analisis kesehatan dan keselamatan kerja...

17
“ ANALISIS KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAFE-T-SCORE DI CV BINTANG MARINA ” Imahar Bagus Permata Panca Putra Jaka Purnama, ST., MT. Handy Febry Satoto, ST., MT. Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya [email protected] ABSTRAK CV Bintang Marina merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi berbagai macam kebutuhan kapal, salah satu contohnya berupa jendela kapal, dari produk tersebut dituntut untuk semakin mengefisienkan kegiatan dalam memproduksi suatu produk dan selalu mengadakan pengendalian kualitas terhadap produk-produk yang dihasilkan. Hal ini dilakukan untuk dapat menghasilkan produk yang tidak menyimpang dari standar yang di tetapkan oleh perusahaan. Untuk menghasilkan kualitas produk yang baik di perlukan proses produksi yang baik dan lancar. Akan tetapi dalam proses produksi masih terdapat kecelakaan kerja yang terjadi pada unit produksi CV Bintang Marina sehingga dilakukan survei pendahuluan mengenai jenis kecelakaan, Hasil Analisis dari metode diagram tulang ikan, diagram pareto maka dapat diketahui (sebab-akibat) kecelakaan kerja. Data penyebab kecelakaan kerja, data akar penyebab kecelekaan kerja, solusi akar penyebab dan kecelakaan kerja yang paling sering terjadi pada tahun 2016 terjadi 88 kali terjadi kecelakaan kerja dan pada tahun 2017 terjadi 100 kali terjadi kecelakaan kerja, dari perhitungan Safe T Score didapat 1.14 angka tersebut berada pada posisi antara +2.00 2.00 tidak menunjukan perubahan yang berarti pada tahun 2016 sampai 2017, Kata Kunci : Kesehatan, Kecelakaan Kerja, Penyebab Kecelakaan

Upload: others

Post on 15-Oct-2019

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DENGANindustri.untag-sby.ac.id/backend/uploads/pdf/JURNAL6.pdf · PENDAHULUAN Keselamatan dan kesehatan kerja atau K3 merupakan hal yang tidak

“ ANALISIS KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DENGAN

MENGGUNAKAN METODE SAFE-T-SCORE

DI CV BINTANG MARINA ”

Imahar Bagus Permata Panca Putra

Jaka Purnama, ST., MT.

Handy Febry Satoto, ST., MT.

Program Studi Teknik Industri

Fakultas Teknik, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

[email protected]

ABSTRAK

CV Bintang Marina merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi

berbagai macam kebutuhan kapal, salah satu contohnya berupa jendela kapal, dari produk

tersebut dituntut untuk semakin mengefisienkan kegiatan dalam memproduksi suatu produk

dan selalu mengadakan pengendalian kualitas terhadap produk-produk yang dihasilkan. Hal

ini dilakukan untuk dapat menghasilkan produk yang tidak menyimpang dari standar yang

di tetapkan oleh perusahaan. Untuk menghasilkan kualitas produk yang baik di perlukan

proses produksi yang baik dan lancar. Akan tetapi dalam proses produksi masih terdapat

kecelakaan kerja yang terjadi pada unit produksi CV Bintang Marina sehingga dilakukan

survei pendahuluan mengenai jenis kecelakaan, Hasil Analisis dari metode diagram tulang

ikan, diagram pareto maka dapat diketahui (sebab-akibat) kecelakaan kerja. Data penyebab

kecelakaan kerja, data akar penyebab kecelekaan kerja, solusi akar penyebab dan kecelakaan

kerja yang paling sering terjadi pada tahun 2016 terjadi 88 kali terjadi kecelakaan kerja dan

pada tahun 2017 terjadi 100 kali terjadi kecelakaan kerja, dari perhitungan Safe – T – Score

didapat 1.14 angka tersebut berada pada posisi antara +2.00 – 2.00 tidak menunjukan

perubahan yang berarti pada tahun 2016 sampai 2017,

Kata Kunci : Kesehatan, Kecelakaan Kerja, Penyebab Kecelakaan

Page 2: ANALISIS KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DENGANindustri.untag-sby.ac.id/backend/uploads/pdf/JURNAL6.pdf · PENDAHULUAN Keselamatan dan kesehatan kerja atau K3 merupakan hal yang tidak

