laporan penelitian c · 2020. 2. 6. · kata pengantar te~aaa i dari sejumlah penelitian tentang...

81
LAPORAN PENELITIAN PO ENSI KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM PR MOSI PEMASARAN DAERAHTUJUAN WISATA Dl YOGYAKARTA OLEH : TEAM PENELITIAN JURUSAN ILMU KOMUNLKASI PISIPOL UGH. Dilakukan atas Biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas Gadjah Mada Dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Penelitian No. : u6M.IJ..O,!a'Wf./Otfa/ TanggalM · Februari 1988 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK. UNIVERSITAS GADJAH MADA DEPARTEMEN PENDlDIKAN DAN KEBUDAYAAN YOGYAKARTA ... ' 1981 • - • , .•.• Jc .... c . ' -\ ' > "l ··, l •.-t -I ' ., .. i

Upload: others

Post on 01-Nov-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PENELITIAN c · 2020. 2. 6. · KATA PENGANTAR te~aaa I Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada, betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya di~ensi

LAPORAN PENELITIAN

PO ENSI KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM

PR MOSI PEMASARAN DAERAHTUJUAN WISATA Dl YOGYAKARTA

OLEH :

TEAM PENELITIAN JURUSAN ILMU KOMUNLKASI

PISIPOL UGH.

Dilakukan atas Biaya Dana Penunjang Pendidikan Universitas Gadjah Mada

Dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Penelitian No. : u6M.IJ..O,!a'Wf./Otfa/

TanggalM · Februari 1988

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK.

UNIVERSITAS GADJAH MADA

DEPARTEMEN PENDlDIKAN DAN KEBUDAYAAN

YOGYAKARTA ...

' 1981

• - ·~ • , .•.• Jc ....

c . '

-\ ' >

"l ··,

l •.-t

-I

' ., -~

.. i

Page 2: LAPORAN PENELITIAN c · 2020. 2. 6. · KATA PENGANTAR te~aaa I Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada, betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya di~ensi

JURUSA.11T IUID KOMUNIKASI

IPAK TAS ILMU SOSIAL DA..lll IUID POLITIK UNI VERSI T A.S G ADJ AH MADA

P e

K e

A n

· YOGYAIU3TA

SUSUNAlT TEAM PENELITIAN

JURUSA~T ILMU KqMUNIKASI

u:n VERSI TAS GAD<T AH MADA

bimbing- . . Drs. Hasjim Nangtjik

u a T e a m Drs. Aziz Tha.hir

g a u t a 1. Drs. Budi Sayoga

2. Drs. Bambang Setiawan

Yogyakarta, Februari 1988.

Ketua Team,

( Drs. Azis Thahir ).

ii

Page 3: LAPORAN PENELITIAN c · 2020. 2. 6. · KATA PENGANTAR te~aaa I Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada, betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya di~ensi

KATA PENGANTAR

te~aaa I

Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada,

betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya

di~ensi manusia dalam pelayancw parawisata, pemasaran dan pr.Q.

rno~i parawisata diteliti dan dikaji. Kalaupun ada dan diung -!

ka~ dalam penelitian, hanya secara tersirat di sana sini.Oleh !

ka:i-ena i t,u Team Peneli tian Jurusan I1mu Komunikasi FISIPOL UGM

mereliti tentang "Potensi Komunikasi Interpersonal dalam Pro­

mo~i Pemasaran Daerah Tujuan Vfisata di Yogyakarta". Dalam pe-l I

netitian ini, diungkapkan bahwa penilaian wisatawan terhadap !

pe~yediaan sarana fisik dalam pelayanan parawisata, seperti :

ak~modasi, makanan, minuman, hiburan dan kerajinan tangan aer

ta! belanjaan maupun tour sudah baik. Penelitian ini melibat­

kap semua pihak agar dapat mengoptimalkan upaya memajukan pa-,

'

ra~isata Indonesia pada umumnya, Yogyakarta pada khusuanya dan i

me~gopt,imalkan daya gun a setiap personal yang terkai t dalam ke : -

gi)atan parawisata agar dapat mempromosikan kesan pelayanan pe~

sofnal yang baik, aman dan nyaman terhadap para wisatawan yang

b~rkunjung ke Indonesia urnumnya, ke )"ogyakarta pada khusuanya.

Dengan selesainya pen eli tian ini dihaturkan terima ka­

silh yang sebesar-besarnya kepada Universitas Gadjah Mada yang

t~lah memberikan beaya unt.uk terleksananya penelitian ini.

Jciga terima kasih yang sebesar-besarnya kami sampaikan kepada:

1., Instansi-instansi resmi dan swasta,

2J Pengusaha industri pariwisata (hotel, biro perjalanan dan

pedagang souvenir dan lain-lain)'

3 Bapak, Ibu dan Saudara yang tidak dapat kami sebutkan satu

persatu yang telah membantu sehingga penelitian ini dapat

terlaksana.

Akhirnya kami harapkan, mudah-mudahan hasil penelitian

i~i dapat meningkatkan parawisata di Indonesia umumnya, Yogya-

'\

Page 4: LAPORAN PENELITIAN c · 2020. 2. 6. · KATA PENGANTAR te~aaa I Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada, betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya di~ensi

DAFTAR ISI

Halaman:

------------------------------~--~--------- iv

D FTAR TABEL ----~----------------------------~------- v D~FTAR LAMPIRAN -----------------·--------------------- vi

B* I. PENDAHUHJAn --------------------------------- 1

1. Latar Belakang Masalah ------------------- 1

2. Pokok Masalah ---------------------------- 3 3. Tujuan Penelitiao ------------------------ 4 4. Tinjauan Pustaka ------------------------- 6

5. Metodologi ------------------------------- 15 6. Pengumpulan Data ------------------------- 19 7. Analisis Data---------------------------- 19

8. Kerangka Analisis ------------------------ 19

BfB II. GAMBARlli~ UMUM OBYill{ WISATA DI DIY----------- 21

1. Batasan dan Pengertian ------------------- 21

2. Obyek Wisata Alam ------------------------ Z3 3. Obyek Wisata Budaya ---------------------- 35

4. Rangkuman -------------------------------- 49 B4,B III. POTENSI KO:mJ1'!IKA'3I INTERPERSONAL DALAM PROMO­

:

i SI PEi'1ASARA...~ PARI WI SATA DI DAERAH I STIME\1/A

YOGYAIZARTA ----------------------------------1. Per:ga~_a.man kerja dan pendidikan ----------

2. Loyalitas pada bidang kerja --------------

3. Cara kerja pramuwisata -------------------

53 60 61

65

SfRAN-SARAN ------------------------------------------ 66

D+FTAR PUSTAKA --------------------------------------- 70 I

I,f'J\~PI RAN ----------------- _, ___ --------------·---------- 71

iv

Page 5: LAPORAN PENELITIAN c · 2020. 2. 6. · KATA PENGANTAR te~aaa I Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada, betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya di~ensi

DAFTAR TABEL

T~EL NOMOR: Halaman: I

: 1. OBYEK W!SATA DAERAH ISTIMEitlA YOGYAKARTA ------ 21 2. OBYE!:<: OBYEK TiliSATA. YANG D!TETAPKAN SEBAGAI ·SAM

PEL -------------------~~--------------------= 22 3. PENGEI.OLAA~J OBYEK WISATA --------------------- 24 4. PEMILIK OBYEK WISATA llliAM -------------------- 25

5. JARP~ KE LOKASI OBYEK WISATA ALAM ------------ 26 6. F:';.SII·ITAS FISIK YANG TERSEDIA PA.DA LOKASI OBYEK

V\1I SJ.l.TJ\ AI..f\.M -------------~-------------------- 28 , 7. FASILIT.AS F!iSILITl~.S PENUNJANG YANG DIMILIKI

OBYEK WI SAT.\. 1\.LAM ---------------------------- 30 8. JUMLA~-1 TENAGA PENGELOLA LOKASI OBYEK WISATA -- 31

9. BEAY li. / HARG A KARCI S P ADA OBYEK vii SATA ALAM -- 32·

10. JUMLJ~.H PENGUNJUNG LOKASI OBYEK WISATA ALAM --- 33 11. PENGELOLA DA~!A DARI KARCIS PENGU:t-TJUNG -;------- 34

12. PEMILIK OBYEK WISATA BUDAYA ------------------ 36

·. 13. PENGELOLA OBYEK WISATA --------.------- ... --... ---- '37 14. JAR/ili: OBYEK vJISATA DAN KONDISI JALAN MENUJU -

LOKASI ------------------------··-... -------------- 38

15. LUAS OBYEK WISATA DAt~ KAl?ASITAS -------------- ·'3g' . 16. KJNDI SI FI SIK DAN LI:t-TGKUNG AN OBY~ WI SAT!~.---- 40

' 17. KEGLiTAN YANG DAPAT DILAKUKAN/DIPEROLEH DI-DAiil

LAM CBYEK v!I S~~Tfi --...... •-----:-- ... -:--:----:-----:-.-~-::-.--.~ 41

18., FASIL!TAS FI~HK YANG Dn1!LIKI · eBYEK ~ ';JISfi.T~~: ~-- 42 ' -

19 ~ PEHAUDU WISATJ-~. YI\.NG DU1lL1KI ----------------- 43 ' 20. U?AYA .PEJ.\~AS.'i.RAN. OBYEK; WrSil.TA J3UDAY.i MELALUI -~

22. STRUKTUR ORG.:JJIS:i.SI DAN JUMLAH TENAGA YANG BE­

KERJ A/PENGELOI1A OBYEK Wl SJ~TA --------------~~~ 23. PEN!~T.fl.R.!'J.N/PENYULUHAN UNTUK PENGELOLJ.. ... OBYEK~

\v'I SliT.~.~',.---------··------.... ---.---:--:-:---~0- ~ .. -.-:.~ ~-~-~.-:-. 24. PEt\fGUNJUNG OBYEK WISATJ~. BUDAJ;"A TA~ . ~ 9,85

198~ .... --------------... --------------------..,---.....

46

4.7

48

Page 6: LAPORAN PENELITIAN c · 2020. 2. 6. · KATA PENGANTAR te~aaa I Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada, betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya di~ensi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman:

L4mpiran 1. Tabel 12 Rekomendasi Wisatawan Asing ten-tang situasi Indonesia kepada temannya -- 71

Lampiran 2. Tabel 17 Sumber Informasi tentang Indone-

s1a -------------------------~------~~--- .71

Hii,stogram 1. Personality Pramuwisata diberbagai tempat

pelayanan pariwisata -------------------- 72

Hijstogram 2. La tar belakang pendidikan, pekerjaan dan

upaya rnencari peluang untuk kepentingan -

diri sendiri ---------------------------- 73

Hilstogram 3. Kegigihan kerja prarnuwisata ------------- 74

Hiistograrn 4. Tingkat keaktipan pramuwisata dalam meng­anjurkan wisatawan berkunjung ke obyek W!,

sata ------------------------------~~--~- 75

Di~gratn 1. Situasi pemasaran dan posisi pemasaran p~

riwisata Yogyakarta --------·-----------· 76

Di~gram 2. Dasar diagram strategi promosi pemasaran-

pariwisata ------------------------------ 77

Vi

Page 7: LAPORAN PENELITIAN c · 2020. 2. 6. · KATA PENGANTAR te~aaa I Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada, betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya di~ensi

BAB I

PEN.DAHULUAN

1. tATAR BELAKANG MASAI1AH.

Pengelolaan dan penguwasaan pasar parawisata internasio -

Dal!umurnnya diatur dan ditentukan oleh perusahaan parawiaata di neg~ra negara rnaju. Di negara tersebut, perusahaan parawisata

sep$rti travel agentss tour operator dan hotel serta perusahaan

pen$rbangan internasional mernbentuk semacarn kolusi dalam

nan$ani serta rnenguasai pasar parawisata; terutama paaar

me-

para-

wis~ta di Asia dan Pasifik. Persekongkolan pernasaran seperti ini,

tentu saja rnelahirkan pasar parawisata yang bersifat oligopolis-1

tfs.

Dalarn situasi pasar yang bersifat oligopolistis, perusa~

an :Qarawisata di negara negara maju berperan sebagai pemasok

( su~layer) wi sat a wan ke berbagai daerah tujuan wi sata, terutama.

ke negara negara berkembang, seperti Indonesia. Dan untuk lepas

dart ikatan pasar yang bersifat oligopolistis ini, dengan mela'!"

kuk~n penetrasi kepasaran turisme internasional membutuhkan dana

yan~ besar dan tenggang waktu pelaksanaan minimum satu tahun.

Melihat situasi keuangan negara dewasa ini, bukan aekarang sa­

atnyia melakukan penetrasi kepasaran parawisata Internasional.

Mun,g!kin lebih tepat melakukan pembenahan dan persiapan ke dalam,

sepelrti membenahi dan menyiapkan daerah tujuan wisata al ternatif

(di luar Jakarta, Bali dan Yogyakarta), meningkatkan mutu pela­

yanap transportasi lokal, mengusaha~an kemudahan, keamanan dan

kenyamanar:.~ pelayanan menuju dan men·ikmati tempat tempat wisata

yang! dapat mernberi pengalaman baru tentang masyarakat dan kebu­

daya~n asli di daerah tujuan wisata. Ataupun ketika menuju tem-

Page 8: LAPORAN PENELITIAN c · 2020. 2. 6. · KATA PENGANTAR te~aaa I Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada, betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya di~ensi

2

pat! tempat wisata yang memiliki clilai nilai sejarah (budaya) dan

tem~~t tempat yang memiliki wisata alam yang mampu menyajikan

atrtksi atraksi yang menarik. Pelayanan yang bersifat nonfisik

ini. tidak saja pentin8, tetapi juga lewat pelayanan personal

yarr~ baik, dapat ditumbuhkan kesan baik dimata dan hati para

wis~tawan. Terlebih lagi mengingat bahwa, parawisata adalah bi­

dang usaha dimana hubungan baik antara manusia merupakan faktor

yan. amat penting. Sebagaimana yang terlihat pada kenyataan bah-'

wa ll>agian terbesar dari wisata\'lran yang berkunjun:g kesatu tempat,

umu*nya mengatakan bahwa mereka berkunjung ke daerah ini karena

dis~rankan (direkomendasikan) ternan, sahabat atau keluarga.1 )

Lasimnya, rekomendasi diberikan seseorang kepada pihak I

ora~g lain (ternan, sahabat atau keluarga) karena orang tersebut I

seb.gai rekomender, memiliki ke~uasan, kepercayaan dan . kesan I

yan$ baik terhadap masyarakat dan daerah wisata serta atraksi

yarr$ pernah dinikmatinya. Dan pihak yang sangat berperan dalam

menlblbuhkan kesan baik dihati dan mata wisatawan adalah pemandu

wis<lLta (guide), tour operator, personal hotel, pengemudi kenda -

rau, penjual cendramata serta segenap pihak yang berhubungan

lan$sung I personal dengan parawisatawan. Ditangan mereka ini­

lahiditentukan, apakah kesan baik tempat dan atraksi serta ma­

syatakat daerah tujuan wisata itu, dapat bergulir I mengalir ke'

cal~n konsumen wisata Indonesia lewat rekomendasi para wisata -

wan yang berkunjung ke Indonesia, atau tidak.

l)Departemen Parawisata, Pos dan Telekomunikasi, Direk­torat Jendral Parawisata, Parawisata Indonesia 1983.

Page 9: LAPORAN PENELITIAN c · 2020. 2. 6. · KATA PENGANTAR te~aaa I Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada, betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya di~ensi

I

2. ~OKOK MASALAH. !

3

Permasalahan utama yang mendasari pembahasan ini adalah I

renpahnya arus wisata yang berkunjung ke Indonesia pada umumnya, I

ke rogyakarta pada khususnya. Kalau pada tahun 1983 saja Singapu• i

ra ~elah dikunjungi 2,8 juta jiwa wisatawan dan Malaysia 2,7 ju-1

i

ta piwa wisatawan serta Thailand 2, 2 j.uta wisatawan, maka Indo-1

nes~a j.wnlah satu juta wisatawan baru dicapai akhir 1987. Di wa!_ I

tu ~ang sama, 1987 akhir, Yogyakarta baru mencapai 100 ribu wi-

sat~wan.

Pada hal, Indonesia kaya akan obyek wisata Alam dan Buda-

ya rang indah beraneka ragam, yang memiliki berbagai segi yang

men~rik wisatawan. Di sektor ini, Indonesia pasti tiPak akan ka­!

lah! dengan mereka, tidak lebih pada pengemasan paket wisata dan I

pem~sarannya.

Agaknya, keadaan tersebut diataslah yang mendorong ke -

luajrnya Keppres No. 15/J..98:J se:c~a Paket Kebijaksanaan 24 Deeem-,

ber!1.987, tentu saja kebijaksanaan yang lebih mengarah pada hal-

hall yang bersifat teknis dan fisik ini, harus diimbangi dengan I

penpiptaan kondisi pelayanan wisatawan yang mampu menimbulkan !

ras~ aman, nyaman dan terkesan dalam menuju dan menikmati atrak-

si, i pelayanan dan daerah wi sat a wan. Terlebi h lagi bila diharap -

kan kesan tersebut ditularkan ke rnasyarakat di mana wisatawan

i tul berasal. Apalagi dalarn kegiatan keparawisataan dirnensi rna­!

nus~a (hubungan baik antar manusia) rnerupakan hal yang sangat

penting serta rnenentukan. Teristirnewa dalarn situasi ekonomi bang­I

sa ~eperti sekarang ini. • Jalas bagi dunia parawisata Indonesia,

confitio sine qua non bahwa anggaran prornosi pernerintah belum

Page 10: LAPORAN PENELITIAN c · 2020. 2. 6. · KATA PENGANTAR te~aaa I Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada, betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya di~ensi

I dapal

tolal i

4

ditingkatkan. Sehingge masal~h yang dapat dijadikan titik

pembahasan kita bersama adalah:

+· Bagaimana melibatkan semua pihak agar dapat mengoptimal­

kan upaya memajukan parawisata Indonesia pada umumnya,

Yogyakarta pada khususnya, dalam kondisi negara seperti

sekarang ini •

• Bagaimana mengoptimalkan daya guna setiap personal yang

terkai t dalam kegiatan pe..rawisata agar dapat mempromosi­

kan kesan pelayanan personal yang baik, aman dan nyaman

terhadap para wisatawan yang berkunjung ke Indonesia pa­

da umumnya, ke Yogyqkarta pada khususnya. Mengingat me­

reka (wisatawan yang berkunjung kemari) merupakan sumber

inforrnasi wisata yang sangat menentukan di daerah I ne-

garanya masing masing.

3. ;hJJUAN PENELI TIAN. !

