pkmk 11 unlam ade rok suboer sebagai

15
LAPORAN AKHIR PKMK ROK SUBOER (RUMAH OLAHAN KEDELAI SOUTH BORNEO) SEBAGAI HEALTH INDUSTRY ICON DAERAH BERWAWASAN KESEHATAN Oleh: Ade Aryanti Fahriani (I1A110003) 2010 Azahra Aisyadilla A (I1A110004) 2010 Mira Surya Ramadhani (I1A111021) 2011 UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARU 2012

Upload: anaal-dhoifabdillah

Post on 03-Aug-2015

75 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PKMK 11 Unlam Ade Rok Suboer Sebagai

LAPORAN AKHIR PKMK

ROK SUBOER

(RUMAH OLAHAN KEDELAI SOUTH BORNEO)

SEBAGAI HEALTH INDUSTRY ICON DAERAH

BERWAWASAN KESEHATAN

Oleh:

Ade Aryanti Fahriani (I1A110003) 2010

Azahra Aisyadilla A (I1A110004) 2010

Mira Surya Ramadhani (I1A111021) 2011

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARBARU

2012

Page 2: PKMK 11 Unlam Ade Rok Suboer Sebagai

HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul Kegiatan : Rok Suboer (Rumah Olahan Kedelai South

Borneo) Sebagai Health Industry Icon

Daerah Berwawasan Kesehatan

2.

3.

Bidang Kegiatan

Bidang Ilmu

:

:

( ) PKMP (√) PKMK ( ) PKMT ( )

PKMM

(√) Kesehatan ( ) Pertanian ( ) MIPA

( ) Teknologi dan Rekayasa ( ) Sosial

Ekonomi ( ) Humanivora ( ) Pendidikan

4. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap : Ade AryantiFahriani

b. NIM : I1A110003

c. Jurusan : KesehatanMasyarakat

d. Perguruan Tinggi : FakultasKedokteran

e. Alamat Rumah dan No.

Tel./Hp

: JL. Ratu Zaleha Komp KHD No 59 B

Banjarmasin (081351512467)

f. Alamat email : [email protected]

5. AnggotaPelaksanaKegiatan : 2 orang

6. DosenPendamping

a. NamaLengkapdanGelar : Drs. Eko Suhartono, M.Si

b. NIP : 19680907 199303 1 004

7.

8.

c. AlamatRumahdan No.

Tel/HP

Biaya Kegiatan Total

a. Sumber Dikti

b. Sumber Lain

Jangka Waktu Pelaksanaan

:

:

:

:

:

JL. Keris Loktabat Banjarbaru No.65

081251126368 / 08155047910

Rp 7.250.000

Rp 0

5 bulan

Menyetujui,

Ketua Program Studi Kesehatan Masyarakat

(dr. AgungBiworo, M.Kes)

NIP.19660808 199601 1 001

Pembantu atau Wakil Rektor Bidang

Kemahasiswaan

(Prof. Dr. H. Idiannor Mahyudin, M.Si)

NIP.19590409 198103 1 002

Banjarbaru, 9 Juni 2012

Ketua Pelaksana Kegiatan

(Ade Aryanti Fahriani)

NIM. I1A110003

DosenPendamping

(Drs. H. Eko Suhartono, M.Si)

NIP. 19680907 199303 1 004

Page 3: PKMK 11 Unlam Ade Rok Suboer Sebagai

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN .......................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................ iii

ABSTRAK ................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ................................................................................. v

I. PENDAHULUAN ................................................................................ 1

Latar Belakang ...................................................................................... 1

Perumusan Masalah .............................................................................. 2

Tujuan Program .................................................................................... 2

Luaran yang Diharapkan ....................................................................... 2

Kegunaan Program ................................................................................ 2

II. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA ...................................... 2

III. METODE PENDEKATAN .................................................................. 3

IV. PELAKSANAAN PROGRAM ............................................................ 3

Waktu dan Tempat Pelaksanaan ........................................................... 3

Tahapan Pelaksanaan/Jadwal Faktual Pelaksanaan .............................. 4

Instrumen Pelaksanaan .......................................................................... 5

Rancangan dan Realisasi Biaya ............................................................ 5

V. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 7

VI. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 9

LAMPIRAN

Page 4: PKMK 11 Unlam Ade Rok Suboer Sebagai

ABSTRAK

Kota Banjarbaru merupakan kota yang terkenal dengan oleh-oleh olahan

tahu dan tempe di Kalimantan Selatan. Hal ini bisa dilihat banyaknya industri-

industri yang mengolah kedelai menjadi tahu dan tempe dalam bentuk mentah

maupun siap makan. Namun, tahu dan tempe ini biasanya hanya dinikmati dalam

bentuk tahu bacem, tempe bacem, makanan oseng-oseng, tahu dan tempe mentah,

serta olahan gorengan seperti tahu isi dan tempe tepung. Gorengan-gorengan ini

perlu diwaspadai, karena kebanyakan dari penjual menggunakan minyak jelantah.

Padahal, penggunaan minyak jelantah ini sangat berbahaya bagi kesehatan karena

dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah, jantung koroner bahkan

kanker. Untuk itu, diperlukan terobosan baru dalam mendiversifikasi tahu dan

tempe menjadi olahan yang sehat, bervariasi, kreatif dan unik, yaitu health

industry Rok Suboer (Rumah Olahan Kedelai South Borneo). Selain itu, Rok

Suboer juga memberikan pengetahuan yang berwawasan kesehatan yang

disisipkan di setiap produknya serta bernamakan icon Kalimantan Selatan

sehingga dapat memperkenalkan icon Kalimantan Selatan melalui makanan

olahan tahu dan tempe. Secara garis besar metode pelaksanaan dari usaha Rok

Suboer terbagi atas tahap pra produksi, tahap produksi, dan evaluasi. Usaha Ini

telah berjalan selama 5 bulan dengan menghasilkan 200 produk yaitu nugget

tempe batakan, takisung, pudding tahu pulau kembang, dan tahu tempe keju tabur

intan martapura. Respon positif dari konsumen, efisiensi biaya produksi yang

mencapai 60% dari bulan pertama, serta tingkat keuntungan yang mencapai 50%

dari hasil penjualan yang telah didapatkan dan keunikan dari health industry ini

dapat menjadi kekuatan khusus untuk pengembangan usaha dalam prospek usaha

yang menjanjikan kedepannya.

Kata Kunci: Tahu, tempe, industry, olahan, kesehatan

Page 5: PKMK 11 Unlam Ade Rok Suboer Sebagai

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirrabil‘alamiin, segala puji kami panjatkan pada Allah, Tuhan

semesta alam atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga Laporan Akhir

PKMK Rok Suboer ini dapat diselesaikan dengan baik. Tak lupa salam serta

sholawat kami haturkan pada junjungan dan suri tauladan kami Nabi Muhammad

Shallahu‘alaihi wa salam beserta para sahabat dan pengikut beliau hingga akhir

zaman.

Ucapan terima kasih, kami haturkan pada Bapak Eko Suhartono M.Si selaku

dosen pembimbing kami yang telah membantu dan mendukung terlaksananya

usaha Rok Suboer. Tak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada dosen,

teman-teman, keluarga, dan pihak-pihak yang telah memberika bantuan dan

dukungannya mulai dari perencanaan hingga terselesaikannya laporan akhir ini.

Dengan adanya usaha Rok Suboer ini diharapkan dapat memberikan

manfaat positif kepada mahasiswa dan lingkungan sekitar. Laporan akhir ini

merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kami atas kegitan usaha yang

telah kami laksanakan dan semoga bermanfaat baik bagi penulis maupun

mahasiswa lainnya.

Tak ada gading yang tak retak, kami menyadari bahwa usaha Rok Suboer

ini masih perlu pengembangan dan peningkatan manajemen kedepannya. Oleh

karena itu diperlukan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk menunjang

perbaikan kedepannya.