ABSTRACT

CV Bintang Marina is a manufacturing company that produces various types of

ship needs, one example of which is in the form of a ship window, from which the product

is demanded to further streamline activities in producing a product and always carry out

quality control over the products produced. This is done to produce products that do not

deviate from the standards set by the company. To produce good product quality, it requires

a good and smooth production process. However, in the production process there are still

work accidents that occur in the production unit of CV Bintang Marina so that a preliminary

survey is conducted on the type of accident, the results of the analysis of the fish bone

diagram method, pareto diagrams can be known (cause and effect) work accidents. Data on

the causes of workplace accidents, data on the root causes of workplace accidents, solutions

to the root causes and work accidents that occurred most frequently in 2016 occurred 88

times in workplace accidents and in 2017 there were 100 work accidents, from Safe - T -

Score obtained 1.14 the numbers are in the position between +2.00 - 2.00 does not show

significant changes in 2016 to 2017,Keywords: Health, Work Accident, Cause of

Accident

PENDAHULUAN

Keselamatan dan kesehatan kerja atau K3 merupakan hal yang tidak terpisahkan

dalam sistem ketenagakerjaan dan Sumber Daya Manusia. Keselamatan dan kesehatan kerja

tidak saja sangat penting dalam meningkatkan jaminan sosial dan kesejahteraan para

pekerjanya akan tetapi jauh dari itu keselamatan dan kesehatan kerja berdampak positif atas

keberlanjutan produktivitas kerjanya. Oleh sebab itu isu keselamatan dan kesehatan kerja

pada saat ini bukan sekedar kewajiban yang harus diperhatikan oleh para pekerja, akan tetapi

juga harus dipenuhi oleh sebuah sistem pekerjaan. Dengan kata lain pada saat ini

keselamatan dan kesehatan kerja bukan semata sebagai kewajiban, akan tetapi sudah

menjadi kebutuhan bagi setiap para pekerja dan bagi setiap bentuk kegiatan pekerjaan.

Setiap orang akan melakukan berbagai jenis pekerjaan yang ada untuk pemenuhan

kebutuhan ekonominya. Lahan pekerjaan sebagai sumber ekonomi masyarakat dewasa ini,

terutama di kota-kota besar dipenuhi sektor-sektor industri baik formal maupun informal

Page 3: ANALISIS KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DENGANindustri.untag-sby.ac.id/backend/uploads/pdf/JURNAL6.pdf · PENDAHULUAN Keselamatan dan kesehatan kerja atau K3 merupakan hal yang tidak

yang pertumbuhannya semakin pesat. Hal ini memicu perkembangan teknologi yang juga

semakin canggih. Walaupun perkembangan teknologi semakin meningkat, tidak menutup

kemungkinan menimbulkan dampak negatif terhadap masyarakat dan resiko bahaya yang

beragam bentuk dan jenisnya. Oleh karenanya perlu diadakan upaya untuk mengendalikan

berbagai dampak negatif tersebut.

Pada Era globalisasi ini menuntut produk yang berkualitas dan aman menjadi

persyaratan dalam meningkatkan daya saing di pasar bebas, di sisi lain pelaksanaan

kesehatan dan keselamatan kerja di setiap tempat kerja, termasuk sektor informal. Dalam

pelaksanaan pekerjaan sehari-hari pekerja di berbagai sektor akan terpajan dengan resiko

penyakit akibat kerja. resiko ini bervariasi mulai dari yang paling ringan sampai yang paling

berat, tergantung jenis pekerjaannya.

Menyadari akan bahaya yang timbul akibat produksi yang besar bagi tenaga kerja,

perusahaan dan lingkungan sekitar maka sudah wajar dan sudah jadi tanggung jawab

perusahaan untuk mengusahakan dan mengupayakan berbagai cara untuk menekan

seminimal mungkin bahkan bila meniadakan sumber – sumber bahaya yang dapat

menciptakan terjadinya kecelakaan kerja, sehingga akan tercapai tujuan yang diharapkan

yaitu terciptanya efesiensi dan produktivitas kerja yang optimal.

Adanya kecelakan kerja merupakan suatu kejadian yang tidak dapat dihindarkan

dalam berkerja yang menyangkut tenaga kerja, mesin dan lingkungan sekitar yang

merugikan harta benda, korban manusia, juga penyakit kerja, masalah kecelakaan kerja

seperti ini sering terjadi didalam industri yang berstandart besar maupun kecil, karena ada

kesalahan pada faktor mesin. manusia, dan lingkungan industri tetsebut.

CV. Bintang Marina Merupakan perusahan yang memperoduksi berbagai macam

kebutuhan kapal, salah satu contohnya berupa jendela kapal, kemudi nakoda, pintu kapal,

baling – baling dan sebagainya dituntut untuk semakin mengefisienkan kegiatan dalam

memproduksi suatu produk dan selalu mengadakan pengendalian kualitas terhadap produk-

produk yang dihasilkan. Pengendalian ini dilakukan dari bahan baku sampai barang jadi atau

peroduk akhir. Hal ini dilakukan untuk dapat menghasilkan produk yang tidak menyimpang

dari standar yang di tetapkan oleh perusahaan.

