laporan poster dan film fix.doc

15
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era modern ini terutama dalam memajukan bidang kesehatan tidak bisa hanya dengan memaksimalkan kinerja kesehatan pada metode kuratif saja, namun harus disertai dengan pemaksimalan metode lainnya seperti promotif, preventif dan rehabilitatif. Jika keseluruhan metode tersebut dilaksanankan secara seimbang, maka diharapkan akan lebih memajukan kondisi kesehatan saat ini. Namun, kenyataannya beberapa metode masih kurang efisien dan dalam pengembangannya masih sangat dibawah metode kuratif. Hal ini disebabkan karena kurangnya kesadaran akan kesehatan dan persepsi masyarakat bahwa melakukan pemeriksaan kesehatan hanya jika telah terjangkit suatu penyakit dalam kondisi yang cukup parah. Pengadaan program promosi dan penyuluhan kesehatan diharapkan dapat mencegah terjangkitnya berbagai penyakit dan pengetahuan-pengetahuan akan pentingnya menjaga kesehatan baik fisik maupun lingkungan, seharusnya dilakukan secara proaktif dan komprehensif sehingga dapat menyelesaikan permasalahan kesehatan yang terjadi saat ini. 1

Upload: hesti-devinta

Post on 07-Dec-2015

14 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: laporan poster dan film fix.doc

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada era modern ini terutama dalam memajukan bidang kesehatan

tidak bisa hanya dengan memaksimalkan kinerja kesehatan pada metode

kuratif saja, namun harus disertai dengan pemaksimalan metode lainnya

seperti promotif, preventif dan rehabilitatif. Jika keseluruhan metode

tersebut dilaksanankan secara seimbang, maka diharapkan akan lebih

memajukan kondisi kesehatan saat ini.

Namun, kenyataannya beberapa metode masih kurang efisien dan

dalam pengembangannya masih sangat dibawah metode kuratif. Hal ini

disebabkan karena kurangnya kesadaran akan kesehatan dan persepsi

masyarakat bahwa melakukan pemeriksaan kesehatan hanya jika telah

terjangkit suatu penyakit dalam kondisi yang cukup parah.

Pengadaan program promosi dan penyuluhan kesehatan diharapkan

dapat mencegah terjangkitnya berbagai penyakit dan pengetahuan-

pengetahuan akan pentingnya menjaga kesehatan baik fisik maupun

lingkungan, seharusnya dilakukan secara proaktif dan komprehensif

sehingga dapat menyelesaikan permasalahan kesehatan yang terjadi saat ini.

Untuk itu, pengembangan metode ini sebaiknya didukung dengan

media dan teknologi. Namun dalam penggunaannya, tetap harus

memperhatikan aturan-aturan tentang bagaimana membuat media promosi

kesehatan yang baik agar pesan yang dimaksud dapat diterima masyarakat

sesuai dengan apa yang diharapkan.

Untuk itu pengamatan ini diperlukan dalam rangka mempersiapkan

mahasiswa kedokteran gigi sebagai calon praktisi kesehatan agar dapat

memaksimalkan metode preventif dengan sebaik-baiknya tanpa

mengesampingkan metode kuratif.

1

Page 2: laporan poster dan film fix.doc

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan media promosi?

2. Apa saja jenis-jenis media promosi?

3. Apa kegunaan dari media promosi?

4. Apa syarat media promosi yang efektif dan efisien?

5. Apa keunggulan dan kelemahan media promosi dari skenario?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui definisi dari media promosi.

2. Untuk mnegetahui jenis-jenis media promosi.

3. Untuk mengetahui media promosi yang baik.

4. Untuk mengetahui syarat media promosi yang efektif dan efisien.

5. Untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan media promosi dari

....skenario.

D. Manfaat

1. Agar mahasiswa mengetahui definisi media promosi.

2. Agar mahasiswa mengetahui jenis-jenis media promosi.

3. Agar mahasiswa mengetahui media promosi yang baik.

4. Agar mahasiswa mengetahui syarat media promosi yang efektif dan

efisien.

