laporan praktek kerja lapangan management project - bab ii
TRANSCRIPT
-
7/31/2019 Laporan Praktek Kerja Lapangan Management Project - Bab II
1/10
BAB II
LANDASAN TEORI
III. 1 Manajemen Proyek Modern
Kegiatan proyek dapat diartikan sebagai suatu kegiatan sementara yang
berlangsung dalam jangka waktu yang terbatas, dengan alokasi sumber daya
tertentu dan dimaksudkan untuk melaksanakan tugas yang sasarannya telah
digariskan dengan jelas. Tugas tersebut dapat berupa aktifitas yang berada dalam
kegiatan proyek, misalnya; membangun pabrik, membuat produk baru, atau
melakukan penelitian dan pengembangan dari suatu produk.
Sedangkan pengertian manejemen adalah Ilmu dan Seni perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan pengendalian sumber daya
yang ada untuk mencapai tujuan yang ditetapkan terlebih dulu.
Berdasarkan dua pengertian diatas maka manajemen proyek dapat
didefinisikan yaitu kegiatan merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan
mengendalikan sumber daya proyek atau perusahaan untuk mencapai sasaran
jangka pendek atau jangka panjang yang telah ditentukan.
Dari definisi diatas terlihat bahwa konsep manajemen proyek mengandung
hal-hal pokok sebagai berikut:
Mengunakan pengertian manajemen berdasarkan fungsinya, yaitu
merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan sumber
daya perusahaan yang berupa manusia (tenaga kerja), dana dan material.
Kegiatan yang dikelola berjangka pendek, dengan sasaran yangtelah digariskan secara spesifik. Hal ini memerlukan teknik dan
pengelolahan yang khusus, terutama aspek perencanaan dan pengendalian.
Memakai pendekatan sistem (system approach to management)
Mempunyai hirarki (arus kegiatan) horizontal di samping hirarki
vertikal.
-
7/31/2019 Laporan Praktek Kerja Lapangan Management Project - Bab II
2/10
Pada bagian sebelumnya, telah dijelaskan bahwa tiap-tiap proyek memiliki
tujuan khusus, misalnya rumah tinggal, apartemen, jembatan layang (fly over), atau
bendungan. Dapat pula berupa produk dari hasil kerja penelitian dan
pengembangan. Di dalam proses pencapaian tersebut telah ditentukan batasan yaitu
besarnya biaya (anggaran) yang dialokasikan, dan jadwal serta mutu yang harus
dipenuhi. Ketiga batasan tersebut diatas disebut sebagai tiga kendala (triple
constraint). Ketiga kendala tersebut dijelaskan sebagai berikut:
1. Anggaran
Proyek harus diselesaikan dengan biaya-biaya yang tidak melebihi
anggaran. Untuk proyek-proyek yang melibatkan dana dalam jumlah yang
besar jadwal yang bertahun-tahun, anggarannya bukan hanya ditentukan
untuk total proyek tetapi dipecah bagi komponen-komponennya, atau
perperiode tertentu (misalnya perkwartal) yang jumlahnya disesuaikan
dengan keperluan. Dengan demikian, penyelesaian bagian-bagian proyek
pun harus memenuhi sasaran anggaran per periode.
2. Jadwal
Proyek harus dikerjakan sesuai dengan kurun waktu dan tanggal akhir yang
telah ditentukan. Bila hasil akhir adalah produk baru, maka penyerahannya
tidak boleh melewati batas waktu yang telah ditentukan.
3. Mutu
Produk atau hasil kegiatan proyek harus memenuhi spesifikasi dan kriteria
yang dipersyaratkan. Sebagai contoh, bila hasil kegiatan proyek tersebut
berupa instalasi pabrik, maka kriteria yang harus dipenuhi adalah pabrik
harus mampu beroperasi sesuai dengan rencana operasi pabrik yang akan
dijalankan dalam kurun waktu yang telah ditentukan. Jadi, memenuhipersyaratan mutu berarti mampu memenuhi tugas yang dimaksudkan atau
sering disebut sebagai fit for the intended use.
Ketiga batasan tersebut bersifat tarik-menarik. Artinya, jika ingin
meningkatkan kinerja produk yang telah disepakati dalam kontrak, maka pada
umumnya harus diikuti dengan menaikan mutu, yang selanjutnya berakibat pada
naiknya biaya melebihi anggaran. Sebaliknya bila ingin menekan biaya, maka
-
7/31/2019 Laporan Praktek Kerja Lapangan Management Project - Bab II
3/10
biasanya harus berkompromi dengan mutu atau jadwal. Dari segi teknis, ukuran
keberhasilan sebuah proyek dikaitkan dengan sejauh mana ketiga sasaran tersebut
dapat terpenuhi.
