laporan praktek kerja pipa

51
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Sistem perpipaan terus berkembang kearah yang lebih baik. Pada mulanya manusia memindahkan air dari sungai ke rumah dengan menggunakan ember. lalu berkembang dari satu orang menjadi banyak orang yang berurutan sehingga proses pengambilan air menjadi lebih mudah. Melalui analogi sederhana ini manusia berfikir untuk lebih mengefisienkan waktu dan tenaga maka dibuatlah distribusi melalui sistem perpipaan. Saat ini sistem perpipaan sudah amat maju, sebagai contoh sistem perpipaan yang dibuat untuk mengantarkan minyak dari satu negara ke negara lain melalui sistem perpipaan bawah laut (offshore). sehingga dengan sistem ini akan dihemat waktu lebih banyak, walaupun kendala yang akan dihadapi lebih banyak. Sistem pemipaan identik dengan saluran pembuluh darah yang mengalirkan darah keseluruh bagian tubuh. Sistem pemipaan digunakan untuk penyediaan dan pendistribusian air besih, pembuangan limbah dari kawasan industri ataupun dari fasilitas publik lainnya. Selain itu, sistem pemipaan digunakan untuk mentransportasikan minyak mentah dari sumur minyak menuju tangki yang kemudian akan diproses selanjutnya, mentransportasikan dan mendistribusikan gas alam dari sumber gas menuju tangki penyimpanan. Sistem pemipaan juga di aplikasikan dalam pendistribusian minyak atupun gas untuk menyuplai kebutuhan industri, mesin pembangkit tenaga dan keperluan komersial. Sistem pemipaan juga digunakan untuk mengangkut cairan, bahan kimia, campuran kimia dan uap pada industri makanan, pabrik kimia dan industri lainnya. Sistem pemipaan juga digunakan untuk instalasi pemadam kebakaran, untuk keperluan mesin-mesin dan lain – lain. Semakin banyak penggunaan pipa dalam aspek kehidupan manusia maka semakin banyak di perlukan ahli-ahli dibidang pemipaan. Umumnya bagian perpipaan dan detailnya merupakan standar dari unit, seperti ukuran diameter, jenis katup yang akan dipasang, baut dan gasket pipa, penyangga pipa, dan lain-lain. Sehingga dengan demikian akan terdapat keseragaman ukuran antara satu dengan lainnya. Sedangkan di pasaran telah terdapat berbagai jenis pipa dengan ukuran dan bahan-bahan tertentu sesuai dengan kebutuhan seperti dari bahan Carbon Steel, PVC (Polyvinil Chloride), stainless Steel, dan lain-lain.

Upload: stephanie-chan

Post on 13-Jul-2015

3.948 views

Category:

Education


289 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan praktek kerja  pipa

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sistem perpipaan terus berkembang kearah yang lebih baik. Pada mulanya manusia

memindahkan air dari sungai ke rumah dengan menggunakan ember. lalu berkembang dari

satu orang menjadi banyak orang yang berurutan sehingga proses pengambilan air menjadi

lebih mudah. Melalui analogi sederhana ini manusia berfikir untuk lebih mengefisienkan

waktu dan tenaga maka dibuatlah distribusi melalui sistem perpipaan.

Saat ini sistem perpipaan sudah amat maju, sebagai contoh sistem perpipaan yang dibuat

untuk mengantarkan minyak dari satu negara ke negara lain melalui sistem perpipaan bawah

laut (offshore). sehingga dengan sistem ini akan dihemat waktu lebih banyak, walaupun

kendala yang akan dihadapi lebih banyak.

Sistem pemipaan identik dengan saluran pembuluh darah yang mengalirkan darah

keseluruh bagian tubuh. Sistem pemipaan digunakan untuk penyediaan dan pendistribusian

air besih, pembuangan limbah dari kawasan industri ataupun dari fasilitas publik lainnya.

Selain itu, sistem pemipaan digunakan untuk mentransportasikan minyak mentah dari sumur

minyak menuju tangki yang kemudian akan diproses selanjutnya, mentransportasikan dan

mendistribusikan gas alam dari sumber gas menuju tangki penyimpanan. Sistem pemipaan

juga di aplikasikan dalam pendistribusian minyak atupun gas untuk menyuplai kebutuhan

industri, mesin pembangkit tenaga dan keperluan komersial. Sistem pemipaan juga digunakan

untuk mengangkut cairan, bahan kimia, campuran kimia dan uap pada industri makanan,

pabrik kimia dan industri lainnya. Sistem pemipaan juga digunakan untuk instalasi pemadam

kebakaran, untuk keperluan mesin-mesin dan lain – lain.

Semakin banyak penggunaan pipa dalam aspek kehidupan manusia maka semakin

banyak di perlukan ahli-ahli dibidang pemipaan. Umumnya bagian perpipaan dan detailnya

merupakan standar dari unit, seperti ukuran diameter, jenis katup yang akan dipasang, baut

dan gasket pipa, penyangga pipa, dan lain-lain. Sehingga dengan demikian akan terdapat

keseragaman ukuran antara satu dengan lainnya. Sedangkan di pasaran telah terdapat

berbagai jenis pipa dengan ukuran dan bahan-bahan tertentu sesuai dengan kebutuhan seperti

dari bahan Carbon Steel, PVC (Polyvinil Chloride), stainless Steel, dan lain-lain.

Page 2: Laporan praktek kerja  pipa

Dalam merancang suatu jalur pipa yang tersusun dari beberapa buah pipa yang disusun

secara seri maupun paralel maka persoalan yang dihadapi belumlah begitu rumit, namun

banyak juga jalur pipa yang ada bukanlah suatu rangkaian yang sederhana melainkan suatu

jaringan pipa yang sangat kompleks, sehingga memerlukan penyelesaian yang lebih teliti.

Oleh sebab itu lah laporan ini dibuat agar dapat memperluas pengetahuan kita tentang pipa.

Tujuan

Tujuan dibuatnya laporan ini agar dapat menambah dan memperluas pemahaman mahasiswa/

i dalam hal perpipaan :

• Untuk dapat mengetahui dan menerangkan proses pemotongan dan penguliran pipa.

• Untuk menumbuhkan minat atau ketertarikan mahasiswa/i untuk memperdalam tentang

pemipaan.

Page 3: Laporan praktek kerja  pipa

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Sejarah Pipa

Pipa (pipe) ditemukan saat manusia dulu kesulitan membawa air dari sumber air ke

rumah atau pemukiman mereka. Dengan adanya pipa maka pekerjaan membawa air menjadi

lebih mudah. Pipa pertama terbuat dari bambu (bamboo).Pada peradaban Mesir dan Aztec,

pipa terbuat dari lempung yang dibakar. Pipa logam pertama dibuat pada masa Yunani dan

Romawi dengan membuatnya dari timbal dan bronze (perunggu, Cu-Sn). Pipa besi dibuat

setelah adanya penemuan serbuk senjata (gun powder) karena serbuk senjata memerlukan

pipa besi yang lebih kuat untuk dilewati peluru. Sejak saat itu berbagai produk pipa dari

logam berkembang pesat dan menjadi produk khusus saat ini.

Sejarah Produksi Pipa

Sejarah manusia memproduksi pipa dimulai ketika manusia mulai membutuhkan

aliran air dari suatu tempat ketempat lain tanpa harus mengangkutnya menggunakan tenaga

manusia. Pada kota-kota dijaman pertengahan digunakan kayu gelondongan yang dilubangi

yang berfungsi memenuhi ketersediaan air di kota. Penggunaan pipa besi di Inggris dan

Perancis mulai umum di awal abad ke 19. Aliran pertama pipa besi (cast-iron) untuk

Philadelphia dibangun pada 1817, dan untuk kota New York pada tahun 1832.

Baru pipa digunakan untuk pengangkutan bahan bakar (minyak & gas) dimulai di

Inggris menggunakan lembaran besi yang dibentuk menggunakan silinder kemudian sisi-

sisinya di las. Lalu pada tahun 1887 di Amerika dibuatlah pipa pertama berbahan baja

(Betlehem steel) .