5. Agar mahasiswa mengetahui keunggulan dan kelemahan media

promosi dari skenario.

2

Page 3: laporan poster dan film fix.doc

BAB II

ISI

A. Landasan Teori

1. Definisi Media Promosi Kesehatan

Menurut Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman (2012), media

promosi kesehatan adalah media atau alat peraga dalam promosi

kesehatan dapat diartikan sebagai alat bantu untuk promosi kesehatan

yang dapat dilihat, didengar, diraba, dirasa atau dicium, untuk

memperlancar komunikasi dan penyebar - luasan informasi.

2. Jenis / Macam Media

Menurut Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman (2012), alat-alat

peraga dapat dibagi dalam 4 kelompok besar :

a. Benda asli

Benda yang sesungguhnya baik hidup maupun mati.

Merupakan alat peraga yang paling baik karena mudah serta cepat

dikenal, mempunyai bentuk serta ukuran yang tepat. Tetapi

alat peraga ini kelemahannya tidak selalu mudah dibawa ke

mana-mana sebagai alat bantu mengajar. Termasuk dalam macam

alat peraga ini antara lain :

• Benda sesungguhnya, misalnya tinja di kebun, lalat di atas

tinja, dsb.

• Spesimen, yaitu benda sesungguhnya yang telah diawetkan

seperti cacing dalam botol pengawet, dll.

• Sample yaitu contoh benda sesungguhnya untuk

diperdagangkan seperti oralit, dll.

b. Benda tiruan

Ukurannya lain dari benda sesungguhnya. Benda tiruan bisa

digunakan sebagai media atau alat peraga dalam promosi

kesehatan. Hal ini dikarena menggunakan benda asli tidak

memungkinkan, misal ukuran benda asli yang terlalu besar, terlalu

berat, dll. Benda tiruan dapat dibuat dari bermacam-macam bahan

3

Page 4: laporan poster dan film fix.doc

seperti tanah, kayu, semen, plastik dan lain-lain.

c. Gambar/Media grafis

Seperti poster, leaflet, gambar karikatur, lukisan, dll.

1) Poster

Poster adalah sehelai kertas atau papan yang berisikan

gambar-gambar dengan sedikit kata- kata. Kata-kata dalam

poster harus jelas artinya, tepat pesannya dan dapat dengan

mudah dibaca pada jarak kurang lebih 6 meter. Poster

biasanya ditempelkan pada suatu tempat yang mudah dilihat

dan banyak dilalui orang misalnya di dinding balai desa,

pinggir jalan, papan pengumuman, dan lain-lain. Gambar

dalam poster dapat berupa lukisan, ilustrasi, kartun, gambar

atau photo. Poster terutama dibuat untuk mempengaruhi

orang banyak, memberikan pesan singkat. Karena itu cara

pembuatannya harus menarik, sederhana dan hanya

berisikan satu ide atau satu kenyataan saja. Poster yang

baik adalah poster yang mempunyai daya tinggal lama dalam

ingatan orang yang melihatnya serta dapat mendorong untuk

bertindak.

2) Leaflet

Leaflet adalah selembaran kertas yang berisi tulisan

dengan kalimat-kalimat yang singkat, padat, mudah

dimengerti dan gambar-gambar yang sederhana. Ada

beberapa yang disajikan secara berlipat. Leaflet digunakan

untuk memberikan keterangan singkat tentan suatu masalah,

misalnya deskripsi pengolahan air di tingkat rumah

tangga, deskripsi tentang diare dan penecegahannya, dan lain-

lain. Leaflet dapat diberikan atau disebarkan pada saat

pertemuanpertemuan dilakukan seperti pertemuan FGD,

pertemuan Posyandu, kunjungan rumah, dan lain-lain.

Leaflet dapat dibuat sendiri dengan perbanyakan sederhana

seperti di photo copy.

4

Page 5: laporan poster dan film fix.doc

d. Gambar alat optik

Seperti foto, slide, film, dll

1) Foto

Sebagai bahan untuk alat peraga, foto digunakan dalam

bentuk:

a) Album

Merupakan foto-foto yang isinya berurutan,

menggambarkan suatu cerita, kegiatan dan lain-lain.

