laporan praktik kerja lapangan (pkl) pada bagian … · laporan pkl ini berisi tentang segala...
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
PADA BAGIAN BPHTB DINAS PENDAPATAN KOTA MEDAN
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Menyelesaikan Tugas Akhir
Pada Fakultas Ekonomi
Universitas Katolik Santo Thomas Sumatera Utara
Medan
Oleh
Nama : Helena Sihotang
NPM : 110120123
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KATOLIK SANTO THOMAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2014 / 2015
LEMBAR EKSEKUTIF
Pajak Daerah merupakan pungutan Daerah menurut peraturan yang ditetapkan guna pembiayaan pengeluaran daerah sebagai badan hukum publik yang diatur dalam Undang-Undang No. 28 tahun 2009 sebagai perubahan atas Undang-Undang No. 34 tahun 2000 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, dimana Pajak Daerah terbagi menjadi dua jenis yaitu Pajak Provinsi dan Pajak Kabupaten/Kota. Salah satu bagian dari Pajak Kabupaten/Kota adalah Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Perdesaan dan Perkotaan.
PBB adalah pajak Negara yang digunakan terhadap bumi dan bangunan berdasarkan UU No. 12 tahun 1985 tentang PBB sebagaiman telah diubah dengan UU No. 12 tahun1994. Namun didalam PBB ada juga pungutan atas perolehan hak atas Tanah dan Bangunan yang disebut dengan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Banguna (BPHTB). Pada awalnya BPHTB dipungut oleh pemerintah pusat, tetapi sesuai dengan amanat UU No. 28 tahun2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD), mulai 1 Januari 2011 BPHTB dialihkan menjadi pajak daerah yang dipungut oleh Pemerintah Kabupaten/ Kota.
Selama penulis melakukan Praktik Kerja Lapangan di Dinas Pendapatan Kota Medan, penulis banyak mengetahui dan mengerjakan hal-hal yang berhubungan dengan BPHTB. BPHTB bisa terjadi jika transaksi / peralihan haknya meliputi pemindahan hak dan pemberian hak baru.
UNIVERSITAS KATOLIK SANTO THOMAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS EKONOMI
Jl. Setia Budi No. 479-F Tanjung Sari – Medan 20132 (061) 8210161 (4 Lines); Fax : (061) 8213269
PERSETUJUAN PEMBIMBING LAPANGAN
Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) atas:
Nama : Helena Sihotang
NPM : 110120123
Departemen : Akuntansi
Program Studi : S-1
Judul : LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN PADA BAGIAN BPHTB DINAS PENDAPATAN KOTA MEDAN
Telah disetujui oleh Dosen Pembimbing Lapangan sebagai syarat menyusun Skripsi.
Medan, Desember 2014
Ketua Program Studi Pembimbing Lapangan
(Joana L. Saragih, SE.,M.Si) (Dra. I.R. Purba, MS.i, Ak)
NIDN: 0113087201 NIDN: 0103076701
PENGESAHAN LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
Laporan ini disusun oleh :
Nama : Helena Sihotang
NPM : 110120123
Departemen : Akuntansi
Program Studi : Akuntansi
Jenjang Program : S1
Judul Laporan : PRAKTIK KERJA LAPANGAN PADA BAGIAN
BPHTB DINAS PENDAPATAN KOTA MEDAN
SUMATERA UTARA
Telah diperiksa dan disetujui Dosen Pembimbing Praktik Kerja Lapangan pada
Program Studi Akuntansi Departemen Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas
Katolik Santo Thomas Sumatera Utara Medan.
Medan, Desember 2014
Disetujui Oleh, Diketahui Oleh,
Dosen Pembimbing PKL Kepala Departemen Akuntansi
(Dra. I.R.Purba, M.si, Ak) (Romasi Lumban Gaol, SE, M.Si) NIDN: 0113087201 NIDN: 0109086301
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan kasih dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan
Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini guna memenuhi salah satu syarat
untuk menyelesaikan program studi Akuntansi S-1 Fakultas Ekonomi
Universitas Katolik Santo Thomas Sumatera Utara Medan yang
dilaksanakan pada Dinas Pendapatan Kota Medan.
Laporan PKL ini berisi tentang segala kegiatan yang di lakukan oleh
penulis selama lebih kurang 30 hari kerja di Dispenda Kota Medan serta
pengetahuan dan pengalaman yang di peroleh selama mengikuti PKL.
Dalam proses penyelesaian laporan ini penulis telah banyak menerima
dukungan, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Maka dalam
kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Pastor Dr.Hieronimus Simorangkir, selaku Rektor Universitas Katolik
(UNIKA) Santo Thomas Sumatera Utara
2. Dr. Donalson Silalahi selaku Dekan Fakultas Ekonomi UNIKA
Thomas Sumatera Utara
3. Ibu Romasi Lumban Gaol,SE,M.Si selaku Kepala Departemen
Akuntansi Fakultas Ekonomi UNIKA Santo Thomas Sumatra Utara
4. Ibu Joana L.Saragih,SE,M.Si selaku Ketua Jurusan Akuntansi S1
Fakultas Ekonomi UNIKA Santo Thomas Sumatera Utara
5. Dra. I.R. Purba, M.Si, Ak sebagai dosen bimbingan PKL yang telah
meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing dan
mengarahkan penulis dalam menyelesaikan laporan PKL.
Seluruh dosen dan Civitas Akademik Fakultas Ekonomi UNIKA Santo
Thomas Sumatera Utara
6. Keluarga saya, khusus nya ayah dan ibuku yang penuh dengan rasa
kasih telah mengasuh,membimbing dan mendoakan tiada henti dan
saudara saudaraku yang sangat kusayangi. Terimakasih atas doa
nya
7. Ibu Naikma, SE.MM selaku pembimbing selama kegiatan praktek
berlaku, Bapak pimpinan serta seluruh Staf Kantor Dispenda Kota
Medan Sumatera Utara
Laporan Praktik Kerja Lapangan ini masih jauh dari sempurna, karena
masih banyak kekurangan baik dari segi isi maupun tata bahasa. Maka
penulis menerima saran dan kritik yang sifat nya membangun demi
kesempurnaan laporan ini. Dengan harapan akan meningkatkan ilmu
pengetahuan di masa sekarang dan yang akan datang.
