laporan panitia khusus

22
(Halaman 1) LAPORAN PANITIA KHUSUS LKPJ. Pejabat BUPATI KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2010 TENTANG KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2010 I. PENDAHULUAN Yth. Sdr. Pj Bupati Kabupaten Pringsewu. Yth. Sdr. Wakil Ketua dan para Anggota DPRD Kabupaten Pringsewu. Yth. Sdr. Anggota Forkompinda Kabupaten Tanggamus. Yth. Sdr. Sekretaris Daerah dan para Assisten Sekretaris Daerah. Yth. Sdr. Kepala Dinas / Instansi, Kepala Badan, Kepala bagian dan Kepala Kantor se-Kab. Pringsewu. Yth. Sdr. Camat se-Kabupaten Pringsewu. Yth. Sdr. Pimpinan Parpol, Ormas, LSM se-Kabupaten Pringsewu Yth. Sdr. Pimpinan Mass Media, Insan Pers, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat, Tokoh Agama Para Undangan. Assalamu’alaikum Wr. Wb Pada kesempatan yang berbahagia ini marilah kita haturkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita semua sehingga pada hari ini kita dapat mengikuti Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Pringsewu dalam acara Penyampaian Laporan Hasil Pembahasan Panitia Khusus, terhadap Laporan Keterangan Pertanggung jawaban Bupati Pringsewu Tahun Anggaran 2010. Lebih lanjut panitia khusus menanggapi bahwa LKPj yang disampaikan oleh Pj Bupati merupakan laporan yang berisi informasi penyelenggaraan pemerintahan selama satu tahun anggaran, yang diharapkan dapat memberikan penjelasan berkenaan Laporan panitia khusus DPRD Pringsewu terhadap LKPJ Bupati Pringsewu 2010

Upload: mailan-bastarispd

Post on 05-Jul-2015

294 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

LAPORAN PANITIA KHUSUS

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PANITIA KHUSUS

(Halaman 1)

LAPORAN PANITIA KHUSUSLKPJ. Pejabat BUPATI KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2010

TENTANG

KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2010

I. PENDAHULUAN

Yth. Sdr. Pj Bupati Kabupaten Pringsewu.

Yth. Sdr. Wakil Ketua dan para Anggota DPRD Kabupaten Pringsewu.

Yth. Sdr. Anggota Forkompinda Kabupaten Tanggamus.

Yth. Sdr. Sekretaris Daerah dan para Assisten Sekretaris Daerah.

Yth. Sdr. Kepala Dinas / Instansi, Kepala Badan, Kepala bagian dan Kepala

Kantor se-Kab. Pringsewu.

Yth. Sdr. Camat se-Kabupaten Pringsewu.

Yth. Sdr. Pimpinan Parpol, Ormas, LSM se-Kabupaten Pringsewu

Yth. Sdr. Pimpinan Mass Media, Insan Pers, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat,

Tokoh Agama Para Undangan.

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Pada kesempatan yang berbahagia ini marilah kita haturkan puji syukur kehadirat

Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita semua sehingga

pada hari ini kita dapat mengikuti Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Kabupaten Pringsewu dalam acara Penyampaian Laporan Hasil Pembahasan Panitia

Khusus, terhadap Laporan Keterangan Pertanggung jawaban Bupati Pringsewu Tahun

Anggaran 2010.

Lebih lanjut panitia khusus menanggapi bahwa LKPj yang disampaikan oleh Pj Bupati

merupakan laporan yang berisi informasi penyelenggaraan pemerintahan selama satu

tahun anggaran, yang diharapkan dapat memberikan penjelasan berkenaan dengan : Arah

Kebijakan Umum Pemerintah Daerah, Pengelolaan Keuangan Daerah secara makro,

Penyelenggaraan Urusan Desentralisasi, Penyelenggaraan Tugas Pembantuan dan

Penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan.

Dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,

telah memberikan kewenangan kepada Pemerintahan Daerah untuk mengatur dan

mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan

dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memperhatikan prinsip

demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan dan kekhususan serta keragaman daerah

dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Laporan panitia khusus DPRD Pringsewu terhadap LKPJ Bupati Pringsewu 2010

Page 2: LAPORAN PANITIA KHUSUS

(Halaman 2)

Untuk terwujudnya pelaksanaan otonomi daerah sejalan dengan upaya menciptakan

pemerintahan yang bersih, bertanggungjawab serta mampu menjawab tuntutan perubahan

secara efektif dan efisien sesuai dengan prinsip tata pemerintahan yang baik, maka Kepala

Daerah wajib melaporkan penyelenggaraan pemerintahan daerah. Laporan dimaksud

dalam bentuk LPPD, LKPJ, dan Informasi LPPD. Bagi Pemerintah LPPD dapat dijadikan

salah satu bahan evaluasi untuk keperluan pembinaan terhadap pemerintah daerah.

Dengan dilaksanakannya pemilihan langsung kepala daerah sebagaimana diatur dalam

Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 maka hubungan kerja Kepala Daerah dengan DPRD

mengalami perubahan yang cukup mendasar dibandingkan ketika Kepala Daerah dipilih

DPRD dan bertanggungjawab kepada DPRD. Pemilihan langsung kepala daerah telah

menyebabkan adanya kesetaraan dan kemitraan hubungan antara kepala daerah yang

menjalankan fungsi eksekutif dengan DPRD yang menjalankan fungsi legislative dalam

menyelenggarakan pemerintahan daerah. Kondisi tersebut menjadi landasan terbentuknya

hubungan checks and balances yang lebih seimbang antara kepala daerah dengan DPRD.

