laporan poster dan film fix.doc
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada era modern ini terutama dalam memajukan bidang kesehatan
tidak bisa hanya dengan memaksimalkan kinerja kesehatan pada metode
kuratif saja, namun harus disertai dengan pemaksimalan metode lainnya
seperti promotif, preventif dan rehabilitatif. Jika keseluruhan metode
tersebut dilaksanankan secara seimbang, maka diharapkan akan lebih
memajukan kondisi kesehatan saat ini.
Namun, kenyataannya beberapa metode masih kurang efisien dan
dalam pengembangannya masih sangat dibawah metode kuratif. Hal ini
disebabkan karena kurangnya kesadaran akan kesehatan dan persepsi
masyarakat bahwa melakukan pemeriksaan kesehatan hanya jika telah
terjangkit suatu penyakit dalam kondisi yang cukup parah.
Pengadaan program promosi dan penyuluhan kesehatan diharapkan
dapat mencegah terjangkitnya berbagai penyakit dan pengetahuan-
pengetahuan akan pentingnya menjaga kesehatan baik fisik maupun
lingkungan, seharusnya dilakukan secara proaktif dan komprehensif
sehingga dapat menyelesaikan permasalahan kesehatan yang terjadi saat ini.
Untuk itu, pengembangan metode ini sebaiknya didukung dengan
media dan teknologi. Namun dalam penggunaannya, tetap harus
memperhatikan aturan-aturan tentang bagaimana membuat media promosi
kesehatan yang baik agar pesan yang dimaksud dapat diterima masyarakat
sesuai dengan apa yang diharapkan.
Untuk itu pengamatan ini diperlukan dalam rangka mempersiapkan
mahasiswa kedokteran gigi sebagai calon praktisi kesehatan agar dapat
memaksimalkan metode preventif dengan sebaik-baiknya tanpa
mengesampingkan metode kuratif.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan media promosi?
2. Apa saja jenis-jenis media promosi?
3. Apa kegunaan dari media promosi?
4. Apa syarat media promosi yang efektif dan efisien?
5. Apa keunggulan dan kelemahan media promosi dari skenario?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari media promosi.
2. Untuk mnegetahui jenis-jenis media promosi.
3. Untuk mengetahui media promosi yang baik.
4. Untuk mengetahui syarat media promosi yang efektif dan efisien.
5. Untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan media promosi dari
....skenario.
D. Manfaat
1. Agar mahasiswa mengetahui definisi media promosi.
2. Agar mahasiswa mengetahui jenis-jenis media promosi.
3. Agar mahasiswa mengetahui media promosi yang baik.
4. Agar mahasiswa mengetahui syarat media promosi yang efektif dan
efisien.
5. Agar mahasiswa mengetahui keunggulan dan kelemahan media
promosi dari skenario.
2
BAB II
ISI
A. Landasan Teori
1. Definisi Media Promosi Kesehatan
Menurut Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman (2012), media
promosi kesehatan adalah media atau alat peraga dalam promosi
kesehatan dapat diartikan sebagai alat bantu untuk promosi kesehatan
yang dapat dilihat, didengar, diraba, dirasa atau dicium, untuk
memperlancar komunikasi dan penyebar - luasan informasi.
2. Jenis / Macam Media
Menurut Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman (2012), alat-alat
peraga dapat dibagi dalam 4 kelompok besar :
a. Benda asli
Benda yang sesungguhnya baik hidup maupun mati.
Merupakan alat peraga yang paling baik karena mudah serta cepat
dikenal, mempunyai bentuk serta ukuran yang tepat. Tetapi
alat peraga ini kelemahannya tidak selalu mudah dibawa ke
mana-mana sebagai alat bantu mengajar. Termasuk dalam macam
alat peraga ini antara lain :
• Benda sesungguhnya, misalnya tinja di kebun, lalat di atas
tinja, dsb.
• Spesimen, yaitu benda sesungguhnya yang telah diawetkan
seperti cacing dalam botol pengawet, dll.
• Sample yaitu contoh benda sesungguhnya untuk
diperdagangkan seperti oralit, dll.
b. Benda tiruan
Ukurannya lain dari benda sesungguhnya. Benda tiruan bisa
digunakan sebagai media atau alat peraga dalam promosi
kesehatan. Hal ini dikarena menggunakan benda asli tidak
memungkinkan, misal ukuran benda asli yang terlalu besar, terlalu
berat, dll. Benda tiruan dapat dibuat dari bermacam-macam bahan
3
seperti tanah, kayu, semen, plastik dan lain-lain.
c. Gambar/Media grafis
Seperti poster, leaflet, gambar karikatur, lukisan, dll.