Konsep manajemen proyek modern memiliki suatu sistem yang
menggambarkan dan menjelaskan tahap-tahap perkembangan dalam kegiatan
proyek yang akan dikerjakan. Pada masing-masing tahap terdapat kegiatan yang
dominan dengan tujuan khusus atau spesifik. Sistematika dari tahap-tahap
pelaksanaan proyek menurut UNIDO (United Nation Industrial Development
Organization) terbagi atas :
A. Tahap Persiapan
Identifikasi gagasan atau analisa pendahuluan.
Pengembangan ide menjadi konsep-konsep alternatif.
Formulasi lingkungan proyek.
Evaluasi lanjutan dan kepetusan untuk investasi.
B. Tahap Implementasi
Penyiapan desain engineering terinci, jadwal induk, dan anggaran.
Pengadaan kontrak dan pembelian.
Pengerjaan pabrikasi, konstruksi, uji coba dan start-up.
Setelah proyek selesai kemudian dilanjutkan dengan operasi rutin dari instalasi
yang baru yang selesai dibangun.
II. 2 Fungsi Manajemen Proyek Dalam Pengelolahan Waktu
Manajemen Proyek merupakan suatu disiplin ilmu yang manajemen yang berfungsi
dalam pengaturan seluruh aspek yang terkait dalam kegiatan proyek mulai dari
perencanaan hingga evaluasi akhir dari proyek yang telah dikerjakan. Terdapat
berbagai macam disiplin ilmu dan profesi yang tercakup dalam kegiatan manajemen
proyek misalnya; arsitektur, manajemen, keuangan, dan lain-lain, membuat fungsi
dari sebuah manajemen proyek sangat penting untuk mencapai sasaran yang
diingikan.
-
7/31/2019 Laporan Praktek Kerja Lapangan Management Project - Bab II
4/10
Fungsi manajemen proyek klasik yang dikemukakan oleh H. Kerzer yaitu
berdasarkan fungsi dari perencanaan proyek, Mengorganisasikan, memimpin, dan
mengendalikan proyek. Sedangkan konsep dari fungsi manajemen proyek modern
yang merupakan penambahan dari fungsi manajemen proyek klasik, terdiri dari 8
fungsi yang terbagi atas; 4 fungsi dasar dan 4 fungsi intergrasi , yang dijelaskan
sebagai berikut;
A. Fungsi Dasar
Pengelolahan lingkup proyek
Pengelolahan waktu atau jadwal proyek
Pengelolahan biaya
Pengelolahan kualitas atau mutu akhir proyek
B. Fungsi Integrasi
Pengelolahan sumber daya (manusia, material, peralatan dan
perlengkapan)
Pengelolahan kontrak dan pembelian
Pengelolahan resiko
Pengelolahan komunukasi
Fungsi dasar dalam pengelolahan proyek berdasarkan waktu atau jadwal
merupakan salah satu sasaran utama dalam pelaksanan proyek. Keterlambatan akan
mengakibatkan bentuk kerugian. Misalnya, penambahan biaya, kehilangan
kesempatan produk memasuki pasar, dan lain-lain. Pengelolahan waktu meliputi
perencanaan, penyusunan, dan pengendalian jadwal. Salah satu teknik yang spesifik
untuk maksud tersebut adalah mengelola float atau slack pada jaringan kerja.
II. 3 Proses dan Sistematika Perencanaan Waktu Proyek
Sering dikatakan bahwa proses perencanaan lebih penting dari perencanaan
itu sediri, karena dalam proses perencanaan para pimpinan dan pelaksana proyek
dipaksa untuk aktif ikut berfikir dan bersuara mengenai kegiatan yang akan
dilaksanakan yang menjadi tanggung jawabnya. Pada saat itu melihat kedepan
untuk mengantisipasi persoalan yang mungkin timbul pada taraf implementasi dan
-
7/31/2019 Laporan Praktek Kerja Lapangan Management Project - Bab II
5/10
bagaimana mengatasinya. Menyusun perencanaan yang lengkap yang secara khusus
membahas dalam perencanaan waktu proyek minimal meliputi:
a. Menentukan tujuan
tujuan (goal) organisasi perusahaan dapat diartikan sebagai pedoman yang
memberikan arah gerak segala kegaitan yang hendah dilakukan.
