laporan pengamatan mangkurat banjarbaru provinsi ... filelaporan ini berisi tentang jumlah dan jenis...
TRANSCRIPT
LAPORAN PENGAMATAN
EKOLOGI TUMBUHAN DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
Oleh:
Abdullah
Deny Fakhriza
Ferdi Ikhfazanoor
M. Syamsudin Noor
Nor Arifah Fitriana
Novia Novariani
PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI ILMU KEHUTANAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2016
i
PRAKATA
Alhamdulillah puji dan syukur kita panjatkan ke khadirat Allah SWT. yang
mana atas berkat limpahan rahmat dan hidayah-Nya akhirnya tim penulis dapat
menyelesaikan penyusunan laporan praktik pengamatan di Lingkungan Kampus
Unlam Banjarbaru.
Laporan ini berisi tentang jumlah dan jenis vegetasi yang ada di lingkungan
Unlam Banjarbaru yang mana untuk lingkungan Unlam sekitar Mesjid Al Baythar,
Warung Bambu, dan Fakultas Pertanian Unlam ditemukan sebanyak 18 jenis
tumbuhan yang terdiri atas jenis pohon penghasil buah, tumbuhan hias, dan peneduh.
Vegetasi yang memiliki keterkaitan sebagai habitat bagi satwa burung dan tupai.
Terjadi rantai makan yang sederhana (singkat) yang terjadi di ekosistem lingkungan
Unlam Banjarbaru.
Dalam penulisan ini tentunya banyak terdapat kekurangan yang luput dari mata
para tim penulis, maka dari kami mengharapkan sekali adanya suatu saran atau kritik
yang bersifat konstruktif untuk menjadikan laporan ini menjadi lebih baik.
Akhirnya, kami berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi
kita semua. Wassalam
Banjarbaru, 18 Januari 2016
Tim Penulis.
ii
DAFTAR ISI
Halaman
PRAKATA .................................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... iv
I. PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Tujuan dan Manfaat ...................................................................... 3
II. METODE PENGAMATAN ................................................................ 4
A. Waktu dan Tempat ........................................................................ 4
B. Objek Pengamatan ......................................................................... 4
C. Alat Pengamatan ............................................................................ 4
D. Cara Pengamatan ........................................................................... 4
III. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 6
A. Jenis Tumbuhan di Lingkungan Unlam ........................................ 6
B. Rantau Makanan Vegetasi yang Terjadi di Lingkungan Unlam . 10
C. Vegetasi Sebagai Habitat Satwa di Lingkungan Unlam ............... 11
D. Manfaat Lain Vegetasi di Lingkungan Unlam .............................. 12
IV. PENUTUP ............................................................................................ 16
A. Kesimpulan ..................................................................................... 16
B. Saran ............................................................................................... 16
iii
DAFTAR TABEL
No. Halaman
1. Jenis tumbuhan yang ditemukan di lokasi pengamatan .................................. 6
2. Jenis tumbuhan dan manfaat yang diberikan untuk lingkungan
kampus Unlam .............................................................................................. 12
iv
DAFTAR GAMBAR
No. Halaman
1. Palm Raja yang digunakan sebagai tanaman hias di lingkungan
Unlam Banjarbaru .........................................................................................
8
2. Jati (Tectona grandis) di halaman Mesjid Al Baythar Unlam
Banjarbaru ....................................................................................................
9
3. Rantai makanan yang terjadi di lingkungan Unlam........................................ 10
4. Pohon ketapi sebagai tempat berteduh dan parkir kendaraan
bermotor .......................................................................................................
13
5. Pohon trembesi (Samanea saman) yang biasa digunakan untuk
parkir kendaraan bermotor ............................................................................
14
6. Pohon Belimbing yang digunakan untuk parkir kendaraan
bermotor di halaman Mesjid Al Baythar ........................................................
