laporan praktik tinjau lapangan pt. indocement … · sambar, bekantan dan owa-owa. ... daftar isi...

31
LAPORAN PRAKTIK TINJAU LAPANGAN PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk. UNIT TARJUN, PROVINSI KALIMANTAN SELATAN (Praktik Mata Kuliah Konservasi Flora dan Fauna) Oleh Abdullah F2A114012 PROGRAM STUDI ILMU KEHUTANAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 2015

Upload: leduong

Post on 08-Mar-2019

226 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PRAKTIK TINJAU LAPANGAN PT. INDOCEMENT … · Sambar, Bekantan dan Owa-owa. ... DAFTAR ISI Halaman ... Ketentuan Pasal 74 UU No 40/2007 Tentang Undang-Undang Perseroan

LAPORAN

PRAKTIK TINJAU LAPANGAN PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk.

UNIT TARJUN, PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

(Praktik Mata Kuliah Konservasi Flora dan Fauna)

Oleh

Abdullah F2A114012

PROGRAM STUDI ILMU KEHUTANAN

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

2015

Page 2: LAPORAN PRAKTIK TINJAU LAPANGAN PT. INDOCEMENT … · Sambar, Bekantan dan Owa-owa. ... DAFTAR ISI Halaman ... Ketentuan Pasal 74 UU No 40/2007 Tentang Undang-Undang Perseroan

i

PRAKATA

Alhamdulillah puji dan syukur penulis panjatkan ke khadirat Allah SWT, yang

mana atas berkat limpahan rahmatNya akhirnya penulis dapat menyelesaikan

penulisan dan penyusunan laporan hasil praktik tinjau lapangan mata kuliah

konservasi flora dan fauna yang dilaksanakan di PT. Indocement Tunggal Prakarsa

Tbk. Unit Tarjun, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan.

Laporan ini berisi tentang hasil pengamatan pada saat praktik, yang mana

ditemukan adanya sebuah usaha CSR perusahaan yang dilakukan dengan

mengkonservasi kehidupan beberapa flora dan fauna yang langka baik dengan cara

konservasi ex-situ maupun in-situ. Dalam areal P3M milik PT. Indocement

ditemukan adanya suatu kegiatan penangkaran terhadap beberapa jenis satwa,

yang mana ada 3 jenis satwa yang termasuk dalam status langka seperti Rusa

Sambar, Bekantan dan Owa-owa. Selain itu juga ditemukan jenis flora langka

seperti ulin, rambai gunung, jejantik dan kasturi.

Dalam kesempatan ini pula penulis mengucapkan terima kasih yang setinggi-

tingginya kepada pihak PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Unit Tarjun

Kalimantan Selatan yang telah memfasilitasi kegiatan praktik yang dilaksanakan.

Bapak Dr. H. Abdi Fithria, S. Hut., MP. selaku dosen pengampu mata kuliah

Konservasi Flora dan Fauna yang telah mengarahkan jalannya praktik, juga kepada

teman-teman Pascasarjana Program Studi Ilmu Kehutanan Unlam.

Penulisan laporan hasil praktik ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari

itu penulis mengharapkan sekali adanya sebuah masukan atau kritik dari para

pembaca sekalian untuk menjadikan laporan ini menjadi lebih baik lagi.

Semoga laporan ini bisa memberikan informasi dan menambah wawasan kita

semua mengenai konservasi flora dan fauna yang dilakukan oleh PT. Indocement

Tunggal Prakarsa Tbk. Tarjun, Kalimantan Selatan.

Banjarbaru, Juni 2015

Penulis

Page 3: LAPORAN PRAKTIK TINJAU LAPANGAN PT. INDOCEMENT … · Sambar, Bekantan dan Owa-owa. ... DAFTAR ISI Halaman ... Ketentuan Pasal 74 UU No 40/2007 Tentang Undang-Undang Perseroan

ii

DAFTAR ISI

Halaman

PRAKATA .................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................. ii

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang .................................................................................. 1

B. Batasan Masalah ............................................................................... 2

C. Tujuan Praktik ................................................................................... 2

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 3

A. PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. ............................................ 3

B. Corporate Social Responsibility (Csr) ................................................ 4

C. Penangkaran Satwa .......................................................................... 7

D. Flora Dan Fauna ............................................................................... 10

BAB III. METODE PRAKTIK ....................................................................... 12

A. Waktu dan Tempat ............................................................................ 12

B. Obyek dan Peralatan Praktik ............................................................. 12

C. Prosedur Praktik ................................................................................ 12

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 13

A. Corporate Social Responsibility (Csr) PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Pabrik Unit Tarjun, Kabupaten Kotabru, Kalimantan Selatan ........................................................................... 13

B. Pusat Pelatihan & Pemberdayaan Masyarakat (P3m) dan Konservasi Flora dan Fauna ................................................................................ 14

BAB V. PENUTUP ....................................................................................... 22

A. Kesimpulan ....................................................................................... 22

B. Saran/rekomendasi ........................................................................... 22

DAFTAR PUSTAKA

DOKUMENTASI

Page 4: LAPORAN PRAKTIK TINJAU LAPANGAN PT. INDOCEMENT … · Sambar, Bekantan dan Owa-owa. ... DAFTAR ISI Halaman ... Ketentuan Pasal 74 UU No 40/2007 Tentang Undang-Undang Perseroan

iii

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Kapasitas produksi Indocement ........................................................ 4

2. Jumlah desa binaan pada lokasi pabrik di Indonesia ......................... 13

3. Desa binaan di lokasi pabrik Tarjun, Kalimantan Selatan .................. 14

4. Kegiatan pemberdayaan desa binaan di lokasi pabrik tarjun ............. 14

5. Satwa di sekitar area P3M-CSR Tarjun ............................................. 18

6. Flora atau tumbuhan di sekitar area P3M-CSR Tarjun ...................... 18

Page 5: LAPORAN PRAKTIK TINJAU LAPANGAN PT. INDOCEMENT … · Sambar, Bekantan dan Owa-owa. ... DAFTAR ISI Halaman ... Ketentuan Pasal 74 UU No 40/2007 Tentang Undang-Undang Perseroan

iv

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1. Pusat pelatihan pemberdayaan masyarakat (P3M) PT. Indocement

Tunggal Prakarsa Tbk. Unit Tarjun Kalimantan Selatan .................... 16

2. Lahan P3M PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Unit Tajun Kali-

mantan Selatan ................................................................................. 16