Dalam kaitan hubungan tersebut maka kepala daerah berkewajiban menyampaikan LKPJ

kepada DPRD. Sebagai kepala daerah hasil pilihan rakyat, maka kepala daerah tersebut

berkewajiban pula untuk menginformasikan laporan penyelenggaran pemerintahan

daerah yang telah dilaksanakan kepada masyarakat sebagai perwujudan adanya

tranparansi dan akuntabilitas kepala daerah terhadap masyarakat.

Sejalan dengan itu maka Pimpinan DPRD telah membentuk Panitia Khusus untuk

membahas Laporan Pertanggungjawaban Bupati Pringsewu Tahun 2010 dengan Surat

Keputusan Pimpinan DPRD Kabupaten Pringsewu Nomor 08/PIMP/II/2006 tentang

Pembentukan Panitia Khusus Pembahasan Perhitungan APBD dan Laporan Keterangan

Pertanggungjawaban Bupati. Pringsewu Tahun 2010.

Oleh karena itu terhitung mulai tanggal 9 Mei 2010 Panitia Khusus telah melakukan

Pembahasan Tingkat III antara Panitia Khusus dengan

Dinas/Instansi/Badan/Kantor/Bagian tentang Kinerja Pelaksanaan Tugas PJ Bupati

Pringsewu Tahun 2010.

II. DASAR HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana

Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3874) sebagaimana

telah beberapa kali diubah terakhir kali diubah dengan Undang-undang Nomor

20 Tahun 2001 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 134,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4150);

Laporan panitia khusus DPRD Pringsewu terhadap LKPJ Bupati Pringsewu 2010

Page 3: LAPORAN PANITIA KHUSUS

(Halaman 3)

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang

Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 1999 nomor 75, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 3851);

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4286);

4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan

Tanggung Jawab Keuanganan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4400);

6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437); sebagaimana telah

beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008

tentang Perubahan Kedua Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008

Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 126 Tahun 2004, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4438);

8. Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten

Pringsewu di Propinsi Lampung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2008 Nomor 185, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4932);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000 tentang Kedudukan Keuangan

Kepala Derah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 210,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4028);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler

dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 90, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4416) sebagaimana telah

beberapa kali diubah terakhir kali dengan Peraturan Pemerintah Nomor 21

Tahun 2007 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4712);

Laporan panitia khusus DPRD Pringsewu terhadap LKPJ Bupati Pringsewu 2010

Page 4: LAPORAN PANITIA KHUSUS

(Halaman 4)

11. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi

Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 49,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4503);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian

dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2006 Nomor 96);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 03 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan

Pemerintah Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan

Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah,

dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada

Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan

Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Kabupaten

/ Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 140,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 06 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi

Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2008);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 08 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21);

18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 59 Tahun 2007.

19. Peraturan pemerintah Nomor 16 Tahun 2010 Tentang Tata Tertib Dewan

Perawakilan Rakyat Daerah.

20. Peraturan Bupati Pringsewu Nomor 45 Tahun 2010 tentang Perubahan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD-P) Kabupaten Pringsewu.

III. HASIL PEMBAHASAN

Untuk mendekati hasil yang optimal, maka Panitia Khusus melakukan Pembahasan

dengan Tim Ahli dari Universitas Lampung dan melalui Hearing dengan Dinas

Instansi/Badan serta Kunjungan ke lapangan untuk meninjau Proyek-proyek

Pembangunan Fisik serta kegiatan yang telah dilaksanakan oleh masing-masing

Laporan panitia khusus DPRD Pringsewu terhadap LKPJ Bupati Pringsewu 2010

Page 5: LAPORAN PANITIA KHUSUS

(Halaman 5)

Dinas/Instansi, hal ini dimaksudkan agar dapat melihat secara langsung hasil-hasil

yang telah dicapai.

Berdasarkan hasil pembahasan dapat kami sampaikan catatan-catatan sebagai

berikut :

1. Sosialisasi Perda-perda yang sudah ada belum maksimal sehingga sangat

berpengaruh terhadap pemahaman dan ketaatan masyarakat.

2. Kedisplinan pegawai juga masih rendah meskipun Pemerintah Daerah

Kabupaten Pringsewu telah menerapkan 5 ( lima ) hari kerja.

Kedisplinan yang masih rendah ini disebabkan oleh :

a. Lemahnya sistim kontrol di masing-masing satuan kerja.

b. Tidak adanya Punishment (Hukuman / Sanksi) yang dapat membuat jera

pegawai.

c. Tidak adanya Reward (Hadiah / balas jasa) bagi pegawai yang baik dan

disiplin

d. Di sistem penempatan pegawai dalam menduduki jabatan-jabatan yang

lebih tinggi ( promosi ) tidak memperhitungkan kedisplinan.