b. Menentukan sasaran
Sasaran adalah titik-titik tertentu yang perlu dicapai bila organisasi tersebut
ingin tercapai tujuannya. Dalam konteks tersebut, kegiatan proyek dapat
digolongkan sebagai kegiatan dengan sasaran yang telah ditentukan dalam
rangka mencapai tujuan perusahaan. Msalnya perusahaan ingin menetapkan
sasaran bahwa suatu proyek akan selesai selama 6 bulan, , maka sasaran
utama proyek berdasarkan ketepatan waktu akan berusaha menyelesaikan
proyek tersebut dalam waktu 6 bulan.
c. Mengkaji posisi awal terhadap tujuan
Mengkaji posisi dan stuasi awal teerhadap tujuan atau sasaran dimaksudkan
untuk mengetahui sejauh mana kesiapan dan posisi organisasi pada saat
awal terhdap sasaran yang telah ada. Misalnya berapa besar sumber dana
yang tersedia, peralatan dan tenaga yang telah ada, dan lain-lain. Hanya
setelah mengetahui posisi pada saat awal terhadap jarak sasaran (time),
maka kiat dapat mulai mengindentifikasi kapan proyek ini tepatnya akan
selesai berdasarkan kondisi yang ada dan bagaimana kita dapat
mengantisipasi hambatan jika ternyata hambatan itu kelak akan
mengganggu jalannya kelancaran proyek yang akan dikerjakan.
Meskipun hal tersebut diatas merupakan hal yang sangat sulit untuk
diaplikasikan, namun antisipasi terhadap situasi di masa depan mengenaipersoalan, kesempatan maupun peluang merupakan hal yang perlu digali,
dikaji dan dipertimbangkan untuk memperoleh suatu perencanaan yang
realistis.
d. Memilih alternatif
Dalam memilih usaha meraih tujuan atau sasaran, tersedia berbagai pilihan
tindakan atau cara mencapainya. Umumnya ditempuh pilihan yang
menjanjikan cara yang paling efisien dan ekonomis dari segi biaya.
-
7/31/2019 Laporan Praktek Kerja Lapangan Management Project - Bab II
6/10
Misalnya dalam mempercepat sebuah aktifitas dalam pekerjaan proyek, jika
ingin berjalan dengan cepat maka diperlukan lembur. Maka diperlukan
analisa apakah alternatif diberlakukan jam lembur akan lebih ekonomis jika
dibandingkan dengan pekerjaan dengan jam kerja regular.
e. Menyusun rangkaian langkah mencapai tujuan
Proses ini terdiri dari penetapan langkah terbaik yang mungkin dapat
dilaksanakan setelah memperhatikan berbagai batasan. Batasan ini
maksudnya adalah alternatif-alternatif kegiatan yang diputuskan dalam
perencanaan agar kegiatan proyek dapat berjalan dengan lancar. Dari
langkah-langkah tersebut kemudian disusun menjadi sebuah urutan dan
rangkaian yang sistematis menuju sasaran dan tujuan.
II.4 Analisa Jaringan Kerja
II.4.A Langkah-langkah Membuat Analisa Jaringan Kerja
Dalam pengelolahan proyek, pihak pelaksana proyek selalu ingin mencari metode
yang dapat meningkatkan kulitas perencanaan dan pengendalian untuk menghadapi
jumlah kegiatan dan kompleksitas proyek yang cendrung kian bertambah. Beberapa
metode digunakan untuk membuat perencanaan dan pengendalian waktu proyek,
misalnya bagan balok (bar chart) dan analisa jaringan kerja (network analysis).
Analisan jaringan kerja merupakan sebuah gambaran rangkaian aktifitas
pekerjaan mulai dari awal pekerjaan hingga akhir, yang digambarkan dengan saling
berkaitan antara satu aktifitas dengan aktifitas lainya. Ada beberapa langkah dalam
membuat suatu analisa jaringan kerja, yaitu mengikuti langkah sebagai berikut :1. Langkah Pertama
Mengkaji dan mengindetifikasi lingkup proyek, menguraikan dan
memecahkannya menjadi kegiatan-kegiatan atau kelompok kegiatan yang
merupakan komponen proyek.
2. Langkah Kedua
-
7/31/2019 Laporan Praktek Kerja Lapangan Management Project - Bab II
7/10
Menyusun kembali komponen-komponen tersebut pada langkah pertama,
menjadi mata rantai dengan urutan yang sesuai dengan logika
ketergantungan. Urutan ini dapat berbentuk seri atau pararel.
