laporan modul pembelajaran penelitian produk...

27
562/Akuntansi LAPORAN MODUL PEMBELAJARAN PENELITIAN PRODUK TERAPAN MODUL SISTEM PENCATATAN KEUANGAN SEDERHANA DI PESANTREN TIM PENELITI : YUNIKA MURDAYANTI, SE, M.Si, M.Ak (NIDN 0021067807) DITA PURUWITA, S.Pd, MSi (NIDN 0008098205) UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2017

Upload: others

Post on 01-Jan-2020

21 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN MODUL PEMBELAJARAN PENELITIAN PRODUK …sipeg.unj.ac.id/repository/upload/buku/LAPORAN_MODUL... · 2019-03-14 · 562/akuntansi laporan modul pembelajaran penelitian produk

562/Akuntansi

LAPORAN MODUL PEMBELAJARAN

PENELITIAN PRODUK TERAPAN

MODUL SISTEM PENCATATAN KEUANGAN SEDERHANA

DI PESANTREN

TIM PENELITI :

YUNIKA MURDAYANTI, SE, M.Si, M.Ak (NIDN 0021067807)

DITA PURUWITA, S.Pd, MSi (NIDN 0008098205)

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2017

Page 2: LAPORAN MODUL PEMBELAJARAN PENELITIAN PRODUK …sipeg.unj.ac.id/repository/upload/buku/LAPORAN_MODUL... · 2019-03-14 · 562/akuntansi laporan modul pembelajaran penelitian produk

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penyusun sampaikan kehadirat ALLAH SWT, yang

telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga modul sistem pencatatan

keuangan sederhana di pesantren ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Kami menyusun modul sistem pencatatan keuangan sederhana di

pesantren ini untuk memenuhi Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu unsur

Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat sekaligus sebagai

wujud nyata dari rasa tanggung jawab kami terhadap pencapaian tujuan

pembangunan nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan

mengembangkan sumberdaya manusia Indonesia seutuhnya.

Akhir kata kami selaku Tim Pelaksana Penyusunan modul pencatatan

keuangan sederhana di pesantren mengucapkan terima kasih seluruh pihak yang

sistem telah mendukung dan membantu untuk mensukseskan modul pencatatan

keuangan sederhana di pesantren ini.

Tim Pelaksana

Page 3: LAPORAN MODUL PEMBELAJARAN PENELITIAN PRODUK …sipeg.unj.ac.id/repository/upload/buku/LAPORAN_MODUL... · 2019-03-14 · 562/akuntansi laporan modul pembelajaran penelitian produk

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

DAFTAR TABEL iv

DAFTAR GAMBAR v

I. PENDAHULUAN 1

II. TINJAUAN PUSTAKA 2

2.1. Manajemen Keuangan 2

2.2. Fungsi Manajemen Keuangan 3

2.3. Prinsip-prinsip Pengelolaan Keuangan Pendidikan Pondok

Pesantren 3

2.4. Perencanaan dan pelaksanaan pengelolaan keuangan

pondok pesantren 4

2.5. Pertanggungjawaban Keuangan 5

2.6. Akuntansi dan Laporan Keuangan 5

2.7. Siklus Akuntansi 6

2.8. Sistem Informasi Akuntansi 8

III. PENCATATAN KEUANGAN PESANTREN 10

3.1. Sumber Penerimaan Keuangan Pesantren 10

3.2. Sumber Pengeluaran Keuangan Pesantren 12

3.3. Sistem Pencatatan Keuangan Sederhana di Pesantren 14

3.3.1. Sistem Pencatatan Penerimaan Keuangan Pesantren 14

3.3.2. Sistem Pencatatan Pengeluaran Keuangan Pesantren 18

IV. KESIMPULAN 20

DAFTAR PUSTAKA 21

Page 4: LAPORAN MODUL PEMBELAJARAN PENELITIAN PRODUK …sipeg.unj.ac.id/repository/upload/buku/LAPORAN_MODUL... · 2019-03-14 · 562/akuntansi laporan modul pembelajaran penelitian produk

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Penerimaan Keuangan Pesantren 10

Tabel 2. Pengeluaran Keuangan Pesantren 12

Page 5: LAPORAN MODUL PEMBELAJARAN PENELITIAN PRODUK …sipeg.unj.ac.id/repository/upload/buku/LAPORAN_MODUL... · 2019-03-14 · 562/akuntansi laporan modul pembelajaran penelitian produk

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Proses Akuntansi 6

Gambar 2. Siklus Akuntansi 7

Gambar 3. Sistem Penerimaan Keuangan Pesantren 14

Gambar 4. Sistem Pengeluaran Keuangan Pesantren 18

Page 6: LAPORAN MODUL PEMBELAJARAN PENELITIAN PRODUK …sipeg.unj.ac.id/repository/upload/buku/LAPORAN_MODUL... · 2019-03-14 · 562/akuntansi laporan modul pembelajaran penelitian produk

1

MODUL SISTEM PENCATATAN KEUANGAN SEDERHANA

DI PESANTREN

I. PENDAHULUAN

Pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam mengalami perkembangan

bentuk sesuai dengan perubahan zaman, terutama adanya kemajuan ilmu pengetahuan

dan teknologi. Perubahan bentuk pesantren bukan berarti pesantren kehilangan ciri

khasnya. Sistem pesantren adalah sarana yang berupa perangkat organisasi yang

diciptakan untuk mencapai tujuan pendidikan yang berlangsung dalam pesantren. Hal

tersebut sangat berhubungan dengan penggunaan keuangan pesantren yang perlu

direncanakan dengan baik agar kehidupan pesantren dapat berjalan dengan baik juga.

Pembukuan merupakan suatu proses pencatatan yang dilakukan secara teratur

untuk mengumpulkan data dan informasi keuangan dan fisik yang meliputi Harta,

Kewajiban, modal, penghasilan dan biaya, serta jumlah harga perolehan dan

penyerahan barang atau jasa, yang ditutup dengan menyusun laporan keuangan

berupa neraca dan laporan laba rugi pada setiap tahun pajak berakhir. Dengan

pembukuan, perusahaan dapat memantau perkembangan progres fisik dan keuangan,

mengetahui perbandingan antara rencana kegiatan dan pelaksanaannya dan menyusun

pelaporan yang diperlukan sebagai pertanggung jawaban atas penggunaan anggaran

yang disediakan untuk keperluan informasi management dalam proses pemantauan,

evaluasi, pengendalian dan penyusunan anggaran yang akan datang.

