laporan khusus

37
BAB I Pendahuluan 1.1. Latar belakang Perkembangan industri rokok di Indonesia sangatlah pesat, hal ini bisa dilihat dari banyaknya pabrik rokok yang berdiri saat ini, mulai dari pabrik rokok kecil sampai pabrik rokok besar, semuanya bersaing untuk mendapatkan konsumen yang banyak. Banyak strategi yang digunakan oleh pabrik rokok tersebut, mulai dari pemilihan bahan baku yang berkualitas membuat campuran rokok yang baik, penambahan rasa dan aroma yang khas, penjagaan mutu rokok, pengemasan yang menarik, promosi yang gencar dll. Perokok aktif di Indonesia bervariasi orangnya mulai dari anak-anak, remaja orang dewasa hingga orang tua, dengan banyaknya pecandu rokok tersebut membuat iklim persaingan industri semakin sengit. Untuk menjaga kesetiaan pelanggan terhadap rokok yang diproduksi maka banyak pabrik rokok yang terus melakukan riset dan pengembangan pada produk yang dihasilkannya, salah satunya PT DJARUM Kudus ini mempunyai laboratorium pengujian yang bernaung dibawah Departemen RnD yang berperan dalam menjaga konsistensi kualitas material dan produk untuk melakukan penelitian terhadap produk yang dihasilkan mempunyai kualitas rasa yang sama dengan produk sebelumnya, pengujiaannya meliputi aspek fisik dan kimia dalam rokok,antara lain kadar air, kadar Cl, gula pereduksi, flavour, casing berat, tekanan, panjang, diameter dll. Pengembangan produk rokok selalu 1

Upload: zamzam-zukhrufi

Post on 25-Jul-2015

402 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: laporan khusus

BAB I

Pendahuluan

1.1. Latar belakang

Perkembangan industri rokok di Indonesia sangatlah pesat, hal

ini bisa dilihat dari banyaknya pabrik rokok yang berdiri saat ini, mulai

dari pabrik rokok kecil sampai pabrik rokok besar, semuanya bersaing

untuk mendapatkan konsumen yang banyak. Banyak strategi yang

digunakan oleh pabrik rokok tersebut, mulai dari pemilihan bahan

baku yang berkualitas membuat campuran rokok yang baik,

penambahan rasa dan aroma yang khas, penjagaan mutu rokok,

pengemasan yang menarik, promosi yang gencar dll. Perokok aktif di

Indonesia bervariasi orangnya mulai dari anak-anak, remaja orang

dewasa hingga orang tua, dengan banyaknya pecandu rokok tersebut

membuat iklim persaingan industri semakin sengit. Untuk menjaga

kesetiaan pelanggan terhadap rokok yang diproduksi maka banyak

pabrik rokok yang terus melakukan riset dan pengembangan pada

produk yang dihasilkannya, salah satunya PT DJARUM Kudus ini

mempunyai laboratorium pengujian yang bernaung dibawah

Departemen RnD yang berperan dalam menjaga konsistensi kualitas

material dan produk untuk melakukan penelitian terhadap produk

yang dihasilkan mempunyai kualitas rasa yang sama dengan produk

sebelumnya, pengujiaannya meliputi aspek fisik dan kimia dalam

rokok,antara lain kadar air, kadar Cl, gula pereduksi, flavour, casing

berat, tekanan, panjang, diameter dll. Pengembangan produk rokok

selalu diekivalenkan dengan mengikuti selera pasar entah pasar

dalam negeri maupun pasar luar negeri serta memenuhi regulasi

pemerintah maupun persyaratan ekspor untuk negara- negara

tertentu. terhadap penemuan – penemuan terbaru untuk menguasai

pangsa pasar rokok di indonesia.

Penentuan kadar tar dan nikotin dalam asap rokok kretek

sangatlah penting karena disamping sebagai regulasi dari pemerintah

1

Page 2: laporan khusus

juga sebagai informasi pada konsumen terhadap rokok yang akan

dihisap supaya disesuaikan dengan kemampuan tubuh perokok

dalam merecovery senyawa – senyawa yang dihasilkan dari rokok

yang masuk ke tubuh si perokok. Perokok aktif umumnya berpikir

terlebih dahulu sebelum memilih rokok, ada perokok aktif yang

gemar dengan rokok yang berkadar tar dan nikotin tinggi, ada juga

perokok aktif yang suka dengan rokok yang berkadar tar dan nikotin

rendah namun anggapan mereka bahwa kadar tar dan nikotin yang

terkandung dalam rokok yang akan dihisap olehnya merupakan

angka atau kadar tar nikotin per 1 bungkus. Misalnya di bungkus

rokok djarum black cappucino tertulis TAR 25 mg NIKOTIN 1,6 mg.

Padahal angka yang tertulis dari bungkus rokok tersebut adalah kadar

tar dan nikotin per batang rokok bukan kadar tar dan nikotin per

bungkus rokok. Hal inilah yang sering disalah artikan orang. Maka dari

itu pengetahuan tentang tar dan nikotin serta kandungan pada rokok

sangatlah penting

Rokok di Indonesia ini juga banyak jenisnya mulai dari rokok

tradisional yang pengerjaannya masih dengan tangan manusia (biasa

disebut SKT) sampai rokok yang diproduksi secara modern di pabrik

dengan menggunakan mesin (SKM). Rokok buatan mesin terbagi

menjadi 2 yaitu sigaret kretek mesin regular seperti rokok djarum

super, black, gudang garam, diplomat dll.yang satunya yaitu sigaret

kretek mild seperti rokok LA, Sampoerna A mild, U mild, X mild, STAR

mild, NEO mild dll. Tapi ada juga rokok putih, yaitu rokok yang

diproduksi tanpa campuran cengkeh seperti Marlboro, Lucky Strike

dll. Tapi semua jenis rokok yang beredar di pasaran tersebut

tergantung selera dari penikmat rokok masing – masing individu.

1.2 Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar tar

dan nikotin per batang rokok SKM.

1.3 Permasalahan

2

Page 3: laporan khusus

Permasalahan dari penelitian ini adalah berapa kadar tar dan

nikotin pada rokok SKM per batang rokok

BAB II

Dasar Teori

2.1. Sejarah rokok di Indonesia

Kretek, kata yang hanya bisa di temukan dalam kehidupan

masyarakat bangsa Indonesia. Kretek bukan hanya sebagai sebutan

bagi rokok Indonesia, tetapi juga merupakan keunikan produk yang

haya diproduksi di Indonesia yang merupakan hasil kebudayaan

bangsa Indonesia. Kretek merupakan produk rokok Indonesia yang

terdiri atas tembakau, cengkeh dan aroma.

Kretek lahir di kota Kudus, Jawa Tengah pada sekitar tahun 1880.

