laporan pendahuluan penyuluhan kesehatan

15
PRE PLANING PENDIDIKAN KESEHATAN Latar Belakang Penggunaan narkoba yang semakin meluas di berbagai kalangan masyarakat dewasa ini tampaknya masih belum teridentifikasi secara komprehensif. Walaupun upaya upaya penanggulangan sudah mulai bermunculan disana sini, tapi data mengenai seberapa luas penyebarannya di masyarakat, siapa saja yang terlibat, faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap permasalahan itu, serta dampak yang ditimbulkan dan sebagainya masih belum tersedia baik itu di instansi-instansi resmi maupun yang bergerak dalam bidang penanggulangan narkoba. Saat ini di dunia diperkirakan hampir lebih dari 30 juta orang hidup dengan HIV/AIDS dan sebagian besar ada di negara-negara sedang berkembang. Oleh karenanya tidak mengherankan apabila AIDS saat ini menjadi penyebab yang paling utama dari kematian yang terjadi. WHO memperkirakan perkembangan HIV/AIDS setiap harinya terjadi sekitar 14.000 kasus baru atau setiap detiknya akan ada 9 kasus. Sementara itu di Indonesia jumlah orang yang hidup dengan HIV/AIDS yang diketahui sebanyak 1283 kasus, termasuk tambahan pada bulan Juni 2000 kemarin sebanyak 26 kasus yang terdiri dari 8 kasus AIDS dan 18 kasus HIV positif. Dari jumlah kasus- kasus diketahui, diperkirakan sekitar 52.000 orang

Upload: votranica-siregar

Post on 16-Apr-2015

254 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

laporan perencanaan kegiatan di puskesmas

TRANSCRIPT

Page 1: laporan pendahuluan penyuluhan kesehatan

PRE PLANING PENDIDIKAN KESEHATAN

Latar Belakang

Penggunaan narkoba yang semakin meluas di berbagai kalangan

masyarakat dewasa ini tampaknya masih belum teridentifikasi secara

komprehensif. Walaupun upaya upaya penanggulangan sudah mulai bermunculan

disana sini,  tapi data mengenai seberapa luas penyebarannya di masyarakat, siapa

saja yang terlibat, faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap permasalahan

itu, serta dampak yang ditimbulkan dan sebagainya masih belum tersedia baik itu

di instansi-instansi resmi maupun yang bergerak dalam bidang penanggulangan

narkoba.

Saat ini di dunia diperkirakan hampir lebih dari 30 juta orang hidup dengan

HIV/AIDS dan sebagian besar ada di negara-negara sedang berkembang. Oleh

karenanya tidak mengherankan apabila AIDS saat ini menjadi penyebab yang

paling utama dari kematian yang terjadi. WHO memperkirakan perkembangan

HIV/AIDS setiap harinya terjadi sekitar 14.000 kasus baru atau setiap detiknya

akan ada 9 kasus. Sementara itu di Indonesia jumlah orang yang hidup dengan

HIV/AIDS yang diketahui sebanyak 1283 kasus, termasuk tambahan pada bulan

Juni 2000 kemarin sebanyak 26 kasus yang terdiri dari 8 kasus AIDS dan 18 kasus

HIV positif. Dari jumlah kasus-kasus diketahui, diperkirakan sekitar 52.000 orang

dewasa dan anak-anak telah hidup dengan HIV/AIDS.

Di beberapa negara, pengguna napza ( narkotika, alkohol, psikotropika dan

zat adiktif ) melalui jarum suntik atau lebih sering dikenal dengan IDU (Injecting

Drug Use) atau obat yang disuntikkan menjadi sebuah tren baru yang menjadi

pemicu kasus-kasus HIV/AIDS seperti di Malaysia, Vietnam, Thailand termasuk

Indonesia. IDU mempunyai kaitan yang erat dengan HIV/AIDS manakala obat

disuntikkan dengan menggunakan media atau jarum suntik yang telah

terkontaminasi dengan virus sehingga virus dapat dengan mudah ditularkan dari

cara-cara penularan yang lain. Selain itu, kaitan yang lain yaitu, ada

kecenderungan di kalangan IDU memiliki perilaku seksual yang beresiko tinggi.

Dengan kondisi seperti itu, jelas akan menjadi pemicu yang

mengkhawatirkan terhadap kasus-kasus di sebuah daerah. Kondisi seperti ini pun

Page 2: laporan pendahuluan penyuluhan kesehatan

ternyata sudah menjangkau kalangan IDU di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan

banyaknya kasus HIV/AIDS yang disebabkan oleh IDU yaitu dari 1283 kasus

HIV/AIDS, 60 diantaranya disebabkan oleh IDU. Gambaran yang cukup 

mengejutkan dapat dilihat pada perkembangan 6 bulan terakhir sampai dengan

bulan Juni 2000 ini, di mana dari 240 kasus baru, 37 kasus diantaranya adalah

IDU. Seperti pengalaman negara-negara lain, perkembangan kasus HIV/AIDS

pada IDU ini diperkirakan bias mencapai 40 persen.

