laporan pkl koi 2003

33
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ikan hias merupakan salah satu komoditi perikanan yang potensial dalam menghasilkan devisa bagi negara dan mensejahterakan masyarakat perikanan (pembudidaya). Pangsa pasar ikan hias Indonesia di dunia saat ini sebesar 7,5 %, lebih kecil dibandingkan dengan pasar Singapura yang mencapai 22,8 %, sedangkan potensi ikan hias Indonesia jauh melebihi negara tetangga tersebut. Potensi ikan hias di Indonesia tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua (Bachtiar dan Tim Lentera,2004). Pada saat ini peminat ikan hias terus bertambah dan semakin menyebar ke seluruh lapisan masyarakat. Meskipun kemampuan daya belinya bervariasi, masyarakat perkotaan di Indonesia melengkapi rumahnya dengan akuarium-akuarium yang diisi beragam ikan hias salah satunya ikan koi. Ikan koi berasal dari Negara Jepang (Kokugyo). Di negeri matahari terbit itu, koi berkembang pesat. Ikan koi merupakan ikan hias unggulan. Corak sisiknya yang berwarna-warni membuat ikan ini banyak digemari, terutama oleh para pengusaha ikan hias. Koi termasuk golongan Aimalia. Dari famili masih dikelompokan dalam 1

Upload: fkrasic

Post on 25-Jun-2015

2.438 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

Punya Al

TRANSCRIPT

Page 1: laporan pkl koi 2003

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Ikan hias merupakan salah satu komoditi perikanan yang potensial dalam

menghasilkan devisa bagi negara dan mensejahterakan masyarakat perikanan

(pembudidaya). Pangsa pasar ikan hias Indonesia di dunia saat ini sebesar 7,5 %,

lebih kecil dibandingkan dengan pasar Singapura yang mencapai 22,8 %,

sedangkan potensi ikan hias Indonesia jauh melebihi negara tetangga tersebut.

Potensi ikan hias di Indonesia tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, Bali, Kalimantan,

Sulawesi, Maluku, dan Papua (Bachtiar dan Tim Lentera,2004).

Pada saat ini peminat ikan hias terus bertambah dan semakin menyebar ke

seluruh lapisan masyarakat. Meskipun kemampuan daya belinya bervariasi,

masyarakat perkotaan di Indonesia melengkapi rumahnya dengan akuarium-

akuarium yang diisi beragam ikan hias salah satunya ikan koi.

Ikan koi berasal dari Negara Jepang (Kokugyo). Di negeri matahari terbit

itu, koi berkembang pesat. Ikan koi merupakan ikan hias unggulan. Corak

sisiknya yang berwarna-warni membuat ikan ini banyak digemari, terutama oleh

para pengusaha ikan hias. Koi termasuk golongan Aimalia. Dari famili masih

dikelompokan dalam beberapa genus dan terdiri dari beberapa specias salah

satunya Chyprinus carpio dengan nama lokal ikan koi.

Salah satu daerah yang mempunyai potensi pengembangan ikan hias air

tawar yang cukup luas adalah kabupaten Tulungagung, dimana terdapat

bermacam-macam jenis ikan hias yang telah dibudidayakan di daerah tersebut,

salah satunya ikan koi yang terdapat di kelompok tani “Mina Makmur”. Melihat

permintaan pasar dan kebutuhan dalam negeri yang juga meningkat dipastikan

budidaya ikan koi berpeluang besar untuk dapat terus dikembangkan.

Dengan demikian perlu dilakukan Kegiatan Praktek Kerja Lapang

mengenai teknik pembenihan ikan koi di kelompok tani “Mina Makmur” Desa

Bendiljati Wetan Kecamatan Sumber Gempol Kabupaten Tulungagung - Jawa

Timur untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana teknik pembenihan ikan koi.

1

Page 2: laporan pkl koi 2003

1.2. Perumusan Masalah

1. Bagaimana teknik pembenihan ikan koi (Chyprinus carpio) di Kelompok

Tani Mina Makmur Desa Bendiljati Wetan Kecematan Sumber Gempol

Kabupaten Tulungagung – Jawa Timur.

2. Sarana dan prasarana apa saja yang digunakan dalam teknik pembenihan

ikan koi (Chyprinus carpio) di Kelompok Tani Mina Makmur Desa

Bendiljati Wetan Kecematan Sumber Gempol Kabupaten Tulungagung –

Jawa Timur.

3. Permasalahan apa saja yang dihadapi dalam proses pemeliharaan ikan

benih ikan koi (Chyprinus carpio) di Kelompok Tani Mina Makmur Desa

Bendiljati Wetan Kecematan Sumber Gempol Kabupaten Tulungagung –

Jawa Timur.

