daun, tangkai dan ranting, tanaman menjadi

lemah, banyak terdapat cendawan embun jelaga. Telur lonjong 0.25 mm, nimfa

muda berwarna kehijauan dengan tungkai jelas, aktif mencari tempat baru

(crawler),menghisap cairan tanaman. Imago betina lonjong, bagian depan agak

runcing, tubuh agak pipih, menghisap cairan tanaman, polifag.

Toxoptera citridus, banyak pucuk terdapat koloni kutu daun. Nimfa

berbentuk sama dengan imago dan menghisap cairan daun. Bentuk khas seperti

buah pir. Semua imago betina. Ada berbentuk sayap (alate) dan bentuk tidak

bersayap (aptera). Imago menghisap cairan muda. Nimfa dan imago. Nimfa dan

imago mengeluarkan embun madu.

Planococcus citri, gejala kutu terdapat buah muda dan tua, perkembangan

buah terhamabat. Telur berwarna kuning, dilindungi lilin, stadium 3-6 hari. Nimfa

berwarna kekuningan, nimfa yang akan menjadi instar betina 3 instar, 20-25 hari.

Nimfa akan menjadi jantan 2 instar. Pupa terjadi pada serangga jantan saja. Imago

oval ditutupi lilin dengan jonjot lilin 14-18 pasang, pada bagian ujung jonjot lebih

panjang, jantan bersayap, serangga polifag.

Aleyrodicus sp. gejala pada daun banyak terdapat koloni kutu, cairan

daun dihisap nimfa dan imago, populasi tinggi maka daun akan menguning. Telur

bulat panjang agak melengkung, putih, diletakkan melingkar. Nimfa

mengeluarkan lilin-lilin panjang, mengeluarkan embun madu. Pupa nimfa semua

menjadi pupa. Imago jantan dan betina bersayap.

Pilocnistis citrella, gejala daun dikorok, bentuk korokan berkelok-kelok,

keperakan karena dalam korokan terdapat udara. Di tengah korokan ada garis

yang merupakan feses larva. Telur diletakkan pada daun muda berukuran 2-3 cm,

telur seperti tetesan kecil. Larva hidup di dalam korokan memakan jaringan daun,

semakin besar larva semakin lebar unkuran korokan. Pupa terdapat di dalam

lipatan di sisi daun pada ujung korokan. Berupa ngengat kecil, di siang hari

beristirahat dan malam hari berpencar.

8. Hama Tanaman Pepaya

Hama yang ditemukan di lapangan adalah Acathina fulica (Moluska), siput

raksasa, panjang dapat mencapai 13 cm. Spesies ini endemic di Afrika dan

diintroduksi ke Indonesia lewat Malaysia antara tahun 1920-1930. Kerusakan

Page 10: Laporan Praktikum Hpt Tahunan Pkbt

yang sangat siknifikan terjadi pada bunga dan sayuran kebun serta mirip serangan

jangkrik. Pembibitan dihancurkan hingga ke ujung tanaman. Bekas ramping ini

menandakan kehadiran siput ini (Kalshoven 1981).

Paracoccus marginatus (Hemiptera: Pseudococcidae) tercatat di daerah

negara karibia, kemudian berkembang menuju ke utara dan selatan Amerika.

Gejala yang ditimbulkan adala pada daun terlihat kriting, roset, ukurannya tidak

normal lebih kecil dari daun normal. Tangkai batang mengalami bentuk yang

tidak normal, membentuk roset, buah berukuran kecil dan diselimuti oleh embun

madu-embun madu bekan kutu putih tersebut (Watson, Chandler 1999).

Page 11: Laporan Praktikum Hpt Tahunan Pkbt

KESIMPULAN

Hama pada tanaman setelah dilakukan pengamatan yaitu: a) hama tanaman

jambu biji adalah ulat kantung Pteroma pendula (Lepidoptera: Psychidae), b)

hama tanaman rambutan adalah: Ulat bulu (Lepidoptera: Lymantriidae), Trips

(Thysanoptera: Thripidae), Psocoptera, Ulat skipper (Lepidoptera: Hesperidae),

slug, ulat Arctiidae, kutu perisai (Hemiptera: Diaspididae), dan Endoclita sereceus

(Lepidoptera: Hepialidae), c) hama tanaman belimbing adalah: penggerek buah

(Lepidoptera: Pyralidae), ulat kantung (Lepidoptera: Psychidae), Trips

(Thysanoptera: Thripidae), d) hama tanaman mangga adalah ulat bulu

(Lepidoptera: Limantriidae), e) hama tanaman manggis adalah: hama pengorok

daun (Lepidoptera: Gracillariidae), kutu loncat (Hemiptera: Psylidae), dan

Valanga nigricornis (Orthoptera: Acrididae), f) hama tanaman durian adalah: ulat

bulu (Lepidoptera: Limantriidae), kutu loncat (Hemiptera: Psylidae), Tipulidae

(Diptera), dan penggerek batang (Coleoptera: Cerambycidae). Predator yang

ditemukan adalah semut predator, Psocoptera, Coccinelidae (Coleoptera),

Attelabidae (Coleoptera), dan Reduviidae (Hemiptera), g) hama tanaman jeruk

adalah: Coccus viridis (Hemiptera: Coccidae), Toxoptera citridus, kutu putih

Planococcus citri (Hemiptera: Pseudococcidae), Aleyrodicus sp. (Hemiptera:

Aleyrodidae), dan Pengorok daun Pilocnistis citrella (Lepidoptera:

Gracillariidae), dan h) hama tanaman papaya adala Acathina fulica (moluska) dan

Paracoccus marginatus (Hemiptera: Pseudococcidae). Serangga telah disebutkan

di atas memiliki bioekologi berbeda-beda, selain itu, mereka memiliki prilaku

berbeda dalam hidupnya.

Page 12: Laporan Praktikum Hpt Tahunan Pkbt

DAFTAR PUSTAKA

Davidson RH, Peairs LM. 1966. Insect Pest of Farm, Garden, and Orchard. 6th

Ed. Ohio (US): John Wiley and Son, Inc.

Kalshoven LGE. 1981. The Pest of Crops in Indonesia. Jakarta (ID): Ichtiar Baru-Van Hoeve.

Pracaya. 2007. Hama dan Penyakit Tanaman. Edisi ke-10. Jakarta (ID): Penebar

Swadaya.

Watson GW, Chandler LR. 1999. Identification of Mealybugs important in the

Carribbean Region. Commonwealth Science Council and CAB

International CARINET.