laporan pendahuluan keselamatan dan kesehatan kerja a

69
LAPORAN PENDAHULUAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA A. Pengertian Kesehatan kerja adalah spesialisasi dalam ilmu kesehatan beserta prakteknya yang bertujuan, agar pekerja memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, baik fisik, atau mental, maupun sosial, dengan usaha-usaha preventif dan kuratif, terhadap penyakit-penyakit atau gangguan- gangguan kesehatan yang diakibatkan faktor-faktor pekerjaan dan lingkungan kerja, serta terhadap penyakit-penyakit umum. Keselamatan dan kesehatan kerja difilosofikan sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya menuju masyarakat maAkmur dan sejahtera. Sedangkan pengertian secara keilmuan adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) tidak dapat dipisahkan

Upload: kartika-rizky-ananda

Post on 27-Dec-2015

175 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

laporan

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Pendahuluan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja A

  LAPORAN PENDAHULUAN

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

A. Pengertian

Kesehatan kerja adalah spesialisasi dalam ilmu kesehatan beserta

prakteknya yang bertujuan, agar pekerja memperoleh derajat kesehatan

yang setinggi-tingginya, baik fisik, atau mental, maupun sosial, dengan

usaha-usaha  preventif dan kuratif, terhadap penyakit-penyakit atau

gangguan-gangguan kesehatan yang diakibatkan faktor-faktor pekerjaan

dan lingkungan kerja, serta terhadap penyakit-penyakit umum.

Keselamatan dan kesehatan kerja difilosofikan sebagai suatu pemikiran

dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani

maupun rohani tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya,

hasil karya dan  budayanya menuju masyarakat maAkmur dan sejahtera.

Sedangkan pengertian secara keilmuan adalah suatu ilmu pengetahuan dan

penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan

dan penyakit akibat kerja. Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) tidak

dapat dipisahkan dengan proses  produksi baik jasa maupun industri.

Perkembangan pembangunan setelah Indonesia merdeka menimbulkan

konsekuensi meningkatkan intensitas kerja yang mengakibatkan pula

meningkatnya risiko kecelakaan di lingkungan kerja. Hal tersebut juga

mengakibatkan meningkatnya tuntutan yang lebih tinggi dalam mencegah

terjadinya kecelakaan yang beraneka ragam bentuk maupun jenis

kecelakaannya. Sejalan dengan itu, perkembangan pembangunan yang

dilaksanakan tersebut maka disusunlah UU No.14 tahun 1969 tentang

pokok- pokok mengenai tenaga kerja yang selanjutnya mengalami

perubahan menjadi UU No.12 tahun 2003 tentang ketenaga kerjaan.

Dalam pasal 86 UU No.13 tahun 2003, dinyatakan bahwa setiap pekerja

Page 2: Laporan Pendahuluan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja A

atau buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas

keselamatan dan kesehatan kerja, moral dan kesusilaan dan perlakuan

yang sesuai dengan harkat dan martabat serta nilai-nilai agama.

B. Tujuan K3

Sebagaimana dijelaskan dalam pengertian K3 secara filosofi bahwa K3

bertujuan untuk menjamin kesempurnaan jasmaniah dan rokhaniah tenaga kerja

serta hasil karya dan budayanya. Oleh karena itu keselamatan dan kesehatan kerja

bertujuan untuk mencegah dan mengurangi terjadinya kecelakaan dan penyakit

akibat kerja, dan menjamian :

1. Bahwa setiap tenaga kerja dan orang lainnya di tempat kerja dalam

keadaan selamat dan sehat.

2. Bahwa setiap sumber produksi dipergunakan secara aman dan

efesien

3. Bahwa proses produksi dapat berjalan lancar

Kondisi tersebut di atas dapat dicapai antara lain bila kecelakaan

termasuk kebakaran, peledakan dan penyakit akibat kerja dapat

dicegah dan ditanggulangi. Oleh karena itu setiap usaha K3 tidak

lain adalah usaha pencegahan dan penanggulangan kecelakaan dan

penyakit di tempat kerja.

C. Ruang Lingkup K3

Bertolak dari batasan higiene industri, kesehatan kerja, dan keselamatan

kerja di atas, maka ruang lingkup kesehatan dan keselamatan kerja dapat

digariskan sebagai berikut :

1. Kesehatan dan keselamatan kerja diterapkan di semua tempat kerja yang di

dalamnya melibatkan aspek    manusia sebagai tenaga kerja, bahaya

akibat kerja dan usaha yang dikerjakan.

2. Aspek perlindungan dalam K3 meliputi :

- Tenaga kerja dari semua jenis dan kjenjang keahlian

- Peralatan dan bahan yang digunkan

Page 3: Laporan Pendahuluan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja A

- Faktor-faktor lingkungan kerja

- Proses produksi

- Karakteristik dan sifat pekerjaan

- Teknologi dan metodologi kerja

3. Penerapan K3 dilaksanakan secara kholistik sejak perencanaan hingga

pengelolaan hasil dari kegiatan industri barang ataupun jasa.

4. Semua pihak yang terlibat dalam proses industri/perusahaan ikut

bertanggungjawab atas keberhasilan usaha K3

D. POKOK DAN FUNGSI KADER UNIT KESEHATAN KERJA

kader pembina KADER Unit Kesehatan Kerja (UKK) adalah

pekerja, sukarela, yang bertugas meningkatkan kesehatan diri dan

kelompoknya. Persyaratan yang harus dipenuhi sebagai kader UKK adalah

dipilih dari, oleh masyarakat pekerja, bisa baca tulis, tinggal di lingkungan

tempat bekerja, mau, mampu bekerja sukarela, mempunyai waktu, sudah

dilatih kesehatan kerja dan mengikuti pelatihan kader pos UKK.

