laporan pengabdian masyarakateprints.ulm.ac.id/5195/1/pengabdian ramadhan arifin full.pdfcabang...

29
LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT LATIHAN FISIK ATLET KEMPO PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Oleh : Ramadhan Arifin, S.Pd., M.Pd PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 2018

Upload: others

Post on 29-Dec-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKATeprints.ulm.ac.id/5195/1/PENGABDIAN RAMADHAN ARIFIN FULL.pdfCabang olahraga beladiri lain yang juga populer adalah Kempo. Di UKM Universitas Hasanuddin,

LAPORAN

PENGABDIAN MASYARAKAT

LATIHAN FISIK ATLET KEMPO PROVINSI

KALIMANTAN SELATAN

Oleh :

Ramadhan Arifin, S.Pd., M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI

JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

2018

Page 2: LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKATeprints.ulm.ac.id/5195/1/PENGABDIAN RAMADHAN ARIFIN FULL.pdfCabang olahraga beladiri lain yang juga populer adalah Kempo. Di UKM Universitas Hasanuddin,
Page 3: LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKATeprints.ulm.ac.id/5195/1/PENGABDIAN RAMADHAN ARIFIN FULL.pdfCabang olahraga beladiri lain yang juga populer adalah Kempo. Di UKM Universitas Hasanuddin,

iii

KATA PENGANTAR

Puji suyukur kehadirat Allah Subhanahu Wataala kaerana dengan

limpahanNya jualah kami dapat melaporkan hasil pengabdian masyarakat ini

dengan tema “Latihan Fisik Atlet Kempo Provinsi Kalimantan Selatan”.

Proposal ini disusun sebagai bukti pelaksanaan kegiatan msyarakat oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat

Banjarmasin.

Banjarbaru, November 2018

Peneliti

Page 4: LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKATeprints.ulm.ac.id/5195/1/PENGABDIAN RAMADHAN ARIFIN FULL.pdfCabang olahraga beladiri lain yang juga populer adalah Kempo. Di UKM Universitas Hasanuddin,

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ ii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................ 1

B. Tinjauan Pustaka ............................................................................. 3

BAB II TARGET DAN TUJUAN

A. Target .............................................................................................. 16

B. Tujuan .............................................................................................. 16

BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Metode ............................................................................................. 17

B. Peserta ............................................................................................ 17

C. Pendanaan ........................................................................................ 17

BAB IV JADWAL DAN PROGRAM LATIHAN ...................................... 18

A. Jadwal Pelaksanaan ......................................................................... 18

B. Program Latihan .............................................................................. 18

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 19

A. Kesimpulan ...................................................................................... 19

B. Saran ................................................................................................ 19

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 20

LAMPIRAN .................................................................................................... 21

Page 5: LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKATeprints.ulm.ac.id/5195/1/PENGABDIAN RAMADHAN ARIFIN FULL.pdfCabang olahraga beladiri lain yang juga populer adalah Kempo. Di UKM Universitas Hasanuddin,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Olahraga beladiri adalah olahraga yang menggunakan kontak fisik baik itu

memukul, menendang, membanting. Olahraga ini sangat populer tidak saja di

kalangan anak muda tapi juga orang tua, olahraga ini banyak digemari. Cabang

olahraga tersebut pada dasarnya mempunyai agresivitas yang tinggi. Selain

mengajarkan kuat fisik dan pandai bertarung, beladiri juga mengajarkan sikap

mental. Sikap mental tersebut antara lain pengendalian diri, berani disiplin, dan

cenderung memiliki sifat agresif yang tinggi. (Fahmi, 2014

Sikap, kebiasaan, dan kegemaran berolahraga memang sejak dahulu

kala telah dimiliki oleh bangsa Indonesia, terutama olahraga yang bersifat

kependekaran seperti beladiri. Beraneka ragam aliran bela diri tumbuh dengan

amat suburnya dikalangan masyarakat Indonesia. Anggoro (2011)

dalam bukunya yang berjudul Top 10 di Dunia olahraga mengatakan, olahraga

beladiri pada awalnya dikembangkan sebagai alat pertahanan diri meliputi

kekuatan mental dan fisik dan telah dilakukan oleh jutaan orang di dunia.

Meskipun mayoritas olahraga beladiri berasal dari Asia, mereka sangat populer

di seluruh dunia.

Salah satu cabang olahraga beladiri yang populer dan memiliki peminat

cukup tinggi adalah karate. Cabang olahraga ini berasal dari jepang, dan di

Indonesia dikenal sejak tahun 1963 dan didemonstrasikan oleh mahasiswa-

Page 6: LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKATeprints.ulm.ac.id/5195/1/PENGABDIAN RAMADHAN ARIFIN FULL.pdfCabang olahraga beladiri lain yang juga populer adalah Kempo. Di UKM Universitas Hasanuddin,

2

mahasiswa Indonesia yang baru pulang dari jepang. Peminat cabang beladiri ini

dari semua kalangan, baik dari usia muda sampai usia tua. Bahkan ada bebrapa

sekolah yang menerapkan cabang olahraga karate pada ekstrakulikuler. (Fahmi,

2014).

