pkmk 11 unlam ade rok suboer sebagai
TRANSCRIPT
LAPORAN AKHIR PKMK
ROK SUBOER
(RUMAH OLAHAN KEDELAI SOUTH BORNEO)
SEBAGAI HEALTH INDUSTRY ICON DAERAH
BERWAWASAN KESEHATAN
Oleh:
Ade Aryanti Fahriani (I1A110003) 2010
Azahra Aisyadilla A (I1A110004) 2010
Mira Surya Ramadhani (I1A111021) 2011
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2012
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul Kegiatan : Rok Suboer (Rumah Olahan Kedelai South
Borneo) Sebagai Health Industry Icon
Daerah Berwawasan Kesehatan
2.
3.
Bidang Kegiatan
Bidang Ilmu
:
:
( ) PKMP (√) PKMK ( ) PKMT ( )
PKMM
(√) Kesehatan ( ) Pertanian ( ) MIPA
( ) Teknologi dan Rekayasa ( ) Sosial
Ekonomi ( ) Humanivora ( ) Pendidikan
4. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Ade AryantiFahriani
b. NIM : I1A110003
c. Jurusan : KesehatanMasyarakat
d. Perguruan Tinggi : FakultasKedokteran
e. Alamat Rumah dan No.
Tel./Hp
: JL. Ratu Zaleha Komp KHD No 59 B
Banjarmasin (081351512467)
f. Alamat email : [email protected]
5. AnggotaPelaksanaKegiatan : 2 orang
6. DosenPendamping
a. NamaLengkapdanGelar : Drs. Eko Suhartono, M.Si
b. NIP : 19680907 199303 1 004
7.
8.
c. AlamatRumahdan No.
Tel/HP
Biaya Kegiatan Total
a. Sumber Dikti
b. Sumber Lain
Jangka Waktu Pelaksanaan
:
:
:
:
:
JL. Keris Loktabat Banjarbaru No.65
081251126368 / 08155047910
Rp 7.250.000
Rp 0
5 bulan
Menyetujui,
Ketua Program Studi Kesehatan Masyarakat
(dr. AgungBiworo, M.Kes)
NIP.19660808 199601 1 001
Pembantu atau Wakil Rektor Bidang
Kemahasiswaan
(Prof. Dr. H. Idiannor Mahyudin, M.Si)
NIP.19590409 198103 1 002
Banjarbaru, 9 Juni 2012
Ketua Pelaksana Kegiatan
(Ade Aryanti Fahriani)
NIM. I1A110003
DosenPendamping
(Drs. H. Eko Suhartono, M.Si)
NIP. 19680907 199303 1 004
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN .......................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iii
ABSTRAK ................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ................................................................................. v
I. PENDAHULUAN ................................................................................ 1
Latar Belakang ...................................................................................... 1
Perumusan Masalah .............................................................................. 2
Tujuan Program .................................................................................... 2
Luaran yang Diharapkan ....................................................................... 2
Kegunaan Program ................................................................................ 2
II. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA ...................................... 2
III. METODE PENDEKATAN .................................................................. 3
IV. PELAKSANAAN PROGRAM ............................................................ 3
Waktu dan Tempat Pelaksanaan ........................................................... 3
Tahapan Pelaksanaan/Jadwal Faktual Pelaksanaan .............................. 4
Instrumen Pelaksanaan .......................................................................... 5
Rancangan dan Realisasi Biaya ............................................................ 5
V. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 7
VI. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 9
LAMPIRAN
ABSTRAK
Kota Banjarbaru merupakan kota yang terkenal dengan oleh-oleh olahan
tahu dan tempe di Kalimantan Selatan. Hal ini bisa dilihat banyaknya industri-
industri yang mengolah kedelai menjadi tahu dan tempe dalam bentuk mentah
maupun siap makan. Namun, tahu dan tempe ini biasanya hanya dinikmati dalam
bentuk tahu bacem, tempe bacem, makanan oseng-oseng, tahu dan tempe mentah,
serta olahan gorengan seperti tahu isi dan tempe tepung. Gorengan-gorengan ini
perlu diwaspadai, karena kebanyakan dari penjual menggunakan minyak jelantah.