3. Prasasti peresmian penangkatan Rusa Sambar ................................ 17

4. Seekor kera sedang melakukan aktivitas harian................................ 19

5. Spanduk ajakan untuk menyelematkan hutan mangrove desa Langa-

dai, Kotabaru Kalimantan Selatan ..................................................... 20

Page 6: LAPORAN PRAKTIK TINJAU LAPANGAN PT. INDOCEMENT … · Sambar, Bekantan dan Owa-owa. ... DAFTAR ISI Halaman ... Ketentuan Pasal 74 UU No 40/2007 Tentang Undang-Undang Perseroan

1

BAB I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Site Tarjun Kabupaten Kotabaru,

Provinsi Kalimantan Selatan merupakan salah satu cabang perusahaan pabrik

pembuat semen di Indonesia. PT. Indocement Site Tarjun ini merupakan unit ke-12

yang dibangun oleh PT. Indocement Indonesia setelah sebelumnya mereka banyak

membangun pabrik di wilayah Jawa dan sekitarnya. PT Indocement site Tarjun ini

berdiri pada tahun 2000 dengan kapasitas produksi 2,6 juta ton/tahun dengan

produk berupa Portland Composite Cement (PCC). Perusahaan ini berdiri berdasar

pada SK AMDAL Nomor 60/M/I/1995, dan sudah memilki dokumen RKL dan RPL

(Revisi) Nomor 388.46/016/Bapedalda/2007 sebagai usaha mereka melaksanakan

rencana pengelolaan lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan

(RPL).

Undang-Undang nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (PT) telah

mengatur bahwa setiap PT yang ada di Indonesia wajib melaksanakan corporate

social responsibility (csr) terhadap warga sekitar perusahaan. Sebagai sebuah

perseroan, PT. Indocement telah melaksanakan tanggung jawabnya sebagai

perseroan terbatas yang mematuhi UU No. 40/2007 tentang PT diatas dengan cara

melaksanakan program CSR untuk masyarakat yang bermukim di sekitar

perusahaan. Dalam pembinaan desa PT. Indocement melakukan pemberdayaan

10 desa yang tersebar di sekitar perusahaan. Dalam CSR tersebut dilakukan

berbagai kegiatan pemberdayaan, pengembangan dan pembangunan terhadap

masyarakat sekitar perusahaan. Dalam CSR tersebut perusahaan juga

mengkombinasikan dengan kegiatan konservasi terhadap berbagai flora dan fauna

yang sudah mengalami ambang kepunahan (langka).

Page 7: LAPORAN PRAKTIK TINJAU LAPANGAN PT. INDOCEMENT … · Sambar, Bekantan dan Owa-owa. ... DAFTAR ISI Halaman ... Ketentuan Pasal 74 UU No 40/2007 Tentang Undang-Undang Perseroan

2

Berdasarkan uraian diatas perlu kiranya dilakukan sebuah praktik tinjau

lapangan untuk mengetahui seperti apa praktik konservasi flora dan fauna yang

dilakukan oleh PT. Indocement Tarjun dalam usaha CSR yang dilakukan.

B. BATASAN MASALAH

Lokasi CSR PUSAT PELATIHAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (P3M)

yang menjadi fokus praktik di PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Unit 12 Tarjun

Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan.

C. TUJUAN PRAKTIK

Tujuan praktik ini adalah:

1. Menginventarisir flora dan fauna yang berkaitan dengan pengembangan

perlindungan dan pembudidayaan di PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

Tarjun Kotabaru, Kalimantan Selatan

2. Mengetahui konservasi flora dan fauna secara ex-situ dan in-situ.

Page 8: LAPORAN PRAKTIK TINJAU LAPANGAN PT. INDOCEMENT … · Sambar, Bekantan dan Owa-owa. ... DAFTAR ISI Halaman ... Ketentuan Pasal 74 UU No 40/2007 Tentang Undang-Undang Perseroan

3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK.

PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk merupakan perusahaan industri

semen yang termasuk dalam perusahaan semen terbesar di Indonesia.

Perusahaan ini memilki tiga lokasi pabrik yang tersebar di dua Provinsi yakni Jawa

Barat dan Kalimantan Selatan. Di Provinsi Jawa Barat terdapat di Citeureup

(Bogor) dan Palimanan (Cirebon), sedangkan di Provinsi Kalimantan Selatan

terletak di Tarjun Kabupaten Kotabaru (PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

Tarjun, 2015).

PT. Indocement Tunggal Prakarsa dalam menjalankan kegiatan

perusahaannya memegang visi sebagai pemimpin pasar semen dan agregar yang

berkualitas di dalam negeri. Untuk mencapai visi tersebut perusahaan menjalankan

misi dengan berkecimpung dalam bisnis penyediaan papan, semen dan bahan

bangunan yang terkait serta jasa terkait yang bermutu dengan harga kompetitif

(bersaing) dan tetap memperhatikan pembangunan berkelanjutan yang sesuai

dengan motto perusahaan “turut membangun kehidupan bermutu” Kotabaru (PT.

Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Tarjun, 2015).

Perusahaan Indocement pada pabrik-pabrik yang tersedia memiliki tujuh jenis

produk yang dipasarkan yang terdiri atas: (1) Portland Composite Cement (PCC);

(2) Ordinary Portland Cement (OPC); (3) Oil Well Cement (OWC); (4) White

Cement; (5) White Mortar; (6) Ready-Mix Concrete; dan (7) Agregat. Produksi dari

masing-masing pabrik yang dimiliki oleh Indocement memiliki kapasitas yang

berbeda dalam setahunnya Kotabaru (PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

Tarjun, 2015). Masing-masing pabrik memiliki kapasitas produksi seperti pada tabel

berikut:

Page 9: LAPORAN PRAKTIK TINJAU LAPANGAN PT. INDOCEMENT … · Sambar, Bekantan dan Owa-owa. ... DAFTAR ISI Halaman ... Ketentuan Pasal 74 UU No 40/2007 Tentang Undang-Undang Perseroan

4

Tabel 1. Kapasitas Produksi Indocement

No Tahun berdiri

Pabrik Ke-

Lokasi Produk Kapasitas

Produksi Semen (Juta ton/tahun)