1.3. Tujuan

1. Untuk mengetahui teknik pembenihan ikan koi(Chyprinus carpio) di

Kelompok Tani Mina Makmur Desa Bendiljati Wetan Kecematan Sumber

Gempol Kabupaten Tulungagung – Jawa Timur.

2. Untuk mengetahui sarana dan prasarana apa saja yang digunakan dalam

teknik pembenihan ikan koi (Chyprinus carpio) di Kelompok Tani Mina

Makmur Desa Bendiljati Wetan Kecematan Sumber Gempol Kabupaten

Tulungagung – Jawa Timur.

3. Untuk mengetahui permasalahan apa saja yang dihadapi dalam proses

pemeliharaan benih ikan koi (Chyprinus carpio) di Kelompok Tani Mina

Makmur Desa Bendiljati Wetan Kecematan Sumber Gempol Kabupaten

Tulungagung – Jawa Timur.

1.4. Sasaran

Sasaran yang ingin dicapai dari kegiatan Praktek Kerja Lapang ini adalah

agar memperoleh ilmu, pengetahuan, dan keterampilan di lapangan mengenai

teknik pembenuhan ikan koi (Chyprinus sarpio), sehingga dapat dimanfaatkan

2

Page 3: laporan pkl koi 2003

dan diterapkan secara mandiri. Selain itu, hasilnya dapat dipakai sebagai sumber

informasi bagi pihak-pihak lain yang membutuhkan.

1.5. Output/luaran

Dengan adanya kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) ini diharapkan agar

dapat memperoleh ilmu, pengetahuan dan keterampilan di lapangan mengenai

teknik pembenihan ika koi (Chyprinus carpio), sehingga dapat dimanfaatkan dan

diterapkan secara mandiri dan dapat dipakai sebagai sumber informasi bagi pihak-

pihak yang membutuhkan.

3

Page 4: laporan pkl koi 2003

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Taksonomi dan Morfologi Ikan Koi

2.1.1. Taksonomi

Menurut Atim dan sukarwo (2008), ikan koi mempunyai urutan taksonomi

atau klasifikasi sebagai berikut :

Filum : Chordata

Kelas : Osteichthyes

Ordo : Ostariophsy

Familia : Cyprinidae

Genus : Cyprinus

Spesies : C.carpio

Nama binomial : Cyprinus carpio (Linnaeus, 1758)

2.1.2 Morfologi

Koi memiliki berbagai corak warna yang indah dan mempunyai badan

yang berbentuk seperti torpedo dengan perangkat gerak berupa sirip. Untuk bisa

berfungsi sebagai alat bergerak, sirip ini terdiri atas jari-jari keras, jari-jari lunak,

dan selaput sirip. Yang dimaksud dengan jari-jari keras adalah jari-jari sirip yang

kaku dan patah jika dibengkokkan. Sebaliknya jari-jari lunak akan lentur dan tidak

patah jika dibengkokkan, dan letaknya selalu di belakang jari-jari keras. Selaput

sirip merupakan "sayap" yang memungkinkan koi mempunyai tenaga dorong

yang lebih kuat apabila berenang. Sirip dada dan sirip ekor hanya mempunyai

jari-jari lunak. Sirip punggung mempunyai 3 jari-jari keras dan 20 jari-jari lunak,

sirip perut hanya terdiri dari jari-jari lunak, sebanyak 9 buah, sirip anus

mempunyai 3 jari-jari keras dan 5 jari-jari lunak, (Efendie, 1990).

4

Page 5: laporan pkl koi 2003

2.2. Habitat dan penyebaran

Koi merupakan hewan yang hidup di daerah beriklim sedang dan hidup

pada perairan tawar. Mereka bisa hidup pada temperatur 8°C - 30°C. Oleh

karenanya tidak heran bila koi bisa dipelihara di seluruh wilayah Indonesia tanpa

kecuali, mulai dari pantai hingga daerah pegunungan

Ikan koi pada umumnya hidup pada suhu 26-27 C, dengan pH 6-7. ukuran

panjang maksimum tubuh ikan Sumatra Barb adalah 75 cm, (Anonymous, 2005).

2.3. Tingkah Laku dan Makanan

Ikan koi termasuk dalam jenis omnivora, mencari pakan dibagian

permukaan dan pertengahan perairan. Ikan koi biasanya diberi pakan berupa pelet,

namun kadang diberi pakan segar seperti wortel selada dan kacang polong.

Pemberian pakan dua kali sehari.

