laporan pelaksanaan kegiatan_depe.docx
TRANSCRIPT
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN(INDIVIDU)
KULIAH KERJA NYATAPEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADATAHUN 2012
SUB UNIT : 1 / NGLINGIU N I T : 144KECAMATAN : NgebelKABUPATEN : PonorogoPROPINSI : Jawa Timur
Disusun oleh :
Nama Mahasiswa : Retnowati Diah Pratiwi
Nomor Mahasiswa : 09/285584/PT/05745
BIDANG PENGELOLAAN KKN-PPM, PENGEMBANGAN UMKM DAN PELAYANAN
MASYARAKAT
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
I. LAPORAN PELAKSAAN KEGIATAN
Kuliah Kerja Nyata ( KKN ) merupakan sarana pengembangan diri mahasiswa dan alat
untuk mahasiswa dapat berperan langsung ke masyarakat. KKN mempunyai tiga manfaat,
pertama pengembangan masyarakat, kedua pengembangan kepribadian mahasiswa dan
ketiga pengembangan lembaga pendidikan tinggi. Dengan adanya ketiga manfaat tersebut
maka mahasiswa sebagai subjek KKN merasa terbantu untuk dapat mengaplikasikan
pengetahuan dan keahlian yang selaras dengan aspek-aspek pembangunan dalam
masyarakat, karena melibatkan Universitas Gadjah Mada sebagai salah satu lembaga
pendidikan tinggi dan swadaya masyarakat.
KKN-PPM ( Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat ) merupakan media untuk
mahasiswa dapat berinteraksi secara langsung kepada masyarakat. Mahasiswa diberikan
tugas untuk dapat mengembangkan potensi daerah yang ditempati sebagai objek KKN
dengan mendasarkan pengembangannya pada partisipasi masyarakat. KKN-PPM UGM
menitikberatkan kegiatan yang ada di dalamnya kepada peran serta dan partisipasi warga
untuk mengembangkan wilayah yang ditempatkan.
KKN-PPM Universitas Gadjah Mada (UGM) periode antar semester ini dilaksanakan
mulai dari tanggal 9 Juli sampai dengan 15 Agustus 2012 di Desa Ngebel, Kecamatan
Ngebel, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Kegiatan KKN-PPM UGM yang dilaksanakan
memiliki tema “Revitalisasi Usaha Kerajinan Bambu Sebagai Pengembangan UMKM dan
Pemberdayaan Masyarakat Desa Ngebel, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo,
Provinsi Jawa Timur”.
Pada awal kedatangan di lokasi, anggota KKN melakukan observasi dan pendekatan
kepada masyarakat selama satu minggu. Kemudian diperoleh berbagai aspirasi dan
permasalahan dalam masyarakat. Permasalahan yang ditemukan dari observasi tersebut
disusun menjadi rencana kegiatan yang akan dilakukan sebagai program KKN dalam bentuk
Laporan Rencana Kegiatan (LRK). Dan kemudian program-program tersebut dilaksanakan,
kemudian laporan pelaksanaan disusun dalam bentuk Laporan Pelaksanaan Kegiatan (LPK).
A. REKAPITULASI KEGIATAN
Program tema dan non tema yang telah dilaksanakan di antaranya :
1. Pendataan (recording) ternak kambing dan penyebaran kuesioner pada peternak di
dusun Nglingi
2. Penyuluhan tentang cara beternak yang baik serta manfaat pengembangan ternak
kambing PE pada peternak di dusun Nglingi
3. Penyuluhan manfaat pemerahan susu kambing PE, praktik teknik pemerahan yang
baik, serta cara pemasaran susu kambing PE pada peternak di dusun Nglingi
4. Penyuluhan tentang pentingnya menjaga kesehatn dan reproduksi ternak pada
peternak di dusun Nglingi
5. Penyuluhan tentang pentingnya mengkonsumsi susu di TK PGRI Ngebel dan SD Negeri
Ngebel 1
6. Pelatihan pembuatan nugget ayam pada ibu-ibu warga dusun Nglingi RW 02
7. Penyuluhan untuk mengatasi masalah produksi cengkeh di desa Ngebel
B. URAIAN DAN PEMBAHASAN KEGIATAN
1. Pendataan (recording) ternak kambing dan penyebaran kuesioner pada peternak di
dusun Nglingi
Nomor Sektor : 02.4.04
Nomor Kode : A-03
Kluster : Agro
Sifat Program : Interdisipliner ( ID )
Program ini kami kerjakan karena ternak kambing, khususnya kambing PE
yang ada di dusun Nglingi memiliki potensi yang cukup tinggi. Setiap warga di dusun
Nglingi rata-rata memiliki ternak kambing PE sebanyak 2-3 ekor. Namun, sistem
pencatatan jumlah ternak belumlah diterapkan secara optimal oleh warga sehingga
perlu adanya pengetahuan mengenai pentingnya pencatatan jumlah ternak, data
reproduksi, serta data kesehatan pada ternak yang bersangkutan. Dengan adanya
pencatatan tersebut, diharapkan dapat membantu peternak dalam pendataan
ternak sehingga dapat membantu pengembangan usaha ternak kambing PE yang
dimiliki oleh warga.
