laporan praktek kerja lapangan management project - bab ii

Upload: prismayanto-raharjo

Post on 05-Apr-2018

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/31/2019 Laporan Praktek Kerja Lapangan Management Project - Bab II

    1/10

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    III. 1 Manajemen Proyek Modern

    Kegiatan proyek dapat diartikan sebagai suatu kegiatan sementara yang

    berlangsung dalam jangka waktu yang terbatas, dengan alokasi sumber daya

    tertentu dan dimaksudkan untuk melaksanakan tugas yang sasarannya telah

    digariskan dengan jelas. Tugas tersebut dapat berupa aktifitas yang berada dalam

    kegiatan proyek, misalnya; membangun pabrik, membuat produk baru, atau

    melakukan penelitian dan pengembangan dari suatu produk.

    Sedangkan pengertian manejemen adalah Ilmu dan Seni perencanaan,

    pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan pengendalian sumber daya

    yang ada untuk mencapai tujuan yang ditetapkan terlebih dulu.

    Berdasarkan dua pengertian diatas maka manajemen proyek dapat

    didefinisikan yaitu kegiatan merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan

    mengendalikan sumber daya proyek atau perusahaan untuk mencapai sasaran

    jangka pendek atau jangka panjang yang telah ditentukan.

    Dari definisi diatas terlihat bahwa konsep manajemen proyek mengandung

    hal-hal pokok sebagai berikut:

    Mengunakan pengertian manajemen berdasarkan fungsinya, yaitu

    merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan sumber

    daya perusahaan yang berupa manusia (tenaga kerja), dana dan material.

    Kegiatan yang dikelola berjangka pendek, dengan sasaran yangtelah digariskan secara spesifik. Hal ini memerlukan teknik dan

    pengelolahan yang khusus, terutama aspek perencanaan dan pengendalian.

    Memakai pendekatan sistem (system approach to management)

    Mempunyai hirarki (arus kegiatan) horizontal di samping hirarki

    vertikal.

  • 7/31/2019 Laporan Praktek Kerja Lapangan Management Project - Bab II

    2/10

    Pada bagian sebelumnya, telah dijelaskan bahwa tiap-tiap proyek memiliki

    tujuan khusus, misalnya rumah tinggal, apartemen, jembatan layang (fly over), atau

    bendungan. Dapat pula berupa produk dari hasil kerja penelitian dan

    pengembangan. Di dalam proses pencapaian tersebut telah ditentukan batasan yaitu

    besarnya biaya (anggaran) yang dialokasikan, dan jadwal serta mutu yang harus

    dipenuhi. Ketiga batasan tersebut diatas disebut sebagai tiga kendala (triple

    constraint). Ketiga kendala tersebut dijelaskan sebagai berikut:

    1. Anggaran

    Proyek harus diselesaikan dengan biaya-biaya yang tidak melebihi

    anggaran. Untuk proyek-proyek yang melibatkan dana dalam jumlah yang

    besar jadwal yang bertahun-tahun, anggarannya bukan hanya ditentukan

    untuk total proyek tetapi dipecah bagi komponen-komponennya, atau

    perperiode tertentu (misalnya perkwartal) yang jumlahnya disesuaikan

    dengan keperluan. Dengan demikian, penyelesaian bagian-bagian proyek

    pun harus memenuhi sasaran anggaran per periode.

    2. Jadwal

    Proyek harus dikerjakan sesuai dengan kurun waktu dan tanggal akhir yang

    telah ditentukan. Bila hasil akhir adalah produk baru, maka penyerahannya

    tidak boleh melewati batas waktu yang telah ditentukan.

    3. Mutu

    Produk atau hasil kegiatan proyek harus memenuhi spesifikasi dan kriteria

    yang dipersyaratkan. Sebagai contoh, bila hasil kegiatan proyek tersebut

    berupa instalasi pabrik, maka kriteria yang harus dipenuhi adalah pabrik

    harus mampu beroperasi sesuai dengan rencana operasi pabrik yang akan

    dijalankan dalam kurun waktu yang telah ditentukan. Jadi, memenuhipersyaratan mutu berarti mampu memenuhi tugas yang dimaksudkan atau

    sering disebut sebagai fit for the intended use.

    Ketiga batasan tersebut bersifat tarik-menarik. Artinya, jika ingin

    meningkatkan kinerja produk yang telah disepakati dalam kontrak, maka pada

    umumnya harus diikuti dengan menaikan mutu, yang selanjutnya berakibat pada

    naiknya biaya melebihi anggaran. Sebaliknya bila ingin menekan biaya, maka

  • 7/31/2019 Laporan Praktek Kerja Lapangan Management Project - Bab II

    3/10

    biasanya harus berkompromi dengan mutu atau jadwal. Dari segi teknis, ukuran

    keberhasilan sebuah proyek dikaitkan dengan sejauh mana ketiga sasaran tersebut

    dapat terpenuhi.