I Dari sejumlah peneliti&n ~o!'1tang parawisata yang ada,

terasa betapa sedikitnya, bahkan dapat dikatakan. langkahnya di­

men~i manusia dalam pelayanan pa.rawisata, pemasaran dan -promosi

parrwisata di teli ti dan dikaji. Kalaupun ada dan diungkap dalam

pen~litian, hanya secara tersirat di sana sini, bukan dia (po-,

ten/si komunikasi I pelayanan interpersonal dalam promosi pema-1

sa"Iian parawisata) yang menjadi kajian utama. Dia merupakan ba-!

gi~n. dari bahasan tentang DTW ataupun penyediaan sarana fisik i

da]am pelayanan parawisata seperti transportasi, akomodasi,alam, I

ak~ifi tas di DTW, lama tinggal di daerah tujuan wisata, beearny~

pe1geluaran. Penelitian dan kajian seperti ini, dilakukan pula

ol+h team pen eli ti dari Lembaga Fenyelidikan Ekonomi dan Masya-1

Page 11: LAPORAN PENELITIAN c · 2020. 2. 6. · KATA PENGANTAR te~aaa I Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada, betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya di~ensi

5 I

rak~t, Fakul tas Ekonomi U:1i versi tas Indonesia di tahun 1986. Da-1

lamlpenelitian ini, diungkapkan bahwa penilaian wisatawan terha-1

i

daplpenyediaan sarana fisik dalam pelayanan parawisata, seperti I

ako~odasi, makanan, minuman, hiburan dan kerajinan tangan serta !

beltnjaan maupun tour sudah baik. Sekalipun dari segi harga dari

sarrna fisik pelayanan tersebut, masih mereka anggap mahal. Ka­

jiaf serupa, diungkapkan pula oleh Manasse Malo dalam penelitia!! I

nya~ sekalipun penelitian ini agak berbeda dengan hasil peneii-I

tia~ LPEM FE- UI, karena penelitian ini mengungkapkan pula sum-1

berj sumber informasi atau media massa apa yang mernberi mereka I

insfirasi dan rnotivasi untuk berkunjung ke Indonesia. Dua pene-1

lit~an tersebut di atas, serta beberapa penelitian parawisata 1~ i

innfa, kurang rnengungkapkan dimensi pelayanan personal dalam ke-

gia~an promosi maupun pemasaran parawisata di Indonesia. i

Padahal kita semua memaklumi, bahwa dimensi ini (dirnensi

manpsia) merupakan unsur yang mendasar dalam kegiatan I pelayan-1

an parawisata. Bukan saja karena parawisata merupakan serangkai-

an 1cegiatan manusia untuk mengisi waktu liburnya dengan sejurnlah I

keg}atan, yang menyenangkan dan rnengesankan di suatu waktu dan I

ternpat. Tetapi juga parawisata harus dilihat sebagai kegiatan m~ I

nus~a untuk memenuhi kebutuhan dan ke-puasan manusia lainnya. Ka-

lautun dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan pihak

laih (wisatawan) rnaka diwujudkan sejurnlah sarana fisik, seperti

ako~odasi, souvenir shop, transportasi dan lain lain, ini senan-'

tia~a harus diartikan untuk mengupayakan secara optimal pernenuh-

an tebutuhan dan kepuasan wisatawan selaku manusia. I

! Tentu saja pengoptimalisasian ini sedikit banyaknya di-

tenfukan oleh personal yang terlibat dalam pelayanan para wisa-

Page 12: LAPORAN PENELITIAN c · 2020. 2. 6. · KATA PENGANTAR te~aaa I Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada, betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya di~ensi

I

I 6

tawfn. Diharapkan dari peneli tian ini dapat :

: 1. Digambarkan profil -persOc'jal yang terli bat dalam pelayan-

an parawisata di Yogyakarta. Termasuk dalam hal ini,per-

sonality, cara kerja,pengllaman kerja, pendidikan dan k~

terampilan personal yang terlibat dalam pelayanan para-

wisata.

2. Diketahui pula seberapa besar potensi komunikasi inter -

personal ( pelayanan interpersonal) yang dapat dimanfaat­

kan untuk promosi pemasaran parawisata di Yogyakarta.

4. TINJAUAN PUSTAKA.

Aspek hubungan manusia (pelayanan interpersonal) tidak

se~ata penting dalam kegiatan parawisata, tetapi dia merupakan ·

un$ur yang mendasar dan turut menentukan keberhasilan promosi I

dath pemasaran parawisata. Sehingga pada tempatnyalah unsur ini I

di~erlakukan sebagai un:sur pokok dalam pelayanan kegiatan pa­

ra~isata. Dan bertolak deri unsur ini, dapat dikembangkan keg!_

at~ pelayanan parawisata yang mampu menumbuhkan kenyamanan dan

rasa aman dalam menikmati suguhan wisata. Rasa aman dan nyarnan I

se~ta keramahan penduduk merupakan hal yang sangat disukai para

wi,satawan (LPEM, UI 1986). Di sektor ini, khususnya keramah ta­

mafhan dan rasa cinta damai penduduk Indonesia, sektor alam dan

buldaya, ki ta sebut saja "resource based" Indonesia memiliki ke-'

m¥lpuan atau kelebihan untuk bersaing dengan negara tujuan wi­:

s~ta lainnya. Sekalipun "resource based" ini belum sepenuhnya

difmanfaatkan dalam promosi maupun pemasaran parawisata, padahal :

Y9gyakarta sangat kuat di sektor ini.

I Resource based yang tidak bakal habis dieksplorasi ini,

t~ntu. saja perlu dipaketkan dan dikemas dengan baik dan menarik

Page 13: LAPORAN PENELITIAN c · 2020. 2. 6. · KATA PENGANTAR te~aaa I Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada, betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya di~ensi

7

sert ditawarkan dan dilayani oleh personal yang tepat. Kalau

dari segi kemasan dan prodak -parawisata di rancang dalam wujud

citr tertentu, sebut saja citra "Budaya Timur di alam nan tr,Q,

pis" tentu personal yang disertakan dalam kegiatan penawaran,

prom si, dan pelayanan prodak parawisata yang bercitra "Budaya

Timu di Alam nan Tropia" harus disiapkan dan diprogram kearab

itu ula. Baik pada sikap maupun penampilannya. Sekalipun ini

tida rnudah dan mernbutuhkan pemikiran, tetapi perlu segera di-

upay mernang prornosi dan pernasaran parawisata betul

ingi kita tingkatkan.

Tentu saja rasa aman dan nyaman dalarn rnenikrnati suguhan

wisafa dikalangan wisatawan, tidak dapat hanya dibebankan pada

sekt r pelayanan interpersonal dari orang orang yang terlibat

a langsung dalam kegiatan pelayanan parawisata. Sektor f!.

sik ain yang terkait perlu diperhitungkan. Untuk Indonesia,

term suk Yogyakarta, sektor ini bukan merupakan rnasalah yang

aerips, sebab dari penilaian para wisatawan yang berkunjung ke

Inaobesia, hanya sedikit (6,7 %) yang mengatakan mutu akomo­

dasi) DTW di Indonesia jelek~ demikian pula dengan wisatawan

yang/ rnen,gatakan kuali tas makanan dan minurnan jelek, hanya 4, 5%.

Han~ di sektor pelayanan transport lokal yang dinilai para -

wisajtawan kurang baik. Tetapi secara keseluruhan, sarana fiaik

yani d~gunakan dalarn pelayanan parawisata dapat dikatakan cu­

kup baJ.k.

I Tinggal kini masalahnya, bagairnana rnerancang sektor non

fisik ini agar rnenyatu dengan sektor lain dalam rnembentuk ci­

tra penawaran atau prornosi parawisata yang rnenggambarkan "Bu-

day Timur nan Tropis". Lewat penyatuan iniiah diharapkan da­

na.t diwu:ludkan suatu paket penawaran atau prornosi parawisata

Page 14: LAPORAN PENELITIAN c · 2020. 2. 6. · KATA PENGANTAR te~aaa I Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada, betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya di~ensi

9

si d~n kemungkinan terjadinya penjualan. Dibuktikan juga oleh

A.G.I Woodside, dkk., (Journal of Narketing Research, Vol. 11, I

Mei t974), di mana ditunjukkan bQhwa seorang sales representa-1

I

tivel dari suatu toko musik berupaya menjual suatu kit (bahan -I

pemb~rsih) untuk tape player 8 track kepada salah seorang pe-i

lang~an di toko tersebut. Dalam komunikasi penjualan tersebut, I

sangj penjual (sales representative) mengatakan kepada pelangga!l I '

nya pahwa dia juga menggunakan bahan pembersih yang sama untuk

memb~rsihkan tape player 8 tracknya. Kemudian konsumen disaran­

kan Untuk menggunakan juga bahan pembersih yang sama dalam mem-1

berslhkan tape playernya. Pada kesernpatan lain, sang sales re-

pres~ntative mengatakan kepada para pelanggannya bahwa dia meng

guna~an tape player jenis lain, setelah perbedaan ini dia kemu-! I

kakap, kemudian dia merekomendasikan bahan pembersih yang diju-

alny~ kepada pelanggan untuk dicoba digunakan. Ternyata dari '

dua ~ituasi yang berbeda ini, terjadi perbedaan jurnlah penjual-I

an bahan pembersih. Pada situasi peTtama, sang sales represen -

tati~e mengemukakan kesamaan antara tape player dia dengan tape

play~r pelanggannya, jumlah pem1-)elian bahan pembersih ~auh le­

bih banyak, dibanding pada situasi lainnya, di mana sang sales

repr~sentative menunjukkan perbedaan jenis tape player yang dia

guna~an dengan tape player pelanggannya.

Disamping faktor kesamaan sebagairnana yang diuraikan di I

atasl, faktor kredi bili tas prarnuwi sat a turut pula menentukan ke-

berh~silan dia dalam prornosi pernasaran parawisata yang dilaku -I

kan.l Patut pula diingat bahwa kredibilitas rnerupakan konsep be!: '

dimehsi jamak yang ditentukan oleh sifat dapat dipercaya, ter-

kual~fikasi sebagai ahli di bidang I I

pris~es, bersikap positip terhadap I

yang dia pasarkan, status

pesan rnaupun pernberi pes an

Page 15: LAPORAN PENELITIAN c · 2020. 2. 6. · KATA PENGANTAR te~aaa I Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada, betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya di~ensi

10

li kongrui tas) , timbul rasa suka / simpatik pada sumber.

Dis~ping hal ini, perlu pula diperha.tikan, bilamana penerima I

peeah (wisatawan) rnerasa pemberi pesad (pramuwisata) memil1k1 I I

makspd untuk memperoleh keuntungan dari upaya penawaran ( pe -I

nyampaian pesan) yang dia lakukan, maka daya persuas1 dari pe-' nawairan yang dilakukan akan berkurang. i

Untuk itulah seorang pramuwisata harus bekerja keras ds_

lam ~embangun tingkat kredibilitas tertentu di mata wisatawan.

Seo~ng pramuwisata yang dapat menunjukkan tingkat keahlian, I

pensetahuan akan prodak I jasa parawisata yang ditawarkan de-l

nganl penub kepercayaan, keyakinan dan menarik, relatif akan dJ!

pat ~emperbesar kemungkinan untuk diterima penawarannya. Sela-

in iltu, kiranya patut pula di perhatikan beberapa isyarat non-'

ver~al seperti intona.si suara, manarisme, keyakinan dan pakai-

an i/kut pula mempengaruhi kesan dan penerimaan wisatawan ter­

bad~p penawaran ataupun pelayanan yang dilakukan oleh seorang

par$luwisata.

Bertolak dari kerangka pada uraian tersebut di atas,da-

patlJah kita ketahui bagaimana selayaknya pelaksanaan pelayanan I

par€lwisata itu seharusnya. Dari gambaran pelaksanaan pelayanan

par~wisata yang dilakukan oleh pramuwisata dan lingkungan, di

man~ pelayanan i tu berlangsung, serta tingkat kepuasan wisata­

wan dalam rnenerima pelayanan, dapatlah kita perkirakan apa ada

peluang pasar atau sub pasar yang dapat dimasuki oleh kegiatan

pen~waran parawisata.

Pengenalan akan adanya peluang, tidak semata dapat dil.s&

kuk~n lewat pemahaman tingkat pelaksanaan pelayanan yang dibe­

rik¥ dalam dunia pa.rawisata, tetapi juga dapat dilihat lewat

Page 16: LAPORAN PENELITIAN c · 2020. 2. 6. · KATA PENGANTAR te~aaa I Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada, betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya di~ensi

I '

I

kepetaan dalarn rnelihat tingkat kepuasan wisatawan dalam !

11

pasar

paratisata. Sebab terda.pat seribu satu macam penawaran jasa / !

prodak parawisata yang ditawarkan ke pasar. Dan merupakan hal !

yanglmuskil untuk mengharapkan satu penawaran parawisata yang i

dapap memenuhi selera semua konsumen. Sarna pula mustahilnya un-,

tuk rengharapkan wisatawan untuk tetap setia dan bertahan, pada

pena~aran parawisata yang itu ke itu dari waktu ke waktu. Sebab, I

kein~inan dan kebutuhan konsumen untuk mengisi waktu luangnya

daril masa ke masa, sangat bervariasi. Dan dia akan memilih pe-l

nawa~ao parawisata yang dapat memenuhi kebutuha.n atau keinginan i I

nya ~alarn mengisi waktu luang.

Di sini pulalah, makna ~asar sebagai sarana untuk menge-

nali! ada tidaknya atau munculnya kesempatan penawaran parawisa-!

ta d~ suatu ternpat dan masa. Dalam konsep pangsa pasar (segmen-

tasil pasar) dikenal bahwa konsumen secara keseluruhan tidak me-

mili~i kebutuhan atau keinginan yang sama terhadap suatu prodak.

Bertplak dari pemahaman konsep ini, dikembangkanlah strategi p~

ma.sa~an yang berori entasi kearah pemenuhan kebutuhan konsumen

dari kelompok tertentu. Tidak jarang kita temui, perbedaan me­

rek (pada katagori prodak tertentu, lebih bersifat perbedaan psi

kolo~is dari pada perbedaan substansi kandungan fisik atau wu­

jud ifisik prodak tersebut. Pada pemunculan perbedaan psikologis

iniliah komunikasi pemasaran sangat berperan.

Sekalipun parrgsa (segmentasi) pasar sebagai suatu konsep

nam~aknya sangat sederhana, tetapi dalam pelaksanaannya tidak -i

semuidah sebagaimana yang diuraikan oleh konsep. Karena kadang-! .

kal~ sangat sulit untuk menentukan dasar pengelompokan mana yang !

sebajiknya digunakan :"'al_am menentukan pangea pasar (segmentasi -I

pas~r) dari suatu kegiatan penawaran I pemasaran, pemasaran -

Page 17: LAPORAN PENELITIAN c · 2020. 2. 6. · KATA PENGANTAR te~aaa I Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada, betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya di~ensi

I

12

parafisata pada khususnya. Sekalipun semikian, ada sejumlah kr! I

terif yang dapat digunakan untuk menjadi dasar pengelompokan d~ I

lam 'enentukan pangea pasar, yakni: !

'

1. P~ngukuran.

Hal ini berkaitan kemudahan untuk memperoleh informasi

y~ng dijadikan dasar pengelompokan pangea pasar. Beberapa I

k~rakteristik pasar lebih mudah diukur dari pada yang lain -!

nf"a. Umumnya informasi tentang demografi dari suatu paear,

rrlatif lebih mudah diukur dan diperoleh dari pada informasi I

tbntang motivasi pembeli.

2. M~dah mencapainya (accessibility). !

Kriteria ini berkaitan dengan mudah tidaknya suatu pa­

s~r dicapai. Sebab tidak semua pangea pasar memiliki kebiae~ i ap media yang lasim, sehingga mudah dicapai. Tidak mustahil · I

s~atu pangea pasar memiliki kebiasaan media yang tidak laeim

d~n ekstrim, membuat seoraog pemasar sulit mencapainya. Ka­

lfaupun tetap berusaha dicapai, membutuhkan biaya yang besar. :

3. Kjeuta.maan (substansiali ty).

Ini berkaitan dengan pangsa pasar yang cukup besar dan

~enguntungkan untuk dipertimbangkan sebagai sumber pasar un­

tjuk kepentingan pengembanga.n pasar. Dalam segmentasi pasar,

~emasar senantiasa berupaya menselaraskan antara pengembang­

~ suatu segmen (pangea) pasar yang dinilai cukup kecil un­

~uk dibiasakan dengan suatu penawaran, akan tetapi bernilai

~esar untuk menghasilkan keuntungan.

4. ~ongruitas (congruity).

Hal ini berkaitan erat dengan tingkat kebersatuan (kri§.

lalisasi) konsumen pada suatu pasar. Kongruitas merupakan i

ukuran yang menunjukkan kemar;;puan variabel yang dipilih untuk

Page 18: LAPORAN PENELITIAN c · 2020. 2. 6. · KATA PENGANTAR te~aaa I Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada, betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya di~ensi

I 13 I

~endasari segmentasi, menjelaskan tingkah laku mernbeli dari I ~uatu kelompok. Dan semakin besar kongruitas pasar, semakin

I

1udah bagi pemasar menduga respons pangsa pasar terhadap I

~rogram pemasaran yang disusunnya.

Begitu segmentasi pemasaran dapat dihasilkan, segmentasi

yan~ tersisa dapat disusun berdasarkan skala prioritas yang te-l

lahlditetapkan sebelurnnya. Nah, bertolak dari segmen paear yang

telJh ditetapkan ini ·dapatlah dikembangkan dan ditetapkan se-!

jumlah sasaran yang menjadi arah dari berbagai kegiatan yang

ada!pada industri parawisata. Mulai sasaran untuk kegiatan pem,g

sar~n, penjualan, promosi, pelayanan sampai sasaran perusahaan

parawisata itu sendiri. Keseluruhan sasaran ini haruslah dipan-'

dan$ sebagai suatu sistim kerangka kerja, di mana rnasing masing

bag~an bergerak untuk mewujudkan tujuan perusahaan sesuai deng­

an missi yang diemban perusahaan tersebut. Dengan adanya pemba­

giatll dan penetapan sasP_ran demj k:tan ini, dapat menghilangkan

sas$.ran yang tumpang tindih, sehingga relatif lebih mudah meng­

ger$-kkan perusahaan parawisata kearah posisi yang dikehendaki.