Setelah terlatih sebagai kader UKK, ada 13 (tiga belas) tugas pokok dan

fungsi (tupoksi) yang harus dijalankannya secara optimal, antara lain :

1. PERTEMUAN TINGKAT PEKERJA (PTP) : mengadakan sosialisasi

upaya kesehatan kerja di tempat kerja, merencanakan pelaksanaan

survey mawas diri dan musyawarah masyarakat pekerja

2. SURVEY MAWAS DIRI (SMD) : pengenalan, pengumpulan,

pengkajian masalah kesehatan pekerja untuk menumbuhkan kesadaran

masyarakat pekerja mengenai kesehatan kerja

3. MUSYAWARAH MASYARAKAT PEKERJA (MMP) : mengenal

masalah kesehatan dan keselamatan kerja, dengan pekerja, keluarga

pekerja, petugas puskesmas, aparat pemerintah

Page 4: Laporan Pendahuluan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja A

4. MEMBENTUK POS UKK : menentukan pengurus pos UKK, jadwal

kegiatan, rencana kerja tahunan, target, pembiayaan, lokasi dekat

dengan tempat kerja

5. PERENCANAAN UKK : menentukan masalah kesehatan kerja

berdasarkan hasil SMD, menentukan prioritas masalah, perkiraan

biaya, jadwal, rencana, dan target kegiatan

6. PENYULUHAN UKK : materi tentang gizi, PHBS, kebersihan

lingkungan, potensi, risiko bahaya, penggunaan APD (alat pelindung

diri), pengolahan limbah, penyakit dan kecelakaan akibat kerja

7. PEMERIKSAAN KESEHATAN, P3K DAN P3P : membantu petugas

kesehatan, pemeriksaan ksehatan umum, pengadaan dan pengelolaan

kartu kunjungan, formulir status kesehatan pekerja, membuat daftar

penyakit akibat kerja, pemberian obat bebas pada penyakit ringan

8. UPAYA RUJUKAN : merujuk segera pasien kecelakaan, dan penyakit

berat yang tidak bisa tertangani.

9. PENCATATAN PELAPORAN : membuat laporan hasil pelaksanaan

kegiatan pelayanan

10. KERJASAMA LINTAS SEKTORAL : pertemuan berkala dengan

anggota pos UKK, pertemuan ruitn teratur dengan petugas, kunjungan

rumah kepada pekerja, membantu kesulitan pekerja

11. MENGELOLA SUMBER KEUANGAN UKK : mengatur sumber

pemasukan dan pengeluaran pos UKK

12. MEMBANTU PEMBERDAYAAN EKONOMI PEKERJA : integrasi

kegiatan ekonomi yang menguntungkan, pembentukan dan

pengelolaan dana simpan pinjam (koperasi), pemberiaan kredit modal

usaha, penyediaan alat kesehatan kerja.

13. MEMBINA KEMAMPUAN DIRI : meningkatkan pengetahuan

melalui pelatihan dan penataran, pertemuan rutin anggota UKK,

kunjungan lapangan, melaksanakan kegiatan secara kontinyu

E. Kesehatan Kerja dan Keselamatan Kerja

Page 5: Laporan Pendahuluan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja A

Kesehatan kerja (Occupational health) merupakan bagian dari

kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan semua pekerjaan yang

berhubungan dengan faktor potensial yang mempengaruhi kesehatan

pekerja (dalam hal ini Dosen, Mahasiswa dan Karyawan). Bahaya

pekerjaan (akibat kerja), Seperti halnya masalah kesehatan lingkungan lain,

bersifat akut atau khronis (sementara atau berkelanjutan) dan efeknya

mungkin segera terjadi atau perlu waktu lama. Efek terhadap kesehatan

dapat secara langsung maupun tidak langsung.Kesehatan masyarakat kerja

perlu diperhatikan, oleh karena selain dapat menimbulkan gangguan tingkat

produktifitas, kesehatan masyarakat kerja tersebut dapat timbul akibat

pekerjaanya. Sasaran kesehatan kerja khususnya adalah para pekerja dan

peralatan kerja di lingkungan PSTKG. Melalui usaha kesehatan

pencegahan di lingkungan kerja masing-masing dapat dicegah adanya

penyakit akibat dampak pencemaran lingkungan maupun akibat aktivitas

dan produk PSTKG terhadap masyarakat konsumen baik di lingkungan

PSTKG maupun masyarakat luas.

Tujuan kesehatan kerja adalah: 1. Memelihara dan meningkatkan

derajat kesehatan masyarakat pekerja di semua lapangan pekerjaan

ketingkat yang setinggi-tingginya, baik fisik, mental maupun kesehatan

sosial. 2. Mencegah timbulnya gangguan kesehatan masyarakat pekerja

yang diakibatkan oleh tindakan/kondisi lingkungan kerjanya. 3.

Memberikan perlindungan bagi pekerja dalam pekerjaanya dari

kemungkinan bahaya yang disebabkan olek faktor-faktor yang

membahayakan kesehatan. 4. Menempatkan dan memelihara pekerja di

suatu lingkungan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan fisik dan

psikis pekerjanya. Kesehatan kerja mempengaruhi manusia dalam

hubunganya dengan pekerjaan dan lingkungan kerjanya, baik secara fisik

maupun psikis yang meliputi, antara lain: metode bekerja, kondisi kerja dan

lingkungan kerja yang mungkin dapat menyebabkan kecelakaan, penyakit

ataupun perubahan dari kesehatan seseorang. Pada hakekatnya ilmu

Page 6: Laporan Pendahuluan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja A

kesehatan kerja mempelajari dinamika, akibat dan problematika yang

ditimbulkan akibat hubungan interaktif tiga komponen utama yang

mempengaruhi seseorang bila bekerja yaitu:

1. Kapasitas kerja: Status kesehatan kerja, gizi kerja, dan lain-lain.

2. Beban kerja: fisik maupun mental.

3. Beban tambahan yang berasal dari lingkungan kerja antara lain:bising,

panas, debu,parasit, dan lain-lain.

Bila ketiga komponen tersebut serasi maka bisa dicapai suatu

kesehatan kerja yang optimal. Sebaliknya bila terdapat ketidakserasian

dapat menimbulkan masalah kesehatan kerja berupa penyakit ataupun

kecelakaan akibat kerja yang pada akhirnya akan menurunkan

produktifitas kerja. Keselamatan dan kesehatan kerja difilosofikan sebagai

suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan

baik jasmani maupun rohani tenaga kerja pada khususnya dan manusia

pada umumnya, hasil karya dan budayanya menuju masyarakat makmur

dan sejahtera. Sedangkan pengertian secara keilmuan adalah suatu ilmu

pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan

terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) tidak dapat dipisahkan

dengan proses produksi baik jasa maupun industri. Perkembangan

pembangunan setelah Indonesia merdeka menimbulkan konsekwensi

meningkatkan intensitas kerja yang mengakibatkan pula meningkatnya

resiko kecelakaan di lingkungan kerja.

Hal tersebut juga mengakibatkan meningkatnya tuntutan yang lebih

tinggi dalam mencegah terjadinya kecelakaan yang beraneka ragam bentuk

maupun jenis kecelakaannya.