Laporan keuangan pondok pesantren umumnya hanya menyajikan laporan

penerimaan kas dan pengeluaran kas, yang belum sesuai dengan pos-pos

pengklasifikasian yang sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku.

Penggunaan keuangan pesantren tersebut menyangkut seluruh pengeluaran yang

berkaitan dengan kebutuhan pengelolaan pesantren, termasuk untuk dana operasional

harian, pengembangan sarana dan prasarana pesantren, untuk honorarium/gaji/infaq

semua petugas/pelaksana di pesantren.

Page 7: LAPORAN MODUL PEMBELAJARAN PENELITIAN PRODUK …sipeg.unj.ac.id/repository/upload/buku/LAPORAN_MODUL... · 2019-03-14 · 562/akuntansi laporan modul pembelajaran penelitian produk

2

Berdasarkan hal diatas, pada modul ini membahas mengenai sistem pencatatan

keuangan akuntansi sederhana yang ada di lingkungan pesantren dengan tujuan sistem

ini membantu kesalahan pencatatan atau human errors.

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Manajemen Keuangan

Manajemen Keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran,

pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang

dimiliki oleh organisasi atau perusahaan. Manajemen keuangan dapat didefinisikan

dari tugas dan tanggung jawab manajer keuangan. Tugas pokok manajemen keuangan

antara lain meliputi keputusan tentang investasi, pembiayaan kegiatan usaha dan

pembagian deviden suatu perusahaan, dengan demikian tugas manajer keuangan

adalah merencanakan untuk memaksimumkan nilai perusahaan. Tujuan perusahaan

pada dasarnya adalah memaksimumkan nilai perusahaan dengan pertimbangan teknis

sebagai berikut :

1. Memaksimumkan nilai bermakna lebih luas daripada memaksimumkan laba,

karena memaksimumkan nilai berarti mempertimbangkan pengaruh waktu

terhadap nilai uang.

2. Memaksimumkan nilai berarti mempertimbangkan berbagai resiko terhadap

arus pendapatan perusahaan.

3. Mutu dari arus dana yang diharapkan diterima di masa yang akan datang

mungkin beragam.

Tujuan dengan adanya manajer keuangan untuk mengeloka dana perusahaan

pada suatu perusahaan secara umum adalah untuk memaksimalisasi nilai perusahaan.

Dengan demikian apabila suatu saat perusahaan dijual maka harganya dapat

ditetapkan setinggi mungkin. Tugas Pokok Manejemen Keuangan adalah :

1. Mendapatkan Dana Perusahaan

2. Menggunakan Dana Perusahaan

3. Membagi Keuntugan / Laba Perusahaan

Page 8: LAPORAN MODUL PEMBELAJARAN PENELITIAN PRODUK …sipeg.unj.ac.id/repository/upload/buku/LAPORAN_MODUL... · 2019-03-14 · 562/akuntansi laporan modul pembelajaran penelitian produk

3

Pengelolaan keuangan sangat penting dalam setiap perusahaan, karena dengan

pengelolaan keuangan yang baik dapat memperlancar aktivitas perusahaan. Menurut

Menurut Fitri (2014: 33) pengelolaan keuangan meliputi: kegiatan perencanaan,

penggunaan atau pemanfaatan, pencatatan data, pelaporan dan pertanggungjawaban

yang dialokasikan untuk menyelenggarakan sekolah dengan tujuan untuk

menunjukkan tertib adminstrasi keuangan sehingga pengurusannya dapat

dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2.2. Fungsi Manajemen Keuangan :

1. Perencanaan keuangan membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan serta

kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu.

2. Penganggaran keuangan tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan

membuat detail pengeluaran dan pemasukan.

3. Pengelolaan Keuangan menggunakan dana perusahaan untuk memaksimalkan

dana yang ada dengan berbagai cara.

4. Pencarian Keuangan mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk

operasional kegiatan perusahaan.

5. Penyimpanan Keuangan mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dana

tersebut dengan aman.

6. Pengendalian Keuangan melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan

sistem keuangan pada perusahaan.

7. Pemeriksaan Keuangan melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang

ada agar tidak terjadi penyimpangan.

2.3. Prinsip-prinsip Pengelolaan Keuangan Pendidikan Pondok Pesantren

Penggunaan anggaran dan keuangan, dari sumber manapun, baik

pemerintah ataupun dari masyarakat perlu didasarkan pada prinsip-prinsip umum

pengelolaan pengelolaan keuangan sebagai berikut (Sulthon, 2003) :

1. Hemat, tidak mewah, efisien dan sesuai dengan kebutuhan teknis yang

disyaratkan.

2. Terarah dan terkendali sesuai dengan rencana, program / kegiatan.

Page 9: LAPORAN MODUL PEMBELAJARAN PENELITIAN PRODUK …sipeg.unj.ac.id/repository/upload/buku/LAPORAN_MODUL... · 2019-03-14 · 562/akuntansi laporan modul pembelajaran penelitian produk

4

3. Terbuka dan transparan, dalam pengertian dari dan untuk apa keuangan

lembaga tersebut perlu dicatat dan dipertanggungjawabkan serta disertai

bukti penggunaannya.

4. Sedapat mungkin menggunakan kemampuan/hasil produksi dalam negeri

sejauh dimungkinkan.

2.4. Perencanaan dan pelaksanaan pengelolaan keuangan pondok

pesantren

Pihak pesantren bersama komite atau majelis pesantren pada setiap awal

tahun anggaran perlu bersama-sama merumuskan rencana anggaran pendapatan

dan belanja pondok pesantren (RAPBPP) sebagai acuan bagi pengelola pesantren

dalam melaksanakan, manajemen keuangan yang baik.

Anggaran sendiri merupakan rencana yang diformulasikan dalam bentuk

rupiah dalam jangka waktu atau periode tertentu, serta alokasi sumber-sumber

kepada setiap bagian kegiatan. Anggaran memiliki peran penting di dalam

perencanaan, pengendalian dan evaluasi kegiatan yang dilakukan pondok

pesantren. Untuk itu setiap penanggung jawab program kegiatan di pesantren

harus menjalankan kegiatan sesuai dengan anggaran yang telah ditentukan

sebelumnya.