Penelitian standar yang dilakukan berfokus pada proses produksi berbagai

kebutuhan kapal. berupa jendela kapal, kursi penumpang, dan lainya. Berdasarkan pada

Page 4: ANALISIS KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DENGANindustri.untag-sby.ac.id/backend/uploads/pdf/JURNAL6.pdf · PENDAHULUAN Keselamatan dan kesehatan kerja atau K3 merupakan hal yang tidak

laporan bulanan selama bulan Juli, Agustus dan September 2017 kebutuhan kapal yang

banyak di produksi adalah Jendela kapal dan kursi kapal, karena permintaan tinggi.

MATERI DAN METODE

Pengertian Kecelakaan Kerja

Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga

semula yang dapat menimbulkan korban manusia dan harta benda (Permenaker No.

03/MEN/1998). Pengertian lain kecelakaan kerja adalah semula kejadian yang tidak

direncanakan yang menyababkan atau berpotensial menyebabkan cidera, kesakitan, kerusakan

atau kerugian lainya (Standar AS/NZS 4801:2001). Sedangkan definisi kecelakaan kerja

menurut OHSAS 18991:2007 adalah kejadian yang berhubungan dengan pekerjaan yang dapat

menyebabkan cidera atau kesakitan (tergantung dari keparahanya) kejadian kematian atau

kejadian yang dapat menyebabkan kematian.

Berikut ini beberapa pengertian kecelakaan kerja dari beberapa sumber buku :

• Menurutt Suma’mur (2009), Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian atau peristiwa yang

tidak di inginkan yang merugikan terhadap manusi, merusak harta benda atau kerugian

terhadap proses.

• Menurut Gunawan dan Waluyo (2015), kecelakaan adalah suatu kejadian yang (tidak

direncanakan) dan tidak diharapkan yang dapat mengganggu proses

produksi/operasi, merusak harta benda/aset, mencederai manusia, atau merusak

lingkungan.

• Menurut Heinrich (1980), kecelakaan kerja atau kecelakaan akibat kerja adalah suatu

kejadian yang tidak terencana dan tidak terkendali akibat dari suatu tindakan atau

reaksi suatu objek, bahan, orang, atau radiasi yang mengakibatkan cidera atau

kemungkinan akibat lainnya.

• Menurut Reese (2009), kecelakaan kerja merupakan hasil langsung dari tindakan

tidak aman dan kondisi tidak aman, yang keduanya dapat dikontrol oleh manajemen.

Tindakan tidak aman dan kondisi tidak aman disebut sebagai penyebab langsung

(immediate/primary causes) kecelakaan karena keduanya adalah penyebab yang jelas

/ nyata dan secara langsung terlibat pada saat kecelakaan terjadi.

Page 5: ANALISIS KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DENGANindustri.untag-sby.ac.id/backend/uploads/pdf/JURNAL6.pdf · PENDAHULUAN Keselamatan dan kesehatan kerja atau K3 merupakan hal yang tidak

• Menurut Tjandra (2008), kecelakaan kerja adalah suatu kecelakaan yang terjadi pada

saat seseorang melakukan pekerjaan. Kecelakaan kerja merupakan peristiwa yang

tidak direncanakan yang disebabkan oleh suatu tindakan yang tidak berhati-hati atau

suatu keadaan yang tidak aman atau kedua-duanya.

Metode Safe-T-Score (STS)

Safe T score adalah nilai indikator untuk menilai tingkat perbedaan antara dua

kelompok yang dibandingkan. Apakah perbedaan pada dua kelompok tersebut bermakna

atau tidak. Dalam statistik biasanya disebut sebagai t-test. Perbedaan ini dinilai untuk

membandingkan kinerja suatu kelompok dengan kinerja sebelumnya. Hasil perbedaan ini

dapat dijadikan apakah terjadi perbedaan yang mencolok atau tidak. Selanjutnya dapat

dipakai untuk menilai kinnerja yang telah kita lakukan.

A. Tingkat Frequency Kecelakaan (Frequency Rate ( FR ) ).

• Tingkat frequency kecelakaan ( FR ) yaitu banyaknya kecelakaan setiap jam -

manusia.

Rumus :

𝐹𝑅 = Jumlah Kecelakaan Kerja Yang Terjadi X 1.000.000

Jam Kerja Orang

B. Tingkat Keparahan Kecalakaan (Saverity Rate ( SR ) )

• Tingkat keprahan kecelakaan ( SR ) adalah jumlah total hilangnya hari kerja per.