Setelah ikan berumur empat hari harus mulai disediakan pakan karena

cadangan makananya yang berupa kuning telur hanya tersedia pada umur 1-4 hari.

Pakan yang pertama yang cocok untuk menjadi santapannya adalah daphnia.

Selanjutnya, cacing sutera dan pelet. Pemberian pakan ini harus diberikan secara

rutin (Anonymous, 2005).

2.4. Pengendalian Hama dan Penyakit

Menurut Daelami (2001), penyakit ikan hias umumnya disebabkan oleh

dua kelompok besar, yaitu penyakit yang disebabkan oleh parasit (parasiter) dan

bukan parasit (non parasiter). Penyakit parasit adalah penyakit yang disebabkan

oleh adanya parasit yang menyerang tubuh, insang, lendir, maupun organ dalam

tubuh ikan itu sendiri. Parasit tersebut dapat berupa protozoa, jamur, bakteri, dan

virus. Sedangkan penyakit non parasit adalah penyakit yang timbul bukan karena

serangan parasit. Namun, biasanya sumber penyakit adalah faktor lingkungan dan

pakan. Contohnya kualitas air yang buruk, perubahan suhu mendadak, perubahan

pH air, dan kekurangan oksigen.

Menurut Sitanggang (2002), selain penyakit, hama juga menjadi ancaman

serius bagi ikan hias. Berdasarkan sifat hidupnya ada dua jenis hama yakni hama

predator seperti anjing, kucing, burung, ular. Dan hama kompetitor seperti

5

Page 6: laporan pkl koi 2003

organisme lain yang keberadaanya didalam kolam ikan hias tidak

dikehendakimisalnya udang dan cacing.

2.5. Pemanenan

Menurut akbar dan Sudaryanto (2001), pemanenan merupakan kegiatan

akhir dari suatu budidaya sehingga tidak kalah pentingnya dibandingkan kegiatan

lain. Kesalahan dan keteledoran dalam pemanenan dan pengangkutan bisa

mengakibatkan kefatalan dan target produksi tidak dapat tercapai. Umumnya ikan

yang dipanen diangkut dalam keadaan hidup sehingga penanganannya harus

serius.

2.6. Pemasaran

Pemasaran adalah kegiatan menyampaikan produk kepada konsumen baik

melalui perantara maupun dengan proses berantai atau langsung dari produsen

kepada konsumen sampai dengan terjadinya transaksi (Sugiarto, 2000).

6

Page 7: laporan pkl koi 2003

BAB III

RENCANA OPERASIONALISASI

3.1. Waktu Praktek Kerja Lapang (PKL) ini dilaksanakan pada tanggal 1 Januari

sampai 28 Februari 2010

3.2. Tempat

Kegiatan praktek kerja lapang ini bertempat di Bapak Drs. Samsul Hadi.

Kelompok Tani Mina Makmur Desa Bendiljati Wetan Kecamatan Sumber

Gempol Kabupaten Tulungagung Jawa Timur.

3.3. Metode Pelaksaan

Metode yang digunakan dalam Praktek Kerja Lapang ini adalah metode

survey. Dimana metode survey adalah metode yang menggambarkan secara

langsung keadaan suatu obyek dan tidak dimaksudkan untuk mengambil dan

menarik suatu kesimpulan. Data yang diambil adalah data primer dan data

sekunder (Marzuki, 1986).

3.3.1 Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber secara langsung

dengan melakukan pengamatan dan pencatatan hasil observasi, wawancara,

partisipasi secara langsung (Narbuko, C dan Achmadi, A, 2004).

3. Observasi

Metode observasi yaitu metode yang dilakukan untuk pengamatan

secara sistematis terhadap gejala/ fenomena yang diselidiki tanpa

mengajukan pertanyaan (Marzuki, 1986).

4. Wawancara

Metode wawancara (interview) yaitu wawancara mencakup cara

yang dipergunakan kalau seseorang, untuk tujuan suatu tugas tertentu,

mencoba mendapatkan keterangan secara lisan dari seorang responden

dengan bercakap-cakap berhadapan muka dengan orang itu (Arikunto,

1998).

7

Page 8: laporan pkl koi 2003

5. Partisipasi Secara Langsung

Partisipasi secara langsung yaitu mengikuti secara langsung

kegiatan yang dilakukan selama kegiatan Praktek Kerja Lapang (Arikunto,

1998).

3.3.2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari

sumber. Dalam hal ini data diperoleh dari pustaka, laporan serta data dari

informasi masyarakat dan instansi terkait (Narbuko, C dan Achmadi, A, 2004).