Seorang penduduk kota kudus bernama Haji Djamhari adalah orang

yang paling berjasa pada lahirnya rokok kretek ini. Semua berawal

dari penyakit yang diderita Haji Djamhari yaitu penyakit asma yang

telah lama menggerogoti kesehatannya. Setiap asmanya kambuh

beliau selalu merasa sangat kesakitan Saat ia menderita sesak, ia

menggunakan minyak cengkeh untuk mengobati penyakitnya. Hingga

suatu ketika ia mencoba meracik daun tembakau dan bunga cengkeh

untuk rokoknya. Dari percobaannya tersebut membuahkan hasil dan

rokok tersebut disebut kretek karena letupan api yang membakar

cengkeh menghasilkan bunyi “kretek-kretek”. Penemu rokok kretek

itu sendiri yaitu Haji Djamhari telah meninggal dunia di Kudus pada

tahun 1890.

3

Page 4: laporan khusus

Pada awalnya pedangang rokok kretek hanya terdapat di Kudus

dan daerah-daerah sekitarnya. Namun dalam waktu singkat rokok ini

diminati oleh daerah-daerah lain hingga menjangakau berbagai

daerah di pulau Jawa. Perusahaan rokok kretek pertama kali muncul

pada tahun 1905 yang didirikan oleh M. Nitisemito, perusahaan rokok

kretek itu dan dinamakan “Tjap Bal Tiga” yang secara resmi terdaftar

dalam kantor perdagangan Hindia Belanda. Permintaan pasar

terhadap produk rokok kretek ini sangat pesat, hal ini dibuktikan

dengan niat M. Nitisemito yang ingin membuat lantai kamarnya

dengan uang golden. Hal ini membuat pemerintahan (Saat itu jajahan

Belanda) tersinggung, tapi dengan diplomatis pemerintah

mengungkapkan bahwa beliau dapat melanjutkan niatannya asal

posisi uang golden tersebut dalam posisi berdiri. Di sini ada dua

pendapat yang belum bisa di pastikan. Pendapat pertama rencana itu

dilanjutkan dan pendapat kedua M. Nitisemito tahu bahwa itu hanya

penolakan halus pemerintah.

PT Djarum adalah saah satu perusahaanyang memproduksi

rokok kretek yang berdiri pada tahun 1951 (tepatnya 21 April 1951).

Pendiri Djarum adalah Oei Wie Gwan dengan 17 pekerja yang

mengawali bisnisnya dengan memasok rokok untuk dinas

pembekalan angkatan darat.

Sejarah Djarum berawal saat Oei Wie Gwan membeli usaha

kecil dalam bidang kretek bernama Djarum Gramophon pada tahun

1951 dan mengubah namanya menjadi Djarum. Oei mulai

memasarkan kretek dengan merek "Djarum" yang ternyata sukses di

pasaran. Setelah kebakaran hampir memusnahkan perusahaan pada

tahun 1963 (Oei meninggal tak lama kemudian), Djarum kembali

bangkit dan memodernisasikan peralatan di pabriknya. Pada tahun

1972 Djarum mulai mengeskpor produk rokoknya ke luar negeri. Tiga

tahun kemudian Djarum memasarkan Djarum Filter, merek

pertamanya yang diproduksi menggunakan mesin, diikuti merek

4

Page 5: laporan khusus

Djarum Super yang diperkenalkan pada tahun 1981. Saat ini Djarum

dipimpin Budi Hartono dan Bambang Hartono, yang dua-duanya

merupakan putra Oei. Pada tahun 1983 secara resmi Djarum menjadi

perseroan terbatas.

Pada tahun 1985 PT Djarum menjadi salah satu perusahaan

rokok terbesar di Indonesia, sehingga PT Djarum memperluas

jaringan pemasarannya di dalam negeri dan luar negeri. Untuk

menguasai pasar, PT Djarum menjaga kualitas produksinya dengan

sertifikat ISO 9001:2000 sebagai pengganti sertifikat ISO 9001:1994.

Adanya sertifikat ISO menunjukkan bahwa PT Djarum Kudus telah

memenuhi standart mutu internasional. Pada tahun 2003, PT Djarum

memperoleh predikat “Superbrand” dan termasuk dalam 10 besar

perusahaan terbaik versi majalah Global Far Estern Economic Review.

2.2. Produk PT DJARUM

Produk PT.Djarum dibedakan menjadi berbagai macam kelompok

berdasarkan jenis produksi baik dari Sigaret Kretek Tangan dan

Sigaret Kretek Mesin. Adapun jenisnya sebagai berikut:

1. Sigaret Kretek Mesin Domestic:

Produknya berupa Djarum Super, Filtra, L.A . Light, L.A. Menthol,

Crystal, Ultra, Senior, Brown, Super Print, Mustang.

2. Sigaret Kretek mesin Eksport:

Produnknya antara lain berupa Djarum Super, Djarum Super

King Size, Djarum Slash, Djarum Black, Djarum Bali Hai, Djarum

Special, Djarum Lights, Djarum Menthol, L.A. Light, L.A. Menthol,

Diplomat Djarum, Djarum Inspiro, DjarumVanilla,Djarum Cherry,

Djarum Deluxe.

3. Sigaret Putih Mesin Eksport:

Premium Internasional, Premium One Full Flavour, Premium One

Menthol, Premium One Lights, Born Free.

5

Page 6: laporan khusus

4. Sigaret Kretek Tangan Domestic:

DjarumCoklat, Djarum 76, Djarum Coklat Istimewa,

DjarumClassic, Langgeng, Djarum Safari, Djarum Kuning Tua,

Djarum Merdeka, Pusaka.

5. Cerutu:

Djarum Cigarillos, Gold Seal, Dos Hermanos Royal Collection,

Don Roberto Royal Collection, Dos Hermanos Premium

Collection, Don Roberto Premium Collection, Dos Hermanos

Churchill, Dos Hermanos Robusto, Dos Hermanor Toro, Dos

Hermanos Torito.

2.2.1 Rokok kretek

Tahap pengolahan rokok kretek meliputi tahap persiapan,

penggulungan dan pengepakan. Tahap persiapan dilakukan

terhadap tembakau, cengkeh dan saus. Tahap penggulungan

dapat dilakukan secara manual atau masinal. Tahap

pengepakan dapat dilakukan secara mesin atau manual.

Tembakau rajangan digiling kembali supaya halus, debu dan

kotoran (seresah) dipisahkan dari tembakau, kemudian

disimpan dalam peti agar tidak terpengaruh oleh kelembaban

nisbi ruangan. Cengkeh yang diperoleh dari dalam negeri

dikeringkan kembali, disortir dan disimpan dalam air untuk

mengurangi kadar minyak atsirinya. Cengkeh yang diperoleh

dari luar negeri dapat langsung dipakai. Persiapan dilakukan

dengan menyayat cengkeh terlebih dahulu secara memanjang

dan hasilnya dijemur atau dioven dan kemudian disimpan

dalam peti kayu atau karung. Saus untuk rokok kretek sebagian

besar masih diimpor dari luar negeri kecuali beberapa bumbu

seperti kayu manis. Saus yang didatangkan dari luar negeri ada

yang berkomponen tunggal atau campuran. Tembakau,

cengkeh dan saus yang telah dipersiapkan dicampur dengan

komposisi 100 bagian tembakau, 30-60 bagian cengkeh dan 1-2

6

Page 7: laporan khusus

bagian saus. Hasil campuran ini duji secara organoleptik untuk

menentukan berhasil atau gagalnya suatu campuran. Bila

terjadi kelainan rasa maka campuran ini diafkir. Campuran

yang memenuhi syarat siap untuk digulung. Secara manual

penggulungan dilakukan satu persatu dengan dosis tertentu,

kemudian hasil gulungan ini dirapihkan dengan gunting. Rokok

kretek yang digulung secara manual ini umumnya berbentuk

krucut terpancung. Penggulungan yang dilakukan secara

masinal mirip dengan cara manual tetapi dilakukan secara

otomatis. Semua bahan yang diperlukan disiapkan dalam mesin

dan mesin akan memproduksi rokok yang sudah tergulung.