14
7. Kelapa sawit ditanam di sekitar Fakultas Pertanian Unlam ............................ 15
Laporan Praktik Ekologi Hutan ∞∞ 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ekologi merupakan ilmu yang tentang lingkungan. Dalam hal ini ekologi
berperan sebagai sebuah disiplin ilmu yang mempelajari tentang segala hal-hal yang
terjadi di lingkungan mulai dari satu jenis hewan atau tumbuhan (individu) sampai
pada kumpulan banyak jenis hewan dan tumbuhan yang tinggal dalam suatu kawasan
yang mana saling terjadi interaksi baik sesama makhluk hidup (hewan dan tumbuhan;
biotic) maupun interaksi antara hewan dan tumbuhan tersebut dengan lingkungan
(abiotik).
Ekologi hutan merupakan ilmu yang mempelajari lingkungan hutan. Dalam
ekologi hutan ini dipelajari berbagai hal seperti populasi, habitat, relung, rantai
makanan, komunitas, interaksi makhluk hidup dan hal lainnya yang terjadi di dalam
lingkungan (kawasan hutan) tersebut.
Kawasan Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) merupakan salah satu
kawasan yang menjadi habitat beberapa spesies tumbuhan ataupun hewan. Adanya
tumbuhan (vegetasi) yang ada di kawasan Unlam ada yang sengaja ditanam seperti
jenis-jenis Mahoni (Sweitenia mahagoni), Kiara Payung (Fillicium decipiens),
Trembesi (Samanea saman) dan jenis-jenis tumbuhan lainnya, selain itu juga ada
beberapa jenis tumbuhan lain yang tumbuh secara alami di kawasan Unlam seperti
Akasia (Acacia sp), semak belukar, dan lain-lain. Selain hal tersebut di kawasan
Unlam ini juga menjadi habitat beberapa jenis satwa yang melakukan aktivitas
Laporan Praktik Ekologi Hutan ∞∞ 2
kehidupan dengan menggunakan beberapa jenis tumbuhan yang ada sebagai habitat
atau sumber makanan untuk satwa tersebut.
Sudah diketahui bahwa setiap jenis tumbuhan ataupun satwa dalam
kehidupannya memerlukan makan untuk keberlangsungan hidup mereka. Dalam
makanan ini akan terbentuk sebuah rantai makanan yang saling berkaitan di antara
makhluk hidup tersebut (tumbuhan dan satwa), rantai makanan ini merupakan proses
terjadinya makan dan dimakan di antara sesama makhluk hidup tersebut. Dalam
rantai makan ini yang berperan sebagai produsen adalah tumbuhan.
Tumbuhan tidak hanya berfungsi sebagai produsen (sumber makanan) awal
bagi konsumen tingkat pertama, tetapi juga memiliki peran penting lainnya bagi
makhluk hidup seperti penyedia oksigen, penyerap karbon, penahan erosi, dan lain-
lain.
Hal-hal tersebut di atas juga tentunya juga dimiliki oleh vegetasi yang ada di
sekitar kawasan Unlam. Sehingga berangkat dari hal tersebut muncul beberapa
pertanyaan seperti; apa saja vegetasi yang berada di kawasan Unlam? Bagaimana
rantai makanan yang terjadi? Apa saja manfaat yang dihasilkan oleh tumbuhan
terhadap satwa yang berada di kawasan Unlam? Apa manfaat lain yang diberikan
tumbuhan yang berada di kawasan Unlam selain untuk satwa?.
Berangkat dari pertanyaan diatas, maka dilakukanlah pengamatan di kawasan
Unlam untuk menjawab hal-hal tersebut diatas.
Laporan Praktik Ekologi Hutan ∞∞ 3
B. Tujuan dan Manfaat
Tujuan dilaksanakannya praktik pengamatan ini adalah:
1. Menginventarisasi jumlah dan jenis tanaman yang tumbuh di lingkungan
Unlam
2. Menganalisis rantai makanan yang terjadi di lingkup vegetasi yang ada di
lingkungan unlam
3. Menganalisis hubungan vegetasi yang ada dengan habitat satwa
4. Menganalisis peran lain yang dimiliki vegetasi selain sebagai habitat satwa.
Adapun manfaat yang diharapkan dari pengamatan ini adalah didapatnya
informasi tentang jenis-jenis vegetasi yang ada di lingkungan Unlam dan
keterkaitannya dengan satwa-satwa serta manfaat lain yang diberikan oleh vegetasi
tersebut.