Pada pertengahan abad 19 barulah pipa seamless (tanpa celah / sambungan) dicoba

untuk diproduksi untuk beberapa kebutuhan. Di Jerman dikembangkan proses yang

dinamakan Mannesmann process pada tahun 1885 dan mulai digunakan di Inggris pada tahun

1887. Di Amerika dibangun pabrik pipa seamless pada tahun 1895.

Memasuki abad ke 20 seamless tube mulai dibutuhkan di berbagai belahan dunia

menyusul revolusi industri yang melahirkan teknologi Otomotif, pengolahan minyak,

Page 4: Laporan praktek kerja  pipa

pengaliran minyak, sumur bor, serta boiler. Pada waktu itu tube yang menggunakan welding

kurang dapat diandalkan.

Produksi dan konsumsi dunia akan produk pipa besi dan baja mencakup hampir 14

persen dari penggunaan baja mentah diseluruh dunia. Dan terus akan berkembang seiring

dengan pertumbuhan industri serta meningkatnya populasi. Perbedaan tingkat kebutuhannya

tentu saja bergantung pada tingkat perkembangan kegiatan ekonomi tiap negara seperti

kegiatan eksplorasi minyak, pembangunan pembangkit listrik, atau produksi otomotif.

Sebagai contoh, pada negara dengan harga minyak yang rendah, kegiatan investasi untuk

eksplorasi minyak akan melemah. Konsekuensinya, produksi pipa untuk kegiatan tersebut

akan berkurang.

Material Pipa

Pipa adalah istilah untuk benda silinder yang berlubang dan digunakan untuk

memindahkan zat hasil pemrosesan seperti cairan, gas, uap, zat padat yang dicairkan maupun

serbuk halus. Material yang digunakan sebagai pipa sangat banyak diantaranya adalah: beton

cor, gelas, timbal, kuningan (brass), tembaga, plastik, aluminium, besi tuang, baja karbon,

dan baja paduan. Pemilihan material pipa akan sangat membingungkan sehingga perlu

pemahaman mendalam untuk apa saluran/sistem pipa itu dibuat, mengingat setiap material

memiliki keterbatasan dalam setiap aplikasinya. Material yang paling umum digunakan

adalah pipa baja karbon.

Definisi Sistem Saluran dan Pembuangan

System saluran dan pembuangan adalah suatu konstruksi yang mengatur pemasukan

atau penyuplaian air bersih guna kebutuhan manusia dan pengeluaran/pembuangan air

bekas/limbahnya ketempat tertentu. Serta pembuangan atau pengaliran air hujan, air rawa,

dan sebagainya, hal ini penting guna menjamin kesehatan manusia.

Seorang pekerja selain mempunyai pengetahuan dan keterampilan cara

mempergunakan peralatan dengan aman. Ia harus mengetahui juga bahan-bahan yang

dipergunakan dalam pekerjaan. Suatu hasil pekerjaan tidak aka nada artinya bila

menggunakan bahan yang salah. Untuk itulah pengetahuan tentang bahan-bahan yang

dipergunakan pada suatu pekerjaan menjadi sangat penting. Pengetahuan mengenai bahan-

bahan yang dipergunakan pada pekerjaan system saluran dan pembuangan meliputi : jenis

Page 5: Laporan praktek kerja  pipa

dan fungsi pipa,alat penyambung, peralatan saniter dan bahan-bahan untuk pembuatan

saluran.

Pengertian dari pekerjaan pipa itu sebenarnya sangat luas sekali, tapi dalam garis

besarnya dapat dibagi dalam dua kelompok yaitu :

a. Jaringan pipa dalam

Jaringan pipa dalam adalah pemasangan atau penyambungan pipa-pipa untuk

pemasukkan dan pipa pengeluaran khusus yang terdapat di dalam bangunan untuk

segala keperluan alat plambing, seperti : kamar mandi, wc, tempat cuci piring (sink),

tempat cuci tangan, tempat buang air kecil (urinoir), jaringan pipa gas, jaringan pipa

untuk keperluan rumah, dan lain-lain.

b. Jaringan pipa luar

Jaringan pipa luar adalah pemasangan atau penyambungan pipa-pipa di luar

bangunan. Batasan tanggung jawab perawatan dan perbaikan kerusakan adalah

sebagai berikut :

- dari meteran ke dalam ( instalasi dalam rumah ) adalah tanggungjawab yang

punya rumah ( gedung ).

- dari meteran ke luar adalah tanggungjawab PDAM atau pihak penjual jasa.

Jenis dan fungsi pipa

Jenis pipa yang umum digunakan pada oekerjaan pipa, baik didalam bangunan

maupun diluar bangunan adalah:

Pipa galvanis

Pipa galvanis adalaah pipa besi lunak yang dilapisi dengan timah, pipa galvanis

diproduksi dengan berbagai ukuran maupun ketebalan dindingnya, disesuaikan

dengan kegunaannya ukuran panjang standar adalah 6 m.

Pipa besi tuang

Pipa besi tuang dalam pekerjaan system saluran dan pembuangaan digunakan untuk

instalasi air bersih dan air kotor, pipa ini diproduksi dengan ∅2” – 15” dengan

panjang 3-6 m.

Page 6: Laporan praktek kerja  pipa

Pipa tembaga

Pipa tembaga dalam pekerjaan system saluran dan pembuangan dipakai untuk

instalasi air bersih, terutama untuk instalasi air panas karena tembaga merupakan

bahan pengantar panas yang baik, ringan, mudah disambung, tahan terhadap karat.

Pipa PVC (Polyvinyl Clorida)

Pipa PVC (polyvinyl clorida) dalam pekerjaan ini dipergunakan untuk instalasi air

bersih maupun air kotor, pipa PVC dibagi dalam 4 kelas yaitu :

- Kelas AW (VP) dengan tekanan kerja 10 kg/cm2.

- Kelas A2 dengan tekanan kerja 8 kg/cm2.

- Kelas D (VU) dengan tekanan kerja 5 kg/cm2.

- Kelas C untuk saluran kabel listrik.

Panjang standar pipa PVC adalah 4 m dan 6 m per batangg. Pipa PVC kelas AW

(VP) and AZ digunakan untuk instalasi air bersih, saluran pembuangan, irigasi,

pembuangan dan ventilasi pada gedung, saluran bahan kimia dan sprinkler. Pipa PVC

kelas A2 dan D (VU) digunakan untuk pembuangan irigasi pembuangan pada jalan

raya, pembuangan pada bangunan, pipa PVC kelas C digunakan untuk instalasi listrik

dan penerangan.

Alat Sambung

Ukuran panjang standar panjang pipa per batang umumnya adalah 6m’. Pada suatu

instalasi pipa (baik air bersih maupun air kotor) banyak dijumpai sambungan, belokan,

perubahan ukuran diameter atau hubungan lainnya. Untuk keperluan tersebut telah diproduksi

bermacam-macam alat sambung dari berbagai ukuran maupun jenis bahan yang sesuai

dengan bahan pipanya.

Peralatan Saniter

Peralatan saniter adalah suatu alat untuk keperluan manusia yang ada hubungannya

dengan kebutuhan air dan pembuangannya, sehingga manusia dapat terjamin kesehatannya.

Bahan yang banyak digunakan adalah keramik, besi, atau baja yang dilapisi email,

berbagai jenis plastic, fiber glass, dan baja anti karat. Peraltan saniter seperti kloset,

peturasan, bidet dan bak cuci tangan umumnya dibuat dari bahan keramik. Bahan ini sangat

popular karena pembuatannya cukup murah dan ditinjau dari segi sanitasi sangat baik. Bahan

lain yang banyak digunakan adalah teraso, walaupun untuk membersihkannya lebih sulit

Page 7: Laporan praktek kerja  pipa

daripada bahan keramik. Bahan lainnya saat ini mulai banyak digunakan terutama untuk bak

mandi rendam (bath tube) adalah FRP atau resin polyester yang diperkuat dengan anyaman

serat gelas yang tergolong mewah menggunakan marmer kualitas tingi.

Macam-Macam Pipa

Pipa ada beberapa macam, yaitu :

1. Pipa penghantar, adalah pipa yang mengantarkan air dari sumber air digunung, sungai

atau sumber air lannya ke reservoir/bak/kolam penampung.

2. Pipa induk, adalah pipa yang mengalirkan air dari reservoir pada jaringan pipa di

dalam kota untuk sampai ke rumah-rumah.