Page 7: Laporan Pendahuluan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja A

F. Konsep Beberapa Istilah

Dalam rangka memperoleh lingkungan kerja yang sehat dan mendukung

proses industri dengan berbagai teknologi yang digunakan, upaya ke arah

pemeliharaan, perbaikan, dan peningkatan kondisi lingkungan kerja menjadi

penting perananya. Beberapa pengertian yang berkaitan dengan Kesehatan dan

keselamatan kerja adalah sebagai berikut :

1. Higiene Industri (Industrial Hygiene)

higiene industri dapat diartikan sebagai gangguan kimia dan fisika yang

mungkin dapat merusak kesehatan dan kesejahteraan karyawan. Lebih lanjut

ditekankan lagi, gangguan tersebut meliputi gangguan oleh adanya debu, kimia,

cairan, gas, uap, dan kabut yang dapat membahayakan pernafasan, kulit, paru-

paru dan mata. Dimungkinkan pula gangguan terjadi karena pemaparan radiasi

a. Tujuan dan ruang lingkup

Tujuan dari higiene industri adalah memberikan perlindungan

terhadap kesehatan tenagakerja melalui penekatan secara teknis terhadap efek

samping penerapan teknologi produksi, agar tercipta lingkungan kerja yang

memenuhi persyaratan kesehatan, sehinggs terwujud tenaga kerja yang sehat,

selamat, sejahtera, dan mampu bekerja produktif dan efisien.

Adapun ruang lingkup kegiatan atau aktivitas higiene industri akan mencakup

hal-hal mengenai mengantisipasi, mengenal, mengevaluasi, dan

c. Prinsip dasar

Untuk penerapan higiene industri di tempat kerja suatu industri akan

diperlukan pemahaman terhadap 3 prinsip dasar yaitu :

- pengenalan terhadap bahaya faktor-faktor lingkungan kerja

- penilaian/evaluasi terhadap bahaya faktor-faktor lingkungan kerja

- pengendalian terhadap bahaya faktor-faktor lingkungan kerja

2. Kesehatan Kerja (Occupational Health)

Page 8: Laporan Pendahuluan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja A

a. Pengertian

kesehatan kerja dalam definisi ini diartikan sebagai sejumlah

upaya untuk meningkatkan kesehtan para pekerja atau karyawan di

dalam masyarakat dan perusahaan/industri.

b. Tujuan dan ruang lingkup

kesehatan kerja adalah upaya penyerasian antara kapasitas kerja,

beban kerja dan lingkungan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja

secara sehat tanpa membahayakan dirinya sendiri maupun masyarakat

di sekelilingnya, agar diperoleh produktivitas kerja yang optimal

(Total health of all at work). Oleh sebab itu kesehatan kerja meiliki

tujuan untuk :

- Meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan pekerja.

- Melindungi dan mencegah pekerjaan dari semua gangguan

kesehatan akibat lingkungan kerja atau pekerjaanya.

- Menempatkan pekerja sesuai dengan kemampuan fisik,

mental, dan pendidikan atau ketermapilannya.

- meningkatkan efesiensi dan produktivitas.

Adapun Ruang Lingkup Kesehatan kerja mencakup kegiatan

yang bersifat komprehensif berupa upaya promotif yang

berupa penyuluahan , preventif, kuratif dan rehabilitatif.

Upaya promotif berupa penyuluahan, pelatihan dan

peningkatan pengetahuan tentang upaya hidup sehat dalam

bekerja. Upaya prepentif yakni kegiatan pencagahan

terhadap resiko kesehatan. Upaya kuratif lebih menekankan

pada angka absensi karena sakit dan angka kesakitan. Upaya

rehabilitatif lebih menekankan upaya penyembihan dan

pemeliharaan kesehatan setelah sakit. Dalam disiplin

kesehatan kerja upaya promotif dan prepentif lebih

mengemuka dengan tidak mengabaikan aspek kuratif dan

rehabilitatif.

Page 9: Laporan Pendahuluan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja A

c. Prinsip dasar

Jadi pada prinsipnya kesehatan kerja meliputi 3 hal dasar

utama yaitu :

- Upaya kesehatan kerja

- meliputi pelayanan kesehatan kerja, pencegahan penyakit

akibat kerja dan pemenuhan persyaratan kesehata kerja.

- Hakikatnya merupakan penyesuaian atau penyerasian

kapasitas kerja, beban kerja, dan lingkungan kerja yg

merupakan beban tambahan yg harus diterima pekerja.

Jadi upaya (UU Kesehatan Tahun 1992 Pasal 23).

Konsep dasar dari Upaya Kesehatan Kerja ini adalah : Identifikasi

permasalahan, Evaluasi dan dilanjutkan dengan tindakan pengendalian.

Status kesehatan pencegahan bahaya potensial di tempat kerja Ditempuh

3 langkah utama :

- Pengenalan bahaya potensial di tempat kerja

- Evaluasi bahaya potensial di tempat kerja

- Pengendalian bahaya potensial

3. Keselamatan Kerja (Occupational Safety)

Occupational safety diungkapkan bahwa keselamatan kerja menjadi

penting sebagai bagian resmi manajemen industri atau perusahaan yang lebih

menekankan perhatiannya terhadap pencegahan kecelakaan kerja.

Dapat disimpulkan bahwa keselamatan kerja lebih menitikberatkan usahanya

pada semua tempat kerja dan peralatan kerja dalam proses produksi serta

distribusinya ke masyarakat.

a. Tujuan dan Ruang lingkup

Tujuan dari keselamatan kerja adalah sebagai berikut :

- Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatanya dalam

melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan

meningkatkan produksi serta produktivitas nasional.

- Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berasa di

tempat kerja.

Page 10: Laporan Pendahuluan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja A

- sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman

dan efesien.

-

Perbedaan antara Hiperkes dengan Kesehatan Masyarakat

Hiperkes:

1. Tenaga Kerja merupakan Tujuan Utama

2. biasanya mengurusi golongan karyawan yang mudah didekati

3. efektifnya pemeriksaan kesehatan sebelum kerja dan periodik

4. yang dihadapi lingkungan kerja

5. terutama bertujuan meningkatkan produktivitas

6. dibiayai oleh perusahaan atau masyarakat tenaga kerja

7. perkembangan sangat pesat setelah revolusi industri

8. perundang-undangan berada dalam ruang lingkup ketenagakerjaan

Kesehatan Masyarakat :

1. Masyarakat umum merupakan Tujuan Utama

2. biasanya mengurusi masyarakat yang kurang mudah dicapai.