Ada banyak alasan mengapa remaja menggunakan napza, kebanyakan

karena masalah emosional (psikis) yaitu untuk mengurangi kecemasan,

melupakan permasalahan yang sedang dihadapi ( melarikan diri dari masalah ),

mengatasi kesepian, untuk relaks, dan masih banyak alasan lainnya. Namun ada

juga yang menggunakan napza karena awalnya adalah coba-coba kemudian

akhirnya ketagihan karena efek enak yang didapatkan oleh remaja setelah

mengkonsumsi napza. Memang pada akhirnya permasalahan penyalahgunaan

napza ini akan bergantung pada faktor diri remaja selain juga pengaruh

lingkungan di sekitarnya atau tekanan dari teman sebayanya. Menggunakan

narkotika melalui jarum suntik tidak hanya mangakibatkan tertularnya virus

HIV/AIDS saja akan tetapi juga beberapa penyakit lain yang ditularkan melalui

darah misalnya hepatitis B, hepatitis C, sipilis, ataupun malaria. Ternyata memang

banyak resiko yang ditawarkan oleh penggunaan jarum suntik pada diri remaja.

Page 3: laporan pendahuluan penyuluhan kesehatan

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)

A. POKOK BAHASAN

Penyalahgunaan Narkoba

B. SUB POKOK BAHASAN

1. Definisi narkoba

2. Jenis-jenis narkoba

3. Dampak Penyalahgunaan narkoba

C. TUJUAN

TIU :Setelah mengikuti penyuluhan ini selama 30 menit, siswa diharapkan

dapat memahami dan mengerti tentang penyalahgunaan narkoba.

TIK : Setelah mengikuti penyuluhan ini selama 30 menit siswa diharapkan

dapat :

1. Menjelaskan definisi narkoba

2. Menyebutkan jenis-jenis narkoba

3. Menjelaskan dampak penyalahgunaan narkoba

D. SASARAN

Siswa

E. WAKTU

Hari/Tanggal : Sabtu, 12 Maret 2011

Pukul : 10.00 WIB – 11.00 WIB

F. METODE

Ceramah dan diskusi

G. MEDIA

Leaflet dan poster

Page 4: laporan pendahuluan penyuluhan kesehatan

H. PENGORGANISASIAN

Moderator : Oriza sativa S.Kep

Penyuluh : Derliana Sari Harahap S.Kep

I. PELAKSANAAN KEGIATAN

N

O

KEGIATAN PENGAJAR PESERTA MEDIA WAKTU

1 Pembukaan - Memberi

salam.

- Menjelaskan

tujuan,

manfaat dan

cakupan

materi.

- Menjawab

salam.

- Mendengarkan

dan

memperhatikan

3 menit

2 Kegiatan Inti - Menjelaskan

definisi

narkoba

- Menyebutkan

jenis-jenis

narkoba

- Menjelaskan

dampak

penyalahgunaa

n narkoba

- Mendengarkan

dan

memperhatikan

- Memperhatikan

dan menyimak.

- Mendengarkan

dan

memperhatikan

poster 20 menit

3 Penutup - Mengevaluasi

pengetahuan

- Bertanya

jika ada hal

yang kurang

Leaflet 7 menit

Page 5: laporan pendahuluan penyuluhan kesehatan

siswa.

- Menyimpulkan

materi yang

telah

disampaikan.

- Memberi

salam.

jelas.

- Menjawab

pertanyaan.

- Menjawab

salam

J. Evaluasi

1. Evaluasi Struktur

a. Kesiapan mahasiswa memberikan materi penyuluhan.

b. Media dan alat memadai.

c. Setting sesuai dengan kegiatan.

2. Evaluasi Proses

a. Pelaksanaan preplanning sesuai dengan alokasi waktu.

b. Peserta penyuluhan mengikuti kegiatan dengan aktif.

c. Peserta penyuluhan menanyakan tentang hal hal yang diajukan oleh

penyuluh pada saat evaluasi.

3. Evaluasi Hasil

a. Peserta mampu menjawab 80% pertanyaan yang diajukan oleh

penyuluh pada saat evaluasi.

Page 6: laporan pendahuluan penyuluhan kesehatan

MATERI PENYALAHGUNAAN NAPZA PADA REMAJA

A. Definisi

Narkoba atau NAPZA adalah bahan / zat yang dapat mempengaruhi

kondisi kejiwaan / psikologi seseorang ( pikiran, perasaan dan perilaku ) serta

dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologi. Yang termasuk dalam

NAPZA adalah : Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya.

B. Jenis-jenis narkoba

1. Narkotika :

Menurut UU RI No 22 / 1997, Narkotika adalah: zat atau obat yang

berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis

yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya

rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan

ketergantungan.

Narkotika terdiri dari 3 golongan :

1. Golongan I : Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan

pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta

mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh :

Heroin, Kokain, Ganja.

2. Golongan II : Narkotika yang berkhasiat pengobatan, digunakan sebagai

pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan

pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi

mengakibatkan ketergantungan. Contoh : Morfin, Petidin.

3. Golongan III : Narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan

dalam terapi dan / atau tujuan pengebangan ilmu pengetahuan serta

mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan. Contoh :

Codein.

