laporan penyuluhan ca cervix

Upload: yukira

Post on 12-Oct-2015

76 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hatever

TRANSCRIPT

LAPORAN HASIL PENYULUHANKanker ServiksRUMAH SAKIT UMUM DAERAH CIAWI BOGORTAHUN 2014

OLEH :Fatehah bt Malik (11.2012.282)PEMBIMBING :dr. DianaFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANAPeriode 10 Maret 2014 17 Mei 2014

JAKARTA

7

KERANGKA ACUAN PELAKSANAAN PENYULUHANTENTANG Kanker ServiksDI RSUD CIAWI KABUPATEN BOGOR

PENDAHULUANKanker serviks merupakan kanker ganas yang terbentuk dalam jaringan serviks (organ yang menghubungkan uterus dengan vagina). Ada beberapa tipe kanker serviks. Tipe yang paling umum dikenal adalah squamous cell carcinoma (SCC), yang merupakan 80 hingga 85 persen dari seluruh jenis kanker serviks. Infeksi Human Papilloma Virus (HPV) merupakan salah satu faktor utama tumbuhnya kanker jenis ini.Tipe-tipe lain kanker serviks seperti adenocarcinoma, small cell carcinoma, adenosquamous, adenosarcoma, melanoma dan lymphoma, merupakan tipe kanker serviks yang langka yang tidak terkait dengan HPV. Beberapa tipe kanker yang telah disebutkan, tidak dapat ditanggulangi seperti SCC. APA SAJA GEJALA-GEJALANYA?Kanker serviks tahap dini tidak menunjukkan gejala. Tetapi, segera temui dokter bila anda mengalami gejala-gejala kanker serviks sebagai berikut: Pendarahan vagina Sakit punggung Sakit saat buang air kecil dan air seni keruh Konstipasi kronis dan perasaan kembung walaupun perut dalam keadaan kosong. Rasa nyeri saat berhubungan seks dan keputihan Salah satu kaki membengkak Kebocoran urin atau feses dari vagina

CARCINOMA IN SITU (CIS ATAU CIN)Carcinoma in situ (CIN) merupakan kumpulan sel pra-kanker ganas yang berada pada satu lokasi dan belum bergerak dari posisi awalnya serta menyebar ke bagian tubuh lainnya. Untungnya di Singapura dan negara-negara berkembang lainnya, penyebaran program skrining kanker serviks mampu mengurangi kasus kanker serviks yang invasif.Pap smear dapat mengidentifikasi CIN pada serviks, di mana pengobatan dapat mencegah perkembangan kanker. Wanita direkomendasikan untuk melakukan Pap Smear sekurang-kurangnya setahun sekali mulai dari saat wanita tersebut berhubungan seksual, hingga usia 70 tahun. Bila dua diantara tiga dari hasil Pap Smear itu normal, para wanita dapat mengurangi frekuensi pemeriksaan menjadi dua hingga tiga tahun sekali. Namun, wanita dengan tingkat resiko tinggi (lihat bawah) dianjurkan untuk tetap melakukan pemeriksaan setahun sekali.CIN tidak tumbuh pada semua wanita yang pernah terinfeksi HPV, dan tidak semua wanita yang memiliki CIN terkena kanker serviks. Seperti infeksi pada umumnya, banyak infeksi HPV sembuh secara otomatis karena sistem kekebalan tubuh.Akan tetapi, beberapa jenis HPV tertentu dapat tinggal dalam serviks bertahun-tahun lamanya, mengubah susunan genetik sel serviks, yang mengubahnya menjadi dysplasia (pertumbuhan sel abnormal). Seiring dengan waktu, bila tidak dilakukan tindakan, dysplasia yang semakin parah dapat dan akan berkembang menjadi kanker serviks yang bersifat invasif. CIN tidak menunjukkan gejala apapun. Inilah sebabnya skrining kanker secara rutin merupakan langkah pengobatan yang tepat, karena bila terdeteksi dini, CIN dapat diobati dengan peluang kesembuhan total.