Medan, Desember 2014
Penulis,
Helena Sihotang
DAFTAR ISI
LEMBAR EKSEKUTIF ................................................................................ ii
LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ iv
KATA PENGANTAR ................................................................................... v
DAFTAR ISI ................................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan .................................... 1
1.2 Tujuan Praktik Kerja Lapangan ................................................. 3
1.3 Manfaat Praktek Kerja Lapangan……………………………...… 4
1.4 Tempat Praktik Kerja Lapangan……………………………...…. 5
1.5 Jadwal Waktu Praktek Kerja Lapangan………………….…….... 5
BAB II TINJAUAN UMUM TEMPAT PKL
2.1 Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Kota Medan ............................ 6
2.2 Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Kota Medan ...................... 7
2.3 Uraian Tugas Pokok Dan Fungsi Dinas Pendapatan Kota Medan .. 8
2.4 Gambaran Data Pegawai Dinas Pendapatan Kota Medan ............... 24
BAB III PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
3.1 Bidang Kerja ................................................................................. 27
3.2 Pelaksanaan Kerja ......................................................................... 30
3.3 Kendala yang di hadapi ................................................................. 33
3.4 Cara Mengatasi Kendala ............................................................... 33
BAB IV KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan…………………………………………………....….. 34
4.2 Saran…………………………..…………………………..……… 36
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN – LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
No Nama Tabel Hal
Tabel 2.1 Komposisi PNS Dinas Pendapatan Kota Medan Tahun 2014 24
Tabel 2.2 Komposisi Pegawai Honor Dinas Pendapatan
Kota Medan Tahun 2014
26
DAFTAR GAMBAR
No Nama Gambar Hal
2.1 Gambar Struktur Dinas Pendapatan Kota Medan 27
DAFTAR LAMPIRAN
No Nama Lampiran
1 Surat Permohonan Praktik Kerja Lapangan
2 Surat Izin Praktik Kerja Lapangan
3 Daftar Hadir Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan
Praktik Kerja Lapangan merupakan bagian dari proses pendidikan
mahasiswa Diploma (D3) dan Sarjana (S1) dalam upaya memperoleh gambaran
yang lebih komprehensif mengenai dunia kerja bagi para mahasiswa Fakultas
Ekonomi-Universitas Katolik Santo Thomas Sumatera Utara sekaligus
memberikan kesempatan mengaplikasikan teori dan praktik di lapangan yang
disesuaikan dengan kebutuhan program studi masing-masing. Program PKL
memberikan kompetensi kepada mahasiswa untuk dapat lebih mengenal,
mengetahui dan berlatih menganalisis kondisi lingkungan dunia kerja. Hal ini
sebagai upaya Program Studi mempersiapkan diri mahasiswa dalam memasuki
dunia kerja.
Undang-Undang No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah disebutkan
bahwa Pemerintah Daerah memiliki Sumber Pendapatan Asli Daerah yang
berasal dari hasil Pajak Daerah, hasil retribusi Daerah dan hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah yang dipisahkan dan Pendapatan Daerah yang sah.
Undang-Undang No. 33 tahun 2004 juga menjelaskan tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara. Pendapatan Asli Daerah yang antara lain berupa Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah, diharapkan menjadi salah satu sumber pembiayaan
penyelenggaraan Pemerintah dan Pembangunan Daerah untuk meningkatkan dan
meratakan kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian, daerah mampu
melaksanakan otonomi yaitu mampu mengatur dan mengurus rumah tangganya
sendiri.
Berdasarkan kutipan tersebut jelas diketahui salah satu sumber
PendapatanAsli Daerah berasal dari Pajak Daerah. Pajak Daerah merupakan
pungutan daerah menurut peraturan yang ditetapkan guna pembiayaan
pengeluaran daerah sebagai badan hukum publik yang diatur dalam Undang-
Undang No. 28 tahun 2009 sebagai perubahan atas Undang-Undang No. 34 tahun
2000 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, dimana Pajak Daerah terbagi
menjadi dua jenis yaitu Pajak Provinsi dan Pajak Kabupaten/Kota. Salah satu
bagian dari Pajak Kabupaten / Kota adalah Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
Perdesaan dan Perkotaan.
PBB adalah pajak Negara yang digunakan terhadap bumi dan bangunan
berdasarkan UU No. 12 tahun 1985 tentang PBB sebagaiman telah diubah dengan
UU No. 12 tahun1994. Namun didalam PBB ada juga pungutan atas perolehan
hak atas Tanah dan Bangunan yang disebut dengan Bea Perolehan Hak atas Tanah
dan Banguna (BPHTB). Perolehan hak atas tanah dan bangunan adalah
perbuatan atau peristiwa hukum yang mengakibatkan diperolehnya hak atas dan
atau bangunan oleh orang pribadi atau badan. Pada awalnya BPHTB dipungut
oleh pemerintah pusat, tetapi sesuai dengan amanat UU No. 28 tahun2009 tentang
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD), mulai 1 Januari 2011 BPHTB
dialihkan menjadi pajak daerah yang dipungut oleh Pemerintah Kabupaten/ Kota.
Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan mempunyai peranan yang sangat besar
dalam menyelenggarakan BPHTB di kota Medan. Hal inilah yang menjadikan
penulis tertarik dalam memilih kantor Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan
sebagai tempat Praktik Kerja Lapangan (PKL) pada bagian Bea Perolehan Hak
atas Tanah dan Bangunan sebagai wadah PKL yang menarik.
1.2. Maksud dan Tujuan Praktik Kerja Lapangan
PKL dimaksudkan menjadi kegiatan yang dapat memberikan kesempatan
kepada para mahasiswa guna memperoleh pengalaman praktik dalam dunia kerja
dengan bakal ilmu yang diperoleh selama masa kuliah. Setiap kegiatan yang
dilaksanakan tentunya mempunyai tujuan, adapun tujuan penulisan PKL ini
adalah sebagai berikut:
1. Untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan S-1 di
Universitas Katolik Santo Thomas Sumatera Utara dalam penulisan tugas
akhir
2. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengenal dan
mengetahui secara langsung tentang perusahaan sebagai salah satu
penerapan disiplin dan pengembangan karir. Mahasiswa juga dapat
menilai tentang pengembangan dari ilmu yang mereka miliki
3. Memperoleh Link dan Match antara Perguruan Tinggi dan Dunia Kerja.
4. Memberikan gambaran dunia kerja bagi mahasiswa
5. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa dalam rangka menerapkan
dan membandingkan teori dan pengetahuan yang telah diterimanya dalam
perkuliahan atau praktikum dengan situasi nyata ditempat kerja praktik.
6. Mahasiswa dapat mengidentifikasi kendala-kendala kompetensi antara
teori dan praktik dalam melaksanakan tugas selama PKL.
1.3. Kegunaan Praktik Kerja Lapangan
1.3.1. Bagi Mahasiswa
a. Menambah wawasan dan pengetahuan untuk mempersiapkan diri
secara teoritis maupun praktis
b. Membangun mental mahasiswa terhadap dunia kerja yang
sesungguhnya baik kesiapan dalam menghadapi tugas yang
diberikan perusahaan maupun kesiapan dalam membina hubungan
di lingkungan perusahaan
c. Mengembangkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah dan
mencoba menemukan sesuatu yang baru yang belum diperoleh dari
pendidikan formal
d. Melatih keterampilan mahasiswa sesuai dengan pengetahuan yang
diperoleh selama mengikuti perkuliahan di Fakultas Ekonomi
e. Menciptakan dan menumbuhkan rasa tanggung jawab profesionalisme
serta kedisiplinan
f. Mempelajari dan membentuk kerja sama tim yang baik.
1.3.2. Bagi Fakultas Ekonomi – Universitas Katolik (UNIKA) Santo
Thomas Sumatera Utara
a. Meningkatkan kerja sama antara Dinas Pendapatan Kota Medan
dengan Program Studi Strata 1 Akuntansi
b. Memperkenalkan sumber daya UNIKA Santo Thomas khususnya
Program Studi Strata 1 Akuntansi
c. Menyesuaikan kurikulum UNIKA Santo Thomas Sumatera Utara
dengan perkembangan dunia kerja.
1.3.3. Bagi Dinas Pendapatan Kota Medan (Tempat PKL)
a. Sebagai sarana untuk meningkatkan hubungan antara Dispenda
Kota Medan dengan UNIKA Santo Thomas Sumatera Utara
khususnya Program Studi Strata 1 Akuntansi
b. Membantu Dispenda Kota Medan dalam menyelesaikan pekerjaan
sehari-hari selama PKL berlangsung
c. Menambah ide dan gagasan untuk perbaikan sistem kerja yang ada
di Dispenda Kota Medan
d. Hasil dari Penulisan Ilmiah ini diharapkan menjadi salah satu
sumbangan pemikiran kepada Dispenda Kota Medan.