Rokok kretek yang dihasilkan umumnya berbentuk selindris.

Tahap pengepakan dilakukan secara manual dan masinal.

Rokok kretek yang sudah dipak ini disimpan dalam gudang

penyimpanan dan siap untuk dipasarkan.

Rokok kretek adalah rokok dengan bahan penyusun

tembakau dan cengkeh. Rokok kretek dibedakan menjadi dua

yaitu rokok kretek filter dan rokok kretek non filter, namun

sebenarnya rokok kretek non filter ada juga yang tanpa saus

atau orang jawa bilang nglinting dewe (tingwe), bedanya rokok

kretek yang bukan tingwe dalam hal ini kretek tangan ataupun

kretek mesin diberi saus pada rokoknya supaya memberikan

rasa yang lebih. rokok kretek non filter diproduksi dengan

menggunakan tangan secara manual, mulai dari megrinding,

memasukkan tembakau dan cengkeh ke dalam kertas,

melinting hingga mengemas pun dilakukan dengan tangan-

tangan terlatih, suatu perusahaan rokok pasti mempunyai cara

ataupun sistem pembuatan rokok seperti itu, hal ini ditujukan

agar tidak terlalu bergantung pada mesin dan memberikan

lapangan pekerjaan pada masyarakat sekitar, secara hasil

memang rokok buatan mesin pasti lebih banyak namun secara

sosial, ekonomi dan lingkungan pasti rokok buatan tangan yang

7

Page 8: laporan khusus

lebih banyak pendukungnya. Rokok kretek terkenal lebih

“berat” hisapannya daripada rokok filter hal ini dikarenakan

komposisi dari rokok kretek non filter yang lebih dan karena

rokok ini tanpa memiliki filter/gabus peringan hisapan. Contoh

dari rokok kretek non filter yang terkenal adalah djarum 76,

sukun, sampoerna aga, 234 dji sam soe, bentol sejati, gudang

garam merah dll. Rokok filter adalah rokok yang terdiri dari

campuran tembakau, cengkeh, saus, dan filter (gabus). Rokok

filter lebih banyak peminatnya terutama kalangan muda-mudi

dan orang yang baru merasakan kecanduan rokok, semua

pengerjaan rokok kretek dilakukan oleh mesin produksi dalam

skala besar, mulai dari pencampuran tembakau dan cengkeh

serta sausnya sampai proses pengemasan dan pengepakan

hingga siap didistribusikan ke agen. Contoh rokok kretek filter

adalah Djarum Super, Bentoel Biru, Gudang Garam Surya,

Gudang Garam Internasional, Wismilak Diplomat, Dji Sam Soe

Magnum, Dji Sam Soe Filter.Rokok kretek filter juga ada yang

dikemas dalam bentuk light atau mild seperti Sampoerna Amild,

LA Lights, Djarum Super Mild, Up Mild, Geo Mild, Promild dll.

rokok filter mild atau light juga ada yang diberi aroma dan rasa

tambahan seperti menthol, teh, kopi dll seperti djarum LA

lights, black cappucino, black tea dll (Kretek: The Culture and

Heritage of Indonesia's Clove Cigarettes.2000)

2.2.2 Rokok putih

Rokok putih adalah rokok dengan komposisi tembakau dan saus

rokok, tanpa ada cengkeh, Begitupun dengan rasa dari rokok putih,

ketika dihisap tanpa ada bunyi kemretek. yang sering dijumpai yaitu

marlboro, lucky strike dll.

2.3. Bahan penyusun rokok

2.3.1. Tembakau

8

Page 9: laporan khusus

Tanaman tembakau (nicotiane tabacum L) termasuk genus

nicotiane, serta familia solanaceae. speses yang memiliki nilai

ekonomis adalah nicotiane tabocum L dan nikotiane rustica, dengan

rincian sebgai berikut

1. Nicotiana rustica L mengandung kadar nikotin yang tinggi (max

= 16 %) biasanya digunakan untuk membuat abstrak alkoloid

(sebagai bahan pembuat obat dan insektisida) jenis ini banyak

berkembang di rusia dan india

2. Nicotiana tabacum L mengandung kadar nikotin yang rendah

( min n=0,6% ) jenis ini umumnya digunakan sebagai bahan

baku pembuatan rokok

susunan taksonomi nicotianae tabacum L sebagai berikut

famili : solanaceae

subfamili : nicotianae

genus : nicotiana

subgenus : tabacum

sebagaimana diketahui tanaman tembakau merupakansalah satu

komoditi yang strategis dari jenis tanaman semusim, peran

tembakau bagi masyarakat cukup besar, hal ini karena aktivitas

produksi dan pemasarannya (ditjenbun.deptan.go.id)

jenis-jenis nikotin

1. nikotin getah

nikotin getah mulai dikenal sekitar tahun 1980 an

tersedia dengan dosis 2 mg sampai 4 mg dengan variasi

rasa tertentu

9

Page 10: laporan khusus

2. nikotin dengan bentuk belah ketupat

nikotin ini hampir sama tersebarnya dengan nikotin

getah, nikotin ini bisa dijadikan alternativ dalam membuat

formula untuk campuran rokok, biasanya dosis nya 3 (1, 2

dan 3 nikotin) .

Sebagaimana diketahui tanaman tembakau merupakan salah

satu komoditi yang strategis dari jenis tanaman semusim

Perkebunan. Peran tembakau bagi masyarakat cukup besar, hal ini

karena aktivitas produksi dan pemasarannya melibatkan sejumlah

penduduk untuk mendapatkan pekerjaan dan penghasilan.

Berbagai jenis tembakau dengan berbagai kegunaannya

diusahakan di Indonesia, baik oleh rakyat maupun oleh perusahaan,

secara garis besar berdasarkan iklim tembakau yang di produksi di

Indonesia dapat dibagi antara lain: a) Tembakau musim

kemarau/Voor-Oogst (VO), yaitu bahan untuk membuat rokok putih

dan rokok kretek; b) Tembakau musim penghujan/Na-Oogst (NO),

yaitu jenis tembakau yang dipakai untuk bahan dasar membuat

cerutu maupun cigarillo, disamping itu juga ada jenis tembakau hisap

dan kunyah.Tanaman tembakau (Nicotianae tabacum L) termasuk

genus Nicotinae, serta familia Solanaceae. Jenis tanaman tembakau

yang biasa digunakan sebagai bahan baku rokok adalah Nicotiana

tabaccum L, karena mengandung kadar nikotin (minimal 0,6 %).