1 1975 1 Citeureup, Jawa Barat

PCC/OPC Tipe II

0,7

2 1976 2 Citeureup, Jawa Barat

PCC/OPC Tipe II

0,6

3 1979 3 Citeureup, Jawa Barat

PCC 1,1

4 1980 4 Citeureup, Jawa Barat

OPC 1,1

5 1981 5 Citeureup, Jawa Barat

OWC/WC/OPC Tipe V

0,2

6 1983 6 Citeureup, Jawa Barat

PCC 1,6

7 1984 7 Citeureup, Jawa Barat

PCC 1,9

8 1986 8 Citeureup, Jawa Barat

PCC 2,05

9 1991 9 Palimanan, Cirebon, Jawa Barat

PCC 2,05

10 1996 10 Palimanan, Cirebon, Jawa Barat

PCC 2,6

11 1999 11 Citeureup, Jawa Barat

PCC 2,6

12 2000 12 Tarjun, Kotabaru, Kalimantan Selatan

PCC 2,6

13 2014 13 Citeureup, Jawa Barat

PCC 2,6

Jumlah Seluruh 21,2

Sumber : Data Sekunder PT. Indocement 2015

B. CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)

Corporate Social Responsibility (“CSR”) dalam Bahasa Indonesia dikenal

dengan tanggung jawab sosial perusahaan. Pada bab V Pasal 74 Undang-undang

Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (“UUPT”) mengatur mengenai

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan, dimana Perseroan yang menjalankan

kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib

melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan tersebut (Widyana, 2012).

Wikipedia (2015) mendefinisikan tanggung jawab Sosial Perusahaan atau

Corporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu konsep bahwa organisasi,

Page 10: LAPORAN PRAKTIK TINJAU LAPANGAN PT. INDOCEMENT … · Sambar, Bekantan dan Owa-owa. ... DAFTAR ISI Halaman ... Ketentuan Pasal 74 UU No 40/2007 Tentang Undang-Undang Perseroan

5

khususnya (namun bukan hanya) perusahaan adalah memiliki berbagai bentuk

tanggung jawab terhadap seluruh pemangku kepentingannya, yang di antaranya

adalah konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam

segala aspek operasional perusahaan yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan

lingkungan. Oleh karena itu, CSR berhubungan erat dengan "pembangunan

berkelanjutan", yakni suatu organisasi, terutama perusahaan, dalam melaksanakan

aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan

dampaknya dalam aspek ekonomi, misalnya tingkat keuntungan atau deviden,

tetapi juga harus menimbang dampak sosial dan lingkungan yang timbul dari

keputusannya itu, baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka yang lebih

panjang. Dengan pengertian tersebut, CSR dapat dikatakan sebagai kontribusi

perusahaan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara manajemen

dampak (minimisasi dampak negatif dan maksimisasi dampak positif) terhadap

seluruh pemangku kepentingannya.

Berdasarkan Pasal 74 ayat (1) UUPT terdapat 2 (dua) kriteria sektor kegiatan

yang mewajibkan Perusahaan untuk melaksanakan CSR tersebut, yaitu:

1. Perseroan yang menjalankan usahanya di bidang sumber daya alam

Perseroan menjalankan usahanya di bidang sumber daya alam adalah

Perseroan yang kegiatan usahanya mengelola dan memanfaatkan sumber daya

alam.

2. Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya berkaitan dengan sumber daya

alam.

Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya berkaitan dengan sumber

daya alam adalah Perseroan yang tidak mengelola dan tidak memanfaatkan sumber

daya alam, tetapi kegiatan usahanya berdampak pada fungsi kemampuan sumber

daya alam.

Page 11: LAPORAN PRAKTIK TINJAU LAPANGAN PT. INDOCEMENT … · Sambar, Bekantan dan Owa-owa. ... DAFTAR ISI Halaman ... Ketentuan Pasal 74 UU No 40/2007 Tentang Undang-Undang Perseroan

6

Ketentuan Pasal 74 UU No 40/2007 Tentang Undang-Undang Perseroan

Terbatas (UUPT) bertujuan untuk tetap menciptakan hubungan Perseroan yang

serasi, seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya

masyarakat setempat. Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan ini merupakan

kewajiban Perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya

Perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan

kewajaran.

Peraturan-peraturan mengenai CSR selain diatur dalam Pasal 74 UUPT juga

diatur di dalam Pasal 15 Undang-undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang

Penanaman Modal (“UUPM”). Pada UUPM resiko hukum bagi Perseroan yang tidak

melaksanakan CSR diatur dalam Pasal 34 UUPM yaitu dikenakan sanksi

administratif berupa:

1. Peringatan tertulis;

2. Pembatasan kegiatan usaha;

3. Pembekuan kegiatan usaha dan/atau fasilitas penanaman modal; atau

4. Pencabutan kegiatan usaha dan/atau fasilitas penanaman modal.

Sedangkan, dalam UUPT ketentuan sanksi bagi Perseroan yang tidak

melaksanakan kewajiban CSR tidak diatur secara spesifik, melainkan diserahkan

dan dikenai sanksi yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

terkait, yaitu dikenai segala bentuk sanksi yang diatur dalam peraturan perundang-

undangan tersebut. Ketentuan lebih lanjut mengenai Tanggung Jawab Sosial dan

Lingkungan diatur dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012

tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas (Widyana,

2012).

Page 12: LAPORAN PRAKTIK TINJAU LAPANGAN PT. INDOCEMENT … · Sambar, Bekantan dan Owa-owa. ... DAFTAR ISI Halaman ... Ketentuan Pasal 74 UU No 40/2007 Tentang Undang-Undang Perseroan

7

C. PENANGKARAN SATWA

Penangkaran adalah upaya perbanyakan melalui pengembangbiakan dan

pembesaran tumbuhan dan satwa liar dengan tetap mempertahankan kemurnian

jenisnya. Penangkaran tumbuhan dan satwa liar berbentuk :

1. Pengembangbiakan satwa,

2. Pembesaran satwa, yang merupakan pembesaran anakan dari telur yang diambil

dari habitat alam yang ditetaskan di dalam lingkungan terkontrol dan atau dari

anakan yang diambil dari alam (ranching/rearing),

3. Perbanyakan tumbuhan secara buatan dalam kondisi yang terkontrol (artificial

propagation) (BKSDA Bali, 2015).

Pengembangbiakan satwa adalah kegiatan penangkaran berupa perbanyakan

individu melalui cara reproduksi kawin (sexual) maupun tidak kawin (asexual) dalam

lingkungan buatan dan atau semi alami serta terkontrol dengan tetap

mempertahankan kemurnian jenisnya. Pembesaran satwa adalah kegiatan

penangkaran yang dilakukan dengan pemeliharaan dan pembesaran anakan atau

penetasan telur satwa liar dari alam dengan tetap mempertahankan kemurnian

jenisnya. Perbanyakan tumbuhan (artificial propagation) adalah kegiatan

penangkaran yang dilakukan dengan cara memperbanyak dan menumbuhkan

tumbuhan di dalam kondisi yang terkontrol dari material seperti biji, potongan (stek),

pemencaran rumput, kultur jaringan, dan spora dengan tetap mempertahankan

kemurnian jenisnya (BKSDA Bali, 2015).