1.000.000 jam manusia

Rumus :

𝑆𝑅 = Jumlah hari yang hilang X 1.000.000

Jam Kerja

• Safe - T - score (STS)

Digunakan untuk menunjuk kan perubahan pada banyak nya angka kecelakaan.

Rumus :

STS = FR Kini - FR Lalu

FR Lalu

Page 6: ANALISIS KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DENGANindustri.untag-sby.ac.id/backend/uploads/pdf/JURNAL6.pdf · PENDAHULUAN Keselamatan dan kesehatan kerja atau K3 merupakan hal yang tidak

HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Pengumpulan Dan Pengolahan Data

Proses pengumpulan data ini dilakukan pada bulan January 2016 sampai

desember 2017 data – data yang di ambil adalah data tenaga kerja, kecelakaan kerja,

dan data usaha perusahaan menanggulangi kecelakaan kerja.

b. Data Pegawai

Berikut ini adalah tabel jumlah pegawai pada produksi CV Bintang Marina pada tahun

2016

TABEL 4.1 Data Tenaga Kerja CV. Bintang Marina tahun 2016

No. Bagian Produksi Jumlah

(orang)

1 Divisi Mekanik 25

2 Divisi Painting 17

3 Divisi Listrik 8

4 Divisi QC/QA 7

TOTAL 57

Berikut ini adalah table jumlah pegawai pada produksi CV Bintang Marina pada tahub

2017

TABEL 4.2 Data Tenaga Kerja CV Bintang Marina tahun 2017

No. Bagian Produksi Jumlah

(orang)

1 Divisi Mekanik 28

2 Divisi Painting 20

3 Divisi Listrik 10

4 Divisi QC/QA 7

TOTAL 65

Page 7: ANALISIS KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DENGANindustri.untag-sby.ac.id/backend/uploads/pdf/JURNAL6.pdf · PENDAHULUAN Keselamatan dan kesehatan kerja atau K3 merupakan hal yang tidak

Data Jam Kerja Karyawan

Data jam kerja di CV Bintang Marina pada umumnya adalah 8 jam

termasuk istirahat makan siang dengan 1 shift kerja (pagi-sore) sebagai berikut :

Hari Senin s/d jum’at

Jam Kerja : 08.00 WIB s/d 16.00 WIB

Istirahat : 12.00 WIB s/d 13.00 WIB

Diluar jam-jam kerja tersebut masuk dalam hitungan jam lembur

Kecelakaan kerja Menurut Bulan Kejadian Produksi

BULAN TAHUN 2016 TAHUN 2017

Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase

Januari 1 10% 2 15%

Februari 1 10% 2 15%

Maret 1 10% - -

April 1 10% 3 23%

Mei - - 1 8%

Juni 2 20% - -

Juli 1 10% 2 15%

Agustus 1 10% 1 8%

September - - - -

Oktober 1 10% 1 8%

November - - 1 8%

Desember 1 10% - -

JUMLAH 10 100% 13 100%

Bila dilihat dari table kecelakaan kerja menurut bulan di atas bulan januari

tahun 2016 mempunyai persentase 10% atau 1 kali kecelakaan kerja dan pada tahun

berikutnya di bulan yang sama persentase kecelakaan kerja meningkat menjadi 15%

Page 8: ANALISIS KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DENGANindustri.untag-sby.ac.id/backend/uploads/pdf/JURNAL6.pdf · PENDAHULUAN Keselamatan dan kesehatan kerja atau K3 merupakan hal yang tidak

atau terjadi kecelakaan kerja sebanyak 2 kali dalam 1 bulan, persentase pada table

diatas menunjukan seberapa sering kecelakaan tersebut terjadi dan menunjukan

persentase kemungkinan kecelakaan kerja dalam periode tersebut.

Kecelakaan kerja menurut jenis luka Tahun 2016

No JENIS LUKA

FREKUENSI

PRENSETASE MESIN

NON

MESIN JUMLAH

1 Tangan Tergores Mata

Gerinda 0 2 2 20%

2 Tangan Terpotong 1 0 1 10%

3 Tersengat Arus Listrik 2 0 2 20%

4 Sakit Mata 5 0 5 50%

JUMLAH 8 2 10 100%

Dari table 4.4 pengelompokan menurut jenis lukasecara keseluruhan adalah

10 kali kecelakaan dari, dari Mesin potong 1 kali, dari Operator Mesin las listrik 2

kali, dari Operator mesin las argon 5 kali sakit mata dan Operator Gerinda 2 kali