Banjarbaru, Juni 2012

Tim Penyusun

Page 6: PKMK 11 Unlam Ade Rok Suboer Sebagai

I. PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Kota Banjarbaru merupakan kota yang terkenal dengan oleh-oleh olahan

tahu dan tempe di Kalimantan Selatan. Hal ini bisa dilihat banyak industri-industri

yang mengolah kedelai menjadi tahu dan tempe dalam bentuk mentah maupun

siap makan. Setidaknya, di Kota Banjarbaru terdapat 5 rumah makan tahu

sumedang, 1 industri tahu maju lestari, 37 IKM pengolah tahu dan tempe, dan

puluhan penjual tahu dan tempe goreng di sekitar jalan Kota Banjarbaru. Namun,

tahu dan tempe ini biasanya hanya dinikmati dalam bentuk tahu bacem, tempe

bacem, makanan oseng-oseng, tahu dan tempe mentah, serta olahan gorengan

seperti tahu isi, tahu sumedang, tempe tepung, dan keripik tempe. Gorengan-

gorengan jenis ini perlu diwaspadai, karena kebanyakan dari penjual

menggunakan minyak jelantah untuk menggorengnya karena lebih ekonomis

daripada menggunakan minyak yang baru. Padahal, penggunaan minyak jelantah

ini sangat berbahaya bagi kesehatan karena dapat menyebabkan penyumbatan

pembuluh darah, jantung koroner bahkan kanker.

Jika hal diatas terus berlanjut tanpa adanya inovasi baru dalam mengolah

tahu dan tempe menjadi bentuk yang olahan yang sehat dan bervariasi, maka

kemungkinan besar masyarakat akan mudah terkena gangguan kesehatan akibat

penggorengan dengan minyak jelantah. Selain itu, masyarakat akan merasa bosan

dengan olahan yang monotan sehingga kurang tertarik lagi untuk mengkonsumsi

tahu dan tempe. Padahal, tahu dan tempe itu sendiri apabila diolah dengan sehat

dan dikonsumsi secara berimbang akan sangat baik untuk kesehatan. Seiring

kesibukan masyarakat Kota Banjarbaru yang semakin kompleks, membuat

kebanyakan orang tidak sempat mencari informasi tenyang kesehatan, sehingga

orang akan cenderung tak peduli dengan pola hidupnya yang sehat atau tidak.

Padahal, wawasan kesehatan ini sangat penting untuk membentuk pola hidupnya.

Dalam mengatasi masalah-masalah ini, maka diperlukan terobosan baru dalam

mendiversifikasi tahu dan tempe menjadi olahan yang sehat, bervariasi, kreatif

dan unik, yaitu health industry Rok Suboer (Rumah Olahan Kedelai South

Borneo). Selain itu, Rok Suboer juga memberikan pengetahuan yang berwawasan

kesehatan yang disisipkan di setiap produknya.

Perumusan Masalah

Olahan tahu dan tempe di Kota Banjarbaru kebanyakan masih tergolong

monoton, yaitu hanya berkisar pada tahu dan tempe mentah, tahu isi, tahu

sumedang, tahu bacem, dll. Selain itu, masih banyak penjual gorengan tahu dan

tempe menggunakan minyak jelantah dalam dagangannya, tentu saja hal ini sangat

berbahaya bagi kesehatan.Jika hal ini terus berlanjut, maka kemungkinan besar

masyarakat akan mudah terkena dampak buruk kesehatan akibat menggoreng

dengan minyak jelantah. Selain itu, masyarakat akan merasa bosan dengan olahan

yang monotan sehingga kurang tertarik lagi untuk mengkonsumsi tahu dan tempe.

Maka, untuk mengatasi hal tersebut diperlukan usaha diversifikasi tahu dan tempe

menjadi olahan yang sehat, bervariasi, unik dan kreatif.

Page 7: PKMK 11 Unlam Ade Rok Suboer Sebagai

Tujuan Program

1. Menumbuh kembangkan jiwa kewirausahaan mahasiswa.

2. Menciptakan usaha health industry mapan yang memiliki prospek profit yang

tinggi dan berkelanjutan.

3. Menghasilkan produk kreatif dari olahan tahu dan tempe yang bervariasi dan

sehat dan memberikan tambahan pengetahuan yang berwawasan kesehatan

kepada masyarakat melalui produknya.

4. Memperkenalkan icon Kalimantan Selatan melalui makanan olahan tahu dan

tempe.

Luaran yang Diharapkan

Luaran yang diharapkan dalam program ini adalah dihasilkannya sebuah

health industry mapan yang memproduksi olahan kreatif dari tahu dan tempe yang

bervariasi dan sehat. Selain itu, health industry ini juga harus memberikan

pengetahuan yang berwawasan kesehatan di setiap produk yang dipasarkan.