Tujuan penangkaran adalah untuk :

1. Mendapatkan spesimen tumbuhan dan satwa liar dalam jumlah, mutu, kemurnian

jenis dan keanekaragaman genetik yang terjamin, untuk kepentingan

pemanfaatan sehingga mengurangi tekanan langsung terhadap populasi alam,

Page 13: LAPORAN PRAKTIK TINJAU LAPANGAN PT. INDOCEMENT … · Sambar, Bekantan dan Owa-owa. ... DAFTAR ISI Halaman ... Ketentuan Pasal 74 UU No 40/2007 Tentang Undang-Undang Perseroan

8

2. Mendapatkan kepastian secara administratif maupun secara fisik bahwa

pemanfaatan spesimen tumbuhan atau satwa liar yang dinyatakan berasal dari

kegiatan penangkaran adalah benar-benar berasal dari kegiatan penangkaran

(BKSDA Bali, 2015).

Dalam rangka menjamin kemudahan kontrol hasil penangkaran, maka setiap

anakan harus dipisahkan dari induk-induknya. Pemisahan anakan dari induk harus

dapat dilakukan untuk membedakan antar generasi dimana generasi pertama (F1)

harus dapat dibedakan dengan generasi-generasi berikutnya. Dalam rangka

menjaga kemurnian jenis satwa liar, unit penangkaran dilarang melakukan

pengembangbiakan silang (hibrida) baik antar jenis maupun antar anak jenis, bagi

jenis-jenis yang dilindungi yang bersasal dari habitat alam. Hal ini dikecualikan

untuk mendukung pengembangan budidaya peternakan atau perikanan. Untuk

menjaga keanekaragaman genetik jenis satwa, penangkaran satwa dilakukan

dengan jumlah paling sedikit dua pasang atau bagi jenis-jenis satwa yang

poligamous minimal dua ekor jantan. Dan dilakukan dengan menghindari

penggunaan induk-induk satwa yang mempunyai hubungan kerabat atau pasangan

yang berasal dari satu garis keturunan (BKSDA Bali, 2015).

Pelaksana penangkaran wajib melakukan penandaan dan sertifikasi terhadap

indukan maupun hasil penangkarannya. Penandaan pada hasil penangkaran

merupakan pemberian tanda yang bersifat permanen pada bagian tumbuhan

maupun satwa dengan menggunakan teknik tagging/banding, cap (marking),

transponder, pemotongan bagian tubuh, tattoo dan label yang mempunyai kode

berupa nomor, huruf atau gabungan nomor dan huruf. Penandaan bertujuan untuk

membedakan antara induk dengan induk lainnya, antara induk dengan anakan dan

antara anakan dengan anakan lainnya serta antara spesimen hasil penangkaran

dengan spesimen dari alam. Untuk memudahkan penelusuran asal usul (tracking)

spesimen tumbuhan atau satwa, penandaan dilengkapi dengan sertifikat. Bagi jenis-

Page 14: LAPORAN PRAKTIK TINJAU LAPANGAN PT. INDOCEMENT … · Sambar, Bekantan dan Owa-owa. ... DAFTAR ISI Halaman ... Ketentuan Pasal 74 UU No 40/2007 Tentang Undang-Undang Perseroan

9

jenis yang karena sifat fisiknya tidak memungkinkan untuk diberi tanda hanya

dilakukan pemberian sertifikat. Dalam rangka perdagangan luar negeri, unit

penangkaran jenis-jenis Appendix I CITES, yang dilakukan melalui kegiatan

pengembangbiakan satwa di dalam lingkungan terkontrol (captive breeding) dan

perbanyakan tumbuhan secara buatan dalam kondisi terkontrol (artificial

propagation), wajib diregister pada sekretariat CITES. Registrasi hanya dapat

diajukan oleh unit penangkaran yang telah memenuhi standar kualifikasi

penangkaran (BKSDA Bali, 2015).

Otoritas Keilmuan (Scientific authority), sesuai dengan ketentuan CITES

Resolusi Conf. 10.3 wajib memberikan saran dan rekomendasi kepada Direktur

Jenderal PHKA selaku pelaksana Otoritas Pengelola CITES di Indonesia, mengenai

keberhasilan suatu unit penangkaran untuk dapat mengekspor hasilnya sesuai

dengan Article VII paragraph 4 dan paragraph 5 CITES mengenai ketentuan ekspor

hasil pengembangbiakan satwa dan perbanyakan tumbuhan secara buatan. Dalam

pelaksanaannya Otoritas Keilmuan melakukan pembinaan kepada para penangkar

tumbuhan dan satwa liar. Otoritas Pengelola wajib melakukan pembinaan kepada

unit penangkaran mengenai penandaan, sistem pencatatan dan pelaporan yang

benar serta pengendalian pemanfaatan hasil penangkaran (KSDA Sulsel, 2015).

Dalam rangka pengendalian pemanfaatan hasil penangkaran, Kepala Balai

KSDA melakukan pemeriksaan silang terhadap laporan bulanan, buku catatan

harian, penandaan dan fisik tumbuhan dan satwa liar di dalam penangkaran.

Pemeriksaan silang dilakukan secara berkala paling sedikit satu kali dalam enam

bulan, atau apabila karena sesuatu hal dipandang perlu. Berdasarkan hasil

pembinaan dan pengendalian Kepala Balai membuat Catatan Kinerja unit

Penangkaran. Kepala Balai wajib menyampaikan laporan kepada Direktur Jenderal

mengenai hasil pemeriksaan dan Catatan Kinerja Unit Penangkaran (KSDA Sulsel,

2015).

Page 15: LAPORAN PRAKTIK TINJAU LAPANGAN PT. INDOCEMENT … · Sambar, Bekantan dan Owa-owa. ... DAFTAR ISI Halaman ... Ketentuan Pasal 74 UU No 40/2007 Tentang Undang-Undang Perseroan

10

Setiap unit penangkaran tumbuhan dan satwa liar wajib membuat buku induk

(Stud book) dan buku catatan harian (Log book) mengenai perkembangan seluruh

tumbuhan atau satwa di dalam penangkaran. Buku catatan harian harus terbuka

bagi petugas dalam rangka pembinaan dan kontrol serta bagi auditor dalam rangka

penilaian pemenuhan standar kualifikasi. Setiap unit penangkaran tumbuhan dan

satwa liar wajib menyampaikan laporan bulanan mengenai perkembangan seluruh

tumbuhan atau satwa di dalam penangkaran. Laporan tersebut berisi perubahan

(mutasi), pada hasil penangkaran termasuk diantaranya kelahiran, perbanyakan,

kematian, penjualan untuk setiap generasi dan induk-induknya (KSDA Sulsel,

2015).