Tembakau ada beberapa jenis di antaranya adalah tembakau lokal

dan tembakau luar negeri. Tembakau lokal yang sering digunakan

untuk produksi rokok antara lain tembakau Temanggung, Bojonegoro,

Madura, dan Mranggen. Sedangkan tembakau luar negeri seperti

tembakau Virginia, Burley dan Zimbabwe.

Tanaman tembakau memiliki ciri khas dengan daun yang besar

dan menjurai dari satu pusat batang. Tanaman itu dipotong saat

ketinggian tertentu, agar segala kekuatan tanaman itu diarahkan ke

perkembangan daunnya yang berharga. Biji tembakau sangat kecil,

satu sendok makan dapat berisi hingga 60.000 biji. Satu tanaman

10

Page 11: laporan khusus

tembakau dewasa dapat menghasilkan jutaan biji. Masa penuaian

tembakau berkisar antara 2-5 bulan setelah bibitnya ditanam,

tergantung kepada jenis tembakaunya. Daun tembakau saat dituai

berwarna hijau dan tidak mempunyai karakter, warna dan rasa

sebelum melewati proses curing atau pengeringan. Itulah mengapa

proses curing yang ada empat macam itu sangat penting dalam

penanaman tembakau :

Air-curing adalah proses pengeringan yang dilakukan dengan

menggantung daun tembakau di tempat terbuka, menghasilkan

daun yang rendah kadar gulanya.

Flue-curing , digunakan terutama untuk tembakau sigaret,

dengan menggunakan panas buatan yang disalurkan melalui

pipa besi atau flue, menghasilkan daun dengan kadar gula

tinggi.

Fire-curing , yang sama dengan flue-curing, tetapi dengan api

terbuka sebagai sumber panas buatannya yang menghasilkan

daun coklat tua dan aroma asap.

Sun-curing adalah proses pengeringan yang dilakukan di bawah

matahari, menghasilkan tembakau kunyah yang manis dan

dengan kadar gula yang tinggi. Setelah melewati proses curing,

kemudian tembakau yang sudah kering itu di grade dan

disimpan untuk diumurkan sesuai kebutuhan.

2.3.2. Kandungan kimia dalam tembakau

Daun tembakau mengandung karbohidrat, senyawa anorganik

(K, Cl, P, S) dan alkaloid (nikotin). Nikotin adalah suatu senyawa

organik, alkaloid yang ditemukan secara alami di berbagai macam

tumbuhan seperti tembakau dan tomat. Nikotin merupakan racun

syaraf yang potensial dan digunakan sebagai bahan baku berbagai

jenis insektisida. Pada konsentrasi rendah, zat ini dapat menimbulkan

kecanduan khususnya pada rokok. Nikotin memiliki kemampuan

karsinogen terbatas yang menjadi penghambat kemampuan tubuh

untuk melawan sel-sel kanker, akan tetapi nikotin tidak menyebabkan

11

Page 12: laporan khusus

perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker. Keberadaan

nikotin pada rokok menentukan kemantapan rokok tersebut sewaktu

dihisap. Nikotin merupakan senyawa dalam tembakau yang terkenal

yang mempunyai efek pada syaraf otak. Kadar nikotin yang tinggi

akan membuat rokok mempunyai rasa yang mantap namun dapat

menyebabkan kepala pusing bagi perokok. Sedangkan efek yang

ditimbulkan apabila kadar nikotin terlalu rendah adalah rasa rokok

menjadi hambar.

2.3.3. Cengkeh

Cengkeh merupakan tanaman asli Indonesia, Cengkeh dikenal

dengan nama latin Syzygium aromaticum atau Eugenia aromaticum.

Tanaman asli Indonesia ini tergolong ke dalam keluarga tanaman

Myrtaceae pada ordo Myrtales. Sampai saat ini, sebagian besar

kebutuhan cengkeh dunia (80%) masih dipasok oleh Indonesia,

disusul oleh Madagaskar dan Tanzania. Cengkeh digunakan sebagai

bahan campuran rokok kretek, dan juga penyedap masakan. Aroma

cengkeh yang khas dihasilkan oleh senyawa eugenol, yang

merupakan senyawa utama (72-90%) penyusun minyak atsiri

cengkeh. Eugenol memiliki sifat antiseptik dan anestetik (bius) yang

pada awalnya merupakan komoditas ekspor , berubah posisi menjadi

komoditas yang harus diimpor karena pesatnya perkembangan

indutri rokok kretek. industri rokok kretek sendiri, berkembang sejak

akhir abad ke-19. Tingginya kebutuhan devisa untuk memenuhi

kebutuhan mengakibatkan ditetapkannya program swasembada

cengkeh pada tahun 1970, antara lain melalui perluasan areal. Hasil

dari pelaksanaan program swasembada cengkeh adalah terjadinya

perkembangan luas areal yang sangat mencolok dari 82.387 ha tahun

1970 menjadi 724.986 ha tahun 1990. Swasembada dinyatakan

tercapai pada tahun 1991, bahkan terlampaui, tetapi bersamaan

dengan itu terjadi penurunan harga. Untuk membantu petani

mengatasi hal tersebut pemerintah campur tangan dengan: (1)

mengatur tataniaga melalui pembentukan Badan Penyangga dan

12

Page 13: laporan khusus

Pemasaran Cengkeh (BPPC), (2) mendiversifikasi hasil dan (3)

mengkonversi sebagian areal. Namun demikian upaya-upaya ini tidak

berhasil yang diindikasikan harga tetap tidak membaik, sehingga

petani menelantarkan pertanamannya.Karena diterlantarkan petani,

areal cengkeh berkurang drastis. Pada tahun 2000 luas areal cengkeh

tinggal 428.000 ha dan tahun 2003 tinggal 228.000 ha. Perkiraan

untuk 2005 areal tanaman menghasilkan (TM) tinggal 213.182 ha.

Produksi juga turun sejak tahun 2000, sehingga diperkirakan tanpa

upaya penyelamatan, tahun 2009 produksi cengkeh Indonesia hanya

akan mampu menyediakan sekitar 50 % dari kebutuhan pabrik rokok

kretek yang rata-rata empat tahun terakhir mencapai 92.133

ton.Untuk mengantisipasi hal tersebut perlu dilakukan program

intensifikasi, rehabilitasi dan peremajaan tanaman cengkeh secara

terukur . Total areal TM diupayakan terjaga 220.000 - 230.000 ha di

10 propinsi sentra produksi cengkeh PRK (pabrik rokok kretek),

dengan maksimum total areal 250.000 ha, termasuk di luar propinsi

PRK. Semuanya itu diarahkan untuk keseimbangan pasokan dan

permintaan, guna memenuhi kebutuhan 92 - 133 ton untuk rokok

retek (GAPPRI, 2005), serta harga yang tetap menguntungkan petani.