Tarl!llah misalnya, perusahaan parawisata X mernprogramkan kegiat

an yang bersimbol: "Tepat dalam pilihan, hangat dalam pelayan­

ao", perusahaan ini berupaya mencitrakan diri sebagai perusa­

haan parawisata yang berbeda dengan perusahaan parawisata lai~

nya/. Perbedaan ini diungkapkan dalarn kata "Tepat dalam pili han",

adapun kata "hangat dalam pelayanan" hanya untuk memperkeras

perpedaan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya, disamping

seb~gai pertimbangan pemanis dalam mengucapkannya. i

Kalau di atas tadi diuraikan tujuan perusahaan dalam ke­i

gia~an pencitraan dirinya ditengah-tengah persaingan pasar pa­l

Page 19: LAPORAN PENELITIAN c · 2020. 2. 6. · KATA PENGANTAR te~aaa I Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada, betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya di~ensi

14

!

sifi~ pula. Sebab bagian ini bertujuan untuk "membangkitkan ke-1

butufhan akan prodak I jasa y:.ng di pasarkan oleh bagian pema -I I

sar$". Dan ini berusaha dicapai lewat tujuan berikut ini:

1. M~mbuat konsumen sadar babwa paket wisata "Budaya Timur di­

ap..am nan Tropia" merupakan paket wisata yang berbeda dengan

pfaket wisata yang selama ini atau yang pernah dinilonati se-

blelumnya. i

2. M~njelaskan dan menanamkan sifat sifat perbedaan tersebut ke

bjenak kon sum en.

3. ~embuat rnereka (target konsurnen) rnerasa lebih yakin dan pa&.­

t~ bahwa memang ada perbedaan antara paket wisata yang dita­!

~rkan ini dengan paket wisata yang pernah rnereka nikrnati. I

I

4. Mlenunjukkan dan mey-c:.kinkan mereka bahwa rnereka perlu dan be-

t~l betul rnernbutuhkan paket wisata yang berbeda ini.

Keempat tujuan kegiatan pemasaran ini diirnbangi dan di-

perk~ras dengan kegiatan penjualan yang bertujuan untuk: meya-,

kink~n dan rnemastikan mereka bahwa mereka mengarnbil langkah dan

pili~an. yang sangat tepat dengan mernilih dan membeli paket wi-

satai yang betul betul di butuhkan oleh mereka yang berc:i trarasa

tin~i akan pesona budaya timur dialam nan tropia. Tentu saja

ini, kegiatan penjuale.n ini, tidak cukup. Sebab masih harus di­

imbangi dan dilengkapi oleh kegiatan pelayanan. Baik pelayanan

sela,Jna dalarn proses penjualan, maupun setelah penjualan.

Untuk kali ini, karni akan lebih menekankan komponen pe-

laya.Pan dalam pembahasan ini, sebagaimana topik penelitian kami:

J?otersi Komunikasi IrJterpersonal ( dalam pelayanan interpersonal)

dal~ promosi pemasaran parawisata di Daerah Istimewa Yogyakarta. I

Tent~ saja komponen ini - pelayanan - tidak dapat dilepaskan be­l

i tul saja dengan komponen lainnya. Tetapi sebagai satu komponen

Page 20: LAPORAN PENELITIAN c · 2020. 2. 6. · KATA PENGANTAR te~aaa I Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada, betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya di~ensi

15

dal~ rnekanisrne industri parawisata, dia rnerniliki karakter dan I

pot~nsi tersendiri. Dan ini tid2k ka.lah penting dan menariknya I

unt*k dikaji ataupun dibicarakan. Bukan saja karena dirnensi p~ i \

lay~nan personal, rnerupakan unsur yang mendasar dalam dunia p_a

rawisata, tetapi juga karena unsur ini ikut menentukan terwu -

jud~ya rasa arnan dan nyaman dalarn menikmati "pesona budaya ti­

murj (khususnya Jawa) dialam nan tropia". Diharapkan dari unsur

perfj!onal yang terlibat dalarn pelayg.nan parawisata ini, seperti

per$onality, pengalarnan kerja, cara kerja, loyalitas kerja dan '

pen~idikan mereka dapat mendukung terwujudnya pelayanan yang

mern~ngkinkan wisatawan: aman, nyarnan dalam menikrnati pesona bu­

day' tirnur dialam nan .tropia.

5. ~TO OOLOGI •

Responden dalam penelitian ini adalah personal yang te~

libat langsung dalam pelayanan para wisatawan (pramuwisata).

Khu~usnya mereka yang berada pada pusat pusat pelayanan wi -

satawan, seperti Daerah (o·oyek) wisata budaya ataupun alarn,

pen~inapan I hotel, artshop, restoran I pub, Biro Perjalanan,

stasiun I airport, museum, dan tempat penukaran mata uang,ser­

ta ~empat persewaan kendaraan.

Terhadap mereka diajukan serangkaian pertanyaan yang t~

lah 1 dipersiapkan sebelumnya. Disamping itu, disiapkan pula se­

ran~kaian daftar pertanyaan pendalaman.

Adapun daerah I ternpat yang dijadikan sarnpel area dalarn '

pen~litian ini adalah:

Hot,l I Penginapan I Guest House:

1. ~atik Palace

2. ~otel Mutiara

Page 21: LAPORAN PENELITIAN c · 2020. 2. 6. · KATA PENGANTAR te~aaa I Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada, betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya di~ensi

3f Hotel Garuda

41· Airlangga Guest House

5. Borobudur Guest House

6. I

71. I 81.

91· 101.

I 111. 121•

131. I

141

Gadjah Mada Guest House

Indra Loka

Mendut

Palupi

Pram ban an

Prayogo Guest House

Ro.se Guest House

Sweet Home

Su~aryono Guest House

15. Sri Wijaya Guest House i 16j. Wisma Gadjah.

Ditempat ini, yang dijadikan responden adalah '

16

petugas

f~m p~a

office, waiters dan room services. Disamping itu, dipilih

sejumlah petugas angkutan tradisional (becak dan andong) i dap supir yang bertempat dihotel hotel, termasuk becak yang I

ad(a di Am baru kmo •

Sedang pramuwisata yang berasal dari restoran yang di-

j~dikan responden adalah mereka yang bekerja di : '

l.j Restoran Colombo i 2 ·j Resto ran Gembi ra I 3./ Restoran Helen I

4.1 Restoran Legian.

1

Ditempat in.i yang diinterview adalah mereka yang bertu-

g1s sebaga1 waiters, karena merekalah yang paling besar ke­

mjngkinannya berkomunikasi dengan para wisatawan yang berkun­

i n~ ketemnat tersebut.

Page 22: LAPORAN PENELITIAN c · 2020. 2. 6. · KATA PENGANTAR te~aaa I Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada, betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya di~ensi

17

Selain tem~at tersebut di atas, dipilih pula beberapa

to~o souvenir atau artshop, yakni: i

1.! Naga Arts hop 5. Ciamis !

6. 2 ·I Setia Artshop Fancy Art shop ' I

3.i Asia Art shop 7. Tasik I

i Shinta Artshop 8. s.s. 4.1 i I ' Di tempat ini, para petugas yang langsung berhubungan I

ddngan wisatawan yang dijadikan responden. Selain ditempat ini, !

d~pilih juga objek-objek wisata berikut ini sebagai tempat pe !

nSli tian. i

i

1~ Keraton

2 ~ Borobudur

3J Imogiri

4~ Baron

5J Museum Sonobudoyo.

Di sini, ditempat ini, para pemandu wisata setempat dan

b$-gian informasi I from office y·:1:1g dijadikan responden pene­

litian ini. Kecuali untuk objek wisata Baron, sebab di sini

ttdak dilakukan survey, tetapi lebih dititik beratkan·pada ob­

s~rTasi dan interview pada beberapa penjual makanan I warungl

restoran dan penginapan serta penjual souvenir.

Adapun sampel daerah penelitian yang diambil untuk Biro I

P~rjalanan I Tiketing adalah sebagai berikut: !

1,. Ni tour I

2~ Intras Tour and Travel I

3[. Facto I

41. Garuda Indonesia Airways. ! !

Di tempat ini, para guide dan bngi:--,.n informasil from

_,_.,...,. .. -- -~-+-~ ,..,~,.....; ..... .., +; ln:>+i Y1.cr vRn.Q' di iadikan responden pene-

Page 23: LAPORAN PENELITIAN c · 2020. 2. 6. · KATA PENGANTAR te~aaa I Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada, betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya di~ensi

18

Adapun responden yang diarnbil dari stasiun kereta api

dcln lapangan udara sebanyak 6 responden dari tempat berikut !

i~i: !

1~ Stasiun Kereta Api Tugu

2 Lapangan Udara Adisucipto.

Mereka yang dipilih sebagai responden dalam penelitian

iqi adalah mereka yang bertugas sebagai information officer

<wetugas informasi) dan petugas tiket (portir). '

Selain tempat tempat tersebut di atas, diambil pula '

t'mpat peaukaran uang (money changer) dan car rental serta

t~uris information office sebagai sampel tempat, ditempat tem

p~t ini, mereka yang dijadikan responden adalah petugas petu-,

I

g~s yang langsung berhubungan dengan para wisatawan. Ditempat

ini diambil sebanyak 17 responden.

Secara keseluruhan ada sebanyak seratus sepuluh (110)

r~sponden dalam penelitian ini. Tien6an distribusi sebagai be~

i~ut:

~0. Tempat asal responden Jumlah responden

1. Hotel I Guest House 32

! 2. Arts hop I Gallery 17

3. Resto ran 5

4. Objek Wisa.ta (DTW) 21

5. Biro Perjalanan 13

i 6. Stasiun I Airport 5

7. Lain lain 17

J u m 1 a h 110

Page 24: LAPORAN PENELITIAN c · 2020. 2. 6. · KATA PENGANTAR te~aaa I Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada, betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya di~ensi

19

6 .I PENGUMPULAN DATA.

I Data yang terkumpu1 dalam rangka penelitian ini, dipe:r-

o~eh dari berbagai sumber. Baik yang bersumber dari direktory

p4ra~isata yang dikeluarkan o1eh Dinas Parawisata Daerah Isti-1

m~wa Yogyakarta, hasi1 hasi1 penelitian dan seminar tentang I

p~rawisata dan statistik serta sumber dokumen lainnya. Maupun I

dtta yang langsung diperoleh dari 1apangan se1ama penelitian !

iq'i di1akukan.

I

7j ANALISIS DATA.

i Untuk je1asnya, 1ihat 1ampiran kerangka analisis yang

digunakan untuk melihat potensi komunikasi interpersonal dalam I

ptomosi pemasaran parawisata di Daerah Istimewa Yogyakarta. ·

8 ~ KERANGKA AN ALI SIS. I

Melihat potensi komunikasi interpersonal dalam promosi '

p~masaran parawisata Daerah IE3timewG. YogyJ.k"),rt::::.. Ini terutama I

dt1ihat dari segi:

8tl· Personality pramuwisatanya dapat diungkap dari: I

Kolom 4 s/d 8; 14 s/d 16.

Dari sini dipertanyakan, adakah kesesuaian antara perso-

nality dia dengan karakter kerja yang dija1aninya aeba-

gai pramuwisata, yang membutuhkan kemampuan menjual jasa

ataupun barang kepada wisatawan ?

8 2. Pengalaman kerja dan Pendidikan.

Dengan mempertanyakan, t~rulah, kalau peraonalitas orang

orang tersebut (pramuwisata) tidak ter1alu mendukung pe­

nampilan diri dia da1am kerja di dunia parawisata, apa -

kah ini tidak dapa.t didukung/dibentuk oleh pengalaman ker-

Page 25: LAPORAN PENELITIAN c · 2020. 2. 6. · KATA PENGANTAR te~aaa I Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada, betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya di~ensi

20

ja dan pendidikan yang dipunyai ? Keterangan tentang hal

ini, berupaya diungkap lewat: Kolom 45 s/d 48; 61.

8 •• Loyalitasnya padadunia parawisata.

Tentu saja segi ini, loyalitas, tidak dapat terbentuk be-

gi tu saja, ini dibentuk at:.:tu terbentuk l·ewat· kecintaan pa­

da dunia tersebut dan kemampuan dunia tersebut (parawisa -

ta) mengakomodir diri dan kehidupan mereka yang bekerja di

dunia parawisata. Keterangan mengenai hal ini berupaya ki­

ta ungkap lewnt: Kolorn 2, 30 s/d 33; 66 s/d 71, ~, £2,

8. • Cara kerjanya dalam dunia parawisata.

Dari dimensi kerja ini, diupayakan untuk melihat tingkat

kegigihan, aktif dan fasifnya seseorang yang bekerja dalam

dunia parawisata. Tidak saja karena dunia pernasaran jasa

parawisata menuntut kegigihan seseorang dalam rnemasarkan

dan memprornosikan output dari dunia parawisata, tetapi ju­

ga dia dituntut keterampilan dan pengetahuan dalam pena-

waran maupun prornosi jasa ataupun barang yang ada dalam

dunia parawisata. Hal ini akan diungkapkan lewat kolom :

18 s/d 24; 27 s/d 29; 34 s/d 40.

8 •• Lewat poin poin 1 sampai dengan 4, dapatlah kita menunjuk

kan seberapa besar potensi komunikasi interpersonal yang

berlangsung antara pramuwisata dengan wisatawan dapat di­

manfaatkan dalam promosi pemasaran parawisata di Daerah

Istirnewa Yogyakarta ?

' ,,

Page 26: LAPORAN PENELITIAN c · 2020. 2. 6. · KATA PENGANTAR te~aaa I Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada, betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya di~ensi

BAB II

GAMBARAN UMUM OBYEK ~ITSATA

DI DAERAH I STIMEviA YOGYAKARTA

1. ~ATASAN DAN PENGERTIAN.

Da1am Peraturan Pernerintah no. 24 tahun 1979 disebutkan i

bahfa obyek wisata adalah perwujudan dari ciptaan rnanusia, tata !

hid~p, seni budaya serta sejarah bangsa, dan tempat atau keada-1

i

an ~lam yang rnernpunyai daya tarik untuk dikunjungi. Dari batas-1

an tersebut diperoleh pengertian bahwa obyek wisata di Indonesia I

rne1lputi wisata alarn serta wisata budaya. Menurut catatan proyek i

i

Pen~embangan Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (1982), obyek I

wis~ta di DIY ada sejumlah 79 obyek, yang tersebar di empat Ka-'

bup~ten dan Kotarnadya.

Tabel 1.

OBYEK WI SATA DAERAJ: I STIMEWA YOGYAKARTA

• -· Obyek i Obyek I No~ L o k a s i I wisata I wisata Jum1ah a1am budaya

I

1~ Kodya Yogyakarta 1 22 23 2~ Kabupaten S1eman 2 21 23 3~ Kabupaten Ku1onprogo 6 2 8

4~ Kabupaten Gunung I I Kidul 7 1 I 8

5~ Kabupaten Bantul 8 9 I 17 I

i l I J u m 1 a h 24 55 I 79

i !

Sumber: 1982, Laporan Pembinaan dan Pengembangan Pariwisata di DIY {Proyek Pengernbangan Pariwisata Daerah Istimewa Yo­gyakartaJ.

Untuk mengetahui gambaran usaha-usaha terpadu da1am pe­

nin~katan pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan me-' i

21

Page 27: LAPORAN PENELITIAN c · 2020. 2. 6. · KATA PENGANTAR te~aaa I Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada, betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya di~ensi

I

22

li~at beberapa aspek yang terkait dalam upaya pengelo1aan ob-

yef wisata, maka penelitian ini mengambil 19 obyek wisata se­

b~gai sampe1, dengan 9 katagori obyek wisata a1am dan 10 obyek

wijsata budaya. I

Tabe1 2.

OBYEK OBYEK WI SATA YANG DI TETAPKAN SEBAGAI SAMPEL

l

~o. ' Katagori Kodya Kao. Kab .. Kab.

Yogya Sleman G.K. K.PG. l

1

1. Wisata A1am 1 1 3 2

2. Wisata Buday a 4 4 - -I J u rn 1 a h 5 5 I 3 2 I I

Ada pun obyek-obyek wisata tersebut adalah:

1 Keraton Yogyakarta

2 Taman Sari

3 Museum Sonobudoyo

4 Amry Yanya Gallery

5 Candi Prambanan

6 Candi Kalasan

7~ Affandi Gallery

8~ Sapto Hudoyo Gallery

91· Gua Selarong

10). Padepokan Bagong Kusudihardjo i

lli· Kaliurang I I

121. Kebun Binatang Gembiraloka i

131. Pantai Baron !

141- Pantai Kukup !

151· Pantai Krakal I

1~. Pantai Parangtritis I

Kab. Bnt.

2

2

4

Jml.

9 10

19

Page 28: LAPORAN PENELITIAN c · 2020. 2. 6. · KATA PENGANTAR te~aaa I Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada, betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya di~ensi

I I

17 ~ Pantai Sam as

·18j. Pantai G1agah I

19]. Pantai Congot. !

23

Dari obyek obyek wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta

dijtetapkan

t~ntang: sebagai sampe1 tersebut akan dipero1eh informasi

I

1.1 Lokasi dan Topografi 1 I

2.1 Status dan Pengelo1a Obyek Wisata I

3./ Prasarana dan Sarana Transportasi

4.i Keadaan Fisik dan Lingkungan

5 ·I Fasi1i tas I

6~ Manajemeo dan Keuangan. i

2 J OBYEK WI SATA ALAM.

Yang diteliti sebagai obyek wisata alam dan ditetapkan I

sebagai sampel adalah:

K~tamadya Yogyakarta

K~bupaten S1eman

K .. bupaten Gunung Kidu1

K~bupaten Bantu1 I

K~bupaten Ku1on Frog•

Lokasi dan Tepografi.

. •

. .

K c b~.1 r.: Binatsng Gembiraloka

Kaliurang

Pantai Baron

Pantai Kukup

PantGi Krakal

Pantai Sam as

Pantai Glagah

Pantai Congot.

Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai lokasi dan topo­

grafi yang spesifik, khususnya pada beberapa obyek wisata

alam, baik itu di pantai, tebing-tebing maupun pegunungan-

n:ya, dengan ketinggian dari air laut (MAL) ter1etak pad a

'"'------+-.:. v .... r-,,...,.+,:m n~t.i TT Sleman. 1980) •

Page 29: LAPORAN PENELITIAN c · 2020. 2. 6. · KATA PENGANTAR te~aaa I Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada, betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya di~ensi

------~----------------------------------------------------~,

2'4 i

h. jPengelola dan Status Obyek Wisata.

1

Semua obyek wisata alam nampaknya dikelola dengan sari-' ! 1us, hal ini terbukti dengan adanya pengelola pada masing-ma-

sing obyek wisata tersebut, sebagaimana terlihat pada tabel

3. Sedangkan status dalam pengertian pemilik obyek wisata d~

ri obyek-obyek wisata alam di Daerah Istimewa Yogyakarta di­

miliki oleh pemerintah, swasta dan perorangan, sebagaimana

terlihat pada tabel 4 berikut:

Tabel 3.

PENGELOLA OBYEK WI SATA

!

Nq. Nama obyek Pengelola Instansi A sal i

I

Ada Tdk.ada A B c D E I

'

~- Pantai Baron v v v

~. Pantai Kukup v v v

$. Pantai Krakal v I

v v

4. Pantai Parangtritis v I v v

~· Pantai Sam as v I v v·

~. Pantai Glagah v v v

1. Pantai Ccngot v v I v I

a. Kaliurang v I v '

~· Hut an Wisata Kali-I urang v I v

I H). Gembiraloka v v

I

suq.ber Data Primer. Keierangan A = Pemda Dati Tk. II

B = Kalurahan/LKMD c = PD. Arga Jasa D = Dinas Kehutanan E = Swasta/Yayasan.