Laporan Praktik Ekologi Hutan ∞∞ 4
METODE PENGAMATAN
A. Waktu dan Tempat
Pengamatan dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 14 Januari 2016 bertempat di
lingkungan Unlam Banjarbaru dengan konsentrasi seitar Mesjid Al Baythar, Warung
Makan Bambu dan Fakultas Pertanin Unlam.
B. Objek Pengamatan
Objek dalam pengamatan ini adalah jenis-jenis tumbuhan dengan diameter 7,5
cm yang tumbuh di sekitar mesjid Al Baythar, Warung Makan Bambu dan Fakultas
Pertanian Unlam.
C. Alat Pengamatan
Alat yang digunakan dalam pengamatan ini adalah:
1. Alat tulis kantor (ATK), yang digunakan untuk mendata segala jenis tanaman
yang tumbuh di lokasi pengamatan
2. Kamera, yang digunakan untuk dokumentasi pengamatan.
D. Cara Pengamatan
Pengambilan data pengamatan dilakukan dengan cara transek, yakni berjalan
menyusuri lokasi pengamatan. Untuk pendataan jenis-jenis pohon dilakukan dengan
cara sensus, yakni mencatat dan menghitung secara keseluruhan jenis-jenis tanaman
Laporan Praktik Ekologi Hutan ∞∞ 5
dengan diameter 7,5 cm yang tumbuh pada lokasi pengamatan. Untuk pengamatan
manfaat vegetasi baik untuk habitat satwa atau manfaat lainnya dilakukan dengan
observasi (pengamatan) langsung di lokasi pengamatan.
Laporan Praktik Ekologi Hutan ∞∞ 6
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Jenis Tumbuhan di Lingkungan Unlam
Jenis tumbuhan yang tumbuh di lingkungan Unlam (Mesjid Al Baythar,
Warung Bambu, dan Fakultas Pertanian) seperti yang terlihat pada tabel 1. Dari tabel
1 terlihat bahwa Karet (Hivea brasiliensis) merupakan jenis tanaman yang paling
banyak ditemukan di sekitar lokasi pengamatan, yang disusul dengan Mahoni daun
kecil (Swietenia mahagoni) dan Kiara Payung (Fillicium decipiens).
Tabel 1. Jenis tumbuhan yang ditemukan di lokasi pengamatan
No. Jenis Tumbuhan Nama Ilmiah Jumlah Individu
1. Mahoni daun kecil Swietenia mahagoni 14
2. Ketapi Sandroricum koatjape 7
3. Jati Tectona grandis 1
4. Belimbing Averrhoa carambola 4
5. Trembesi Samanea saman 4
6. Kiara Payung Fillicium decipiens 8
7. Mangga Mangifera indica 3
8. Sukun Artocarpus communis 1
9. Jengkol 1
10. Cemara Casuarina sp 6
11. Lamtoro Luecaena leucocephala 2
12. Gedondong 1
13 Karet Hivea brasielinsis 40*
14. Kelapa Sawit Eriogiosum rubiginosum 6
15. Angsana 7
16. Palm Raja Roystonea regia 24
17. Jambu Psidium guajava 2
18. Rambutan Nephelium lappaceum 1
Jumlah individu 132
Sumber data: Hasil pengamatan
Keterangan: *dalam bentuk kumpulan (populasi) yang begitu rapat, jadi data yang didapat belum jelas,
kemungkinan melebihi 40 batang.
Tabel 1 diatas terlihat bahwa dari hasil pengamatan yang dilakukan ditemukan
sebanyak 132 individu dari 18 jenis tumbuhan yang ditemukan di lokasi pengamatan.
Laporan Praktik Ekologi Hutan ∞∞ 7
Jumlah individu terbanyak adalah jenis karet yang mana ditemukan sebanyak 40 jenis
individu yang terhitung, dan kemungkinan besar lebih dari jumlah tersebut karena
perhitungan terkendala dengan terulangnya perhitungan akibat pertumbuhan karet
yang begitu rapat di lokasi pengamatan, karena pengamatan hanya dilakukan dengan
cara menghitung secara langsung, bukan seperti pelaksanaan inventarisasi yang
sesungguhnya yang menggunakan penandaan terhadap tumbuhan yang sudah
dilakukan pendataan. Populasi Karet ini tepatnya di sekitar kawasan warung makan
bambu unlam (di belakang warung atau pinggir jalan masuk area rumah kawasan
kuliner bambu). Dari informasi yang didapat dari penjual yang ada di sana, bahwa
karet tersebut dulunya adalah bibit-bibit karet yang ditumpuk dibiarkan di sana, lama
kelamaan karena tidak dilakukan pemindahan untuk ditanam di tempat lain akhirnya
karet-karet tersebut tumbuh dengan sendirinya dengan jarak yang tidak menentu.
