laporan praktikum dendrologi

43
LAPORAN PRAKTIKUM DENDROLOGI PENGENALAN BERBAGAI SPESIES POHON DIKEBUN RAYA BOGOR OLEH: ARISA DWI INDRIYANI (D1D012014) SRI UNTARI (D1D012022) AKBAR SURYA TANJUNG (D1D012033) KIKI SUTRIYADI (D1D012037) KELAS I PROGRAM STUDI KEHUTANAN

Upload: ev-han-akabara

Post on 23-Dec-2015

384 views

Category:

Documents


46 download

DESCRIPTION

DIPTEROCARPA DI KEBUN RAYA BOGOR

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUM

DENDROLOGI

PENGENALAN BERBAGAI SPESIES POHON DIKEBUN RAYA BOGOR

OLEH:

ARISA DWI INDRIYANI (D1D012014)SRI UNTARI (D1D012022)AKBAR SURYA TANJUNG (D1D012033)KIKI SUTRIYADI (D1D012037)

KELAS I

PROGRAM STUDI KEHUTANAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS JAMBI

2014

BAB 1PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dendrologi, dendro = pohon dan logos = ilmu. Dendrologi berarti ilmu tentang pohon, yaitu mempelajari sifat, taksonomi, penyebarannya, ekologi dan kegunaan pohon. Dendrologi menjadi salah satu bagian penting bagi kita agar kita mampu mensistematisasi pengetahuan tentang pohon yang banyak ragamnya dan memungkinkan kita memahami berbagai macam variasi, baik yang disebabkan faktor genetik maupun faktor lingkungan.

Secara umum, pohon adalah tumbuhan berkayu yang pada keadaan dewasa mencapai tinggi 4 meter atau lebih dengan diameter (setinggi dada atau 20 cm di atas akar tunjang) 7 cm atau lebih, memiliki satu batang utama berpembuluh xylem dan floem yang jelas dengan tajuk tertentu.

Saat ini baru sekitar 400 jenis pohon yang dianggap penting dan sudah dikenal dengan baik, diantaranya 267 jenis (nama ilmiah) sudah dikenal dan diperdagangkan, serta dikelompokkan menjadi 120 jenis kayu perdagangan. Dengan demikian, masih banyak jenis-jenis pohon di hutan tropika Indonesia  yang belum diketahui dan dimanfaatkan secara langsung.

Sebagai seorang Rimbawan wajib bagi kita untuk dapat mengenal berbagai jenis pohon terutama di Indonesia yang mempunyai hutan tropika yang sangat luas. Dengan diadakannya praktikum lapangan di Kebun Raya Bogor diharapkan agar mahasiswa dapat mengamati secara langsung berbagai jenis tanaman di jenis hutan tropis Indonesia dan dataran tropis Asia lainnya sehingga kita dapat mengetahui kekayaan alam Indonesia yang besar dan masih banyak belum diketahui.

1.2. Tujuan

1. Mengidentifikasi secara langsung pohon-pohon yang terdapat di Kebun Raya Bogor,

2. Dapat mempelajari secara langsung bentuk dan struktur pohon serta morfologi lainnya di lapangan,

3. Melaksanakan kuliah lapangan Dendrologi.

BAB 2KONDISI UMUM KEBUN RAYA BOGOR

Kebun Raya Bogor merupakan kebun botani atau tumbuh-tumbuhan yang terletak di kota Bogor yang mempunyai ketinggian 260 m dari permukaan laut dengan curah hujan 3.000 – 4000 m/thn berdiri pada jaman penjajahan Belanda yaitu pada tanggal 18 Mei 1817 secara resmi atas prakarsa Dr. Casper George Karl Reindwart seorang ilmuwan botani dan kimia berkebangsaan Jerman yang berpindah ke Belanda dan di bantu oleh  James Hooper dan W. Kent (dari Kebun Botani Kew yang terkenal di Richmond, Inggris).

Kebun Raya Bogor pada mulanya merupakan bagian dari 'samida' (hutan buatan atau taman buatan) yang paling tidak telah ada pada pemerintahan Sri Baduga Maharaja (Prabu Siliwangi, 1474-1513) dari Kerajaan Sunda, sebagaimana tertulis dalam prasasti Batutulis. Hutan buatan itu ditujukan untuk keperluan menjaga kelestarian lingkungan sebagai tempat memelihara benih benih kayu yang langka. Di samping samida itu dibuat pula samida yang serupa di perbatasan Cianjur dengan Bogor (Hutan Ciung Wanara). Hutan ini kemudian dibiarkan setelah Kerajaan Sunda takluk dari Kesultanan Banten, hingga Gubernur Jenderal van der Capellen membangun rumah peristirahatan di salah satu sudutnya pada pertengahan abad ke-18.

Pada awal 1800-an Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles, yang mendiami Istana Bogor dan memiliki minat besar dalam botani, tertarik mengembangkan halaman Istana Bogor menjadi sebuah kebun yang cantik. Dengan bantuan para ahli botani, W. Kent, yang ikut membangun Kew Garden di London, Raffles menyulap halaman istana menjadi taman bergaya Inggris klasik. Inilah awal mula Kebun Raya Bogor dalam bentuknya sekarang.

Pada tahun 1814 Olivia Raffles (istri dari Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles) meninggal dunia karena sakit dan dimakamkan di Batavia. Sebagai pengabadian, monumen untuknya didirikan di Kebun Raya Bogor.

Ide pendirian Kebun Raya bermula dari seorang ahli biologi yaitu Abner yang menulis surat kepada Gubernur Jenderal G.A.G.Ph. van der Capellen. Dalam surat itu terungkap keinginannya untuk meminta sebidang tanah yang akan dijadikan kebun tumbuhan yang berguna, tempat pendidikan guru, dan koleksi tumbuhan bagi pengembangan kebun-kebun yang lain.

Prof. Caspar Georg Karl Reinwardt adalah seseorang berkebangsaan Jerman yang berpindah ke Belanda dan menjadi ilmuwan botani dan kimia. Ia lalu diangkat menjadi menteri bidang pertanian, seni, dan ilmu pengetahuan di Jawa dan sekitarnya. Ia tertarik menyelidiki berbagai tanaman yang digunakan untuk pengobatan. Ia memutuskan untuk mengumpulkan semua tanaman ini di sebuah kebun botani di Kota Bogor, yang saat itu disebut Buitenzorg (dari bahasa Belanda yang berarti "tidak perlu khawatir"). Reinwardt juga menjadi perintis di bidang pembuatan herbarium. Ia kemudian dikenal sebagai seorang pendiri Herbarium Bogoriense.