APA YANG MENJADI PENYEBAB KANKER INI, DAN SIAPA YANG BERESIKO TERKENA PENYAKIT INI?Terinfeksi Human Papilloma Viruses (HPV) merupakan sebab paling umum atau faktor utama terjadinya kanker serviks. Virus-virus ini ditularkan melalui hubungan seksual, baik oral maupun anal.Setiap wanita yang aktif secara seksual memiliki resiko terkena kanker serviks. Akan tetapi wanita dengan partner seks lebih dari satu memiliki resiko yang lebih besar. Wanita yang melakukan hubungan seks tanpa pelindung sebelum umur 16 tahun memiliki tingkat resiko tertinggi.Beberapa vaksinasi telah dikembangkan dan secara efektif membunuh HPV yang menjadi penyebab dari 70 hingga 85 persen kanker serviks. Vaksin HPV ditujukan untuk anak perempuan dan wanita dewasa dari usia 9 hingga 26 tahun karena vaksin hanya dapat bekerja sebelum infeksi terjadi. Akan tetapi, vaksinasi masih dapat dilakukan pada wanita yang belum aktif secara seksual pada usia dewasa. Mahalnya harga vaksin ini menjadi penyebab kekhawatiran. Akan tetapi, karena vaksin in hanya ditujukan untuk beberapa tipe kanker beresiko tinggi, wanita tetap harus melakukan Pap Smear, bahkan setelah vaksinasi.

BAGAIMANA CARA MENDIAGNOSA KANKER SERVIKS?Walaupun Pap Smear merupakan cara efektif sebagai tes skrining kanker serviks, kepastian diagnosa kanker serviks atau diagnosa pra-kanker memerlukan biopsi dari serviks. Biopsi umumnya dilakukan melalui colposcopy, inspeksi serviks melalui pencitraan yang diperbesar dengan melarutkan cairan asam untuk memperjelas sel-sel abnormal pada permukaan serviks. Proses ini memerlukan waktu 15 menit dan tanpa menimbulkan rasa sakit. Prosedur diagnosa lanjutan meliputi prosedur Loop Electrical Excision Procedure (LEEP), cone biopsies dan punch biposies.

PENGOBATAN & PEDULIPenentuan Stadium serta Pengobatan Kanker ServiksThe Federation of Gynecology and Obstetrics (FIGO) mengklasifikasikan kanker serviks berdasarkan hasil scan menjadi CIN I hingga III, di mana CIN III merupakan penyebab awal kanker serviks. Di atas CIN III berarti sel-sel yang ada telah berubah menjadi kanker, dan akan ditentukan sebagai stadium 0 (dimana kanker masih terisolasi pada area kulit) hingga 4B (dimana telah terjadi penyebaran pada organ tubuh lain).Pada tahap stadium 1, pasien dapat diberi pengobatan melalui prosedur bedah konservatif untuk wanita yang ingin mempertahankan kesuburan mereka, sementara yang lain dianjurkan untuk mengangkat seluruh organ uterus dan serviks (trachelectomy). Setelah prosedur pembedahan, umumnya direkomendasikan untuk menunggu sekurang-kurangnya satu tahun sebelum melakukan program kehamilan. Karena terdapat kemungkinan penyebaran kanker pada kelenjar getah bening disaat tahap akhir stadium 1, spesialis bedah mungkin akan mengangkat beberapa kelenjar getah bening dari sekitar uterus untuk bahan evaluasi patologi.Tumbuh kembalinya kanker pada sisa serviks sangatlah langka bila kanker telah sepenuhnya diangkat melalui trachelectomy. Akan tetapi, pasien dianjurkan untuk tetap melakukan pencegahan secara aktif dan melakukan pemeriksaan lanjutan, termasuk melakukan skrining Pap smear.Tumor pada tahap awal dapat diobati melalui prosedur histerektomi radikal (pengangkatan seluruh uterus) dengan pengangkatan kelenjar getah bening. Terapi radiasi dengan atau tanpa kemoterapi dapat diberikan setelah prosedur pembedahan guna mengurangi resiko kembalinya kanker. Tumor usia dini berukuran besar dapat diobati dengan terapi radiasi dan kemoterapi dahulu. Histerektomi dapat dilakukan kemudian untuk mengendalikan kanker secara lokal dengan lebih baik. Tumor berstadium lanjut (stadium 2B hingga 4B) harus dirawat dengan terapi kemo-radiasi.