1.4. Tempat Praktik Kerja Lapangan
Dispenda Kota Medan merupakan unit Dinas Pemerintah Kota Medan
yang beralamat di Jl. Abdul Haris Nasution No. 32 Medan. Dispenda Kota
Medan mempunyai tugas melaksanakan sebagian urusan rumah tangga daerah
dalam bidang pendapatan daerah dan melaksanakan tugas-tugas lainnya sesuai
dengan tugasnya.
1.5. Waktu Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
Praktik Kerja Lapangan dilakukan penulis selama 30 hari kerja. Dimana
terlaksana selama 6 minggu karena hari kerja terhitung 5 hari dalam satu minggu.
Waktu pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan dimulai pada Tanggal 22 September
2014 hingga 31 Oktober 2014.
BAB II
TINJAUAN UMUM TEMPAT PKL
2.1. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Kota Medan
Pada mulanyan Dinas Pendpatan Kota Medan adalah sub bagian pada bagian
keuangan yang mengelola bidang penerimaan dan pendapatan daerah. Pada sub
bagian ini belum terdapat sub seksi, karena pada saat itu Wajib Pajak / Wajib
Retribusi yang berdomisili di Daerah Kota Medan belum begitu banyak.
Dengan mempertimbangkan perkembangan pembangunan dan laju
pertumbuhan penduduk di Kota Medan melalui peraturan daerah sub bagian
keuangan tersebut dirubah menjadi bagian pendapatan. Pada bagian pendapatan
dibentuklah beberapa seksi yang mengelola penerimaan pajak dan retribusi daerah
yang merupakan kewajiban para Wajib Pajak/ Wajib Retribusi di dalam daerah
kota Medan, yang terdiri dari 21 Kecamatan diantaranya Kecamatan Medan
Tuntungan, Medan Johor, Medan Amplas, Medan Denai, Medan Tembung,
Medan Timur, Medan Kota, Medan Area, Medan Baru, Medan Polonia, Medan
Maimun, Medan Selayang, Medan Sunggal, dan lainnya.
Sehubungan dengan instruksi Menteri dalam Negeri KUPD No. 7/12/41-10
tentang Penyeragaman Strurktur Organisasi Dinas Pendapatan Daerah di seluruh
Indonesia, maka Pemerintah Kota Medan berdasarkan Peraturan Daerah No. 12
Tahun 1978 menyesuaikan dan membentuk struktur organisasi Dinas Pendapatan
yang baru. Di dalam struktur organisasi yang baru ini, dibentuklah seksi-seksi
administrasi Dinas Pendapatan, juga dibentuk Bagian Tata Usaha yang
membawahi 3 (tiga) Kepala Sub Bagian yaitu Sub Sektor Perpajakan, Retribusi
Daerah, dan Pendapatn Daerah lainnya yang merupakan kontribusi yang cukup
penting bagi pemerintah daerah dalam mendukung serta memelihara
pembangunan dan didalam peningkatan penerimaan pendapatan daerah.
2.2. Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Kota Medan
Berdasarkan Peraturan Daerah No. 3 Tahun 2009 khusus untuk Dinas
Pendapatan Kota Medan telah ditetapkan Tugas Pokok dan Fungsi Dinas
Pendapatan Kota Medan beserta struktur organisasi melalui Surat Keputusan
Walikota No. 01 Tahun 2010 Tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendapatan
Daerah Kota Medan.
Adapun Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Kota Medan adalah sebagai
berikut:
1. Kepala Dinas
2. Sekretariat terdiri dari:
a. Sub Bagian Umum
b. Sub Bagian Keuangan
c. Sub Bagian Penyusunan Program
3. Bidang Pendataan dan Penetapan terdiri dari:
a. Seksi Pendataan dan Pendaftaran
b. Seksi Pemeriksaan
c. Seksi Penetapan
d. Seksi Pengolahan Data dan Informasi
4. Bidang Penagihan terdiri dari:
a. Seksi Pembukuan dan Verifikasi
b. Seksi Penagihan dan Perhitungan
c. Seksi Pertimbangan dan Restitusi
5. Bidang Bagi Hasil Pendapatan terdiri dari:
a. Seksi Bagi Hasil Pajak
b. Seksi Bagi Hasil Bukan Pajak
c. Seksi Penatausahaan Bagi Hasil
d. Seksi Peraturan Perundang-Undangan dan Pengkajian
Pendapatan
6. Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah terdiri dari
a. Seksi Pengembangan Pajak
b. Seksi Pengembangan Retribusi
c. Seksi Pengembangan Pendapatan Lain-lain
7. Unit Pelaksanaan Teknis (UPT)
8. Kelompok Jabatan Fungsionalis
2.3. Kegiatan Umum Dinas Pendapatan Kota Medan
2.3.1. Dinas
Dinas merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang dipimpin oleh
Kepala Dinas yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada
Walikota melalui Sekretaris Daerah. Dinas mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian urusan pemerintah daerah di bidang pendapatan daerah
berdasarkan asas ekonomi dan tugas pembantuan.
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam pasal 4,
Dinas Pendapatan menyelenggarakan fungsi:
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pendapatan
b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang
pendapatan
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pendapatan
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
2.3.2. Sekretariat
Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Dinas. Sekretariat mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian tugas dinas lingkup kesekretariatan yang meliputi pengelolaan
administrasi umum, keuangan dan penyusunan program.
Dalam melaksanakan tugas pokok, Sekretariat menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan kesekretariatan
b. Pengkoordinasian penyusunan perencanaan program Dinas
c. Pelaksana dan penyelenggaraan pelayanan administrasi kesekretariatan Dinas
yang meliputi administrasi umum, kepegawaian, keuangan, dan
kerumahtanggaan Dinas
d. Pengelolaan dan pemberdayaan sumber daya manusia, pengembangan
organisasi dan ketatalaksanaan
e. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas Dinas
f. Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian
g. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kesekretariatan
h. Pelaksanaan tugas lain yang yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Kesekretariatan terdiri dari:
1) Sub Bagian Umum, menyelenggarakan fungsi:
a. Menyusun rencana, program, dan kegiatan Sub Bagian Umum
b. Penyusunan bahan petunjuk teknis pengelolaan administrasi umum
c. Pengelolaan admnistrasi umum yang meliputi pengelolaan tata naskah
dinas, penataan kearsipan, perlengkapan, dan penyelenggaraan
kerumahtanggaan Dinas
d. Pengelolaan administrasi kepegawaian
e. Penyiapan bahan pembinaan dan pengembangan kelembagaan,
ketatalaksanaan, dan kepegawaian
f. Penyiapan bahan pembianaan, pengawasan dan pengendalian
g. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan
tugas dan fungsinya
2) Sub Bagian Keuangan, menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan rencana, program kegiatan Sub Bagian Keuangan
b. Penyusunan bahan petunjuk teknis pengelolaan administrasi keuangan
c. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan meliput kegiatan
penyusunan rencana, penyusunan bahan, pemprosesan, pengusulan, dan
verifikasi
d. Penyiapan bahan / pelaksanaan koordinasi pengelolaan administrasi
keuangan
e. Penyusunan laporan keuangan Dinas
f. Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian
g. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
3) Sub Bagian Penyusunan Program, meyelenggarakan fungsi:
a. Penyususnan rencana, program dan kegiatan Sub Bagian Penyusunan
Program
b. Pengumpulan bahan petunjuk teknis lingkup penyusunan rencana dan
program Dinas
c. Penyiapan bahan penyusunan rencana dan program Dinas
d. Penyiapan bahan pembinaan pengawasan dan pengendalian
e. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
2.3.3. Bidang Pendataan dan Penetapan
Bidang Pendataan dan Penetapan mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian tugas Dinas lingkup pendataan, pendaftaran, pemeriksaan penetapan dan
pengelolaan data dan informasi.