Pada tahun 18 Mei 1817, Gubernur Jenderal Godert Alexander Gerard Philip van der Capellen secara resmi mendirikan Kebun Raya Bogor dengan nama ’s Lands Plantentuin te Buitenzorg. Pendiriannya diawali dengan menancapkan ayunan cangkul pertama di bumi

Pajajaran sebagai pertanda dibangunnya pembangunan kebun itu, yang pelaksanaannya dipimpin oleh Reinwardt sendiri, dibantu oleh James Hooper dan W. Kent (dari Kebun Botani Kew yang terkenal di Richmond, Inggris).

Sekitar 47 hektare tanah di sekitar Istana Bogor dan bekas samida dijadikan lahan pertama untuk kebun botani. Reinwardt menjadi pengarah pertamanya dari 1817 sampai 1822. Kesempatan ini digunakannya untuk mengumpulkan tanaman dan benih dari bagian lain Nusantara. Dengan segera Bogor menjadi pusat pengembangan pertanian dan hortikultura di Indonesia. Pada masa itu diperkirakan sekitar 900 tanaman hidup ditanam di kebun tersebut.

Pada tahun 1822 Reinwardt kembali ke Belanda dan digantikan oleh Dr. Carl Ludwig Blume yang melakukan inventarisasi tanaman koleksi yang tumbuh di kebun. Ia juga menyusun katalog kebun yang pertama berhasil dicatat sebanyak 912 jenis (spesies) tanaman. Pelaksanaan pembangunan kebun ini pernah terhenti karena kekurangan dana tetapi kemudian dirintis lagi oleh Johannes Elias Teysmann (1831), seorang ahli kebun istana Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch. Dengan dibantu oleh Justus Karl Hasskarl, ia melakukan pengaturan penanaman tanaman koleksi dengan mengelompokkan menurut suku (familia).

Teysmann kemudian digantikan oleh Dr. Rudolph Herman Christiaan Carel Scheffer pada tahun 1867 menjadi direktur, dan dilanjutkan kemudian oleh Prof. Dr. Melchior Treub.

Pendirian Kebun Raya Bogor bisa dikatakan mengawali perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia. Dari sini lahir beberapa institusi ilmu pengetahuan lain, seperti Bibliotheca Bogoriensis (1842), Herbarium Bogoriense (1844), Kebun Raya Cibodas (1860), Laboratorium Treub (1884), dan Museum dan Laboratorium Zoologi (1894).

Pada tanggal 30 Mei 1868 Kebun Raya Bogor secara resmi terpisah pengurusannya dengan halaman Istana Bogor.

Pada mulanya kebun ini hanya akan digunakan sebagai kebun percobaan bagi tanaman perkebunan yang akan diperkenalkan ke Hindia-Belanda (kini Indonesia). Namun pada perkembangannya juga digunakan sebagai wadah penelitian ilmuwan pada zaman itu (1880 - 1905).

Kebun Raya Bogor selalu mengalami perkembangan yang berarti di bawah kepemimpinan Dr. Carl Ludwig Blume (1822), JE. Teijsmann dan Dr. Hasskarl (zaman Gubernur Jenderal Van den Bosch), J. E. Teijsmann dan Simon Binnendijk, Dr. R.H.C.C. Scheffer (1867), Prof. Dr. Melchior Treub (1881), Dr. Jacob Christiaan Koningsberger (1904), Van den Hornett (1904), dan Prof. Ir. Koestono Setijowirjo (1949), yang merupakan orang Indonesia pertama yang menjabat suatu pimpin lembaga penelitian yang bertaraf internasional.

Sampai sekarang Kebun Raya Bogor masih menambah berbagai spesies khususnya di wilayah tropic Asia dan Indonesia sebagai kebutuhan penelitian akan kayu dan pohon-pohon langka. penghitungan jumlah koleksi tanaman pada tahun 2006 yaitu ada 222 suku, 1257 marga, dan 3423 spesies. Dalam perkembangannya Kebun Raya Bogor mempunyai beberapa cabang kebun raya di Indonesia untuk melengkapi koleksi-koleksi tumbuhan seperti tumbuhan wilayah subtropika. Beberapa kebun tersebut antara lain :

Kebun Raya Cibodas, terletak di Jawa Barat , luasnya 120 ha dengan ketinggian 1400 m dpl, didirikan oleh Teysmans tahun 1852 untuk koleksi tanaman dataran tinggi beriklim basah daerah tropis dan tanaman subtropis .

Kebun Raya Purwodadi di Jawa Timur, didirikan oleh Van Sloten tahun 1941 . luasnya 85 Ha dengan ketinggian 250 m, untuk koleksi tanaman dataran rendah, iklim kering daerah tropis.

Kebun Raya Eka Karya Bedugul Bali didirikan tahun 1959 oleh Prof. Ir. Kusnoto Setyodiwiryo. Luasnya 159,4 Ha dengan ketinggian 1400 m, untuk koleksi tanaman dataran tinggi beriklim kering.

BAB 3METODELOGI

3.1.WAKTU DAN TEMPAT

Kegiatan praktikum lapangan kali ini dilakukan di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat. Pada hari Minggu, 2 Februari 2014, pukul 09.30 – 11. 40 WIB.

3.2.ALAT DAN BAHAN

Alat yang digunakan yakni kamera, pena, dan buku catatan saja, sedangkan bahan merpakan spesies pohon dan tanaman yang terdapat di Kebun Raya Bogor.

3.3.METODELOGI

Metode yang dilakukan dalam praktikum kali ini yakni dengan mencatat morfologi mulai dari batang, akar, daun, dan bunga maupun buah, serta mendokumentasikan berbagai jenis spesies yang telah dilewati.

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

- famili myristicaceae :

Horsifieldia iryaghedi

- Kerajaan : PlantaeDivisi : MagnoliophytaKelas : MagnoliopsidaOrdo : MagnolialesFamili : MyristicaceaeGenus : HorsfieldiaSpesies : Horsfieldia iryaghedi

Sebuah pohon, 5-25 m, hingga 50 cm diameter, pada tanah lembab kadang-kadang memiliki akar lutut. Daun alternat dalam dua baris vertikal, chartaceous, tangkai daun 1-3 cm panjang, bentuk daun bulat telur-elips sampai lanset-lanset, 10-28 cm x 4-12 cm, tediri 9-16 pasang. Perbungaan aksiler, partikulat, berkelamin tunggal. Buah sekelompok 3-8 buah, buah 1 biji folikel, elips, 2-4 cm x 2 cm, kuning-coklat, dengan padat, coklat-kuning, rambut halus, kulit luar 1,5-3 mm tebal.

Benih menghasilkan lemak merah-coklat yang digunakan untuk membuat lilin. Kayu merupakan sumber kayu dan kayu bakar. Pohon ini kadang-kadang dibudidayakan sebagai tanaman hias karena wangi.