D. FLORA DAN FAUNA

Flora dan Fauna disebut juga dengan tanaman serta satwa liar. Flora dan

Fauna adalah istilah kolektif, dimana pada keduanya itu merujuk kepada suatu

kelompok dari suatu tanaman dan juga satwa liar yang berada disuatu wilayah

tertentu. Dari segi bahasa Flora berasal itu dari bahasa latin yakni "Flora", dimana

dapat diartikan ialah sebagai "alam tumbuhan atau juga nabatah" dimana flora itu

menyangkut pada semua aspek tentang macam jenis tumbuhan serta tanaman, dan

biasanya didalam penggunaanya itu akan selalu diberi imbuhan dengan nama

"geografis", misalnya contoh nabatah Asia atau nabatah Eropa. Fauna apabila

dilihat dari segi bahasa berasal dari bahasa latin yaitu "Fauna", serta dapat di

artikan ialah sebagai "alam hewan" yang menyakup ke segala jenis serta juga

macam hewan dan kehidupannya yang berada pada wilayah serta pada masa

tertentu (Anonim, 2015).

Flora, fauna dan juga kehidupan lainnya seperti fungi yang hidup bersama-

sama di dalam wilayah serta waktu yang sama dapat di sebut dengan

Page 16: LAPORAN PRAKTIK TINJAU LAPANGAN PT. INDOCEMENT … · Sambar, Bekantan dan Owa-owa. ... DAFTAR ISI Halaman ... Ketentuan Pasal 74 UU No 40/2007 Tentang Undang-Undang Perseroan

11

"Biota". Sama halnya dengan "flora", fauna itu juga sering di tulis dengan imbuhan

nama geografis pada belakangnya. Misalnya contoh alam hewan Asia, atau alam

hewan Australia (Anonim, 2015). Anonim (2015) menyatakan bahwa dalam ilmu

Biologi keberadaan dari flora serta fauna di suatu wilayah itu biasanya digunakan

untuk mempelajari gen serta spesies tanaman dan juga hewan, pertumbuhan serta

perkembangbiakannya, hubungan diantara satu dengan yang lain yang berada

pada wilayah yang sama. Selain itu lingkungan itu juga dapat membantu lebih lanjut

tentang klarifikasi flora serta fauna. Misalnya, flora dan juga fauna yang hidup pada

suatu wilayah akan merujuk kepada keberadaan dari tanaman dan hewan yang

hidup di kedalaman air ataupun juga lingkungan sekitar dari wilayah geografis itu.

Page 17: LAPORAN PRAKTIK TINJAU LAPANGAN PT. INDOCEMENT … · Sambar, Bekantan dan Owa-owa. ... DAFTAR ISI Halaman ... Ketentuan Pasal 74 UU No 40/2007 Tentang Undang-Undang Perseroan

12

BAB III. METODE PRAKTIK

A. WAKTU DAN TEMPAT PRAKTIK

Praktik Konservasi Flora dan Fauna dilaksanakan pada hari Minggu 19 April

2015. Tempat pelaksanaan praktik di kawasan lokasi CSR PUSAT PELATIHAN

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (P3M) PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

Unit 12 Tarjun Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan.

B. OBYEK DAN PERALATAN PRAKTIK

1. Obyek praktik

Obyek dalam praktik ini merupakan flora dan fauna yang berada dalam lokasi

pusat pelatihan pemberdayaan masyarakat (P3M) PT. Indocement Tunggal

Prakarsa Tbk. Unit 12 Tarjun Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan

2. Peralatan praktik

Peralatan yang digunakan dalam praktik ini berupa alat tulis dan kamera yang

digunakan dalam kegiatan dokumentasi kegiatan praktik.

C. PROSEDUR PRAKTIK

Praktik konservasi flora dan fauna dilaksanakan dengan cara observasi

(tinjauan) lapangan. Dalam tinjauan lapangan ini dilakukan pengamatan terhadap

kegiatan CSR perusahaan Indocement yang tergabung dalam kegiatan P3M

perusahaan. P3M sendiri salah satunya melakukan penangkaran terhadap

beberapa hewan (fauna) yang dilindungi di Indonesia, selain itu juga melakukan

penanaman flora (tumbuhan) di areal P3M yang dimiliki oleh perusahaan dengan

luasan sekitar 7 Ha.

Page 18: LAPORAN PRAKTIK TINJAU LAPANGAN PT. INDOCEMENT … · Sambar, Bekantan dan Owa-owa. ... DAFTAR ISI Halaman ... Ketentuan Pasal 74 UU No 40/2007 Tentang Undang-Undang Perseroan

13

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK. PABRIK UNIT TARJUN, KABUPATEN KOTABRU, KALIMANTAN SELATAN

Coporate Social Responsibility (CSR) merupakan sebuah tanggung jawab

sosial yang harus dilaksanakan oleh setiap perusahaan terhadap masyarakat yang

bermukim di desa-desa sekitar perusahaan beroperasi. CSR sendiri bagi dunia

usaha bertujuan sebagai komitmen yang berkontribusi pada peningkatan ekonomi

yang berkelanjutan, pembangunan lingkungan, karyawan dan keluarga, serta

masyarakat sekitar, untuk peningkatan kualitas hidup. Pembangunan masyarakat

dalam kegiatan CSR menggunakan 5 pillar yang terdiri atas (pillar pendidikan,

kesehatan, ekonomi, sosial budaya, agama budaya dan organisasi, serta pillar

keamanan), ditambah juga dengan sustainable development program (program

pembangunan berkelanjutan).

Untuk mewujudkan misi perusahaan, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

Menjadikan sebanyak 35 desa berlokasi berdekaan dengan unit operasionall

perusahaan menjadi desa binaan program CSR. 35 desa tersebut terbagi atas 4

lokasi pabrik seperti yang terlihat pada tabel 2.