Kecelakaan kerja menurut jenis luka Tahun 2017

No JENIS LUKA

FREKUENSI

PRENSETASE MESIN

NON

MESIN JUMLAH

1 Tangan Tergores Mata

Gerinda 0 4 4 31%

2 Tangan Terpotong 3 0 3 23%

3 Tersengat Arus Listrik 2 0 2 15%

4 Sakit Mata 4 0 4 31%

JUMLAH 9 4 13 100%

Page 9: ANALISIS KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DENGANindustri.untag-sby.ac.id/backend/uploads/pdf/JURNAL6.pdf · PENDAHULUAN Keselamatan dan kesehatan kerja atau K3 merupakan hal yang tidak

Dari table 4.5 pengelompokan menurut jenis luka secara keseluruhan adalah

13 kali kecelakaan dari Operator mesin gerinda 4 kali, dari mesin potong 3 kali dari

operator mesin las 2 kali dan dari operator mesin las argon 4 kali, kecelakaan kerja

pada tahun 2016 tangan tergores mata gerinda sebanyak 2 kali dan di tahun

berikutnya di bulan yang sama meningkat menjadi 4 kali berarti pada tahun yang

kedua menunjukan ada kenaikan terjadi kecelakaan kerja, tangan tersengat arus

listrik tidak menujukan perkembangan karena kecelakaan kerja masih sama dengan

tahub lalu, untuk mesin potong menunjukan kenaikan menjadi 3 kali dalam tahun

2017 meskipun terjadi kecelakaan kerja berat atau ringan akan tetapi perlu di perbaiki

lagi agar tidak ada kecelakaan kerja yang terjadi

Kecelakaan kerja menurut yang terjadi pada mesin

No Nama Mesin Frekuensi Presentase

1

Mesin Las

Argon 8 36%

2

Mesin Las

Listrik 4 18%

3 Mesin Potong 4 18%

4 Gerinda 6 27%

5 Mesin Bubut 0 0%

JUMLAH 22 100%

Diketahui bahwa pada mesin las argon yang paling besar mengandung

potensi bahaya 36% atau 8 kali terjadi kecelakaan kerja pada tahun 2016 – 2017,

berikutnya pada mesin las listrik presentase kecelakaan sebesar 18% atau 4 kali

kecelakaan kerja, dan mesin potong presentase kecelakaan sebesar 18% atau 4 kali

kecelakaan kerja, dan pada Gerinda presentase kecelakaan 27% atau 6 kali

kecelakaan kerja, pada mesin bubut tidak perna ada kecelakaan kerja pada tahun

2016 – 2017 maka sebaiknya pada mesin yang mengandung potensi bahaya agar

Page 10: ANALISIS KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DENGANindustri.untag-sby.ac.id/backend/uploads/pdf/JURNAL6.pdf · PENDAHULUAN Keselamatan dan kesehatan kerja atau K3 merupakan hal yang tidak

berhati-hati dalam mengoperasikan mesin tersebut dan memakai alat pelindung diri

sesuai dengan fungsinya.

❖ Tingkat Frequency Kecelakaan (Frequency Rate ( FR ))

Angka frekuensi kecelakaan kerja (FR) yaitu banyaknya kecelakaan untuk setiap jam-

manusia.

𝐹𝑅 =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑐𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑗𝑎𝑑𝑖 𝑝𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑥 1.000.000

𝐽𝑎𝑚 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛

A. Frekuensi kecelakaan yang terjadi pada tahun 2016

Asumsi :

1 Hari = 8 Jam Kerja

1 Tahun = 50 Minggu

1 Minggu = 5 Hari

a. Jumlah kecelakaan kerja = 10 kejadian keelakaan kerja

b. Jumlah pegawai = 57 Tenaga Kerja

c. jumlah jam kerja setahun = 57 x 8 x 5 x 50

= 114.000 kerja / orang

d. Jumlah absen kerja setahun = 89 hari

e. Konversi jumlah absen tenaga kerja = 89 x 8

= 712 jam

Total Man-Hour = Jumlah jam kerja 1 tahun – jumlah absen

= 114.000 – 712 jam kerja

= 113.288 jam kerja

FR= 10 𝑥 1.000.000

113.288

= 88.270 = 88 kali kecelakaan kerja

B. Frekuensi kecelakaan kerja yang terjadi pada tahun 2017

Asumsi :

1 Hari = 8 jam kerja

1 Tahun = 50 minggu

1 Minggu = 5 hari

a. jumlah kecelakaan kerja = 13 kejadian kecelakaan kerja

b. jumlah pagawai = 65 tenaga kerja

c. jumlah jam kerja setahun = 65 x 8 x 5 x 50

= 130.000 kerja / orang

d. jumlah absen tenaga kerja = 68 hari

e. konversi jumlah absen tenaga kerja = 68 x 8

= 544 jam

Total Man-Hour = Jumlah jam kerja 1 tahun – jumlah absen

= 130.000 – 544

Page 11: ANALISIS KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DENGANindustri.untag-sby.ac.id/backend/uploads/pdf/JURNAL6.pdf · PENDAHULUAN Keselamatan dan kesehatan kerja atau K3 merupakan hal yang tidak