Ada dua bagian pokok anggaran yang harus diperhatikan dalam

penyusunan RAPBPP, yaitu :

a. Rencana sumber atau target penerimaan/ pendapatan dalam satu tahun yang

bersangkutan, termasuk di dalamnya sumber-sumber keuangan dari :

1. Kontribusi santri

2. Sumbangan dari individu atau organisasi

3. Sumbangan dari pemerintah (Bila Ada)

4. Dari hasil usaha pesantren

b. Rencana penggunaan keuangan dalam satu tahun yang bersangkutan. Semua

penggunaan keuangan pesantren dalam satu tahun anggaran perlu direncanakan

dengan baik agar kehidupan pesantren dapat berjalan dengan baik juga.

Penggunaan keuangan pesantren tersebut menyangkut seluruh pengeluaran yang

Page 10: LAPORAN MODUL PEMBELAJARAN PENELITIAN PRODUK …sipeg.unj.ac.id/repository/upload/buku/LAPORAN_MODUL... · 2019-03-14 · 562/akuntansi laporan modul pembelajaran penelitian produk

5

berkaitan dengan kebutuhan pengelolaan pesantren, termasuk untuk dana

oprasional harian, pengembangan sarana dan prasarana pesantren, untuk

honorarium/gaji/infaq semua petugas/pelaksana di pesantren.

2.5. Pertanggungjawaban Keuangan

Semua pengeluaran keuangan Pondok Pesantren dari sumber manapun

harus dipertanggungjawabkan. Pertanggung jawaban tersebut menjadi bentuk dari

transparasi pengelolaan keuangan. Pada prinsipnya pertanggung jawaban tersebut

dilakukan dengan mengikuti aturan dari sumber anggaran. Namun demikian

prinsip transpari dan kejujuran dalam pertanggung jawabn keuangan pondok

pesantren harus tetap dijunjung tinggi. Dalam kaitan dengan pengelolaan

keuangan tersebut, yang perlu diperhatikan oleh bendaharawan pondok pesantren

adalah sebagai berikut:

1. Pada setiap akhir tahun anggaran, bendaharawan harus membuat laporan

keuangan kepada komite/majelis pesantren untuk dicocokkan dengan

RAPBPP.

2. Laporan keuangan tersebut harus dilampiri bukti-bukti laporan yang ada,

termasuk bukti penyetoran pajak (PPN & PPh) bila ada.

3. Kuitansi atau bukti-bukti pembelian atau bukti penerimaan berupa tanda

tangan, penerimaan honorarium/bantuan/bukti pengeluaran lain yang sah.

4. Neraca keuangan juga harus ditunjukkan untuk diperiksa oleh pertanggung

jawaban keuangan dari komite pondok pesantren

2.6. Akuntansi dan Laporan Keuangan

Akuntansi adalah suatu sistem informasi yang mengidentifikasi, mencatat,

dan mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa ekonomi dari suatu organisasi

kepada para pengguna yang berkepentigan (Kieso, 2011). Adapun proses

akuntansi secara sederhana dapat digambarkan dalam bagan berikut:

Page 11: LAPORAN MODUL PEMBELAJARAN PENELITIAN PRODUK …sipeg.unj.ac.id/repository/upload/buku/LAPORAN_MODUL... · 2019-03-14 · 562/akuntansi laporan modul pembelajaran penelitian produk

6

Gambar 1. Proses Akuntansi

Tahap yang pertama dari sistem akuntansi adalah adalah

pengidentifikasian transkasi-transaksi ekonomi yang terjadi selama periode

akuntansi. Tahap selanjutnya adalah pencatatan transaksi yang bersumber pada

bukti transaksi. Tahap ini meliputi penjurnalan dan penggolongan atau

pemindahbukuan. Kemudian dilanjutkan dengan tahap pengikhtisaran, yaitu

penyusunan neraca saldo yang dilanjutkan degan pencatatan penyesuaian.

Penyesuaian dilakukan guna mengambarkan transaksi-transaksi yang sebenarnya

selama periode pelaporan. Setelah melakukan penyesuaian makan kembali

disusun neraca saldo setelah penyesuaian. Tahap terakhir adalah penyusunan

laporan keuangan yang bersumber pada neraca saldo penyesuaian.

Seperti yang ditunjukkan pada bagan sebelumnya, output dari akuntansi

adalah laporan keuangan. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1

menyebutkan bahwa laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi

mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas perusahaan yang

berguna bagi para penggunanya dalam pengambilan keputusan ekonomi. Adapun

komponen laporan keuangan terdiri dari:

a. Laporan posisi keuangan pada akhir periode, biasa disebut neraca

b. Laporan laba rugi komprehensif selama periode

c. Laporan perubahan ekuitas selama periode, biasa disebut laporan perubahan

modal

d. Laporan arus kas selama periode

e. Catatan atas laporan keuangan

Transaksi Pencatatan

(Penjurnalan) Penggolongan

Pengikhtisaran

(dalam neraca

saldo)

Laporan

Keuangan Penyesuaian

Neraca Saldo

Setelah

Penyesuaian

Page 12: LAPORAN MODUL PEMBELAJARAN PENELITIAN PRODUK …sipeg.unj.ac.id/repository/upload/buku/LAPORAN_MODUL... · 2019-03-14 · 562/akuntansi laporan modul pembelajaran penelitian produk

7

2.7. Siklus Akuntansi

Adalah suatu proses yang bertujuan menghasilkan informasi keuangan

yang dilakukan dalam suatu periode tertentu. Siklus ini dimulai dari terjadinya

transaksi, sampai penyiapan laporan keuangan pada akhir suatu periode akuntansi

dan persiapan siklus periode berikutnya atau siklus akuntansi dapat dikatakan

sebagai suatu proses yang berputar (siklus) dalam beberapa periode yang terdiri

dari (http://www.akuntansipendidik.com) :

2.7.1. Tahap Pencatatan

Meliputi : Dokumen transaksi, Jurnal, Buku Besar dan Neraca Saldo

2.7.2. Tahap Pengikhtisaran

Meliputi : ayat jurnal penyesuaian, jurnal pembalik dan neraca lajur

2.7.3. Tahap Pelaporan

Meliputi : Laporan Keuangan, Jurnal Penutup dan Neraca Saldo setelah

penutupan.