Padahal, penggunaan minyak jelantah ini sangat berbahaya bagi kesehatan karena
dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah, jantung koroner bahkan
kanker. Untuk itu, diperlukan terobosan baru dalam mendiversifikasi tahu dan
tempe menjadi olahan yang sehat, bervariasi, kreatif dan unik, yaitu health
industry Rok Suboer (Rumah Olahan Kedelai South Borneo). Selain itu, Rok
Suboer juga memberikan pengetahuan yang berwawasan kesehatan yang
disisipkan di setiap produknya serta bernamakan icon Kalimantan Selatan
sehingga dapat memperkenalkan icon Kalimantan Selatan melalui makanan
olahan tahu dan tempe. Secara garis besar metode pelaksanaan dari usaha Rok
Suboer terbagi atas tahap pra produksi, tahap produksi, dan evaluasi. Usaha Ini
telah berjalan selama 5 bulan dengan menghasilkan 200 produk yaitu nugget
tempe batakan, takisung, pudding tahu pulau kembang, dan tahu tempe keju tabur
intan martapura. Respon positif dari konsumen, efisiensi biaya produksi yang
mencapai 60% dari bulan pertama, serta tingkat keuntungan yang mencapai 50%
dari hasil penjualan yang telah didapatkan dan keunikan dari health industry ini
dapat menjadi kekuatan khusus untuk pengembangan usaha dalam prospek usaha
yang menjanjikan kedepannya.
Kata Kunci: Tahu, tempe, industry, olahan, kesehatan
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirrabil‘alamiin, segala puji kami panjatkan pada Allah, Tuhan
semesta alam atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga Laporan Akhir
PKMK Rok Suboer ini dapat diselesaikan dengan baik. Tak lupa salam serta
sholawat kami haturkan pada junjungan dan suri tauladan kami Nabi Muhammad
Shallahu‘alaihi wa salam beserta para sahabat dan pengikut beliau hingga akhir
zaman.
Ucapan terima kasih, kami haturkan pada Bapak Eko Suhartono M.Si selaku
dosen pembimbing kami yang telah membantu dan mendukung terlaksananya
usaha Rok Suboer. Tak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada dosen,
teman-teman, keluarga, dan pihak-pihak yang telah memberika bantuan dan
dukungannya mulai dari perencanaan hingga terselesaikannya laporan akhir ini.
Dengan adanya usaha Rok Suboer ini diharapkan dapat memberikan
manfaat positif kepada mahasiswa dan lingkungan sekitar. Laporan akhir ini
merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kami atas kegitan usaha yang
telah kami laksanakan dan semoga bermanfaat baik bagi penulis maupun
mahasiswa lainnya.
Tak ada gading yang tak retak, kami menyadari bahwa usaha Rok Suboer
ini masih perlu pengembangan dan peningkatan manajemen kedepannya. Oleh
karena itu diperlukan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk menunjang
perbaikan kedepannya.
Banjarbaru, Juni 2012
Tim Penyusun
I. PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Kota Banjarbaru merupakan kota yang terkenal dengan oleh-oleh olahan
tahu dan tempe di Kalimantan Selatan. Hal ini bisa dilihat banyak industri-industri
yang mengolah kedelai menjadi tahu dan tempe dalam bentuk mentah maupun
siap makan. Setidaknya, di Kota Banjarbaru terdapat 5 rumah makan tahu
sumedang, 1 industri tahu maju lestari, 37 IKM pengolah tahu dan tempe, dan
puluhan penjual tahu dan tempe goreng di sekitar jalan Kota Banjarbaru. Namun,
tahu dan tempe ini biasanya hanya dinikmati dalam bentuk tahu bacem, tempe
bacem, makanan oseng-oseng, tahu dan tempe mentah, serta olahan gorengan
seperti tahu isi, tahu sumedang, tempe tepung, dan keripik tempe. Gorengan-
gorengan jenis ini perlu diwaspadai, karena kebanyakan dari penjual
menggunakan minyak jelantah untuk menggorengnya karena lebih ekonomis
daripada menggunakan minyak yang baru. Padahal, penggunaan minyak jelantah
ini sangat berbahaya bagi kesehatan karena dapat menyebabkan penyumbatan
pembuluh darah, jantung koroner bahkan kanker.