Tabel 2. Jumlah Desa Binaan Pada Setiap Lokasi Pabrik di Indonesia

No Lokasi Pabrik Desa Binaan

1 Citeureup 12 2 Cirebon 6 3 Tarjun 10 4 Non-plant 7

Total 35

Sumber Data: PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. 2015

Lokasi pabrik indocement di Tarjun kotabaru sendiri terdiri atas 10 desa yang

terbagi di sekitar lokasi kegiatan produksi. Nama-nama dari 10 desa tersebut dapat

dilihat pada tabel 3 berikut:

Page 19: LAPORAN PRAKTIK TINJAU LAPANGAN PT. INDOCEMENT … · Sambar, Bekantan dan Owa-owa. ... DAFTAR ISI Halaman ... Ketentuan Pasal 74 UU No 40/2007 Tentang Undang-Undang Perseroan

14

Tabel 3. Desa Binaan di Lokasi Pabrik Tarjun, Kalimantan Selatan

No Desa Binaan Kecamatan

1 Sungai Kupang Kelumpang Hilir 2 Sidomulyo Kelumpang Hilir 3 Cantung Kiri Hilir Kelumpang Hilir 4 Pulau Panci Kelumpang Hilir 5 Simpang Tiga Kelumpang Hilir 6 Tegalrejo Kelumpang Hilir 7 Serongga Kelumpang Hilir 8 Langadai Kelumpang Hilir 9 Tarjun Kelumpang Hilir

10 Sungai Dua Kelumpang Hilir

Sumber Data: PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

Sepuluh desa binaan yang diberdayakan oleh pabrik Indocement yang

berlokasi di Tarjun diberdayakan dengan beberapa kegiatan yang mengusung 5

pillar dan SDP yang telah dijelaskan diatas. Kegiatan-kegiatan tersebut terdiri atas:

Tabel 4. Kegiatan pemberdayaan desa binaan di lokasi pabrik Tarjun

No Pillar Kegiatan

1 Pendidikan Sarana dan prasarana pendidikan, beasiswa dan pelatihan 2 Kesehatan Pusling, sarana kesehatan, penyuluhan kesehatan 3 Ekonomi Kredit kecil (mikro), pelatihan UMKM 4 Sosial Prasarana umum, olahraga, seni, budaya 5 Keamanan Poskamling, pelatihan linmas 6 SDP Pelatihan P3M, UPK, Energy Crops, IWEC

Sumber data: PT. Indocement Tarjun, 2015

Kegiatan diatas telah dilaksanakan oleh perusahaan dengan adanya harapan

keberlanjutan yang mandiri berupa dalam bidang pendidikan (guru dan sekolah

mandiri), kesehatan (kader posyandu teladan, sekolah sehat, sekolah hijau dan

sekolah adiwiyata), ekonomi (UMKM mandiri), Sosial (Rumah Seni dan Budaya,

Kampung Bersih dan Hijau, dan Mangrove), SDP (Kelompok ternak sapi dan

kambing, bank sampah dan IWEC).

B. PUSAT PELATIHAN & PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (P3M) DAN KONSERVASI FLORA FAUNA

Pusat Pelatihan & Pemberdayaan Masyarakat (P3M) didirikan di Citeureup,

Cirebon, dan Tarjun dengan tujuan untuk mengembangkan masyarakat guna

memberdayakan dirinya dalam bidang pertanian, perikanan dan peternakan dan

Page 20: LAPORAN PRAKTIK TINJAU LAPANGAN PT. INDOCEMENT … · Sambar, Bekantan dan Owa-owa. ... DAFTAR ISI Halaman ... Ketentuan Pasal 74 UU No 40/2007 Tentang Undang-Undang Perseroan

15

IWEC (Indocement Wildlife Education Center). P3M dibangun diatas lahan eks-

tambang dan lahan lainnya yang berada di area perusahaan. P3M dijalankan

dengan pola kerjasama perusahaan dengan institusi pendidikan dan dinas

pemerintahan terkait.

P3M milik pabrik PT. Indocement di Tarjun, Kotabaru dibangun diatas lahan

dengan luas kurang lebih 7 ha. Di atas lahan 7 ha ini perusahaan membangun

berbagai jenis kegiatan untuk mengembangkan pemberdayaan masyarakat.

Kegiatan yang dilakukan seperti pembangunan penangkaran satwa-satwa yang

dilindungi oleh negara seperti Bekantan (Nasalis larvatus), Owa-owa (Hylobates

muelleri), Rusa Sambar (Cervus unicolor). Selain itu juga dilakukan kegiatan

peternakan seperti pemeliharaan Sapi Bali (Bos sondaicus), Kambing Pe(Capra

hircus), dan Ayam (Gallus gallus). Selain penangkaran dan peternakan juga, P3M

di pabrik PT. Indocement Tarjun juga membangun Gazebo Pelatihan, Pertanian dan

Perkebunan serta Biogas. Di dalam areal P3M ini juga dilakukan penanaman

beberapa jenis flora (tumbuhan) yang sudah terancam kepunahannya seperti ulin

(Eusideroxylon zwageri T. et B.), Kasturi (Mangifera kasturi) juga tanaman lain yang

berfungsi menjadi naungan seperti Trembesi (Samanea saman) dan tumbuhan

lainnya.

Page 21: LAPORAN PRAKTIK TINJAU LAPANGAN PT. INDOCEMENT … · Sambar, Bekantan dan Owa-owa. ... DAFTAR ISI Halaman ... Ketentuan Pasal 74 UU No 40/2007 Tentang Undang-Undang Perseroan

16

Gambar 1. Pusat Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat (P3M) PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Unit Tarjun Kalimantan Selatan

Gambar 2. Lahan P3M PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Unit Tarjun Kalimantan Selatan

Gambar 1 dan 2 di atas menunjukkan lokasi kegiatan P3M yang digunakan

oleh PT. Indocement pabrik unit Tarjun yang menggunakan luasan lahan (tanah)

PENANGKARAN

BEKANTAN

PERIKANAN

PENANGKARAN OWA-OWA

PENANGKARAN

RUSA SAMBAR

GAZEBO PELATIHAN

PETERNAKAN KAMBING

PTERNAKAN

SAPI

PERTANIAN PERKEBUNAN &

BIOGAS

Page 22: LAPORAN PRAKTIK TINJAU LAPANGAN PT. INDOCEMENT … · Sambar, Bekantan dan Owa-owa. ... DAFTAR ISI Halaman ... Ketentuan Pasal 74 UU No 40/2007 Tentang Undang-Undang Perseroan

17

seluas 7 ha. Tempat P3M tersebut digunakan oleh perusahaan Indocement dalam

melaksanakan kewajiban mereka sebagai perusahaan yang memiliki kewajiban

untuk memberdayakan masyarakat sekitar perusahaan juga tanggung jawab lain

dalam melakukan konservasi terhadap flora dan fauna yang sudah mengalami

kelangkaan seperti Bekantan, Owa-owa dan Rusa sambar.