Gambar 2. Siklus Akuntansi

Page 13: LAPORAN MODUL PEMBELAJARAN PENELITIAN PRODUK …sipeg.unj.ac.id/repository/upload/buku/LAPORAN_MODUL... · 2019-03-14 · 562/akuntansi laporan modul pembelajaran penelitian produk

8

Keterangan :

Langkah Awal dalam proses akuntansi adalah pensurveian terhadap transaksi

keuangan, karena berkaitan dengan transaksi keuangan munculah bukti transaksi

yaitu nota, cek, memo, bon, dan lain-lain. Setelah diadakan survey terhadap

transaksi keuangan langkah berikutnya adalah perencanaan, dengan mengadaakan

analisis bukti transaksi sehingga menghasilkan saldo debet dan kredit, setalah

analisis bukti transaksi langkah berikutnya adalah pencatatan transaksi keuangan

kedalam buku jurnal dan mengelompokkan transaksi-transaksi keuangan tersebut

kedalam buku besar (posting), di dalam buku besar akan dijumlah seluruh

transaksi keuangan yang sudah dikelompokkan dan akan menghasilkan saldo

debet dan kredit pada Neraca Saldo, selanjutnya adalah pencatatan data

penyesuaian kedalam jurnal penyesuaian hingga menghasilkan neraca saldo

disesuaikan, rugi laba dan neraca dalam neraca lajur atau kertas kerja. Tahap

berikutnya adalah penyusunan laporan keuangan kemudian penyusunan jurnal

penutup, posting jurnal penyesuaian, dan jurnal penutup kedalam rekening buku

besar, menjumlahkan rekening-rekening buku besar, penyusunan neraca saldo

setelah tutup buku dan jurnal pembalik.

2.8. Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi akuntansi (SIA) merupakan suatu rerangka

pengkordinasian sumber daya (data, materials, equipment, suppliers, personal,

and funds) untuk mengkonversi input berupa data ekonomik menjadi keluaran

berupa informasi keuangan yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan suatu

entitas dan menyediakan informasi akuntansi bagi pihak-pihak yang

berkepentingan (Wilkinson, 2007). Transaksi memungkinkan perusahaan

melakukan operasi, menyelenggarakan arsip dan catatan yang up to date, dan

mencerminkan aktivitas organisasi. Transaksi akuntansi merupakan transaksi

pertukaran yang mempunyai nilai ekonomis.

Tipe transaksi dasar adalah: (1) Penjualan produk atau jasa, (2) Pembelian

bahan baku, barang dagangan, jasa, dan aset tetap dari suplier, (3) Penerimaan

Page 14: LAPORAN MODUL PEMBELAJARAN PENELITIAN PRODUK …sipeg.unj.ac.id/repository/upload/buku/LAPORAN_MODUL... · 2019-03-14 · 562/akuntansi laporan modul pembelajaran penelitian produk

9

kas, (4) Pengeluaran kas kepada suplier, (5) Pengeluaran kas gaji karyawan.

Sebagai pengolah transaksi, sistem informasi akuntansi berperan mengatur dan

mengoperasionalkan semua aktivitas transaksi perusahaan.

Tujuan sistem informasi akuntansi adalah untuk menyediakan informasi

yang diperlukan dalam pengambilan keputusan yang dilaksanakan oleh aktivitas

yang disebut pemrosesan informasi. Sebagian dari keluaran yang diperlukan oleh

pemroses informasi disediakan oleh sistem pemrosesan transaksi, seperti laporan

keuangan dari sistem pemrosesan transaksi. Namun sebagian besar diperoleh dari

sumber lain, baik dari dalam maupun dari luar perusahaan.

Pengguna utama pemrosesan transaksi adalah manajer perusahaan. Mereka

mempunyai tanggung jawab pokok untuk mengambil keputusan yang berkenaan

dengan perencanaan dan pengendalian operasi perusahaan. Pengguna output

lainnya adalah para karyawan penting seperti akuntan, insinyur serta pihak luar

seperti investor dan kreditor. Konsep perancangan sistem seharusnya

mencerminkan prinsip-prinsip perusahaan. Berikut ini dasar-dasar yang perlu

diperhatikan dalam prioritas perancangan sistem menurut Wilkinson (2007):

1. Tujuan dalam perencanaan sistem dan usulan proyek seharusnya dicapai

untuk menghasilkan kemajuan dan kemampuan sistem yang lebih besar.

2. Mempertimbangkan trade-off yang memadai antara manfaat dari tujuan

perancangan sistem dengan biaya yang dikeluarkan.

3. Berfokus pada permintaan fungsional dari sistem.

4. Melayani berbagai macam tujuan.

5. Perancangan sistem memperhatikan keberadaan dari pengguna sistem (user).

Sedangkan Bodnar (2006) mengemukakan bahwa:

1. Kesesuaian desain sistem dengan tujuan sistem informasi dan organisasi.

2. Berdasarkan kelayakan ekonomis, berarti sistem memiliki net present value

positif.

3. Kelayakan operasional, input dikumpulkan ke sistem dan output-nya dapat

digunakan.

Page 15: LAPORAN MODUL PEMBELAJARAN PENELITIAN PRODUK …sipeg.unj.ac.id/repository/upload/buku/LAPORAN_MODUL... · 2019-03-14 · 562/akuntansi laporan modul pembelajaran penelitian produk

10

4. Kelayakan perilaku, berarti sistem berdampak pada kehidupan kualitas kerja

users.

5. Kelayakan teknis, ketersediaan teknologi untuk mendukung sistem serta

teknologi mudah diperoleh atau dikembangkan.

6. Disesuaikan dengan kebutuhan informasi users.

III. PENCATATAN KEUANGAN PESANTREN

Berikut ini dijelaskan sumber-sumber penerimaan keuangan dan

pengeluaran keuangan pesantren berdasarkan hasil observasi.