Faktor Penghambat :
Warga memiliki tingkat aktivitas yang cukup tinggi, sehingga menyulitkan
proses pendataan
Masyarakat belum terlalu memahami arti penting pendataan (recording)
ternak
Belum optimalnya pengembangan ternak oleh warga, sehingga proses
pendataan kurang berjalan dengan baik
Faktor Pendukung :
Kesediaan dan keterbukaan dari warga untuk bekerja sama dalam proses
pendataan (recording ) ternak kambing yang dimiliki
Kerja sama teman-teman satu sub unit dalam pelaksanaaan program
tersebut
Dukungan yang besar dari pemuka dan tokoh masyarakat
2. Penyuluhan tentang cara beternak yang baik serta manfaat pengembangan ternak
kambing PE pada peternak di dusun Nglingi
Nomor Sektor : 02.4.20
Nomor Kode : A-T 06
Kluster : Agro
Sifat Program : Monodisipliner ( MD )
Program ini kami kerjakan karena potensi usaha ternak yang ada di dusun
Nglingi cukup tinggi, ini dikarenakan setiap warga memiliki jumlah ternak kambing
PE rata-rata 2-3 ekor. Namun, rata-rata warga memelihara ternak hanya untuk
hasil samping saja karena mata pencaharian utama adalah bertani. Meskipun
sebenarnya warga memiliki semangat yang cukup tinggi dalam usaha ternak,
namun pengetahuan mereka tentang manajemen beternak kambing PE yang baik
belum optimal sehingga perlu adanya pemberian informasi mengenai beternak
kambing PE yang baik dan benar terhadap para peternak agar mampu
mengembangkan usaha tersebut secara optimal.
Faktor Penghambat :
Pengetahuan mengenai manajemen beternak kambing PE yang baik masih
kurang sehingga warga belum dapat mengembangkan usaha ternak secara
optimal
Kurangnya peran pihak-pihak terkait dalam upaya pengembangan usaha
peternakan yang potensial di dusun Nglingi
Bibit ternak yang dimiliki warga memiliki kualitas yang kurang baik sehingga
berpengaruh terhadap pengembangan usaha ternak
Faktor Pendukung :
Partisipasi warga sangat membantu dalam upaya peningkatan
pengembangan usaha ternak kambing PE
Adanya dukungan dari pihak-pihak terkait untuk membantu meningkatkan
pengetahuan mengenai manajemen beternak kambing PE yang baik
Adanya dukungan dari teman-teman sub unit dalam pelaksanaan program
tersebut
3. Penyuluhan manfaat pemerahan susu kambing PE, praktik teknik pemerahan yang
baik, serta cara pemasaran susu kambing PE pada peternak di dusun Nglingi
Nomor Sektor : 02.4.15
Nomor Kode : A-T 04
Kluster : Agro
Sifat Program : Monodisipliner ( MD )
Program ini dilaksanakan karena potensi pengembangan usaha susu kambing
PE cukup tinggi. Ini didukung dengan populasi ternak yang dimiliki oleh warga yang
rata-rata memiliki 2-3 ekor. Populasi ternak kambing PE tersebut sangatlah
berperan dalam pengembangan usaha produksi susu kambing PE yang mampu
bersaing dengan susu sapi. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan tambahan
pengetahuan dan informasi pada peternak kambing PE agar mampu
mengoptimalkan produktivitas kambing PE sebagai kambing perah sehingga dapat
memberikan tambahan ekonomi bagi para peternak.