    Konsep manajemen proyek modern memiliki suatu sistem yang

    menggambarkan dan menjelaskan tahap-tahap perkembangan dalam kegiatan

    proyek yang akan dikerjakan. Pada masing-masing tahap terdapat kegiatan yang

    dominan dengan tujuan khusus atau spesifik. Sistematika dari tahap-tahap

    pelaksanaan proyek menurut UNIDO (United Nation Industrial Development

    Organization) terbagi atas :

    A. Tahap Persiapan

    Identifikasi gagasan atau analisa pendahuluan.

    Pengembangan ide menjadi konsep-konsep alternatif.

    Formulasi lingkungan proyek.

    Evaluasi lanjutan dan kepetusan untuk investasi.

    B. Tahap Implementasi

    Penyiapan desain engineering terinci, jadwal induk, dan anggaran.

    Pengadaan kontrak dan pembelian.

    Pengerjaan pabrikasi, konstruksi, uji coba dan start-up.

    Setelah proyek selesai kemudian dilanjutkan dengan operasi rutin dari instalasi

    yang baru yang selesai dibangun.

    II. 2 Fungsi Manajemen Proyek Dalam Pengelolahan Waktu

    Manajemen Proyek merupakan suatu disiplin ilmu yang manajemen yang berfungsi

    dalam pengaturan seluruh aspek yang terkait dalam kegiatan proyek mulai dari

    perencanaan hingga evaluasi akhir dari proyek yang telah dikerjakan. Terdapat

    berbagai macam disiplin ilmu dan profesi yang tercakup dalam kegiatan manajemen

    proyek misalnya; arsitektur, manajemen, keuangan, dan lain-lain, membuat fungsi

    dari sebuah manajemen proyek sangat penting untuk mencapai sasaran yang

    diingikan.

  • 7/31/2019 Laporan Praktek Kerja Lapangan Management Project - Bab II

    4/10

    Fungsi manajemen proyek klasik yang dikemukakan oleh H. Kerzer yaitu

    berdasarkan fungsi dari perencanaan proyek, Mengorganisasikan, memimpin, dan

    mengendalikan proyek. Sedangkan konsep dari fungsi manajemen proyek modern

    yang merupakan penambahan dari fungsi manajemen proyek klasik, terdiri dari 8

    fungsi yang terbagi atas; 4 fungsi dasar dan 4 fungsi intergrasi , yang dijelaskan

    sebagai berikut;

    A. Fungsi Dasar

    Pengelolahan lingkup proyek

    Pengelolahan waktu atau jadwal proyek

    Pengelolahan biaya

    Pengelolahan kualitas atau mutu akhir proyek

    B. Fungsi Integrasi

    Pengelolahan sumber daya (manusia, material, peralatan dan

    perlengkapan)

    Pengelolahan kontrak dan pembelian

    Pengelolahan resiko

    Pengelolahan komunukasi

    Fungsi dasar dalam pengelolahan proyek berdasarkan waktu atau jadwal

    merupakan salah satu sasaran utama dalam pelaksanan proyek. Keterlambatan akan

    mengakibatkan bentuk kerugian. Misalnya, penambahan biaya, kehilangan

    kesempatan produk memasuki pasar, dan lain-lain. Pengelolahan waktu meliputi

    perencanaan, penyusunan, dan pengendalian jadwal. Salah satu teknik yang spesifik

    untuk maksud tersebut adalah mengelola float atau slack pada jaringan kerja.

    II. 3 Proses dan Sistematika Perencanaan Waktu Proyek

    Sering dikatakan bahwa proses perencanaan lebih penting dari perencanaan

    itu sediri, karena dalam proses perencanaan para pimpinan dan pelaksana proyek

    dipaksa untuk aktif ikut berfikir dan bersuara mengenai kegiatan yang akan

    dilaksanakan yang menjadi tanggung jawabnya. Pada saat itu melihat kedepan

    untuk mengantisipasi persoalan yang mungkin timbul pada taraf implementasi dan

  • 7/31/2019 Laporan Praktek Kerja Lapangan Management Project - Bab II

    5/10

    bagaimana mengatasinya. Menyusun perencanaan yang lengkap yang secara khusus

    membahas dalam perencanaan waktu proyek minimal meliputi:

    a. Menentukan tujuan

    tujuan (goal) organisasi perusahaan dapat diartikan sebagai pedoman yang

    memberikan arah gerak segala kegaitan yang hendah dilakukan.

