laporan pendahuluan bab 1

4
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam bahasa sehari-hari korosi dikenal dengan perkaratan yakni sesuatu yang hampir dianggap sebagai musuh umum masyarakat. Karat adalah sebutan bagi korosi pada besi, padahal korosi merupakan gejala destruktif yang mempengaruhi hampir semua logam. Besi adalah salah satu dari banyak jenis logam yang mengalami korosi, tidak perrlu diingkari bahwa logam itu paling awal menimbulkan korosi serius . Karena itu tidak mengherankan bila istilah korosi dan karat hampir dianggap sama. Korosi dikenal merugikan karena bersifat merusak logam dan membahayakan. Oleh karena itu, dengan pentingnya mempelajari pencegahan korosi percobaan kali ini difokuskan oleh masalah tersebut dan akan dipaparkan logam-logam apa sajakah yangdapat menghambat terjadinya korosi. Korosi adalah proses degradasi logam akibat reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan. Contoh korosi yang paling lazim adalah perkaratan besi. Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi , sedangkan oksigen (udara) mengalami reduksi . Karat logam umumnya adalah berupa 1

Upload: mona-maulina-arief

Post on 17-Jan-2016

5 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

laporan pendahuluan

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Pendahuluan BAB 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam bahasa sehari-hari korosi dikenal dengan perkaratan yakni sesuatu

yang hampir dianggap sebagai musuh umum masyarakat. Karat adalah sebutan

bagi korosi pada besi, padahal korosi merupakan gejala destruktif yang

mempengaruhi hampir semua logam. Besi adalah salah satu dari banyak jenis

logam yang mengalami korosi, tidak perrlu diingkari bahwa logam itu paling awal

menimbulkan korosi serius. Karena itu tidak mengherankan bila istilah korosi dan

karat hampir dianggap sama. Korosi dikenal merugikan karena bersifat merusak

logam dan membahayakan. Oleh karena itu, dengan pentingnya mempelajari

pencegahan korosi percobaan kali ini difokuskan oleh masalah tersebut dan akan

dipaparkan logam-logam apa sajakah yangdapat menghambat terjadinya korosi.

Korosi adalah proses degradasi  logam akibat reaksi redoks antara suatu

logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-

senyawa yang tidak dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut

perkaratan. Contoh korosi yang paling lazim adalah perkaratan besi. Pada

peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara)

mengalami reduksi. Karat logam umumnya adalah berupa oksida atau karbonat.

Rumus kimia karat besi adalah Fe2O3.nH2O, suatu zat padat yang berwarna coklat-

merah. Korosi merupakan proses elektrokimia. Pada korosi besi, bagian tertentu

dari besi itu berlaku sebagai anode, di mana besi mengalami oksidasi.

Korosi dalam istilah sehari-hari kita kenal sebagai peristiwa perkaratan.

Korosi ini sebenarnya Merupakan peristiwa oksidasi logam oleh gas oksigen yang

ada di udara membentuk oksidanya. Proses korosi banyak menimbulkan masalah

pada barang-barang yang terbuat dari besi walaupun logam-logam lain (kecuali

logam mulia) dapat juga mengalami korosi.Jadi jelas korosi dikenal sangat

merugikan.

Korosi merupakan sistem termodinamika logam dengan lingkungannya,

yang berusaha untuk mencapai kesetimbangan. Sistem ini dikatakan setimbang

bila logam telah membentuk oksida atau senyawa kimia lain yang lebih stabil.

1

Page 2: Laporan Pendahuluan BAB 1

2

Pencegahan korosi merupakan salah satu masalah penting dalam ilmu

pengetahuan dan teknologi modern.

Besi adalah salah satu dari banyak jenis logam yang penggunaannya

sangat luas dalam kehidupan sehari-hari.Namun kekurangan dari besi ini adalah

sifatnya yang sangat mudah mengalami korosi. Padahal besi yang telah

mengalami korosi akan kehilangan nilai jual dan fungsi komersialnya. Ini tentu

saja akan merugikan sekaligus membahayakan. Berdasarkan dari asumsi tersebut,

percobaan ini difokuskan dalam upaya pencegahan terjadinya peristiwa korosi ini

khususnya pada besi.. Proses perkaratan pada besi dapat berlanjut terus sampai

seluruh bagian dari besi hancur. Hal ini disebabkan oksida-oksida besi yang

terbentuk pada peristiwa awal korosi akan menjadi katalis (otokatalis) pada

peristiwa korosi selanjutnya.

a.2. Tujuan

a) Untuk mengetahui laju korosi pada logam besi , aluminium,

dan tembaga yang telah mengalami perlakuan (digores,

dipukul, atau tidak mengalami perlakuan, bila dimasukkan

dalam media asam , basa , ataupun netral)

b) Untuk mengetahui pengaruh terjadinya korosi pada setiap

logam.

c) Untuk mengetahui cara menghitung laju korosi.

d) Mengetahui macam – macam korosi dan pengaruhnya pada

industri kimia

a.3. Permasalahan

a) Pengaruh waktu terhadap laju/kecepatan korosi dari logam

pada percobaan.

b) Pengaruh perlakuan (digores atau dipukul) atau tidak diberi

perlakuan pada logam terhadap laju kecepatan korosi jika

dimasukkan ke dalam larutan.

1.4. Manfaat

a) Dapat mengetahui kecepatan korosi pada logam besi,

aluminium, dan tembaga yang telah mengalami perlakuan

Page 3: Laporan Pendahuluan BAB 1

3

baik yang digores, dipukul, maupun tidak ada perlakuan jika

dimasukkan dalam media asam, basa, maupun netral.

b) Dapat mengetahui pengaruh terjadinya korosi pada setiap

logam.

c) Dapat melakukan pengendalian korosi pada material (logam)

yang diuji setelah mengetahui pengaruhnya pada logam yang

diuji.

d) Dapat mengetahui cara menghitung laju kecepatan korosi.