Dilihat dari kondisi karet-karet yang ada disana, terlihat pertumbuhannya sehat dan
bahkan beberapa ada yang tumbuh dengan tinggi lebih dari 10 meter dengan diameter
lumayan besar. Karet dulunya merupakan jenis tanaman perkebunan dan sekarang
juga sudah diklaim sebagai salah satu jenis tanaman kehutanan. Karet ini memiliki
berbagai manfaat baik untuk kayu bakar, dan manfaat yang paling berperan untuk
penunjang ekonomi berupa hasil getah (lateks) dari karet tersebut. Karena memiliki
getah yang bisa dimanfaatkan, sehingga karet ini untuk wilayah hulu sungai sering
juga disebut dengan “gatah”.
Dari 18 jenis tumbuhan yang ditemukan pada lokasi penelitian sebanayak 8
jenis merupakan tumbuhan yang memberikan manfaat berupa buah, seperti Ketapi,
Belimbing, Mangga, Sukun, Jengkol, Gedondong, Jambu dan Rambutan. Tujuh
Laporan Praktik Ekologi Hutan ∞∞ 8
jenis tumbuhan tersebut di lokasi pengamatan merupakan jenis tumbuhan yang secara
sengaja ditanam, namun Gedondong diduga tumbuh secara alami. Gedondong
ditemukan hanya 1 batang, yang mana lokasi pertumbuhannya berada di pinggir jalan
di antara Mesjid Al-Baythar dengan Warung Makan Bambu, diduga gedondong ini
tumbuh karena adanya biji yang terlempar di lokasi tersebut. Berbeda dengan jenis-
jenis yang lain, mereka tumbuh dengan jarak yang teratur. Seperti jambu, ketapi,
terlihat tumbuh dengan teratur. Kebanyakan untuk tumbuhan penghasil buah ditanam
di lingkungan Fakultas Pertanian.
Gambar 1. Palm Raja yang digunakan sebagai tanaman hias di lingkungan Unlam
Banjarbaru
Palm raja yang banyak ditemukan pada lokasi pengamatan ditanam secara
sengaja dengan tujuan untuk tanaman hias. Terlihat Palm-palm yang ditemukan di
lokasi penelitian sudah memiliki diameter yang besar dan tinggi (gambar 1). Namun
jika dibiarkan tanpa perhatian, Palm raja ini bisa membahayakan untuk aktivitas
Laporan Praktik Ekologi Hutan ∞∞ 9
civitas akademika ataupun fasilitas kampus karena rawan tumbang dengan kondisi
batang yang mudah lapuk apalagi jika tumbuhan tersebut sudah mati pucuk (tidak
hidup lagi). Palm-palm ini ditemukan ditanam di pinggir jalan dan di halaman
kampus Fakultas Pertanian, begitu juga di lingkungan kampus lainnya. Jati yang
dikenal sebagai tanaman kehutanan yang hanya bisa tumbuh di pulau Jawa juga
ditemukan di lokasi pengamatan (halaman Mesjid Al-Baythar) yang tumbuh dengan
baik. Terlihat jati tersebut memiliki diameter yang lumayan besar dengan tinggi
mencapai 10 meter.
Gambar 2. Jati (Tectona grandis) di halaman Mesjid Al Baythar Unlam Banjarbaru
Laporan Praktik Ekologi Hutan ∞∞ 10
B. Rantai Makanan Vegetasi yang terjadi di Lingkungan Unlam
Melihat dari kondisi lokasi pengamatan (lingkungan Unlam) proses rantai
makanan yang terjadi tidak terlalu panjang, mungkin hal bisa saja kita sebut dengan
rantai makanan yang sederhana. Dari gambar 3 di bawah dapat terlihat bahwa rantai
makanan yang terjadi begitu cepat, hanya sedikit yang terlibat dalam rantai makanan
tersebut dimulai dari sinar matahari sumber energy sampai pada tupai atau burung
sebagai konsumen pertama (herbivora), maka setelah itu rantai makanan sudah
terputus sampai pada decomposer (pengurai).