3. Pipa bagi atau distribusi, adalah pipa yang mengalirkan air ke rumah-rumah atau ke

konsumen.

Bahan-Bahan Pipa

Untuk pembuatan pipa dibutuhkan bahan yang bermacam-macam, yaitu :

a. Untuk pipa penghantar dan pipa induk

• Pipa besi tuang

Pipa ini sangat cocok digunakan untuk mengalirkan zat yang bersifat pelumas seperti

minyak.

• Pipa baja

Pipa jenis ini biasanya digunakan untuk mengalirkan zat pelumas seperti minyak. Pipa

jenis ini mempunyai kekuatan yang lebih baik daripada jenis pipa tuang.

• Pipa beton

• Pipa PVC ( Polyvinil Chloride )

• Pipa asbes semen.

b. Untuk pipa pembagi / distribusi

• Pipa galvanis

• Pipa PVC

• Pipa tembaga

• Pipa besi tuang

• Pipa kuningan

• Pipa timah hitam

Page 8: Laporan praktek kerja  pipa

Dari berbagai jenis bahan pipa diatas, untuk jaringan pipa pembagi/distribusi yang paling

banyak digunakan adalah pipa PVC dan galvanis.

Sifat-sifat pipa galvanis :

1. permukaan licin

2. kuat

3. mudah dibentuk

4. tahan karat jika tidak terkelupas

Keuntungan pipa galvanis :

1. tahan pecah

2. tahan lama

3. sambungannya menggunakan ulir

4. permukaannya kuat

Pipa PVC mempunyai banyak kelebihan daripada pipa galvanis, adapun keuntungan pipa

PVC dibandingkan dengan pipa galvanis adalah :

Ringan, tahan karat, dan permukaan dalamnya licinElastisitasnya tinggi

Tidak mudah terbakar

Beratnya 1/5 kali berat pipa galvanis

Dapat dipakai sebagai isolasi yang baik

Kekuatannya cukup besar

Tahan terhadap zat kimia

Mudah dibentuk

Meskipun pipa PVC banyak kelebihan dibandingkan dengan pipa galvanis, tetapi pipa

PVC juga mempunyai kekurangan, yaitu :

Tidak tahan panas

Mudah pecah karena dibuat dari plastic

Pipa yang sudah dibentuk sulit diubah kembali.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengaliran air pada lintasan instalasi pipa adalah:

1. Diameter Pipa

Semakin besar ukuran pipa atau semakin besar diameter pipa maka semakin banyak

air yang dapat dialirkan.

Page 9: Laporan praktek kerja  pipa

2. Panjang pipa

Semakin panjang pipa semakin panjang perjalanan air maka semakin besar gesekan

yang terjadi di permukaan dalam pipa oleh air.

3. Keadaan Pipa

Air lunak yang kaya akan O2 dan air keras yang banyak mengandung garam akan

mempercepat terjadinya karat pada permukaan dalam pipa, hal ini dapat menghambat

aliran air.

4. Perubahan Arah Aliran

Belokan yang tajam akan memperlambat laju aliran air, oleh karena itu dalam

merencanakan jaringan pipa diusahakan seminimal mungkin merubah arah aliran.

5. Mutu sambungan

Bram / serpih di ujung pipa, mutu uliran dan lilitan threat type akan mempengaruhi

aliran air.

6. Pemasangan Valves

Dalam jaringan pipa perlu direncanakan pemasangan valves (kran) untuk

menghentikan sementara aliran air apabila terjadi perbaikann pipa.

7. Pembesaran Ukuran

Agar pengaliran air akan tetap lancar, perubahan ukuran (pemakaian Reducing

Socket) dibuat secara bertahap / tidak terlalu drastis.

Ukuran Nominal Pipa

∅ (mm) ∅ (inchi) ∅ (mm) ∅ (inchi)6 1/8 100 48 ¼ 125 510 3/8 150 615 ½ 175 720 ¾ 200 8

25 1 225 932 1 ¼ 250 10

40 1 ½ 300 1250 2 350 1465 2 ½ 400 16

90 2 1/3 500 20Penyambungan Pipa

Page 10: Laporan praktek kerja  pipa

Untuk membuat suatu instalasi pasti kita membutuhkan banyak pipa, karena

keterbatasan panjang, dan bentuk pipa yang dijual di pasaran dan diproduksi dari pabrik,

maka dalam pekerjaan suatu instalasi kita tak terlepas dari penyambungan-penyambungan

pipa. Adapun macam-macam alat sambung tersebut adalah sebagai berikut :

1. Socket

Digunakan untuk memperpanjang pipa (menyambung pipa lurus)

Diameter pipa yang disambung sama dengan penyambungan

Memakai ulir dalam

2. Elbow

Digunakan untuk membelokkan aliran

Menggunakan ulir dalam

3. Bend

Digunakan untuk membelokkan arah aliran beradius besar

Menggunakan ulir dalam F dan M

4. Tee Stuck

Digunakan untuk membagi aliran menjadi dua arah

5. Reducer Elbow

Digunakan untuk memperkecil aliran yang dibelokkan

6. Reducer Socket

Digunakan untuk memperkecil aliran

7. Cross

Digunakan untuk membagi aliran menjadi 3 arah

8. Barrel Union

Digunakan untuk menyambung pipa permanent ( mati ) yang terdiri dari 3 bagian

9. Dop ( F )

Digunakan untuk menutup aliran pada ujung pipa

10. Plug

Digunakan untuk menutup pipa pada sambungan

11. Stop Kran ( Gate Valve )

Digunakan untuk mengatur aliran

Dipasang sebelum meteran

Dapat menutup / menghentikan aliran pada saat perbaikan

12. Kran

Page 11: Laporan praktek kerja  pipa

Digunakan untuk penutupan atau pengeluaran air

13. Bushis

Digunakan untuk menyambung 2 buah pipa yang berlainan ukuran diameternya

Mempunyai ulir luar pada sisi luar dan ulir dalam pada sisi dalam

14. Hexagonal Nipple

Digunakan untuk mengencangkan sambungann pipa, bentuk sambungan ini segi

enam, ditengah alat ini digunakan untuk mengencangkan sambungan dengan

bantuan kunci pipa.

Macam-macam Penyambungan Pipa :

1. Dengan uliran

2. Dengan lem / perekat khusus

3. Dengan pengelasan

4. Dengan system flens

5. Dengan beel dan spigot ( ring karet )

Cara Menentukan Ukuran Panjang Pipa :

1. Dari pusat fitting ke pusat fitting termasuk fitting yang ada diantaranya

2. Dari ujung luar fitting ke ujung luar fitting

3. Dari pusat fitting ke ujung uliran

4. Dari ujung uliran ke ujung uliran

5. Panjang efektif pipa

Panjang Uliran Pipa

∅ pipa (inchi) Jumlah ulir per inchi Panjang ulir (mm)

½ 14 19

¾ 14 19

1 11 ½ 22

1 ¼ 11 ½ 25

1 ½ 11 ½ 25

2 11 ½ 25

2 ½ 8 38

3 8 38

4 8 41

Page 12: Laporan praktek kerja  pipa

Sistem penyediaan air bersih yang banyak digunakan saat ini dapat

dikelompokkan sebagai berikut :

System Sambungan Langsung

Dalam system ini, pipa didistribusikan dalam gedung disambung langsung dengan

pipa utama penyediaan air bersih (misalnya dari PDAM). Selain itu, system ini

terutama dapat diterapkan untuk perumahan dan gedung-gedung kecil dam rendah.

Hal tersebut disebabkan terbatasnya tekanan dalam pipa utama dan dibatasinya

ukuran pipa cabang (pipa dinas) dari pipa utama tersebut.

System Tangki Atap

System ini, air ditampung lebih dahulu dalam tangki bawah ( dibuat pada lantai

terendah bangunan atau bawah muka tanah), kemudian dipompakan ke suatu tangki

yang terletak diatas atap atau lantai tertinggi bangunan. Dari tangki atap ini, air

didistribusikan keseluruh ruangan/bangunan.