    b. Menentukan sasaran

    Sasaran adalah titik-titik tertentu yang perlu dicapai bila organisasi tersebut

    ingin tercapai tujuannya. Dalam konteks tersebut, kegiatan proyek dapat

    digolongkan sebagai kegiatan dengan sasaran yang telah ditentukan dalam

    rangka mencapai tujuan perusahaan. Msalnya perusahaan ingin menetapkan

    sasaran bahwa suatu proyek akan selesai selama 6 bulan, , maka sasaran

    utama proyek berdasarkan ketepatan waktu akan berusaha menyelesaikan

    proyek tersebut dalam waktu 6 bulan.

    c. Mengkaji posisi awal terhadap tujuan

    Mengkaji posisi dan stuasi awal teerhadap tujuan atau sasaran dimaksudkan

    untuk mengetahui sejauh mana kesiapan dan posisi organisasi pada saat

    awal terhdap sasaran yang telah ada. Misalnya berapa besar sumber dana

    yang tersedia, peralatan dan tenaga yang telah ada, dan lain-lain. Hanya

    setelah mengetahui posisi pada saat awal terhadap jarak sasaran (time),

    maka kiat dapat mulai mengindentifikasi kapan proyek ini tepatnya akan

    selesai berdasarkan kondisi yang ada dan bagaimana kita dapat

    mengantisipasi hambatan jika ternyata hambatan itu kelak akan

    mengganggu jalannya kelancaran proyek yang akan dikerjakan.

    Meskipun hal tersebut diatas merupakan hal yang sangat sulit untuk

    diaplikasikan, namun antisipasi terhadap situasi di masa depan mengenaipersoalan, kesempatan maupun peluang merupakan hal yang perlu digali,

    dikaji dan dipertimbangkan untuk memperoleh suatu perencanaan yang

    realistis.

    d. Memilih alternatif

    Dalam memilih usaha meraih tujuan atau sasaran, tersedia berbagai pilihan

    tindakan atau cara mencapainya. Umumnya ditempuh pilihan yang

    menjanjikan cara yang paling efisien dan ekonomis dari segi biaya.

  • 7/31/2019 Laporan Praktek Kerja Lapangan Management Project - Bab II

    6/10

    Misalnya dalam mempercepat sebuah aktifitas dalam pekerjaan proyek, jika

    ingin berjalan dengan cepat maka diperlukan lembur. Maka diperlukan

    analisa apakah alternatif diberlakukan jam lembur akan lebih ekonomis jika

    dibandingkan dengan pekerjaan dengan jam kerja regular.

    e. Menyusun rangkaian langkah mencapai tujuan

    Proses ini terdiri dari penetapan langkah terbaik yang mungkin dapat

    dilaksanakan setelah memperhatikan berbagai batasan. Batasan ini

    maksudnya adalah alternatif-alternatif kegiatan yang diputuskan dalam

    perencanaan agar kegiatan proyek dapat berjalan dengan lancar. Dari

    langkah-langkah tersebut kemudian disusun menjadi sebuah urutan dan

    rangkaian yang sistematis menuju sasaran dan tujuan.

    II.4 Analisa Jaringan Kerja

    II.4.A Langkah-langkah Membuat Analisa Jaringan Kerja

    Dalam pengelolahan proyek, pihak pelaksana proyek selalu ingin mencari metode

    yang dapat meningkatkan kulitas perencanaan dan pengendalian untuk menghadapi

    jumlah kegiatan dan kompleksitas proyek yang cendrung kian bertambah. Beberapa

    metode digunakan untuk membuat perencanaan dan pengendalian waktu proyek,

    misalnya bagan balok (bar chart) dan analisa jaringan kerja (network analysis).

    Analisan jaringan kerja merupakan sebuah gambaran rangkaian aktifitas

    pekerjaan mulai dari awal pekerjaan hingga akhir, yang digambarkan dengan saling

    berkaitan antara satu aktifitas dengan aktifitas lainya. Ada beberapa langkah dalam

    membuat suatu analisa jaringan kerja, yaitu mengikuti langkah sebagai berikut :1. Langkah Pertama

    Mengkaji dan mengindetifikasi lingkup proyek, menguraikan dan

    memecahkannya menjadi kegiatan-kegiatan atau kelompok kegiatan yang

    merupakan komponen proyek.

    2. Langkah Kedua

  • 7/31/2019 Laporan Praktek Kerja Lapangan Management Project - Bab II

    7/10

    Menyusun kembali komponen-komponen tersebut pada langkah pertama,

    menjadi mata rantai dengan urutan yang sesuai dengan logika

    ketergantungan. Urutan ini dapat berbentuk seri atau pararel.

    3. Langkah Ketiga

    Memberikan perkiraaan kurun waktu bagi masing-masing kegiatan yang

    dihasilkan dari penguraian lingkup proyek, seperti tersebut pada langkah

    pertama. Perkiraan penyelesaian waktu proyek harus memperhatikan segala

    kondisi yang akan terjadi dilapangan misalnya; ketersediaan sumber daya,

    faktor alam / cuaca sekarang, kondisi ekonomi Negara dan lainnya.