' .'\.

Page 30: LAPORAN PENELITIAN c · 2020. 2. 6. · KATA PENGANTAR te~aaa I Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada, betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya di~ensi

,,

25

Tabe1 4.

PEr1ILIK OBYEK WISATA ALAM

N p. Nama ohyek p e m i 1 i k

1 Pemerintah l Swasta Person

I I ~- Pantai Baron v I j2. Pantai Kukup v I

13· Pantai Kraka1 v

i14. I

Pantai Parangtritis v

i5. Pantai Sam as v I Pantai G1agah 16. v

17. Pantai Con got v I

18. Ka1iurang 'P

I I

19. Gembira1oka v'* I I l

I

S~ber : Data Primer. * qatatan 1). Kaliurang dike1o1a PD. Arga Jasa dan Dinas Ke­

hutanan. 2). Kebun Binatang Gembiraloka: dalarn bentuk Yaya­

san.

S~mentara itn per1u diterangkan lebih 1anjut bahwa: I

a~. PD. Arga Jasa mengelola unit villa dan wisma, gedung, kioa,

kolam renang, taman rekreasi anak-anak, 1apangan olah raga,

1apangan parkir dan pedagang kaki lima di kawasan Kaliurang.

b). Dinas Kehutanan mengelola hutan wisata Kaliurang.

c+ Prasarana dan Sarana Transportasi.

Mengenai letak dari obyek-obyek wisata yang bersifat i

atarni di Daerah Istimewa Yogyakarta pada umumnya berada di luar

k~ta, dan berada di daerah pegunungan lereng Merapi serta pan -

t~ Samudra Hindia. Obyek-obyek tersebut dapat dicapai dengan i

m~dah o1eh wisatawan baik asing maupun domestik, karena telah !

crkup tersedianya prasarana untuk mencapai daerah tersebut.

H~pir semua jalan menuju obyek wisata tersebut merupakan jalan I

abpal dan jalan batu, sehingga memudahkan wisatawan untuk mencA I

Page 31: LAPORAN PENELITIAN c · 2020. 2. 6. · KATA PENGANTAR te~aaa I Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada, betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya di~ensi

26

Tabe1 5.

J ARAK KE LOKASI OBYEK WI SATA ALAM

N~. Obyek Wisata Jarak dari Ibukota (da1am Km.)

Propinsi Kab. /Kodya Kecamatan

1. Gembira1oka 5 2 2 ~. Ka1iurang 25 20 8

'· Pantai Baron 60 22 15 4. Pantai Kukup 62,5 24 20 $. Pantai Kraka1 65 27 10 ~. Pantai Parangtritis 27 20 2

t. Pantai Sam as 26 16 7 $. Pantai G1agah 42 12 2

~- Pantai Con got 45 16 7 ! I !

Su~ber : Data Primer.

d. Keadaan Fisik dan Lingkungan.

Sementara itu masing-masing obyek wisata I rekreasi di

Daerah Istimewa Yogyakarta sebenarnya cukup memadai dan cukup

potensia1 unt.uk dikembangkan sehingga akan mampu menambah I me­

D•i$gkatkan daya tarilt. wisatawan. Pengembangan terse but dimuog -

kii~tkan karena masing-masing obyek tersebut relatif memiliki

ar+al tanah yang 1uas. Hampir semua daerah obyek wisata memili­

ki.daya tampung pengunjung yang maksirnal bahkan tak terhingga

jumlahnya, sebanding dengan luasnya areal dari obyek

tetsebut.

wisata

Salah satu aspek yang turut menopang dalam mengembangkan

d~a tarik\.wisatawan adalah kondisi perawatan terhadap obyek -

obyek wisata tersebut. Dari obyek wisata yang diambil sebagai

sa$pe1 ternyata hanya pantai Samas dan pantai C~ngot saja yang

be~ada dalam kondisi kurang I tidak terawat. Sedang 1ainnya

tetnyata telah dirawat dengan baik oleh penge1o1a da1am rangka !

Page 32: LAPORAN PENELITIAN c · 2020. 2. 6. · KATA PENGANTAR te~aaa I Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada, betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya di~ensi

I

27

men rik wisatawan lebih lanjut. Pantai Samas sebenarnya cukup ' i

potlensial, namun karena perawatan terhadap aspek-aspek yang ada

kurlang memadai, dikhawatirkan akan menjadi kurang menarik untuk I I

dik~mjungi. Kondisi keterawatan ini dengan sendirinya berhubung­i

an ~rat dengan soal segi kebersihan serta lingkungan seperti P.Q. '

hon~pohon pelindung dan sebagainya. Namun secara umum keadaan

yan~ ada nampak cukup baik dan cukup mengundang daya tarik wi­

sat~wan untuk berkunjung.

Obyek wisata akan mempunyai daya tarik apabila wisatawanl

masty-arakat dapat memperoleh kesempatan untuk berekreasi dan mem­

per~leh suasana baru, sebagai bentuk pelepasan kejenuhan, kele-,

lah~ dan sebagainya. Hal tersebut dapat dilakukan dengan me11-

hatj keindahan alam I menikm~ti pemandangan, bermain-main, oleh­

rag~, hiburan I kesenian dan mengenal budaya serta menambah pe­

ngef;ahuan. Hampir semua obyek wisata di Daerah Istimewa Yogyakar i -

ta aapat memberikan suasana untuk menikmati keindahan dan kegi-

ataJ;l bermain. Sedang kegtata¥J lain hen--:'"- :;tsa diperoleh pad a

beberapa obyek saja. Sementara itu pantai Parangtritis dapat di­

per~unakan untuk lima jenis kegiatan yaitu: mengenal budaya, me­

nambah pengetahuan, menikmati keindahan alam, olahraga dan ber­

mai~-rnain. Sedangkan di pantai Glagah tersedia arena untuk hi-

buran dan kesenian.

O'J:)yek wisata .11erupakan ternpat yang mengundang wisatawan

dat<ang ke lokasi tersebut dan harus rnampu rnenjamin rasa betah

wis$.tawan untuk menikmat5. sajian ataupun keindahan yan'g ada di

lok$si tersebut. Salah satu upaya untuk rnenarik wisatawan ialah

den(f;an menjaga kondisi bangunan-bangunan dan lingkungan

wisita dengan perawatan yang baik. Dari seluruh sampel,

pan1ai Krakal yang belum rnelakukan perbaikan lingkungan

obyek

hanya

fisik

Page 33: LAPORAN PENELITIAN c · 2020. 2. 6. · KATA PENGANTAR te~aaa I Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada, betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya di~ensi

28

oby~k wisata, sedang yang lainnya telah diperbaiki atau pernah

dip~rbaiki.

Sedang dana untuk perbaikan tersebut~ diperoleh dari Pe­

rnerP.ntah (Departernen Pendidikan dan Kebudayaan, Pernerintah Dae­

rah c.q. Dinas Pariwisata) dan dari hasil penjualan karcis rna­

au~ yang diperoleh dari pengunjung.

Daya tarik berikutnya adalah jarak dari lokasi pemukiman

pen~uduk. Hal itu perlu rnernperoleh perhatian tersendiri dalam

rangka rnendorong perkembangan obyek wisata tersebut.

Han~a pantai Baron, Kukup dan Krakal saja yang jarak lokasinya

dengan pern·akirnan penduduk lebih dari 1 km., sedang obyek wisata

lainnya berjarak kurang 1 km. dari pernukiman penduduk.

e. ;Fasilitas.

1. Fasilitas Fisik.

Masalah fasilitas yang ada pada lokasi obyek wisata juga

menijadi salah satu daya tarik. Semen tara i tu sampai saat ini

fas(i.litas yang dimiliki oleh masing-masing obyek sesuai dengan

sif!at dan lingkungannya, terlihat seperti pada tabel 6.

Tabel 6. FASILITAS FISIK YANG TERSEDIA PADA LOKASI OBYEK WISATA ALAM

No. L 0 k a s jL A B c D E

1. Pantai Baron v - - - -2. Pantai Kukup - - - - -3. Pantai Krakal - - - - -~- Pantai Parangtritis - - v - -5. Pantai Sam as - - - - -6. Pantai Glagah - v - - -1:. Pantai Con got - - - - -a .. Kaliurang v v v - v

Q. Gembiraloka v v - v -i

Su 'ber : Data Primer.

Page 34: LAPORAN PENELITIAN c · 2020. 2. 6. · KATA PENGANTAR te~aaa I Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada, betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya di~ensi

I I

2. I Jasa Informasi. i

29

I Jasa informasi bagi obyek wisata merupakan suatu kegiat-

anlyang penting, baik informasi langsung maupun tak !

langsung.

Dati data diketahui bahwa pada obyek wisata alarn belum ada p~ marbdu wisata secara khusus di lokasi obyek wisata tersebut.

I

Da1 bila dihubungkan dengan informasi dalam bentuk leaflet ma-l

k<..i i han.ya Kaliurang, Gembiraloka, Pantai Pa.rangtri tis dan pantai l I

Sa~as yang telah t.ersedia leaflet dalam bahasa Indonesia dan I

- J, I . LJa.~"asa nggr1. s.

I

i 3. jFasilitas penunjang.

Lokasi obyek wisata disamping dapat dikunjungi dalam i

wa*tu singkat I beberapa jam saja, biasanya juga dapat dikun -I

I

juqgi untuk wak·Gu yang lama I beberapa hari. Guna memenuhi hal

it~, diperlukan beberapa fasilitas penunjang seperti: penginap-'

::->"1· ~ J::>estoran I warung, telepon dan sebagainya. Berikut adalah

ga~baran fas2_litas penunjang yang ada pada lokasi di sekitar j

ob~ek wisata alam.

Tabel 7.

Page 35: LAPORAN PENELITIAN c · 2020. 2. 6. · KATA PENGANTAR te~aaa I Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada, betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya di~ensi

Tabel 7. FASILITAS FASILITAS PENUNJANG YANG DIMILIKI

OBYEK WI SATA ALAM

!

Nol. l c -r- !

Fasilitas Penun:ian,g A B D iE F ' ]J. Penginapan v v - v v -~- Rumah Makan/Restoran v v v v v v

~- Telepon - - - - - -4j. Kantor Pos - - - - - -5. Temp at Ibadah v - - v - -6. Rumah Sakit/Poliklinik - - - - - -i· Tempat Penukaran Uang - - - - - -~. Toko Souvenir - - - v - -9. Tempat Parkir v v - v v v

]0. Kamar man di /WC v v - v v -]ll. Satpam v v - v - -i

i ' I I

S~ber . Data Primer • . Keterangan: A = Pantai Baron --~ = Pantai Glagah

B = Pantai Kukup G = Pantai Con got

c = Pantai Krakal H = Kaliurang

D = Pantai Parangtritis E == Pantai Sam as I = Gembiraloka.

f. Manajemen dan Keuangan.

30

G. f! I

- v -v v v

- v v

- v -- v v

- v v

- - -- - v v v v

- v v

-· v v

Sebagai salah satu pendukung upaya pengembangan obyek

wieata maka struktur organisasi yang jelas dari pengelola obyek

perlu mendapat perhatian. Untuk lokasi pantai Baron, Kukup,Kra-

kal, Samas dan Congot belum nampak adanya struktur organisasi

petJgelola pengembangan obyek secara jelas. Sedang lainnya pada

lolcasi obyek wisata tersebut adalab sebagai berikut:

Tabel 8.

Page 36: LAPORAN PENELITIAN c · 2020. 2. 6. · KATA PENGANTAR te~aaa I Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada, betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya di~ensi

Tabel 8.

JUli.IJLAH TENAGA PEI\TGELOI,A LOKASI OBYEK \'IISATA

Nq. Nama lokasi obyek

!

lj. Pantai Baron I a. Pantai Kukup

~- Pantai Kraka1

4· Pantai Parangtritis

~. Pantai Sam as 6. Fantai G1agah

i

i. Pantai Congot

~- Ka1iurang I

9- Gemhira1oka

Su~ber: Data Primer. *) Termasuk pengurus LKMD setempat.

**) : 20 orang mengelo1a Rutan \!lisata. 25 orang mengelola PD Arga Jasa.

Jumlah tenaga

30 oran~) 2 orang 1 orang 9 orang

37 orang*)

45 orang**) 125 orang

Mengenai penataran, be1um semua pengelo1a obyek wisata

petnah menerima atau mengikuti penataran, baik yang diseleng­

gatakan oleh instansi/dinas, maupun Pemerintah Daerah. Penge­

lota di pantai Parangtritis pernah mempero1eh pengarahan/pena-

tatan mengenai retribusi untuk pengunjung yang keluar masuk

obtek wisata. Sedangkan di Ka1iuran.g pengarahan diberikan oleh

Di~as Kehutanan dalam segi: pe1a;yanan, peme1iharaan, manajemen,

pe~·ghijauan dan hutan 1indung. Dari pihak Perusahaan Daerah Ar­

ga1Jasa memberikan pengarahan tentang gardening/petamanan ling-

ku~gan kepada para pengelola obyek wisata. Untuk lebih menarik

wi~ata maka pada semua obyek wisata, o1eh pengelo1a selalu di­

laltukan upaya peningkatan pe1ayanan, baik dengan memperbaiki

sajrana yang ada/perbaikan bangunan warung-warung, penghijauan I

datJ juga da1am me1ayani pengunjung.

Page 37: LAPORAN PENELITIAN c · 2020. 2. 6. · KATA PENGANTAR te~aaa I Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada, betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya di~ensi

'52

Adapun besar beaya I karcis pada masing-masing lokaai

widata ada1ah sebagai berikut: I I

Tabel 9.

BEAYA I HARGA KARCIS PADA OBYEK vii SATA ALAM

i

! Rp. IParkir N~. Nama obyek Wisata Rp.IOrang

I Motor I

Mobil/Bus

1 ~· Pantai Baron 150,00 100,00 200,00

~· Pantai Kukup 100,00 100,00 400,00

3. Pantai Krakal - - -i

4· Pantai Parangtritis 50,00 100,00 100,00

$. Pantai Sam as 50,00 100,00 100,00

~- Pantai G1agah 100,00 100,00 100,00

t. pantai Con got 100,00 100,00 100,00

$. Ka1iurang/Hut.Lindung I 250,00 100,00 300,00

~. Ka1iurang/PD Arga Jasal 250,00 200,00 500,00

Gembira1oka 400,00 100,00 200,00' !

Su~ber: Data Primer.

Sete1ah ditemukan tentang beaya karcis masuk, maka bila I .

di~aitkan dengan banyaknya pengunjung pada 1okasi obyek wisata I

te~sebut maka nampak dalam tabel berikut:

!Fabel 10.

\ .,

Page 38: LAPORAN PENELITIAN c · 2020. 2. 6. · KATA PENGANTAR te~aaa I Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada, betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya di~ensi

Tabel 10.

JUMLAH PENGUNJUNG LOKASI OBYEK WI SATA AI,AM

' N~. Lokasi Jumlah Keterangan

I

~· Pantai Baron I 78.965 1985

2. Pantai Kukup 78.965 1985

~- Pantai Krakal 78.965 1985

•• Pantai Parangtritis 199.618 1985

~- Pantai Sam as 197.388 1985 6. Pantai Glagah 9.598 1985

~- Pantai Con got 3.500 1985

e. Kaliurang (PD Arga Jasa) 82.429 1986

9. Kaliurang (Hut an Wisata) 100.014 1986/1987

lb. Gembiraloka I 956.863 1985. I I I

Caltatan: 1. Sumber: Data Statistik Pariwisata DIY 1985/1986. 2. Sumber: Dinas Kehutanan DIY 1987. 3. Sumber: PD Arga Jasa, diolah yang dibutuhkan.

Pengelolaan dana yang dipero1eh dari karcis pengunjung

pada beberapa obyek wisata dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabe1 11.

• , t.

Page 39: LAPORAN PENELITIAN c · 2020. 2. 6. · KATA PENGANTAR te~aaa I Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada, betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya di~ensi

34

Tabel 11.

I PENGELOLA DANA DARI KARCT~ PENGtnT G .l ..L ,") ,JUN

I Nq. Nama Lokasi A B c D

1. Pantai Baron v v - -~. Pantai Kukup v v - -i

~. Pantai Krakal - - v -+· Pantai Parangtritis - v - -$. Pantai Sam as - v - -I

t: Pantai Glagah - v - -Pantai Con got - v - -

I

e. Kaliurang/Hutan Wisata - - - v i

9. Kaliurang - v - - *) lp. Gembiraloka - I - v -

i

Sum~er: Data Primer. *) PD. Arga Jasa A Dinas Pariwisata B Pemda. Setempat C Dikelo1a sendiri. D Dinas Kehut&LJdtl

Dalam upaya meningkatkan arus wisatawan ke lokasi obyek I

wi$ata telah dikembangkan beberapa usaha untuk prornosi dan me-

nit\l:gkatkan serta mernanfaatkan sumber a1am yang ada.

Jenis-jenis kegiatan untuk itu antara lain leaflet, men-

ju~l hasil laut (ikan hias, rumput laut, batu bintang/karang ), !

me~yelenggarakan beberapa kegiatan o1ah raga dan hiburan, dan

mepingkatkan keindahan lingkungan.

Page 40: LAPORAN PENELITIAN c · 2020. 2. 6. · KATA PENGANTAR te~aaa I Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada, betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya di~ensi

:55 I

I I

3. ~BYEK WISATA BUDAYA.

Obyek wisata budaya yang diteliti sebagai sampel dalam

pen+litian ini adalah: Kraton, Tamansari, Museum Sonobudoyo,Ca!!, I

di jrambanan, Candi Kalasan, Gua Selarong, Museum Affandi,Sapto ! ,,

Hudqyo Gallery, Art Gallery Amry Yahya, Padepokan Bagong Kusu-

dih4rdjo. Dari obyek wisata yang diteliti di atas dapat dikelom

p()kk(an: dalarn:

:a. Obyek wisata Kraton, Museum dan Candi, yang merupakan

peninggalan sejarah.

[b. Obyek wisata seni dan hasil karya seniman.

Gambaran umum dari obyek wisata tersebut dapat diuraikan

sebagai berikut: !

a. Lpkasi dan Topografi •

. Untuk obyek wisata Kraton, Taman sari dan Museum terlet.ak

dal~ kota, sedang obyek wisata candi, Gua Selarong, seni dan

kary~ seniman terletak di luar kota, kebuali museum Affandi dan I

Art 4tallery Amry Yahya terletak di batas kota. Ketinggian Obyek

obye~ wisata di atas permukaan air laut (MAL) terletak antara

37 - :154 m.

b. S!atus dan Pengelola Obyek Wisata.