3.4. Rangkaian Kegiatan

3.4.1. Persiapan

Tahap persiapan yang dilakukan sebelum pelaksanaan kegiatan PKL

adalah sebagai berikut :

3.4.1.1. Survey lokasi PKL

3.4.1.2. Pengurusan perizinan PKL

3.4.1.3. Pengajuan judul proposal PKL

3.4.1.4. Penyusunan proposal kegiatan PKL

3.4.1.5. Perbaikan proposal kegiatan PKL

3.4.1.6. Persetujuan proposal kegiatan PKL

3.4.2. Pelaksanaan

Sesuai dengan tujuan yang dicapai penulis, maka dalam pelaksanaan

kegiatan PKL ini, penulis melakukan kegiatan yang ada pada tempat PKL.

Adapun data yang diambil selama PKL adalah sebagai berikut :

1. Keadaan umum lokasi, meliputi sejarah berdirinya Kelompok Tani Mina

Makmur, letak geografis Desa Bendiljati Wetan, keadaan sekitar dan

tenaga kerja.

2. Sarana dan prasarana, meliputi kelengkapan sarana dan prasarana yang

diperlukan untuk pembenihan ikan koi yang ada di Kelompok Tani Mina

Makmur Desa Bendiljati Wetan Tulungagung.

8

Page 9: laporan pkl koi 2003

3. Teknik pembenihan ikan koi, yang terdiri dari kegiatan perawatan benih,

pemberian pakan, pemberian vitamin dan obat-obatan serta pengontrolan

hama dan penyakit.

4. Pemanenan meliputi cara pengepakan, distribusi serta daerah pemasaran.

Dan data yang diperoleh pada pelaksanaan PKL dianalisa secara deskriptif

kemudian dibandingkan dengan teori yang sudah ada.

9

Page 10: laporan pkl koi 2003

3.5. Jadwal Kegiatan

Adapun jadwal kegiatan PKL akan disajikan dalam tabel berikut ini :

NO KEGIATANMINGGU

I II III IV

1 Tahap Persiapan Pemijahan

- Persiapan kolam pemijahan

- Persiapan induk

- Seleksi induk

- Penebaran larva

X

X

X

X

2 Kegiatan Pembesaran

Perawatan larva

Pemberian pakan

Pemberian vitamin dan obat-

obatan

Pengontrolan terhadap hama dan

penyakit.

X

X

X

X

X

X

X

X

3 Pemanenan

- Pengepakan

- Distribusi

- Pemasaran

X

X

X

10

Page 11: laporan pkl koi 2003

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Keadaan Umum lokasi Praktek Kerja Lapang

4.1.1. Keadaan Geografi dan Topografi

Usaha pembenihan ikan koi ini terletak di Desa Bendiljati Wetan

Kecamatan Sumber Gempol Kabupaten Tulungagung Jawa Timur. Jarak lokasi

pembenihan ikan koi dari ibu kota Propinsi adalah 150 Km, dari ibu kota

Kabupaten Tulungagung adalah 7,5 Km dan dari pusat pemerintahan kecamatan

1,5 Km. Secara geografis batas-batas Desa Bendiljati Wetan adalah sebagai

berikut:

Sebelah Utara : Desa Jabal Sari

Sebelah Selatan : Sambi Jajar dan Desa Bendiljati Kulon

Sebelah Barat : Desa Bendiljati Kulon

Sebelah Timur : Desa Kromasan dan Kecamatan Ngunut

Keadaan Topografi Desa Bendiljati Wetan adalah datar dengan ketinggian

kurang lebih 92 meter di atas permukaan laut dengan suhu rata-rata 28 o C, dan

memiliki curah hujan 200 mm/tahun.

4.1.2. Potensi Perikanan

Potensi perikanan di Desa Bendiljati Wetan cukup maju, karena sekitar

55% penduduknya bermata pencaharian sebagai petani ikan. Sebagian besar dari

tiap-tiap rumah terdapat kolam ikan. Dari seluruh kolam yang ada rata-rata

merupakan kolam pembenihan dan pembesaran berbagai macam ikan hias,

bahkan didaerah Tulungagung sendiri juga sudah terkenal menjadi salah satu

daerah penghasil ikan hias dan pensuplay ikan hias di Indonesia.