3. Laparan disusun atau ditulis kurang memperhatikan kaidah penulisan laporan

yang baik, terlihat dari:

a. Konsistensi (ketaatan) dalam penggunaan besarnya huruf, contoh dalam

awal bab IV menggunakan huruf yang lebih besar dibandingkan dengan

huruf pada bab-bab yang lain.

b. Margin yang digunakan tidak konsisten (banyak halaman yg tidak sesuai

dengan margin, contoh bab 1 hal 11, 15; bab IV hal 24-27 dll)

c. Penggunaan paragraf dan alinea yang tidak konsisten, ada yang satu

ketukan ada yang dua ketukan (contoh Bab I halaman 4 dan 5 dll)

d. Penggunaan spasi yang tidak konsisten, sebagain besar menggunakan

spasi 1,5 tetapi Bab II halaman 24 menggunakan 1 spasi juga Bab V.

e. Penggunaan istilah dalam Bahasa Inggris tidak menggunakan huruf italik,

atau diberi garis bawah.

f. Tidak konsisten dalam penggunaan penomoran (numbering), awalnya

dimulai dengan Penomoraan huruf misalakan A…A.1 lalu selanjutnya

berubah menjadi 1 (lihat Bab V). ada juga yang dimulai dari B.1..B.4 lalu

berubah menjadi 5..6 dst ( lihat bab IV)

g. Point yang seharusnya diberi penomoran, namun tidak diberikan

penomoran (lihat Bab V halaman 32 – 45)

h. Dalam penyusunan kalimat, terdapat satu paragraf hanya terdiri dari

satu kalimat.

Laporan panitia khusus DPRD Pringsewu terhadap LKPJ Bupati Pringsewu 2010

Page 6: LAPORAN PANITIA KHUSUS

(Halaman 6)

(LKPJ) seharusnya ditulis dengan mengikuti kaidah penulisan standar, karena

akan dibaca oleh banyak pihak. Kecerobahon dalam penulisan menunjukan

bahwa LKPJ dibuat tanpa ada pihak yang melakukan pengeditan (editing) dalam

tata bahasa dan format penulisan. Kesan yang muncul LKPJ dibuat asal-asalan

sekedar memenuhi persyaratan administrasi.

4. Data-data statistik yang disajikan sebagian besar menggunakan data tahun

2009, seharusnya data menggunakan data tahun 2010 (bias dibuat catatan

angka sangat sementara, atau angka proyeksi yang dilakukan oleh BPS), karena

dalam anggaran tercantum anggaran pembuatan Pringsewu Dalam Angka.

Dalam anggaran dianggarkan sebesar Rp50juta dan telah terealisasi 100%.

5. Kabupaten Pringsewu merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Tanggamus

seharusnya ada perbandingan antara data-data indikator ekonomi, sosial

kabupaten Pringsewu dengan Kabupaten Tanggamus, sehingga dapat dilihat

apakah ada peningkatan atau penurunan indikator setelah 3 tahun terjadinya

pemekaran wilayah.

6. Data indikator ekonomi hanya ditampilkan secara sangat sederhana (naik atau

turun saja) tanpa ada analisis yang sederhana. Contoh analisis sederhana; share

sektor pertanian meningkat tetapi pertumbuhannya menurun, share sektor

perdagangan, hotel dan restoran menurun tetapi pertumbuhannya relatif naik

sedikit, shere sektor industry pengolahan menurun tetapi pertumbuhannya

meningkat cukup tinggi. Pertanyaanya mengapa terjadi dan bagaimana

mengantisipasinya serta mengambil manfaat dari perubahan tersebut.

7. Asumsi ekonomi makro kabupaten Pringsewu (Tabel 6 Bab I Halaman 18)

ditetapkan tanpa dasar kajian yang jelas, hanya mengikuti indikator Lampung

(Propinsi atau apa? Tidak ada keterangan yang jelas di tabel). Apakah sudah ada

kajian (studi ) atau belum? JIka studi belum dilakuan yang paling sederhana

asumsi mengikuti kabupaten Tanggamus sebagai bekas kabupaten induknya.

8. Potensi unggulan kabupaten (Bab I, hal 19 – 24) ditetapkan tanpa dasar yang

jelas, perlu ada kajian lebih dahulu untuk menetapkan sektor unggulan (dapat

menggunakan kajian yang telah dilakukan dahulu ketika masih menjadi wilayah

kabupaten Tanggamus). Namun jika tidak terdapat kajian atau studi sebelumnya

maka secara sederhana dapat digunakan indicator: a) produktivitas, b)

komperatif dan c) kompetitif dari sebuah komoditas.

9. Strategi pembangunan yang ditetapkan (Bab III) didasarkan kepada analisa

SWOT yang tidak lengkap (dasar kajian atau studi yang tdk jelas). Analisa SWOT

sebagai dasar dalam perumusan kebijakan pembangunan hendaknya dibuat

secara lengkap sehingga dapat diperoleh rumusan kebijakan pembangunan

sesuai dengan hasil analisis yang baik.

10. Penetapan daerah prioritas dalam rangka pengembangan wilayah (BAB III hal

14 ) belum mencantumkan dasar kajian atau data maupun informasi potensi

Laporan panitia khusus DPRD Pringsewu terhadap LKPJ Bupati Pringsewu 2010

Page 7: LAPORAN PANITIA KHUSUS

(Halaman 7)

wilayah sebelumnya untuk pengembangan wilayah selanjutnya, misalnya dalam

penetapan Pringsewu atau wilayah lainnya.