Kegunaan Program

1. Mengasah mental mahasiswa dalam berwirausaha.

2. Menciptakan usaha yang berkelanjutan dalam bidang health industry yang

memproduksi olahan kreatif dari tahu dan tempe yang bervariasi, sehat, dan

memberikan pengetahuan yang berwawasan kesehatan.

3. Menambah pengetahuan masyarakat tentang wawasan kesehatan.

4. Memperkenalkan icon Kalimantan Selatan melalui makanan.

II. GAMBARAN RENCANA USAHA

Rok Suboer merupakan home industry berbasis kesehatan atau health

industry. Konsep dasar dari health industry ini adalah menciptakan tahu dan

tempe menjadi olahan yang unik, kreatif, variatif, sehat, dan bernamakan icon

daerah Kalimantan Selatan serta memberikan wawasan kesehatan di setiap

produknya. Health industry ini beroperasi dengan target pemasaran di kantin

kampus, sekolah, maupun tempat-tempat umum di Kota Banjarbaru. Frekuensi

pembuatan produknya 3 kali produksi per minggu untuk setiap jenis produk dan

juga tergantung kondisi dan pesanan. Setiap proses produksi rata-rata

menghasilkan 50 bungkus produk dengan harga ekonomis sesuai dengan

kemasan. Adapun produk yang diproduksi adalah puding tahu pulau kembang,

tahu tempe keju tabur intan martapura, nugget tempe batakan, dan takisung.

Dalam strategi perencanaan marketing, Rok Suboer menggunakan metode

STP (Segmentation, Targetting, dan Positioning). Adapun segmen penjualan

dibagi menjadi 2, yaitu segmen mahasiswa dan pelajar serta segmen masyarakat

umum. Segmen mahasiswa dan pelajar merupakan target utama (targetting) dalam

pemasaran produk ini karena Kota Banjarbaru merupakan salah satu kota pelajar

di Kalimantan Selatan. Namun, segmen masyarakat umum juga memiliki potensi

yang besar, karena merupakan target jangka panjang dalam penerimaan Rok

Suboer di masyarakat. Di samping itu, konsumen akan melihat produk ini

(positioning) sebagai produk yang unik, baru, kreatif, inovatif, bermanfaat, dan

ekonomis. Hal ini disebabkan belum adanya makanan-makanan seperti produk

Rok Suboer di Kota Banjarbaru dan sekitarnya.

Page 8: PKMK 11 Unlam Ade Rok Suboer Sebagai

III. METODE PENDEKATAN

Secara garis besar metode pelaksanaan dari usaha Rok Suboer adalah:

1. Pra Produksi

Pada tahap ini dilakukan survei pasar, sasaran dan pihak yang terkait.

Selain itu, pada tahap ini juga dilakukan persiapan peralatan dan bahan,

pembuatan desain logo dan promosi, pengorganisasian, pengkajian mendalam

pengolahan produk, serta pembagian tester kepada beberapa konsumen.

2. Produksi

a. Pembuatan produk

Cara pembuatan produk tergantung resep produk yang ingin

dipasarkan. Secara umum pembuatan produk dimulai dari persiapan bahan

dan alat. Lalu pengolahan bahan baku tahu/tempe menjadi bentuk lumat

(kecuali untuk produk tahu tempe keju tabur intan martapura). Setelah itu

bahan baku diadon dengan bahan-bahan penunjang lainnya. Adapun

produk yang diolah adalah Takisung, Nuget Tempe Batakan, Puding Tahu

Pulau Kembang, Tahu Tempe Keju Tabur Intan Martapura.

b. Pengemasan dan Penambahan Wawasan Kesehatan

Setelah proses pembuatan selesai, maka produk siap untuk dikemas.