Untuk itu lima tahun ke depan seyogyanya dapat dilaksanakan

program intensifikasi dan rehabilitasi seluas 70.000 ha serta

replanting (peremajaan) seluas 35.000 ha. Pelaksanaannya dibatasi di

10 propinsi PRK dengan kualifikasi daerah sangat sesuai (C1). Adanya

kemungkinan peningkatan kebutuhan sesuai prediksi GAPPRI sebesar

5 %/tahun diharapkan dapat terpenuhi oleh kelebihan areal dari

230.000 ha yang ada diluar ke-10 propinsi PRK. Kelebihan tersebut

termasuk untuk kemungkinan ekspor dan diversifikasi hasil untuk

keperluan industri makanan, farmasi dan pestisida nabati.Total biaya

yang diperlukan untuk itu adalah Rp. 1,037 trilyun yang terdiri dari

investasi masyarakat Rp. 767.532 milyar , investasi swasta Rp.

184,020 milyar , dan investasi pemerintah untuk fasilitasi pengadaan

infra struktur serta dukungan penelitian pengadaan benih unggul dan

13

Page 14: laporan khusus

sebagainya sebesar Rp 85,5 milyar .Pada dasarnya agribisnis cengkeh

sangat menguntung kan. Apalagi dengan adanya peluang

pengembangan industri hilir untuk keperluan makanan, farmasi dan

pestisida nabati, termasuk ekspor . Cengkeh merupakan salah satu

bahan baku utama dalam pembuatan rokok terutama rokok yang

diproduksi di dalam negeri. Cengkeh menciptakan suatu aroma dan

rasa yang unik, dimana komposisinya dalam rokok perlu diatur

supaya tercipta citarasa rokok yang benar-benar nikmat. Cengkeh

(Syzgium aromaicum), berasal dari familia Myrtacea termasuk jenis

tumbuhan perdu yang memiliki batang pohon besar dan berkayu

keras, cengkeh mampu hidup puluhan bahkan sampai ratusan tahun,

tingginya dapat mencapai 20-30 meter dan cabang-cabangnya cukup

lebat. Cabang-cabang dari tumbuhan cengkeh tersebut pada

umumnya panjang dan dipenuhi oleh ranting-ranting kecil yang

mudah patah, mahkota yang disebut tajuk pohon cengkeh berbentuk

kerucut. Daun cengkeh berwarna hijau berbentuk bulat telur

memanjang dengan bagian ujungnya dan pangkalnya menyudut,

rata-rata mempunyai ukuran lebar berkisar 2-3 cm dan panjang daun

tanpa tangkai berkisar 7,5-12,5 cm. Bunga dan buah cengkeh akan

muncul pada ujung ranting daun dengan tangkai pendek serta

bertandan. Pada saat masih muda bunga cengkeh berwarna keungu-

unguan, kemudian berubah menjadi kuning kehijau hijauan dan

berubah lagi menjadi merah muda apabila sudah tua. Sedangkan

bunga cengkeh kering akan berwarna coklat kehitaman dan

mempunyai rasa pedas sebab mengandung minyak atsiri. Cengkeh

merupakan salah satu bahan baku utama dalam pembuatan rokok

terutama rokok yang diproduksi di dalam negeri. Cengkeh

menciptakan suatu aroma dan rasa yang unik, dimana komposisinya

dalam rokok perlu diatur supaya tercipta citarasa rokok yang benar-

benar nikmat. Cengkeh (Syzgium aromaicum), berasal dari familia

Myrtacea termasuk jenis tumbuhan perdu yang memiliki batang

pohon besar dan berkayu keras, cengkeh mampu hidup puluhan

14

Page 15: laporan khusus

bahkan sampai ratusan tahun, tingginya dapat mencapai 20-30 meter

dan cabang-cabangnya cukup lebat. Cabang-cabang dari tumbuhan

cengkeh tersebut pada umumnya panjang dan dipenuhi oleh ranting-

ranting kecil yang mudah patah, mahkota yang disebut tajuk pohon

cengkeh berbentuk kerucut. Daun cengkeh berwarna hijau berbentuk

bulat telur memanjang dengan bagian ujungnya dan pangkalnya

menyudut, rata-rata mempunyai ukuran lebar berkisar 2-3 cm dan

panjang daun tanpa tangkai berkisar 7,5-12,5 cm. Bunga dan buah

cengkeh akan muncul pada ujung ranting daun dengan tangkai

pendek serta bertandan. Pada saat masih muda bunga cengkeh

berwarna keungu-unguan, kemudian berubah menjadi kuning kehijau

hijauan dan berubah lagi menjadi merah muda apabila sudah tua.

Sedangkan bunga cengkeh kering akan berwarna coklat kehitaman

dan mempunyai rasa pedas sebab mengandung minyak atsiri.

2.3.4.Kandungan Kimia Tanaman Cengkeh

Daun cengkeh, sebagaimana buah dan bunganya memiliki

kandungan minyak atsiri. Minyak daun cengkeh diperoleh dari hasil

destilasi uap daun pohon cengkeh (Eugenia Caryuphyllata Thunberg)

yang telah gugur. Dalam kehidupan sehari hari minyak daun cengkeh

banyak digunakan sebagai penyedap makanan, kosmetik,

parfum,obat-obatan dan pestisida nabati. Eugenol dan kariofilena

merupakan senyawa utama penyusun utama minyak daun cengkeh.

Eugenol dengan kadar sekitar 80% merupakan bahan dasar yang

dapat digunakan untuk mensitesis vanilin sebagai flavour makanan,

isoeugenol dan benzil isoeugenol sebagai bahan parfum

(Sastrohamidjojo, 1981); metil eugenol dan 1,2- dimetoksi-4-

propilbenzena sebagai feromon lalat buah jantan Dacus dorsalis

Hendel (Anwar, 1994 dan Demilo, et al., 1994); -metildopa, sebagai

obat parkinson (Anwar, 1994). Kariofilena merupakan komponen

kedua terbanyak dalam minyak daun cengkeh dengan kadar sekitar

10%, mempunyai banyak kegunaan baik secara langsung maupun

senyawa turunannya. Kariofilena asetat digunakan sebagai bahan

15

Page 16: laporan khusus

kosmetik dan parfum (Opdyke, 1974); kariofilena alkohol digunakan

sebagai bahan untuk membuat parfum berbau kayu (Mussinan et al.,

1980); kariofilena alkohol digunakan untuk menarik atau memikat

Collops vittatus jantan, kumbang ladang kapas di Arizona (Flint et al.,

1981); tetrahidrokariofilenon merupakan penyusun bahan kosmetik

(Brunke dan Rojahn, 1989); kerangka kariofilena diduga dapat

digunakan sebagai bahan awal untuk membuat beberapa

seskueterpena trisiklik yang merupakan bahan anti biotik Punctatin A,

D, E, dan F (Abraham et al., 1990); kariofilena minyak cengkeh

merupakan anti karsinogenik yang penting (Zheng et al., 1992);

campuran kariofilena dengan indol efektif untuk membunuh

Steptococcus mutans, bakteri penyebab karies gigi (Muroi dan Kubo,

1993); kariofilena sangat baik untuk membunuh Propionibacterium

acnes, bakteri gram-positive yang sangat efektif (Muroi et al., 1993

dan Kubo et al. 1994); campuran epoksida kariofilena dengan

epoksida humelena merupakan insektisida biologi (Tahid dan

Connolly, 1994); serta metoksi klovanol (turunan kariofilena)

merupakan penghambat tumbuhnya tanaman patogen Botrytis

cinerea (Collado, et al., 1997). kariofilena dengan indol efektif untuk

membunuh Steptococcus mutans, bakteri penyebab karies gigi (Muroi

dan Kubo, 1993); kariofilena sangat baik untuk membunuh

Propionibacterium acnes, bakteri gram-positive yang sangat efektif

(Muroi et al., 1993 dan Kubo et al. 1994); campuran epoksida

kariofilena dengan epoksida humelena merupakan insektisida biologi

(Tahid dan Connolly, 1994); serta metoksi klovanol (turunan

kariofilena) merupakan penghambat tumbuhnya tanaman patogen

Botrytis cinerea (Collado, et al., 1997). Bagian lain dari tanaman

cengkeh yang mengandung minyak atsiri adalah bunga cengkeh.