Cabang olahraga beladiri lain yang juga populer adalah Kempo. Di UKM

Universitas Hasanuddin, Kempo merupakan salah satu beladiri yang membuka

ekstrakulikuler di beberapa Fakultas. Menurut ketua UKM Kempo periode 2016,

Fikri, bahwa latihan keras dan disiplin adalah kunci seorang atlet untuk meraih

prestasi yang gemilang. Untuk itu dibutuhkan latihan yang baik salah satunya

adalah latihan kardiovaskular demi menunjang prestasi para atlet.

Dalam pertarungan atlet kempo harus memiliki kardiovaskular endurance

yang baik, seperti yang disampaikan Paulus Levianus Pasurney (2001)

bahwasanya “cabang-cabang olahraga yang membutuhkan endurance aerob dan

aneorob yaitu judo, karate, teakwondo dan yang sejenis”. Pernyataan tersebut

menegaskan bahwasanya olahraga beladiri membutuhkan kardiovaskular

endurance. Karena di dalam pertandingan atlet akan senantiasa bergerak untuk

menendang (menyerang), membalas (Counter) lawan (Harsono. 1999).

Olahraga kardio merupakan olahraga jenis aerobik yang memerlukan

oksigen. Dengan latihan ini, jantung yang terlatih akan meningkatkan asupan

distribusi oksigen lebih maksimal. Asupan dan distribusi oksigen maksimal lalu

meningkatkan kesehatan sel-sel darah secara keseluruhan dan meningkatkan

pembakaran kalori (Santoso, 2010). Aspek latihan merupakan salah satu yang

menentukan pencapaian prestasi atlet dalam olahraga, seperti latihan kondisi fisik

Page 7: LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKATeprints.ulm.ac.id/5195/1/PENGABDIAN RAMADHAN ARIFIN FULL.pdfCabang olahraga beladiri lain yang juga populer adalah Kempo. Di UKM Universitas Hasanuddin,

3

untuk mempertahankan fisik menghadapi stres fisik dalam latihan dan

pertandingan. Latihan kondisi fisik harus mengacu kepada suatu program latihan

yang dilakukan secara sistematis, berencana, dan progresif yang tujuannya ialah

untuk meningkatkan kemampuan fungsional dari seluruh sistem tubuh agar

demikian prestasi atlet akan meningkat (Santoso, 2010).

Tahir (2012), mengungkapkan dalam teorinya bahwa pecapaian prestasi

optimal dalam bidang olahraga merupakan upaya yang kompleks karena

dipengaruhi banyak faktor. Tersedianya energi yang cukup merupakan salah satu

faktor penting yang menentukan keberhasilan seseorang atlet dalam mencapai

prestasi puncak. Kenaikan kebutuhan energi memberikan penekanan pada

kemampuan tubuh untuk menyediakan oksigen dan bahan bakar yang diperlukan

oleh otot. Salah satu parameter yang dipakai untuk mengatur kapasitas

fungsional sel adalah volume oksigen maksimal atau biasa disebut VO2 maks.

VO2 maks dibutuhkan oleh hampir semua cabang olahraga yang memerlukan

daya tahan kadiovaskular seperti kempo.

B. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian Kondisi Fisik

Latihan kondisi fisik adalah proses memperkembangkan kemampuan

aktivitas gerak jasmani yang dilakukan secara sistematik dan ditingkatkan secara

progresif untuk mempertahankan atau meningkatkan derajat kebugaran jasmani

agar tercapai kemampuan kerja fisik yang optimal. Tujuan utamanya adalah

untuk meningkatkan potensi fungsional atlet dan mengembangkan kemampuan

Page 8: LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKATeprints.ulm.ac.id/5195/1/PENGABDIAN RAMADHAN ARIFIN FULL.pdfCabang olahraga beladiri lain yang juga populer adalah Kempo. Di UKM Universitas Hasanuddin,

4

biomotor ke derajat yang paling tinggi. Kondisi fisik merupakan unsur yang

sangat penting hampir diseluruh cabang olahraga. Oleh karena itu latihan kondisi

fisik perlu mendapat perhatian yang serius direncanakan dengan matang dan

sistematis sehingga tingkat kesegaran jasmani dan kemampuan fungsional alat-

alat tubuh lebih baik.

2. Latihan kondisi fisik

a. Kekuatan (Strength)

Strength adalah kemampuan otot untuk membangkitkan tegangan tehadap suatu

tahanan (Harsono:1988). Selanjutnya menurut Thomas (1992), yang dimaksud

dengan kekuatan adalam kemampuan untuk mengeluarkan tenaga secara

maksimal dalam suatu usaha. Hal ini dapat diukur dengan satu repetisi usaha

maksimum atau "1RM". Kekuatan merupakan komponen yang paling mendasar

dan sangt penting dalam olahraga. Karena kekuatan merupakan daya penggerak

setiap aktivitas fisik, berperan untuk mencegah cedera, dan merupakan komponen

dasar bagi komponen kondisi fisik lainnya.