Pengemasan dilakukan dengan menggunakan plastik mika yang diberi

label Rok Suboer biasa dan atau dengan menggunakan kemasan eksklusif

sasirangan yang disesuaikan dengan jenis dan ukuran produk. Sedangkan

untuk penambahan wawasan kesehatan dilakukan dengan cara

memberikan beberapa informasi terkini tentang kesehatan yang disisipkan

ke dalam produk Rok Suboer sehingga di setiap produk Rok Suboer

terdapat wawasan tambahan tentang kesehatan.

c. Penjualan dan Promosi

Penjualan dilakukan dengan cara menerima pesanan, penjualan

langsung, serta menitipkan produk di kantin kampus dan sekolah, serta di

toko yang sering dikunjungi. Sedangkan untuk promosi dilakukan melalui

media cetak seperti poster dan pembagian brosur. Selain itu, promosi juga

dilakukan dengan menggunakan media elektronik dan jejaring sosial

seperi SMS dan grup Facebook. Pengembangan promosi face to face, dan

Gerakan Rok Suboer (GRS) juga dilakukan untuk memaksimalkan

pengenalan produk di masyarakat.

d. Evaluasi dan Pelaporan

Evaluasi dilakukan setiap akhir bulannya. Sedangkan untuk

pelaporan akhir dilakukan setelah kegiatan PKM-K ini selesai yang

kemudian akan dipersembahkan pada tahap selanjutnya.

IV. PELAKSANAAN PROGRAM

Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Waktu pembuatan produk dilakukan setiap 3 kali seminggu dengan hari

sesuai dengan situasi dan kondisi tim. Pembuatan dilakukan dengan pembuatan

adonan di sore atau malam hari dan penggorengan produk di subuh harinya.

Tempa produksi berlokasi di kontrakan salah satu anggota di jalan desa indra sari

no 9 B, gang Setia Blok B Martapura.

Page 9: PKMK 11 Unlam Ade Rok Suboer Sebagai

Tahapan Pelaksanaan/Jadwal Faktual Pelaksanaan

Tabel 1. Jadwal kegiatan yang telah dilaksanakan selama 5 bulan.

Tahap-tahap pelaksanaan meliputi:

a. Tahap Persiapan

Tahap persiapan dilakukan selama 1 bulan pertama berdirinya Rok

Suboer yaitu ketika proposal PKMK Rok Suboer resmi didanai oleh DIKTI.

Pada tahap persiapan ini tim melakukan pengorganisasian Rok Suboer.

Adapun hasil dari proses pengorganisasian didapatkan joblist yaitu Ketua,

sekertaris, bendahara, PJ produksi, Pj pembuatan kemasan, Pj advertisement,

dan Pj promosi eksterna. Selain itu, di tahap persiapan ini juga dilakukan

survey pasar dan pihak terkait serta pengadaan peralatan dan bahan yang

diperlukan. Dari proses survey dan pihak yang terkait didapatkan 5 link relasi

untuk menitipkan produk Rok Suboer yaitu Kantin FK, Fotocopy Hidayah,

kantin Smada BJB, Warung Bambu, dan Kantin Teknik. Selain itu, pada

proses ini juga didapatkan testimony produk di mata konsumen sebelum

produk diluncurkan ditengah masyarakat. Untuk pengadaan peralatan produksi

dilakukan dengan cara mengumpulkan peralatan pribadi yang dapat

diberdayagunakan karena tim masih memiliki modal yang minim dalam

pengadaannya, sehingga pengadaan peralatan dan bahan masih bersifat apa

adanya.

b. Tahap Produksi

Tahap produksi dilakukan sepanjang bulan ke 2 sampai bulan ke Tahap

produksi meliputi proses pembuatan produk, pengemasan produk dan

penambahan wawasan kesehatan pada produknya, serta promosi dan

pemasaran produk. Secara umum tahap pembuatan produk dimulai dari

persiapan bahan dan alat. Lalu pengolahan bahan baku tahu/tempe menjadi

bentuk lumat (kecuali untuk produk tahu tempe keju tabur intan martapura).

Setelah itu bahan baku diadon dengan bahan-bahan penunjang lainnya.

c. Tahap Evaluasi Bulanan

Tahap evaluasi bulanan dilakukan di setiap akhir bulan. Tahap evaluasi

mencakup evaluasi pengeluaran, biaya produksi, pemasukan, keuntungan,

Page 10: PKMK 11 Unlam Ade Rok Suboer Sebagai

masalah yang dihadapi, solusi, analisis kegiatan yang sudah berlangsung,

penilaian produk di mata konsumen, perencanaan ke depannya, serta

ketercapaian rata-rata target bulanan.

d. Tahap Pelaporan Akhir

Tahap pelaporan Akhir dilakukan sepanjang bulan ke 5 pelaksanaan.

