laporan pendahuluan md

11
BAB 1 PENDAHULUAN I. MASALAH UTAMA Isolasi sosial: menarik diri. II. PROSES TERJADINYA MASALAH 1. Pengertian - Isolasi sosial : Menarik diri adalah kondisi kesepian yang diekspresikan oleh individu dan dirasakan sebagai yang ditimbulkan oleh orang lain dan sebagai suatu keadaan negatif (Towsend, 1998). - Isolasi sosial adalah keadaan dimana seorang individu mengalami penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain disekitarnya (Keliat, 2009). - Menarik diri merupakan gangguan berhubungan dengan menarik diri sendiri dari orang lain yang ditandai dengan isolasi sosial dan perawatan diri yang kurang. 2. Rentang Respon Rentang Respon Sosial Respon adaptif Respon maladaptif - Menyendiri - Merasa diri - Menarik diri 1

Upload: bro-indra

Post on 03-Sep-2015

8 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

G

TRANSCRIPT

2

BAB 1PENDAHULUAN

I. MASALAH UTAMAIsolasi sosial: menarik diri.

II. PROSES TERJADINYA MASALAH1. Pengertian Isolasi sosial : Menarik diri adalah kondisi kesepian yang diekspresikan oleh individu dan dirasakan sebagai yang ditimbulkan oleh orang lain dan sebagai suatu keadaan negatif (Towsend, 1998). Isolasi sosial adalah keadaan dimana seorang individu mengalami penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain disekitarnya (Keliat, 2009). Menarik diri merupakan gangguan berhubungan dengan menarik diri sendiri dari orang lain yang ditandai dengan isolasi sosial dan perawatan diri yang kurang.2. Rentang ResponRentang Respon SosialRespon adaptifRespon maladaptif

Menyendiri Otonomi Bekerja sama Interdependen Merasa diri sendiri Dependensi Curiga

Menarik diri Ketergantungan Manipulasi Curiga

Respon Adaptif:Respon yang masih dapat diterima oleh norma-norma sosial dan kebudayaan secara umum serta masih dalam batas normal dalam menyelesaikan masalah.1) Menyendiri: respon yang dibutuhkan seseorang untuk merenungkan apa yang telah terjadi di lingkungan sosialnya.2) Otonomi: kemampuan individu untuk menentukan dan menyampaikan ide, pikiran, perasaan dalam hubungan sosial.3) Bekerjasama: kemampuan individu yang saling membutuhkan satu sama lain.4) Interdependen: saling ketergantungan antara individu dengan orang lain dalam membina hubungan interpersonal.Respons Maladaptif:Respons yang diberikan individu yang menyimpang dari norma sosial. Yang termasuk respons maladaptif adalah:1) Menarik diri: seseorang yanga mengalami kesulitan dalam membina hubungan secara terbuka dengan orang lain.2) Ketergantungan: seseorang gagal mengembangkan rasa percaya diri sehingga tergantung dengan orang lain.3) Manipulasi: seseorang yang mengganggu orang lain sebagai objek individu sehingga tidak dapat membina hubungna sosial secara mendalam.4) Curiga: seseorang gagal mengembangkan rasa percaya terhadap orang lain.3. Penyebaba. Faktor Predisposisi (pendukung)1. Faktor perkembangan Kurang /tidak adanya sentuhan kasih sayang, perhatian, kehangatan dari keluarga akan mengakibatkan rasa tidak aman, sehingga kemampuan berhubungan tidak kuat yang berakhir dengan menarik diri.2. Faktor biologisFaktor genetik merupakan salah satu faktor pendukung gangguan jiwa.3. Faktor sosial budayaFaktor ini merupakan faktor pendukung terjadinya gangguan dalam membina hubungan dengan orang lain.

b. Faktor presipitasi (pencetus)1. Stressor sosial budayaStressor sosial budaya dapat menyebabkan terjadinya gangguan dalam berhubungan, misalnya keluarga labil (broken home), keluarga yang dirawat di rumah sakit.2. Stressor psikologisTingkat kecemasan yang berat akan menurunkan kemampuan individu untuk berhubungan dengan orang lain.4. Tanda dan Gejala Apatis Ekspresi wajah sedih Afek tumpul Menghindar dari orang lain Komunikasi kurang Menunduk Berdiam diri di tempat yang terpisah Menolak berhubungan dengan orang lain Tidak percaya pada orang lain Percaya diri kurang.5. Akibat Perubahan persepsi sensori Gangguan komunikasi verbal Penurunan motivasi perawatan diri