3. Langkah Ketiga
Memberikan perkiraaan kurun waktu bagi masing-masing kegiatan yang
dihasilkan dari penguraian lingkup proyek, seperti tersebut pada langkah
pertama. Perkiraan penyelesaian waktu proyek harus memperhatikan segala
kondisi yang akan terjadi dilapangan misalnya; ketersediaan sumber daya,
faktor alam / cuaca sekarang, kondisi ekonomi Negara dan lainnya.
4. Langkah Keempat
Mengidentifikasi jalur kritis (critical path) dan Float pada jaringan kerja.
Jalur kritis adalah jalur yang terdiri dari rangkaian kegiatan dalam lingkup
proyek yang bila terlambat akan menyebabkan keterlambatan proyek secara
keseluruhan. Kegiatan yang berada pada jalur kritis disebut kegiatan kritis.
Sedangkan float adalah tenggang waktu suatu kegiatan tertentu yang non
kritis dari proyek.
5. Langkah Kelima
Bila semua langkah-langkah diatas telah diselesaikan, dilanjutkan dengan
usaha meningkatkan daya guna dan hasil guna pemakaian sumber daya,
yang meliputi; menentukan jadwal yang paling ekonomis dan
meminimalkan fluktuasi pemakaian sumber daya.
Dikarenakan tujuan dari penelitian praktek kerja lapangan ini adalah untuk
menentukan waktu penyelesaian proyek satu unit rumah tipe mawar berdasarkan
sisa pekerjaan, maka langkah kerja dalam laporan ini hanya terbatas sampai denganlangkah kerja ketiga.
II.4.B Menggambar Jaringan Kerja
Karena jaringan kerja dimaksudkan sebagai penyajian secara grafis suatu
perencanaan proyek, maka penampakan denahnya (layout) harus mencerminkan
maksud tersebut. Dalam arti yang jelas, singkat teratur dan sederhana. Karena hal
-
7/31/2019 Laporan Praktek Kerja Lapangan Management Project - Bab II
8/10
ini akan sangat membantu dalam memberikan kesan pertama yang baik, yaitu
bahwa pembuatan jaringan kerja telah memberikan perhatian penuh sampai kepada
masalah yang rinci. Berikut ini adalah hal yang sangat mendasar yang menjadi
pegangan dalam menggambarkan jaringan kerja ;
Lukiskan anah panah dengan garis penuh (tidak putus-putus) dari kiri ke
kanan, dan garis putus-putus untuk kegiatan dummy.
Dalam menggambarkan anak panah, usahakan adanya bagian yang
mendatar untuk tempat keterangan kegiatan dan kurun waktu.
Keterangan kegiatan dituliskan diatas anak panah, sedangkan kurun waktu
dibawahnya.
Hindarkan sejauh mungkin garis yang saling menyilang.
Kecuali untuk hal khusus, panjang anak panah tidak ada kaitanya dengan
lamanya kurun waktu.
Peristiwa atau kejadian dilukiskan sebagai lingkaran, dengan nomor yang
bersangkutan jika mungkin berada didalamnya.
Nomor peristiwa sebelah kanan lebih besar dari sebelah kiri.
Penjelasan mengenai peristiwa atau kejadian didalam lingkaran adalah
sebagai berikut ;
a. Keterangan titik peristiwa (node event)
Nomor Lingkaran
dari peristiwa atau kejadian
Saat Kejadian peristiwa
paling awal
(Earliest Event Time )
Saat Kejadian Peristiwa
Paling Akhir
(Lastest Even Time)
b. Hubungan antara kegiatan-kegiatan pada AOA (Activity On Arrow)
i jKegiatan
Kurun Waktu (D)
Peristiwa (Node / Event)
Terdahulu
Peristiwa (Node / Event)
Berikutnya
-
7/31/2019 Laporan Praktek Kerja Lapangan Management Project - Bab II
9/10
c. Hubungan antara kegiatan-kegiatan pada AON (Activity On Node)
Kegiatan A Kegaiatan BGaris
Penghubung
d. Kegiatan B dimulai setelah kegiatan A selesai
A B
e. Kegiatan B dan C dapat dimulai setelah kegiatan A selesai
A
B
C
F. kegiatan C dan D dapat mulai setelah kegiatan A dan B Selesai
A
B
C
D
g. Dummy
Dummy adalah kegiatan fiktif yang memperlihatkan adanya hubungan
ketergantungan antara dua peristiwa, misalnya kegiatan A dan B harus
selesai sebelum dimulainya kegiatan C. akan tetapi kegiatan D dapat
dilakukan setelah Kegiatan B selesai dan tidak bergantung dengan kegiatan
A, digambarkan sebagai berikut;
A C
B D
Dummy
-
7/31/2019 Laporan Praktek Kerja Lapangan Management Project - Bab II
10/10