Tanggung jawab perusahaan terhadap konservasi terhadap flora dan fauna

dilakukan oleh perusahaan dengan cara ex-situ dan ada pula yang dilakukan

dengan cara in situ. Konservasi dengan cara ex-situ dilakukan perusahaan dengan

melakukan penangkaran terhadap satwa berupa owa-owa, bekantan dan rusa

sambar di areal P3M milik mereka, selain itu juga melakukan penanaman flora

langka seperti ulin, kasturi yang juga dilakukan penanamannya d areal P3M.

Untuk melakukan penangkaran flora dan fauna yang dilindungi, setiap

orang/kelompok yang melakukan penangkaran harus mendapatkan izin dari instansi

terkait seperti pihak BKSA dan/atau Jenderal PHKA selaku pelaksana Otoritas

Pengelola CITES di Indonesia. Hal ini sudah dilakukan oleh pihak PT. Indocement

dengan ditandatanganinya prasasti perizinan sekaligus penangkaran terhadap Rusa

Sambar oleh Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA)

Kementerian Kehutanan seperti yang terlihat pada gambar 3 dibawah.

Gambar 3. Prasasti peresmian penangkaran Rusa Sambar

Page 23: LAPORAN PRAKTIK TINJAU LAPANGAN PT. INDOCEMENT … · Sambar, Bekantan dan Owa-owa. ... DAFTAR ISI Halaman ... Ketentuan Pasal 74 UU No 40/2007 Tentang Undang-Undang Perseroan

18

Selain melakukan penangkaran beberapa satwa dan melakukan penanaman

beberapa jenis tumbuhan langka yang telah disebutkan diatas, P3M PT.

Indocement Tarjun juga melakukan penangkaran dan penanaman beberapa satwa

dan tumbuhan yang terdapat di dalam areal P3M, seperti yang tersaji pada tabel 4

dan 5.

Tabel 5. Satwa di sekitar area P3M-CSR Tarjun

No Satwa Kategori Jumlah

1 Rusa sambar Langka 9

2 Bekantan Langka 5

3 Owa-owa Langka 4

4 Sapi Ternak 0

5 Kambing Ternak 12

6 Ikan haruan/gabus Ikan budaya 100

7 Ikan Papuyu/Betok Ikan budaya 2000

8 Ikan Nila Ikan budaya 5000

9 Ikan Patin Ikan budaya 300

10 Ikan Bawal Air Tawar Ikan budaya 400

11 Burung Merpati Ternak 6

12 Burung Bangau Pantai Satwa liar 1

13 Burung Pipit Satwa liar 3

14 Burung Kacer Satwa Liar 2

15 Burung Kutilang Satwa Liar 2

16 Burung Pialing Satwa Liar 1

17 Burung Belibis Satwa Liar 10

Sumber: PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Unit Tarjun 2015

Tabel 6. Flora atau tumbuhan di sekitar area P3M-CSR Tarjun

No Tanaman/Pohon Kategori Jumlah

1 Ulin Langka 5

2 Kasturi Langka 3

3 Rambai Gunung Langka 5

4 Jejantik Langka 3

5 Gaharu Komersil 3

6 Ketapi Tanaman hutan 5

7 Kujajing Tanaman hutan 2

8 Halaban/alaban Tanaman hutan 5

9 Trembesi Tanaman penghijauan 10

10 Ketapang Tanaman penghijauan 15

11 Nyamplung Tanaman bioenergi 2

12 Mengkudu hutan Tanaman hutan 2

13 Pucuk merah Tanaman hias 5

14 Mangga Tanaman buah 40

15 Gamal Tanaman penghijauan 50

16 Durian Tanaman buah 5

Page 24: LAPORAN PRAKTIK TINJAU LAPANGAN PT. INDOCEMENT … · Sambar, Bekantan dan Owa-owa. ... DAFTAR ISI Halaman ... Ketentuan Pasal 74 UU No 40/2007 Tentang Undang-Undang Perseroan

19

Lanjutan tabel 6. Flora atau tumbuhan di sekitar area P3M-CSR Tarjun

17 Rambutan Tanaman buah 40

18 Buah naga Tanaman buah 30

19 Pisang Tanaman buah 50

Sumber: PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Unit Tarjun 2015

Konservasi in-situ juga dilakukan dengan cara membangun sebuah hutan

mangrove konservasi yang dibangun dengan melakukan kerjasama dengan pihak

pemerintah desa dan juga masyarakat desa Langadai, Kotabaru Provinsi

Kalimantan Selatan. Hutan Mangrove Desa Langadai sendiri merupakan sebuah

hutan mangrove yang berada di luar dari cagar alam atau areal penggunaan lain.

Akibat dari adanya kebiasaan masyarakat yang dulunya suka menggunakan hutan

mangrove mengakibatkan keberadaan hutan mangrove yang ada di Desa Langadai

terancam keberadaannya. Untuk mengantisipasi terjadinya kerusakan masyarakat

Desa Langadai bekerjasama dengan PT. Indocement Tarjun dengan program

CSRnya berinisiatif untuk membuat sebuah areal konservasi hutan mangrove

seluas +/- 20 Ha yang diresmikan oleh Bupati Kotabaru pada tahun 2014. Menurut

informasi yang diberikan oleh kepala desa Langadai, areal konservasi hutan

mangrove ini menjadi habitat bagi Bekantan dan Kera dan beberapa jenis burung

lainnya. Dalam tinjau lapangan yang dilakukan berkeliling di areal hutan mangrove

tersebut, tidak ditemukan adanya bekantan diakibatkan karena sudah terlalu siang,

namun sempat ditemukkan adanya kera di areal hutan mangrove tersebut.

Gambar 4. Seekor kera sedang melakukan aktivitas harian.