4.1.3. Sejarah Berdirinya Usaha

Pemilik usaha pembesaran ikan hias koi ini mulai menggemari ikan pada

tahun 1984. Pada awalnya Bapak Drs. Samsul Hadi menjadi pekerja di tempat

kakaknya yaitu usaha budidaya ikan lele. 2 tahun kemudian membuatkan kolam

sebanyak 3 petak dan digunakannya untuk usaha pembenihan ikan lele. Dalam

11

Page 12: laporan pkl koi 2003

hal pemasaran tidak begitu susah mencari pelanggan karena mempunyai banyak

kenalan yang rata-rata mempunyai usaha ikan lele juga. Jadi para pelanggan

langsung datang ke rumah pemilik usaha. Setelah selang 8 bulan Bapak Drs.

Samsul Hadi menambah kolam dan komoditi ikan hias seperti: Ikan Koi, Ikan

Black Ghost, Ikan Juwani, Ikan Niasa, Ikan Koki dan banyak lagi ikan hias yang

lainnya. Bertambahnya komoditi usaha ini banyak sekali masyarakat yang tertarik

mulai dari luar kota sampai luar Jawa. Pemilik usaha Ikan koi mulai bergabung

kedalam Kelompok Tani Mina Makmur pada tahun 1998.

4.1.4. Sejarah Berdirinya Kelompok Tani Mina Makmur Serta Struktur

Organisasi dan Tenaga Kerja.

Kelompok Tani Mina Makmur dibentuk pada taggal 4 April 1997 yang

terletak di Desa Bendiljati Wetan Kecamatan Sumber Gempol Kabupaten

Tulungagung, dan selanjutnya dikukuhkan oleh Dinas Perikanan Kabupaten

Tulungagung. Pada awal berdirinya Kelompok Tani ini memiliki anggota

sebanyak 20 orang dengan kelas kemampuan sebagai kelompok PEMULA.

Dalam perkembangannya Kelompok ini mengalami peningkatan kelas

kemampuan sebagai kelompok LANJUT yang dikukuhkan pada tanggal 9

Desember 2003 dengan jumlah anggota 43 orang, dan pada tanggal 16 November

2004 meningkat lagi menjadi kelompok MADYA dengan jumlah anggota 51

orang.

Bentuk usaha pembenihan ikan koi ini merupakan skala rumah tangga,

yang tergabung dalam usaha Kelompok Tani Mina Makmur dibentuk oleh Dinas

Perikanan Dari 1 Kabupaten Tulungagung yang beranggotakan pembudidaya ikan

hias dan sejenisnya di Desa Bendilati Wetan. Adapun azas dari Kelompok Tani

Mina Makmur antara lain kekeluargaan dan gotong royong. Maksud dari

pendirian Kelompok Tani ini adalah sebagai wahana komunikasi dan tukar

informasi sesama anggota Kelompok Tani tersebut. Tujuan dari Kelompok Tani

Mina Makmur adalah untuk meningkatkan kesejahteraan anggota dan

mensukseskan program pembangunan nasional.

12

Page 13: laporan pkl koi 2003

Dalam Kelompok Tani ini dipimpin oleh 2 orang ketua dan dibantu oleh

seorang sekretaris dan 2 orang bendahara. Adapun susunan organisasi di

Kelompok Tani Mina Makmur ini periode 1 Juni 2003 – 31 Mei 2005 adalah

sebagai berikut :

Ketua I : Drs. Samsul Hadi

Ketua II : Moh. Anas

Sekretaris : Sopingi, S.Ag

Bendahara I : Drs. M. Hartanto

Bendahara II : Drs. Makrus

Adapun tugas dari pengurus Kelompok Tani Mina Makmur adalah sebagai

berikut:

Ketua I :Bertanggung jawab keluar dan ke dalam usaha

koperasi Kelompok Tani, sebagai koordinator usaha

dan mengembangkan usaha.

Kelompok II :Membantu mengkoordinasi dan membina usaha

tani.

Sekretaris :Bertanggung jawab dalam urusan administrasi

organisasi dan ikut membina usaha Kelompok Tani.

Bendahara I :Bertanggung jawab urusan keuangan dan

administrasi usaha, bertindak sebagai kasir dan ikut

membina usaha kelompok tani.

Bendahar II :Membantu usaha keuangan dan administrasi serta

membantu membina usaha.