Meskipun banyak aktivitas olahraga lebih memerlukan agilitas, speed,

keseimbangan koordinasi dan sebagainya, tetapi faktor tersebut harus

dikombinasikan dengan kekuatan agar diperoleh hasil yang baik. Jadi kekuatan

merupakan basis bagi komponen kondisi fisik lainnya. Berapa banyak kekuatan

dibutuhkan oleh seseorang dalam suatu cabang olahraga ? hal itu tidak ada

jawaban yang jelas. Karena setiap atlet dan cbang olahraga memiliki kekhasan

masing-masingyang berbeda. Tetapi yang pasti bahwa atlet bulutangkis harus

memiliki kekuatan untuk melakukan aktivitas olahraganya secara efisien.

Page 9: LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKATeprints.ulm.ac.id/5195/1/PENGABDIAN RAMADHAN ARIFIN FULL.pdfCabang olahraga beladiri lain yang juga populer adalah Kempo. Di UKM Universitas Hasanuddin,

5

Latihan-latihan untuk mengembangkan kekuatan diantaranya adalah latihan tahan.

Menurut type kontraksi ototnya latihan tahanan dapat dibedakan yaitu latihan

kontraksi isometris, kontraksi isotonis, dan kombinasi kedua kontraksi tersebut

yaitu isokinetis.

Dalam latihan kontraksi isotonis akan nampak adanya gerakan dari

anggota tubuh. Hal ini terjadi karena ada gerakan memendek dan memanjangnya

otot, sehingga terdapat perubahan dalam panjang otot. Kontraksi ini disebut juga

kontraksi dinamis. Latihan kontraksi isokinetis merupakan kombinasi dari

isometrik dan isotonis yaitu dilakukan melalui alat-alat tertentu yang diatur

sedemikian rupa sehingga jika latihan diawali dengan isometrik kemudian setelah

beberapa detik terjadi kontraksi isotonis. Misalnya seseorang berusaha mendorong

mobil yang direm, maka mobil tersebut tidak dapat bergerak setelah beberapa

detik remnya dilepas maka mobil bergerak dan terjadilah kontraksi isotonis.

b. Daya Tahan

Yang dimaksud dengan daya tahan dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu

daya tahan otot atau muscle endurance dan daya tahan cardio respiratori. Yang

dimaksud dengan daya tahan otot (muscle endurance) yaitu kemampuan otot

untuk melakukan kontraksi atau bekerja dalam waktu yang relatif lama.

Sedangkan yang dimaksud dengan daya tahan cardiorespiratori atau daya tahan

peredaran darah dan pernafasan adalah keadaan atau kondisi tubuh yang mampu

untuk bekerja dalam waktu yang lama, tanpa mengalami kelelahan yang

berlebihan setelah menyelesaikan pekerjaan tersebut. Daya tahan sirkulasi

repiratori biasanya disebut juga cardio vasculer endurance. Oleh karena itu untuk

Page 10: LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKATeprints.ulm.ac.id/5195/1/PENGABDIAN RAMADHAN ARIFIN FULL.pdfCabang olahraga beladiri lain yang juga populer adalah Kempo. Di UKM Universitas Hasanuddin,

6

melatih komponen daya tahan otot dan daya tahan respiratori sedikit berbeda.

Untuk meningkatkan daya tahan respiratori diperlukan beberapa bentuk latihan

dalam waktu yang relatig lama. Daya tahan otot dan respiratori adalah sistem

kerja pada tingkat aerobik yaitu pemasukan (supply) oksigen masih cukup untuk

memenuhi kebutuhan pekerjaan yang dilakukan oleh otot.

Latihan untuk meningkatkan daya tahan diantaranya adalah ; fartlek,

interval training, dan cross country.

a). Fartlek

Disebut juga speed play, yaitu suatu sistem latihan endurance yang maksudnya

adalah untuk membangun, mengembalikan, atau memelihara kondisi tubuh

seseorang. Diciptakan oleh Gosta Holmer dari Swedia. Fartlek merupakan salah

satu bentuk latihan yang sangat baik untuk mengembangkan daya tahan hampir

pada semua cabang olahraga, terutama cabang olahraga yang memerlukan daya

tahan. Menururt penciptanya, fartlek dilakukan dialam terbuka yang ada bukit-

bukit, belukar, tanah rumpt, tanah lembek dan sebagainya. Maksudnya adalah

bahwa fartlek tersebut bukan dilakukan pada jalan raya atau trek yang

pemandangannya membosankan. Dalam melakukan fartlek, atlet atlet dapat

menentukan sendiri intensitas dan lamanya latihan tergantung kepada kondisi atlet

yang bersangkutan pada saat itu.