11. Dalam target dan realisasi pendapatan daerah (bab IV hal 4) terlihat PAD

realisasi melampui target sebesar 120,37%, sedangkan dana perimbangan dan

lain-lain pendapatan yang syah tidak memenuhi target. Tetapi Realisasi PAD

yang melebihi target tersebut tidak menjelaskan mata anggaran mana aja yang

melebihi target dan apa penyebabnya. Demikian pula mengapa target dari

penerimaan yang lain tidak tercapai? contoh sederhana mengapa pajak parkir

tidak ada? Bukankah kota pringsewu merupakan daerah perdagangan? Mengapa

pelayanan parkir di jalan umum hanya mendapatkan dana sebesar 62 juta

setahun? Mengapa retribusi terminal hanya mendapatkan sebsesar 37 juta

setahun? Dll. Perlu studi untuk menetapkan target dalam pajak dan retribusi

agar penerimaan semakin meningkat.

12. Dalam menghitung rasio antar pos neraca laporan realisasi APBD (lihat bab IV

halaman 20-29), hasil perhitungan tidak dianalisa dengan baik apa apakah

telah sesuai dengan standart yang ada, mengapa terjadi dan harus berani

menyimpulkan apakah pengelolaan keuangan sudah baik atau belum. Terdapat

ketidakcermatan dalam perhitungan quick ratio, hasil perhitungan sebesar

90,96% (bab IV hal 21), namun dihalaman 22 angka berubah menjadi 101,40%.

Rasio PAD terhadap total pendapatan hanya 1,53%, Berapa standar ideal rasio

ini? Jika terlalu rendah apa yang harus dikerjakan.

13. Terdapat beberapa program & kegiatan yang diuraikan pada BAB V yang tidak

sesuai dengan apa yang dicantumkan dalam Lampiran 1. Contohnya dalam

uraian urusan pilihan bidang pertanian (BAB V – 26) tidak dicantumkan

program peningkatan ketahanan pangan, akan tetapi program tersebut telah

dianggarkan dalam Realisasi Fisik & Keuangan sebesar Rp 119.690.000

(Lampiran 1). Selain itu Uraian program & kegiatan khusus di bidang pertanian

(BAB V) belum mengacu pada pengembangan sektor pertanian yang dituliskan

pada BAB III- 18. Oleh karena itu perlu kajian, informasi atau data sebagai dasar

dalam penetapan pengembangan berbagai sektor khususnya pertanian.

14. Dalam penggunaan dana, rasio belanja pegawai terhadap total belanja adalah

72,41%, rasio belanja barang (untuk pegawai juga) terhadap total belanja

sebesar sebesar 10,36% sehingga 82,77% total anggara digunakan untuk

kepentingan pegawai. Rasio belanja hibah terhadap total belanja sebesar 0,95%

(ini yang sebagian lansung dirasakan masyarakat), rasio belanja modal

khususnya untuk jalan, irigasi dan jaringan (ini juga sebagian langsung

dirasakan oleh masyarakat) sebesar 6,63%. Hal yang menarik jika kita

perbandingkan antara belanja perjalanan dinas sebesar Rp4.664.854.000,00

dan biaya perjalanan pegawai sebesar Rp4.900.000,00 dengan besarnya PAD

sebesar Rp5.809.516.148,18 rasionya adalah sebesar 80,38%, artinya hampir

Laporan panitia khusus DPRD Pringsewu terhadap LKPJ Bupati Pringsewu 2010

Page 8: LAPORAN PANITIA KHUSUS

(Halaman 8)

semua PAD habis hanya untuk membiayai perjalanan dinas dan perjalanan

pegawai. Hal ini mencerminkan anggaran belum pro kepada Rakyat.

15. Penggunaan dana anggaran seharusnya dapat meningkatkan beberapa indikator

pelayanan Minimum (SPM) disetiap sektor (misalnya SPM bidang pendidikan,

SPM Pelayanan Publik), SPM bidang penataan ruang, perumahan, pemukiman

dan pekerjaan umum, dan bidang lainnya.

16. Beberapa MoU yang dilakukan antara Pengusaha / Investor /perbankan dengan

Pemerintah Kabupaten Pringsewu yang memberikan beban ternyata ada

beberapa kekurangan yang strategis.

Sementara dalam Undang-undang Tahun 2004 semua kerja sama yang memberi

beban kapada masyarakat harus dibahas dan mendapat persetujuan DPRD.

Kekurangan-kekurangan tersebut antara lain :

a. Tidak melibatkan DPRD dalam pembahasan. DPRD hanya mendapat hasil

akhir, tidak dilibatkan aktif dalam proses pembahasannya.

b. Banyak MoU yang tidak disosialisasikan secara rinci kepada masyarakat,

yang akan terbebani.

17. Banyaknya Pekon yang tidak dapat melakukan pemilihan Kepala Pekon pada

tahun 2010 karena terbentur peraturan, akibatnya terjadi penumpukan

Pemilihan dan Pelantikan Kepala Pekon tahun 2011 sampai 2012. Dari sisi ini

terlihat bahwa Pemerintah Kabupaten Pringsewu kurang antisipatif terhadap

hal tersebut, akibatnya muncul akibat-akibat yang kurang positif.

18. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 dan Keputusan Mendagri Nomor 29

tahun 2001 bahwa Pemerintah Daerah menyampaikan Laporan Triwulan

kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan selama ini belum terlaksana.