Seksi Sarana Produksi Perikanan (Saprokan) bertugas :

Mencari dan memperluas informasi tentang pemijahan dan

pemeliharaan ikan

Membuat laporan naik turunnya produksi serta

melaporkannya kepada ketua dan anggota kelompok

Seksi Pemasaran Bertugas :

Mencari informasi tentang variasi harga saat dan menjelang

panen

13

Page 14: laporan pkl koi 2003

Mencari informasi tentang peluang pemasaran

Membuat laporan tentang tugasnya kepada ketua dan

anggota kelompok

Seksi Perkoperasian bertugas :

Melaksanakan kegiatan pencatatan simpanan maupun

pinjaman dari anggota

Membuat laporan tentang tugasnya kepada ketua dan

anggota kelompok

Seksi Kesehatan Ikan bertugas :

Melaksanakan kegiatan pemantauan kesehatan ikan

Mencari informasi teknologi pemberantasan hama dan

penyakit ikan

Membuat laporan dan memberikan kepada ketua dan

anggota kelompok

Seksi Wanita Bertugas :

Mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan yang berhubungan

dengan anggota kelompok wanita pembudidaya ikan

Seksi Taruna bertugas :

Mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan yang berhubungan

dengan anggota kelompok generasi muda pembudidaya

ikan

Kelompok Tani Mina Makmur ini terdiri atas 51 orang anggota penuh dan

19 orang anggota, sehingga totalnya 70 orang. Untuk lebih jelasnya dilihat

dilampiran 1 dan 2 tentang struktur organisasi kelompok tani Mina Makmur dan

peta Desa Bendiljati Wetan Tulungagung.

4.2. Teknik Pembenihan ikan koi

4.2.1. Penyiapan dan Penebaran Benih

Menurut Sitangang (2002), Luas kolam pemijahan bervariasi. Untuk

kolam sempit dapat menggunakan kolam seluas 3-6 m2 dengan kedalaman 60 cm.

14

Page 15: laporan pkl koi 2003

Lokasi kolam cukup mendapatkan sinar matahari, tidak terlalu ribut, terlindung

dari jangkauan anak-anak dan binatang peliharaan lain. Dalam usaha pembenihan

ikan koi hal yang perlu di perhatikan yaitu persiapan kolam, yakni kolam harus di

cuci dengan menggunakan kapur atau detegen sebelum kolam di gunakan untuk

praktek pembenihan.

Persiapan kolam yang di lakukan pada saat Praktek Kerja Lapang

mempersiapkan kolam semen yang berukuran 3 x 4 m2, bersihkan kolam tersebut

dengan cara kolam dikeringkan, sikat diding kolam dan dasar kolam dengan

mengunakan detergen atau kapur agar mengurangi kotoran atau lumut yang

menempel pada dinding dan dasar kolam, kemudian masukan air dan kuras

kembali sampai kolam bersih dari kapur agar kolam steril kemudian di keringkan

kembali dan di biarkan selama satu hari. Selanjutnya kolam di isi dengan air

bersih dengan ketinggian kurang lebih 30 - 60 cm dan mendiamkannya selama 24

jam atau satu hari agar suhu air stabil.

Gambar 2. Persiapan Kolam

a. Penyiapan Induk

Menurut Akbar (2001), Syarat utama induk adalah calon induk sudah

matang kelamin dan matang tubuh. Matang kelamin artinya induk jantan sudah

menghasilkan sperma dan induk betina sudah menghasilkan telur yang matang.

Matang tubuh artinya, secara fisik mereka sudah siap menjadi induk-induk

produktif.

15

Page 16: laporan pkl koi 2003

b. Ciri ciri induk jantan dan betina

induk jantan yang sudah matang gonad mempunyai ciri-ciri

jika perut di-stripping akan mengeluarkan sperma.

induk jantan biasanya matang gonad setelah umur 1 – 1,5

tahun.

induk betina sudah matang gonad ketika sampai umur 2 tahun.

perut telah membesar, ditekan terasa lembek dan terlihat

kemerah-merahan jika perut di-stripping akan mengeluarkan

telur.

Mengambil indukan ikan koi pejantan dan betina 2 : 1, jantan 2 ekor,

betina 1 ekor di kolam induk kemudian di seleksi. Indukan koi di pilih yang sudah

berumur 2 – 3 tahun. Agar hasil benih lebih baik kita memilih yang warnanya

yang cerah dan mengkilat, agresif gerakanya atau berenang aktif serta aktif

makan.

Gambar 3.

c. Pemijahan

Pemijahan dilakukan di dalam kolam beton yang berukuran 3 x 4 m.

Perbandingan induk jantan dan betina adalah 2 : 1. Pada kolam pemijahan yang

sudah di isi air dengan ketingihan air 30-60 cm, kemudian dimasukan enceng

gondok/ganggang di dalam kolam pemijahan sebagai tempat penempelan telur.

Ikan memijah pada malam hari dan mengeluarkan telur. Telur yang di keluarkan

akan menempel di media enceng gondok atau gagang, pagi hari indukan ikan koi

16

Page 17: laporan pkl koi 2003

harus segera di angkat hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya induk koi

dapat memakan telurnya sendiri.