Faktor Penghambat :
Bibit kambing PE yang dimiliki oleh warga memiliki kualitas yang kurang baik
Minimnya bantuan pihak terkait terhadap upaya pengembangan ternak
kambing PE
Kurang optimalnya peran serta pihak terkait dalam upaya peningkatan
produksi susu kambing PE
Belum adanya rute pemasaran susu kambing PE yang jelas sehingga
menyulitkan peternak dalam memasarkan susu kambing PE
Belum optimalnya peran serta pemerintah dalam upaya pemasaran susu
kambing PE
Faktor Pendukung :
Partisipasi, dukungan, dan semangat warga terhadap upaya pengembangan
produksi susu kambing PE
Adanya peran serta pihak terkait yang membantu kelancaran program
Adanya dukungan teman-teman sub unit dalam pelaksanaan program
4. Penyuluhan tentang pentingnya menjaga kesehatan dan reproduksi ternak pada
peternak di dusun Nglingi
Nomor Sektor : 02.4.15
Nomor Kode : A-07
Kluster : Agro
Sifat Program : Monodisipliner ( MD )
Program ini dilaksanakan karena adanya potensi usaha ternak kambing PE
yang cukup tinggi di dusun Nglingi. Usaha ternak kambing PE yang dilakukan oleh
para peternak memiliki berbagai hambatan, salah satunya mengenai kesehatan dan
reproduksi ternak. Peternak kurang memiliki pengetahuan mengenai masalah
kesehatan dan reproduksi ternak yang dipelihara, sehingga berpengaruh terhadap
timbulnya masalah kesehatan dan reproduksi pada ternak. Kurang terjaganya
sanitasi dan kebersihan kandang ternak berperan menimbulkan berbagai masalah
kesehatan, diantaranya adalah mastitis, kudis, kutu, batuk, kejang-kejang, dll.
Pemberian informasi dan pengetahuan mengenai pentingnya menjaga kesehatan
dan reproduksi ternak sangatlah diperlukan, mengingat hal tersebut merupakan
salah satu faktor penunjang berkembangnya usaha ternak kambing PE sehingga
dengan adanya pemberian informasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan
produktivitas ternak kambing PE.
Faktor Penghambat :
Kurangnya perhatian pihak terkait mengenai pentingnya menjaga kesehatan
dan reproduksi ternak
Bibit yang dimiliki oleh peternak memiliki kualitas yang kurang baik, sehingga
rentan terhadap penyakit
Faktor Pendukung :
Partisipasi, dukungan, dan semangat warga terhadap peningkatan kesadaran
mengenai pentingnya menjaga kesehatan dan reproduksi ternak
Dukungan dari pihak-pihak terkait, untuk peningkatan kesadaran mengenai
kesehatan dan reproduksi ternak
Dukungan dari teman-teman sub unit dalam pelaksanaan kegiatan
5. Penyuluhan tentang pentingnya mengkonsumsi susu di TK PGRI Ngebel dan SD Negeri
Ngebel 1
Nomor Sektor : 02.4.16
Nomor Kode : A-09
Kluster : Agro
Sifat Program : Interdisipliner ( ID )
Program ini merupakan salah satu program yang berkaitan dengan
peningkatan kesadaran gizi pada masyarakat, salah satunya adalah susu. Susu
merupakan bahan makanan bergizi tinggi karena mengandung berbagai nutrien
yang baik untuk tubuh. Susu juga sebagai bahan minuman manusia yang sempurna,
sebab susu sapi merupakan sumber protein, lemak, karbohidrat, mineral dan
vitamin. Berbagai kebaikan yang terkandung di dalam susu sangatlah penting untuk
pertumbuhan dan perkembangan tubuh. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan
pemahaman dan pengetahuan mengenai arti penting mengkonsumsi susu bagi
anak-anak. Kegiatan ini dilaksanakan di TK PGRI Ngebel dan SD N 1 Ngebel serta
berkoordinasi dengan Puskesmas Ngebel. Peserta penyuluhan sebanyak 130 siswa,
terdiri dari siswa TK maupun SD kelas 1, 2, dan 3. Penyuluhan pentingnya
mengkonsumsi susu terdiri dari pemberian pengetahuan mengenai kandungan dan
manfaat susu sapi serta pembagian susu terhadap peserta penyuluhan. Dengan
adanya kegiatan ini, diharapkan mampu memberikan peningkatan kesadaran
terhadap pentingnya mengkonsumsi susu pada usia dini, terutama anak-anak.