19. Penyerahan aset-aset daerah banyak yang kurang mendapat perhatian,

sehingga banyak aset daerah yang terlantar. Beberapa kali sudah diingatkan

kepada Pemerintah Kabupaten untuk menginventarisir aset Daerah yang

terlantar. Juga kasus sengketa lahan rawa kijing dan kasus pertanahan di daerah

gading rejo ( dengan kabupaten pesawaran) dan pagelaran.

20. Banyak kegiatan yang pengembalian Dana ke Kas daerahnya besar atau bahkan

lebih besar dari yang terpakai. Ini menunjukkan perencanaan yang tidak matang

atau hanya ingin mengambil administrasi Proyeknya saja ?.

21. Banyaknya piutang aset daerah yang masih belum optimal di upayakan

sehingga menyebabkan beberpa kegiatan pada dinas pendidikan seperti gaji

sertifikasi guru menjadi terhambat karena kurang aktifnya pemerintah daerah

dalam mengupayakan persoalan ini (Laporan arus kas) dana yang tidak

terserap, menunjukkan perencanaan yang tidak matang.

Laporan panitia khusus DPRD Pringsewu terhadap LKPJ Bupati Pringsewu 2010

Page 9: LAPORAN PANITIA KHUSUS

(Halaman 9)

22. Ketika ada pekerjaan yang dianggarkan di Tahun 2010, tetapi kegiatan tersebut

perencanaanya juga dilaksanakan pada tahun 2010 sehingga membingungkan

anatara kegiatan perencanaan dan kegiatan fisik dilakukan secara bersamaan

dan ini hampir dilakukan pada seluruh dinas/badan dan kantor

23. Terlalu seringnya pemerintah daerah melakukan rolling jabatan sehingga

membingungkan dan seluruh SKPD dalam melaksanakan kegiatan dan

menyebakan ketidak tenangan banyak pegawai akan kegiatan yang akan

dilaksanakan

24. Banyak kegiatan yang tidak terintegrasi sehingga menyebabkan lamban dalam

penanganan.

25. Ada kantor/dinas/badan yang tidak mengetahui secara jelas berapa anggran

pada kantor nya sehingga terlihat sangat jelas dalam hearing kemarin antara

LKPJ dan Peraturan Bupati serta Rencana kerja Anggaran SKPD. Ditambah

dengan adanaya kegiatan yang dilaksanakan melebihi pagu anggran yang diatur

dalam peraturan Bupati.

26. Banyak SPj Satuan Kerja yang terlambat sampai 6 bulan. Ini menunjukan tidak

profesionalnya Satuan Kerja. Kepala Daerah agar mengevaluasi Satker-satker

yang tidak taat terhadap aturan tersebut.

27. Penempatan Kepala –kepala Dinas yang kurang pas pada proporsinya demikian

juga dengan promosi pegawai yang tidak memperhatikan prestasi dan

kedisiplinan pegawai yang bersangkutan, sehingga sering menjadi pertanyaan

apa dasar promosi? Karena ada pegawai yang tidak berprestasi, tidak disiplin

dan tidak berkompeten tetapi jabatan cepat sekali naik, sebaliknya ada pegawai

yang berprestasi, displin, bahkan menjadi pegawai teladan tetapi justru

jabatannya tidak naik-naik. Ada apa?

28. Jalan-jalan, bangunan kantor, serta jaringan irigasi yang sudah dibangun belum

satu tahun banyak yang sudah rusak.

29. Kepala-kepala Dinas yang masih Plh / Plt diharapkan agar segera diterbitkan SK

definitif sehingga dalam melaksanakan tugasnya dapat lebih mantap atau

terfokus dengan bidangnya. Demikian juga dengan Sekolah – sekolah yang

Kepala Sekolahnya masih Plh/Plt untuk segera dilantik Kepala Sekolah

definitifnya, karena sangat berpengaruh kepada kinerja sekolah, apalagi ada dua

moment yang terlewati di sekolah tersebut yang membutuhkan kehadiran

Kepala Sekolah, yaitu momen penandatanganan Ijazah dan penerimaan murid

baru

30. Pemanfaatan Rumah Sakit Daerah masih kurang optimal baik dalam hal

pelayanan maupun fasilitas, misalnya masalah kebersihan Rumah Sakit Umum

Pringsewu yang masih memerlukan perhatian.

31. Pekerjaan bangunan calon kantor pemerintah daerah perlu ditingkatkan dan

dipercepat sehingga masa pakai akan dirasakan dan lebih efektif

Laporan panitia khusus DPRD Pringsewu terhadap LKPJ Bupati Pringsewu 2010

Page 10: LAPORAN PANITIA KHUSUS

(Halaman 10)

penggunaannya, sehingga mengurangi biaya sewa kantor yang selama ini

membebani APBD.

32. Pemilihan Kepala Pekon tidak perlu dibebani biaya yang memberatkan calon.

33. Dalam pelaksanaan tugas luar agar PJ Bupati dan Seketaris Daerah

melaksanakannya secara bergantian sehingga tidak terjadi kekosongan

Pimpinan yang bisa mengganggu jalannya aktivitas pemerintahan.

34. Bagi SKPD yang memiliki tenaga Honorer diluar SKPD Teknis agar jumlahnya

dirasionalisasi sesuai dengan peraturan Pj Bupati sehingga tidak akan

membebani APBD .

35. Perlunya evaluasi terhadap Perda-perda yang dalam pelaksanaannya hasilnya

kurang optimal.