- famili annonaceae:

Stelechocarpus burahol

Kerajaan: Plantae

Filum: Magnoliophyta

Kelas: Magnoliopsida

Ordo: Fabales

Famili: Annonaceae

Genus: StelechocarpusPohon tegak, tidak merontokkan daun secara serentak, tingginya mencapai 25 m.

Tajuknya teratur berbentuk kubah meruncing ke atas (seperti cemara) dengan percabangan mendatar atau agak mendatar. Diameter batang utamanya mencapai 40cm, berwarna coklat-kelabu tua sampai hitam, yang secara khas tertutup oleh banyak benjolan yang besar-besar. Daunnya berbentuk lonjong-jorong sampai bundar-telur/bentuk lanset, berukuran (12-27)cm × (5-9)cm, berwarna hijau gelap, tidak berbulu, merontal tipis; tangkai daunnya mencapai 1,5 cm panjangnya. Bunganya berkelamin tunggal, mula-mula berwarna hijau kemudian berubah menjadi keputih-putihan, muncul pada tonjolan-tonjolan di batang; bunga jantannya terletak di batang sebelah atas dan di cabang-cabang yang lebih tua, berkumpul sebanyak 8-16 kuntum, diameternya mencapai 1 cm; bunga betinanya hanya berada di pangkal batang, diameternya mencapai 3 cm. Buahnya dengan 1-13 lembar daun buah bertipe mirip buah buni (berrylike ripe carpels), panjang tangkai buahnya mencapai 8 cm; daun buah yang matang hampir bulat bentuknya, berwarna kecoklat-coklatan, diameternya 5-6 cm, perikarpnya berwarna coklat, berisi sari buah, dapat dimakan. Bijinya berbentuk menjorong, berjumlah 4-6 butir, panjangnya sekitar 3 cm, berat segar 62-105 g, serta bagiann yang dapat dimakan sebanyak 49% dan bijinya 27% dari berat buah segar.

Buahnya yang matang dimakan dalam keadaan segar. Disebutkan bahwa dagingnya yang berwarna jingga dan mengandung sari buah itu memberikan aroma seperti bunga mawar bercampur buah sawo pada ekskresi tubuh (seperti air seni, keringat, dan napas). Dalam pengobatan, daging buahnya berfungsi sebagai peluruh kencing, mencegah radang ginjal dan menyebabkan kemandulan (sementara) pada wanita. Jadi, kepel ini oleh para wanita bangsawan digunakan sebagai parfum dan alat KB; di Jawa, penggunaannya secara tradisional terbatas di Kesultanan Yogyakarta. Kayunya cocok untuk perkakas rumah tangga; batangnya yang lurus setelah direndam beberapa bulan dalam air, digunakan untuk bahan bangunan rumah dan diberitakan tahan lebih dari 50 tahun. Kepel merupakan tanaman hias

pohon yang indah, daunnya yang muncul secara serentak berubah dari merah muda pucat menjadi merah keunguan sebelum berubah lagi menjadi hijau cemerlang. Perawakan pohonnya berbentuk silindris atau piramid dengan banyak cabang lateral yang tersusun secara sistematik, dan sifatnya yang kauliflor (cauliflory) menambah keindahannya.

- Melodorum fruticosum

Raya: Plantae Divisi: Magnoliophyta Kelas: Magnoliopsida Order: Magnoliales Keluarga: Annonaceae Genus: Melodorum Spesies: M. fruticosum

Tanaman ini memiliki bunga berwarna krem dengan daun alternatif tunggal. Ini memberikan sebuah aroma yang menyenangkan, terutama pada malam hari. Ia juga memiliki keperluan medis sebagai tonik dan ringan stimulan jantung dan hematinic.

- Alphonsea teijsmannii

Kingdom : PlantaeDiviso : MagnoliophytaKelas : Equisetopsida Subclass : Magnoliidae Superorder : Magnolianae Order : Magnoliales Family : Annonaceae Genus : Alphonsea Spesies : Alphonsea teijsmannii

Tanaman ini memiliki bentukdaun lanset, berwarna hijau, ujung daun runcing, begitu pula pada pangkalnya, tepi daun rata, dan memiliki pertulangan menyirip, dan bertata daun berseling.

- Melodorum aberrans

UK : Tanaman

Unranked : Tracheobionta

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Subclass : Magnoliidae

Urutan : Magnoliales

Keluarga : Annonaceae

Genre : Melodorum Tanaman ini memiliki bentukdaun oval, berwarna hijau, ujung daun runcing, pada

pangkalnya membundar, tepi daun rata, dan memiliki pertulangan menyirip, dan bertata daun berseling, bagian atas permukaan licin dan kesat.

- Saccopetalum horsfieldii

Kingdom :  PlantaeSubkingdom :  TracheobiontaSuperdivision :  SpermatophytaDivision :  MagnoliophytaClass :  MagnoliopsidaSubclass :  MagnoliidaeOrder :  MagnolialesFamily :  Annonaceae

Genus :  SaccopetalumSpecies :  Saccopetalum horsfieldii

Tanaman ini memiliki bentukdaun lanset, berwarna hijau, ujung daun meruncing, pada pangkalnya bundar, tepi daun rata, dan memiliki pertulangan menyirip, dan bertata daun berseling yang rimbun di ujung ranting.

- Polyalthia glauca

Kingdom : PlantaePhylum : MagnoliophytaClass : MagnoliopsidaOrder : MagnolialesFamily : AnnonaceaeGenus : PolyalthiaSpesies : Polyalthia glauca

Tanaman ini memiliki bentukdaun oval-sungsang pada bagian pangkal, berwarna hijau, ujung daun runcing, begitu juga pada pangkalnya runcing, tepi daun rata, dan memiliki pertulangan menyirip, dan bertata daun berseling .

- Polyalthia laterifolia

Kingdom :Plantae Phylum :Magnoliophyta Class :Magnoliopsida Order :Magnoliales Family :Annonaceae Genus :Polyalthia Spesies : Polyalthia laterifolia

Tanaman ini memiliki bentukdaun oval, berwarna hijau, ujung daun runcing, begitu juga pada pangkalnya runcing, tepi daun rata, dan memiliki pertulangan menyirip, dan bertata daun berseling, buahnya merah bulat kecil dan terdapat tangkai 1-3cm .

- Polyalthia celebica

Kingdom :Plantae Phylum :Magnoliophyta

Class :Magnoliopsida Order :Magnoliales Family :Annonaceae Genus :Polyalthia Spesies : Polyalthia celebica

Tanaman ini memiliki bentukdaun elips- oval sungsang, berwarna hijau, ujung daun runcing, begitu juga pada pangkalnya runcing, tepi daun rata, dan memiliki pertulangan menyirip, dan bertata daun berseling.