Page 7: laporan pendahuluan penyuluhan kesehatan

2. Psikotropika

Menurut UU RI No 5 / 1997, Psikotropika adalah : zat atau obat, baik

alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui

pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas

pada aktifitas mental dan perilaku.

Psikotropika terdiri dari 4 golongan :

1. Golongan I : Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu

pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi

kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh : Ekstasi.

2. Golongan II : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan

dalan terapi dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai

potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh :

Amphetamine.

3. Golongan III : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak

digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta

mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindroma ketergantungan.

Contoh : Phenobarbital.

4. Golongan IV : Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas

digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta

mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindroma ketergantungan.

Contoh : Diazepam, Nitrazepam ( BK, DUM ).

3. Zat adiktif lainnya :

Yang termasuk Zat Adiktif lainnya adalah : bahan / zat yang berpengaruh

psikoaktif diluar Narkotika dan Psikotropika, meliputi :

1. Minuman Alkohol : mengandung etanol etil alkohol, yang berpengaruh

menekan susunan saraf pusat, dan sering menjadi bagian dari kehidupan manusia

Page 8: laporan pendahuluan penyuluhan kesehatan

sehari – hari dalam kebudayaan tertentu. Jika digunakan bersamaan dengan

Narkotika atau Psikotropika akan memperkuat pengaruh obat / zat itu dalam tubuh

manusia. Ada 3 golongan minuman beralkohol :

a. Golongan A : kadar etanol 1 – 5 % ( Bir ).

b. Golongan B : kadar etanol 5 – 20 % ( Berbagai minuman anggur )

c. Golongan C : kadar etanol 20 – 45 % ( Whisky, Vodca, Manson House, Johny

Walker ).

2. Inhalasi ( gas yang dihirup ) dan solven ( zat pelarut ) mudah menguap berupa

senyawa organik, yang terdapat pada berbagai barang keperluan rumah tangga,

kantor, dan sebagai pelumas mesin. Yang sering disalahgunakan adalah : Lem,

Tiner, Penghapus Cat Kuku, Bensin.

3. Tembakau : pemakaian tembakau yang mengandung nikotin sangat luas di

masyarakat. Dalam upaya penanggulangan NAPZA di masyarakat, pemakaian

rokok dan alkohol terutama pada remaja, harus menjadi bagian dari upaya

pencegahan, karena rokok dan alkohol sering menjadi pintu masuk

penyalahgunaan NAPZA lain yang berbahaya.

C. PENYEBAB PENYALAHGUNAAN NAPZA

Penyebabnya sangatlah kompleks akibat interaksi berbagai faktor :

1. Faktor Individual

Kebanyakan dimulai pada saat remaja, sebab pada remaja sedang mengalami

perubahan biologi, psikologi maupun sosial yang pesat. Ciri – ciri remaja yang

mempunyai resiko lebih besar menggunakan NAPZA :

a. Cenderung memberontak

b. Memiliki gangguan jiwa lain, misalnya : depresi, cemas.

c. Perilaku yang menyimpang dari aturan atau norma yang ada

Page 9: laporan pendahuluan penyuluhan kesehatan

d. Kurang percaya diri

e. Mudah kecewa, agresif dan destruktif

f. Murung, pemalu, pendiam

g. Merasa bosan dan jenuh

h. Keinginan untuk bersenang – senang yang berlebihan

i. Keinginan untuk mencaoba yang sedang mode

j. Identitas diri kabur

k. Kemampuan komunikasi yang rendah

l. Putus sekolah

m. Kurang menghayati iman dan kepercayaan.

2. Faktor Lingkungan :

Faktor lingkungan meliputi faktor keluarga dan lingkungan pergaulan baik

sekitar rumah, sekolah, teman sebaya, maupun masyarakat.

a). Lingkungan Keluarga :

a. Komunikasi orang tua dan anak kurang baik

b. Hubungan kurang harmonis

c. Orang tua yang bercerai, kawin lagi

d. Orang tua terlampau sibuk, acuh

e. Orang tua otoriter

f. Kurangnya orang yang menjadi teladan dalam hidupnya

g. Kurangnya kehidupan beragama.

b). Lingkungan Sekolah :

a. Sekolah yang kurang disiplin

Page 10: laporan pendahuluan penyuluhan kesehatan

b. Sekolah terletak dekat tempat hiburan

c.Sekolah yang kurang memberi kesempatan pada siswa untuk

mengembangkan diri secara kreatif dan positif

d. Adanya murid pengguna NAPZA.

c). Lingkungan dan Teman Sebaya

a. Berteman dengan penyalahguna

b. Tekanan atau ancaman dari teman.

d). Lingkungan Masyrakat / Sosial

a. Lemahnya penegak hukum

b. Situasi politik, sosial dan ekonomi yang kurang mendukung.

Faktor – faktor tersebut diatas memang tidak selalu membuat seseorang kelak

menjadi penyalahguna NAPZA. Akan tetapi makin banyak faktor – faktor diatas,

semakin besar kemungkinan seseorang menjadi penyalahguna NAPZA.