= 129.456 jam kerja

FR= 13 𝑥 1.000.000

129.456

= 100.420 = 100 kali kecelakaan kerja

❖ Tingkat Keparahan Kecalakaan (Saverity Rate ( SR ))

Angka keparahan kecelakaan kerja (SR) adalah jumlah total hilangnya hari kerja per 1 juta

jam manusia

𝑆𝑅 =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 ℎ𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔 𝑥 1.000.000

𝐽𝑎𝑚 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎

A. Keparahan kecelakaan kerja pada tahun 2016

Asumsi:

1 hari = 8 jam kerja

1 tahun = 50 minggu

1 minggu = 5 hari

a. jumlah kecelakaan kerja = 10 kejadian kerja

b. jumlah pegawai = 57 tenaga kerja

c. jumlah jam kerja setahun = 57 x 8 x 5 x 50

= 114.000 kerja / orang

d. jumlah absen tenaga kerja = 89 hari

Total man – hour = jumlah kerja 1 tahun – jumlah absen

= 114.000 – 89

= 113.911

FR= 89 𝑥 1.000.000

113.911

= 781.311 = 782 hari yang hilang

B. Keparahan kecelakaan kerja pada tahun 2017

Asumsi:

1 hari = 8 jam kerja

1 tahun = 50 minggu

1 minggu = 5 hari

a. jumlah kecelakaan kerja = 10 kejadian kerja

b. jumlah pegawai = 65 tenaga kerja

c. jumlah jam kerja setahun = 65 x 8 x 5 x 50

= 130.000 kerja / orang

d. jumlah absen tenaga kerja = 68 hari

Total man – hour = jumlah kerja 1 tahun – jumlah absen

= 130.000 – 68

= 129.932

FR= 68 𝑥 1.000.000

129.932

= 523.350 = 524 hari yang hilang

Page 12: ANALISIS KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DENGANindustri.untag-sby.ac.id/backend/uploads/pdf/JURNAL6.pdf · PENDAHULUAN Keselamatan dan kesehatan kerja atau K3 merupakan hal yang tidak

❖ Analisa kecenderungan kecelakaan kerja (Safe-T-Score/STS)

Angka yang tidak mempunyai dimensi, Angka safe-T-Score positif menunjukan

keadaan yang memburuk, sedangkan angka negative menunjukan keadaan membaik

Rumus :

𝐹𝑅 𝐾𝑖𝑛𝑖 − 𝐹𝑅 𝐿𝑎𝑙𝑢

𝐹𝑅 𝐿𝑎𝑙𝑢

Untuk FR keterangan :

1. STS antara + 2.00 dan – 2.00 tidak menujukan perubahan yang berarti.

2. STS diatas + 2.00 menunjukan keadaan yang memburuk.

3. STS dibawah – 2.00 menujukan keadaan yang membaik

Asumsi :

FR 2016 : 88 kali

FR 2017 : 100 kali

𝑆𝑇𝑆 =𝐹𝑅 2017 − 𝐹𝑅 2016

𝐹𝑅 2016

𝑆𝑇𝑆 =100 − 88

88

STS = 0,13636367

STS = 0,14

Kesimpulan :

Dari perhitungan Safe-T-Score didapat hasil 0,14 maka dalam ketentuan berikut yang

berlaku:

1. STS antara + 2,00 dan – 2,00 tidak menujukan perubahan yang berarti.

2. STS diatas + 2,00 menunjukan keadaan yang memburuk.

3. STS dibawah – 2,00 menujukan keadaan yang membaik

Menurut ketentutan yang ada angka tersebut berada diantara STS antara + 2,00 dan –

2,00 tidak menunjukan perubahan yang berarti Pada tahun 2016 sampai 2017 keadaan

kecelakaan kerja pada CV Bintang Marina, belum terjadi pembenahan yang serius untuk

menekan angka kecelakaan kerja pada tahun berikutnya.