Family Fabaceae- Pterocarpus indicus

Kerajaan: Plantae

Divisi: Magnoliophyta

Kelas: Magnoliopsida

Ordo: Fabales

Famili: Fabaceae

Upafamili: Faboideae

Bangsa: Dalbergieae

Genus: Pterocarpus

Spesies: P. indicus

Pohon, yang kadang-kadang menjadi raksasa rimba, tinggi hingga 40m dan gemang mencapai 350cm. Batang sering beralur atau berbonggol; biasanya dengan akar papan (banir). Tajuk lebat serupa kubah, dengan cabang-cabang yang merunduk hingga dekat tanah. Pepagan (kulit kayu) abu-abu kecoklatan, memecah atau serupa sisik halus, mengeluarkan getah bening kemerahan apabila dilukai.

Daun majemuk menyirip gasal, panjang 12-30 cm. Anak daun 5-13, berseling pada poros daun, bundar telur hingga agak jorong, 6-10 × 4-5 cm, dengan pangkal bundar dan ujung meruncing, hijau terang, gundul, dan tipis.

Bunga-bunga berkumpul dalam malai di ketiak, 9-15 cm panjangnya. Bunga berkelamin ganda, berwarna kuning dan berbau harum semerbak, berbilangan-5. Kelopak

serupa lonceng, berdiameter 6mm, dua taju teratas lebih besar dan kadang-kadang menyatu. Mahkota lepas-lepas, berkuku, bendera bundar telur terbalik atau seperti sudip. Benang sari 10 helai, yang teratas lepas atau bersatu.

Buah polong bundar pipih, dikelilingi sayap tipis seperti kertas, lk. 6cm diameternya, tidak memecah ketika masak. Biji 1-4 butir. Polong akan masak dalam waktu 4-6 bulan, berwarna kecoklatan ketika mengering. Bagian tengah polong gundul pada forma indicus dan berbulu sikat pada forma echinatus (Pers.) Rojo. Ada pula bentuk-bentuk antaranya.

Angsana biasa ditanam orang untuk berbagai keperluan. Pohon ini mudah diperbanyak dengan biji maupun dengan stek cabang dan rantingnya. Diperbanyak melalui stek karena cepat tumbuhnya. Karena sifat ini, maka angsana banyak ditanam.

Kuat dan awet, serta tahan cuaca, kayu sonokembang (narra) dapat digunakan dalam konstruksi ringan maupun berat. Dalam bentuk balok, kasau, papan dan panil kayu yang lain untuk rangka bangunan, penutup dinding, tiang, pilar, jembatan, bantalan rel kereta api, kayu-kayu penyangga, untuk konstruksi perairan bahari dan lain-lain.

Warna dan motif serat kayunya yang indah kemerah-merahan, menjadikan kayu sonokembang sebagai kayu pilihan untuk pembuatan mebel, kabinet berkelas tinggi, alat-alat musik, lantai parket, panil kayu dekoratif, gagang peralatan, serta untuk dikupas sebagai venir dekoratif untuk melapisi kayu lapis dan meja berharga mahal. Sifat kembang susutnya yang rendah setelah kering, menjadikan kayu ini cocok untuk pembuatan alat-alat yang membutuhkan ketelitian.

Batang yang terserang penyakit sehingga berkenjal (monggol) menghasilkan kayu yang kuat dan bermotif bagus, yang terkenal sebagai “amboyna”. Istilah ini berasal dari nama tempat Ambon, yang pada masa silam banyak mengeluarkan kayu termaksud yang diperdagangkan sebagai linggua, kayu buku atau kayu akar (Bld.: wortelhout). Namun sebenarnya kayu berpenyakit ini, yang serupa dengan kayu gembol pada pohon jati, terutama dihasilkan oleh wilayah timur Pulau Seram.

Getah yang keluar dari pepagan akan mengental dan berwarna merah gelap/merah darah, yang disebut kino atau sangre de drago (darah naga), dan memiliki daya obat (astringensia). Kino terdiri atas asam kinotanat dan zat warna merah. Simplisia yang digunakan untuk obat seperti kayu, resin merah (kino), dan daun muda. Angsana bersifat diuretik. Menurut penelitian pada tahun 90-an -dari USU yang dikuti IPTEKnet- bahwasanya pengaruh infus daun angsana terhadap penurunan kadar gula darah kelinci dibandingkan dengan tolbutamid. Dari hasil penelitian tersebut, ternyata infus daun Angsana 5 ml, 10% dan 20°Io secara oral menurunkan kadar gula darah kelinci. Pengaruh infus 10% tidak ada beda dengan 50 mg/kg bb tolbutamid, sedangkan penurunan oleh infus 20% lebih besar daripada pengaruh oleh tolbutalmid.

Secara tradisional, pepagan pohon ini biasa direbus dan airnya digunakan untuk menghentikan murus (diare) atau sebagai obat kumur untuk menyembuhkan sariawan, dan juga untuk mengobati migren. Air rendaman daun-daunnya digunakan untuk keramas agar rambut tumbuh lebih baik; sementara daun mudanya yang dilayukan digunakan untuk mempercepat masaknya bisul. Kino dan ekstrak daun angsana juga dilaporkan memiliki khasiat untuk mengendalikan tumor dan kanker. Ekstrak getah batang angsana dapat pula dijadikan penyembuhan untuk keracunan. Efek tumbuhan ini mirip dengan tumbuhan gambir,

tapi jarang diketahui. Oleh Etnis Gayo, air remasan daun angsana yang dicampur dengan gula aren dapat menyembuhkan demam (diminum 2-3 kali sehari).

- Pterocarpus echinatus

Kingdom : Plantae(unranked): Angiosperms(unranked): Eudicots(unranked): RosidsOrder : FabalesFamily : FabaceaeSubfamily: FaboideaeTribe : DalbergieaeGenus : PterocarpusSpesies : Pterocarpus echinatus

Tanaman ini memiliki bentukdaun bundar, berwarna hijau, ujung daun runcing, pada pangkalnya membundar, tepi daun rata, dan memiliki pertulangan menyirip, dan bertata daun berseling.

Falimi Lauraceae- Eusideroxylon zwageri

Kerajaan: Plantae

(tidak termasuk) Magnoliids

Ordo: Laurales

Famili: Lauraceae

Genus: Eusideroxylon

Spesies: E. zwageri

Tanaman ini memiliki bentukdaun elips, berwarna hijau, ujung daun runcing, pada pangkalnya juga runcing, tepi daun rata, memiliki pertulangan menyirip, dan bertata daun berseling.

Ulin atau disebut juga dengan bulian atau kayu besi adalah pohon berkayu dan merupakan tanaman khas Kalimantan. Kayu ulin terutama dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, seperti konstruksi rumah, jembatan, tiang listrik, dan perkapalan. Ulin merupakan salah satu jenis kayu hutan tropika basah yang tumbuh secara alami di wilayah Sumatera bagian selatan dan Kalimantan.