    4. Langkah Keempat

    Mengidentifikasi jalur kritis (critical path) dan Float pada jaringan kerja.

    Jalur kritis adalah jalur yang terdiri dari rangkaian kegiatan dalam lingkup

    proyek yang bila terlambat akan menyebabkan keterlambatan proyek secara

    keseluruhan. Kegiatan yang berada pada jalur kritis disebut kegiatan kritis.

    Sedangkan float adalah tenggang waktu suatu kegiatan tertentu yang non

    kritis dari proyek.

    5. Langkah Kelima

    Bila semua langkah-langkah diatas telah diselesaikan, dilanjutkan dengan

    usaha meningkatkan daya guna dan hasil guna pemakaian sumber daya,

    yang meliputi; menentukan jadwal yang paling ekonomis dan

    meminimalkan fluktuasi pemakaian sumber daya.

    Dikarenakan tujuan dari penelitian praktek kerja lapangan ini adalah untuk

    menentukan waktu penyelesaian proyek satu unit rumah tipe mawar berdasarkan

    sisa pekerjaan, maka langkah kerja dalam laporan ini hanya terbatas sampai denganlangkah kerja ketiga.

    II.4.B Menggambar Jaringan Kerja

    Karena jaringan kerja dimaksudkan sebagai penyajian secara grafis suatu

    perencanaan proyek, maka penampakan denahnya (layout) harus mencerminkan

    maksud tersebut. Dalam arti yang jelas, singkat teratur dan sederhana. Karena hal

  • 7/31/2019 Laporan Praktek Kerja Lapangan Management Project - Bab II

    8/10

    ini akan sangat membantu dalam memberikan kesan pertama yang baik, yaitu

    bahwa pembuatan jaringan kerja telah memberikan perhatian penuh sampai kepada

    masalah yang rinci. Berikut ini adalah hal yang sangat mendasar yang menjadi

    pegangan dalam menggambarkan jaringan kerja ;

    Lukiskan anah panah dengan garis penuh (tidak putus-putus) dari kiri ke

    kanan, dan garis putus-putus untuk kegiatan dummy.

    Dalam menggambarkan anak panah, usahakan adanya bagian yang

    mendatar untuk tempat keterangan kegiatan dan kurun waktu.

    Keterangan kegiatan dituliskan diatas anak panah, sedangkan kurun waktu

    dibawahnya.

    Hindarkan sejauh mungkin garis yang saling menyilang.

    Kecuali untuk hal khusus, panjang anak panah tidak ada kaitanya dengan

    lamanya kurun waktu.

    Peristiwa atau kejadian dilukiskan sebagai lingkaran, dengan nomor yang

    bersangkutan jika mungkin berada didalamnya.

    Nomor peristiwa sebelah kanan lebih besar dari sebelah kiri.

    Penjelasan mengenai peristiwa atau kejadian didalam lingkaran adalah

    sebagai berikut ;

    a. Keterangan titik peristiwa (node event)

    Nomor Lingkaran

    dari peristiwa atau kejadian

    Saat Kejadian peristiwa

    paling awal

    (Earliest Event Time )

    Saat Kejadian Peristiwa

    Paling Akhir

    (Lastest Even Time)

    b. Hubungan antara kegiatan-kegiatan pada AOA (Activity On Arrow)

    i jKegiatan

    Kurun Waktu (D)

    Peristiwa (Node / Event)

    Terdahulu

    Peristiwa (Node / Event)

    Berikutnya

  • 7/31/2019 Laporan Praktek Kerja Lapangan Management Project - Bab II

    9/10

    c. Hubungan antara kegiatan-kegiatan pada AON (Activity On Node)

    Kegiatan A Kegaiatan BGaris

    Penghubung

    d. Kegiatan B dimulai setelah kegiatan A selesai

    A B

    e. Kegiatan B dan C dapat dimulai setelah kegiatan A selesai

    A

    B

    C

    F. kegiatan C dan D dapat mulai setelah kegiatan A dan B Selesai

    A

    B

    C

    D

    g. Dummy

    Dummy adalah kegiatan fiktif yang memperlihatkan adanya hubungan

    ketergantungan antara dua peristiwa, misalnya kegiatan A dan B harus

    selesai sebelum dimulainya kegiatan C. akan tetapi kegiatan D dapat

    dilakukan setelah Kegiatan B selesai dan tidak bergantung dengan kegiatan

    A, digambarkan sebagai berikut;

    A C

    B D

    Dummy

  • 7/31/2019 Laporan Praktek Kerja Lapangan Management Project - Bab II

    10/10