laporan photo udara periode i-ver2

Upload: masbei229

Post on 19-Oct-2015

33 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • LAPORAN PELAKSANAAN PHOTO UDARA PERIODE I (NOVEMBER DESEMBER 2013)

    Sehubungan dengan Surat Direktur Operasional PT RNI Nomor 89/RNI.03/XI/2013 perihal Pelaksanaan Photo Udara MT 2013/2014, maka sesuai dengan jadwal kegiatan photo udara dan monitoring perkembangan tanaman dari bagian operasional, maka dilaksanakan pemotretan di Areal HGU PG Subang dan PG Jatitujuh. Kegiatan ini melibatkan secara langsung Tim Photo Udara PT RNI beserta bagian tanaman di PG terkait.

    Dukungan dari bagian tanaman saat pelaksanaan

    kegiatan photo udara Pendaratan pesawat photo udara

    PHOTO UDARA PG SUBANG Photo udara dilaksanakan secara bertahap, sesuai dengan tabel berikut :

    Tahap Tanggal Areal / Wilayah Luas Tercover (brutto)

    I 13 November 2013 Pasir Bungur 3.600 Ha

    II 27 November 2013 Pasir Muncang 3.000 Ha

    III 28 November 2013 Manyingsal 2.600 Ha

    IV 4 Januari 2014 Cihambulu 1.200 Ha

    Total Luas (brutto) 10.400 Ha

    A. PETA HASIL PHOTO UDARA

    Wilayah Photo Udara PG Subang

    Tahap I

    Tahap II

    Tahap III

    Tahap IV

  • B. ANALISA Dari hasil pengolahan ribuan data photo udara, dihasilkan citra photo udara dengan resolusi 0,1 meter atau 10 centimeter dengan ketelitian 5 meter. Dari gambar tersebut didapatkan beberapa analisa photo udara sebagai berikut : 1. Gap atau Kerapatan Tanaman

    Gap merupakan kondisi petak kebun yang memiliki keragaan dan kerapatan tanaman yang tidak merata. Terdapatnya gap di dalam kebun berpotensi pada berkurangnya produktivas kebun perhektar. Penanganan Gap dapat diatasi dengan penyulaman sesuai umur dan kondisi teknis di lapangan, serta pemberian pupuk ekstra

    Visualisasi pada kebun yang terdapat gap tanaman

    2. Serangan Gulma

    Gulma dapat menghambat pertumbuhan tanaman tebu bila populasinya melebihi ambang batas toleransi. Pada photo udara gulma terlihat hijau halus dan merata, dibandingkan visual tebu yang lebih kasar namun teratur. Hal tersebut terjadi akibat keterlambatan dalam teknis pemeliharan tanaman. Penanganan pada serangan gulma ini dapat menggunakan aplikasi herbisida ( pre & post emergence).

    Visualisasi serangan gulma pada tanaman muda

    Gap tanaman pada kebun

    Populasi Gulma (hijau halus)

    Tebu yang sehat (kasar teratur)

    Kebun tanpa Gap tanaman

  • 3. Permasalahan Drainase Pada kondisi kebun yang kurang baik, permasalahan muncul saat air didalam kebun tidak dapat dikeluarkan sehingga terjadi genangan. Permasalahan ini dapat segera di tuntaskan bila situasi tersebut dapat di gambarkan secara jelas dengan photo udara (sesuasi tampilan dibawah) dan keputusan yang cepat dari manajemen. Sesuai arahan manajerial akan ditingkatkan intensitas perawatan drainase dan pada lahan yang cekup direncanakan untuk dibuat lebung.