Adapun pada tahap ini dilakukan pembuatan Logbook, Laporan Kemajuan

Usaha, persiapan keperluan Monev, serta pembuatan Laporan Akhir. Selain

itu, pada tahap ini juga dilakuakan evaluasi tahap akhir terhadap usaha yang

telah berjalan. Ada pun komponen penilaian evaluasi akhir adalah pengeluaran

total, biaya produksi total, total pemasukan, total keuntungan, analisis

kegiatan yang sudah berlangsung, perencanaan ke depannya, serta

ketercapaian rata-rata target akhir.

Instrumen Pelaksanaan

Adapun instrument dalam pelaksanaan kegiatan ini meliputi anggota tim

Rok Suboer, peralatan masak (wajan, panci kompor, pisau, dan lain-lain), blender,

kulkas, transportasi, alat tulis, laptop, printer, dan peralatan penunjang lainnya.

Rancangan dan Realisasi Biaya

Tabel 2. Biaya Kebutuhan Peralatan Penunjang PKM

No Peralatan yang diperlukan Rancangan Realisasi

Item Harga (Rp) Item Harga (Rp)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

Panci

Gunting

Penjepit Kue

Sarung Tangan

Pengaduk

Alat Tulis

Mixer

Toples

Mangkuk Besar

Teflon

Cetakan Agar-agar

Steples

Talenan

Parutan Keju

Saringan Penggorengan

Blender

Timbangan Kue

1 set

2 buah

3 buah

3 pasang

2 buah

3 set

1 set

8 buah

3 buah

1 buah

5 lusin

3 buah

1 buah

1 buah

1 buah

1 set

1 set

250.000

10.000

30.000

15.000

20.000

60.000

150.000

280.000

45.000

100.000

75.000

15.000

15.000

10.000

15.000

200.000

50.000

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Total Rp 1.340.000 0

Tabel 3. Biaya Kebutuhan Bahan Habis Pakai

No Peralatan yang diperlukan Rancangan Realisasi

Item Harga (Rp) Item Harga (Rp)

1

2

Tahu

Tempe

35 Kg

35 Kg

525.000

525.000

56.500

42.500

Page 11: PKMK 11 Unlam Ade Rok Suboer Sebagai

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

44

45

46

Tepung terigu

Agar-agar bubuk

Mayones

Keju Parut

Gula

Garam

Bawang Merah

Bawang putih

Gula Batu

Susu cair

Telur

Lombok

Tomat segar

Susu kental manis

Daging giling

Roti burger

Daun seledri

Tepung panir

Plastic mika

Plastic klif

Kertas bungkus nasi

Stik Es Krim

Sendok plastic kecil

Isi steples

Minyak goreng

Minyak sayur

Minyak tanah

Saos ABC Kecil

Vanili bubuk

Tepung maizena

Plastik Rol

Bawang Bombay

Cabe rawit

Lada

Kentang

Jahe

Penyedap rasa

Saos Sascet

Sedotan

Lampu + baterai

Soda kue

Tepung kanji + T. Beras

Cup pudding

Susu Bubuk

7 Kg

7 kotak

7 buah

14 kotak

14 Kg

7 buah

7 Kg

7 Kg

7 Kg

14 kotak

7 Kg

14 Kg

14 Kg

14 kaleng

5 Kg

500 buah

70 ikat

7 Kg

100 lusin

50 pak

7 pak

1500 buah

15 pak

5 lusin

70 liter

7 botol

28 liter

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

63.000

140.000

98.000

252.000

112.000

10.500

175.000

175.000

91.000

210.000

126.000

280.000

210.000

98.000

150.000

500.000

70.000

140.000

200.000

250.000

70.000

150.000

75.000

70.000

840.000

105.000

140.000

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

6.000

22.500

-

28.000

2.800

1.000

3.000

3.000

12.000

-

35.500

-

-

22.000

-

-

2.000

21.000

22.000

1.000

-

-

4.500

2.000

51.500

-

55.000

4.000

2.000

5.000

16.000

2.000

5.00

3.000

9.000

1.000

1.000

34.400

4.000

8.500

2.000

8.000

9.000

7.500

Total Rp 5.850.500 Rp 509.700

Page 12: PKMK 11 Unlam Ade Rok Suboer Sebagai

Tabel 4. Biaya Promosi dan penambahan wawasan

No Peralatan yang

diperlukan

Rancangan Realisasi

Item Harga (Rp) Item Harga (Rp)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