3. sulit melakukan pemeriksaan kesehatan periodik

4. yang dihadapi lingkungan umum

5. terutama bertujuan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat

6. dibiayai oleh anggaran pemerintah

7. perkembangan sangat pesat setelah kemajuan dibidang Ilmu jasad-jasad renik

8. perundang-undangan berada dalam Ilmu Kesehatan

Page 11: Laporan Pendahuluan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja A

Program Kerja dan Kegiatan

A.   Program dan Kegiatan

1. Program obat dan berbekalan kesehatan

1)    Tujuan:

Menjamin ketersediaan, pemerataan, mutu, keterjangkau obat dan berbekalan

kesehatan termasuk obat tradisional, perbekalan kesehatan rumah tangga dan

kosmetika

2)    Sasaran:

a. Meningkatnya penggunaan obat generik di PKD menjadi 98%

b. Meningkatnya penggunaan perbekalan kesehatan yang

    memenuhi standar kesehatan.

c. Sarana kesehatan yang dimonitoring meningkat menjadi 90%

3)    Kegiatan Pokok:

 

a. Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan

b. Monitoring, evaluasi dan pelaporan

 

2. Program Upaya Kesehatan Masyarakat 

 

Page 12: Laporan Pendahuluan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja A

1)    Tujuan:

 

Meningkatkan jumlah, pemerataan dan kualitas pelayanan kesehatan melalui

Puskesmas dan jaringannya, meliputi Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling

dan Bidan Desa.

 

2)    Sasaran:

 

a.    Semua kabupaten/kota memiliki layanan PSC 24 jam

b.    Semua kelompok kerja mendapatkan UKK di 9 kab/kota

c.    Terpilihnya tenaga kesehatan teladan di 9 kab/kota

d.    Semua kelompok masyarakat yang rentan memperoleh

       pelayanan kesehatan gratis di desa sasaran

 

 

3)    Kegiatan Pokok:

 

a. Operasional P3K dan Safe Community (Patroli Ambulance

    Advance

Page 13: Laporan Pendahuluan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja A

     RS)

b. Upaya Kesehatan Kerja

c. Peningkatan Kesehatan dasar

d. Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin

e. peningkatan Kesehatan masyarakat

3. Program Pengawasan Obat dan Makanan

 

1)    Tujuan:

 

Terawasinya mutu, keamanan dan kasiat produk terapetik/obat, obat tradisioanl

(OT), kosmetik, perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRK), produk komplemen

(PK) dan makanan serta produk hasil olahannya.

 

2)    Sasaran:

 

Pelayanan kefarmasian yang diawasi dan dikendalikan mencapai 95%

 

3)    Kegiatan Pokok:

 

Page 14: Laporan Pendahuluan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja A

a. Pengawasan dan Pengendalian pelayanan kefarmasian

b. Peningkatan pengawasan keamanan pangan berbahaya

c. Peningkatan mutu pelayanan farmasi

4. Program Pengembangan Obat Asli Indonesia

 

1)    Tujuan:

 

Pelayanan pengobatan tradisional yang aman dan dapat dipertanggungjawabkan

 

2)    Sasaran:

 

a.    Pengobat tradisional yang terdaftar mencapai 95%

b.    Semua kabupaten/kota melaksanakan TOGA

c.    Pengobat tradisional yang memenuhi standar kesehatan

      mencapai 95%

 

3)    Kegiatan Pokok:

 

a. Revitalisasi dan pembinaan Pengobatan Tradisional

Page 15: Laporan Pendahuluan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja A

b. Pembinaan TOGA

c. Pelayanan Pengobatan Tradisional

 

 

5. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

 

1)    Tujuan:

 

Meningkatnya kemampuan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat untuk

hidup sehat dan mengembangkan upaya kesehatan bersumber masyarakat serta

terciptanya lingkungan yang kondusif untuk mendorong terbentuknya

kemampuan tersebut

 

2)    Sasaran:

 

a.    Terbentuknya Desa Siaga di seluruh Bali

b.    Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di tatanan

       rumah tangga, sekolah, fasilitas pemerintah, tempat kerja

       dan tempat-tempat umum

 

Page 16: Laporan Pendahuluan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja A

3)    Kegiatan Pokok:

 

6. Program Perbaikan Gizi Masyarakat

 

1)    Tujuan:

 

Meningkatnya status gizi masyarakat secara optimal sehingga dapat meningkatkan

intelektualitas dan produktifitas sumberdaya manusia

 

2)    Sasaran :

a.    Semua Kecamatan bebas rawan gizi

b.    Semua Balita mendapat Makanan Tambahan Pendamping ASI

      (MP ASI)

c.    Keluarga Sadar gizi menjadi 45%

d.    Semua Balita dengan gizi kurang mendapat perawatan

e.    Meningkatnya Cakupan Pemberian ASI Eklusif 50%

f.     Menurunnya Prevalensi KEK Ibu Hamil sampai dengan <2%

g.    Tercapapainya persentase Bayi BGM <4%

h.    Menurunnya prevalensi kurang gizi sampai dengan 3%.

Page 17: Laporan Pendahuluan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja A

i.      Menurunnya prevalensi Berat Badan Bayi Lahir Rendah

       (BBLR) : 1,75. %

j.      Meningkatnya Cakupan Pemberian Vitamin A menjadi 90%.

k.    Meningkatnya Cakupan Ibu Hamil mendapat Teblet Fe III

       menjadi 86%.

l.      Meningkatnya Cakupan Ibu Hamil mendapat Teblet Fe I

       menjadi 90%.

m.    Meningkatnya cakupan penanggulangan garam beryodium

       menjadi 75%.