Status dalam arti pemilik obyek wisata, untuk obyek wi-I

sata :,budaya, ada milik pemerintah, swasta atau perseorangan se-

pert~ terlihat pada tabel berikut:

Tabel 12.

Page 41: LAPORAN PENELITIAN c · 2020. 2. 6. · KATA PENGANTAR te~aaa I Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada, betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya di~ensi

Tabel 12.

PEMILIK OBYEK WISATA BUDAYA

!

Nd. !

i

J I

Nama Obyek Wisata

~· Candi Prambanan

~. Oandi Kalas an I

~· Museum Sonobudoyo I 1· Kraton Yogyakarta I

5. Tamansari i

6. Gua Sel arong 1

7. Museum Affandi I

i

~· Sapto Hudoyo Gallery

~. Art Gallery Amry Yahya

1~. Padepokan Bagong K. I

S~ber: Data Primer. I

Pemilik Obyek Wisata

Pemerint. Swasta Perorangan

v - -

v - -

v - -

- v -

- v -

v - -

- - v

- - v

v

... v

Dilihat dari apakah ada yang mengelola dan siapa yang

me~gelola, ternyata semua ada pengelolanya, ini menunjukkan

ba~wa obyek wisata tersebut akan ditangani lebih serius, se­

da~g pengelolanya bervariasi seperti terlihat pada tabel 13 I

betikut ini: I

Tabel 13.

Page 42: LAPORAN PENELITIAN c · 2020. 2. 6. · KATA PENGANTAR te~aaa I Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada, betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya di~ensi

. \

'37

Tabel 13.

No Nama Obyek Wisata Pengelola Instansi Asal Penge­lola

Ada Tdk. A B c D

I Candi 11. Kala san v - - v - -

I I

2j. Candi Prambanan v - - v - -I

i 31· Museum Sonobudoyo v - - v - -4[. Kraton Yogyakarta v - v - - -~-. Taman sari v - v - - -~. Gua Selarong v - - - v -

! I

~· Museum Affandi v - - - - v

~· Sap to Hudoyo Gallery v - - - - v

~· Art Gallery Amry Yahya v - - - - v

lq. Padepokan Bagong K. v I - - I - - v I l

I I I I I

Su~ber: Data Primer.

A • Kraton •

B Depart em en Pendidikan dan Kebudayaan

c Pemda. Tk. I.

D Perseorangan.

I

c.IPrasarana dan Sarana Transportasi.

Dilihat dari letak obyek wisata terhada-p kota pusat pe-I

merintahan baik propinsi, kabupaten dan kecamatan, ternyata

jaraknya relatif dekat, di mana jalan-jalan menuju lokasi I

obfv"ek wisata terdiri dari jalan aspal yang dapat ditempuh de-

n~an berbagai kendaraan bermotor. I

1

!

Page 43: LAPORAN PENELITIAN c · 2020. 2. 6. · KATA PENGANTAR te~aaa I Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada, betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya di~ensi

> I

Tabel 14. JARAK OBYEK WISATA DAN KONDISI J"\LAN MENUJU LOKASI

-~ 1Jarak dari Kota Kondisi Ja- Dapat di-I Nq. Nama Obyek Wisata (Dalam Km.) lan (aspal) tempuh i dengan I i

I L I I 3 c D E F G

I

1 I

J.j. Candi Pram ban an 15 28 1 v - v v I

~- Candi Kalasan 13 26 1 v - v v I

'· Museum Sonobudoyo 0,5 0,5 0,8 v - v v I

4· Kraton Yogyakarta 0,9 0,9 0,2 v - v v I I

5- Taman Sari 1,2 1,2 0,5 v - v v i

~- Gua Sela't'ong 15 5 4 v - v v

i. Museum Affandi 6 18 8 v - v v

~- Saptohudoyo Gallery 10 ' 22 4 v - v v I

~- Art Gallery .Amry Yah ya. 2 2 1 v - v v

i

I 1~. Padepokan Bagong K. 6 10 1 v - v v I ! I ! : i

I

Sumber: Data Primer.

Ke~erangan . A = Propinsi . B = Kabupaten/KOdya

c = Kecamatan D = Baik E = Kurang baik F = Kendaraan Bermotor G = Kendaraan tidak bermotor

Dari hal di atas ternyata lokasi obyek wisata budaya le-

biP, menguntungkan dalam arti cukup baik, begitu juga angkutan 1

um~m yang tersedia ke lokasi obyek wisata tersebut ada. i

d.l Keadaan Fisik dan Lingkungan. I I Dilihat dari segi luas lingkungan obyek wisata cukup me-l

...... !~ ... .; u,..; +,.. 'Jr., .... ..,.., .... 1 "'hi n ?()()() m? l=l::lmn:=ti 4.0.000 m2. sedan&!: kana-

Page 44: LAPORAN PENELITIAN c · 2020. 2. 6. · KATA PENGANTAR te~aaa I Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada, betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya di~ensi

'

!

39

sitas pengunjung berkisar antara '"~00 orang sampai 10.000 orang. I !

Tabel 15.

LUAS OBYEK WISAT.i\ DAN KAPASIT/i.S

I

,o. Nama Obyek Wisata Luas (m2) Kapasitas Pengunjung I I

1. Candi Prambanan · 45.000 10.000

2. Candi Kalas an 1.000 500

3. Museum Sonobudoyo 7.000 500

4. Kraton Yogyakarta 20.000 1.000

5. Taman sari 5.000 200'

6. Gua Selarong 3.000 1.000 '

7. Museum Affan di 3.000 500'

B. Saptohudoyo Gallery 2.000 500

g. Art Gallery Amri Yahya 2.000 500

!10. Fadepokan Bagong K. 10.000 1.000 I

Sqmber: Data Primer.

Dilihat dari kondisi fisik dan lingkungan obyek wisa.ta i

y-4ng· ada ternyata cukup baik, dengan lingkungan kebersihan .se ...

b4gian besar cukup bersih, disertai dengan pohon pelindung

y~ng· cukup terawat. I

Page 45: LAPORAN PENELITIAN c · 2020. 2. 6. · KATA PENGANTAR te~aaa I Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada, betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya di~ensi

40

Tabel 16.

KO~TDI SI FI SIK Dl'Jr LINGKU1'TG AN OBYEK WI SATA

Fisik Kebersihan Pohon Pelin-No Nama Obyek Wisata dung

A B c D E F

1~ Candi Prarnbanan v - - v - v 2~ Candi Kalasan v - v - v -3~ Museum Sonobudoyo v - v - v -4~ Kraton Yogyakarta v - v - v -5~ Taman sari v - - v v -6~ Gua Selarong v - v - v -I

7~ Museum Affandi v - v - v -!

8f Saptobudoyo Gallery v - v - v -9~ Art Gallery Amri

Yahya v -' v - v -

I I

Padepokan Bagong K. lOf v - v - v -i

Sum~er: Data Primer. '

Ket¢rangan: A = Terawat D = Kurang bersih B = Tidak terawat E = Ada terawat c = Bersih F = Ada kurang terawat

Jika kita lihat dari pemeliharaan fisik obyek wisata bu-I

day$,, ternyata sebagian besar pernah dilakukan perbaikan fisik

di :+ingkungannya, sedang dana untuk perbaikannya berasal dari

Dep$-rtemen Pendidikan dan Kebudayaan, Pemerinta.h Daerah, Dinas

Par~wisata, Subsidi Pemerintah, Hankam, Pelita dan hasil penju­

al aJ!J karci s •

Dari hal di atas dapat disimpulkan bahwa ada upaya-upaya

un.t~k menjaga dan memelihara obyek-obyek wisata budaya yang ada,

baik dari pemerintah maupun dari masyarakat.

Sedang jika kita kaitkan dengan pemukiman yang ada di

sekttar obyek wisata ternyata jarak pemukiman penduduk_ kurang

dar~ 0,5 km. dari ooyek wisata, di mana umumnya kondisi pemukim. I

annta cukup baik. Dengan demikian peran serta masyarakat untuk iku~. menjaga dan mengembangkan obyek wi-sata punya potensi besar.

I

Page 46: LAPORAN PENELITIAN c · 2020. 2. 6. · KATA PENGANTAR te~aaa I Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada, betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya di~ensi

41

I

I Jika kita ingin rnelihat kegiatan-kegiatan apa yang dapat I I

dil~kukan/rnanfaat yang diperoleh di dalam obyek wisata budaya, I

te~yata cukup banyak, antara lain: mengenal budaya, rnenambah

pen~etahuan, menikrnati keindahan, hiburan/kesenian, bermain-ma-1

in. j

No

i 1~

2~

3~ I

4~

5~ 6~ 7~ 8~

9~ I

10~

Tabel 17.

KEGIATAN YAJ:lG DAPAT DILAKUK.Air:;T/DIPEROI,EH m DALAM OBYEK WISATA

I Macam Kegiatan Nama Obyek Wisata A B c D

Candi Prarnbanan v v v v

Candi Kalasan v v v -Museum Sonobudoyo v v - -Kraton Yogyakarta v v - -Taman sari v v - -Gua Selarong v v - -Museum Affandi v v v v

Saptohudoyo Gallery \t v I v -Art Gallery Amri Yahya I v v v -

I Padepokan Bagong K. v v - v t t

Sum~er: Data Primer. Keterangan: A = Mengenal budaya

:9 = Menambah pengetahuan C = Menikmati keindahan D = Hiburan/kesenian E = bermain.

E

-----v

-v

--

Dari tabel di atas ternyata tujuan utama ke obyek wisata

bud~ya adalah untuk.mengenal budaya, menambah pengetahuan kemu-1

I

diap menikmati keindahan, hiburan dan bermain. Dari data diatas I I

cukpp menggernbirakan bahwa salah satu fungsi dan peranan obyek

wis~ta budaya yaitu mengenal budaya dan menambah pengetahuan I

pen~unjung, sudah mengenai sasaran.

Page 47: LAPORAN PENELITIAN c · 2020. 2. 6. · KATA PENGANTAR te~aaa I Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada, betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya di~ensi

e. Fasili tas

~. Fasilitas Fisik. ! I

42

j Fasilitas yang dimiliki obyek wisata budaya antara lain,

pa~ggung seni/hi buran, taman bunga, taman main an anak, kolam i

re9ang, sarana olah raga, ternyata b.anya sebagian saja yang me-'

mi~iki fasilitas di atas, kecuali taman bunga yang hampir semua I

me~ilikinya dan terawat baik.

Tabel 18. FASILITAS FISIK YANG DIMILIKI OBYEK WISATA

_L

Nl q. Nama obyek wisata Fasilitas fisik yang dimiliki i A B c D E i

1. Candi Pram ban an v - - - -2. Candi Kalasan - v - - -3. Museum Sonobudoyo - v - - -4. Kraton Yogyakarta v - - - -5. Taman sari - - - v -6. Gua Selarong - - v - -7. Museum Affandi - v I - v -

I

8. Saptohudoyo Gallery v v v - v

I 9. Art Gallery Amri Yahya - v - - -to. Padepokan Bagong K. v v v I - -I l I I

!

S~ber: Data Primer.

Keterangan: A = Panggung Kesenian/hiburan B = Taman mainan anak-anak c = Taman bung a D = Kolam renang

E == Sarana olah raga.

Page 48: LAPORAN PENELITIAN c · 2020. 2. 6. · KATA PENGANTAR te~aaa I Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada, betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya di~ensi

4'3

2. Jasa Informasi.

' i Sebagai upaya untuk mening-::::atkan penyebaran dan pelayan-

ani pariwisata jasa informasi memegang peranan yang cukup besar. !

i

Ja~a informasi di sini dapat dilakukan secara langsung melalui I

pe~andu wisata atau dengan tertulis dengan leaflet. !

Dalri data masing-rnasing obyek wisata hanya sebagian saja I

yang

me~iliki pemandu wisata secara khusus, sedang sebagian yang la­!

1ni tidak memiliki. Asal pemandu wisata sebagian sebagai pegawai

r~smi dan sebagian dari penduduk sekitarnya.

Tabel 19. PEM:A..~DU WISATA YANG DIMILIKI

I

~o. Nama Obyek Wisata Pemandu Wisata A sal Pemandu Wisata

Ada Tidak A B

'1. Candi Pram ban an - v - -2. Candi Kalasan - 'V - -3. Museum Sonobudoyo v - v -4. Kraton Yogyakarta v - v -

• 5. Taman sari .. v - - v

:6. Gua Selarong - v - -7. Museum Affandi - v - -8. Saptohudoyo Gallery v - v -9. Art Gallery Amri Yahya v - - -

I

to. Padepokan Bagong K. - v - -I

S~ber: Data Primer. : A= Pegawai resmi. K~terangan

!

B = Penduduk sekitar.

Jika dikaitkan dengan upaya promosi tertulis (leaflet)

uptuk memasarkan obyek wisata budaya ternyata sebagian saja

y~ng melakukan upaya promosi melalui leaflet dengan berbagai I

i

~hasa, sed·ang sebagian yang lain tidak menggunakannya.

Page 49: LAPORAN PENELITIAN c · 2020. 2. 6. · KATA PENGANTAR te~aaa I Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada, betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya di~ensi

- - ··.-~ : -.. , '· ..• -

I

44

Tabel 20.

UPAYA PEMASARk~ OBYW£ WI SATA BUDAY A MELALUI PEMBUATAN LEAFLET

N~. Nama Obyek Ada Wisata j

I

~· Candi Pram ban an v I

~- Candi Kalasan v I

13· Museum Sonobud. v

~: Kraton Yogyakar. v Taman sari v

f6. Gua Selarong -17 I •

Museum Affandi v Is. Saptohudoyo Gal. v I

19. Art Gal.Amry Y. v

1lo. I

Pdpk.Bagong K. v

S~ber: Data Primer. K~terangan: A = Indonesia

B = Irrggris C = Gratis

D = Dijual

;. Fasilitas Penunjang.

L E A F 1. . .

Tdk Bahasa

A B I

- v v

- v v

- v v

- v v

- v v v - - I - v v

- v v

-I

v v

- vjv !

L E T

DIBRK Dibuat oleb

c D E F G

v - - - v

v - - - v v - - v v v - - - v

v - - - v

- - - - -- v v - -v - v - -v - v - -v - v - -I

I l

E = Pengelola F = Kanwil Depdikbud. G = Dinas Pariwisata

Fasilitas-fasilitas yang dapat dikategorikan sebagai fa­

s~litas penunjang antara lain: rumah makan/restoran, penginapan, I

t~lepon, kantor pos, tempat ibadah, tempat penukaran uang, toko i I

squvenir, poliklinik/rumah sakit, satpam dan tempat parkir,kamar i

m4ndi/WC. Dengan tersedianya fasilitas-fasilitas yang dibutubkan

o~eh wisatawan, akan lebih meningkatkan daya tarik dan lebih la~ m4 lagi wisatawan tinggal di lingkungan obyek wisata. Dari data

I y~ng diperoleh, ternyata tidak semua fasilitas penunjang dimili-

k~ oleh masing-masing obyek wisata, hal ini dapat dilihat pada

tfbel halaman berikut:

.

I

Page 50: LAPORAN PENELITIAN c · 2020. 2. 6. · KATA PENGANTAR te~aaa I Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada, betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya di~ensi

- 45

Tabel 21.

FASILI~AS-FASILITAS ?ENUN,JANG YANG DDJILIKI OBYEK WI SATA BUDAYA

No Fasilitas Penunjang Nama Obyek T:Jisata •

A B c D E F G H I J \•,

1. Penginapan ·· ..

v - - -· - - - v v -' . Rm.Makan/restoran v - v v v v v v v v

• Telepo.n - - v v - - v v - v

~ . Kantor Pos v v v - - - v v - v 1: • Tempat Ibadah v v v v v v v v v v

E • Rm.Sakit/P.Klinik v - - - - - - v - v ~ Tmp.Penukaran Uang - - v - - - v . - - -E .. Toko/Pedagang Souv. v - - v v - v v v v

( . Tempat Parkir v - v v - v v v v v

1( • Kamar Mandi /WC. v - v v v - v v v v

r . Satpam/Keamanan v VI v v i v I

v I - v v v I

I ' Sur ber:Data Primer. Ke erangan: A = Candi Pram ban an G = Museum Affandi

B = Candi Kalasan H = .Saptohudoyo Gallery c = Museuum Sonobudoyo I = Art Gallery Amry Yahya

D = Kraton Yogyakarta J = Padepokan Bagong Ku.su-E = Taman sari dihardjo.

/ F = Gua Selarong

I Dari tabel di atas ternyata obyek wisata yang paling ba-

ny~k memiliki fasilitas penunjang di seki tar lingkungannya ada­

lat Gallery Saptohudoyo, Padepokan Bagong Kusudihardjo, Candi

Prf,mbanan, Museum Sonobudoyo, Museum Affandi, Kraton Yogyakarta

da Art Gallery Amry Yahya. Kemudian jika dilihat fasilitas pe­

yang hampir semua obyek wisata memilikinya adalah, tem­

ibadah, rumah makan, kamar mandi/wc, tempat parkir, satpam/

anan, dan toko/pedagang souvernir.

f. Manajemen dan Keuangan.

I Dili hat dari struktur organi sasi /pembagian kerja penge -

lo~a obyek wisata, ternyata sebagia.n besar memilikinya dan jika

Page 51: LAPORAN PENELITIAN c · 2020. 2. 6. · KATA PENGANTAR te~aaa I Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada, betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya di~ensi

'

-

47

Tabel 23. PENATARAN/PENYUI~UHAN UNTtJ..C PENGELOLA OBYEK WIS . ..'I.TA

N~. Nama Obyek Wisata I P1'NAT"".RAN MATERI PENATARAN i

i

l I

][. Candi Pram ban an I

~. Can di Kala san I

$. Museum Sonobudoyo

~- Kraton Yogyakarta

$·· Taman sari

~· Gua Selarong 'f. Museum Affandi $. Saptohudoyo Gallery

$. Art Gallery Amri Yahya

1~. Padepokan Bagong K. i

Su~ber : Data Primer. Ke~erangan: A = Pemeliharaan

I

B = Pelayanan

Ada

v

v v v v v

-v

-v

Tidak A B c D

- v - - v

- v - - v

I ... v v v -- - v - -- - v - -- v v v -v - - - -- - I

v - v v I - I - - -

I I - - I v - v

I I

C = l'~anaj em en D = Pengetahuan/materi.

Upaya upaya yang dilakukan pengelola obyek wisata dalam

ra~gka peningkatan pelayanan, hanya sebagian yang melakukan ya­

it~ dengan cara antara lain: memperbanyak pemandu wisata yang i ' bejrkuali tas ( dari· segi materi dan bahasa), meningkatkan prornosi

dap informasi melalui penerbitan, dokumentasi dan pameran, men-i

jaga sopan santun terhadap tourist/pengunjung, penyempurnaa.n/ '

pehingkatan koleksi, fasilitas dan lingkungan, wawancara dan

ev~luasi dengan pengunjung, memperrnudah transportasi.