Cetak poster

Cetak brosur

Cetak label kemasan

Print label kemasan

Internet

Pulsa handphone

Selotip besar

Biaya desain

Nota

Double tip

Transportasi

Lem Fox

Tinta Print

Kertas

Kertas stiker

Peralatan bazaar

X-Banner

Pengadaan laporan akhir

dan Monev

50 lembar

1000 lembar

2500 lembar

80 lembar

5 bulan

5 bulan

5 bulan

5 buah

5 buah

5 bulan

100.000

200.000

500.000

40.000

375.000

100.000

20.000

150.000

10.000

10.000

500.000

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

80.000

5.800

50.000

30.000

10.000

19.000

90.000

100.000

Total 2.005.000 384.800

Total pengeluaran : Rp 894.500

Total pemasukan : Rp 7.403.000

Saldo : Rp 6.508.500

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Usaha health industry Rok Suboer telah berjalan selama 5 bulan dengan 1

bulan persiapan, 3 bulan proses produksi dan 1 bulan pengerjaan laporan akhir.

Produk yang dihasilkan adalah nugget tempe batakan, takisung, puding tahu pulau

kembang, dan tahu tempe keju tabur intan martapura. Promosi dan pemasaran

produk dilakukan melalui media cetak seperti poster yang dipajang di berbagai

kampus dan sekolah, serta pembagian brosur. Selain itu, promosi juga dilakukan

dengan menggunakan media elektronik dan jejaring sosial seperi SMS dan grup

Facebook. Pengembangan promosi face to face, dan Gerakan Rok Suboer (GRS)

juga dilakukan untuk memaksimalkan pengenalan produk di masyarakat. Adapun

hasil dari penjualan produk selama 5 bulan ini adalah sebagai berikut:

Page 13: PKMK 11 Unlam Ade Rok Suboer Sebagai

Gambar 1. Progres Usaha Rok Suboer

Tahap persiapan dilakukan selama 1 bulan pertama, sehingga pada bulan ini

tidak terjadi proses penjualan. Pembuatan produk lebih difokuskan pada

pembagian tester pada beberapa konsumen untuk penilaian produk. Pada bulan ini

terjadi pengeluaran sebesar Rp 306.100. Pada Bulan 2 sampai bulan ke 4, Rok

Suboer mulai melakukan proses produksi dan penjualan. Pada tanggal 14 Febuari

2012, Rok Suboer resmi melakukan launching produk di kalangan mahasiswa

Fakultas Kedokteran Unlam. Animo penyambutannya sangat tinggi mengingat

baru pertama kalinya muncul produk seperti ini di Kalimantan Selatan. Dalam

perkembangannya, minat konsumen terus meningkat. Namun, produk yang

dihasilkan tidak sepenuhnya dapat memenuhi permintaan pasar karena

keterbatasana tenaga pembuat. Melihat perkembangan konsumen ini, tim

mencoba melakukan pengembangan usaha berupa “Gerakan Rok Suboer” yaitu

Gerakan Rok Suboer on the campus, Rok Suboer go to school, Rok Suboer in

Holiday, Rok Suboer memasyarakat, dan Bazar Rok Suboer. Selama 3 bulan ini

Rok Suboer berhasil menghasilkan dan menjual 200 buah produk dengan

frekuensi pembuatannya 11 kali. Adapun biaya produksinya adalah sebesar Rp

263.550, dengan pemasukan total Rp 516.000, dan keuntungan Rp 252.450.

Pada bulan ke 2 dan bulan ke 3 terjadi penurunan jumlah produksi. Hal ini

dikarenakan anggota tim terlalu sibuk dengan kegiatan kuliah dan agenda lainnya.