Pada pembuatan instalasi dalam melakukan penguliran pipa, lapisan galvanisnya akan

terbuang, dan dalam penyambungannya dengan alat sambungnya sering sebagian ulir (yang

bagian pangkalnya) tidak tertutup, sehingga sangat rentan terhadap serangan karat. Oleh

sebab itu diperlukan bahan yang dapat memperkuat sambungan, sekaligus untuk

memepermudah dalam pemasangan dan pembongkaran serta mencegah terjadinya korosi.

Macam-macam penguat sambungan pipa :

1. Seal / seal tape (bahan campuran karet dan plastic)

2. Tali rami

3. Tali rapia

4. Plastic

Pada setiap penyambungan, pipa selalu diberi seal tape pada ulirannya kemudian

dilabur atau dilapisi dengan menie besi, hal ini dimaksudkan untuk :

1. Mencegah kebocoran

2. Mencegah karat

3. Memudahkan pembongkaran,

Cara pemasangan seal tape yaitu dengan melilitkannya searah jarum jam pada uliran,

sebanyak 2-4 lapis sampai semua uliran tertutup.

Langkah kerja penguliran adalah sebagai berikut :

1. Tentukan panjang ulir

Page 13: Laporan praktek kerja  pipa

2. Tiruskan ujung pipa

3. Stel T dies / mata ulir / snef yang cocok

4. Jepit pipa dengan kuat atau kaku

5. Lakukan penguliran secara bertahap sambil diberi atau ditetesi oli sampai batas uliran.

Dalamnya Penanaman Pipa

Pipa air minum (pipa baja maupun PVC) ditanam dalam tanah dengan kedalaman

yang harus sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh instansi yang berwenang, misalnya

PAM. Kalau ketentuan yang mengatur tersebut belum ada, dapat diikuti pedoman sebagai

berikut :

a. 40 cm atau lebih untuk daerah dimana tidak ada lalu lintas kendaraan.

b. 60 cm atau lebih untuk daerah dibawah jalan lalu lintas kendaraan ringan.

c. 90 cm atau lebih untuk daerah dibawah jalan dengan lalu lintas kendaraan umum atau

kendaraan berat.

d. 20 cm atau lebih dibawah pondasi jalan yang diaspal.

Kerusakan dan Perbaikan Instalasi

Kerusakan / kebocoran pipa dapat disebabkan oleh :

1. Kerusakan pada pipa / dari pabriknya

2. Kerusakan pada alat-alat sambungnya

3. Penguliran yang terlampau dalam atau terlalu tipis

4. Pemasangan klem yang tak sebanding ( jarak pasang terlalu jauh )

5. Pengkaratan

6. Pipa tidak kuat menerima tekanan air yang terlalu besar

Perbaikan instalasi, dapat dibagi menjadi beberapa macam, yaitu :

1. Perbaikan Sementara

Perbaikan sementara dengan menggunakan klem dan baut serta dilapis karet penahan,

hal ini bisa dilakukan untuk semua jenis pipa.

2. Perbaikan Tetap / Permanent

a. Untuk pipa besi,

Langkah kerjanya :

• Setelah ditemukan lokasi yang rusak, matikan aliran airnya.

Page 14: Laporan praktek kerja  pipa

• Gali tanah disekitar lokasi pipa yang bocor

• Ukur pipa yang akan dibuang

• Buang / potong pipa yang rusak dan bersihkan bramnya

• Ulir kedua ujung pipa

• Sambung pipa dengan menggunakan barrel union atau yang lain.

b. Untuk pipa PVC,

Langkah kerjanya :

Setelah ditemukan tempat yang bocor, matikan aliran air dan gali tanah

disekitar lokasi

Ukur, lalu potong / buang pipa yang rusak

Bersihkan bekas potongan

Olesi kedua permukaan pipa yang akan disambung dengan lem khusus

Sambung pipa dengan alat sambung yang sesuai.

Didalam penggambaran rencana dikenal simbol-simbol dalam instalasi, adapun simbol-

simbol itu adalah sebagai berikut :

a. Instalasi Air Kotor : ( warna hitam )

b. Instalasi Air Bersih : ( warna biru )

c. Instalasi Air Panas : ( warna merah )

Memotong Pipa

Memotong pipa ada 3 cara :

1. Dengan menggunakan gergaji besi

Keuntungan penggunaannya :

• Bisa dibawa kemana-mana

• Dapat digunakan pada tempat yang sempit

Kerugian penggunaannya :

• Pengerjaannya memerlukan waktu yang cukup lama

Page 15: Laporan praktek kerja  pipa

• Hasilnya tidak begitu baik

2. Dengan menggunakan Pipa Cutter

Keuntungan penggunaannya :

• Pekerjaan lebih cepat selesai

• Hasilnya baik dan rata

Kerugian penggunaannya :

• Memerlukan tempat yang cukup luas

• Bila terlalu dalam menekan cutter-nya, diameter pipa akan mengecil.

3. Gabungan keduanya.

Pekerjaan yang Berhubungan dengan Kerja Pipa

Ilmu-ilmu ( pekerjaan-pekerjaan ) yang berhubungan dan mendukung kerja pipa antara

lain :

1. Kerja Plat

Kerja plat biasanya dibutuhkan untuk pembuatan klem pipa yang dan pembuatan

klem penggantung pipa serta pekerjaan lainnya yang berhubungan dengan plat.

2. Kerja las

Pekerjaan ini berhubungan dengan penyambungan pada pipa besi dan untuk

penyambungan pipa dengan sistem flens.

3. Kerja intalasi pipa

Kerja ini biasanya adalah untuk pekerjaan yang berhubungan dengan proses

pemasangan pipa atau pekerjaan perangkaian pipa.

4. Kerja Drainase

Kerja Drainase dalam pekerjaan instalasi pipa yaitu pada waktu pemasangan pipa

yang diletakan didalam tanah agar terhindar dari keadaan luar yang akan

mengganggu kekuatan pipa itu sendiri.

5. Kerja Sanitasi

Kerja sanitasi merupakan pekerjaan pemasangan alat-alat sanitasi seperti bak air,

Wastafel, Meja cuci, Bak mandi serta alat penerima lainnya yang digunakan untuk

menerima air bersih atau air kotor yang selanjutnya dibuang ke tempat pembuangan.

Alat-alat tersebut dari bahan keramik yang bahannya mudah didapat.

Page 16: Laporan praktek kerja  pipa

Memasang Alat Saniter

Setiap bangunan dihuni oleh manusia, baik itu rumah tinggal, pertokoan, kantor-kantor,

sekolah-sekolah ataupun bangunan industri dan perbengkelan, selalu dilengkapi dengan

peralatan plumbing ( Sanitary Fixtures ).

Alat saniter adalah suatu alat untuk keperluan manusia yang ada hubungannya dengan

kebutuhan air dan pembuangannya, sehingga manusia dapat terjamin kesehatannya.

Adapun yang disebut peralatan plumbing / saniter, yaitu :

1. Tempat cuci tangan ( lavatory )

2. Tempat cuci piring ( sink )

3. Bak mandi

4. Tempat buang air kecil ( urinoir )

5. Tempat buang air besar ( WC )

Adapun bahan yang digunakan untuk peralatan saniter harus memenuhi persyaratan

sebagai berikut :

1. Tidak menyerap air

2. Tidak berkarat dan tidak mudah aus

3. Relatif mudah dibuat

4. Mudah dipasang

Macam-Macam Alat Saniter :

a. Wastafel ( Bak cuci tangan )

Wastafel biasanya dipasang didalam kamar mandi, ruang makan atau kamar tidur dan

ruang lain yang membutuhkannya. Wastafel mempunyai bentuk seperti bak air dengan

kran dan alat penahan bau ( leher angsa ). Tinggi pemasangan wastafel yaitu 80 cm.

b. Sink ( Bak Cuci Piring )

Page 17: Laporan praktek kerja  pipa

Yaitu digunakan untuk mencuci barang pecah belah. Biasanya ditempatkan diruang

dapur dan ketinggian meja cuci hendaknya antara 70 – 90 cm. Sedangkan untuk mulut

dapat dipasang alat penahan bau yang berfungsi sebagai alat saringan.

c. Kloset

Kloset dipakai untuk tempat pembuangan air besar dengan air bilasan. Air yang

dipakai tidak mengandung zat kimia yang dapat mematikan bakteri-bakteri kecil yang

hidup dalam bak yang dapat menghancurkan safety tank. Kloset biasanya ada 2 macam

yaitu :

• Kloset Jongkok

Kloset ini bentuk yang paling sederhana yang mudah didapat dipasaran juga dapat

dibuat sendiri dari pasangan batu bata dan diplester. Jenis kloset ini sering digunakan

karena mudah dan praktis.