Jika hal diatas terus berlanjut tanpa adanya inovasi baru dalam mengolah
tahu dan tempe menjadi bentuk yang olahan yang sehat dan bervariasi, maka
kemungkinan besar masyarakat akan mudah terkena gangguan kesehatan akibat
penggorengan dengan minyak jelantah. Selain itu, masyarakat akan merasa bosan
dengan olahan yang monotan sehingga kurang tertarik lagi untuk mengkonsumsi
tahu dan tempe. Padahal, tahu dan tempe itu sendiri apabila diolah dengan sehat
dan dikonsumsi secara berimbang akan sangat baik untuk kesehatan. Seiring
kesibukan masyarakat Kota Banjarbaru yang semakin kompleks, membuat
kebanyakan orang tidak sempat mencari informasi tenyang kesehatan, sehingga
orang akan cenderung tak peduli dengan pola hidupnya yang sehat atau tidak.
Padahal, wawasan kesehatan ini sangat penting untuk membentuk pola hidupnya.
Dalam mengatasi masalah-masalah ini, maka diperlukan terobosan baru dalam
mendiversifikasi tahu dan tempe menjadi olahan yang sehat, bervariasi, kreatif
dan unik, yaitu health industry Rok Suboer (Rumah Olahan Kedelai South
Borneo). Selain itu, Rok Suboer juga memberikan pengetahuan yang berwawasan
kesehatan yang disisipkan di setiap produknya.
Perumusan Masalah
Olahan tahu dan tempe di Kota Banjarbaru kebanyakan masih tergolong
monoton, yaitu hanya berkisar pada tahu dan tempe mentah, tahu isi, tahu
sumedang, tahu bacem, dll. Selain itu, masih banyak penjual gorengan tahu dan
tempe menggunakan minyak jelantah dalam dagangannya, tentu saja hal ini sangat
berbahaya bagi kesehatan.Jika hal ini terus berlanjut, maka kemungkinan besar
masyarakat akan mudah terkena dampak buruk kesehatan akibat menggoreng
dengan minyak jelantah. Selain itu, masyarakat akan merasa bosan dengan olahan
yang monotan sehingga kurang tertarik lagi untuk mengkonsumsi tahu dan tempe.
Maka, untuk mengatasi hal tersebut diperlukan usaha diversifikasi tahu dan tempe
menjadi olahan yang sehat, bervariasi, unik dan kreatif.
Tujuan Program
1. Menumbuh kembangkan jiwa kewirausahaan mahasiswa.
2. Menciptakan usaha health industry mapan yang memiliki prospek profit yang
tinggi dan berkelanjutan.
3. Menghasilkan produk kreatif dari olahan tahu dan tempe yang bervariasi dan
sehat dan memberikan tambahan pengetahuan yang berwawasan kesehatan
kepada masyarakat melalui produknya.
4. Memperkenalkan icon Kalimantan Selatan melalui makanan olahan tahu dan
tempe.
Luaran yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dalam program ini adalah dihasilkannya sebuah
health industry mapan yang memproduksi olahan kreatif dari tahu dan tempe yang
bervariasi dan sehat. Selain itu, health industry ini juga harus memberikan
pengetahuan yang berwawasan kesehatan di setiap produk yang dipasarkan.
Kegunaan Program
1. Mengasah mental mahasiswa dalam berwirausaha.
2. Menciptakan usaha yang berkelanjutan dalam bidang health industry yang
memproduksi olahan kreatif dari tahu dan tempe yang bervariasi, sehat, dan
memberikan pengetahuan yang berwawasan kesehatan.