Dikumpulkan dalam sebuah album. Album ini bisa

dibawa dan ditunjukan kepada masyarakat sesuai dengan

topik yang sedang di diskusikan. Misalnya album foto

yang berisi kegiatan-kegiatan suatu desa untuk merubah

kebiasaan BABnya menjadi di jamban dengan CLTS

sampai mendapat pengakuan resmi dari Bupati.

b) Dokumentasi lepasan.

Merupakan foto-foto yang berdiri sendiri dan tidak

disimpan dalam bentuk album. Menggambarkan satu

pokok persoalan atau titik perhatian. foto ini digunakan

biasanya untuk bahan brosur, leaflet, dll.

2) Slide

Slide pada umumnya digunakan dengan sasaran

kelompok atau grup. Slide ini sangat effektif untuk

membahas suatu topic tertentu, dan peserta dapat mencermati

setiap materi dengan cara seksama, karena slide sifatnya

dapat diulang-ulang.

3) Film

Film lebih kearah sasaran secara masal, sifatnya

menghibur namun bernuansa edukatif

5

Page 6: laporan poster dan film fix.doc

3. Kegunaan Media Promosi Kesehatan

Menurut Dinas Kabupaten Kesehatan Sleman (2012), biasanya

alat peraga digunakan secara kombinasi, misalnya menggunakan

papan tulis dengan photo dan sebagainya. Tetapi dalam menggunakan

alat peraga, baik secara kombinasi maupun tunggal, ada dua hal yang

harus diperhatikan, yaitu :

• Alat peraga harus mudah dimengerti oleh masyarakat sasaran

• Ide atau gagasan yang terkandung di dalamnya harus dapat

diterima oleh sasaran

Alat peraga yang digunakan secara baik memberikan keuntungan-

keuntungan :

• Dapat menghindari salah pengertian/pemahaman atau salah

tafsir. Dengan contoh yang telah disebutkan pada bagian atas

dapat dilihat bahwa salah tafsir atau salah pengertian tentang

bentuk plengsengan dapat dihindari.

• Dapat memperjelas apa yang diterangkan dan dapat lebih mudah

ditangkap.

• Apa yang diterangkan akan lebih lama diingat, terutama hal-hal

yang mengesankan.

• Dapat menarik serta memusatkan perhatian.

• Dapat memberi dorongan yang kuat untuk melakukan apa yang

dianjurkan.

4. Syarat Media Promosi

Menurut Pribadi (2008), menyatakan bahwa bebrapa syarat

media yang efektif dan efisien adalah :

1. Informatif dan komunikatif.

2. Menarik.

3. Mudah dipahami.

4. Sederhana dan tidak bertele – tele.

Page 7: laporan poster dan film fix.doc

5. Mampu memberikan rangsangan.

6. Ekonomis.

7. Berkesinambungan.

8. Tepat sasaran.

B. Pembahasan

Media promosi kesehatan adalah media atau alat yang dipergunakan

dalam mempromosikan kesehatan yang dipergunakan untuk memperlancar

penyebaran informasi yang berkenaan dengan kesehatan. Media promosi

kesehatan sama seperti media promosi lainnya, perbedaannya hanya terletak

pada pesan yang disampaikan.

Banyak sekali benda atau alat yang dapat digunakan sebagai media

promosi kesehatan, diantaranya yaitu:

1. Benda asli

Benda asli yang dimaksud adalah benda sesungguhnya baik mati

maupun hidup. Contohnya bisa berupa lalat diatas tinja.

2. Benda Tiruan

Berupa benda yang biasanya memiliki ukuran yang tidak sama dengan

ukuran aslinya. Biasanya lebih besar dari aslinya. Bisa terbuat dari

kayu, tanah, plastik dan sebagainya. Contonya yaitu Maniken yang

bisa dipaka untuk penyuluhan tentang cara menyikat gigi yang baik

dan benar.

3. Gambar/Media Grafis

Bisa berupa poster, gambar karikatur dan sebagainya.