Ulin termasuk jenis pohon besar yang tingginya dapat mencapai 50 m dengan diameter sampai 120 cm Pohon ini tumbuh pada dataran rendah sampai ketinggian 400 m. Ulin umumnya tumbuh pada ketinggian 5 – 400 m di atas permukaan laut dengan medan datar sampai miring, tumbuh terpencar atau mengelompok dalam hutan campuran namun sangat jarang dijumpai di habitat rawa-rawa. Kayu Ulin juga tahan terhadap perubahan suhu, kelembaban, dan pengaruh air laut sehingga sifat kayunya sangat berat dan keras. agak terpisah dari pepohonan lain dan dikelilingi jalur jalan melingkar dari kayu ulin. Di bagian bawah pohon ulin terdapat bagian yang berlobang.

- Dehaasia incrassate

Kingdom : Plantae

Division : Magnoliophyta

Class : Magnoliopsida

Order : Laurales

Familia : Lauraceae

Genus : Dehaasia

Spesies : Dehaasia incrassateTanaman ini memiliki bentukdaun oval sampai lanset, berwarna hijau, ujung daun

runcing, pada pangkalnya runcing, tepi daun rata, memiliki pertulangan menyirip, dan bertata daun berseling.

- Cinnamomum celebicum

Kingdom : Plantae

Filum : Magnoliophyta

Class :  Equisetopsida C. Agardh

Subclass :  Magnoliidae Novák ex Takht.

Superorder:  Magnolianae Takht.

Order :  Laurales Juss. ex Bercht. & J. Presl

Family :  Lauraceae Juss.

Genus :  Cinnamomum Schaeff.

Tanaman ini memiliki bentukdaun elips, berwarna hijau, ujung daun runcing, pada pangkalnya runcing, tepi daun rata, memiliki pertulangan menyirip, dan bertata daun berseling

- Neolitsea cassia

Divisi : MagnoliophytaKelas : MagnoliopsidaBangsa : LauralesSuku : LauraceaeMarga : NeolitseaJenis : Neolitsea cassia (L) Kosterman

Tanaman ini memiliki bentukdaun elips- bundar, berwarna hijau dan merah disaat tunas baru atau asih muda, ujung daun runcing, pada pangkalnya runcing, tepi daun rata, memiliki pertulangan menyirip, dan bertata daun berseling.

- Litsea glutinosa

Kingdom: Plantae(unranked): Angiosperms(unranked): MagnoliidsOrder: LauralesFamily: LauraceaeGenus: Litsea

Tanaman ini memiliki bentukdaun elips sampai bundar, berwarna hijau, ujung daun runcing, pada pangkalnya runcing, tepi daun rata, memiliki pertulangan menyirip, dan bertata daun berseling

- Endiandra macrophylla

Class :  Equisetopsida C. Agardh

Subclass :  Magnoliidae Novák ex Takht.

Superorder:  Magnolianae Takht.

Order :  Laurales Juss. ex Bercht. & J. Presl

Family :  Lauraceae Juss.

Genus :  Endiandra R. Br.

Tanaman ini memiliki bentukdaun lanset-bundar, berwarna hijau, ujung daun runcing, pada pangkalnya runcing, tepi daun rata, memiliki pertulangan menyirip, dan bertata daun berseling

- Neolitsea cassiaefolia

Tanaman ini memiliki bentukdaun lanset, berwarna hijau, ujung daun meruncing, pada pangkalnya runcing, tepi daun rata, memiliki pertulangan menyirip, dan bertata daun berseling.

Famili verbenaceaeCallicarpa candicans

Divisi : MagnoliophytaKelas : MagnoliopsidaBangsa : LamialesSuku : VerbenaceaeMarga : Callicarpa

Jenis : Callicarpa candicans (Burm.f.) Hoch.Tanaman ini memiliki bentuk daun elip- bulat telur runcing, berwarna hijau, ujung

daun runcing, pada pangkalnya membundar, tepi daun ada grigi halus, licin kesat, dan memiliki pertulangan menyirip, dan bertata daun berseling. Batangnya tidak terlalu besar, umumnya tidak dapat lurus tegak, halus tidak terdapat alur yang kasar.

Famili araucariaceaeAraucaria cunninghamii

Kerajaan: Plantae

Divisi: Pinophyta

Kelas: Pinopsida

Ordo: Pinales

Famili: Araucariaceae

Genus: Araucaria

Spesies: Araucaria cunninghamii

Araucaria terutama merupakan pohon besar dengan batang tegak yang sangat besar, mencapai tinggi 30-80 m. Cabang horizontal yang menyebar tumbuh dalam gelungan dan ditutupi daun yang kasar atau mirip jarum. Pada beberapa spesies, daunnya berbentuk jarum dan lanceolate (panjang, lebar di tengah), sedikit tumpang-tindih satu sama lain, pada spesies lain daunnya lebar dan pipih, dan bertumpang tindih.

Pohon-pohon ini kebanyakan bersifat dioecious, runjung jantan dan betina berada pada pohon yang terpisah, meskipun kadang ada individu yang monoecious (junjung jantan dan betina dalam satu pohon) atau berganti kelamin sewaktu-waktu. Runjung betina biasanya berada tinggi di atas pohon, berbentuk bulat, dan beragam ukurannya antar spesies dari diameter 7-25 cm . Runjung-runjung itu mengandung 80-200 biji besar yang dapat dimakan, seperti kacang pinus meski lebih besar. Runjung jantan lebih kecil dengan panjang 4-10 cm, bentuk silindris sempit hingga lebar, lebarnya 1,5-5 cm.

Beberapa spesies Araucaria relatif umum dalam budidaya karena kebiasaan tumbuhnya yang simetris dan formal. Beberapa spesies penting secara ekonomi untuk produksi kayu dan biji yang dapat dimakan.

Banyak populasi Araucaria jika tidak semua merupakan relik (sisa-sisa penyebaran masa lalu), dengan distribusi yang terbatas. Mereka ditemukan di hutan dan dataran semak, dengan keterkaitan dengan tempat terbuka. Pohon-pohon mirip tiang ini merupakan fosil hidup, berasal dari masa Mesozoik. Catatan fosil menunjukkan bahwa genus ini dahulu juga ada di belahan Bumi utara hingga akhir periode Kapur.