3. Menambah pengetahuan masyarakat tentang wawasan kesehatan.
4. Memperkenalkan icon Kalimantan Selatan melalui makanan.
II. GAMBARAN RENCANA USAHA
Rok Suboer merupakan home industry berbasis kesehatan atau health
industry. Konsep dasar dari health industry ini adalah menciptakan tahu dan
tempe menjadi olahan yang unik, kreatif, variatif, sehat, dan bernamakan icon
daerah Kalimantan Selatan serta memberikan wawasan kesehatan di setiap
produknya. Health industry ini beroperasi dengan target pemasaran di kantin
kampus, sekolah, maupun tempat-tempat umum di Kota Banjarbaru. Frekuensi
pembuatan produknya 3 kali produksi per minggu untuk setiap jenis produk dan
juga tergantung kondisi dan pesanan. Setiap proses produksi rata-rata
menghasilkan 50 bungkus produk dengan harga ekonomis sesuai dengan
kemasan. Adapun produk yang diproduksi adalah puding tahu pulau kembang,
tahu tempe keju tabur intan martapura, nugget tempe batakan, dan takisung.
Dalam strategi perencanaan marketing, Rok Suboer menggunakan metode
STP (Segmentation, Targetting, dan Positioning). Adapun segmen penjualan
dibagi menjadi 2, yaitu segmen mahasiswa dan pelajar serta segmen masyarakat
umum. Segmen mahasiswa dan pelajar merupakan target utama (targetting) dalam
pemasaran produk ini karena Kota Banjarbaru merupakan salah satu kota pelajar
di Kalimantan Selatan. Namun, segmen masyarakat umum juga memiliki potensi
yang besar, karena merupakan target jangka panjang dalam penerimaan Rok
Suboer di masyarakat. Di samping itu, konsumen akan melihat produk ini
(positioning) sebagai produk yang unik, baru, kreatif, inovatif, bermanfaat, dan
ekonomis. Hal ini disebabkan belum adanya makanan-makanan seperti produk
Rok Suboer di Kota Banjarbaru dan sekitarnya.
III. METODE PENDEKATAN
Secara garis besar metode pelaksanaan dari usaha Rok Suboer adalah:
1. Pra Produksi
Pada tahap ini dilakukan survei pasar, sasaran dan pihak yang terkait.
Selain itu, pada tahap ini juga dilakukan persiapan peralatan dan bahan,
pembuatan desain logo dan promosi, pengorganisasian, pengkajian mendalam
pengolahan produk, serta pembagian tester kepada beberapa konsumen.
2. Produksi
a. Pembuatan produk
Cara pembuatan produk tergantung resep produk yang ingin
dipasarkan. Secara umum pembuatan produk dimulai dari persiapan bahan
dan alat. Lalu pengolahan bahan baku tahu/tempe menjadi bentuk lumat
(kecuali untuk produk tahu tempe keju tabur intan martapura). Setelah itu
bahan baku diadon dengan bahan-bahan penunjang lainnya. Adapun
produk yang diolah adalah Takisung, Nuget Tempe Batakan, Puding Tahu
Pulau Kembang, Tahu Tempe Keju Tabur Intan Martapura.
b. Pengemasan dan Penambahan Wawasan Kesehatan
Setelah proses pembuatan selesai, maka produk siap untuk dikemas.
Pengemasan dilakukan dengan menggunakan plastik mika yang diberi
label Rok Suboer biasa dan atau dengan menggunakan kemasan eksklusif
sasirangan yang disesuaikan dengan jenis dan ukuran produk. Sedangkan
untuk penambahan wawasan kesehatan dilakukan dengan cara
memberikan beberapa informasi terkini tentang kesehatan yang disisipkan
ke dalam produk Rok Suboer sehingga di setiap produk Rok Suboer
terdapat wawasan tambahan tentang kesehatan.
c. Penjualan dan Promosi
Penjualan dilakukan dengan cara menerima pesanan, penjualan
langsung, serta menitipkan produk di kantin kampus dan sekolah, serta di
toko yang sering dikunjungi. Sedangkan untuk promosi dilakukan melalui
media cetak seperti poster dan pembagian brosur. Selain itu, promosi juga
dilakukan dengan menggunakan media elektronik dan jejaring sosial
seperi SMS dan grup Facebook. Pengembangan promosi face to face, dan
Gerakan Rok Suboer (GRS) juga dilakukan untuk memaksimalkan
pengenalan produk di masyarakat.
d. Evaluasi dan Pelaporan
Evaluasi dilakukan setiap akhir bulannya. Sedangkan untuk
pelaporan akhir dilakukan setelah kegiatan PKM-K ini selesai yang
kemudian akan dipersembahkan pada tahap selanjutnya.