36. Beberapa kegiatan PNPM Mandiri, RIS PNPM, P2KP, Bedah Rumah, KUBE, dan

Bantuan Hibah lain agar dapat disosilisasikan lebiah baik lagi sehingga persolan

yang timbul selama tahun 2010 tidak akan terjadi lagi. Dan untuk tahun

selanjutnya agar dapat diprioritaskan kembali bagi daerah yang belum pernah

melaksanakan

37. Ada dinas yang Koordinasi antar bagian sangat lemah,bahkan Kepala TU tidak

tahu Kegiatan-kegiatan yang ada di dinasnya, karena Kepala Bidangnya tidak

tidak berkoordinasi dengan Kepala Tata Usaha.

38. Sampai sekarang mei 2011 pembebasan tanah untuk jalur masuk calon

pemerintah daerah kabupaten pringsewu belum selesai ini juga menunjukan

Pemerintah Kabupaten Pringsewu dalam mengatasi masalah ini.

39. Hasil Kegiatan Jaring Asmara reses DPRD sangat sedikit yang sudah

direalisasikan dalam bentuk program oleh Eksekutif. Hal-hal seperti ini dapat

mengurangi kepercayaan masayarakat salah satu contoh keluhan masyarakat

banyumas dan Pardasuka atas rusaknya infrastruktur jalan yang sudah semakin

parah sejak tahun 2009, tetapi hingga kini belum mendapat penyelesaian yang

tuntas.

40. Beberapa kegiatan yang dilaksanakan, jauh dari pusat kota, kurang baik

pengerjaannya karena lemahnya pengawasan misalnya : pembangunan gedung

perpustakaan dan bangunan pendukung lainya yang dikerjakan asal-asalan dan

tidak memenuhi standar kelayakan bangunan.

41. Disatu sisi, realisasi penyelesaian pekerjaan hanya di Satuan Kerja terkait, bagus

untuk memperpendek rentang kendali. Tetapi ternyata akibatnya tidak ada

second opinion dan kontrol dari satuan kerja lainnya. Nampaknya diperlukan

tim lintas Satuan Kerja untuk menilai hasil pekerjaan Satuan Kerja ,sebelum

Bakeuda memberikan realisasi pembayaran.

Laporan panitia khusus DPRD Pringsewu terhadap LKPJ Bupati Pringsewu 2010

Page 11: LAPORAN PANITIA KHUSUS

(Halaman 11)

42. Pada Belanja Modal/ barang dan jasa/program kegiatan tidak dapat

dilaksanakan, ini menunjukkan perencanaan teknis yang dibuat Satuan Kerja

tidak bagus dan cendrung asal-asalan.

43. Tender untuk dipercepat, karena dengan menunda-nunda pekerjaan, maka

pekerjaan akan dilakukan pada musim penghujan. Jangan sampai pekerjaan

bersifat buru-buru atau tergesa-gesa.

44. Plang nama banyak tidak dibuat dan dipasang oleh rekanan. Karenanya kalau

perlu rekanan tinggal memasang atau yang membuat dan memasang pihak

ketiga.

Plang nama harus mencantumkan : nama proyek, nilai proyek, volume dan

lokasi, waktu pekerjaan,dan sumber dana. Plang nama tersebut ditenderkan dari

pembuatan hingga pemasangan.

45. Dalam rangka untuk meningkatkan pendapatan masyarakat, pemerintah harus

mempunyai ide-ide cemerlang/ brilian untuk menciptakan lapangan pekerjaan,

hal ini dapat dilakukan salah satunya dengan membina industri kecil, Usaha

Kecil Menengah (UKM) dan berusaha menarik investor agar mau masuk ke

Kabupaten Pringsewu.

46. Agar pembangunan Sumber Daya Manusia ditingkatkan untuk meningkatkan

mutu pendidikan dengan memberikan bekal kepada para guru Ilmu untuk

meningkatkan kecerdasan murid baik dari SD sampai tingkat SLTA.

47. Agar Pembangunan Gedung/ Sekolah mulai dari SD – SLTA dapat diselesaikan

dalam beberapa tahun kedepan agar tidak ada lagi keluhan masyarakat terhadap

sekolah yang rusak.

48. Pemerintah harus dapat semaksimal mungkin dapat melayani kesehatan

masyarakat dengan cara menyediakan fasilitas baik tempat pelayanan maupun

tenaga medis, mulai dari perawat, bidan dan dokter yang harus bisa melayani

semua lapisan masyarakat sampai daerah-daerah yang masih susah dijangkau

sekalipun.

Dalam pelayanan yang maksimal tidak ada lagi yang akan kita lihat adanya

adanya anak yang menderita gizi buruk, dll, jangan hanya bisa pamer bahwa

APBD kita kinclong seperti tidak ada kekurangan akan tetapi dilapangan masih

ada masyarakat yang kurang gizi.

49. Belum maksimalnya pengelolaan asset-asset tempat wisata sehingga belum

mampu memberikan PAD yang signifikan, oleh karena itu perlu untuk

ditingkatkan melalui usaha Dinas terkait.

50. Penyuluhan kepada petani perlu ditingkatkan, hal ini akan sangat berpengaruh

terhadap produktifitas pertanian dan secara signifikan akan meningkatkan

pendapatan petani apabila dapat dilaksanakan dengan baik.