1) Poster
Poster adalah sehelai kertas atau papan yang berisikan
gambar-gambar dengan sedikit kata- kata. Kata-kata dalam
poster harus jelas artinya, tepat pesannya dan dapat dengan
mudah dibaca pada jarak kurang lebih 6 meter. Poster
biasanya ditempelkan pada suatu tempat yang mudah dilihat
dan banyak dilalui orang misalnya di dinding balai desa,
pinggir jalan, papan pengumuman, dan lain-lain. Gambar
dalam poster dapat berupa lukisan, ilustrasi, kartun, gambar
atau photo. Poster terutama dibuat untuk mempengaruhi
orang banyak, memberikan pesan singkat. Karena itu cara
pembuatannya harus menarik, sederhana dan hanya
berisikan satu ide atau satu kenyataan saja. Poster yang
baik adalah poster yang mempunyai daya tinggal lama dalam
ingatan orang yang melihatnya serta dapat mendorong untuk
bertindak.
2) Leaflet
Leaflet adalah selembaran kertas yang berisi tulisan
dengan kalimat-kalimat yang singkat, padat, mudah
dimengerti dan gambar-gambar yang sederhana. Ada
beberapa yang disajikan secara berlipat. Leaflet digunakan
untuk memberikan keterangan singkat tentan suatu masalah,
misalnya deskripsi pengolahan air di tingkat rumah
tangga, deskripsi tentang diare dan penecegahannya, dan lain-
lain. Leaflet dapat diberikan atau disebarkan pada saat
pertemuanpertemuan dilakukan seperti pertemuan FGD,
pertemuan Posyandu, kunjungan rumah, dan lain-lain.
Leaflet dapat dibuat sendiri dengan perbanyakan sederhana
seperti di photo copy.
4
d. Gambar alat optik
Seperti foto, slide, film, dll
1) Foto
Sebagai bahan untuk alat peraga, foto digunakan dalam
bentuk:
a) Album
Merupakan foto-foto yang isinya berurutan,
menggambarkan suatu cerita, kegiatan dan lain-lain.
Dikumpulkan dalam sebuah album. Album ini bisa
dibawa dan ditunjukan kepada masyarakat sesuai dengan
topik yang sedang di diskusikan. Misalnya album foto
yang berisi kegiatan-kegiatan suatu desa untuk merubah
kebiasaan BABnya menjadi di jamban dengan CLTS
sampai mendapat pengakuan resmi dari Bupati.
b) Dokumentasi lepasan.
Merupakan foto-foto yang berdiri sendiri dan tidak
disimpan dalam bentuk album. Menggambarkan satu
pokok persoalan atau titik perhatian. foto ini digunakan
biasanya untuk bahan brosur, leaflet, dll.
2) Slide
Slide pada umumnya digunakan dengan sasaran
kelompok atau grup. Slide ini sangat effektif untuk
membahas suatu topic tertentu, dan peserta dapat mencermati
setiap materi dengan cara seksama, karena slide sifatnya
dapat diulang-ulang.
3) Film
Film lebih kearah sasaran secara masal, sifatnya
menghibur namun bernuansa edukatif
5
3. Kegunaan Media Promosi Kesehatan
Menurut Dinas Kabupaten Kesehatan Sleman (2012), biasanya
alat peraga digunakan secara kombinasi, misalnya menggunakan
papan tulis dengan photo dan sebagainya. Tetapi dalam menggunakan
alat peraga, baik secara kombinasi maupun tunggal, ada dua hal yang
harus diperhatikan, yaitu :
• Alat peraga harus mudah dimengerti oleh masyarakat sasaran
• Ide atau gagasan yang terkandung di dalamnya harus dapat
diterima oleh sasaran
Alat peraga yang digunakan secara baik memberikan keuntungan-
keuntungan :
• Dapat menghindari salah pengertian/pemahaman atau salah
tafsir. Dengan contoh yang telah disebutkan pada bagian atas
dapat dilihat bahwa salah tafsir atau salah pengertian tentang
bentuk plengsengan dapat dihindari.
• Dapat memperjelas apa yang diterangkan dan dapat lebih mudah
ditangkap.
• Apa yang diterangkan akan lebih lama diingat, terutama hal-hal
yang mengesankan.
• Dapat menarik serta memusatkan perhatian.
• Dapat memberi dorongan yang kuat untuk melakukan apa yang
dianjurkan.
4. Syarat Media Promosi
Menurut Pribadi (2008), menyatakan bahwa bebrapa syarat
media yang efektif dan efisien adalah :
1. Informatif dan komunikatif.
2. Menarik.
3. Mudah dipahami.
4. Sederhana dan tidak bertele – tele.
5. Mampu memberikan rangsangan.
6. Ekonomis.
7. Berkesinambungan.
8. Tepat sasaran.
B. Pembahasan
Media promosi kesehatan adalah media atau alat yang dipergunakan
dalam mempromosikan kesehatan yang dipergunakan untuk memperlancar
penyebaran informasi yang berkenaan dengan kesehatan. Media promosi
kesehatan sama seperti media promosi lainnya, perbedaannya hanya terletak
pada pesan yang disampaikan.