IV. PELAKSANAAN PROGRAM
Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Waktu pembuatan produk dilakukan setiap 3 kali seminggu dengan hari
sesuai dengan situasi dan kondisi tim. Pembuatan dilakukan dengan pembuatan
adonan di sore atau malam hari dan penggorengan produk di subuh harinya.
Tempa produksi berlokasi di kontrakan salah satu anggota di jalan desa indra sari
no 9 B, gang Setia Blok B Martapura.
Tahapan Pelaksanaan/Jadwal Faktual Pelaksanaan
Tabel 1. Jadwal kegiatan yang telah dilaksanakan selama 5 bulan.
Tahap-tahap pelaksanaan meliputi:
a. Tahap Persiapan
Tahap persiapan dilakukan selama 1 bulan pertama berdirinya Rok
Suboer yaitu ketika proposal PKMK Rok Suboer resmi didanai oleh DIKTI.
Pada tahap persiapan ini tim melakukan pengorganisasian Rok Suboer.
Adapun hasil dari proses pengorganisasian didapatkan joblist yaitu Ketua,
sekertaris, bendahara, PJ produksi, Pj pembuatan kemasan, Pj advertisement,
dan Pj promosi eksterna. Selain itu, di tahap persiapan ini juga dilakukan
survey pasar dan pihak terkait serta pengadaan peralatan dan bahan yang
diperlukan. Dari proses survey dan pihak yang terkait didapatkan 5 link relasi
untuk menitipkan produk Rok Suboer yaitu Kantin FK, Fotocopy Hidayah,
kantin Smada BJB, Warung Bambu, dan Kantin Teknik. Selain itu, pada
proses ini juga didapatkan testimony produk di mata konsumen sebelum
produk diluncurkan ditengah masyarakat. Untuk pengadaan peralatan produksi
dilakukan dengan cara mengumpulkan peralatan pribadi yang dapat
diberdayagunakan karena tim masih memiliki modal yang minim dalam
pengadaannya, sehingga pengadaan peralatan dan bahan masih bersifat apa
adanya.
b. Tahap Produksi
Tahap produksi dilakukan sepanjang bulan ke 2 sampai bulan ke Tahap
produksi meliputi proses pembuatan produk, pengemasan produk dan
penambahan wawasan kesehatan pada produknya, serta promosi dan
pemasaran produk. Secara umum tahap pembuatan produk dimulai dari
persiapan bahan dan alat. Lalu pengolahan bahan baku tahu/tempe menjadi
bentuk lumat (kecuali untuk produk tahu tempe keju tabur intan martapura).
Setelah itu bahan baku diadon dengan bahan-bahan penunjang lainnya.
c. Tahap Evaluasi Bulanan
Tahap evaluasi bulanan dilakukan di setiap akhir bulan. Tahap evaluasi
mencakup evaluasi pengeluaran, biaya produksi, pemasukan, keuntungan,
masalah yang dihadapi, solusi, analisis kegiatan yang sudah berlangsung,
penilaian produk di mata konsumen, perencanaan ke depannya, serta
ketercapaian rata-rata target bulanan.
d. Tahap Pelaporan Akhir
Tahap pelaporan Akhir dilakukan sepanjang bulan ke 5 pelaksanaan.