III. A. Pohon MasalahResiko perubahan sensori perseptual (Halusinasi auditorius) ------- Effect

Isolasi sosial : Menarik diri ------------------------------------ Core Problem

Gangguan konsep diri : Harga diri rendah ------------------- Causa

Koping individu inefektif ------------------------------------ Causa

Koping keluarga inefektif ------------------------------------ CausaB. Masalah Keperawatan 1. Resiko perubahan sensori perseptual (halusinasi auditorius)DS: Klien mengatakan mendengar suara suara yang mengejekDO: -Klien berbicara sendiri Klien tampak menyendiri Klien berjalan mondar - mandir2. Isolasi sosial : Menarik diriDS: Klien mengatakan tidak mau bergabung dengan yang lain.DO: -Klien menyendiri. Tidak berkomunikasi, menarik diri, kontak mata tidak ada. Sedih, afek datar. Mendekati perawat untuk berinteraksi, namun menolak untuk berespon terhadap penerimaan perawat terhadap dirinya. Mengekspresikan perasaan penolakan atau kesepian kepada orang lain.3. Gangguan Harga DiriDS: Klien mengatakan malu pada teman-temannya karena dikurung di RSJ.DO: -Kesukaran menerima penghargaan dari orang lain. Kegagalan untuk bertanggung jawab atas perawatan diri. Perilaku merusak diri (penyalahgunaan zat) Kurang kontak mata Menarik diri Hubungan interpersonal yang tidak memuaskan

IV. Diagnosa Keperawatan1. Resiko perubahan sensori perseptual (halusinasi auditorius) berhubungan dengan isolasi sosial : Menarik diri2. Isolasi sosial : Menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah3. Gangguan konsep diri: Harga diri rendah berhubungan dengan koping individu inefektif4. Koping individu inefektif berhubungan dengan koping keluarga inefektifV. Rencana Tindakan KeperawatanDiagnosa I:Resiko perubahan sensori perseptual (halusinasi auditorius) berhubungan dengan isolasi sosial : menarik diri.Tujuan Umum : Klien mampu berinteraksi dengan orang lain dan lingkunganTujuan Khusus : 1. Klien dapat membina hubungan saling percaya. Sapa klien dengan nama baik verbal maupun non verbal. Perkenalkan diri dengan sopan. Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien. Jelaskan tujuan pertemuan. Jujur dan menepati janji. Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya.2. Klien dapat menyebutkan penyebab menarik diri Kaji pengetahuan klien tentang perilaku menarik diri dan tandanya. Berikan kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaan yang menyebabkan klien tidak mau bergaul.3. Klien dapat menyebutkan keuntungan bergaul dengan orang lain dan kerugian menarik diri. Diskusikan bersama klien tentang keuntungan berhubungan dengan orang lain dan kerugian tidak bergaul dengan orang lain.4. Klien dapat melaksanakan interaksi sosial secara bertahap. Lakukan interaksi yang sering dan singkat dengan klien. Motivasi atau temani klien untuk berinteraksi dengan orang lain/ perawat. Tingkatkan interaksi klien secara bertahap.5. Klien dapat mengungkapkan perasaannya setelah berinteraksi dengan orang lain. Dorong klien untuk mengungkapkan perasaannya setelah berhubungan dengan orang lain. Beri pujian atas keberhasilan klien mengungkapkan perasaan keuntungan berhubungan dengan orang lain.

6. Klien dapat membina hubungan dengan keluarga. Diskusikan tentang manfaat berhubungan dengan keluarga. Dorong klien untuk mengutarakan perasaan tentang keluarga. Dorong klien untuk mengikuti kegiatan bersama keluarga seperti makan, ibadah bersama. Jelaskan pada keluarga tentang kebutuhan klien. Bantu keluarga untuk dapat mempertahankan hubungan baik dengan klien, melalui kunjungan.DP II : Isolasi sosial : Menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah.Tujuan Umum : Klien dapat berhubungan dengan orang lain.Tujuan Khusus :1. Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi terapeutik. Sapa klien dengan ramah. Kenalkan diri dan berjabat tangan. Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai. Jelaskan tujuan pertemuan. Tunjukkan sikap empati. Beri perhatian pada klien dan perhatikan kebutuhan dasar klien.2. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki. Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki. Setiap bertemu klien hindarkan dari penilaian negatif. Utamakan memberikan pujian yang realistis.3. Klien dapat menilai kemampuan yang masih dapat digunakan. Diskusikan dengan klien kemampuan yang masih dapat digunakan selama sakit. Diskusikan kemampuan yang dapat dilanjutkan penggunaannya.4. Klien dapat menetapkan, merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Rencanakan bersama klien aktivitas tiap hari yang dapat dilakukan sesuai kemampuan. Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi klien. Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien lakukan.5. Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan kemampuannya. Beri klien kesempatan untuk mencoba kegiatan yang telah direncanakan. Beri pujian atas keberhasilan klien. Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah 6. Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada (Health Education Family) Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien dengan harga diri rendah. Bantu keluarga memberikan dukungan selama klien dirawat. Bantu keluarga menyiapkan lingkungan yang ramah.

1