3.1. Sumber Penerimaan Keuangan Pesantren

Pada penerimaan keuangan pesantren umumnya semua jenis pesantren

sama, terutama pada sumber keuangan utama yaitu kontribusi santri namun

terdapat perlakuan khusus santri yatim diberikan diskon spesial dan beberapa

pesantren memberikan SPP gratis atau tidak menerima pungutan sama sekali.

Ada satu perbedaan pada penerimaan keuangan pesantren yaitu pada

Pesantren Ashoulatiyah Nahdlatul Wathan Tangerang – Banten yang merupakan

pesantren jenis salafiyah, yang berbeda dengan pondok pesantren modern yaitu

tidak memberikan pungutan SPP atau biaya pengembangan pembangunan pada

santri-santrinya, sehingga bagi santri yang ingin menempuh pendidikan di

pesantren ini sudah ditanamkan jiwa kewirausahaan pada masing-masing santri,

oleh karena itu di pesantren ini memiliki inkubator bisnis kewirausahaan. Pada

pondok salafiyah ini pun memiliki materi pengajaran yang belum mengenal

silabus atau kurikulum. Kehidupan di pesantren salafiyah masih begitu sederhana.

Biasanya dalam kesehariannya santri-santri akan selalu mengenakan sarung,

dengan kata lain pesantren salafiyah masih menganut memakai celana dikatakan

sebagai bagian dari orang-orang barat yang mayoritas bukan muslim.

Tabel 1

Penerimaan Keuangan Pesantren

Pesantren Penerimaan Keuangan

1. Pesantren Daarul Rahman

Jakarta Selatan

a. Kontibusi santri

b. Sumbangan dari individu atau

Page 16: LAPORAN MODUL PEMBELAJARAN PENELITIAN PRODUK …sipeg.unj.ac.id/repository/upload/buku/LAPORAN_MODUL... · 2019-03-14 · 562/akuntansi laporan modul pembelajaran penelitian produk

11

organisasi

c. Sumbangan dari pemerintah

d. Sumbangan dari hasil usaha, misalnya

koperasi pesantren

e. Kerjasama dengan pihak luar

2. Pesantren Sirojul Munir

Bekasi

a. Kontibusi santri

b. Sumbangan dari individu atau

organisasi

c. Sumbangan dari pemerintah

d. Sumbangan dari hasil usaha, misalnya

koperasi pesantren

e. Kerjasama dengan pihak luar

3. Pesantren Al Hidayah

Kembangan Jakarta Barat

a. Kontibusi santri

b. Sumbangan dari individu atau organisasi

c. Sumbangan dari pemerintah

d. Sumbangan dari hasil usaha, misalnya

koperasi pesantren dan wirausaha

e. Kerjasama dengan pihak luar

4. Pesantren Putri Hasmi

Bogor

a. Kontibusi santri

b. Sumbangan dari individu atau organisasi

c. Sumbangan dari pemerintah

d. Sumbangan dari hasil usaha, misalnya

koperasi pesantren

e. Kerjasama dengan pihak luar

5. Pesantren Qotrunada

Depok

a. Kontibusi santri

b. Sumbangan dari individu atau organisasi

c. Sumbangan dari pemerintah

d. Sumbangan dari hasil usaha, misalnya

koperasi pesantren

e. Kerjasama dengan pihak luar

Page 17: LAPORAN MODUL PEMBELAJARAN PENELITIAN PRODUK …sipeg.unj.ac.id/repository/upload/buku/LAPORAN_MODUL... · 2019-03-14 · 562/akuntansi laporan modul pembelajaran penelitian produk

12

6. Pesantren Ashoulatiyah

Nahdlatul Wathan

Tangerang – Banten

a. Sumbangan dari individu atau organisasi

b. Sumbangan dari pemerintah

c. Sumbangan dari hasil usaha, misalnya

koperasi pesantren dan inkubator usaha

d. Kerjasama dengan pihak luar

3.2. Sumber Pengeluaran Keuangan Pesantren

Pada pengeluaran keuangan pesantren umumnya semua jenis pesantren

modern sama. Perbedaan pada pengeluaran keuangan pesantren yaitu pada

Pesantren Ashoulatiyah Nahdlatul Wathan Tangerang – Banten yang merupakan

pesantren jenis salafiyah, yang berbeda dengan pondok pesantren modern, di

pondok salafiyah ini tidak memberikan honorarium/gaji pada guru dan karyawan

di pesantrennya, umumnya mereka bekerja karena keikhlasan dan prinsip yang

sudah ditanamkan dan kuat pada kebijakan ajaran Nahdlatul Wathan.

Tabel 2

Pengeluaran Keuangan Pesantren

Pesantren Pengeluaran Keuangan

1. Pesantren Daarul

Rahman Jakarta

Selatan

a. Dana operasional harian/bulanan : belanja makanan

dan minuman, uang asrama dan ekskul

b. Pengembangan sarana prasarana pesantren

c. Honorarium atau gaji

d. Infaq

e. Pengabdian masyarakat

2. Pesantren Sirojul

Munir Bekasi

a. Dana operasional harian : belanja makanan dan

minuman

b. Pengembangan sarana prasarana pesantren

c. Honorarium atau gaji

d. Infaq

e. Syahriyyah pondok, ekskul 1 tahun, pra KBM,

kegiatan pembelajaran pendukung lainnya

Page 18: LAPORAN MODUL PEMBELAJARAN PENELITIAN PRODUK …sipeg.unj.ac.id/repository/upload/buku/LAPORAN_MODUL... · 2019-03-14 · 562/akuntansi laporan modul pembelajaran penelitian produk