Dalam pengelolaan dana, hanya sebagian obyek wisata me­

na~ik bayaran dari pengunjung, dari dana yang diperoleh diguna­'

ka.b untuk pengelolaan obyek wisata dan diserahkan pada pemerin­

t~h daerah. Besar penarikan dan/karcis masuk antara Rp.lOO,OO I

s~pai dengan Rp. 400,00. I

' '

Page 52: LAPORAN PENELITIAN c · 2020. 2. 6. · KATA PENGANTAR te~aaa I Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada, betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya di~ensi

48

/ Pengunjung ke obyek wisata, dari data tahun 1984 sampai

tah~n 1985 ternyata sebagian menunjukkan kenaikan, tetapi seba­

gia~ yang lain menurun, dan untuk obyek wisata karya senirnan d,a

ta ~engunjung yang jelas, tidak diperoleh. Sedang untuk tahun

198~ belurn terdatakan. I I 1 Tabel 24. 1

I

1

1].

2j. ~.

~­~­a. 1· a. $.

10. I

i

PENGUNJUNG OBYEK WISATA BUDAYA TAHUN 1984 - 1985

Nama Obyek Wisata 1984

Candi Prambanan 288.155 Candi Kalasan 9.926 Museum Sonobudoyo 47.289 Kraton Yogyakarta 230.841 Taman sari 46.521 Gua Selarong 53.348 Museum Affandi 4.915 Saptohudoyo Gallery Art Gallery Amri Yahya

Padepokan Bagong K.

S~ber: Data Statistik Kepariwisat~an DIY ' Tahun 1985/1986.

1985

313.877 11.877 37.443

208.718 49.451 49.763

9.782

Waktu buka obyek wisata dalarn satu minggu, sernuanya di­

buka antara 6 sampai 7 hari. Dalam rangka promosi obyek wisata

bu~aya usaha-usaha yang dilakukan antara lain: meningkatkan I i

me~beri informasi melalui media oetak, eleldronik, film, brosur

br?sur, pameran-pameran, upacara, fashion show, membuat papan I na.Jna, kalender, dan meningkatkan kerjasama dengan instansi-ins-' I

tabsi yang berkaitan dengan pariwisata. !

Page 53: LAPORAN PENELITIAN c · 2020. 2. 6. · KATA PENGANTAR te~aaa I Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada, betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya di~ensi

49

i

4.1 RANGKUMAN.

Dari data dan uraian di at·.1.s dapat diidentifikasikan

fa~tor-faktor pendukung dan penghambat yang ada di lokasi,un-1

tuk pengernbangan obyek wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta I

sepagai berikut:

a.IDaerah Istimewa Yogyakarta sebagai kota pariwisata kaya de-' I

jngan obyek wisata, baik obyek wisata alam maupun obyek wi-

sata budaya (termasuk di dalamnya obyek wisata hasil karya

seni). Paling tidak 79 obyek wisata yang sudah digarap ( 24

obyek wisata alarn dan 55 obyek wisata budaya), yang terse -

bar di kelima kabupaten/kodya tingkat II. Dan masih banyak

lagi yang belum digarap dan terpantau yang punya potensi

untuk dikembangkan sebagai obyek wisata.

b. Pengelola dengan sistem manajerial yang baik, merupakan

faktor pendukung untuk mengembangkan dan meningkatkan obyek

1Wisata yang ada. Harnpir semua obyek wisata alarn dikelola

,oleh pemerintah, narnun dengan sistem manajerial yang masih

kurang jelas, kecuali obyek wisata Gembiraloka dikelola

'oleh swasta. Sedang untuk obyek wisata budaya, sebagian di­

kelola oleh pemerintah dengan sistem manajerial yang lebih

, baik (dalam arti struktur/pembagian kerja lebih jelas), sa­

dang obyek wisata karya seni dikelola oleh perorangan dang­

an sistem manajerial yang cukup baik dan bersifat lebih ko­

mersial. Secara umum perlu dipikirkan peran swasta dalarn m!

imengelola obyek wisata alam maupun obyek wisata budaya.

c. Sarana dan prasarana transportasi merupakan faktor pendu -

kung untuk mengembangkan suatu obyek wisata. Secara umum,

hampir semua jalan menuju ke obyek wisata alam dan obyek ---- ... .!'1- -- ,_- .L,.__ .!1 --- -- ...... , __ _

Page 54: LAPORAN PENELITIAN c · 2020. 2. 6. · KATA PENGANTAR te~aaa I Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada, betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya di~ensi

50

disi yang cukup baik, dengan demikian dapat dicapai dengan

kendaraan bermotor. Kendaraan umum yang melewati obyek wi­

sata tersebut, sebagian besar sudah ada, walaupun trayek

khusus ke obyek wisata tersebut belum tersedia, kebuali Ka­

liurang, Samas, Baron dan Parangtritis.

d. Salah satu faktor pendukung untuk meningkatkan daya tarik

obyek wisata, adalah keadaan fisik dan lingkungan dari obyek

wisata tersebut, dalam arti kebersihan dan keterawatannya.

Sebagian besar obyek wisata alam dan budaya kondisi fisik

dan lingkungannya cukup baik, hanya yang masih perlu menda-

pat perhatian adalah pantai Samas, Congot, Prambanan dan Ta­

mansari dari segi kebersih.an. Dilihat dari upaya untuk rnen-

jaga keadaan fisik dan lingkungannya agar tetap baik dan m~

narik, hampir semua obyek wisata alam dan budaya pernah me­

lakukan perbaikan fisik dan lingkungannya, walaupun belum

maksimal rnengingat dana dan tenaga ahli yang terbatas.

e. Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dan manfaat yang da­

pat diperoleh dari suatu obyek wisata, merupakan faktor pe.n

dorong dan daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk da•

tang ke obyek wisata tersebut. Untuk obyek wisata alam, se­

bagian kegiatan dan manfaat yang diperoleh adalah menikmati

keindahan dan bermain, kecuali pantai Parangtritis dapat dl

pergunakan untuk memperoleh manfaat/melakukan kegiatan: me­

ingenal budaya, menambah pengetahuan, menikmati keindahan,

olah raga dan bermain. Sedang untuk obyek wisata budaya,ke­

giatan dan rnanfaat yang diperoleh pada umumnya adalah: me­

ngenal budaya, menambah pengetahuan dan menikmati keindahan.

Untuk Candi Prambanan, Museum Affandi, Padepokan Bagong Ku­

sudihardjo ada tambahan manfaat yang diperoleh yaitu hibur-- ~- ,,_- - -- -I -- ...1 -- ~ ~'!!!.........,..,...,.; Y\

Page 55: LAPORAN PENELITIAN c · 2020. 2. 6. · KATA PENGANTAR te~aaa I Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada, betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya di~ensi

51

f. rasiliUas-fasilitas yang tersedia di lingkungan obyek wisa­

~a. yang dapat menambah daya tarik wisatawan untuk datang i

~e obyek wisata merupakan faktor pendukung untuk meningkat-1

~an obyek wisata tersebut. Fasilitas terseb.ut di atas, ber-I

~ifat fisik, penunjang dan jasa informasi. Fasilitas fisik I ~erma.ksud antara lain: taman bunga, taman mainan anak-anak,

~olam renang, panggung resmi/hiburan dan sarana olah raga. !

Vntuk obyek wisata alam, sebagian besar tidak memilikinya, '

fecuali Kaliurang dan Gembiraloka. Sedang untuk obyek wiaa-

fa budaya, hanya Saptohudoyo Gallery dan Padepokan Bagong

*usudihardjo yang cukup memiliki fasilitas fisik di atas,

$edang yang lainnya pada umumnya hanya memiliki taman bunga. !

Fasilitas penunjang yang dimiliki obyek wisata alam

pada umumnya adalah: rumah makan/restoran, tempat parkir,k.§! I

~ar mandi/WC, penginapan, satpam, sedang yang belum dimili-

lb adalah toko souvenir. Untuk obyek wisa.ta alam yang cukup I

Jemiliki fasilitas penunjang adalah obyek wisata Kaliurang

clan Gembiraloka. Sedang untuk obyek wisata budaya, faslli -

~as penunjang yang dimiliki antara lain: tempat ibadah, sai

~am, kamar mandi/WC, rumah makan/restoran, tempat parkir dan

~oko/pedagang souvenir.

Uotuk jasa informasi langsung, pada obyek wisata alam,

tlelum ada pemandu wisata secara khusus di lokasi obyek wisa­

tla. Sedan~g untuk obyek wisata budaya, hanya sebagian yang

~elah memiliki pemandu wisata secara khusus di lokasi obyek

~isata (Kraton, museum Sonobudoyo, Tamansari, Saptohudoyo

Gallery, dan Art Gallery Amri Yahya), yang lain belum memi -I

lilki. Untuk obyek wisata yang telah menggunakan informasi I

~ertulis (leaflet), hampir semua obyek wisata budaya dan

Page 56: LAPORAN PENELITIAN c · 2020. 2. 6. · KATA PENGANTAR te~aaa I Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada, betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya di~ensi

52

g.iManajemen pengelolaan dan dana, merupakan faktor penunjang

jyang cukup menentukan dalam mengembangkan obyek wisata.

I Manajemen pengelolaan menyangkut bidang organisasi,

teraga pengelola dan upaya-upaya peningkatan promosi dan pela­

ya~an. Untuk obyek wisata alam, umumnya belum memiliki organi-1

saei pengelola yang jelas, kecuali obyek wisata Gembiraloka I

da~ Kaliurang yang dikelola PD. Arga Jasa. Sedang untuk obyek I

wi~ata budaya, sebagian besar memiliki organisasi pengelola,

wa~au belurn sempurna, walau dalam arti lengkap dengan fasili­

ta~-fasilitasnya.

Dari segi upaya untuk rneningkatkan tenaga pengelola m~

la~ui penataran/penyuluhan, untuk obyek wisata alam belum ba­

nyak dilakukan. Sedang pada obyek wisata budaya, sudah sering !

di~akukan penataran/penyuluhan der,gan rnateri-materi yang ber­

ka~tan masalah pelayanan, pemeliharaan, mane.jemen, pengetahu-i

anvpengenalan benda/rnateri.

Upaya-upaya lain yang pernah dilakukan oleh pengelola

un~uk rneningkatkan promosi dan pelayanan, baik untuk obyek w!,

sa~a alam rnaupun obyek wisata budaya dengan cara perbaikan

lipgkungan obyek wisata, meningkatkan informasi melalui media I

ce~ak, menambah sarana dan fasilitas yang ada, serta mening­

k~kan kualitas tenaga pengelola melalui penataran-penataran

unituk obyek wisata budaya. Dari segi dana, umumnya dana di -

pe]roleh dari penjualan karcis, dan bantuB.n dari pemerintah

d~erah kecuali untuk obyek wisata karya seni. i

Page 57: LAPORAN PENELITIAN c · 2020. 2. 6. · KATA PENGANTAR te~aaa I Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada, betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya di~ensi

BAB III

POTmiSI KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM

PROMOSI PEMASARAN PARAWISATA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Sesuai dengan keterbatasan dana yang ada, sampel peneli-

ti~n yang besarnya hanya 110 responden cukup diproses I

secara

m~ual. Mereka inilah- yang tergabung dalarn sampel ini - yaitu I

p~uwisata, yang dijadikan unit analisis dalam penelitian ini. I I

Pramuwisata dijadikan unit analisis dalarn penelitian

in~, dikarenakan mereka secara langsung ikut menentukan terwu -

jujd tidaknya rasa aman, nyaman di kalangan wisatawan selama me-l

re~a menikmati suguhan wisata yang ada di Yogyakarta. Bertolak

d~ri rasa arnan dan nyaman inilah dikembangkan strategi promosi

daP pemasaran parawisata yang berjenjang (two or multi step com

mupication). i

Lewat strategi ini, m~eka yang berkunjung ke Yogyakar­

taJ, diharapkan kelak sekembali mereka ke tempatnya masing-ma I

si!ng, akan menginformasikan dan mempromosikan objek-objek wisa-

tal yang ada di Yogyakarta, ke pihak lain. Sebagaimana halnya

p~rawisatawan yang berkunjung ke Bali, Jakarta dan Medan misal-1

n~a, di mana umumnya mereka menyatakan bersedia rnerekomendasi -

k~n Indonesia sebagai tujuan wisata ke pihak lain. Untuk jelas-1

n~a lihat lampiran tabel 12 dari penelitian Manassa Malo dkk. I

P~da penelitian yang sarna (tabel 17), diperlihatkan pula bahwa

u~umnya wisatawan yang berkunjung ke Indonesia, karena rnereka

melmperoleh informasi tentang Indonesia dari ternan mereka.

Jelas, direkomendasikan tidaknya Daerah Tujuan Wisata I

y~ng pernah rnereka kunjungi ke pihak lain, sangat ditentukan

b~gaimana kemarnpuan pramuwisata dalam rnenumbuhkan kesan aman

Page 58: LAPORAN PENELITIAN c · 2020. 2. 6. · KATA PENGANTAR te~aaa I Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada, betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya di~ensi

I 54

d~n· rasa nyaman dalam menikmati suguhan wisata di kalangan W1 I

s,tawan. Jelas ini tidak mudah, dan membutuhkan upaya tersen-

' d~,ri. Tetapi sangat perlu dilakukan.

Bertolak dari penelitian Manasse dkk., terlihat betapa

s~rategisnya untuk memanfaatkan potensi lcomunikasi interper -I

s9nal antara wisatawan dengan pramuwisata dalam mempromosikan !

p~rawisata Yogyakarta. Hanya saja perlu kita pertanyakan: ou­: I

k~p potensialkah memanfaatkan komunikasi interpersonal antara

p~amuwisata dengan wisatawan untuk memprowosikan obyek obyek I

wilsata yang ada di Yogyakarta ? Ada baiknya, sebelum ini ki ta I

bil.carakan lebih jauh, terlebih dahulu ki ta ungkapkan si tuaai

p~omosi dan pemasaran serta posisi Yogyakarta dalam promoai I

d~n pemasaran parawisata di Indonesia. I

Posisi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam pemasaran parA

wijeata di Indonesia, dapat ki ta lihat berdasarkan struktur

p~nekanan penawaran dalam pemasaran parawisata oleh masing -i

m~sing daerah tujuan wisata. Secara keseluruhan, penekanan P.!t

n~waran parawisata di Indonesia dapat dikelompokkan dalam ti-l

g~ katagori sebagai berikut: I I

1.1 Penekanan penawaran parawisata yang berslogan "bersantai

dalam kehidupan moderen", suatu penawaran parawisata yang

kaya dengan pesona kecanggihan teknologi, yang menuntut mg

dal besar. Obyek wisata seperti ini, umumnya bersifat arti­

fisial dalam mengetengahkan komponen kenyamana.n alam dan

pesona budaya. Penawaran parawisata yang demikian ini kita

temui pada: promosi dan pemasaran obyek wisata di Jakarta

dengan Taman Impian Jaya Ancolnya, Pasar Seninnya,

Mini Indonesianya dan lain-lain.

Taman

Page 59: LAPORAN PENELITIAN c · 2020. 2. 6. · KATA PENGANTAR te~aaa I Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada, betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya di~ensi

55

2+ Penawaran parawisata yang mengetengahkan kehidupan aoaial

budaya rnasyarakat, dengan pesona alam timur nan tropia se­

bagai latar. Penawaran seperti ini bersumber pada "resource

based 11 seperti keramah-tamahan dan kecinta damaian penduduk,

sektor alam serta budaya, Indonesia amat kaya dan berani

bersaing dengan negara tujuan lainnya di Asia maupun Pasi­

fik, terlebih lagi dengan negara negara Barat. Disarnping

itu, sektor ini tidak menuntut biaya eksplorasi dan atau

dislokasi geografis maupun penduduk yang besar besaran.Pe­

nawaran dan promosi obyek parawisata. seperti ini, banyak

dilakukan oleh Sumatra Barat, Utara dan Jawa Barat, Maluku

dan lain-lain.

3~ Penawaran parawisata yang menekankan dan mengetengahkan :

rasa puas dan bahagia masyarakat dalam melaksanakan upaca­

ra tertentu sebagai kewajibannya selaku warga dari suatu

kepercayaan I agama, maupun selaku masyarakat yang memili­

ki pertalian sosial budaya dengan kerajaan I keraton seba­

gai pusat kebudayaan lokal. Penekanan penawaran ataupun

promosi seperti ini, dapat kita lihat pada pemasaran dan

promosi parawisata Bali, Jawa Tengah, Tengger (G. Bromo),

Cirebon ataupun Yogyakarta. Penekanan penawaran yang keti­

ga atau yang terakhir ini kita sebut saja: penawaran para­

wisata yang menekankan 11 situasi budaya dan masyarakat,baik

dalam kaitannya dengan keraton, raja dan tahta, maupun da­

lam hubungannya dengan tempat ibadah (pura, Candi, Masjid

dan lain-lain)."

Dan Daerah Istimewa Yogyakarta berada pada kategori

ketiga, tepatnya pada katagori yang menekankan: Situasi B~

Page 60: LAPORAN PENELITIAN c · 2020. 2. 6. · KATA PENGANTAR te~aaa I Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada, betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya di~ensi

56

ng~n Bali. Tapi kalau kita mau memperjelas atau mempertajam

pe~bedaan antara kemungkinan penekanan penawaran antara Bali

de~gan Yogyakarta; dapat saja ini kita lakukan dengan melihat

perbedaan orientasi perilaku budaya masyarakat. Kalau masya­

rakat Bali, perilaku budayanya lebih berorientasi ke kegiatan

agarna (pura); sebal.iknya dengan masyarakat Yogyakarta, mereka

lebih ditampilkan dalam perilaku budaya yang berorientasi ke

Ketaton. Paling tidak ini ditampilkan dalam pemasaran dan prg

mo~i parawisata Yogyakarta dan Bali. Untuk jelasnya, lihat

lampiran diagram: Situasi pemasaran dan posisi pemasaran para­

wi,ata Yogyakarta.

Setelah diketahui struktur penekanan penawaran paraWi­

sata yang berlaku atau berlangsung dalam dunia pemasaran para­

Wisata di Indonesia, dapatlah kita- mengetahui di mana sesung­

gu~nya posisi Yogyakarta dalam pemasaran parawisata, Berbekal

pengetahuan ini pula, dapat ditentukan kemana selayaknya pema­

sa~an parawisata Yogyakarta diarahkan. Dan lewat media apa pr2

moai penawaran ini sebaiknya dilakukan ?