• Kloset Duduk

Dibuat dari bahan kwarsa pasir dan gips model yang dilengkapi dengan tangki air

pengontrol untuk menyiram kotoran kloset. Konstruksi penahan bau dibuat sempurna

hingga kotoran tidak dapat keluar sedikitpun.

d. Bak mandi ( Bath tub )

Bentuknya dirancang seperti bentuk tempat tidur,agar dalam penggunaannya

bisa digunakan sebagai tempat berendam yang dibuat dengan bentuk senyaman

mugkin.

e. Tempat buang air kecil ( urinoir )

Kelompok Alat Saniter

Karena alat-alat saniter banyak macamnya dan tidak sama kegunaannya, Serta

mengingat air kotor yang didapatkan dari alat saniter itu tidak sama, maka dapat

dikelompokan menjadi :

a. Alat saniter badan ( ablutionary fixtures )

Contohnya :

Page 18: Laporan praktek kerja  pipa

- Bak mandi rendam

- Bak mandi siram

- Bak cuci tangan

- Shower

b. Alat saniter cucian ( waste water fixtures )

Contohnya :

- Bak cuci pakaian

- Mesin cuci pakaian

- Bak tempat minum

c. Alat saniter lemak (Greasy water fixtures)

Contohnya :

- Tempat cuci piring

- Mesin cuci piring

d. Alat saniter Kotoran (soil fixtures)

Contohnya :

- Kloset

- Bidet

- Peturasan (urinoir )

- Alat pembersih kotoran dirumah sakit.

Kemiringan Pipa

Salah satu yang mendukung atau mempengaruhi pekerjaan plumbing adalah

kemiringan pipa. Kemiringan pipa adalah penting agar air yang mengalir lancar tanpa ada

gangguan pada aliran maupun pada pipa itu sendiri. Artinya kalau kemiringannya terlalu

sedikit bisa mengakibatkan aliran air kurang lancar. Atau sebaliknya kalau kemiringan terlalu

besar dapat mengakibatkan desakan air yang besar pula sehingga perlu diperhatikan batas

kemampuan pipa dalam hubungannya dengan tekanan air, yaitu ;

- Kemiringan pipa tanah 1 : 4

- Kemiringan pipa PVC 1 : 60

- Kemiringan pipa besi lebih curam

Perubahan arah dari aliran tidak bisa ditiadakan seluruhnya, karena air yang dialirkan

bukan hanya sumber satu grup sanitasi, juga mengingat situasi pada lapangan dimana pipa

akan dipasang. Namun demikian usahakan sebisa mungkin untuk diperkecil jumlah

Page 19: Laporan praktek kerja  pipa

perubahan aliran. Semakin banyak perubahan aliran berakibat akan memperlambat kecepatan

aliran dan juga semakin banyak alat-alat penyambung yang dibutuhkan.

Perubahan aliran dibuat sedemikian rupa sehingga jangan sampai terjadi pengurangan

kecepatan yang besar. Dapat disimpulkan banyaknya satu perubahan aliran akan

membutuhkan perawatan yang besar pula yaitu biaya pembersihan kalau ada terjadi

penyumbatan dan juga menambah biaya pembuatan.

Jaringan Pipa

Jaringan pipa menurut pemakaiannya ada 3 macam, Yaitu :

1. Jaringan pipa induk,

Jaringan pipa yang digunakan untuk mengalirkan air langsung dari sumber

air.

2. Jaringan pipa cabang/ distribusi,

Pipa yang digunakan untuk mengalirkan air dari pipa induk ke pipa

Plumbing.

3. Jaringan pipa plumbing,

Jaringan pipa yang digunakan saat mengalirkan aliran air dari pipa cabang

ke rumah-rumah atau bangunan.

Elektrolisasi adalah suatu proses gesekan tak langsung antara bahan mentah dengan

arus listrik. Pada pipa air minum proses ini akan merusak pipa.

Dalam hal ini untuk menghindari sebaiknya dibungkus dengan bahan fiber glass atau aspal.

Untuk keperluan instalansi jenis-jenis pipa PVC dan pipa GALVANIS, yaitu :

• Ringan : Untuk instalasi listrik

• Berat : Untuk instalasi air yang mempunyai tekanan besar baik

tekanan air atau tekanan gas dan minyak bumi.

• Sedang : Untuk instalasi air yang tidak mempunyai tekanan yang

besar.

Cara Pengukuran Posisi Sambungan Pipa

Page 20: Laporan praktek kerja  pipa

Pengukuran dan pengaturan posisi pipa sebelum pengelasan pada sambungan pipa diperlukan peralatan ukur:

1) Penyiku (square)

2) Water pass (spirit level)

3) Penggaris (rule)

Bila posisi dan jarak/gap sesuai yang direncanakan maka pengelasan dapat dilakukan. Berikut ini beberapa cara pengukuran sambungan pipa:

Gambar Pemipaan

Gambar pemipaan dilakukan sebagai bahasa komunikasi

Page 21: Laporan praktek kerja  pipa

tentang instalasi pemipaan yang seragam dan mudah dimengerti

Page 22: Laporan praktek kerja  pipa
Page 23: Laporan praktek kerja  pipa

Gambar Proyeksi Sistem Pemipaan

Page 24: Laporan praktek kerja  pipa

Simbol Pemipaan

Page 25: Laporan praktek kerja  pipa

BAB III

PENGENALAN ALAT

Pada praktek plumbing ini ada beberapa macam alat yang biasanya dipakai, baik alat untuk memotong, mengukur, mengulir, membersihkan dan alat bantu untuk memudahkan pekerjaan pipa. Alat-alat tersebut antara lain :

Alat Pemberi Tanda

1. Penggores baja

• Terbuat dari baja yang keras dengan ujung yang lancip, Berguna untuk menggores

sebagai penandaan pengukuran pada pipa.

Alat Sambung

Untuk membuat suatu instalasi pasti kita membutuhkan banyak pipa, karena

keterbatasan panjang, dan bentuk pipa yang dijual di pasaran dan diproduksi dari pabrik,

maka dalam pekerjaan suatu instalasi kita tak terlepas dari penyambungan-penyambungan

pipa. Adapun macam-macam alat sambung tersebut adalah sebagai berikut :

1. Socket

• Digunakan untuk memperpanjang pipa (menyambung pipa lurus)

• Diameter pipa yang disambung sama dengan penyambungan

• Memakai ulir dalam

Page 26: Laporan praktek kerja  pipa

2. Elbow Galvanis

• Digunakan untuk membelokkan aliran

• Menggunakan ulir dalam

3. Elbow PVC

• Digunakan untuk membelokkan aliran

4. Bend

• Digunakan untuk membelokkan arah aliran beradius besar

• Menggunakan ulir dalam F dan M

5. Tee Stuck

• Digunakan untuk membagi aliran menjadi dua arah

Page 27: Laporan praktek kerja  pipa

6. Reducer Elbow

• Digunakan untuk memperkecil aliran yang dibelokkan tanpa mengurangi kecepatan

7. Reducer Socket

• Digunakan untuk memperkecil aliran

8. Cross

• Digunakan untuk membagi aliran menjadi 3 arah

9. Barrel Union

• Digunakan untuk menyambung pipa permanent ( mati ) yang terdiri dari 3 bagian

10. Dop ( F )

• Digunakan untuk menutup aliran pada ujung pipa

Page 28: Laporan praktek kerja  pipa

11. Plug

• Digunakan untuk menutup pipa pada sambungan

12. Stop Kran ( Gate Valve )

• Digunakan untuk mengatur aliran yang masuk dalam gedung

• Dipasang sebelum meteran

• Dapat menutup / menghentikan aliran pada saat perbaikan

13. Kran

• Digunakan untuk penutupan atau pengeluaran air pada tempat tertentu

14. Bushis

• Digunakan untuk menyambung 2 buah pipa yang berlainan ukuran diameternya

• Mempunyai ulir luar pada sisi luar dan ulir dalam pada sisi dalam

Page 29: Laporan praktek kerja  pipa

15. Hexakonal Nipple

• Digunakan untuk mengencangkan sambungann pipa, bentuk sambungan ini segi

enam, ditengah alat ini digunakan untuk mengencangkan sambungan dengan bantuan

kunci pipa.