Adapun pada tahap ini dilakukan pembuatan Logbook, Laporan Kemajuan
Usaha, persiapan keperluan Monev, serta pembuatan Laporan Akhir. Selain
itu, pada tahap ini juga dilakuakan evaluasi tahap akhir terhadap usaha yang
telah berjalan. Ada pun komponen penilaian evaluasi akhir adalah pengeluaran
total, biaya produksi total, total pemasukan, total keuntungan, analisis
kegiatan yang sudah berlangsung, perencanaan ke depannya, serta
ketercapaian rata-rata target akhir.
Instrumen Pelaksanaan
Adapun instrument dalam pelaksanaan kegiatan ini meliputi anggota tim
Rok Suboer, peralatan masak (wajan, panci kompor, pisau, dan lain-lain), blender,
kulkas, transportasi, alat tulis, laptop, printer, dan peralatan penunjang lainnya.
Rancangan dan Realisasi Biaya
Tabel 2. Biaya Kebutuhan Peralatan Penunjang PKM
No Peralatan yang diperlukan Rancangan Realisasi
Item Harga (Rp) Item Harga (Rp)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Panci
Gunting
Penjepit Kue
Sarung Tangan
Pengaduk
Alat Tulis
Mixer
Toples
Mangkuk Besar
Teflon
Cetakan Agar-agar
Steples
Talenan
Parutan Keju
Saringan Penggorengan
Blender
Timbangan Kue
1 set
2 buah
3 buah
3 pasang
2 buah
3 set
1 set
8 buah
3 buah
1 buah
5 lusin
3 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 set
1 set
250.000
10.000
30.000
15.000
20.000
60.000
150.000
280.000
45.000
100.000
75.000
15.000
15.000
10.000
15.000
200.000
50.000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Total Rp 1.340.000 0
Tabel 3. Biaya Kebutuhan Bahan Habis Pakai
No Peralatan yang diperlukan Rancangan Realisasi
Item Harga (Rp) Item Harga (Rp)
1
2
Tahu
Tempe
35 Kg
35 Kg
525.000
525.000
56.500
42.500
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
Tepung terigu
Agar-agar bubuk
Mayones
Keju Parut
Gula
Garam
Bawang Merah
Bawang putih
Gula Batu
Susu cair
Telur
Lombok
Tomat segar
Susu kental manis
Daging giling
Roti burger
Daun seledri
Tepung panir
Plastic mika
Plastic klif
Kertas bungkus nasi
Stik Es Krim
Sendok plastic kecil
Isi steples
Minyak goreng
Minyak sayur
Minyak tanah
Saos ABC Kecil
Vanili bubuk
Tepung maizena
Plastik Rol
Bawang Bombay
Cabe rawit
Lada
Kentang
Jahe
Penyedap rasa
Saos Sascet
Sedotan
Lampu + baterai
Soda kue
Tepung kanji + T. Beras
Cup pudding
Susu Bubuk
7 Kg
7 kotak
7 buah
14 kotak
14 Kg
7 buah
7 Kg
7 Kg
7 Kg
14 kotak
7 Kg
14 Kg
14 Kg
14 kaleng
5 Kg
500 buah
70 ikat
7 Kg
100 lusin
50 pak
7 pak
1500 buah
15 pak
5 lusin
70 liter
7 botol
28 liter
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
63.000
140.000
98.000
252.000
112.000
10.500
175.000
175.000
91.000
210.000
126.000
280.000
210.000
98.000
150.000
500.000
70.000
140.000
200.000
250.000
70.000
150.000
75.000
70.000
840.000
105.000
140.000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6.000
22.500
-
28.000
2.800
1.000
3.000
3.000
12.000
-
35.500
-
-
22.000
-
-
2.000
21.000
22.000
1.000
-
-
4.500
2.000
51.500
-
55.000
4.000
2.000
5.000
16.000
2.000
5.00
3.000
9.000
1.000
1.000
34.400
4.000
8.500
2.000
8.000
9.000
7.500
Total Rp 5.850.500 Rp 509.700
Tabel 4. Biaya Promosi dan penambahan wawasan
No Peralatan yang
diperlukan
Rancangan Realisasi
Item Harga (Rp) Item Harga (Rp)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Cetak poster
Cetak brosur
Cetak label kemasan
Print label kemasan
Internet
Pulsa handphone
Selotip besar
Biaya desain
Nota
Double tip
Transportasi
Lem Fox
Tinta Print
Kertas
Kertas stiker
Peralatan bazaar
X-Banner
Pengadaan laporan akhir
dan Monev
50 lembar
1000 lembar
2500 lembar
80 lembar
5 bulan
5 bulan
5 bulan
5 buah
5 buah
5 bulan
100.000
200.000
500.000
40.000
375.000
100.000
20.000
150.000
10.000
10.000
500.000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
80.000
5.800
50.000
30.000
10.000
19.000
90.000
100.000
Total 2.005.000 384.800
Total pengeluaran : Rp 894.500
Total pemasukan : Rp 7.403.000
Saldo : Rp 6.508.500
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
Usaha health industry Rok Suboer telah berjalan selama 5 bulan dengan 1
bulan persiapan, 3 bulan proses produksi dan 1 bulan pengerjaan laporan akhir.