 

3)    Kegiatan Pokok:

 

a. Peningkatan pendidikan gizi masyarakat

b. Penanggulangan dan perbaikan gizi masyarakat

 

7. Program Pengembangan Lingkungan Sehat

 

1)    Tujuan:

 

Page 18: Laporan Pendahuluan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja A

Mewujudkan mutu lingkungan hidup yang lebih sehat agar dapat menurunkan

angka kesakitan dan kematian penyakit berbasis lingkunganmelalui

pengembangan sistem kesehatan kewilayahan untuk menggerakan pembangunan

berwawasan Kesehatan

 

2)    Sasaran:

 

a.    Meningkatnya persentase keluarga menggunakan sarana air

      bersih yang memenuhi syarat kesehatan menjadi 96% dan

      keluarga menggunakan jamban yang memenuhi syarat

      kesehatan menjadi 84%

b.    Meningkatnya persentase keluarga menghuni rumah yang

      memenuhi syarat kesehatan menjadi 88%

c.    Meningkatnya persentase tempat-tempat umum yang

      memenuhi syarat kesehatan menjadi 93%

d.    Meningkatnya prosentase tempat pengolahan makanan TPM

      yang memenuhi syarat kesehatan menjadi 93 %

e.    Meningkatnya prosentase institusi kesehatan yang

      memenuhi syarat kesehatan menjadi 100 %

f.     Semua kab/kota menjadi kab/kota sehat

Page 19: Laporan Pendahuluan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja A

 

3)    Kegiatan Pokok:

 

8. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular 

 

1)    Tujuan:

 

Menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan akibat penyakit

menular dan penyakit tidak menular

 

2)    Sasaran:

 

a.    Semua Desa mencapai UCI (Universal Child Immunization )

b.    Terselenggaranya system surveilans dan kewaspadaan dini

       serta penanggulangan KLB/Wabah

c.    Menurunya Angka Accute Flacid Paralysis (AFP

       rate) menjadi 2/100.000 penduduk.

d.    Meningkatnya Cakupan Penemuan BTA+ menjadi 70%

e.    Meningkatnya Cakupan Keberhasilan pengobatan TB menjadi

Page 20: Laporan Pendahuluan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja A

      85%.

f.     Menurunya Angka Kematian diare (CFR) diare pada saat KLB

       menjadi < 1%

g.    Menurunnya angka kesakitan Penyakit demam berdarah

       menjadi 100/100.000 penduduk.

h.    Menurunnya Angka Kematian (CFR) akibat penyakit DBD

       menjadi <1%.

 

i.      Meningkatnya Angka bebas jentik ≥ 95%

 

j.      Menurunnya Angka Annual Parasite Incidence menjadi

       < 1/1000 penduduk

k.    MeningkatkanCakupan penenuan pneumonia Balita 94%

l.     Meningkatnya persentase ODHA yang memenuhi syarat

       mendapat ARV 81%

m.   Tercapainya Angka prevalensi kusta < 1/10.000 penduduk

 

3)    Kegiatan Pokok:

 

Page 21: Laporan Pendahuluan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja A

9. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan 

 

1)    Tujuan:

 

Terselenggaranya pelayanan kesehatan yang memenuhi standar.

 

2)    Sasaran:

 

Sarana dan tenaga kesehatan yang memenuhi standar pelayanan kesehatan 80%

 

3)    Kegiatan Pokok:

 

10. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin 

 

1)    Tujuan:

 

Terlayaninya penduduk miskin dalam pelayanan kesehatan 

 

2)    Sasaran:

Page 22: Laporan Pendahuluan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja A

 

Seluruh penduduk miskin di Bali memperoleh pelayanan kesehatan 

 

3)    Kegiatan Pokok:

 

a.    Pelayanan kesehatan masyarakat miskin melalui Jamkesmas

11. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan

Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya 

 

1)    Tujuan:

 

Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai dalam memberikan pelayanan

kesehatan di Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan jaringannya.

 

2)    Sasaran:

 

Puskesmas yang ditingkatkan menjadi puskesmas rawat inap mencapai 39

puskesmas

 

3)    Kegiatan Pokok:

Page 23: Laporan Pendahuluan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja A

 

a. Peningkatan Puskesmas menjadi Puskesmas rawat inap

12. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan

Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/ Rumah Sakit

Paru/Rumah Sakit Mata

 

1)    Tujuan:

 

Meningkatnya ketersediaan pelayanan kesehatan melalui Rumah Sakit/Rumah

Sakit Jiwa/ Rumah Sakit Paru/Rumah Sakit Mata

 

2)    Sasaran:

 

Tersedianya sarana dan prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/ Rumah Sakit

Paru/Rumah Sakit Mata yang memenuhi standar pelayanan kesehatan di 9

kab/kota

 

3)    Kegiatan Pokok:

 

Page 24: Laporan Pendahuluan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja A

13. Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah

Sakit Jiwa/ Rumah Sakit Paru/Rumah Sakit Mata

 

 

1)    Tujuan:

 

Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan di Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/

Rumah Sakit Paru/Rumah Sakit Mata

 

 

2)    Sasaran:

 

Semua sarana dan prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/ Rumah Sakit

Paru/Rumah Sakit Mata menyelenggarakan pelayanan kesehatan sesuai dengan

standar kualitas pelayanan kesehatan 

 

3)    Kegiatan Pokok:

 

14. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Masyarakat 

 

Page 25: Laporan Pendahuluan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja A

1)    Tujuan:

 

Terlindunginya kesehatan masyarakat dengan sistem jaminan pemeliharaan

kesehatan

 

2)    Sasaran:

 

Masyarakat yang menjadi peserta jaminan pemeliharaan kesehatan pra bayar

mencapai 80%

 

3)    Kegiatan Pokok:

 

a.    Pelayanan Kesehatan kepada masyarakat miskin

b.    Kemitraan asuransi kesehatan masyarakat melalui JKSB

       (Jaminan Kesehatan Sosial Bali) 

15. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita

 

1)    Tujuan:

 

Page 26: Laporan Pendahuluan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja A

Meningkatkan pelayanan kesehatan anak balita

 

2)    Sasaran:

 

a.    Neonatal dengan komplikasi yang ditangani: 80%

b.    Kunjungan neonatal: 95%

c.    Deteksi dini tumbuh kembang anak di Posyandu: 80%

 

 

3)    Kegiatan Pokok:

 

a.    Deteksi dini tumbuh kembang anak

b.    Pendidikan dan pelatihan perawatan anak balita

c.    Monitoring dan evaluasi

16. Program Peningkatan Pelayanan Kesehaan Lansia

 

1)    Tujuan:

 

Meningkatkan pelayanan kesehatan lansia

Page 27: Laporan Pendahuluan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja A

 

2)    Sasaran:

 

Seluruh desa di Bali menyelenggarakan Posyandu lansia

 

3)    Kegiatan Pokok:

 

a.    Revilatisasi Posyandu lansia

b.    Pengembangan posyandu lansia

17. Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan

 

1)    Tujuan:

 

Terawasinya mutu dan keamanan makanan serta produk hasil olahannya.