Bunga cengkeh, selain mengendung minyak atsiri yang terdiri dari

eugenol (70%) , eugenol asetat, , isoeugenol, caryophylene, dan juga

mengandung senyawa-senyawa lain seperti: asam oleanolat, asam

galotanat, fenilin, resin dan gum. Minyak cengkeh dapat diperoleh

16

Page 17: laporan khusus

dengan proses destilasi. Eugenol (C10H12O2), merupakan turunan

guaiakol yang mendapat tambahan rantai alil dikenal dengan nama

IUPAC 2-metoksi-4-(2-propenil) fenol. Warnanya bening hingga kuning

pucat, kental seperti minyak. Sumber alaminya dari minyak cengkeh.

Terdapat pula pada pala, kulit manis, dan salam. Eugenol sedikit larut

dalam air namun mudah larut dalam pelarut organik. Aromanya

menyegarkan dan pedas seperti bunga cengkeh kering, sehingga

sering menjadi komponen untuk menyegarkan mulut. Kandungan

eugenol selain mempunyai efek sebagai antiseptik dan anestesik juga

berkhasiat mencegah ejakulasi dini.

2.3.5.Saos

Saos merupakan pemberi rasa dan aroma pada rokok, setiap rokok

selalu diberi saos agar mempunyai ciri khas tersendiri pada rokok

tersebut, saos sendiri dibedakan dua jenis yaitu chasing dan flavor,

chasing artinya aroma dan flavor artinya rasa. Aroma dan rasa terdiri

dari senyawa-senyawa kimia komplek yang mempunyai ciri khas

tersendiri. Saus merupakan komponen yang paling penting dalam

rokok. Saus dalam rokok merupakan bahan tambahan yang

digolongkan menjadi casing dan flavor. Casing berfungsi dalam

memberikan tambahan rasa pada rokok yang biasanya terbuat dari

ekstrak rempah-rempah dan bahan penunjang lainya yang dilarutkan

dalam air (water base). Contoh dari casing antara lain gula, kayu

manis, valerian, dan lain-lain. Sedangkan flavor berupa essens yang

berfungsi untuk memberi aroma pada rokok, umumnya menggunakan

senyawa ester, aldehid, keton dan lain sebagainya (solvent base).

Ada berbagai macam flavor antara lain dari aroma buah-buahan

seperti leci, nanas, strawberry, banana, dan lain-lain.

2.4. Kertas

Bahan baku lain yang tidak kalah penting pada proses

pembuatan rokok adalah kertas. Kertas yang digunakan pada proses

pembuatan rokok dibagi menjadi empat macam yaitu :

Cigarette paper

17

Page 18: laporan khusus

Cigarette paper adalah kertas pembungkus rokok yang digunakan

untuk membungkus campuran tembakau, cengkeh dan saus.

Cigarette paper ada dua macam yaitu verge (serat melintang) dan

repse (serat lurus)

Tipping paper

Tipping paper merupakan kertas pembungkus terluar dari filter rod.

Tipping paper dibedakan menjadi 2 macam yaitu tipping paper porous

dan tipping paper nonporous. Bagian filter rokok umumnya

mempunyai rasa manis jika dirasakan, hal ini disebabkan oleh adanya

penambahan pemanis pada tipping paper.

Plug wrap

Plug wrap adalah kertas pembungkus filter sebelum dibungkus

dengan tipping paper.

Inner

Inner merupakan pembungkus pada batangan rokok. Sebelum

dibungkus dengan cigarette paper, rokok terlebih dahulu

dibungkus dengan inner paper. Fungsinya untuk mencegah

timbulnya bercak atau noda pada cigarette paper sehingga

penampilan (appearance) rokok tetap bersih.

2.5. Filter

Filter hanya digunakan pada SKM dan SPM. Filter berfungsi

untuk menangkap sebagian partikel yang ada pada asap rokok

sehingga mengurangi kadar tar dan nikotin pada rokok yang dihisap.

Filter itu sendiri terbagi dalam tiga bagian antara lain tow (rangkaian

selulosa asetat sebagai badan filter), plasticizer (zat pelunak untuk

mengikat kertas), dan plug wrap ( kertas pembungkus fiber filter).

2.6. Asap rokok

Asap rokok yang diisap si perokok disebut “asap utama”

(mainstream smoke) dan asap yang keluar dari ujung rokok yang

18

Page 19: laporan khusus

terbakar dan akan diisap oleh orang disekitar perokok disebut “asap

sampingan” (sidestream smoke). Asap rokok utama (mainstream

smoke) terdiri dari 4000 jenis bahan kimia, dimana fasenya dibagi

menjadi fase partikulant dan fase gas. Fase partikulat terdiri dari

nikotine, nitrisamine, N- nitrosonor nicotine, Polisiklik hidrokarbon,

logam berat dan Karsinogenik amine, sedangkan fase gas mencakup

karbon monoksida, karbondioksida, benzene, amonia, formaldehid,

hidrosianida, dan lain – lain. Asap rokok sampingan (side stream)

dapat dijumpai bahan kimia bersifat karsinogenik berupa N-

nitrosodimetilamine dan N-nitrosodietilamine serta beberapa jenis

logam berat (Aditama, 1996).