Produk yang dihasilkan adalah nugget tempe batakan, takisung, puding tahu pulau
kembang, dan tahu tempe keju tabur intan martapura. Promosi dan pemasaran
produk dilakukan melalui media cetak seperti poster yang dipajang di berbagai
kampus dan sekolah, serta pembagian brosur. Selain itu, promosi juga dilakukan
dengan menggunakan media elektronik dan jejaring sosial seperi SMS dan grup
Facebook. Pengembangan promosi face to face, dan Gerakan Rok Suboer (GRS)
juga dilakukan untuk memaksimalkan pengenalan produk di masyarakat. Adapun
hasil dari penjualan produk selama 5 bulan ini adalah sebagai berikut:
Gambar 1. Progres Usaha Rok Suboer
Tahap persiapan dilakukan selama 1 bulan pertama, sehingga pada bulan ini
tidak terjadi proses penjualan. Pembuatan produk lebih difokuskan pada
pembagian tester pada beberapa konsumen untuk penilaian produk. Pada bulan ini
terjadi pengeluaran sebesar Rp 306.100. Pada Bulan 2 sampai bulan ke 4, Rok
Suboer mulai melakukan proses produksi dan penjualan. Pada tanggal 14 Febuari
2012, Rok Suboer resmi melakukan launching produk di kalangan mahasiswa
Fakultas Kedokteran Unlam. Animo penyambutannya sangat tinggi mengingat
baru pertama kalinya muncul produk seperti ini di Kalimantan Selatan. Dalam
perkembangannya, minat konsumen terus meningkat. Namun, produk yang
dihasilkan tidak sepenuhnya dapat memenuhi permintaan pasar karena
keterbatasana tenaga pembuat. Melihat perkembangan konsumen ini, tim
mencoba melakukan pengembangan usaha berupa “Gerakan Rok Suboer” yaitu
Gerakan Rok Suboer on the campus, Rok Suboer go to school, Rok Suboer in
Holiday, Rok Suboer memasyarakat, dan Bazar Rok Suboer. Selama 3 bulan ini
Rok Suboer berhasil menghasilkan dan menjual 200 buah produk dengan
frekuensi pembuatannya 11 kali. Adapun biaya produksinya adalah sebesar Rp
263.550, dengan pemasukan total Rp 516.000, dan keuntungan Rp 252.450.
Pada bulan ke 2 dan bulan ke 3 terjadi penurunan jumlah produksi. Hal ini
dikarenakan anggota tim terlalu sibuk dengan kegiatan kuliah dan agenda lainnya.
Namun, antara bulan 2 dan 3 terjadi peningkatan jumlah keuntungan meski tidak
terlalu signifikan. Hal ini dikarenakan tim berhasil menekan biaya produksi
sehingga pengeluaran lebih efisien. Pada bulan 4, terjadi peningkatan jumlah
produksi yang drastis yaitu mencapai 225%. Keuntungan juga meningkat seiring
dengan meningkatnya jumlah produksi dan penekanan biaya produksi sehingga
penggunaan biaya lebih efisien. Selain itu, di bulan ke 4 ini juga telah dilakukan
pengembangan usaha dengan metode Gerakan Rok Suboer yaitu Bazar Rok
Suboer pada acara Semnas Kesehatan Masyarakat dan workshop kewirausahaan,
Rok Suboer on the campus di kampus Unlam Banjarbaru , dan Rok Suboer go to
school di TK RSBI Martapura. Sedangkan pada bulan 5 tim lebih memfokuskan
dalam pembuatan laporan akhir dan persiapan Monev.