Dalam melaksanakan tugas pokok seksi pendataan dan penetapan,
menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan bidang pendataan dan penetapan
b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup pendataan, pendaftaran, pemeriksaan
penetapan, dan pengolahan data dan informasi
c. Melaksanakan pendaftaran dan pendataan seluruh Wajib Pajak (WP), Wajib
Retribusi (WR) dan pendapatan dan pendapatan daerah lainnya
d. Pelaksanaan pengolahan dan informasi baik dari Surat Pemberitahuan Pajak
Daerah (SPTPD), Surat Pemberitahuan Retribusi Daerah (SPTRD), hasil
pemeriksaan dan informasi dari instansi yang terkait
e. Pelaksanaan proses penetapan pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan
daerah lainnya
f. Perencanaan dan penatausahaan hasil pemeriksaan terhadap WP dan WR
g. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup bidang pendataan
dan penetapan
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
Bidang Pendataan dan Penetapan terdiri dari:
(1) Seksi Pendataan dan Pendaftaran, menyelenggarakan fungsi:
a) Penyiapan rencana, program, dan kegiatan seksi pendataan dan
pendaftaran
b) Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup penbdataan dan pendaftaran
c) Pelaksanaan pendataan objek pajak daerah / retribusi daerah dan
pendapatan daerah lainnya melalui Surat Pemberitahuan Pajak Daerah
(SPTPD) dan Surat Pemberitahuan Retribusi Daerah (SPTRD)
d) Pelaksanaan pendaftaran WP / retribusi daerah melalui formulir
pendaftaran
e) Penyimpanan, pendistribusian, pemberian Nomor pokok WP daerah /
WR daerah serta penyimpanan surat perpajakan daerah lainnyua yang
berkaitan dengan pendaftaran dan pendataan
f) Penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas
g) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(2) Seksi Pemeriksaan, menyelenggarakan fungsi:
a) Penyiapan rencana, program dan kegiatan seksi pemeriksaan
b) Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pemeriksaan
c) Penyusunan laporan hasil pemeriksaan dan unit pemeriksaan
d) Penatausahaan hasil pemeriksaan lapangan atas objek dan subjek pajak
e) Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas
f) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai
dengan tugas dan fungsinya
(3) Seksi penetapan, menyelenggarakan fungsi:
a) Penyiapan rencana, program, dan kegiatan seksi penetapan
b) Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup penetapapenyiapan bahan
dan dat perhitungan penetapan pokok pajak daerah/ pokok retribusi
daerah
c) Penyiapan bahan dan data perhitungan penetapan pokok pajak daerah /
pokok retribusi daerah
d) Penyiapan penertiban, pendistribusian serta penyimpanan arsip surat
perpajakan daerah / retribusi daerah yang berkaitan dengan penetapan
e) Pelaksanaan perhitungan jumlah angsuran pembayaran / penyetoran ata
permohonan WP
f) Penyiapan bahan monitoring, evaluiasi, dan pelaopran pelaksanaan
tugas
g) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai
dengan tugas dan fungsinya
(4) Seksi Pengolahan Data dan Informasi, menyelenggarakan fungsi:
a) Penyiapan rencana, program dan kegiatan seksi data dan informasi
b) Penyusunan bahan petunjuk tekhnis lingkup pendataan dan informasi
c) Pengumpulan dan pengolahan data objek pajak daerah / retribusi daerah
d) Penuangan hasil pengolahan data dan informasi data ke dalam kartu
data
e) Pengirirman kartu data kepada seksi penetapan
f) Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas
g) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
2.3.4. Bidang penagihan
Bidang Penagihan dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada kepala Dinas. Bidang Penagihan mempunyai tugas
pokok melaksanakan sebagian tugas dinas lingkup pembukuan, verifikasi,
penagihan, perhitungan, pertimbangan dan restitusi.
Dalam melaksanakan tugas pokok bidang penagihan menyelenggarakan
fungsi:
a. Penyusunan rencana, program dan kegiatan bidang penagihan
b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup pembukuan, verifikasi, penagihan,
perhitungan, pertimbangan dan restitusi
c. Pelaksanaan pembukuan dan verifikasi atas pajak daerah, retribusi daerah dan
pendapatan daerah lainnya
d. Pelaksanaan penagihan atas tunggakan pajak daerah, retribusi daerah dan
pendapatan daerah lainnya
e. Pelaksanaan perhitungan restitusi dan atau pemindahbukuan atas pajak
daerah, retribusi daerah dan pendapatan daerah lainnya
f. Pelaksanaan telaahan dan saran pertimbangan terhadap keberatan WP atas
permohonan WP
g. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan lingkup bidang penagihan
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuia dengan tugas
dan fungsinya
Bidang Penagihan terdiri dari:
(1) Seksi Pembukuan dan Verifikasi yang menyelenggarakan fungsi:
a) Penyiapan rencana, program dan kegiatan seksi pembukuan dan
verifikasi
b) Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pembukuan dan verifikasi
c) Pelaksanaan pembukuan dan verifikasi tentang penetapan penerimaan
pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan daerah lainnya
d) Pelaksanaan pembukuan dan verifikasi penerimaan dan pengeluaran
benda berharga serta pencatatan uang dari hasil pungutan benda
berharga ke dalam kartu persediaan benda berharga.
e) Penyiapan bahan dan data laporan tentang realisasi penerimaan dan
tunggakan pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan daerah lainnya
f) Penyiapan bahan dan data laporan realisasi penerimaan, pengeluaran
dan sisa persediaan benda berharga secara berkala
g) Penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas
h) Pelakunya tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
(2) Seksi Penagihan dan Perhitungan, menyelenggarakan fungsi:
a) Penyiapan rencana, program dan kegiatan seksi penagihan dan
perhitungan
b) Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup penagihan dan perhitungan
c) Penyiapan bahan dan data pelaksanaan penagihan atas tunggakan pajak
daerah, retribusi daerah dan pendapatan daerah lainnya
d) Penyiapan bahan dan data penertiban dan pendistribusian dan
penyimpanan arsip surat perpajakan daerah / retribusi daerah yang
berkaitan dengan penagihan
e) Penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas
f) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai
dengan tugas dan fungsinya
(3) Seksi Pertimbangan dan Restitusi menyelenggarakan fungsi:
a) Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pertimbangan dan restitusi
b) Penerimaan permohonan restitusi dan pemindahbukuan dari wajib pajak
c) Penelitian kelebihan pembayaran pajak daerah / retribusi daerah yang
dapat diberikan restitusi dan atau pemindahbukuan
d) Penyiapan surat keputusan kepala dinas tentang pemberian restitusi dan
atau pemindahbukuan
e) Penerimaan surat keberatan dari wajib pajak / wajib retribusi
f) Penelitian keberatan wajib pajak / wajib retribusi
g) Pembuatan pertimbangan atas surat keberatan wajib pajak / wajib
retribusi
h) Penyiapan bahan dan data penerbitan surat keputusan kepala dinas
tentang persetujuan atau penolakan atas keberatan
i) Penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas
j) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
2.3.5. Bidang Bagi Hasil Pendapatan
Bidang Bagi Hasil Pendapatan dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Bidang bagi hasil
pendapatan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas lingkup
bagi hasil pajak dan bukan pajak, penatausahaan bagi hasil dan perundang-
undangan dan pengkajian pendapatan.