 

2)    Sasaran:

 

Terawasi dan terkendalinya mutu dan keamanan makanan serta produk hasil

olahannya: 80%

Page 28: Laporan Pendahuluan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja A

 

3)    Kegiatan Pokok:

 

a. Peningkatan pengawasan dan pengendalian keamanan dan

    kesehatan makanan

b. Peningkatan pemberdayaan konsumen / masyarakat

c. Bimbingan dan Pengendalian 

18. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan Anak

 

1)    Tujuan:

 

Meningkatkan pelayanan dan keselamatan ibu melahirkan anak

 

 

2)    Sasaran:

 

a.    Seluruh persalinan mendapat pertolongan tenaga kesehatan

b.    Ibu hamil mendapat pelayanan K1: 100%

c.    Ibu hamil mendapat pelayanan K4: 95%

Page 29: Laporan Pendahuluan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja A

d.    Ibu hamil dengan komplikasi yang ditangani menjadi 98%

e.    Pelayanan ibu nifas mencapai 98%

f.     Peserta KB aktif menjadi 75%

 

 

3)    Kegiatan Pokok:

 

a.    Pertolongan persalinan ibu hamil dari keluarga kurang mampu

b.    Bimbingan dan pengendalian

19. Program Pendidikan Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur

 

1)    Tujuan:

 

Meningkatnyakemampuan, ketrampilan dan profesionalisme pegawai dan calon

pegawai negeri sipil yang berkaitan dengan kesehatan dalam pelaksanaan tugas

kedinasan yang diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal.

 

2)    Sasaran:

 

Page 30: Laporan Pendahuluan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja A

a.    Jumlah tenaga teknis yang ditingkatkan kemampuannya

       sebanyak 50%

b.    Terealisasinya pemenuhan kebutuhan tenaga PTT sebanyak

       80%

 

 

3)    Kegiatan Pokok:

 

a.    Pelatihan dan pendidikan formal

b.    Pembinaan dan penyebarluasan tenaga kesehatan

c.    Perencanaan dan pendataan tenaga kesehatan

 

B.   Program Transisi

 

Sesuai dengan Peraturan pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang pembagian

Urusan antara Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kab/Kota, maka

sampai tahun 2013 program pengembangan kesehatan dititikberatan pada:

1.    Program peningkatan kualitas dan pemerataan pelayanan

      kesehatan.

Page 31: Laporan Pendahuluan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja A

2.    Peningkatan mutu sumber daya manusia dan lingkungan

      yang saling mendukung dengan pendekatan paradigma

      sehat, yang memberikan prioritas pada upaya peningkatan,

      pencegahan, penyembuhan, pemulihan dan rehabilitasi sejak

      pembuahan dalam kandungan sampai usia lanjut

3.    Peningkatan dan pemeliharaan mutu, efisiensi akuntabilitas

       lembaga dan pelayanan kesehatan melalui pemberdayaan

       sumber daya manusia secara berkelanjutan dan sarana

       prasarana dalam bidang medis, mutu serta ketersediaan

       obat

       yang terjangkau oleh masyarakat.

4.    Peningkatan hubungan kerjasama dan koordinasi antara

       daerah baik antar kabupaten/kota maupun antar provinsi

       dengan kabupaten/kota.

5.    Pengembangan Jaminan Sosial Kesehatan Masyarakat

      (Jamkesmas).

Program Pengawasan obat dan makanan serta pemantapan manajemen

pembangunan kesehatan dengan konsep paradigma sehat secara sinergis lintas

sektor

Page 32: Laporan Pendahuluan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja A

Senin, 03 Juni 2013

Program Kerja dan Kegiatan

 

A.   Program dan Kegiatan

 

1. Program obat dan berbekalan kesehatan

 

1)    Tujuan:

 

Menjamin ketersediaan, pemerataan, mutu, keterjangkau obat dan berbekalan

kesehatan termasuk obat tradisional, perbekalan kesehatan rumah tangga dan

kosmetika

 

2)    Sasaran:

 

a. Meningkatnya penggunaan obat generik di PKD menjadi 98%

b. Meningkatnya penggunaan perbekalan kesehatan yang

    memenuhi standar kesehatan.

c. Sarana kesehatan yang dimonitoring meningkat menjadi 90%

 

Page 33: Laporan Pendahuluan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja A

3)    Kegiatan Pokok:

 

a. Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan

b. Monitoring, evaluasi dan pelaporan

 

2. Program Upaya Kesehatan Masyarakat 

 

1)    Tujuan:

 

Meningkatkan jumlah, pemerataan dan kualitas pelayanan kesehatan melalui

Puskesmas dan jaringannya, meliputi Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling

dan Bidan Desa.

 

2)    Sasaran:

 

a.    Semua kabupaten/kota memiliki layanan PSC 24 jam

b.    Semua kelompok kerja mendapatkan UKK di 9 kab/kota

c.    Terpilihnya tenaga kesehatan teladan di 9 kab/kota

d.    Semua kelompok masyarakat yang rentan memperoleh

Page 34: Laporan Pendahuluan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja A

       pelayanan kesehatan gratis di desa sasaran

 

 

3)    Kegiatan Pokok:

 

a. Operasional P3K dan Safe Community (Patroli Ambulance

    Advance

     RS)

b. Upaya Kesehatan Kerja

c. Peningkatan Kesehatan dasar

d. Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin

e. peningkatan Kesehatan masyarakat

3. Program Pengawasan Obat dan Makanan

 

1)    Tujuan:

 

Terawasinya mutu, keamanan dan kasiat produk terapetik/obat, obat tradisioanl

(OT), kosmetik, perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRK), produk komplemen

(PK) dan makanan serta produk hasil olahannya.