    Visualisasi genangan pada petak kebun

    4. Penyerobotan Lahan oleh masyarakat

    Dengan membandingkan citra satelit dan photo udara dari tahun ke tahun, maka dapat di ketahui perubahan bentuk petak kebun HGU yang di kelola oleh PG Subang. Permasalahan ini di sebabkan karena lemahnya kontrol dan kurangnya evaluasi menggunakan peta kebun yang akurat di manajemen. Tercatat lebih dari 20 titik penyerobotan lahan (Rayon Manyingsal) oleh masyarakat dengan luas mencapai lebih dari 7,5 Ha. Sebagai contoh berikut kronologis perubahan bentuk lahan di Kebun Ciseureuh Rayon Manyingsal

    29 Mei 2009 1 Agustus 2011 13 Agustus 2012 11 November 2013

    Selanjutnya diperlukan tindak lanjut dari manajemen untuk permasalahan ini karena ditemukan juga hal serupa di beberapa petak yang lainnya, agar aset HGU dapat diselamatkan dan kinerja produksi di kebun tidak terganggu.

    Lahan tergenang

    Sawah di luar areal kebun

    Sawah di dalam areal kebun

  • 5. Perkembangan Jalan Tol Pembangunan jalan tol sudah dilaksanakan di bagian selatan kebun rayon manyingsal. Dari analisa perhitungan luas photo udara terhitung sebagai berikut :

    No Wilayah/Kebun Luas

    1 Ranca Bebek Selatan (Sblh Barat) 6,196 Ha

    2 Ranca Bebek Selatan (Sblh Timur) 63,775 Ha

    3 Cibeureum Barat 29,041 Ha

    4 Cibeureum Timur 11,112 Ha

    Total Kebun (selatan HGU) 110,124 Ha

    5 Jalan Tol 16,046 Ha

    Total Kebun + Jalan Tol 126,170 Ha

    Berkenaan dengan kondisi di atas, agar manajemen PG Subang dapat berperan aktif menindaklanjuti dan berkoordinasi dengan pihak PU Pemkab Subang perihal ganti rugi lahan HGU yang beralih fungsi menjadi jalan Tol.

    C. RTL (Rencana Tindak Lanjut)

    Sebaran titik monitoring/evaluasi Photo Udara PG Subang

    Setelah menerima hasil photo udara, bagian tanaman PG Subang melakukan evaluasi terhadap tiap petak-petak kebun bersama manajer terkait di bagian tanaman. Dalam pembahasan tersebut secara ringkas disampaikan sebagai berikut :

    1. Terdapat 214 petak (8,6%) kondisi gulma berat, 329 petak (13,2%) terdapat gap tanaman, 68 petak kondisi drainase kurang (2,7%) dan 13 petak terindikasi terserang hama Boktor (0,5%)

    2. Melakukan tindakan penyelamatan produksi terhadap permasalahan budidaya di kebun melalui kegiatan rehab, sulam, aplikasi herbisida , kuras got, rambas dan bastek

    3. Memperbaiki Gambar kebun sesuai dengan realisasi bentuk kebun di Photo Udara 4. Mengusulkan monitoring photo udara kembali untuk jadwal awal Bulan Februari 2014

  • PHOTO UDARA PG JATITUJUH Pengamatan Foto Udara di PG Jatitujuh dilaksanakan pada minggu kedua dan minggu ketiga bulan Desember 2013 oleh tim foto udara dari RNI. Dibagi dalam 3 pos penerbangan (Kebun M. Bujang Selatan, Kolak Aren Selatan, dan Cikamuning). Dalam pelaksanaannya Pengambilan data foto udara didampingi oleh petugas lapangan sebagai pemandu dan para SKW, SKK dan Kepala Divisi untuk mendukung kelancaran kegiatan tersebut.