Banyak sekali benda atau alat yang dapat digunakan sebagai media
promosi kesehatan, diantaranya yaitu:
1. Benda asli
Benda asli yang dimaksud adalah benda sesungguhnya baik mati
maupun hidup. Contohnya bisa berupa lalat diatas tinja.
2. Benda Tiruan
Berupa benda yang biasanya memiliki ukuran yang tidak sama dengan
ukuran aslinya. Biasanya lebih besar dari aslinya. Bisa terbuat dari
kayu, tanah, plastik dan sebagainya. Contonya yaitu Maniken yang
bisa dipaka untuk penyuluhan tentang cara menyikat gigi yang baik
dan benar.
3. Gambar/Media Grafis
Bisa berupa poster, gambar karikatur dan sebagainya.
4. Gambar alat optik
Dapat berupa, film, slide dan sebagainya.
Dalam melakukan promosi kesehatan dengan menggunakan media,
harus mengikuti beberapa aturan pembuatan media kesehatan yang baik
agar media promosi tersebut dan menyampaikan materi kepada pembaca,
pendengan, atau penonton dengan baik sesuai dengan yang diharapkan.
Berikut syarat media promosi kesehatan yang baik.
1. Informatif dan komunikatif.
2. Menarik.
3. Mudah dipahami.
4. Sederhana dan tidak bertele – tele.
5. Mampu memberikan rangsangan.
6. Ekonomis.
7. Berkesinambungan.
8. Tepat sasaran.
Untuk lebih memperluas pemaham tentang media promosi kesehatan,
maka kami mengadakan pengamatan dengan hasil sebagai berikut:
1. Skenario 1 (Film)
Kisah dua remaja dengan latar belakang tempat tinggal yang berbeda
lengkap dengan dinamika persahabatan, bumbu percintaan dan
tentunya kepedulian terhadap lingkungan.
Berdasarkan pengamatan terhadap film tersebut, terdapat beberapa
kelemahan dan kelebihan. Berikut beberapa kelemahan dari film yang
berjudul “Ada Apa dengan Asap”:
a) Pesan yang disampaikan kurang dikemas dengan baik sehingga
sulit untuk dipahami.
b) Cerita yang disampaikan terlalu dangkal akan makna, dan nilai-
nilai yang dapat di pelajari.
c) Alur maju-mundurnya kurang terskema dengan baik.
d) Latar yang kurang strategis sehingga kurang mendukung tema.
e) Volume suara yang terlalu kecil.
f) Penggunaan durasi film yang kurang efektif.
g) Kameramen kurang profesional dalam mengambil gambar.
h) Pembagian peran masing-masing anggota terkesan kurang adil.
Selain memiliki kelemahan, film ini juga memiliki kelebihan yaitu :
a) Para tokoh membawakan peran dengan gaya humoris.
2. Skenario 2 (Flip Chart)
Berkaitan tentang narkoba, mulai definisi, akibat yang ditimbulkan
sampai dengan upaya-upaya pencegahan.
Berikut beberapa kelemahan flip chart berdasarkan hasil pengamatan,
yaitu:
a) Penyajian flip chart terlalu banyak menggunakan pesan verbal,
sehingga terkesan sedang menggurui.
b) Kurang atraktif, seolah sedanga memberikan kuliah kepada
mahasiswa yang cenderung di tuntut memiliki intelektualitas di atas
rata-rata.
c) Kurang menarik, terutama menyangkut harmonisasi warna.
d) Kesesuaian antara gambar dengan tulisan.
e) Terlalu bersifat deskriptif, sehingga melupakan sisi persuasif.
Selain itu juga terdapat beberapa kelebihan, yaitu:
a) Informasi yang disampaikan lengkap dan jelas.
b) Cover memiliki pesan cukup dalam, dan cukup menarik.
Secara keseluruhan dari kedua media promosi kesehatan tersebut,
dinilai masih memiliki banyak kekurangan. Terutama dalam
penyampaian pesan, disajikan dengan kurang lugas, dan terkesan
bertele-tele.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Saran yang dapat disampaikan menurut film dan poster yang telah
kami lihat dan kami analisis, antara lain :
1. Kami tujukan kepada para praktisi kesehatan agar dapat menciptakan
media promosi yang lebih inovatif sehingga berguna untuk pemberian
edukasi kesehatan yang efektif dan efisien.
2. Kami tujukan kepada para mahasiswa kedokteran gigi selaku calon
praktisi kesehatan untuk menggali pengetahuan dan keterampilannya
dalam pembuatan media promosi yang kreatif sehingga menjadi bekal
untuk memberikan pendidikan kesehatan ketika sudah menjadi
praktisi kesehatan yang berkiprah di kehidupan masyarakat.