Page 35: Laporan Pendahuluan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja A

 

2)    Sasaran:

 

Pelayanan kefarmasian yang diawasi dan dikendalikan mencapai 95%

 

3)    Kegiatan Pokok:

 

a. Pengawasan dan Pengendalian pelayanan kefarmasian

b. Peningkatan pengawasan keamanan pangan berbahaya

c. Peningkatan mutu pelayanan farmasi

4. Program Pengembangan Obat Asli Indonesia

 

1)    Tujuan:

 

Pelayanan pengobatan tradisional yang aman dan dapat dipertanggungjawabkan

 

2)    Sasaran:

 

a.    Pengobat tradisional yang terdaftar mencapai 95%

Page 36: Laporan Pendahuluan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja A

b.    Semua kabupaten/kota melaksanakan TOGA

c.    Pengobat tradisional yang memenuhi standar kesehatan

      mencapai 95%

 

3)    Kegiatan Pokok:

 

a. Revitalisasi dan pembinaan Pengobatan Tradisional

b. Pembinaan TOGA

c. Pelayanan Pengobatan Tradisional

 

 

5. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

 

1)    Tujuan:

 

Meningkatnya kemampuan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat untuk

hidup sehat dan mengembangkan upaya kesehatan bersumber masyarakat serta

terciptanya lingkungan yang kondusif untuk mendorong terbentuknya

kemampuan tersebut

 

Page 37: Laporan Pendahuluan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja A

2)    Sasaran:

 

a.    Terbentuknya Desa Siaga di seluruh Bali

b.    Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di tatanan

       rumah tangga, sekolah, fasilitas pemerintah, tempat kerja

       dan tempat-tempat umum

 

3)    Kegiatan Pokok:

 

6. Program Perbaikan Gizi Masyarakat

 

1)    Tujuan:

 

Meningkatnya status gizi masyarakat secara optimal sehingga dapat meningkatkan

intelektualitas dan produktifitas sumberdaya manusia

 

2)    Sasaran :

 

a.    Semua Kecamatan bebas rawan gizi

Page 38: Laporan Pendahuluan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja A

b.    Semua Balita mendapat Makanan Tambahan Pendamping ASI

      (MP ASI)

c.    Keluarga Sadar gizi menjadi 45%

d.    Semua Balita dengan gizi kurang mendapat perawatan

e.    Meningkatnya Cakupan Pemberian ASI Eklusif 50%

f.     Menurunnya Prevalensi KEK Ibu Hamil sampai dengan <2%

g.    Tercapapainya persentase Bayi BGM <4%

h.    Menurunnya prevalensi kurang gizi sampai dengan 3%.

i.      Menurunnya prevalensi Berat Badan Bayi Lahir Rendah

       (BBLR) : 1,75. %

j.      Meningkatnya Cakupan Pemberian Vitamin A menjadi 90%.

k.    Meningkatnya Cakupan Ibu Hamil mendapat Teblet Fe III

       menjadi 86%.

l.      Meningkatnya Cakupan Ibu Hamil mendapat Teblet Fe I

       menjadi 90%.

m.    Meningkatnya cakupan penanggulangan garam beryodium

       menjadi 75%.

 

3)    Kegiatan Pokok:

Page 39: Laporan Pendahuluan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja A

 

a. Peningkatan pendidikan gizi masyarakat

b. Penanggulangan dan perbaikan gizi masyarakat

 

7. Program Pengembangan Lingkungan Sehat

 

1)    Tujuan:

 

Mewujudkan mutu lingkungan hidup yang lebih sehat agar dapat menurunkan

angka kesakitan dan kematian penyakit berbasis lingkunganmelalui

pengembangan sistem kesehatan kewilayahan untuk menggerakan pembangunan

berwawasan Kesehatan

 

2)    Sasaran:

 

a.    Meningkatnya persentase keluarga menggunakan sarana air

      bersih yang memenuhi syarat kesehatan menjadi 96% dan

      keluarga menggunakan jamban yang memenuhi syarat

      kesehatan menjadi 84%

b.    Meningkatnya persentase keluarga menghuni rumah yang

Page 40: Laporan Pendahuluan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja A

      memenuhi syarat kesehatan menjadi 88%

c.    Meningkatnya persentase tempat-tempat umum yang

      memenuhi syarat kesehatan menjadi 93%

d.    Meningkatnya prosentase tempat pengolahan makanan TPM

      yang memenuhi syarat kesehatan menjadi 93 %

e.    Meningkatnya prosentase institusi kesehatan yang

      memenuhi syarat kesehatan menjadi 100 %

f.     Semua kab/kota menjadi kab/kota sehat

 

3)    Kegiatan Pokok:

 

8. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular 

 

1)    Tujuan:

 

Menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan akibat penyakit

menular dan penyakit tidak menular

 

2)    Sasaran:

Page 41: Laporan Pendahuluan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja A

 

a.    Semua Desa mencapai UCI (Universal Child Immunization )

b.    Terselenggaranya system surveilans dan kewaspadaan dini

       serta penanggulangan KLB/Wabah

c.    Menurunya Angka Accute Flacid Paralysis (AFP

       rate) menjadi 2/100.000 penduduk.

d.    Meningkatnya Cakupan Penemuan BTA+ menjadi 70%

e.    Meningkatnya Cakupan Keberhasilan pengobatan TB menjadi

      85%.

f.     Menurunya Angka Kematian diare (CFR) diare pada saat KLB

       menjadi < 1%

g.    Menurunnya angka kesakitan Penyakit demam berdarah

       menjadi 100/100.000 penduduk.

h.    Menurunnya Angka Kematian (CFR) akibat penyakit DBD

       menjadi <1%.

 

i.      Meningkatnya Angka bebas jentik ≥ 95%

 

j.      Menurunnya Angka Annual Parasite Incidence menjadi

Page 42: Laporan Pendahuluan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja A

       < 1/1000 penduduk

k.    MeningkatkanCakupan penenuan pneumonia Balita 94%

l.     Meningkatnya persentase ODHA yang memenuhi syarat

       mendapat ARV 81%

m.   Tercapainya Angka prevalensi kusta < 1/10.000 penduduk

 

3)    Kegiatan Pokok:

 

9. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan 

 

1)    Tujuan:

 

Terselenggaranya pelayanan kesehatan yang memenuhi standar.

 

2)    Sasaran:

 

Sarana dan tenaga kesehatan yang memenuhi standar pelayanan kesehatan 80%

 

3)    Kegiatan Pokok:

Page 43: Laporan Pendahuluan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja A

 

10. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin 

 

1)    Tujuan:

 

Terlayaninya penduduk miskin dalam pelayanan kesehatan 

 

2)    Sasaran:

 

Seluruh penduduk miskin di Bali memperoleh pelayanan kesehatan 

 

3)    Kegiatan Pokok:

 

a.    Pelayanan kesehatan masyarakat miskin melalui Jamkesmas

11. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan

Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya 

 

1)    Tujuan:

 

Page 44: Laporan Pendahuluan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja A

Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai dalam memberikan pelayanan

kesehatan di Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan jaringannya.