    Pelatihan Pilot Karyawan jatitujuh Penggunaan Launcher saat Take Off

    Photo udara dilaksanakan secara bertahap, sesudai dengan tabel berikut :

    Tahap Tanggal Areal / Wilayah Luas Tercover (brutto)

    I 13 Desember 2013 Kerticala & Jatitujuh 5.100 Ha

    II 17 Desember 2013 Kerticala & Jatitujuh 4.000 Ha

    III 18-20 Desember 2013 Jatimunggul & Cibenda 3.500 Ha

    Total Luas (brutto) 12.600 Ha

    A. PETA HASIL PHOTO UDARA

    Wilayah Photo Udara PG Jatitujuh

    Tahap I

    Tahap II

    Tahap III

  • B. ANALISA Dengan tehnik pengolahan yang sama, Photo Udara PG Jatitujuh memiliki resolusi 0,1 meter atau 10 centimeter dengan ketelitian 5 meter. Dari gambar tersebut didapatkan beberapa photo udara analisa photo udara sebagai berikut : 1. Gap Kerapatan tanaman (rusak dalam)

    Permasalahan ini muncul disebabkan antara lain terdapat kondisi drainase buruk (terendam), indikasi serangan hama (tikus) dan keterlambatan aplikasi herbisida. Dengan memanfaatkan gambar photo udara, kondisi kerusakan di dalam kebun tersebut dapat dimonitor lebih awal sehingga dapat dilakukan kegiatan penyelamatan potensi produksi.

    Kerusakan di dalam kebun

    Populasi Gulma melebihi batas toleransi

    Gap di dalam petak kebun

    Populasi Gulma di dalam kebun

  • 2. Areal sawah didalam HGU Pada pelaksanaan photo udara yang lalu pada bulan Maret 2013 di PG Jatitujuh terdapat sekitar 46 Ha areal sawah tidak resmi di dalam areal HGU, setelah dilakukan tindakan dari pengamatan hasil photo udara kembali, jumlah luasan sawah sudah menurun hingga 50%. Sisanya dapat di tindaklanjuti oleh manajemen agar peruntukan lahan kembali seperti semula guna mendukung kinerja produktivitas tanaman tebu.

    Bekas sawah di dalam areal HGU PG Jatitujuh

    3. Alih fungsi kebun

    Diketahui pula pada photo udara sebelumnya bahwa terdapat arena motorcross di petak nomor 0003 di Rayon Jatimunggul. Pada pengamatan kali ini terdapat lapangan bola di petak tersebut, sesuai dengan arahan manajemen yang lalu perlu tindakan yang tepat untuk segera mengembalikan fungsi lahan tersebut seperti semula.

    Petak 0003 Maret 2013 Petak 0003 Desember 2013

    Bekas Lahan Sawah di dalam HGU

    Arena Track Motorcross

    Arena Track & Lap Sepak bola

  • 4. Perbaikan Gambar Kebun Selain permasalah terkait kondisi kebun, photo udara juga diterapkan untuk memperbaiki akurasi gambar kebun terutama dalam administrasi batas dan bentuk kebun. Pada gambar berikut merupakan contoh tidak seuainya antara gambar bentuk petak dengan peta digital yang di miliki PG Jatitujuh.

    Lebung Lebung Petak Kebun Petak Kebun

    C. RTL (Rencana Tindak Lanjut)

    Sebaran titik monitoring/evaluasi Photo Udara PG Jatitujuh

    Output mozaik photo udara dibagikan kepada para Sinder yang kemudian dilakukan inventarisasi permasalahan yang ada di PG Jatitujuh. Hasil inventarisasi tersebut disampaikan sebagai berikut :

    1. Terpantau 146 petak terdapat gap tanaman (6.4%) dan 138 petak yang bermasalah dengan gulma (6.1%). Dan 25 petak drainasenya buruk (1,1%) serta 13 petak terindikasi diserang hama tikus (0,5%)

    2. Melakukan tindakan penyelamatan produksi terhadap permasalahan budidaya di kebun melalui kegiatan sulam, rambas di ikuti aplikasi herbisida , kuras got (drainase), rambas dan pengendalian hama tikus secara terpadu (gropyokan, emposan, buka galeng dll)

    3. Memperbaiki Gambar kebun sesuai dengan realisasi bentuk kebun di Photo Udara 4. Mengusulkan monitoring photo udara kembali untuk jadwal awal Bulan Februari 2014

    Bentuk petak tidak sesuai kondisi kebun

    Bentuk petak tidak sesuai kondisi kebun