4.2.2 Pakan dan Pemberian Pakan

Pakan bagi mahkluk hidup sangat penting sebagai sumber energi untuk

kelangsungan hidup, pertumbuhan dan perkembang biakannya. Agar

pertumbuhan dan perkembang biakkannya baik maka perlu di berikan pakan yang

tepat. Pakan yang di berikan pada ikan berasal dari alam di sebut pakan alami dan

apabila dari buatan manusia di sebut pakan buatan (Amri dan Khairuman. 2002).

Pakan yang di berikan untuk benih ikan koi berupa pakan alami yaitu

daphnia, cacing sutra dan pelet. Pada tahap awal pembenihan ikan koi dari umur 1

hari sampai 5 hari tidak perlu di beri makan karena masih ada cadangan

makanannya berupa kuning telur.Ikan koi di beri daphnia setelah umur 6 -7 hari

benih ikan koi di beri cacing sutra, kemudian pada umur 9 hari dan seterusnya di

beri pakan pelet yang telah di haluskan terlebih dahulu sampai umur 1 bulan.

Gambar 4. Cacing Sutera Gambar 5. pellet

4.2.3 Perawatan Kolam

Perawatan kolam di lakukan secara rutin baik pada waktu persiapan kolam

maupun pada saat pemeliharaan benih. Pergantian air dan pembersihan kolam atau

perawatan kolam selama pembebenihan harus sering di lakukan. Adapun tujuan

dari perawatan kolam adalah untuk menghindari terjangitnya serangan hama dan

penyakit.

17

Page 18: laporan pkl koi 2003

4.3. Hama dan Penyakit

Penyakit yang sering meresahkan adalah penyakit kutu air. Agar produksi

meningkat dan kualitas dari ikan koi baik, pemberantasan hama atau penyakit

perlu dilakukan karena hama atau penyakit pada ikan koi dapat mengurangi

kualitas ikan koi seperti warnanya yang menjadi jelek karena diserang jamur, dan

dapat berakibat kematian pada ikan tersebut, sehingga produksi dan penjualan

menurun.

Penyakit infeksi yang biasanya sering muncul pada pembenihan ikan koi

di Kelompok Tani Mina Makmur adalah kutu air dan jamur. Untuk terhindar dari

jenis penyakit ini harus di lakukan pengobatan dengan menggunakan larutan.

- Gejala : Sering menempel pada dinding atau bagian bawah

kolam,gerakannya tidak aktif, dan gerakan berenangnya tidak normal.

- Cara pengobatan : ikan yang terserang penyakit ini harus di pisahkan

terlebih dahulu, kemudian masukan kedalam ember yang sudah di beri

larutan Nacl sebanyak 1 gram/1 liter air, kemudian diamkan selama 5

menit.

4.4 Pemilihan Ukuran (Grading)

Pemilahan ukuran di lakukan dengan cara mengambil ikan di kolam

dengan menggunakan jaring, lalu di pindahkan kedalam kolam yang sudah di

siapakan khusus untuk satu ukuran ikan koi. Adapun tujuan dari pemilihan ukuran

ini adalah agar ikan yang masih kecil dapat berkembang karena makanannya

tercukupi, dan dihawatirkan ikan yang besar menghabiskan makanannya sehingga

ikan yang kecil tidak dapat makan dan pertumbuhannya terhambat.

4.5. Pemanenan

Di lokasi praktek kerja lapang pemanenan ikan koi dilakukan dengan cara

mengambil ikan yang sudah siap dipanen yang berumur 1 bulan di kolam

pembenihan dengan menggunakan jaring. Setelah ikan terjaring dilakukan grading

atau pemilihan ukuran kemudian siap dipasarkan.

18

Page 19: laporan pkl koi 2003

Adapun perhitungan kelulushidupan dari usaha pembenihan ikan koi yaitu

dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Survival Rate (%) =

=

= 87.5 %

Jadi pada usaha pembenihan ikan kio di Kelompok Tani Mina Makmur di

Desa Bendiljati Wetan Kecamatan Sumber Gempol Kabupaten Tulungagung

mempunyai tingkat kelulushidupan sebesar 87.5 %.

6. Pemasaran

Di Kelompok Tani Mina Makmur tidak kesulitan dalam hal pemasaran karena

Kelompok Tani tersebut sudah terkenal. Jadi dalam hal pemasaran para pembeli

datang sendiri tanpa harus menawarkan ikan pada para pembeli. Kelompok tani

ini hanya melayani penjualan saja mengenai pengirimannya ditanggung oleh para

pembeli ikan. Daerah pemasaran meliputi Kalimantan, Bali, Surabaya,

Banjarmasin, Jawa Tengah, Semarang, dan Jakarta. Biasanya ikan koi ini dijual

dengan harga perekor Rp 200 – Rp 300.