 

2)    Sasaran:

 

Puskesmas yang ditingkatkan menjadi puskesmas rawat inap mencapai 39

puskesmas

 

3)    Kegiatan Pokok:

 

a. Peningkatan Puskesmas menjadi Puskesmas rawat inap

12. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan

Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/ Rumah Sakit

Paru/Rumah Sakit Mata

 

1)    Tujuan:

 

Meningkatnya ketersediaan pelayanan kesehatan melalui Rumah Sakit/Rumah

Sakit Jiwa/ Rumah Sakit Paru/Rumah Sakit Mata

 

2)    Sasaran:

Page 45: Laporan Pendahuluan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja A

 

Tersedianya sarana dan prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/ Rumah Sakit

Paru/Rumah Sakit Mata yang memenuhi standar pelayanan kesehatan di 9

kab/kota

 

3)    Kegiatan Pokok:

 

13. Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah

Sakit Jiwa/ Rumah Sakit Paru/Rumah Sakit Mata

 

 

1)    Tujuan:

 

Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan di Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/

Rumah Sakit Paru/Rumah Sakit Mata

 

 

2)    Sasaran:

 

Page 46: Laporan Pendahuluan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja A

Semua sarana dan prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/ Rumah Sakit

Paru/Rumah Sakit Mata menyelenggarakan pelayanan kesehatan sesuai dengan

standar kualitas pelayanan kesehatan 

 

3)    Kegiatan Pokok:

 

14. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Masyarakat 

 

1)    Tujuan:

 

Terlindunginya kesehatan masyarakat dengan sistem jaminan pemeliharaan

kesehatan

 

2)    Sasaran:

 

Masyarakat yang menjadi peserta jaminan pemeliharaan kesehatan pra bayar

mencapai 80%

 

3)    Kegiatan Pokok:

 

Page 47: Laporan Pendahuluan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja A

a.    Pelayanan Kesehatan kepada masyarakat miskin

b.    Kemitraan asuransi kesehatan masyarakat melalui JKSB

       (Jaminan Kesehatan Sosial Bali) 

15. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita

 

1)    Tujuan:

 

Meningkatkan pelayanan kesehatan anak balita

 

2)    Sasaran:

 

a.    Neonatal dengan komplikasi yang ditangani: 80%

b.    Kunjungan neonatal: 95%

c.    Deteksi dini tumbuh kembang anak di Posyandu: 80%

 

 

3)    Kegiatan Pokok:

 

a.    Deteksi dini tumbuh kembang anak

Page 48: Laporan Pendahuluan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja A

b.    Pendidikan dan pelatihan perawatan anak balita

c.    Monitoring dan evaluasi

16. Program Peningkatan Pelayanan Kesehaan Lansia

 

1)    Tujuan:

 

Meningkatkan pelayanan kesehatan lansia

 

2)    Sasaran:

 

Seluruh desa di Bali menyelenggarakan Posyandu lansia

 

3)    Kegiatan Pokok:

 

a.    Revilatisasi Posyandu lansia

b.    Pengembangan posyandu lansia

17. Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan

 

1)    Tujuan:

Page 49: Laporan Pendahuluan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja A

 

Terawasinya mutu dan keamanan makanan serta produk hasil olahannya.

 

2)    Sasaran:

 

Terawasi dan terkendalinya mutu dan keamanan makanan serta produk hasil

olahannya: 80%

 

3)    Kegiatan Pokok:

 

a. Peningkatan pengawasan dan pengendalian keamanan dan

    kesehatan makanan

b. Peningkatan pemberdayaan konsumen / masyarakat

c. Bimbingan dan Pengendalian 

18. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan Anak

 

1)    Tujuan:

 

Meningkatkan pelayanan dan keselamatan ibu melahirkan anak

Page 50: Laporan Pendahuluan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja A

2)    Sasaran:

a.    Seluruh persalinan mendapat pertolongan tenaga kesehatan

b.    Ibu hamil mendapat pelayanan K1: 100%

c.    Ibu hamil mendapat pelayanan K4: 95%

d.    Ibu hamil dengan komplikasi yang ditangani menjadi 98%

e.    Pelayanan ibu nifas mencapai 98%

f.     Peserta KB aktif menjadi 75%

 

 

3)    Kegiatan Pokok:

 

a.    Pertolongan persalinan ibu hamil dari keluarga kurang mampu

b.    Bimbingan dan pengendalian

19. Program Pendidikan Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur

 

1)    Tujuan:

 

Page 51: Laporan Pendahuluan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja A

Meningkatnyakemampuan, ketrampilan dan profesionalisme pegawai dan calon

pegawai negeri sipil yang berkaitan dengan kesehatan dalam pelaksanaan tugas

kedinasan yang diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal.

 

2)    Sasaran:

 

a.    Jumlah tenaga teknis yang ditingkatkan kemampuannya

       sebanyak 50%

b.    Terealisasinya pemenuhan kebutuhan tenaga PTT sebanyak

       80%

 

 

3)    Kegiatan Pokok:

 

a.    Pelatihan dan pendidikan formal

b.    Pembinaan dan penyebarluasan tenaga kesehatan

c.    Perencanaan dan pendataan tenaga kesehatan

 

B.   Program Transisi

Page 52: Laporan Pendahuluan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja A

 

Sesuai dengan Peraturan pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang pembagian

Urusan antara Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kab/Kota, maka

sampai tahun 2013 program pengembangan kesehatan dititikberatan pada:

1.    Program peningkatan kualitas dan pemerataan pelayanan

      kesehatan.

2.    Peningkatan mutu sumber daya manusia dan lingkungan

      yang saling mendukung dengan pendekatan paradigma

      sehat, yang memberikan prioritas pada upaya peningkatan,

      pencegahan, penyembuhan, pemulihan dan rehabilitasi sejak

      pembuahan dalam kandungan sampai usia lanjut

3.    Peningkatan dan pemeliharaan mutu, efisiensi akuntabilitas

       lembaga dan pelayanan kesehatan melalui pemberdayaan

       sumber daya manusia secara berkelanjutan dan sarana

       prasarana dalam bidang medis, mutu serta ketersediaan

       obat

       yang terjangkau oleh masyarakat.

4.    Peningkatan hubungan kerjasama dan koordinasi antara

       daerah baik antar kabupaten/kota maupun antar provinsi

Page 53: Laporan Pendahuluan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja A

       dengan kabupaten/kota.

5.    Pengembangan Jaminan Sosial Kesehatan Masyarakat

      (Jamkesmas).

Program Pengawasan obat dan makanan serta pemantapan manajemen

pembangunan kesehatan dengan konsep paradigma sehat secara sinergis lintas

sektor