Page 13: ANALISIS KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DENGANindustri.untag-sby.ac.id/backend/uploads/pdf/JURNAL6.pdf · PENDAHULUAN Keselamatan dan kesehatan kerja atau K3 merupakan hal yang tidak

Data Penyebab Kecelakaan Kerja Tahun 2016

Tanggal Bagian Jam Kejadian Keterangan Penyebab

13 Jan '16 Operator Las Argon 15:15 Sakit Mata Kaca mata las kurang standart saat

bekerja

20 Feb '16 Operatos Las Listrik 10:15 Tersengat Arus Listrik Kurang hati - hati saat bekerja

11 Mar '16 Operator Las Argon 13:45 Sakit Mata Kaca mata las kurang standart saat

bekerja

29 Apr '16 Operator Gerinda 11.30 Tangan Tergores Mata Gerinda Tidak memakai sarung tangan saat

bekerja

Mei '16 - - - -

19 Jun '16 Operatos Las Listrik 09:35 Tersengat Arus Listrik Ketidak tahuan saat bekerja

28 jun '16 Operator Mesin

Potong 11:20 Tangan Terpotong Terlalu ceroboh saat bekerja

23 Jul '16 Operator gerinda 14:45 Tangan Tergores Mata Gerinda Tidak memakai sarung tangan saat

bekerja

2 Agst '16 Operator Las Argon 15:25 Sakit Mata Kaca mata las kurang standart saat

bekerja

Sept '16 - - - -

14 Okt '16 Operator Las Argon 11.20 Sakit Mata Kaca mata las kurang standart saat

bekerja

Nov '16 - - - -

9 Des '16 Operator Las Argon 10:15 Sakit Mata Kaca mata las kurang standart saat

bekerja

Data Penyebab Kecelakaan Kerja Tahun 2017

Tanggal Bagian Jam Kejadian Keterangan Penyebab

19 Jan '17

28 Jan '17

Operator Gerinda 10:30 Tangan Tergores Mata

Gerinda Tergesa-gesa saat bekerja

Operator Mesin Potong 09.15 Tangan Terpotong Kurang konsentrasi saat bekerja

8 Feb '17

20 Feb '17

Operatos Las Listrik 09:45 Tersengat Arus Listrik ada genangan air di lingkungan sekitar

Operator Las Argon 14:30 Sakit Mata Kaca mata las kurang standart saat

bekerja

Mar '17 - - - -

2 Apr '17

17 Apr '17

28 Apr '17

Operatos Las Listrik 09.00 Tersengat Arus Listrik Tidak memakai sarung tangan saat

bekerja

Operator gerinda 13:45 Tangan Tergores Mata

Gerinda Kurang konsentrasi saat bekerja

Operator Las Argon 10:30 Sakit Mata Kaca mata las kurang standart saat

bekerja

Page 14: ANALISIS KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DENGANindustri.untag-sby.ac.id/backend/uploads/pdf/JURNAL6.pdf · PENDAHULUAN Keselamatan dan kesehatan kerja atau K3 merupakan hal yang tidak

23 Mei '17 Operator Mesin Potong 09.15 Tangan Terpotong Kurang konsentrasi saat bekerja

Jun '17 - - - -

14 Jul '17

25 Jul '17

Operator gerinda 09:30 Tangan Tergores Mata

Gerinda kurangnya hati - hati saat bekerja

Operator Las Argon 14:30 Sakit Mata Kaca mata las kurang standart saat

bekerja

8 Agst '17 Operator Mesin Potong 14:55 Tangan Terpotong Kurang konsentrasi saat bekerja

Sept '17 - - - -

27 Okt '17 Operator Las Argon 15:00 Sakit Mata Kaca mata las kurang standart saat

bekerja

11 Nov '17 Operator Gerinda 11.30 Tangan Tergores Mata

Gerinda kurangnya hati - hati saat bekerja

Des '17 - - - -

Data Akar Penyebab Kecelakaan Kerja

No Keterangan Penyebab Akar penyebab

1 Sakit mata • Kaca mata las kurang standart

saat bekerja • Tidak sesuai dengan standart internasional

2 Tersengat Arus Listrik • Kurang hati - hati saat bekerja • Adanya kabel yang terkelupas

• Ketidak tahuan saat bekerja • Tidak mempunyai dasar - dasar kelistrikan

• Kondisi lingkungan sekitar basah

• Adanya konsleting kabel listrik

3 Tangan Tergores Mata

Gerinda

• Tidak memakai sarung tangan

saat bekerja

• Tidak mengikuti peraturan perusahaan yang

di tetapkan

• Tergesa-gesa saat bekerja • Terlalu semenah - menah saat bekerja

• Kurangnya hati - hati saat bekerja • Kondisi masalah pribadi terbawa saat

bekerja

• Suasana kerja yang tidak kondusif

4 Tangan Terpotong • Kurang konsentrasi saat bekerja • Kelelahan saat bekerja

• Mengambil resiko yang tidak tepat saat

bekerja

• Masalah ekonomi yang terbawa ke tempat

kerja

• Mengantuk saat bekerja

Page 15: ANALISIS KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DENGANindustri.untag-sby.ac.id/backend/uploads/pdf/JURNAL6.pdf · PENDAHULUAN Keselamatan dan kesehatan kerja atau K3 merupakan hal yang tidak