Faktor Penghambat :
Kurangnya ketersediaan susu sehingga menyebabkan hanya beberapa kelas
saja yang dapat mengikuti penyuluhan
Faktor Pendukung :
Dukungan dan peran serta pihak terkait, yakni TK dan SD serta Puskesmas
dalam membantu kelancaran kegiatan penyuluhan pentingnya konsumsi susu
Partisipasi aktif dari pihak sekolah maupun siswa dalam pelaksanaan program
Dukungan dan partisipasi teman-teman sub unit dalam pelaksanaan kegiatan
6. Pelatihan pembuatan nugget ayam pada ibu-ibu warga dusun Nglingi RW 02
Nomor Sektor : 02.4.16
Nomor Kode : A-T 05
Kluster : Agro
Sifat Program : Monodisipliner ( MD )
Program ini dilaksanakan dengan dukungan dari berbagai pihak, baik ibu-ibu
maupun tim KKN sendiri. Program ini bertujuan untuk memberikan tambahan
inovasi terhadap produk hasil peternakan, yakni daging ayam. Dewasa ini, daging
ayam dapat diolah menjadi berbagai macam olahan masakan yang sangat
bervariasi. Daging ayam juga memiliki tekstur yang lembut, rasa yang lezat, serta
kandungan gizi yang baik karena sebagai salah satu sumber protein hewani. Salah
satu olahan daging ayam yang dilaksanakan pada program ini adalah pembuatan
nugget ayam. Nugget merupakan salah satu olahan daging ayam yang populer dan
mudah aplikasinya. Selain pembuatannya mudah, gizi tinggi, rasanya juga lezat.
Oleh karena itu, dengan adanya kegiatan ini diharapkan ibu-ibu mampu menyajikan
variasi menu olahan dari daging ayam yang bergizi tinggi, mudah pembuatannya,
rasa yang tidak kalah dari buatan pabrik, serta tanpa bahan pengawet.
Faktor penghambat :
Bahan-bahan pembuatan nugget ayam kurang tersedia di sekitar dusun,
sehingga harus pesan terlebih dahulu
Faktor pendukung :
Partisipasi, dukungan, dan antusias masyarakat terhadap kelancaran
pelaksanaan program
Mudah dan murah untuk pengaplikasian pembuatan nugget ayam sehingga
menghemat biaya pengeluaran.
7. Penyuluhan untuk mengatasi masalah produksi cengkeh di desa Ngebel
Nomor Sektor : 02.2.08
Nomor Kode : A-T 02
Kluster : Agro
Sifat Program : Interdisipliner ( ID )
Program ini dilaksanakan karena adanya permasalahan yang timbul dari
tanaman cengkeh. Masyarakat menyampaikan berbagai aspirasi terkait tanaman
cengkeh yang akhir-akhir ini terjangkit penyakit. Penyakit tersebut menyerang
tanaman cengkeh dan menimbulkan berbagai gejala diantaranya daun berguguran,
batang mengering kemudian mati, terdapat bercak pada batang pohon cengkeh.
Berbagai aspirasi masyarakat tersebut kemudian disampaikan ke pihak terkait
dalam hal ini Dinas Perkebunan Kabupaten Ponorogo. Pihak Disbun memberikan
respon yang positif sehingga penyuluhan mengenai penyakit cengkeh dan
penanggulannya dapat terselenggara. Antusiasme dan partisipasi aktif warga
terhadap program ini sangat tinggi, sehingga mendukung kelancaran pelaksanaan
penyuluhan.