Olah karena itu, atlet bebas untuk bermain-main dengan kecepatannya

sendiri serta bebas membuat variasi kecepatan, jarak, dan rute yang akan

dilaluinya. Sebaiknya latihan fartlek dilakukan pada awal-awal musim latihan

jauh sebelum masa pertandingan atau preseason. Tetapi ada pula beberapa pelatih

Page 11: LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKATeprints.ulm.ac.id/5195/1/PENGABDIAN RAMADHAN ARIFIN FULL.pdfCabang olahraga beladiri lain yang juga populer adalah Kempo. Di UKM Universitas Hasanuddin,

7

yang memberikan latihan fartlek ini pada musim-musim peningkatan juara atau

menjelang pertandingan sebagai variasi latihan guna menghindari kejenuhan

dalam menghadapi latihan yang relatif padat.

b. Interval Training

Interval training adalah latihan atau sistem latihan yang diselingi interval-

interval berupa masa istirahat. Jadi dalam pelaksanaannya adalah ; istirahat -

latihan -istirahat - latihan - istirahat dan seterusnya. Interval trainingmerupakan

cara latihanyang penting untuk dimasukan ke dalam program latihan keseluruhan.

Banyak pelatih menganjurkan menggunakan interval training untuk melaksanakan

latihan karena hasilnya sangat positif untuk mengembangkan daya tahan

keseluruhan maupun stamina atlet. Bentuk latihan interval dapat berupa latihan

lari (interval running) atau renang (internal swimming) dapat pula dilakukan

dalam program weight training maupun circuit training. Latihan interval dapat

dilakukan dalam semua cabang olahraga yang membutuhkan daya tahan dan

stamina, seperti atletik, basket ball, renang, voli, sepakbola, bulutangkis dan

sebagainya. Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam internal training,

yaitu;

a). intensitas/beban latihan

b). lamanya latihan

c.) repetisi/ulangan latihan, dan

d). recovery internal (masa istirahat diantara latihan)

Beban latihan dapat diterjemahkan kedalam tempo, kecepatan dan beratnya

beban. Sedangkan lamanya latihan dapat dilihat dari jarak tempuh atau waktu,

Page 12: LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKATeprints.ulm.ac.id/5195/1/PENGABDIAN RAMADHAN ARIFIN FULL.pdfCabang olahraga beladiri lain yang juga populer adalah Kempo. Di UKM Universitas Hasanuddin,

8

Repetisi dapat ditinjau dari ulangan latihan yang harus dilakukan; kemudian masa

istirahat adalah masa berhenti melakukan latihan/istirahat diantara latihan-latihan

tersebut.

Contoh interval training untuk endurance yang dilakukan dalam lari (interval

running):

Jarak lari : 400 meter

Tempo lari : 75 detik

Repetisi : 12 kali

Istirahat : 3 5 menit

Bentuk latihan interval ini harus disesuaikan dengan kemampuan atlet yang

bersangkutan.

3. Fleksibilitas (kelentukan)

Kelentukan atau fleksibilitas adalah kemampuan melakukan gerakan

persendian seluas-luasnya dan keelastisan otot-otot disekitar persendian. Menurut

Harsono (1988) yang dimaksud dengan kelentukan atau fleksibilitas adalah

"kemampuan untuk melakukan gerak dalam ruang gerak sendi. Kecuali oleh

ruang gerak sendi, kelentukan juga ditentukan oleh elastisitas otot-otot, tendon,

dan ligamen. Fleksibilitas sangat penting dalam hampir seluruh cabang olahraga.

Terutama dalam cabang olahraga yang membutuhkan dan menuntut gerakan

persendian seperti senam, beberapa nomor atletik, dan hampir seluruh cabang

olahraga permainan. Untuk mengembangkan fleksibilitas dapat dilakukan melalui

latihan-latihan peregangan otot dan memperluas ruang gerak sendi-sendi. Untuk

itu dapat dilakukan dengan beberapa bentuk latihan peregangan, antara lain;

Page 13: LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKATeprints.ulm.ac.id/5195/1/PENGABDIAN RAMADHAN ARIFIN FULL.pdfCabang olahraga beladiri lain yang juga populer adalah Kempo. Di UKM Universitas Hasanuddin,

9

peregangan statis, peregangan dinamis, peregangan pasif, dan peregangan

kontraksi - rileksasi. Yang dimaksud dengan peregangan statis, peregangan

dinamis, peregangan pasif, dan peregangan kontraksi - rileksasi. Yang dumaksud

dengan peregangan statis adalah latihan-latihan peregangan yang mengambil

sikap sedemikian rupa sehingga meregangkan kelompok otot tertentu, selanjutnya

dipertahankan selama beberapa detik. Sedangkan peregangan dinamis dilakukan

dengan cara menggerak-gerekan anggota tubuh secara berirama dengan gerakan-

gerakan memutar dan memperluas ruang sendi secara beraturan, dengan harapan

dapat mengembangkan secara progresif ruang gerak sendi-sendi. Peregangan pasif

adalah bentuk latihan peregangan untuk memperluas ruang sendi dengan cara

dibantu oleh orang lain.