Kalau promosi penawaran parawisata lebih diarahkan ke

cal~on konsumen (potential buyer), i ni berarti mereka yang ti­

dak atau belum berada di Yogyakarta, yaitu para pensuplai jasa

tur\isme dan anggota masyarakat di negara negara maju (sebagai

sas~ran jangka panjang). Dan para wisatawan yang berada di DTW

lainnya, baik yang berada pada daerah yang berkatagori satu,

dua maupun tiga. Khususnya, rnereka yang berada pada daerah

tuj~an wisata katagori tiga, karena rnereka yang berada dalam

katagori ini, urnumnya rnereka yang rnemiliki kegernaran/keC'ende-1

run~an untuk mengkonsumsi suguhan wisata budaya. Bilamana su-

'·--- ---

Page 61: LAPORAN PENELITIAN c · 2020. 2. 6. · KATA PENGANTAR te~aaa I Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada, betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya di~ensi

I

I

57

yan.~ ', I

beridentitas tersendiri, dan jelas sebagai salah satu al terratif sajian parawisata budaya yang berbeda dengan lainnya,

I

ten~u relatif lebih mudah memasarkan dan mempromosikannya ke­i

pad~ konsumen.

i Sebaliknya, kalau sasaran promosi penawaran parawisata

I

.Yograkarta menggunakan sasaran antara, yakni para wisata.wan

yan~ sedang berada dan menikmati sajian wisata Yogya, maka te!l I

tu ~trategi promosinya juga berbeda. Sekalipun lain, tetapi p~

nawrran untuk sasaran antara ini, tetap harus dalam bentuk k~

mas~n paket wisata yang sangat gamblang perbedaannya dengan Ps I

ketlpaket penawaran parawisata lainnya. Bahkan tidak saja ha-! .

rus1 terlihat perbedaannya, tetapi juga terasa dan diyakini oleh

wis~tawan bahwa paket wisata Yogya memang herbeda dengan paket I,

wis~ta budaya lainnya. Keyakinan dan kesadaran - kesadaran se­:

per~i inilah diharapkan mampu dihasilkan oleh kemasan paket I

wis~ta Yogya. Dan suatu pengemasan (paket wisata) dikatakan bs !

ik ~an berhasil, bila mampu menggerakkan lapisan bawah sadar

dan! sadar konsumen (wisatawan). Kalau pada lapisan sadar ter­

wuj*d pengetahuan adanya perbedaan antara prodak (dalam hal I

ini!paket wisata Yogya) satu dengan yang lainnya, maka pada 1.5!:, I

pis~n bawah sadar termotivasi oleh kemasan tersebut (James, N.

Groebe, Package Engineering, February 1972). Jadi, paket para­' wis~ta yang dikemas itu harus dapat mengkomunikasikan suatu

isy~rat bahwa paket inilah yang anda butuhkan, atau mengata -!

kanjbelilah saya. Memang tidak mudah untuk melakukan hal ini, i

tet~pi bagaimanapun sulit~!a, dia harus dilakukan untuk mening­!

kat*an jumlah wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta.

I Kalau ini dapat dilakukan, berarti suatu kemudahan bagi I

pramuwisata untuk mempromosikan parawisata Yogyakarta kepada I

Page 62: LAPORAN PENELITIAN c · 2020. 2. 6. · KATA PENGANTAR te~aaa I Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada, betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya di~ensi

Jadi dari segi kepribadian para prarnuwisata, dapat di-

k~takan sangat dirnungkinkan untuk rnereka difungsikan selaku

promotor pernasaran pariwisata Yogyakarta. Di tangan rnerekalah

d~harapkan parawisatawan menyadari bahwa mereka tidak rugi m~

milih Yogyakarta sebagai Daerah Tujuan Wisata Budaya, diban­

d!n.g dengan DTW Budaya lainnya, bahkan dibanding dengan DTW

apapun lainnya.

Tentu saja harapan harapan seperti ini, tidak atau ku­

rang mendasar kalau hanya digantungkan pada potensi kepribadi­

ao para pramuwisata semata untuk mewujudkannya. Kepribadian

y~ng potensial ini harus dilengkapi penarnpilan diri (perfor -

mance) dalam penjualan atau penawaran yang bersemangat dan

m~yakinkan. Ternyata persyaratan ini umumnya dimi1iki ole)N pa-

ra pramuwisata, sebab 41,81 %yang menyatakan mereka me rasa

y~kin dan bersemangat ketika mengajukan penawaran dan penjual­

an kepada wisatawan, bahkan yang memiliki tingkat keyakinan

dan semangat lebih tinggi 1agi ada sebanyak 42,72 %. Keyakinan

dan semangat yang tinggi in!_, juga seja1an dengan kerapihan

m~reka dalam berbusana. Sebab umumnya (45,45 %) mereka menya -

takan: rnerasa berbusana rapi (memang demikian kenyataannya),

bahkan terdapat sebanyak 10,90 %yang terkatagori sangat rapi.

Seka1ipun narnpak berbusana rapih, tetapi belum terlihat dengan

jelas, mengarah ke identitas penawaran paket parawisata

mana atau apa busana mereka.

yang

Diharapkan dari dukungan kepribadian dan penampilan di-

rji tersebut di atas, berlangsung apa yang disebut transferensi

s~nsasi (pengalihan sensasi). Artinya parawisatawan rnengkait­

kl3.n informasi penawaran parawisata yang dilakukan prarnuwisata,

dengan kepribadian dan penampilan diri sang pramuwisata. Bias~

Page 63: LAPORAN PENELITIAN c · 2020. 2. 6. · KATA PENGANTAR te~aaa I Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada, betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya di~ensi

60

n;ya transferen.si ini tidak disadari proses berlangsungnya. Wl­

s~tawan menganggap bahwa penawarao mereka terima, semata mata

k~rena pertimbangan rasional semata. Di sini pula semakin kita

sadari pentingnya menata dan memilih kepribadian dan penampil­

an diri yang searah dengan identitas kemasan penawaran parawi­

s~ta yang dipasarkan.

1~ PENGALAMAN KERJA DAN PENDIDIKAN.

Kalau dari segi kepribadian (personality) para pramuwi­

s~ta, sangat menopang dipungsikannya mereka selaku promotor

p~amuwisata, maka tidak demikian halnya bila dilihat dari su­

dut pengalaman kerja maupun pendidikan mereka. Sebab, sebagian

besar (67,26 %) dari mereka berlatar belakang pendidikan SMA

ke b.awah (lihat histogram 2). Dan ki ta tentu sama mernaklurninya.,

bahwa latar pendidikan Umurn (SMA) tidak banyak berarti dalam

kerja kejuruan yang profesional. Pendidikan umum yang demikian

ini, lebih bermakna siap didik kejuruan. Artinya, bekal pendi­

dakan urnum rnereka sangat rnenolong bila mereka dididik dalam

bidang parawisata. Mereka mereka inilah - yang telah mengecap

pendidikan kejuruan - dididik dalam suatu pusdiklat (trening).

Lepasan latihan (trening) inilah yang siap pakai I kerja dalam

bidang parawisata, asal mereka telah memiliki pengetahuan ke­

juruan yang terkait, baik itu diperoleh lewat kursus maupun

p~ndidikan formal. Kenyataannya tidak demikian. Sebab 46,36%

rn~nyatakan tidak rnengikuti kursus apapun, dan 11,72% rnengi -

kUti kursus yang kurang I tidak relefan dengan bidang pelayan.

an parawisata yang ditekuninya (lihat histogram 2). Sebab ku!:

sus mengetik dan menjahit yang mereka ikuti.

Page 64: LAPORAN PENELITIAN c · 2020. 2. 6. · KATA PENGANTAR te~aaa I Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada, betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya di~ensi

61

Bagaimana ha1nya dengan penga1aman kerja mereka sebe -

1~mn.ya ? Nampaknya, ini juga tidak banyak rneno1ong. Kareoa

46,18 % menyatakan tidak memiliki pengalaman kerja dan 34,54~

sieka1ipun menyatakan telah pernah bekerja sebelumnya, tetapi

d~arn bidang yang berbeda (tidak berkaitan dengan kerja pe1a­

ya.nan wisatawan). Mereka yang rnemi1iki pengalaman kerja yang

slejenis ada sebanyak 8,18 % dan yang berkai t dengan kerja pe-

1:ayanan parawisatawan hanya 11 %. Untuk jelasnya lihat lampi~

Ml' histogram 2.

Me1ihat uraian tersebut di atas, memang kurang mengge:m

b!irakan pengembangan kemarnpuan pelayanan parawisata di Yogya­

lqarta. Sekalipun demikian, karena ini rnerupakan gambaran pro­

fi1 pramuwisata di Yogyakarta, mau diapakan lagi, kalau tidak

h!arus ditangani dan diupayakan perbaikannya. Tentu saja per­

baikannya. Tentu saja perbaikan dan pengupayaan ini, tidak

berarti tidak dapat, seka1ipun tidak gampang untuk melaksana­

k!annya. Terutarna karena ini berkait dengan.penyiapan pengeta­

h!uan dan keterampilan kerja pelayanan.

2. LOYALITAS PADA BIDANG KERJA.

Tentu saja loyalitas yang tinggi terhadap bidang yang

cU tekuni a tau yang dikerjakan, memungkinkan seseorang untuk

lebih rnampu rnengernbangkan diri di bidangnya itu. Sebab 1ewat

loya1itas ini, seseorang dapat atau lebih mungkin untuk meny.f!

tu dan rnenguasai bidang pekerjaannya. Tentu ini tidak mudah,

sebab seseorang dituntut untuk memberi perhatian yang lebih

besar pada bidang kerjanya. Dan ini sulit diharapkan timbul

dari pekerja (orang) yang masih memikirkan I berupaya ·~ntuk

mencari pekerjaan lain, baik itu berupa pekerjaan sampingan,

Page 65: LAPORAN PENELITIAN c · 2020. 2. 6. · KATA PENGANTAR te~aaa I Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada, betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya di~ensi

62

maupun pekerjaan tetap di tempat lain. Dan nampaknya, gejala

seperti ini cukup besar jumlahnya dalam bidang kerja kepariwi . -

sa.taan· di Daerah Istimewa Yogyakarta, karena terdapat sejum -

lah 20,90 ?6 pers.onal yang mengatakan masih menginginkan untuk

mencari pekerjaan ditempat lain, sedang yang menyatakan ber­

u-paya untuk mencari pekerjaan sampingan lainnya, terdapat se­

besar 14,54 %. Jadi secara keseluruhan ada sebanyak 35,44 %

personal yang menyatakan mencari pekerjaan lain, ini jumlah -

nya tidak kecil (lihat lampiran histogram 2).

Gejala ini - mencari pekerjaan lain - sejalan dengan

besarnya rasa ketidak pastian seseorang terhadap status kerj~

nya. Artin.ya, loyalitas kerja sulit dibentuk I diperoleh dari

mereka yang berstatus karyawan tidak tetap (19,09 %) dan me­

reka numpang kerja I ngobyek di ternpat tertentu (tidak ada

ikatan formal dengan lembaga di mana dia bekerja) ini ada se­

besar 3,63 %. Secara keseluruhan ada sebanyak 22,63 % pramu -

wlsata yang tidak I belum rnerniliki ikatan kepastian kerja de­

ngan lembaga di mana biasanya dia bekerja.

Tidak saja gejala yang diuraikan tersebut di atas, mem

perkecil peluang untuk terbentuknya pekerja profesional dalam

bidang parawisata. Tetapi juga secara langsung maupun tidak,

merugikan perusahaan di mana mereka bekerja. Baik dikarenakan

perusahaan harus melatih I rnernbentuk lagi personal yang meng­

ganti karyawan yang keluar I pindah kerja, agar sejalan deng­

an langgam I kebijaksanaan kerja di lernbaga tersebut; maupun

dtikarenakan tirnbulnya orientasi kerja yang berarah kepada ke­

pentingan I pengembangan diri sang karyawan. Gejala seperti

ibi, aktif untuk men cari peluang untuk diri sendi ri ( 39 %) ,

Page 66: LAPORAN PENELITIAN c · 2020. 2. 6. · KATA PENGANTAR te~aaa I Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada, betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya di~ensi

bB.hk:an: yang sangat aktif pun, banyak kita temui (23,64 %) da­

lam kehidupan parawisata di Daerah Istimewa Yogyakarta. Tentu

~ejala seperti ini, tidak rnenguntungkan untuk pengernbangan

liembaga di mana karya tersebut bekerja. Dan. gejala ini tere -

fleksi pula dalarn cara kerja mereka sebagai pramuwisata.

3. CARA KERJA PRAMUWISATA.

Di sektor ini - gejala ini - berupaya di telaah untuk

melihat ataupun mengetahui seberapa besa.r keaktifan ataupun

k1egigihan pramuwisata di Yogyakarta. dalam rnenekuni kerjanya

d!i bidang pelayanan parawisata. Tidak saja karena dunia pem~

siaran rnerupakan dunia yang sangat dinarnis dan penuh persaing­

ain, tetapi juga karena dunia pemasaran, apapun yang dipasar­

klan, rnenuntut keterampilan dan pengetahuan dalam memasarkan.

Bagairnana dengan kehidupan pemasaran ataupun promosi parawis.s:

ta di Yogyakarta ?

Narnpaknya, sapaan sapaan yang bersifat mengakrabkan d!

ri dengan pihak yang dilayani (wisatawan) banyak yang tidak

melakukan, karena ada sebanya.k 30,90 % pramuwisata yang rneny!!

takan tidak melakukan basa basi. Nampaknya mereka lebib. bers!

fat rnenunggu apa kornentar atau kehendak I pesanan I pertanya­

an wisatawan. Layanan yang bersifat pasif ini, akan kita temui

diberbagai ternpat. Sekalipun demikian, tia-p masih lebih banyak

pramuwisata yang melakukan sapaan sapaan yang menunjukkan ke­

rarnahan dan berusaha untuk berakrab dengan para wisatawan.

Meskipun sapaan itu masih dalam wujud ucapan yang sangat se­

derhana; Selarnat siang (pagi, sore, datang) ataupun ucapan

selarnat datang dalarn wujut lainnya lagi. Tapi yang jelas, hal

ini dilakukan oleh sebanyak 56,56 % pramuwisata, untuk jelas­

nya lihat lampiran histogram 3.

Page 67: LAPORAN PENELITIAN c · 2020. 2. 6. · KATA PENGANTAR te~aaa I Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada, betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya di~ensi

64

Tentu saja perilaku pelayanan seperti ini. kurangnya­

Upaya untuk dekat I akrab (tentu dalam ba.tas batas kewajiban)

4engan wisatawan, menyulitkan mereka (pramuwisata) untuk me­

ngetahui dengan cepat apakah sesungguhnya keinginan dan kebu-

1fuhan tamu mereka (wisatawan). Sekalipun upaya upaya untuk m.!,

ngetahui keinginan I kebutuhan wisataw:an senantiasa diupaya -

~an oleh sebagian besar (51,8 %) pramuwisata, (untuk jelasnya

lihat histogram 3), tentulah hasilnya tidak menggembirakan.

Ilni pulalah salah satu sebabnya mengapa hanya sediki t (19, 9~)

»ramuwisata yang sangat sering dan sering membantu wisatawan

4alam mewujudkan keinginan .Jmereka, sekalipun keinginan mere­

~a itu, tidak termasuk bidang kerja sang pramuwisata. Jadi ti

daklah mengagetkan, bila kefasifan pramuwisata tercermin pula

dalam keengganan rnereka untuk rnenganjurkan wisatawan mengun -

jungi ternpat I obyek wisata tertentu, selain tempat I obyek

wisata yang telah direncanakan untuk dikunjungi oleh sang wi­

$atawan. Baik itu berupa anjuran untuk mengunjungi obyek wi­

$ata budaya (pertunjukan I kesenian, candi I tempat berseja­

Dah) maupun obyek wisata alam. Kalau kita lihat lampiran his­

togram 4, maka nampak bahwa hanya 21,81 % pramuwisata yang m_!

n.gatakan sangat sering menyarankan wisatawan untuk berkunjung

ke pertunjukan kesenian tertentu. Sebaliknya yang tidak per­

nah sama sekali memberi saran untuk berkunjung ke tempat per­

tunj,ukan kesenian tertentu seb'J..''l.fak 25,54 %. Sekalipun lebih

banyak yang tidak pernah memberi saran kepada wisatawan, te­

tapi perbedaannya tidaklah terlalu besar.

Hal yang sama, terlihat pula pada responden pramuwisa­

ta, hanya ada sebesar 30,. 9 % yang menyatakan mereka sangat

$ering menyarankan wisatawan untuk berkunjung ke candi I tem-

Page 68: LAPORAN PENELITIAN c · 2020. 2. 6. · KATA PENGANTAR te~aaa I Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada, betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya di~ensi

65

pat bersejarah tertentu, selain tempat yang sudah direncanakan

4n.tuk dikunjungi oleh wisatawan. Pada diagram yang sama ter­

lihat pula betapa banyaknya pramuwisata yang kurang aktif da­

]am mempromosikan obyek obyek wisata yang ada I selayak:nya di­

~unjungi oleh wisatawan. Karena ada sebanyak 25,45 % responden

y!ang menyatakan sama sekali tidak pernah menyarankan wisatawan

ulntuk berkunjung ke canti I tempat peninggalan sejarah lainnya,

aelain yang telah I akan mereka saksikan. Demikian pula halnya

dengan jumlah responden yang menyatakan tidak pernah menyarao­

k1an wisatawan untuk mengunjungi obyek wisata alam tertentu, di

luar obyek yang telah atau akan mereka kunjungi, nampaknya cu­

kup banyak:, karena ada sebesar 21,81 % responden, (lihat lam -

p~ran histogram 4).

Sekalipun masih cukup banyak responden yang tidak mem­

promosikan atau menganjurkan para wisatawan untuk berkunjung

k'e tempat tertentu, tetapi ini tidak berarti, lebih banyak:

yang tidak memprornosikan dari pada yang rnempromosikan obyek

~sata lternpat tertentu. Sebab secara keseluruhan, tetap jum­

lah prarnuwisata yang menyarankan wisatawan untuk berkunjungl

mengunjungi tempat I obyek wisata tertentu, tetap lebih ba­

nyak. Sekalipun perbedaannya tidak begitu besar.

Page 69: LAPORAN PENELITIAN c · 2020. 2. 6. · KATA PENGANTAR te~aaa I Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada, betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya di~ensi

66 '

SjARAN-SARAN:

Ada baiknya sebelurn alternatif strategi karni ajukan,

t~rlebih dahulu karni ketengahkan potensi prarnuwisata dalam

pwomosi pemasaran parawisata di Yogyakarta. Baik itu dilihat

dari segi kepribadian, pengalarnan kerja dan pendidikan, loyal.!.

tas pada dunia parawisata rnaupun cara kerja rnereka dalarn pela­

yanan parawisata di Yogyakarta. Agaknya dari segi berikut ini:

1. Kepribadian prarnuwisata.

Secara keseluruhan, kepribadian pramuwisata di Yogyaka,I

ta, dapat kita katakan rnenguntungkan, karena sebagian besar

($9 %) terklasifikasi sebagai orang yang periang, 20 % terkla­

sifikasi sangat pering. Adapun yang merniliki tingkat empaty

(teppo seliro) besar ada sebanyak 45,45 %, bahkan yang sangat

besar tingkat empatynya ada seoanyak 30 %. Tentu tidaklah meng­

htrankan, bila banyak diantara para pramuwisata rnengatakan,me­

r$ka (45,45 %) mampu rnenyesuaikan diri dengan cepat dalarn sua­

sana percakapan baru, bahkan yang mengatakan atau terkatagori

sangat cepat ada sebanyak 29 %.