0
50 40
110
0
49.1 49.7
153.15
0
95.9
50.3
117.35
0
145
100
270.5
Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4
Progres Usaha Rok Suboer Jumlah Produk Keuntungan (Ribu Rupiah)
Biaya Produksi (Ribu Rupiah) penjualan (Ribu Rupiah)
Pada proses produksinya ditemukan beberapa hambatan, tetapi dapat
diselesaikan dengan baik oleh anggota tim. Adapun hambatan tersebut berupa
permasalahan tidak adanya publikasi nota-nota pembelian, waktu pengerjaan yang
kurang, kurang terbiasanya anggota tim untuk memanajemen waktunya untuk
berbisnis, dan Ketersediaan modal awal yang masih terbatas. Untuk mengatasi hal
ini tim melakukan pencatatan secara mandiri dengan menjunjung tinggi integritas
antar anggota tim, membuat adonan setiap 3 hari sekali di waktu sore,
meningkatkan motivasi dan komitmen kerja seperti menargetkan hingga lolos
pimnas dan menggunakan modal pribadi serta memberdayagunakan peralatan
yang ada.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Usaha health industry Rok Suboer ini telah berjalan sesuai perencanaan
awal meski dengan keuntungan dan jumlah produk yang masih dibawah harapan.
Namun, poin positif dari perkembangan Rok Suboer selama beberapa bulan ini
adalah usaha ini berhasil menumbuhkan jiwa kewirausahaan anggota tim dalam
hal pengalaman manajemen bisnis olahan makanan, munculnya inovasi baru
dalam mengolah tahu dan tempe menjadi olahan yang unik dan berwawasan
kesehatan dengan bercirikan icon Kalimantan Selatan di tengah masyarakat.
Selain itu, respon positif produk-produk Rok Suboer di kalangan konsumen
khususnya mahasiswa, efisiensi biaya produksi yang mencapai 60% dari bulan
pertama, serta tingkat keuntungan yang didapatkan mencapai 50% dari hasil
penjualan ini apabila dipertahankan dan ditingkatkan lagi tentunya akan
menjadikan usaha Rok Suboer memiliki prospek yang menjanjikan. Penerimaan
positif dari konsumen dan keunikan dari health industry ini dapat menjadi
kekuatan khusus untuk pengembangan usaha dalam membangun femilis (kafe
minimalis) Rok Suboer untuk kedepannya.
Saran
Secara umum, program PKM Kewirausahaan ini sangat bermanfaat dalam
meningkatkan kreativitas, pengalaman, dan penghasilan tambahan bagi
mahasiswa. Kedepannya, disarankan kepada perguruan tinggi untuk mendukung
mahasiswanya dalam mengikuti program PKM ini seperti mengadakan pelatihan
penulisan dan pelatihan kewirausahaan bagi mahasiswa yang lolos didanai DIKTI.
Hal ini dikarenakan kebanyakan mahasiswa yang lolos masih belum memiliki
pengalaman dalam membangun dan menjalankan usaha kewirausahaan. Selain itu
diharapkan juga agar pencairan modal awal dari DIKTI tidak terlalu lama,
sehingga mahasiswa dapat segera mungkin memulai usahanya.
LAMPIRAN
Gambar 1. Proses pembuatan salah satu produk Rok Suboer
Gambar 2. Kemasan eksklusif dan ekonomis produk Rok Suboer
Gambar 3. Logo, wawasan kesehatan dan promosi pada produk Rok Suboer
Gambar 4. Grand opening dan penjualan perdana Rok Suboer
Gambar 5. Gerakan Rok Suboer (Bazar, dan on the campus)