Araucaria hunsteinii

Kingdom: PlantaeDivision: PinophytaClass: PinopsidaOrder: PinalesFamily: AraucariaceaeGenus: AraucariaSpecies: A. hunsteinii

Ini adalah pohon sangat besar cemara pohon (tertinggi di New Guinea , dan spesies tertinggi di keluarganya), tumbuh sampai 50-80 m, maksimal sampai 90 m, dengan diameter batang hingga 3 m. Cabang-cabangnya horisontal. Para daun yang disusun spiral, seperti sisik atau seperti penusuk,tebal seperti sisik, panjang 6-12 cm dan luas 1,5-2 cm , dengan ujung yang tajam, daun di pohon-pohon muda lebih pendek (di bawah 9 cm) dan luas (di bawah 1,5 cm). Bunga biasanya berumah satu dengan laki-laki dan perempuan pada pohon yang sama.Araucaria columnaris

Kingdom: PlantaeDivision: PinophytaClass: PinopsidaOrder: PinalesFamily: AraucariaceaeGenus: AraucariaSpecies: A. columnaris

The Cook pinus, yang disebut Pohon Natal di India, adalah pohon asli pohon ke Pulau Cook, utara-timur Australia di Pasifik Selatan. Kulit kayunya kertas tipis seperti lembaran. Dapat mencapai tinggi 60 m alaminya. Tapi lebih sering ditanam sebagai tanaman rumah dalam pot. Tumbuhnya relatif singkat, sebagian besar cabang horisontal dalam batang, ramping, tegak sampai sedikit condong turun. Cabang ditutupi dengan daun kecil, daun hijau, Incurved, titik-tip, spiral diatur, tumpang tindih. Daun muda seperti jarum, sedangkan daun dewasa yang lebih luas bentuk segitiga kecil dan seperti sisik. Pohon-pohon ramping, pucuknya seperti mahkota dan terlihat seperti menara.

Famili Moraceae

Ficus benjamina

Kerajaan: Plantae

Divisi: Magnoliophyta

Kelas: Magnoliopsida

Ordo: Urticales

Famili: Moraceae

Genus: Ficus

Spesies: F. benjamina

Beringin, yang disebut juga waringin atau (agak keliru) ara (ki ara, ki berarti “pohon”), dikenal sebagai tumbuhan pekarangan dan tumbuhan hias pot. Pemulia telah mengembangkan beringin berdaun loreng (variegata) yang populer sebagai tanaman hias ruangan. Beringin juga sering digunakan sebagai objek bonsai.

Beringin memiliki daun kecil-kecil, berseling, berbentuk bulat telur runcing pada bagian ujung, dan bundar pada bagian pangkalnya, tata daun berseling. Cirri khas dari beringin yakni akar gantung yangmenutupi pohon induknya.

Beringin (Ficus benjamina dan beberapa jenis (genus) Ficus lain dari suku ara-araan atau Moraceae) sangat akrab dengan budaya asli Indonesia. Tumbuhan berbentuk pohon besar ini sering kali dianggap suci dan melindungi penduduk setempat. Sesaji sering diberikan di bawah pohon beringin yang telah tua dan berukuran besar karena dianggap sebagai tempat kekuatan magis berkumpul. Beberapa orang menganggap tempat di sekitar pohon beringin adalah tempat yang “angker” dan perlu dijauhi.

Famili Euphorbiaceae

Drypetes deplanchei

Kingdom: Plantae(unranked): Angiosperms(unranked): Eudicots(unranked): RosidsOrder: MalpighialesFamily: PutranjivaceaeGenus: DrypetesSpesies: Drypetes deplanchei

Drypetes adalah tanaman genus dari keluarga Putranjivaceae . Hal ini sebelumnya dimasukkan ke dalam keluarga Euphorbiaceae , suku Drypeteae , dan adalah satu-satunya pantropical zoochorous genus dari keluarga. Genus ini terdiri dari sekitar 200 spesies . Seiring dengan Putranjiva , juga di Putranjivaceae, berisi satu-satunya tanaman di luar Brassicales diketahui mengandung minyak mustard .

bentuk daunnya oval bundar, bagian tepi daun rata, tata daun berseling, buahnya melekat pada ranting.

C. variegatum

Kerajaan: Plantae

Divisi: Magnoliophyta

Kelas: Magnoliopsida

Ordo: Malpighiales

Famili: Euphorbiaceae

Genus: Codiaeum

Spesies: C. variegatum

Puring (Codiaeum variegatum), puding, atau kroton adalah tanaman hias pekarangan populer berbentuk perdu dengan bentuk dan warna daun yang sangat bervariasi. Beragam kultivar telah dikembangkan dengan variasi warna dari hijau, kuning, jingga, merah, ungu,

serta campurannya. Bentuk daun pun bermacam-macam: memanjang, oval, tepi bergelombang, helainya "terputus-putus", dan sebagainya.

Secara botani, puring adalah kerabat jauh singkong serta kastuba. Ciri yang sama adalah batangnya menghasilkan lateks berwarna putih pekat dan lengket, yang merupakan ciri khas suku Euphorbiaceae.

Puring berasal dari Kepulauan Nusantara namun kini telah tersebar di seluruh daerah tropika dan subtropika, serta menjadi salah satu simbol turisme.

Family SterculiaceaeHerrania albiflora

Kingdom : Plantae

Unranked Tracheobionta

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Subclass: Dilleniidae

Urutan : Malvales

Keluarga : Malvaceae

Subfamili: Byttnerioideae

Kaum : Theobromeae

Genre : Herrania

Spesies: Herrania albifloraTumbuhan ini adalah pohon kecil dengan tinggi 2-5 m, mereka bercabang dekat

(apex), tanaman hermafrodit. Daun dalam satu cabang terdiri atas 5 helai, obovate, untuk panjang 4 cm dan lebar 3 cm, acuminate, seluruh atau subentire, dengan trikoma stellata tersebar pada permukaan bawah, tangkai daun hingga 48 cm panjang. Perbungaan di dasar batang, bunga actinomorfik , ungu, sepal 3, kelopak 5, kuku cucullate, foil liguliforme benang sari 15, 5 Beam 3-anteríferos, staminodia 5, alternipétalos, serigala oval, melipat, karpel 5, gaya sederhana, stigma tumpul.

Family PoaceaeGigantochloa atroviolacea

Kerajaan: Plantae

(tidak termasuk) Monocots

(tidak termasuk) Commelinids

Ordo: Poales

Famili: Poaceae

Upafamili: Bambusoideae

Superbangsa: Bambusodae

Bangsa: Bambuseae

Spesies: Gigantochloa atroviolaceaBambu adalah tanaman dengan laju

pertumbuhan tertinggi di dunia, dilaporkan dapat tumbuh 100 cm (39 in) dalam 24 jam.[1] Namun laju pertumbuhan ini amat ditentukan dari kondisi tanah lokal, iklim, dan jenis spesies. Laju pertumbuhan

yang paling umum adalah sekitar 3–10 sentimeters (1,2–3,9 in) per hari. Bambu pernah tumbuh secara besar-besaran pada periode Cretaceous, di wilayah yang kini disebut dengan Asia. Beberapa dari spesies bambu terbesar dapat tumbuh hingga melebihi 30 m (98 kaki) tingginya, dan bisa mencapai diameter batang 15–20 cm (5,9–7,9 in). Namun spesies tertentu hanya bisa tumbuh hingga ketinggian beberapa inci saja.