Dalam melaksanakan tugas pokok Bidang Hasil Pendapatan
menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan rencana, program dan kegiatan bidang bagi hasil pendapatan
b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup bagi hasil pajak dan bukan pajak,
penatausahaan bagi hasil perundang-undangan dan pengkajian pendapatan
c. Pelaksanaan penatausahaan bagi hasil pajak dan bukan pajak, DAU, DAK, dan
lain-lain pendapatan yang sah
d. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi pemberi dari dana bagi hasil pajak /
bukan pajak provinsi dan dana bagi hasil pajak / bukan pajak pusat, DAU, DAk
dan lain-lain pendapatan yang sah
e. Pelaksanaan perhitungan penerimaan dari dana bagi hasil pajak / bukan pajak
provinsi dan dana bagi hasil pajak / bukan pajak pusat, DAU, DAK, dan lain-
lain pendapatan yang sah
f. Pelaksanaan pengkajian pelaksanaan peraturan perundang-undangan dan
pengkajian hasil pendapatan daerah di bidang dana pertimbangan dan lain-lain
pendapatan yang sah
g. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup bidang bagi hasil
pendapatan
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
Bidang Bagi Hasil Pendapatan terdiri dari:
(1) Seksi Bagi Hasil Pajak, menyelenggarakan fungsi:
(a) Penyiapapan rencana, program dan kegiatan seksi bagi hasil pajak
(b) Penyusunan bahan petunjuk teknis dan kegiatan seksi bagi hasil pajak
(c) Penerimaan dan pendistribusian Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang
(SPPT) dan Daftar Himpunan Pokok Pajak (DHPP) / Daftar Himpunan
Ketetapan Pajak (DHKP), Pajak Bumi dan Bangunan
(d) Pelaksanaan penagihan Pajak Bumi dan Bangunan
(e) Pelaksanaan perhitungan penerimaan bagi hasil pajak lainnya,
membantu menyampaikan Surat Pemberitahuan Objek Pajak (SPOP)
Pajak Bumi dan Bangunan kepada wajib pajak, penerimaan kembali
hasil pengisian SPOP dan mengirimkannya kepada Kantor Pelayanan
PBB
(f) Penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas
(g) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(2) Seksi Bagi Hasil Bukan Pajak, menyelenggarakan fungsi:
(a) Penyiapan rencana, program dan kegiatan seksi bagi hasil bukan pajak
(b) Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup bagi hasil bukan pajak
(c) Pelaksanaan perhitungan dan penerimaan dana bagi hasil pajak
provinsi, dana bagi hasil bukan pajak pusat, DAU, DAK, dan lain-lain
pendapatan yang sah
(d) Penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas
(e) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
(3) Seksi Penatausahaan Bagi hasil, menyelenggarakan fungsi:
(a) Penyiapan rencana, program dan kegiatan seksi penatausahaan bagi
hasil
(b) Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pentausahaan bagi hasil
(c) Pelaksanaan penatausahaan surat-surat ketetapan Pajak Bumi dan
Bangunan
(d) Pelaksanaan penatausahaan bagi hasil pajak dan bukan pajak DAU,
DAK, dan lain-lain pendapatan yang sah
(e) Penyiapan bahan monitorin, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas
(f) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai
dengan tugas dan fungsinya
(4) Seksi Peraturan Perundang-Undangan dan Pengkajian pendapatan,
menyelenggarakan fungsi:
(a) Penyiapan rencana, program dan kegiatan seksi peraturan perundang-
undangan
(b) Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup peraturan perundang-
undangan dan pengkajian pendapatan
(c) Penyiapan bahan dan data pelaksanaan koordinasi dengan unit terkait
tentang pelaksanaan peraturan perundang-undangan dan pengkajian atas
penerimaan pendapatan dana perimbangan dan lain-lain pendapatan
yang sah
(d) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan peraturan perundang-
undangan dibidang dana perimbangan
(e) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
2.3.6. Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah
Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah dipimpin oleh Kepala Bidang
yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Bidang
Pengembangan Pendapatan Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian tugas dinas lingkup pengembangan pajak, retribusi dan pendapatan lain-
lain.
Dalam melaksanakan tugas pokok Bidang Pengembangan Pendapatan
Daerah menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
a. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan bidang pengembangan
pendapatan daerah
b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pengembangan pajak, retribusi
dan pendapatan lainnya
c. Pelaksanaan pengkajian potensi pajak, retribusi dn pendapatan lainnya
d. Penghitungan potensi pajak dan retribusi daerah
e. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup bidang
pengembangan pendapatan daerah
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan
tugas dan fungsinya
Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah terdiri dari:
(1) Seksi Pengembangan Pajak, menyelenggarakan fungsi:
(a) Penyiapan rencana, program, dan kegiatan seksi pengembangan pajak
(b) Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pengembangan pajak
(c) Penyiapan bahan dan data penyusunan rencana potensi pendapatan
daerah dibidang pajak daerah
(d) Penyiapan bahan dan data pengkajian pengembangan potensi pajak
daerah
(e) Penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas
(f) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan
tugas dan funsinya
(2) Seksi Pengembangan Retribusi, menyelenggarakan fungsi:
(a) Penyiapan rencana, program dan kegiatan seksi pengembangan retribusi
(b) Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pengembangan retribusi
(c) Penyiapan bahan dan data penyusunan rencana potensi pendapatan
daerah di bidang retribusi daerah
(d) Penyiapan bahan dan data pengkajian pengembangan potensi retribusi
daerah
(e) Penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas
(f) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
(3) Seksi Pengembangan Pendapatan lain-lain, menyelenggarakan:
(a) Penyiapan rencana, program, dan kegiatan seksi pengembangan
pendapatan lain-lain
(b) Penyusunan baham petunjuk teknis lingkup pengembanga pendapatn lain
lain
(c) Penyiapan bahan dan data penyusunan rencana potensi pendapatan
daerah di bidang pendapatan lain-lain
(d) Penyiapan bahan dan data pengkajian pengembangan potensi pendapatan
lain-lain.
2.3.7. Unit Pelaksanaan Teknis (UPT)
Pembentukan, nomenklatur, tugas pokok dan fungsi Unit
Pelaksana Teknis ditetapkan lebih lanjut dengan Peraturan Walikota.
2.3.8. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas Dinas sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.
Adapun peraturan yang berlaku, yaitu :
a. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang
diatur dan ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.
b. Setiap Kelompok Jabatan Fungsional, dipimpin oleh Tenaga Fungsional
Senior yang ditunjuk.
c. Jumlah tenaga kerja fungsional, ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban
kerja
d. Jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur berdasarkan peraturan perundang-
undangan.