Namun, antara bulan 2 dan 3 terjadi peningkatan jumlah keuntungan meski tidak

terlalu signifikan. Hal ini dikarenakan tim berhasil menekan biaya produksi

sehingga pengeluaran lebih efisien. Pada bulan 4, terjadi peningkatan jumlah

produksi yang drastis yaitu mencapai 225%. Keuntungan juga meningkat seiring

dengan meningkatnya jumlah produksi dan penekanan biaya produksi sehingga

penggunaan biaya lebih efisien. Selain itu, di bulan ke 4 ini juga telah dilakukan

pengembangan usaha dengan metode Gerakan Rok Suboer yaitu Bazar Rok

Suboer pada acara Semnas Kesehatan Masyarakat dan workshop kewirausahaan,

Rok Suboer on the campus di kampus Unlam Banjarbaru , dan Rok Suboer go to

school di TK RSBI Martapura. Sedangkan pada bulan 5 tim lebih memfokuskan

dalam pembuatan laporan akhir dan persiapan Monev.

0

50 40

110

0

49.1 49.7

153.15

0

95.9

50.3

117.35

0

145

100

270.5

Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4

Progres Usaha Rok Suboer Jumlah Produk Keuntungan (Ribu Rupiah)

Biaya Produksi (Ribu Rupiah) penjualan (Ribu Rupiah)

Page 14: PKMK 11 Unlam Ade Rok Suboer Sebagai

Pada proses produksinya ditemukan beberapa hambatan, tetapi dapat

diselesaikan dengan baik oleh anggota tim. Adapun hambatan tersebut berupa

permasalahan tidak adanya publikasi nota-nota pembelian, waktu pengerjaan yang

kurang, kurang terbiasanya anggota tim untuk memanajemen waktunya untuk

berbisnis, dan Ketersediaan modal awal yang masih terbatas. Untuk mengatasi hal

ini tim melakukan pencatatan secara mandiri dengan menjunjung tinggi integritas

antar anggota tim, membuat adonan setiap 3 hari sekali di waktu sore,

meningkatkan motivasi dan komitmen kerja seperti menargetkan hingga lolos

pimnas dan menggunakan modal pribadi serta memberdayagunakan peralatan

yang ada.

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Usaha health industry Rok Suboer ini telah berjalan sesuai perencanaan

awal meski dengan keuntungan dan jumlah produk yang masih dibawah harapan.

Namun, poin positif dari perkembangan Rok Suboer selama beberapa bulan ini

adalah usaha ini berhasil menumbuhkan jiwa kewirausahaan anggota tim dalam

hal pengalaman manajemen bisnis olahan makanan, munculnya inovasi baru

dalam mengolah tahu dan tempe menjadi olahan yang unik dan berwawasan

kesehatan dengan bercirikan icon Kalimantan Selatan di tengah masyarakat.

Selain itu, respon positif produk-produk Rok Suboer di kalangan konsumen

khususnya mahasiswa, efisiensi biaya produksi yang mencapai 60% dari bulan

pertama, serta tingkat keuntungan yang didapatkan mencapai 50% dari hasil

penjualan ini apabila dipertahankan dan ditingkatkan lagi tentunya akan

menjadikan usaha Rok Suboer memiliki prospek yang menjanjikan. Penerimaan

positif dari konsumen dan keunikan dari health industry ini dapat menjadi

kekuatan khusus untuk pengembangan usaha dalam membangun femilis (kafe

minimalis) Rok Suboer untuk kedepannya.

Saran

Secara umum, program PKM Kewirausahaan ini sangat bermanfaat dalam

meningkatkan kreativitas, pengalaman, dan penghasilan tambahan bagi

mahasiswa. Kedepannya, disarankan kepada perguruan tinggi untuk mendukung

mahasiswanya dalam mengikuti program PKM ini seperti mengadakan pelatihan

penulisan dan pelatihan kewirausahaan bagi mahasiswa yang lolos didanai DIKTI.

Hal ini dikarenakan kebanyakan mahasiswa yang lolos masih belum memiliki

pengalaman dalam membangun dan menjalankan usaha kewirausahaan. Selain itu

diharapkan juga agar pencairan modal awal dari DIKTI tidak terlalu lama,

sehingga mahasiswa dapat segera mungkin memulai usahanya.

Page 15: PKMK 11 Unlam Ade Rok Suboer Sebagai

LAMPIRAN

Gambar 1. Proses pembuatan salah satu produk Rok Suboer

Gambar 2. Kemasan eksklusif dan ekonomis produk Rok Suboer

Gambar 3. Logo, wawasan kesehatan dan promosi pada produk Rok Suboer

Gambar 4. Grand opening dan penjualan perdana Rok Suboer

Gambar 5. Gerakan Rok Suboer (Bazar, dan on the campus)