Bambu termasuk dalam keluarga rumput-rumputan, yang dapat menjadi penjelasan mengapa bambu memiliki laju pertumbuhan yang tinggi. Hal ini berarti bahwa ketika bambu dipanen, bambu akan tumbuh kembali dengan cepat tanpa mengganggu ekosistem. Tidak seperti pohon, batang bambu muncul dari permukaan dengan diameter penuh dan tumbuh hingga mencapai tinggi maksimum dalam satu musim tumbuh (sekitar 3 sampai 4 bulan). Selama beberapa bulan tersebut, setiap tunas yang muncul akan tumbuh vertikal tanpa menumbuhkan cabang hingga usia kematangan dicapai. Lalu, cabang tumbuh dari node dan daun muncul. Di tahun berikutnya, dinding batang yang mengandung pulp akan mengeras. Di tahun ketiga, batang semakin mengeras. Hingga tahun ke lima, jamur dapat tumbuh di bagian luar batang dan menembus hingga ke dalam dan membusukkan batang. Hingga tahun ke delapan (tergantung pada spesies), pertumbuhan jamur akan menyebabkan batang bambu membusuk dna runtuh. Hal ini menunjukkan bahwa bambu paling tepat dipanen ketika berusia antara tiga hingga tujuh tahun. Bambu tidak akan bertambah tinggi atau membesar batangnya setelah tahun pertama, dan bambu yang telah runtuh atau dipanen tidak akan digantikan oleh tunas bambu baru di tempat ia pernah tumbuh.

Banyak spesies bambu tropis akan mati pada temperatur mendekati titik beku, sementara beberapa bambu di iklim sedang mampu bertahan hingga temperatur −29 °C (−20 °F). Beberapa bambu yang tahan dingin tersebut mampu bertahan hingga zona 5-6 dalam kategori USDA Plant Hardiness Zones, meski pada akhirnya mereka akan meruntuhkan daun-daunnya dan menghentikan pertumbuhan, namun rizomanya akan selamat dan menumbuhkan tunas bambu baru di musim semi berikutnya.

FAMILI DIPTEROCARPACEAE- Shorea leprosula

Kingdom: Plantae(unranked): Angiosperms(unranked): Eudicots(unranked): RosidsOrder: MalvalesFamily: DipterocarpaceaeGenus: ShoreaSpecies: S. leprosula

Pohon Shorea leprosula Miq. dapat mencapai tinggi 60 m, batang bebas cabang sampai 35 m, diameter sampai 175 cm (Sutarno dan Riswan, 1997). Tajuk S. leprosula lebar, menyebar, hemispherical, atau berbentuk seperti kembang kol, warna semi tembaga (Adriyanti, 2005). Batangnya mempunyai kulit luar yang berwarna abu-abu atau coklat, sedikit beralur tidak dalam, mengelupas agak besar-besar dan tebal. Penampangnya berwarna coklat muda sampai merah, bagian dalamnya kuning muda, kayu gubal berwarna kuning muda sampai kemerah-merahan, kayu teras berwarna coklat muda sampai merah. Pohonnya berbanir dengan tinggi sampai 3,50 m, lebar 2,50 m, tebal 20 cm (Heyne, 1987).

Cabang-cabangnya besar, tumbuh secara horizontal, jumlahnya tidak banyak dan cepat gugur. Ranting-rantingnya banyak dan halus (Anonim, 1992). Daunnya tunggal berbentuk bulat telur sampai jorong (Sastrapradja dkk., 1977), panjangnya 8-14 cm dan lebar 3,5-5,5 cm (Lemmens dan Soerianegara, 1994). Tangkai daun berbulu halus lebat, panjangnya 1-2 cm (Prawira dan Tantra, 1986). Pada daun yang muda terdapat domatia mulai dari pangkal ibu tulang daun sampai hampir di ujungnya membentuk semacam garis (Rudjiman, 1997). Permukaan atas daun berwarna hijau dan licin, sedangkan permukaan bawah kelabu, coklat atau kekuning-kuningan serta tertutup oleh bulu yang sangat rapat (Anonim, 1992). Stipula 10 x 3,5 mm, jorong atau berbentuk tombak besar, tumpul, bila gugur bekas stipula pendek-horizontal. Kuncup daun 3-5 x 2-3 mm, memipih, bulat telur membesar, agak runcing, berbulu pubescent halus-padat pendek, kuning tua (Rudjiman, 1997).

- Hopea mengarawan

Kingdom: Plantae

Phylum/Division:Magnoliophyta

Class: Eudicots

Order: Malvales

Family: Dipterocarpaceae

Genus: Hopea

Species: H. mengarawanTinggi mencapai 35 m, panjang batang bebas cabang 10 – 30 m, diameter dapat

mencapai 150 cm, berbanir yang tingginya +/- 3 m, mengeluarkan damar berwarna jernih, putih, kuning sampai kuning tua. Kulit luar berwarna kelabu-coklat, coklat sampai hitam, beralur dangkal, mengelupas kecuali pada Hopea mengarawan.

Ciri daun mengarawan yakni ovatedengan bundar dibagian bawah dan tuncing di bagian ujung, tata daun berseling, tepi daun rata, permukaan daun licin, permukaan bawah agak kesat.

Kayu merawan secara umum mudah dikerjakan, baik digergaji, diserut, dibor, dibubut maupun dibelah sebagai kayu bangunan, plywood, kayu perkakas, lantai, papan, kayu perkapalan, bantalan (perlu diawetkan), rangka pintu & jendela.- Vatica pauciflora

Kingdom: Plantae(unranked): Angiosperms(unranked): Eudicots

(unranked): RosidsOrder: MalvalesFamily: DipterocarpaceaeGenus: VaticaSpecies: V. pauciflora

Tanaman ini memiliki bentukdaun elip, berwarna hijau, ujung daun runcing, pada pangkalnya runcing, daun mudanya mengkilap, tepi daun rata, memiliki pertulangan menyirip, dan bertata daun berseling

- Hopea odorata

Kingdom: Plantae(unranked): Angiosperms(unranked): Eudicots(unranked): RosidsOrder: MalvalesFamily: DipterocarpaceaeGenus: HopeaSpecies: H. odorata

Hopea odorata, atau Takian, adalah spesies tanaman di Dipterocarpaceae keluarga. Hal ini ditemukan di Bangladesh , Kamboja , India , Laos , Malaysia , Myanmar , Thailand , dan Vietnam . Ini adalah pohon besar mencapai hingga 45 m tinggi dengan dasar batang mencapai diameter 4,5 m. Tumbuh di hutan, sebaiknya dekat sungai, pada ketinggian antara 0 dan 600. Di tempat-tempat seperti Bengal Barat dan Kepulauan Andaman sering ditanam sebagai pohon peneduh . Terhormat untuk kayunya, itu adalah spesies yang terancam di habitat alaminya.