2.7. Material di dalam rokok

Nikotin

Nikotin merupakan sejenis unsur kimia beracun, mirip dengan

alkaline. Salah satu jenis obat perangsang yang dapat merusak

jantung dan sirkulasi darah. Nikotin membuat pemakainya

kecanduan. Bahayanya bisa dijelaskan oleh fakta bahwa 4 cc nikotin

terbukti cukup membunuh seekor kelinci besar (Basyir, 2006). Nikotin

ialah sejenis sebatian organik yang dijumpai secara semulajadi di

dalam pokok tembakau (daun tembakau mempunyai kandungan

nikotina paling tinggi). Sebanyak 5% daripada berat tembakau ialah

nikotin. Nikotin merupakan racun saraf manjur ( potent nerve poison )

dan digunakan di dalam racun serangga. Pada kepekatan rendah,

bahan ini bertindak sebagai peransang dan adalah salah satu sebab

utama mengapa merokok digemari dan dijadikan tabiat. Selain

tembakau. nikotina juga ditemui di dalam tumbuhan famili

Solanaceae termasuk tomato, terung ungu ( eggplant ), ubi kentang,

dan lada hijau. Nikotin(C10H14N2) merupakan senyawa organic

alkaloid, yang umumnya terdiri dari Karbon, Hydrogen, Nitrogen dan

terkadang juga Oksigen. Senyawa kimia alkaloid ini memiliki efek

kuat dan bersifat stimulant terhadap tubuh manusia. Contoh lain dari

19

Page 20: laporan khusus

senyawa alkaloid ini misalnya, kafein. Bagi pencinta kopi, tentu bisa

merasakan effek stimulant dari kafein ini ketika meminum secangkir

kopi di pagi hari (Anonimous, 2009). Konsentrasi Nikotin biasanya

sekitar 5% dari per 100 gram berat tembakau. Sebatang rokok

biasanya mengandung 8-20 mg nikotin, walaupun tentu saja, sangat

bergantung pada merk rokok tersebut. Jika anda perokok, ketahuilah,

tubuh menyerap 1mg nikotin untuk satu batang rokok yang dihisap.

Kadar nikotin 4-6 mg yang diisap oleh orang dewasa setiap hari sudah

bisa membuat seseorang ketagihan (www.dokternasirwe.id). Secara

farmakologi, nikotin adalah racun yang mematikan. Dosis lethal

(mematikan) nikotin pada manusia sekitar 60 mg. Satu batang rokok

putih saja sudah mengandung nikotin antara 15 - 20 mg. Jadi bila

tiga atau empat batang rokok dimasukkan ke dalam segelas air

minum, kemudian diminum dengan rokoknya sekaligus maka bisa

mati karena dosis nikotinnya sudah mematikan. Tetapi bila nikotinnya

dihisap melalui asap rokok, maka kadar nikotin yang diserap tubuh

dalam tiap batang rokok akan jauh lebih rendah dibanding bila rokok

ini diminum. Meskipun demikian, jenis racun di dalam asap rokok

tetap lebih banyak. Berdasarkan hasil analisa para ahli, di dalam

kepulan asap rokok terkandung lebih dari 4.000 macam racun kimia

yang berbahaya, dan 43 di antaranya bersifat arsinogenik (pencetus

kanker) seperti sianida, tar (partikel karbon) dan nikotin. Semakin

banyak nikotin yang dikonsumsi, semakin tinggi juga risiko untuk

terkena penyakit-penyakit berisiko tinggi akibat rokok. Hal ini

dikarenakan nikotin dapat terakumulasi di dalam hati, ginjal, lemak

dan paru-paru. Komponen ini terdapat di dalam asap rokok dan juga

di dalam tembakau yang tidak dibakar. Mengukur kuantum dalam

asap rokok dengan menggunakan smoking machine, sedangkan di

dalam tembakau tanpa menggunakan smoking mechine. Nikotin

bersifat toksis terhadap jaringan syaraf, juga menyebabkan tekanan

darah sistolik dan diastolik mengalami peningkatan. Denyut jantung

bertambah, kontraksi otot jantung seperti dipaksa, pemakaian

20

Page 21: laporan khusus

oksigen bertambah, aliran darah pada pembuluh koroner bertambah,

dan vasokonstriksi pembuluh darah perifer. Nikotin meningkatkan

kolesterol LDL, dan meningkatkan agregasi sel pembekuan

darah.Nikotin memegang peranan penting dalam ketagihan merokok

(Sitepoe, 2000).

Tar

Tar merupakan bahan rokok yang mengandung bahan kimia

beracun yang merusak sel paru – paru dan menyebabkan kanker

(Basyir, 2006). Apabila satu –satunya sumber nikotin adalah

tembakau maka sumber tar adalah tembakau, cengkeh, pembalut

rokok, dan bahan organik lainnya yang terbakar. Tar hanya dijumpai

pada rokok yang dibakar. Eugenol atau minyak cengkeh juga di

klasifikasikan sebagai tar (Sitepoe, 2000).

Gas karbonmonoksida (CO)

Merupakan gas beracun yang dapat mengurangi kemampuan

darah membawa oksigen. Yaitu gas yang terbentuk ketika

pembakaran tembakau dan kertas. pembungkus rokok dalam waktu

lama. Unsur ini memiliki kemampuan cepat sekali bersenyawa

dengan hemoglobine. Akibatnya, suplai oksigen ke seluruh organ

tubuh terhambat (Sitepoe, 2000). Karbon Monoksida (CO) yang

dihasilkan oleh asap rokok dan dapat menyebabkan pembuluh darah

kramp, sehingga tekanan darah naik, dinding pembuluh darah dapat

robek (Suparto, 2000).

Timah hitam (Pb)

Timah hitam merupakan partikel asap rokok. Setiap satu batang

rokok yang diisap diperhitungkan mengandung 0,5 mikrogram timah

hitam. Bila seorang menghisap 1 bungkus rokok per hari berarti

21

Page 22: laporan khusus

menghasilkan 10 mikrogram, sedangkan batas bahaya kadar Pb

dalam tubuh adalah 20 mikrogram/hari (Sitepoe, 2000).

Eugenol

Eugenol hanya dijumpai di dalam rokok kretek dan tidak

dijumpai di dalam rokok putih. Eugenol dapat ditemukan di dalam

cengkeh atau di dalam minyak cengkeh yang dapat memberikan

bintik minyak pada rokok kretek sehingga memberikan pandangan

yang kurang menyenangkan. Tetapi, dengan teknologi twinwrap

rokok kretek sudah dapat terlihat mulus. Eugenol dapat dijumpai baik

di dalam rokok yang sedang diisap, di dalam asap rokok yang diisap,

maupun di dalam rokok yang tidak dihisap/tidak dirokok. Eugenol

serupa halnya dengan nikotin, yakni juga dapat dijumpai di dalam

rokok yang dihisap (asap rokok) dan juga di dalam rokok yang tidak

dihisap (tembakau) (Sitepoe, 2000).

Nitrogen oksida

Nitrogen Oksida adalah unsur kimia yang dapat menganggu

saluran pernafasan bahkan merangsang kerusakan dan perubahan

kulit tubuh. Bahan yang paling berbahaya dari beberapa bahan kimia

diatas yakni tar, nikotin, dan CO bersama – sama mempengaruhi

kerja jantung, CO mengurangi kadar O2 dalam darah, sedangkan

nikotin menstimulasi aksi jantung sehingga butuh O2 lebih banyak.

22

Page 23: laporan khusus

BAB III

METODOLOGI

3.1. Alat dan bahan

3.1.1. Alat

Peralatan yang digunakan untuk menentukan kadar nikotin

adalah smoking machine RM 200, temperature control and

humadifier, chamber, chambride holder, gunting, vial, enlemeyer,

shaker, GC instrumen dan PC instrumen.

3.1.2. Bahan

Bahan – bahan yang digunakan dalam penentuan kadar nikotin

adalah rokok monitor,standart nikotin, rokok djarum black bliss, rokok

marlboro, chambride filter, 2-propanol, etanol, anetol.