Dengan kepribadian seperti ini, tentu sangat menguntung­

kan pengembangan pernasaran parawisata lewat pelayanan interpe.r

sonal di Yogyakarta, khususnya dalam situasi ekonomi negara

s~perti dewasa ini. Meskipun kita tabu dan yakini, bahwa pro­

mosi pemasaran parawisata lewat jalur pramuwisata, tidak sema­

ta ditentukan oleh kepribadian pramuwisata, kesuksessannya.

Tapi ikut pula ditentukan oleh faktor lain.

2. Faktor lain itu, diantaranya adalah: Pengalarnan Kerja dan

Latar belakang pendidikan pramuwisata.

Kalau di sektor kepribadian pramuwisata sangat mengun­

tUingkan upaya pengembangan kepariwisataa,n di Yogyakarta, khu-

Page 70: LAPORAN PENELITIAN c · 2020. 2. 6. · KATA PENGANTAR te~aaa I Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada, betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya di~ensi

67

!susnya pemanfaatannya dalam promosi pemasaran para wisata.

'Tidak demikian halnya dengan latar belakang pendidikan dan

!pengalaman kerja pramuwisata di Yogyakarta. Sebab sebagian

terbesar di antara mereka hanya berlatar belakang pendidikan

umum tingkat SMA ke bawah, yakni sebanyak 67,26 %. Dan kita

sama memaklurni, pendidikan umum seperti ini tidak terlalu b~

~nyak artinya bagi pengembangan kemampuan pelayanan parawisa­

;ta secara profesional. Keadaan ini juga tidak tertolong oleh

1atar belakang atau pengalaman kerja mereka. Sebab sebagian

besar dari mereka 48,18 % menyatakan tidak rnemiliki pengalam.

an kerja sebelumnya, sedang yang 34,54 %, sekalipun rnemiliki

pengalaman kerja, tetapi dalarn bidang yang sangat berbeda.

Sekalipun demikian, pendidikan umum ini tidak berarti,

tidak ada gunanya sama sekali bagi pengembangan parawisata di

Yogyakarta. Sebab dengan pendidikan urnum ini, dimungkinkan

dengan baik para prarnuwisata mengikuti pendidikan kejuruan

dalam bidang kerja parawisata, sebelum mereka dilatih dalam

ketrarnpilan pada salah satu bidang kerja parawisata.

3. Loyalitas kerja pramuwisata.

Sekalipun dalarn situasi ekonomi seperti sekarang ini,

di mana peluang untuk mendapatkan pekerjaan tidak mudah, te­

tap saja cukup banyak jumlah pramuwisata berupaya rnencari p~

kerjaan tetap lainnya ataupun berupaya mencari pekerjaan s~

ping lainnya. Sekalipun jumlahnya hanya sekitar 35,44 %, te­

tapi ini cukup kuat untuk dijadikan petunjuk betapa rapuhnya

i};oyalitas kerja pramuwisata dalam bidang keparawisataan, ini

khususnya berlaku pada rnereka yang terlibat dalam pelayanan

personal terhadap wisatawan.

Page 71: LAPORAN PENELITIAN c · 2020. 2. 6. · KATA PENGANTAR te~aaa I Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada, betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya di~ensi

68

4• Cara kerja pramuwisata. I.

Nampaknya, upaya awal berupa sapaan terhadap wisatawan

UJntuk menunjukkan keakraban dan penerimaan atas kedatangan me•

rleka, belurn dilaksanakan secara merata oleh para pramuwisata,

s~bab ada sejumlah 30,90 %yang menyatakan tidak melakukan ba­

ea basi I sapaan terhadap wisatawan yang berkunjung ke tempat

mereka. Ini pula yang menyulitkan mereka, untuk mengetahui de­

ne;an cepat kebutuhan dan keinginan wisatawan. Sekalipun upaya

untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan mereka, banyak dila -

kUkan (51,8 %) oleh para pramuwisata. Selain itu, pramuwisata

di Yogyakarta relatif masih dapat kita katagorikan kurang ak­

tif, aebab sekalipun lebih banyak (48,45 %) pra111uwiaata yang

terkatagori sering dan sangat sering berupaya untuk mengetahui

alasan penolakan wiaatawan terhadap penawaran atau sarannya,

akan tetapi yang menyatakan sama sekali tidak pernah dan yang

tigak pernah berupaya, jumlahnya tidak sedikit, bahkan hampir

salna, yaitu 46,35% pramuwisata. Terlebih nampak lagi ketidak/

kekurang aktifan mereka bila kita mencoba melihat apakah mere­

kat tetap berupaya untuk mengetahui alasan penolakan aebenar -

nya, bila mereka merasa alasan tersebut bukan yang sebenarnya

atau hanya basa basi ? Sebab ada sebanyak 47,28% yang menya­

takan tidak pernah dan aama sekali tidak pernah berupaya untuk

mengetahui alasan penolakan sebenarnya dari saran atau penawa~

an yang mereka lakukan. Kalaupun ada yang cukup gigih dengan t~

tap berupaya, itupun hanya aebesar 27,36%. Tetapi secara kes&­

luruhan, nampak bahwa sekalipun rnereka umumnya kurang aktif da­

lam' kegiatan kerja promosi dan pemasaran parawisata, tetapi ma­

sih: cukup banyak (ada juga) yang cukup gigih dalam mencari upa­

ya memasarkan prodak wisata mereka.

Page 72: LAPORAN PENELITIAN c · 2020. 2. 6. · KATA PENGANTAR te~aaa I Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada, betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya di~ensi

69

Berto1ak dari situasi dan posisi pemasaran parawisata

sebagaimana yang tertera pada diagram 1 dan dasar diagram

'strategi promosi pada diagram 2, serta mempertimbangkan po -

!tensi pramuwisata di Yogyakarta, maka dapatlah disusun:

STRATEGI PROMOSI PEMASARAN PARAWISATA sebagai

berikut:

lONDISI OBYEKTIF

lnterna1

!1.. Pramuwisata.

2. Obyek wisata/ .Paket wisata.

,. Tempat dan sa­rana pe1ayanan.

Wt;sternal

1. Situasi pemasa­rau parawisata.

2. Pemasok.

'· Waktu dan situa­si.

Iarget Konsumen

1. Sasaran 1angsung.

2. Sasaran antara.

KONDISI SUBYEKTIF

.Penawaran dan Pelayanan.

- Pramuwisata. - Kemasan paket

/proda.k wi sa ta.

Tujuan hendak dicapai. 1. Meningkatkan kesa­

daran. 2. Meningkatkan penge­

tahuan. 3. Memperbaiki/menem -

patkan image paket dalam struktur kebu tuhan konsumen akan wisata budaya yang beridenti tas.

4. Meningkatkan tingkah laku/pen11aian posi­tip terhadap paket wisata Yogya.

5. Menumbuhkan rasa ingin menikrnati setiap pa­ket/unsur paket par§ wisata yang ditawar­kan Yogya.

6. Menumbuhkan rasa ingin kembali untuk menikmati suguhan paket wisata Yogya.

7. Menumbuhkan kesuka­relaan untuk mem -promosikan paket wi sata Yogya ke pihak lain.

Page 73: LAPORAN PENELITIAN c · 2020. 2. 6. · KATA PENGANTAR te~aaa I Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada, betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya di~ensi

70

DAFTAR PUSTAKA

1. Data Statistik DIY 1985/1986, Dinas Pariwisata DIY.

2. Data dan Statistik Pariwisata DIY 1985, Departemen Par!Wi­. sata, Pos dan Te1ekomunikasi Kanwi1 VIII DIY.

3. Monografi Kabu~aten Daerah Tk. II S1ernan 1980, Bagian Peme rintahan etw11da Kabupaten Daerah Tingkat II Sleman7

: 4. Suatha IGP., Bunga Rampai Pengantar Pariwisata, (Tanpa pe­nerbit); YOgyakarta, 1985.

5.

6.

1. Happy Marpaung, Hirnpunan Peraturan Pariwisata Indonesia, Tonia, Bandung, 1984.

8. Yoeti, Oka A., Pengantar I1rnu Pariwisata, Angkasa, Bandung, 1983.

9. ----~-----.-' Pemasaran Pariwisata, Angkasa Offset, Ban­dung, 1980.

10. Laporan Pembinaan dan Pengembangan obyek Wisata di Daerab Istimewa Yogyakarta 1982, Proyek Pengembangan Par!Wi-

11.

sata Daerah Istirnewa Yogyakarta.

Laporan Penelitian Usaha-Usaha Terpadu dalarn Menin~katkan Pariwisata di Daerah Istirnewa Yogyakarta, L~rn aga Pe­nelitian dan Pengabdian Masyarakat, Univers~tas Islam Indonesia, YogyaRarta, 1987.

Page 74: LAPORAN PENELITIAN c · 2020. 2. 6. · KATA PENGANTAR te~aaa I Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada, betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya di~ensi

·lampira n.

Page 75: LAPORAN PENELITIAN c · 2020. 2. 6. · KATA PENGANTAR te~aaa I Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada, betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya di~ensi

71. fAMPIRAN:

Tabel 12.

Apakah Wisatawan asing merekomendasikan Indonesia kepada orang lain.

!kan merekomendasikan ltepada orang lain.

tidak akan merekomen-4asikan kepada orang lain.

Tidak tahu. i

~idak menjawab.

3224

286

345

157

Tabe1 17.

80,4 %

7,1 %

8,6 %

3,8 %

Sumber Informasi tentang Indonesia.

Sumber informasi Ya Tidak Tidak ada Jum1ah jawaban.

~agazine 28,1 % 71,9 % o,o 100 % Friends 40,5 % 59,3 % 0,2 % 100 % Travel 37' 2 % 62,7 % 0 % 100%

Guide Books 26,1 % 73,8 % 0 % 100 % Embassy 11,9 % 88,1 % 0 % 100 % TV I Radio 7,5 % 92,5 % 0 % 100 % Olther 9,4 % 90,3% 0,2 % 100 %

Page 76: LAPORAN PENELITIAN c · 2020. 2. 6. · KATA PENGANTAR te~aaa I Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada, betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya di~ensi

72

tiietorpoam 1.

Per•ona11t7 ·Praauvi•ata Di be7baJ•1 teapat pel&l&D&n paravl•ata •

Pro••~t••• r••pondeut .pr .. uvieata 7&,berkeperibadian

IIi •••• ·~·---·~ .......... ~ ..... ~ Sansat j periang

o'.09 ,: 10 "- . . . . 10 ,: 59 % 20 ,:

•: ........ ~~ ........ ~ ......... ;~ ....... ) ~~t~ • • • • • Sugat tinsc1. o,o9 " 121 ?2 " 10,9 " ,.,,~ 30 "

' At ' 2 1

&ul.pt JeJd.D d.u Sangat tdk yakin ber•eaaapt dlll dan ber••aallc•t pe~v~ & penju. dlll angajuka.n P• lu 42,72 % 41·,81 % . 4,59 " 8',18 " 1',81 D&V~ & penjua

la.n.

Page 77: LAPORAN PENELITIAN c · 2020. 2. 6. · KATA PENGANTAR te~aaa I Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada, betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya di~ensi

SDo

8e,1an1a dp pakar,1aaaa ••ksr••••

8,1·8 •

: ~·

X.ATAR BJ:LAXAJfO P~D%DlKAHt PZKZftJAAK ~AN VPAfA MINCARl PILUANG UNTUK XEP.ENTlHOAM DIRI IZNDlRI •

L&ti.~ hlakonp; Pen4i4lkan Pr .. uviaata • .

SKP SMA Alcadami

ltl!,?2 "

Paa,a1aaaa kar~• pra•vviaatao

Bnkaitu 4ca pakeao3 .... ··---··· I

11 "

. Meaeal'i

Baaobada 4cn l'•k•rJaaa 1• aakN•a• •

I

, .. ,, .. " palu.DI I keaeapatan

vatu~ ~evatuaaaa priba41 •

73

Univ.

19,09 "

Sabal1111n;ya bal1111 parnah bakar;sa •

I 48,18 "

Sanaat 'tcllc 1 . a ' 4 ' aa~tr;at

aktit ·• · ~~······'······ .. ••••••••••••••• aktit • .. ~,,. - 18,18 " .1,.,, •• " )9 " . 2},(, ~' VJta7• untuk

mnntn1lcatkan pen1baoilnno

Kanoar1 Hanenri J>alcarjaan ta•ball~tn XorJa tetap

lainn:r••

20,90 "

'l' ldnk •anoar:t 'J'irln k pekorjiuan lnin. ••.,nJawab.

Page 78: LAPORAN PENELITIAN c · 2020. 2. 6. · KATA PENGANTAR te~aaa I Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada, betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya di~ensi

••nantialla ....... ,~ ..

..... , .... , .. •••ll•atu taau.

. lliatop .. 3 • 74 Xa•tcthaa ker3• praauwteata.

Proeant••• ttnckat upaJ• ae .. haal ketn1t.aaa /kebutuhan taa11

llalla.eelulll ~z._ .......... .-4-. .......... e;. .......... .-'•-. ......... ~ tdk "·~~1 •• ,1,81 " u,ltJ " ,,,, " ,,,., " o,o9 "

Proeentaae tio1kat llantuaa 4a:l•• .. I'UIIulcaa keill11a&a ,/ketnatllball taau.

2 1

10,90

Ba•a eek&ll tdlr pernah ••• h•ntu taay •

Proeeataee keeertaaa praauvt. .. ta 4•1- ••~3utkaa keia11uaa I kebutuhaa

vteatavaa, eekalt.pua 4tluar bid&D1 kerjan1•

lusat ••rt.aa •••llaotu '-"• ' It , J I 1 Saaa .. kalt. tdk

-. ................................................... p•raah •••bantu.

....... ,, ... ller11pa~a •'

8enantf.aaa "•rl,lr-&7••

IIA 1 11 "•

,,,.,. ,,09 " 9e09 • 11t,,lt • ,,,., "· tw••••t••• ttackat 11,.~

••ncetabut alaean penolakan thdp ''""'"'.. I •""" ~• dta3ukan l'•••uvtaah

'~ ...... ~ ..... ~ ........... » .............. • ............. ~ •••a aeka1i tdh • b•r11:r•1• ,,,,., " " " 10 " ' ,,,,., " 30,'9 "·

,..•••••••• tiacut ",.¥• uat~ •••••tabat alaaan peno

. 1akaa ~--. eelleaar~a thdp ••~•n atau earaa 11 41&3~ para praauvteata

' ~ » • , ••••••••••••••••••.-............. n ••• ••k.&1t t.•lk 1,,,, " ao " ?,2, •. ;'llt,~l· ~ 32,'1'•~ IJarup•J'••

Page 79: LAPORAN PENELITIAN c · 2020. 2. 6. · KATA PENGANTAR te~aaa I Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada, betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya di~ensi

i\

\ I

I ii

)

I

I I I

•aar.t ••• ••

Jlietorsaa 4. Tinekat koaktitan praauvieata

4al .. aoa~anjurkan•vi .. tawan untuk aon7ak , eikaa/ber.kbfttual ke objek vieata I toapat tortontu

eolaia t..,at /'o)j,~ 71 t•1~akan.4i~juaci n7••

' L ' I ..,,,7 "

~

I 10,90 "

I

I ,,,,,. "

.e.,..jU~>aa uatu MQak.sikaa • • , . Oltjelc vieata ~ ..

..

75

Saaa eekaU. ti4ak.pel"aeh.

·--r.· ~· •. ,. •. 1· .... ••kal.i ~·· ••• ~~··••••••••••••••••••llt•••••fl U4alc· pw.U.

...•. , •••:lac.

19,90 • 1,,,., " lt,JittC 9,• a1,&1"

j ;,D,to "

Moa .. ajurkaa·untuk aon7akeikan Caa4i/penincsa1aa •

.. ' 2

I I I ,,, .. , " '·'' " 10 "

Mo~arankan ... r borbo1anja ko 1 ~oapat/4ao.ah tortoatu : .

1 ••- eelcali

I ticJak pera.ab.

.,,4, "

laacat ,. · '=.• Jl a. 1 laaa eokali · •••t.a ~·~~~ .. ~~~~~~ .... ~~ ........... ~·-~~,_ ...... ~ tidak ~ornah. · a,,,., • .ao.to " 10 " 12,72 i Sf "

·>

Page 80: LAPORAN PENELITIAN c · 2020. 2. 6. · KATA PENGANTAR te~aaa I Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada, betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya di~ensi

!~ . .t ... ~.&.:q, V' ~!~nrl(fE 1.i· ~~~.f~n J 'i 1

~' l!. ... l! l]: . ~- CH'i llf i I ·tl, l ! H I ~;~Hrli,tl;i f ff!i'.t~ ~~~·~f. ,-~~~in f 'J ·. . . P'J ~ i r J i i .. f J r I r 1: It r .. . e . -l·g:Kdj- . rr I . . r ! ..

Jif!f!u . rf!h hu . ·.hJ~f· . f I i .. ~. • r r' . .

9L

E Jlr~~~ ijfl~~ !}1t}tj· fl. I alai II lt rt .• t r,il•!r f .. i

. e .. l ~~~·· u r ~~~~~~ '·I .. r -I ·! fu ~~~ PYhl 1 l h I ~ n t>~h r l ·1'J jOt , i

i t I~" f1JJU1'r i ~~~~ .

. ?il··f rt!!~!J f · (

. Jlr J~rJ~;tr I 1tf . . ~:flditdJ ( .

.. d1 P f f r . I t •= · :

Page 81: LAPORAN PENELITIAN c · 2020. 2. 6. · KATA PENGANTAR te~aaa I Dari sejumlah penelitian tentang parawisata yang ada, betapa sedikitnya, babkan dapat dikatakan langkahnya di~ensi

..

~ I; ~U ·UI • ·. il . n·

Ji!=tr•Jj dt tl!. .

11aHil • .:J.! .. . ..

,'. '• .

· TT

.......... .., t • • l

''fljj!d •'3f'if' jii !~ ~

ldUHh u. 4 .!i ~ .~ IIi ~ I .= c~lflii..=J

. . Fi1:~a1 11

Jli ..\~ ! J!.l

. ..

.. ..,...., .. ~- '"" ..

lUI ui;i .,.. .......

4

" , • c..J

l .. .....