Dalam melakukan latihan peregangan pasif, pelaku menekuk kelompok

otot tertentu (persendian), kemudian dibantu temannya meregangkan otot tersebut

secara perlahan-lahan sampai titik fleksibilitas maksimal dan dipertahankan

beberapa detik misalnya 12 detik, selanjutnya dikembalikan secara perlahan pula.

4. Kecepatan (speed)

Yang dimaksud dengan kecepatan dalam olahraga adalam sebagai gerak

laju yang dihasilkan oleh kontraksi otot. Menurut Gallahue (1982: 282), "Speed is

the ability to cover a short distance in as short a period of time as possible. Speed

is influenced by reaction time". Jadi kecepatan adalah kemampuan untuk

menempuh jarak tertentu dalam waktu yang sangat cepat/pendek, dan kecepatan

dipengaruhi oleh waktu reaksi. Waktu reaksi adalah waktu yang dibutuhkan antara

mulai adanya rangsang sampai terjadinya gerakan. Menururt Harsono (1988),

Page 14: LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKATeprints.ulm.ac.id/5195/1/PENGABDIAN RAMADHAN ARIFIN FULL.pdfCabang olahraga beladiri lain yang juga populer adalah Kempo. Di UKM Universitas Hasanuddin,

10

kecepatan adalah kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan yang sejenis

secara berturut-turut dalam waktu yang sesingkat-singkatnya, atau kemampuan

untuk menempuh suatu jarak dalam waktu sesingkat-singkatnya. Dalam

permainan bulutangkis kecepatan gerak sangat dibutuhkan, mulai dari datangnya

shuttle cock ke arah tertentu, kemudian pemain bergerak dengan cepat untuk

menguasai shutle cock dan berusaha mengembalikannya ke lapangan lawan ke

tempat yang sulit dijangkau lawan. Komponen kecepatan bergantung kepada

beberapa komponen lain yang mempengaruhinya, yaitu; kekuatan, fleksibilitas,

dan waktu reaksi. Menururt Harsono (1988), "Jadi kalau berlatih untuk

mengembangkan kecepatan, atlet harus pula dilatih kekuatan, fleksibilitas, dan

kecepatan reaksinya, dan tidak hanya semata-mata berlatih kecepatan saja."

Latihan untuk kecepatan gerak dalam olahraga bulutangkis salah satunya

adalah dengan cara melakukan gerakan secepat-cepatnya. Contohnya memukul

shuttle cock yang berulang-ulang dengan waktu yang cepat atau dengan berlari

secepat-capatnya.

3. Efek Dari Latihan

Terdapat sejumlah perbedaan yang muncul antara atlit yang terlatih dan

sekelompok orang yang kurang aktif atau tidak terlatih. Para atlit yang terlatih

memiliki level kapasitas kerja yang tinggi dibandingkan dengan sekelompok

orang yang tidak terlatih. Perbedaan yang muncul adalah perubahan pada sistem

kardiovaskuler, perubahan pada sistem respirasi, dan perubahan pada sistem

metabolik.

Page 15: LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKATeprints.ulm.ac.id/5195/1/PENGABDIAN RAMADHAN ARIFIN FULL.pdfCabang olahraga beladiri lain yang juga populer adalah Kempo. Di UKM Universitas Hasanuddin,

11

a. Perubahan pada Sistem Kardiovaskuler

1. Perubahan yang terjadi saat istirahat

Perubahan yang terjadi adalah denyut nadi istirahat pada atlit yang terlatih akan

mengalami penurunan karena:

1) Terjadi penurunan impuls simpatetik yang disertai dengan penurunan level

Norefinefrin dan efinefrin.

2) Terjadi penurunan denyut nadi arteri yang bersifat sekunder terhadap

perubahan biokimia dalam otot dan level asitilkolin, norefinefrin dan efinefrin di

dalam atrium.

3) Terjadi suatu peningkatan tonus parasimpatetik yang bersifat sekunder

terhadap penurunan tonus simpatetik.

Disamping itu perubahan lain yang terjadi adalah penurunan tekanan darah. Hal

ini disebabkan karena :

1) Adanya penurunan tahanan periper vaskular.

2) Adanya penurunan yang sangat besar pada tekanan darah sistolik

Selain hal tersebut diatas perubahan lain yang terjadi adalah peningkatan volume

darah dan hemoglobin yang memfasilitasi kapasistas pengiriman oksigen dalam

sistem kardiovaskuler.

4. Perubahan yang terjadi saat latihan

Perubahan yang terjadi saat latihan berkaitan dengan peningkatan

stroke volume, cardiac output, kebutuhan oksigen oleh otot yang bekerja,

penurunan aliran darah per kilogram pada otot yang bekerja dan penurunan

komsumsi oksigen miocardiac. Peningkatan stroke volume terjadi karena :

Page 16: LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKATeprints.ulm.ac.id/5195/1/PENGABDIAN RAMADHAN ARIFIN FULL.pdfCabang olahraga beladiri lain yang juga populer adalah Kempo. Di UKM Universitas Hasanuddin,

12

1) Adanya peningkatan kontraksi miocardiac

2) Adanya peningkatan volume ventrikular.