Page 25: LAPORAN PRAKTIK TINJAU LAPANGAN PT. INDOCEMENT … · Sambar, Bekantan dan Owa-owa. ... DAFTAR ISI Halaman ... Ketentuan Pasal 74 UU No 40/2007 Tentang Undang-Undang Perseroan

20

Gambar 5. Spanduk ajakan untuk menyelamatkan hutan mangrove Desa Langadai,

Kotabaru Kalimantan Selatan

Gambar 5 diatas mengajak masyarakat untuk menyelamatkan hutan

mangrove yang ada di Desa Langadai. Menurut informasi yang didapatkan bahwa

hutan mangrove desa Langadai menjadi habitat beberapa satwa seperti berbagai

jenis burung dan bekantan serta satwa lain seperti monyet. Bekantan menjadi salah

satu hewan yang telah dilindungi oleh pemerintah berdasarkan UU Nomor 5 Tahun

tentang konservasi SDA hayati dan ekosistemnya, UU nomor 7 tahun 1999 tentang

pengawetan jenis tumbuhan satwa, SK Menhut No 301/Kpts-II/1991 tentang daftar

satwa yg dilindungi di Indonesia. Selain itu Bekantan juga terdaftar di catatan

merah (IUCN) dengan status endangered (hampir punah), Bekantan juga termasuk

satwa yang tidak boleh diperdagangkan dalam perdagangan internasional (CITES)

dengan kategori Appendix I (tidak boleh diperdagangkan).

P3M CSR PT. Indocement Unit Tarjun Kotabaru telah melakukan tanggung

jawabnya sebagai perusahaan yang menjalankan amanat UU Nomor 47 Tahun

2007 tentang perseroan terbatas yang mewajibkan setiap perusahan (PT) untuk

menjalankan tanggung jawab sosial mereka terhadap masyarakat dengan

menjalankan berbagai kegiatan pengembangan terhadap 10 desa yang berada di

Page 26: LAPORAN PRAKTIK TINJAU LAPANGAN PT. INDOCEMENT … · Sambar, Bekantan dan Owa-owa. ... DAFTAR ISI Halaman ... Ketentuan Pasal 74 UU No 40/2007 Tentang Undang-Undang Perseroan

21

sekitar kawasan perusahaan, selain itu juga telah melakukan penangkaran terhadap

beberapa satwa langka yang dilindungi oleh negara baik dengan cara ex-situ (P3M)

maupun secara in-situ dengan membangun areal konservasi hutan mangrove di

Desa Langadai Kotabaru.

Page 27: LAPORAN PRAKTIK TINJAU LAPANGAN PT. INDOCEMENT … · Sambar, Bekantan dan Owa-owa. ... DAFTAR ISI Halaman ... Ketentuan Pasal 74 UU No 40/2007 Tentang Undang-Undang Perseroan

22

BAB V. PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari laporan ini adalah:

1. Di areal P3M PT. Indocement Tarjun teridentifikasi sebanyak 17 jenis satwa, 3

jenis dengan status langka dan dilindungi yakni Rusa Sambar, Owa-owa dan

Bekantan

2. Jenis tumbuhan teridentifikasi sebanayk 19 jenis, 4 jenis dengan status langka

yakni ulin, kasturi, rambai gunung dan jejantik

3. Konservasi secara ex-situ dilakukan dengan membuat penangkaran terhadap

satwa langka dan penanaman tumbuhan langka di areal P3M, sedangkan

konservasi in-situ dilakukan dengan melakukan konservasi hutan mangrove

Desa Langadai yang menjadi ekosistem berbagai jenis flora dan fauna, termasuk

bekantan yang tergolong ke dalam satwa langka dan dilindungi.

B. SARAN/REKOMENDASI

Perlu dilakukan sebuah penelitian tentang kondisi/keadaan dari aktivitas

harian (pergerakan, makan, bermain) dari berbagai jenis satwa langka yang ada di

penangkaran (ex-situ) atau yang berada pada kawasan konservasi mangrove (in-

situ) sehingga bisa diketahui keadaan dari kehidupan satwa tersebut apakah sesuai

dengan kondisi habitat mereka terutama Bekantan dan Owa-owa yang berada di

penangkaran. Jika nantinya diketahui ketidaksesuaian tempat tinggal (habitat)

mereka bisa saja dilepas ke alam liar seperti ke kawasan konservasi hutan

mangrove Desa Langadai.

Page 28: LAPORAN PRAKTIK TINJAU LAPANGAN PT. INDOCEMENT … · Sambar, Bekantan dan Owa-owa. ... DAFTAR ISI Halaman ... Ketentuan Pasal 74 UU No 40/2007 Tentang Undang-Undang Perseroan

23

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2015. Pengertian Flora dan Fauna.

http://www.pendidikanku.net/2015/04/pengertian-flora-dan-fauna-

terlengkap.html. Diakses tanggal 6 Juni 2015.

BKSDA Bali. 2015. Penangkaran Tumbuhan dan Satwa Liar. http://www.ksda-

bali.go.id/konservasi-ex-situ/penangkaran-tumbuhan-dan-satwa-liar/.

Diakses tanggal 6 Juni 2015.

BKSDA Sulsel. 2015. Penangkaran. http://www.ksdasulsel.org/penangkaran.

Diakses tanggal 6 Juni 2015.

PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Tarjun. 2015. (Hasil Presentasi staf

perusahaan).

Widyana. 2012. Corporate Social Responsibility.

http://www.hukumperseroanterbatas.com/2012/04/13/corporate-social-

responsibility-oleh-perseroan-terbatas/. Diakses tanggal 6 Juni 2015.

Wikipedia. 2015. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.

http://id.wikipedia.org/wiki/Tanggung_jawab_sosial_perusahaan. Diakses

tanggal 6 Juni 2015.

Page 29: LAPORAN PRAKTIK TINJAU LAPANGAN PT. INDOCEMENT … · Sambar, Bekantan dan Owa-owa. ... DAFTAR ISI Halaman ... Ketentuan Pasal 74 UU No 40/2007 Tentang Undang-Undang Perseroan

24

DOKUMENTASI

Welcome Oleh Pt. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Unit Tarjun Kalimantan

Selatan

Page 30: LAPORAN PRAKTIK TINJAU LAPANGAN PT. INDOCEMENT … · Sambar, Bekantan dan Owa-owa. ... DAFTAR ISI Halaman ... Ketentuan Pasal 74 UU No 40/2007 Tentang Undang-Undang Perseroan

25

Pusat Pelatihan Dan Pemberdayaan Masyarakat (P3M) PT. INDOCEMENT

TARJUN.

Penangkaran Bekantan

Page 31: LAPORAN PRAKTIK TINJAU LAPANGAN PT. INDOCEMENT … · Sambar, Bekantan dan Owa-owa. ... DAFTAR ISI Halaman ... Ketentuan Pasal 74 UU No 40/2007 Tentang Undang-Undang Perseroan

26

Konservasi In-Situ Bekantan Di Hutan Mangrove Desa Langadai.