Faktor Penghambat :
Perlu adanya koordinasi secara langsung dengan pihak Dinas Perkebunan
Kabupaten Ponorogo
Faktor Pendukung :
Dukungan dan partisipasi aktif dari warga dan perangkat desa Ngebel
terhadap pelaksanaan kegiatan penyuluhan cengkeh
Dukungan dan sikap kooperatif pihak terkait, yakni Dinas Perkebunan
Kabupaten Ponorogo terhadap program penyuluhan cengkeh
II. KESIMPULAN
Secara keseluruhan program KKN PPM UGM antar semester Tahun 2012 di Desa
Ngebel, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur dapat disimpulkan telah
berhasil dengan cukup baik. Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya bahwa banyak
faktor yang mendukung keberhasilan program-program kami diantaranya :
Adanya kerjasama yang baik antara berbagai pihak, baik para perangkat desa,
pegawai pemerintahan, dan warga
Sikap yang ramah dan bersahabat khususnya karakter yang kooperatif dan
antusiasme warga dalam menerima keberadaan kami pun semakin
menambah kelancaran program yang kami laksanakan
Adanya dukungan dari berbagai instansi pemerintahan dan pendidikan yang
terkait, baik berupa dukungan moral maupun material
Adanya kerjasama teman-teman dari satu sub unit maupun dari teman-
teman sub unit lain serta kenyamanan yang diberikan oleh pihak pengelola
pondokan/rumah turut mendukung kelancaran dari setiap program yang
kami laksanakan
Selain faktor pendukung tersebut diatas, terdapat pula beberapa faktor yang
menghambat terlaksananya program, seperti :
Keterbatasan tenaga dan waktu menyebabkan pelaksanaan program bidang
utama yang tema maupun non-tema tidak dapat menyentuh keseluruhan
warga di Dusun Nglingi
Pola pikir masyarakat yang cenderung kuat dalam memegang kebiasaan dan
adat istiadat setempat sehingga mengakibatkan sulitnya mengenalkan hal
baru atau mengubah pola berpikir penduduk setempat
Belum terkelola dengan baik potensi yang ada di masyarakat, sehingga
menyulitkan kami dalam melakukan pendataan potensi dan memanfaatkan
potensi yang ada
Walaupun terdapat beberapa hambatan dalam pelaksanaan program namun
kami masih dapat menanganinya dengan baik. Sehingga program yang telah kami
rencanakan maupun program yang dibuat berdasarkan temuan masalah saat survei
langsung di lokasi dapat terlaksana dengan baik.
III. SARAN
Untuk LPPM UGM
Sekiranya KKN UGM lebih diberdayakan fungsinya sebagai lembaga masyarakat
yang terjun langsung melihat situasi dan keadaan desa dengan lebih bekerja sama
oleh pemerintah daerah setempat
LPPM diharapkan dapat lebih memikirkan kondisi peserta KKN di lapangan, dan
mempertimbangkan waktu pelaksanaan sehingga kegiatan KKN bisa lebih efektif
dan efisien dalam pelaksanaan program
Hendaknya penurunan dana lebih tepat waktu sehingga tidak menghambat
pelaksanaan program yang akan dijalankan
Hendaknya KKN tetap dilaksanakan karena berguna untuk mempraktikkan ilmu
yang diperoleh di kampus dengan penuh kesadaran untuk mengabdikan diri
kepada masyarakat demi kemajuan dan perkembangan masyarakat ke arah yang
lebih baik
Untuk Masyarakat
Hendaknya ada manajemen potensi yang baik di tengah masyarakat yang
menuntut partisipasi aktif dari pemimpin masyarakat
Menjaga, memelihara, mengembangkan, dan memanfaatkan dengan baik setiap
hasil kerja yang telah dibuat bersama antara masyarakat dan mahasiswa KKN-
PPM UGM, sehingga setiap hasil pekerjaan dan kegiatan bermanfaat secara luas
Untuk Pemerintah Kabupaten Ponorogo
Hendaknya sering turun langsung ke masyarakat untuk melihat potensi dan
melakukan bimbingan dan pendampingan kepada masyarakat, sehingga potensi
tersebut dimanfaatkan dengan lebih baik
Hendaknya sering berkoordinasi dengan anggotanya yang bertugas di daerah
(desa) sehingga dapat mengetahui perkembangan maupun permasalahan terkini
yang terjadi di lapangan
IV. LAMPIRAN
1. Pendataan (recording) ternak kambing dan penyebaran kuesioner pada peternak di
dusun Nglingi
2. Penyuluhan tentang cara beternak yang baik serta manfaat pengembangan ternak
kambing PE pada peternak di dusun Nglingi
3. Penyuluhan manfaat pemerahan susu kambing PE, praktik teknik pemerahan yang
baik, serta cara pemasaran susu kambing PE pada peternak di dusun Nglingi
4. Penyuluhan tentang pentingnya menjaga kesehatan dan reproduksi ternak pada
peternak di dusun Nglingi
5. Penyuluhan tentang pentingnya mengkonsumsi susu di TK PGRI Ngebel dan SD Negeri
Ngebel 1
6. Pelatihan pembuatan nugget ayam pada ibu-ibu warga dusun Nglingi RW 02
7. Penyuluhan untuk mengatasi masalah produksi cengkeh di desa Ngebel