15. Meteran Kran

• Digunakan untuk melihat banyaknya debit air yang dipakai.

Alat Ukur

1. Siku-siku

• Terbuat dari baja atau stainless, Mempunyai ukuran dan berguna untuk memeriksa

kesikuan dari alat kerja atau benda-benda kerja.

2. Roll meter

• Digunakan untuk mengukur besaran panjang, lebar dan tinggi.

Page 30: Laporan praktek kerja  pipa

Alat Pemotong

1. Gergaji Besi

• Mata gergaji terbuat dari baja keras, Ada yang mempunyai satu sisi dan ada yang

mempunyai dua sisi.

2. Pipa cutter ( pipa galvanis )

• Digunakan untuk memotong pipa tegak lurus terhadap sumbu panjang pipa.

3. Boring Reamer

• Berbentuk seperti bor tangan yang berguana untuk membersihkan bran pada bagian

dalam pipa dengan cara memasukkan reamer kedalam pipa kemudian diputar.

Alat Ulir

1. Snay ( alat untuk mengulir )

Alat ini terbuat dari baja yang berbentuk sedemikian rupa sehingga dapat dipakai untuk

membuat ulir. Alat ini terdiri tangkai dan mata ulir. Alat ulir ini terbagi menjadi dua jenis

yaitu :

a. Alat ulir manual

Page 31: Laporan praktek kerja  pipa

b. Mesin ulir

ALAT PENJEPIT

1. Three Stand

• Alat ini terbuat dari besi campur baja yang dibuat sedemikian rupa dan diberi ragum

agar dapat menjepit pipa selama pekerjaan berlangsung, Kakinya terbuat dari pipa

besi yang kuat untuk menopang bagian atasnya bila pipa terlalu panjang, Maka alat ini

disertai alat untuk penyanggaan yang dapat dinaikkan dan diturunkan.

2. Ragum Pipa

• Alat ini berguna untuk menjepit benda kerja, Terbuat dari baja, Selain itu berguna menjepit

benda kerja, Terbuat juga dari alat lainnya yang perlu diketahui yaitu kunci pipa.

Page 32: Laporan praktek kerja  pipa

Adapun kunci tersebut :

a. Adjustable Pipe Wrench

b. Straight Pipe Wrench

c. Suay Pipe Wrench

d. Stilson

e. Chain Pipe Wrench

f. Monkey Wrench

2. Ragum Meja

• Digunakan untuk menjepit pipa atau benda kerja.

Alat Penunjang

1. Sikat kawat

• Berguna untuk membersihkan bram setelah diulir dan membersihkam benda kerja.

2. Kunci

• Digunakan sebagai alat bantu dalam pelaksanaan pekerjaan pipa.

Page 33: Laporan praktek kerja  pipa

3. Seal Tape

• Digunakan untuk mencegah kebocoran, mencegah karat, memudahkan pemasangan

dan pembongkaran instalasi pipa.

4. Cangkul

• Sebagai alat penunjang yang digunakan untuk penggali tanah.

5. Sendok Spesi

• Alat penunjang yang digunakan untuk pemasangan mortar dalam pembuatan

pondasi saniter.

6. Ruskam

• Alat penunjang yang di gunakan untuk meratakan dan memadatkan mortar pada

plesteran.

Page 34: Laporan praktek kerja  pipa

7. Waterpass

• Alat penunjang yang digunakan untuk mengukur ketegakan, kedataran dan

kemiringan 45º .

8. Gerobak Dorong

• Alat penunjang yang digunakan sebagai alat pengangkut bahan atau material dalam

jumlah besar.

9. Ember

• Alat penunjang yang digunakan sebagai alat pengangkut mortar.

10. Linggis

• Digunakan untuk menggali tanah.

Page 35: Laporan praktek kerja  pipa

11. Pahat Beton

• Digunakan untuk memahat/melobangi dinding beton.

12. Palu pemotong bata

• Digunakan untuk memotong batu bata.

13. Mata Bor

• Digunakan untuk mengebor dinding beton.

14. Alat Bor

• Digunakan untuk mengebor beton.

Page 36: Laporan praktek kerja  pipa

BAB IV

URAIAN KERJA PRAKTEK

JOB : 1

JUDUL : Latihan Memotong dan Mengulir Pipa Galvanis

A. TUJUAN :

1. Mahasiswa akan dapat memotong pipa galvanis dengan menggunakan alat

potong pipa ( cutter pipe ) dan gergaji besi, serta dapat membersihkan bekas

potongan dengan menggunakan borring reamer dengan baik dan benar.

2. Mahasiswa dapat mengulir pipa galvanis dengan menggunakan bermacam-

macam alat ulir, sehingga dapat disambung dengan menggunakan fitting ( alat

sambung ) sesuai standar yang ada dengan baik dan benar.

B. INSTRUKSI UMUM :

1. Pelajari lembaran ini dengan cermat dan teliti

2. Ikuti petunjuk yang ada pada lembar ini

3. Bertanyalah apabila masih ada keraguan

4. Catatlah apabila ada pengertian yang sangat penting dalam lembaran ini

KESELAMATAN KERJA :

1. Pusatkan perhatian pada pekerjaan dan bersihkan lingkungan pekerjaan dari hal-

hal yang mengganggu pekerjaan.

2. Bekerjalah sesuai dengan petunjuk instruktur. Hindarkan jari anda dari serpihan

( bram ) dan penguliran pipa dan taburkanlah serbuk gergaji pada percikan oli di

lantai tempat anda bekerja.

3. Pakailah alat keselamatan kerja bila diperlukan.

C. PERALATAN :

1. Ragum pipa

2. Mistar Baja

3. Penggores

4. Pemotong pipa (cutter pipe ) untuk pipa galvanis

5. Borring Reamer

Page 37: Laporan praktek kerja  pipa

6. Alat ulir yang dapat distel (snay )

7. Snay tetap

8. Threading Machine ( mesin pengulir ).

9. Gergaji besi

E. BAHAN :

1. Pipa galvanis ukuran ½ “ dengan ukuran panjang 32 cm

2. Pipa galvanis ukuran ¾ “ dengan ukuran panjang 32 cm

3. Pipa galvanis ukuran 1 “ dengan ukuran panjang 32 cm

4. Pipa galvanis ukuran 1 ¼ “ dengan ukuran panjang 32 cm

F. LANGKAH KERJA :

1. Mintalah peralatan dan bahan yang diperlukan.

2. Jepitlah pipa pada ragum pipa.

3. Ukurlah panjang pipa sesuai dengan kebutuhan.

4. Potonglah salah satu sisi pipa dengan menggunakan gergaji besi sampai batas yang

telah ditentukan dan sisi yang lain menggunakan cutter pipe.

5. Pasang cutter pipe pada tanda yang akan dipotong.

6. Putarlah cutter pipe kebalikan arah jarum jam.

7. Putar tangkai cutter pipe agar pemakaian mata cutter menjada lebih dalam, Pada

waktu memutar tangkai cutter harus sedikit demi sedikit (maks 15 derajat ) sampai

pipa tersebut terpotong.

8. Bersihkan ujung-ujung pipa bagian dalam dengan borring reamer.

9. Ukur dan tandailah panjang ulir yang akan dibuat untuk masing-masing pipa sesuai

dengan panjang ulir untuk masing-masing diameter pipa seperti pada gambar kerja.

a. Panjang ulir untuk pipa galvanis ukuran ½” dengan ukuran panjang uliran 12,5

mm dan 15 mm.

b. Panjang ulir untuk pipa galvanis ukuran ¾ dengan ukuran panjang uliran 15 mm

dan 25 mm.

c. Panjang ulir untuk pipa galvanis ukuran 1 “ dengan ukuran panjang uliran adalah

25 mm dan 35 mm.

d. Panjang ulir untuk pipa galvanis ukuran 1 ¼ “ dengan ukuran panjang uliran

adalah 30 mm dan 40 mm

Page 38: Laporan praktek kerja  pipa

10. Uliran pipa tersebut sesuai dengan ukuran yang telah kita tentukan, Untuk pipa

galvanis ukuran ½ “, pipa galvanis ukuran ¾ “, pipa galvanis 1 “ dan pipa galvanis

ukuran 1 ¼ “, menggunakan alat ulir manual.