Peningkatan cardiac output umumnya merupakan hasil dari peningkatan stroke

volume. Besarnya perubahan pada cardiac output secara langsung berkaitan

dengan peningkatan stroke volume dan besarnya penurunan denyut nadi

istirahat.

Perubahan lain yang terjadi adalah peningkatan VO2 Maks. umumnya

para atlit yang terlatih memiliki level VO2 Maks yang tinggi. Hal ini berkaitan

dengan peningkatan cardiac output sehingga terjadi peningkatan pengiriman

oksigen ke otot-otot yang bekerja. Sedangkan otot mengalami peningkatan

kemampuan menyerap oksigen yang cepat dari darah sehingga terjadi

peningkatan penggunaan oksigen dalam otot.

b. Perubahan pada Sistem Respirasi

1. Perubahan saat istirahat

Perubahan yang terjadi adalah volume paru menjadi lebih besar karena

adanya perbaikan fungsi pulmonal tanpa adanya perubahan tidal volume. Adanya

perbaikan fungsi pulmonal dapat menghasilkan kapasitas difusi yang lebih besar

karena adanya peningkatan volume paru dan peningkatan area permukaan kapiler

alviolar.

2. Perubahan saat latihan

Kapasitas difusi yang besar dapat meningkatkan ventilasi pulmonal

maximal per menit dan peningkatan efisiensi ventilatori. Jumlah udara ventilasi

Page 17: LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKATeprints.ulm.ac.id/5195/1/PENGABDIAN RAMADHAN ARIFIN FULL.pdfCabang olahraga beladiri lain yang juga populer adalah Kempo. Di UKM Universitas Hasanuddin,

13

yang rendah pada komsumsi oksigen yang sama tidak menyebabkan perubahan

pada kapasitas difusi maximum.

c. Perubahan pada sistem metabolik

1. Perubahan saat istirahat

Perubahan yang terjadi adalah otot nampak hypertropi dan terjadi

peningkatan kepadatan kapiler. Pada otot juga terjadi peningkatan jumlah dan

ukuran mitokondria sehingga dapat meningkatkan kapasitas otot untuk

membangkitkan ATP secara aerobik. Selain itu terjadi peningkatan konsentrasi

mioglobin dalam otot yang dapat meningkatkan kecepatan transportasi oksigen

dan kecepatan difusi oksigen pada mitokondria

2. Perubahan saat latihan

Perubahan yang terjadi adalah penurunan kecepatan deplesi glikogen otot

pada level kerja sub maximal. Hal ini disebabkan karena :

a. Peningkatan Kapasitas memobilisasi dan mengoksidasi lemak.

b. Peningkatan mobilisasi lemak dan enzim-enzim metabolik

Disamping itu terjadi penurunan level asam laktat di dalam darah,

berkurangnya fosfokreatin dan ATP dalam otot skeletal. Hal ini akan diikuti oleh

peningkatan kemampuan untuk mengoksidasi karbohidrat karena :

1. Meningkatnya potensial oksidatif didalam mitokondria.

2. Peningkatan simpanan glikogen didalam otot

3. Kardiovaskular Endurance

Menurut Sajoto (1988) daya tahan umum atau cardiorespiratory endurance

adalah kemampuan seseorang dalam mempergunakan sistem jantung, pernafasan

Page 18: LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKATeprints.ulm.ac.id/5195/1/PENGABDIAN RAMADHAN ARIFIN FULL.pdfCabang olahraga beladiri lain yang juga populer adalah Kempo. Di UKM Universitas Hasanuddin,

14

dan peredaran darahnya, secara efektif dalam menjalankan kerja terus

menerus.Yang melibatkan kontraksi sejumlah otot-otot besar, dengan intensitas

tinggi dengan waktu yang cukup lama.

Daya tahan Cardiovaskuler-respiratory atau daya tahan jantung paru

menurut Harsini (1988) adalah keadaan atau kondisi tubuh yang mampu untuk

bekerja untuk waktu yang lama, tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan

setelah menyelesaikan perkerjaan tersebut. Oleh karena batasan endurance adalah

seperti yang diuraikan di atas, yakni kemampuan untuk bekerja atau berlatih

dalam waktu yang lama. Maka latihan-latihan untuk mengembangkan komponan

endurance haruslah sesuai dengan batasan-batasan tersebut, yaitu latihan skipping.