Tanaman ini memiliki bentukdaun seperti telur, berwarna hijau, ujung daun runcing, pada pangkalnya bundar, tepi daun rata, memiliki pertulangan menyirip, dan bertata daun berseling

- Dipterocarpus littoralis

Divisi : MagnoliophytaKelas : MagnoliopsidaBangsa : ThealesSuku : DipterocarpaceaeMarga : DipterocarpusJenis : Dipterocarpus littoralis

Tanaman ini memiliki bentukdaun elips, berwarna hijau, ujung daun runcing, pada pangkalnya runcing, tepi daun rata, memiliki pertulangan menyirip, dan bertata daun berseling, dan pada batangnya banyak terdapat bercak putih.

- Hopea nigra

Kingdom: Plantae(unranked): Angiosperms(unranked): Eudicots(unranked): RosidsOrder: MalvalesFamily: DipterocarpaceaeGenus: HopeaSpecies: H. nigra

Tanaman ini memiliki bentukdaun seperti telur pada bagian tengah, berwarna hijau, ujung daun runcing, pada pangkalnya runcing, tepi daun rata, memiliki pertulangan menyirip, dan bertata daun berseling.- Hopea pierrei

Kingdom: Plantae(unranked): Angiosperms(unranked): Eudicots(unranked): RosidsOrder: MalvalesFamily: DipterocarpaceaeGenus: HopeaSpecies: H. pierrei

Hopea pierrei adalah spesies tanaman di Dipterocarpaceae keluarga. Tanaman ini sudah mulai langka untuk wilayah iklim tropis, namun tidak pada dataran pegunungan Cardamon.

Tanaman ini memiliki bentukdaun elip memanjang, berwarna hijau, ujung daun runcing, pada pangkalnya runcing, tepi daun rata, memiliki pertulangan menyirip, licin di permukaan daun dan kesat di bagian bawah daun dan bertata daun berseling.

- Shorea balangeran

Kingdom:Plantae

(unranked): Angiosperms(unranked): Eudicots(unranked): RosidsOrder: MalvalesFamily: DipterocarpaceaeGenus: Shorea

Species: S. balangeranTanaman jenis ini sudah mulai tergolong langka karena penggunaannya yang terus

menerus meningkat, biasa disebut red balau dengan ciiri daun elip memanjang, berwarna hijau, ujung daun runcing, pada pangkalnya membundar atau tumpul, tepi daun rata, memiliki pertulangan menyirip dan bertata daun berseling.

Famili clusiaceae

Calophyllum inophyllum

Kerajaan: Plantae

Divisi: Magnoliophyta

Kelas: Magnoliopsida

Ordo: Malpighiales

Famili: Clusiaceae

Upafamili: Kielmeyeroideae

Bangsa: Calophylleae

Genus: Calophyllum

Spesies: Calophyllum inophyllumCalophyllum (dari bahasa Yunani: kalos yang artinya cantik, dan phullon yang artinya

daun) adalah genus dari sekitar 200 spesies tanaman hijau abadi dari suku Clusiaceae. Calophyllum dapat ditemukan di Madagaskar, Afrika Timur, Asia Selatan dan Tenggara, Kepulauan Pasifik, Hindia Barat, dan Amerika Selatan. Tumbuhan ini disebut bintangor di Malaysia dan poon di India. Menurut IUCN, jenis Calophyllum insularum termasuk jenis yang terancam punah di Indonesia. Kosambi atau nyamplung juga sudah mulai jarang dijumpai.

Nyamplung memiliki bentuk daun bundar oval, berhadapan, permukaannya licin, bawah kesat, ujungnya tumpul, seperti pada bagian pangkal daunnya.

Kelompok pohon ini tumbuh mulai dari hutan di pegunungan hingga di rawa-rawa. Tinggi tanaman ini dapat mencapai 30 m dan diameternya dapat mencapai 0,8 m. Daun tanaman ini mengkilap batang pohon ini berwarna abu-abu hingga putih. Warna kayu pohon ini dapat bervariasi tergantung spesies. Kayu pohon ini yang ringan sering digunakan sebagai bahan untuk pembuatan kapal laut.

G. mangostana

Kerajaan: Plantae

Divisi: Magnoliophyta

Kelas: Magnoliopsida

Ordo: Malpighiales

Famili: Clusiaceae

Genus: Garcinia

Spesies: G. mangostanaManggis (Garcinia mangostana L.) adalah sejenis pohon hijau abadi dari daerah

tropika yang diyakini berasal dari Kepulauan Nusantara. Tumbuh hingga mencapai 7 sampai 25 meter. Buahnya juga disebut manggis, berwarna merah keunguan ketika matang, meskipun ada pula varian yang kulitnya berwarna merah. Buah manggis dalam perdagangan dikenal sebagai "ratu buah", sebagai pasangan durian, si "raja buah". Buah ini mengandung mempunyai aktivitas antiinflamasi dan antioksidan. Sehingga di luar negeri buah manggis dikenal sebagai buah yang memiliki kadar antioksidan tertinggi di dunia.

Manggis bersifat apomiksis obligat, biji tidak berasal dari fertilisasi dan diduga mempunyai keanekaragaman genetik sempit, sehingga diperkirakan manggis di alam hanya satu klon dan sifatnya sama dengan induknya. Kenyataan di lapang menunjukkan adanya keanekaragaman tanaman manggis yang mungkin disebabkan faktor lingkungan mau pun faktor genetik akibat mutasi alami sejalan dengan sejarah tanaman manggis yang telah berumur ribuan tahun.

BAB 5KESIMPULAN

Dari praktikum yang telah dilakukan di Kebun Raya Bogor banyak pelajaran yang dapat kita ambil terutama pengenalan jenis-jenis spesies hutan tropis yang susah kita jumpai di dataran Indonesia. Dengan melakukan identifikasi pohon- pohon di kebun raya bogor merupakan suatu inovasi dimana praktikum lapangan seperti ini dapat menunjang motivasi untuk memperdalam ilmu dendrologi dan segala aspek-aspek pendukungnya.

DAFTAR PUSTAKA

Iding Kartasujana, Suherdie; 1993, 4000 jenis pohon di Indonesia, Departemen Kehutanan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan

http://indonesiatop.blogspot.com/2012/08/pohon-pohon-asli-indonesia-yang.htmlhttp://hijupblog.tumblr.com/post/45739855697/hutan-indonesia-adalah-paru-paru-duniahttp://books.google.co.id/books/about/4000_jenis_pohon_di_Indonesia.html?id=mwbbAAAAMAAJ&redir_esc=yhttp://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_kayu_di_Indonesia03.25http://i-elisa.ugm.ac.id/index.php?app=common&cat=komunitas_home&komunitas_id=274http://wikipedia.org