11. Periksa pipa yang sudah diulir dengan menggunakan socket penyambung yang sesuai.

Penguliran berhasil jika ujung pipa yang sudah diulir dapat masuk kedalam socket

penyambung atau alat sambung lainnya.

Page 39: Laporan praktek kerja  pipa

JOB : 2

JUDUL : Membuat atau Memasang Instalasi Pipa Pendek

A. TUJUAN :

1. Agar mahasiswa dapat merencanakan dan membuat instalasi pipa air bersih yang

pendek dan sederhana dengan menggunakan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk

keperluan instalasi dengan baik dan benar.

2. Agar mahasiswa dapat mengetahui kebutuhan dan ukuran bahan yang dibutuhkan

untuk pemasangan instalasi pipa dengan baik dan benar.

B. INSTRUKSI UMUM :

1. Pelajarilah lembaran ini dengan cermat dan teliti

2. Ikuti petunjuk yang ada pada lembar ini

3. Bertanyalah apabila masih ada keraguan

4. Catatlah apabila ada pengertian yang sangat penting dalam lembaran ini.

C. KESELAMATAN KERJA :

1. Pusatkan perhatian pada pekerjaan dan bersihkan lingkungan dari hal-hal yang

mengganggu pekerjaan.

2. Bekerjalah sesuai petunjuk instruktur.

3. Hinda rkan jari anda dari serpihan ( bram ) pemotong dan penguliran pipa dan

taburkanlah serbuk gergaji pada percikan oli di lantai tempat anda bekerja.

4. Pakailah alat keselamatan kerja bila diperlukan.

D. PERALATAN :

1. Ragum pipa

2. Mistar baja

3. Penggores

4. Cutter Pipe

5. Boring Reamer

6. Kikir

7. Snay

8. Kunci pipa

Page 40: Laporan praktek kerja  pipa

E.BAHAN :

1. Pipa galvanis ukuran diameter ½ “, ¾ “, dan 1 “

2. Elbow

3. Reducing

4. Tee stuck

5. Socket

6. Barrel union

7. Kran

8. Stop kran

9. Sealtape

F. LANGKAH KERJA :

1. Mintalah peralatan dan bahan yang diperlukan.

2. Pelajari gambar kerja dan buatlah daftar kebutuhan bahan :

DAFTAR KEBUTUHAN BAHAN

No. Jenis Fitting φ (Diameter) Jumlah

1. Bushis ¾” – ½” 2

2. Bushis 1” – ¾” 1

3. Elbow ½” 2

4. Elbow ¾” 2

5. Elbow 1” 1

6. Barrel union ¾ ” 1

7. Kran ½” 1

8. Socket ¾ ” 1

9. Tee ½” 1

10. Tee 1” 1

11. Reducing 1 – ¾” 1

3. Ukur dan potonglah pipa sesuai dengan kebutuhan.

4. Bersihkan bekas pemotongan bagian dalam dari ujung pipa dengan borring

Page 41: Laporan praktek kerja  pipa

reamer / kikir bundar.

5. Bersihkan bagian yang akan diulir dengan kikir halus.

6. Tentukan panjang ulir sesuai dengan diameter pipa dan alat sambung yang akan

digunakan.

7. Ulirkan pipa tersebut sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan.

8. Bersihkan ulir tersebut dari serpihan bekas penguliran.

9. Lilitkan seal tape pada setiap ulir yang akan dipasang alat sambung.

10. Rangkailah pipa tersebut dengan memasang alat sambung sesuai dengan

bentuk, fungsi dan penempatannya masing-masing sesuai dengan gambar kerja

yang ada.

11. Kuncilah setiap sambungan dengan baik dan benar agar tidak terjadi kebocoran.

12. Tes kebocoran dengan memasukkan air pada instalasi yang sudah dirangkai

tersebut dengan menggunakan test pump.Bersihkan hasil pekerjaan dan serahkan

pada instruktur

JOB : 3

Page 42: Laporan praktek kerja  pipa

JUDUL : MEMBUAT INSTALASI SALURAN RUMAH TINGGAL

A. TUJUAN :

1. Mahasiswa dapat merencanakan saluran air bersih yang berfungsi menyalurkan atau

mendistriusikan air ke masing masing kran, seperti pada bak air, wastafel, dan lain –

lain.

2. Mahasiswa dapat memasang Pipa – piapa dan alat sambunnya sama seperti

perencanaan.

3. Saluran yang telah dipasang setelah di lalui air/ digunakan berjalan sesuai fungsinya

serta tidak mengalami kebocoran.

B. INSTRUKSI UMUM :

1. Pelajari system perletakan tata ruang pada rumah yang ingin dipasang saluran

tersebut.

2. Usahakan saluran tidak dipasang dibawah lantai rumah. Karena bila saluran pipa

atauu pada fitting bocor maka tidak merembes kedalam rumah.

3. Pada akhir pendistribusian air gunakan pipa ½ inchi agar tekanan menjadi lebih

besar.

4. Pelajari pengaturan tentang sistem sanitasi untuk rumah tangga (bila objek berupa

rumah)

C. KESELAMATAN KERJA :

1. Pusatkan perhatian kepada pekerjaan.

2. Perhatikan lingkungan sekitar. Usahakan barang yang tidak diperlukan dijauhkan dari

lokasi kerja.

3. Gunakan seragam kerja lengkap seperti baju bengkel, sepatu safety, sarung tangan

jika perlu.

D PERALATAN :

• Ragum pipa

• Mistar baja

• Penggores

• Cutter Pipe

Page 43: Laporan praktek kerja  pipa

• Boring Reamer

• Kikir

• Snay

• Kunci pipa

• Pemompa Air

• Meteran

E. BAHAN :

1. Berbagai sambungan Pipa Galavanis

2. Kran

3. Meteran

4. Selotape

5. Pipa Galvanis

• Pipa Galvanis ½ inchi

• Pipa Galvanis ¾ inchi

F. LANGKAH KERJA

1. Buatlah gambar rencana pemasangan saluran.

2. Buatlah daftar – daftar bahan yang akan digunakan dan hitung volumenya.

3. Potong pipa sesuai perencanaan.

4. Set atau pasang pipa saluran sesuai dengan perencanaan.

5. Tepatkan ukuran sesuai dengan ketentuan yang ada atau sesuaikan dengan

pengguna rumah.

6. Tes dengan mengunakan pompa, Bila ada yang bocor perbaiki hingga tidak

bocor.

Tips : Gunakan Selotape pada setiap uliran. 1 selotape dapat digunakan untuk

10 – 15 uliran

Page 44: Laporan praktek kerja  pipa

Gambar saluran air bersih

Page 45: Laporan praktek kerja  pipa

JOB : 4

JUDUL : MEMASANG ALAT-ALAT SANITER

A. TUJUAN1. Menjelaskan cara memasang bak cuci tangan dan kloset duduk dengan baik dan

benar.

2. Memasang bak cuci tangan yang dipasang pada dinding tembok dengan sempurna.

3. Dapat memasang kloset duduk dan kloset jongkok dengan baik dan benar.

4. Dapat memasang tempat cuci piring dan tempat cuci tangan dengan baik dan benar.

5. Menjelaskan cara mengatasi kesulitan yang timbul dalam pemasangan bak cuci

tangan, bak cuci piring, kloset jongkok, dan kloset duduk.

B. KESELAMATAN KERJA

1. Pakailah selalu pakaian kerja selama bekerja.

2. Hati-hati waktu mengangkat dan memasang alat saniter.

3. Pusatkan perhatian pada pekerjaan dan bersihkan lingkungan pekerjaan dari hal-hal

yang dapat mengganggu pekerjaan.

4. Sebelum bekerja periksalah semua peralatan dan pastikan kondisinya dalam keadaan

baik dan aman.