Endurance tubuh merupakan kemampuan seseorang melakukan latihan dinamik

pada beberapa group otot besar seperti berjalan, berenang, dan atau bersepeda

dalam jangka waktu yang lama. Daya tahan tubuh menuntut adanya daya tahan

jantung paru sehingga dibutuhkan kemampuan tubuh untuk beraktivitas atau

bekerja tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Perbaikan endurance tubuh

selalu dihasilkan oleh aerobik training seperti jogging, berenang, berlari atau

bersepeda. Beberapa adaptasi dapat terjadi dalam otot dan dapat melibatkan

sistem energi. Perubahan lainnya yang dapat terjadi adalah perubahan pada sistem

kardiovaskular, perbaikan sirkulasi ke otot dan di dalam otot. Menurut Halim

Nur Ikhsan (2011), faktor-faktor yang mempengaruhi diantaranya:

a. Genetik

Kardiovaskular endurance dipengaruhi oleh faktor genetik yakni sifat-sifat

spesifik yang ada dalm tubuh seseorang dari sejak lahir.

Page 19: LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKATeprints.ulm.ac.id/5195/1/PENGABDIAN RAMADHAN ARIFIN FULL.pdfCabang olahraga beladiri lain yang juga populer adalah Kempo. Di UKM Universitas Hasanuddin,

15

b. Umur

Pada kardiovaskular endurance ditemukan, sejak usia anak- anak sampai

sekitar umur 20 tahun, kardiovaskular endurance meningkat maksimaldi usia 20-

30 tahun. Endurance tersebut akan makin menurun sejalan dengan bertambahnya

usia namun penurunan ini dapt berkurang bila seseorang rajin berolahraga sejak

dini.

c. Jenis Kelamin

Kesegaran jasmani antara pria dan wanita berbeda karena adanya

perbedaan ukuran tubuh yang terjadi selama masa pubertas. Kardiovaskular

endurance pada usia anak-anak antara pria dan wanita tidak berbeda namun

setelah masa pubertas terdapat perbedaan karena wanita memiliki jaringan lemak

lebih banyak dan kadar hemoglobin lebih rendah dibanding dengan pria.

d. Kegiatan fisik

Kegiatan fisik sangat mempengaruhi semua kompenen kesegaran jasmani,

latihan yang bersifat aerobik yang dilakukan secara teratur akan meningkatkan

kardiovaskular endurance dan dapat mengurangi lemak tubuh. Dengan latihan

olahraga yang baik dan benar berartiorgan tubuh dipacu untuk menjalankan

fungsinya sehingga mampu beradaptasi terhadap semua pembebanan yang

diberikan.

Page 20: LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKATeprints.ulm.ac.id/5195/1/PENGABDIAN RAMADHAN ARIFIN FULL.pdfCabang olahraga beladiri lain yang juga populer adalah Kempo. Di UKM Universitas Hasanuddin,

16

BAB II

TARGET DAN TUJUAN

A. Target

Target dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah membantu

meningkatkan kondisi fisik atlet Kempo untuk bertanding pada kejuaraan

nasional.

B. Tujuan

Dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini tujuan yang dicapai adalah

sebagai dasar untuk menjadi pemain sepakbola. Adapun beberapa tujuan

dalam pembekalan pelatihan ini:

1. Atlet memiliki kondisi fisik yang prima saat bertanding

2. Meraih juara saat bertanding

Page 21: LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKATeprints.ulm.ac.id/5195/1/PENGABDIAN RAMADHAN ARIFIN FULL.pdfCabang olahraga beladiri lain yang juga populer adalah Kempo. Di UKM Universitas Hasanuddin,

17

BAB III

METODE PELAKSANAAN

A. Metode

Metode yang akan digunakan dalam program ini adalah memberikan latihan

kepada atlet Kempo Provinsi Kalimantan Selatan.

B. Peserta

Peserta pengabdian masyarakat ini adalah atlet kempo wanita provinsi

Kalimantan Selatan.

C. Pendanaan

Pendanaan dalam kegiatan ini menggunakan biaya mandiri dari pelaksana

sendiri.

Page 22: LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKATeprints.ulm.ac.id/5195/1/PENGABDIAN RAMADHAN ARIFIN FULL.pdfCabang olahraga beladiri lain yang juga populer adalah Kempo. Di UKM Universitas Hasanuddin,

18

BAB IV

JADWAL DAN PROGRAM LATIHAN

A. Jadwal Kegiatan

Berikut jadwal kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal Juli sampai bulan

September 2018.

Jadwal latihan pada:

- Pagi : 07.00 – 08.30 (senin – sabtu)

- Sore : 16.00-18.00 (senin- sabtu)