Gambar 3. Rantai makanan yang terjadi di lingkungan Unlam
Terlihat dari gambar 3 di atas, energy dari matahari digunakan oleh tumbuhan
yang memiliki klorofil untuk melakukan fotosintesis. Fotosintesis merupakan proses
dimana tumbuhan merubah CO2 da H2O dengan bantuan sinar cahaya matahari
menjadi karbohidrata dan O2 (Oksigen). Selanjutnya segala yang tersedia dalam
Energi
(Matahari)
Tumbuhan
(Produsen) Tupai/burung
(Konsumen I)
Dekomposer (Pengurai)
Manusia
Laporan Praktik Ekologi Hutan ∞∞ 11
tumbuhan seperti karbohidrat dan yang lainnya, akan dikonsumsi oleh konsumen I
(herbivora). Di lingkungan unlam yang menjadi herbivore (konsumen I) pada
pengamatan hanya ada burung dan tupai (satwa) juga manusia. Selanjutnya setelah
herbivore (tupai dan burung) dan manusia tidak ada lagi konsumen tingkat II yakni
satwa pemakan daging (karnivora), sehingga aliran rantai makanan terhenti. Setelah
konsumen pertama mati, maka langsung diuraikan oleh decomposer.
Bukan hal aneh kenapa rantai makanan di lingkungan Unlam begitu pendek,
karena lingkungan Unlam sendiri merupakan suatu ekosistem seperti hutan yang
terdapat berbagai jenis tumbuhan dan satwa yang liar yang bisa saling makan, tapi
lingkungan merupakan sebuah ekosistem social (lingkungan social) yang terdiri atas
masyarakat manusia dalam hal ini civitas akademika Unlam.
C. Vegetasi Sebagai Habitat Satwa di Lingkungan Unlam
Hasil pengamatan di lokasi terlihat bahwa beberapa tumbuhan menjadi habitat
beberapa satwa yang ada di lingkungan Unlam. Satwa yang menggunakan vegetasi
di lingkungan Unlam terdiri atas Tupai dan Burung. Burung-burung yang biasa
menggunakan vegetasi di lingkungan Unlam dari hasil pengamatan terdiri atas jenis
burung gereja, burung kutilang, dan burung-burung lain yang tidak teridentifikasi
jenisnya.
Burung-burung yang ada tidak hanya menggunakan vegetasi yang ada di
lingkungan Unlam, namun ada juga sebagian yang menggunakan vegetasi tersebut
sebagai makanan mereka. Jenis vegetasi yang menjadi makanan bagi burung adalah
jambu, dan beberapa jenis tumbuhan lain. Selain burung juga ada tupai yang
memanfaatkan buah-buahan yang ada di sekitar Unlam sebagai makanannya, tupai
Laporan Praktik Ekologi Hutan ∞∞ 12
biasanya memakan buah-buahan ketapi yang banyak terdapat di sekitar kampus
Fakultas Pertanian Unlam.
D. Manfaat Lain Vegetasi di Lingkungan Unlam
Segala jenis tumbuhan yang ada muka bumi ini semuanya memiliki manfaat
baik itu untuk makhluk hidup (satwa dan manusia serta tumbuhan) juga bermanfaat
untuk lingkungan. Manfaat untuk makhluk hidup, tumbuhan bisa menghasilkan
oksigen untuk kebutuhan bernapas makhluk hidup, sumber makanan, sumber papan,
sumber obat-obatan, dan manfaat lainnya. Dari segi lingkungan tumbuhan bisa
berperan sebagai pencegah erosi, penyimpan air (reservoir), pengatur hidrologi, dan
lain-lain.