3.2. Prosedur kerja

Langkah – langkah dalam penentuan kadar nikotin adalah

chambride filter, sampel rokok dan rokok monitor yang diperoleh dari

23

Page 24: laporan khusus

administrator, dicek kesesuaiannya sebelum disimpan dalam

chamber minimal selama 2 X 24 jam maksimal 10 X 24 jam dengan

suhu 22 ± 2 untuk sampel rokok dan rokok monitor. Cambridge filter

tersebut lalu dimasukkan dalam chambride holder, smoking machine

dihidupkan, dilakukan pengecekan puff volume, kalibrasi CO (kadar

1%, 3%, dan 5%) dan air flow smoking machine. Rokok monitor di

masukan dalam smoking machine, ditunggu sampai rokok monitor

habis terbakar chambride holder diambil. Hasil TPM, CO, dan puff

number harus disesuaikan dengan nilai standar yang telah ditetapkan

untuk rokok monitoring. Jika, nilai TPM, PN, dan CO telah sesuai, rokok

sampel yang dianalisa, rokok sampel habis terbakar chambrige holder

diambil ditandai dengan label, diambil kertas chambrige dan print out

hasil analisa nya kertas hasil analisa diamati dan kertas chambride

yang telah berisi asap rokok dimasukkan dalam enlemeyer,

ditambahkan larutan 2- propanol yang berisi standar internal anethole

dan ethanol, kemudian dishaker dengan kecepatan 180 rpm selama

30 menit. Residu dituangkan kedalam vial dan dianalisa dengan GC.

Dari analisa GC diperoleh kadar nikotin, eugenol, eugenol acetate,

dan air (dalam kondensate asap rokok).

24

Page 25: laporan khusus

BAB IV

HASIL DATA dan PEMBAHASAN

4.1. Hasil data

Terlampir

4.2. Perhitungan

Penentuan kadar nikotin, eugenol, eugenol asetat dan air dapat

dihitung dengan rumus berikut

Area ratio sampel = area sampel

areainternal standart sampel

Kalibrasi y = mx + b

Konsentrasi = area ratio sampel+intercep

slope x konsentrasi

internal

25

Page 26: laporan khusus

Setelah mendapatkan konsentrasi nikotin maka kadar nikotin per

batang dapat dihitung dengan dengan rumus

Kadar nikotin = amount nikotin x solvent

jumlahbatang

Kadar eugenol = amount eugenol x solvent

jumlahbatang

Kadar eugenol asetat = amount eugenol asetat x solvent

jumlahbatang

Kadar air =(berat sampel−berat blangko ) x solvent

jumla hbatang

Black bliss kode 11070176

Nikotin

Area ratio sampel = area sampel

areainternal standart =

138,71803424,03876

=

0,32713526

Konsentrasi = 0,32713526−0,00187465

0,923564 x 0,5 = 0,176089913

Setelah didapat kadar nikotin, eugenol, eugenol acetate, dan air,

kadar TAR dapat dihitung dengan rumus berikut

black bliss

Untuk rokok dalam negeri (SNI)

TAR = TPM – air – nikotin – eugenol – eugenol asetat

= 35 – 0 C - 0,555 = 33,9559

BLACK BLISS

26

Page 27: laporan khusus

Untuk rokok luar negri (umum)

TAR = TPM – air – nikotin = 35 – 0 - 0,4891 =

34,5109

marlboro mild

TAR (DALAM NEGERI) = TPM – air – nikotin – eugenol – eugenol

asetat

= 17 – 0 - 0,5018 - 0,5872 - 0,08052

= 15,83048

marlboro mild

TAR (LUAR NEGERI) = TPM – air – nikotin

`= 17 – 0 - 0,5018 = 16,4982

4.3. Pembahasan

Laporan kerja praktek ini berjudul penentun Kadar tar dan

nikotin dalam asap rokok kretek per batang rokok yang bertujuan

untuk mengetahui kadar tar dan nikotin dalam asap rokok per batang

rokok serta cara menghitungnya. sebelum itu sampel rokok dan

kertas harus di preparasi terlebih dahulu, Analisa asap rokok

menggunakan alat yang disebut smoking machine yang bekerja

seperti layaknya orang merokok. Smoking machine ada dua macam

yaitu linier smoking machine (semi automatic) dan rotary smoking

machine (full automatic). Syarat rokok sebelum dihisap pada smoking

machine adalah pengkondisian awal terhadap rokok dengan cara

dimasukkan ke dalam climatic chamber selama minimal 2 hari

27

Page 28: laporan khusus

maksimal 10 hari dengan kondisi temperatur 22 ± 1oC dan relatif

humidity 60 ± 3%. Syarat kondisi ruang smoking machine adalah

temperatur 22 ± 2oC dan relatif humidity 60 ± 5%. Kondisi ini sesuai

ISO 3402:1999(E) Tobacco and Tobacco Product – Atmosphere for

Conditioning an Testing. Sebelum alat smoking machine dioperasikan,

alat tersebut harus dikondisikan terlebih dahulu, antara lain :

warming up 20 menit, cek kebocoran channel, cek puff volume 35 ±

0.3 mL, cek air velocity di sekeliling cigarette port 200 ± 30 mm/sec,

puff frequency 60±0.5 sec, puff duration 2±0.02 sec, koefisien variasi

dari 10 kali pengukuran air velocity kurang dari 5%, karena ada

pengukuran gas CO maka didahului dengan kalibrasi CO analyser

dengan standard gas CO 2%, 4%, dan 6% dan memasukkan data –

data pendukung rokok yang akan dibakar smoking machine meliputi

jumlah rokok yang akan dibakar, panjang rokok, batas akhir

pembakaran/puntung. Setelah smoking machine terkondisi sampel

rokok dimasukkan dalam smoking machine. Smoking machine ini

akan menghisap rokok sampai batas pembakaran. Kondensat asap

hasil pembakaran pada smoking machine ditampung dalam sebuah

glass fibre filter. Filter holder yang berisi glass fibre filter bersih yang

akan digunakan sebelumnya ditimbang dahulu secara otomatis di

dalam smoking machine. Setelah rokok habis terbakar, filter holder

yang berisi glass fibre filter yang mengandung kondensat asap

ditimbang lagi. Kondensat asap tersebut disebut sebagai TPM (Total

Particulate Matter). TPM ini kemudian dianalisa lebih lanjut untuk

28

Page 29: laporan khusus

mengetahui kadar nikotin dan air dengan menggunakan instumen

GC, sedangkan untuk pengukuran gas CO langsung terukur dengan

alat CO analyser yang terpasang pada smoking machine. Dengan

pengolahan data GC tersebut didapatkan data nilai, TPM, kadar

nikotin, eugenol dan eugenol asetat setelah diketahui nilai dari TPM,

kadar nikotin, eugenol dan eugenol asetat maka nilai kadar TAR dapat

dihitung

BAB V

KESIMPULAN

Berdasarkan data yang diperoleh dari instrumen GC-MS dan

smoking machine maka didapatkan nilai TAR dalam rokok black bliss

sebesar 34,5109 dan kadar TAR untuk rokok marlboro mild sebesar

15,83048 per batang rokok

29

Page 30: laporan khusus

30