5. Bekerjalah sesuai petunjuk instruktur.

6. Pakailah alat keselamatan kerja bila diperlukan.

C. PERALATAN :

1. Rol meter

2. Gergaji besi

3. Pensil

4. Boring reamer

5. Pemotong pipa

6. Penggores

7. Waterpass

8. Pengulir pipa

9. Palu besi

10. Kunci pipa11. Ragum pipa

Page 46: Laporan praktek kerja  pipa

12. Obeng strip

13. Bor beton

14. Pahat besi

15. Spesi

16. Cangkul

17. Hand bor

18. Ruskam

D.BAHAN :

1. Macam-macam alat sambung sesuai kebutuhan

2. Fisher

3. Pipa Galvanis dan PVC, sesuai kebutuhan

4. Seal tape

5. Wastafel

6. Bath tube

7. Kloset duduk

8. Pasir

9. Semen

10. Air

11. Batu bata

MEMASANG BAK CUCI TANGAN ( WASTAFEL )

LANGKAH KERJA :

1. Persiapkan semua peralatan dan bahan yang diperlukan untuk pekerjaan ini.

2. Pelajari gambar kerja dengan teliti.

3. Ikuti langkah kerja berikut ini.

4. Angkat dan rapatkan bak cuci tangan pada dinding tembok ( makan ), dan bak cuci

tangan tersebut akan dipasang dan aturlah tingginya sesuai dengan ukuran yang

terdapat pada lembaran kerja.

5. Tandai dengan pensil pada dinding tembok, baik tinggi maupun as dari bak cuci

tangan tersebut.

6. Ukur dan beri tanda dengan penitik, tempat kedudukan besi penggantung atau lobang

fisher pada dinding tembok.

Page 47: Laporan praktek kerja  pipa

7. Pasang fisher pada dinding tembok yang telah diberi tanda tadi dengan memakai bor

tembok.

8. Gantungkan bak cuci tangan pada dinding tembok dengan menggunakan baut skrup

dan pasang ring penahan.

9. Periksa kedudukan bak cuci tangan dengan menggunakan waterpass, aturlah sehingga

datar dan rapat pada dinding tembok.

10. Pasang socket pada bagian bawah kran air yang dipasang pada bak cuci tangan.

11. Ukurlah jarak dari socket sampai pada elbow yang akan dipasang pada pipa

pemasukkan.

12. Potong pipa galvanis diameter ½” sepanjang jarak dari socket sampai elbow,

dikurangi panjang barrel union.

13. Potong pipa tersebut menjadi dua sama panjang, kemudian ulirlah masing-masing

kedua ujung pipa tersebut.

14. Sambungkan kedua pipa tersebut, masing-masing pada socket dan elbow, dan bagian

ujung yang lainnya pada barrel union.

15. Kencangkan barrel union dengan kunci pipa, sehingga kedua pipa tersebut

tersambung dengan baik.

16. Sambungkan trap botol / pipa anti bau dari bak cuci tangan ke pipa pembuang ( pipa

outlet ).

17. Cobalah periksa kerapatan sambungannya dengan mengalirkan air.

18. Periksakan pada pembimbing apabila pekerjaan telah selesai.

Page 48: Laporan praktek kerja  pipa

JOB : 5

JUDUL : MEMBUAT ALAT SAMBUNGAN PIPA PVC

A. TUJUAN :

1. Mahasiswa diharapkan akan dapat membuat alat sambung ( fitting ) pipa Polyvinil

Chloride ( PVC ) dengan menggunakan alat dan bahan seperti yang tertera pada

lembaran kerja dengan baik dan benar.

2. Mahasiswa diharapkan dapat membuat mal atau cetakan cowakan sesuai ukuran

dengan baik dan benar.

B. INSTRUKSI UMUM :

1. Pelajarilah lembaran ini dengan cermat dan teliti.

2. Ikuti petunjuk yang ada pada lembaran ini.

3. Bertanyalah apabila masih ada keraguan.

4. Catatlah apabila ada pengertian yang sangat penting dalam lembaran ini.

C. KESELAMATAN KERJA :

1. Pusatkan perhatian pada pekerjaan dan bersihkan lingkungan pekerjaan dari hal-hal

yang mengganggu pekerjaan.

2. Bekerjalah sesuai petunjuk instruktur.

3. Hati-hati mengambil oli yang panas dan jangan tertumpah pada tungku pemanas.

4. Pakailah alat keselamatan kerja bila diperlukan.

D. PERALATAN :

1. Meteran

2. Cutter pipe khusus pipa PVC

3. Kikir halus

4. Mistar baja

5. Landasan besi bulat

6. Oli

7. Tungku pemanas dan kelengkapannya

8. Penggores

9. Kuali dan centong

10. Ragum pipa

Page 49: Laporan praktek kerja  pipa

E. BAHAN :

1. Pipa PVC ukuran diameter ½ ” , ¾ ”, 1” dan 1 ½”

2. Oli

F. LANGKAH KERJA PEMBUATAN FITTING :

1. Mintalah peralatan dan bahan yang diperlukan.

2. Ukur dan potonglah pipa sesuai dengan gambar kerja.

3. Tandailah bagian pipa yang akan dibengkokkan.

4. Panaskan oli sampai mendidih.

5. Celupkan bagian ujung-ujung pipa yang sudah ditandai tadi ke dalam oli panas satu

persatu, kemudian ambil pipa lain yang memiliki diameter yang sama dan tekan pipa

yang disiram oli panas tadi pada pipa itu, sambil diputar-putar agar pelebaran kepala

sambungan merata.

6. Bersihkan hasil pekerjaan dan serahkan pada instruktur.

Page 50: Laporan praktek kerja  pipa

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

1. Mengetahui macam-macam sambungan pipa yang digunakan dalam pekerjaan plumbing

serta mampu membuat instalasi pipa aliran air dengan baik dengan menggunakan alat-alat

sesuai dengan fungsinya.

2. Mengetahui bagaimana dan sampai dimana kemampuan kita dalam merancang suatu

denah rumah tinggal yang akan dibuat instalasinya dan juga hal-hal yang mempengaruhi

kita dalam mengerjakan instalasi tersebut.

3. Mengetahui bagaimana pemasangan alat-alat saniter berupa wastafel, kloset duduk, kloset

jongkok, tempat cuci piring, bath tub dengan teknik pemasangan yang benar, tepat dan

rapi serta memberikan kenyaman bagi pemakai.

4. Sistem pemipaan digunakan untuk mentransportasikan dan mendistribusikan fluida

(segala jenis cairan) dari suatu tempat ke tempat lain agar dapat diproses, di simpan

maupun langsung digunakan.

5. Pipa dapat berkarat, dapat menyalurkan tekanan, tahan terhadap tekanan tinggi, kuat dan

fleksibel tergantung dari jenis-jenis pipanya sesuai yang sudah dibahas pada bab

sebelumnya.

6. Pada proses pemotongan pipa menggunakan mesin potong, pipa harus di "Boring

Reamer” dahulu sebelum di ulir, sehingga gaya yang tercipta akibat pemotongan oleh

mesin tidak menghasilkan udara atau kebocoran pada sela-sela sambungan.

Saran

1. Sebaiknya alat-alat yang dipergunakan haruslah dalam keadaan yang baik dan utuh serta

sesuai fungsinya.

2. Seluruh kegiatan supaya dilaksanakan tanpa membuang waktu dan selalu tepat waktu.

3. Diharapkan kepada mahasiswa agar dalam pekerjaan plumbing ini diperlukan ketelitian

dan ketekunan agar menghasilkan pekerjaan yang baik.

4. Utamakan keselamatan kerja.

5. Jagalah keutuhan alat yang kita gunakan dan kembalikan alat yang telah kita gunakan.

Page 51: Laporan praktek kerja  pipa

6. Pipa dapat memuai pada saat penguliran, sehingga pada saat proses penguliran sebaiknya

diiringi dengan penyiraman air, agar hasil ulirannya baik.

7. Saat penguliran berlangsung diperlukan adanya kerjasama yang baik antar pengulir

dengan yg menyiramkan air pada saat mengulir agar waktu lebih efisien.

8. Pada proses penguliran sebaiknya K3 tetap dilaksanakan agar tidak terjadi hal-hal yang

tidak di inginkan.