Laporan panitia khusus DPRD Pringsewu terhadap LKPJ Bupati Pringsewu 2010

Page 12: LAPORAN PANITIA KHUSUS

(Halaman 12)

51. Sering terjadi gejolak di kecamatan, karena pengangkatan pejabat di Kecamatan

tersebut Camat tidak dimintakan Pendapat dan saran.

52. Kasi-kasi di kecamatan, banyak yang sudah terlalu lama menempati Jabatannya .

Perlu untuk di Evaluasi kembali, terutama kasi pendapatan di Kecamatan

53. Banyak sekali pagar jembatan di tepi jembatan, jurang dan jalan raya yang sudah

rusak, meskipun ini milik pemprov karena pemakainya rakyat Pringsewu agar

di programkan untuk perbaikan dan penambahan.

54. Banyak lampu jalan yang mati, sementara setiap tahun dianggarkan

pemeliharaan lampu jalan dan kita tetap membayar rekeningnya.

55. Lampu jalan yang hidup 24 jam nonstop sehingga hal ini bertentangan dengan

semangat penghematan energi yang sedang dicanangkan pemerintah.

Pembangunan Fisik

1. Kualitas jalan yang dibangun jauh dari harapan. Banyak ruas jalan yang dalam

hitungan bulan setelah dibangun sudah kembali seperti semula.

Dalam berbagai kesempatan sudah sering diingatkan untuk peningkatan kualitas

pekerjaan, akan tetapi ternyata justru banyak kwalitas pekerjaan yang menurun.

Tahun lalu juga sudah direkomendasikan kepada Pemkab untuk mem-black list

rekanan yang tidak taat dan menyalahi, tetapi faktanya masih berulang juga

pekerjaannya.

Banyak pekerjaan yang tidak selesai di satu tahun anggaran, akibatnya

menambah beban di tahun berikutnya. Belum lagi dengan kualitas yang buruk,

maka bangunan tersebut belum dipakai sudah rusak.

Misalnya : 1. Jalan menuju jalan kantor pemerintah daerah kabupaten

pringsewu

2. Pembangunan gedung perpustakaan pada dinas pendidikan.

2. Beberapa kegiatan juga dilakukan tanpa perencanaan matang, sehingga terjadi

pemborosan anggaran.

Misalnya pembangunan jaringan irigasi yang ada di kabupaten pringsewu

hampir semua proyek pekerjaanya melakukan adendum proyek ini menunjukan

lemahnya perencanaan yang dilakukan oleh satker terkait.

Usulan – usulan

- Lebih gencar mensosialisasikan kepada masyarakat serta informasi program

kegiatan terhadap Perda-perda yang ada dan sudah disahkan oleh Pemda

Pringsewu.

- Mem-black List rekanan nakal dan ini untuk dilaksanakan oleh pemerintah

kabupaten Pringsewu

Laporan panitia khusus DPRD Pringsewu terhadap LKPJ Bupati Pringsewu 2010

Page 13: LAPORAN PANITIA KHUSUS

(Halaman 13)

- Pada program ditahun anggaran 2012, harus berani menetapkan prioritas

kegiatan dengan tidak mengabaikan kegiatan yang lain. Misal kalau kita

menginginkan infrastuktur dan kesehatan di Pringsewu menjadi lebih baik,maka

dana untuk infrastuktur dan kesehatan dinaikkan.

- Peningkatan pelayanan masyarakat, dengan program-program yang terukur,

dan adanya standar pelayanan masyarakat

- Lebih dioptimalkan kembali kantor terpadu untuk melayani segala kebutuhan

masyarakat Pringsewu, sehingga masyarakat tidak repot untuk berpindah-

pindah kantor kalau ingin mencari dan membutuhkan sesuatu.

- Mulai berlakunya perpres No 54 tahun 2010 akan membantu pemerintah dalam

mesosilisasikan program kegiatan pengadaaan barang dan jasa, dan

menghindarai sistem premanisme dalam setiap tender kegiatan yang berujung

pada masyarakat sekitar yang dirugikan seperti yang terjadi pada dinas Bina

marga dan pertambangan serta cipta karya dan pengairan.

- Mulai difikirkan dan memulai dilakukan pelayanan pengaduan masyarakat

dengan standar-standarnya. Misal kalau masyarakat mengadukan tentang raskin

di pekonnya maka masyarakat tersebut tahu berapa lama dia akan mendapat

laporan dari hasil laporannya, siapa yang harus ditemui dan yang akan

memberikan laporan balik atas laporannya, dan sebagainya yang berkaitan

dengan review terhadap laporan tersebut.

- Hal-hal yang menyentuh langsung masyarakat agar mendapatkan porsi yang

serius dari Pemerintah Daerah,karena inilah yang menjadikan pemerintah itu

ada. Kalau hal yang mendasar ini pelayanannya buruk, maka kesimpulan

masyarakat pemerintah tidak perlu ada.

- Peningkatan kwalitas pembangunan setelah kwantitasnya ditambah sangat

signifikan.

- Ada sanksi yang jelas dan tegas dari Pemerintah Daerah bagi yang tidak bagus

pekerjaannya. Dan bukan retorika saja!

- Untuk tahun anggaran 2012 yang akan dibahas pada tahun 2011 ini, dalam

pembuatan KUA ( Kebijakan Umum Anggaran) juga dbuat standar kinerja yang

terukur yang disepakati bersama antara eksekutif dan legislatif.