Seberapa besar tingkat keselamatan dari Kanker Serviks?Dengan pengobatan, tingkat keselamatan 5 tahun untuk kanker serviks pada tahap dini adalah 92 persen, 80 hingga 90 persen untuk kanker stadium 1, dan 50 hingga 65 persen untuk stadium 2. Hanya 25 hingga 35 persen utuk wanita yang berada pada stadium 3 dan 15 persen untuk mereka dengan kanker stadium 4, yang berhasil bertahan hidup setelah 5 tahun. Karena itu, skrining dan deteksi dini untuk kanker serviks sangatlah penting.

A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUMSetelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang Kanker Serviks, diharapkan kaum masyarakat lebih peka tentang bahaya Kanker Serviks, karena Kanker Serviks bisa terjadi ke semua wanita, dan memberi input bagaimana cara mencegah Kanker Serviks

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUSSetelah mengikuti kegiatan penyuluhan, diharapkan masyarakat dapat menjelaskan kembali tentang : Pengertian Kanker Serviks Bagaimana Kanker Serviks bias terjadi Pencegahan Kanker Serviks Masyarakat lebih peka akan bahaya kanker serviksC. MATERITerlampirD. METODE Ceramah Tanya jawab

E. KEGIATANKegiatan penyuluhan dilaksanakan dalam bentuk penyampaian materi melalui ceramah oleh pembicara dan tanya jawab.Rincian kegiatan :1) Pelaksana: Koas Bagian Obstetrik dan Ginekologi2) Tempat: Ruang tunggu poliklinik RSUD Ciawi3) Waktu: Kamis, 14 April 2014 pukul 10.00

F. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN Menentukan waktu dan tempat kegiatan Menentukan tempat pembicara Menyiapkan materi dan peralatan penyuluhan Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan

G. SASARAN Terlaksananya kegiatan penyuluhan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan Peserta yang hadir mengerti dan paham mengenai materi yang disampaikan pada penyuluhan tentang tanda bahaya pada kehamilan

H. MATERI DAN DAFTAR HADIRTerlampir

LAPORAN PENYULUHAN DI RSUD CIAWIMATERI PENYULUHAN: Kanker ServiksHARI / TGL /JAM: SELASA, 08 April 2014 pk.10.00 10.30TEMPAT: RUANG TUNGGU POLIKLINIK RSUD CIAWIPESERTA: 32 orangA. KEGIATAN PENYULUHAN

NoLangkah KegiatanWaktu

1.Kegiatan Pendahuluan2 menit

Mengucapkan salam, memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan

2.Kegiatan Pokok1. Menyampaikan pengertian Kanker Serviks2. Bagaimana HPV menular dan Kanker Serviks terjadi3. Pencegahan penularan HPV dan Kanker Serviks4. Masyarakat peka bahaya Kanker Serviks

15 menit

3.Kegiatan PenutupMenjawab pertanyaan yang diajukan peserta dan menarik kesimpulan secara lisan.Terakhir mengucapkan salam dan terima kasih atas partisipasi peserta.13 menit

Jumlah30 menit

B. EVALUASI KEGIATAN PENYULUHAN

Peserta penyuluhan tertarik mengikuti penyuluhan Kanker Serviks dapat dilihat yaitu :1. Peserta mendengarkan Penyuluhan dengan seksama dan mau mengikuti jalannya penyuluhan sampai selesai.2. Ada beberapa peserta yang bertanya sehingga terjadi diskusi antara Pemberi penyuluhan dengan peserta.1. Pertanyaan :Kapan bisa seorang wanita melakukan pmeriksaan Pap Smear dan kapan harus divaksin HPV?Jawaban : Untuk pemeriksaan Pap Smear, semua wanita yang pernah melakukan hubungan seks sebenarnya wajib untuk melakukan Pap Smear, tidak mengira usia, dan Pap Smear itu dilakukan pada setiap tahun selama tiga kali, bila hasilnya bagus Pap Smear dilakukan setiap 3 tahun sekali, tapi jika ada kelainan sebanyak 1 atau 2 kali pada tiap kali Pap Smear, Pap Smear tetap dilanjut setiap satu tahun sekali.Untuk vaksin HPV, setiap wanita harus vaksin HPV dan kalau bisa sedini mungkin di atas usia 12 tahun, wanita yang belum pernah berhubungan juga disarankan untuk melakukan vaksinasi HPV.