Pembuatan diagram pareto jenis dan penyebab dominan kecelakaan kerja

Jenis Luka

Berdasarkan diagram pareto diatas, kecelakaan kerja paling sering terjadi mulai dari tahun

2016 – 2017 adalah jenis kecelakaan kerja tangan tergores mata gerinda sebesar 39% atau 9

kali terjadi, untuk kecelakaan kerja sakit mata 26% atau 6 kali terjadi dan untuk tersengat

arus listrik hamper sama dengan kecelakaan kerja tangan terpotong memilika presentase

17% atau 4 kali kejadian.

Berdasarkan kecelakaan kerja diatas maka dapat diketahui bahwa kecelakaan kerja yang

terjadi diakibatkan oleh kelalaian dalam melakukan tugas dengan benar dan tidak memakai

ADP (Alat Pelindung Diri) dapat dilihat pada diagram pareto ini.

Page 16: ANALISIS KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DENGANindustri.untag-sby.ac.id/backend/uploads/pdf/JURNAL6.pdf · PENDAHULUAN Keselamatan dan kesehatan kerja atau K3 merupakan hal yang tidak

Diagram pareto berdasarkan penyebab kecelakaan kerja

KESIMPULAN

❖ Kesimpulan

Berdasarakan Analisa dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut :

1. Agar tercapainya usaha untuk menimilisasi terjadinya kecelakaan kerja di CV

Bintang Marina dilakukan tindakan berupa Disiplin dalam pekerjaan dengan tepat

waktu, memakai alat pelindung diri (ADP), karyawan harus mempunyai kesadaran

tentang pentingnya keselamatan dalam melakukan pekerjaan, lingkungan kerja yang

bersih dan nyaman sehingga karyawan dalam bekerja tercipta kenyamanan dalam

bekerja dan bermaksut mengurangi kecelakaan kerja

2. Faktor penyebab kecelakaan kerja dari hasil Analisa jenis luka, dari diagram pareto

dan diagram sebab akibat penyebab terjadinya kecelakaan kerja paling besar adalah

tangan tergores mata gerinda sebesar 39% atau 9 kali terjadi, sakit mata sebesar 26%

atau 6 kali terjadi, tangan tersengat arus listrik sebesar 17% atau 4 kali terjadi

kecelakaan kerja, dan yang terakhir yaitu tangan terpotong sebesar 17% atau 4 kali

terjadi kecelakaan kerja.Dikarenakan tidak memakai alat pelindung diri, kurang

disiplinnya karyawan dan kurangnya konsentrasi yang tinggi saat bekerja

Page 17: ANALISIS KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DENGANindustri.untag-sby.ac.id/backend/uploads/pdf/JURNAL6.pdf · PENDAHULUAN Keselamatan dan kesehatan kerja atau K3 merupakan hal yang tidak

DAFTAR PUSTAKA

Bird and Germain, F. J. (1990). Practicial Loss Control Leadership. USA: Institute Publising.

Permanaker. (05/Mei/1996). Penerapan Sistem Manajemen K3.

Rachmawati, I. K. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Andi.

Ramli, S. (2010). Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja OHSAS 18001. jakarta: Dian

Rakyat.

Reese, C. D. (2009). Industrial Safety and Health for Administrative Service. USA: CRC Press.

Ridley, J. (2008). Ikhtisiar Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Jakarta: Erlangga.

Sedarmayanti. (2011). Tata Kerja dan Produktivitas Kerja : Suatu Tinjauan Dari Aspek Ergonomi

Atau Kaitan Manusia Dengan Lingkungan Kerjanya. Bandung: Mandar Maju.

Silalahi, B. (1995). Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja. Jakarta: PT. Pustaka Binaman

Pressindo.

suma'mur, D. (1981). Keselamatan Kerja Dan Pencegahan Kecelakaan. Jakarta: CV Haji

Massagung.

Suma'mur, D. (2009). Higiene Perusahaan Dan Kesehatan Kerja. Jakarta: Sagung Seto.

Tim Asa, M. (2007). Himpunan Undang - Undang Ketenagakerjaan. Jakarta: Asa Mandiri.

Tjandra, S. N. (2008). Kesekretarisan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Undang - Undang No 1 tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja. (n.d.).

Widodo, S. (2015). Manajemen Pengembangan Sumberdaya Manusia. Jakarta: Pustaka Pelajar.