13

f. Pengabdian masyarakat

3. Pesantren Al

Hidayah

Kembangan Jakarta

Barat

a. Dana operasional harian : belanja makanan dan

minuman

b. Pengembangan sarana prasarana pesantren

c. Honorarium atau gaji

d. Infaq

e. Pendukung kegiatan pembelajaran

f. Pengabdian masyarakat

4. Pesantren Putri

Hasmi Bogor

a. Dana operasional harian : belanja makanan dan

minuman dan laundry

b. Pengembangan sarana prasarana pesantren

c. Honorarium atau gaji

d. Infaq

e. Pendukung kegiatan pembelajaran : Lab komputer,

Lab Tata Boga & Tata Busana, Lab IPA, dan

kegiatan ekskul

f. Pengabdian masyarakat

5. Pesantren

Qotrunada Depok

a. Dana operasional harian : belanja makanan dan

minuman

b. Pengembangan sarana prasarana pesantren

c. Honorarium atau gaji

d. Infaq

e. Pendukung kegiatan pembelajaran : Kursus

komputer, Praktek Mengajar, Public Speaking,

Syahriyah (bulan) dan lainnya biaya kegiatan

organisasi santri/tahun

f. Praktek Pengabdian masyarakat

g. Pekan Khutbal Arsy

6. Pesantren

Ashoulatiyah

a. Dana operasional harian : belanja makanan dan

minuman

Page 19: LAPORAN MODUL PEMBELAJARAN PENELITIAN PRODUK …sipeg.unj.ac.id/repository/upload/buku/LAPORAN_MODUL... · 2019-03-14 · 562/akuntansi laporan modul pembelajaran penelitian produk

14

Nahdlatul Wathan

Tangerang – Banten

b. Pengembangan sarana prasarana pesantren

c. Infaq

d. Pendukung kegiatan pembelajaran

e. Pengabdian masyarakat

3.3. Sistem Pencatatan Keuangan Sederhana di Pesantren

3.3.1. Sistem Pencatatan Penerimaan Keuangan Pesantren

Gambar 3. Sistem Penerimaan Keuangan Pesantren

Page 20: LAPORAN MODUL PEMBELAJARAN PENELITIAN PRODUK …sipeg.unj.ac.id/repository/upload/buku/LAPORAN_MODUL... · 2019-03-14 · 562/akuntansi laporan modul pembelajaran penelitian produk

15

Keterangan :

A. Bagian Keuangan :

Pada bagian Keuangan ini yang memegang peranan adalah Bendahara

Umum yang memiliki peranan memegang keuangan operasional pesantren.

Adapun langkah-langkah dalam sistem pencatatan di bagian keuangan :

Sumber Penerimaan Keuangan Internal

1. Langkah Pertama : Form Setoran

Dibuat 3 rangkap serta dipisahkan menurut sumber penerimaan keuangan

yang terdiri dari :

Sumber Keuangan Internal bersumber dari uang bulanan santri dan modal

pemilik

a. Form Setoran 1 diperuntukkan bagi para santri atau individu pesantren

b. Form Setoran 2 diperuntukkan bagi bendahara pesantren

c. Form Setoran 3 diperuntukkan bagi pemilik pesantren

Form Setoran ini berisi tanggal, nomer bukti form, nama, jenis setoran dan

jumlah setoran

2. Langkah Kedua : Memverifikasi antara uang masuk dan form setoran

Setelah semua form setoran 2 terkumpul dan disimpan, kemudian dilakukan

perekapan. Selain merekap di file rekapitulasi, bendahara melakukan rekapitulasi

harian dengan memasukkan data penerimaan menggunakan buku penerimaan kas

sekaligus mencocokkan jumlah uang yang ada atau melakukan verifikasi antara

uang masuk dengan bukti setoran. Selama melakukan rekapitulasi ini, bendahara

harus teliti mencocokkannya dengan bukti setoran satu per satu

3. Langkah Ketiga : Form setoran diverifikasi

Setelah bendahara melakukan pencocokkan data dengan teliti, maka form setoran

yang sudah terverifikasi di rekap yang disesuaikan berdasakan jenis setoran,

nomer bukti setoran dan tanggal setoran kedalam laporan harian. Rekapan form

setoran ini dikumpulkan kedalam satu file yang terdata dengan rapi yang

disesuaikan dengan file laporan harian.

4. Langkah Keempat : Membuat pencatatan kas masuk

Page 21: LAPORAN MODUL PEMBELAJARAN PENELITIAN PRODUK …sipeg.unj.ac.id/repository/upload/buku/LAPORAN_MODUL... · 2019-03-14 · 562/akuntansi laporan modul pembelajaran penelitian produk

16

Pencatatan kas masuk ini dilakukan secara manual dan tersusun dengan rapi

dengan tujuan menghindari kesalahan pencatatan suatu periode. Pada akhir bulan

bendahara umum akan melakukan pengecekan ulang di laporan penerimaan uang

masuk ini dengan tujuan untuk membuat laporan kepada pemilik pesantren.

5. Langkah Kelima : Buku penerimaan kas sumber internal

Pada setiap akhir bulan, bendahara wajib melaporkan kedalam buku penerimaan

kas yang terdiri dari sumber penerimaan internal. Kegiatan ini dilakukan setelah

membuat laporan penerimaan yang telah direkap pada langkah 4. Buku

penerimaan kas sumber pemasukan internal ini nantinya akan di rapikan ke dalam

lemari khusus Penerimaan Kas.

Sumber Penerimaan Keuangan Eksternal

Langkah-langkah yang dilakukan sama dengan sumber penerimaan keuangan

internal diatas yang membedakan hanyalah sumber penerimaannya saja.

1. Langkah Pertama : Form Setoran

Dibuat 3 rangkap serta dipisahkan menurut sumber penerimaan keuangan

yang terdiri dari :

Sumber Keuangan Hibah dari pihak luar ataupun kerjasama dengan pihak

istimewa

a. Form Setoran 1 diperuntukkan bagi para santri atau individu pesantren

b. Form Setoran 2 diperuntukkan bagi bendahara pesantren

c. Form Setoran 3 diperuntukkan bagi pemilik pesantren

Form Setoran ini berisi tanggal, nomer bukti form, nama, jenis setoran dan

jumlah setoran

2. Langkah Kedua : Memverifikasi antara uang masuk dan form setoran

Setelah semua form setoran 2 terkumpul dan disimpan, kemudian dilakukan

perekapan. Selain merekap di file rekapitulasi, bendahara melakukan rekapitulasi

harian dengan memasukkan data penerimaan menggunakan buku penerimaan kas

sekaligus mencocokkan jumlah uang yang ada atau melakukan verifikasi antara

uang masuk dengan bukti setoran. Selama melakukan rekapitulasi ini, bendahara

harus teliti mencocokkannya dengan bukti setoran satu per satu

Page 22: LAPORAN MODUL PEMBELAJARAN PENELITIAN PRODUK …sipeg.unj.ac.id/repository/upload/buku/LAPORAN_MODUL... · 2019-03-14 · 562/akuntansi laporan modul pembelajaran penelitian produk

17

3. Langkah Ketiga : Form setoran diverifikasi

Setelah bendahara melakukan pencocokkan data dengan teliti, maka form setoran

yang sudah terverifikasi di rekap yang disesuaikan berdasakan jenis setoran,

nomer bukti setoran dan tanggal setoran kedalam laporan harian. Rekapan form

setoran ini dikumpulkan kedalam satu file yang terdata dengan rapi yang

disesuaikan dengan file laporan harian.