Latihan fisik dilaksanakan

- Senin s/d Jumat 07.00 – 08.30

B. Bentuk latihan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

100 1

VOLUME 90 2

INTENSITAS 80 3

PEAKING 70 4

60 5

50

FISIK 40

TEKNIK 30

TAKTIK 20

PSIKOLOGIS 10

0

STRENGTH

TRAINING PHASE

MAXIMUM CONVERSION

SPECIFIC SPEED A & RSPEED

ENDURANCE AEROBIC AEROBIC & ANAEROBIC SPECIFIC ENDURANCE

NUTRITION

MACRO CYCLE

PSYCHOLOGY

TECHNIC BASIC TRAINING SPECIFIC TRAINING

GOAL SETTING STRESS MANAGEMENT

3

MICRO CYCLE

PEAKING INDEX 5 4 5 4

TESTING DATES

MEDIC CONTROL

CAMP

PEA

KIN

G

RELAX

DIET BALANCE HIGH PROTEIN

PERS. UMUM PERSIAPAN KHUSUS

AA

AEROB AEROBIC & ANAEROBIC

1 2 3 4 5 6

MODELING

Page 23: LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKATeprints.ulm.ac.id/5195/1/PENGABDIAN RAMADHAN ARIFIN FULL.pdfCabang olahraga beladiri lain yang juga populer adalah Kempo. Di UKM Universitas Hasanuddin,

19

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari kegiatan pelatihan kondisi fisik

ini sebagai berikut:

1. Meningkatkan Kondisi Fisik Atlet

2. Meraih Juara pada pertandingan Kempo di Nasional

B. Saran

Hal yang dapat disarankan dari hasil kegiatan ini sebagai berikut:

1. Pemberian pengetahuan tentang latihan perlu dioptimalkan terutama kepada

para atlet.

2. Perlunya Nutrisi yang baik untuk menunjang fisik saat latihan

3. Istirahat yang cukup

Page 24: LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKATeprints.ulm.ac.id/5195/1/PENGABDIAN RAMADHAN ARIFIN FULL.pdfCabang olahraga beladiri lain yang juga populer adalah Kempo. Di UKM Universitas Hasanuddin,

20

DAFTAR PUSTAKA

Astrand P.O., and K. Rodahl. 1986. Textbook of Work Physiology. 3rd ed. New

York : McGraw-Hill Book Company

Anggoro, Dwi. 2011. Melatih Diri Olahraga Untuk Kebugaran . Jakarta: Sentosa

Budiawanto, S. 2004.Pengetahuan dasar melatih olahraga. Malang: Depdiknas

universitas negri malang.

Bompa. T.O. 1994. Theory and Metodologi of Training. The Key to Athletic

Peformance, 3th Edition. Dubuque IOWA: Kendalhunt Publishing

Company

Guyton A.C. 2000. Text Book of Medical Physiology. 10th. Ed. USA. W.B.

Saunders Co.

Halim, Nur Ikhsan. 2011. Tes dan Pengukuran Kesegaran Jasmani, Makassar:

Badan Penerbit Universitas Negeri Makassar

Harsono. 1999.Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis Dalam Coaching. Jakarta:

CV. Kurnia.

Hasyim Efendi, 1983. Fisiologi Kerja dan Olahraga serta Peranan Tes Kerja

(Exercise Test) untuk Diagnostik. Bandung : Penerbit Alumni. Kosasih,

Engkos. 1985. Olahraga Teknik dan Program Latihan. Jakarta.

Sajoto, Mochamad. 1988. Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Jakarta :

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan

Tinggi

Sajoto. 1993. Peningkatan dan Pembinaan Kondisi Fisik. Semarang: IKIP

Semarang.

Santoso, L. D. 2010. Rahasia Diet 2 : the home gym. Jakarta: PT BPK Gunung

Mulia.

Sherwood, Lauralee, 2011. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem, Edisi 6. Penerbit

Buku Kedokteran EGC

Sukadiyanto. 2005. Pengantar Teori Metodologi Melatih Fisik. Yogyakarta:

Fakultas ilmu Keloahragaan. Universitas Negeri Yogyakarta.

Yamaguchi, Gogen. 1999. Goju Ryu Karate Do Kyohan. Canada: Masters

Publication

Page 25: LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKATeprints.ulm.ac.id/5195/1/PENGABDIAN RAMADHAN ARIFIN FULL.pdfCabang olahraga beladiri lain yang juga populer adalah Kempo. Di UKM Universitas Hasanuddin,

21

LAMPIRAN

Page 26: LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKATeprints.ulm.ac.id/5195/1/PENGABDIAN RAMADHAN ARIFIN FULL.pdfCabang olahraga beladiri lain yang juga populer adalah Kempo. Di UKM Universitas Hasanuddin,

22

LAMPIRAN FOTO

Page 27: LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKATeprints.ulm.ac.id/5195/1/PENGABDIAN RAMADHAN ARIFIN FULL.pdfCabang olahraga beladiri lain yang juga populer adalah Kempo. Di UKM Universitas Hasanuddin,

23

Page 28: LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKATeprints.ulm.ac.id/5195/1/PENGABDIAN RAMADHAN ARIFIN FULL.pdfCabang olahraga beladiri lain yang juga populer adalah Kempo. Di UKM Universitas Hasanuddin,

24

Page 29: LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKATeprints.ulm.ac.id/5195/1/PENGABDIAN RAMADHAN ARIFIN FULL.pdfCabang olahraga beladiri lain yang juga populer adalah Kempo. Di UKM Universitas Hasanuddin,

25