Vegetasi yang ada di lingkungan Unlam selain berperan sebagai habitat untuk
satwa yang ada disana, juga memberikan manfaat yang bermacam-macam seperti
terlihat pada tabel 2. Belimbing dan pohon ketapi yang berada di halaman Mesjid Al-
Baythar memberikan manfaat yang banyak, mereka selain sebagai tumbuhan
penghasil buah dan oksigen juga memberikan manfaat sebagai peneduh dan tempat
parkir kendaraan bermotor yang datang beribadah ke Mesjid Al Baythar.
Tabel 2. Jenis tumbuhan dan manfaat yang diberikan untuk lingkungan Kampus
Unlam
No. Jenis Tumbuhan Manfaat
1. Mahoni daun kecil
2. Ketapi Buah, Oksigen, Peneduh*
3. Jati Oksigen, Peneduh*
4. Belimbing Buah, Oksigen, Peneduh*
5. Trembesi Oksigen, Peneduh*
6. Kiara Payung Tanaman Hias
7. Mangga Buah
8. Sukun Buah
Laporan Praktik Ekologi Hutan ∞∞ 13
9. Jengkol Buah
10. Cemara Peneduh
11. Lamtoro Peneduh
12. Gedondong Buah
13 Karet -
14. Kelapa Sawit Tanaman Hias
15. Angsana Peneduh
16. Palm Raja Tanaman Hias
17. Jambu Buah
18. Rambutan Buah
Di halaman Mesjid Al-Baythar beberapa jenis tumbuhan digunakan sebagai
tempat berteduh atau sebagai tempat untuk memarkir kendaraan bermotor
pengunjung yang ingin melaksanakan shalat di Mesjid. Jenis-jenis yang digunakan
sebagai peneduh memang memiliki tajuk yang lebar sehingga dapat menjadi tempat
santai berteduh ataupun sebagai parkir kendaraan bermotor (gambar 3). Jenis-jenis
tersebut seperti Jati, Trembesi, Ketapi dan Belimbing.
Gambar 4. Pohon Ketapi sebagai tempat berteduh dan parkir kendaraan bermotor
Laporan Praktik Ekologi Hutan ∞∞ 14
Gambar 5. Pohon Trembesi (Samanea saman) yang biasa digunakan untuk parkir
kendaraan bermotor
Gambar 6. Pohon Belimbing yang digunakan untuk parkir kendaraan bermotor di
halaman Mesjid Al Baythar
Selain berfungsi sebaga peneduh dan tempat parkir, beberapa jenis tumbuhan
yang lain juga ditanam sebagai penghias kampus Unlam seperti Kelapa sawit yang
Laporan Praktik Ekologi Hutan ∞∞ 15
banyak tumbuh di sekitar kampus pertanian Unlam, selain itu masih ada jenis lain
seperti Palm dan Kiara Payung.
Gambar 7. Kelapa Sawit yang ditanam di sekitar Fakultas Pertanian Unlam
Laporan Praktik Ekologi Hutan ∞∞ 16
IV. PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil pengamatan di lingkungan Unlam
adalah:
1. Terdapat sebanyak 132 batang (individu) dari 18 jenis tumbuhan yang berada
di lingkungan Unlam (Mesjid Al Baythar, Warung Bambu, dan Fakultas
Pertanian)
2. Rantai makanan yang terjadi di lingkungan Unlam berlangsung secara
sederhana (singkat) yakni dari perubahan energy matahari – tumbuhan –
konsumen I (herbivora) – pengurai (decomposer)
3. Vegetasi yang ada di lingkungan hanya digunakan oleh satwa burung dan
tupai sebagai habitat, selain itu juga memanfaatkan beberapa jenis vegetasi
berbuah sebagai sumber makanan mereka
4. Manfaat lain vegetasi yang ada di lingkungan Unlam sebagai peneduh, tempat
parkir, sumber oksigen, dan estetika (keindahan) atau tanaman hias.
B. Saran
Kepada pengurus kampus dalam hal coordinator Unlam Banjarbaru untuk
memperhatikan tumbuhan-tumbuhan yang sudah besar dan menjulang tinggi seperti
pohon palm, mahoni, dan trembesi. Jika tumbuhan tersebut sudah dalam keadaan tua,
hendaknya dilakukan penebangan lebih awal agar tidak terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan seperti adanya pohon yang roboh tiba-tiba ketika angin bertiup kencang