4. Langkah Keempat : Membuat pencatatan kas masuk

Pencatatan kas masuk ini dilakukan secara manual dan tersusun dengan rapi

dengan tujuan menghindari kesalahan pencatatan suatu periode. Pada akhir bulan

bendahara umum akan melakukan pengecekan ulang di laporan penerimaan uang

masuk ini dengan tujuan untuk membuat laporan kepada pemilik pesantren.

5. Langkah Kelima : Buku penerimaan kas sumber eksternal

Pada setiap akhir bulan, bendahara wajib melaporkan kedalam buku penerimaan

kas yang terdiri dari sumber penerimaan internal. Kegiatan ini dilakukan setelah

membuat laporan penerimaan yang telah direkap pada langkah 4. Buku

penerimaan kas sumber pemasukan eksternal ini nantinya akan di rapikan ke

dalam lemari khusus Penerimaan Kas dan loker yang juga khusus penerimaan

hibah.

B. Pemilik Pesantren

Pada bagian ini pemilik pesantren dibantu oleh bendahara pusat yang

merupakan bagian dari pemilik pesantren ini.

1. Langkah Pertama : Buku Laporan Harian dan Laporan Penerimaan Kas

Buku laporan penerimaan keuangan harian yang diterima dicatat datanya

pada selembar kertas dan disimpan. Pada bagian ini, pemilik selalu rutin

memantau sumber penerimaan pesantren melalui buku laporan penerimaan

harian dan laporan penerimaan kas yang sebelumnya telah dibuat oleh

bendahara umum.

2. Langkah Kedua : Mengecek dan acc

Pada akhir bulan melakukan pengecekan bersama dengan leader team

pesantren, mencocokkan buku harian penerimaan keuangan pesantren dengan

Page 23: LAPORAN MODUL PEMBELAJARAN PENELITIAN PRODUK …sipeg.unj.ac.id/repository/upload/buku/LAPORAN_MODUL... · 2019-03-14 · 562/akuntansi laporan modul pembelajaran penelitian produk

18

Laporan penerimaan kas yang telah dibuat oleh bendahara umum yang telah

ditotal, sekaligus menghitung uang yang diperoleh serta mengambil

keputusan dengan menyetujui hasil akhir laporan penerimaan uang kas.

3.3.2. Sistem Pencatatan Pengeluaran Keuangan Pesantren

Gambar 4. Sistem Pengeluaran Keuangan Pesantren

Page 24: LAPORAN MODUL PEMBELAJARAN PENELITIAN PRODUK …sipeg.unj.ac.id/repository/upload/buku/LAPORAN_MODUL... · 2019-03-14 · 562/akuntansi laporan modul pembelajaran penelitian produk

19

Keterangan :

A. Bagian Keuangan :

Pada bagian Keuangan ini yang memegang peranan adalah Bendahara

Umum yang memiliki peranan memegang keuangan operasional pesantren.

1. Langkah Pertama : Kuitansi

Dibuat 3 rangkap serta dipisahkan menurut sumber pengeluaran keuangan

yang terdiri dari :

a. Kuitansi 1 diperuntukkan bagi klien

b. Kuitansi 2 diperuntukkan bagi bendahara pesantre

c. Kuitansi 3diperuntukkan bagi pemilik pesantren

Form kuitansi ini berisi tanggal, nomer bukti form, nama, jenis pengeluaran

dan jumlah pengeluaran. Pengeluaran yang rutin oleh pesantren adalah

honorarium/gaji dan uang belanja makanan minuman santri.

Pengeluaran kas dalam hal ini merupakan kebutuhan rutin sehari-hari yang

telah disepakati oleh pimpinan pesantren.

2. Langkah Kedua : Memverifikasi antara uang keluar dan kuitansi

Setelah semua kuitansi 2 terkumpul dan disimpan, kemudian dilakukan

perekapan. Selain merekap di file rekapitulasi, bendahara melakukan rekapitulasi

harian dengan memasukkan data pengeluaran menggunakan buku pengeluaran kas

sekaligus mencocokkan jumlah uang yang ada atau melakukan verifikasi antara

uang keluar dengan bukti kuiitansi. Selama melakukan rekapitulasi ini, bendahara

harus teliti mencocokkannya dengan bukti pengeluaran satu per satu

3. Langkah Ketiga : Kuitansi diverifikasi

Setelah bendahara melakukan pencocokkan data dengan teliti, maka kuitansi yang

sudah terverifikasi di rekap yang disesuaikan berdasakan jenis pengeluaran,

nomer bukti pengeluaran dan tanggal terjadinya pengeluaran kedalam laporan

harian. Rekapan kuitansi ini dikumpulkan kedalam satu file yang terdata dengan

rapi yang disesuaikan dengan file laporan harian.

4. Langkah Keempat : Membuat pencatatan kas keluar

Page 25: LAPORAN MODUL PEMBELAJARAN PENELITIAN PRODUK …sipeg.unj.ac.id/repository/upload/buku/LAPORAN_MODUL... · 2019-03-14 · 562/akuntansi laporan modul pembelajaran penelitian produk

20

Pencatatan kas keluar ini dilakukan secara manual dan tersusun dengan rapi

dengan tujuan menghindari kesalahan pencatatan suatu periode. Pada akhir bulan

bendahara umum akan melakukan pengecekan ulang di laporan pengeluaran uang

ini dengan tujuan untuk membuat laporan kepada pemilik pesantren.

5. Langkah Kelima : Buku pengeluaran kas

Pada setiap akhir bulan, bendahara wajib melaporkan kedalam buku pengeluaran

kas. Kegiatan ini dilakukan setelah membuat laporan pengeluaran kas yang telah

direkap pada langkah 4. Buku pengeluaran kas ini nantinya akan di rapikan ke

dalam lemari khusus Aliran Pengeluaran Kas.