19

Page 20: laporan pkl koi 2003

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil kegiatan Praktek Kerja Lapang yang dilaksanakan pada usaha

pembesaran Ikan koi dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

- Dalam kegiatan Praktek Kerja Lapang ini induk Ikan koi yang

digunakan adalah induk yang berumur 1 – 2 tahun.

- Kolam yang digunakan untuk pembenihan Ikan koi berukuran 3 x 4 m

yang dilengkapi pipi paralon yang berfungsi sebagai saluran

pemasukan dan pengeluaran air.

- Dalam malakukan pemijahan ikan koi sangat dipengaruhi oleh faktor

internal maupun faktor eksternal untuk mendukung keberhasilan dari

pemijahan. Faktor internal yang berpengaruh terhadap keberhasilan

pemijahan antara lain kesiapan induk untuk memijah, tingkat

kematangan gonad, dan induk dalam keadaan sehat tidak terserang

penyakit. Sedangkan faktor eksternal yang berpengaruh terhadap

keberhasilan antara lain persiapan kolam untuk pemijahan, kualitas air

pemijahan.

- Pakan yang digunakan dalam pembenihan Ikan koi adalah Cacing

Sutera dan pellet.

- Daerah pemasaran meliputi Kalimantan, Bali, Surabaya, Banjarmasin,

Jawa Tengah, Semarang, dan Jakarta.

5.2. Saran

Dalam praktek kerja lapangan selanjutnya untuk pelaksanaan teknik

pemijahan secara alami pada ikan koi ataupun pada jenis ikan yang lainnya

20

Page 21: laporan pkl koi 2003

disarankan agar melakukan pengontrolan air dengan rajin karena itu kunci

keberhasilan praktek pemijahan.

DAFTAR PUSTAKA

Chumaidi et al. 1990. Petunjuk Teknis Budidaya Pakan Alami Ikan dan

Udang. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan, PHP/KAN/PT/12/1990.

Jakarta.

Djajasewaka, H. 1990. Pakan Ikan. C.V. Yasaguna, Jakarta.

Effendie, M. I. 1979. Metoda Biologi Perikanan. Penerbit Yayasan Dewi Sri,

Bogor.

Huet, M. 1971. Texs Book of Fish Culture Breeding and Cultivation of

Fish. Fishing News (Book) LTD, England.

Jangkaru, Z. 1974. Makanan Ikan. Lembaga Penelitian Perikanan Darat.

Direktorat Jendral Perikanan, Jakarta.

Kiranarini, l.S. 1985. Pengaruh Tingkat Substitusi Penggunaan Tepung

Ikan Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan Ikan Mas (Ciprinus Carpio). Skripsi

Fakultas Pertanian UNDIP. Semarang.

Lingga, P., dan Heru S. 2003. Ikan Hias Air Tawar. Penebar Swadaya.

Jakarta.

Mujiman, A. 1985. Makanan Ikan. Penebar Swadaya. Jakarta.

ParticalFishkeeping,http://www.particalfishkeeping.co.uk/pfk/pages/

em.php.news=547. accessed 13 mei 2007.

Sukamsiputro, S.1988. Makanan Tambahan Untuk Ikan. Dinas Perikanan

Propinsi Daerah Tingkat II Jawa Tengah. Unit Pembinaan Budidaya Air Tawar

Singasari. Banyumas.

Susanto, H. 2002. Budidaya Ikan Di Pekarangan. Penebar Swadaya,

Jakarta.

Sutisna, D.H., dan R. Sutarmanto. 1995. Pembenihan Ikan-Ikan Air Tawar.

Kanisius. Yogyakarta.

21

Page 22: laporan pkl koi 2003

Zonneveld, H. Huisman, E.A and Boon, J. H. 1991. Prinsip-prinsip

Budidaya Ikan. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Lampiran 1

Struktur Organisasi Kelompok Tani Mina Makmur

Desa Bendiljati Wetan

Gambar 1. Struktur Organisasi Kelompok Tani Mina Makmur

22

Pembina

KetuaWakil Ketua

Bendahara IBendahara II

Sekretaris

Saksi Saprokan

Seksi Pemasaran

Seksi Perkoperasian

Seksi Kesehatan Ikan

Seksi Wanita Seksi Taruna

Anggota

Page 23: laporan pkl koi 2003

23

Page 24: laporan pkl koi 2003

Lampiran 2. Gambar Denah Kolam Tempat PKL

24