2.4. Gambaran Data Pegawai Dinas Pendapatan
Komposisi pegawai / karyawan di Dinas Pendapatan Kota
Medan adalah sebagai berikut:
TABEL 2.1
Komposisi Pegawai Negeri Sipil (PNS) Dinas Pendapatan
Kota Medan Tahun 2014
No Jabatan Golongan Jumlah 1 Kadis IV / b 1 Orang 2 Sekretaris IV / a 1 Orang 3 Kasubbag Umum III / d 1 Orang 4 Kasubbag Penyusunan Program III / c 1 Orang 5 Kasubbag Keuangan III / d 1 Orang 6 Kabid Penagihan IV / a 1 Orang 7 Kabid Pengembangan dan Pendapatan
Daerah IV / a 1 Orang
8 Kabid Bagi Hasil Pendapatan III / d 1 Orang 9 Kabid Pendataan dan Penetapan IV / a 1 Orang 10 Kasi Pengembangan Restitusi IV / a 1 Orang 11 Kasi Pemeriksaan III / c 1 Orang 12 Kasi Pendataan dan Pendaftaran III / c 1 Orang 13 Kasi Penetapan III / c 1 Orang 14 Kasi Pengolahan Data dan Informasi III / d 1 Orang 15 Kasi Penatausahaan Bagi Hasil Pajak III / d 1 Orang 16 Kasi Peraturan Per-UU-an dan
Pengkajian Pendapatan III / d 1 Orang
17 Kasi Bagi Hasil Pajak III / d 1 Orang
18 Kasi Bagi Hasil Bukan Pajak III / c 1 Orang
19 Kasi Pengembangan Pendapatan Lain-Lain
III / c 1 Orang
20 Kasi Pengembangan Pajak Daerah III / c 1 Orang
21 Kasi Pembukuan dan verifikasi III / d 1 Orang
22 Kasi Pertimbangan dan Restitusi III / c 1 Orang
23 Kasi Penagihan dan Perhitungan III / d 1 Orang 24 Kepala UPT
- Wil. I - Wil. II-III - Wil. IV - Wil. V - Wil VI-VII
III / d III / c III / d III / d III / c
7 Orang
25 Kasubbag TU UPT - UPT I - UPT II - UPT III - UPT IV - UPT V - UPT VI - UPT VII
III / b III / a III / c III / c III / d III / a III / b
7 Orang
26 \ Staff IV / a III / d III / c III / b III / a II / d II / c II / b II / a -
2 Orang 37 Orang 21 Orang 108 Orang 84 Orang 11 Orang 9 Orang 34 Orang 15 Orang 1 Orang
Jumlah Pegawai 359 Orang
Sumber: Data diolah oleh Penulis
Keterangan :
1. Golongan IV / b : 1 Orang
2. Golongan IV / a : 7 Orang
3. Golongan III / d : 50 Orang
4. Golongan III / c : 33 Orang
5. Golongan III / b : 108 Orang
6. Golongan III / a : 90 Orang
7. Golongan II / d :11 Orang
8. Golongan II / c : 9 Orang
9. Golongan II / b : 34 Orang
10. Golongan II / a : 15 Orang
11. Golongan - : 1 orang
Tabel 2.2
Komposisi Pegawai Honor Dinas Pendapatan Kota Medan Tahun
2014
No Bidang Jumlah 1 Sekretariat 14 Orang
2 Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah
5 Orang
3 Bidang Penagihan 12 Orang
4 Bidang Pendataan dan Penetapan (DATAP)
8 Orang
5 Bidang Bagi Hasil Pendapatan (BPH)
14 Orang
6 PHL (Pegawai Harian Lepas) 33 Orang
Total Pegawai Honor 86 Orang
Sumber: Data diolah oleh Penulis
GAMBAR 2.1
GAMBAR STRUKTUR DINAS PENDAPATAN KOTA MEDAN
KEPALA DINAS MUHAMMADHUSNI,SE, MSi
SEKERTARIAT Drs.EDLATY,MAP
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
KASUBBAG PENY.PROGRAM ILHAMNUR, SE
KASUBBAG UMUM Drs.FITRIATI HASIBUAN
KASUBBAG KEUANGAN DELISAH,S.sos
KABID HASIL PENDAPATAN ZAKARIA, SKom, MM
KAI PENGEMBANGAN PAJAK
T.DAHRISAN, SE
KASI PENGEMBANGAN RETRIBUS
WAN AZMI.AP.MAP
KASI PENGEMBANGAN PENDAPATAN LAIN – LAIN
YUNI FIBRIYANTI,S. Sos
KABID PENGEMBANGAN PENDAPATAN DAERAH
Drs.H.AHMAD EMPANI LUBIS
KASI BAGI HASIL PAJAK AZHAR M, TANJUNG, S. sos
KASI PENATAUSAHAAN BAGI HASIL
M.AMRI HARAPAN,S.sos
KASI BAGI HASIL BUKAN PAJAK MUTIARA F.A. MANULLANG,SSTP
KASI PERATURAN PER UU AN DAN PENGKAJIAN PEND.
A.UNTUNG LUBIS,S.sos UPT
KA. UPT WIL- 4 ANDIYAN WAHYUDI
S.Sos, MAP
KA. UPT WIL- 5 SOFYAN EFFENDI
HSB, SE
KA. UPT WIL- 6 KIKY ZULFIKAR
S,Sos.M.Si
KA. UPT WIL- 3 HASANAL H.
HARAHAP, SSTP
KA. UPT WIL- 2 M. HADELI
SUNDHANA, SE.M.Si
KA. UPT WIL- 1 EDRAL HASYIM
HARAHAP,S. Sos
KA. UPT WIL- 7
SATRIA RIZAL
KASUBAG TU
RONAL F.I. TARIGAN.SE
KASUBAG TU
Drs.HARDI PUTRA
KASUBAG TU
RESPAWAN LUBIS
KASUBAG TU MUHAMMAD
AMSAR,SE
KASUBAG TU
KHAIRUNSYAH,SH
KASUBAG TU
YAFRIALDI, SH
KASUBAG TU DEDDY
WILISITVAN.SE.
KABID PENDATAAN DAN PENETAPAN Drs.NAWAWI
KASI PENETAPAN
ALIFITRI HARAHAP, SE
KASI PEMERIKSAAN
LINDA MORA, SSTP
KASI PENDATAAN DAN PENDAFTARAN
BENNY SINOMBA SIREGAR, SE
KASI PENGELOLAHAN DATA DAN INFORMASI
POPY MAYA SYAFIRA,SP.MM
KASI PERTIMBANGAN DAN RESTITUSI
SYAHRUDDIN SERAGAR,SE
KABID PENAGIHAN DAN PERHITUNGAN
SUTAN PARTAHIP, SH
KASI PEMBUKUAN DAN VERIFIKASI
Hardi Faisal Siregar, S.Sos
KABID PENAGIHAN
HJ.YUSDARLINA,S.Sos
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
3.1. Bidang Kerja
3.1.1. Bidang PBB
Bidang PBB atau Pajak Bumi dan Bangunan adalah suatu bidang di bagian
yang menangani pajak khususnya PBB yaitu Pajak Negara yang dikenakan
terhadap bumi dan atau bangunan yang bersifat kebendaan dalam arti besarnya
pajak terutang ditentukan oleh keadaan objek yaitu bumi / tanah dan atau
bangunan.
3.1.2. Bidang BPHTB
Bidang BPHTB atau Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
adalah suatu bidang yang merupakan bagian dari PBB yang
menangani pajak khususnya BPHTB yaitu pajak yang dikenakan
atas perolehan hak atas tanah dan atau bangunan. Dasar hukum
BPHTB adalah Undang-Undang Nomor 21 tahun 1997. Undang-
Undang Nomor 20 tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang-
Undang Nomor 21 tahun 1997 tentang Bea Perolehan Hak atas
Tanah dan Bangunan. Filosofi utama yang melandasi pajak ialah
peran serta masyarakat dalam pembangunan dan meningkatkan
kesejahteraan serta kemakmuran rakyat melalui peningkatan
penerimaan Negara dengan cara pengenaan pajak.