4. Gambar alat optik

Dapat berupa, film, slide dan sebagainya.

Dalam melakukan promosi kesehatan dengan menggunakan media,

harus mengikuti beberapa aturan pembuatan media kesehatan yang baik

agar media promosi tersebut dan menyampaikan materi kepada pembaca,

pendengan, atau penonton dengan baik sesuai dengan yang diharapkan.

Berikut syarat media promosi kesehatan yang baik.

1. Informatif dan komunikatif.

Page 8: laporan poster dan film fix.doc

2. Menarik.

3. Mudah dipahami.

4. Sederhana dan tidak bertele – tele.

5. Mampu memberikan rangsangan.

6. Ekonomis.

7. Berkesinambungan.

8. Tepat sasaran.

Untuk lebih memperluas pemaham tentang media promosi kesehatan,

maka kami mengadakan pengamatan dengan hasil sebagai berikut:

1. Skenario 1 (Film)

Kisah dua remaja dengan latar belakang tempat tinggal yang berbeda

lengkap dengan dinamika persahabatan, bumbu percintaan dan

tentunya kepedulian terhadap lingkungan.

Berdasarkan pengamatan terhadap film tersebut, terdapat beberapa

kelemahan dan kelebihan. Berikut beberapa kelemahan dari film yang

berjudul “Ada Apa dengan Asap”:

a) Pesan yang disampaikan kurang dikemas dengan baik sehingga

sulit untuk dipahami.

b) Cerita yang disampaikan terlalu dangkal akan makna, dan nilai-

nilai yang dapat di pelajari.

c) Alur maju-mundurnya kurang terskema dengan baik.

d) Latar yang kurang strategis sehingga kurang mendukung tema.

e) Volume suara yang terlalu kecil.

f) Penggunaan durasi film yang kurang efektif.

g) Kameramen kurang profesional dalam mengambil gambar.

h) Pembagian peran masing-masing anggota terkesan kurang adil.

Selain memiliki kelemahan, film ini juga memiliki kelebihan yaitu :

a) Para tokoh membawakan peran dengan gaya humoris.

Page 9: laporan poster dan film fix.doc

2. Skenario 2 (Flip Chart)

Berkaitan tentang narkoba, mulai definisi, akibat yang ditimbulkan

sampai dengan upaya-upaya pencegahan.

Berikut beberapa kelemahan flip chart berdasarkan hasil pengamatan,

yaitu:

a) Penyajian flip chart terlalu banyak menggunakan pesan verbal,

sehingga terkesan sedang menggurui.

b) Kurang atraktif, seolah sedanga memberikan kuliah kepada

mahasiswa yang cenderung di tuntut memiliki intelektualitas di atas

rata-rata.

c) Kurang menarik, terutama menyangkut harmonisasi warna.

d) Kesesuaian antara gambar dengan tulisan.

e) Terlalu bersifat deskriptif, sehingga melupakan sisi persuasif.

Selain itu juga terdapat beberapa kelebihan, yaitu:

a) Informasi yang disampaikan lengkap dan jelas.

b) Cover memiliki pesan cukup dalam, dan cukup menarik.

Secara keseluruhan dari kedua media promosi kesehatan tersebut,

dinilai masih memiliki banyak kekurangan. Terutama dalam

penyampaian pesan, disajikan dengan kurang lugas, dan terkesan

bertele-tele.

Page 10: laporan poster dan film fix.doc

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

B. SARAN

Saran yang dapat disampaikan menurut film dan poster yang telah

kami lihat dan kami analisis, antara lain :

1. Kami tujukan kepada para praktisi kesehatan agar dapat menciptakan

media promosi yang lebih inovatif sehingga berguna untuk pemberian

edukasi kesehatan yang efektif dan efisien.

2. Kami tujukan kepada para mahasiswa kedokteran gigi selaku calon

praktisi kesehatan untuk menggali pengetahuan dan keterampilannya

dalam pembuatan media promosi yang kreatif sehingga menjadi bekal

untuk memberikan pendidikan kesehatan ketika sudah menjadi

praktisi kesehatan yang berkiprah di kehidupan masyarakat.