- Dalam pembuatan Standar Harga Barang juga perlu dibuat yang realistis dan

mempertimbangkan harga real di pasar, karena dibuku SHB yang menjadi buku

baku pembuatan RAPBD Tahun Anggaran 2011, banyak harga barang yang jauh

diatas harga pasar, misal harga eceran kertas HVS 70 gram dipasaran seharga

paling mahal Rp. 24.000,- tetapi didalam buku SHB sampai Rp. 51.000,-

- Tetapi ada juga harga yang sudah tidak realistis karena BBM yang naik tinggi

tetapi tidak diikuti dengan kenaikan anggaran yang berkaitan langsung dengan

kenaikan BBM tersebut.

Laporan panitia khusus DPRD Pringsewu terhadap LKPJ Bupati Pringsewu 2010

Page 14: LAPORAN PANITIA KHUSUS

(Halaman 14)

- Mendorong dan mengapresiasi Pemerintah Daerah untuk lebih menata diri

sehingga dapat terwujud pemerintahan yang bersih, profesional dan berwibawa

dengan lompatan-lompatan program yang berani dan mensejahterakan

masyarakat.

- Untuk segera membuat Standar Pelayanan Kabupaten Pringsewu, agar

memudahkan untuk membuat evaluasi dan mengukur kinerja masing-masing

Satuan Kerja.

- Peningkatan dan Pemindahan pejabat di wilayah kecamatan sebaiknya Bupati

meminta saran dan pendapat camat setempat, supaya tidak menimbulkan

gejolak.

IV. KESIMPULAN & SARAN

A. KESIMPULAN

Dari hasil Pembahasan dan tinjauan dilapangan, maka Panitia Khusus dapat

menyimpulkan sebagai berikut :

1. Banyak pelaksanaan proyek yang dikerjakan tidak sesuai / menyimpang

dari bestek.

2. Pekerjaan Proyek Fisik, terutama rehab banyak yang dikerjakan asal jadi

sehingga kondisinya sangat memprihatinkan.

3. Kinerja Dinas/Instansi tehnis sangat tidak memuaskan.

B. SARAN

1. Agar Sdr. Bupati mengambil langkah-langkah strategis untuk mengatasi

persoalan-persoalan yang timbul sesuai dengan temuan Panitia Khusus.

2. Diharapkan Sdr. Bupati untuk menempatkan personil atau apatur yang

mempunyai kapasitas dan kredibilitas, bukan hanya berdasarkan

pertimbangan like or dislike, atau pertimbangan Nepotisme yang sama

sekali tidak rasional.

3. Agar Sdr. Bupati segera membuat daftar / black list terhadap perusahaan-

perusahaan yang tidak berhasil menyelesaikan pekerjaan serta diberi

sanksi tidak diberi pekerjaan pada masa yang akan datang.

4. Pengawasan untuk Daerah-daerah yang jauh dari pusat kota untuk

diintensifkan dan biaya pengawasan dapat ditambah untuk Daerah-

daerah yang jauh dan transportasinya sulit.

5. Agar memprioritaskan proyek-proyek yang langsung menyentuh pada

kepentingan masyarakat dan bukan hanya sekedar mengeluarkan

Anggaran untuk kepentingan sesaat.

Laporan panitia khusus DPRD Pringsewu terhadap LKPJ Bupati Pringsewu 2010

Page 15: LAPORAN PANITIA KHUSUS

(Halaman 15)

6. Pengajuan RAPBD baik murni maupun RAPBD Perubahan agar jangan

terlalu lambat dan molor, kita berharap untuk tahun ini pengesahan

APBD bisa dilakukan pada bulan November.

7. Untuk mengefektifkan pengawasan agar pengesahan DASK disesuaikan

dengan aturan yang ada satu bulan setelah pengesahan APBD.

8. Untuk RSUD Pringsewu agar secara khusus membuka poliklinik mata dan

telinga, dan para penilai serta pengawas pekerjaan harus mendapatkan

sertifikat sehat dari RSUD agar ketika menilai pekerjaan dapat melihat

dan mendengar dengan normal.

9. Kepada Bupati, untuk segera mengingatkan kepada pihak yang

berpiutang kepada Pemerintah Kabupaten agar segera menyelesaikan,

dan apabila tidak diindahkan segera menurunkan tim TGR.

10. Perlu Pembenahan secara menyeluruh pada seketariat DPRD mengingat

beban kerja dan program kerja sepertinya lambat dalam menyelesaikan

SPJ kegiatan sehingga menghambat kinerja dewan.

11. Disarankan untuk membuat Tim terpadu untuk menindaklanjuti saran

dan usulan DPRD Pringsewu ini, dan memberikan review laporan secara

berkala kepada tentang DPRD Pringsewu tentang pelaksanaan saran,

usulan, dan catatan ini.

V. PENUTUP

Demikianlah Laporan Panitia Khusus Kinerja LKPJ Tahun 2010 ini disampaikan

dengan harapan kiranya dapat menjadi pertimbangan Rapat Paripurna Yth. dalam

mengambil Keputusan.

Atas segala kekurangan dalam Penilaian Kinerja Pemerintah Tahun 2010 ini kami

mohon maaf, dan atas segala perhatian serta kerja samanya kami ucapkan terima

kasih.

Wabillahitaufiq wal hidayah

Wassalamu’alikum Wr. Wb.

Laporan panitia khusus DPRD Pringsewu terhadap LKPJ Bupati Pringsewu 2010