Objek pajak BPHTB adalah perolehan hak atas tanah atau bangunan yaitu
terhadap peristiwa hukum atau perbuatan hukum atas transaksi / peralihan haknya
yang meliputi pemindahan hak dan pemberian hak baru.
Pemindahan hak terdiri dari :
a. Jual beli
b. Tukar menukar
c. Hibah yaitu penetapan wasiat yang khusus mengenai pemberian hak atas
tanah atau bangunan kepada orang pribadi atau badan hukum tertentu
d. Hibah wasiat, yaitu suatu penetapan wasiat yang khusus mengenai
pemberian hak atas tanah dan atau bangunan kepada orang pribadi atau
badan hukum tertentu, yang berlaku setalah pemberi hibah meninggal
dunia
e. Waris yaitu pengalihan hak yang dilakukan terhadap tanah dan atau
bangunan dalam garis keturunan lurus
f. Pemasukan dalam perseroan atau badan hukum lainnya, yaitu pengalihan
hak atas tanah dan atau bangunan dari orang pribadi atau kepada badan
hukum lainnya
g. Pemisahan yang menyebabkan peralihan, yaitu pemindahan sebagian hak
bersama atas tanah dan atau bangunan oleh orang pribadi atau badan
kepada sesama pemegang hak bersama
h. Pelaksanaan putusan hakim yang mempunyai kekuatan hukum tetap, yaitu
peralihan hak dari orang pribadi atau badan hukum sebagai salah satu
pihak kepada pihak yang ditentukan dalam putusan hakim tersebut
i. Penunjukkan pembeli dalam lelang, yaitu penetapan pemenang lelang oleh
pejabat lelang sebagaimana yang tercantum dalam risalah lelang
k. Penggabungan usaha, yaitu penggabungan dari dua badan usaha atau lebih
dengan cara tetap mempertahankan berdirinya salah satu badan usaha dan
melikuidasi badan usaha lainnya yang menggabung
l. Peleburan usaha, yaitu penggabungan dari dua atau lebih badan usaha
dengan cara mendirikan badan usaha baru dan melikuidasi badan-badan
usaha yang bergabung tersebut
m. Pemekaran usaha, yaitu pemisahan suatu usaha menjadi dua usaha atau
lebih dengan cara mendirikan badan usaha baru dan mengalihkan sebagian
aktiva dan pasiva kepada badan usaha baru tersebut yang dilakukan tanpa
likuidasi badan usaha yang lama
n. Hadiah, yaitu suatu perbuatan hukum berupa penyerahan hak atas tanah
dan bangunan yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan hukum
kepada penerima hadiah.
Pemberian hak baru terdiri dari:
a. Kelanjutan pelepasan hak, yaitu pemberian hak baru atas tanah kepada
orang pribadi atau badan hukum dari negara atas tanah yang berasal dari
pelepasan hak
b. Diluar pelepasan hak, yaitu pemberian hak baru atas tanah kepada orang
pribadi atau badan hukum dari negara atau dari pemegang hak milik
menurut peraturan perundang-undang yang berlaku.
Adapun Siklus Administrasi BPHTB adalah:
1. PPAT datang ke loket Kantor Dispenda untuk pendaftaran dan pengisisan
SPPD
2. Staff Dispenda melakukan verifikasi lapangan.
3. Persetujuan oleh Pejabat BPHTB Dispenda atas BPHTB
4. PPAT mengambil Surat Pengantar Pembayaran ke Bank
5. PPAT melakukan pembayaran ke Bank
6. PPAT menyerahkan bukti bayar bank ke loket untuk mendapat Surat
Pengantar ke BPN
7. PPAT mengambil sertifikat di BBPN dan Proses Selesai
3.2. Pelaksanaan Kerja
Selama PKL berlangsung, Penulis di tempatkan di bidang BPHTB. Bekerja
dan belajar ataupun latihan merupakan bagian dari kegiatan yang dilakukan oleh
Penulis. Adapun kegiatan-kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Menginput data hasil penerimaan BPHTB Tahun 2014
Data WP yang telah menerimakan BPHTB selama tahun 2014 di input
ataupun di ketik ke dalam kcomputer dengan tujuan agar pencarian data
WP untuk keperluan tertentu akan lebih mudah jika dibandingkan dengan
pencarian data WP pada buku arsip.
b. Menghitung BPHTB
Untuk menghitung BPHTB, terlebih dahulu diketahui berapa Nilai
Perolehan Objek Pajak (NPOP) dan Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak
Kena Pajak (NPOPTKP). Jadi perhitungan BPHTB adalah sebagai
berikut:
c. Menghitung BPHTB yang Kurang Bayar sekaligus membuat Surat
Tagihan BPHTB
Untuk menghitung BPHTB yang kurang bayar, terlebih dahulu harus
diketahui jenis transaksinya. Secara umum perhitungan BPHTB yang
kurang bayar adalah sebagai berikut:
Surat Tagihan BPHTB (STB) diterbitkan apabila:
1) Pajak yang terutang tidak atau kurang bayar
2) Dari hasil pemeriksaan kantor surat setoran BPHTB terdapat
kekurangan pembayaran pajak sebagai akibat salah tulis dan atau salah
hitung
3) Wajib pajak dikenakan sanksi berupa denda dan atau bunga.
STB berisi:
a) Kop Surat
b) Tanggal pembuatan surat
BPHTB = 5% x (NPOP – NPOPTKP)
BPHTB Kurang Bayar = 5% X (Nilai Seteleh Verifikasi (Seharusnya) – Nilai Saat Verifikasi)
c) Nomor, Sifat, Lampiran, dan Perihal Surat
d) Nama WP, dan Notaris
e) Nama WP, NOP PBB, Alamat OP
f) Jenis Transaksi
g) Jumlah BPHTB yang di verifikasi, BPHTB yang seharusnya, dan
BPHTB yang kurang bayar atau BPHTB yang harus dibayar.
h) Tanda tangan Kadis
i) Tembusan.
d. Mengarsip Surat Tagihan BPHTB yang keluar
Untuk mengetahui berapa surat yang keluar, kepada siapa saja surat yang
sudah di ajukan, perusahaan perlu membuat arsip surat.
e. Mengisi Formulir Surat Setoran Pajak Daerah (SSPD)
Sebelum SSPD di print out, petugas / staff Dispenda harus terlebih dahulu
mengisi data-data WP maupun OP ke formulir SSPD. Setelah itu, formulir
tersebut diserahkan ke bagian Pelayanan.
f. Mengisi Formulir Surat Pemberitahuan Objek Pajak (SPOP)
Sebelum SPOP Pajak Bumi dan Bangunan di print out, staf terlebih dahulu
mengisi formulir SPOP dan mengirimkannya ke bagian Pelayanan. Seksi
Bagi Hasil Pajak menyampaikan SPOP kepada wajib pajak, penerimaan
kembali hasil pengisian SPOP dan mengirimkannya kepada Kantor
Pelayanan PBB.
g. Menginput Data ke Formulir Surat Setoran Pajak Daerah (SSPD) melalui
Komputer
SSPD yang sudah di input berisi Identitas WP, OP, perhitungan NJOP
PBB, dan berapa Nilai BPHTB yang sudah dibayar WP.
3.3. Kendala Yang Dihadapi
Dalam melakukan kegiatan yang baru sangat lah rentan dengan kesalahan.