B.Pemilik Pesantren

Pada bagian ini pemilik pesantren dibantu oleh bendahara pusat yang

merupakan bagian dari pemilik pesantren ini.

1. Langkah Pertama : Buku Laporan Harian dan Laporan Pengeluaran Kas

Buku laporan pengeluaran keuangan harian yang diterima dicatat datanya

pada selembar kertas dan disimpan. Pada bagian ini, pemilik selalu rutin

memantau pengeluaran rutin yang memang kebutuhan harian para santri

pesantren melalui buku laporan pengeluaran harian dan laporan pengeluaran

kas yang sebelumnya telah dibuat oleh bendahara umum.

2. Langkah Kedua : Mengecek dan acc

Pada akhir bulan melakukan pengecekan bersama dengan leader team

pesantren, mencocokkan buku harian pengeluaran keuangan pesantren

dengan Laporan pengeluaran kas yang telah dibuat oleh bendahara umum

yang telah ditotal, sekaligus menghitung uang yang diperoleh serta

mengambil keputusan dengan menyetujui hasil akhir laporan pengeluaran

uang kas yang umumnya berupa biaya tak terduga seperti kenaikan bahan

makanan dan kebutuhan penambahan sarana prasarana.

IV. KESIMPULAN

Sistem pencatatan keuangan sederhana di pesantren merupakan suatu

bentuk solusi sederhana yang paling mungkin dikerjakan untuk menjawab

Page 26: LAPORAN MODUL PEMBELAJARAN PENELITIAN PRODUK …sipeg.unj.ac.id/repository/upload/buku/LAPORAN_MODUL... · 2019-03-14 · 562/akuntansi laporan modul pembelajaran penelitian produk

21

kebutuhan sajian informasi keuangan dan laporan akuntansi. Bagi organisasi yang

telah memiliki personil dengan jumlah dan kapasitas teknik akuntansi yang

memadai serta sistem pengelolaan keuangan yang telah terimplementasi dengan

baik, maka sistem pencatatan keuangan pesantren diatas akan sangat membantu

mengatasi kesalahan yang tidak disengaja. Dengan sistem pencatatan keuangan

yang baik dapat membantu manajemen atau pemilik pesantren memberikan arah

mengendalikan penyelenggaraan pendidikan, mengawasi serta menentukan

kebijakan-kebijakan dalam usaha menyelenggarakan pendidikan sesuai tujuan

pondok pesantren.

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Kasful. 2010. Kepemimpinan Kiai Pesantren: Studi terhadap Pondok

Pesantren di Kota Jambi. Konstekstualita. Volume 25 No. 2. Hal. 225-254

Arifin, Zainal dan Ikhsan Budi Riharjo. 2013. Pertanggungjawaban Keuangan

Pondok Pesantren : Studi pada Yayasan Nazhatut Thullab. Jurnal Ilmu &

Riset Akuntansi. Vol. 3. No.11.Hal.1-13

Bodnar, George H., and William S. Hoopwood. 2006. Sistem Informasi

Akuntansi. Edisi kesembilan. Yogyakarta : Penerbit ANDI.

Fitri, Afriliana. 2014. Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (Bos)

Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Mandiangin Koto Selayan Kota Bukit

Tinggi. Jurnal Administrasi Pendidikan. Volume 2 Nomor 1, Hal. 33-39.

Kieso, D. E., Weygandt, J. J., & Warfield, T. D . 2011. Intermediate Accounting

Volume 1 IFRS Edition. United States of America : Wiley.

Kusdiyanto, 2008. Pengelolaan Dana Yayasan Pondok Pesantren Yatim Hajjah

Patisah (Komplek Masjid Patisah Pajang Surakarta). Warta. Volume 11.

No.2. Hal. 81-89

Masyhud, Sulthon dan Moh. Khusnuridlo. 2003. Manajemen Pondok Pesantren.

Cetakan Pertama. Jakarta : Diva Pustaka.

Murdayanti, Yunika., Suratno dan Suyanto. 2013. The Applicability of Good

Governance to optimize The Public Service in Depok City. Eminence

Scientific Journal of Management. Volume 1 No. 1.pp. 14-31

Page 27: LAPORAN MODUL PEMBELAJARAN PENELITIAN PRODUK …sipeg.unj.ac.id/repository/upload/buku/LAPORAN_MODUL... · 2019-03-14 · 562/akuntansi laporan modul pembelajaran penelitian produk

22

Nurmalasari, Dewi, Yunika Murdayanti, Santi Susanti dan Dita Puruwita. 2013.

Implementation of School Based Management (MBS) on Vocational High

School in Central Jakarta. International Conference On Business,

Management, and Accounting Proceedings. Chiang Mai : Thailand.

Puruwita, Dita, Yunika Murdayanti, Darma Rika S dan Dewi Nurmalasari. 2015.

StakeHolder Perception of Transparancey, Participation, and

AKUNTABILITAS of School Financial Management. Paris Economics,

Finance, and Business Proceedings. Paris : Perancis.

Subkhan. 2012. Peranan Kyai Dalam Manajemen Pembiayaan Pendidikan Di

Pondok Pesantren Asma’ Chusna Kranji Kedungwuni Kabupaten

Pekalongan. Journal of Economic Education. Volume 1 Nomor 1. Hal. 79-

83

Usman, Idris Muhammad. 2013. Pesantren sebagai Lembaga Pendidikan Islam.

Jurnal Al Hikmah. Volume XIV no. 1.Hal. 101-119

Wilkinson, Joseph W., Michael J. Cerullo, Vasant Raval, Bernard Wong-On-

Wing. 2007. Accounting Information System : Essential Concept and

Application. John Wiley and Sons Inc., USA

Yakin, Nurul. 2014. Studi Kasus Pola Manajemen Pondok Pesantren Al-Raisiyah

Di Kota Mataram. Ulumuna Jurnal Studi Keislaman, Volume 18 Nomor 1.

Hal.199-220

Memahami Siklus Akuntansi dengan Mudah.

http://www.akuntansipendidik.com/2012/09/siklus-akuntansi.html diakses

pada tanggal 6 Oktober 2017.