Hal ini bisa terjadi karena adanya kendala yang di hadapi. Begitu juga dengan
penulis dalam melakukan kegiatan PKL. Melakukan praktik kerja merupakan
sesuatu yang baru bagi penulis, dimana selama ini hanya teori di bangku kuliah
dan sedikit praktikum. Tidak mampunya penulis membawa diri ke dunia kerja,
kurang mampu mengerjakan kerjaan yang di percayakan perusahaan kepada
penulis menjadi kendala bagi penulis. Kurangnya pengetahuan penulis tentang
dunia kerja menjadi salah satu faktor penyebab adanya kendala. Selain itu,
kurangnya percaya diri penulis dan malu bertanya.
3.4. Cara Mengatasi Kendala
Adanya kendala yang di hadapi menjadi faktor yang memperlama cara kerja
penulis. Namun, penulis mencoba untuk mengatasi kendala tersebut. Selalu
bertanya menjadi salah satu usaha penulis untuk mengatasi kendala tersebut.
Mempelajari kembali apa yang sudah di jelaskan atau diajari oleh staf / pegawai
perusahaan, sehingga jika di percayakan lagi untuk mengerjakan hal sama, penulis
tidak mengalami kesulitan lagi.
BAB IV
KESIMPULAN
4.1. Kesimpulan
Salah satu sumber PendapatanAsli Daerah berasal dari Pajak Daerah. Pajak
Daerah merupakan pungutan Daerah menurut peraturan yang ditetapkan guna
pembiayaan pengeluaran daerah sebagai badan hukum publik yang diatur dalam
Undang-Undang No. 28 tahun 2009 sebagai perubahan atas Undang-Undang No.
34 tahun 2000 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, dimana Pajak Daerah
terbagi menjadi dua jenis yaitu Pajak Provinsi dan Pajak Kabupaten / Kota.
Pendapatan Asli Daerah yang antara lain berupa Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah, diharapkan menjadi salah satu sumber pembiayaan penyelenggaraan
Pemerintah dan Pembangunan Daerah untuk meningkatkan dan meratakan
kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian, daerah mampu melaksanakan
otonomi yaitu mampu mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri.
Salah satu bagian dari Pajak Kabupaten / Kota adalah Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB) Perdesaan dan Perkotaan. PBB adalah pajak Negara yang
digunakan terhadap bumi dan bangunan berdasarkan UU No. 12 tahun 1985
tentang PBB sebagaiman telah diubah dengan UU No. 12 tahun1994. Namun
didalam PBB ada juga pungutan atas perolehan hak atas Tanah dan Bangunan
yang disebut dengan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).
Perolehan hak atas tanah dan bangunan adalah perbuatan atau peristiwa hukum
yang mengakibatkan diperolehnya hak atas dan atau bangunan oleh orang pribadi
atau badan.
Bidang BPHTB atau Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
adalah suatu bidang yang merupakan bagian dari PBB yang
menangani pajak khusunya BPHTB yaitu pajak yang dikenakan atas
perolehan hak atas tanah dan atau bangunan. Dasar hukum BPHTB
adalah Undang-Undang Nomor 21 tahun 1997. Undang-Undang
Nomor 20 tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang- Undang
Nomor 21 tahun 1997 tentang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
Bangunan. Filosofi utama yang melandasi pajak ialah peran serta
masyarakat dalam pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan
serta kemakmuran rakyat melalui peningkatan penerimaan Negara
dengan cara pengenaan pajak.
Objek pajak BPHTB adalah perolehan hak atas tanah atau bangunan yaitu
terhadap peristiwa hukum atau perbuatan hukum atas transaks i / peralihan haknya
yang meliputi pemindahan hak dan pemberian hak baru.
Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan mempunyai peranan yang sangat besar
dalam menyelenggarakan BPHTB di kota Medan. Sehubungan dengan instruksi
Menteri dalam Negeri KUPD No. 7/12/41-10 tentang Penyeragaman Struktur
Organisasi Dinas Pendapatan Daerah di seluruh Indonesia, maka Pemerintah Kota
Medan berdasarkan Peraturan Daerah No. 12 Tahun 1978 menyesuaikan dan
membentuk struktur organisasi Dinas Pendapatan yang baru. Di dalam struktur
organisasi yang baru ini, dibentuklah seksi-seksi administrasi Dinas Pendapatan,
juga dibentuk Bagian Tata Usaha yang membawahi 3 (tiga) Kepala Sub Bagian
yaitu Sub Sektor Perpajakan, Retribusi Daerah, dan Pendapatn Daerah lainnya
yang merupakan kontri busi yang cukup penting bagi pemerintah daerah dalam
mendukung serta memelihara pembangunan dan didalam peningkatan penerimaan
pendapatan daerah.
4.2. Saran
Penulis mencoba mengemukakan beberapa saran untuk Perusahaan, Lembaga
Pendidikan dan Mahasiswa yang sifatnya membangun antara lain sebagai berikut:
4.2.1. Bagi Instansi
a) Dispenda diharapkan lebih meningkatkan kinerjanya, karena adanya
pegawai yang tidak bekerja namun WP terkadang masih antri untuk
menyelesaikan proses administrasinya
b) Dispenda diharapkan lebih meningkatkan pengawasannya terhadap
kinerja pegawai-pegawai Dispenda. Dimana selama PKL, penulis
melihat banyaknya pegawai yang bekerja kurang efektif, banyaknya
pegawai yang datang terlambat, adanya pegawai yang absen tanpa
alasan. Dengan situasi seperti ini sangat tidak mungkin bisa melayani
masyarakat / WP secara maksimal
c) Banyaknya WP yang tidak peduli dalam membayar pajak, Dispenda
diharapkan melakukan upaya pendekatan terhadap WP
d) Dispenda diharapkan melakukan upaya untuk meningkatkan
pengetahuan dan keahlian pegawainya karena pengetahuan dan
keahlian pegawai adalah komponen penting dalam produk perusahaan,
dan biaya tenaga kerja mencerminkan beban utama yang terjadi untuk
menghasilkan pendapatan.
e) Dispenda diharapkan lebih meningkatkan kebersihan lingkungannya.
Banyaknya sampah yang berserak di lantai membuat para pegawai
maupun WP kurang nyaman. Padahal pegawai di bidang kebersihan
telah tersedia.
f) Pegawai Dispenda diharapkan memberikan arahan dan bimbingan
kepada para anak PKL sebagai bentuk peduli terhadap dunia
pendidikan.
4.2.2. Bagi Universitas Katolik Santo Thomas Sumatera Utara
a) Sebaiknya PKL diganti dengan KKN karena untuk tempat PKL sangat
sulit ditemukan, dan tidak jarang perusahaan menolak untuk dijadikan
sebagai tempat untuk PKL dengan alasan internal perusahaan,
sedangkan dengan KKN, mahasiswa diajak lebih mandiri dan menjadi
bentuk pengabdian tehadap masyarakat sekaligus mempublikasikan
UNIKA ke berbagai daerah
b) Diharapkan agar Universitas Katolik Santo Thomas hendaknya lebih
meningkatkan kerja samanya dengan perusahaan-perusahaan Milik
Negara ataupun Swasta dan lebih memasyarakatkan diri agar
mahasiswa tidak mengalami kesulitan dalam mencari tempat PKL
c) Diharapkan kepada Pimpinan Universitas Katolik Santo Thomas
Medan, agar lebih meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana
yang mendukung guna memberikan kenyamanan dalam belajar dan
menciptakan generasi muda yang bermutu dan berkualitas yang siap
dalam dunia kerja.
DAFTAR PUSTAKA
Buku Pedoman Dinas Pendapatan Kota Medan
Buku Pedoman Praktek Kerja Lapangan